bahan prima kesehatan.docx

7
http://www.jica.go.jp/project/indonesian/indonesia/ 0600379/01/01.html Nama Program Program Peningkatan Kapasitas Manajemen Kesehatan Kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia(PRIMA Kesehatan) Negara Indonesia Daerah Target Kabupaten Barru, Kabupaten Bulukumba and Kabupaten Wajo (tiga Kabupaten) Lihat "Pemetaan ". Periode Pelaksanaan Februari 2007 sampai dengan Februari 2010(tiga tahun) Mitra Kerja (Counterpart) Logo Mitra Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan (Dinas Kesehatan dan Bappeda) dan Pemerintah Kabupaten Target (Dinas Kesehatan dan Bappeda) Latar Belakang

Transcript of bahan prima kesehatan.docx

Page 1: bahan prima kesehatan.docx

http://www.jica.go.jp/project/indonesian/indonesia/0600379/01/01.html

Nama Program

Program Peningkatan Kapasitas Manajemen Kesehatan Kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia(PRIMA Kesehatan)

Negara

Indonesia

Daerah Target

Kabupaten Barru, Kabupaten Bulukumba and Kabupaten Wajo (tiga Kabupaten)

Lihat "Pemetaan".

Periode Pelaksanaan

Februari 2007 sampai dengan Februari 2010(tiga tahun)

Mitra Kerja (Counterpart)

Logo Mitra

Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan (Dinas Kesehatan dan Bappeda) dan Pemerintah Kabupaten Target (Dinas Kesehatan dan Bappeda)

Latar Belakang

Indonesia telah berhasil meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat namun demikian masih terdapat kesenjangan antar wilayah yang cukup besar. Secara khusus kondisi Kawasan Timur Indonesia berada dibawah rata-rata nasional, sehingga merupakan prioritas nasional untuk mendorong pembangunan di kawasan ini. Sulawesi Selatan yang merupakan pusat Kawasan Timur Indonesia, memainkan peran penting dan strategis dalam pembangunan sosial ekonomi daerah-daerah tertinggal di Indonesia.

Page 2: bahan prima kesehatan.docx

Walaupun status kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan meningkat secara terus-menerus, namun tingkat kematian bayi masih berada pada taraf memprihatinkan dimana AKB Sulsel masih 47 per 1,000 kelahiran, lebih tinggi di atas AKB rata-rata nasional yaitu 35 per 1000 kelahiran (2002-2003, Survey Demografi & Kesehatan Indonesia). Berbagai program kesehatan telah dilaksanakan oleh pemerintah propinsi dengan dukungan dari berbagai sumber. Namun demikian, masih dibutuhkan pengembangan model promosi kesehatan yang lebih baik. Sebagai respon atas permintaan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan terhadap dukungan JICA, dirancanglah Program Kerjasama Teknis PRIMA Kesehatan dan pelaksanaannya dimulai pada bulan Februari 2007. PRIMA Kesehatan menawarkan salah satu alternatif model partisipatif dalam penguatan hubungan antara sistem administrasi kesehatan daerah dan masyarakat warga dengan mengaktifkan Konsil Kesehatan dan mengfasilitasi stakeholders pada semua tingkatan yakni kabupaten, kecamatan dan desa yang sejalan dengan konsep "Indonesia Sehat 2010" dan "Desa Siaga."

Tujuan

Tujuan Keseluruhan : Meningkatnya kapasitas manajemen dan pelayanan kesehatan di kabupaten target.

Tujuan Program : Model Peningkatan Layanan Kesehatan Dasar (PHCI=Primary Health Care Improvement) yang berpusat pada masyarakat, terbentuk di kabupaten target.

Outputs

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kegiatan kesehatan berpusat masyarakat dengan partisipasi masyarakat.

2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan Puskesmas di kecamatan percontohan (pilot).3. Meningkatnya kapasitas manajemen kesehatan kabupaten target dalam melaksanakan

kegiatan Peningkatan Layanan Kesehatan Dasar (PHCI).4. Meningkatnya kapasitas Propinsi dalam memfasilitasi praktek layanan kesehatan dasar

yang baik.

Page 3: bahan prima kesehatan.docx

Cakupan Program

Map

Penetapan kecamatan target dilakukan lewat penentuan kriteria dan seleksi bersama.

Daftar Kecamatan Target

Page 4: bahan prima kesehatan.docx

Rincian Proyek

Kegiatan

Kegiatan-kegiatan program dapat diringkas sebagai berikut.

1. Melaksanakan kegiatan Peningkatan Layanan Kesehatan Dasar (PHCI) berdasarkan proposal yang diusulkan lewat perencanaan partisipatif di tingkat masyarakat (desa/kelurahan) dan kecamatan.

2. Berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan PHCI tersebut, dikembangkan sebuah "Model Peningkatan Layanan Kesehatan Dasar (PHCI) yang Partisipatif" yang akan menjadi paket operasional bagi kerangka kerja kelembagaan dan pengembangan kapasitas Dinas Kesehatan kabupaten.

3. Mengembangkan petunjuk pelaksanaan dan manual yang dibutuhkan untuk paket kegiatan yang telah disebutkan diatas.

Tahapan kegiatan PHCI diringkas sebagai berikut.

1. Membentuk "Tim PHCI" di tingkat masyarakat (desa) dan kecamatan. Tim tersebut akan berinisiatif untuk mengkaji kebutuhan PHCI mereka dan mempersiapkan rencana PHCI.

2. Berdasarkan rencana PHCI tersebut, Tim PHCI menetapkan tindakan prioritas dan mengusulkan kegiatan yang perlu dilakukan. Tim PHCI juga akan mengimplementasikan kegiatan yang diusulkan tersebut. Dengan cara demikian, Tim PHCI, dalam hal ini masyarakat di tingkat desa dan kecamatan merupakan pemilik program ini.

3. Tim PHCI juga akan mengkaji ulang dan melaporkan apa yang telah dan belum mereka capai setelah kegiatan PHCI selesai. Hasil kajian ini akan digunakan sebagai rujukan dalam pembuatan rencana dan kegiatan yang lebih baik di tahun selanjutnya.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten bekerja sama dengan Tim Ahli JICA akan mengembangkan "Model Peningkatan Layanan Kesehatan Dasar (PHCI) yang Partisipatif". Model tersebut perlu dirancang agar dapat juga digunakan di kecamatan lain.

Pendekatan Dasar

1. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah fokus utama program ini. Pemilik sebenarnya seluruh kegiatan PRIMA Kesehatan adalah masyarakat.

2. Tim Implementasi Kabupaten - Aktor Inti PRIMA

Tim Implementasi Kabupaten adalah kelompok inti yang bertanggung jawab terhadap operasional PRIMA Kesehatan.

o Pelatih: proses pembelajaran baik untuk pelatih maupun para peserta.o Fasilitator: kreatif dalam memotivasi dan memberdayakan masyarakat.

Page 5: bahan prima kesehatan.docx

o Monitoring dan evaluasi: jangan takut melakukan kesalahan, karena pembelajaran terbesar bisa didapatkan dari kesalahan.

o Rancangan kelembagaan yang berkelanjutan membuat program ini dapat berjalan secara mandiri setelah 3 tahun.

3. Gambar 1: Siklus Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dalam PRIMA

"Proses Belajar dengan Melakukan" (learning by doing)

Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-1 dibawah ini, PRIMA sendiri merupakan proses pembelajaran. Seluruh peserta akan mengalami sendiri proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan perencanaan kembali lewat siklus kegiatan PRIMA.

4. Perluasan dan Perkembangan yang Bertahap

Pelaksanaan program diawali dengan sebuah putaran kegiatan pertama yang relatif kecil (pada 2007). Pada putaran kedua, pelaksanaan program akan diperluas ke semua kecamatan target. Setiap putaran memiliki fokus yang berbeda.

Putaran Pertama (2007-2008):

Difokuskan pada pengembangan kapasitas Tim Implementasi Kabupaten untuk menjadi pelatih dan fasilitator dalam rangka memberdayakan Tim PHCI di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Kegiatan operasional dibatasi pada dua kecamatan di setiap kabupaten.

Putaran Kedua (2008-2009):

Difokuskan pada perluasan dan generalisasi model PRIMA dalam masing-masing kabupaten. Kegiatan akan diperluas ke semua kecamatan target. Model kegiatan perlu dimodifikasi agar dapat mencerminkan pengalaman dari putaran pertama.

Putaran Ketiga (2009-2010):

Difokuskan pada upaya memadukan pengalaman dari tiga kabupaten target untuk membentuk "Model Peningkatan Layanan Kesehatan Dasar (PHCI) yang Partisipatif" yang lengkap. Selain itu

Page 6: bahan prima kesehatan.docx

akan dijajaki juga langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengaplikasikan model PRIMA ke kabupaten lain di Propinsi Sulawesi Selatan.