Lapsus Promkes

21
BAB I PENDAHULUAN Istilah dan pengertian promosi kesehatan merupakan pengembangan dari pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti: Pendidikan Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. WHO merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, serta mampu mengubah atau

Transcript of Lapsus Promkes

Page 1: Lapsus Promkes

BAB I

PENDAHULUAN

Istilah dan pengertian promosi kesehatan merupakan pengembangan

dari pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti: Pendidikan Kesehatan,

Penyuluhan Kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi

kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang

bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan

peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di

dalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku

masyarakat. WHO merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan

kesehatannya. Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik

fisik, mental, dan sosial masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan

aspirasinya, kebutuhannya, serta mampu mengubah atau mengatasi

lingkungannya. Dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah program

program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik

di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.

Promosi kesehatan merupakan proses komprehensif sosial dan politik,

bukan hanya mencakup upaya peningkatan kemampuan dan ketrampilan

individual, tetapi juga upaya yang bertujuan mengubah masyarakat, lingkungan,

dan kondisi ekonomi, agar dampak negatif terhadap kesehatan individu dan

masyarakat dapat dikurangi.

Page 2: Lapsus Promkes

Menurut Green, promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi

pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan

organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang

kondusif bagi kesehatan. Green juga mengemukakan bahwa perilaku ditentukan

oleh tiga faktor utama, yaitu :

1. Faktor predisposisi (predisposising factors), yang meliputi pengetahuan

dan sikap seseorang.

2. Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana,

dan fasilitas yang mendukung terjadinya perubahan perilaku.

3. Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi

seseorang untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-

undang, peraturanperaturan, surat keputusan.

Banyak masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk

timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku

masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya

adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang

air besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci tangan pakai sabun masih

sangat terbatas, minum air yang tidak sehat, dan lain-lain.

Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau

pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja,

tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitas perubahan perilaku. Dengan

demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang

untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun

Page 3: Lapsus Promkes

dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan

sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan

diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga

meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka

memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar

merubah perilakunya, yaitu

a. Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat yang

melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air bersih yang

lebih dekat

b. Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam

konteks pengetahuan lokal,

c. Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama)

setempat menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan dan

d. Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan

untuk membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai

dengan potensi yang di miliki.

Promosi kesehatan mempunyai 3 strategi dasar, yaitu:

1. Advokasi kesehatan, untuk menciptakan kondisi ideal untuk sehat. Merupakan

perpaduan antara aksi individu dan sosial yang dirancang untuk mendapatkan

komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan

sistem untuk tujuan kesehatan atau program kesehatan.

Page 4: Lapsus Promkes

2. Pemberdayaan masyarakat, untuk mencapai derajat kesehatan optimal.

Merupakan proses yang mengantarkan masyarakat dalam mendapatkan

kemampuan mengendalikan keputusan dan tindakannya dalam kesehatan.

3. Mediator bagi berbagai kepentingan dalam masyarakat di bidang kesehatan.

Merupakan proses rekonsiliasi berbagai kepentingan (personal, sosial,

ekonomi) dari individu dan komunitas, dan berbagai sektor (publik dan

pribadi) dalam peningkatan dan perlindungan kesehatan.

Salah satu kegiatan promosi kesehatan adalah pemberian informasi atau

pesan kesehatan berupa kesehatan untuk memberikan atau meningkatkan

pengetahuan dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan terjadinya perilaku

sehat. Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan

seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah

atau mempengaruhi perilaku manusia baik secara individu, kelompok maupun

masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan sehingga dengan

sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat (Muninjaya, 2004).

Penyuluhan merupakan suatu usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru

agar masyarakat mau tertarik dan berminat untuk melaksanakannya dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Penyuluhan juga merupakan suatu kegiatan

mendidikkan sesuatu kepada masyarakat, memberi pengetahuan, informasi-

informasi, dan kemampuan-kemampuan baru, agar dapat membentuk sikap dan

berperilaku hidup menurut apa yang seharusnya. Pada hakekatnya penyuluhan

merupakan suatu kegiatan nonformal dalam rangka mengubah masyarakat

menuju keadaan yang lebih baik seperti yang dicita-citakan.

Page 5: Lapsus Promkes

BAB II

ISI

PENYULUHAN PERTAMA

Tempat Penyuluhan : Posyandu Lansia Puskesmas Sikumana

Waktu Penyuluhan : 5 Oktober 2013

Materi Penyuluhan : Katarak

Sasaran Penyuluhan : Anggota Posyandu Lansia

Peserta Penyuluhan : 35 orang

Metode Penyuluhan : Menggunakan Leaflet

Isi Materi Penyuluhan :

o Pengertian Katarak

Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata yang bening dan jernih

menjadi keruh sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur bahkan

sampai tidak melihat. Katarak adalah kekeruhan lensa kristalin yang

menyebabkan turunnya tajam penglihatan dan menyebabkan keluhan

gangguan penglihatan lainnya seperti penurunan kontras sensitivitas, silau

dan tidak nyaman. Kekeruhan ini dapat disebabkan oleh gangguan

metabolism serat lensa akibat proses degenerasi, trauma, obat‐obatan,

penyakit sistemik dan lain--‐lain.

o Jenis-Jenis Katarak Menurut Usia :

- Katarak kongenital : sejak usia <1 tahun

- Katarak Juvenil : terjadi sesudah usia 1 tahun

Page 6: Lapsus Promkes

- Katarak Sensil : setelah usia 50 tahun

o Penyebab Katarak

Katarak disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

Paling banyak adalah faktor usia/degenerasi

Infeksi Virus pada janin

Penyakit : Diabetes Melitus, Glaukoma, dll

Genetik dan gangguan perkembangan

Keracunan beberapa jenis obat (kortikosteroid)

o Tanda dan Gejala Katarak

- Penglihatan kabur atau berkabut

- Penglihatan semakin buram pada sore hari

- Terasa sangat silau jika berada di bawah sinar terang

- Mata tidak sakit dan tidak merah

- Pupil akan berwarna putih

- Kadang penglihatan akan menjadi berbayang

o Deteksi Dini Katarak

Katarak dapat dideteksi melalui pemeriksaan menyeluruh oleh dokter

spesialis mata

o Pengobatan katarak adalah dengan jalan pembedahan.

o Cara Mencegah Katarak

Menjaga kadar gula agar selalu normal, khususnya pada penderita

Diabetes Melitus.

Tidak merokok dan menghindari asap rokok.

Page 7: Lapsus Promkes

Mencegah konsumsi kortikosteroid jangka panjang

Mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C,

sayuran hijau, kacang-kacangan, susu, hati, vitamin E.

Mencegah trauma langsung terhadap mata.

Dokumentasi

Page 8: Lapsus Promkes

Diskusi

1. Pertanyaan pertama oleh seorang ibu.

Apakah operasi merupakan satu-satunya pengobatan untuk katarak?

Jawab : iya. Operasi merupakan satu-satunya pengobatan untuk

katarak. Karena yang terjadi ketika sesorang terkena katarak adalah,

lensa mata yang harusnya bening sehingga cahaya dapat masuk, malah

menjadi keruh. Jika sudah keruh maka yang dilakukan adalah lensanya

harus dikeluarkan dan diganti dengan lensa yang baru. Obat-obat tetes

mata yang dijual, yang katanya obat katarak itu tidak dapat

menyembuhkan katarak. Obat ini hanya memperlambat pematangan

katarak.

Page 9: Lapsus Promkes

2. Pertanyaan kedua oleh seorang ibu.

Bagaimana jika pasiennya masih muda, tetapi penglihatan sudah mulai

menurun, apakah itu sudah termasuk katarak?

Jawab : jika keluhannya hanya penglihatan menurun itu belum tentu

katarak. Masih banyak penyakit lain yang dapat menyebabkan

penglihatan menurun. Katarak memang dapat terjadi juga pada usia

muda, seperti yang tadi telah dijelaskan. Biasanya penyebabnya adalah

didapat karena penyakit lain, misalnya karena penyakit Diabetes

Melitus, Glaukoma, dll. Dikatakan katarak jika selain keluhan

penglihatan menurun, juga disertai dengan keluhan penglihatan kabur

atau berkabut; penglihatan semakin buram pada sore hari; terasa sangat

silau jika berada di bawah sinar terang; mata tidak sakit dan tidak

merah; pupil akan berwarna putih; kadang penglihatan akan menjadi

berbayang.

Page 10: Lapsus Promkes
Page 11: Lapsus Promkes

PENYULUHAN KEDUA

Tempat Penyuluhan : Aula Gereja Gloria-Sikumana

Waktu Penyuluhan : 23 Oktober 2013

Materi Penyuluhan : Inisiasi Menyusu Dini

Sasaran Penyuluhan : Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Peserta Penyuluhan : 70 orang

Metode Penyuluhan : Menggunakan leaflet dan presentasi power point

Isi Materi Penyuluhan :

o Pengertian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) :

- Inisiasi merupakan refleks bayi dalam mencari puting susu ibu.

- Dini adalah segera setelah lahir, dalam waktu 1 jam setelah lahir.

- IMD adalah Refleks bayi dalam mencari puting ibu untuk menyusu pada

payudara ibu yang dilaksanakan sekitar 1 jam setelah bayi lahir

o Yang penting untuk diketahui :

- IMD memberi kesempatan pada bayi baru lahir untuk menyusu sendiri

pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya.

- Pada saat melakukan IMD bayi yang harus aktif menemukan sendiri

puting susu ibu dan terjadi kontak kulit (skin to skin contact).

o Alasan Mengapa harus Melakukan IMD :

Mencegah bayi kedinginan

Bayi yang diberi kesempatan IMD akan lebih lama menyusu

Menekan angka kematian bayi

Kesempatan bayi untuk mendapatkan kolostrum lebih besar

Page 12: Lapsus Promkes

o Manfaat IMD untuk Ibu :

Meningkatkan jalinan kasih saying ibu dan bayi.

Meningkatkan keberhasilan produksi ASI

Mengurangi stress ibu setelah melahirkan

Mengurangi risiko perdarahan sesudah melahirkan

o Manfaat IMD untuk bayi:

Menjaga agar suhu tubuh bayi tetap hangat

Membantu menenangkan ibu dan bayi dengan pengaturan frekuensi

napas dan irama jantung

Terjadi kolonisasi bacterial di kulit dan usus bayi dengan bakteri badan

ibu yang normal.

Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stress dan tenaga

yang dipakai bayi

Memungkinkan bayi menemukan sendiri payudara ibu untuk mulai

menyusu

Melatih motorik bayi sehingga mengurangi kesulitan menyusu

Bayi dapat memperoleh kolostrum yang berguna bagi system

kekebalan bayi

Mencegah terlewatnya puncak refleks menghisap bayi (20-30 menit

pertama setelah bayi lahir)

o Tahap-tahap IMD :

Setelah lahir, tali pusar dipotong, bayi dikeringkan secepatnya (kecuali

kedua tangan) tanpa menghilangkan vernix (kulit putih)

Page 13: Lapsus Promkes

Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit

bayi melekat pada kulit ibu

Bayi dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibu (bayi tidak

dipaksakan ke puting susu ibu)

Ibu didukung untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu

- 30’ pertama : Bayi akan diam dalam keadaan siaga. Sesekali

matanya membuka lebar dan melihat bundanya. Masa ini

merupakan masa penyesuaian atau peralihan dari dalam kandungan

ke luar kandungan.

- 30’-40’ kemudian :Bayi akan menggerakkan mulutnya seperti mau

minum, mencium, kadang mengeluarkan suara, dan menjilat

tangannya.

- Mengeluarkan liur

- Bergerak ke arah payudara

- Mulai meyusu.

Setelah selesai IMD, bayi baru dipisahkan dari ibu untuk ditimbang,

diukur panjang badan dan dicap.

Diskusi : Tidak ada pertanyaan

Page 14: Lapsus Promkes

Dokumentasi

Page 15: Lapsus Promkes