bahan promkes 3

2
Berikut beberapa tips cara perawatan diabetes melitus bila dilaksanakan di rumah : 1. Pola makan dan diet yang tepat. Para penderita penyakit DM diabetes melitus ini memang harus benar-benar ketat dalam menjaga pola makan dan diet DM. Karena bila penderita DM pola makannya tidak dijaga maka kemungkinan timbulnya keluhan akan semakin besar lagi. Diet DM perlu dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat (berbagai jenis gula dan tepung termasuk nasi, kentang, ubi, singkong dan lain sebagainya), mengurangi makanan berlemak (daging berlemak, kuning telur, keju, dan susu tinggi lemak) serta memperbanyak makan sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin dan mineral. Sebagai sumber protein dapat dengan memanfaatkan ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe. 2. Memonitor Kadar Gula darah. Bila termasuk dalam kategori pasien DM dengan kadar gula yang naik turun secara dratis, maka bila diperbolehkan pulang oleh Dokter maka yang perlu untuk diperhatikan adalah menjaga kadar gula darah dan juga memonitornya. Ada alat tersendiri buat penderita DM untuk mengecek glukosa sewaktunya dengan alat Glukotest. Dan alat pemeriksaan Glukotes ini dapat dibeli dijumpai di apotik-apotik atau toko tempat menjual ala-alat kesehatan. Bila kadar gula tidak terkontrol maka perawatan luka DM juga akan memperpanjang waktu lagi. 3. Malakukan olahraga. Tentunya dalam hal ini adalah melaksanakan aktifitas olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan penderita dM sendiri dan dilaksanakan secara

description

promosi kesehatan

Transcript of bahan promkes 3

Berikut beberapa tips cara perawatan diabetes melitus bila dilaksanakan di rumah :1. Pola makan dan diet yang tepat. Para penderita penyakit DM diabetes melitus ini memang harus benar-benar ketat dalam menjaga pola makan dan diet DM. Karena bila penderita DM pola makannya tidak dijaga maka kemungkinan timbulnya keluhan akan semakin besar lagi. Diet DM perlu dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat (berbagai jenis gula dan tepung termasuk nasi, kentang, ubi, singkong dan lain sebagainya), mengurangi makanan berlemak (daging berlemak, kuning telur, keju, dan susu tinggi lemak) serta memperbanyak makan sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin dan mineral. Sebagai sumber protein dapat dengan memanfaatkan ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe.2. Memonitor Kadar Gula darah. Bila termasuk dalam kategori pasien DM dengan kadar gula yang naik turun secara dratis, maka bila diperbolehkan pulang oleh Dokter maka yang perlu untuk diperhatikan adalah menjaga kadar gula darah dan juga memonitornya. Ada alat tersendiri buat penderita DM untuk mengecek glukosa sewaktunya dengan alat Glukotest. Dan alat pemeriksaan Glukotes ini dapat dibeli dijumpai di apotik-apotik atau toko tempat menjual ala-alat kesehatan. Bila kadar gula tidak terkontrol maka perawatan luka DM juga akan memperpanjang waktu lagi.3. Malakukan olahraga. Tentunya dalam hal ini adalah melaksanakan aktifitas olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan penderita dM sendiri dan dilaksanakan secara bertahap. Mengingat akan manfaat olahraga baik bagi kesehatan dan juga dalam rangka menjaga kadar gula darah. Jenis olahraga yang ideal untuk penderita pasien diabetes adalah aerobik adalah yang bersifat aerobik seperti jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya. Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama 30-40 menit didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit. Latihan ini bisa dilakukan sebanyak 3 kali seminggu. Contoh olahraga yang baik dan ideal untuk penyakit DM (Diabetes Melitus) itu tersebut diatas.4. Pengobatan Yang Teratur. Bagi para penderita diabetes melitus (diabetisi) minum obat dan kontrol teratur adalah sesuatu yang sangat dianjurkan. karena memang penderita diabetes melitus harus minum obat yang diberikan oleh dokter secara teratur, dan jangan sampai terlewatkan. Selain itu, tidak diperkenankan untuk menambah atau mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Untuk para diabetisi yang mendapatkan terapi insulin secara berlanjut, mereka diharapkan bisa melakukan penyuntikan secara mandiri. Bila tidak bisa melakukannya, dapat minta pertolongan kepada tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang ada disekitar tempat tinggalnya.