Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

17
BAHAN PELEDAK KOMERSIAL UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN A. Defenisi dan Klasifikasi Bahan Peledak Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat,cair gas atau campuranya yang apabila dikenali suatu aksi panas, berbenturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil Berikut ada beberapa klasifikasi bahan peledak : Berdasarkan pemakaiannya : Bahan peledak untuk militer, misalkan untuk perang, persenjataan, nuklir. bahan peledak sipil/komersial yang digunakan untuk pertambangan dan kegiatan konstruksi. Berdasarkan kecepatan rambat : High explosif kecepatan perubahan kimia diatas kecepatan suara > 4000 m/s dan kompresi tinggi mencapai 100bar low explosif kecepatan perubahan kimia dibawah kecepatan suara < 4000 m/s dan kompresi sekitar 3500bar Berdasarkan komposisi : Senyawa tunggal seperti PETN (penta erythritol tetra nitrat), TNT (tri nitro toluena) bahan peledak campuran seperti dynamit, black powder, ANFO (ammonium nitrate fuel oil) 1

Transcript of Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

Page 1: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

BAHAN PELEDAK KOMERSIAL UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

A. Defenisi dan Klasifikasi Bahan Peledak

Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk

padat,cair gas atau campuranya yang apabila dikenali suatu aksi panas, berbenturan, gesekan

atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil

reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat

tinggi yang secara kimia lebih stabil

Berikut ada beberapa klasifikasi bahan peledak :

Berdasarkan pemakaiannya :

Bahan peledak untuk militer,  misalkan untuk perang, persenjataan, nuklir. bahan peledak

sipil/komersial  yang digunakan untuk pertambangan dan kegiatan konstruksi.

Berdasarkan kecepatan rambat :

High explosif kecepatan perubahan kimia diatas kecepatan suara > 4000 m/s dan kompresi

tinggi mencapai 100bar

low explosif kecepatan perubahan kimia dibawah kecepatan suara < 4000 m/s dan

kompresi sekitar 3500bar

Berdasarkan komposisi :

Senyawa tunggal seperti PETN (penta erythritol tetra nitrat), TNT (tri nitro toluena) bahan

peledak campuran seperti dynamit, black powder, ANFO (ammonium nitrate fuel oil)

FotoANFO

Berdasarkan kepekaannya :

Initiating explosif yaitu mudah meledak karena api, panas, benturan, gesekan

1

Page 2: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

non initiating explosif yaitu  sebaliknya dari yang diatas karena ini tidak mudah meledak

kecuali dipicu secara sengaja

B. Sistem Verifikasi Bahan Kimia Peledak

Bahan peledak merupakan bahan yang sangat berbahaya dan perlu diawasi sejak dari

pengadaan, pengangkutan, penyimpanan, penggunaan sampai dengan pemusnahannya. Oleh

karena itu, sistem pembinaan dan pengawasannya harus tepat dan ketat, sehingga dapat

diperkecil kemungkinan untuk bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung

jawab. Sebagai Dual Munition agent, di satu sisi bahan peledak bermanfaat untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional, namun akan sangat berbahaya apabila

disalahgunakan terutama untuk kepentingan kegiatan terrorism. Sesuai Undang-undang Nomor

3 tahun 2002 tentang Pertahanan, maka pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan

bahan peledak dilaksanakan secara terko-ordinasi terpadu antar instansi dan dikoordinasikan

oleh Dephan. Bahan peledak ada dua macam yaitu komersial dan militer.

Untuk pengawasan pengendalian bahan peledak komersial, maka perlu disusun suatu

Pedoman Pembinaan dan Pengendalian bahan peledak komersial oleh Polri dan Depperindag.

C. Pengelompokkan Bahan Peledak

1. Pengelompokkan Bahan peledak menurut kegunaannya

Pengelompokkan Bahan peledak menurut kegunaannya ada lima kelas/kategori meliputi

bahan peledak “Blasting” dan / atau “Bursting”.  Bahan peledak “Blasting” yaitu bahan peledak

yang digunakan untuk pertambangan, konstruksi dan sejenisnya. Sedangkan bahan peledak

Bursting adalah bahan peledak yang digunakan dalam sistem senjata, seperti bom, granat,

kepala ledak dan sejenisnya. Bahan peledak “blasting” dan/atau “Bursting” tersebut terdiri dari 5

(lima) tipe :

Tipe A. Berupa nitrat organic cair (seperti Nitrogliserin) atau campurannya dengan satu

atau lebih bahan-bahan sebagai berikut : Nitrocellulose, Ammonium Nitrat anorganik

lainnya, derivativ nitroaromatik atau bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti serbuk

kayu (“wood meal”) dan serbuk Aluminium.

Tipe B. Terdiri dari dua jenis :

Campuran Ammonium Nitrat atau Nitrat Anorganik dengan TNT dan/tanpa “Ingredient”

lain seperti serbuk kayu (“wood meal”) atau serbuk Aluminium, serta tidak me-ngandung

Nitrogliserin atau cairan nitrat/klorat organik sejenisnya.

2

Page 3: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

Campuran Ammonium Nitrat atau nitrat anorganik dengan bahan yang mudah terbakar

serta tidak mengandung Nitrogliserin atau cairan nitrat/klorat organik sejenisnya.

TipeC . Campuran Kalium/Natrium Klorat atau Kalium/Natrium/Ammonium Perklorat

dengan derivativ nitroorganik atau bahan yang mudah terbakar, seperti serbuk

kayu (wood meal”), serbuk Aluminium atau Hidrokarbon, serta tidak meng-andung

Nitrogliserin atau cairan nitrat organic sejenisnya.

Tipe D . Campuran senyawa nitrat organik dengan bahan yang mudah terbakar, seperti

Hidrokarbon dan serbuk Aluminium, serta tidak mengandung Nitrogliserin, cairan

nitrat/klorat organik sejenisnya atau Ammonium Nitrat.

Tipe E.  Campuran/larutan air (sebagai “ingredient” pokok) dengan sejumlah banyak

Ammonium Nitrat atau oksidator lainya seta dapat mengandung derivativ nitro (seperti

TNT), Hidrokarbon atau Serbuk Aluminium.

Bahan peladak “Catridge”  yaitu bahan peledak sejenis bahan peledak “Blasting” atau

“Bursting” yang dipergunakan sebagai pembentuk “Metal Projectil” yang berkemampuan

tambus/potong.

Bahan peledak “Propellant”,  yaitu bahan peledak yang dipergunakan sebagai

pembetuk gas pendorong dalam peluru senjata atau motor roket.

Bahan peledak “Fuse”,  yaitu bahan peledak yang dipergunakan sebagai “pemula”

suatu rangkaian proses peledakan, baik secara penyalaan/deflagrasi maupun secara

detonasi.

Bahan peledak “Pyrotechnic”,  yaitu bahan peledak yang dipergunakan sebagai

pembentuk panas, gas, warna dan lain sebagainya.

2. Pengelompokan bahan peledak menurut jenis bahan baku

Pengelompokan bahan peledak menurut jenis bahan baku dan/atau bahan setengah jadi

berdasarkan sifat “explosive” nya, seperti : Blasting Gelatine (Master Mix), Nitro Glycerine (NG),

Nitro Glycol (DEGN), Nitro Cellulose (NC) dengan N-content lebih dari 12,6 %, PETN Black

Powder, Emulsion Matrix (Emulsion Base), Mercury Fulminate, Lead Azide, DDNP, Lead

Styphnate, Tetracece dan sejenisnya.

3. Pengelompokkan bahan peledak komersil berdasarkan lingkungan

penggunaannya

Karakteristik/spesifikasi. Bahan peledak komersial harus memiliki beberapa persyaratan

antara lain :

Peka terhadap suatu reaksi : panas, getaran, gesekan atau benturan.

Mempunyai kecepatan detonasi teertentu (high dan low explosive).

3

Page 4: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

Memiliki daya tahan air (water resistance) terbatas.

Dapat disimpan dengan stabil.

Menghasilkan gas-gas hasil peledak, yaitu : gas dalam bentuk molekul lebih stabil

Memerlukan stemming/penyumbatan dalam penggunaannya.

Macam bahan peledak komersial, adalah semua jenis :

Dinamit, yang dikenal dengan nama “Nitro Glycerine Based Explosives”, Blasting Agents

(ANFO)

“Water Based Explosives” (slurry, Watergel, Emulsion Explosives).

Bahan peledak pembantu “(Blasting Accessories)” seperti Primer (Booster), Detonator,

Sumbu Api, Sumbu Peledak, MS Connector (Detonating Relay), Igniter, Igniter Cord,

Connector dan sejenisnya.

Shaped Charges seperti RDX, HMX, dan sejenisnya.

Kegunaannya Pekerjaan tambang yaitu untuk melepaskan batuan dari batuan induknya

antara lain : batu bara, emas, tembaga, aspal industri semen, industri batu belah, industri batu

kapur, dan sebagainya serta untuk operasi penambangan minyak dan gas bumi.

Pekerjaan umum diantaranya, untuk pembuatan jalan raya, pembuatan jalan kereta api,

pembuatan lapangan terbang, pembuatan terowongan, pembuatan waduk dan irigasi, untuk

pekerjaan tambang, pembersihan pelabuhan, penghancuran kepal bekas, pengancuran

bangunan tua.

Pengguanan lain yang berkaitan untuk keperluan peledakan.

C-4 dan RDX (Research and Development Explosive).

C-4 atau Composition 4, merupakan bahan peledak yang tergolong bahan peledak

plastik PBX (plastic bonded explosive), oleh karena bersifat plastik (plastizer) dengan

komposisi senyawa kimia terdiri atas komposisi utamanya adalah RDX (91 %), Di (2-

ethylhexyl) sebacate (5,3 %), Polyisobutyllene (2,1 %) dan Motor Oil (1,6 %) serta

DMDNB (2,3-dimethyl-2,3-dinitrobutane).

Di dalam katalogisasi militer sebagaimana TNT-225 gr,TNT-450 gr maka C-4 dikenal

sebagai M-118 Block Demolition Charge.

RDX mempunyai rumus molekul : C3H6N6O6 dikenal sebagai cyclonit atau hexogen

dengan penamaan kimianya : Cyclotrimethylenetrinitramine.

Untuk kepentingan militer RDX mempunyai beberapa komposisi sesuai dengan

kepentingan dan penggunaannya.

Composition A : A-1, A-2, A-3, A-4, A-5. Composition A biasanya digunakan

untuk busting charge untuk Rockets 2.75 inch (Navy), Rockets 5 inch dan  Landmines.

4

Page 5: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

Composition B : biasanya di kombinasikan RDX dan TNT, juga digunakan untuk bustrers

Projecktile di lingkungan Angkatan Darat dan untuk  Landmines.

Composition C : merupakan plastic demolition explosive de-ngan beberapa komposisi C-

1, C-2, C-3 dan C-4 tergantung kan-dungan/prosentase RDX.

Cyclotol  di racik dengan 3 formulasi berbagai campuran komposisi dari RDX dan TNT

untuk kepentingan bom tajam, projektil dan granades. Selanjutnya formula lainnya

adalah : HBX-1, HBX-2 dan H-6.

Sistem Verifikasi, Deklarasi dan Inspeksi.

Memperhatikan situasi ke-amanan nasional dipandang penting dan perlu adanya suatu

sistem verifikasi. Sistem verifikasi dan pengamanan terpadu terhadap bahan kimia

peledak seyogjanya dilaksanakan oleh Dephan bersama instansi terkait, sistem

verifikasi meliputi tata cara pendataan, deklarasi serta On-Site Inspection yang

dilaksanakan secara terpadu, di mulai dari Agregat Data Nasional, bersama instansi

Depperindag, Ditjen Bea Cukai, Polisi serta Dephan guna mengadakan pe-ngawasan

terpadu, melaporkan setiap pendistribusiannya dengan menggunakan : HS Number dan

CAS Number bagi setiap importir produsen, industri, importir, distributor dan retailer/toko

bahan Kimia.

Bahan peledak komersil adalah berbagai produk bahan kimia yang dapat digunakan

sebagai bahan peledak untuk kepentingan pekerjaan tambang, pekerjaan umum atau

digunakan dalam proses produksi tertentu serta bersifat komersil.  Bahan peledak merupakan

barang yang sangat berbahaya dan rawan, sehingga untuk kepentingan keselamatan dan

keamanan penggunaan bahan peledak komersil diperlukan adanya pengawasan dan

pengendalian secara khusus.

Bahan peledak merupakan barang berbahaya dan rawan, sehingga untuk kepentingan

keamanan dan ketertiban penggunaan bahan peledak komersial diperlukan adanya

pengawasan dan pengendaliaan secara khusus.

Kepolisian Negara RI menerbitkan Peraturan Kapolri No. 2 tahun 2008 tentang

Pengawasan, Pengendalian dan Pengamanan Bahan Peledak Komersial.  Dalam peraturan

tersebut diatur tentang pengurusan bahan peledak secara detail termasuk persyaratan

perizinannya.

Dalam peraturan ini terdapat Produsen, Distributor dan pengguna akhir (end user). 

Produsen merupakan bahan usaha berbadan hukum yang telah mendapatkan izin dari

pemerintah untuk memproduksi bahan peledak komersial.

5

Page 6: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

Distributor adalah bahan usaha berbadan hukum yang telah mendapat izin dari

pemerintah untuk pengadaan, penyediaan, dan pendistribusian bahan peledak komersial. 

Sedangkan pengguna akhir adalah baada usaha berbadan hukum yang melaksanakan

pekerjaan proyek pemerintah dan/atau swasta yang bertanggungjawab langsung sebagai

pengguna bahan peledak.

4. Berdasarkan Komposisi

Berdasarkan komposisinya, bahan peledak industry dapat juga dibedakan menjadi

empat jenis, yaitu:

Black powder

Black powder termasuk bahan peledak lemah, terbuat dari campuran arang, belerang,

dan potassium nitrat, dan jika meledak akan bereaksi sebagai berikut:

Black powder peka terhadap panas, tidak tahan terhadap air. Sekarang black powder

sudah tidak banyak digunakan orang, kecuali untuk isian sumbu api (safety fuse).

FotoBlack Powder

Dinamit

Dinamit adalah jenis bahan peledak kuat, dengan nitrogleserin (NG) sebagai bahan

dasarnya (explosive base). Jenis dinamit:

a. Staight dynamit, yaitu dinamit dengan komposisi NG (20-57%) dan sebagai

pembawa oksigen (53-23%). Ini jenis dinamit paling peka.

b. Gelatine dynamite, yaitu dinamit dengan komposisi blasting gelatin (NG dan

nitrocellulose) ditambah dan . Jenis ini lebih tahan terhadap air.

c. Ammonium gelatin dynamite, yaitu dinamit dengan komposisi blasting gelatin

ditambah . Jenis ini memberikan energy yang lebih besar, tetapi kurang tahan

terhadap air.

Contoh komposisi dinamit:

6

Page 7: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

Selain itu ada dinamit ang tidak menggunakan NG sebagai bahan dasar, misalnya carbit

yang menggunakan ammonium pechlorate.

Permissible explosive

Ini adalah jenis bahan peledak kuat untuk tambang bawah tanah khususnya batubara,

dengan komposisi Ammonium gelatin dynamite ditambah flame depressant misalnya

NaCl untuk memperoleh temperature peledakan rendah, volume gas sedikit, dan

penyaaan sesingkat mungkin. Ini bertujuan mencegah kemungkinan ledakan sekunder

dari gas methane dan atau debu batubara. Persyaratan bahan peledak permisibel:

a. Harus lulus uji non ignition dalam suatu gallery test.

b. Gap sensitivity ± 7,5 cm (3”) untuk dodol berdiameter 1,25 “.

c. Noxious gas : klas A : 0-53 liter gas per 1,5 lb handak. Dan kelas B : 53-106 liter gas

per 1,5 lb handak.

Blasting agent

Yaitu terdiri dari campuran yang tidak mengandung bahan yang dapat digolongkan

sebagai bahan peledak seperti ANFO, ALANFO, Slurry/watergel/emulsions, heavy

ANFO.

D. Bahan dan komposisi

Hampir semua bahan peledak komersial merupakan campuran senyawa-senyawa yang

mengandung empat unsure dasar yaitu C, H, O dan N. Kemudian untuk memperoleh efek

tertentu kadang ditambah zat-zat sensitizer seperti Na, Al, Ca dan sebagainya. Suatu bahan

peledak tidak harus mengandung material explosive seperti nitrogliserin, nitrostrach atau TNT.

Setiap bahan dalam campuran mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu sebagai explosive base,

oxygen carrier, fuel dan lain-lain

Zero oxygen balanced

Untuk menghasilkan energy (heat of explosion) yang masimum, bahan peledak saat

meledak harus bereaksi secara sempurna. Untuk itu bahan peledak komersial dibuat

berdasarkan prinsip zero oxygen balanced, atinya dalam bahan eledak terdapat oksigen

dalam jumlah yang tepat sehingga selama reaksi seluruh H akan membentuk H2O, C

membentuk CO2 dan N membentuk gas N2 bebas.

Ketiga jenis gas tersebut (H2O, CO2, N2) disebut smoke, tidak beracun. Sebaliknya jika

reaksinya tidak sempurna akan terbentk gas beracun (fumes seperti CO, NO dan NO2.

Contoh campuran yang zero oxygen balanced:

7

Page 8: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

Jika jumlah oksigen kurang (negative oxygen balanced) maka akan terbentuk CO

(beracu, tidak berbau, tidak berwarna), misalnya :

Jika kelebihan jumlah oksigen (positive oxygen balanced) akan terbentuk gas beracun

NO atau , misalnya:

Pedoman untuk perhitungan komposisi bahan peledak berdasarkan zero oxygen

balanced (ZOB) ialah sebagai berikut:

a. Jika dalam bahan peledak hanaya terdapat unsure C, H, O dan N, persamaan nya :

Artinya : 2 atom O untuk setiap C; 0,5 atom o untuk setiap atom H.

b. Jika dalam campuran bahan peledak terdapat unsure tambahan (Na, Ca, Al dsb)

yang memiliki afinitas terdapat oksigen,

E. Reaksi peledakan

Reaksi kimia bahan peledak adalah reaksi yang menghasilkan panas (eksotermik) dan

umumnya panas yang dihasilkan sangat tinggi. Gas yang terbentuk secara sangat cepat

menghasilkan tekanan ang tinggi. Terdapat dua jenis reaksi peledakan yaitu deflagrasi dan

detonasi apakah reaksi suatau bahan peledak termasuk deflagnasi atau detonasi tergantung

pada kekuatan bahan peledaknya.

Deflagnasi merupakan reaksi pembakaran berkecepatan tinggi diseratai ekspansi gas

secara cepat dalam ruang terbatas sehingga menimbulkan tekanan yang sangat besar

dan mengakibatan efek pengangkatan (heaving effect), yang besarnya proporsional

dengan proses pembakaran yang terjadi. Reaksi deflagnasi merupakan cirri bahan

peledak lemah.

Detonasi merupakan proses propagasi gelombang kejut (shock wave) melalui kolom

baha peledak yang diikuti reaksi kimia yang menambah energy untuk memacu

propagasi gelombang kejut, diikuti ekspansi gas dalam waktu yang sangat singkat. Ini

meupakan cirri bahan peldak kuat.

F. Sifat-sifat bahan peledak

Sifat-sifat bahan peledak yang mempengaruhi hasil peledakan adalah kekuatan,

kecepatan detonasi, kepekaan, bobot isi bahan peledak, tekanan detonasi, ketahanan terhadap

air, sifat gas beracun dan permissibilitas.

8

Page 9: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

1. Kekuatan (strength)

Kekuatan suatu bahan peledak berkaitan dengan kandungan energy yang dimiliki oleh

bahan peledak tersebut, dan merupakan ukuran kemampuan bahan peledak tersebut untuk

melakukan kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen (%).

Pada mulanya istilah straight berasal dari klasifikasi mutu Straight-NG dynamite yang

menyatakan % berat NG dalam Staight-NG dynamite. Tetapi dalam perkembangannya, handak

dibuat tidak selalu mengandung NG sehingga perlu dikembangkan cara ain untuk menentukan

kekuatan sesuatu jenis bahan peledak. Ukuran untuk menyatakan kekuatan handak adalah

weight strength (grade strength), volume strength (bulk strength).

Weight strength menyatakan % berat NG yang terdapat dalam strength-NG dynamite,

yang menghasilkan simpangan ballistic mortal yang sama dengan handak yang diukur apabila

keduanya diledakknan pada berat yang sama.

Alat untuk mengukur strength ialah ballistic mortar terster yang konstruksinya seperti

ayunan. Pada ujung ayunan terdapat silinder baja berongga tempat diletakkan handak yang

diuji, dan pada saat diledakkan akan berayun. Jarak ayunan ini yang diukur

2. Kecepatan detonasi

Kecepatan detonasi (Velocity Of Detonastion = VOD) adalah kecepatan gelombang

detonasi yang menerobos sepanjang kolom isian handak, dinyatakan dalam m/s. Kecepatan

detonasi bahan peledak komersial ialah antara 1.500-8.000 m/s. Kecepatan detonasi suatu

handak tergantung pada :

Jenis handak (ukuran butir, bobot isi)

Diameter dodol atau diameter lubang ledak

Derajat pengurungan (degree of confinement)

Penyalaan awal (initiating)

Energi yang dihasilkan oleh reaksi handak dipengaruhi oleh kecepatan detonasi dan

bobot isinya. Persamaan Relative Energy (RE):

Dengan,

SG : berat handak

Ve : VOD : kecepatan detonasi

3. Kepekaan

Kepekaan adalah ukuran besarnya impuls yang diperlukan oleh bahan peledak untuk

memulai bereaksi dan menyebarkan reaksi peledakan ke seluruh isian. Kepekaan handak

tergantung pada komposisi kimia, ukuran butir, bobot isi, pengaruh kandungan air dan

temperature. Ada beberapa macam kepekaan itu, yaitu:

9

Page 10: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

Kepekaan terhadap benturan (sensivity of shock/impact)

Kepekaan terhadap gesekan (sensivity of friction)

Kepekaan terhadap panas (sensivity to heat)

Kepekaan terhadap ledakan handak lain dari jarak tertentu (gap sensivity)

Bahan peledak yang sensitive belum tentu baik. Bahan peledak yang tidak peka tetapi

mudah penyebaran reaksinya adalah lebih menguntungkan dan lebih aman.

4. Bobot isi bahan peledak

Bobot isi bahan peledak (density) adalah perbandingan antara berat dan volume bahan

peledak. Bobot isi biasanya juga dinyatakan dalam istilah Spesific Gravity (SG), Stick Count

(SC) atau Loading Density (de).

Spesific Grafity (SG) adalah perbandingan antara density bahan peledak terhadap

density air pada kondisi standar. SG bahan peledak komersial adalah 0,6 – 1,7.

Stick Count adalah jumlah dodol ukuran standar 1 1/4 “ x 8” yang terdapat pada 1 dos

sebesar 50 pound. Stick Count bahan peedak antara 232-83.

Loading density adalah berat bahan peledak per unit panjang dari isian.

5. Tekanan detonasi

Tekanan detonasi ialah penyebaran tekanan gelombang ledakan dalam kolom isian

bahan peledak, dinyatakan dalam kilobar (kb). Tekanan detonasi bahan peledak komersial

antara 5 – 150 kb.

Tekanan akibat ledakan akan terjadi di sekitar dinding lubang ledak dan menyebar ke

segala arah, yang intensitasnya tergantung pada jenis bahan peledak (kekuatan, bobot isi dan

VOD), tingkat/ derajat pengurungan, jumlah dan temperature gas hasil peledakan. Secara

empiric Dick merumuskannya :

Dengan,

P : tekanan detonasi (1 kb = 14504 psi)

D : berat jenis handak

C : kecepatan detonasi handak, fps

6. Ketahanan terhadap air

Ketahanan terhadap air dari suatu handak ialah kemampuan handak itu dalam menahan

rembesan air dalam waktu tertentu tanpa merusak, merubah atau mengurangi kepekaannya,

dinyatakan dalam jam. Sifat ini sangat penting dalam kaitannya dengan kondisi tempat keja,

sebab untuk sebagian besar jenis handak, adanya air di dalam lubang ledak data

mengakibatkan ketidakseimbangan kimia dan memperlambat reaksi pemanasan. Lebih lanjut

10

Page 11: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

air juga dapat mengakibatan kerusakan handak. Dikenal ada lima tingkatan dalam ketahanan

dalam air, yaitu:

Sempurna (excellent) jika tahan terhadap air lebih dari 12 jam.

Sangat bagus (very good) jika tahan terhadap air 8 – 12 jam.

Bagus (good) jika tahan terhadap air 4 -8 jam.

Cukup (fair) jika tahan terhadap air kurang dari 4 jam.

Buruk (poor) jika tidak tahan terhadap air.

Handak dapat dilindungi dari air dengan cara menambah campran gelatin ke dalam

komposisinya (sewaktu dalm proses manufacturing di pabrik), atau secara fisik dibungkus

dengan pembungkus kedap air seperti wood fiber, paraffin dan politilen.

7. Sifat gas beracun (fumes)

Bahan peledak yang meledak menghasilkan dua kemungkinan jenis gas yaitu smokes

atau fumes. Smokes tidak berbahaya karena hanya terdiri dari uap dan asap yang berwarna

putih. Sedangkan fumes berbahaya karena sifatnya beracun, yaitu terdiri dari karbon-

monoksida dan oksida-nitrogen. Fumes dapat terjadi jika bahan peledak yang diledakkan tidak

memeiliki keseimbangan oksigen, dapat juga terjadi jika bahan peledak tersebut dalam keadaan

rusak kareana kadaluwarsa, selama penyimpanan dan oleh sebab lain.

8. Perlengkapan peledakan

Perlengkapan peledakan (blasting accessories atau blasting supplies) ialah material

yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakan sehingga isian bahan peledak dapat

dinyalakn. Perlengkapan bahan peledak hanya dapat dipakai untuk satu kali penyalaan saja.

Perlengkapan peledakan antara lain:

Detonator

a. Detonator listrik (electric blasting caps = EBC), ada dua macam yaitu detonator seketika

(instantaneous EBC) dan detonator tunda (delayed EBC).

b. Detonator biasa (plain/ordinary detonator), digunakan denagan sumbu api.

c. Kabel listrik (connecting wire)

d. Insulator tape

Sumbu api (safety fuse) dengan perlengkapannya : igniter cord, igniter cord connector.

Sumbu ledak (detonating fuse) dengan perlengkapannya : Ms connector/detonating

relay/delay connection.

11

Page 12: Bahan Peledak Komersial Untuk Industri Pertambangan

G. Peralatan peledakan

Peralatan peledakan (blasting equipment) ialah alat-alat yang diperlukan untuk

menguji dan menyalakan rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat dipakai

berulang-ulag. Peralatan peledakan antara lain :

1. Blasting machine (sumber energy listrik DC), beserta Ohm meter (penguji tahanan

rangkaian), Rheostat (penguji kapasitas blasting machine).

2. Cap crimper (sejenis tang khusus untuk peledakan).

3. Kabel utama (bus wire, leading wire), yaitu kabel yang menghubungan blasting

machine ke rangkaian peledakan listrik

Peledakan dengan menggunkan arus istrik searah (DC) sebagai sumber tenaga,

dihasilkan dari blasting machine. Arus listrik berfungsi membangkikan panas yang dapat

menyalakan detonator, kemudian detonator akan meledakkan primer dimana terdapat

isian

12