Bayi Tabung Dalam Islam April 2012-Milla [Compatibility Mode]
-
Upload
rofik-adnan -
Category
Documents
-
view
47 -
download
4
Transcript of Bayi Tabung Dalam Islam April 2012-Milla [Compatibility Mode]
PENERAPAN TEKNOLOGI BAYI TABUNG DALAM PANDANGAN ISLAM
dr. Meidona N. Milla, MCE
Topic Overview
• Fertilitas dan Infertilitas• Bayi Tabung dan Teknologi Reproduksi
Berbantu ( TRB)• Sejarah Teknologi Bayi Tabung• Macam-macam TRB• Perkembangan terkini TRB• Isu-isu terkait perkembangan TRB• Perspektif Islam pada TRB dan bidang-bidang
terkait
Fertilitas dan Infertilitas
Fertilitas adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh pria dan wanita untuk menghasilkan keturunan melalui proses fertilisasi / konsepsi
Fertilisasi /konsepsi adalah proses bertemunya sel benih pria dan wanita, yang kemudian diikuti peleburan kedua inti sel sehingga terbentuk embrio sebagai hasilnya, yang kemudian tertanam di dalam endometrium kehamilan
Laki-laki dewasa Wanita Dewasa
Saling tertarik
Khitbah
Ijab Qobul
Spermatozoa Ovum
Konsepsi
PROSES KONSEPSI Dalam Tinjauan Islam
Infertilitas Tidak terjadinya kehamilan setelah setahun
melakukan konsepsi teratur tanpa proteksi• Prevalensi pada PUS: 12-15 %• Dampak langsung dan tidak langsung: Problem psikis dan emosi terutama pada istri Perubahan hubungan interpersonal pada pasutri Terjadi depresi, penurunan fungsi memori dan
konsentrasi Kepanikan dan ketakutan
.
Pilihan yang Dimiliki oleh PasanganInfertil
• Adopsi• Tetap dalam keadaan tidak memiliki anak
(remain childless )• Teknologi reproduksi berbantu ( TRB) /
Assisted Reproductive Technology ( ART)
Definisi Bayi Tabung• =“ Tube Baby”• Merupakan suatu metode buatan manusia
(artificial) yang pada prinsipnya mengupayakanpertemuan sel benih pria dan wanita yang secaraalami sulit bertemu di dalam tubuh (in vivo) direkayasa untuk dipertemukan di luar tubuh (in vitro) sehingga memungkinkan terjadi pembuahan.
• Digunakan sebagai terapi untuk menangani masalahinfertilitas
• Merupakan salah satu metode dalam Assisted Reproductive Technology / ART) atauTeknologi Reproduksi Berbantu (TRB)
Sejarah TRB / ARTSejarah ART dunia• Metode bayi tabung pertama kali dipelopori di Inggris
pada tahun 1977 oleh dr Patrick Steptoe dan drRobert Edwards
• Diterapkan pada pasangan Lesley dan John Brownyang mengalami infertilitas selama 9 tahun karenatubal blockage
Proses Bayi Tabung Pertama
Sel telur istri diambildengan teknik
laparoskopidicampurkan dengan
sel sperma suami,
ditempatkan dandisimpan pada cairankhusus supaya terjadipembelahan setelah
fertilisasi
dikultur selama 2,5 hari
dikembalikan kerahim istri
Lesley Brown berhasil hamilpada tanggal 25 July 1978 pukul 23.47 , bayi
tabung pertama di dunia Louise Joy Brown, lahir di Oldham and District Hospital di Greater Manchester, Inggris.
Louise Brown, bayi tabung pertama di dunia
dalam 30 tahun kemudian dengan berbagaipenyempurnaan teknik, media kultur dandan obat-obatan pendukung, sudah adasekitar 3,000,000 bayi tabung yang lahirdi dunia
Sejarah TRB di Indonesia ART / TRB dikenal sejak tahun 1984• Kelahiran pertama pusat TRB Makmal
Terpadu Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Pencapaian TRB Indonesia• Kelahiran bayi tabung pertama Indonesia (2 Mei 1988).• Kelahiran bayi tabung ICSI pertama di Indonesia (10 April
1996)• Kelahiran bayi tabung teknik MESA/TESE pertama di
Indonesia (1996)• Kelahiran bayi tabung simpan beku embrio pertama di
Indonesia (6 Juli 1997)• Kelahiran bayi tabung dari simpan beku sperma MESA/TESE
pertama di Indonesia (14 April 1998).• Kelahiran bayi tabung transfer blastokista pertama di
Indonesia (2000)• Kelahiran bayi tabung kembar dua , injeksi spermatid pertama
di Indonesia (Maret 2004)• Kelahiran bayi tabung in-vitro maturation (IVM) pertama di
Indonesia (15 Nopember 2009)
Teknik FIV-ET sejak 1987 sampai dengan September 1996 sudah diterapkan terhadap 1000 pasangan suami istri dengan tingkat keberhasilannya telah menyamai pusat-pusat ART (Assisted Reproductive Technologies) di dunia (pada tahun 1995 tingkat keberhasilan hamil dapat mencapai 35%).
MACAM-MACAM TRB
• Intra Uterine Insemination ( IUI)• In Vitro Fertilization ( IVF), GIFT, ZIFT• Intra Cytoplasmic Sperm Injection ( ICSI)
IUI ( Intra Uterine Insemination)= Artificial Insemination (AI)
= Inseminasi Buatan (IB)Merupakan suatu teknik dimana sperma dari pihak pria
dikeluarkan, dibersihkan ( sperm wash ) untuk kemudian dengan menggunakan kateter dimasukkan ke cavum uteri pihak wanitaTujuan: memperpendek jarak tempuh sperma untuk
bertemu dengan ovummeningkatkan kemungkinan fertilisasi
IVF ( In Vitro Fertilization )
• merupakan teknik pembuahan di luar tubuh ibu ( in vitro), dimana sperma dan ovum dari pihak pria dan wanita dikeluarkan dengan suatu cara untuk kemudian dipertemukan di cawan petri (petri dish)
• Pihak wanita mendapat stimulasi hormonal untuk mendapatkan efek superovulasi (pematangan lebih dari 1 ovum)
Tahapan-tahapan IVF:• Ovum dipanen dari follikel-folikel yang matur,
diletakkan di cawan petri• Sperma dengan jumlah tertentu ditebarkan di sekitar 1
ovum• Keberhasilan fertilisasi diamati• Perkembangan embrio hasil pembuahan diamati selama
beberapa hari• Embrio terbaik ditransfer kembali ke cavum uteri
In Vitro Fertilization and Embryo Transfer” (IVF-ET) sering disebut Bayi Tabung ( tube baby)
IVF Procedure
Perbedaan Fertilisasi Alami
dan IVF
ICSI ( Intra Cytoplasmic Sperm Injection)
• Merupakan suatu teknik dimana ovum dansperma dikeluarkan dari tubuh pria dan wanita
• Hanya diperlukan 1 sperma untuk membuahi 1 ovum
• Sperma diinjeksikan langsung menembus zonapellucida ovum dan dilepaskan di sitoplasmaovum
• Secara khusus digunakan untuk kasus very low sperm count or motility
ICSI Procedure
ICSI Process
Perkembangan TRB Terkini
Cryopreservation
suatu teknologi yang bertujuan untuk mengawetkansel atau jaringan dengan menggunakan menggunakancryo agent ( liquid nitrogen/ liquid O2/ liquid CO2) yang bersifat membekukan sel/ jaringan tersebut.
simpan beku sperma simpan beku ovum simpan beku embrio simpan beku jaringan
Cryopreservation Process
Tujuan Cryopreservation• Efektivitas pemanfaatan surplus embrio atau oosit yang
dihasilkan dalam 1 siklus IVF untuk digunakan pada siklusberikutnya
• Penyimpanan jaringan ovarium atau testis sebelum terapikanker
• Simpan beku sperma, dilakukan pada keadaan: – kondisi medis yang mempengaruhi kemampuan orang
tersebut untuk ejakulasi (misal: sklerosis multipel, diabetes).
– Daerah kerja yang berbahaya yang memungkinkan orang tersebut terpapar racun reproduktif.
– Menjalani prosedur yang mempengaruhi kondisi testis, prostat, atau kemampuan ejakulasinya (misal: operasi usus besar, pembedahan nodus limpha, operasi prostat).
– Seseorang akan menjalani vasektomi.
PGD ( Preimplantation Genetic Diagnosis)
• Suatu teknik yang digunakan untuk mengamati dan menganalisa susunan kromosom dan DNA dari embrio sebelum diimplantasikan ke endometrium yang bertujuan untuk menentukan apakah embrio tersebut membawa kelainan genetik yang dimungkinkan diturunkan dari orangtuanya.
Sewa Rahim ( Surrogacy )
• proses penanaman embrio dari suatu pasangan ke rahim wanita lain
Mereka yang menggunakan surrogate mother…
Isu-isu terkait dengan PerkembanganTRB• Sex Selection• Sperm Banking• Designer babies• Post Mortem Fertilization
Sex Selectionmelalui proses PGD, dimungkinkan dapat mengetahui jenis kelamin embrio sehingga memungkinkan sang orangtua bisa memilih jenis kelamin anak yang diinginkan
Bank Sperma ( Sperm Banking )
• proses penyimpanan beku sperma yang umumnya akan digunakan sebagai donor sperma
Beberapa alasan dalam pendirian bank sperma:– Keinginan memperoleh atau menolong untuk
memperoleh keturunan pada seorang pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak.
– Memperoleh generasi jenius atau orang super.– Menghindarkan kepunahan manusia.– Memilih suatu jenis kelamin– Mengembangkan kemajuan teknologi terutama
dalam bidang kedokteran.
Designer Babies • melalui sperm banking, konsumen dimungkinkan
untuk memilih sperma dari seseorang dengan karakteristik tertentu (mis. mata, rambut, postur tubuh tertentu)
Designer Baby
Post Mortem Fertilization
• Sel benih atau embrio yang dibekukan memungkinkan untuk dilakukannya fertilisasi dan penanaman kembali ke rahim istri walaupun suaminya telah meninggal
Perspektif Islam pada TRB dan bidang-bidang terkait
• Masalah TRB menurut pandangan Islam termasuk masalah kontemporer ijtihadiah, karena tidak terdapat hukumnya sceara spesifik di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah bahkan dalam kajian fiqih klasik sekalipun. Karena itu, kalau masalah ini hendak dikaji menurut Hukum Islam, maka harus dikaji dengan memakai metode ijtihad yang lazimnya dipakai oleh para ahli ijtihad (mujtahidin), agar dapat ditemukan hukumnya yang sesuai dengan prinsip dan jiwa Al-Qur’an dan As-Sunnah yang merupakan sumber pokok hukum Islam.
Dasar Hukum Islam• Kedudukan anak dalam Islam
disunnahkan oleh Islam, yaitu kelahiran dan berbanyakanak, yang merupakan salah satu tujuan dasar dari suatupernikahan. Diriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“Menikahlah kalian dengan perempuan yang penyayangdan subur (peranak), sebab sesungguhnya aku akanberbangga di hadapan para nabi dengan banyaknyajumlah kalian pada Hari Kiamat nanti.” (HR. Ahmad)
• Ajaran syariat Islam mengajarkan kita untuk tidak boleh berputus asa dan menganjurkan untuk senantiasa berikhtiar (usaha) dalam menggapai karunia Allah SWT
Allah telah menjanjikan setiap kesulitan ada kemudahan (QS.Al-Insyirah:5-6)
• pilihan suami-istri untuk melakukan pembuahan di luarrahim (in vitro fertilisation) sebagai solusi kesehatanatas kondisi keduanya yang tidak bisa hamil secaraalami, hukumnya adalah boleh ( mubah) secara syara’. karena itu merupakan pengobatan. Rasul saw memerintahkan untuk berobat. Abu Dawudmengeluarkan hadis dari Usamah bin Syarik, ia berkata: “Rasul saw pernah bersabda:
»تداووا فإن اللھ عز وجل لم یضع داء إلا وضع لھ دواء غیر داء واحد الھرم»•Berobatlah kalian, sesungguhnya Allah tidak meletakkan
penyakit kecuali juga meletakkan obatnya, kecuali satuyaitu kematian
• Akan tetapi kebolehan itu dengan dua syarat:Syarat pertama, pembuahan di dalam tabung (in vitro
fertilisaton) dilakukan dengan sel sperma terhadap sel telur daripasangan suami-istri yang menikah dengan akad yang sah.
Dari Ruwaifi’ ibn Tsabit al-Anshari bahwa Rasul saw pernahbersabda:
»ال یحل المرئ یؤمن باللھ والیوم اآلخر أن یسقي ماءه زرع غیره»•Tidak halal bagi seseorang yang mengimani Allah dan Hari
Akhir menyiramkan airnya (spermanya) ke tanaman oranglain (HR Ahmad)
Jadi sel telur seorang wanita tidak boleh dibuahikecuali dengan sel sperma suaminya.
Syarat kedua, pembuahan di dalam tabung dan pemindahan embrio ke rahim wanita dilakukan ketika suaminya masih hidup, bukan setelah si suami meninggal seperti yang terjadi di Barat. Karena kehamilan seorang wanita tanpa suami yang masih hidup di awal kehamilan adalah haram dan ada sanksi untuk itu. Di antara bukti zina adalah kehamilan tanpa suami. Seorang wanita yang hamil sementara ia tidak punya suami maka ia berdosa dan melakukan keharaman dan dosa besar.
• Alasan syar’i tentang haramnya keterlibatan(benih atau rahim) pihak ketiga tersebut merujukkepada maksud larangan berbuat zina (lihat al-Qur’an, antara lain Surat Al-Isrâ [17] : 32).
• Secara filosofis larangan zina itu didasarkan atasdua hal. Pertama, “tindakan melacur” (al-fujûr,al-fâ’isyah) dan kedua, akibat tindakan itu dapatmenyebabkan kaburnya keturunan (ikhtilâth al-ansâb).
Hal-hal lain yang mendasari:
• Manusia diciptakan oleh Alloh swt. Berpasangan(Ar-Rum 21,Al-Qiyamah;39)
• Pergaulan antara perempuan dan laki-laki dewasadibatasi dengan hukum-hukum
• Salah satu Fadhilah menikah adalah untukmelangsungkan generasi atau keturunan.
• Kehamilan adalah syah bila bila dibingkai denganperkawinan yang syah menurut Islam
• Didalam Islam Nasab ( Silsilah keturunan ) sangatpenting ( menyangkut Wali, Waris dan BatasanMuhrim).
Kaidah Dasar Hukum IslamMengenai Sperm banking
Teknologi Sperm Banking yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan sesuai yang diharapkan tidak diperbolehkan (haram), dengan dasar:
• Cara untuk mendapatkan sperma melalui proses masturbasi masih ditanggapi beragam oleh para ulamaMajlis Tarjih Muhammadiyah dalam Muktamarnya tahun 1980
Kaidah Dasar Hukum Islam
Mengenai Sewa Rahim ( Surrogacy)Hukumnya haram bila sel telur isteri yang telah terbuahi
diletakkan dalam rahim perempuan lain yang bukan isteri, atau apa yang disebut sebagai “ibu pengganti” (surrogate mother). Begitu pula haram hukumnya bila proses dalam pembuahan buatan tersebut terjadi antara sel sperma suami dengan sel telur bukan isteri, meskipun sel telur yang telah dibuahi nantinya diletakkan dalam rahim isteri. Demikian pula haram hukumnya bila proses pembuahan tersebut terjadi antara sel sperma bukan suami dengan sel telur isteri, meskipun sel telur yang telah dibuahi nantinya diletakkan dalam rahim isteri.
• Ketiga bentuk proses di atas tidak dibenarkan oleh hukum Islam, sebab akan menimbulkan pencampuradukan dan penghilangan nasab, yang telah diharamkan oleh ajaran Islam.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa dia telahmendengar Rasulullah SAW bersabda ketika turunayat li’an :
“Siapa saja perempuan yang memasukkankepada suatu kaum nasab (seseorang) yang bukandari kalangan kaum itu, maka dia tidak akanmendapat apa pun dari Allah dan Allah tidak akanpernah memasukkannya ke dalam surga. Dan siapa saja laki-laki yang mengingkari anaknyasendiri padahal dia melihat (kemiripan)nya, makaAllah akan tertutup darinya dan Allah akanmembeberkan perbuatannya itu di hadapanorang-orang yang terdahulu dan kemudian (padaHari Kiamat nanti).” (HR. Ad Darimi)
Mengenai Post Mortem Fertilization
• Pembuahan (fertilisasi) dengan sperma suami yang diawetkan setelah suami meninggal, hukumnya haram menurut syara’. Sebab setelah suami meninggal, maka secara syar’i telah terjadi perceraian antara suami itu dengan isterinya. Dalilnya adalah firman Allah SWT:
• “Orang-orang yang meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri-isteri, (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh hari.” (Qs. al-Baqarah [2]: 234).
• Ayat ini menjelaskan bahwa para isteri yang suaminya meninggal, sedang para isteri tidak dalam keadaan hamil, wajib menjalani masa iddah selama empat bulan sepuluh hari. Setelah masa iddah selesai maka mereka boleh menikah lagi. Artinya para isteri itu sebenarnya telah bercerai dengan suaminya yang meninggal, sejak suami meninggal, dan statusnya bukan lagi suami isteri.
• Atas dasar itu, haram hukumnya terjadi pembuahan atas (bekas isteri) dari sperma suami yang diawetkan. Sebab mereka berdua bukan suami isteri lagi sejak suami meninggal.
FATWA MUI ( 13 Juli 1979)
1. Bayi tabung dengan sperma clan ovum dari pasangansuami isteri yang sah hukumnya MUBAH (boleh),sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah agama.
2. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipanrahim isteri yang lain (misalnya dari isteri keduadititipkan pada isteri pertama) hukumnya HARAMberdasarkan kaidah Sadd az-zari'ah, sebab hal iniakan menimbulkan masalah yang rumit dalamkaitannya dengan masalah warisan (khususnya antaraanak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyaiovum dan ibu yang mengandung kemudianmelahirkannya, dan sebaliknya)
3. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah
meninggal dunia hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd
a z-zari'ah, sebab hal ini akan menimbulkan masala~ yang
pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun
dalam kaitannya dengan hal kewarisan.
4. Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain
pasangan suami isteri yang sah hukumnya haram, karena itu
statusnya sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di
luar pernikahan yang sah (zina), dan berdasarkan kaidah Sadd
az-zari'ah, yaitu untuk menghindarkan terjadinya perbuatan
zina sesungguhnya.
Sumber Hukum Lain
• Lembaga Fiqih Islam Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam sidangnya di Amman tahun 1986 mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor atau ovum, dan membolehkan pembuahan buatan dengan sel sperma suami dan ovum dari isteri sendiri.
Kesimpulan
• Teknologi reproduksi berbantu merupakan hasil terapan sains modern yang pada prinsipnya bersifat netral sebagai bentuk kemajuan ilmu kedokteran dan biologi.
• Meskipun memiliki daya guna tinggi, namun juga sangat rentan terhadap penyalahgunaan dan kesalahan etika, seperti: pemilihan jenis kelamin, praktek sewa rahim, donor sperma/ovum/embrio, pembuahan paska kematian, dll
Kesimpulan• Teknik bayi tabung ( Teknologi Reproduksi
Berbantu) dan inseminasi buatan yang dibenarkanmenurut moral dan hukum Islam hanya bila: tidak melibatkan pihak ketigaSudah mengupayakan cara konvensional secaramaksimal sesuai dengan kaidah ‘al hajatu tanzilumanzilah al dharurat’ (hajat atau kebutuhan yang sangat mendesak diperlakukan seperti keadaandarurat). dilakukan karena adanya hajat dan tidak untukmain-main atau percobaan
• Dengan Proses ini dibolehkan oleh Islam, sebab berobat hukumnya sunnah (mandub) dan di samping itu proses tersebut akan dapat mewujudkan apa yang disunnahkan oleh Islam, yaitu terjadinya kelahiran dan berbanyak anak.
• Pada dasarnya, upaya untuk mengusahakan terjadinya pembuahan yang tidak alami tersebut hendaknya tidak ditempuh, kecuali setelah tidak mungkin lagi mengusahakan terjadinya pembuahan alami dalam rahim
Wassalamu’alaikum wr. wb
Daftar Pustaka
1. http://www.mailarchive.com/[email protected]/msg00076.html
2. Werner, MichaelA., 2008. Cryobanking. Diperoleh dari :
http://www.mazelabs.com/MLcryobanking.htm
3. Problematika Hukum Islam Kontemporer, Editor Chuzaimah. T. Yanggo, Hafiz Anshry, Buku
Keempat, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus), 21
4. http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?ID=10147
5. Problematika Hukum Islam Kontemporer, Editor Chuzaimah. T. Yanggo, Hafiz Anshry, Buku
Keempat, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus), 21
6. Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, (Jakarta : PT. Toko Gunung Agung), 2
7. http://www.mui.or.id/mui_in/fatwa.php?id=78
8. http://gempurserkamdarat.blogspot.com/2007/08/bank-sperma-apakah-ukuran-
sensitiviti.html
• Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?.” Berfirman Allah: “Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” [Ali ‘Imran:40]
• Istri-istri kamu adalah ladang (tempat bercocok tanam) untukmu, maka datangilah (garaplah) ladang kamu bagaimana~ saja kamu kehendaki (QS Al-Baqarah [2]:223).
• Ash Shuraa (QS 42): 49 – 50 • Artinya: Dia memberikan anak-anak perempuan
kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki (49) atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.
•