Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
-
Upload
ladychandrakasih-charsy -
Category
Education
-
view
2.570 -
download
8
Transcript of Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
BAKTERI PENYEBAB INFEKSI SALURAN NAFAS
Nama Kelompok :
• Deni Ramadhani• Halimatus Sa’diah• Lady Chandra Kasih• Lingga • Sinta Oktariana• Yeny Agusniarti
Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan adalah infeksi yang mengenai bagian manapun saluran pernapasan, mulai dari hidung, telinga tengah, faring (tenggorokan), kotak suara (laring), bronchi, bronkhioli dan paru
Infeksi saluran nafas juga disebabkan oleh beberapa bakteri yang masih kurang diisolasi diIndonesia, mungkin karena metode isolasi/diagnose yang belum sempurna, misalnya Legionella pneumophila, Mycoplasma Pneumoniae, Chlamydia psittaci, Chlamydia pneumoniae dan rickettsia.
Penularan infeksi saluran nafas bisa secara eksogen, melalui udara, dan bisa secara endogen yaitu secara hematogen, atau limfogen dari focus infeksi di tempat lain. Faktor-faktor predesposisi terjadinya infeksi saluran nafas adalah antara lain :
1. Faktor usia, dimana anak kecil dan orang tua lebih mudah menderita infeksi saluran nafas,
2. Gangguan pertahanan tubuh, misalnya pada orang-orang dengan sistim imun yang tertekan atau pertahanan tubuh menurun
3. Gangguan pada sekresi saluran nafas, misalnya pada sekresi sel epitel saluran nafas yang berlebih, misalnya pada penderita asma bronkhiale, atau adanya hambatan pengeluaran secret saluran nafas, misalnya bronkhoektasi,
4. Orang-orang alkoholik dan pemakai obat terlarang.
Mikroba Normal di Saluran Nafas
• Streptococcus beta-hemolyticus Non group A.• Streptococcus alpha-hemolyticus• Streptococcus gamma-hemolyticus• Neisseria meningitidis• Branhamella catarrhalis• H. influenzae• S. aureus dg coagulase neg.• Streptococcus pneumoniae• Coliform bacilli
Mikroba Potential Pathogen di Saluran Nafas
• Streptococcus beta-hemolyticus group A & B.• Streptococcus pneumoniae• H. influenzae• Neisseria gonorrhoeae• Neisseria meningitidis• Branhamella catarrhalis• K. pneumoniae dan Coliform bacilli lain• Bordetella pertussis dan bordetella parapertussis• Pseudomonas aeruginosa.• Chlamydia trachomatis• Legionella spp.
Mikroba Potential Pathogen di Saluran Nafas
• M. tuberculosis• Bakteri anaerob: bacteroides spp.,
Fusobacterium spp.• Berbagai virus• Jamur: Candida spp., histoplasma capsulatum
Pembagian Secara Anatomis
Infeksi saluran nafas, dapat dibagi mejadi:1. Infeksi Saluran nafas atas (Rongga hidung,
pharynx) Penyebab sebagian besar (> 80%) virus.
2. Infeksi Saluran nafas tengah( epiglotis, laryng, trachea, bronchus.)
3. Infeksi Saluran nafas bawah (paru): bronceolus terminalis, alveoli, jaringan pendukung, interstitium.
1. Infeksi Saluran Nafas Atas
a. Rhinitis:–> Paling sering terjadi, manifestasi common cold, biasa ditandai demam, edema mucosa hidung, kenaikan sekresi sehingga hidung menjadi tersumbat.–> Penyebab : Rhinoviruse, adenovirus, parainfluenza virus, coronavirus, influenza virus, respiratory syncyal virus. –> Bakteri sangat jarang.
b. Pharingitis dan tonsilitis:–> Gejala nyeri saat menelan, erythema dan pembengkakan pada jaringan yang terkena.–> Penyebab : Virus: Rhinoviruse, adenovirus, parainfluenza virus, influenza virus, Coxsackie viruses, Herpes simplex virusEpstein-Barr virus. –> Bakteri: S. pyogenes, C. diphtheriae, N. gonorrhoeae
c. Stomatitis–> Peradangan pada rongga mulut (sariawan)–> Virus: HSV, Coxsackie A virus –> Bakteri atau jamur: Fusobacterium, spirochetes, candida sp.
2. Infekeksi Saluran Nafas Tengah
a. Epiglottitis:- Klinis: nyeri tenggorok dan leher (tiba-tiba), demam, serak (“inflamatory stridor”), sukar menelan.- Virus: sangat jarang.- Bakteri: H. influenzae (paling sering), S. pyogenes, S. pneumoniae, C. diphtheriae, N. meningitidis.
b. Laryngitis:- Klinis: demam, serak (“inflamatory stridor”), batuk keras/menyentak. Seringnya merupakan perluasan infeksi saluran nafas atas.- Virus (90%): Rhinoviruse, adenovirus, parainfluenza virus, influenza virus,. Respiratory syntial viruses, corona virus, echovirus.- Bakteri: sangat jarang.
c. Bronchitis/ tracheobronchitis:- Klinis: Demam, batuk, disertai produksi sputum. Sering merupakan akibat/perluasan infeksi saluran nafas atas.- Virus (80%): adenovirus, parainfluenza virus, influenza virus,. Respiratory syntial viruses, measles.- Bakteri: B. pertussis, H. influenzae, Chlamydia pneumoniae.
3. Infeksi Saluran Nafas Bawah/ Paru
a. Pneumonia akut: infeksi parenchim paru.- Klinis: Terjadi secara bertahap, dengan demam, batuk, atau mendadak karena pneumococcus. Pada dewasa disertai disertai produksi sputum. Kesulitan nafas, frekwensi respirasi naik.- Virus: parainfluenza virus, influenza virus, respiratory syntial viruses (infant).- Bakteri: S. pneumoniae, S. aureus, H. influenzae, Enterobacteriaceae, legionella, P. aeruginosa. Chlamydia pneumoniae.
b. Pneumonia kronik: infeksi parenchim paru.- Klinis: Mulai pelan-pelan, berkembang selama beberapa minggu atau bulan dan dapat berlangsung sampai mingguan bahkan tahunan.- Gambaran klinis: batuk, susah tidur, nafsu makan turun dan BB turun, keringat malam. Dapat berlanjut dengan batuk darah, nyeri dada & dyspnea.- Virus: Jarang.- Bakteri: M. tuberculosis, Myc. yg lain.- Jamur: Histoplasma capsulatum, cryptococcus neoformans, blastomyces dermatitidis.
c. Abces paru:- Sering merupakan komplikasi pneumonia akut/kronik, atau merupakan bagian dari proses kronik.- Klinis: Tidak khas karena menyerupai pneumonia akut/khronik. Yang khas adanya demam, batuk dan produksi sputum yg bau.- Virus: Tidak ada.- Bakteri: Campuran bakteri Anaerob, actinomyces, S. aureus, Enterobacteriaceae, P. aeruginosa.
Referensi
• http://ghazalurrizqi.wordpress.com/bakteri-penyebab-infeksi-saluran-nafas/
• http://venasaphenamagna.blogspot.com/2012/08/bakteri-bakteri-penyebab-infeksi.html
• http://www2.pom.go.id/public/publikasi/artikel/artikel02.html