BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN...

46
ITBANG oekerjaan umum BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTAS .JANUARI 1578 r,e,.AR'rEMEN PEKER.JAAt4 UMUM DAN TENACA LISTRIK DIREKTORAT JriNDiKA!. BINA MARGA

Transcript of BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN...

Page 1: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

~TAKAAN ITBANG oekerjaan umum

BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTAS

.JANUARI 1578

r,e,.AR'rEMEN PEKER.JAAt4 UMUM DAN TENACA LISTRIK

DIREKTORAT JriNDiKA!. BINA MARGA

Page 2: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

BEBERAPA HASlL PENELlTIAN PENGEMBA~GAN BUTAS

Oe . Pek rh!ln Umum & Tenaga Ustrik pUSLITBA NG

\T ~ p~R;->,_;STAKAA N

.JANUARI 1978

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Page 3: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTAS.

1. P~AHULUAN.

2. SIFAT - SIFAT DASAR BUTAS.

2.1. Sifat kiroia fisik.

2.1.1. Penetrasi Butas. 2.1.2. Pela1~t bitumen. 2.1.3. Kadar pela.rut. 2. 1.4. Kelekatan butas. 2.1.5. Komposisi kimia butas. 2.1.6. Analisa mineral-mineral butas. 2.1.7. Kadar air.

2.1. Sif•t mekan!s. 2.2. J,. Penga..'UJ.1 visco-elastis. 2.2.·2. Penga.ruh pel~t.-(flux oil). 2.2.3. Pengaruh crushine strength.

· 2.2.4. Pengaruh butiran.

3. Jl~IS PRODUKTA. 3. 1. Berdasarkan kadar aspal.

3.2. Berdasarkan ukuran mineral 3.3. Berdasarkan jenis mineral. 3.4. Berdasarka.n uk:uran butir.

4. SIFAT - SIFAT C.AMPURAN.

4.1. Butas

4.2. Flux 011. 4.3. Agrega.te.

5o TEKNOLOGI PEMERIXSAAN CAMPURAN.

5.1. Laboratorium. 5.2. Lapangan.

Page 4: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Daftar lampiran :

1. Grafik hubunga.n an tara kadar bitumen butas dengan nilai penetrasi

( tanpa penambahan zat pelarut).

2. Grafik hubungan antara nilai penetrasi butas dengan waktu pembe -

banan (dengan •.· .u-iasi penambahan flux oil).

3. Hasil peneli tian penetrasi butas (Kadar bitumen butas 23 %) •

4. Qrafik hubungan an tara nilai penetrasi dengan bitumen butas ( de­

ngan variasi penambaha.n CCL 4 ) •

5. Hasil percobaan crushing strength dari kubus butas.

6.a.Hasil pemeriksaan kadar bitumen butas dari beberapa lokasi.

b.Grafik gradasi mineral bu.tas.

7. Lampiran 7a - 7d.

Perhitungan penetapan spesifikasi gradasi aggregate B-16, B-20,

B-25, B-30 denga.n kadar aspal 7% (Spec. A).

8.a - b. Hasil perhitungan penetapan spesifikasi gradasi aggregate gabun~

an B-16, B-20, B-25, B-30 dengan kadar aspal 7 %.

9.a - b - c. Gra.fik penetapan spesifikasi gra.dasi aggregate untuk ga.bunga.n

B-20/B-25 ; B-20/B-25/B-20 ; B-16/B-20.

10. Lampiran 10 a - 10 d.

Perhitungan penetapan spesifikasi gradasi aggregate B-16, B-20,

B-25, B-30 dengan kadar aspal 7 96 (Spec. B).

11.a- b.

Hasil perhitungan penetapan spesifikasi gra.d.asi aggregate gab~

an B-16, · B-20, B-25, B-30 dengan kadar aspal 7 % {Spec. B) • .. 12.a - b - c.

Grafik penetapan spesifikasi gradasi aggregate untuk gabungan

B-20/B-25 ; B-20/B-25/B-30 ; B-16, B-20.

- ouo-

2.

Page 5: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

1. PENDAHULUAN.

Butas sebagai salah satu bahan konstruksi jalan yang terdapat di

Indonesia mempunyai nilai teknis yang tinggi dan bernilai ekono­

mis penting dalam program pembinaan jalan di Indonesia.

Sifat-sifat butas yang tidak seragam perlu diadakan usaha untuk

dapat memenuhi kebutuhan pembinaan jalan.

Disamping sifat tersebut diatas, diperlukan pemantapan produk

antara lain volume, waktu penyediaan, rnutu dan ketentuan-keten­

tuan penggunaannya.

Pen~angkutan butas yang dilakukan selama ini, berupa butiran yang

bermacam-macam mulai dari bongkahan-bonekahan (butir besar) sam­

pai dengan yang hal us menimbulkan kesukaran pada waktu pembonska­

ran, karena butir-butir yang halus dan sedang bercampur menjadi

satu.

Ntutu butas ya:.3.Z ada sampai sekarang ternyata tidak tetap, teruta­

ma kadar bitumennya yang berbeda-beda, menimbulkan kesukaran pada

pelaksanaan dilapangan, sehingga didalaro membuat campuran butas

yang memenuhi persyaratan memerlukan hutas, ageregat, flux oil

yang berbeda-beda.

3.

Jenis pelarut atau flux oil yang dipergunakan perlu penelitian-pe­

neli tian lebih lanjut, karena mutunya masih belum memenuhi spesifi­

kasi yang ada, sehingga stabili tas dari campuran butas masih belum

dapat tercapai dalam waktu yang singkat.

Menginga.t hal-hal tersebut diatas perlu diadakan identifikasi butas

dan bentuk-bentuk pengiriman untuk memudahkan penggunaan.

Penyempurnaan Manual yang ada, masih memerlukan penelitian-peneli­

tian lebih lanjut untuk mendapatkan data-data campuran butas yang

lebih banyak.

2. SIFAT-SIFAT DASAR BUTAS ••••••••

Page 6: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

4.

2. SIFAT-SIFAT BUTAS.

2.1. Sifat kimia fisik.

bifat kimia fisik menentukan peru:iudan ikatan antara batuan p~

da daerah suhu tertentu dan pada beban dinamis tertentu dengan­

frekwensi lalu lintas tertentu pula.

Perujudan ikatan tersebut dipengaruhi ol~h sifa.t-sifat reologi-·

lekatan dan komposisi kimia.

2.1.1. Penetrasi bitumen butas.

Butas dengan penetrasi Bitumen tinggi lebih mudah mengi­

si ruang-ruang kosong an tara batuan, dan mudah pada ba

tuan sedangkan butas dengan penetrasi bitumen lebih ren

dah lebih sulit mengalir. sehingga tidak dapat mengisi -

seluruh ruang-ruang kosong antara batuan.

Untuk menentukan penetrasi butas adalah sukar karena bi

tumen yang ada ' ercampur dengan mineral.

Untuk .~::>enentuan penetrasi butas dilakukan modifikasi -mo

difikasi yang antara lain sebagai berikut

a. Mengeluarkan (ekstraksi ) bitumen dari butas dan me

ngadakan penetrasi langsung terhadap bitumen tersebut.

Dari percobaan-percobaan penetrasi dengan ekstraksi -

memakai pelarut ccL4 , didapat angka penatrasi 3 - 6 •

Lihat lampi ran 1.

b. Melakukan penetrasi terhadap campuran butas + kapur -

dengan berbagai kadar flux oil dan bemanding terten­

tu dengan kadar bitumen.

Nilai penetrasi menurun tambahnya waktu pembebanan.

Lihat lampiran 2.

Page 7: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

4.

2. SIFAT-SIFAT BUT AS.

2.1. Sifat kimia fisik.

bifat kimia fisik menentukan peru:iudan ikatan antara batuan P!..

da daerah suhu tertentu dan pada beban dinamis tertentu dengan­

frekwensi 1a1u 1intas tertentu pula.

Perujudan ikatan tersebut dipengaruhi oL~h sifat-sifat reologi-·

lekatan dan komposisi kimia.

2.1.1. Penetrasi bitumen butas.

Butas dengan penetrasi Bitumen tinggi lebih mudah mengi­

si ruang-ruang kosong antara batuan, dan mudah pada ba

tuan sedangkan butas dengan penetrasi bitumen lebih ren

dah lebih sulit mengalir. sehingga tidak dapat mengisi -

seluruh ruang-ruang kosong antara batuan.

Untuk menentukan penetrasi butas adalah sukar karena bi

tumen yang ada '·ercampur dengan mineral.

Untuk .~:,~enentuan penetrasi butas dilakuk.an modifikasi -mo

difikasi yang antara lain sebagai berikut

a. Menge1uarkan (ekstraksi ) bitumen dari butas dan me

ngadakan penetrasi langsung terhadap bitumen tersebut.

Dari percdbaan-percobaan penetrasi dengan ekstraksi -

memakai pelarut CCL4 , didapat angka penatrasi 3 - 6 •

Lihat lampiran l.

b. Me1akukan penetrasi terhadap campuran butas + kapur -

dengan berbagai kadar flux oil dan berbanding terten­

tu aengan kadar bitumen.

Nilai penetrasi menurun tambahnya waktu pembebanan.

Lihat 1ampiran 2.

Page 8: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

c. Melakukan penetrasi terhadap bitumen butas sete­

lah dicampur dengan flux oil sebanding denga.n bi

tumen tanpa kapur.

Nilai penetrasi butas tcrgantung dari kadar

flux oil • Lihat larnpira.n 3.

d. Melakukan penetrasi butas dengan kadar CCL 4 yang berbeda-beda.

Nilai penetrasi butas pada kadar pelarut terten­

tu bergantung pada gradasi mineral dan dari pe -

netrasi bitumen butas sendiri •. Lihat lamp. 4.

2.1.2. Pelarut bitumen.

Pelarut dengan daya larut bitumen yang baik dapat

mengisi ruang-ruang kosong batu.a.n lebih balk, dari

pada pelarut yang daya larutnya kurang baik, dan mem­

punyai viscosi tas yang sa.ma. Pelarut bitumen yang nru­

dah menguap menghasilkan bitumen yang keras atau bi -

tumen dengan kohesi yang tinggi, sedangkan pelarut

bitumen yane sukar menguap meninggalkan bitumen de­

ngan kohesi yang lebih rendah.

2.1.3. Kadar pelarut.

Kadar pelarut turut menentukan adhesi dan kohesi bi­

tumen. Dengan kadar pelarut yang rendah kohesi bitu­

men menjadi tinggi, seda.ngkan dengan kadar pelarut

yang tinggi menjadikan kohesi bitumen menjadi rendah

dan adhesi menjadi tinggi.

2.1.4. Kelekatan butas •••••••

Page 9: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

2o1o4o Kelekatan butas.

Ikatan yang baik akan terjadi, bila terjadi ke­

seimbangan antara kohesi dan adhesio

Sifat kohesi dari bahan dan sifat adhesi terha­

dap bahan yang diikat sa.ngat penting dalam cam­

puran butas.

Jadi yang ba.nyak berpengaruh kepada kedua jenis

sifat-sifat tersebut adalah jenis bahan pelarut

da.n kada.r pelaru tnya.

2.1.5o Komposisi kimia butaso

- Komposisi kimia mineral mempengaruhi kekeras­

an dari mineral butas.

Butir-butir mineral butas dapat berfungsi se­

bagai bahan pengisi (filler) atau sebagai a -

grega.te halus dalam campuran butas.

Zat-zat yang mempengaruhi kekerasan ini ada -

lah Fe2 o3, A 12 o3, Si o2 , dan zat-zat ter­

sebut memberikan / menjadikan butir-butir mi­

neral yang keras.

- :Makin tinggi kadar belerang Juakin rendah duc­

tilit.y. Hasil penelitian U.G.M., contoh butas

d.ai'i Kabungka mengandtmg belerang 50 %. Pengaruh belerang bebas terhadap ductility

maaih dalam peneli tian.

- Ductili t.y bi tumJm menjadi lebih rend.ah karena

pemanasan akibat gesekan dengan roda.-roda ken­

daraan.

- Kadar Si 02 beb14s atau dalam peraenyawaan akan

memberikan gambaran mengenai kekerasan mineral

butas.

2.1.6. Analisa •••••••

Page 10: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

2.1.6.

· 2o1o7o .

Analisa mineral-mineral butas.

Mineral-mineral dalam butas terdiri dari ber-

maca.m-macam zat sebagai beriku.t • . ca co3 81,62 - 85,27 % Mg co3 1,98 - 2,25 % Ca so4 1,25 1,70 % CaS o, 17 0,33 % Air Hablur 1,30 - 2,16 % Si 02 6,95 - 8,25 % A 12 o3 + Fe2 o3 2,15 - 2,84 % Sis a 0,83 1,12 %

( data dari lit. Bu. ton Asphalt Batavia. 1931 ).

Ku:lar airo

Kadar air dalam butas tergantung dari curah hu-

jano

Kadar air teta.p atau kadar air kering yang .ter­

kandung dalam butas adalah a.ntara. 1,3 % - 2 % terhadap berat mineral.

2.2. Sifa.t mekanis butas.

Buta.e mempunyai sifat-sifat mekanis yang ter~tung pa­

ds., antara lain

2.2.1. Pengaruh visco elastis.

Pengaruh viaco elastis butas terja.di karena. pe­

ngaruh panas dan beban lalu lintas.

1. Pengaruh panas

Butas yang keras seperti batu, akan menjadi

plastis bila mendapat penga.ruh panaa.

a. sa.mpai • •• 0

Page 11: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

8.

a. 0

Sampai denga.n temperatur 30 C, bersifat

rapuh dan bisa dipukul pecah.

b. . 0 6 0 Antara temperatur 40 - 0 C, agak

plastis dan sukar dipukul pecah.

c. Diatas temperatur 60° plastis dan tidak

bisa dipukul pecah.

2. Pengaruh beban lalu lintas.

Eutas yang dipergunakan dalam konstruksi ja­

lan berbentuk butir-butir pecahan dan debu,

sehingga akibat pema.data.n (Alat pemadat atau

be ban lalu lintas) akan mengi.si celah-celah

batuan dan mengadakan pelekatan satu dengan

yang lain.

2.2.2. Pengaruh pelarut ( Flux oil ) •

Butas yang keras seperti batu tetapi bersifat

pt ·eus, da.pat menyer. p cairan flux oil.

Butas yang menyerap flux oil akan menjadi lunak/

lembek.

2.2.3. Pengaruh crushing strength.

Butas dengan crushing strength yang tinggi akan

lebih sukar pecah dari pada butas dengan

crushing strength yang rendah.

Untuk pemeriksaan dibuat sebuah kubus dengan ru­

suk-rusuk 2", kemu.dian di tekan sampai pecah.

Lihat lampiran 5.

2.2.4. Pengaruh butiran.

Untuk menyerap flux oil, butir butas yang besar

akan memerlukan waktu yang lebih lama. daripada

butir butas yang lebih kecil atau butir butas

hal us.

), JENIS PRODUKTA ••••••••••

Page 12: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

9

3. JENIS PRODUKTA

Mineral dalam butas terdiri dari kapur yang diendapkan dari binatanq

binatang laut mengandung calcium, silikat, karbonat dan belerang se

bagai gugusan-gugusan yang terbanya~.

Sis tim penalri:>angan butas adalah dengan menggunakan bahan peledak, se

hingga diperoleh hasilnya dengan berbagai macam ukuran.

Atas dasar hala-hal tersebut diatas, produkta butas dapat dibagi da

lam beberapa jenis, antara lain :

- Berdasarkan kadar aspal

- Berdasarkan ukuran mineral

- Berdasarkan jenis mineral

- Berdasarkan ukuran butir

3.1. Berdasarkan kadar aspal.

Dari hasil inventarisasi butas yang ter~apat di beberapa tempat . timbunan hasil-hasil pemeriksaan laboratori~ adalah sebagai be

rikut

Kadar aspal : Berkisar antara 10 s/d 35 %

Lihat lampiran 6.

Dari hasil-hasil pemeriksaan tersebut diatas, maka dida1am pen~

gunaan dilapangan, butas dibagi dalam beberapa klasifikasi diant

taranya

- Butas 16 memp. kadar as pal an tara 15 ' - 17 ' - Butas 20 memp. kadar aspa1 an tara 17,5 ' - 22,5 ' - Butas 25 memp. kadar as pal an tara 23 ' - 27 ' - Butas 30 memp. kadar aspal an tara 27,5 % - 32,5 ' - Butas 35 . , me~rp • kadar as pal an tara 33,0 ' - 37,0 %

Page 13: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

9

3. JENIS PRODUKTA

Mineral dalam butas terdiri dari kapur yang diendapkan dari binatanq

binatang laut mengandung calcium, silikat, karbonat dan belerang se

bagai gugusan-gugusan yang terbanyak.

Sis tim pena.Irbangan butas adalah dengan menggunakan bahan pe1edak, se

hingga diperoleh hasilnya dengan berbagai macam ukuran.

Atas dasar hala-hal tersebut diatas, produkta butas dapat dibagi da

lam beberapa jenis, an tara lain :

- Berdasarkan kadar aspal

- Berdasarkan ukuran mineral

- Berdasarkan jenis mineral

- Berdasarkan ukuran butir

3.1. Berdasarkan kadar aspal.

Dari hasil inventarisasi butas yang ter~apat di beberapa tempat ' timbunan hasil-hasi1 pemeriksaan laboratori~ adalah sebagai be

rikut

Kadar aspal : Berkisar antara 10 s/d 35 %

Lihat 1ampiran 6.

Dari hasil-hasil pemeriksaan tersebut diatas, maka dida1am pen~

gunaan dilapangan, butas dibagi dalam beberapa k1asifikasi diant

taranya

- Butas 16 memp. kadar as pal an tara 15 ' - 17 ' - Butas 20 memp. kadar aspa1 an tara 17,5 % - 22,5 %

- Butas 25 memp. kadar aspa1 an tara 23 ' - 27 ' - Butas 30 memp. kadar as pal an tara 27,5 ' - 32,5 ' - Butas 35 . , meup • kadar aspa1 an tara 33,0 ' - 37,0 %

Page 14: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

3.2. Berdasarkan ukuran mineral.

Butas dibagi dalam 3 jenis, yaitu . .

10.

a. Rock Aspal biasa (Butas) yang mineralnya mengandung

debu mineral (lewat saringan No. 200), kapur, pasir

halus (antara saringan No. 8 - No. 200).

b. Sandy Asphalt Rock, yang mineralnya mengandung :

debu mineral, pasir halus dan pasir kasar.

c. Conglomerate Asphaltic Rock, yang mineralnya mengan­

dung : debu mineral, pasir halus, pasir kasar dan

kerikil.

3.). Berdasarkan jenis mineral.

Butas dibagi dalam 2 jenis, yaitu

a. Mineral dari kapur globerine.

- Berb::-ntuk se~erti batu warna hitam.

- Pad.a ud8.:A:a dingin rapuh & mu.dah dipecah.

- Pada ud.ara panas aga.k pla.stis dan sukar pecah.

b. Mineral dari kapur mergel.

- Benda plastis berwarna hitam.

- Jenis ini merupakan yang terbesar di Pulau Buton

baP,ian utara.

Sifatnya plastis sukar ditambang.

3.4. Berdasarkan ukuran butir.

Secara ideal grad.asi atau ukura...11 butir butas adalah debu

atau lolos saringan No. 100. Tetapi didalam pelaksanaa.n

akan sulit kecuali hasil pabrik dan akan dipakai melalui

saringan 1 ewa t 5 mm.

4. SIFAT-SIFAT CAMPURAN •••••

Page 15: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

11.

4. SIFAT - SIFAT CAMPURAN.

4.1. But as.

Banyaknya butas ( bitumen+ mineral ) turut menentukan sifat dar! oampuran.

Kadar bitumen pada oampu.ran dapa.t dihitung dru1 ditentukan berdasarkan peroobaan laboratorium, sedangkan kadar mineral pada campuran terga.ntung kepada kad.ar bitumen pad8, oampuran dan k~dar mineral jenis butas yang dipergunakan. Dari peroobaan-peroobaan laboratorium diperoleh kadar bitumen optimal adalah berkisar antara 6 % - 8 % da.ri berat total. Untuk menentukan jenis butas yang dapat dipergunakan pada konstruksi pengaspalan dengan butas adalah seb?~i berik~t

Dasar perhitungan

Kadar bitumen pada oarr""9uran ± 7 ,CO % berat.

1. Butas -10, kadar aspal 9 % - 11 %. Berat butas dalam oampuran = 7 % x 100 = 70 %. Kontrol 10

Kadar mineral dalam oampuran = 93 % x 70 = 65,1 % Butas -9, kadar aspal = 9 % x 70 = 6,30 % Butas-11, kadar aspal =11% x 70 = 7 '70 %

2. Butas _.13, . ................. .

Page 16: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

12o

2. Butas -13, kadar aspal 11,5 ~ - 14,5 ~. :Berat butas dalam campuran = 7 ~ x .19Q = 53,85 %. Kontrol 1 13

Kadar mineral dal.am campuran = 87 ~ x 53,85 = 46,85 ~. Butas -11,5, kadar aspal dalam campuran =

11,5% X 53,85 =6,19% :Buta.a-141 5, ka.dar aspal dalam campuran =

14,5 ~X 53,85 =7,81%

3. :Butas -16, kada.r aspal 15 9b - 17 %. · :Berat butaa dalam campuran = 7 % x 100 = 43,75 %

T6 Kontrol 1

Kadar mineral dalam campuran = 84 % x 43,75 = 36,15 % Butas -15, kad.ar aspa.l dalam campuran =

15% X 43,75 = 6,56% Butas -17, kadar a.spal dalam campuran =

17% X 43,75 = 7,44%

4o :Butas -20, kadar a.spal 17, 50 % - 22, 50 % Berat buta.a dalam ca.mp6ran = 1 % x .!QQ. = 35 % Kontrol 1

10

Kadar mineral dalam campuran = 80 % x 35 • 28 % Butas -17 15, kadar aspal d~am oampuran =

17,5" X 35 = 6,125 ~ :Butaa -22,5, kad.ar aapal. da.lam campuran =

22,5% X 35 = 7,88%

5o :Butas -25 1 kad.ar aspal 23 % - 27 % :Berat butas· dalam campuran = 7 % x 100 • 28 " Kontrol 1 25

Kadar mineral dalam campuran = 75 % x 28 % • 21,0 % :Butas -23, kadar aspal dalam campuran

= 23 % X 28 • 6144 ~ Butaa -27, ka.dar aapal. dalam campuran a

• ?1 ~X 28 • 7,56%

6. :Butaa -30 ••••o•

Page 17: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

13.

6. Butas -30, kadar aspal 27,5%- 32,5% Berat butas dalam campuxan = 7 % x .1QQ. = 23,33 % Kontrol a 30

Berat mineral dalam campuran = 70 % x 23,33 = 16,33 % Butas -27 ,5, kada.r aspal dalam campuxan =

27,5% X 23,33 = 6,41% Butas -32,5, kadar aspal dalam campuxa.n =

32,5% X 23,33 = 7,58%

7. Butas -35, kadar aspal 33 % - 37 % Berat butas dalam oampuxan = 1 % x 1QQ. = 20 % Kontrol 1

35

Berat mineral dalam campuran = 65 % x 20 % = 13 % Butas -33, kadar aspal dalam campuran =

33 % X 20 = 6 t 6 % Butas -W, kada.r aspal daJ.am campuxan =

37% X 20 = 7,4 %.

Dari hasil perhitungan diatas dengan kad.ar aspal pada c~

puxan 7 % berat, ternyata Butas -10 dan Butas -13 memberi­

kan kadar mineral (filler) pada oampuxan lebih besar dari

40 % dan hal ini akan menyebabkan konstruksi menjadi tidak

stabil {nilai flow besar). Oleh karena hal tersebut maka

:Bu.tas -10 dan Butas -13 tidak dapat dipergunakan dalarn kons­

truksi pengaspalan dengan butas. (lihat lamp. 8a dan 8 b).

4o2o Flux Oil.

Perbandingan bahan dalam oampuran butas menurut prosentase

berat total campuran. Ha.sil percoba.an la.boratorium kada.r

flux Oil optimal ada.lah 30 % dari kad.ar aspaJ. dalam cam -

puran a. tau berkisar antara 1,8 % Sa.JI!Pai 2,4 ~ d.ari berat

total campuran.

4.3. Agregate •••••

Page 18: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

4.3. Aggregate.

Untuk menentukan toleransi gradasi agregat dalam c~

puran terlebih dahulu harus diperhatikan :

Spesifikasi gradasi campuran yang diikuti.

- Gradasi mineral butas yang telah ditentukan. - Kadar bitumen dalam butas.

- Kadar bitumen dalam campuran.

Spesifikasi gra.d.asi campuran diuraikan kembal:f. menu­rut g.radasi mineral Butas dan toleransi g.radasi agre­

ga.t yflllg dicari

Jadi untuk satu macam spesifikasi gradasi campuran a­

kan diperoleh toleransi gradasi agregat sebagai beri­

kut

Kelas bui;as Kadar bitumen dalam camp. 7 %

Spesifikasi A Spesifikasi B

B -16 lamp iran 7 a lamp iran 11

B -20 lamp iran 7 b lamp iran 11

B -25 lamp iran 7 c lamp iran 11

B -30 lampiran 7 d lamp iran 11

4.4. Perbandingan ••••••••••••••

Page 19: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

15.

4.4. Perbandingan Butas terhadap aggregate \mtuk menda­

patkan kadar aspal 7 %.

No.:

1. 2.

3.

4. 5.

Kadar aspal terhadap berat 6 % sampai 8 %, (rata­

rata 7 %). Kadar flux oil terhadap berat kadar aspal = 30%

Klasifikasi Butas: Butas(%) Agre- Flux Oil(%): gate(%)

Butas -16 43,75 56,25 1,8- 2,4

Butas -20 35,00 65,00 1,8- 2,4

Butas -25 28,00 72,00 1,8- 2,4

Butas -30 23,33 76,67 1,8- 2,4

Butas -35 20,00 80,00 1,8- 2,4

5. TEKNOLOGI PEMERIKSAAN CAMPURAN •••

Page 20: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

5. TFXNOLOGI P~;RIKSAAN CAMPURAN.

5.1. Laboratorium.

Pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan

daiam pelaksanaan konstruksi perkerasan dengan butas ada­

lab sebagai berikut

a. I emeriksaan kadar bitumen dalam butas dan gradasi mi­

neral butas. Untuk mengetahui kadar bitumen dalam

butas dila.kukan percobaan ekstraksi dan dll::mjutka.n

pemeriksaan gradasi mineral.

Kadar bitumen in1 gunanya "lmt-nk menentukan banyak butas

dal::tm campuran sesuai kadar bi tu:1en dalam campuran yang

di tentukan.

b. ~·emeriksa.an a.nalisa saringan dari agregat.

16.

Hasil g.r•.dasi dari ag-regat kemu.dia.n digabung dengan gra­

dasi m::.neral butas d:Jngan perbandingan sesuai kadar bi tu

men dn.lam campuran. Gradasi mineral agregat sendiri di ten

tukan berdasar gradasi mineral pade, umumnya.

Hasil-hasil gabungan diperiksa apakah masuk dalam spesi­

fikasi gradasi campuran atau tidak.

Dari hasil-hasil gabungan yang memenuhi persyaratan spe­

sifikasi gradasi dilakukan pemeriksaan-pemeriksaa.n lebih

lanjut.

c. Pemeriksaan density, stabilitas dan flow.

Campuran-campuran agregat, butas dan flux oil setelah di­

peram &'dipadatkan dengan suatu daya pemadatan terte'ntu.­

pada cetakan-cetakan untuk percobaan Marshall.

Kemudian dilakukan pemeriksaan density, stabili tas dan flov

Dari hasil •••••••••• 6 ••••••••••••

Page 21: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Dari hasil pemeriksaan stabjlitas dan flow digambar

grafik-grafik antara kadar bitumen dalam campuran

terhadap stabili tas dan antara kadar bitumen dalam

campuran terhadap flow.

Kemudian ditentukan kadar bitumen dalam campuran

yang optimum dan dihitung kembali perbandingan berat

dan agregat ya:ng dipergunakan.

5.2. Lapangan.

Methoda pemeriksaan lapangan dibagi dua :

1. Setelah peng~ilasan selesai, dilakukan pemeriksaan

densj_ ty denga.n s<md cone.

2. Setelah konstruksi stabil pemeriksaan density dapat

dilakuka l pengambUan contc·h dengan core drill yang

selanjutnya diperiksa density, stability dan flow.

Apabila yang diperlukan hanya pemeriksaan density ,

maka pengambilan contoh dilakukan dengan tegel.

- eyr-

11.

Page 22: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

-Ill ~ a:: 1-

1&.1 z 1&.1 Q.

10

8

6

Grafik hubungun ant~ra kadar bitumen butas dengan penetrasi

( Tanpa penambahan CCL4 )

.-------------~-

-------.--~~--------- - --,

15 11 20 23 25 27 JO

------------KADAR BITUMEN BUTAS

I<eteranqan Pengambilan bitumen butas denqan destilasi uap

Lampuan l.

34 35

Page 23: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

c/)

~ a: ... &&.1 z 11.1 a.

30

20

10

Grafik hubungan antara penetrasi butas dan waktu pembebanan

( dengan variasi penambahan flux oil )

------ --23' kadar bitumen+ 6, 7 gr flux oil ------ 23\ kadar bi t\Dilen + 811 gr 11

------27\ +6,7gr "

-----15\ + 6, 7 gr II

----- 23•1.: 6. 7gr gt --------.o.... -- ---- ------o-----------~

o+------------------~---------------------+------------------~--1 2 3

HA R I (wak1u prmbebanan) ----------

Page 24: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Buta.s Wak.tu pe-No. flux ~adukan

' (Jnenit)

l 12 10

2 14 10

3

4

5 15 9

6

7

8 16 9

9

IC!SIMPULAN t

Waktu pembebaa_ Berat ~: . .'::::as..,_; H21.RGA P.t:NETRAS:I (DETIK}

WJ- ~~~zf&,\ ---~c.rum k"·-·: 1 (300 arl aft iHPa!i <gr> (d.etiX) M ~ ~ 2 3 4 5

90 - 160 5 X X X X X 0,8

300 36 X X X X 0,5

480 5 31 X X X X 0,5

600 5 30 X X X X 0,5

140 5 X

600 5 25 X X X X 1

900 5 23 32 X X X 0,6

90- 300 5 X X

600 5 18 39 30 X X 1 542

l. Penetrasi tidak hanya te%:gaatung pada - butas flux

2. Persentase butas UWt dar! 12 - 16\ harqa penetrasi mak1n keci1

3. Makin lama w~tu pembebanan, mak1n kec11 harga penetrasi

---r padat.

' T vol BJI contoh ~ntoh oor.to!1 gr/cc {Dill) (11111) (II'IU)

·-

100 37,5 244,5 1,84

Page 25: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

1/)

c(

a: 1-

L&J z lt.l Q.

Lampiran 4. ·

Grafik hubungan antara penetrasi dengan kadar bitumen butas

( dengan varinsi penambahan CCL 4 ) f

tOO

I ·g tl

(;

r

so -

20\ CCL4 -30\ CCL4

40\ CCL4

-- ~1\ CCL4

oL-------~--~------~~----~-----------+---------t·--10 1 s 11 23 27 34.3 40

KADAR BIT BUTAS

Page 26: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Lampiran 5.

Hasi1 Percobaan

Crushing Strength dari Kubus Butas

Code B.J.Kubus butas c.s gr/cc ton/cm2

A 1,6667 2,4

B 1,9130 1,925

I2 1,5185 1,35

I3 1,4306 2,90

III3 2,1528 7,45

III4 2,1852 6,40

I lis 1,7639 1,70

III3 1,5046 1,3

III4 1,4213 1,:1o

12 2,0185 3,70

I3 1,9352 2,30

II1 1,5926 2,40

II2 1,8611 3,40

II3 1,6389 2,70

v2 1,6296 1,60

III 1,4537 1,30

Page 27: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Lampiran 6.

Hasi l pemeriksaan Butas dari beberapa lokasi

1

Lokasi penimbWlan kadar (\) kadar No. butas bitumen mineral air Wama

" Karangampel 9,65 .Lo 90,68 - -

2. Srengsem A 18,72 81,28 - -

3. Srengsem B 23,90 21,90 - -4. Benoa 26,12 73,88 3 % co!dat

s. Cianjur 28 71 - -6. P.U. Jabar 34,30 65,70 i - -

! !

Page 28: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

·------- -··-----~

1"

-i" 3/8"

# 4

-#a

=IF 30

#50

=#200

B16

Ldmpira:-1 '"'·

Perhitungan Penetapan Spesifikasi Agregat untuk Butas B 16

( Spec. A )

Spec A:. I ~neral Butas

-85

56

38

27

13

9

4

I

'" Pcoa Ret

100

- 100

------

78

60 100 0 0

47 96 4 1 '6

28 66 30 12,0

20 47 19 7,6

8 18 29 11,6

18 7,2

40 ~

% :Beret butas • 100 x 7 % 1b

% Mineral Butaa • 84 x 43,72 100

Un tuk cam pur an 100 kg.

Ret

0

15 - 0

29 - 22

18 - 18

11 - 13

14 - 19

4 - 8

5 - 12

4 - 8

- 43,75 % - 36,75%

Ret

15.- 0

29 - 22

16 - 18

0 - 11,4 -2,0

0 - 7,0 -11,4

0 - 0,4 - 3,6

0 - 0,4 - 6,6

0 - o,a - 3,2

60%

% Mineral Butas terhadap campuran • 36,75 93

X 100% • 39,5 %•

-Agregat

Pass Spec.

60 - 60 100

45- 60 75 - 100

16 - .38 27 - 63

0 - 20 0 - 33

0 - 9 0 - 15

0 - 2 0 - 3

0 - 1, 6 0 - 2

0 - 1,2 0 - 1

.

.

Page 29: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

.La.mp~ran 10.

Perhitun~~ Penetapan Spesifikasi agregat untuk Butas B 20.

}4iu"'!ral Butas Untuk caaip. --~g:regat. -~r .. s _. I SJ:>OCo A <' I ---y-· 'tOO kg ,_ -~ r---·~ ·~~~:

...,_ ___ .. ~- •Pa~s L~: w !!at. . . __ :"'• --1--~:~--j-: -1" 1oo , o 10 - ·to 1 wo ·i" as· - 100 ~s - o . u - o 55 - 10 j 79 - 100

3/~" . 56.- 76 29 - 22 29 - 22 26 - 48 . 31 - 69 IF 4 ~a - 6' 100 o o 18 - ~a 1~ - 18 a - 30 11 - 43

,.

~ a 27 - 47 96 4 1,2 11 - •3 s,o- 11 ,a o .. 10,2 o - 26 • #30 13 - ~e 66 30 9,0 14- 19 o- 10 o- a,2 o- 12

-1 ,a #50 9 - 20 47 19 5,7 4 - a o - 2,3 o - 5,9 o ... s

I -1,1

.# 200 4 - a 1a 29 a, 1 5 - 12 • o - 3, 3 o - 2, 6 o - 4 -3;1

< # 200 18 5, 4 4 - 8 0 - 2' 6 1 -1,4 ~------+-----11----1----+---+--- ----+-------+-------+--------

B20 % Bernt butas • 35 % Untuk 7% Bit. Camp.

30 % 70 % j

80 X 35 100 • 28 ~ (Mineral Butas) - Terhadap camp. ~; X 100% • 30,1%

Page 30: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

1"

..Q.u 4

'!J/8"

# 4

# 8

# 30

#50

' # 200-' '

k#200

B25

Lampiran 7c.

Perhitungan Penetapan Spe8ifikasi Agregat untuk Butas B 25.

Mineral Butas Spec. A %

Pass

100

85 - 100

56 - 78

38 - 60 100

27 - 47 96

13 - 28 66

9 "' 20 47

4 - 8 18

% Berst Butas • 28 % Untuk 7% Bit. Camp.

Ret

0

4

30

19

29

18

0

0,9

6,9

4,4

6,7

4 t 1

23 %

75 X 28 93

Untuk ea.mp. .Agregat I 100 kg.

---1

Ret Ret Pasf."ing Spec !

0 77 - 77 100 -

15 - 0 15 - I) 62 - 77 rit. ~. 100 .-

29 ... 22 2Q - ~,2 33 - 55 4'!> - 71

18 ,. 1~ 18 - 18 15 - 37 I 1~ - 48 !

11 - 13 10,1- 12,1 5 - 25 ,.

32 0 -

14 - 19 4,9- 12,1 0- 13 0- 17

1.~ ·~ 8 0 - ;,6 0 - 9 0 - 11 -0,4

5 . 12 0 - 5,3 0 - 4 0 .. 5 -1 '1

·~ - 8 0 - 3,9 -0,1

77 % I

X 100% • 22,58 % (l:.1ineral Butas) terhadap camp.

Page 31: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

1"

_;:_n 4

3/8 11

# 4

# 8

# 30 I I 50

i :

#2CO

':il < ., ?()C

I r I

B;o

Perhitungan Penetapan Spesifikaei Agregat untuk Butas B 30.

Mineral .Butas untuk: ~amp. Agregat Spec. A -~

!Pass

100

&s - 100

56 - 78 ' 38 - 60 100

27 - 47 96

13 - 28 66

9 - 20 47

4 - 8 18

-

,. :Butas

% Mineral Butaa

100 kg

Ret Ret

0 -··-

I 15 - 0

2~-: ... 22

0 0 18 - 18,0

4 0,7 11 - 13

~() 5,3 1-~- - 19 ~ -

19 3,3 1 8

29 5' 1 ~ - 12

18 z " ' - 8 ) ,.' t L.. ;

-

-~··

I 17,56 --

00 3-.: ,-/ - L X 1 ~~ - 2 3, ~ 'j'o 30 • 70 X 23,33 • 16,33 %

100

--Ret

0

15 - 0

.29#0- 2~,0

18,0 - 18,0

10,3 - ~2,3

8,7 - 13,7

0,7 .. 4,7

0 • 6, 9 -0,1

----C,8 - 4,8

82,114

% Mineral terhadep cempuran • 1§r33 X 100% • 17,56%

rassi."'f~

'12t4 - 82,4

8714 - 62 7 4

38,4 - ?2,0

20,4 - 42,4

10,1 - 30,1

1,4- 16,.4

0,7 v 11,7

0 - 4,8

0,7

-

I

I Spec.

--100

I 8? ., 100

47 - 75

25 - 51

'12 - 37 ,,

20 c. -

1 - 14

(' - 6

i

1 I -

Page 32: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Lampiran. ea.

Hasil PeJ:·hitungan Penetrasi Spesifikasi untuk Butas B 16, B 20, B 25, dan B 30.

A~cgot untul 7 % kadar aspal. Lvloe

Sarin can ~- r-~;p:~: ;--T_ n,G . I - ~20 __ l ~B25 - _j__ B30 1

1" f 100 I 1no I 10J

. .., " "t

3/B• #4 7~ 8

/=30

#50

#200

i l 85 - 100

56 - 78

38- 60

27 - 47

13 - 28

9 - ~J

4 - 8

75 - 100

27 - 63

0 - 33

0 - 15

0 - 3

0 - 2

0 - 1

79 - 100

37 - 69

11 - 43

0 - 26

0 - 12

0 - 8

0 - 4

100

81 - 100

43 - 71

19 - 48

6 - 32

0 - 17

0 - 11

0 - 5

100

82 - 100 I

47 - 13 I

25 - 51

12 - .31

2 - 20

1 - 14

0 - 6

.

Page 33: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Lampiran 8b.

Hasil Perhitungan Penetapan Spesifikasi untuk Butas gabungan.

Aggregate untuk 7 % kadar aspal

Spec. A B16 320 R25 B30 B2c/B25 B20/ '!:! 25/.830 B1dB20

-- ~- 1CO-.,

1" 100 100 100 \ 100 100 100 100 I - J ~"

.. -· 1 f!l - 100 I 4t cs - 100 75 - 100 79 - 100 81 - 100 82 - 100 82 - 100 79 - 150 I

3/8 11 56 ~- 78 27 - 63 37 - 69 43 - 71 47 - 13 t-3 - 69 4'7 - 69 37 - 63

1¢4 38 - 60 0- 33 11 - 43 19 - 48 25 .. )1 19 - 43 25 - 43 11 - 33

#a 27 - 47 0 - "!5 0 - 26 6 - 32 12 - 31 6- 26 12 - 26 0 - 15 . # 30 13 - 28 0 - 3 0 - 12 'v • 17 2 - 20 0 - 12 2 - 12 0 - -

., 50 9 - 20 0 - 2 0 - 8 0 - 11 1 - 14 0 - 8 1 - 8 0 - 2

#200 i

4 - 8 0 - 1 0 - 4 0 - 5 0 - 6 0 - 4 0 - 4 0- J ..

- -

Page 34: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

JUMLAH PROSEN LOLOS ( !t. )

~ ...... !:-' <

No

No

., .. w

2~"

2"

!;a,"

1"

\"

~ .. \''

3

4

~- No 8

· '" NolO Nol2

Nol6

No20

No30

No40

l'Jo50

NoBO

(\)

_,

~

0 -:1'1

0 co

-+--+-. -+· - -r- -c· --- --· -1-- -- ---- l --. t- ---T- - -·-

, - - -·~·- -~· -

1---+----t~ - I + -- -+ I

I -- --- ···t

NolOO 1--+---+---+

No200 ~-~---

0 0 r-1

0 <V)

Lampiran 9a.

0 N

0 ...... 0

l,t.O

l, 1 q

. 0,84 l

Page 35: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

f-1 ~ '-' ~ ~ tt:; H f-1

~

~ H ,_,

~· j.lf

:.::: H

~ 0

I

2a,"

2"

1~"

1"

\"

~"

j$ n

No 3

No 4

No 8

NolO Nol2

Nol6

No20

No?O

No40

No 50

No80

0 CJ'I

No100 1---+-+---+

No200

..

I I -t-

1 I I •

• I

0 co

JUMLAH PROSEN LOLOS ( % )

0 r--

. --f----

1 ' N0270 ~--+--f---1__,~~~

0 0 ,...;

Lampiran 9b

0 0 •-I

:::, 3o

:2, Ol1

1,60

1, J 9

0,84

0,59

0,4:2

I .<a+-.l!~ll.l. ,) 1 ~'. 7 ~) ;

I o, 177 I

U,l·J91 I

"("• .

~ ot. 0 rf"fM <QQ)~

I I i : . I I : . I I • i i

I ..

Page 36: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

3"

l"

\-"

No20

No30

No40

No 50

No80

0 0'1

JUMLAH .'' 'lOSEN LOLOS ( \ )

0 0 co :-- 0

I") -' N

·... . Lampiran 9c.

0

Page 37: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Perhitungan Penetapan Spestfikasi Agn~:r=,t u..'"ltuk B11tas B 16 ( Spec B ) •

~~ ....... - --. .. _.-: ... .~~:n ,

l Mineral Butas .Agregat Spec •.. P:

" " Pass. Ret. Ret Ret Passing Pass. ·~~--.:.:-.:; -~~ .. ·4<>"'""·-·· .. - T.r--..arc.c:--....Yr." ..

I

I

i" 100 0 0 60 - 60 100 i

I

I -;je•• 74 - 92 26 C' 8 26,0 - a,o 34 - 52 57 .. 87

4 48 - 70 100 0 0 26 .. 22 26,0 - 22,0 8 - 30 13 ., 50 '

8 33 - 53 96 4 1,6 15 .. 17 8,0 - 15,4 0 - 14,6 0- 24

30 15 - 30 66 30 12,0 18 - 23 0 - 11,0 0- 3,6 0 - 6 -5,4

50 10 - 20 47 19 7,6 5 - 10 0 - 158 0- 1,8 0 - 3 -2,6

200 4- 9 18 29 11,6 6- 11 0 ~· (' 0 - 1,8 0 - 3 ~ -0,6 ~~;;:; v

_...~-"C-----

200 18 7,2 4 - 9 -9,2 - 1,8

40" 60,&

B16 100 f" " Butas • 1b x % • 43,75 ~

~Mineral BUtas • 84 x 43,75 • 36,75 ~. 100

" Jlineral Butas terhadap campur.:.r.. • _,6,75 y, X 100" ., 39,5 " 40"

Page 38: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

La.mp.i.xan lOb.

Perhitur.gan p,,::.2·~c_.~)w1 Sp(.Osifikasi Agrec;:r".-c untuk Butas B 2C (Spec B) -~-- -

:Mi:t.o?:~:·e.l Bn tas .Agregat Spoc. Ji ---T

Passing ~r -P: •• ing ~ ' %

Pe.os Ret Ret R.;;t

-- ..,. __ _.....:.,.~· -'--·.JI---- -~ :1--"""21.~~

i" 100 0 0 70 100

3/GH 74 c 92 26- .8 26 - e 41 - 62 63 - 88

4 48 ... 70 100 0 0 26 - 22 26 - 22 18 "" 40. 26 - 57 >

8 33 - 53 96 4 1,2 15 - 17 13,8- 15,8 4,2- 24,.2 6 - 35

30 15 - 30 66 30 9,0 18 - 23 4,2- 14 0 .. 10,2 0 - 15

50 10 - 20 47 19 5,.1 5 - 10 0 - 4,3 0 - 5,9 0 - 8 -0,7

200 4- 9 18 29 8,7 6 --1-1 0 - 2,3 0- 3,6 0 - 5 ~ -2,7 '

~

200 18 5.4 4- - .9 0 - 3s6 -1,4

30 " 70% ~

B20 ~ Butas - ~ ;x 7 % - 35,0 % 7b )(ineral Butas • 80 x 35 ,O • 26,0 %

100 % J4ineral Butas terhadap campuran • 28,0 x 100% • 30, f ~.

93

Page 39: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

.u~"'.!:'~ran .l.U c.

Perhitungan Penetapan Spesifikasi Agreg~t untuk Butas B 25.

Mineral :Sutas Agregat Spec. B % " Pass Ret Ret Ret Passing

... .ittt 100 0 77 100 ..

3/8" 74 - 92 26 - 8 26 - 8 51 - 69 86 - 90

4 48 - 70 100 0 0 26 - 22 26 - 22 25 - 47 32 - 61

8 33 - 53 96 I 4 0,9 15 - 17 14,1- 16,1 10,9- ;0,9 14 - 40

30 15 - 30 66 30 6,9 18 - 23 10,9- 16,1 0 - 14,8 0 .. 19

50 10 - 20 47 19 4,4 5 - 10 0 - 5,6 0 - 9,2 0 - 12 .. o,2

6 I 200 4 - 9 18 29 6,7 6 .. 11 0 .. 4,4 0 - 4,8 0 --018

...

. 20C 18 4,1 4 - 9 0 - 4,9 -0,1

.~. --23% 77 '/o .· -

B25 " Butas • 100 x7% • 28,0 "· 4 % :Mineral Butas • 1,2 X 28 • 21,0 "· 100 ~

% J.U,neral BUtas Terbadap ca.mpuran • 21 10 - X 100 % • 22,6. ~~ 23,0 93

Page 40: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

i·" ;jsn

4

a

30

50

200

200

• B30

Perhitungan Penetapan Spesifikasi Agregat untuk Butas B 30. sc .:wcm:: wr •

Spe;). B " Pass

100

74 - 92 I

48 - 70 100

33 - 53 96

15 - 30 66

20 - 10 47

4- 9 18

"

I

'fo Butas

% :Mineral Bu"iias

Mineral Butas

.

" I. Ret

0 0

4 0,1

30 5,3

19 3,3

29 5,1

18 3,2

17,5'fo

• J.i>.9_ X 7 ~ 30

• 70 X 23aJ 100

. IJ

Ret Ret

0 0

26 ... 8 26- 8

26- 22 26 -·22

15 - 17 14,8- Hi,}

18 - 23 12,7 - 17,7

5 - 10 21,7 - 6,7

6 - 11. 0,9 - 5,9

4- 9 0,8 - 5,8

"

- 23,3 %· • 16,3 "

"Mineral Butaa t3rhadap campuran • 16,3 x 100% • 17,5 "• 93

Lampiran lOd.

,Agregat

Passing

82,5 100

56- 74 68 - 90

30 - 66 31 - 64

16- 50 19 - 44

3,1- 32 4 - 22

1,5- 26 I ~ .-..- :L·· ~ i

0,7 -17 L 1 - 7: I I

Page 41: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Lampil.·a.'1 ll.a

Hasil Perhitungan Penetapan Spesifikasi Gradasi Agreg-at un·cuk 3utas B 16, B 20, B 25, dan B 30

Loloa saringan Spec. ll Agreg~t untuk 7 % kadar aapal -

B16 B20 B25

-ill 100 100 100 100

3/8" 74 - 92 57 - 87 63 - 88 66 - 90

4 48 ... 10 13 ... 50 26 - 57 32 - 61

8 33 - 53 0 - 24 6 - 35 14 - 40

30 15 - 30 0 - 6 0 - i5 0 - 1?

50 10 - 20 0 - 3 0- 8 0 - 12

200 4 - 9 0 - ' 0 - 6 0 - 6

,_, .·--~~~ - ~

Spe.3ifU:nsi Aggregate

un~ ); jenis 01.1tas pada kaaa:r aspal 7 %.

B30

100

68 - 90

37 _,64 •.

19 - 44'

4 - 22.

2 -:14"1

~-_:__

Page 42: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

Lamp iran llb.

Hasi1 Perhitungan Penetapan Spesifikasi Gradas{Agregat untuk Butas

Agregat untuk 7 % Bitumen Lewat su:ingan Spec.B. B 16 B 20 B 25 B30 B 20/B 25 B20/B25/B30 B16/B20

3/4" 100 100 100 100 100 100 ~00 100

3/8" 74 - 92 57 - 87 63 - 88 66 - 90 68 - 90 66 - 88 68 - 88 63 - 87

* 4 48 - 70 13 - 50 26 - 57 32 - 61 37 - 64 32 - 57 37 - 57 26 - so

# 8 33 - 53 0 - 24 6 - 35 14 - 40 19 - 44 14 - 35 19 - 35 6 - 24

* 30 15 - 30 . 0- 6 0 - 15 0 - 19 4 - 22 0 - 15 4 - 15 0 - 6

# so 10 - 20 0 - 3 0 - 8 0 - 12 2 - 14 0 - 8 2 - 8 0 - 3

# 200 4 - 9 0 - 3 0 - 6 0 - 6 1 - 7 0 - 6 1 - 6 0 - 3

Page 43: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

OtREKTORAT J£NDE:RAL BINA MARGA Dl."lKTORAT PENYELIOIKAN MASAl.AH TANAH DAN J/~LAN

Lampiran 12a.

. ........•.... , ........................... . Not.,or •..•••••.•••••• , .•••••. ••·•••• •••.•••..••.• " ··t •.•••••••..•••.•

ORAFtK PEMB.~t;tAN RUTtR 8N•·\\~~ Mtr\'EAAL

r

• .. ,. • •

'ii ,, . • I :t

! i : ~ 1'' '

0

L ·~·· •..

(SBM ........................................ )

10 Jumteh tut&han (~I

....;....--:B20

----B25 --'

Page 44: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARG,O. DI,IIIEICTOAAT PENVELIOII<AN MA.IALAH TANAH DAN JALAN

...................................... '. ~- ........................... '

.......... , ......................................... , ............ ····· Ollu:·•J•It<~n

OlpwlkM

Lampiran 12b

(S'~ ' .............................................. )

H~O -81')

·~~ j'"" PI~ -~~0 '" 1 •. j

tt,m I '" I I . 1- 2" 10.8

l I 1-. 1H'!J •. 1 I . i

I ~t I I I ~ IJ I c , .. 2&..t

. • 51". _j I "·' ~ ~~~ I I I l ~ ,... v /~ ~2.7

e~t- v~~ I .. ~'~~~~~ • ~ ·- - 1.12 • ~ ~~ r; ~ ~ ;::;: .. ~ ~ ~ ~ r--.

t--.. • 1- 3 ~ ~ ....... <UI • ::J ~ ~ ~ ~ ~ ~ r-...... r--.. II "' ~ ~ ...... r-...... c ~ .. ~ t:-:::::

"'" r-.. • z 1-.t

r~~ ~ ~ 4.7.

• I ' ~, ~ " l· K ' ~~ ?; ~ ~ ' ~~ ~ ~-. • ~ % I I

' ~ ~ ~' !"-. I ! -'-• t-8 -, ._\. X: r=< v ~ \ I 2.~

i c .... ~ -r

:z.co ' '

I\ ' ·~v ~ ~ ' I D -:,....-

1-12 j\ '";:-r;.:: ~ 1\ . I 1.10 • \

c ~ ~ ~ r::; \ \ .

1-tl I \ \ 1 ... ~ ~ ~ 1.11 ...

~ _U •• • [\ ;:::;: ~ c 1-20 \ ' ~ ~ ~

\· .._,

• \

' ·~ .. c ~ ~ • • 1- .• 0 • ....,

\ ' I~ V; ~ ':':1, \ =-I [\ ·~ ~ .... \ ~ ~

o . .oaao \ \ h • 1-10 \'l -~ ~

o.a, .. 0.211'1 I • - ~10

\' f k c .. ~

~- -. ' lt( ~ 0.171

1- 100

I~ ~

.. ,. • D l% .A V:: c fi z

~ O.n?.oa ~lOr'

. No

0 tD 20 • 4fl 70 10 10 100

Jumlltl ttrt6ttM C'161

ltRTIRAN8AN : -· -·-820

J_ .. , .... ------B~~

Page 45: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

OtREKTORAT JENDERAL Ol.'tEI{TOAAT PENYELIOIKAN MASAl.AH TANAH DAN JALAN

o I oo·o •• • • •• • I •"~ '''"''"#' oe ooo o 1 oo •• . •• o ,o •• '' •· •, • •••, ~· •-• o., • , o

No"'or . . . . ......... , .............. ' ........................ '':' .. ' ......... ·~· .. Qll..,f~il<llll

Olp...-li<~e

Lampiran 12c.

' ............................... p ...... .

GaAFIK P£MBAGtAM BUTUt BAHAN MtN~RAL

r

.. .. • • • •

ii 'l

• I :1 .

KITI .. ANGAN I

L •••••••

0

(SSM ............. a .............................. )

JumiMI tnrteh'lfl l"-1

Bl6

---- 8 2o

J I ~

mm l ' I

' I i I

I i

9.12 i 1.3!1

•• 1&

I I ! '

I

2 •• ll ,,00

1.10

! I

Page 46: BEBERAPA HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN BUTASpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1978_Beberapa_Hasil...plastis dan sukar dipukul pecah. c. Diatas temperatur 60 plastis dan tidak bisa

691