bahan statistika Materi 1-4

download bahan statistika Materi 1-4

of 77

description

statistka dasar

Transcript of bahan statistika Materi 1-4

  • STATISTIKA :Kegiatan untuk : mengumpulkan data menyajikan data menganalisis data dengan metode tertentu menginterpretasikan hasil analisis

    KEGUNAAN

    ?

    STATISTIKA DESKRIPTIF :Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagianatau seluruh data (pengamatan) tanpa pengambilan kesimpulan

    STATISTIKA INFERENSI :Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untukmenganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan.Statistika inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif)

    Melalui fase

    dan fase

    1. Konsep Statistika

  • 2. Statistika & Metode Ilmiah

    METODE ILMIAH :Adalah salah satu cara mencari kebenaran yang bila ditinjau dari segi penerapannya, resiko untuk keliru paling kecil.

    LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE ILMIAH :1. Merumuskan masalah2. Melakukan studi literatur3. Membuat dugaan-dugaan, pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis

    4. Mengumpulkan dan mengolah data, menguji hipotesis, atau menjawab pertanyaan

    5. Mengambil kesimpulan

    PERAN STATISTIKA

    INSTRUMEN

    SAMPEL

    VARIABEL

    SIFAT DATA

    METODE ANALISIS

  • 3. Data

    DATA terbagi atas DATA KUALITATIF dan DATA KUANTITATIF

    DATA KUALITATIF :Data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka.Contoh : jenis pekerjaan, status marital, tingkat kepuasan kerja

    DATA KUANTITATIF :Data yang dinyatakan dalam bentuk angkaContoh : lama bekerja, jumlah gaji, usia, hasil ulangan

    DATA

    JENISDATA

    NOMINALORDINAL

    INTERVALRASIO

    KUALITATIF KUANTITATIF

  • 4. Data

    DATA NOMINAL :Data berskala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi.CIRI : posisi data setara

    tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :)CONTOH : jenis kelamin, jenis pekerjaan

    DATA ORDINAL :Data berskala ordinal adalah data yang dipeoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat hubunganCIRI : posisi data tidak setara

    tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :)CONTOH : kepuasan kerja, motivasi

    DATA INTERVAL :Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui.CIRI : Tidak ada kategorisasi

    bisa dilakukan operasi matematikaCONTOH : temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F, sistem kalender

    DATA RASIO :Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut.CIRI : tidak ada kategorisasi

    bisa dilakukan operasi matematikaCONTOH : gaji, skor ujian, jumlah buku

  • 5. Pengolahan Data

    PROSEDUR PENGOLAHAN DATA :

    A. PARAMETER : Berdasarkan parameter yang ada statistik dibagi menjadi

    Statistik PARAMETRIK : berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi; jenis data interval atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal.

    Statistik NONPARAMETRIK : inferensi statistik tidak membahas parameter-parameter populasi; jenis data nominal atau ordinal; distribusi data tidak diketahui atau tidak normal

    B. JUMLAH VARIABEL : berdasarkan jumlah variabel dibagi menjadi

    Analisis UNIVARIAT : hanya ada 1 pengukuran (variabel) untuk n sampel atau beberapa variabel tetapi masing-masing variabel dianalisis sendiri-sendiri. Contoh : korelasi motivasi dengan pencapaian akademik.

    Analisis MULTIVARIAT : dua atau lebih pengukuran (variabel) untuk n sampel di mana analisis antar variabel dilakukan bersamaan. Contoh : pengaruh motivasi terhadap pencapaian akademik yang dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan orang tua, faktor sosial ekonomi, faktor sekolah.

  • 6. Pengolahan Data

    MULAI

    JumlahVariabel

    ?

    AnalisisUnivariat

    AnalisisMultivariat

    JenisData ?

    StatistikParametrik

    StatistikNon Parametrik

    SATU DUA / LEBIH

    INTERVAL

    RASIO

    NOMINAL

    ORDINAL

  • 7. Penyajian Data

    TABELTabel 1.1 Bidang Pekerjaan berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

    Count

    1 8 6 15

    1 7 8

    4 3 5 12

    2 14 11 27

    3 4 6 13

    10 30 35 75

    administ rasi

    personalia

    produks i

    marketing

    keuangan

    bidang

    pekerjaan

    Jumlah

    SMU Akademi Sarjana

    pendidikan

    Jumlah

    GRAFIK administrasipersonalia

    produksi

    marketing

    keuangan

    bidang pekerjaan

    Pies show counts

  • 8. Membuat Tabel

    TABEL : memberikan informasi secara rinci. Terdiri atas kolom dan baris

    TABEL

    KOLOM

    Kolom pertama : LABEL

    Kolom kedua . n : Frekuensi atau label

    BARIS Berisikan data berdasarkan kolom

    Asal Wilayah

    Pendapat tentang sertifikasi

    JumlahSangat perlu

    Perlu Tidak tahu

    Tidak perlu

    Sangat tdk

    perlu

    Jawa Barat

    Jawa Tengah

    Jawa Timur

    NTT

    Papua

    Jumlah

    Tabel Tabulasi Silang

  • 9. Membuat Grafik

    GRAFIK : memberikan informasi dengan benar dan cepat, tetapi tidak rinci.

    Syarat :1. Pemilihan sumbu (sumbu tegak dan sumbu datar), kecuali grafik lingkaran2. Penetapan skala (skala biasa, skala logaritma, skala lain)3. Ukuran grafik (tidak terlalu besar, tinggi, pendek)

    Sum

    bu tegak

    1

    2

    3

    4

    1 2 3 4

    Sumbu datar

    0

    Titikpangkal

    Jenis Grafik :

    Grafik Batang (Bar)

    Grafik Garis (line)

    Grafik Lingkaran (Pie)

    Grafik Interaksi (Interactive)

  • bidang pekerjaan

    keuanganmarketingproduksipersonaliaadministrasi

    Co

    un

    t

    30

    20

    10

    0

    bidang pekerjaan

    keuanganmarketingproduksipersonaliaadministrasi

    Jum

    lah

    30

    20

    10

    0

    keuangan

    marketing

    produksi

    personalia

    administrasi

    prestasi kerja

    sangat baikbaikcukup baikjeleksangat jelek

    Me

    an

    ga

    ji p

    erb

    ula

    n

    800000

    700000

    600000

    500000

    400000

    300000

    Jenis kelamin

    laki-laki

    w anita

    10. Jenis Grafik

    Grafik Batang (Bar) Grafik Garis (line)

    Grafik lingkaran (pie) Grafik Interaksi (interactive)

  • 11. Frekuensi

    FREKUENSI : banyaknya data untuk satu kelompok/klasifikasi

    KELOMPOK FREKUENSI

    Kelompok ke-1 f1

    Kelompok ke-2 f2

    Kelompok ke-3 f3

    Kelompok ke-i fi

    Kelompok ke-k fk

    kn = fi

    i=1

    Pendidikan Frekuensi

    S1 62

    S2 19

    S3 9

    90

    kn = fi = f1 + f2 + f3 +.. + fi + + fk

    i=1

  • DISTRIBUSI FREKUENSI : mengelompokkan data interval/rasio dan menghitung banyaknya data dalam satu kelompok/klasifikasi

    12. Distribusi Frekuensi

    Membuat distribusi frekuensi :1. Mencari sebaran (range) yakni selisih antara data paling besar

    dengan data paling kecil) 35 20 = 152. Menentukan banyak kelas dengan rumus k = 1 + 3,3 log n

    71. Menentukan panjang kelas dengan rumus

    p = sebaran / banyak kelas 15/7 = 2

    KELOMPOK USIA FREKUENSI

    20 21 11

    22 23 17

    24 25 14

    26 27 12

    28 29 7

    30 31 18

    32 - 33 5

    34 - 35 1

    USIA FREKUENSI

    20 5

    21 6

    22 13

    23 4

    24 7

    25 7

    26 7

    27 5

    28 3

    29 4

    30 15

    31 3

    33 5

    35 1

  • 11. Frekuensi

    FREKUENSI : banyaknya data untuk satu kelompok/klasifikasi

    KELOMPOK FREKUENSI

    Kelompok ke-1 f1

    Kelompok ke-2 f2

    Kelompok ke-3 f3

    Kelompok ke-i fi

    Kelompok ke-k fk

    kn = fi

    i=1

    Pendidikan Frekuensi

    S1 62

    S2 19

    S3 9

    90

    kn = fi = f1 + f2 + f3 +.. + fi + + fk

    i=1

  • DISTRIBUSI FREKUENSI : mengelompokkan data interval/rasio dan menghitungbanyaknya data dalam satu kelompok/klasifikasi

    12. Distribusi Frekuensi

    Membuat distribusi frekuensi :1. Mencari sebaran (range) yakni selisih antara data paling besar

    dengan data paling kecil) 35 20 = 152. Menentukan banyak kelas dengan rumus k = 1 + 3,3 log n 73. Menentukan panjang kelas dengan rumus

    p = sebaran / banyak kelas 15/7 = 2

    KELOMPOK USIA FREKUENSI

    20 21 11

    22 23 17

    24 25 14

    26 27 12

    28 29 7

    30 31 18

    32 - 33 5

    34 - 35 1

    USIA FREKUENSI

    20 5

    21 6

    22 13

    23 4

    24 7

    25 7

    26 7

    27 5

    28 3

    29 4

    30 15

    31 3

    33 5

    35 1

  • 13. Ukuran Tendensi Sentral

    RATA-RATA : suatu bilangan yang bertindak mewakili sekumpulan bilanganRATA-RATA HITUNG (RERATA) : jumlah bilangan dibagi banyaknya

    X1 + X2 + X3 + + Xnn

    n Xii =1

    n

    X =

    Bila terdapat sekumpulan bilangan di mana masing-masing bilangannya memiliki frekuensi,maka rata-rata hitung menjadi :

    X1 f1 + X2 f2 + X3 f3 + + Xkfkf1 + f2 + f3 + + fk

    X =

    k

    Xifii =1

    k

    fii =1Cara menghitung :

    Bilangan (Xi) Frekuensi (fi) Xi fi

    70 3 210

    63 5 315

    85 2 170

    Jumlah 10 695

    Maka : X = 69510

    = 69.5

  • 14. Median

    MEDIAN : nilai tengah dari sekumpulan data setelah diurutkan yang fungsinya membantumemperjelas kedudukan suatu data.

    Contoh : diketahui rata-rata hitung nilai ulangan dari sejumlah siswa adalah 6.55. Pertanyaannya adalah apakah siswa yang memperoleh nilai 7termasuk istimewa, baik, atau biasa-biasa saja ?

    Jika nilai ulangan tersebut adalah : 10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4,maka rata-rata hitung = 6.55, median = 6Kesimpulan : nilai 7 termasuk kategori baik sebab berada di atas rata-rata hitung

    dan median (kelompok 50% atas)

    Jika nilai ulangan tersebut adalah : 8 8 8 8 8 8 7 5 5 4 3, maka rata-rata hitung = 6.55, median = 8Kesimpulan : nilai 7 termasuk kategori kurang sebab berada di bawah median

    (kelompok 50% bawah)

    Jika sekumpulan data banyak bilangannya genap (tidak mempunyai bilangan tengah)Maka mediannya adalah rerata dari dua bilangan yang ditengahnya.Contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8 8 9 maka median (5+6) : 2 = 5.5

  • 15. Modus

    MODUS : bilangan yang paling banyak muncul dari sekumpulan bilangan, yang fungsinya untuk melihat kecenderungan dari sekumpulan bilangan tersebut.

    Contoh : nilai ulangan 10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4 Maka : s = 6 ; k = 3 ; p =2

    rata-rata hitung = 6.55 ; median = 6modus = 5 ; kelas modus = 5 - 7

    Nilai Frekuensi

    10 2

    8 1

    7 2

    6 1

    5 4

    4 1

    Jumlah 11

    Nilai Frekuensi

    8 10 3

    5 7 7

    2 4 1

    Jumlah 11

    Mo X Me

    +-

    Kurva positif apabila rata-rata hitung > modus / medianKurva negatif apabila rata-rata hitung < modus / median

  • 16. Ukuran Penyebaran

    Rentang (range) : selisih bilangan terbesar dengan bilangan terkecil. Sebaran merupakan ukuran penyebaran yang sangat kasar, sebab hanya bersangkutan dengan bilangan terbesar dan terkecil.

    A : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10B : 100 100 100 100 100 10 10 10 10 10C : 100 100 100 90 80 30 20 10 10 10

    Contoh :X = 55r = 100 10 = 90

    UKURAN YANG MENYATAKAN HOMOGENITAS / HETEROGENITAS :1. RENTANG (Range)2. DEVIASI RATA-RATA (Average Deviation)3. VARIANS (Variance)4. DEVIASI STANDAR (Standard Deviation)

    Rata-rata

  • 17. Deviasi rata-rata Deviasi Rata-rata : penyebaran Berdasarkan harga mutlak simpanganbilangan-bilangan terhadap rata-ratanya.

    Nilai X X - X |X X|

    100 45 45

    90 35 35

    80 25 25

    70 15 15

    60 5 5

    50 -5 5

    40 -15 15

    30 -25 25

    20 -35 35

    10 -45 45

    Jumlah 0 250

    Nilai X X - X |X X|

    100 45 45

    100 45 45

    100 45 45

    90 35 35

    80 25 25

    30 -25 25

    20 -35 35

    10 -45 45

    10 -45 45

    10 -45 45

    Jumlah 0 390

    Kelompok A Kelompok B

    DR = 250 = 25 10

    DR = 390 = 3910

    Makin besar simpangan,makin besar nilai deviasi rata-rata

    DR =ni=1

    |Xi X|n

    Rata-rata

    Rata-rata

  • 18. Varians & Deviasi Standar

    Varians : penyebaran berdasarkan jumlah kuadrat simpangan bilangan-bilangan terhadap rata-ratanya ; melihat ketidaksamaan sekelompok data

    s2 =ni=1

    (Xi X)2

    n-1

    Deviasi Standar : penyebaranberdasarkan akar dari varians ;menunjukkan keragaman kelompok data

    s =ni=1

    (Xi X)2

    n-1

    Nilai X X -X (XX)2

    100 45 2025

    90 35 1225

    80 25 625

    70 15 225

    60 5 25

    50 -5 25

    40 -15 225

    30 -25 625

    20 -35 1225

    10 -45 2025

    Jumlah 8250

    Nilai X X -X (X X)2

    100 45 2025

    100 45 2025

    100 45 2025

    90 35 1225

    80 25 625

    30 -25 625

    20 -35 1225

    10 -45 2025

    10 -45 2025

    10 -45 2025

    Jumlah 15850

    Kelompok A Kelompok B

    s = 8250

    9 = 30.28 s = 15850

    9 = 41.97

    Kesimpulan :Kelompok A : rata-rata = 55 ; DR = 25 ; s = 30.28 Kelompok B : rata-rata = 55 ; DR = 39 ; s = 41.97

    Maka data kelompok B lebih tersebar daripada kelompok A

  • A behavioral science RM handout (after Dr. E. Lea Witta Dept. of Educational Research, Technology, and Leadership, University of Central Florida

  • 19. Normalitas, Hipotesis, Pengujian

    Distribusi Normal : kurva berbentuk bel, simetris, simetris terhadap sumbu yang melalui nilai rata-rata

    +s +2s +3s -s +2s+3s

    68%

    95%

    99%

    Lakukan uji normalitas Rasio Skewness & Kurtosis berada 2 sampai +2

    Rasio =

    Jika tidak berdistribusi normal, lakukan uji normalitas non parametrik (Wilcoxon, Mann-White, Tau Kendall)

    Skewness = kemiringan

    Kurtosis = keruncingan

    nilai

    Standard error

  • Review Page!

  • Pengaruh Nilai Statistik Dalam Pengambilan Keputusan Personal

    BERITA HARIAN NASIONALSepanjang tahun ini telah terjadi 20 kecelakaan pesawat dalam 100

    hari terakhir.

    Bila 5 hari yang lalu telah terjadi

    kecelakaan pesawat, sedangkan anda akan

    pergi dari Banda aceh ke Jakarta. Apakah

    anda akan naik pesawat?

    Berarti 5 hari sekali terjadi kecelakaan pesawat.

  • STK - Probabilitas

    0 < P(A) < 1, P() = 0, dan P(S) = 1

    Peluang : pengukuran numerik kemungkinan suatu kejadian terjadi

    P E L U A N G

    0 10,5

  • Percobaan (Eksperimen)

    Lempar koin

    Lempar dadu

    Kelahiran

    STK - Probabilitas

    Percobaan

    Gambar, Angka

    1,2,3,4,5,6

    Laki-laki, Perempuan

    Keluaran

  • RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN

    Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul atau terjadi pada suatu percobaan statistik.

    Ruang sampel dilambangkan dengan S dan anggota-anggotanyadisebut titik sampel.

    Kejadian adalah himpunan dari hasil yang muncul atau terjadipada suatu percobaan statistik.

    Kejadian dilambangkan dengan A dan anggota-anggotanyadisebut juga titik sampel.

    STK - Probabilitas

  • RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN (lanjutan)

    Ruang sampel S Himpunan semesta S

    Kejadian A Himpunan bagian A

    Titik sampel Anggota himpunan

    STK - Probabilitas

    A

    S

  • RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN

    (lanjutan)

    Bila kejadian A terjadi dalam m cara pada ruang sampel S

    yang terjadi dalam n cara maka probabilitas kejadian A

    adalah :

    dimana :

    n(A) = banyak anggota A

    n(S) = banyak anggota S

    n

    m

    Sn

    An AP

    STK - Probabilitas

  • RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN

    (lanjutan)

    STK - Probabilitas

    Keluaran Percobaan

    Percobaan multi langkah (n1)(n2)...(nk)

    Kombinasi

    Permutasi

  • RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN

    (lanjutan)Contoh :

    Pada pelemparan 2 buah uang logam :

    a. Tentukan ruang sampel!

    b. Bila A menyatakan kejadian munculnya sisi-sisi yang sama dari 2 uang

    logam tersebut, tentukan probabilitas kejadian A!

    Jawab :

    a. Ruang sampelnya :

    b. A = {(,g,g),(a,a)} , maka n(A) = 2 dan n(S) = 4, sehingga probabilitas

    kejadian A adalah :

    Uang logam 2

    g a

    Uang

    Logam 1

    g (g,g) (g,a)

    a (a,g) (a,a)

    2

    1

    4

    2

    Sn

    An AP

    STK - Probabilitas

  • RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN

    (lanjutan)

    Latihan :

    Pada pelemparan dua buah dadu :

    a. Tentukan ruang sampelnya!

    b. Bila A menyatakan kejadian munculnya dua dadu dengan muka sama, tentukan P(A)!

    c. Bila B menyatakan kejadian munculnya jumlah muka dua dadu kurang dari 5, tentukan P(B)!

    d. Bila C menyatakan kejadian munculnya jumlah muka dua dadu lebih dari sama dengan 7, tentukan P(C)!

    STK - Probabilitas

  • PERMUTASI

    Susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-

    anggota suatu himpunan dengan mengambil

    seluruh atau sebagian anggota himpunan dan

    memberi arti pada urutan anggota dari

    masing-masing susunan tersebut.

    Permutasi ditulis dengan P.

  • PERMUTASI (lanjutan)

    Bila himpunan terdiri dari n anggota dan diambil sebanyak

    r, maka banyaknya susunan yang dapat dibuat adalah :

    Contoh :

    Bila n=4 dan r=2, maka

    !r-nn!

    Prn

    12

    2!

    4.3.2!

    2!

    4!

    !2-4

    4! P24

    STK - Probabilitas

  • KOMBINASI

    Susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-anggota suatu himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian dari anggota himpunan itu tanpa memberi arti pada urutan anggota dari masing-masing susunan tersebut.

    Kombinasi ditulis dengan C.

    STK - Probabilitas

  • KOMBINASI (lanjutan)

    Bila himpunan terdiri dari n anggota dan diambil sebanyak

    r, maka banyaknya susunan yang dapat dibuat adalah :

    Contoh :

    Bila n=4 dan r=2, maka

    STK - Probabilitas

    !r-nr!n!

    C nrrn

    6 1.2.2!

    4.3.2!

    2!2!

    4!

    !2-42!

    4! C 4224

  • KOMBINASI (lanjutan)

    Contoh :

    Dalam suatu kelompok terdiri dari 4 orang ahli mesin dan 3 orang ahli elektronika. Buatlah juri yang terdiri dari 2 orang ahlielektronika dan 1 orang ahli mesin!

    Jawab :

    Banyaknya jenis juri yang dapat dibentuk adalah

    4 x 12 = 48 jenis juri.

    12 2!

    4.3.2!

    2!1!

    3!

    !2-32!

    3! C

    4 3!

    4.3!

    1!3!

    4!

    !1-41!

    4! C

    3

    223

    4

    114

    STK - Probabilitas

  • LATIHAN

    1. Aturan dari sebuah lotre adalah mengambil secara acak 6 bilangan bulat dari 47 bilangan bulat. Berapa banyak kemungkinan keluaran yang mungkin?

    2. Dua item dari 5 item diambil secara acak untuk diteliti. Ada berapa cara mengambil 2 dari 5 item tersebut?

    3. Jika 2 item diambil satu terlebih dahulu dan diperiksa, baru setelah itu diambil yang kedua. Berapa kemungkinan cara mengambil 2 dari 5 item tersebut?

    STK - Probabilitas

    10 !2-52!

    5! C 5225

    20

    3!

    5!

    !2-5

    5! P25 AB BA AC CA AD DA AE EA BC CB BD DB BE EB

    CD DC CE EC DE dan ED

    AB AC AD AE BC BD BE CD CE dan DE

    3.

    2.

  • KONSEP PROBABILITAS Banyaknya kejadian yang sulit diketahui dengan pasti.

    Akan tetapi kejadian tersebut dapat kita ketahui akan terjadidengan melihat fakta-fakta yang ada.

    Dalam statistika fakta-fakta tersebut digunakan untukmengukur derajat kepastian atau keyakinan yang disebutdengan Probabilitas atau Peluang dan dilambangkandengan P.

    STK - Probabilitas

  • PERUMUSAN PROBABILITAS

    Bila kejadian E terjadi dalam m cara dari seluruh n cara

    yang mungkin terjadi dimana masing-masing n cara

    tersebut mempunyai kesempatan atau kemungkinan yang

    sama untuk muncul, maka probabilitas kejadian E adalah :

    n

    m EP

    STK - Probabilitas

  • PERUMUSAN PROBABILITAS (lanjutan)

    Contoh :

    Hitung probabilitas memperoleh kartu hati bila sebuah

    kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge

    yang lengkap!

    Jawab:

    Jumlah seluruh kartu = 52

    Jumlah kartu hati = 13

    Misal E adalah kejadian munculnya kartu hati, maka :

    52

    13

    n

    m EP

    STK - Probabilitas

  • SIFAT PROBABILITAS KEJADIAN A

    Bila 0

  • PERUMUSAN PROBABILITAS

    KEJADIAN MAJEMUK

    Maka banyak anggota himpunan gabungan A dan B adalah :

    Kejadian majemuk adalah gabungan atau irisan kejadian A dan B, maka

    probabilitas kejadian gabungan A dan B adalah:

    BAn-n(B) n(A) BAn

    BAP-P(B) P(A) BAP

    STK - Probabilitas

    BA

    S S

    AB

  • PERUMUSAN PROBABILITAS

    KEJADIAN MAJEMUK (lanjutan)

    Untuk 3 kejadian maka :

    Maka Probabilitas majemuknya adalah :

    CBAPCBP-CAP-BAP-CPBPAP CBAP

    STK - Probabilitas

    BA

    S

    C

  • PERUMUSAN PROBABILITAS

    KEJADIAN MAJEMUK (lanjutan)

    Contoh 1 :

    Diambil satu kartu acak dari satu set kartu bridge yang

    lengkap. Bila A adalah kejadian terpilihnya kartu As dan B

    adalah kejadian terpilihnya kartu wajik, maka hitunglah

    Jawab :

    BAP

    13

    4

    52

    16

    52

    1

    52

    13

    52

    4

    BAPBPAP BAP Maka

    wajik)As(kartu 52

    1 BAP ,

    52

    13 BP ,

    52

    4 AP

    STK - Probabilitas

  • PERUMUSAN PROBABILITAS KEJADIAN MAJEMUK

    (lanjutan)Contoh 2 :

    Peluang seorang mahasiswa lulus Kalkulus adalah 2/3 dan peluang ia

    lulus Statistika adalah 4/9. Bila peluang lulus sekurang-kurangnya satu

    mata kuliah di atas adalah 4/5, berapa peluang ia lulus kedua mata

    kuliah tersebut?

    Jawab :

    Misal A = kejadian lulus Kalkulus B = kejadian lulus Statistika

    45

    14

    5

    4

    9

    4

    3

    2

    BAPBPAPBAP

    BAPBPAPBAP

    5

    4BAP ,

    9

    4BP ,

    3

    2AP

    STK - Probabilitas

  • DUA KEJADIAN SALING LEPAS

    Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang pada S dan berlaku

    maka A dan B dikatakan dua kejadian yang saling lepas.

    Dua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi secara bersamaan.

    Dengan demikian probabilitas adalah :

    0BA

    BA

    STK - Probabilitas

    BA

    S

    BPAPBAP

  • DUA KEJADIAN SALING LEPAS (lanjutan)

    Contoh :

    Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas munculnya

    muka dua dadu dengan jumlah 7 atau 11!

    Jawab :

    Misal A = kejadian munculnya jumlah 7

    B = kejadian munculnya jumlah 11

    Tentukan ruang sampelnya dulu! Dari ruang sampel akan diperoleh :

    A = {(6,1),(5,2),(4,3),(2,5),(1,6),(3,4)}

    B = {(6,5),(5,6)}

    Maka yang berarti A dan B saling lepas.

    P(A) = 4/36 , P(B)=2/36 sehingga

    6

    1

    36

    6

    36

    2

    36

    4BPAPBAP

    0BAP

    STK - Probabilitas

  • DUA KEJADIAN

    SALING KOMPLEMENTER

    Bila maka Ac atau A adalah himpunan S yang bukan

    anggota A.

    Dengan demikian

    dan

    Rumus probabilitasnya :

    SA

    0A'A

    STK - Probabilitas

    S

    AA

    SA'A AP1A'P

  • DUA KEJADIAN

    SALING KOMPLEMENTER

    Latihan

    Sebuah kotak berisi 8 bola merah, 7 bola putih, dan 5

    bola biru. Jika diambil 1 bola secara acak, tentukan

    probabilitas terpilihnya:

    a. Bola merah

    b. Bola putih

    c. Bola biru

    d. Tidak merah

    e. Merah atau putih

    STK - Probabilitas

  • DUA KEJADIAN

    SALING BEBAS

    Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling

    bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan

    sebaliknya kejadian B juga tidak mempengaruhi kejadian A.

    Rumus :

    BP.APBAP

    STK - Probabilitas

  • DUA KEJADIAN SALING BEBAS

    (lanjutan)Contoh :

    Pada pelemparan dua buah dadu, apakah kejadian munculnya muka X=5 dadu II saling bebas?

    Jawab :

    A= kejadian munculnya muka X=5 dadu II

    Dari ruang sampel diperoleh :

    A={(1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6), (2,1),(2,2),(2,3),(2,4),(2,5),

    (2,6), (3,1),(3,2),(3,3),(3,4),(3,5),(3,6)}

    B={(1,5),(2,5),(3,5),(4,5),(5,5),(6,5),(1,6),(2,6),(3,6),

    (4,6),(5,6),(6,6)}

    Maka diperoleh

    P(A) = 18/36 = dan P(B) = 12/36 = 1/3

    Tetapi juga berlaku

    maka A dan B saling bebas.

    (3,6)}(2,6),,(3,5)(1,6)(2,5),{(1,5), BA

    B.PAP3

    1.

    2

    1

    6

    1BAP

    STK - Probabilitas

    6

    1

    36

    6 BAP

  • PROBABILITAS BERSYARAT

    Kejadian A terjadi dengan syarat kejadian B lebih dulu

    terjadi, dikatakan kejadian A bersyarat B dan ditulis A/B.

    Probabilitas terjadinya A bila kejadian B telah terjadi

    disebut probabilitas bersyarat P(A/B).

    Rumusnya :

    0BP , BP

    BAPA/BP

    STK - Probabilitas

  • PROBABILITAS BERSYARAT

    (lanjutan)

    Contoh :

    Diberikan populasi sarjana disuatu kota yang dibagi menurut jeniskelamin dan status pekerjaan sebagai berikut :

    Akan diambil seorang dari mereka untuk ditugaskan melakukanpromosi barang. Ternyata yang terpilih adalah dalam status bekerja, berapakah probabilitasnya bahwa dia :

    a. Laki-laki b. wanita

    Bekerja Menganggur Jumlah

    Laki-laki

    Wanita

    460

    140

    40

    260

    500

    400

    Jumlah 600 300 900

    STK - Probabilitas

  • PROBABILITAS BERSYARAT

    (lanjutan)

    Jawab :

    A=kejadian terpilihnya sarjana telah bekerja

    B=kejadian bahwa dia laki-laki

    a.

    b. Cari sendiri!

    30

    23

    600

    460

    AP

    BAPA/BP

    900

    600AP maka 600An

    900

    460BAP maka 460BAn

    STK - Probabilitas

  • PROBABILITAS BERSYARAT

    Untuk Kejadian Saling Bebas

    Bila A dan B dua kejadian dalam ruang sampel S yang

    saling bebas dengan P(A)=0 dan P(B)=0 maka berlaku :

    Bila

    Untuk kejadian A,B, dan C maka :

    BPB/APdan APA/BP

    BP.A/BPBAP

    maka , BP

    BAPA/BP

    STK - Probabilitas

    CP.B/CP.CA/BPCBAP

  • PROBABILITAS BERSYARAT

    Untuk Kejadian Saling Bebas

    Contoh :

    Misal kita mengambil 3 kartu (diambil 3 kali) pada kartu bridge yang lengkap. Setiap mengambil kartu, kartu yang terpilih tidak dikembalikan pada kelompok kartu tersebut. Hal ini dikatakan pengambilan kartu tanpa pengembalian. Tentukanlah probabilitas untuk memperoleh 3 kartu As!

    STK - Probabilitas

  • PROBABILITAS BERSYARAT

    Untuk Kejadian Saling Bebas

    Jawab :

    S = kumpulan kartu dimana n(S) = 52

    A = terpilih kartu As pada pengambilan pertama

    B/A = terpilih kartu As pada pengambilan kedua dengansyarat pada pengambilan pertama terpilih kartu As

    C/ = terpilih kartu As pada pengambilan ketigadengan syarat pada pengambilan pertama dan keduaterpilih kartu As

    BA

    STK - Probabilitas

  • PROBABILITAS BERSYARAT

    Untuk Kejadian Saling Bebas

    Pengambilan 1 : n(A)=4 dan n(S)=52

    Pengambilan 2 : n(B/A)=3 dan n(S)=51

    Pengambilan 3 : n(C/ ) =2 dan n(S)=50

    Maka :

    BA

    525.5

    1

    52

    4.

    51

    3.

    50

    2

    AP.B/AP.BC/APCBAP

    STK - Probabilitas

  • DISTRIBUSI DISKRIT

  • VARIABEL ACAK

    VARIABEL ACAK :

    suatu fungsi yang nilainya berupa bilangannyata yang ditentukan oleh setiap unsur dalamruang sampel.

    Variabel acak ada 2, yaitu :

    1. Variabel Random Diskrit/ Cacah

    digunakan untuk data cacahan

    2. Variabel Random Kontinu

    digunakan untuk data ukur

  • Contoh :

    pada percobaan pelemparan mata uang.

    Misal banyaknya muncul gambar

    dinyatakan x, maka x = variabel acak

  • Ruang Sampel :

    Diskrit :

    ruang sampel yang mengandung titik sampel

    sebanyak bilangan cacah

    Kontinu :

    mengandung titik sampel sebanyak titik pada

    sebuah garis

  • DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT

    Adalah sebuah tabel atau rumus yang mencantumkan

    semua kemungkinan nilai variabel acak diskrit dan

    nilai peluangnya

    x P(x)

    0

    1

    2

    2/4

  • Contoh :

    1) Tentukan rumus distribusi peluang

    banyaknya sisi gambar bila sebuah uang

    logam dilempar 3 kali. Buatlah tabelnya ?

    Eksperimen :

    pelemparan 1 mata uang 3x, Banyaknya titik

    sampel = 23 = 8

    S ={AAA, AAG, AGG, GGG, AGA, GAG,

    GAA, GGA}

  • Banyaknya muncul sisi gambar adalah

    Jadi fungsi peluang adalah :

    Untuk x = 0,1,2,3

    Tabel distribusi peluang :

    x

    3

    8

    3

    )(

    x

    f x

  • 2) Sebuah dadu dilemparkan 2x

    Misalkan : x = jumlah titik dadu dalam kedua

    lemparan itu, maka

    x = 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

    Tabel distribusi probabilitas x :

    a) P(x>8) = P(x=9)+P(x=10)+P(x=11)+ P(x=12)

    = =

    b) P(4

  • 3) Eksperimen : 8 bit (1 byte) dibangkitkan secara acak.

    Variabel random y = banyak bit 1 dalam byte

    y = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

    y = 0 n = c(8,0) = 1

    y = 1 n = c(8,1) = 8

    y = 2 n = c(8,2) = 28

    y = 3 n = c(8,3) = 56

    y = 4 n = c(8,4) = 70

    y = 5 n = c(8,5) = 56

    y = 6 n = c(8,6) = 28

  • y = 7 n = c(8,7) = 8

    y = 8 n = c(8,8) = 1

    n(S)=banyak cara membangkitkan 8 bit(0 & 1)

    = = 256

    Tabel distribusi probabilitas x :

  • 4) Sebuah toko menjual obral 15 radio, diantara

    radio tsb, terdapat 5 yang rusak. Jika seorang

    calon pembeli melakukan tes tiga radio yang

    dipilih secara random. Tuliskan distribusi

    probabilitas x = banyaknya radio yang rusak

    dalam sampel itu dan tabelnya

  • Proses Bernoulli

    Distribusi Binomial

    Distribusi Geometrik

    Distribusi Hipergeometrik

    Proses & Distribusi Poisson

    Pendekatan untuk Distribusi Binomial

    Distribusi Variabel Random Diskrit

  • Percobaan Bernoulli adalah percobaan yang memenuhi kondisi-kondisi berikut:

    1. Satu percobaan dengan percobaan yang lain independen. Artinya, sebuah hasil tidak mempengaruhi muncul atau tidak munculnya hasil yang lain.

    2. Setiap percobaan memberikan dua hasil yang mungkin, yaitu sukses* dan gagal. Kedua hasil tersbut bersifat mutually exclusive dan exhaustive.

    3.Probabilitas sukses, disimbolkan dengan p, adalah tetap atau konstan. Probabilitas gagal, dinyatakan dengan q, adalah q = 1-p.* Istilah sukses dan gagal adalah istilah statistik yang tidak memiliki implikasi positif atau negatif.

    Proses Bernoulli

  • Percobaan Bernouli:

    Setiap percobaan menghasilkan dua kejadian:(a) kelahiran anak: laki-laki-perempuan; (b) transaksi saham: jual- beli, (c) perkembangan suku bunga: naikturun dan lain-lain.

  • DISTRIBUSI PROBABILITAS BINOMIAL

    Rumus distribusi probabilitas binomial:

    rnr qprnr

    nr

    .

    )!(!

    !)(P

    Dimana:P(r) : Nilai probabilitas binomial p : Probabilitas sukses suatu kejadian dalam setiap percobaanr : Banyaknya peristiwa sukses suatu kejadian untuk keseluruhan percobaan n : Jumlah total percobaan q : Probabilitas gagal suatu kejadian yang diperoleh dari q = 1-p

  • PT MJF mengirim buah melon ke Hero. Buah yang dikirim 90% diterima dan sisanya ditolak. Setiap hari 15 buah dikirim ke Hero. Berapa peluang 15 dan 13 buahditerima? Hitung probabilitas 10 buah diterima???

  • DISTRIBUSI POISSON

    Dikembangkan oleh Simon Poisson

    Poisson memperhatikan bahwa distribusi binomial sangatbermanfaat dan dapat menjelaskan dengan baik, namununtuk n di atas 50 dan nilai P(p) sangat kecil akan sulitmendapatkan nilai binomialnya.

    Rumus:

    P(X) = xe-/X!

  • Jawab:n = 120 X=5 p=0,1 =n.p =120 x 0,1 = 12

    P(X) = 1252,71828-12/5! = 0,0127

    Untuk mendapatkan nilai distribusi Poisson, dapat digunakan tabeldistribusi Poisson. Carilah Nilai = 12 dan nilai X = 5, maka akandidapat nilai 0,0127

    Jumlah emiten di BEJ ada 120 perusahaan. Akibat krisis ekonomi, peluang perusahaan memberikan deviden hanya 0,1. Apabila BEJ meminta secara acak 5 perusahaan, berapa peluang ke-5 perusahaan tersebut akan membagikan dividen?