Penentuan Batas Cair Dan Batas Plastis
-
Upload
cindhy-ade-hapsari -
Category
Documents
-
view
265 -
download
0
Transcript of Penentuan Batas Cair Dan Batas Plastis
7/31/2019 Penentuan Batas Cair Dan Batas Plastis
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-batas-cair-dan-batas-plastis 1/7
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
PENENTUAN BATAS CAIR DAN BATAS PLASTIS
Kelompok 2 :
1. Pramudipta Zahriyani ( F44100001 )
2. Age Baturimba ( F44100005 )
3. Mutiara Astari ( F44100007 )
4. Cindhy Ade Hapsari ( F44100008 )
5. Zulkifli Faisal ( F44100009 )
6. Adam Pahlevi ( F44100013 )
7. Panji Prasetyo Wicaksono ( F44100018 )
8. Libna Chaira ( F44100022 )
9. Nura Adhitia Dewi ( F44100028 )
10. Putri Rodua Marbun ( F44100029 )
11. Asep Suryadi ( F44100030 )
12. Fasih Huda Wiratama ( F44100031 )
13. Eko Riyandi Ginting ( F44100037 )
14. Mayasari ( F44100064 )
15. Andreas Frank Kandenapa ( F44100078 )
Departemen Teknik Sipil dan LingkunganFakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
2012
7/31/2019 Penentuan Batas Cair Dan Batas Plastis
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-batas-cair-dan-batas-plastis 2/7
PENDAHULUANBatas plastis adalah batas antara tanah dengan keadaan semi plastis dan
tanah dengan keadaan plastis. Metode penentuan batas plastis dikembangkan oleh
Casagrade (1932). Terdapat empat bentuk tanah yaitu padat, semi-padat, plastis
dan cair. Pada setiap bantuk terdapat perbedaan perilaku dan sifat-sifatmekanisnya. Batas yang menunjukan perbedaan bantuk ini dinyatakan
berdasarkan perubahan perilaku atau sifat tanah. Tanah liat dan lanau bereaksi
terhadap perubahan kandungan air. Reaksi terlihat dari perubahan gaya geser,
pemadatan dan pemanjangan partikel tanah. Dengan metode batas plastis dapat
ditentukan batas antara tanah liat dan lanau maupun tipe-tipe lain yang merupakan
kombinasi keduanya.
Batas plastis dikenal juga dengan Attenberg Limits, yang digunakan untuk
membedakan bentuk-bentuk tanah. Batas atau metode ini dikembangkan oleh
seorang ilmuwan Kimia asal Swedia bernama Albert Atterberg. Metode ini
kemudian disempurnakan oleh Artur Casagrande. Metode pengujian ini berguna
untuk menguji gaya geser tanah dan perubahan pada tanah berupa pemadatanmaupun penggemburan karena perubahan kelembapan. Uji ini digunakan
khususnya dalam bidang struktur dan pekerjaan sipil untuk memastikan daya
dukung tanah tidak berubah.
TUJUANAdapun tujuan dari praktikum kali ini adalah agar praktikan mampu
menentukan batas cair dan batas plastis dari suatu sampel tanah.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan untuk penentuan batas cair antara lain :perangkat batas cair casagrande’s, pembuat alur ( grooving tool ), spatula,
permukaan gelas, penyemprot air, peralatan pengukur kadar air dan lap.
Sedangkan untuk penentuan batas plastis digunakan alat-alat sebagai berikut :
permukaan gelas/kaca yang agak kasar ( fozed glass), penyemprot air, spatula, lap,
wadah dan penutupnya, silinder dengan diameter 3mm, dan peralatan pengukur
kadar air.
METODEPenentuan Batas Cair
Mengambil sampel tanah seberat 100 gr yang dapat disaring dengan
ayakan 420 µm. Selanjutnya meletakkan sampel tanah tersebut ke permukaankaca. Kemudian menyemprot sampel tanah dengan air destilasi kemudian aduk
hingga tanah menjadi pasta kental. Langkah berikutnya menutup sampel tanah
menggunakan lap basah selama ±30 menit, fungsinya agar air dapat diserap tanah
secara merata. Kemudian pasta tanah diletakkan ke dalam mangkuk degan
ketebalan maksimum 1 cm. Buat, alur, jika tidak dapat dibuat alur, maka tanah
tergolong tanah yang tidak plastis, sedangkan jika bisa, lanjutkan proses dengan
memasangkan mangkuk ke alat. Kemudian alat diputar dengan kecepatan 2
putaran/detik. Hitung jumlah ketukan yang dihasilkan sampai alur bertemu
sepanjang 1.5 cm (N). Ukur persentase kadar air. Buat tabel hubungan jumlah
ketukan dengan kadar air rata – rata. Selanjutnya buat kurva gabungan jumlah
ketukan dengan kadar air rata – rata (flow curve) dimana jumlah ketukan dalam
7/31/2019 Penentuan Batas Cair Dan Batas Plastis
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-batas-cair-dan-batas-plastis 3/7
skala logaritmik sedangkan kadar air pada skala biasa. Tentukan kadar air dengan
jumlah ketukan sebanyak 25 kali sebagai batas cair dari sampel tanah. Bila batas
cair tidak ditentukan, berarti tanah tersebut non-plastis.
Penentuan Batas PlastisPada awal percobaan ambil sampel tanah seberat ±15 gr yang dapat lolos
jika disaring dengan ayakan 420 µm. Selanjutnya sampel tanah tersebut
diletakkan diatas permukaan gelas. Semprotkan air destilasi, aduk hingga sampel
tanah yang ada dapat dibentuk. Tanah yang telah menjadi pasta dibentuk menjadi
silinder dengan diameter yang kurang lebih sama, yaitu 3mm. Jika tanah tersebut
dapat dibentuk seperti silinder maka tanah tersebut termasuk tanah non plastis.
Perkecil diameter silinder tanah, namun jangan sampai pecah. Jika tanah pecah,
ukur kadar air silinder tanah, namun jika ukuran sampel tanah masih dapat
diperkecil, terus potong dan bentuk silinder kembali. Hitung indeks plastisitas
dengan persamaan sebagai berikut :
IP = LL – PLDengan
IP= indeks plastisitas
LL=batas cair
PL=batas plastis.
HASIL DAN PEMBAHASANHASIL PERCOBAAN
Penentuan Batas Cair
Tabel 1. Penentuan Batas Cair
NomorWadah Mc(gram) Ma(gram) Mb(gram) Wc(%) JumlahKetukan
41 22.59 29.85 27.18 58.16993 45
15 21.84 27.37 25.29 60.28986 30
20 23.04 30.96 27.86 64.31535 20
74 25.09 29.24 27.57 67.33871 10
Dengan
Mc = Berat wadah (gram)
Ma = Berat wadah dan tanah basah (gram)
Mb = Berat wadah dan tanah kering (gram)
Wc = Kadar air tanah (%)
Perhitungan :
Untuk menentukan kadar air digunakan rumus di bawah ini :
Wc = berar air di dalam tanah x 100% = Ma-Mb x 100%
Berat tanah kering Mb-Mc
Sehingga didapatkan nilai kadar air masing-masing sampel tanah sebagai berikut :
Untuk wadah nomor 41
Wc = Ma-Mb x 100% = 29.85 – 27.18 x 100% = 58.16993 %
Mb-Mc 27.18 – 22.59
Untuk wadah nomor 15
7/31/2019 Penentuan Batas Cair Dan Batas Plastis
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-batas-cair-dan-batas-plastis 4/7
Wc = Ma-Mb x 100% = 27.37– 25.29 x 100% = 60.28986 %
Mb-Mc 25.29– 21.84
Untuk wadah nomor 20
Wc = Ma-Mb x 100% = 30.96 – 27.86 x 100% = 64.31535 %
Mb-Mc 27.86 – 23.04Untuk wadah nomor 74
Wc = Ma-Mb x 100% = 29.24– 27.57 x 100% = 67.33871 %
Mb-Mc 27.57 – 25.09
Kemudian dari data diatas didapatkan kurva hubungan antara kadar air dan jumlah
ketukan sebagai berikut :
Gambar 1. Kurva Hubungan antara Jumlah Ketukan dan Kadar Air
Dari kurva tersebut didapatkan persamaan garis y = -0.268x + 69.57. Sehingga
untuk mendapatkan nilai kadar air pada saat 25 ketukan, nilai x diganti dengan 25.
Sehingga,
y = -0.268x + 69.57 = -0.268(25) + 69.57 = 62.87 %
Kadar air pada saat ketukan ke 25 ini disebut sebagai batas cair.
Penentuan Batas Plastis
Tabel 2. Penentuan Batas Plastis
Nomor
Wadah
Mc
(gram)
Ma
(gram)
Mb
(gram)
Wc
(%)
Wc Rata-
Rata
(%)
9 23.98 30.2 28.34 42.66055
42.9495129 22.65 29.18 27.21 43.20175
39 24.35 30.68 28.777 42.98622
Dengan
Mc = Berat wadah (gram)
Ma = Berat wadah dan tanah basah (gram)
Mb = Berat wadah dan tanah kering (gram)
y = -0.268x + 69.57
56
58
60
62
64
66
68
0 10 20 30 40 50
K a d a r A i r ( % )
Jumlah Ketukan
7/31/2019 Penentuan Batas Cair Dan Batas Plastis
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-batas-cair-dan-batas-plastis 5/7
Wc = Kadar air tanah (%)
Perhitungan :
Untuk menentukan kadar air digunakan rumus di bawah ini :
Wc = berar air di dalam tanah x 100% = Ma-Mb x 100%Berat tanah kering Mb-Mc
Sehingga didapatkan nilai kadar air masing-masing sampel tanah sebagai berikut :
Untuk wadah nomor 9
Wc 1= Ma-Mb x 100% = 30.2 – 28.34 x 100% = 42.66055 %
Mb-Mc 28.34 – 23.98
Untuk wadah nomor 29
Wc 2= Ma-Mb x 100% = 29.18 – 27.21 x 100% = 43.20175 %
Mb-Mc 27.21 – 22.65
Untuk wadah nomor 39
Wc 3= Ma-Mb x 100% = 30.68 – 29.18 x 100% = 42.98622%
Mb-Mc 29.18 – 24.35
Kemudian dari ketiga data kadar air tersebut didapatkan nilai kadar air rata-rata
dengan perhitungan sebagai berikut :
Wc = Wc1 + Wc2 + Wc3 = 42.66055 + 43.20175 + 42.98622 = 42.94951 %
3 3
Kadar air rata-rata ini disebut dengan batas plastis.
Perhitungan Indeks Plastisitas
Perhitungan nilai indeks plastisitas ini menggunakan persamaan di bawah ini
IP = LL – PL
Dimana :
IP = Indeks Plastisitas
LL = Batas Cair
PL = Batas plastis
Sehingga didapatkan nilai indeks plastisitas sebagai berikut :
IP = LL – PL = 62.87 % - 42.94951 % = 19.92049 %
PEMBAHASAN
Batas cair merupakan salah satu titik perubahan / transisi dari keadaan
tanah yang digolongkan oleh sifat mekanik dan tergantung kepada kadar airnya (
Asep, 1990). Definisi lain dari batas cair adalah kadar air minimum di mana sifatsuatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi plastis. Besaran batas cair
digunakan untuk menentukan sifat dan klasifikasi tanah ( Lexono, 2009). Menurut
Panduan SNI (Standar Nasional Indonesia ) 1967:2008 tentang Cara Pengujian
Batas Cair Tanah, batas cair tanah adalah kadar air ketika sifat tanah pada batas
dari keadaan cair menjadi plastis. Nilai batas cair tanah merupakan besaran kadar
air dalam persen yang ditentukan dari 25 ketukan pada pengujian batas cair.
Batas plastis merupakan batas antara tanah dengan keadaan semi plastis
dan tanah dengan keadaan plastis ( Asep, 1990). ). Menurut Panduan SNI (Standar
Nasional Indonesia ) 1967:2008 tentang Cara Pengujian Batas Cair Tanah, batas
plastis tanah adalah batas terendah kadar air ketika tanah masih dalam keadaan
plastis.
7/31/2019 Penentuan Batas Cair Dan Batas Plastis
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-batas-cair-dan-batas-plastis 6/7
Dalam praktikum kali ini dilakukan penentuan batas cair dan batas plastis
dari sampel tanah yang didapatkan dari Leuwikopo pada kedalaman 0-20 cm.
Sebelum dilakukan penentuan batas cair dan batas plastis, sampel diayak terlebih
dahulu dengan ayakan 420 µm dan kemudian diambil sebanyak 100gram. Setelah
itu membagi sampel tersebut menjadi dua bagian. Bagian pertama digunakanuntuk menentukan batas cair, bagian lainnya digunakan untuk menentukan batas
plastis.
Pada penentuan batas cair, sampel diletakkan diatas kaca. Kemudian
sampel diberi air destilasi sampai membentuk pasta. Setelah itu tanah yang
membentuk pasta tersebut dimasukkan pada perangkat batas cair casagrande dan
ditentukan kadar airnya dengan cara seperti yang dijelaskan dalam metode.
Sehingga didapatkan data seperti yang terdapat dalam Tabel.1. Dari tabel 1
tersebut didapatkan kurva hubungan antara jumlah ketukan dengan kadar air
seperti yang terdapat dalam Gambar.1. Dari kurva tersebut diketahui nilai kadar
air pada saat 25 ketukan adalah sebesar 62.87 %. Seperti yang disebutkan diatas
nilai batas cair adalah kadar air pada saat 25 ketukan, sehingga batas cair sampeltanah adalah sebesar 62.87 %.
Pada penentuan batas plastis setelah dilakukan perlakuan seperti yang
dijelaskan pada metode, didapatkan data seperti yang terdapat dalam Tabel.2. Dari
data tersebut didapatkan nilai batas plastis yang merupakan kadar air rata-rata dari
sampel yang dihitung yaitu sebesar 42.94951 %.
Setelah didapatkan nilai batas cair dan batas plastis maka dapat diketahui
nilai Indeks Plastisitas. Indeks plastisitas didapatkan dengan cara mengurangkan
Batas cair dengan batas plastis, sehuingga didapatkan nilai indeks plastisitasnya
sebesar 19.92049 %.
KESIMPULANDari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa praktikan
telah mampu menentukan nilai batas cair dan batas plastis, serta dapat pula
menentukan indeks plastisitas dari suatu sampel tanah. Hal tersebut dapat
ditunjukkan dengan nilai batas cair, batas plastis dan indeks plasisitas yang
masing-masing besarnya 62.87 %, 42.94951 %, dan 19.92049 %.
DAFTAR PUSTAKALexono.2009. Metode Pengujian Batas Cair .
http://lexonos.blogspot.com/2009/03/metode-pengujian-batas-cair-dengan-
alat.html (Diakses pada tanggal 1 April 2021)S, Asep, Dhalhar.M, dkk. 1990. Buku Penuntun Pengukuran Sifat-Sifat Fisik dan
Mekanik Tanah. Bogor.
SNI (Standar Nasional Indonesia ) 1967:2008 tentang Cara Pengujian Batas Cair
Tanah.