Bantek Renc-Sarana Prasarana Permukiman

9

Click here to load reader

Transcript of Bantek Renc-Sarana Prasarana Permukiman

Page 1: Bantek Renc-Sarana Prasarana Permukiman

BANTUAN TEKNIS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PENGEMBANGAN

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN KAWASAN PERBATASAN

DI KEPULAUAN RIAU

( K A K )

I. Latar Belakang

Saat ini proyek-proyek yang dilaksanakan untuk mengembangkan kawasan perbatasan kerap

dilakukan terutama oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Propinsi. Meskipun telah

banyak proyek atau studi yang dilakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan prasarana dan

sarana permukiman di kawasan perbatasan, namun kenyataannya masih jauh dari yang

diharapkan, mengingat ketersediaan prasarana dan sarana permukiman masih minim serta

terjadi masalah-masalah yang berkaitan dengan prasarana dan sarana ke PU-an misalnya :

Kekurangan air bersih

Banjir

Sampah yang mengotori badan-badan air

Jalan umumnya masih berupa jalan tanah

Dermaga umumnya masih berupa dermaga kayu

Tempat penjemuran ikan masih tradisionil

Belum tersedianya balai pertemuan

Jumlah pos pengaman masih minim

Mercusuar

Batu penahan ombak

Dan sebagainya.

Sesuai dengan dengan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,

Kawasan Perbatasan adalah Kawasan Strategis Nasional merupakan wilayah yang penataan

ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap

kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau

lingkungan. Selain itu juga perencanaan dan pembangunan prasarana dan sarana permukiman

1

Page 2: Bantek Renc-Sarana Prasarana Permukiman

belum terintegrasi baik dari segi perencanaan, pemrograman, pembiayaan dan pengelolaannya.

Oleh karenanya kawasan perbatasan ini diperlukan perencanaan infrastruktur pengembangan

prasarana dan sarana permukiman sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengembangan

prasarana dan sarana permukiman, sehingga dapat mengoptimalkan dalam pembangunan

kawasan perbatasan di Kepulauan Riau.

Dengan mempertimbangkan kebutuhan tersebut di atas dan memperhatikan permintaan

Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau perihal Permohonan Bantuan Teknis, maka Direktorat

Jenderal Penataan Ruang akan membantu Propinsi Kepulauan Riau melalui kegiatan

pemberian Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur Pengembangan Prasarana dan Sarana

Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau pada tahun anggaran 2008, yang

diharapkan dapat memberdayakan Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau untuk

menyelenggarakan perencanaan infrastruktur pengembangan prasarana dan sarana

permukiman sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi daerah dalam UU Nomor 32 tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah.

II. Maksud dan Tujuan

Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membantu Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau dalam rangka

meningkatkan kemampuan aparat pemerintah daerah dan fungsi koordinasi serta pembangunan

di daerah melalui perencanaan infrastruktur pengembangan prasarana dan sarana permukiman

yang melibatkan stakeholder di wilayah Kepulauan Riau.

Adapun tujuan dari pekerjaan ini adalah memberikan bantuan teknis kepada Pemerintah Daerah

Propinsi Kepulauan Riau untuk menyusun perencanaan infrastruktur pengembangan prasarana

dan sarana permukiman sebagai acuan dalam mewujudkan pengembangan prasarana dan

sarana permukiman yang sesuai dengan visi dan misi yang diemban oleh pemerintah daerah

setempat serta paling sesuai dilihat dari aspek teknis, ekonomi dan lingkungan sehingga dapat

diterapkan waktu serta jenis penanganan yang paling sesuai.

III. Sasaran

Adapun sasaran yang akan dicapai dalam pekerjaan ini adalah :

1. Menentukan strategi investasi dan kebijakan pengembangan prasarana dan sarana

permukiman.

2. Tersusunnya skenario pengembangan prasarana dan sarana permukiman.

3. Tersusunnya skala prioritas program penanganan prasarana dan sarana permukiman.

2

Page 3: Bantek Renc-Sarana Prasarana Permukiman

4. Terselenggaranya alih teknologi dan pengetahuan kepada Aparat Pemerintah Propinsi

Kepulauan Riau dan Stakeholder terkait tentang perencanaan infrastruktur pengembangan

prasarana dan sarana permukiman.

III. Ruang Lingkup

1. Lingkup Wilayah

Pekerjaan jasa konsultasi ini dilaksanakan di Jakarta, objek studi meliputi Kawasan Perbatasan

Kepulauan Riau.

2. Lingkup Pekerjaan

Secara garis besar lingkup pekerjaan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur

Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau

sebagai berikut :

1. Melakukan pengadaan data dan informasi dalam bentuk statistik, spasial dan termasuk peta

citra.

2. Meyusun strategi investasi dan kebijakan pengembangan prasarana dan sarana

permukiman.

3. merumuskan skenario pengembangan prasarana dan sarana permukiman.

4. Menyusun skala prioritas program penanganan prasarana dan sarana permukiman.

5. Melakukan penjaringan aspirasi masyarakat.

6. Melakukan koordinasi dan konsultasi antar sektor dan antar wilayah.

7. Melakukan secara intensif pendampingan Tim Teknis Daerah.

IV. Jangka Waktu

Jadwal waktu pelaksanaan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur Pengembangan

Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau adalah selama 6

(enam) bulan kalender atau 180 (seratus delapan puluh) hari kerja terhitung sejak

penandatanganan kontrak kerja sama.

V. Kebutuhan Tenaga Ahli

Untuk melaksanakan kegiatan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur Pengembangan

Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau adalah 50 orang

bulan (MM) dan dibutuhkan jasa tenaga ahli dalam satu tim yang terdiri dari :

3

Page 4: Bantek Renc-Sarana Prasarana Permukiman

1. Kelompok Kerja Tenaga Ahli terdiri dari :

Tenaga Ahli Planologi sebagai Koordinator/Team Leader, Sarjana S2 Jurusan Teknik

Planologi berpengalaman dibidang infrastruktur pengembangan prasarana dan sarana

permukiman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun atau Sarjana S1 Jurusan Teknik

Planologi berpengalaman dibidang infrastruktur pengembangan prasarana dan sarana

permukiman sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.

Ahli Infrastruktur (Sarjana Teknik Planologi/Teknik Sipil), pengalaman minimal 5 (lima)

tahun.

Ahli Teknik Sipil (sarjana Teknik Sipil), Pengalaman minimal 5 (lima) tahun.

Ahli Ekonomi Wilayah (Sarjana Ekonomi), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.

Ahli Arsitektur (Sarjana Teknik Arsitektur), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.

Ahli Teknik Lingkungan (Sarjana Teknik Lingkungan), pengalaman minimal 5 (lima)

tahun.

Ahli Geologi Lingkungan (Sarjana Teknik Geologi), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.

Ahli Geodesi (Sarjana Teknik Geodesi), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.

Ahli Geomatika/GIS (Sarjana Teknik Geodesi/Komputer) pengalaman minimal 5 (lima)

tahun.

Ahli Geografi (Sarjana Geografi) pengalaman minimal 5 (lima) tahun.

Ahli Sosial budaya (Sarjana ilmu sosial), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.

Ahli Kelembagaan (Sarjana Hukum/Sarjana Sosial Politik), pengalaman minimal 5 (lima)

tahun.

2. Kelompok Kerja Teknisi dan Tenaga Penunjang terdiri dari :

Surveyor.

Pengurusan administrasi (administrator/sekretaris).

Operator komputer.

Draftman/drafter CAD.

Pengurusan reproduksi laporan (office boy/guard).

VI. Sistem Pelaporan

4

Page 5: Bantek Renc-Sarana Prasarana Permukiman

Sistem pelaporan kegiatan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur Pengembangan

Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau disajikan dalam 6

(enam) jenis laporan sebagai berikut :

1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Sebelum melakukan pekerjaan lapangan pihak pelaksana bertugas untuk dapat menyusun

dan menyerahkan Laporan Pendahuluan sebanyak 30 (tiga puluh) eksemplar. Laporan ini

diserahkan 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani. Laporan

Pendahuluan memuat :

Persepsi / pemahaman terhadap lingkup pekerjaan proyek.

Gambaran umum wilayah perencanaan.

Metodologi penanganan (bagan alir, persiapan survei).

Organisasi penanganan (struktur organisasi, tahapan, dan rencana kerja).

2. Progress Report I (Pra Laporan Antara)

Berisikan progres kegiatan dan uraian mengenai penanganan kegiatan termasuk hasil rapat

korrdinasi dan lain-lain, dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, diserahkan kepada

pemberi kerja 2 (dua) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani.

3. Laporan Antara (Interim Report)

Laporan Antara berisi dari rencana kerja yaitu antara lain hasil pengumpulan data dan

informsi, foto lapangan serta hasil analisis yang telah dibahas dengan tim teknis daerah serta

konsep/skenario pengembangan prasarana dan sarana permukiman, dan seluruh pekerjaan

ini yang diuraikan pada point III.2 dalam KAK ini. Laporan ini sebagai bahan seminar di

daerah dan dibahas di pusat, yang sebelumnya laporan tersebut telah dikonsultasikan

dengan tim supervisi dan tim teknis daerah. Laporan ini dibuat 30 (tiga puluh) eksemplar dan

diserahkan pada pemberi kerja paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Surat Perintah Kerja

(SPK) ditandatangani.

4. Progress Report II (Pra Laporan Akhir Sementara)

Berisikan progres kegiatan dan uraian mengenai penanganan kegiatan termasuk hasi rapat

koordinasi dan lain-lain, dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, diserahkan kepada

pemberi kerja 4 (empat) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani.

5. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)

5

Page 6: Bantek Renc-Sarana Prasarana Permukiman

Laporan Akhir Sementara diserahkan 5 (bulan) bulan setelah SPK ditandatangani sebanyak

30 (tiga puluh) eksemplar, dan ringkasan eksekutif sebanyak 30 eksemplar. Laporan Akhir

Sementara memuat sebagai berikut :

Strategi investasi dan kebijakan pengembangan prasarana dan sarana permukiman.

Skenario pengembangan prasarana dan sarana permukiman.

Menyusun skala prioritas program penanganan prasarana dan sarana permukiman.

6. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan Akhir memuat penyempurnaan Laporan Akhir Sementara yang telah memasukkan

masukan-masukan pada hasil diskusi/seminar baik di pusat dan di daerah. Laporan ini

diserahkan 6 (enam) bulan setelah SPK ditandatangani, sebanyak 30 (tiga Puluh) eksemplar

dilampiri dengan :

Album peta dengan skala minimal 1 : 50.000 pada format A1 sebanyak 5 album.

Peta citra skala 1 : 50.000 dan peta hasil interpretasinya.

Leaflet ukuran folio sebanyak 100 lembar.

CD yang berisi dokumentasi seluruh kegiatan berupa : laporan kegiatan dan ringkasan

eksekutif, peta citra, album peta, leaflet, dan data foto.

VII. Diskusi dan Pembahasan

Diskusi dan pembahasan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu :

1. Pembahasan Laporan Pendahuluan dilaksanakan di pusat dan daerah untuk mendapat

masukan dan usulan agar kegiatan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur

Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan

Riau dapat lebih bermanfaat dan selanjutnya dipakai sebagai acuan dalam pembangunan.

2. Pembahasan Laporan Antara dilaksanakan di pusat dan daerah untuk mendapatkan

konfirmasi data, hasil penjaringan aspirasi masyarakat dan hasil analisis yang dilakukan

konsultan untuk penyusunan tahap pelaporan berikutnya.

3. Pembahasan Laporan Akhir Sementara dilaksanakan di pusat dan daerah untuk

mendapatkan konfirmasi dan usulan yang akan diakomodasikan dalam penyempurnaan

Laporan Akhir.

6