Bahasa Indonesia''Kebudayaan Suku Sunda'' Nurlina Sari b1c113059 Kelas A

download Bahasa Indonesia''Kebudayaan Suku Sunda'' Nurlina Sari b1c113059 Kelas A

of 25

Transcript of Bahasa Indonesia''Kebudayaan Suku Sunda'' Nurlina Sari b1c113059 Kelas A

MAKALAH BAHASA INDONESIAKEBUDAYAAN SUKU SUNDA

Disusun oleh :

Nama : Nurlina SariStambuk: B1C1 13 059Kelas/Jurusan: A/Akuntansi

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI2013

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga makalah ini bisa diselesaikan.Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, Hardin S.Pd, M.Si yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penulisan makalah ini, terima kasih kepada ketua tingkat kelas A, Husen Basri dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu dan teman-teman yang selalu memberikan doa dan dorongan semasa melakukan penulisan makalah ini.Makalah ini menjelaskan tentang Kebudayaan Suku Sunda yang dimana Suku Sunda dikenal dengan budaya yang ramah dan sopan santun.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari memadai dilihat dari penyajian materi, sistematika penulisan maupun kelengkapannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini.

Kendari,November 2013

Penulis,

Nurlina SariNIM B1C1 13 059

DAFTAR ISI

HALAMANHALAMAN JUDULiPRAKATAiiDAFTAR ISIiiiBAB I PENDAHULUAN11.1 LATAR BELAKANG11.2 RUMUSAN MASALAH21.3 TUJUAN PENULISAN21.4 MANFAAT PENULISAN21.5 SISTEMATIKA PENULISAN2BAB II PEMBAHASAN32.1 PENGERTIAN KEBUDAYAAN SUNDA32.2 KEBUDAYAAN-KEBUDAYAAN SUNDA31) Sistem kepercayaan32) Bahasa dan Dialek3,43) Mata pencaharian44) Sistem Kekerabatan45) Sistm politik4,56) Peninggalan sejarah57) Senjata tradisional88) Pakaian adat99) Rumah adat910) Kesenian1011) Makanan tradisional16BAB III PENUTUP183.1 KESIMPULAN183.2 SARAN18LAMPIRAN GAMBAR19DAFTAR PUSTAKA20

i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGSeperti yang kita ketahui budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi budaya atau kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Seperti yang kita amati masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk jadi tidak perlu diragukan lagi kebudayaan yang ada ditanah air tercinta kita ini yang mempunyai keanekaragaman di dalam aspek kehidupan. Bukti nyata kemajemukan ini bisa terlihat dalam ragamnya kebudayaan yaitu merupakan hasil cipta, rasa, karsa yang menjadi sumber kekayaan bagi indonesia.Seperti halnya pada kebudayaan suku sunda, yang termasuk dalam kebudayaan yang sangat tua di Indonesia. Etos dan watak sunda itu adalah cageur (waras), bageur (baik atau waras), siger (sehat atau kuat), dan pinter (cerdas). Kebudayaan sunda juga merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu di lestarikan.Kebudayaan sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaan-kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda, dikenal sebagai masyarakat lembut, religius dan sangat spritual. Selain itu suku sunda memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih kecil. Pada kebudayaan Sunda keseimbangan magis di pertahankan dengan cara melakukan upacara-upacara adat sedangkan kesimbangan sosial masyarakat sunda melakukan gotong-royong untuk mempertahankannya.1

1.2 RUMUSAN MASALAH1) Apa pengertian Kebudayaan Sunda ?2) Jelaskan ruang lingkup Kebudayaan-kebudayaan Sunda ?

1.3 TUJUAN PENULISAN1) Untuk mengetahui pengertian Kebudayaan Sunda.2) Untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan-kebudayaan sunda.3) Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

1.4 MANFAAT PENULISANAgar dapat menambah pengetahuann mengenai Kebudayaan Sunda.

1.5 SISTEMATIKA PENULISANSistematika makalah ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan. Kedua bagian pembahasan. Ketiga bagian penutup meliputi kesimpulan dan saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka.

BAB II PEMBAHASAN

2.1PENGERTIAN KEBUDAYAAN SUNDAKebudayaan Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat sunda. Kebudayaan Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat sunda adalah periang, ramah tamah, murah senyum, lembut-lembut, dan sangat menghormati orangtua. Itulah cerminan budaya sunda, di dalam bahasa sunda diajarkan bagaimana menggunakan bahasa halus untuk berbicara kepada orang yang lebih tua.

2.2KEBUDAYAAN-KEBUDAYAAN SUNDAKebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi Bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan.Berikut ini kebudayaan-kebudayaannya:

1) Sistem KepercayaanHampir semua masyarakat sunda beragama Islam. Namun pada proses perkembangan agama Islam tidak seluruh wilayah tatar sunda menerima seluruhnya. Contohnya di Baduy.Baduy biasa disebut Sunda wiwitan yang kepercayaannya monoteis yaitu kepercayaan kepada roh nenek moyang dan kepercayaan kepada satu kekuasaan yakni sanghyang karesa (Yang Maha Kuasa).Ajaran sunda wiwitan terkandung dalam kitab sanghyang siksakanda ng karesian sebuah kitab yang berasal dari zaman kerajaan Sunda yang berisi ajaran keagamaan dan tuntunan moral, aturan dan pelajaran budi pekerti.

2) Bahasa dan DialekBahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh setidaknya 38 juta orang dan merupakan bahasa Ibu dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Bahasa Sunda itu beragam karena mempunyai dialek yang berbeda-beda. Dialek-dialek ini adalah : Dialek Barat (Bahasa Banten) Dialek Utara Dialek Selatan (Priangan) Dialek Tengah Timur Dialek Timur Laut (termasuk Bahasa Sunda Cirebon) Dialek TenggaraDialek Barat dipertuturkan di daerah Banten dan Lampung. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk Kota Bogor dan sebagian daerah Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya.Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di sekitar Kabupaten Majalengkadan sebagianKabupaten Indramayu. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitarKabupaten Cirebonjuga sebagian Kabupaten Brebes danKabupaten Tegal diJawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitarKabupaten Ciamisjuga Kabupaten Cilacap danKabupaten Banyumas di Jawa Tengah.

3) Mata PencaharianMata pencaharian pokok masyarakat sunda adalah : Bidang Perkebunan seperti tumbuhan teh, kelapa sawit, karet dan kina. Bidang Perairan seperti tambak udang dan ikan air payau. Bidang Pertanian seperti padi, palawija dan sayur-sayuran. Selain berkebun, bertani dan mengelola perikanan ada juga bermata pencaharian sebagai pedagang, pengrajin dan peternak. Tergantung keadaan ekonominya.

4) Sistem KekerabatanSistem kekerabatan suku Sunda bersifat parental atau bilateral yaitu hak dan kedudukan anggota keluarga dari pihak ibu sama.Dilihat dari ego, orang sunda mengenal istilah : Tujuh generasi keatas : bapa-indung(bapak ibu), aki-nini(kakek-nenek), buyut(cicit), bao, janggawareng, udeg-udeg dan gantung siwur. Tujuh generasi kebawah : anak, incu/putu(cucu).

5) Sistem PolitikIstilah kepala desa di beberapa tempat di sunda ini berbeda-beda, namun paling dikenal dengan sebutan kuwu. Kuwu dipilih oleh rakyat. Dalam pemilihannya kuwu dipilih oleh rakyat itu sendiri. Tugas kuwu mengurus warga desa. Dalam mengerjakan tugasnya itu, kuwu di bantu oleh : Seorang juru tulis, bertugas mengurus pajak dan mengurus arsip. Tiga orang kokolot, bertugas menjalankan perintah/menyampaikan pengaduan rakyat kepada pamong desa. Seorang kulisi, bertugas menjaga keamanan desa. Seorang ulu-ulu, bertugas mengatur pembagian air garasi. Seorang amil, bertugas mengurusi kematian, kelahiran bayi, rujuk, dan nikah. Tiga pembina desa yang terdiri atas satu orang kepolisian dan dua orang angkatan darat.

6) Peninggalan BersejarahPada masa lalu, di Asia Tenggara penyebutan nama kerajaan sering digantikan dengan penyebutan nama ibukotanya. Pakuan padjajaran adalah ibukota kerajaan Sunda-Galuh yaitu gabungan Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh yang berdiri pada 1030-1579 M di lokasi yang sekarang disebut Jawa Barat.Sesuai dengan kebiasaan penyebutan nama kerajaan tadi, maka Kerajaan Sunda-Galuh inilah yang lebih kita kenal sebagai Kerajaan Pajajaran. Jadi, Mari kita pelajari lebih dalam tentang peninggalan sejarahnya.

Prasasti Cikapundung(Gambar 1.1)Batu prasasti yang ditemukan tersebut berukuran panjang 178 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 55 cm. Pada prasasti itu terdapat gambar telapak tangan, telapak kaki, wajah, dan dua baris huruf Sunda kuno bertuliskanunggal jagat jalmah hendap, yang artinya semua manusia di dunia akan mengalami sesuatu. Peneliti utama Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri mengungkapkan, prasasti yang ditemukan tersebut dinamakan Prasasti Cikapundung.

Prasasti Huludayeuh(Gambar 1.2)Prasasti Huludayeuh berisi 11 baris tulisan beraksa dan berbahasa Sunda Kuno, tetapi sayang batu prasasti ditemukan sudah tidak utuh lagi karena beberapa batunya pecah sehingga aksaranya turut hilang. Fragmen prasasti tersebut secara garis besar mengemukakan tentang Sri Maharaja Ratu Haji di Pakwan Sya Sang Ratu Dewata bertalian dengan usaha-usaha kemakmuran negerinya.

Prasasti Perjanjian Sunda-Portugis(Gambar 1.3)Prasasti Perjanjian Sunda-Portugis adalah sebuah prasasti berbentuk tugu batu yang ditemukan pada tahun 1918 di Jakarta.. Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan SundaKerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk "Raja Samian" (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Prasasti ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis.Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudutPrinsenstraat(sekarang Jalan Cengkeh) danGroenestraat(Jalan Kali Besar Timur I), sekarang termasuk wilayah Jakarta Barat. Prasasti tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia, sementara sebuah replikanya dipamerkan di Museum Sejarah Jakarta.

Situs Karangkamulyan(Gambar 1.4)Situs karangkamulyan adalah sebuah situs yang terletak di Desa Karangkamulyan, Ciamis, Jawa Barat. Situs ini merupakan peninggalan dari zaman Kerajaan Galuh yang bercorak Hindu-Buddha.Legenda situs Karangkamulyan berkisah tentang Ciung Wanara yang berhubungan dengan Kerajaan Galuh. Cerita ini banyak dibumbui dengan kisah kepahlawanan yang luar biasa seperti kesaktian dan keperkasaan yang tidak dimiliki oleh orang biasa namun dimiliki oleh Ciung Wanara.Kawasan yang luasnya kurang lebih 25 Ha ini menyimpan berbagai benda-benda yang diduga mengandung sejarah tentang Kerajaan Galuh yang sebagian besar berbentuk batu. Batu-batu ini letaknya tidaklah berdekatan tetapi menyebar dengan bentuknya yang berbeda-beda. Batu-batu ini berada di dalam sebuah bangunan yang strukturnya terbuat dari tumpukan batu yang bentuknya hampir sama. Struktur bangunan ini memiliki sebuah pintu sehingga menyerupai sebuah kamar. Batu-batu yang ada di dalam struktur bangunan ini memiliki nama dan menyimpan kisahnya sendiri, begitu pula di beberapa lokasi lain yang berada di luar struktur batu. Masing-masing nama tersebut merupakan pemberian dari masyarakat yang dihubungkan dengan kisah atau mitos tentang kerajaan Galuh sepertipangcalikanatau tempat duduk, lambang peribadatan, tempat melahirkan, tempat sabung ayam danCikahuripan.

7) Senjata Tradisional(Gambar 1.5)Senjata Tradisional Kebudayaan Sunda bernama Kujang. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke 8 atau ke 9 terbuat dari besi baja dan bahan pamor. panjangnya sekitar 20 sampai 25cmdan beratnya sekitar 300gram.Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungihakdan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata.MenurutSanghyang siksakanda ng karesianpupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda.

8) Pakaian Adat (Gambar 1.6)Baju yang dikenakan merupakan baju adat yang di pakai untuk acara budaya atau acra-acara kampung. Kali ini kita akan membahas mengenai baju tradisional Jawa Barat dan apa saja perlengkapan , filosofi dan dalam acara apa saja pakaian adat tradisional ini di harus dan wajib di pakai.Pakaian laki-laki dinamakan jas takwa dengan kerah yang menutup leher, sedangkan perempuan baju kebaya motif polos dengan hiasan sulam atau manik-manik.

9) Rumah Adat(Gambar 1.7)Rumah Adat Kebudayaan Sunda ini bernama Rumah Kasepuhan. Secara tradisional rumah orang Sunda berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 m - 0,8 m atau 1 meter di atas permukaan tanah. Pada rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggi kolong ada yang mencapai 1,8 meter. Kolong ini sendiri umumnya digunakan untuk tempat mengikat binatang-binatang peliharaan seperti sapi, kuda, atau untuk menyimpan alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, garu dan sebagainya. Untuk naik ke rumah disediakan tangga yang disebut Golodog yang terbuat dari kayu atau bambu, yang biasanya terdiri tidak lebih dari tiga anak tangga. Golodog berfungsi juga untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.Rumah adat Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya. Secara tradisional ada atap yang bernama suhunan Jolopong, Tagong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, dan Buka Pongpok. Dari kesemuanya itu, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa.

10) KesenianKebudayaan Sunda yaitu salah satu budaya yang mempunyai seni yang dapat dikembangkan, dilestarikan serta dibanggakan oleh Bangsa Indonesia yaitu diantaranya :

1. Seni MusikTanah Sunda terkenal dengan seni suara dan alat musiknya, diantaranya ialah:

Calung(Gambar 1.8)Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).

Angklung(Gambar 1.9)Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal.

Kendang( Gambar 2.1)

Alat musik ini terdiri bahan kayu kulit, kendang memberikan ritme degung, fungsinya mengatur irama lagu agar tetap berirama dan teratur.

Suling( Gambar 2.2)

Suling adalah alat yang paling sederhana tetapi memiliki peran yang sangat penting dalam melodi. Suling biasanya terdiri dari enam lubang, jumlah lubang menentukan nada yang dihasilkan, yaitu sistem salendro dan pelog.

2. Seni TariTanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki budaya yang sangat unik, salah satunya dalam seni tari diantaranya :

Tari Jaipong (Jaipongan)( Gambar 2.3)Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal di tanah sunda. Jaipongan atau tari jaipong merupakan tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari khas sunda yaitu ketuk tilu. Tari jaipongan ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula yaitu degung. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.

Tari Merak

( Gambar 2.4)

Sejarah Tari Merak sebenarnya berasal dari bumi Pasundan ketika pada tahun 1950an seorang kareografer bernama Raden Tjetjep Somantri menciptakan gerakan Tari Merak. Sesuai dengan namanya, Tari Merak merupakan implentasi dari kehidupan burung Merak. Utamanya tingkah merak jantan ketika ingin memikat merak betina. Gerakan merak jantan yang memamerkan keindahan bulu ekornya ketika ingin menarik perhatian merak betina tergambar jelas dalam Tari Merak.

Tari Topeng (Gambar 2.5)Tari Topeng tua ini mempunyai sejarah yang simpel yang juga tidak simpel. Pada jaman dahulu kala, Cirebon adalah pusat dimana banyak orang datang dan pergi untuk meneybarkan agama Islam didalam negeri. Sunan Gunung Jati, orang yang waktu itu sedang berkuasa di Cirebon, memutuskan untuk membuat sebuah tarian yang bisa membantu dalam penyebaran agama Islam. Bekerja sengan Sunan Kalijaga, akhirnya Sunan Gunung Jati membuat sebuah tarian bernamaTariTopeng, dimana setiap gerakan adalah suatu gerakan yang berhubungan dengan agama Islam. Ada versi lain dimana Sunan Gunung Jati membuat tarian ini dikarenakan oleh fakta bahwa ia tidak bisa menandingi kesaktian Pangeran Curug Sewu dari Karawang, akan tetapi, satu hal yang jelas dari tarian ini: tarian ini adalah bentuk kesetiaan Sunan Gunung Jati kepada agama Islam.Percaya atau tidak, setiap gerakan yang penari lakukan di dalam tarian yang bernama Tari Topeng ini berhubungan dengan Islam dan mempunyai pesan religius dalam sendirinya. Tarian yang bernama adalah tarian yang bernama Tari Topeng Panji. Dalam tarian ini, sang penari harus berhati-hati karena gerakannya harus halus dan tidak kasar. Hal ini menggambarkan manusia dan kesuciannya ketika ia baru lahir. Tari kedua, yaitu Tari Samba atau Pamindo, menggambarkan masa kecil sang manusia tersebut, lincah dan gesit. Tarian ketiga yang dinamakan Tari Rumyang juga berhubungan dengan masa kecil anak anak, lebih tepatnya masa remaja anak tersebut.Tari Topeng yang keempat dan kelima adalah tarian yang bisa dimasukan kedalam kategori yang berbeda dari yang lainnya. Tarian yang keempat, dinamai Tari Tumenggung atau Patih, adalah tarian dimana manusia sudah bisa dikatakan sebagai seorang yang dewasa dan berkembang. Dalam tarian ini, sifat manusia yang sudah dewasa diwakilkan dengan gerakan-gerakan yang sangat tegas. Dalam gerakan ini, makna-makna separti tanggung jawab dan korsa jiwa Paripurna sangat bisa dilihat, dimana manusia sudah menemukan jati dirinya yang benar dan tidak kebingungan lagi. Tetapi, tarian terakhir, yaitu Tarian Kelana atau Rahwana, adalah tarian dimana sang penari harus menunjukan sifat kemarahan yang manusia punyai. Dalam tarian ini, manusia digambarkan sebagai makhluk yang serakah, pemarah, dan ambisius. Ya, tarian Topeng adalah sebuah tarian yang beshubungan dengan manusia dan sifatnya, menunjukan bahwa kita harus tunduk kepada Allah SWT.

3. Kesenian Wayang Golek (Gambar 2.6)Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya.

11) Makanan Tradisional1. Nasi Liwet Sunda

( Gambar 2.7)

cara masak nasi dalam tungku dengan nasi dibumbui sereh dan laos serta daun salam. Untuk menambah rasa ada yang menambahkan ikan asin.

2. Nasi Tutug Oncom( Gambar 2.8)Nasi yang dinanak dengan campuran oncom, bawang merah, dan kencur biasanya disajikan dengan krupuk, sambal terasi, dan teri asin.3. Aneka Pepes Sunda( Gambar 2.9)Pepes adalah cara memasak dengan membungkus bahan pangan di dalam daun pisang yang kemudian dimasak (dipanaskan), berbagai bahan pangan dapat dijadikan pepes, seperti ikan mas, teri, oncom, leunca, jamur, telur asin, tahu, dan lain-lain. Salah satu yang paling terkenal adalahPais Lauk Emas(pepes ikan mas).

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULANKebudayaan Indonesia sangat beragam, apalagi jika kita pelajari semuanya kita bisa mengetahui perbedaan budaya yang ada di Indonesia baik dari aspek kehidupan sosial dan kebudayaan.Seperti yang sudah dibahas Kebudayaan Sunda yaitu salah satu Kebudayaan yang ada di Indonesia yang bisa kita pelajari karena memberikan banyak pengetahuan disamping Kebudayaan Sunda tersebut memiliki banyak keunikan budaya diantara budaya-budaya lain yakni Budaya Sunda dikenal dengan masyarakatnya yang ramah, lembut, sopan santun dan hormat kepada orang yang lebih tua.

3.2 SARANPenulis mengharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan agar kita tergugah untuk mempelajari, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia. Demi penyempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1.1 bisa dilihat dihalaman 5Gambar 1.2 bisa dilihat dihalaman 6Gambar 1.3 bisa dilihat dihalaman 6Gambar 1.4 bisa dilihat dihalaman 7Gambar 1.5 bisa dilihat dihalaman 8Gambar 1.6 bisa dilihat dihalaman 9Gambar 1.7 bisa dilihat dihalaman 9Gambar 1.8 bisa dilihat dihalaman 10Gambar 1.9 bisa dilihat dihalaman 11Gambar 2.1 bisa dilihat dihalaman 11Gambar 2.2 bisa dilihat dihalaman 12Gambar 2.3 bisa dilihat dihalaman 13Gambar 2.4 bisa dilihat dihalaman 14Gambar 2.5 bisa dilihat dihalaman 14Gambar 2.6 bisa dilihat dihalaman 16Gambar 2.7 bisa dilihat dihalaman 16Gambar 2.8 bisa dilihat dihalaman 17Gambar 2.9 bisa dilihat dihalaman 17

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Sunda

http://www.anneahira.com/alat-musik-jawa-barat

http://sundavhie.bogspot.com/2012/05/sistem-kepercayaan-suku-sunda.html

http://evakoohyesun.blogspot.com/2011/10/makalah-kebudayaan-suku-sunda.html

http://gambar.co/kumpulan-gambar-rumah-adat-dan-nama-nama-rumah-adat

http://senibudaya12.blogspot.com/2012/04/senjatatradisional-etnis-indonesia.html

http://ilhamblogindonesia.blogspot.com/2013/10/7-benda-dan-bangunan-peninggalan.html

http://kebudayaan1.blogspot.com/2013/08/sejarah-kebudayaan-tari-merak.html

4