BAYI TABUNG DAN KLONING.ppt

18
BAYI TABUNG dan KLONING DALAM PANDANGAN HUKUM AGAMA Muhammad Asrorur Robbani Malang, 18 Desember 2013

Transcript of BAYI TABUNG DAN KLONING.ppt

  • BAYI TABUNGdanKLONINGDALAM PANDANGAN HUKUM AGAMAMuhammad Asrorur RobbaniMalang, 18 Desember 2013

  • BAYI TABUNGISTILAHBayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris: in vitro fertilisation) adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita.

    Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil

  • JENIS-JENIS TEKNOLOGI BAYI TABUNGTeknik In Vitro Fertilization (IVF).Pada teknik ini, 50ribu-100ribu sperma dipertemukan dengan satu buah sel telur di dalam cawan petri yang berisi medium kultur sehingga terjadi pembuahan.Teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSA). Teknik ini lakukan dengan menginjeksi satu sperma ke dalam satu sel telur sehingga terjadi pembuahan. Kelebihan teknik ini sangat membantu seorang suami yang mengalami kasus azoospermia (tidak adanya sperma yang keluar bersama air mani) atau juga jumlah spermanya sangat sedikit dengan kualitas yang jelek

  • LANJUTANTeknik In Vitro Maturation (IVM).Teknik tersebut dilakukan dengan mematangkan dahulu sel telur di laboratorium baru kemudian dibuahi.Teknik bayi tabung ini merupakan teknik terbaruTingkat keberhasilan teknik ini dinilai sangat memuaskan. Selain itu prosedurnya juga sangat sederhana. Yakni dilakukan hanya pada satu siklus haid saja sehingga bisa meminimalisasi penggunaan obat hormonal. Biayanya juga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan teknik IVF.

  • HUKUM BAYI TABUNGDalam Undang-Undang No. 23 /1992 tentang Kesehatan, pada pasal 16 disebutkan, hasil pembuahan sperma dan sel telur di luar cara alami dari suami atau istri yang bersangkutan harus ditanamkan dalam rahim istri dari mana sel telur itu berasal Undang-undang bayi tabung berdasarkan hukum perdata dapat ditinjau dari beberapa kondisi berikut ini:Jika sperma berasal dari pendonor dan setelah terjadi embrio diimplantasikan ke dalam rahim isteri, maka anak yang terlahir statusnya sah dan memiliki hubungan waris serta keperdataan selama suami menerimanya (Pasal 250 KUH Perdata). Jika embrio diimplantasikan ke rahim wanita lain yang telah bersuami, maka anak yang terlahir statusnya sah dari pasangan penghamil, dan bukan dari pasangan yang memiliki benih (Pasal 42 UU No. 1/1974 dan Pasal 250 KUH Perdata).Jika sperma dan sel telur berasal dari orang yang tidak terikat perkawinan tetapi embrionya diimplantasikan ke rahim wanita yang terikat perkawinan, anak yang terlahir statusnya sah bagi pasutri tersebut.

  • FATWA MUI (MAJELIS ULAMA INDONESIA)

    Hasil komisi fatwa tanggal 13 Juni 1979, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia memfatwakan sbb : Bayi tabung dengan sperma clan ovum dari pasangan suami isteri yang sah hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhiar berdasarkan kaidah-kaidah agama.Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain (misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zariah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandung kemudian melahirkannya, dan sebaliknya).

  • LanjutanBayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zariah ( ), sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan.Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami isteri yang sah hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang sah (zina), dan berdasarkan kaidah Sadd az-zariah ( ), yaitu untuk menghindarkan terjadinya perbuatan zina sesungguhnya.

  • KLONINGSecara etimologis kloning berasal dari kata clone yang diturunkan dari bahasa yunani klon yang berarti potongan yang dipergunakan untuk memperbanyak tanaman. Kata ini digunakan dalam 2 pengertian:Klon sel yang artinya menduplikasi sejumlah sel dari sebuah sel yang memiliki sifat-sifat genetiknya identik.Klon gen atau molekular artinya sekelompok Klon gen atau molekular artinya sekelompok salinan gen yang identik yang direplikasi dari suatu gen yang dimasukkan dalam sel inang.Istilah

  • Jika bayi tabung prosedurnya mengawinkan sperma laki-laki dan sel telur wanita diluar rahim. Maka kloning yang menjadi titik sentral adalah bukan sel telur melainkan DNA.Disamping itu janin hasil teknologi bayi tabung membawa campuran ciri dari ibu dan bapaknya sedangkan kloning sepenuhnya membawa sifat dari sumber sel DNAnya membawa sifat dari sumber sel DNA nya.

  • DiagramProsesKloning I

  • Diagram Proses Kloning II

  • HUKUM KLONING (FATWA MUI)FATWA MUSYAWARAH NASIONAL N-I MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG KLONING.Kloning terhadap manusia dengan cara bagaimanapun yang berakibat pada pelipatgandaan manusia hukumnya adalah haram.Kloning terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan hukumnya boleh (mubah) sepanjang dilakukan demi kemaslahatan dan/atau untuk menghindarkan kemudaratan (hal-hal negatif).Mewajibkan kepada semua pihak terkait untuk tidak melakukan atau mengizinkan eksperimen atau praktek kloning terhadap manusia.

  • Lanjutan4. Mewajibkan kepada semua pihak, terutama para ulama,untuk senantiasa mengikuti perkembangan teknologi kloning, meneliti peristilahan dan permasalahatannya, serta menyelenggarakan kajian-kajian ilmiah untuk menjelaskan hukumnya.5. Mewajibkan kepada semua pihak, terutama ulama dan umara, untuk mendorong pembentukan (pendirian) dan mendukung institusi-institusi ilmiah yang menyelenggarakan penelitian di bidang biologi dan teknik rekayasa genetika pada selain bidang kloning manusia yang sesuai dengan prinsip-prinsip syari'ah.

  • 6. Mewajibkan kepada semua pihak, terutama ulama dan umara, untuk segera merumuskan kriteria dan kode etik penelitian dan eksperimen bidang biologi untuk dijadikan pedoman bagi pihak-pihak yang memerlukannya. 7. Keputusan fatwa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap muslim yang memerlukan dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk menyebarluaskan fatwa ini. Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal : 27 Rabi'ul Akhir 1421 H 29 Juli 2000 M

    Lanjutan

  • TERIMA KASIH