Basic Sciene Bedah

download Basic Sciene Bedah

of 40

description

Basic sciene bedahDebora Takaliuang11-2013-314Koas Bedah Koja

Transcript of Basic Sciene Bedah

Tugasdr.Arsanto T WidodoSp.OT Rumah Sakit Umum KojaBagian Ilmu BedahPeriode 17 Agustus-24 Oktober 2015Debora Semeia Takaliuang 11-2014-319

Pertanyaan:1. Jelaskan mengenai kebutuhan cairan dan elektrolit dewasa maupun anak2. Jelaskan tentang perdarahan (menurut ATLS dan bagaimana penatalaksaannya)3. Jelaskan mengenai definisi syok dan macam-macam syok4. Jelaskan mengenai keseimbangan asam basa5. Jelaskan mengenai minor set6. Jelaskan mengenai macam-macam teknik anestesi7. Jelaskan tentang berbagai macam tumor kulit dan jaringan dibawahnya8. Jelaskan berbagai macam jenis transfusi, bagaimana memberikan transfusi9. Jelaskan mengenai berbagai macam jenis luka, tahap proses penyembuhan luka10. Jelaskan macam-macam jenis jahitan, macam-macam benang11. Jelaskan mengenai definisi dan tindakan asepsis antisepsis

1. Jelaskan mengenai kebutuhan cairan dan elektrolit dewasa maupun anak Cairan hipotonik: osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%. Cairan Isotonik: osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%). Cairan hipertonik: osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.Untuk memahami lebih lanjut, terlebih dahulu kita harus mengetahui rumus dasar menghitung jumlah tetesan cairan dalam satuan menit dan dalam satuan jam:

Rumus dasar dalam satuan menit

Panduan cairan untuk terapi rumatan untuk bayi normal aterm dan anak-anak:Bayi baru lahir : Hari 1 : infuse D10 dengan rate 50-60 ml/kg/24 jam Hari 2 : infuse D10 dengan 0.2% NaCl, infused rate 100 ml/kg/24 jam Setelah hari ke-7 : D5%dengan 0.45% NaCl , atau D10 dengan 0.45% NaCl, infused rate 100 ml- 150 ml/kg/24 jamPemberian cairan pada anak BB 0-10 kg : 100 ml/kg/24jam BB 10-20 kg : 1000 ml/ 24jam + 50 ml/kg/24jam atau 40ml/jam + 2 ml/kg/24jam BB > 20 kg : 1500 ml/.24jam + 25ml/kg/24jam atau 60ml/jam + 1 ml/kg/24jamKebutuhan total cairan per hari seorang anak dihitung dengan formula berikut: 100 ml/kgBB untuk 10 kg pertama, lalu 50 ml/kgBB untuk 10 kg berikutnya, selanjutnya 25 ml/kgBB untuk setiap tambahan kg BB-nya. Contoh: seorang bayi dengan berat 8 kg mendapatkan 8 x 100 ml = 800 ml setiap harinya, dan bayi dengan berat 15 kg (10 x 100) + (5 x 50) = 1250 ml per hari.

2. Jelaskan tentang perdarahan (menurut ATLS dan bagaimana penatalaksaannya)Perdarahan adalah penyebab syok yang paling sering terjadi pada penderita trauma. Respon penderita trauma terhadap kehilangan darah menjadi lebih rumit karena pergeseran cairan di antara kompartemen cairan di dalam tubuh (khususnya di dalam kompartemen cairan ekstraseluler). Definisi dari perdarahan adalah kehilangan akut volume peredaran darah. Hebatnya kehilangan darah dapat ditentukan pada evaluasi awal dengan menilai pulsasi, tekanan darah, dan pengisian kembali kapiler. Sistem klasifikasi ATLS dariAmerican College of Surgeonsberguna untuk memahami manifestasi sehubungan dengan syok hemoragik pada orang dewasa (tabel 1). Volume darah diperkirakan 7% dari berat badan ideal, atau kira-kira 4900 ml pada pasien dengan berat badan 70 kg (155 lb).

Perdarahan kelas 1, didefinisikan sebagai kehilangan darah 40% volume darah (> 2000 ml) mewakili perdarahan yang mengancam jiwa. Tanda-tandanya termasuk takikardia, tekanan darah sistolik yang tertekan secara signifikan, dan tekanan nadi yang menyempit atau tekanan darah diastolik yang tidak dapat diperoleh. Kulit menjadi dingin dan pucat, dan status mental sangat tertekan. Urinoutputsedikit. Pasien-pasien ini membutuhkan transfusi segera untuk resusitasi dan seringkali membutuhkan intervensi bedah segera.3. Jelaskan mengenai definisi syok dan macam-macam syokSyok dapat digolongkan menjadi 5 klasifikasi, meliputi :1. Syok hipovolemik(disebabkan oleh kehilagan cairan / darah)2. Syok kardiogenik (disebabkan oleh masalah pada jantung)3. Syok anafilaktik (disebabkan oleh reaksi alergi)4. Syok Septik (disebabkan oleh infeksi)5. Syok Neurogenik (disebabkan oleh kerusakan sistem saraf)

a. Syok hipovolemikSyok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling umum ditandai dengan penurunan volume intravascular.Cairan tubuh terkandung dalam kompartemen intraseluler dan ekstraseluler. Cairan intraseluler menempati hamper 2/3 dari air tubuh total sedangkan cairan tubuh ekstraseluler ditemukan dalam salah satu kompartemen intavaskular dan interstitial. Volume cairan interstitial adalah kira-kira 3-4x dari cairan intravascular.Syok hipovolemik terjadi jika penurunan volume intavaskuler 15% sampai 25%. Hal ini akan menggambarkan kehilangan 750 ml sampai 1300 ml pada pria dgn berat badan 70 kg.Kondisi-kondisi yang menempatkan pasien pada resiko syok hipovolemik adalah (1) kehilangan cairan eksternal seperti : trauma, pembedahan, muntah-muntah, diare, diuresis, (2) perpindahan cairan internal seperti : hemoragi internal, luka baker, asites dan peritonitisb. Syok kardiogenikSyok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali. Penyebab syok kardiogenik mempunyai etiologi koroner dan non koroner.Koroner, disebabkan oleh infark miokardium, SedangkanNon-koronerdisebabkan oleh kardiomiopati, kerusakan katup, tamponade jantung, dan disritmia.c. Syok distributiveSyok distributif atau vasogenik terjadi ketika volume darah secara abnormal berpindah tempat dalam vaskulatur seperti ketika darah berkumpul dalam pembuluh darah perifer. Syok distributif dapat disebabkanbaik oleh kehilangan tonus simpatis atau oleh pelepasan mediator kimia ke dari sel-sel. Kondosi-kondisi yang menempatkan pasien pada resiko syok distributif yaitu(1) syok neurogenikseperti cedera medulla spinalis, anastesi spinal, (2)syok anafilaktikseperti sensitivitas terhadap penisilin, reaksi transfusi, alergi sengatan lebah (3) syok septik seperti imunosupresif, usia yang ekstrim yaitu > 1 thn dan > 65 tahun, malnutrisiBerbagai mekanisme yang mengarah pada vasodiltasi awal dalam syok distributif lebih jauh membagi klasifikasi syok ini kedalam 3 tipe: Syok neurogenicPada syok neurogenik, vasodilatasi terjadi sebagai akibat kehilangan tonus simpatis.Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera medula spinalis, anastesi spinal, dan kerusakan sistem saraf. Syok ini juga dapat terjadi sebagai akibat kerja obat-obat depresan atau kekurangan glukosa (misalnya : reaksi insulin atau syok). Syok neurogenik spinal ditandai dengan kulit kering, hangat dan bukan dingin, lembab seperti terjadi pada syok hipovolemik.Tanda lainnya adalah bradikardi. Syok anafilaktikSyok anafilaktik disebabkan oleh reaksi alergi ketika pasien yang sebelumnya sudah membentuk anti bodi terhadap benda asing (anti gen) mengalami reaksi anti gen- anti bodi sistemik. Syok septik Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas.Insiden syok septik dapat dikurangi dengan melakukan praktik pengendalian infeksi, melakukan teknik aseptik yang cermat, melakukan debriden luka ntuk membuang jarinan nekrotik, pemeliharaan dan pembersihan peralatan secara tepat dan mencuci tangan secara menyeluruh.

4. Jelaskan mengenai keseimbangan asam basa Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar ion hidrogen dalam tubuh. Kadar normal ion hidrogen (H) arteri adalah: 4x10-8 atau pH = 7,4 (7,35 7,45). Asidosis = asidemia kadar pH darah 7,45. Kadar pH darah 7,8 tidak dapat diatasi oleh tubuh.Sistem Buffer Tubuh [HCO3-] faktor metabolik, dikendalikan ginjal. PaCO2 faktor respiratorik, dikendalikan paru. pH 6,1 efek buffer dari asam karbonat-bikarbonat. Selama perbandingan [HCO3-] : PaCO2 = 20 : 1 pH darah selalu = 6,1 + 1,3 = 7,4.Gangguan Asam Basa Darah Asidosis metabolik [HCO3-] dikompensasi dengan PaCO2 Alkalosis metabolik [HCO3-] dikompensasi dengan PaCO2 Asidosis respiratorik PaCO2 dikompensasi dengan [HCO3-] Alkalosis respiratorik PaCO2 dikompensasi dengan [HCO3-]

Asidosis MetabolikCiri: [HCO3-] 7,2

AlkalosisRespiratorikCiri: penurunan PaCO2 7,45 kompensasi ginjal meningkatkan ekskresi HCO3- Penyebab: hiperventilasi (tersering psikogenik karena stress dan kecemasan), hipoksemia (pneumonia, gagal jantung kongestif, hipermetabolik (demam), stroke, stadium dini keracunan aspirin, septikemiaGejala Alkalosis Respiratorik

Hiperventilasi (kadar gas, frekuensi nafas) Menguap, mendesak, merasa sulit bernafas Kecemasan: mulut kering, palpitasi, keletihan, telapak tangan dan kaki dingin dan berkeringat Parastesia, otot berkedut, tetani Vasokontriksi serebal hipoksia cerebral kepala dingin dan sulit konsentrasi

Penatalaksanaan Alkalosis Respiratorik: menghilangkan penyebab dasar, kecemasan dapat dihilangkan dengan pernafasan kantong kertas yang dipegang erat disekitar hidung dan mulut dapat memulihkan serangan akut Hiperventilasi mekanik diatasi dengan menurangi ventilasi dalam satu menit, menambah ruang hampa udara atau menghirup 3% CO2 dalam waktu

5. Jelaskan mengenai minor setAdapun yang termasuk di dalam kelompok alat bedah minor berdasarkan Bachsinar 1992 adalah:a. Nald vooder/Needle Holder/Nald Heacting. Gunanya adalah untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai penyimpul benang.b. Gunting Gunting Diseksi (disecting scissor)Gunting ini ada dua jenis yaitu, lurus dan bengkok.Ujungnya biasanga runcing.Terdapat duatipe yabg sering digunakan yaitu tipe Moyo dan tipe Metzenbaum. Gunting BenangAda dua macam gunting benang yaitu bengkok dan lurus, kegunaannya adalah memotongbenang operasi, merapikan lukan. Gunting Pembalut/PerbanKegunaannya adalah untuk menggunting plester dan pembalut.c. Pisau BedahPisau bedah terdiri dari dua bagianyaitu gagang dan mata pisau (mess/bistouri/blade).Kegunaanya adalah untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia. Mata pisaudisesuaikan dengan bagian tubuh yang akan disayat.d. Klem (Clamp) Klem Arteri Pean. Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaanya adalah untuk hemostatis untuk jaringan tipisdan lunak. Klem Kocher. Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi padaujungnya seperti pinset sirugis.Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan. Klem Allis. Penggunaan klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor. Klem Babcock. Penggunaanya adalah menjepit dock atau kain operasi.e. Retraktor (Wound Hook)Retraktor langenbeck, US Army Double Ended Retraktor dan Retraktor Volkmanpenggunaannya adalah untuk menguakanluka.f. Pinset Pinset Sirugis. Penggunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberitanda pada kulit sebelum memulai insisi. Pinset Anatomis. Penggunaannya adalah untuk menjepit kassa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipisdan lunak. Pinset Splinter. Penggunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka ( mencegah overlapping).g. Deschamps Aneurysm NeedlePenggunaannya adalah untuk mengikat pembuluh darah besar.h. Wound CuretPenggunaannya dalah untuk mengeruk luka kotor, mengeruk ulkus kronis.i. Sonde (Probe)Penggunaannya adalah untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi, dan mengetahuikedalam luka.j. KorentangPenggunaannya adalah untuk mengambil instrumen steril, mengambil kassa, jas operasi, doek,dan laken steril.k. Jarum JahitPenggunaanya adalah untuk menjahit luka yang dan menjahit organ yang rusak lainnya.Untukmenjahit kulit digunakan yang berpenampang segitiga agar lebih mudah mengiris kulit (scharpenald). Sedangkan untuk menjahit otot dipakai yang berpenampang bulat ( rounde nald ).

6. Jelaskan mengenai macam-macam teknik anestesil. Anestesi localAnestesi lokal, seperti namanya, digunakan untuk operasi kecil pada bagian tertentu tubuh.Suntikan anestesi diberikan di sekitar area yang akan dioperasi untuk mengurangi rasa sakit.Anestesi juga dapat diberikan dalam bentuk salep atau semprotan.Sebuah anestesi lokal akan membuat pasien terjaga sepanjang operasi, tapi akan mengalami mati rasa di sekitar daerah yang diperasi.Anestesi lokal memiliki pengaruh jangka pendek dan cocok digunakan untuk operasi minor dan berbagai prosedur yang berkaitan dengan gigi.

2. Anestesi regionalAnestesi regional diberikan pada dan di sekitar saraf utama tubuh untuk mematikan bagian yang lebih besar. Pada prosedur ini pasien mungkin tidak sadarkan diri selama periode waktu yang lebih panjang. Di sini, obat anestesi disuntikkan dekat sekelompok saraf untuk menghambat rasa sakit selama dan setelah prosedur bedah. Ada dua jenis utama dari anestesi regional, yang meliputi: Anestesi spinalAnestesi spinal atau sub-arachnoid blok (SAB) adalah bentuk anestesi regional yang disuntikkan ke dalam tulang belakang pasien. Pasien akan mengalami mati rasa pada leher ke bawah. Tujuan dari anestesi ini adalah untuk memblokir transmisi sinyal saraf. Setelah sinyal sistem saraf terblokir, pasien tidak lagi merasakan sakit. Biasanya pasien tetap sadar selama prosedur medis, namun obat penenang diberikan untuk membuat pasien tetap tenang selama operasi. Jenis anestesi ini umumnya digunakan untuk prosedur pembedahan di pinggul, perut, dan kaki. Anestesi epiduralAnestesi epidural adalah bentuk anestesi regional dengan cara kerja mirip anestesi spinal. Perbedaannya, anestesi epidural disuntikkan di ruang epidural dan kurang menyakitkan daripada anestesi spinal. Epidural paling cocok digunakan untuk prosedur pembedahan pada panggul, dada, perut, dan kaki.3. Anestesi umumAnestesi umum ditujukan membuat pasien sepenuhnya tidak sadar selama operasi. Obat bius biasanya disuntikkan ke tubuh pasien atau dalam bentuk gas yang dilewatkan melalui alat pernafasan. Pasien sama sekali tidak akan mengingat apapun tentang operasi karena anestesi umum memengaruhi otak dan seluruh tubuh. Selama dalam pengaruh anetesi, fungsi tubuh yang penting seperti tekanan darah, pernapasan, dan suhu tubuh dipantau secara ketat.

7. Jelaskan tentang berbagai macam tumor kulit dan jaringan dibawahnyaKeratosis Seboroik : Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang sering dijumpai pada orang tua berupa tumor kecil atau makula hitam yang menonjol diatas permukaan kulit. Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang berasal dari proliferasi epidermal, sering dijumpai pada orang tua dan biasanya asimtomatik. Keratosis seboroik mempunyai sinonim nevus seboroik, kutil senilis, veruka seboroik senilis, papiloma sel basal.Veruka Vulgaris : Bentuk ini paling sering ditemui pada anak-anak tetapi dapat juga pada orang dewasa dan orang tua. Tempat predileksi utamanya adalah ekstremitas bagian ekstensor.

Acrochordon (skin tag) : Acrochordon memiliki sinonim skin tag, fibroepitelial polips, fibroma pendularis, fibroepitelial papilloma. Merupakan tumor epitel kulit yang berupa penonjolan pada permukaan kulit yang bersifat lunak dan berwarna seperti daging atau hiperpigmentasi, melekat pada permukaan kulit dengan sebuah tangkai dan biasa juga tidak bertangkai.

Neurofibromatosis : kelainan genetik, dimana neurofibroma muncul pada kulit dan bagian tubuh lainnya. Neurofibroma adalah benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari jaringan saraf.Neurofibroma merupakan pertumbuhan dari sel Schwann (penghasil selubung saraf atau mielin) dan sel lainnya yang mengelilingi dan menyokong saraf-saraf tepi (saraf perifer, saraf yang berada di luar otak dan medula spinalis). Pertumbuhan ini biasanya mulai muncul setelah masa pubertas dan bisa dirasakan dibawah kulit sebagai benjolan kecil.

Keloid : Pembentukan jaringan parut berlebihan yang tidak sesuai dengan beratnya trauma. Kecenderungan timbul keloid lebih besar pada kulit berwarna gelap.

Kista Ateroma : Benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan berdinding tipis, yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar tersebut. Disebut juga kista sebacea, kista epidermal. Sumbatan pada muara kelenjar sebacea, dapat disebabkan oleh infeksi, trauma (luka/benturan), atau jerawat.

Kista Dermoid : Sinonim dari penyakit ini kista dermoid brankhiogenik. Kista dermoid merupakan kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional.

Kista Epidermoid : Berasal dari sel epidermis yang masuk ke jaringan subkutis akibat trauma tajam Sel-sel tersebut berkembang kista dengan dinding putih tebal, bebas dari dasar berisi massa seperti bubur, yaitu hasil keratinisasi, sebagian mengandung elemen rambut (pilar atau trichilemmal cyst).

Keratoakantoma : Tumor kulit jinak yang berupa benjolan bulat dan keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung bahan lengket. Diduga sinar matahari memegang peran yang penting dalamterjadinya keratoakantoma.

Nevus Pigmentosus : Tumor yang berwarna hitam atau hitam kecokelatan, karena sel melanosit mengandung pigmen melanin.

Xanthelasma : Bentuk yang paling sering ditemukan diantara xantoma, terdapat pada kelopak mata, khas dengan papula/plak yang lunak memanjang berwarna kuning-oranye, biasanya pada kantus bagian dalam.

Lipoma : Tumor jinak jaringan lemak yang berada di bawah kulit yang tumbuh lambat, berbentuk lobul masa lunak yang dilapisi oleh pseudokapsul tipis berupa jaringan fibrosa.

Tumor ganas:Karsinoma sel basal, adalah keganasan yang tumbuh lambat dan menyebabkan sedikitnya tigaperempat keganasanpada seri klinik. Lesi ini seperti lilin dan berwarna kuning keabuan dan sering ada telangiektasis di bawah kulit. Kebanyakan kanker sel basal timbul di leher dan kepala. Mereka cenderug menginvasi dan mengerosi ke dalam struktur profunda termasuk tengkorak, orbita, atau otak, jika tidak diobati.

Karsinoma sel skuamosa, biasanya muncul sebagai ulserasi kulit yang cenderung tumbuh cepat daripada karsinoma sel basal. Biopsy diperlukan untuk membedakan lesi ini dari jenis karsinoma kulit lainnya. Juga paling sering terjadi di kepala dan leher. Gambaran khas adalah ulkus dengan tepi timbul menyerupai kawah gunung berapi. Karsinoma sel skuamosa lebih ganas daripada sel basal dan akan bermetastasis ke limfonodus regional. Kanker sel skuamosa ditemukan pada daerah yang sering teriritasi seperti tepi bibir, atau daerah dermatitis pascaradiasi, atau ulserasi pada jaringan parut pasca terbakar lama. Penyakit Bowen merupakan penyakit karsinoma sel skuamosa in situ yang tumbuh lambat dimana eksisi dianjurkan.

Hemangiomaperisitoma, adalah tumor ganas yang berasal dari angioblastik dan mungkin merupakan varian tumor glomus. Prognosisnya jelas buruk, dengan hanya 27% harapan hidup 5 tahun bebas peyakit.

8. Jelaskan berbagai macam jenis transfusi, bagaimana memberikan transfusiTransfusi darah adalah tindakan memindahkan darah atau komponennya ke dalam sistim pembuluh darah seseorang. Komponen darah yang biasa ditransfusikan ke dalam tubuh seseorang adalah sel darah merah, trombosit, plasma, sel darah putih. Transfusi darah adalah suatu pengobatan yang bertujuan menggantikan atau menambah komponen darah yang hilang atau terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi.Transfusi darah dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan utama berdasarkan sumbernya,yaitu transfusi allogenic dan transfusi autologus. Transfusi allogenic adalah darah yang disimpan untuk transfusi berasal dari tubuh orang lain. Sedangkan transfusi autologus adalah darah yang disimpan berasal dari tubuh donor sendiri yang diambil 3 unit beberapa hari sebelumnya, dan setelah 3 hari ditransferkan kembali ke pasien. Tujuan dari transfusi darah atara lain :1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma).2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia.3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi (misalnya: faktor pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasienhemofilia).4. Meningkatkan oksigenasi jaringan.5. Memperbaiki fungsi Hemostatis.

Indikasi Transfusi Darah (menurut WHO) 1.Transfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat.2. Transfusi hanya diberikan berupa komponen darah pengganti yang hilang/kurang.Berdasarkan pada tujuan di atas, maka saat ini transfusi darah cenderung memakai komponen darah disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya kebutuhan akan sel darah merah, granulosit, trombosit, dan plasma darah yang mengandung protein dan faktor-faktor pembekuan. Indikasi transfusi darah dan komponen-konponennya adalah :1. Anemia pada perdarahan akut setelah didahului penggantian volume dengan cairan.2. Anemia kronis.3. Gangguan pembekuan darah karena defisiensi komponen.4. Plasma loss atau hipoalbuminemia.5. Kehilangan sampai 30% EBV umumnya dapat diatasi dengan cairan elektrolit saja. Kehilangan lebih daripada itu, setelah diberi cairan elektrolit perlu dilanjutkan dengan transfusi jika Hb20% dan volume darah lebih dari 1000 ml.2. Hemoglobin