BAHAN WORKSHOP KELOMPOK KERJA UMUM BAHAN DAN …pip2bdiy.com/nspm/025.pdf · A. Analisa harga...
Transcript of BAHAN WORKSHOP KELOMPOK KERJA UMUM BAHAN DAN …pip2bdiy.com/nspm/025.pdf · A. Analisa harga...
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
51 dari 50
BAHAN WORKSHOP PPST - AHSP
KELOMPOK KERJA UMUM BAHAN DAN GEOTEKNIK
RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Volume I: Umum
Bagian – 1: Pekerjaan Tanah
ICS 93.020 BIDANG SUMBER DAYA AIR
RPT0
S D A
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
52 dari 50
DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................................. i
Kata Pengantar ....................................................................................................... ii
Pendahuluan............................................................................................................ iii
1. Ruang Lingkup ................................................................................................... 1
2. Acuan Normatif .................................................................................................. 1
3. Istilah dan Definisi .............................................................................................. 1
4. Ketentuan dan Persyaratan ............................................................................... 2
5. Indeks Tenaga, Bahan dan Peralatan ............................................................... 2
5.1 Secara Manual menggunaan Tenaga Manusia .......................................... 2
5.2 Secara Mekanisasi Menggunakan Alat-Alat Berat ...................................... 9
Lampiran-A Contoh Soal Pembuatan Saluran dengan Cara Manual .................... 15
Lampiran-B Contoh Soal Pembuatan Saluran dengan Cara Mekanis .................. 18
Bibliografi ................................................................................................................ 52
i
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
53 dari 50
KATA PENGANTAR
Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman analisa harga satuan
pekerjaan dan referensi-referensi yang ada. Konsep ini selanjutnya akan dibahas pada
Kelompok Umum dari Gugus Kerja Pendayagunaan Sumber Daya Air Bidang Bahan dan
Geoteknik pada Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang berada di bawah naungan Panitia
Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Departemen Pekerjaan Umum.
Proses pembahasan yang akan dimulai dari Kelompok Bidang Keahlian Bahan dan
Geoteknik, Rapat Gugus Kerja, Rapat Teknis dan Rapat Konsensus pada tingkat Sub-
Panitia Teknis Sumber Daya Air yang kemudian Rapat Penetapan pada Panitia Teknis
sesuai dengan mekanisme proses pembuatan pedoman di Departemen Pekerjan Umum.
Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota
panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari permusan pedoman ini. Komposisi
anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku
kepentingan yaitu antara lain: pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan
komposisi yang seimbang.
Dalam pelaksanaan workshop ini diharapkan masih banyak masukan dari berbagai
pemangku kepentingan untuk penyempurnaanya agar pedoman yang disusun ini dapat
menjadi panduan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur SDA yang aplikatif.
ii
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
54 dari 50
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwa
pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus berdasarkan
norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat
ini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutu
pekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akan
dibangun.
Namun berkenaan dengan amanat undang-undang tersebut di atas selain NSPM tersebut
perlu juga adanya suatu pedoman analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) untuk berbagai
unit atau komponen bangunan yang akan dibangun. Selama ini AHSP yang ada dan telah
dikenal orang yaitu Analisa BOW (Burgelike Openbare Werken) yang dibuat pada zaman
Belanda yaitu sekitar tahun 1921 dengan berdasarkan kemampuan tenaga manusia dan
ketersediaan bahan yang ada saat itu.
Sehubungan dengan kondisi saat ini, baik dari penggunaan teknologi pembangunannya juga
adanya tuntutan akuntabilitas keuangan, maka tuntutan akan adanya suatu AHSP yang
dibakukan sebagai pedoman ini, nantinya diharapkan akan dijadikan panduan pembuatan
harga satuan pekerjaan untuk berbagai kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Ke-
PU-an khususnya di Bidang Sumber Daya Air.
Pemberlakuan dari Keppres No. 80/2005 memformulasikan komponen harga satuan
pekerjaan meliputi komponen bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu. Sehubungan
Komponen-komponen tersebut termasuk pula berbagai komponen kecil-kecil yang cukup
rumit jika dirinci lebih jauh, maka cukup dirinci perlu komponen overhead yang ditetapkan
sebesar 5%. Maka perhitungan harga satuan pekerjaan secara keseluruhan adalah
komponen-komponen tersebut diatas yaitu bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu
merupakan suatu real cost yang ditambah overhead 5% serta keuntungan 10% dari real
cost-nya
iii
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
1 dari 50
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum
Bagian – 1. Pekerjaan Tanah 1 RUANG LINGKUP Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan tanah yang meliputi: bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit satuan volume pekerjaan tanah baik secara manual (tenaga manusia) dan juga secara mekanis (alat berat) Pedoman ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa, tanah keras, tanah berbatu, lumpur, dan tanah cadas yang didalamnya termasuk kedalaman galian, pengangkutan serta penimbunan baik secara manual dan juga mekanis. 2 ACUAN NORMATIF
- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Spesifikasi Teknik, Volume I: Umum, Bagian – 1. Pekerjaan Tanah.
3 ISTILAH DAN DEFINISI 3.1. Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah kumpulan indeks-indeks komponen
harga satuan pekerjaan berupa kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan satuan unit atau volume pekerjaan;
3.2. Faktor konversi adalah faktor perbandingan volume persatuan berat antara tanah hasil pengerjaan dengan tanah dalam kondisi lepas.
3.3. Galian tanah berbatu adalah galian tanah pada lapisan tanah yang mengandung batu.
3.4. Galian tanah biasa adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat digali dengan cangkul.
3.5. Galian tanah cadas adalah galian tanah pada lapisan tanah keras yang dapat digali dengan bantuan alat pemecah.
3.6. Galian tanah keras adalah galian tanah pada lapisan tanah padat tidak mudah pecah yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pemecah.
3.7. Galian tanah lumpur adalah galian tanah pada lapisan tanah lunak dan berair.
3.8. Harga satuan dasar ialah harga masing-masing tenaga kerja, bahan dan peralatan di lokasi pekerjaan, misal upah tukang kayu Rp 50.000/hari; harga bahan batu kali Rp 150.000/m3, dan alat pahat beton Rp 7.500/buah.
3.9. Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan. HSP merupakan hasil perkalian antara indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan perlatan dengan harga dasarnya masing-masing.
3.10. Indeks (kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan) ialah kebutuhan berbagai tenaga kerja, bahan dan peralatan yang dihitung berdasarkan hasil kajian lapangan untuk berbagai variasi kondisi lapangan.
3.11. Pekerjaan secara manual atau tenaga manusia adalah pekerjaan yang dibuat/dikerjakan dengan tenaga manusia tanpa peralatan mesin.
3.12. Pekerjaan tanah adalah semua kegiatan yang dilakukan terhadap tanah untuk mencapai terbentuknya suatu ruang konstruksi maupun konstruksi yang terbuat dari tanah itu sendiri dengan cara penggalian, pembongkaran, peledakan, pengangkutan, pemadatan, pengerukan, dan lain.
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
2 dari 50
3.13. Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit.
3.14. Tanah adalah semua jenis material tanah, mulai dari tanah lunak (lumpur) sampai tanah keras (batuan).
3.15. Timbunan tanah adalah proses penimbunan tanah baik secara manual atau secara mekanis
3.16. Upah kerja adalah biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya.
3.17. Variable time adalah waktu yang dibutuhkan peralatan saat bekerja seperti moving, hauling, gusur, ambil posisi yang nilainya sangat bervariasi.
4 SINGKATAN ISTILAH
Singkatan Kepanjangan Istilah cm centimeter Satuan panjang kg kilogram Satuan berat m atau m’ Meter panjang Satuan panjang m2 Meter persegi Satuan luas m3 Meter kubik Satuan volume OH Orang hari Satuan tenaga kerja per-hari OB Orang bulan Satuan tenaga kerja per-bulan LS Lump sum Satuan volume paket pekerjaan
5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN Persyaratan umum dalam pedoman penyusunan analisa harga satuan pekerjaan ini adalah :
a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masing-masing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja sesuai dengan kondisi setempat sesuai dengan.
b) Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan serta produktivitas setiap jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku secara nasional ataupun kondisi setempat.
c) Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetujui (misal gambar detail desain/shop drawing/as built drawing), atau besaran volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
d) Jam kerja efektif untuk para tenaga kerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari.
e) Indeks bahan, upah (tenaga) dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan.
f) Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%.
6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN Pelaksanaan tanah ini meliputi pekerjaan galian dan timbunan tanah yang dapat dilaksanakan baik secara manual dengan tenaga manusia dan juga secara mekanisasi.
6.1 SECARA MANUAL MENGGUNAKAN TENAGA MANUSIA A. Analisa harga satuan pekerjaan pembersihan dan pengupasan permukaan tanah
A.1 1 m2 Pembersihan dan striping/kosrekan
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
3 dari 50
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05 Mandor OH 0,005
A.2 1 m2 Tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman/ tumbuhan
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05 mandor OH 0,005
A.3 1 Pohon, Cabut tunggul tanaman keras minimum diameter 15 cm dengan membuang sisa tunggul kayu dan akar-akar nya
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05 mandor OH 0,005
B. Analisa harga satuan pekerjaan galian tanah B.1 Uitset trase saluran pembawa dan pembuang
1 m1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,04 Juru Ukur OH 0,04 Peralatan Water pas bh 0,001
B.2 Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus
Kebutuhan Satuan Indeks Bahan Kaso 4/6 cm m3 0,005 Papan 2/20 m3 0,005 Paku kg 0,2 Tenaga Kerja Tukang kayu OH 0,05 Kepala tukang kayu OH 0,05 Pekerja OH 0,05 Mandor OH 0,005 Peralatan Water pas bh 0,001
B.2 Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan
1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan Kaso 4/6 cm m3 0,01 Papan 2/20 m3 0,01 Paku kg 0,4 Tenaga Kerja Tukang kayu OH 0,1 Kepala tukang kayu OH 0,1 Pekerja OH 0,1 Mandor OH 0,01 Peralatan Water pas bh 0,001
B.3 Galian tanah biasa
a) 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,4 mandor OH 0,04
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
4 dari 50
b) 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,526 mandor OH 0,053
c) 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih
besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33 mandor OH 0,01
d) 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih
besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25 mandor OH 0,06
B.4 Galian tanah keras
a) 1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,625 mandor OH 0,06 Peralatan Jack Hammer bh 0,01
b) 1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam
lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,775 mandor OH 0,07 Peralatan Jack Hammer bh 0,01
c) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih
besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33 mandor OH 0,01
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
5 dari 50
d) 1 m3 mengangkut hasil galian tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25 mandor OH 0,06
B.5 Galian tanah berbatu
a) 1 m3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,833 mandor OH 0,083
b) 1 m3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan
2 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,083 mandor OH 0,108
c) 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33 mandor OH 0,01
d) 1 m3 menggangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih
besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25 mandor OH 0,06
B.6 Galian tanah lumpur
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
6 dari 50
a) 1 m3 Galian tanah lumpur pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,833 mandor OH 0,083
b) 1 m3 Galian tanah lumpur pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,083 mandor OH 0,108
c) 1 m3 menggangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33 mandor OH 0,01
d) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25 mandor OH 0,06
B.7 Galian tanah cadas
a) 1 m3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,25 mandor OH 0,125
b) 1 m3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam
lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,4 mandor OH 0,14
c) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
7 dari 50
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33 mandor OH 0,01
d) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih
besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25 mandor OH 0,06
B.8 Peledakan Batuan
Peleaksanaan peledakan batuan biasanya harus dilakukan oleh suatu badan yang berwenang atau perusahaan yang telah mempunyai izin resmi misalnya PT. Dahana. Perhitungan biaya untuk cara ini, sangat ditentukan oleh tingkat kekerasan atau jenis batuannya, posisi lokasi dan dimensi batuannya. Untuk keperluan harga satuan diperlukan deskripsi kondisi-kondisi tersebut yang kemudian akan dapat dihitung harga satuannya dari pelaksana peledakannya.
C. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH C.1 1 m3 Timbunan tanah dengan bahan tanah telah tersedia di lokasi rencana timbunan
termasuk perataan dan pemadatan.
a) 1 m3 Timbunan tanah Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,4 mandor OH 0,04
b) 1 m3 Pemadatan tanah Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,5 mandor OH 0,05
C.2 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak
angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan pemadatan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33 mandor OH 0,01
C.4 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak
angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan pemadatan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,052
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
8 dari 50
C.5 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25 mandor OH 0,06
6.2 SECARA MEKANISASI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT BERAT Pekerjaan tanah secara mekanisasi yang dalam hal ini menggunakan alat-alat berat diantaranya Buldozer, Excavator, Shovel, Loader, Scraper, Dump Truck dan lainnya; untuk perhitungan harga satuannya dianalisa dengan cara menghitung produksi peralatannya dengan berbagai variabel kondisinya. Untuk menghitung harga satuan pekerjaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Inventarisasi Data 2) Evaluasi dan Analisis Data-data 3) Menentukan Metode Pelaksanaan 4) Analisis Produksi Alat 5) Analisis Kebutuhan Alat 6) Analisis Biaya Penggunaan Alat 7) Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan A. Inventarisasi Data
Inventarisasi data meliputi antara lain : 1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis. 2) Topografi atau keadaan medan. 3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan. 4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan. 5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik. 6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin, mandi
dan cuci serta ketersediaan suku cadang. A.1 Spesifikasi teknis
Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tanah, pertama-tama harus dilakukan pekerjaan perencanaan pelaksanaan kegiatan yang diasumsikan sesuai dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan harus sudah ditentukan secara
pasti b. Hasil pemadatan harus mencapai minimum 90% berat isi kering standar proctor SNI
03-1742-1989, Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah. c. Hasil stripping top soil harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan d. Selama proses pemadatan, tanggul harus dilindungi dari hujan.
A.2 Desain, ukuran dan Topografi atau Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan
Saluran dan Tanggul a. Desain dan ukuran/dimensi termasuk gambar dan potongan dari berbagai bangunan
yang yang akan dibuat harus sudah fix b. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan,harus sudah dipastikan akan
diambil dari borrow area seperti pada peta topografi. c. Lokasi pembuangan hasil striping top soil harus sudah dipastikan
A.3 Jenis Material bahan pekerjaan
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
9 dari 50
Material untuk bahan urugan yang akan dipadatkan harus ditentukan lokasinya sesuai dengan peta topografi serta masing-masing jenis materialnya harus memenuhi spesifikasi teknisnya, misalnya saja faktor-faktor diantaranya untuk swell < 45%, shrinkage < 10%, Berat Jenis bank > 1.200 kg/m 3 dan loose > 1.000 kg/m 3 , seperti Tabel B.1.
A.4 Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan Untuk menghitung produktifitas berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan harus diketahui spesifikasi teknisnya. Berbagai parameter yang perlu ditampilkan sebagai indikator dari spesifikasi teknis diantaranya: Merek, Daya mesin, Draw Bar Pull, Harga Pokok Pembelian, Umur operasi, Daya (berat) angkut/dorong, Dimensi dan Kapasitas blade, Kecepatan maju/mundur, Kecepatan putar, Kemampuan tanjak dan umur ekonomis, seperti Tabel B.2.
A.5 Kualifikasi personalia manajemen, operator dan mekanik
Data kualifikasi manajer atau site engineer termasuk juga operator dan mekanik tentang background pendidikan, pengalaman efektif serta Job Factor seperti Tabel B.3.
A.6 Data Lain-lain
Berbagai data lain yang diperlukan diantaranya: lokasi sumber air untuk keperluan air bersih serta untuk pemadatan; ketersediaan bahan bakar jika lokasi pekerjaan cukup terpencil perlu ada stock sendiri; serta suku cadang peralatannya.
B. Evaluasi dan Analisis Data-data
Kondisi pekerjaan harus dievaluasi dan dianalisis untuk memperhitungkan pengaruhnya terhadap tingkat produktifitas peralatan yang akan digunakan. Beberapa parameter yang perlu ditinjau adalah diantaranya: Altitude lokasi, Volume Pekerjaan, Topografi medan lapangan dan lingkungan, Jumlah hari kerja yang tersedia, Kondisi atau sifat fisik material, Kondisi untuk masing-masing jenis peralatan, seperti Tabel B.4.
C. Menentukan Metode Pelaksanaan Untuk mementukan metode pelaksanaan umumnya yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan ialah tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya yang menyangkut hal-hal sebagai berikut: 1) Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi
alat maximum per satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengupayakan waktu produktif maximum atau waktu non produktif minimum.
2) Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan.
3) Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui: • Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai
• Mengurangi merk yang beragam. • Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi
purpose). D. Analisis Produksi Alat Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari : - Bulldozer; - Excavator; - Dump Truck; - Compactor; - Water Tanker, - dll.
Dalam analisis ini akan ditampilkan analisis produksi per unit alat dan Jumlah unit yang dibutuhkan
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
10 dari 50
E. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat Untuk mengefisienkan waktu atau memaksimumkan produktifitas, maka perlu di analisis berapa peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Analisis ini bersesuaian dengan prinsip tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya, untuk itu maka dianalisis berbagai jenis pekerjaan yang terkait berapa jumlah alat, lokasi, kondisi medan serta lingkungannya sebagai berikut: a) Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran b) Pekerjaan stripping top soil di borrow area c) Pekerjaan galian saluran d) Pekerjaan galian borrow area dengan power shovel e) Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk f) Pekerjaan pengangkutan material dengan dump truck. g) Pekerjaan penghamparan h) Pekerjaan Penyiraman i) Pekerjaan Pemadatan dengan Vibroller Compactor j) Pekerjaan akhir (finishing) tanggul, cutting dengan excavator
Dan kemudian Rekaareaulasi Analisis Kebutuhan Alat yang meliputi berbagai aspek yang diperhitungkan adalah sebagai berikut:
a) Stripping top soil rencana saluran b) Pekerjaan galian saluran c) Stripping top soil borrow area d) Pengambilan bahan dari borrow area e) Pembuatan dan pemadatan tanggul f) Finishing
F. Analisa Biaya Per-Jam Pengunaan Alat Untuk analisa biaya per-jam penggunaan alat yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1). DATA
1. Merk 2. Model/Type 3. Tenaga ; N (m3) 4. Kapasitas ; q (m3) 5. Umur Ekonomis (Thn) 6. Jam kerja per tahun ; h (jam) 7. Harga Pokok; (Rp) x 1000 8. Harga bahan pokok, Hbp:
- Ban (Rp) x 1000 - Pipa-pipa (Rp) x 1000 - Rubber Sleeve (Rp) x 1000 - Ponton apung (Rp) x 1000
9. Harga sisa HS = 10% (HP-Hbp) Rp. x 1000 10. Harga Penyusutan (HP-Hbp-Hs) Rp. x 1000
2). ANALISA BIAYA
a) Biaya pemilikan 1. Penyusutan
)/(UE.h
Hs)hpH(HPD jamRp
−−= ................................................................................... (01)
2. Bunga Modal
(Rp/jam)h
Hp)
2UE
1UE(Bm ×
+= ...................................................................................... (02)
3. Asuransi
(Rp/jam)h
Hp
2UE
1)(UEp%Ba ×
+= ................................................................................... (03)
b) Biaya Operasi
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
11 dari 50
1. Bahan bakar BBM = (Rp/jam)bbmHE
0,8.N.S.............................................................. (04)
2. Bahan Oil Pelumas a. Mesin
(Rp/jam)BBP)N.HE
S
T
C(mBBO += ........................................................................ (05)
b. Transmisi
(Rp/jam)bbp)NE
S
T
C(BBOT += ............................................................................. (06)
c. Hidraulic Oil
(Rp/jam)bbh)N.HE
S
T
C(BBH += ........................................................................... (07)
d. Grease
(Rp/jam)bbgN.HE
SBBG = ................................................................................... (08)
e. Filter-filter BFF = 0,5 (BBM + BBO + BBH + BBG (Rp/jam)........................................... (09)
3. Bahan Pokok
a. Ban = T
bbH(Rp / jam).................................................................................. (10)
b. Pipa-pipa = T
Hbp(Rp / jam).......................................................................... (11)
c. Rubber Slovel = T
Hbr(Rp / jam)................................................................... (12)
d. Ponton pipa = T
Hpp(Rp / jam)...................................................................... (13)
4. Operator ... (Rp / jam) ........................................................................................ (14) c). Biaya Pemeliharaan/Peralatan
BPP = f (Rp/jam)UE
)bbp
H-(HP...................................................................................... (15)
Dari biaya yang tertera pada butir a) + b) + c), jumlah keselurahannya adalah TOTAL BIAYA PENGGUNAAN PERALATAN (Rp/jam) Sehubungan dengan Analisis Biaya Per-Jam Penggunaan Alat, kemudian dilakukan Rekaareaulasi Hasil Analisis yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Stripping top soil rencana saluran b) Galian Saluran c) Striping Borrow area d) Pengambilan bahan dari borrow area e) Penghamparan bahan f) Penyiraman g) Pemadatan h) Finishing tanggul
G. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya yaitu butir A s.d F, maka dibuat Harga Satuan Pekerjaan yaitu dengan mengisi Formulir Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan di bawah ini untuk pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut: a) Pembuatan Saluran b) Pembuatan Badan Tanggul c) Finising Badan Tanggul
FORMULIR PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
12 dari 50
JENIS PEKERJAAN : URAIAN PEKERJAAN : 1. 2. 3. 4. 5. KUANTITAS PEKERJAAN : PRODUKSI ALAT Q = m3 /jam
No. URAIAN SATUAN KUANTITAS Harga Satuan Dasar JUMLAH
I. BAHAN 1. 2. 3. 4. 5.
II. TENAGA KERJA 1. Mandor/Pengawas 2. Pengatur/Kepala Tukang 3. Pekerja/Tukang 4. Pekerja/Laden
III. PERALATAN 1. 2. 3. 4. 5. SUB TOTAL
IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN 10% Termasuk Biaya tidak langsung
V. JUMLAH HARGA atau BIAYA; B (Rp/jam)
VI. HARGA SATUAN PEKERJAAN; QB
(Rp/m 3 )
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
13 dari 50
LAMPIRAN – A (informatif)
CONTOH SOAL
PEMBUATAN SALURAN DENGAN CARA MANUAL Pekerjaan pembuatan saluran panjang 1 km yang harus diselesaikan dalam waktu 6 bulan terdiri dari: a. Pekerjaan galian dengan kedalaman 2 m dan hasil galian dibuang sejauh 150 m, volume galian
50.000 m 3 b. Pembuatan tanggul dengan bahan tanah diambil dari Borrow Area dengan jarak angkut 120 m,
volume timbunan tanggul 20.000 m 3 c. Kondisi jalan kerja (jalan hantar) adalah tanah biasa (asli alam) merupakan hamparan rumput.
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dalam perhitungan ini diambil harga satuan bahan/upah/peralatan sebagai harga satuan dasar seperti pada Tabel A.1. 1. 1 m1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar (Rp)
Jumlah Harga(Rp)
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,04 30.000 1.200 Juru Ukur OH 0,04 85.000 3.400 Peralatan Water pas bh 0,001 250.000 250 J u m l a h 4.850 Keuntungan dan Overhead 727,50 Harga satuan pekerjaan 5.577,50
2. 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar (Rp)
Jumlah Harga(Rp)
Bahan Kaso 4/6 cm m3 0,005 510.000 2.550 Papan 2/20 m3 0,005 540.000 2.700 Paku kg 0,2 7.800 1.560 Tenaga Kerja Tukang kayu OH 0,05 40.500 2.025 Kepala tukang OH 0,05 45.000 2.250 Pekerja OH 0,05 30.000 1.500 Mandor OH 0,005 45.900 230 Peralatan Water pas bh 0,001 110.000 110 J u m l a h 12.924 Keuntungan dan Overhead 1.938,60 Harga satuan pekerjaan 14.862,60
3. 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar (Rp)
Jumlah Harga(Rp)
Bahan Kaso 4/6 cm m3 0,01 510.000 5.100 Papan 2/20 m3 0,01 540.000 5.400 Paku kg 0,4 7.800 3.120 Tenaga Kerja Tukang kayu OH 0,1 40.500 4.050 Kepala tukang OH 0,1 45.000 4.500 Pekerja OH 0,1 30.000 3.000 Mandor OH 0,01 45.900 459 Peralatan Water pas bh 0,001 110.000 110 J u m l a h 25.738 Keuntungan dan Overhead 3.860,70 Harga satuan pekerjaan 29.598,70
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
14 dari 50
4. 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam kurang dari 1 m dan membuang hasil
galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut kurang dari 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar (Rp)
Jumlah Harga(Rp)
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,4 30.000 12.000 mandor OH 0,04 45.900 1.836 J u m l a h 13.836 Keuntungan dan Overhead 2.075,40 Harga satuan pekerjaan 15.911,40
5. 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam 1m sampai dengan 2 m dan membuang
hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih dari 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,526 30.000 15.780 mandor OH 0,053 45.900 2.433 J u m l a h 18.213 Keuntungan dan Overhead 2.731,95 Harga satuan pekerjaan 20.944,95
6. 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar (Rp)
Jumlah Harga(Rp)
Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25 30.000 37.500 mandor OH 0,06 45.900 2.754 J u m l a h 40.254 Keuntungan dan Overhead 6.038,10 Harga satuan pekerjaan 46.292,10
7. 1 m3 Timbunan tanah (hanya mengatur bentuk timbunan) Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp) Jumlah Harga
(Rp) Tenaga Kerja Pekerja OH 0,4 30.000 12.000 mandor OH 0,04 45.900 1.836 J u m l a h 13.836 Keuntungan dan Overhead 2.075,40 Harga satuan pekerjaan 15.911,40
8. 1 m3 Pemadatan tanah (tanah telah ditebar/dibentuk sesuai dengan desain) Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp) Jumlah Harga
(Rp) Tenaga Kerja Pekerja OH 0,5 30.000 15.000 mandor OH 0,05 45.900 2.295 J u m l a h 17.295 Keuntungan dan Overhead 2.594,25 Harga satuan pekerjaan 19.889,25
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
15 dari 50
Lampiran A.1
HARGA SATUAN DASAR TENAGA KERJA DAN BAHAN
No. U r a i a n Satuan Harga Satuan Dasar (Rp) Ket.
I. Tenaga Kerja 1 P e k e r j a OH 30.000,00 2 T u k a n g OH 40.500,00 3 Kepala Tukang OH 45.000,00 4 M a n d o r OH 45.900,00 5 Jaga Malam OH 21.600,00 II. Bahan 1 Pasir Urug m3 75.600,00 2 Pasir Pasang m3 100.800,00 3 Pasir Beton m3 118.800,00 4 Batu kali / Batu belah m3 91.800,00 5 Batu Pecah 5/7 m3 106.200,00 6 Batu Pecah 2/3 m3 118.800,00 7 Batu Pecah ½ m3 127.800,00 8 Batu Bata bh 360,00 9 Semen ( PC ) 50 kg 51.300,00 15 Kayu Papan Borneo Super m3 540.000,00 16 Kayu balok Borneo Super m3 510.000,00 17 Kayu Papan Terentang/Albasiah m3 390.000,00 18 Besi Beton φ 10 mm 12 m’ 49.815,00 19 Besi Beton φ 12 mm 12 m’ 71.442,00 20 Kawat Beton kg 10.800,00 22 Besi Siku L -40.40.3,6 6 m’ 202.320,00 23 Besi Plat Tebal 1 mm; 1,2 x 2,4 m lbr 180.000,00 24 Paku 5 – 10 cm kg 7.800,00 26 Paku Triplex kg 8.400,00 27 I j u k kg 14.400,00 33 Triplex Tebal 4 mm lbr 40.800,00 34 Triplex Tebal 9 mm lbr 55.200,00 37 Eternit lbr 10.200,00 43 Meni Besi kg 9.000,00 45 Dempul Tembok kg 9.000,00 46 Amplas lbr 1.500,00 48 Kran Air bh 18.000,00 49 Pipa PVC ( AW ) φ ½ “ 4 m’ 21.000,00 50 Pipa PVC ( AW ) φ ¾ “ 4 m’ 30.000,00 51 Pipa PVC ( AW ) φ 1 “ 4 m’ 36.000,00 53 Pipa PVC ( AW ) φ 4 “ 4 m’ 114.000,00 54 Seng Gelombang BJLS 28 lbr 24.000,00 55 Seng Gelombang BJLS 30 lbr 30.000,00 56 Pipa GIP φ ¾” 6 m’ 43.200,00 57 Pipa GIP φ 1” 6 m’ 54.000,00
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
16 dari 50
LAMPIRAN – B (informatif)
CONTOH SOAL PEMBUATAN SALURAN DENGAN CARA MEKANIS
Pekerjaan pembuatan saluran panjang 10 km yang harus diselesaikan dalam waktu 3 bulan terdiri dari: d. Pekerjaan galian dengan kedalaman 3 m dan hasil galian dibuang sejauh 1.000 m, volume galian
150.000 m 3 e. Pembuatan tanggul dengan bahan tanah diambil dari Borrow Area dengan jarak angkut 8 km,
volume tanggul 70.000 m 3 f. Kondisi jalan kerja (jalan hantar) adalah tanah biasa (asli alam) merupakan hamparan rumput.
PENYELESAIAN Pekerjaan tersebut diatas harus diselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : I Inventarisasi Data II Evaluasi dan Analisis Data-data III Menentukan Metode Pelaksanaan IV Analisis Produksi Alat V Analisis Kebutuhan Alat VI Analisis Biaya Penggunaan Alat VII Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan B. 1. Inventarisasi Data
Inventarisasi data meliputi antara lain : 1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis. 2) Topografi atau keadaan medan. 3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan. 4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan. 5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik. 6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin,
mandi dan cuci serta pencicilan lokasi dan ketersediaan suku cadang. 1). Desain, ukuran dan spesifikasi teknis
a. Bahan timbunan harus diambil dari Borrow area yang telah ditentukan b. Hasil pemadatan harus mencapai cone index 15 dan tidak boleh retak atau pecah. c. Stripping top soil harus dituangkan ke tempat yang telah ditentukan d. Selama proses pemadatan, tanggul harus dilindungi dari tempaan hujan apabila
terjadi.
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
17 dari 50
2). Topografi dan Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
Gambar B.1 Perspektif Kondisi Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
18 dari 50
Gambar B.2 Penampang Potongan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
19 dari 50
3). Jenis Material bahan pekerjaan
No. Lokasi Spesifikasi Nilai
1. Daerah galian bakal Tanah Liat
saluran Swell factor (Sf) 43 % volume
Shrinkage factor (Sh.f) 10 % volume
Berat Jenis (BJ): Bank; 2.020 kg/m 3
Loose, 1.660 kg/ m 3
2. Daerah Borrow Area Tanah Biasa
- Swell Factor 25%
- Srinkkage factor 10%
- Berat Jenis: Bank; 1.900 kg/ m 3 dry
2.020 kg/ m 3 wet
loose 1.510 kg/ m 3 dry
1.600 kg/ m 3 wet
- cone index 15 - Static atau dynamic load 4 ton
- Kecepatan lintas 1,5 km/jam
Jumlah lindasan n = 2 (single drum)
= 1(double drum)
- tebal perlapis 0,2
3. Top soil Berat Jenis: Bank 1.370 kg/ m 3
Loose 950 kg/ m 3
Swell factor 30 % volume
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
20 dari 50
4). Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan Jenis Peralatan
Loader No. Spesifikasi Teknis Satuan Bulldozer Excavator Dumptruck Track Whell Compactor Power
Shovel Belt
Conveyor Keterangan
1 Merek Merek Komatsu Komatsu Isuzu Komatsu Komatsu Barata Priestman Model D50A-16 PC-200 TXD-40 D-44.S W-40 MGD-100 120 MK II 2 Tenaga (N) Hp 110 105 125 90 72 11 108 3 Harga Pokok (Hp) x Rp.1000 117,000 238,000 57,000 117,000 135,000 19,000 132,000 4 Telah Beroperasi (HO) x 1000 jam 3 4 4 5.5 6.5 3.5 3.5 5 Berat Operasi (BO) x 1000 kg 10 18.5 11.4 10.94 6.83 0.98 13.98 6 Draw Bar Pull (p) x 1000 kg 12.3 7 Panjang Blade (p) mm 3720 8 Kapasitas (Blade, bucket dan
bowel) (q) m3 1.85 0.7 5.7 1.2 1.2 0.7
9 Tingkat kecepatan (V): - Maju F-1 km/jam 2.6 3.6 11-20 3.2 7.2 0.5 1.62 F-2 km/jam 2.7 18.7-35 5.3 14 F-3 km/jam 5.4 35-68 8.2 34.5 F-4 km/jam 9.1 68-120 - Mundur R-1 km/jam 3.5 3.8 7.2 0.5 R-2 km/jam 5.5 6.4 14.1 R-3 km/jam 7.9 9.9 35 R-4 km/jam 10 Max Digging Depth (MDD) m 0.372 7.725 11 Max Digging Rich (MDR) m 10.705 6.45 12 Max Digging Angle (MDA) Derajat 55 Max Digging Height (MDR) m 6.02 13 Bucket Digging Force (BDF) x 100 kg 12.5 14 Kecepatan Swing (m) Rp.m 8 9 Utk dump truck 15 Dimensi dan M.S adalah - Panjang (Track) m 3,920 3.3 - Lebar (Track,drum) m 2,780 0.75 2.03 Ukuran Bok - Tinggi (body) m 2,865 16 Cycle Time : (CT) Swing angle (45-90)0 menit 0.20-0.26 0.18-0.23 (90-180)0 menit 0.26-0.31 0.23-0.27 V-Shape Loading menit 0.75 0.7 V-Corras Loading menit 0.75 0.65 17 Conversion factor untuk cycle time (r) = Digging depth (Max) = 40 % 1.1 = 40 – 75 % 1.3 = > 75 % 1.5
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
21 dari 50
Jenis Peralatan Loader No. Spesifikasi Teknis Satuan
Bulldozer Excavator Dumptruck Track Whell Compactor Power Shovel
Belt Conveyor
Keterangan
18 Buck, Blade fill factor; (Bf) Utk material Easy 1,1-0,9 1-1,1 1-1,1 1-1.1 Tanah asli Average 0,9-0,7 0,9-1 0.95-1.0 0.85-0.25 Rather Difficult 0,7-0,6 0,8-9,0 0.9-0.95 0.8-0.85 Difficult 0,6-0,4 0,4-0,5 0.85-0.9 0.75-0.8 19 Dumping height (Dh) m 6,365 2.6 2.6 20 Dumping reach (Dr) m 0.94 0.94 21 Frequency (Fr) HZ 54 22 Dinamic Power (DP) x 1000 kgt 4 23 Kemampuan Tanjak (KT) Derajat 35 20 38 24 Umur Ekonomis Thn 5 5 5 5 5 3 5 jam 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 6.000 10.000
Catatan : Satu hal yang paling penting diketahui disamping data-data diatas adalah Mengenai KONDISI PERALATAN
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
22 dari 50
5°). Data Operator Dan Mekanik
Kualifikasi Operator Mekanik No. Jenis Peralatan
Sertifikat Perjalanan Sertifikat Pengalaman1. Bulldozer STM 8000 jam STM 8000 jam SIMP (III)
2. Excavator STM 4500 jam STM 4000 jam (Back Hoe & Shovel) SIPP II
3. Loader STM 2500 jam STM 3500 jam SIMPI SIPP I
4. Dump Truck STM 3500 jam STM 2500 jam SIM
5. Compactor STM 5000 jam STM 2500 jam SIMP (II) SIPP
6. Motor Scraper 7. Belt Conveyor 8. Water Tanker STM 2500 jam STM 2500 jam
SIM
5b). Data Porject Manager Curriculum Vitae
1. Nama : Ir. Rezzy Miller 2. Diposisikan pada proyek Ini sebagai : Manager 3. Pendidikan : a. Formal : S1 – Teknik b. Informal : 1. Construction Management 2. Engineering Management 3. Small Project Management No. Posisi Pada Proyek Nilai Proyek 1. Manager Irigasi Sumut Rp. 500.000.000,- 2. Manager Irigasi Baro Raya Rp. 1.500.000.000,- 3. Manager P3DR Rp. 1.350.000.000,-
6). Data Lain-lain
1. Sumber Air : Air dapat diperoleh + 50 m Base Camp dengan menggunakan pompa untuk keperluan air minum, mandi dan cuci dan untuk pekerjaan pemadatan dapat diperoleh dari sungai + 500 m dari site tanggul dengan menggunakan water tanker.
2. Bahan Bakar : Lokasi/ site cukup terpencil + 250 km dari kota (sumber bahan baker) jadi perlu Fuel Tanker untuk penyediaan bahan bakar baik untuk stock maupun untuk distribusi ke site peralatan operasi.
3. Suku Cadang : Suku cadang fast moving part dapat disediakan melalui agen tunggal di kota
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
27 dari 50
Tabel B. Kualifikasi Personalia
No. Materi Sasaran Evaluasi Evaluasi Jenis Alat Kualifikasi
1. Operator dan Mekanik Berdasarkan : 1. Kriteria klasifikasi operator dan
mekanik
D. Truck Bulldozer
Cukup Trampil
2. Data/Curriculum operator dan mekanik, maka kualifikasi adalah sbb:
Excavator Loader Compactor Water Tanker Shovel
Baik Cukup Baik Sedang Baik
2. Manajemen Berdasarkan 1. Kriteria klasifikasi manajemen 2. Data atau CV Manajer:
Faktor manajemen dengan kualifikasi baik
Faktor Manajemen FM = 0,90
Catatan: Cuaca berdasarkan Ramalan Cuaca antara Juni sampai Agustus 1995, cuaca terang dan panas dengan
temperatue rata-rata 32°C, Panas sedikit berdebu Tabel B. Job Faktor
FAKTOR No.
Eco EAM Em EM E Total
1. Dump Truck 0,737 0,805 1,1 G,90 0,587
2. Bulldozer 0,830 0,852 1,1 0,90 0,70
3. Excavator 0,783 0,852 1,1 0,90 0,66
4. Track Loader 0,737 0,805 1,1 0,90 0,587
6. Wheel Loader 0,737 0,805 1,1 0,90 0,587
6. Compactor 0,783 0,805 - 0,90 0,567
7. Power Shovel 0,783 0,852 1,1 0,90 0,66
8. Water Tanker 0,737 - - 0,90 0,663
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
28 dari 50
B.3 Menentukan Metode Pelaksanaan Dasar Pertimbangan A. Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi alat
maximum per satu satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengusahakan waktu produktif maximum dan waktu non produktif minimum.
B. Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan.
C. Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui: - Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai - Mengurangi merk yang beragam. - Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi
purpose).
Dengan pertimbangan di atas maka pekerjaan dilakukan dengan metoda sebagai berikut:
1). Stripping Top Soil pada Bakal Saluran Stripping top soil atau pengupasan direncana lokasi saluran dilakukan secara memanjang dengan merubah posisi blade bulldozer dari melintang menjadi serong (angle) sebesar 55° sesuai spesifikasi alat. Dengan demikian pengupasan dilakukan secara continous loading untuk menghidarkan waktu non produktif bulldozer pada masa gerakan mundur apabila pengupasan dilakukan melintang selanjutnya dalam hal ini pembuangan hasil pengupasan menjadi beban excavator pada waktu proses penggalian dimana excavator sekaligus berfungsi sebagai loader terhadap Dump Track.
2). Pekerjaan Galian Saluran
Permukaan hasil pengupasan tidak boleh rusak dan mengingat lebar atas permukaan saluran hanya 9 m masih lebih kecil dari jarak jangkauan excavator 10.7 m, maka penggalian dapat dilakukan dari 1 (satu) sisi saluran dengan sudut swing untuk dumping ke Dump Truck 180". Dapat dipastikan bahwa untuk pekerjaan in] dengan waktu yang terbatas diperlukan beberapa unit excavator. Untuk memudahkan pengoperasian maka penggalian
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
29 dari 50
dilakukan dalam beberapa grup yang sesuai dan bekerja secara simultan (paralel) pekerjaan galian dimulai saat pekerjaan pengupasan selesai.
3). Pekerjaan di Borrow Area 3.1 Pengupasan
Pekerjaan pengupasan di borrow area dengan luas yang cukup untuk bahan timbunan dilakukan setelah selesai pengupasan rencana lokasi bakal saluran dengan memindahkan bulldozer ke borrow area area dari daerah saluran. Setelah selesai, kemudian bulldozer dipindahkan ke daerah timbunan untuk pekerjaan penghamparan.
3.2 Pengambilan Bahan Timbunan
Bahan timbunan dalam kondisi asli sehingga penggunaan track atau wheel loader kurang efektif. Karena itu, sebagai pemuat ke dump truck digunakan excavator tipe power shovel.
Dapat dipastikan untuk pekerjaan ini diperlukan beberapa excavator. Jadi untuk memudahkan pengoperasian, maka pekerjaan dilakukan dalam beberapa grup yang bekerja secara simultan. Dalam kegiatan ini penggunaan motor scrapper dan atau belt conveyor tidak dianjurkan karena resikonya besar.
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
30 dari 50
4). Pekerjaan Pembuatan Tanggul
Memperhatikan ukuran design badan tanggul dengan lebar atas 5 m dan lebar dasar 11 m dan tingkat kepadatan pada tiap titik harus sama, sementara bulldozer sebagai penghampar memerlukan ruang gerak ber-manuver, serta sifat pisik tanah akan melar pada waktu prose pemadatan, maka material bahan tanggul dihamparkan dan dipadatkan dengan lebar 11 m lapis demi lapis. Mempertimbangkan keadaan medan lapangan dan arah aliran/distribusi bahan tanggul maka untuk memudahkan pengoperasian, terlebih dahulu dibangun badan tanggul A menyusul kemudian badan tanggul B. Setalah ukuran tinggi badan tanggul dengan kepadatan yang dipersyaratkan dicapai, maka pekerjaan dilanjutkan dengan excavator untuk pembentukan penampang tanggul dan saluran sesuai design.
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
31 dari 50
B.4 Analisis Produksi Alat
Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari : - Bulldozer; - Excavator; - Dump Truck; - Compactor; - Water Tanker.
Dalam analisis ini akan ditampilkan : 1. Analisis produksi per unit alat. 2. Jumlah unit yang dibutullkan
1). Analisis Produksi Alat
DAERAH GALIAN 1. Bulldozer No. Subject Formulasi Data Hasil
1. Draw bar pull side dump P = Gvw x Kt (kg) Stripping top soil (gaya dorong buang = (Bo+Bm) x Kt saluran. sampling). = (Bo+Bj.q Cos a) Kt Kt = 0,9 P = 9907.25 kg Bo = 10,000 kg P.spec = 12.300 kg Bj = 950 kg/m' P < P.spec. a q = 1,85 m3 belum terjadi slip. a = 550
P kg
2. Kecepatan dorong V V = N.75 3600 N = 100 Hp V = 2,97 kg/jam (km/jam) P x 1000 P = 9907.25 V.spec = 2,7 km/jam dengan F2
3. Produksi (Countinous Q = Cos.aV Sf = 0,30 Q = 1542 m3/jam B
loading (1+Sf ) G = 0,70 Q m'/jam) V = 2700 m/jam
Catatan : Disini cycle timetidak diperhitungkan karena continous loading.
2. Excavator No. Subject Formulasi Data Hasil
l. Cycle time actual Cta Cta= Ctspec x r Galian saluran Cta= 0.286 mcnit
(mcnit) = Ctspec x r Ctspec = 0,26
r = 1.1
Produksi Q = 60.Q,E Sf = 43 % Q = m3
B/Jam
Q(m3B/Jam) Cta(I+Sf) Cta=0,286 =67,78
Q = 0,7 m3
= 60.Q.E.CF G =0.66
Cta Cp = 0,699
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
32 dari 50
3. Dump Truck No. Subject Formulasi Data Hasil
I. Rimpul membawa Pa= (GVW x RR - GUW Sin a) 2/3 Daerah galian Pa = 210 kg
muatan Pa (kg) GVW = Bo + q.Bj RR = 50 kg/ton Bo = 11,4 ton q = 5,7 m3 Bj = 1,66 ton/m3 a = 2
0
2. Rimpul kosong Pk=(GVWxRR+GVW Sin a) 2/3 Pk = 645 kg
Pk (kg) GVW = Bo 3. Kccepatan angkut Va = N.75 x 3,6 N = 125 Hp Va = 160 km/jam
Va (km/jam) Pa Pa= 210 kg V spec= 12.0 (F4)
digunakan P4 dengan
42,3% power dan
Va = 68 km/jam
4. Krcepatan balik (kosong) Vk = N.75 x 3,6 Vk = 52.3 km/jam
vk (km/jam) Pa V spec =35 F3)
Cycle time Ct (menit) Ct Waiting time (Wt + Wt = ± f 0,5 menit Ct = 5,91
loading Exc't Loading time (Lt) + Lt = qdt X C tex
Carry time (Cat) + y ex
Dumpling time (dt) q dt = 5,7 m3
Return time (Ft) q ex = 0,7 m3 Fix time (F2) Ctex = 0,286
it
= 0,5 + 2,32 + 0,88 + 0,3 + 1, Cat = D x 60
Va
Va = 68 km/jam dt = ± 0,3 menit
Dt = D x 60
VX Vk = 35 km/jam Ft = ± 0,2 menit
6. Produksi Q = 60.q.E q = 5,7 m3 Q = 23,74cm3 B/jam
Q (m3 B/jam) Ct(I+St) E = 0,587 = 33,94m31/jam
= 60.qxE x CF CF = 0,699
Cta St = 0,43
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
33 dari 50
2). Analisis Produksi Daerah Borrow Area 1. Bulldozer
No. Subject Formulasi Data Hasil
1. Draw bar pull PId = GVW x Kt (datar) Stripping top Soil borrow area Pld = 10,581 kg
a). P. (kg) loading = (Bo + Bm) Kt Kt = 0,9 P spec = 12.300 Bo = 10.000 kg P < P Spec Bm =q x Bj Bj = 950 kg/m3 belum terjadi slip. q = 1,85 m3
Plt = (l.sin.a) GVW x Kt (bidang miring turun) a = 40 Area = 9843.6 kg
b) P (kg) Unloading Pud = GVW x Kt (datar) Pud = 8000 kg
= Bo+Kt
Pun = ( l Sin a) GUW x Kt (bidang miring naik). Pun = 9627,8 kg
2. Kecepatan dorong Vd(km/jam) 1000
3600
PLd
N.75Vdd ×= (datar ) N = 110 Hp Vdd = 2,8 km/jam
1000
3600
PLd
N.75Vdt ×= ( tu run) Vdt = 3,017
Kecepatan rata-rata dorong 2
VVVrd dtdd += (turun) Vrd = 2,9
3. Kecepatan mundur Vm(km/jam) 1000
3600
Pud
N.75Vmd ×= (datar ) N = 110 Hp
V spec = 2.7 km/jam dengan F2. Vmd = 3,3
1000
3600
Pun
N.75Vmn ×= (na ik ) Vmn = 3,08
Kecepatan rata-rata mundur 2
mmVmdVVrm
+= Vnn=3,19
4. Cycle time Ct (menit) FtVr1
D
VF2
DCt ++=
Ft = 0,1 5 menit D = 114,1 m VF2 = 2,7 km/jam Vr1 = 3,5 km/jam
V spec = 3.5 km/jam dengan R.1 Ct = 4,63
5. Produksi Q(m3 B/jam)
)Ct(1
60.q.EQ
sf+=
CFCt
60.q.E×=
q = 1,85 m3 shf = 0,l E = 0,70 sf = 0,3 Ct = 0,769
13 m3 B/jam 17 m3 L/jam 11,7 m3 C/jam
2. Power Shovel
No. Subject Formulasi Data Hasil 1. Cycle time actual
Cta (menit) Cta = Ct spee x r Galian borrow area
Ct spee = 0,27 r = 1 Ct = 0,27
2. Produksi Q (m3 B/Jam)
)Cta(1
60.q.EQ
sf+=
CFCta
60.q.E×=
q = 0,7 m E = 0,66 Sf = 0,25 CF = 0,55 Shf = 0,1
82,1 m3 B/Jam 102,6 m3 L/Jam 73,9 m3 C/Jam
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
34 dari 50
3. Dump Truk No. Subject Formulasi Data Hasil
1 Rimpull membawa muatan
Pa (kg) 3500
Pa (3500) = (GW x RR) 2/3 = (Bo + Bm) RR x 2/3 = (Bo + q.Bj) RR x 2/3
RR = 50 kg/ton Bo = 11,4 ton q = 5,7 m3 Bj = 1510 kg/m3
Pa 3500 = 666 kg
Pa (kg)4500 Pa(kg) 4500 = (GW x RR + GUW x sin) 2/3
= (RR + sin a) 2/3 GVW
a = (0,5)0 Pa 4500 = 783 kg
2 Rimpull kosong Pk (kg) 3500
Pk (3500) = (GW x RR) 2/3 = Bo x RR x 2/3
Pk (kg)4500 Pk(kg) 4500 = (Bo x RR - Bo x sinA) 2/3 Pk 4500 = 314 kg 3 Kecepatan angkut
Va (km/jam) 3500 3.6(3500)Pa
N.753500Va ×=
N =125 Va 3500 = 20,67
Va (km/jam) 4500 3.6
(4500)Pa
N.754500Va ×=
Va 4500 = 43,1
4 Kecepatan angkut rata-rata Vra (km/jam)
2
(4500)Va(3500)VaVra
+=
Vr = 46,88 V spec = (35-68) pada F3
5 Kecepatan kosong Vk (km/jam) 3500 3.6
(3500)Pk
N.753500Vk ×=
Vk 3500 = 88,8
Vk (km/jam) 4500 3.6
(4500)Pk
N.754500Vk ×=
Vk 4500 = 107,5
6 Kecepatan kosong rata-rata Vrk (km/jam)
2
(4500)Vk(3500)VkVrk
+=
Vrk = 98
V spec = 68 )
7 Cycle time : Ct (menit) Ct = Waiting time (Wt) + Loading time (Lt) + Carry Time (Cat) + Dumping time (dt) + Return time (Rt) + Flx time (Ft) = 0,5 + 2,19 + 0,43 + 7,25 = 0,5 + 2,19 + 0,3 + 10,43 + 7,05 + 0,2
Wt = + 0,5 menit
Lt = qexqdt x C tex
qdt = 5,7 m3 qex = 0,7 m3 Ctex = 0,27 menit
60×=Vra
DCat
D = 8 km Vra = 46 km/jam
6×=Vrk
DRt
Vrk = 68 dt + 0,3 menit Ft = + -2 menit
8 Produksi Q (m3 B/Jam)
)1(
..60
sfCt
EqQ
+=
CFCt
Eq×=
..60
q = 5,7 m3 shf = 10% E = 0,587 Sf = 0,25 Ct = 0,8
7,77 m3 B/Jam 9,7 m3 l/Jam 7 m3 C/Jam
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
35 dari 50
3). Analisis Produksi Daerah Pembuatan Tanggul 1. Bulldozer
No. Subject Formulasi Data Hasil
1 Drawbar pull
P (kg) loading Pa = GVW x KT GVW = Bo + ( qdt.Bj)
Kt = 0.6 Bo = 10 ton qdt = 5.7 m3 Bj = 1,51 ton/m3
Pa = 11,164 kg Pspec = 12,300 kg Pa < Pspec
2 Kecepatan gusur V (km/jam) loading 3.6
Pa
N.75Va ×=
N = 110 NP Pa = 11.164
V = 2,6 km/ jam Vspec = 2,6 (F1)
3 Produksi Continous Loading Q (m3 B/ Jam)
)1( sf
VxAXEQ
+=
A = ℓ + 1
A = 0,744 m2 E = 0,70 St = 0,25 Shf = 0,10 CF = 0,8 ℓ = 3,72 t = 0,2
Q = 1083,3 m3 B/jam 1354 m3 L/jam 974,87 m3 C/jam
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
36 dari 50
2. Water Tanker
No. Subject Formulasi Data Hasil
1 Rimpull, angkut air (kg)
Pa = (GW x RR + GUW x sin a) 2/3 GVW = Bo + (q. Bj)
RR = 50 kg/ton Bo = 6,0 ton q = 5000 liter Bj = 1000 kg/m3
Pa = 878,2 kg
a = (0,5)0 2 Rimpull kosong
Pk (kg) 3500
Pk = (GW x RR + GUW x sin a) 2/3
Pk = 212.5 kg
3 Kecepatan angkut
Va (km/jam) 3.6Pa
N.75Va ×=
N =125 Hp 38.43 km/jam (F2)
4 Kecepatan kosong Vk (km/jam) 3.6
Pk
N.75Vk ×=
158,8 km/jam F3 = 60 km/jam
5 Cycle time : Ct (menit) Ct = Waiting time (Wt) + Loading time (Lt) + Carry Time (Cat) + Dumping time (dt) + Return time (Rt) + Flx time (Ft) = 2,374 + 0,78 +12,64 + 0,50 + 0,2
Wt = 0
Lt = qpompa
qwt
qwt = 5000 l qpompa = 2106 l/menit
60×=Va
DCat
D = 500 m Va = 38,43 km/jam
r
qwtdt =
r = 395,52 l/menit
60×=Vk
DRt
Vk = 60 km/jam Ft = 0,2 menit
6 Produksi Q (m3 B/Jam) CF
Ct
Eq×=
..60
q = 5 m3 E = 0,663 Ct = 0,8
Q = 12,05 m3/Jam
3. Compactor
No. Subject Formulasi Data Hasil 1. Produksi
Q (m3 B/Jam) n
xELxVX1x100Q
−=
L = adalah lebar drum V = adalah kecapatan lintas t = adalah tebal tanah gembur E = adalah job efisiensi n = adalah jumlah lintasan
L = 0,75 m V = 1,5 kam/jam t = 0,2 m E = 0,567 n = 1 (double drum)
Q = 127,6 m3 C/jam = 139,8 m3 B/jam
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
37 dari 50
REKALKULASI HASIL ANALISIS PRODUKSI
Produksi (m3 B/jam) No Pekerjaan
Bulldozer Backhoe Power shovel
Dump truk
Water Tanker
Vibrator Roller
Keterangan
1 Stripping top soil rencana saluran 1.542 - - - - - 2 Stripping top soil borrow area 13 - - - - - 3 Galian saluran - 67.8 - 23.74 - - 4 Pengambilan bahan dari borrow area - - 82.1 7.77 - - 5 Pembuatan dan pemadatan tanggul - Penghamparan 1.083 - - - - - - Penyiraman - - - - 12.05 - Pemadatan - - - - - 139.8
6 Finishing - 61.02 73.9 - - -
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
38 dari 50
B.5. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat 1. Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran :
1. Volume pekerjaan : V = 47.336 m3 B 2. Pekerjaan selesai : T = 2 hari
= 16 hari 3. Produksi alat bulldozer : Q = 1542 m3 B/jam
4. Jumlah alat : n =TQ
V.. =
161542336.47x
Ditetapkan … = 1,91 unit N = 2 unit bulldozer
Catatan : 1. Untuk menentukan jumlah alat dari 1,76 untu menjadi 1 atau 2 unit diperlukan
analisis ekonomi agar diperoleh nilai benefit optimal 2. Dalam buku ini tidak ditampilkan
2. Pekerjaan galian saluan 1. Volume pekerjaan :
a. Volume design : V1 = 150.000 m3 B. b. Volume stripping : V2 = 47.336 m3 B. c. Jadi volume V = V1 + V2 = 197.336 m3 B.
2. Pekerjaan selesai : a. Waktu tersedia : 72 hari b. Waktu stripping : -2 hari c. Waktu finishing : -3 hari +
Jadi pekerjaan selesai : 67 hari : 536 hari
3. Produksi alat excavator Back hoe : 67,8 m3 B/jam
4. Jumlah alat
: 67,8x536197.336
Q.TVn ==
= 5,43 unit Diterapkan …n = 6 unit excavator
3. Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk. 1. Perbandingan keseimbangan excavator dengan dump truck :
23,7467,8
QdtQexr ==
= 2,85 Ditetapkan… r = 3 2. Jumlah Dump truck n = r x nex
n = 3 x 6 n = 18 unit Dump Truck
4. Pekerjaan stripping top soil di borrow area 1. Volume pekejaan V = 10.413 m3 B
2. Pekerjaan stripping selesai T = 45 hari = 360 jam
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
39 dari 50
3. Produksi Bulldozer Q = 13 m3 B/jam 4. Jumlah alat
13x36010.413
Q.TVn ==
= 2,225 Ditetapkan n = 2 unit Bulldozer
5. Pekerjaan galian Borrow area dengan power shovel 1. Volume pekerjaan V = 81.666 m3 B 2. Pekerjaan selesai : a. Waktu tersedia : 72 hari b. Waktu finishing : -3 hari + Pekerjaan selesai T = 69 hari = 552 jam 3. Produksi Power Shovel Q = 82,1 m3 B/jam
4. Jumlah alat : 82,1x55281.666
Q.TVn ==
= 1,8 Ditetapkan n = 2 power shovel Catatan :
1. Untuk menetapkan alat dari 1,48 unit menjadi 1 atau 2 unit diperlukan analisis ekonomi agar diperoleh nilai benefit optimal.
2. Dalam buku ini tidak ditampilkan.
6. Pekerjaan pengangkutan material dengan dump truck. 1. Perbandingan keseimbangan excavator dengan dump truck :
7,7782,1
QdtQexr ==
= 10,56 Ditetapkan… r = 11
2. Jumlah Dump truck n = r x nex
n = 11 x 2 n = 22 unit Dump Truck
7. Pekerjaan penghamparan 1. Volume pekejaan V = 81.666 m3 B 2. Pekerjaan stripping selesai T = 69 hari = 552 jam 3. Produksi Bulldozer Q = 1083,3 m3 B/jam 4. Jumlah alat
1083,3x552
81.666Q.TVn ==
= 0,136 Ditetapkan n = 1 unit Bulldozer
8. Pekerjaan Penyiraman 1. Volume pekerjaan V = 81.666 B 2. Masa penyelesaian T = 69 hari = 552 jam 3. Perbandingan air dengan material r = 120 l/m3 B = 0,12 m3/m3B.
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
40 dari 50
4. Produksi Water Tanker Q = 12,05 m3/jam
5. Jumlah Water Tanker 12,05x552
281.666x0,1
Q.T
V.rn ==
= 1,47 unit Ditetapkan n = 2 unit Water Tanker Catatan : Harus 2 unit atau tidak dapat 1 unit agar proses pemedatan tidak terganggu karena kelembaban tanah merupakan fungus waktu.
9. Pekerjaan Pemadatan dengan Vibroller Compactor 1. Volume Pekerjaan V = 81.666 m3 B 2. Masa penyelesaian T = 69 hari = 552 jam 3. Produksi Compactor Q = 139,8 m3 B/jam 4. Jumlah Compactor per lintasan nL
552 x 8 139,
81.666Q.TV
Ln ==
= 1,05 unit
5. Jumlah lintasan r = 5,310,7m
3,72mViroller DrumLebar Bulldozer blade Panjang
==
6. Jumlah Compactor n = nL x r = 1 x 5,31 unit = 5,31 unit Ditetapkan n = 5 unit compactor, dengan konsekuensi
lembur beberapa jam sebagai konpensasi dari 0,31 unit.
10. Pekerjaan akhir (finishing) tanggul, cutting dengan excavator 1. Volume Pekerjaan V = 39.408 m3 B 2. Masa penyelesaian
6 x 67,8 x 8
197.33672hari8.Q.n
V72T −=−=
3. Produksi Compactor Q = 67,8 m3 B/jam 4. Jumlah Compactor per lintasan nL
90,96 x 8 67,
39.408Q.TVn ==
= 1,05 unit
Ditetapkan n = 6 unit Excavator (mobilization dari daerah galian dengan lembur beberapa jam sebagai kompensasi dari 0,39)
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
41 dari 50
REKAAREAULASI ANALISIS KEBUTUHAN ALAT
Bulldozer Back Hoe P. Shovel D.Truck Vib.Roller W. Tanker No. Jenis Pekerjaan Jml.
Unit HARI Jml. Unit HARI Jml.
Unit HARI Jml. Unit HARI Jml.
Unit HARI Jml. Unit HARI
Keterangan
1. Stripping top soil rencana saluran 2 2 - - - - - - - - - 2. Pekerjaan galian saluran - - 6 60.6 - - 18 - - - - - 3. Stripping top soil borrow area 2 50 - - - - - - - - - - 4. Pengambilan bahan dari borrow area - - - - 2 62.16 22 62.16 - - - - 5. Pembuatan dan pemadatan tanggul 1 62.16 - - - - - 5 62.16 2 62,16 6. Finishing 6 6 2 4.37
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
43 dari 50
B.6 Analisis Biaya Per Jam Pengunaan Alat
J e n i s P e r a l a t a n No. URAIAN Bulldozer Back Hoe Dump
Truk P. Shovel W. Tanker Compactor Keterangan
I. DATA 1. Merk Komatsu komatsu Isuzu Priestman Isuzu Barata 2. Model/Type D 50 A-16 PC - 200 TXD - 40 120 MK III TXD - 40 NGD – 100 3. Tenaga ; N (m3) 110 105 125 108 125 11 4. Kapasitas ; q (m3) 1,85 0,70 5.7 0.7 5.00 - 5. Umur Ekonomis (Thn) 5 5 5 5 5 3 6. Jam kerja per tahun ; h (jam) 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 7. Harga Pokok; (Rp) x 1000 177,000 238,000 57,000 132,000 33,000 19,000 8. Harga bahan pokok, Hbp: - Ban (Rp) x 1000 - - 1,800 - 1,800 - - Pipa-pipa (Rp) x 1000 - - - - - - - Rubber Sleeve (Rp) x 1000 - - - - - - - Ponton apung (Rp) x 1000 - - - - - - 9. Harga sisa HS = 10% (HP-Hbp) Rp. x 1000 17,700 23,800 5,520 13,200 3,120 1,900 10. Harga Penyusutan (HP-Hbp-Hs) Rp. x
1000 159,300 214,200 49,680 118,800 28,080 17,100
II. ANALISIS BIAYA A Biaya pemilikan 1. Penyusutan 15,930 21,420 4,968 11,880 2.808 2,850
)/(UE.h
Hs)hpH(HPD jamRp
−−=
2. Bunga Modal 5,372 8,568 2,953 4,752 1,188 760
(Rp/jam)h
Hp)
2UE
1UE(Bm ×
+=
= 12% (untuk contoh ini)
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
44 dari 50
J e n i s P e r a l a t a n No. URAIAN Bulldozer Back Hoe Dump
Truk P. Shovel W. Tanker Compactor Keterangan
3. Asuransi 1,063 1,428 342 792 198 125.5
(Rp/jam)h
Hp
2UE
1)(UEp%Ba ×
+=
p = 2% (untuk contoh ini) B Biaya Operasi
1. Bahan bakar BBM = (Rp/jam)bbmHE
0,8.N.S
6,686.8 6,140.5 8,020.8 6,315.9 8,020.8 696.1
Hbbm = 385 Rp / l untuk contoh ini 2. Bahan Oil Pelumas a. Mesin 906.9 847.4 1,052.6 871.6 1,062.6 92.7
(Rp/jam)BBP)N.HE
S
T
C(mBBO +=
Hbbp = 7000 Rp/ l (untuk contoh ini) b. Transmisi 321.1 295.5 684 303.9 384 33.3
(Rp/jam)bbp)NE
S
T
C(BBOT +=
Hbbp = 7000 Rp/ l (untuk contoh ini) c. Hidraulic Oil 620.1 1,888 726.6 1,941.9 - 133.9
(Rp/jam)bbh)N.HE
S
T
C(BBH +=
Hbbp = 8000 Rp/ l (untuk contoh ini) d. Grease 37.72 668.2 109.4 574.2 109.4 9.5
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
45 dari 50
J e n i s P e r a l a t a n No. URAIAN Bulldozer Back Hoe Dump
Truk P. Shovel W. Tanker Compactor Keterangan
(Rp/jam)bbgN.H
E
SBBG =
Hbbp = 7000 Rp/ l (untuk contoh ini) e. Filter-filter 4,311.31 4,861.80 5,151.70 5,003.70 4,788.40 482.75 BFF = 0,5 (BBM + BBO + BBH + BBG (Rp/jam 3. Bahan Pokok
a. Ban = T
bbH(Rp / jam)
- - 720 - 720 -
b. Pipa-pipa =
T
Hbp(Rp / jam)
- - - - - -
c. Rubber Slovel =
T
Hbr(Rp / jam)
- - - - - -
d. Ponton pipa =
T
Hpp(Rp / jam)
- - - - - -
4. Operator ... (Rp / jam) (dalam contoh ini diperkirakan)
1,500 1,500 1,250 1,600 1,250 100
C Biaya Pemeliharaan/Peralatan
BPP = f (Rp/jam)UE
)bbp
H-(HP
15,930 21,420 5,130 11,880 2,970 2,058.3 Sudah termasuk biaya mekanik
TOTAL BIAYA PENGGUNAAN PERALATAN (Rp/jam)
53,728 68,830 29,917 45,815 23,499 8,243
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
46 dari 50
REKALKULASI HASIL ANALISIS
No Uraian Jenis Peralatan Jumlah Alat Produksi Alat per
unit Satuan
Biaya Peralatan
(Rp/jam/unit) 1. Stripping top soil rencana saluran Bulldozer 2 1,542 m3 B/jam 53,728 2. Galian Saluran Back Hoe 6 67,8 m3 B/jam 68,728 Dump Truck 18 23,74 m3 B/jam 29,917
3. Striping Borrow area Bulldozer 2 13 m3 B/jam 53,728 4. Pengambilan bahan dari borrow area Power Shovel 2 73.9 m3 C/jam 45,815 Dump Truck 22 6,993 m3 C/jam 29,917
5. Penghamparan bahan Bulldozer 1 974,87 m3 C/jam 53,728 6. Penyiraman Water Tanker 2 12,05 m3 C/jam 23,499 7. Pemadatan Vibroller 5 127.6 m3 C/jam 5,243 8. Finishing tanggul Power Shovel 2 73.9 m3 C/jam 45,815 Back Hoe 6 61.02 m3 C/jam 68,830
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
47 dari 50
B.7. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
JENIS PEKERJAAN : PEMBUATAN SALURAN URAIAN PEKERJAAN : 1. Stripping top soil dengan Bulldozer 2. Galian dengan Back Hoe 3. Pembuangan dengan D. Truck 4. Pengawas 1 orang 5. Pengatur 5 orang 6. Pekerja 10 orang KUANTITAS PEKERJAAN : V = 197.336 m3 B PRODUKSI B. HOE, 6 UNIT : Q = 67,8 m3 B/jam unit exc.
No. Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Dasar
Jumlah Harga
I. BAHAN 1. - - - - 2. - - - - 3. - - - - 4. - - - - 5. - - - -
II. TENAGA 1. Mandor orang 1 1,250 1,250 2. Tukang orang 5 1,000 5,000 3. Pekerja orang 10 800 8,000
III. ALAT 1. Bulldozer unit 2 53,728 107,456 2. Back Hoe unit 6 68,830 412,980 3. D. Truck unit 18 29,917 538,506 Sub-total 1,073,192
IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% 107,319.2
V. JUMLAH HARGA B (Rp/jam) 1,180,511
VI. ∑=n
1B
n.Qp1H.SP B)(Rp/m3 2,901.94
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
48 dari 50
JENIS PEKERJAAN : PEMBUATAN BADAN TANGGUL URAIAN PEKERJAAN : 1. Stripping top soil dengan Bulldozer 2. Pengambilan bahan dengan P. Shovel 3. Pengangkutan bahan D. Truck 4. Penghamparan dengan Bulldozer 5. Penyiraman dengan W. Tanker 6. Pemadatan dengan V. Roller 7. Pengawas 2 orang 8. Pengatur 3 orang 9. Pekerja 10 orang KUANTITAS PEKERJAAN : V = 81.666 m3 B = 73,500 m3 C PRODUKSI; 2 μ P. Shovel : Q = 73,9 m3 C/jam unit exc.
No. Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Dasar
Jumlah Harga
I. BAHAN 1. - - - - 2. - - - - 3. - - - - 4. - - - - 5. - - - -
II. TENAGA 1. Mandor orang 2 1,250 1,250 2. Tukang orang 3 1,000 5,000 3. Pekerja orang 10 800 8,000
III. ALAT 1. Bulldozer unit 2 53,728 107,456 2. P. Shovel unit 2 45,815 91,630 3. D. Truck unit 22 29,917 538,506 4. W. Tanker unit 2 23,499 46,998 5. V. Roller unit 5 5,243 26,215 Sub-total 943,973
IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% 94,397
V. JUMLAH HARGA B (Rp/jam) 1,038,370
VI. ∑=n
1B
n.Qp1H.SP C)(Rp/m3 7,025.50
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
49 dari 50
JENIS PEKERJAAN : FINISHING BADAN TANGGUL URAIAN PEKERJAAN : 1. Pembuatan dilakukan dengan 2 μ P. Shovel dan 5 μ B.Hoe 2. Hasil pemotongan di buang di sisi luar tanggul secara bebas 3. Pengawas 1 orang 4. Pengatur 2 orang 5. Pekerja 5 orang KUANTITAS PEKERJAAN : V = 39.408 m3 B = 35,476,2 m3 C PRODUKSI; P. Shovel 2 unit : Q = 73,9 m3 C/jam unit B. Hoe 6 unit : Q = 61,02 m3 C/jam unit : Q = 67,46 m3 C/jam unit
No. Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Dasar
Jumlah Harga
I. BAHAN 1. - - - - 2. - - - - 3. - - - - 4. - - - - 5. - - - -
II. TENAGA 1. Mandor orang 1 1,250 1,250 2. Tukang orang 2 1,000 2,000 3. Pekerja orang 5 800 4,000
III. ALAT 1. P. Shovel unit 2 45,815 91,630 2. B. Hoe unit 6 68,830 412,980 Sub-total 504,610
IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% 50,461 V. JUMLAH HARGA B (Rp/jam) 555,071
VI. ∑=n
1B
n.Qp1H.SP C)(Rp/m3 1,028.51
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
50 dari 50
Bibliografi
ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken), Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta.
Jun Achmadi Mukomoko, Ir. 1973, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, CV. Gaya Media Pratama, Jakarta.
Zainal A. Z, 2001, Analisis bangunan, menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli 1999.
Direktorat Jenderal Pengairan, Metode Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Pengairan, Maret 1994.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya Pelaksanaan Konsruksi, Desember 2005.
Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan Peralatan, Desember 2005.
A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern). Penerbit Nova, Bandung, 1994.
A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern) Lanjutan. Penerbit Nova, Bandung, 1994.
SNI 03-2835-2002, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan