PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAANJakarta, 7 Februari 2007KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

*SISTEMATIKA PENYAJIANPENDAHULUANKEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAANKEGIATAN YANG TELAH DAN AKAN DILAKSANAKANHARGA JUAL, KELOMPOK SASARAN, INSENTIF DAN SUBSIDIRENCANA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA TAHUN 2007- 2011PENUTUP

*I. PENDAHULUANMENDESAKNYA KEBUTUHAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKATBERPENGHASILAN MENENGAH-BAWAH DI KAWASAN PERKOTAANPEMENUHAN HAK DASAR RAKYAT SEBAGAIMANA DIAMANATKAN DALAMUUD NEGARA RI TAHUN 1945, PASAL 28 H AYAT (1); UU NO. 4 TAHUN 1992: PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN, PASAL 5; DAN UU NO. 39 TAHUN 1999: HAK ASASI MANUSIA, PASAL 409 DESEMBER 2006 : DIBENTUK TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN (KEPPRES NOMOR 22, TAHUN 2006)1. LATAR BELAKANG:

DIPERLUKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN YANG LAYAK, SEHAT DAN TERJANGKAU BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

*KEPUTUSAN PRESIDEN NO. 22 TAHUN 2006, TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN A. MAKSUD: 1. MEMPERCEPAT PEMENUHAN KEBUTUHAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENENGAH BAWAH DI KAWASAN PERKOTAAN, DENGAN MENGEDEPANKAN EFISIENSI PENGGUNAAN TANAH DAN PENATAAN PERMUKIMAN; 2. MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN YANG LAYAK, SEHAT DAN TERJANGKAU BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KAWASAN PERKOTAAN YANG MASIH BERJALAN LAMBAT.B. TUJUAN: TERSELENGGARANYA PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN YANG DILAKUKAN SECARA TERARAH DAN TERKOORDINASI DI ANTARA INSTANSI PEMERINTAH, DENGAN MELIBATKAN PERAN SERTA DAN PARTISIPASI DARI BADAN USAHA DAN MASYARAKAT;C. FUNGSI: PENGARAHAN DAN KOORDINASI , PEMBINAAN, PENGATURAN, PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN TEKNOLOGI ( RAHBINTURWASDALTEK )

*SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAANDAERAHPRESIDEN RITIM KOORDINASIMENDAGRIMENPUMENKEUMENHANMENSOSMENPPNKEP BPNDIRUT BTNMENKO PEREKONOMIANKETUA TIM KOORDINASI/ANGGOTAMENPERAKETUA HARIAN/ ANGGOTAKETUA TIM PELAKSANA PUSATTim Koordinasi & Tim Koordinasi Daerah Anggota Tim Koordinasi Kelengkapan Organisasi Tim Koordinasi Komando/Arahan Fasilitasi Keterangan PelaporanTIM PELAKSANA(ESELON I KEMENTERIAN TERKAIT)POKJA IPOKJA IIPOKJA IIIPOKJA IVPOKJA VANGGOTAANGGOTAANGGOTAANGGOTAANGGOTAANGGOTAANGGOTAANGGOTA Koordinasi KELOMPOK KERJA (POKJA) I. Pertanahan, Taru dan LHII. Pembiayaan, Pajak & InvestasiIII. Teknologi & InfrastrukturIV. PerizinanV. Sosialisasi, Pendampingan & Promosi

*KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAANPEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA (RUSUNA) YANG DIPRIORITASKAN PADA KAWASAN PERKOTAAN DENGAN PENDUDUK LEBIH BESAR DARI 1,5 JUTA JIWA, SERTA DENGAN MENGEDEPANKAN EFISIENSI PENGGUNAAN TANAH DAN PENATAAN PERMUKIMAN YANG SESUAI DENGAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW).1. KEBIJAKAN:

*2. STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUSUNAMEMANFAATKAN TANAH NEGARA YANG DIKUASAI OLEH PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH, BUMN/ BUMD YANG TIDAK / BELUM DIMANFAATKAN SESUAI TUPOKSINYA DAN TANAH-TANAH NEGARA YANG DIKUASAI PIHAK-PIHAK LAIN, GUNA PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN VERTIKAL / RUSUN;MENINGKATKAN KESERASIAN KAWASAN RUMAH SUSUN SKALA BESAR DENGAN PERMUKIMAN, MELALUI PENERAPAN POLA HUNIAN BERIMBANG; MENDORONG PERANSERTA BADAN USAHA DAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN RUSUNA;MENINGKATKAN UPAYA-UPAYA PENANGANAN KAWASAN KUMUH DI PERKOTAAN MELALUI PEMBANGUNAN RUSUNA; MENGINTEGRASIKAN PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH SUSUN DENGAN PRASARANA, DAN SARANA DASAR PERKOTAANMENINGKATKAN KESEJAHTERAAN, KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DAN LAPANGAN KERJA

*RENCANA PENYEBARAN JUMLAH TOWER DAN UNIT RUSUNA TAHUN 2007 - 2011CATATAN: 1. UNIT/ TOWER 6 LANTAI : 120, MASING-MASING LANTAI: 24 UNIT, LT. DASAR PUBLIC AREA 2. UNIT/ TOWER 12 LANTAI : 240, MASING-MASING LANTAI: 22 UNIT, LT. DASAR PUBLIC AREA 3. UNIT/ TOWER 16 LANTAI : 384, MASING-MASING LANTAI: 26 UNIT, LT. DASAR PUBLIC AREA 4. UNIT/ TOWER 20 LANTAI : 480, MASING-MASING LANTAI: 26 UNIT, LT. DASAR PUBLIC AREA 5. TIDAK TERMASUK PROGRAM RUSUNAWA YANG DIBANGUN PEMERINTAH ( MENPERA, DEPARTEMEN PU) DAN PEMDA (DKI JAKARTA)3. PROGRAM

*4. PERKIRAAN INVESTASI & PENYERAPAN TENAGA KERJA TAHUN 2007 - 2011SIMULASI UNTUK TIPE 30A. PERKIRAAN INVESTASI KONSTRUKSI TAHUN 2007 - 2011SIMULASI UNTUK TIPE 30

*B. PERKIRAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TAHUN 2007 - 2011

*KEPPRES 22/2006PERMENKO PEREKONOMIAN TTG ORGANISASI, MEKANISME DAN TATA KERJA TIM KOORDINASI, TIM PELAKSANA, SEKRETARIAT DAN TIM KOORDINASI DAERAH PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUSUN DI KAWASAN PERKOTAANKEPMENKO PEREKONOMIAN TTG KEANGGOTAAN TIM PELAKSANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUSUN DI KAWASAN PERKOTAANKEPMENPERA TTG KEANGGOTAAN SEKRETARIAT PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUSUN DI KAWASAN PERKOTAANKEPMENPERA TTG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUSUN DI KAWASAN PERKOTAANKEPMENKO PEREKONOMIAN TTG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI DAERAH PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN12345III. KEGIATAN YANG TELAH & AKAN DILAKSANAKAN

Butir KEDELAPANButir KEEMPATBUTIR KESEBELAS (KEPPRES 22/2006): KETENTUAN LEBIH LANJUT YANG DIPERLUKAN BAGI PELAKSANAAN KEPPRES 22/2006 DITETAPKAN OLEH KETUA TIM KOORDINASIPasal 9 (4) Pasal 8 (5) PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN (PERMENKO, KEPMENKO & KEPMENPERA UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS TIM KOORDINASI) SESUAI KEPPRES 22/2006

*1. PERHITUNGAN HARGA JUAL/ UNIT MENURUT TIPE, JUMLAH LANTAI DAN METODA MEMBANGUN DENGAN DAN TANPA INSENTIF PPNCATATAN: 1. HARGA JUAL (HJ) TERMASUK HARGA TANAH SEBESAR RP. 1 JUTA / M 2. DENGAN METODA PRECAST DAPAT DIKURANGI BIAYA PEMBANGUNAN SEBESAR 5 10 %HARGA JUAL, KELOMPOK SASARAN, INSENTIF DAN SUBSIDI

*2. SKENARIO INSENTIF DARI SISI PASOKAN DIKAITKAN DENGAN KELOMPOK SASARAN

*3. PILIHAN SKIM SUBSIDISUBSIDISELISIH BUNGASUBSIDIUANG MUKASELISIH BUNGA DIBAYAR DI DEPAN (PV)SELISIH BUNGA DIBAYAR SETIAP TAHUNUANG MUKA DIBAYAR DI DEPANKPR RUSUNBERSUBSIDI

*4. RINGKASAN SKENARIO KPR RUSUNA BERSUBSIDI

*5. KELOMPOK SASARAN I RUSUNA (RP 3.500.000 P RP 4.500.000)

*6. KELOMPOK SASARAN II RUSUNA (RP 2.500.000 P < RP 3.500.000)

*7. KELOMPOK SASARAN III RUSUNA (RP 1.700.000 P < RP 2.500.000)

*8. KELOMPOK SASARAN IV RUSUNA (RP 1.000.000 P < RP 1.700.000)

*9. SKIM SUBSIDI DIBAYAR DI DEPAN (PRESENT VALUE SELISIH ANGSURAN SELAMA MASA SUBSIDI)

*10. SKIM SUBSIDI DIBAYAR TAHUNAN

*V. RENCANA PEMBANGUNAN RUSUNA TAHUN 2007 - 2011IDENTIFIKASI POTENSI LAHAN BAGI PEMBANGUNAN RUSUNA DI 10 KAWASAN PERKOTAAN (METROPOLITAN)

*CATATAN: PENCANANGAN & PEMANCANGAN PERTAMA AKAN DISELENGGARAKAN DI PULO GEBANG (JAKARTA TIMUR)2. TAHAP PERTAMA (2007)

1. PULO GEBANG JAKARTA TIMUR - LAHAN MILIK PERUM PERUMNAS (HPL) - TARGET GROUP: PNS, TNI/ POLRI & PEKERJA - KOSONG TIDAK ADA PENGHUNI - KERJASAMA DENGAN PT. PP 4. CIKARANG KAB. BEKASI - LAHAN KOSONG MILIK PT. JABABEKA (HGB) - TARGET GROUP: PEKERJA INDUSTRI - KOSONG TIDAK ADA PENGHUNI - KERJASAMA DENGAN DPP-APERSI, ENCORP INDONESIA & SWASTA LAINNYA 2. PULO GADUNG JAKARTA TIMUR - PUSAT INDUSTRI KECIL - TARGET GROUP: PEKERJA INDUSTRI - LAHAN MILIK BPLIK DKI - KOSONG (TIDAK ADA PENGHUNI) - KERJASAMA DENGAN DPP-REI 5. KEMAYORAN JAKARTA PUSAT - LAHAN MILIK PERUM PERUMNAS - TARGET GROUP: PEKERJA & UMUM - INVESTOR PT. PP 3. MARUNDA JAKARTA UTARA - LAHAN KOSONG MILIK PEMDA DKI JAKARTA (HPL) - TARGET GROUP: NELAYAN DAN UMUM - PERMUKIMAN NELAYAN - ADA 16 BLOK RUSUN PADA TAHUN 2006 - APBD DKI JAKARTA

*3. KEMUNGKINAN INSENTIFA. PEMERINTAH PUSAT:2. KOMPONEN BIAYA LAHAN DAN PSD PERKOTAAN: BIAYA SERTIFIKAT HGB INDUK PENETAPAN NJOP SEBESAR 50 % UNTUK TANAH NEGARA STIMULAN PSD PERKOTAAN : 3. KOMPONEN BIAYA LAINNYA:PPH FINALSUBSIDI BUNGA KREDIT KONSTRUKSI 4. KOMPONEN BIAYA KEPEMILIKAN SARUSUN:PPNSUBSIDI KPR (UANG MUKA ATAU SELISIH BUNGA) SERTIFIKAT HAK MILIK SARUSUN (JALAN AKSES, JARINGAN AIR MINUM, AIR LIMBAH) DEP PU

1. KOMPONEN BIAYA PRODUKSI: DED (BANGUNAN TIPIKAL) MENPERA SUPERVISI BPN DEPKEUBPN DEPKEU DEPKEU

*B. PEMERINTAH DAERAH:1. KOMPONEN BIAYA PRODUKSI: BIAYA PERIZINAN: ADVIS PLANNING/ AMDAL, LEGALISASI RENCANA/ SIPPT, IMB2. KOMPONEN BIAYA LAHAN DAN PSU LINGKUNGAN: KOMPENSASI TPU (3 % DARI NILAI TANAH)

BIAYA PSU LINGKUNGAN (SHARING APBD):

3. KOMPONEN BIAYA KEPEMILIKAN SARUSUN:BPHTB (MENETAPKAN PEMBERLAKUAN BEBAS BPHTB SEBESAR RP. 60 JUTA DAN KERINGANAN 25 % DARI SISANYA (BERLAKU OTOMATIS);

SERTIFIKAT LAYAK HUNI / IPB

* 2. KOMPONEN BIAYA LAINNYA:O & M SEBELUM TERJUALMARKETING 3. KOMPONEN BIAYA KEPEMILIKAN SARUSUN:PROVISI DAN TRANSAKSI PPAT1. KOMPONEN BIAYA PRODUKSI: PRA FSDEDSOIL INVESTIGATION KEMUNGKINAN PENGEMBANG DAPAT MEMBIAYAI KOMPONEN INI, JIKA PEMBANGUNAN DILAKUKAN DALAM SKALA KAWASAN, CAMPURAN ANTARA RUSUNA DENGAN KOMERSIL (HUNIAN MENENGAH/ MEWAH DAN/ ATAU SARANA KOMERSIL LAINNYA)C. PARTISIPASI INVESTOR

*VI. PENUTUP 1. KESIMPULAN:

PERCEPATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENENGAH BAWAH;PEMBUKAAN LAPANGAN KERJA DAN PELUANG USAHA BAGI BADAN USAHA DAN MASYARAKAT;EFISIENSI PENGGUNAAN TANAH DAN PENATAAN PERMUKIMAN;EFISIENSI DALAM BIAYA PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN; PENGURANGAN KONSUMSI ENERGI BAGI TRANSPORTASI DAN MENGURANGI PENCEMARAN LINGKUNGAN;F. SEBAGAI INSTRUMEN FISIK (FAKTUAL) UNTUK MENGUBAH PERILAKU SOSIAL BUDAYA/ GAYA HIDUP PERDESAAN MENUJU PERILAKU SOSIAL BUDAYA/ GAYA HIDUP PERKOTAAN YANG KONDUSIF (URBANIZED) PEMBANGUNAN RUSUNA DI KAWASAN PERKOTAAN MEMBERIKAN DAMPAK PADA:

*A. PEMERINTAH PUSAT:DEPARTEMEN KEUANGAN : FASILITASI PEMBERIAN INSENTIF DAN SUBSIDI; KERINGANAN PPN, PPH DAN BPHTB; KERINGANAN NJOP 50 % UNTUK TANAH NEGARA; PSO TERHADAP SELISIH HARGA SEWA; DAN BIAYA O&M BAGI RUSUNAWA

DEPARTEMEN DALAM NEGERI : FASILITASI ONESTOP SERVICE PERIZINAN, FASILITASI KERINGANAN RESTRIBUSI PERIZINAN & AMDAL, FASILITASI PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGELOLA RUSUN, DAN MENDORONG PENERBITAN PERDA PENGELOLAAN RUSUN.

BADAN PERTANAHAN NASIONAL : INVENTARISASI DAN OPTIMALISASI PENDAYAGUNAAN TANAH NEGARA; PERCEPATAN PROSES PEROLEHAN, PENGADAAN DAN PENDAFTARAN TANAH; KERINGANAN BIAYA SERTIFIKASI HAK MILIK SARUSUNAMI; SERTA PERPANJANGAN SERTIFIKASI HGB SECARA OTOMATIS DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN: PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUSUNA DAPAT TERLAKSANA DENGAN DUKUNGAN PEMERINTAH, DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT, ANTARA LAIN:

* 2. DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN.DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM : PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA DASAR PERKOTAAN SERTA RANCANG BANGUN RUSUNA

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL: KERINGANAN BIAYA PENYAMBUNGAN SERTA TARIF LISTRIK DAN GAS, AGAR DIPERLAKUKAN TIDAK SAMA DENGAN PENGHUNI RUSUN MENENGAH DAN MEWAH;

DEPARTEMEN SOSIAL : FASILITASI SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT

MENEG PPN/ KA BAPPENAS: KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN DUKUNGAN PROGRAM PEMBIAYAAN PERCEPATAN

MENEG PERUMAHAN RAKYAT : PERUMUSAN JAKSTRAGRAM, FASILITASI SUBSIDI KP RUSUNAMI, NSPM RUSUNA, DAN KOORDINASI PELAKSANAAN

MENEG BUMN : PROGRAM PERCEPATAN RUSUN OLEH BUMN, PENDAYAGUNAAN TANAH MILIK BUMN DAN PENGELOLAAN RUSUNA OLEH BUMN.

*B. PEMERINTAH DAERAH

PERUMUSAN JAKSTRAGRAM DAERAH DAN INVENTARISASI TANAH NEGARA;FASILITASI PEMBERIAN KEMUDAHAN PERIZINAN PEMBANGUNAN, DUKUNGAN UANG MUKA BAGI SARUSUNAMI, KERINGANAN BPHTB, BANTUAN PSU;FASILITASI SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN SERTA PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGELOLA RUSUNA;FASILITASI TERHADAP AIR MINUM BAGI PENGHUNI RUSUNA AGAR DIPERLAKUKAN TIDAK SAMA DENGAN PENGHUNI RUSUN MENENGAH DAN MEWAH;FASILITASI PENETAPAN TARIF SEWA DAN PEMELIHARAAN PSU;PENGAWASAN PELAKSANAAN TERHADAP KETENTUAN TENTANG TIDAK DIPERKENANKANNYA PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN SELAMA JANGKA WAKTU 5 TAHUN SEJAK DIMILIKI.

2. DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN.

*C. BADAN USAHA DAN MASYARAKAT

KETERLIBATAN BADAN USAHA DAN MASYARAKAT DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUSUNAKEMITRAAN BADAN USAHA DAN MASYARAKAT DENGAN PEMERINTAH DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUSUNA MELALUI PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIPDUKUNGAN MASYARAKAT YANG BERMUKIM DI LOKASI KUMUH DI ATAS TANAH BUKAN MILIKNYA UNTUK BERSEDIA DIREMAJAKAN DAN MENGHUNI RUSUNAKESEDIAAN MASYARAKAT UNTUK MERAWAT DAN MENGELOLA SARUSUN

2. DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN.

*TERIMA KASIH

*1234JL. PENGGILINGAN DARI ARAH PULO GEBANGARAH KE FLY OVER PENGGILINGAN DARI PULO GEBANGJL. SENTRA PRIMER BARU1243KONDISI EKSISTINGLOKASI : PULO GEBANGLAHAN RENCANA TERMINAL PULO GEBANG

*

*SIMULASI DESAINLOKASI : PULO GEBANG

*RUSUNAWA MARUNDA

*

*Sumber data: Menpera, Dinas Tata Kota & Dinas Perumahan DKI Jakarta, Survey Lap.Lokasi asal

*RENCANA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KOTA BANDUNG

*SABUGASasana Budaya GanesaBATANPERMUKIMANPENDUDUKLOKASI SITEKEBUN BINATANGITB

*Luas total kawasan: 2,7 haTower A (20 lantai), B (17 lantai), C (14 lantai), dan C (11 lantai) Blok 4 dan 5:140 unit T.3670 unit T.5424 unit T.72

Rusun CingisedData Fisik

*Luas total kawasan: 2.67 haJumlah tower: 14 tower Tower A = 48 unit T.24 + 8 unit T.36Tower B = 40 unit T.36Tower C = 4 unit T.36 + 8 unit T.54 + 12 unit T.72BLOK I(8 Tower-A)BLOK II (2 Tower-B)BLOK III(4 Tower-C)Total jumlah unit : 624 unit384 unit T.24 160 unit T.36 32 unit T.54 48 unit T.72Jalan layang PasupatiJalan layang PasupatiPulau SariSungai CukapundungJalan lingkunganJalan lingkunganRusun Tamansari Perencanaan1 Pendahuluan 2 Permukiman di Kota Bandung 3 Usulan Konsep Perancangan 4 Rusun Cingised, Jamika, Tamansari 5 Program Pembangunan Rusun 6 Penutup

*Rusun TamansariRusun Tamansari

*Luas total kawasan: 1,87 haJumlah tower: 14 tower Tower A = 48 unit T.24 + 8 unit T.36Tower B = 40 unit T.36Tower C = 4 unit T.36 + 8 unit T.54 +12 unit T.72Total jumlah unit : 656 unit384 unit T.24 232 unit T.36 16 unit T.54 24 unit T.72Rusun Jamika Perencanaan

*RUMAH SUSUN DI KOTA SURABAYAI. SurabayaUrip SumiharjoMananggalMahasiswa ITSDupak BangunrejoSomboPejaringan SariWarugunungSiwalankertoWonorejo

*Lokasi Rusuna Sewa/Milik di SurabayaRusunawa Dupak Bangunrejo(1988)RusunawaPejaringan Sari(1995)Rusunawa Urip Sumiharjo(1982)Rusunawa Warugunung(1996)RusunawaSiwalankerto(2003)RusunawaWonorejo(2004)Rusuna Asrama Mahasiswa ITS(1986)RusunawaSombo(1989)RusunamiMenanggal(1985)147286935

**Jadi dari keseluruhan presentasi yang telah kita saksikan bersama maka dapat disimpulkan mengenai keadaan Pulau Batam pada saat ini, yaitu dengan total investasi hampir mencapai 7 milyar US$, kunjungan wisatawan yang mencapai 1,2 juta orang pertahun dan berbagai prasarana dan sarana yang telah tersedia