BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

download BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

of 19

Transcript of BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    1/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    BAB IV

    KONDISI EKSISTING INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)

    PT.INDAH KIAT PULP & PAPER 

    PERAWANG MILL’S

    4.1 Umum

    PT.IKPP sebagai perusahaan yang bergerak dibidang  pulp & paper   telah

    menggunakan teknologi tinggi dalam pengolahan maupun proses

     produksinya. Selain menghasilkan bahan yang diinginkan, pasti juga

    menghasilkan bahan yang tidak diinginkan yaitu bahan buangan. Bahan

     buangan tersebut terutama limbah cair dapat menjadi ancaman dan gangguan

    terhadap kelestarian lingkungan maupun estetika. Oleh karena itu perlu

    adanya pengolahan lahan buangan tersebut sebelum dibuang kelingkungan.

    Pada proses produksi pulp & paper  PT.IKPP dari bahan dasar kayu menjadi

    lembaran  pulp dan terakhir menjadi kertas, telah melewati suatu rangkaian

     proses yang panjang dan berbedabeda. Tiap proses menghasilkan produk 

    yang berbeda, demikian juga dengan kualitas dan kuantitas limbah cair 

    dengan tepat, maka kita wajib mengetahui karakteristik dan !olume limbah

    cair yang dihasilkan pada masingmasing proses.

    4.2 Sumb!"Sumb! L#mb$% $#!

    Secara garis besar sumber limbah cair yang diolah di PT.IKPP berasal dari "

    sumber, yaitu#

    1. Pulp Mill 2. Paper & tissue mill 

    3. Pulp & paper mill 

    $ari ketiga sumber tersebut, limbah cair akan diolah di waste water 

    treatment   %&&T' ()*, ()+,()-, dan ()/ sampai memenuhi

    standar baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah, kemudian limbah

    tersebut boleh dibuang ke lingkungan % sungai siak'.

    Afyn, Queen, Uwa

    55

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    2/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    Pabrik kertas menghasilkan limbah yang karakteristiknya berbeda dengan

    limbah dari pabrik  pulp. $imana kualitas limbah dari pabrik kertas relati0 

    lebih kecil bebannya, tetapi menghasilkan debit yang cukup besar. 1ntuk 

    lebih memahami limbah cair di PT.IKPP berikut adalah deskripsi masing

    masing proses produksi yang menghasilkan limbah.

    4.2.1  Pulp Making 

    Secara garis besar diproses pulp making  terdiri dari proses pemasakan chip,

     pencucian, penyaringan, dan bleaching . $alam kondisi normal, limbah cair 

    yang dihasilkan dari pulp making  berasal dari#

    1. Blowing 

    1ap yang terkondensasi ditampung di tangki penampung. 1ap

    tersebut mengandung larutan pemasak yang ikut teruapkan beserta

    lignin. Kondensatnya mempunyai p2 yang tinggi dan dibuang

    kesaluran aau parit waste water   secara batch. Kapasitas

     pembuangan 3 4/ m"5jam.

    2. 65$ pemutihan %bleaching '

    7ir pencucian setelah bleaching  tahap 65$ mengandung 68 dan

    68O. p2 air buangan ,*. Kapasitas air buangan dari proses

    bleaching  tahap 65$ adalah 9/ m"5jam. $ari hasil analisa kualitas

    dan kuantitas air buangan dari bleaching   65$ sangat

    mempengaruhi kualitas total air buangan dari pulp making , terlebih

    lagi saat pemakaian 68 dan 68O melebihi standar, dengan

    tujuan untuk meningkatkan standar brightness  dari  pulp  yangdihasilkan. Ini dapat mempengaruhi p2 di primary inlet  pada unit

     pengolahan limbah menjadi rendah %:",4'

    3. (5O Bleaching 

    7ir buangan % filtrate' dari bleaching  tahap (5O memiliki kadar p2

    dan 6O$ yang cukup tinggi karena pada bleaching  tahap (5O ini

    Afyn, Queen, Uwa

    56

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    3/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    memakai )aO2 untuk melarutkan lignin pada serat. 8arutan lignin

    dn )aO2 dibuang keparit waste water  bersama air pencuci. $alam

    kondisi normal p2 buangan :/,4 dengan kapasitas buangan 9/

    m"5jam, karena )aO2 terencerkan oleh air pencuci.

    4. Hypoclorite bleaching 

     p2  filtrate  dari proses bleaching   tahap hypoclorite  sekitar *+

    %normal'

    . Bleaching chlorine !i"i!e

     p2 0iltrat dari bleaching  tahap chlorine !io"i!e ini berkisar "4. p2

    tersebut masih dalam batas normal dari standar buangan yang

    dii;inkan %",4/,4'. Total kapasitas buangan dari bleaching   tahap

    $ dan $ berkisar // m"5jam.

    #. $lkali e"traction

    $ipergunakan )aO2 sebanyak 9 kg57$T. p2 lebih kecil

    /,4.dengan demikian pada kondisi normal air buangannya masih

    dalam batas standar.

    %. ashing li'uor 

    7ir cucian yang melimpah dari unit washer   akan mengakibatkan

     p2 dan 6O$ dari air limbah menjadi tinggi, karena mengandung

    black li'uor .

    $alam kondisi yang tidak normal bahan air buangan akan meningkatkan,

    misalnya dari#

    a. $igester tidak normal

    Pemasakan tidak sempurna akan mengakibatkan kapasitas re(ect 

     berlebihan. Sehingga harus dibuang ke waste water , sehingga

    meningkatkan total  suspen!e! soli!s  %TSS'. Selain dari pada itu

    Afyn, Queen, Uwa

    57

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    4/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

     pemasakan tidak sempurna juga dapat menaikkan p2 dan 6O$

    dari buangan apabila ada ketidaknormalan pada kondisi operasi

    yang disebabkan oleh adanya sebagian larutan pemasak yang

    tertumpah.

     b.  )ilter washer  tidak normal

    7pabila  )ilter washer  mengali penyumbatan, maka gangguan ini

    dapat menyebabkan reject yang dihasilkan berlebihan.

    c. *e(ect tank o+erflow

    Karena adanya kerusakan pada instrument , sehingga proses tidak 

    terkontrol, maka mengakibatkan re(ect o+erflow dari re(ect tank .

    d. Kerusakan pada peralatan

    $isamping itu beban limbah juga dapat meningkat, diakibatkan

    adanya kerusakan pada beberapa peralatan atau e'uipment .

    -isalnya kebocoran pompa trans0er B8 dan &8 yang

    mengakibatkan p2 dan 6O$ dari limbah cair menjadi tinggi.

    $ari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas air buangan

    tergantung pada kondisi aerasi. $alam keadaan normal, pengaruh yang

    sangat besar berasal dari filtrate bleaching  tahap 65$ yang menyebabkan p2

    limbah cair menjadi rendah, terutama pada saat pemakaian 68 dan 68O

     berlebih untuk meningkatkan brightness. 7pabila p2 dan 6O$ tinngi

     berasal dari kondensat blow tank , washer  dan bleaching  tahap (5O, maka hal

    ini dikarenakan buangan limbah cair tersebut bersi0at basa dan mengandung

    lignin.

    4.2.2 Pulp Machine

    7ir buangan dari pulp machine berasal dari white water  yang berlebih, selain

    dari white water , air buangannya berasal dari air pendingin seperti  sealing 

    water , cooling water , yang selalu menjadi masalah dan mempengaruhi

    kualitas air buangan adalah instrument   atau peralatan yang tidak normal,

    akan mengakibatkan re(ect   o+erflow  dari re(ect tank   karena le!el tidak 

    Afyn, Queen, Uwa

    5

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    5/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    terkontrol. $emikian pula jika ada kerusakan pada peralatan lain, yang

    menyebabkan pulp tumpah. 2al ini akan mempengaruhi kualitas air buangan

    %TSS tinggi'. $alam keadaan normal, kualitas air buangan masih memenuhi

    standar effluent  %TSS < 4=4 ppm' dan nilai p2 94.

    4.2.' Paper Mill 

    $ari proses  paper mill   ini, air buangan yang dihasilkan berasal dari air 

     pendingin dan 0iltrat dari bagian wire part  dan press part . 1nsurunsur yang

    mempengaruhi kualitas air buangan adalah kotoran yang berupa batubatuan

    dan lainlain yang dipisahkan di  High ,ensity -laner   %2$6', ini dapat

    meningkatkan nilai TSS. Penambahan bahanbahan kimia yang berlebihan

    untuk meningkatkan  siing   juga akan meningkatkan nilai TSS dan 6O$,

    misalnya penambahan resin. Karena pada bagian wire part   dan press part 

    sebagian bahan kimia tersebut akan lolos bersama air. $emikian pula pada

     proses coating .

    4.2.4 Recovery Boiler 

    $alam kondisi normal, kualitas air buangan dipengaruhi  foul con!ensate

    yang dibuang keparit waste water . )oul con!ensate tersebut mengakibatkan

     p2 dan 6O$ tinggi. -lean con!ensate yang terkontaminasi dibuang keparit

    waste water , juga akan mengakibatkan p2 dan kadar 6O$ menjadi tinggi.

    Pada  start/up  e!aporator biasanya dapat mempengaruhi kualitas air 

     buangan. 2al ini terjadi apabila kondisi operasi belum optimal, misalnya

    temperatur belum tercapai, +apour   belum terbentuk. >acuum yang telah berlangsung ini akan mengakibatkan weak black li'uor  %&B8' terhisap oleh

    +acuum dan akan melimpah ke parit pembuangan. Kerusakan peralatan atau

    instrument seperti kebocoran +al+e, pompa dan lain sebagainya akan

    meningkatkan nilai p2 dan kadar 6O$. Kapasitas con!ensate  0foul 

    con!ensate clean con!ensate' sebanyak // ton5jam.

    Afyn, Queen, Uwa

    5!

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    6/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    4.2. Recausticizing 

    7ir buangan bersal dari air pendingin % sealing water   dan coolong water ',

    tetapi karena dipengaruhi oleh bahanbahan kimia yang tumpah, maka air 

     buangannya menjadi basa. Sumber yang menyebabkan air buangan bersi0at

     basa biasanya dari#

    a. Pencucian clarifier , !reg  terbawa oleh air pencuci masuk ke parit

     buangan sehingga p2 dan 6O$ tinggi?

     b. Kebocorankebocoran pada +al+e, pompa dan lainlain

    c. $ebu kapur yang berserakan dilantai disiram dengan air ke  parit 

    waste water ,

    d. -embersihkan endapan !regs di parit

    Semua ini membuat kondisi air buangan mejadi basa dan p2 serta 6O$

    menjadi tinggi. Pada waktuwaktu tertentu, air buangannya menjadi asam,

    karena ada pencucian 0ilter dengan 268. Sebelum air buangan dialirkan ke

     parit waste water , maka air buangan tersebut terlebih dahulu diendapkan ke

     bak sedimentasi. 7pabila total alkali @ garam5liter. -aka air beserta

    endapannya dikirim ke !regs filter . 7lkali yang terkandung diman0aatkan

    kembali untuk proses white li'uor .

    4.2. Chemical Making 

    4.2..1 SO2 P*$+,

    $alam kondisi normal, air buangan dari SO  plant berasal dari SO

    remo+al tower , yang menggunakan )aO2 / A untuk menyerap sisasisa

    gas SO, SO", ) dan O untuk mengurangi polusi udara. $ibuang secarasistem batch  apabila konsntrasi )aO2 sudah rendah. p2 air buangan

    tinggi karena adanya )aO2.

    7ir buangan dari unit proses umumnya hanya air pendingin pompa yang

    kapasitas kecil. Tetapi bersi0at asam karena adanya sisasisa sampel yang

    dibuang ke parit, kebocorankebocoran !al!e dan lainlain di buang

    Afyn, Queen, Uwa

    6"

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    7/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

     bersamasama air pendingin keparit waste water. Kapasitas tangki )aO2

    /A lebih kurang m".

    4.2..2 *O2  Plant 

    7ir buangannya pada umumya bersi0at asam, yang berasal dari sisasisa

    sampel dan kebocoran. Buangan ini sebelumnya dialirkan di parit terlebih

    dahulu ditampung di pit tank  untuk dinetralkan p2nya. Setelah nertral baru

     buang ke parit waste water . Pada satsaat tertentu )aO2 dari hypotower 

     juga harus dibuang apabila terjadi o+er  produk dan apabila kadar natrium

    hypo dan tidak mencapai standar yang diinginkan, misalnya dalam proses

     penyerapan 68 kehabisan O2 dari )aO2 sehingga )a Hypo yang terjadi

    tidak seperti yang diharapkan, hypo ini harus dibuang ke parit. ika dalam

    keadaan normal kualitas air buangan masih memenuhi standar buangan,

    karena air buangan yang dominan dari air pendingin.

    4.2..' Poly Aluminium Chloride (PA)

    78 %O2'", 268 dan 2O dimasukkan kedalam reactor . Selanjutnya

     produk yang sudah jadi blow melewati cooler  kemudian ke pressure filter 

    guna pembersihan dari e"cess 78%O2'"  dan pro!uct  masuk ke a!(usting 

    tank   untuk proses C6 nya. Sebelum  pro!uct   diblow, terlebih dahulu

    tekanan reactor dibuang dan gasnya masuk melalui con!ensor primary

     scrubber secon!ary srubber   dan selanjutnya di e+ent . Product P76 kita

    kirim ke seksi water treatment  dan paper machine.

    4.2..4 Chloro A*-$*#Seksi -hloro 7lkali mempunyai )aO2, 6l dan 2 dengan cara elektrolisa

    garam industri %)a68'. $isamping itu juga memproduksi )a2ypo dan

    6a2ypo sebagai hasil samping dari proses pengolahan gas buangan.

    Sebelum )a6l dielektrolida, )a6l terlebih dahulu dilarutkan dan

    dibersihkan dari ;at;at tersuspensi. 8arutan ini disebut dengan Brine. 

    Afyn, Queen, Uwa

    6#

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    8/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    $alam kondisi normal limbah cair yang dihasilkan berupa?

    . 2SO9  =4A yang dibuang dari menara pengeringan klorin.

    Sebelum dibuang ke parit, maka terlebih dahulu di tamping di bak 

     penampungan. Kapasitasnya sekitar ",9 ton5hari.

    . 268 dan )aO2 berasal dari menara penukar ion pada proses

     penyaringan brine  tahap kedua. Degenerasi ion e"change  resin

    tergantung dari flowrite brine dan kandungan har!ness. Degenerasi

    dilakukan apabila total har!ness brine yang keluar sudah mencapai

    /, ppm. )ormalnya regenerasi dilakukan selama kali dalam

    seminggu. adi buangannya tidak secara kontinu.

    ".  Hypo dari absorbent pengolahan gas buangan pada waktuwaktu

    tertentu harus dibuang. -isalnya, o+er pro!uct , kadar hypo  tida

    sesuai dengan yang diharapkan

    9. Earam dan kue saringan yang terlarut. Terutama terjadi bila hari

    hujan sebagian garam dan kue akan terlarut dan terbawa ke parit

     buangan. 8arutannya bersi0at basa.

    $i chloro alkali  telah dibuat bak penampungan sementara untuk 

    menetralkan p2 buangan sebelum dibuang keparit waste water . Semua ini

     buangannya terlebih dahulu ditampung,lalu dinetralkan p2nya, setelah

    netral baru dibuang.

    4.' Water Supply

    7ir baku yang digunakan untuk kegiatan industri pulp F kertas bersumber 

    dari sungai Siak yang diambil pada posisi sekitar km dari pembuanganIP78, dengan pemakaian pada saat ini sekitar "9+.49= m"5hari, unit

     pengolahan air baku terdiri dari &T , &T *, &T + dan &T /. Proses

     pengolahan air baku tertera pada gambar ".. untuk mendapatkan air bersih,

    maka dilakukan pengoalahan air baku. Setelah dilakukan penyaringan, air 

    sungai dipompakan ke suatu bak. Pemberian tawas adalah untuk 

     pembentukan 0lok0lok dari partikel yang berada pada air tersebut.

    Afyn, Queen, Uwa

    6$

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    9/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    7ir diaduk di mi"ing   basin kemudian ditambahkan  flocculant   dilakukan

     pengadukan kembali diunit  flocculator  basin. Pengadukan yang dilakukan

    lebih lambat dari unit mi"ing  basin, dengan tujuan pembentukan 0lok lebih

     besar dan lebih kuat supaya 0lok tidak mudah pecah dan dapat diendapkan

    secara gra!itasi pada unit sedimentasi basin. Glok yang diendapkan di unit

    sedimentasi basin yaitu berupa lumpur. 7ir yang mengandung lumpur sungai

    diendapkan. $an air yang telah berpisah dari lumpur kemudian dialirkan ke

    unit gra+ity 0ilter yaitu untuk menyaring 0lok0lok yang belum terndapkan

    diunit sedimentasi basin dengan menggunakan media 0ilter. Setelah dialirkan

    melalui unit  gra+ity  0ilter terdapat %dua' aliran yaitu aliran pertama

    dialirkan ke clean water   basin pada unit ini diharapkan telah berpisah

    dengan 0lok0lok, sedangkan pada aliran kedua dialirkan ke unit reco+ery

     basin. Pada unit ini air sungai yang telah dilakukan pengolahan menjadi air 

     bersih dengan kualitas sesuai standar air bersih. 7ir bersih tersebut dialirkan

    dan ditampung diunit water pool  dan air bersih ini siap pakai.

    4.4 S$*u!$+ Waste Water  $+ Rain Water 

    8imbah yang dihasilkan oleh setiap proses pulp & paper  dialirkan dari setiap

    unit bangunan pabrik ke IP78 melalui sebuah saluran tertutup yang disebut

    waste water canal . Konstruksi parit waste water   terbuat dari beton, untuk 

    mencegah meresapnya air limbah kedalm tanah. Selain itu, parit waste water 

    dibuat tertutup agar tidak tercampur dengan air hujan.

    Oleh karena itu maka perlu dibangun saluran air hujan terpisah dengan

    saluran waste water , yang biasanya disebut rain water canal  atau parit rainwater . Selain untuk mengalirkan air hujan, parit rain water   juga ber0ungsi

    untuk mengalirkan air buangan yang sudah dibawah buku mutu, seperti air 

     buangan dari instalasi pengolahan air bersih.

    Afyn, Queen, Uwa

    6%

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    10/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    4. S#/,m I+/,$*$/# P+0*$%$+ L#mb$% $#! PT.IKPP

    IP78 di PT.IKPP ada 9 unit, berdasarkan pembagian unit produksi di

    PT.IKPP yaitu#

    . ()-

    . ()*

    ". ()+

    9. ()/

    Total limbah yang diolah sekitar ""4./// m"5hari, () dan ()- sekitar 

    */./// m"5hari, ()* sekitar 4/.///, ()+ sekitar +4./// m"5hari dan ()

    / /./// m"5hari.  Selanjutnya dalam laporan kerja praktek ini akan

    dibahas mengenai semua unit IP78.

    Semua sistem IP78 diatas sama, hanya berbeda di sumber limbah yang akan

    diolah, kapasitas air buangan , spesi0ikasi dimensi bak pengolahan, dan pada

    ()*, ()+ terdapat pengolahan tertiary clarifier . Berikut adalah aplikasi

     pengolahan yang diterapkan di waste water treatment %&&T' PT.IKPP -ill.

    4..1 Waste Water Treatment  (WWT) EN"2M

    1nit pengolahan ()- dirancang untuk#

    . Kapasitas # */./// m"5hari

    . Sumber limbah # proses paper and tissue -ill

    ". Kualitas In0luent #

    Tabel 9. kualitas in0lent &&T ()-

    P$!$m,! B/$!$+ S$,u$+

    OD 9H," ppm

    H H,4Tm!$,u! 4=,/ 6

    TSS +*,/ ppm

    umber 5P P6.78PP Mill (anuari 2914

    ' Kualitas (00luent

    Afyn, Queen, Uwa

    6&

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    11/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    Tabel 9. kualitas in0lent &&T ()-

    P$!$m,! B/$!$+ S$,u$+

    OD +4," ppm

    H =," Tm!$,u! "",/ 6

    TSS 9,* ppm

    umber 5P P6.78PP Mill :anuari 2914

    G$mb$! 4.1 D#$0!$m A*#! WWT EN"2M

    Proses pengolahan limbah cair pabrik pertama kali yaitu, limbah dialirkan

    melewati saluran waste water   ke instalasi pengolahan limbah. Sebelum

    Afyn, Queen, Uwa

    65

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    12/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    masuk ke IP78, pertama kali limbah dilewatkan pada bar screen  untuk 

    memisahkan sampah yang berukuran besar. Setelah melewati bar screen,

    limbah mengalir masuk kekolam e'ualisasi  limbah cair dipompakan ke

    !is+ersion tank , dan selanjutnya masuk ke kolam pengendapan alam

    % primary clarifier '. ;+erflow  dari primary clarifier   ini dialirkan ke buffer 

    tank  untuk menetralkan p2. Setelah itu, dipompakan ke cooling tower   untuk 

    menurunkan temperaturnya sehingga sesuai dengan temperatur optimum

    yang dibutuhkan mikroorganisme untuk mendegradasi limbah.

    Selanjutnya dari cooling tower , air limbah masuk ke kolam aerasi, kolam

    yang dilengkapi oleh mi"er  dan aerator . Pada kolam aerasi ini terjadi proses

     penguraian polutan oleh mikroorganisme. Oleh karena itu dikolam aerasi ini

     juga terjadi penambahan urea dan  phosphate, sebagai nutrisi dari

    mikroorganisme.

    7ir limbah yang sudah diolah di aerate! lagoon ini kemudian dialirkan ke

     secon!ary clarifier , untuk mengendapkan padatan yang dihasilkan akibat

     penguraian polutan oleh mikroorganisme. ;+er flow dari secon!ary clarifier 

    kemudian dipompa ke secon!ary effluent pit  yang kemudian akan dialirkan

    ke sungai Siak. Selain itu lumpur yang terbentuk akibat pengendapan dari

     primary secon!ary tertiary clarifier   di pompakan ke  slu!ge thickener ,

    kemudian diperas di belt press. -ake yang terbentuk dikirim ke lan!fill  dan

    sebagai dijadikan kompos.

    4..1.1 Primary Treatment 7walnya limbah cair yang akan diolah harus melewati tahap bar screen

    untuk memisahkan padatan yang berukuran besar, sedangkan untuk padatan

    tersuspensi yang ada dalam limbah cair dipisahkan dengan cara sedimentasi.

     Primary treatment   () - terdiri dari bar screen e'ualiation tank

    !i+ersion tank primary clarifier buffer  dan !istribution tank cooling tower 

    dan scum pit .

    Afyn, Queen, Uwa

    66

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    13/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    A. Bar Screen

    Penyaringan biasanya dilakukan sebelum perlakuan yang lain terhadap

    air limbah, tujuan panyaringan adalah untuk memisahkan padatan atau

    serpihan yang berukuran besar seperti serpihan kayu, plastikplastik,

    kertas, dan lainlain yang bisa menggangu pada peralatanperalatan. Bar 

     screen yang dipasang terdiri dari#

    1. Satu unit mechanical bar screen

    2. $ua unit bar screen

    Penggunaan " bar screen  tersebut agar dapat dibersihkan secara

     bergantian, namun untuk mechanical bar screen  dapat bekerja secara

    otomatis. -anual bar screen akan bekerja secara otomatis apabila le!el

    air lebih tinggi dari ,4 meter. Sewaktu dibersihkan maka pintu air yang

     berada di depan dan dibelakang bar screen ditutup.

    G$mb$! 4.2 Bar screen

    B. Eualization Tank 

     5'ualiation tank   ber0ungsi untuk menyamaratakan debit dan kualitaslimbah cair yang akan diolah, hal ini akan mencegah adanya aliran air 

    tibatiba masuk ke  primary clarifier   %kolam pengendapan awal'.

     5'ualiation tank  mempunyai#

    . $imensi # 9/ m J 4 m J 9 m

    . >olume e0ekti0 # // m"

    ". Struktur # 6or Beton

    Afyn, Queen, Uwa

    67

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    14/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    9. umlah # bak  

     5'ualiation tank  ini dilengkapi dengan#

    a. " unit !irect !ri+e mi"er  %$$-' / 2p

     b. 4 unit sentrifugal pump %kap# *// m"5jam, pada hea!  * meter'

    c. set p2

     ,irect ,ri+e Mi"er   %$$-' ber0ungsi untuk pendistibusian  suspen!e! soli! 

    agar tetap merata dan menjaga agar kualitas air yang masuk  primary

    clarifier  sama. ,irect ,ri+e Mi"er  %$$-' bisa dioperasikan secara otomatis

    dan manual. Pengoperasian $$- secara otomatis didasarkan pada le!el air 

    di e'ualiation tank , pada le!el air yang tinggi % meter' maka unit mi"er 

    akan beroperasi dan akan berhenti bila le!el air rendah %< meter',

     beroperasinya $$- ini akan menyeragamkan limbah cair dalam

    e'ualiation tank .

    Pompa sentri0ugal yang ada di e'ualiation tank   ini sebanyak 9 unit bisa

    dioperasikan secara otomatis dan manual, sedangkan pompa yang kelima

    dioperasikan secara manual dan umumnya dioperasikan pada waktu debit

    air yang masuk ke pengolahan limbah terlalu besar %emergency'.

    Pada umumnya " unit pompa akan beroperasi untuk memompakan air 

    limbah ke !i+ertion tank  untuk dibagi kedalam unit primary clarifier . ika

     pompa dioperasikan secra otomatis, maka pada le!el air yang terlalu tinggi

     pompa ke empat akan di operasi %umumnya pada ketinggian ,=4 meter' danakan berhenti kembali apabila ketinggian air di e'ualiation tank   turun,

    sehingga ketinggian air : ,=4 m.

     p2 air limbah yang berasal dari pabrik biasanya tidak netral, sedangkan pada

     pengolahan limbah secara biologis, p2 merupakan salah satu 0aktor penting

    Afyn, Queen, Uwa

    6

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    15/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    yang akan mempengaruhi akti!itas mikroorganisme dalam mendegradasi

    limbah.

    Pengaturan p2 agar diperoleh p2 yang netral dilakukan di inlet e'ualiation

    tank , dimana apabila p2 dari dalam pabrik tinggi, maka inlet e'ualiation

    tank  ditambahkan asam klorida atau asam sul0at sampai p2 sekitar = =,4.

    ika p2 dari pabrik rendah maka di inlet ditambahkan soda %)aO2' sampai

     p2 sekitar 4 4,H.

    G$mb$! 4.' Eualization Tank 

    . D#3!/#+ T$+-

     ,i+ersion 6ank   ber0ungsi untuk membagi rata aliran limbah cair yang

    masuk kedalam kolam pengendapan awal % primary clarifier  I7, dan IB'.

     ,i+ersion tank  memiliki ukuran sebagai berikut #

    . $imensi # = m J 4 m J 9 m

    . Struktur # 6or beton

    ". umlah # bak 

    $ilengkapi tank mempunyai pipa saluran keluar menuju  primary

    clarifier. Pipa ini dilengkapi dengan butterfly +al+e yang ber0ungsi untuk 

    membagi aliran. ika salah satu clarifier   diperbaiki, maka +al+e yang

    menuju ke clarifier yang diperbaiki tersebut ditutup.

    Afyn, Queen, Uwa

    6!

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    16/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    D. K*$m P+0+$$+ A$* !Primary Clari"ier#

     Primary -larifier  ber0ungsi untuk memisahkan padatan tersuspensi

    0suspen!e! soli!< dari cairan yang terdapat dalam limbah cair berdasarkan

    gaya gra!itasi. Persyaratan agar terjadi pemisahan secara gra!itasi adalah

     berat jenis ;at padat tersuspensi baru lebih besar dari berat jenis cairannya

    dan juga ukuran partikel harus cukup besar sehingga dapat mengendap

    dalam periode waktu yang tidak terlalu lama.

     Primary -larifier memiliki ukuran sebagai berikut #

    . $imensi # 9 m $ 9 m 2

    . Struktur # cor beton

    ". umlah # kolam

    9. >olume e0ekti0# 9*9H m"

    4. Tipe scrapper  # jembatan berputar 5 berotasi

    crapper di  primary clarifier dioperasikan secara manual dan beroperasi

    secara terus menerus selama 9 jam5hari, dengan putaran scrapper  searah

     jarum jam. 8umpur di dasar clarifier dikeruk oleh scrapper menuju lubang

     penampungan dipusat clarifier dan akan dipompakan secara berkala ke

     slu!ge thickner. cum yang terapung di atas permukaan air didesak oleh

    alat penapis scum masuk ke tempat penampungannya.

    G$mb$! 4.4 Primary clari"ier 

    Afyn, Queen, Uwa

    7"

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    17/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    E. Bu""er Tank 

     Buffer tank  ber0ungsi sebagai tempat pengatur p2, sehingga diperoleh

     p2 optimum pada pengoperasian di kolam aerasi. Buffer tank memiliki #

    . $imensi # H m H m 9 m

    . Struktur # cor beton

    ". umlah # bak  

    ;+er flow dari kedua primary clarifier masuk ke buffer tank disini diatur 

     p2 waste water sekitar H,4=. Pengaturan p2 dilakukan dengan

    menambahkan larutan )aO2 dan 26l, jika p2 air baku kurang dari H,4

    maka ditambahkan )aO2, sedangkan jika p2 lebih besar dari = maka

    ditambahkan 26l.

    G$mb$! 4. Bu""er tank 

    5. Cooling To$er 

    -ooling 6ower  ber0ungsi untuk menurunkan temperatur air limbah

    sehingga sesuai dengan kondisi operasi di kolam aerasi. Proses

     pengolahan limbah secara otomatis di kolam aerasi meman0aatkan

    akti!itas mikroorganisme, karena temperatur merupakan salah satu

    0aktor yang mempengaruhi kehidupan mikroorganisme, maka temperatur 

    air limbah yang masuk ke kolam aerasi harus dipertahankan pada suhu

    "/"4o6. -ooling tower yang mempunyai tipe aliran counter flow %aliran

    Afyn, Queen, Uwa

    7#

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    18/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

     berlawanan arah' dimana aliran air limbah dari atas secara gra!itasi

    sedangkan udara dialirkan dari bawah dengan menggunakan kipas.

    G$mb$! 4. Cooling to$er 

    4..1.2 Secondary Treatment 

    Sistem pengolahan limbah tahap kedua ini adalah pengolahan biologis, yaitu

    lumpur akti0 0acti+ate! slu!ge

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    19/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

     $erate! lagoon memiliki #

    . $imensi # H/ m 9/ m 9 m

    .

    >olume akti0 # =*9// m

    "

    ". Struktur # cor beton

    9. umlah # bak  

    4. 7erator # urface aerator 02 2p', == unit

    H.  Mi"er  # ,irect !ri+e Mi"er %2p', "+

    unit

    =. Pompa larutan urea # I&7KI sentri0ugal, kapasitas

    =lt5menit, hea! "m

    *. Tangki stock urea # GDP, >olume 4m", jumlah unit

    +. Pompa larutan asam phosphate I&7KI, kapasitas

    =lt5menit, hea! "m

    /. Pompa stock larutan asam phosphate # GDP, !olume 4m",

     jumlah unit

    .  Mi"er  pada masingmasing tangki nutrient % unit' untuk 

    melarutkan nutrient dalam air.

    Proses lumpur akti0 merupakan sistem aerobik, mikroorganisme

    yang ditumbuhkan berdasarkan pada si0atsi0at biologi campuran

    %mi"e! biological cultures

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    20/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    atau dipelihara di dalam sistem aerate! lagoon adalah yang

    memiliki daya tahan paling baik dan secara e0ekti0 menguraikan

    unsurunsur pokok senyawa organik di dalam air limbah baku

    dengan bantuan oksigen menjadi karbon dioksida, air dan energi.

    Sumber karbon di air limbah %dari senyawasenyawa organik'

    merupakan bahan makanan mikroorganisme untuk melangsungkan

    kehidupannya dan sekaligus melindungi lingkungan dengan

    mengurangi kebocorankebocoran polusi.

    Pada kondisi aerobik, dengan adanya mikroorganisme maka

    senyawasenyawa organik dapat larut yang tereduksi dioksidasi ke

     produkproduk akhir menjadi karbon dioksida, air, energi, dan sel

     baru berupa reaksi di bawah ini #

    6 2 O ) P L OM6OL2OL(nergi

    adi, dengan adanya ;at;at organik didalam air limbah dan dengan

    adanya oksigen dari udara maka siklus kehidupan mikroorganisme

    tersebut dapat dipertahankan untuk menguraikan dan mengurangi

    kadar polutan dari air buangan.

    G$mb$! 4.6 Aerated %agoon

    a. Prosedur Pengoperasian 7erated 8agoon

    Afyn, Queen, Uwa

    7&

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    21/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    urface aerator  yang berjumlah == unit dioperasikan secara

    manual.  $erator  dioperasikan untuk mensuplai oksigen ke

    dalam lagoon. ,irect !rain mi"er  %$$-' yang berjumlah "+

    unit dioperasikan secara manual selama 9jam5hari terus

    menerus agar diperoleh penyebaran mikroorganisme secara

    merata. Selain itu untuk menyebarkan nutrisi yang

    ditambahkan.

     b. Pembuatan 8arutan )utrient

    7ir buangan dari industry pulp & paper  mengandung jumlah

    nitrogen dan phosphor yang sedikit, sehingga untuk menjaga

    keberlangsungan pengolahan limbah secara biologis maka

     perlu ditambahkan ) dan P ke dalam lagoon. Penambahan )

    dan P ini bertujuan untuk memberikan nutrisi kepada

    mikroorganisme. )utrient yang ditambahkan berdasarkan

     perbandingan BO$ # ) # P N // # 4 # .

    Sumber nitrogen diperoleh dari urea, sedangkan  phosphor 

    dari asam phosphate. 6ara pembuatan larutan urea dan asam

     phosphate adalah #

    1. Pembuatan larutan urea

    Perhitungan urea yang dipakai adalah #

    Banyak urea %kg' N C BO$

      +// gr5kg

    $imana # C N 0low limbah cair ke cooling tower=shift 

      BO$ N Biological ;"ygent ,emman!  hasil

    analisa limbah cair yang diolah

    BO$ N -;, buffer tank= "

    6ara cara pembuatan larutan urea dengan mengisi

    tangki stock  urea dengan air sebanyak m", hidupkan

    Afyn, Queen, Uwa

    75

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    22/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    compressor  dan mi"er , masukkan urea sebanyak hasil

     perhitungan. Setelah urea selesai dimasukkan, isi

    kembali dengan air sampai !olume tangki tepat ",4

    m", kemuadian aduk selama jam.

    2. Pembuatan larutan asam phosphate

    Perhitungan adam phosphate yang dipakai adalah #

    Banyaknya asam phosphate %kg' N C BO$

      H**=,=H gr5kg

    $imana # C N 0low limbah cair ke cooling tower=shift 

      BO$ N Biological ;"ygent ,emman!   hasil

    analisa limbah cair yang diolah

      BO$ N 6O$ buffer tank 5"

    c. Perhitungan -8>SS, -8SS, $rain Sludge 7kti0 dan 1mur 

    Sludge

    . Perhitungan -8>SS

    G5- N BO$ 8O7$ 5 -ikroorganisme-8>SS N -8SS H/A

    $imana # G5- N Perbandingan makanan %BO$'

    dengan mikroorganisme, nilainya

    /,H /,

    C N Glow per hari

    So N BO$ pada primary outlet 

    S N BO$ effluent 

    > N !olume aerate! lagoon

    . Perhitungan -8>SS

    -8SS N -8>SS5n

    $imana # n N persentase ;at organik yang menguap

    6ontoh perhitungan #

    Afyn, Queen, Uwa

    76

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    23/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    ika # -8>SS N ///mg5lt

    n N H"A

    -aka#

    N "=9,H mg5lt

    3. ,rain lu!ge

     ,rain lu!ge ini dibuang dari  secon!ary clarifier ke

     slu!ge thickener. Tujuannya adalah untuk mengatur  banyaknya lumpur akti0 yang terdapat di kolam aerasi,

    agar sesuai dengan G5- ratio yang dii;inkan.

     ,rain lu!ge %kg' N %7LBL6' %LQ'

    $imana #

    7 N umlah suspen!e! soli! dari o+er flow primary

    clarifier 

    B N umlah -8SS di kolam aerasi

    6 N Pertambahan -8SS di kolam aerasi dalam waktu

    tertentu

    N umlah -8SS yang diperlukan di aerate! lagoon

    Q N umlah suspen!e! soli! dari o+er flow secon!ary

    clarifier 

    Karena 7 sebanding dengan Q, maka #

     ,rain slu!ge %kg' N %BL6'

    6atatan # pada umumnya kg BO$ akan menghasilkan

    /,"4kg -8>SS

    Afyn, Queen, Uwa

    77

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    24/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    6ontoh perhitungan #

    ika # )low debit per hari N 4///m"

    BO$ primary inlet  N "//mg5lt

    BO$ effluent inlet  N /mg5lt

    G5- ratio N /,*

    >olume kolam aerasi N 9"4//m"

    &aktu !rain N 9 jam

    -8SS di kolam aerasi N "=4 mg5lt

    TSS di recycle slu!ge N *4//mg5lt

    -aka, B %jumlah -8SS di kolam aerasi' N9"4// "=4

    N "*,4 kg

      N *4// kg

      N "/9"," kg ,rain slu!ge %kg' N "*,4 L *4// L "/9","

    N H*+, kg

      N +/9,H m"

     N =+,9 m"5jam

    9. Perhitungan 1mur 8umpur   

    Afyn, Queen, Uwa

    7

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    25/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    $imana # -8SS N -8SS lagoon

    > N !olume lagoon

    Ce N flow effluent 

    TSSe N total suspen!e! soli! effluent 

    >d N !olume slu!ge yang dibuang

    TSSd N total suspen!e! soli! yang dibuang

    6ontoh perhitungan #

    ika # -8SS N "=4 mg5lt

    > N 9"4//m"

    Ce N 4///m"

    TSSe N */mg5lt

    >d N +/9,H m"5hari

    TSSd N *4// mg5lt

    -aka #

    N H,* hari

    d. Gaktor Gaktor yang -empengaruhi Pertumbuhan Bakteri

    Gaktor0aktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara

    lain#

    1. Oksigen Terlarut

    1ntuk sebuah proses aerob maka kehidupan oksigen harus

    kontinu, karena mikroorganisme bekerja secara spesi0ik,

    sesuai dengan jenisnya. Tidak adanya O untuk bakteri aerob

    membuat bakteri tersebut mati. )amun besar oksigen

    terlarutpun harus stabil dan tidak boleh besar sekitar 9mg5lt

    untuk mendapatkan hasil pengolahan yang optimal.

    Afyn, Queen, Uwa

    7!

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    26/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    2.  )utrient

    Setiap makhluk hidup butuh makan, demikian juga dengan

    mikroorganisme. 1ntuk dapat mempertahankan diri

    mikroorganisme mendegradasi ;at;at organik disekitarnya

    untuk dijadikan sumber energi. Selain kehadiran ;at

     pencemar yang sudah mengandung 62O, mikroorganisme

     juga membutuhkan ) dan P yang tidak terdapat di dalam

    limbah. Oleh karena itu, perlu dilakukan suplai ) dan P

    dalam jumlah tertentu.

    3.  p2

    -ikroorganisme bekerja secara spesi0ik, sehingga kondisi

    limbah harus disesuaikan dengan karakteristik 

    mikroorganisme. -ikroorganisme dapat hidup dengan baik 

     pada p2 H,4=,4.

    4. Temperatur 

    Temperatur optimum untuk pengolahan limbah bagi

    mikroorganisme adalah * "4o6.

    . Dacun 0to"ic<

    Kehadiran racun dapat menghambat pertumbuhan

    mikroorganisme, seperti senyawa phenol, sianida, suul0ida,

    klorin, logam berat, minyak, dan lemak.

    #. Beban polutan

    Beban polutan yang 0luktuati0 juga tidak baik untuk 

     pengolahan biologis, oleh karena itu sebelum diolah di

    aerate! lagoon perlu e'ualiation tank. 

    Afyn, Queen, Uwa

    "

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    27/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

     B& Secondary Clari"ier 

    Kolam pengendapan ini ber0ungsi untuk memisahkan ;at padat

    dan ;at cair hasil pengolahan limbah cair untuk mendapatkan

    limbah air yang memenuhi persyaratan dibuang kesungai. Prinsp

     pemisahan padatan disini berdasarkan gaya gra!itasi. econ!ary

    clarifier memiliki #

    a. $imensi N 9/ m $ 9 m 2

     b. >olume akti0 N 9*= m"

    c. Struktur N cor beton

    d. umlah N " unit

    e. 6ype scrapper  N jembatan berputar5berotasi

    0. Pompa recycleN jenis sentri0ugal

      unit, kapasitas "9* m"5jam, head / m

      unit, kapasitas 49/ m"5jam, head / m

    Pengoperasiaan  scapper   pada  secon!ary clarifier   sama seperti

     pada  primary clarifier , yaitu secara manual dalam 9 jam5hari

    terus menerus. (ndapan lumpur didasar clarifier dipompakan ke

    dalam kolam aerasi oleh pompa daur ulang 0*ecycle $cti+ate! 

    lu!ge pump< yang dioperasikan secara manual.

    umlah lumpur yang didaur ulang diatur dengan menentukan

     bukaan +al+e  pada pipa yang menuju kolam aerasi. Banyak 

    lumpur yang didaur ulang disesuaikan dengan kandungan -8SS

    di dalam kolam aerasi yang telah dihitung berdasarkan G5- ratio,

    sedangkan kelebihan lumpur dikirim ke  slu!ge thickener untuk 

    selanjutnya dikurangi kandungan airnya.

    Afyn, Queen, Uwa

    #

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    28/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    G$mb$! 4.7 Secondary clari"ier 

    C& Scump Pit 

    cum pit   ber0ungsi untuk menampung scum %padatan yang

    terapung' sebelum dipompakan ke  slu!ge tank. cum pit 

    memiliki #

    a. $imensi N m m 9 m

     b. Struktur N cor beton

    c. umlah N bak  

    d. Pompa N sentri0ugal, kapasitas Hm"5jam, head + m

    uspen!e! soli! yang terapung 0scum< di atas permukaan air 

     primary clarifier didesak oleh alat penapis scum masuk ke scum

     pit. cum ini selanjutnya dipompakan ke  slu!ge tank. Pompa

     scum  bisa dioperasikan secara otomatis dan manual. ika

    dioperasikan secara otomatis maka hidup pompa didasarkan pada

    le!el airnya, pada le!el air yang tinggi maka satu unit pompa

    akan beroperasi dan satu unit stan! by.

    D. K*$m E""luent 

    Kolam ini ber0ungsi untuk menampung o+er flow dari clarifier

    untuk kemudian dialirkan ke unit pengolahan kimia, kolam

    effluent memiliki #

    Afyn, Queen, Uwa

    $

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    29/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    a. $imensi N * m * m " m

     b. Struktur N cor beton

    c. umlah N bak  

    Bak ini disebut kolam effluent karena sebelum unit pengolahan

    kimia dibangun pada tahun //", hasil olahan dari IP78 sudah

    langsung dibuang ke sungai dari kolam ini.

     E& Sludge Treatment 

    $ari pengolahan limbah cair akan dihasilkan buangan semi padat

    yaitu lumpur yang berasal dari  Primary clarifier dan econ!ary

    clarifier. Pada umumnya lumur tersebut mengandung bahanbahan

     pencemar organik maupun anorganik, baik berasal dari bahan baku

     pembuatan  pulp dan  paper senyawa anorganik dari bahan kimia

    yang ditambahkan selama proses dan senyawa organic hasil

     pengolahan limbah secara biologis. Tahaptahap proses

     pengolahan#

    a. Pemekatan lumpur 

    b. ,ewatering 

    c. Pembuangan

    '& Sludge Thickener 

    lu!ge thickener ber0ungsi untuk meningkatkan konsistensi  slu!ge

    setinggi mungkin. lu!ge thickener memiliki #

    a. $imensi N diameter H m kedalaman 4 m

     b. Struktur N cor beton

    c. umlah N kolam

    d. 6ype scrapper N jembatan berputar5berotasi

    Afyn, Queen, Uwa

    %

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    30/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    crapper dioperasikan secara manual dan beroperasi secara terus

    menerus selama 9 jam5hari. crapper akan menggaruk dan

    mendesak endapan lumpur ke bagian tengah slu!ge thickener dan

    kemudian dikirim ke slu!ge stronge tank. 8umpur yang masuk ke

     slu!ge storange tank  bisa secara manual dan otomatis.

    Pembuangan lumpur secara otomatis dilakukan dengan +al+e

    elektrik dimana +al+e akan membuka dan menutup secara berkala.

    G$mb$! 4.8 Sludge thickener 

    (& Sludge Storage Tank 

    Bak penampung ber0ungsi untuk menampung lumpur yang telah

    dipekatkan di  slu!ge thickener dan akan dikirim untuk diperas

    airnya di !ewatering machine. lu!ge storage tank memiliki #

    a. $imensi N H m H m 9 m

     b. Struktur N cor beton

    c. umlah N bak 

    d. Pompa N poros !ertical model sentri0ugal, kapasitas

    4/m"5jam, head "/ m, 9 unit

    Pompa penghisap lumpur jika dioperasikan secara otomatis akan

    dikendalikan oleh alat control yang diatur oleh tinggi rendahnya

     permukaan cairan lumpur di dalam  slu!ge storage tank. Pada le!el

    cairan lumpur tinggi, maka 9 unit pompa akan beroperasi,

    memompakan slu!ge ke unit belt press untuk diperas airnya.

    Afyn, Queen, Uwa

    &

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    31/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

     )& *e$atering Machine

     ,ewatering machine  ber0ungsi untuk memeras atau melepaskan air 

    yang terkandung dalam lumpur. ,ewatering machine memiliki #

    1. Belt press

    6ype twin belt press

    Kapasitas # /// kg padatan kering5jam

    -odel # 62I S1)

    umlah # 9 unit

    2. Pompa shower pembersih belt 

    6ype Proses 2ori;ontal, sentri0ugal

    Kapasitas # m"5jam, head H/ m

    umlah # " unit

    3. Pompa trans0er polimer 

    6ype # Poros 2ori;ontal, sentri0ugal

    Kapasitas # 9,4 m"5jam, head / m

    umlah # unit

    4. Pompa injeksi polimer 

    6ype # screw poros tunggal

    Kapasitas # " m"5jam, head / m

    umlah # unit

    . lu!ge mi"ing tank 

    umlah # 9 unit

    Afyn, Queen, Uwa

    5

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    32/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    G$mb$! 4.19 Belt press

    Pada saat le!el lumpur di  slu!ge storage tank tinggi, maka secara

    otomatis unit belt press akan beroperasi untuk membersihkan belt.

    Setelah 4 menit maka  slu!ge fe!!ing pump start dan dalam waktu

    yang bersamaan peralatan berikut ini akan turut beroperasi, yaitu #

    a. Pompa injeksi polimer 

     b. Pompa pengencer polimer 

    Pada saat slu!ge fee!ing pump berhenti, maka peralatan diatas juga

    ikut berhenti. lu!ge cake hasil perasan belt press dikirim dengan

    con+eyer ketempat penampung, sedangkan air perasannya dialirkan

    ke bak eRualisasi.

    Gasilitas pembuatan polimer otomatis bisa beroperasi apabila tekanan

    air bersih yang masuk di atas "/ psig. -asukkan polimer secukupnya

    ke unit hooper maka pembuatan larutan polimer akan berlangsung

    secara otomatis. Kebutuhan pemakaian polimer tergantung pada

    keadaan lumpur yang akan di  press. Selanjutnya cake yang

    dihasilkan di !ewatering machine dibuang ke lan!fill dan

    diman0aatkan kembali sebagai pupuk.

    Afyn, Queen, Uwa

    6

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    33/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    4..2 Waste Water Treatment  (WWT) EN"19

    Sistem proses pengolahan pada ()/ sama dengan proses

    dipengolahan ()-, yang membedakannya hanya kapasitas,

    dimensi dan sumber air limbah. 8umpur yang dihasilkan dari

    endapan pada unit  primary clarifier   dan  secon!ary clarifier 

    dipompakan ke  slu!ge thickener , kemudian diperas di belt press.

    -ake  yang terbentuk dikirim ke lan!fill   dan sebagian dijadikan

    kompos.

    1nit pengolahan ()/ dirancang untuk#

    1. Kapasitas # /./// m"5hr 

    2. Sumber limbah # Proses  paper an! tissue mill ,  pulp&

     paper mill  //

    3. Kualitas influent  #

    T$b* 4.' Ku$*#,$/ i"luent  WWT EN"19

    P$!$m,! B/$!$+ S$,u$+

    Tm!$,u! 4H 6

    H H,H

    TSS ==4 mg5l

    OD H/,* mg5lumber 5P P6. 78PP Mill :anuari 2914

    . Kualitas effluent  #

    T$b* 4.4 Ku$*#,$/ e""luent  WWT EN"19

    P$!$m,! B/$!$+ S$,u$+

    Tm!$,u! "9 6

    P% =,"

    TSS */, mg5l

    OD "/, mg5l

    BOD *+,* mg5l

    umber 5P P6. 78PP Mill :anuari 2914

    4..2.1  Primary Treatment 

    Prinsip kerja pada ()/ sama dengan pengolahan di ()-, dan pada

     primary treatment  juga disebut dengan proses 0isika. Primary treatment 

    ()/ terdiri dari bar screen, e'ualiation tank , !i+ersion tank , primary

    clarifier , buffer !istribution tank , cooling tower , dan scum pit .

    Afyn, Queen, Uwa

    7

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    34/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

     $. Bar creen

     Bar screen  yang dipasang terdiri dari tiga unit mechanical bar 

     screen. Penggunaan tiga bar screen  tersebut agar dapat

    dibersihkan secara bergantian, karena mechanical bar screen

    dapat bekerja secara otomatis. Sewaktu dibersihkan maka pintu

    air yang berada didepan dan dibelakang bar screen ditutup.

     B. 5'ualiation 6ank 

     5'ualiation tank  mempunyai#. $imensi # 4 m " m 9 m. >olume e0ekti0 # 9*H m"

    ". Struktur # 6or beton9. umlah # bak  

     5'ualiation tank  ini dilengkapi dengan#

    . " unit ,irect ,ri+e Mi"er  %$$-' / 2p

    . 4 unit sentrifugal pump %kap# *// m"5jam, pada hea!  *

    meter'

    6.  ,i+ersion 6ank  %Tangki Pembagi'

     ,i+ersion tank  ber0ungsi untuk membagi rata aliran limbah cair 

    yang masuk kedalam kolam pengendap awal % primary clarifier 

    I7 dan IB'. ,i+ersion tank  memiliki ukuran sebagai berikut#

    . $imensi # = m 4 m " m

    . Struktur # 6or beton

    ". umlah # bak  

    $. Kolam Pengendapan 7wal % Primary -larifier '

     Primary clarifier  memiliki ukuran sebagai berikut#. $imensi # 9m $ 9m 2. Struktur # 6or beton". umlah # " kolam9.

    >olume e0ekti0 # 9*9H m"

    4. Tipe scrapper  # jembatan berputar5berotasi

     5. Buffer 6ank 

     Buffer tank   ber0ungsi sebagai tempat pengatur p2, sehingga

    diperoleh p2 optimum pada pengoperasian dikolam aerasi.

     Buffer tank  memiliki #

    . $imensi # * m H m 9 m

    . Struktur # 6or beton

    Afyn, Queen, Uwa

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    35/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    ". umlah # bak  

     Buffer tank  juga dilengkapi dengan#

    a' Pompa trans0er # 7BS centrifugal pump, kapasitas*// m"5jam, head / m, H unit

     b' -ier # H unit

    c' p2 meter # set

     ). -ooling 6ower 

    -ooling tower  ber0ungsi untuk menurunkan temperatur hingga

    "/"46 agar air limbah sesuai dengan mikroorganisme.

    >. Belt press

    6ype twin belt press

    Kapasitas # 4/ kg padatan kering5jam

    -odel # (-O

    umlah # unit

    4..2.2 Secondary Treatment 

    Sistem yang dipilih untuk pengolahan limbah tahap kedua ini adalah

     pengolahan biologis, yaitu lumpur akti0 %acti+ate! slu!ge' dimana

     populasi mikroorganisme dikembangkan dan dipelihara didalam kolam

    aerasi untuk menguraikan dan mengurangi beban polutan semaksimal

    mungkin. Prinsipnya sama dengan pengolahan di ()-.

     $. $erate! ?agoon

     $erate! lagoon memiliki#. $imensi # "// m =4 m H m. >olume e0ekti0 # "./// m"

    ". Struktur # 6or beton9.

    umlah # kolam4. 7erator # urface $erator 6riton %4/ 2p', = unitH.  Mi"er  # Blower  % 2p', = unit=. Pompa larutan urea # I&7KI sentri0ugal*. Tangki stock  urea # GDP, !olume 4 m", jumlah unit+.  Mi"er  pada masingmasing tangki nutrient  % unit' untuk

    melarutkan nutrient  dalam air 

     B. econ!ary -larifier 

    econ!ary clarifier  memiliki#

    Afyn, Queen, Uwa

    !

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    36/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    . $imensi # 9 m 9 m. Struktur # 6or beton". umlah # kolam9. >olume e0ekti0 # 9*= m"

    4.

    Tipe scrapper  # jembatan berputar5berotasiH. Pompa recycle # pompa jenis sentri0ugal unit

    i. kapasitas "9* m"5jam, hea!  / m, unit

    ii. kapasitas 49/ m"5jam, hea!  / m, unit

    -. cum Pit 

    cum pit  ber0ungsi untuk menampung scum %padatan yang terapung'

    sebelum dipompakan ke slu!ge tank . cum pit  memiliki#

    . $imensi # , m ,H m 9 m

    . Struktur # 6or beton". umlah # bak  

    9. Pompa # submersible, kapasitas H m"5jam, hea!  +

     ,. Kolam 5ffluent 

    Kolam effluent  ber0ungsi untuk menampung o+er flow dari clarifier .

    Kolam effluent  memiliki#

    . $imensi # * m * m ,9 m

    . Struktur # 6or beton

    ". umlah # bak  

     5. lu!ge 6reatment 

    $ari proses pengolahan limbah cair diatas akan menghasilkan slu!ge

    dari proses clarifier   primary dan secon!ary clarifier . Proses slu!ge

    treatment  pada ()/ sama dengan &&T ()-

    4..' Waste Water Treatment  (WWT) EN"7

    Pada umumnya prinsip dan proses pengolahan pada ()* hampir sama

    dengan proses dipengolahan ()-, hanya saja terdapat unit pengolahan

    ketiga yaitu unit chemical treatment  dengan proses kimia. 7pabila kualitas

    effluent  yang dihasilkan dari secon!ary clarifier  tidak memenuhi baku mutu

    maka perlu dilakukan pengolahan pengolahan tahap ketiga %chemical 

    treatment ' yaitu dengan membentuk 0lok0lok dengan menambahkan

    aluminium sul0at dan polimer. Selanjutnya dialirkan ke tertiary clarifier 

    Afyn, Queen, Uwa

    !"

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    37/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    untuk diendapkan. ;+er flow dari clarifier  inilah yang kemudian dibuang ke

     badan air penerima.

    8umpur yang dihasilkan dari endapan pada unit primary clarifier , secon!ary

    clarifier , dan tertiary clarifier   dipompakan ke  slu!ge thickener , kemudian

    diperas di belt press. -ake yang terbentuk dikirim ke lan!fill  dan sebagian

    dijadikan kompos.

     

    1nit pengolahan ()* dirancang untuk#

    . Kapasitas # 4/./// m"5hr 

    . Sumber limbah # Proses Pulp Mill  *,+". Kualitas influent #

    T$b* 4. Ku$*#,$/ in"luent  WWT EN"7

    P$!$m,! B/$!$+ S$,u$+

    Tm!$,u! H 6

    H 4.4

    TSS 9== mg5l

    OD 4",+ mg5lumber 5P P6. 78PP Mill :anuari 2914

    ' Kualitas e00luent #

    T$b* 4. Ku$*#,$/ e""luent  WWT EN"7

    P$!$m,! B/$!$+ S$,u$+

    Tm!$,u! "" 6

    H H,+

    TSS 9,+ mg5l

    OD *=,* mg5l

    BOD =,+ mg5lumber 5P P6. 78PP Mill :anuari 2914

    4..4 Waste Water Treatment  (WWT) EN"8

    Pengolahan limbah cair di ()+ prinsipnya sama dengan di ()*, hanya

     berbeda di sumber limbah, debit, dan jumlah unit pengolahannya. 1nit

     pengolahan ()+ dirancang untuk#

    Afyn, Queen, Uwa

    !#

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    38/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    . Kapasitas # */./// m"5hari

    . Sumber limbah # Proses pulp mill  *,+

    ". Kualitas in0luent

    Tabel 9.= Kualitas influent  &&T ()+

    Parameter Besaran Satuan

    Temperatur 4* 6

     p2 H,H

    TSS *9 mg5l

    6O$ H*H,9 mg5l

    umber 5P P6. 78PP Mill :anuari 2914

    ' Kualitas e00luent

    Tabel 9.* Kualitas effluent  &&T ()+

    Parameter Besaran SatuanTemperatur "" 6

     p2 H,*

    TSS "+,H mg5l

    6O$ *=," mg5l

    BO$4 =,* mg5l

    umber 5P P6. 78PP Mill :anuari 2914

    Perbedaan ()* dengan ()+ adalah#

    . umlah bak  primary clarifier  di ()+ ada " unit, sedangkandi ()* hanya ada unit

    . $imensi aerate! lagoon  N */ m */ m 9 m, dan

    mempunyai = sekat

    ". urface aerator  yang digunakan 94 unit

    9.  Mi"er   yang digunakan dalam aerate! lagoon  berjumlah 4

    unit

    4. Pada secon!ary clarifier  terdapat " bak 

    H. Terdapat bak 0lokulan

    =. Pada tertiary clarifier   terdapat " bak, sedangkan di ()*

    hanya bak 

    4. +uality Plant 

    1ntuk menjaga kualitas air buangan selalu memenuhi baku mutu, maka

     perlu dilakukan pengolahan yaitu dengan melakukan pengawasan secara

    Afyn, Queen, Uwa

    !$

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    39/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    kontinu terhadap operasional IP78, serta mengawasi kinerja proses produksi

    yang menghasilkan limbah.

    4..1 P+0$$/$+ A#! Bu$+0$+ $!# U+#, P!// $+ Rain Water 

    1ntuk memperoleh hasil buangan yang baik, maka kualitas sumber limbah

    harus sesuai dengan yang sudah didesain. ika kualitas sumber limbah

    meningkat maka pengolahan limbah yang dilakukan dengan proses biologis

    tidak dapat berjalan dengan baik. Bahkan kehadiran ;at;at toksik dapat

    menyebabkan mikroorganisme mati. Oleh karena itu perlu dilakukan

     pengawasan terhadap kualitas sumber limbah yang dihasilkan oleh masing

    masing proses produksi.

    Tata cara pengawasan air buangan dari unit proses dan rain water   tertuang

    dalam instruksi kerja yang meliputi#

    1. Tata cara pengambilan sampel air dari seksi proses

    2. Tata cara pengontrolan buangan limbah dari seksi proses

    3. Tata cara pengawasan dan pengecekan rain water 

    4..1.1 T$,$ $!$ P+0$mb#*$+ S$m* A#! L#mb$% $!# S-/# P!//. Sampel air buangan dari setiap seksi diambil 4/ ml setiap

     jam sekali dan dari 9 kali penyamplingan dikumpulkan

    menjadi satu sehingga !olume total menjadi /// ml,

    kemudian dilakukan analisa sesuai dengan metode standar 

    . &aktu pengambilan sampel dilakukan seperti pada jam

     berikut#

    a. Shi0t I # jam /".// /+.// &IB

     b. Shi0t II # jam .// =.// &IB

    c. Shi0t III# jam =.// /.// &IB

    ". 8okasi pengambilan sampel sesuai dengan ketentuan pada

     5n+ironmental Monitoring Plan, lokasinya adalah seperti

    terlampir 

    9. 1ntuk sampel dari seksi proses yang memiliki lokasi sampel

    multi  point , pengambilan sampel dilakukan pada sampling

     point  total dari buangan limbah seksi tersebut

    Afyn, Queen, Uwa

    !%

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    40/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    4. 7pabila pada penyamplingan pada sampling  point   total

    terdapat penyimpangan, segera dicari sumber penyimpangan

    dari titik sampling point  seksi proses tersebut

    H. Sampel yang diambil dari titik sampling  point   seksi proses

    tersebut selanjutnya dibawa ke laboratorium seksi () untuk 

    dilakukan pengecekan

    =. 1ntuk unit proses yang tidak terdapat aliran buangan limbah

    total, pengambilan sampel total dilakukan dengan mencampur 

    sampel yang diambil dari tiap titik sampling  point  yang ada

     pada seksi proses tersebut, dengan perbandingan yang kira

    kira ekui!alen dengan besarnya 0low masingmasing

    sampling point .

    4..1.2 T$,$ $!$ P+0+,!*$+ Bu$+0$+ L#mb$% $!# S-/# P!//

    1. Sampel yang dilakukan dari 9 kali penyamplingan tersebut

    dianalisa p2, temperatur, TSS, 6O$, sesuai dengan item

     pengecekan seperti terlampir %untuk temperatur, TSS, 6O$

    tergantung dari beban dominannya'

    2. 2asil pengukuran dari setiap shi0t dilaporkan dalam lembaran

    waste water report   %terlampir'

    3. 8akukan pengawasan kualitas air buangan diluar waktu

     pengambilan sampel, baik secara langsung ke sumbernya

    maupun memantau air limbah yang masuk ke unit pengolahan

    limbah cair 

    4. Bila ditemukan kualitas air buangan dari unit proses melebihi

    standar internal %diperkirakan 5 dari hasil perhitungan', segera

     beritahukan kepada seksi yang bersangkutan agar secepatnya

    ditanggulangi dan ditanyakan apa penyebabnya, dan

    diberitahukan segera kepada kepala regu () agar buangan

    limbah abnormal dapat segera dialihkan ke emergency pon! 

    . Kualitas air buangan dari seksi proses yang lebih besar dari

    standar internal dilaporkan dalam @uality -ontrol aste

    ater *eport 

    Afyn, Queen, Uwa

    !&

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    41/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    #. Kepada seksi yang kualitas air buangannya lebih besar dari

    standar internal diberikan  Aon -onfermance *eport   %)6D'

     pada laporan ketidaksesuaian pada monitoring lingkungan,

    dengan kontrol proses seperti pada bagian kiri bawah

    lembaran waste water test report 

    %. Kualitas air buangan yang lebih besar dari standar internal

    tidak dibuka )6D jika seksi yang standar air buangannya

     bermasalah mengajukan 6emporary -hange of @uality Plan

    -ontrol alue pesification an! 5n+ironmental Monitoring 

     Plan  yang ditanda tangani P$$ dan >P dan jika diberi

    dispensasi dari kepala seksi 5n+ironmental ProtectionC. 7pabila suatu seksi tidak mengakui atau menerima laporan

    ketidaksesuaian pada monitor lingkungan, laporan ke

     Manager afety an! 5n+ironmental Protection  untuk 

    ditindaklanjuti.

    4..1.' T$,$ $!$ P+0$$/$+ $+ P+0:-$+ Rain Water 

    1. Sampel rain water   yang diambil adalah rain water   pada

    sampling point sebagai berikut#

    a' &P //

     b' &P "//

    c' &P "// dan 6Q

    d' &P H//

    e' P765alum

    0' Total rain water  %depan kantor BII'

    2. Pengambilan sampel dilakukan minimal satu kali dalam

    sehari, dilakukan pada waktu shi0t I

    3. 8akukan pengontrolan pada sampling point rain water  setiap

    jam sekali seperti halnya pengontrolan pada sampling  point 

    waste water 

    4. 8akukan pengecekan konsentrasi sampel yang diambil

    dengan item parameter test p2, temperatur, TSS, namun

    apabila diperlukan dapat dilakukan pengecekan 6O$

    . 7pabila pengontrolan yang dilakukan setelah jam

     pengambilan sampel pada shi0t I, ditemukan penyimpangan

    Afyn, Queen, Uwa

    !5

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    42/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

    dari rain water  %dalam hal ini dapat diketahui dari bau, warna,

     p2' lakukanlah pengambilan sampel pada sampling  point 

    yang menyimpang, kemudian segera telusuri sumber yang

    menyebabkan timbulnya penyimpangan tersebut

    #. 8akukan pengecekan sampel pada  point   4 dengan item

     pengecekan p2, temperatur, TSS, dan apabila diperlukan

    dapat dilakukan pengecekan 6O$

    %. 8aporkan hasil pengecekan pada  point  9 dan H pada waste

    water an! rain water test report 

    C. 7pabila dari hasil pengecekan rain water  baik pada point   9

    dan H melebihi standar yang ditentukan, segera beritahukan

    kepada seksi yang menyimpang kualitasnya di sampling point 

    rain water   tersebut, supaya seksi tersebut segera

    menanggulanginya

    D. Kepala seksi yang bertanggungjawab atas penyimpangan rain

    water   dibuatkan  Aon -onfortable *eport   dalam lembaran

    ketidaksesuaian pada monitor lingkungan

    19. 7pabila seksi tersebut tidak mengakui atau menerima laporan

    ketidaksesuaian pada monitor lingkungan untuk rain water ,

    laporkan ke  Manager afety an! 5n+ironmental Protection

     ,epartement  untuk ditindak lanjuti

    4..2 P+0$$/$+ P!// P+0*$%$+ L#mb$% # I+/,$*$/# P+0*$%$+ A#!

    L#mb$% (IPAL)

    Kualitas air olahan yang baik dipengaruhi oleh operasional IP78 yang baik 

     pula, oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan terhadap proses

     pengolahan limbah di IP78. Pengawasan tersebut meliputi pengecekan

     parameterparameter pencemar yang ingin disisihkan, sehingga dapat

    diketahui penyebab dari permasalahn yang timbul.

    Berdasarkan tabel effluent   dari pengolahan limbah cair diatas dapat

    disimpulkan bahwa air limbah dibawah baku mutu pemerintah, yaitu

    Afyn, Queen, Uwa

    !6

     Teknik Lingkungan

  • 8/20/2019 BBAB IV Kondisi Eksisting.doc AB IV Kondisi Eksisting

    43/43

    Laporan Kerja Praktek di PT.IKPP Corp.

     berdasarkan Kepmen 82 4 tahun ++4, dan air limbah tersebut dapat

    dibuang langsung ke lingkungan.

    Af Q U