UPAYA POKOK KESEHATAN.docx

89

Click here to load reader

Transcript of UPAYA POKOK KESEHATAN.docx

UPAYA POKOK KESEHATAN (UPK) PUSKESMAS SEMPAJA2013

Disusun OlehAstri NovaRina ZubaidahRatna Noor M.

Pembimbing :dr. Hj. Irama MadjidDr. dr. Swandari Paramita, M.Kes

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas PUSKESMAS Sempaja/FK UnmulSamarinda2013BAB IPENDAHULUAN

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan yang mandiri dan bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan dan bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kota / Kabupaten (KEPMENKES No.128 th 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas).Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, memberdayakan masyarakat dan keluarga, dan memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat mutlak perlu, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan. Untuk mencapai cakupan pelayanan kesehatan yangWujud dari pelaksanaan ketiga fungsi puskesmas hadir dalam program puskesmas yaitu program dasar yang tercermin dalam Unit Pelayanan Kesehatan (UPK).Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru ada 18 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh Puskesmas, itupun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan managemen dari tiap-tiap Puskesmas. Semua kegiatan program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas dikembangkan berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar ( basic health care services ) seperti yang dianjurkan oleh badan kesehatan dunia ( WHO ) yang dikenal dengan Basic Seven WHO.Puskesmas Sempaja mengemban tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Kelurahan Sempaja Utara dan Selatan. Guna memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas Sempaja juga melaksanakan UPK wajib dan UPK pengembangan. Diharapkan dengan berjalannya upaya pelayanan kesehatan tersebut, puskesmas Sempaja dapat memberikan pelayanan yang merata dan menyeluruh dan diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Pengetahuan mengenai UPK merupakan hal yang penting, karena UPK merupakan wujud dari fungsi puskesmas secara keseluruhan dan merupakan tonggak pelaksanaan program di Puskesmas dalam rangka mewujudkan pembangunan kesehatan. Hal tersebut harus diketahui dan dipahami agar peran dan fungsi Puskesmas dapat dilaksanakan dengan baik. Pembuatan makalah ini bertujuan memberikan informasi mengenai UPK Puskesmas, khususnya UPK Puskesmas Sempaja.

BAB IIPROFIL PUSKESMAS SEMPAJA

A. VISI, MISI, MOTTO DAN JANJI PELAYANAN1. Visi : Mewujudkan Masyarakat Sempaja Sehat & ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat)2. Misi : a. Menciptakan Managemen Kesehatan yang Bermutub. Sempurnakan Pelayanan Kesehatanc. Padukan Lintas Program & Lintas Sektoral di Bidang Kesehatand. Mewujudkan Masyarakat Sempaja ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih& Sehat)e. Jadikan Masyarakat Sempaja yang Mandiri untuk Hidup Sehat3. Moto Pelayanan : Kepuasan Anda Kebahagiaan Kami4. Janji PelayananSantun, Sabar, Cermat, dan Ikhlas

B. DATA DEMOGRAFI DAN GEOGRAFI1. Keadaan Demografi Puskesmas Sempaja Samarinda Tahun 2013Puskesmas Sempaja merupakan salah satu dari dua puluh lima Puskesmas yang ada di kota Samarinda yang terletak di Jl. KH. Wahid Hasyim RT. 24 Samarinda. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara: Wilayah Kerja Puskesmas BengkuringSebelah Selatan: Wilayah Kerja Puskesmas SegiriSebelah Timur: Wilayah Kerja Puskesmas LempakeSebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Juanda

Tabel 2.1 Data demografi Puskesmas Sempaja No.UraianSempaja SelatanSempaja UtaraJumlah

1.Jumlah Penduduk26.4215.64032.061

2.Jumlah KK5.5741.5876.761

3.Jumlah Laki-Laki13.8012.93716.738

4.Jumlah Perempuan12.6202.70315.323

5.Jumlah RT641680

2. Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Utara

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Utara

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Selatan

23

Gambar 2.3 Struktur organisasi puskesmas sempaja

C. JUMLAH TENAGA DAN FASILITAS KESEHATAN DI PUSKESMAS SEMPAJA 1.Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas sempajaTabel 2.2 Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas sempajaJenis TenagaJumlah

Dokter Umum5

Dokter Gigi1

SKM5

SE1

D-III Keperawatan5

D-III Kebidanan5

D-IV Kebidanan1

D-III Analis Kesehatan2

D-III Farmasi1

D-III Gizi1

D-III Kesling1

SPRG1

SMF1

SPK1

SMA5

SMP5

Jumlah41

2.Fasilitas kesehatan di Wilayah Puskesmas Sempaja1) Puskesmas Induk:1 buah2) Puskesmas Pembantu:2 buah (Gunung Cermin dan Sempaja Lestari Indah)3) Puskesmas Keliling:4 lokasi (Langsat, Ayu, Keledang, Kitadine)4) Posyandu:27 buah (25 posyandu bayi & balita; 2 posyandu lansia)a. Sempaja Utara 4 posyandu, 9 RT (1, 7, 8, 23, 24, 33, 34, 35, 36) belum memiliki posyandub. Sempaja Selatan 21 posyandu, 9 RT (14, 15, 23, 24, 27, 37,38,42,50) belum memiliki posyandu.5) Mobil Ambulance:1 buah6) Motor dinas:3 buahD. UNIT PELAYANAN KESEHATAN (UPK)Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (comprehensive health care services) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas menjalankan beberapa usaha pokok (basic health care services). Kegiatan-kegiatan pokok Puskesmas yang diselenggarakan oleh Puskesmas sejak berdirinya semakin berkembang, mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 18 usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh Puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap Puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas dan biaya atau anggaran yang tersedia. Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru ada 18 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh Puskesmas, itupun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan managemen dari tiap-tiap Puskesmas. Delapan belas kegiatan pokok Puskesmas itu adalah:1. Upaya kesehatan Ibu dan Anak2. Upaya keluarga Berencana3. Upaya peningkatan Gizi4. Upaya kesehatan lingkungan5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular6. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan7. Upaya penyuluhan Kesehatan8. Upaya kesehatan sekolah9. Upaya kesehatan olah raga10.Upaya perawatan kesehatan masyarakat11. Upaya kesehatan kerja12. Upaya kesehatan gigi dan mulut13. Upaya kesehatan jiwa14. Upaya kesehatan mata15. Upaya laboratorium sederhana16. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan17. Upaya kesehatan usia lanjut18. Upaya pembinaan pengobatan tradisionalSemua kegiatan program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas dikembangkan berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar (basic health care services) seperti yang dianjurkan oleh badan kesehatan dunia (WHO) yang dikenal dengan Basic Seven WHO. Basic seven tersebut terdiri dari:1. MCHC (Maternal and Child Health Care)2. MC (Medical care)3. ES (Environmental Sanitation)4. HE (Health Education) untuk kelompok- kelompok masyarakat5.Simple Laboratory6. CDC (Communicable Disease Control)7.Simple Statistic ( recording/ reporting atau pencatatan dan pelaporan ).Dari ke 18 program pokok Puskesmas, basic seven WHO harus lebih diprioritaskan untuk dikembangkan sesuai dengan prioritas masalah kesehatan utama yang berkembang di wilayah kerjanya, kemampuan sumber daya manusia (staf ) yang dimiliki oleh Puskesmas, dukungan sarana/prasarana yang tersedia di Puskesmas, dan peran serta masyarakat. Bila kita mengacu definisi Public Health menurut Winslow, pengembangan program kesehatan masyarakat di suatu wilayah akan terdiri dari tiga komponen pokok yaitu kegiatan yang berhubungan dengan upaya Pencegahan Penyakit (preventing disease) dan memperpanjang hidup (prolonging life) melalui usaha-usaha kesehatan lingkungan, imunisasi, pendidikan kesehatan, dan pengenalan penyakit secara dini (surveilan,penimbangan balita, ANC, dsb). Kedua upaya tersebut harus dilakukan dengan membina peran serta masyarakat (community participation) melalui kelompok-kelompok masyarakat yang terorganisir. Program-program Puskesmas dalam kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut:

1. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK1.1TujuanUpaya kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu (AKI) serta angka kematian dan kesakitan bayi (AKB). 1.2Bentuk upayaUpaya yang dapat dilakukan berupa menjaga kesehatan sebelum dan selama kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui, serta meningkatkan kesehatan anak- anak melalui gizi dan pencegahan terhadap penyakit menular.Salah satu program KIA ini dilaksanakan melalui pelayanan oleh bidan di puskesmas dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala dan terjadwal sehingga dapat diketahui kesehatan ibu serta perkembangan dan kesehatan janin dalam kandungan. Proses yang dilakukan dapat berupa penjadwalan pemeriksaan dan mengevaluasi kunjungan dari ibu hamil, mulai dari kunjungan pertama hingga kunjungan ke empat (K1 hingga K4), sehingga hasil yang didapatkan diupayakan sesuai dengan tujuan.Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan oleh petugas kesehatan, tidak termasuk pertolongan persalinan pendampingan. Pertolongan persalinan dilakukan oleh Dokter Ahli, Dokter, Bidan atau petugas kesehatan lainnya yang telah memperoleh pelatihan tehnis untuk melakukan pertolongan kepada ibu bersalin. Dilakukan sesuai dengan pedoman dan prosedur teknis yang telah ditetapkan.Istilah K1 atau Kunjungan pertama ibu hamil pada dasarnya satu paket dengan istilah K4 atau Kunjungan ke empat ibu hamil. K4 itu sendiri mempunyai pengertian dari beberapa sumber yaitu :1. Berdasarkan indikator MDGs goal 5, indikator lokal untuk memonitoring kemajuan kabupaten dan kecamatan menyebutkan bahwa kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.2. Berdasarkan Pedoman SPM Bidang Kesehatan tahun 2009 Depkes RI 2009. Menyebutkan bahwa Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.3. Sementara itu berdasarkan Pedoman SPM Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur sebagai penjabaran dari SPM Bidang Kesehatan Depkes RI, Kunjungan ibu hamil K 4 adalah: ibu hamil yang kontak dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai dengan standar 5 T dengan frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat trimester I minimal 1 kali, trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali.Jadi karena adanya istilah K4 berarti ada istilah K1, K2 dan K3 serta tentunya K4. Dari pengertian K4 diatas, maka pengertian K1 sudah sangat jelas yaitu pemeriksaan kehamilan sesuai standar pada smester pertama, K2 dalam pengertian K(1+1=2) adalah pemeriksaan kehamilan sesuai standar pada smester pertama dan kedua kehamilan, K3 adalah pemgertian K(1+1+1=3) adalah pemeriksaan kehamilan sesuai standar pada smester pertama, kedua dan ketiga kehamilan. Dan K4 itu sendiri K3 tambah pemeriksaan ketika mendekati persalinan. Penjelasan ini menunjukkan pelayanan pemeriksaan ibu hamil dalam ilmu epidemiologi menggunakan pendekatan prospektif atau biasa dikenal dengan istilah kohor atau dalam program pencatatan dan pelaporan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) adalah buku register kohor.Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang kontak dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC) sesuai dengan standar 5T dengan frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat trimester I minimal 1 kali, trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali. Standar 5 T yang dimaksud adalah:1. Pengukuran tinggi dan berat badan2. Pemeriksaan/pengukuran tekanan darah3. Pemeriksaan/pengukuran tinggi fundus4. Pemberian imunisasi TT5. Pemberian tablet besi1.3Bentuk Kegiatan1. Pelaksanaan PWS (Pemantauan Wilayah Setempat)1) Menentukan sasaran tiap kelurahan dan keseluruhan wilayah.2) Pengumpulan data, dengan cara pencatatan PWS bumil perkelurahan, register kegiatan harian, kegiatan pemantauan ibu hamil, kegiatan ANC ibu hamil di posyandu dan di lapangan bidan praktek swasta.3) Pengolahan data2. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi1) Pelayanan kesehatan bagi bumil untuk kunjungan pertama (K1).2) Pelayanan kesehatan bagi bumil untuk kunjungan lengkap (K4).3) Pelayanan kesehatan pada Ibu Hamil (Bumil) sesuai standar untuk kunjungan lengkap.4) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan persalinan dukun oleh tenaga kesehatan.5) Pelayanan nifas kontak pertama (KN1). Pelayanan nifas lengkap (ibu dan neonatus) sesuai standar KN2.6) Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi.Tabel 2.3 Laporan Pelayanan ANTENATAL Periode Januari-November 2013SasaranKegiatanMempunyai buku KIA/KMSK1K4TT1TT2TT3TT4TT5Fe1Fe3Resiko tinggi

MaternalNeonatal

962Pencapaian2417577401366747391596005985213

Persentase 25,05%78,69%76,92%14,14%6,96%4,88%4,05%16,52%62,37%62,16%5,40%1,48%

Tabel 2.4 laporan pelayanan PERSALINAN DAN NIFAS Periode Januari-November 2013SasaranKegiatan Kunjungan nifasPersalinan oleh tenaga kesehatan

Tempat persalinanPenanganan komplikasiVitamin A nifas

Kunjungan neonatus

KN1

KN2

KN3

KF1KF2KF3FasilitasNon fasilitasObstetriNeonatal

918Pencapaian696709710696696155432689696699699

Persentase75,8177,2377,3475,8175,811,635,613,6675,0579,6379,9779,97

Tabel 2.5 Laporan kematian maternal periode Januari-November 2013Jumlah kematian ibu

JumlahSebab kematian ibu

PerdarahanHipertensi dalam kehamilanInfeksiAbortusPartus lamaLain-lain

1000001

Tabel 2.6 Laporan kematian neonatal periode Januari-November 2013Keadaan lahirJumlah kematian neonatal

Lahir hidupLahir matiJumlahUsiaSebab kematian neonatal

< 1 mgg1 mgg-1 blnBBLRAsfiksiaTetanusInfeksiMasalah laktasiLain-lain

7081871220000

Tabel 2.7 Laporan sarana dan tenaga kesehatan di wilayah Sempaja periode Januari-November 2013Jumlah desaPuskesmas rawat inapJumlah dokterJumlah bidanJumlah perawatJumlah dukun

205676

Tabel 2.8 Laporan tindakan kekerasan terhadap perempuan periode Januari-November 2013Jenis kekerasan terhadap perempuanPenanganan

MentalFisikEmosionalPenelantaranPuskesmasDirujukLain-lain

15-4445-60>6015-4445-60>6015-4445-60>6015-4445-60>60

210210210000300

66,67%33,33%066,67%33,33%066,67%33,33%00%100%

3. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah melalui Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK ).Pelayanan deteksi dilakukan waktu bayi atau balita kontak dengan petugas di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, play group dan TK. Kegiatan DDTK meliputi :a. Persiapan1) Diseminasi informasi dan bimtek kepada Nakes.2) Diseminasi informasi dan bimtek kepada : a) Lingkungan Sekolahb) Guru PG / TKc) Kader 3) Pendataan sasaran DDTK4) Pembinaan kasus DDTK5) Pelatihan guru PG6) Penyuluhan DDTK7) Pembinaan DTKA di PG8) Pembinaan DTKA di TK9) Pelatihan Nakes Pusban10) Penyegaran wawasan DDTKb. Penatalaksanaan1) Tingkat PKM / Pusban2) Tingkat Posyandu3) Tingkat PG / TK4) Pelaporan Tribulananc. Pencatatan dan Pelaporan1) Pencatatan dan pelaporan Semester (PG/TK)2) Pencatatan dan pelaporan Tahunan (Penjamas)

Tabel 2.9 Jadwal Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK ) periode Januari-Juni 2013.No.Kelompok umur

0-2 tahun2-6 tahun

13 bulan30 bulan

26 bulan36 bulan

39 bulan42 bulan

412 bulan48 bulan

515 bulan54 bulan

618 bulan60 bulan

721 bulan66 bulan

824 bulan72 bulan

4. Pelayanan imunisasia. TujuanTurunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).b. Sasaran Program ImunisasiSasaran berdasarkan usia yang diimunisasi yaitu :1) Imunisasi rutin Bayi dan Wanita Usia Subur (WUS) Imunisasi rutin Wanita usia subur (WUS) meliputi wanita usia 15-39 tahun termasuk ibu hamil (Bumil) & calon pengantin (Catin).2) Imunisasi tambahan pada bayi dan anakSasaran berdasarkan tingkat kekebalan yang ditimbulkan1) Imunisasi dasar pada bayi2) Imunisasi lanjutan pada anak usia sekolah tingkat dasar dan wanita usia suburSasaran berdasarkan wilayah/lokasi1) Seluruh desa/kelurahan di wilayah Puskesmas Sempaja

Tabel 2.10 Cakupan imunisasi rutin bayi periode Januari-November 2013 :SasaranPencapaianJenis Vaksin

BCGPolioHBComboCampak

12340123

1405Kumulatif497493486484490490496476465465

Presentasi35,435,134,634,434,934,935,333,933,133,1

Tabel 2.11 TT WUS tidak hamil periode Januari-November 2013SasaranPencapaianStatus TT

12345

40130Kumulatif4846564539

Presentasi0,120,110,140,110,1

Tabel 2.12 TT Bumil periode Januari-Juni 2013SasaranPencapaianStatus TT

12345

1553Kumulatif67697159124

Presentasi4,314,224,573,807,98

Kegiatan imunisasi meliputi :a. Imunisasi Rutin1) Menentukan Sasaran2) Mencari data kelurahan3) Pertemuan Linsek dengan kelurahan4) Menghitung sasaran sesuai jumlah penduduk5) Pengelolaan vaksin dan bahan logistika) Permintaan vaksin dan spuitb) Perawatan cold chain & pemantauan suhu vaksinc) Monitoring evaluasi permintaan dan pemakaian vaksin dan spuit6) Pelayanan imunisasi di PKM dan Posyandua) Imunisasi bayib) Imunisasi TT WUSc) Imunisasi balita yang belum mendapat imunisasi lengkapd) Imunsasi pasien luka rawan tetanus7) Sosialisasi dan Bimtek laporan dengan BPS8) Pengambilan data laporana) Bidan praktek swastab) Dokter praktek swasta9) Mencatat dan melaporkan KIPI10) Pemetaan kasus campak kerjasama lintas program dengan surveillan11) Pelacakan bayi rawan DOa) Membuat Monitoringb) Kerjasama dengan Pembina posyandu dan kader (Lintas Program)c) Mengevaluasi hasil monitoringd) Sweeping12) Membuat PWS per kelurahan13) Membuat dan mengevaluasi laporan bulanan14) Membuat dan mengevaluasi hasil kerja setahun

b. Bias Campak, Bias DT & TT, dan TT WUS 1) Pendataan2) Penentuan sasaranSasaran bias campak dan bias DT tahun 2013 meliputi anak-anak di 11 sekolah dasar di wilayah sempaja utara dan sempaja selatan yaitu SDN 021, SD Darul Palah, SD 009, SD041, SD 035, SD Muhammadiyah 4, SD 008, SD Lukman Hakim, SD Budi Bakti, SD Al Azhar, dan SD 029. 3) Linsek dengan pihak sekolah4) Membuat surat pemberitahuan5) Pengadaan bahan logistik dan vaksin6) Pelaksanaan BIAS campak dan BIAS DT/TTJadwal pelaksanaan BIAS campak di tahun 2013 adalah bulan September dan BIAS DT pada bulan Oktober dimana setiap satu hari pelaksanaan untuk satu sekolah yang disesuaikan dengan waktu pembelajaran di sekolah.7) Monitoring dan evaluasi8) Sweeping.

2. UPAYA KELUARGA BERENCANA2.1Tujuan1. Meningkatkan kesehatan keluarga melalui perencanaan jumlah anak dan mejarangkan kehamilan.2.Meningkatkan kesehatan keluarga melalui Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera2.2 Kegiatan 1. Pemutakhiran data PUS, WUS, dan akseptor KB per RT.2. Pencatatan jumlah alat kontrasepsi KB program BKKBN dan KB mandiri.3. Pencatatan dan pelayanan KB aktif di puskesmas, pusban, posyandu, laporan bidan praktek swasta.4. Membuat laporan KB 5. Pemetaan bidan 6. Pelayanan KB di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, bidan praktek swasta dan dokter. Tabel 2.13 Akseptor KB periode Januari-November 2013NoMetode KotrasepsiPeserta keluarga berencana aktifPersentase (%)

1IUD460,72

2MOW20,03

3MOP00

4Kondom550,87

5Implant2544,00

6Suntikan444870,01

7Pil154824,37

Jumlah6353100

2.3Jadwal kegiatan pelayanan Poli KIA dan KB.Pemegang program UPK ini adalah seorang bidan, terdiri dari 1 orang dokter umum di bagian konsultasi KIA, seorang Bidan dibagian KB, imunisasi, DDTK, dan PWS dibantu oleh 3 orang perawat. Jadwal kegiatan pelayanan Poli KIA dan KB setiap hari kerja dengan jadwal pelayanan harian, yaitu :Tabel 2.14 Jadwal Kegiatan Pelayanan poli KIA dan KBNoHariPelayanan

1SeninImunisasi, KB, ANC

2SelasaImunisasi (BCG), KB, ANC

3RabuImunisasi, KB, ANC

4KamisImunisasi, KB, ANC

5JumatImunisasi, KB, ANC

6SabtuImunisasi (campak), KB, ANC

3. UPAYA PENINGKATAN GIZI Pemegang program UPK ini adalah seorang ahli Gizi dengan pokok kegiatan berikut:1) Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita di Posyandu2) Pemberian Kapsul Vitamin A 3) Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe 4) Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi & balita (6-24 bulan) dari keluarga miskin dan atau yang BGM5) Balita gizi buruk mendapat perawatan6) Pemberian ASI Eksklusif7) Konsultasi Gizi

Tabel 2.15 Target Pencapaian Indikator Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2010 - 2014NoIndikatorTarget

20102011201220132014

1Presentase Gizi Buruk ditemukan dan mendapatkan perawatan100100100100100

2Presentase bayi 0-6 bulan mendapat ASI ekslusif6567707580

3Presentase anak 6-59 bulan dapat vitamin A7578808385

4Presentase ibu hamil mendapat Fe tablet7174788185

5Presentase balita timbang berat badannya (D/S)6570758085

6Presentase penyediaan bufferstock MP-ASI untuk bencana100100100100100

3.1 Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita di PosyanduUntuk melihat anak yang mengalami kurang gizi dapat menggunakan beberapa cara, yaitu : 1) Kartu Menuju Sehat (KMS)KMS adalah kartu untuk mencatat berat badan anak yang ditimbang setiap bulan yang berguna untuk mengamati pertumbuhan anak sampai dengan usia 5 tahun. Kegunaan KMS adalah memonitor pertumbuhan anak. Untuk memonitor pertumbuhan tersebut, diperlukan data berat badan anak balita setiap bulannya. 2) Indikator pemantauan pertumbuhanPemantauan pertumbuhan balita dilakukan di posyandu setiap bulan untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan balita dilakukan dengan SKDN dan BGM (Bawah Garis Merah).a. S: seluruh balita di wilayah kerjab. K: jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMSc. D: jumlah seluruh balita yang ditimbangd. N: balita yang naik BB sesuai garis pertumbuhane. BGM : balita dengan BB menurut umur berada pada dan di bawah garis merah pada KMSf. D/S : indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap kegiatan posyandug. N/D : indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan program.

Cara menghitung :

3) Pengumpulan DataSumber data berasal dari register bayi dan balita posyandu yang dikumpulkan oleh kader setiap bulan.4) Pencatatan, Pengolahan, dan Pelaporan Data

Tabel 2.16 Data Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita di Posyandu Periode Januari - Oktober 2013NoIndikatorJumlah / Presentase

1S (seluruh balita di wilayah kerja)9.139

2K (jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS)8.506

3D (jumlah seluruh balita yang ditimbang)2.635

4N (balita yang naik BB sesuai garis pertumbuhan)934

5BGM2

6D/S (indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap kegiatan posyandu)28,83 %

7N/D (indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan program)35,44%

3.2 Pemberian Kapsul Vitamin A 3.2.1Tujuan Mencegah dan menurunkan jumlah kasus-kasus kekurangan vitamin A. 3.2.2Sasaran 1) Bayi usia 6-11 bulan dan balita usia 1-5 tahun2) Balita dengan xerophtalmia3) Balita dengan sakit campak, demam tinggi, dan diare4) Ibu dalam masa nifas3.2.3PrinsipPrinsip dasar untuk menanggulangi masalah kekurangan vitamin A di Indonesia adalah menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh. Hal ini dapat ditempuh dengan 2 cara :1) Penyuluhan peningkatan konsumsi sumber vitamin A alami (sayuran hijau)2) Suplemen vitamin A yang dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :a. Cara langsung melalui distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi (kapsul biru 100.000 IU untuk bayi 6-11 bulan, dan kapsul merah 200.000 IU untuk anak 1-5 tahun).b. Cara tidak langsung melalui fortifikasi vitamin A pada bahan makanan.

3.2.4Cakupan Anak Balita mendapat Kapsul Vitamin A 2 kali dalam setahunBalita yang dimaksud dalam program distribusi adalah bayi yang berumur 6-11 bulan dan anak umur 12-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul vitamin A ini berupa kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis 100.000 SI yang diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan dan kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 SI yang diberikan kepada anak umur 12-59 bulan.

Cara Perhitungan/rumus Cakupan balita dapat kapsul vitamin A : Balita yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi x 100%x 100%

balita yang ada di satu wilayah kerja

Cakupan ibu nifas dapat kapsul vitamin A : Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A x 100% Ibu nifas yang ada di suatu wilayah

3.2.4Pengumpulan Data 1) Untuk bayi balita sumber data berasal dari register pemberian vitamin A baik dari posyandu maupun dari puskesmas yang dikumpulkan oleh bidan maupun dari petugas gizi. Dilaksanakan setiap bulan Februari dan Agustus.2) Untuk Bufas data berasal dari kohort ibu, bidan praktek dan rumah sakit yang dikumpulkan bidan maupun dari petugas gizi setiap bulannya.3.2.5Pencatatan dan Pelaporan1) Sasarana. Bayi (usia 6-11 bulan)b. Balita (usia 12-59 bulan)c. Bufas2) Mendata sasaran ibu nifas diambil dari register kohort ibu, buku KIA, atau buku bantu.3) Mencatat ibu nifas yang diberi kapsul vitamin A dengan memberi tanda Al untuk pemberian 1 kapsul pertama dan A2 untuk pemberian kapsul yang ke 2 di dalam kohort ibu.4) Di tingkat bidan desa menjumlah seluruh ibu nifas yang telah diberi 2 kapsul vitamin A dari seluruh posyandu/klinik/polindes/RB yang ada menggunakan formulir bantu.5) Di tingkat puskesmas, TPG puskesmas menjumlah seluruh ibu nifas yang telah diberi 2 kapsul vitamin A dari seluruh wilayah kerja PKM.

3.3 Ibu Hamil yang Mendapat 90 Tablet Fe 3.3.1Definisi 1) Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trimester III2) Tablet Fe adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi Anemia Defisiensi Besi yang diberikan kepada ibu hamil3) Anemia adalah keadaan dimana kadar darah merah atau Haemoglobin (Hb) lebih rendah dari nilai normal. Tabel 2.17 Batasan nilai normal Hb NoGolonganKadar Hb

1Anak prasekolah11gr%

2Anak Sekolah12gr%

3Wanita Dewasa12gr%

4Wanita Hamil11gr%

5Ibu Menyusui12gr%

6Laki-laki Dewasa13gr%

3.3.2Kebijaksanaan program1) Usaha penanggulangan masalah anemia defisiensi besi dilakukan pada penggunaan preparat besi khusus untuk ibu hamil. 2) Meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber zat besi.3.3.3Kegiatan1) Pemberian tablet besi bagi wanita-wanita hamil/menyusui dan balita.2) Penggalakkan penggunaan bahan pangan alami sumber zat besi yang diusahakan lewat penyuluhan gizi3.3.4Sumber dataKohort ibu, PWS KIA, perkiraan sasaran ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Sempaja dihitung dengan formula 1.05 x CBR wilayah kerja x jumlah penduduk. Tabel 2.18 Data Laporan 6 Bulanan Gizi tentang Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Balita Periode Februari 2013 Agustus 2013KegiatanSasaranTargetCakupan

Kapsul vit.A dosis tinggi bayi (6-11 bln)42883 %83,3 %

Kapsul vit.A balita284583%83,4 %

1`Tabel 2.19 Data Laporan Gizi tentang Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas dan Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Periode Januari Oktober 2013KegiatanSasaranTarget 2013Cakupan

Ibu Nifas yang mendapatkan vitamin A383100%97,91 %

Ibu Hamil yang dapat tablet Fe1 & Fe351781%81,24 % dan 79.69 %

3.4 Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi & balita (6-24 bulan) dari keluarga miskin dan atau yang BGM3.4.1Definisi a) Bayi balita Keluarga Miskin (Gakin) adalah bayi usia 6-11 bulan dan balita usia 12-24 bulan dari keluarga miskin yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Kabupaten/ Kota dengan melibatkan Tim Desa dalam mengidentifikasi nama dan alamat Gakin secara tepat sesuai dengan Gakin yang disesuaikan.b) MP-ASI dapat berbentuk bubur, nasi tim atau biskuit yang dapat dibuat dari campuran beras, beras merah, kacang-kacangan, sumber protein hewani/nabati, terigu, margarine, gula, susu, lesitin, kedelai, garam bikarbonat dan diperkaya dengan vitamin dan mineral.3.4.2Tujuan 1) Membantu mewujudkan kemandirian masyarakat dalam upaya meningkatkan status gizi balita2) Meningkatkan status gizi yang diarahkan pada penurunan kasus penderita gizi buruk.

3.4.3Kegiatan1) Pendataan sasaran2) Pelatihsn pemberian makanan bagi anak/konseling menyusui3) Pengadaan MP-ASI4) Penyimpanan MP-ASI5) Distribusi sampai ke sasaran6) Pencatatan pelaporan7) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemberian MP-ASI3.4.4Hasil laporan kegiatan Berdasarkan sumber dari penanggung jawab kegiatan, Program pemberian makanan pendamping ASI pada Bayi & balita (6-24 bulan) dari keluarga miskin dan atau yang BGM di Puskesmas Sempaja ini telah berjalan disesuaikan dengan data yang ada. Untuk pelaksanaannya dilakukan berdasarkan intervensi yang diberikan oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

3.5Balita gizi buruk mendapat perawatan3.5.1Definisi 1) Balita adalah anak usia di bawah lima tahun (0 tahun s/d 4 tahun 11 bulan) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sempaja2) Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-score < -3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor).3) Perawatan sesuai standar yaitu pelayanan yang diberikan mencakupa. Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemia, dan hipotermib. Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TBc. Pemberian larutan elektrolik dan multi-mikronutrien serta memberikan makanan dalam bentuk, jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi, Transisi dan Rehabilitasid. Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyertae. Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-score-1f. Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.3.5.2Sasaran Balita gizi buruk menurut standar BB/TB Z-score 85%7. Demam Dengue8. DBDa. Pengamatan jentik berkala oleh Jumantikb. Kegiatan Abatisasi massalc. Penyelidikan epidemiologi dan pemetaan kasusd. Fogging Focus dan abatisasi selektife. Penyuluhan Kesehatanf. Target sasaran penderita yang ditangani : 80%.9. Kustaa. Penemuan tersangka penderita Kustab. Pelayanan dan Pengobatan Penderita Kustac. Kunjungan Rumah Pasien Kustad. Pemeriksaan kontak penderitae. Penyuluhanf. Target sasaran penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate) : >90%10. Malariaa) Pengobatan penderita malaria klinisb) Pengobatan penderita malaria (plasmodium positif)c) Pemeriksaan sampel darahd) Target sasaran penderita malaria yang ditangani : 100%.11. Pneumonia12. ISPA a) Penemuan kasus ISPAb) Pengobatan penderita ISPAc) Target sasaran balita dengan pneumonia yang ditangani : 100%.13. Diarea) Penemuan kasus diareb) Pengobatan penderita diare c) Target sasaran balita dengan diare yang ditangani : 80%.14. Thypoid a) Penemuan kasus typoidb) Pengobatan penderita typoid15. Campak a) Penemuan kasus campak, memakai formulir penyelidikan kasus campakb) Pengobatan penderita campak16. Penyakit Menular Seksual (Sifilis, Gonorrhea)a) Penemuan kasus Penyakit Menular Seksualb) Pengobatan penderita Penyakit Menular Seksualc) Target sasaran pasien dengan menular seksual yang diobati : 100%.17. Frambusia18. Filariasis19. Difteri Tahap pengendalian dan penanggulangan difteri1) Penyelidikan EpidemiologiDilakukan setiap adanya 1 kasus difteri (Rumah Sakit, Puskesmas, Masyarakat) untuk memastikan terjadinya KLB dan menemukan kasus tambahan serta kelompok rentan.2) Penanggulangana. Tata laksana kasusConfirmed case (isolasi di RS)Probable case (isolasi di rumah)Carrierb. Pemberian profilaksis bagi kelompok kontakc. Pemberian vaksinasi bagi kelommpok kontak dan kelompok kontak dan kelompok rentan sesuai indikasi dan umur.d. Instruksi kerja pemberian imunisasi difteri yaitu :1. Mengisi identitas pasien oleh petugas kesehatan yang memberi imunisasi.2. Kepada semua petugas kesehatan yang memberikan imunisasi harus melihat status imunisasi klien:a) Jika DPT 1, 2, 3 lengkap dan umur pasien belum mencapai 18 bulan tidak perlu diimunisasi.b) Jika DPT 1, 2, 3 lengkap dan umur pasien antara 18 bulan sampai dengan 4 tahun maka diberikan imunisasi DT satu kali dengan dosis 0,5 cc im deltoid.c) Jika kontak dengan penderita/carrier difteri:Booster I : 5 tahun dari imunisasi terakhirBooster II : 10 tahun booster Id) Jika DPT 1, 2, 3 tidak lengkap/tidak ingat imunisasi sebelumnya dan sudah lebih dari 5 tahun maka diberi imunisasi.

Tabel 2.21 Jadwal imunisasi Dt/dTNoUmurX ImunisasiJenis VaksinIntervalDosisLokasi

1< 7 tahun2 xDt4 minggu0,5 ccim

27-15 tahun2 xdT4 minggu0,5 ccim

3> 15 tahun2 xdT0 minggu4 minggu6 bulan0,5 cc0,5 cc0,5 ccimimim

3. Harus mencatat semua KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Samarinda.4. Pastikan semua klien yang perlu diimunisasi ulang untuk dating dengan memberikan kartu kontrol kunjungan vaksin berikutnya.3) Surveilans ketat Oleh Rumah Sakit, petugas Puskesmas dan masyarakat.4) Promosi kesehatan Melalui Tim Penggerak PKK Kota Samarinda (Peserta Semua Ibu Lurah selaku TP PKK Tingkat Kelurahan).5) Rapat koordinasi LS dan LP terkaita. Pertemuan Koordinasi dengan Rumah Sakit di seluruh Samarinda dalam rangka SKD-KLB difteri.b. Review difteri bagi petugas analis Puskesmas oleh dokter spesialis Patologi Klinik.c. Review difteri bagi dokter & perawat Puskesmas oleh dokter Spesialis anak.20. Diabetes Melitus21. Hipertensi

6. UPAYA PENGOBATANPengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Proses pengobatan dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien sehingga dapat melakukan pengobatan yang rasional.Standar pengobatan di puskesmas merupakan pengobatan rawat jalan yang melakukan pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medis tanpa tinggal di ruang rawat inap.Tujuan pengobatan dasar di puskesmas adalah menghentikan proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang, mengurangi penderitaan seseorang karena sakit, mencegah dan mengurangi kecacatan, meneruskan penderita ke fasilitas diagnosa dan pelayanan yang lebih canggih bila diperlukan.Pelayanan di Poli Umum Puskesmas Sempaja berupa pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan :a) Kuratif (pengobatan)b) Preventif (pencegahan)c) Promotif (peningkatan kesehatan)d) Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)Pemegang program UPK ini adalah seorang dokter umum. Proses pelayanan di Poli Umum meliputi : anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnosis, terapi dan tindakan, dan pelayanan rujukan. Kegiatan pengobatan dasar di puskesmas Sempaja, meliputi :a) Konsultasi langsung dengan dokter Umum (3 orang), dibantu 5 orang perawat.b) Pemeriksaan penunjang diagnostik.c) Persiapan pelaksanaan safety pasien dan universal protection.d) Pengobatan memakai protap buku pedoman dasar pengobatan puskesmas.e) Melakukan konsul pasien ke bagian kesehatan lingkungan dan gizi bila ditemukan kasus penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah gizi.f) Melakukan rujukan ke unit kerja yang lebih tinggi untuk kasus yang dianggap memerlukan sarana diagnostik & terapi yang lebih komplek.g) Melakukan tindakan pencegahan melalui edukasi yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi angka kesakitan dan kecacatan.h) Kegiatan puskesmas keliling yang diadakan di posyandu-posyandu yang terdapat di wilayah kerja dengan frekuensi 2 kali/bulan pada wilayah kerja yang sama. Kegiatan yang dilakukan serupa dengan kegiatan harian di puskesmas pelayanan kesehatan di poli umum dengan melibatkan dokter, perawat, petugas laboratorium, petugas apotek, dan ahli gizi.i) Melakukan koordinasi, monitoring, pencatatan dan pelaporan dipoli umum.

Tabel 2.22 Jumlah Kunjungan Puskesmas Periode Januari - November 2013NoKunjunganJanuari November 2013

Jumlah (orang)Persentase (%)

1Berdasarkan jenis kelaminLaki-lakiPerempuan176312435341,9958,01

Jumlah41984100

2Berdasarkan jenis pelayananPengobatanKIAKBGigiKIR Kesehatan26432112729231944143362,9326,842,194,633,41

Jumlah42004100

3Berdasarkan golongan umur0-7 hari8- 30 hari30 hr - < 1 tahun1-4 tahun5-14 tahun15-44 tahun45- 54 tahun55-64 tahun>65 tahun3513129196566476619623543729848370,080,306,7415,1711,0145,3212,566,891,93

Jumlah43298100

Tabel 2.23 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Sempaja Periode Januari November 2013NoNama PenyakitJumlah (orang)

1Infeksi saluran napas atas5571

2Mialgia 2667

3Hipertensi2476

4Gastritis 1920

5Infeksi saluran napas bawah1540

6Dermatitis alergika 1141

7Penyakit degeneratif lainnya

877

8Dermatitis infektif854

910

Penyakit gusi & jaringan periodentalPenyakit infeksi lainnya

799443

7.UPAYA PENYULUHAN KESEHATAN7.1Tujuan Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan merubah perilaku masyarakat agar mandiri untuk hidup sehat. Pemegang program ini di Puskesmas Sempaja adalah seorang ahli kesehatan masyarakat (SKM/sarjana kesehatan masyarakat). 7.2KegiatanPokok kegiatan UPK ini di Puskesmas Sempaja tahun 2013 yaitu : 1) Upaya Penyuluhana. Penyuluhan Kesehatan di SMUb. Penyuluhan Kesehatan di SMPc. Penyuluhan Kesehatan di SDd. Penyuluhan PHBS di TK/Play Grupe. Penyuluhan HIV/AIDSf. Penyuluhan Kesehatan Posyandu Balitag. Penyuluhan Kesehatan Posyandu Lansia2) Pendidikan Kesehatana. Pembelajaran Bumilb. Senam Ibu Hamilc. Pembinaan Sekolah Sehatd. Pertemuan Kader Balitae. Pertemuan Kader Lansiaf. Lomba PHBS Sekolahg. Studi Banding Kader Kelurahan Siaga3) Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)Program ini bertujuan untuk memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi:a. UKGS (Upaya Kesehatan Gigi Sekolah) :1. Penjaringan Kesehatan Gigi di TK2. Penjaringan Kesehatan Gigi di SD3. Praktek Sikat Gigi Masal SDb. UKGMD (Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut di Desa) :1. Pemeriksaan Gigi di Posyanduc. Posyandu :1. Lomba Balita Sehat2. Pelayanan Kesehatan Posyandu Balita3. Pelayanan Kesehatan Posyandu Lansia4. Senam Lansia5. Abatisasi oleh Kaderd. UKS 1. Penjaringan Kesehatan SMP2. Penjaringan Kesehatan SMU3. Penjaringan Kesehatan SD4. Penjaringan Gizi Anak Sekolah5. Studi Banding UKS

e. PHBS1. Pembinaan PHBS Rumah Tangga2. Survey PHBS Rumah Tangga3. MMD PHBS4. Pembentukan Forum Desa Siaga dan RT ber PHBSf. Pembuatan Media Promosi1. Pembuatan Leaflet/Brosur2. Pembuatan Spanduk3. Pembuatan Banner4. Pembuatan Stiker PHBS5. Pembuatan Slogan Kesehatan6. Cetak Buku PHBS7. Pembuatan Informasi Kesehatan di MadingSaat ini masyarakat yang terlibat dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat yaitu 155 orang kader aktif posyandu, 25 orang juru pemantau jentik (Jumantik) dan 50 orang kader PHBS.Tabel 2.24 Kegiatan Upaya Penyuluhan KesehatanNoKegiatanSasaranTarget Pelaksanaan

1.Penyuluhan di Posyandu BalitaSeluruh ibu-ibu dilingkungan posyandu 1x / bulan

2.Penyuluhan di Posyandu LansiaSeluruh Lansia dilingkungan posyanduSetiap 3 bulan

3.Penyuluhan PHBS sekolahTK,SD,SMP,SMA diwilayah kerja PKM1x/tahun tiap sekolah

4.

Pelatihan Dokter KecilSiswa SD diwilayah kerja PKM1x/tahun

5.Penyuluhan HIV/AIDSIbu-ibu PKK dan Lapas1x/tahun

6.Kelas ibu hamilSeluruh ibu hamil diwilayah kerja PKM1x/tahun

7.Senam ibu hamilSeluruh ibu hamil diwilayah kerja PKM2x/tahun

8.Pembinaan Sekolah SehatSeluruh sekolah yang ada diwilayah kerja puskesmas1x/bulan

9.Pertemuan Kader BalitaAnggota PKK dan Kader posyandu1x/bulan

10.Pertemuan Kader LansiaKader LansiaSetiap 3 bulan

11.Pengkaderan dan Cerdas Cermat DOKCILSiswa SD diwilayah kerja PKM1x/tahun

12.Lomba PHBS SekolahSeluruh sekolah diwilayah kerja PKM1x/bulan

13.Penjaringan Kesehatan gigi di TK dan SDSeluruh TK dan SD yang berada dalam wilayah kerja PKM 1x/bulan

14.Praktek sikat gigi masal SDSeluruh SD yang ada diwilayah kerja puskesmas1x/bulan

15.Pemeriksaan gigi di PosyanduMasyarakat yang tinggal dekat dengan posyanduSetiap 3 bulan

16.Lomba balita sehatSeluruh Balita yang berada di wilayah kerja PKM1x/tahun

17.Senam LansiaSeluruh lansia di wilayah kerja PKM1x/bulan

18.Pertemuan dan Pembinaan kaderSeluruh kader posyandu diwilayah kerja PKM1x/bulan

19.Penjaringan Kesehatan di SD, SMP, SMASeluruh sekolah diwilayah kerja PKM1x/bulan

20.Penjaringan Gizi Anak SekolahSeluruh SD diwilayah kerja PKM1x/tahun

21.Studi Banding UKSGuru UKS dan dokter kecil diwilayah kerja PKM1x/tahun

22.

Penyebaran informasi kesehatan melalui pembuatan brosur,poster,spandukSeluruh masyarakat dan petugas diwilayah kerja PKMSituasional

8.UPAYA KESEHATAN SEKOLAH Pemegang program UPK ini adalah seorang perawat yang khusus menangani masalah UKS. UKS memiliki tiga pelayanan utama yang dikenal dengan TRIAS UKS yaitu :1) Pendidikan kesehatan2) Pelayanan kesehatan3) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah dasar8.1SasaranTK, SD, SMP dan SMU di wilayah puskesmas Sempaja8.2Kegiatan 1) Pengawasan terhadap kantin, sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja dan kebersihan lingkungan sekolah.2) Pendataan murid baru.3) Pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) dan penjaringan kesehatan (pengukuran BB, TB, ketajaman penglihatan dan pendengaran, serta pemeriksaan kesehatan gigi).4) Program dokter kecil .5) Program Palang Merah Remaja (PMR) mulai tahun 2008.6) Mengadakan pertemuan dengan guru UKS di sekolah.7) Pencatatan dan pelaporan.

9. UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA9.1Tujuan 1.Pencegahan penyakit2. Pemeliharaan kesehatan3.Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi4.Pengobatan akibat cedera latihan9.2Kegiatan 1.Pendataan kelompok olahragaKelompok olahraga yang dibina ada 5 kelompok yaitu sanggar senam nikita, kehutanan, SPMA, dan Wili.2.Pemeriksaan dan penyuluhan kesehatanPemeriksaan dan penyuluhan kesehatan dilakukan pada sejumlah orang yang ikut dalam jenis kegiatan olahraga yang menjadi program Puskesmas Sempaja seperti senam ibu hamil, senam lansia Posyandu Apel, senam lansia Posyandu Melati, senam lansia Posyandu Tulip, Yoga, tes kebugaran staf puskesmassempaja.3.Pelayanan kesehatan olahraga meliputi konsultasi kesehatan olahraga di puskesmas dan posyandu, pengukuran tingkat kebugaran pada staf puskesmas sempaja dan para calon jemaah haji, penanganan cedera olahraga akut, aktif sebagai tim kesehatan EVEN olahraga seperti pertandingan PERSISAM vs PERSERA Lamongan dan PERSISAM vs PERSEPAM Madura pada bulan Januari, pertandingan PERSISAM vs GRESIK dan PERSISAM vs AREMA pada bulan Juli.

10.UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT/ PUBLIC HEALTH NURSING (PHN)10.1 Tujuan :1) Melaksanakan pembinaan keluarga & kelompok - kelompok khusus seperti panti asuhan & panti wredha ( jompo )2) Memberikan pelayanan perawatan paripurna10.2 Kegiatan Kegiatan sesuai dengan tujuan, maka kegiatan PKM dititikberatkan pada :1) Keluarga2) Kelompok khusus10.3Laporan Kegiatan Untuk program kegiatan PHN ini sendiri, pada Puskesmas Sempaja belum berjalan dengan maksimal. Menurut penuturan dari penanggung jawab program, kendala yang dihadapi adalah belum adanya buku panduan yang tepat untuk menjalankan program kegiatan ini. Akibatnya hingga saat ini program kegiatan PHN belum bisa terlaksana secara maksimal.

11. UPAYA KESEHATAN KERJA11.1Pengertian Upaya kesehatan kerja merupakan upaya yang terutama ditujukan pada masyarakat pekerja informal dalam rangka upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.11.2Tujuan Meningkatkan kemampuan tenaga kerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga terjadi peningkatan produktivitas kerja.11.3Sasaran Tenaga kerja yang mempunyai dampak besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi, tapi kurang memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai seperti petani, nelayan, penyelam mutiara, perajin industri kecil atau perajin industri tumah tangga, pekerja bangunan, kaki lima, pekerja wanita khususnya usia muda, dll.

12.UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUTUPK ini memiliki 1 dokter gigi yang khusus menangani pasien dengan permasalahan gigi dan mulut dengan 1 perawat sehingga perhatian lebih terfokus pada pasien tersebut. 12.1 Kegiatan1) Upaya kesehatan gigi masyarakata. Pelatihan kader UKGM.b. Pemeriksaan gigi geligi dan gusi pada balita dan bumil.c. Penyuluhan oleh kader dan petugas kepada masyarakat pengunjung posyandu.d. Perujukan pasien dengan masalah kesehatan gigi dan mulut ke Puskesmas Sempaja.2) Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS)a. Pemeriksaan gigi seluruh murid TK dan murid kelas 1 SD meliputi pemeriksaan karies gigi dan gigi geligi, jaringan penyangga gigi dan kebersihan mulut.b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.3) Pelayanan medik dasar di puskesmasa. Dilaksanakan setiap hari kerja. Perawatannya berupa pencabutan gigi susu dan gigi permanen, penambalan dengan bahan amalgam, pembersihan karang gigi, penambalan sementara, insisi abses serta pengobatan lainnya.b. Penyuluhan terhadap individu pasien yang datang serta melayani kasus-kasus rujukan dan merujuk kasus-kasus yang tidak dapat dilayani di puskesmas.c. Pencatatan dan pelaporan

13.UPAYA KESEHATAN JIWA UPK ini memiliki 1 dokter umum yang menangani pasien dengan permasalahan kejiwaan dengan 1 perawat sehingga perhatian lebih terfokus pada pasien tersebut. 13.1Tujuan Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa setinggi tingginya dalam masyarakat.13.2Kegiatan 1) Mengenali penderita yang memerlukan bantuan spesialis jiwa2) Memberikan pertolongan psikiatri pertama3) Merencanakan pengobatannya4) Mengurus pengirimannya ( bila perlu )5) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan jiwa6) Perawatan lanjut bagi penderita yang telah dinyatakan sembuh

14. UPAYA KESEHATAN MATA14.1Kegiatan Kunjungan Dokter Spesialis Mata 1 x / bulan pada hari selasa minggu kedua. Pelayanan yang disediakan adalah pemeriksaan dan konsultasi mata.

Tabel 2.24 Jadwal Kunjungan Spesialis Mata Untuk Tahun 2013BULANTANGGAL

Januari15

Februari12

Maret19

April19

Mei14

Juni12

Juli16

Agustus13

September10

Oktober22

Nopember19

Desember10

15.UPAYA LABORATORIUM SEDERHANA15.1Tujuan Memberikan pelayanan laboratorium yang efisien sebagai bagian yang menunjang pemberantasan penyakit menular, penyelidikan epidemiologi & pembinaan kesehatan. 15.2Fasilitas Laboratorium Tabel 2.25 Fasilitas laboratorium yang tersedia di puskesmas sempaja Peraturan Walikota SamarindaPuskesmas Sempaja

Pemeriksaan darah a. Eritrosit b. Hemoglobin c. LEDd. Leukosite. Trombositf. Kolesterolg. Kolesterol HDLh. Kolesterol LDLi. Trigliseridaj. Asam uratk. SGOTl. SGPTm. Protein totaln. Albumino. Globulinp. Bilirubinq. Ureumr. Kreatinins. GDS dan GDPPemeriksaan darah a. Hemoglobin b. LEDc. Leukositd. Trombosite. Asam uratf. GDS dan GDP

Imunologia. WIDALb. Tes KehamilanImunologia. WIDAL

Urinalisisa. PH b. Berat jenisc. Glukosad. Proteine. Protein urobilinogenf. Bilirubing. Darah samarh. Benda ketoni. Sedimenj. Tes narkobaUrinalisisa. PH b. Glukosac. Proteind. Sedimene. Tes narkoba

Fesesa. Telur cacingb. Amoeba c. Sisa makanan

Hemostasisa. Golongan darah ABOb. RhesusHemostasisa. Golongan darah ABO

Mikrobiologi a. Malaria b. Filariac. Jamur d. BTAe. Pewarnaan gramMikrobiologi a. Malaria b. BTAc. Pewarnaan gram

15.2 Kegiatan 1) Di ruangan laboratoriuma. Penerimaan pasienb. Pengambilan spesimenc. Penanganan spesimend. Pelaksanaan pemeriksaane. Penanganan sisa spesimenf. Pencatatan, pengecekan dan penyampaian hasil spesimen2) Terhadap spesimen yang akan dirujuka. Pengambilan spesimenb. Penanganan spesimenc. Pengemasan spesimend. Pengiriman sediaan dalam rangka system rujukane. Pengambilan, pencatatan dan penyampaian hasil pemeriksaan3) Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi:a. Persiapan pasienb. Pengambilan spesimenc. Menyerahkan spesimen untuk diperiksa4) Di luar gedung, meliputi:a. Melakukan tes skrening Hbb. Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke laboratorium Puskesmasc. Memberikan penyuluhan

16. UPAYA PENCATATAN DAN PELAPORAN DALAM RANGKA SISTEM INFORMASI KESEHATAN 16.1Kegiatan Dilakukan oleh semua Puskesmas ( pembina, pembantu dan keliling ). Pencatatan dan pelaporan mencakup:1) Data umum dan demografi wilayah kerja Puskesmas2) Data ketenagaan di Puskesmas3) Data sarana yang dimiliki Puskesmas4) Data kegiatan pokok Puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas16.2 Laporan Kegiatan Laporan dilakukan secara periodik ( setiap bulan, triwulan enam bulan dan tahunan ).

17. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUTPelayanan kesehatan usia lanjut meliputi upaya promotif yaitu upaya untuk menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar mereka tetap dihargai dan tetap berguna bagi diri mereka sendiri, keluarga maupun masyarakat.Pemegang program UPK ini adalah seorang ahli kesehatan masyarakat. Unit kegiatan harian UPK ini di puskesmas adalah adanya poli lansia yang dilakukan 1 dokter umum yang khusus menangani pasien lansia dengan 1 perawat sehingga perhatian lebih terfokus pada pasien lansia. 17.1Tujuan Meningkatkan kesehatan dan kemandirian lansia baik secara jasmani, rohani dan sosial.17.2Sasaran 1. Langsung a. Kelompok usia menjelang usia lanjut (45-59 tahun)b. Kelompok usia lanjut dalam masa prenisivirum (60-69 tahun)c. Kelompok usia lanjut dalam masa senescens ( 70 tahun)2. Tidak langsung a. Keluarga dimana usia lanjut beradab. Organisasi sosial yang berkaitan dengan permasalahan usia lanjutc. Masyarakat luas17.3Kegiatan 1.Pembentukan Posyandu Lansia yang diadakan 1 kali/bulan di posyandu yang sama dengan melibatkan dokter umum, perawat, pemegang program, petugas laboratorium, petugas gizi, dan petugas apotek. Jenis kegiatan yang dilakukan di Posyandu Lansia adalah :a) Penilaian Kemandirian1) Makan minum2) Berjalan3) Mandi, buang air besar/kecil4) Berpakaian5) Naik turun tanggab) Pemeriksaan status mental1) Mengetahui gangguan mental emosional yang terjadi pada usia lanjut melalui pertanyaan :2) Mengalami susah tidur3) Sering merasa gelisah4) Sering murung atau menangis sendiri5) Sering khawatirc) Pemeriksaan status giziUntuk mengetahui status gizi usia lanjut melalui :1) Pengukuran tinggi badan2) Penimbangan berat badand) Penyuluhan dan konselingBertujuan memberikan pengetahuan kepada usia lanjut untuk memahami perilaku hidup sehat.e) Penilaian terhadap penyakit dasarPenyakit-penyakit yang menjadi penilaian terhadap usia lanjut di Puskesmas Sempaja meliputi anemia, penyakit tekanan darah tinggi atau tekanan darah rendah, diabetes melitus dan penyakit ginjal.f) Pengobatan dan rujukanPengobatan dan rujukan dilakukan terhadap usia lanjut yang memerlukan yaitu usia lanjut yang sakit pada saat kegiatan dilakukan.g) PMT penyuluhan atau pemulihanBertujuan memberikan contoh makanan sesuai kebutuhan & kondisi usia lanjut.h) Kunjungan rumahBertujuan mengetahui keadaan anggota kelompok yang tidak hadir pada saat kegiatan misalnya sakit.i) Kegiatan lain1) Kegiatan olah raga (senam, gerak jalan santai, dll)2) Kerohanian3) Rekreasi4) Arisan5) Iuran kematian6) Forum diskusi7) Penyaluran dan pengembangan hobiKegiatan yang bersifat produktif (disesuaikan dengan kondisi)2. Puskesmas Santun Usila a) Senam lansia di PKMb) Penyuluhan kesehatan kelompok c) Pengobatan dasar bagi pasien lansia

Tabel 2.26 Laporan kelainan yang ditemukan pada kunjungan usia lanjut di Poayandu dan Puskesmas Sempaja Periode Januari- November 2013SasaranJumlahGg. kemandirianGg. mental emosi Gizi lebihGizi kurangHipertensi Hipotensi Anemia DMPeny.ginjal

764Kumulatif62027157462565572742

Persentase 81,153,5320,556,0233,507,200,9235,860,26

18. UPAYA PEMBINAAN PENGOBATAN TRADISIONAL 18.1Tujuan1) Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional.2) Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional.18.2 Laporan Kegiatan :Program kegiatan pembinaan pengobatan tradisional ini di Puskesmas Sempaja sendiri telah berjalan. Namun berdasarkan penuturan dari penanggung jawab program, program ini belum terlaksana secara maksimal, dikarenakan kondisi pembinaan dari kader-kader dari tiap wilayah kerja Puskesmas Sempaja tersebut.

BAB IIIPENUTUP

Puskesmas Sempaja telah menyelenggarakan program kerja melalui 18 upaya kesehatan pokok terbaru sejak awal tahun 2013. Pelaksanaan 18 upaya kesehatan pokok tersebut dinilai kurang dapat berjalan maksimal. Hal ini terbukti dari tidak tersedianya data-data terkait beberapa program kerja puskesmas sempaja yang telah berjalan. Beberapa program kerja yang dinilai cukup berjalan baik adalah promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA dan KB, penanggulangan penyakit menular, peningkatan gizi, dan pengobatan dasar yang pada dasarnya berkembang dari 6 program kerja wajib puskesmas yang sebelumnyaa telah berjalan cukup lama. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana setiap bulan Puskesmas Sempaja mengadakan mini lokakarya yang bertujuan untuk membahas pelaksanaan kegiatan secara mendetail. Namun, beberapa bulan terakhir ini tidak berjalan dengan baik. Pertemuan-pertemuan lain yang sifatnya situasional bila ada hal-hal penting yang menyangkut kegiatan dan tanggung jawab puskesmas tetap berjalan. Sedangkan untuk evaluasi dilakukan pada akhir tahun untuk melihat pencapaian masing-masing program, pembahasan permasalahan yang timbul, pembahasan kemungkinan pemecahan masalah, serta pengajuan program-program yang akan dilaksanakan pada tahun yang sedang berjalan. Dari uraian diatas, diharapkan peran aktif pihak puskesmas untuk terlibat dalam memotivasi, menjalankan program kerja puskesmas dan evaluasi secara optimal berdasarkan besarnya masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber daya yang ada, dengan tetap mengembangkan dan membina peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja.