Bahan Seminar

34
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, aspek penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluargan karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi, dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntutan-tuntutan dan harapan dari semua individu yang ada dalam unit keluarga. Status sehat atau sakit dalam keluarga terutama yang sudah memiliki anak, saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam anak mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggotanya. Keluarga cenderung dalam pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit anak pada para anggota keluarga. Keperawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar. Anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai mahluk unik yang memiliki kebutuhan spesifik dan berbeda dengan orang dewasa. Setiap perawat perlu memahami keperawatan anak sehingga dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak selalu berpegang pada prinsip perawatan anak. Keperawatan anak merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat

Transcript of Bahan Seminar

Page 1: Bahan Seminar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Saat ini, aspek penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit

keluargan karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat dan

lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap

anggota keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik,

pribadi, dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi

tuntutan-tuntutan dan harapan dari semua individu yang ada dalam unit

keluarga.

Status sehat atau sakit dalam keluarga terutama yang sudah memiliki

anak, saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam anak

mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi jalanya suatu

penyakit dan status kesehatan anggotanya. Keluarga cenderung dalam

pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan

sakit anak pada para anggota keluarga.

Keperawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar.

Anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa,

melainkan sebagai mahluk unik yang memiliki kebutuhan spesifik dan

berbeda dengan orang dewasa.

Setiap perawat perlu memahami keperawatan anak sehingga dalam

melaksanakan asuhan keperawatan pada anak selalu berpegang pada

prinsip perawatan anak. Keperawatan anak merupakan landasan berpikir

bagi seorang perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperawatan

terhadap klien anak maupun keluarganya.

Keperawatan keluarga kesehatan anak menggunakan tindakan

keperawatan yang menganggap hubungan antara tugas-tugas keluarga dan

perawatan kesehatan dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan keluarga

dan kesehatan anak-anak. Perawat merawat anak-anak dalam konteks

keluarga mereka, dan mereka merawat anak-anak dengan memperlakukan

keluarga secara keseluruhan atau keluarga sebagai klien.

Page 2: Bahan Seminar

2

1.2 Rumusan Masalah

1. Hal apa yang mendasari keperawatan keluarga kesehatan anak?

2. Teori apa yang dapat dijadikan landasan dalam keperawatan keluarga

kesehatan anak?

3. Bagaimana praktek dan intervensi keperawatan keluarga kesehatan

anak?

4. Bagaimana sistem Family centered care (perawatan berpusat pada

keluarga) dalam kesehatan anak?

5. Hal-hal apa yang dapat di implikasikan pada keperawatan keluarga

kesehatan anak?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memahami keperawatan keluarga kesehatan anak.

2. Memahami dan menerapkan teori dalam keperawatan keluarga

kesehatan anak dengan mengimplikasikan dalam kehidupan.

3. Memahami praktek dan intervensi keperawatan keluarga kesehatan anak.

4. Memahami mengenai sistem Family centered care (perawatan berpusat

pada keluarga) dalam kesehatan anak

5. Memahami dan menerapkan intervensi keperawatan keluarga dalam

fokus kesehatan anak.

1.4 Manfaat penulisan

1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan ilmu

keperawatan keluarga kesehatan anak

2. Mensejahterahkan masyarakat – masyarakat tentang pemahaman

tentang ilmu keperawatan kesehatan anak

3. Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik akademik, klinik

maupun preklinik

4. Memberikan skill dam informasi tambahan klinis dengan family centered

care yang dapat di aplikasikan pada keperawatan keluarga kesehatan

anak

5. Memberikan sarana informasi bagi keluarga klien dalam pengembangan

perawatan untuk kesehatan anak

BAB II

Page 3: Bahan Seminar

3

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Introduction Family Centered-Care

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala

keluarga, beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat

didalam satu atap dan saling bergantung. Keluarga adalah kelompok

dengan karakteristik yang unik, termasuk kenangan keluarga tertentu dan

hubungan antargenerasi, aturan keluarga dan rutinitas, aspirasi keluarga

dan prestasi, dan pola etnis atau budaya.

Tugas utama keluarga adalah untuk memelihara anak-anak untuk

menjadi sehat, dewasa yang bertanggung jawab, dan kreatif. Orang tua,

sebagai pengasuh utama anak-anak mereka, yang merupakan beban

mereka untuk menjaga anak agar tetap sehat dan merawat anak – anak

mereka pada saat sakit. Namun kebanyakan ibu dan ayah memiliki sedikit

pendidikan formal untuk orangtua. Bahkan, sebagian besar orang tua

mempelajari peran pada pekerjaan, mengandalkan kenangan dari

pengalaman masa kecil mereka dalam keluarga.

Keperawatan keluarga membantu keluarga untuk meningkatkan

kesehatan, mencegah penyakit, dan mengatasi penyakit. Pentingnya hidup

berkeluarga adalah untuk kesehatan anak-anak dan untuk mengetahui

penyakit yang tidak terlihat, karena rutinitas keluarga sehari – hari yang

biasa dan terletak di bawah tingkat kesadaran. Kehidupan keluarga juga

mempengaruhi promosi kesehatan dan pengalaman penyakit pada anak-

anak.

Perawat bekerja sama dengan keluarga, memeriksa bagaimana

karakteristik keluarga mempengaruhi kesehatan. Karena dengan diketahui

karakteristik keluarga akan mengurangi penyebaran penyakit yang terjadi

pada keluarga tersebut.

Keperawatan keluarga kesehatan anak menggunakan tindakan

keperawatan yang menganggap hubungan antara tugas-tugas keluarga

dan perawatan kesehatan dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan

keluarga dan kesehatan anak-anak. Perawat merawat anak-anak dalam

konteks keluarga mereka dan mereka merawat anak-anak dengan

Page 4: Bahan Seminar

4

memperlakukan keluarga secara keseluruhan atau keluarga sebagai client.

Dalam kedua pendekatan, keluarga mempengaruhi kesehatan anak

mereka, sementara kesehatan anak-anak mempengaruhi keluarga mereka.

Topik bahasan ini akan memberikan gambaran tentang “family

centered care” dalam mengurus anak-anak dan menyajikan sebuah

keluarga dengan model-model interaksi yang dapat digunakan untuk

memandu dalam proses keperawatan keluarga dengan anak-anak.

Sebagai seorang perawat, kita harus mampu memfasilitasi keluarga

dalam pemberian tindakan keperawatan langsung, pemberian pendidikan

kesehatan pada anak, memperhatikan bagaimana kehidupan social,

budaya dan ekonomi keluarga sehingga dapat membantu mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan dari keluarga tersebut dalam memberikan

pelayanan keperawatan. Perawat juga melibatkan keluarga dalam hal ini

yaitu dengan cara mengajak kerjasama/ melibatkan dan mengajarkan pada

keluarga tentang perawatan anak ketika sehat maupun sakit.

Konsep dasar Family Center Care :

Enabling: melibatkan keluarga (memampukan, memberdayakan, dan

kemitraan)

Empowering: pengambil keputusan

ATRAUMATIC CARE :

Tujuan utama : “DO NO HARM” yaitu :

– Mencegah atau mengurangi anak berpisah dari orang tua

– Perlindungan

– Mencegah/mengurangi trauma fisik dan nyeri

2.2 Perspektif Teori secara umum

2.2.1 Model Interaksi Keluarga

Dengan menggunakan model ini, seorang perawat membantu dan

mempersiapkan untuk transisi normal dan situasional dalam situasi

keluarga yang bermacam. Model interaksi keluarga ini didapatkan dari

teori interaksi simbolik dan teori developmental atau perkembangan.

Teori interaksional keluarga ini didapatkan dari teori utama di

psikologi dan sosial disebut teori interaksi simbolik. Dalam pendekatan

Page 5: Bahan Seminar

5

interaksionalnya, keluarga dipandang sebagai unit yang diciptakan dari

sebuah interaksi personal. Ini menguji dinamika internal keluarga,

termasuk didalamnya proses komunikasi, peran, pengambilan keputusan

dan pemecahan masalah, juga pola sosialisasi.

Berdasarkan pada teori perkembangan, manusia memiliki tugas

yang spesifik pada periode atau waktu tertentu yang spesifik sepanjang

hidupnya, dan prestasi keberhasilan pada suatu tingkatan kehidupan

menuntun ke arah kebahagiaan dan sukses dalam tugas selanjutnya.

Menurut pengetahuan dari seorang interaksionis sosial George

Herbert Mead model ini diasumsikan bahwa:

1. Arti dan respon kesehatan, penyakit, dan keadaan sakit diciptakan

melalui interaksi diantara anggota keluarga dan diantara keluarga dan

masyarakat

2. Arti keluarga dan responnya dipengaruhi oleh keluarga dan

perkembangan individual

Model Interaksi keluarga menggunakan tiga konsep untuk memandu

keperawatan:

1. Family career, meliputi dinamika dan keunikan perkembangan dan

pengalaman situasional dari suatu kehidupan keluarga yang

digambarkan oleh tingkatan keluarga dan transisi keluarga.

2. Perkembangan individu, yang mengharapkan perubahan pada

setiap anggota keluarga berkaitan dengan pertumbuhan dan

perkembangannya

3. Pola kesehatan, penyakit, dan keadaan sakit, yang mengharapkan

perilaku dalam situasi sehat ini.

Page 6: Bahan Seminar

6

a. Family Career

Konsep dari family career sangat berguna karena mengingatkan

bahwa keluarga adalah dinamis. Perawat yang bekerja dengan keluarga

yang membesarkan anak memerlukan pengetahuan yang mengenai

family career, termasuk perkembangan keluarga dan transisi keluarga,

karena efek dinamis kesehatan keluarga.

b. Family Stages

Delapan tahapan Duval tentang perkembangan keluarga, berdasarkan

pada anak tertua, menjelaskan harapan perubahan keluarga yang

membesarkan anak.

c. Family Tasks

1. Memberikan tempat tinggal yang aman, memberikan makanan dan

pakaian layak

2. Mengembangkan kesehatan emosional yang bisa memanajemen

krisis dan pengalaman ekonomi yang tidak mengenakkan

3. Menjamin tiap anggota keluarga dalam sosialisasi di sekolah, tempat

kerja, tempat ibadah dan kehidupan bermasyarakat

4. Berkontribusi untuk generasi berikutnya, dengan melahirkan,

mengadopsi anak, dan membantu perawatan perkembangan anak

Page 7: Bahan Seminar

7

5. Memajukan kesehatan anggota keluarga dan memberikan perawatan

kepada anggota keluarga

Tujuan dari seorang perawat adalah untuk membantu keluarga

mengembangkan cara yang layak untuk menyelesaikan tugas yang

perlu untuk mencegah atau menangani keadaan sakit dan penyakit,

juga mempromosikan kesehatan.

d. Individual Development

Melalui proses review ini, seorang perawat membantu keluarga

dalam kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan pada

anak-anak dan orang dewasa. Ada tiga dimensi dari perkembangan

individu: sosial-emosional, kognitif, dan fisik.

Page 8: Bahan Seminar

8

e. Family Transition

2.3 Praktek dan intervensi keperawatan keluarga kesehatan anak

Terdapat empat area dari keperawatan keluarga dengan anak-anak yang

perlu dibahas, yaitu

a. Health promotion

b. Acute illness

c. Chronis illness

d. Life-threatening illness

2.3.1 Health Promotion

Kegiatan rutin mempengaruhi fisik, mental, dan kesehatan sosial pada

anak-anak sebagaimana kesehatan pada keluarga itu sendiri. (Denham,

2002). Family well being akan memfasilitasi penyeimbangan antara

kebutuhan individu dan keluarga dari sumber dan pilihan-pilihan yang

mereka butuhkan. Intervensi yang dapat dilakukan oleh perawat meliputi:

(1) Perawat membantu keluarga dalam mengintegrasi fisik, sosial-emosional,

promosi kesehatan kognitif dalam kegiatan rutin keluarga dan membantu

Page 9: Bahan Seminar

9

untuk mengubah pola yang positif dalam rangka peningkatan satus

kesehatan.

(2) Perawat harus dapat menurunkan resiko penyakit dan injuri dengan

pembentukan kegiatan rutin keluarga yang baik, optimalisasi perilaku

kesehtan dalam keluarga, dan memberikan intervensi dalam rangka

menurunkan angka morbiditas dan mortalitas dalam keluarga.

(3) Perawat mengenalkan permasalahan umum kesehatan pada keluarga.

Misalnya, pada tahun 2000, 15% anak-anak dan remaja di USA

mengalami overweight. Obesitas yang terjadi pada anak-anak sangat erat

berhubungan dengan perubahan kondisi kesehatan, pencegaha, dan

terapi pada nak-anak untuk mencapai kesehatan optimal. Maka intervensi

yang dapat diberikan adalah mencegah anak-anak mengalami obesitas,

membantu orang tua untuk mengidentifikasi jenis makanan yang baik

untuk dikonsumsi, edukasi kepada orang tua untuk memakan makanan

yang mereka butuhkan, dan mengurangi kebiasaan makan berlebih

(ngemil).

(4) Menurut Limbo, Petersen, dan Prindham, 2003; Prindham 1993, perawat

dapat membimbing keluarga untuk mengantisipasi masalah-masalah

yang mungkin terjadi [ada anak-anak dengan memberikan informasi

tentang bagaimana dan hal apa saja yang harus dilakukan orang tua

untuk menghadapi tumbuh kembang yang tidak diharapkan dan

perubahan hidup.

(5) Perawat memandu keluarga untuk memberikan strategi dalam mengasuh

anak. Perawat dapat memberikan kelas kepada orang tua dengan

pelajaran mengasuh anak dan menjadi caregiver bagi anak. Perawat juga

dapat mengembangkan dan memberikan program dalam rangka

mencegah injuri pada anak-anak usia sekolah yang hiperaktif.

(6) Dalam keluarga dengan multigenerasi dimana ada kakek/nenek di dalam

keluarga, perawat perlu memberikan edukasi kepada kakek/nenek dalam

merawat anak-anak. Karena pola asuh pada saat kakek/nenek masih

Page 10: Bahan Seminar

10

muda berbeda dengan pola asuh saat ini. Oleh karena itu, perlu bagi

perawat memberikan edukasi terkait perawatan anak-anak terutama pada

saat sakit yang bertujuan menurunkan stress dari kakek/nenek sebagai

caregiver anak-anak di rumah.

(7) Perawat dapat membantu keluarga untuk mereview cara perawatan anak

setelah sekolah. Anak-anak usia sekolah memiliki kegiatan yang aktif dan

memungkinkan mereka untuk terjadi injuri dan infeksi akibat kegiatan

mereka. Dalam hal ini, perawat memberikan serangkaian pertanyaan

yang akan membantu orang tua untuk menyiapkan atau mengantisipasi

injuri pada anak.

2.3.2 Acute Illness

Acute illness pada anak-anak mempunyai karakteristik, yaitu onsetnya

menimbulkan tanda dan gejala, terapi biasanya dapat memperbaiki

kondisi anak ke keadaan awal (predisease). Contoh : chickenpox,

apendisitis, dan injuri seperti fraktur tulang. Peran perawat disini adalah

(1) Mengantisipasi orang tua untuk melakukan hal-hal yang tidak perlu

dengan cara menjelaskan penyakit anak dengan jelas.

(2) Perawat membantu keluarga untuk sadar terhadap pengalaman masa

lalu berhubungan dengan kondisi penyakit anak.

(3) Perawat mengajarkan keluarga untuk mengenali pola penyakit dan

komplikasi yang mungkin terjadi

(4) Perawat menfasilitasi untuk follow up perawatan dalam hal status

kesehatan anak dan mengajarkan kembali pada keluarga hal apa saja

yang perlu diperhatikan saat anak di rumah.

2.3.3 Chronic Illness

Penyakit kronis adalah suatu Kondisi yang terjadi pada seseorang (anak)

yaitu, misalnya:

Page 11: Bahan Seminar

11

1. ketebatasan aktivitas dari anak sehari hari seperti, bermain sepergi

kesekolah.

2. Jangka panjang

3. Tidak dapat disembuhkan

Berdasarkan definisi dari penyakit kronis tersebut, yang termasuk

atuapun yang tidak termasuk kanker dan penyakit kejiwaan, proporsi

penyakit keluarga dan anak-anak yang menderita penyakit kronis

diperkirakan mencapai 20% dan 31%.

Anak-anak Afrika-Amerika dan juga Hispanik memiliki keterbatasan

akses dalam hal perawatan kesehatan dan pernah mengalami penyakit

yang lebih parah. Hanya 15% dari seluruh penyedia pelayanan kesehatan

primer yang memfasilitaskan untuk penderita penyakit kronis. (Cherry et

al, 2003.). Meskipun banyak keluarga yang membesarkan anak dengan

penyakit akut, serta banyak yang kurang mengetahui cara memanejemen

penyakitnya, keluarga tidak mengantisipasi bahwa anaknya telah

mengalami penyakit kronis dan mereka juga tidak mempersiapkan dari

ketidaktahuan anaknya tentang penyakitnya tersebut, dan juga tidak

memastikan kepada anak serta keluarga yang lain tentang perjalanan

penyakit, efek terhadap perkembangan anak mereka, efek pada masing2

anggota keluarga, dan efek pada kehidupan keluarganya kelak.

Penyakit kronis seperti arthritis, diabetes dan asma serta kondisi fisik

dan perilaku seperti cerebral palsy, keterbelakangan mental,

ketidakmampuan dalam belajar, masalah perilaku, tersedianya

manajemen harian. Keluarga mengakomodasi efek dari penyakit pada

anak mereka. Jadi artinya, suatu penyakit dapat berubah terhadap

keluarga dari waktu ke waktu. (Patterson & Garwick, 1994).

Jadi, tindakan yang dapat dilakukan oleh keluarga ketika anak

menderita 2 penyakit, seperti inflamasi sendi (kronis) dan asma (akut).

1. Pertama, (misal seperti penyakit diatas) keluarga akan mengatasi

gejala yang muncul yang dialami oleh anak saja, dibanding dengan

penyakit inflamasi sendi. Alasanya karena keluarga lebih

mempercayai bahwa penyakit inflamasi sendi merupakan inflamasi

jangka panjang. Jadi yang harus dilakukan keluarga dalam mengatasi

Page 12: Bahan Seminar

12

masalah ini pertama kali adalah mengatasi gejala penyakit yang tiba-

tiba muncul (acute illness).

2. kedua, keluarga lalu memberikan pengobatan dan juga treatment

untuk anak mereka yang sakit.

Perawat yang mengenali kondisi ini, akan memberikan dukungan

pada keluarga sebagai bentuk peningkatan pengetahuan dari keluarga

tentang penyakit kronis anak mereka. Sebagai contohnya, perawat dapat

memberikan program pengajaran ttg manajemen penyakit yang diderita

anak saat itu (misal:penyakit akut&kronis).

Untuk membantu keluarga dalam perawatan penyakit kronik yang

diderita anak, maka tindakan yang dapat dilakukan perawat adalah sbb:

Mempelajari bagaimana pengalaman keluarga pada masa lalu

dalam mengatasi penyakit kronik.Tentukan apakah keluarga

berespon terhadap diagnosa baru atau pengalaman dalam

merawat penyakit kronis yang diderita oleh anaknya.

Membantu keluarga dalam mempromosikan kesehatan dengan

cara melakukan pertemuan secara berkelanjutan.

Membantu keluarga untuk mengakomodasikan keterbatasan

perkembangan anak yang berhubungan dengan kondisi suatu

penyakit.

Dalam melaksanakan tugas ini, perawat harus mempertimbangkan

karakteristik dan manifestasi dari suatu penyakit dan tahap

perkembangan dari keluarga. (Rolland, 2005)

2.3.4 Life-threatening illness

Keluarga sudah mengetahui bahwa penyakit kronis seperti cedera

akut bisa di atasi, meskipun kematian dari anak2 sangat jarang, dan

shock yang dialami oleh keluarga. Walaupun, kematian anak sering

diberitakan di TV dan media cetak, namun kejadian kematian anak

memiliki rentang atau jarak.

Penyakit yang serius dikarakteristikan dengan rawat inap dan

ketidakpastian penyakit. Seiring dengan berjalanya waktu, penyakit anak

bisa diobati jika penyakit yang diderita anak adalah penyakit akut, atau

Page 13: Bahan Seminar

13

anak bisa di kembalikan pada kondisi sehat seperti semula. Suatu saat

setelah anak kembali sehat pada kondisi awal yang normal, fungsi tubuh

anak akan kembali mengalami penyakit akut, sehingga keluarga akan

merasa berakhirnya kehidupan pada anak. Perawat bisa memberikan

dukungan dan juga pedoman untuk keluarga dalam mengatasi trauma

yang telah dialami keluarga.

Studi klasik Waechter (Waechter, 1971) menunjukkan bahwa

anak-anak tahu dan khawatir terhadap penyakit mereka. Ketika anak-

anak tidak tahu tentang penyakit yang sedang di alami nya,anak akan

berspekulasi dan berpikir serta merasa dirinya lah yang bersalah, dan

kelak mereka berspekulasi, dan mereka akan menghukum dirinya sendiri

akibat penyakit yang dideritanya.

Jadi, perawat dapat mengajarkan kepada keluarga dan keluarga

dapat memberikan pengertian pada anak-anak mereka tentang life

threatening illness. Ketika anak di rawat inap atau datang ke klinik rumah

sakit, anak cenderung berfikir bahwa penyakit yang di derita bisa di obati.

Disini Keluarga membutuhkan panduan bagaimana cara menjawab

pertanyaan dari anak-anaknya tentang apa yang salah, bagaimana ini

bisa mempengaruhi mereka, dan apa yang bisa dilakukan. Doka ( 1995 )

memberikan pedoman atau panduan untuk menjawab pertanyaan anak

tentang suatu penyakit :

1. Di mulai dari tahapan anak, di mulai dari pengalaman masa lalu yang

pernah di alami, seperti penyakit yang pernah di derita oleh neneknya.

2. Ajak anak untuk berbicara karena kadang-kadang anak dapat

memberikan informasi yang banyak

3. Dengar apa yang di rasakan dibelakang suatu penyataan seperti “

apakah Anak-anak menyadari keseriusandari penyakit dari isyarat

eksternal seperti kerabatberkunjung dari jarak jauh dan percakapan

yang berhenti ketika mereka memasuki ruangan. Isyarat internal

datang dari rasa sakit mereka sendiri dan kelemahan. Ketika mereka

dirawat di rumah sakit atau datang ke klinik, mereka menyadari apa

yang jenis pasien yang sedang dirawat. Keluarga perlu panduan

tentang bagaimana untuk menjawab pertanyaan anak-anak tentang

apa yang salah, bagaimana hal itu akan mempengaruhi mereka, dan

Page 14: Bahan Seminar

14

apabisa dilakukan. Doka (1995) menyediakan berikut pedoman untuk

menjawab pertanyaan anak-anak tentang penyakit:

o Mulailah pada tingkat anak-anak, dimulai dengan

merekapengalaman masa lalu, seperti ketika Neneksakit.

o Biarkan pertanyaan anak-anak memandu pembicaraan karena

kadang-kadang orang dewasa memberi terlalu banyak

Informasi luar biasa.

o Dengarkan perasaan yang mendasari di balik komentar,

seperti "Apakah Anda pikir keadaan saya buruk sejak

kunjungan terakhir saya? "

o Minta anak untuk memberi tahu Anda apa yang mereka pikir

mereka mendengar untuk mengklarifikasi kesalahpahaman.

o Menggunakan sumber daya lainnya, seperti buku dan film,

untuk membantu dengan percakapan.

o Berikan kesempatan anak-anak untuk mengekspresikan diri

dalam cerita, game, seni, dan musik, karenabermain adalah

bentuk alami dari ekspresi anak-anak.

Perawat dapat menggunakan model interaksi keluarga untuk

Mendukung keluarga selama penyakit yang mengancam jiwa dan akhir

kehidupan.

Page 15: Bahan Seminar

15

1. Pertama, perawat harus mengkaji pengalaman masa lalu keluarga

dengan kematian anak. Umumnya keluarga memiliki beberapa model

untuk belajar bagaimana untuk mengatasi situasi ini.

2. Kedua, perawat harus membantu keluarga belajar bagaimana anak-

anak dapat memahami dan mengatasi penyakit yang megancam

nyawa. Perawat dapat mengajarkan mereka strategi untuk

kenyamanan perawatan (Wolfe, Friebert, & Hilden, 2002), membantu

merekamengantisipasi tanda-tanda dan gejala dari penyakit mereka

alami dan rencana dukungan untuk keluarga-keluarga di akhir

kematian anak mereka.

2.4 Family Centered Care

Family-centered care adalah sistem pendekatan untuk kesehatan anak.

Ini didasarkan pada asumsi bahwa keluarga adalah sumber kekuatan dan

dukungan bagi anak mereka.

Prinsip dari Family-centered Care adalah:

1. Mengenali keluarga sebagai konstanta di kehidupan anak, saat personil

dalam sistem kesehatan berfluktuasi (tidak tetap).

2. Membagi informasi secara terbuka, tentang perawatan alternatif, perihal

etika, dan ketidakpastian tentang perawatan kesehatan.

3. Membentuk kemitraan antara keluarga dan tenaga kesehatan profesional

untuk memutuskan apa yang penting untuk keluarga.

4. Menghormati ras, etnik, budaya, dan keragaman sosial ekonomi keluarga

dan cara koping mereka.

5. Mendukung dan memperkat kemampuan keluarga untuk tumbuh dan

berkembang (Lash & Wertlieb, 1993).

Elemen kunci family-centered care:

Mengenal bahwa keluarga bersifat menetap pada kehidupan anak,

sedangkan personil dan sistem pelayanan berfluktuasi

Memfasilitasi kolaborasi orang tua dan perawat pada semua tingkat

asuhan

Page 16: Bahan Seminar

16

Menghormati keanekaragaman ras, budaya, dan sosio ekonomi dalam

keluarga

Mengenali kekuatan keluarga dan perorangan serta menghormati

perbedaan

Mendorong dan memfasilitasi dukungan keluarga dan jaringan kerja

Mengerti dan memasukkan kebutuhan perkembangan bayi, anak, remaja

dan keluarga dalam sistem asuhan.

Menerapkan sistem asuhan yang dpt dilaksanakan secara fleksibel

Prinsip perawatan anak

Perawat tidak boleh mengabaikan ketrampilan & pengetahuan orang tua

anak

Perawat tidak boleh mengabaikan kepercayaan anak

Perawat harus selalu memperhatikan keadaan kesehatan mental, spiritual

dan fisiknya sendiri

Perawat juga tidak boleh mengabaikan kemampuannya sendiri untuk

mengubah sesuatu menjadi lebih baik

Page 17: Bahan Seminar

17

Rawat Inap

Efek rawat inap pada anak-anak dan keluarga mereka menimbulkan

kekhawatiran pada perawat. Di masa lalu, orang tua dan keluarga telah

dibatasi jam berkunjungnya. Namun, menurut penelitian Burlingham dan

Freud, menunjukkan bahwa terdapat dampak negatif dari memisahkan bayi

dan anak-anak dari keluarga mereka. Bahkan menurut penelitian Goslin

(1978), bayi dan anak-anak (terutama bayi lebih tua dari 6 bulan dan anak-

anak di bawah umur 4 tahun) tersebut mengalami depresi. Anak-anak sangat

terpengaruh oleh kesehatan lingkungan dan orang didalamnya.

Rawat inap juga menyebabkan stres daan kecemasan pada orang tua

dari anak yang sakit tersebut dan saudara kandungnya. Saat ini, secara rutin

perawat memasukkan orang tua dalam perawatan mereka yang akut atau

anak-anak yang sakit kritis.

Untuk membantu keluarga merawat anak-anak mereka yang sakit kronis,

perawat dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :

Mempelajari bagaimana pengalaman masa lalu keluarga dan

harapan penyakit dan penyakit yang mempengaruhi situasi

penyakit saat ini.

Menentukan apakah keluarga tersebut menanggapi diagnosis

kondisi baru atau pengalaman dalam merawat penyakit kronis

anak mereka.

Membantu keluarga mempromosikan kesehatan terlepas dari

penyakit dengan memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang

terus bertambah.

Membantu keluarga mengakomodasi untuk keterbatasan

perkembangan anak terkait dengan penyakit atau kondisi.

Dalam melaksanakan tugas ini, perawat harus mempertimbangkan

karakteristik tertentu dan manifestasi dari penyakit, tahap pengembangan

keluarga dan yang dihasilkan menuntut pada hubungan.

Penyakit yang mengancam jiwa dan akhir kehidupan

Keluarga tahu bahwa penyakit kronis, seperti cedera akut, dapat

mengancam kehidupan. Namun, kematian anak merupakan pengalaman

Page 18: Bahan Seminar

18

yang langka dan mengejutkan untuk keluarga. Keluarga juga tidak

mempersiapkan dan tidak terpikir oleh mereka tentang kematian anaknya.

Mengenai hal ini, perawat dapat mendukung dan memandu keluarga

melalui pengalaman traumatis ini.

Studi klasik Waechter menunjukkan bahwa anak-anak tahu dan

khawatir mengenai penyakit yang dideritanya. Perawat dapat

mengajarkan kepada keluarga bagaimana cara untuk berbicara pada

anak-anak mereka tentang penyakitnya. Keluarga juga membutuhkan

bimbingan tentang bagaimana untuk menjawab pertanyaan anak-anak

tentang apa yang salah, bagaimana hal itu akan mempengaruhi mereka,

dan apa yang dapat dilakukan. Doka (1995) menyediakan panduan untuk

menjawab pertanyaan anak-anak tentang penyakitnya tersebut, yaitu sbb

Dimulai pada tingkat anak-anak, yang dimulai dengan pengalaman

masa lalu mereka, seperti ketika nenek mereka sedang sakit.

Biarkan pertanyaan anak-anak memandu percakapan karena kadang-

kadang orang dewasa memberikan terlalu banyak informasi.

Mendengarkan perasaan yang mendasari di belakang komentar.

Memungkinkan untuk memberikan ekspresi jujur, misalnya

kemarahan, kesedihan, rasa bersalah, dan ambivalensi dan

memvalidasi perasaan ini dengan berbagi dengan perasaan anda

sendiri dan cara untuk mengatasi mereka.

Minta anak untuk memberi tahu anda apa yang mereka pikirkan dan

mereka dengar untuk mengklarifikasi kesalahpahaman.

Berikan kesempatan anak-anak untuk mengekspresikan diri dalam

cerita, game, seni, dan musik, karena bermain adalah bentuk alami

dari ekspresi anak-anak.

Perawat dapat menggunakan model interaksi keluarga untuk

dukungan keluarga selama penyakit yang mengancam jiwa dan akhir

kehidupan. Pertama, perawat harus menilai pengalaman masa lalu

keluarga dengan kematian anak. Umumnya keluarga memiliki beberapa

model untuk belajar bagaimana untuk mengatasi situasi ini. Kedua,

perawat harus membantu keluarga belajar bagaimana anak-anak

memahami dan mengatasi mengancam nyawa penyakit. Perawat dapat

mengajarkan mereka strategi untuk kenyamanan perawatan (Wolfe,

Page 19: Bahan Seminar

19

Friebert, & Hilden, 2002), membantu mereka mengantisipasi tanda-tanda

dan gejala penyakit yang akan mereka alami, dan dukungan rencana

untuk keluarga-keluarga di titik kematian anak mereka. Akhirnya, perawat

dapat memfasilitasi keluarga saat berduka dan berkabung dari kematian

anak melalui diskusi tentang kebutuhan setiap orang dan interpretasi dari

perilaku anggota keluarga.

2.5Implikasi Keperawatan

Model interaksi keluarga yang menggabungkan komponen yang relevan

dari kehidupan keluarga, pengembangan keluarga dan transisi, dan masalah

kesehatan keluarga, mempromosikan pendekatan yang komprehensif dan

holistik terhadap keperawatan keluarga.

1. Praktek

Keperawatan kesehatan keluarga anak harus dipraktekkan dalam

kolaborasi dan kerjasama dengan keluarga serta dengan profesional

kesehatan lainnya. Kerjasama berarti berbicara "dengan" daripada

"untuk" keluarga tentang pemecahan masalah dan mencapai tujuan

kesehatan, seperti memperoleh imunisasi bagi anggota keluarga.

"Kolaborasi dengan keluarga membutuhkan ide dimana hubungan

yang lebih terlibat, keahlian, sumber daya, nilai-nilai, dan cara melakukan

dianggap baik oleh perawat dan keluarga

Perawat dapat bekerja sama dengan klien untuk membantu mereka

dalam melakukan tanggung jawab perawatan diri sesuai dengan

kemampuan mereka dan tingkat perkembangan.

Perawat dapat mengidentifikasi masalah kesehatan atau risiko

untuk keluarga dan anggotanya dengan memperluas penilaian/pengkajian

pada anak-anak. perawat yang menilai seluruh keluarga dapat

mengidentifikasi perilaku baru dan memfasilitasi sebuah konferensi

keluarga. perawat kesehatan anak keluarga membantu keluarga untuk

membangun karir ke arah hasil sehat bagi semua anggota.

2. Penelitian

Perawat keluarga perlu mengeksplorasi cara-cara di mana

pendekatan keluarga interaksional dapat diimplementasikan dan

dievaluasi. Penelitian juga dapat mengidentifikasi faktor risiko bagi

Page 20: Bahan Seminar

20

keluarga, untuk membantu perawat dan penyedia perawatan kesehatan

lainnya untuk fokus interaksi mereka dengan klien.

Menggunakan pendekatan interaksional, perawat kesehatan anak

keluarga dapat mengidentifikasi faktor-faktor dalam keluarga dan

kesehatan anak yang tidak jelas ketika individu adalah fokus. Pendekatan

yang berpusat pada keluarga yang komprehensif bisa memfasilitasi

skrining dini dan intervensi, yang bisa menghasilkan strategi yang efisien

dan menghemat biaya.

3. Pendidikan

Penggunaan model interaksi keluarga harus didasarkan pada

pengetahuan mendalam tentang pengembangan keluarga dan pola

kesehatan, dan macam-macam penyakit. Kurikulum pendidikan perlu

mencakup kesempatan untuk diskusi dan analisis kasus ketika perawat

belajar dan / atau merumuskan perspektif mereka terhadap kesehatan

anak berpusat-keluarga. Interaksi pendidikan mungkin diperlukan untuk

perubahan dalam mengembangkan praktek. Para perawat yang sedang

dalam pendidikan memerlukan interaksi di mana untuk mengeksplorasi

kerangka kerja yang komprehensif untuk membangun pendekatan yang

efektif untuk kesehatan anak keluarga

4. Kebijaksanaan

Kebijakan yang dibuat di kantor, institusional, regional, negara,

dan tingkat nasional mempengaruhi kesehatan keluarga dalam berbagai

cara dan beragam. Perawat keluarga dapat mempengaruhi

pengembangan kebijakan publik melalui organisasi profesi mereka serta

melalui upaya masing-masing. Oleh karena itu analisis kebijakan adalah

tugas setiap perawat.

Peran perawat dalam Family centered care :

1) Family advokasi atau pembelaan

Bersama keluarga perawat mengidentifikasi kebutuhan anak,

tujuan dan merencanakan intervensi keperawatan yang cocok

untuk memenuhi kebutuhan anak dan menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Page 21: Bahan Seminar

21

Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keluarga

mengetahui semua pelayanan kesehatan tersedia, menjelaskan

prosedur dan pengobatan, mengikutsertakan dalam perawatan

anak dan menganjurkan perubahan atau mensupport praktek

pelayanan kesehatan.

Perawat menggunakan pengetahuannya untuk membantu anak

dalam mencapai keadaan fisik dan emosional yang optimal.

Perawat dapat terlibat dalam pendidikan, perubahan politik atau

legislative, rehabilitasi, skraning, administrasi.

2) Prepention atau fasilitator

Perawat yang terlibat dalam perawatan oleh karena harus dapat

menjalankan praktek dalam berbagai dimensi pencegahan.

Merencanakan perawatan dalam berbagai aspek pertumbuhan dan

perkembangan (nutrisi, eliminasi, keamanan, perawatan gigi,

sosialisasi, disiplin sekolah).

Pendekatan yang paling baik adalah pendidikan dan antisipatoring

guidence.

Membimbing orang tua untuk mencegah kemungkinan adanya

masalah.

3) Health teaching

Tidak dapat dipisahkan dengan family advokasi dan prepention

dan dapat dilakukan di tiap tatanan pelayanan kesehatan.

Menyarankan orang tua untuk memberikan kesempatan pada

anak merawat dirinya sendiri dan meningkatkan rasa harga diri

dan kerja sama anak.

Page 22: Bahan Seminar

22

Perawat sebagai role model bagi orang tua dan anakà bagaiman

merawat anak dan pengaruh kebiasaan hidup sehari-hari terhadap

kesehatan anak.

4) Support atau konseling

Support dapat dengan cara bermacam-macam, misalnya: dengan

mendengarkan, sentuhan, kehadiran fisik, hal ini dapat menolong

anak untuk mengadakan nonverbal.

Konseling bertukar pendapat untuk mengatasi masalah menjadi

landasan konseling.

5) Terapeutik role

Bertugas untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental anak,

termasuk makan, mandi, minum, BAK, BAB, pakaian, keamanan

social.

Bertanggungjawab terhadap pengobatan yang telah dirumuskan

dokter dan terhadap tindakannya dan keputusannya.

Aspek yang penting adalah pengkajian terus-menerus dan

mengevaluasi status fisik.

Pengawasan terhadap kebutuhan klien dan perkembangan secara

individu yang dapat mempengaruhi proses penyakit

6) Koordinasi atau kolaborasi

Perawat sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama dan

mengkoordinasi pelayanan keperawatan dengan kegiatan yang

dilakukan tenaga kesehatan lainnya.

Pendekatan interdisiplin memungkingkan asuhan holistic dengan

saling melengkapi.

Perawat bekerja sam dengan anak dan keluarga dalam

pemenuhan kebutuhan.

Page 23: Bahan Seminar

23

Perawat mempunyai posisi penting untuk mengikutsertakan klien

secara langsung ataupun tidak langsung untuk

mengkomunikasikan pendapatan ke tim kesehatan lainnya.

7) Health care planning

Perawat tidak hanya berfokus pada keluarga inti saja, teta[pi juga

berperan dalam masyarakat yang lebih luas.

Harus tahu kebutuhan masyarakat secara aktif terlibat dalam

memelihara kesejahteraan

Perawat meningkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan

asuhan sesuai dengan kode etik dan standar praktek.

Page 24: Bahan Seminar

24

BAB III

PENUTUP

Untuk mendapatkan hasil akhir yang memuaskan, perawat tidak lagi

berfokus semata-mata hanya pada salah satu anggota keluarga. Sekarang ini

yang dibutuhkan dalam menangani keluarga dengan terdapat anak-anak adalah

kolaborasi dengan seluruh anggota keluarga dalam mempertahankan kesehatan

anggota keluarga dengan berbagai penyakit.

Penyakit yang diderita oleh anak-anak dapat mengganggu peran dan

fungsi keluarga secara utuh dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang

lama. Jika anggota keluarga tidak mampu mengatasi perubahan peran tersebut

atau perawat hanya berfokus pada masalah klien saja, akan terjadi

ketidakseimbangan kekuatan dalam keluarga.

Dalam kondisi ini, perawat dalam kondisi yang unik untuk membantu

keluarga dengan anggota keluarga yang anak sakit dalam melalui seluruh

tahapan kehidupannya. Perawat dapat memberikan perubahan efek dari anggota

keluarga yang sakit dengan, edukasi, penelitian dan area kebijakan publik.

Page 25: Bahan Seminar

25

DAFTAR PUSTAKA

Hanson, Duff, dan Kaakinen. 2007. Family Health CARE Nursing : Theory,

Practice, and Research. Third Edition. FA Davis. E-book.

Hidayat, Aziz, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba

Medika, Jakarta.

Sacharin, Rossa. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta.