bc

4
LO Tampilan klinis dental fluorosis bisa dikelompokkan menjadi 10 kelas, berkisar antara 0-9, yang menggambarkan secara berurut tingkat keparahan dental fluorosis. Karena pada waktu erupsi semua permukaan gigi menerima pengaruh yang sama, maka sistem klasifikasi ini tidak perlu diterapkan pada semua permukaan gigi tetapi hanya pada permukaan fasial saja, yang mana hal tersebut sudah bisa menggambarkan keparahan dari seluruh permukaan gigi. Klasifikasi ini didasarkan pada indeks TF yang aslinya diusulkan oleh Thylstrup dan Fejerskov (1978). Skore TF 0 : Translusensi normal, warna putih krem dan mengkilapnya enamel tetap bertahan sesudah dilakukan pengeringan dan pengusapan pada permukaannya. Skore TF 1 : Terlihat garis-garis putih opaque kecil- kecil menyilang permukaan gigi. Garis-garis itu terdapat di seluruh permukaan gigi. Letak garis ini sesuai dengan letak perikimata. Pada beberapa kasus mungkin terlihat adanya sedikit snow capping pada cusp/insisal edge. Skore TF 2 : Garis opaque putih lebih menonjol, dan sering berfusi untuk kemudian membentuk daerah

description

aa

Transcript of bc

Page 1: bc

LO

Tampilan klinis dental fluorosis bisa dikelompokkan menjadi 10 kelas, berkisar antara 0-

9, yang menggambarkan secara berurut tingkat keparahan dental fluorosis. Karena pada

waktu erupsi semua permukaan gigi menerima pengaruh yang sama, maka sistem

klasifikasi ini tidak perlu diterapkan pada semua permukaan gigi tetapi hanya pada

permukaan fasial saja, yang mana hal tersebut sudah bisa menggambarkan keparahan dari

seluruh permukaan gigi. Klasifikasi ini didasarkan pada indeks TF yang aslinya diusulkan

oleh Thylstrup dan Fejerskov (1978).

Skore TF 0      :  Translusensi normal, warna putih krem dan mengkilapnya enamel tetap

bertahan sesudah dilakukan pengeringan dan pengusapan pada

permukaannya.

Skore TF 1      :  Terlihat garis-garis putih opaque kecil-kecil menyilang permukaan gigi.

Garis-garis itu terdapat di seluruh permukaan gigi. Letak garis ini sesuai

dengan letak perikimata. Pada beberapa kasus mungkin terlihat adanya

sedikit snow capping pada cusp/insisal edge.

Skore TF 2      : Garis opaque putih lebih menonjol, dan sering berfusi untuk kemudian

membentuk daerah berkabut (buram) yang kecil, yang menyebar ke

seluruh permukaan. Biasanya terjadi snow capping pada insisal edge dan

puncak cusp.

Skore TF 3      : Terjadi fusi garis-garis putih, dan daerah opaque berkabut di beberapa

bagian permukaan. Di antara daerah berkabut tersebut bisa terdapat garis-

garis putih.

Skore TF 4      :  Pada seluruh permukaan terlihat adanya opasitas atau nampak putih

seperti kapur (chalky white). Sebagian adri permukaan yang terdedah

terhadap atrisi atau pemakaian, Nampak kurang terserang.

Skore TF 5      :  Seluruh permukaan opaque, dan ada pit-pit bulat (hilangnya enamel

permukaan setempat) yang diameternya kurang dari 2 mm.

Page 2: bc

Skore TF 6      : Pit-pit kecil sering berfusi sehingga membentuk pita yang lebarnya dalam

arah vertical kurang dari 2 mm. Klas ini meliputi juga kasus dimana

cuspal rim dari enamel fasial telah terlepas dan berkurangnya dimensi

vertikal yang terjadi kurang dari 2 mm.

Skore TF 7      :  Ada enamel bagian terluar yang terlepas, sehingga membentuk daerah

yang tidak teratur pada permukaan gigi. Permukaan yang terserang lebih

dari separuh. Enamel utuh yang tersisa, opaque.

Skore TF 8      :  Hilangnya lapisan enamel terluar melibatkan lebih daru separuh. Enamel

utuh yang tersisa opaque.

Skore TF 9      :  Hilangnya sebagian besar enamel luar yang mengakibatkan perubahan

bentuk anatomis pada permukaan/gigi. Sering dijumpai adanya rim

enamel yang opaque di servikal.

                             (Fejerskow et all, 1991)

LO 5

Metode seleksi floridasi pada anak

Metode penggunaan fluor yang paling sering dianjurkan pada praktek kedokteran gigi

adalah pemakaian gel atau gel, dan penggunaan pasta gigi dirumah, tablet atau kumur-

kumur. Penggunaan pasta gigi dapat dianjurka pada semua pasien; tetapi harus ditentukan

metode yang tepat untuk masing-masing pasien. Faktor yang paling jelas mempengaruhi

pemilihan metode ini adalah usia anak; tetapi faktor penting lainnya yang harus di

pertimbangkan adalah derajat resiko munculnya karies pada anak. Pasien-pasien dapat

diklasifikasikan sebagai “beresiko inggi” atau "beresiko rendah". Pasien “beresiko tinggi”

dapat mempunyai satu atau lebih karakteristik dibawah ini:

1. Insiden karies tinggi, seperti diketahui dari pengalaman karies sebelumnya dan

aktivitas karies saat ini

2. Kondisi medis (misalnya kelainan pendarahan) yang berbahaya bagi perawatan gigi

tertentu

Page 3: bc

3. Subnormalitas mental, yang kadang-kadang membuat perawatan lebih sulit dari

biasanya.

Pasien “beresiko rendah” adalah seseorang dengan rata-rata karies rendah dan tidak ada

keadaan yang menyebabkan komplikasi medis

Sumber :

Andlaw,RJ dan W.P Rock.1992. Perawatan Gigi  Anak edisi 2 . Jakarta: HipokratesFejerskov, Ole. 1991. Dental Fluorosis. Jakarta: Hipokrates.