Bahan kuliah mpp

111
BAHAN KULIAH METODOLOGI PENELITIAN PEMERINTAHAN (MPP) DISIAPKAN OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MSI (DOSEN IPDN) SADUWASISTIONO@DES2014

Transcript of Bahan kuliah mpp

Page 1: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

BAHAN KULIAHMETODOLOGI PENELITIAN PEMERINTAHAN

(MPP)

DISIAPKAN OLEH :PROF. DR. SADU WASISTIONO, MSI

(DOSEN IPDN)

Page 2: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

I. UMUM & FILOSOFI

Page 3: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

A. PENDAHULUAN

• Ada empat pertanyaan awal yang perlu dijawab pada awal mempelajari Metodologi Penelitian Pemerintahan (MPP) yakni :

a) Apa yang dimaksud dengan MPP? b) Apakah setiap ilmu perlu memiliki metodologi penelitiannya sendiri? c) bagaimana hubungan antara MPP dengan MPS (Metodologi Penelitian Sosial)? d) bagaimana hubungan antara MPP dengan MIP (Metodologi Ilmu Pemerintahan)?

• MPP adalah metodologi penelitian yang digunakan untuk menganalisis gejala dan peristiwa pemerintahan, dengan berangkat dari suatu masalah pemerintahan untuk memberikan jalan keluar bagi para penggunanya.

Page 4: Bahan kuliah mpp
Page 5: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

• Menurut John Dewey, metodologi adalah “ logic of inquiry”, yang didalamnya terkandung pengertian “ the operation of the human understanding in solving problem”.

• Di dalam pengertian metodologi terkandung adanya berbagai metode dan teknik yang dianalisis secara kritis, agar metode dan teknik yang digunakan sesuai dengan gejalan dan peristiwa yang diamati.

TEKNIK METODA METODOLOGI

Prosedur khusus Prosedur yang lebih luas dan umum

Studi mendalam mengenai metoda dan teknik

Page 6: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

• Setiap ilmu sebaiknya memiliki metodologi penelitiannya sendiri untuk menganalisis gejala dan peristiwa yang sesuai karakteristik dari obyek forma ilmu bersangkutan, sehingga hasil akhirnya akan lebih spesifik dibandingkan dengan menggunakan metodologi yang berlaku secara umum. Hal ini menunjukkan tingkat kedewasaan sebuah ilmu. Semakin dewasa sebuah ilmu, semakin mandiri dalam mengembangkan dirinya terlepas dari ilmu induknya, termasuk dalam metodologinya.

• Sosiologi memiliki sosiometri, psikologi memiliki psikometri, ilmu hukum misalnya memiliki metodologi penelitian hukum (lihat misalnya buku karya Bambang Sunggono, 1997. Metodologi Penelitian Hukum, yang membagi penelitiannya ke dalam dua kelompok besar yakni penelitian hukum doktrinal dan penelitian hukum non-doktrinal).

• ilmu agama juga memiliki metodologi penelitian agama.

Page 7: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

• Demikian pula ilmu kedokteran memiliki metodologi penelitiannya sendiri (lihat misalnya buku karya Ahmad Watik Pratiknya, 2000. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, CV. Rajawali Pers, Jakarta). Pratiknya misalnya membuat tipologi penelitian kedokteran menjadi : 1) penelitian eksperimental vs non eksperimental; 2) penelitian epidemologik; 3) penelitian evaluatif; 4) penelitian laboratorium; 5) penelitian lain-lain.

• Untuk meneguhkan eksistensi ilmu pemerintahan dalam kancah keilmuan perlu disusun metodologi penelitian yang spesifik untuk ilmu bersangkutan, sehingga akan memudahkan para penggunannya untuk menganalisis gejala dan peristiwa pemerintahan.

• Mengingat kesadaran tersebut baru muncul akhir-akhir ini, maka buku-buku yang secara khusus menulis mengenai MPP dapat dikatakan belum ada.

Page 8: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

• Dikaitkan dengan MPS, maka MPP merupakan partikulasi dari MPS, artinya apabila MPS bersifat universal untuk semua ilmu-ilmu sosial, maka MPP merupakan bagian dari MPS yang hanya spesifik untuk menjelaskan gejala dan peristiwa pemerintahan.

• Konsekuensi logisnya, semua metode dan teknik yang ada pada MPS dapat digunakan pada MPP, sedangkan metode khusus pada MPP belum tentu dapat digunakan untuk ilmu-ilmu sosial lainnya yang menjadi anggota keluarga besar ilmu-ilmu sosial.

MPS

MPP

Page 9: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

• Dikaitkan dengan MIP, maka antara MPP dan MIP sama-sama metodologi yang bertujuan untuk mencari pengetahuan pemerintahan yang benar.

• MIP adalah studi kritis mengenai metode dan teknik untuk mempelajari gejala dan peristiwa pemerintahan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang benar.

• MPP adalah studi kritis mengenai metode dan teknik untuk mempelajari gejala dan peristiwa pemerintahan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang benar, yang diawali dari adanya masalah dan berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Page 10: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

HUBUNGAN ANTARA MPP DENGAN MIP

MIP

MPP

Studi kritis mengenai metode dan teknis untuk memahami gejala dan peristiwa pemerintahan

Mencari Pengetahuan yang benar

Masalah

Page 11: Bahan kuliah mpp
Page 12: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

B. GEJALA DAN PERISTIWA PEMERINTAHAN

• Gejala atau symptom dapat diartikan sebagai : “something that indicates the existence of something else”. Artinya, gejala adalah sesuatu yang dapat menjadi indikasi adanya eksistensi sesuatu yang lain.

• Gejala pemerintahan adalah indikasi adanya eksistensi pemerintahan. Gejala tersebut wujudnya dapat bermacam-macam. Dikaitkan dengan filsafat ilmu, gejala pemerintahan yang diamati dalam ilmu pemerintahan perlu dikaitkan dengan obyek forma ilmu bersangkutan.

• Objek materia ilmu pemerintahan adalah NEGARA• Objek forma ilmu pemerintahan : adalah “hubungan antara negara dengan

rakyatnya dalam kaitan kewenangan dan pelayanan publik untuk mencapai kesejahteraan rakyat”

• Dengan perkataan lain gejala yang diamati dalam ilmu pemerintahan adalah gejala yang berkaitan dengan kewenangan, pelayanan publik, dan kesejahteraan rakyat pada badan-badan atau pejabat-pejabat pemerintahan.

Page 13: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

• Pada sisi lain, peristiwa atau event dapat diartikan bermacam-macam. Pengertian event yang relevan dengan ilmu pemerintahan yaitu : “something (especially something important or notable) that happens” atau “ a planned occasions or activity (such as a social gathering); atau “ the final outcome or determination of a legal action”. Jadi dapat dikatakan bahwa peristiwa adalah sesuatu yang benar-benar terjadi, pertemuan atau aktivitas yang direncanakan, atau hasil akhir atau penentu dari suatu tindakan resmi. Peristiwa adalah sesuatu yang benar-benar nyata.

• Dengan demikian peristiwa pemerintahan adalah sesuatu tentang aktivitas resmi pemerintahan yang benar-benar ada. Peristiwa yang terjadi berkelanjutan dan kemudian tercatat secara runtut dalam sebuah dokumen (baik disengaja, maupun yang dirangkaikan) menjadi sebuah catatan sejarah.

• Apabila peristiwa tersebut dikaitkan dengan obyek forma ilmu pemerintahan, tentunya akan berkaitan dengan kewenangan, pelayanan publik, serta kesejahteraan.

• Lihat merriam-webster.com• Lihat merriam-webster.com

Page 14: Bahan kuliah mpp

• Gejala dan peristiwa pemerintahan berkaitan dengan kekuasaan yang sah atau kewenangan (authority).

• Pengambilan keputusan yang dijalankan dalam kepemimpinan pemerintahan dengan sendirinya berkaitan dengan kewenangan.

• Authority is the right to perform or command. It allows its holder to act in certain designated ways and to directly influence the actions of others through orders.

• Ada tiga tipe otoritas yakni : a) line authority; b) staff authority; c) functional authority (Sumber : managementinnovations.wordpress.com).

Page 15: Bahan kuliah mpp

THE 5 TYPES OF POWER IN LEADERSHIP(By Gina Abudi)

• The Five bases of power in leadership are divided in two categories :

A) FORMAL POWER : 1) Coercive 2) Reward 3) Legitimate

B) PERSONAL POWER : 4) Expert 5) Referent

(Sumber : quickbase.intuit.com/blog).

Page 16: Bahan kuliah mpp

• Stoner dan Freeman membedakan antara authority, power, dan influence. Kewenangan formal atau formal authority adalah : “ power rooted in the general understanding that specific individuals or groups have the right to exert influence within certain limits by virtue of their position within the organization”. Jadi setiap kewenangan (authority) sudah pasti sebuah kekuasaan (power), tetapi kekuasaan belum tentu kewenangan.

• Kewenangan formal berakar dari pemahaman umum bahwa orang-orang atau kelompok tertentu memiliki hak untuk menggunakan pengaruhnya dalam batas tertentu melalui kedudukannya di dalam sebuah organisasi. Dengan perkataan lain, kewenangan berkaitan erat dengan kedudukan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi.

• Formal authority disebut pula sebagai legitimate power, karena dalam menjalankan kekuasaannya, seseorang atau sebuah organisasi telah diberi legitimasi melalui peraturan perundang-undangan.

• (Sumber : Stoner, James. A.F and E. Edward Freeman; 1992. Management; Fifth Edition, Prentice-Hall International, Inc. USA., halaman 344-345).

Page 17: Bahan kuliah mpp

• Pada sisi lain, menurut Stoner dan Freeman, kekuasaan atau power adalah : “ the ability to exert influence; that is, the ability to change the attitudes or behavior of individuals or groups”.

• Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh, yakni kemampuan untuk mengubah sikap atau perilaku seseorang atau kelompok, agar mau mengikuti apa yang diinginkan oleh orang yang menggunakan kekuasaannya.

• Sedangkan pengaruh atau influence diartikan sebagai : “ any actions or examples of behavior that cause a change in attitude or behavior of another person or group”.

Page 18: Bahan kuliah mpp

• In other hand, according Stoner and Freeman, power means : “ the ability to exert influence; that is, the ability to change the attitudes or behavior of individuals or groups”.

• Influence means : “ any actions or examples of behavior that cause a change in attitude or behavior of another person or group”.

Influence powerful powerless

influence

powerful powerful

INDIVIDUAL INDIVIDUALS

INDIVIDUAL INDIVIDUAL

Page 19: Bahan kuliah mpp

• Sebuah kewenangan dapat diterima dan memberikan pengaruh apabila memenuhi beberapa kondisi tertentu. Barnard, misalnya mengatakan ada empat kondisi yang diperlukan agar sebuah kewenangan akan dapat diterima yakni :

1) The individual can understand the order being communicated;2) The individual believes the order is consisten with the purpose of the organization;3) The individual sees the order as compatible with his or her personal interests;4) The individual is mentally and physically able to comply with the order.

(Sumber : Chester I. Barnard, dalam managementinnovations.wordpress.com.)

Page 20: Bahan kuliah mpp

Sumber kekuasaan menurut Stoner dan Freeman yaitu sebagai berikut :• 1) Reward power is based on one person (the influencer) having ability to

reward another person (the influence) for carrying out orders or meeting other requirement.

• 2) Coercive power, based on the influencer’s ability to punish the influence for not meeting requirement, is the negative side of reward power. Punishment may range from loss of a minor privilege to loss a job. Coercive power is generally used to maintain a minimum standard of performance or conformity among subordinates.

• 3) Legitimate power, is power that exists when a subordinate or influence acknowledges that the influencer has a “right” or is lawfully entitled to exert influence – within certain bound. (also called formal authority).

• 4) Expert power, is a power based on the belief or understanding that the influencer has specific knowledge or relevant expertise that the influence does not.

• 5) Referent power, is power based on the desire of the influence tobe like or identify with the influencer. (Loc.cit).

Page 21: Bahan kuliah mpp

SOFT POWER AND HARD POWER

• When Jokowidodo met Prabowo in last October 2014 in Prabowo father’s house Jalan Kertanegara Jakarta, Jokowidodo used soft power.

• What is soft power and what is hard power?• Leadership and power are inextricably intertwined. Broadly speaking, power is the ability to affect

the behavior of others to get the outcomes you want, and there are three basic ways to do that : - you can coerce them with threats; - you can induce them with payments; - or you can attract and co-opt them.*)• Soft power rests on the ability to shape the preferences of others, and often allows a leader to

save on costly carrots and sticks.• Soft power is attractional power.• Hard and soft power are related because they are both aspects of the ability to achieve one’s

purpose by affecting the behavior of others.

------------Citation from Joseph S. Nye, Jr; Soft Power, Hard Power and Leadership. hks.harvard.edu.

Page 22: Bahan kuliah mpp

Table Soft and Hard Power

Type of Power Behavior Sources Examples

Soft Attract and co-opt Inherent qualitiesCommunications

CharismaPersuasion, example

Hard Threaten and induce

Threats, Intimidation

Payment, rewards

Hire,fire, demotePromotions,

compensation

Source : Nye, Joseph S, Jr; Soft Power, Hard Power and Leadership, page 3. hks.harvard.edu.

Between soft power and hard power, Ernest J. Wilson III, introduce the third type namely smart power. By definition, smart power is the capacity of an actor to combine elements of hard power and soft power in ways that are mutually reinforcing such that actor’s purposes are advanced effectivelly and efficiently.(citation from : jstor.org).

Page 23: Bahan kuliah mpp

• According Nye, there are three skills are particularly important for the soft power part of the equation :

* Vision * Emotional Intelligence * Communication

• In the other hand, there are two skills are more closely related to transactional style and hard power

* Organizational capacity. * Political skill

Page 24: Bahan kuliah mpp

• The source of power are never static, and they continue to change in today’s world. Moreover, the vary in different parts of the world.

• Soft power is becoming more important in relations among the postindustrial societies in an information age in which the demographic peace prevails.

• Hard power is often more important in industrializing and preindustrial part of the world.

• In conflict such as the struggle against transnational terrorism. It is equally important whose story wins. Hard power is necessary against hardcore terrorist, but it is equally important to use soft power to win the hearts and minds of the mainstream population that might otherwise be won over the terrorist.

• The capacity to know when to use hard power, when to use soft power and when to combine the two. I call “smart power”. (Joseph S. Nye, Jr).

• Prof. Nonaka said that phronesis is smart power. Phronesis is a virtuous habit of making judgments and taking actions that serve the common good.

• Prevail = berlaku; virtuous = berbudi luhur

Page 25: Bahan kuliah mpp

• According Nonaka, there are six ability to make phronesis i.e : 1) ability to set a good goal and make judgment on goodness. 2) ability to perceive reality as it is. 3) ability to create “ba” (place for face to face communication). 4) ability to articulate the essence into narrative. 5) ability to exercise political power to realize story. 6) ability to foster phronesis in others.

Page 26: Bahan kuliah mpp

Table Effective Leadership Styles : Soft and Hard Power SkillsNo Soft Power (Inspirational)

1. Policy Vision - Attractive to followers- Effective (balance ideal& capabilities)

2. Communication - Persuasive words, symbol, example- Persuasive to near and distant followers

3. Emotional IQ - Ability to manage relationships and “charisma”- Emotional self-awareness and control

Hard Power (transactional)

1.

2.

Organizational Capacity

Political Skills (narrow)

- Manage reward and information systems- Inner and outer circles (institutions & bureaucracies).- Ability to bully, buy and bargain- Ability to build and maintain coalitions

1.

Smart Power (combined resources)Contextual IQ (broad political skills)

- Understand evolving environment- Capitalize on trends (“create luck”)- Adjust style to context and follower’s needs

Source : Nye, Joseph S, Jr; Soft Power, Hard Power and Leadership, page 13 and 14. hks.harvard.edu.

Page 27: Bahan kuliah mpp

POWER PRINCIPLES IN INTERPERSONAL RELATIONSHIPS

• There are six principles in interpersonal relationships, i.e. : 1) Power as a perception. 2) Power as a relational concept. 3) Power as resources based. 4) The principle of least interest and dependence power. 5) Power as enabling or disabling. 6) Power as a prerogative. (source : en.m.wikipedia.org).

Page 28: Bahan kuliah mpp

1) Power as a perception in a sense that some people can have objective power, but still have trouble influencing others. People who use power cues and act powerfully and proactivelly tend to be perceived as powerful by others. Some people become influential even though they don’t overtly use powerful behavior.

2) Power as a relational concept : Power exists in relationships. The issues here is often how much relative power a person has in comparison to one’s partner. Partners in close and satisfying relationships often infulence each other at different times in various arenas.

3) Power as resources based : Power usually represents a struggle over resources. The more scarce and valued resources are, the more intense and protracted are power struggles. The scarcity hypothesis indicates that people have the most power when the resources they possess are hard to come by or are in high demand. However, scarce resource leads to power only if it’s valued within a relationship.

(source : en.m.wikipedia.org)- Overtly = easily seen; protracted = delay, to prolong in time or space.

Page 29: Bahan kuliah mpp

4) The principle of least interest and dependence power. The person with less to lose has greater power in the relationship. Dependence power indicates that those who are dependent on their relationship or partner are less powerful, especially if they know their partner is uncommitted and might leave them. According to interdependence theory, quality of alternatives refers to the types of relationships and opportunities people could have if they were not in their current relationship. The principle of least interest suggests that if a difference exists in the intensity of positive feelings between partners, the partner who feels the most positive is at a power disavantage. There’s an inverse relationship between interest in relationship and the degree of relational power. (source : en.m.wikipedia.org)

inverse = opposite in order, nature, or effect.

Page 30: Bahan kuliah mpp

5) Power as enabling or disabling. Power can be enabling or disabling. Research has been shown that people are more likely to have an enduring influence on others when they engage in dominant behavior that reflects social skill rather than intimidation. Personal power is protective against pressure and exessive influence by others and/or situational stress. People who communicate through self-confidence and expressive, composed behavior tend to be successful in achieving their goals and maintaining good relationships.

Power can be disabling when it leads to destructive patterns of communication. This can lead to the chilling effect where the less powerful person often hesitates to communicate dissatisfaction, and the demand withdrawal pattern which is when one person makes demands and the other becomes defensive and withdraws. Both effect have negative consequences for relational satisfaction. (source : en.m.wikipedia.org)• chilling = very disturbing or frightening; • hesitate = to stop briefly before you do something especially because you are nervous or

unsure about what to do.

Page 31: Bahan kuliah mpp

6) Power as a prerogative. The prerogative principle states that the partner with more power can make and break the rules. Powerful people can violate norms, break relational rules, and manage interactions without as much penalty as powerless people. These actions may reinforce the powerful person’s dependence power. In addition, the more powerful person has the prerogative to manage both verbal and nonverbal interactions. They can initiate conversations, change topics, interrupt others, initiate touch, and end discussions more easily than less powerful people. (source : en.m.wikipedia.org)

• Prerogative = a right or privilege; a special right or privilege that some people have.

Page 32: Bahan kuliah mpp

MEMAHAMI DUNIA PEMERINTAHAN

• Organisasi pemerintah termasuk kategori sektor publik. • Menurut Bevir, “public sector is defined as the portion of the economy

composed of all levels of government and government-controlled enterprises. Therefore, it does not include private company, voluntary organizations, and households.”. Jadi kategorisasi sektor publik dengan sektor private lebih didasarkan pada pertimbangan ekonomi. .

• Bevir menyebutkan bahwa “ “ The term government comes from the Greek word “kubernan”, which means steering a ship.

• Bevir membagi pengertian pemerintahan ke dalam dua kategori yakni dalam arti sempit sebagai sebuah institusi (government as an institution), sedangkan dalam arti luas pemerintah diartikan sebagai sebuah proses (government as a process). (Sumber : Bevir, Mark, editor. 2007. Encyclopedia of Governance, Part II. Sage Publications, Thousand Oaks, California).

Page 33: Bahan kuliah mpp

• Bevir, dia menyebutkan bahwa : “ In a strict sense, the government (usually with the article) refers to the authoritative expression of the state and describes the group of persons that has authority in a given unit at a certain time. .

• Jadi dalam arti sempit, kata pemerintahan merujuk pada wujud kewenangan negara dan diarahkan pada sekelompok orang yang memiliki kewenangan pada unit tertentu pada saat tertentu. Pemerintah memang selalu dikaitkan dengan kewenangan (authority), sedangkan politik berkaitan dengan kekuasaan (power), sebab kewenangan adalah kekuasaan yang sah (legitimate power), yang biasanya didasarkan atas hukum. (Bevir, Ibid, halaman 385).

• Bevir juga menjelaskan mengenai pemerintahan dalam arti luas sebagai berikut : “ In a broader sense, government (usually without the article) is the way of governing a given entity at a certain time. Government is an abstract term referring to the method, range, purpose, and degree of control of society by state”.

Page 34: Bahan kuliah mpp

• Menurut The Free Dictionary, kata government (sebagai noun) mempunyai tujuh arti yang sangat bervariasi sebagai berikut :

1) The art or process of governing, especially the control and administration of public policy in a political unit;2) The office, function, or authority of a governing individual or body;3) Exercise of authority in a political unit; rule;4) The agency or apparatus through which a governing individual or body functions and exercises authority;5) A governing body or organization, as : a) The ruling political party or coalition of political parties in a parliamentary system. b) The cabinet in a parliamentary system. c) The persons who make up a governing body.6) A system or policy by which a political unit is governed;7) Administration or management of an organization, business, or institution; (Lihat www.the freedictionary.com/government).

Page 35: Bahan kuliah mpp

GEJALA, TINDAKAN, DAN PERISTIWA PEMERINTAHAN

• Gejala atau symptom dapat diartikan sebagai : “something that indicates the existence of something else”. (Lihat merriam-webster.com).

• Artinya, gejala adalah sesuatu yang dapat menjadi indikasi adanya eksistensi sesuatu yang lain. Dengan demikian maka gejala pemerintahan adalah indikasi adanya eksistensi pemerintahan.

• Wujud dari gejala pemerintahan dapat bermacam-macam, dapat berupa adanya gedung-gedung pemerintahan, lambang-lambang, pegawai pemerintahan yang melakukan aktivitas, maupun barang dan atau jasa publik yang dibuat atau disediakan oleh pejabat publik.

• Dengan melihat “sesuatu” tersebut, orang kemudian mengasosiasikan adanya pemerintahan, baik sebagai badan, orang, atau kegiatan yang menggunakan kewenangan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat luas.

Page 36: Bahan kuliah mpp

• Pengertian event yang relevan dengan ilmu pemerintahan yaitu : “something (especially something important or notable) that happens” atau “ a planned occasions or activity (such as a social gathering); atau “ the final outcome or determination of a legal action”. Jadi dapat dikatakan bahwa peristiwa adalah sesuatu yang benar-benar terjadi, pertemuan atau aktivitas yang direncanakan, atau hasil akhir atau penentu dari suatu tindakan resmi. Peristiwa adalah sesuatu yang benar-benar nyata. Dengan demikian peristiwa pemerintahan adalah sesuatu tentang aktivitas resmi pemerintahan yang benar-benar ada. Peristiwa yang terjadi berkelanjutan dan kemudian tercatat secara runtut dalam sebuah dokumen (baik disengaja, maupun yang dirangkaikan) menjadi sebuah catatan sejarah. Lihat merriam-webster.com

Page 37: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

• Sebuah peristiwa pemerintahan didahului dengan tindakan pemerintahan. Tindakan atau action dapat didefinisikan sebagai : “ a) an act of will; b) a thing done. (sumber : merriam-webster.com).

• Dikaitkan dengan pemerintahan, dapat ditarik pemahaman bahwa tindakan pemerintahan adalah suatu tindakan yang didorong oleh keinginan. Keinginan dari dunia pemerintahan bukanlah keinginan individual, melainkan keinginan yang diperintahkan atau dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan, atau keinginan yang muncul karena tuntutan dari publik atau janji-janji pada waktu kampanye (terutama untuk pejabat publik yang dipilih).

• Tindakan pemerintahan dibatasi oleh yurisdiksi kewenangan dari pejabat pemerintah, baik dilihat substansinya maupun wilayah kerjanya.

TINDAKAN PEMERINTAHAN

PERISTIWA PEMERINTAHAN

GEJALA PEMERINTAHAN

Page 38: Bahan kuliah mpp

Batasan Antara Sektor Publik dengan Sektor Privat

Konsep sektor publik dan sektor privat merupakan cara untuk mengklasifikasikan peran-peran sosial (social roles), harapan-harapan sosial, dan pengecualian perorangan dari harapan yang menempatkan perilaku individual di dalam situasi sosial dan politik tertentu.(Bensman and Lilienfield, 1979:171)

Dalam perkembangan jaman, batas antara sektor publik dengan sektor privat menjadi semakin kabur. Terlebih lagi dengan adanya konsep privatisasi yang lebih banyak menciptakan sektor publik semu (quasi-public sector), seperti yayasan milik pemerintah (Bensman and Lilinfield, 1979:175).Begitu pula dgn konsep desentralisasi yang dapat diartikan sebagai pengalihan fungsi dari pemerintah kepada institusi nonpemerintah (Cheema and Rondinelli, 1983: 24).Semakin mengaburkan batas-batas antara sektor publik dengan sektor privat.

2012@Sadu Wasistiono

Page 39: Bahan kuliah mpp

• Public sector• quasi-public sector• private sector

Term Public PrivateEconomic ownership ownershipPolitical the government the individualFocus support profitClient citizen customer (customer & stakeholder)

2012@Sadu Wasistiono

Page 40: Bahan kuliah mpp

Private sector Model Public sector model

Secara prinsip, yang membedakan antara sektor publik dengan sektor privat pada maksud (purpose), kondisi-kondisi (conditions) dan tugas-tugas (tasks).Oleh karena itu diperlukan model-model khusus baik berupa model orisinil ataupun modifikasi dan replikasi dari model manajemen sektor privat.

Individual choice in the market Demand and price closure for private action The equity of the market The search for market satisfactions Customer sovereignty competition as the instrumen of market exit as the stimulan

• Colletive choice in the polity• Need for resources• Openness for public action• The equity of need• The search for justice• Citizenship• Collective action as the instrument of the polity• Voice as the conditional

Source: Steward and Ranson, dalam McKevitt and Lawton, 1994:58)

Perbandingan Model Sektor Privat dgn Sektor Publik

2012@Sadu Wasistiono

Page 41: Bahan kuliah mpp

• Steiner dan Steiner mengembangkan 5 (lima) model antarhubungan sektor bisnis, pemerintah, dan masyarakat yaitu sbb : 1) the dominance model; 2) the market capitalism model; 3) the business ecology model; 4) the dominant force model; dan 5) the stakeholder model.

(Steiner, George A and John F. Steiner, 1991. Business, Government, and Society – A Managerial Perspective, Text and Cases. International Edition, McGraw-Hill, Inc. Singapore).

* Model dominan (the dominance model) adalah sebuah model hubungan antara dunia bisnis, pemerintah serta masyarakat yang mendasarkan pada asumsi bahwa secara alamiah kehidupan di dalam masyarakat bersifat hierarkhis. Pengusaha bekerjasama dengan penguasa yang jumlahnya terbatas dan selektif atau yang biasa disebut kelompok elit, menguasai dan mempengaruhi masyarakat kebanyakan yang jumlahnya banyak. (Berkaitan dengan teori elit dari Suzanne Keller).

Page 42: Bahan kuliah mpp

• Model kedua yakni model kapitalisme pasar (the market capitalism model) merupakan model paling popular di kalangan pebisnis dan ahli-ahli ekonomi dalam dua dekade terakhir. Menurut Steiner dan Steiner, model ini menggambarkan bahwa sistem bisnis secara substansial diisolasi dari berbagai kekuatan sosial yang melingkupinya dan memberi perhatian pada kekuatan ekonomi pasar yang utama. Lingkungan pasar menjadi penyangga antara unit-unit bisnis dengan kekuatan-kekuatan lingkungan nonpasar seperti lingkungan sosial, politik maupun budaya.

• Model ketiga yang dikembangkan oleh Steiner dan Steiner yakni model ekologi bisnis (the business ecology model). Model ini melihat hubungan antara dunia bisnis dengan lingkungan sekitarnya, terutama lingkungan masyarakat, sebagai sebuah sistem interaksi. Dunia bisnis memperoleh masukan, berupa permintaan dan dukungan, dari berbagai komponen masyarakat (dalam arti luas), termasuk dari pemerintah berupa kebutuhan sosial politik.

Page 43: Bahan kuliah mpp

• Model keempat yakni model kekuatan yang dominan (the dominant force model). Steiner dan Steiner menggambarkan adanya aliran pengaruh yang dominan terhadap dunia bisnis. Pengaruh utama tersebut dapat berasal dari perubahan nilai-nilai sosial, pengharapan, kebutuhan, dan keinginan-keinginan. Kepemimpinan pemerintahan pada satu era tertentu juga memberi pengaruh pada dunia bisnis, dapat sifatnya pro-bisnis atau sebaliknya pro-rakyat. Kekuatan-kekuatan dominan lainnya yang mempengaruhi dunia bisnis seperti hasil tindakan pemerintah, kepemimpinan politik, hasil dari tindakan bisnis, lobby pimpinan bisnis, yang semuanya berpadu mempengaruhi pilihan kebijakan bisnis yang akan dilaksanakan untuk kurun waktu tertentu.

Page 44: Bahan kuliah mpp

• Model kelima yakni model pemangku kepentingan (the stakeholder model). Steiner dan Steiner mencoba menggambarkan bahwa sebuah perusahaan berhubungan dengan banyak pemangku kepentingan, yang hubungannya bersifat timbal balik. Salah satu pemangku kepentingan yang mempunyai pengaruh besar terhadap sebuah perusahaan adalah pemerintah, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional. Semakin besar sebuah perusahaan, maka pemangku kepentingannya juga semakin banyak dan semakin luas, sehingga variabel yang digunakan untuk mengambil keputusan bisnis juga menjadi lebih komprehensif. .

Page 45: Bahan kuliah mpp

• Post dkk, mengemukakan perdebatan perlu tidaknya dunia bisnis terlibat dalam pemerintahan. Perdebatannya dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yakni yang setuju (pro’s) dan yang tidak setuju (con’s), yaitu sebagai berikut :

A. Reasons business should be involved :• A pluralistic system invites many participants.• Economic stakes are high.• Business counterbalances other social interests.• Business is a vital stakeholder of government.B. Reasons business should not be involved :• Executives are not qualified.• Business is naïve about politics.• Business is too big, too powerful.• Business risks its credibility in partisan politics.(Post, James A; Anne T Lawrence, and James Weber; 1999. Business and Society : Corporate Strategy, Public Policy, Ethics. International Editions. McGraw-Hill, Inc. Printed in India.)

Page 46: Bahan kuliah mpp
Page 47: Bahan kuliah mpp
Page 48: Bahan kuliah mpp
Page 49: Bahan kuliah mpp
Page 50: Bahan kuliah mpp
Page 51: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

C. SUBYEK DAN OBYEK YANG DITELITI DALAM MPP

• Dengan melihat pada obyek forma ilmu pemerintahan, maka dapat diinventarisasi subyek dan obyek yang diteliti dalam MPP yaitu sebagai berikut :

a) Subyek yang diteliti, mencakup antara lain : - pemerintah, baik sebagai badan dan orang yang menjalankan pemerintahan, baik di tingkat nasional, regional, maupun lokal. - masyarakat yang menerima dampak (+/-) dari bekerjanya pemerintahan sebagai sebuah sistem. b) Obyek yang diteliti, mencakup antara lain : - hubungan antara pemerintah dengan masyarakat (teori interaksi). - bentuk dan susunan badan yang menjalankan pemerintahan (teori sistem sosial, teori organisasi dlsb).

Page 52: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

• - penggunaan kewenangan yang dimiliki badan atau orang yang memerintah dalam memberikan pelayanan; - bentuk dan susunan organisasi pemerintah (teori struktural, teori fungsional dlsb). - manajemen pemerintahan yang digunakan untuk mencapai tujuan; - kepemimpinan pemerintahan yang dijalankan; - kepengikutan pemerintahan dengan melihat komposisi maupun interaksinya; - interaksi antara pemerintah dengan dunia usaha dalam rangka pelayanan publik (model privatisasi dlsb) ; - penggunaan dana publik; - hubungan antar susunan pemerintahan (teori subordinasi, teori koordinasi dlsb). - penanganan konflik antar masyarakat oleh organ pemerintah (teori konflik, dlsb).

Page 53: Bahan kuliah mpp

DIMENSI-DIMENSI MANAJEMEN PEMERINTAHAN

1. Manajemen Perencanaan 2. Manajemen Keorganisasian 3. Manajemen Sumberdaya Manusia/Aparatur 4. Manajemen Sumber-sumber Keuangan 5. Manajemen Kinerja 6. Manajemen Pelayanan Umum 7. Manajemen Pengawasan 8. Manajemen Kolaborasi, Konflik, dan Koordinasi 9. Manajemen Logistik 10. Manajemen Resiko di Sektor Pemerintah11. Manajemen Pemasaran di Sektor Pemerintah12. Kepemimpinan Pemerintahan

2013-2015@Sadu Wasistiono

Page 54: Bahan kuliah mpp

BEBERAPA ISYU AKTUAL DI BIDANG PEMERINTAHAN YANG MENARIK UNTUK DITELITI

• Kebijakan moratorium pengangkatan PNS baru.• Demo pejabat Pemda Kabupaten Subang ke Mahkamah

Agung.• Pengisian jabatan wakil kepala daerah• Kedudukan Muspida dalam sistem pemerintahan• Arah pengembangan desa dan pemerintahannya• Perubahan kebijakan dalam MSDM Sektor pemerintah.• Pemberian kewenangan pengelolaan ketenagalistrikan

kepada daerah.• Pola pendelegasian sebagian wewenang bupati/walikota

kepada lurah• Dlsb.

Page 55: Bahan kuliah mpp

lanjutan …….

• Dampak keharusan pembuatan naskah akademik dalam penyusunan UU (vide UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, khususnya Pasal 43 ayat (3) yang menyatakan bahwa “ Rancangan Undang-undang yang berasal dari DPR, Presiden, atau DPD HARUS disertai Naskah Akademik).

• Persepsi Masyarakat mengenai kemungkinan penggabungan zona waktu di Indonesia.

• Pemahaman masyarakat mengenai pelaksanaan Asean Community 2015.

• Pemahaman pejabat pemerintah daerah terhadap visi dan mis pemerintah daerah.

• Dlsb.

Page 56: Bahan kuliah mpp

• Pemberian pelayanan terpadu satu pintu;• Sistem pemilukada langsung dan dampaknya pada

tindak pidana korupsi oleh kepala daerah;• Model pembagian urusan pemerintahan antara daerah

provinsi dengan daerah kabupaten/kota.• Model susunan organisasi pemerintah daerah

kabupaten/kota yang sesuai dengan visi dan misi daerah.• Pengukuran kinerja pemerintah daerah;• Pengukuran kinerja PNS dengan model PP Nomor 46

tahun 2011.• Dlsb.

Page 57: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS “GOVERNMENT”

PEMERINTAH

RAKYAT

HUBUNGANNYA BERSIFAT HIERARKHIS DENGAN DOMINASI PERAN OLEH PEMERINTAH

Page 58: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS “GOVERNANCE”

PEMERINTAH

RAKYATDUNIA USAHA

• HUBUNGANNYA BERSIFAT HETERARKHIS DENGAN PERAN YANG BERBEDA TETAPI SETARA

Page 59: Bahan kuliah mpp
Page 60: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

D. BERBAGAI METODE DAN TEKNIK DI DALAM MPP

• Dikaitkan dengan fungsi ilmu, ada tiga jenis pengelompokan jenis penelitian yaitu :

1) penelitian deskriptif non hypothesis dalam rangka menjalankan fungsi menjelaskan, dan menggambarkan.

2) penelitian eksploratoris = generating of hypothesis dalam rangka menjalankan fungsi memprediksi.

3) penelitian eksplanatoris testing of hypothesisi dalam rangka menjalankan fungsi memverifikasi.

Page 61: Bahan kuliah mpp

SADUWASISTIONO@DES2014

II. TEKNIK OPERASIONAL

Page 62: Bahan kuliah mpp

A. PENDAHULUAN

• Setiap MAHASISWA yang akan mengakhiri masa studinya diwajibkan membuat karya ilmiah yang dapat berupa :

a) laporan akhir, untuk program diploma IV; b) skripsi, untuk program strata 1; c) thesis, untuk program magister; dan d) disertasi, untuk program doktor.• Untuk membuat karya tulis melalui sebuah PENELITIAN, para

mahasiswa perlu memiliki kemampuan untuk meneliti sesuatu gejala dan/atau peristiwa yang dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat ilmiah, dan dilaporkan dalam bentuk laporan penelitian yang LOGIS, RASIONAL dan SISTEMATIS serta menjunjung tinggi KEJUJURAN ILMIAH.

Page 63: Bahan kuliah mpp

• LOGIS, artinya penelitian yang dilakukan memenuhi logika, yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang dilakukan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. ((Sumber : en.wikipedia.org/wiki/logika).

• RASIONALITAS, artinya penelitian yang dilakukan merupakan wujud dari alasan-alasan (rationality is the exercise of reason). Max Weber membagi rasionalitas terhadap penjelasan mengenai tindakan sosial ke dalam 4 tipe rasionalias yang diidealisasikan yakni : 1) instrument rationality; 2) value/belief oriented; 3) affectual (meaningfully oriented) ; 4) traditional. (Sumber : en.wikipedia.org/wiki/Rationality)

• SISTEMATIS, artinya penelitian dilakukan dengan menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis, sehingga membentuk suatu sistem pemahaman yang utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya. (Sumber : en.wikipedia.org/wiki/Sistematis dimodifikasi oleh penulis).

• KEJUJURAN ILMIAH, yakni menggambarkan bahwa karya tulis yang dibuat adalah asli karya sendiri dan semua kutipan-kutipan yang diambil telah dijelaskan sumber-sumber rujukannya secara tepat.

Page 64: Bahan kuliah mpp

B. LANGKAH PRAKTIS DAN ILMIAH DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN

• Ada lima langkah praktis dalam melakukan penelitian yaitu sebagai berikut :

1) Menentukan masalah penelitian; 2) Memilih teori yang sesuai dengan fenomena yang diteliti; 3) Memilih metode penelitian yang sesuai dengan masalah penelitian; 4) Melakukan analisis sesuai masalah penelitian; 5) Membuat kesimpulan dan saran yang sesuai masalah penelitian.

Page 65: Bahan kuliah mpp

B.1. MENENTUKAN MASALAH PENELITIAN

• Riset adalah aktivitas yang berorientasi pada pemecahan masalah (problem solving oriented).

• NO PROBLEM – NO RESEARCH• Masalah merupakan JANTUNGNYA penelitian ilmiah, karena dari

rumusan masalah akan dapat diketahui : - jenis penelitiannya; - teori yang digunakan untuk menganalisis fenomena; - data dan teknik pengumpulan data yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan;

Page 66: Bahan kuliah mpp

- arah kesimpulan dan saran yang akan dibuat serta daya laku kesimpulan yang dibuat. - judul yang diambil untuk membingkai masalah. ( Kebiasaan yang kurang tepat, biasanya orang menanyakan judul penelitiannya apa? Padahal yang lebih tepat adalah menanyakan masalahnya apa?).• Memilih masalah didasarkan pada : 1) minat peneliti; 2) tingkat

keterkeloaan (managable) dilihat dari segi kemampuan akademik, waktu dan biaya; 3) linear dengan sertifikasi profesi (khusus untuk dosen).

Page 67: Bahan kuliah mpp

PERMASALAHAN PENELITIAN

• Permasalahan penelitian adalah himpunan masalah-masalah penelitian yang sejenis, yang dikelompokkan menurut sudut pandang tertentu.

• Rumusan paling sederhana dari Masalah adalah adanya kesenjangan antara yang senyatanya (das sein) dengan yang seharusnya (das sollen).

YANG SENYATANYA MASALAH = ----------------------------------------------------- =/= 1 YANG SEHARUSNYA

Page 68: Bahan kuliah mpp

• Yang senyatanya dapat dilihat dari :1) FAKTA dari kata “factus” (bahasa latin) adalah segala sesuatu

yang tertangkap oleh indra manusia atau keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan.

2) DATA; adalah catatan atas pengumpulan fakta. Dengan perkataan lain, data adalah himpunan fakta yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

3) INFORMASI, dalam konteks penelitian adalah data yang telah diberi makna. Data yang tidak diberi makna menjadi “data bisu”, sebaliknya data yang diberi makna akan menjadi informasi yang berharga sesuatu kebutuhan penelitian.

(Penelitian dengan teknik studi kepustakaan pada dasarnya adalah mengelaborasi berbagai data, baik primer dan terutama sekunder untuk diberi makna, sehingga memenuhi persyaratan sebagai sebuah karya ilmiah).

Page 69: Bahan kuliah mpp

Yang seharusnya dapat dilihat dari :• TEORI, yaitu himpunan proposisi yang mempunyai kaitan erat dalam

hubungan kausalitas (sebab-akibat). Sebagai contoh, dalam bidang pemerintahan ada Teori Parkinson yang menyatakan bahwa jumlah pegawai pemerintah akan bertambah seiring dengan bertambahnya pekerjaan yang ditangani pemerintah.

1) Teori memiliki tiga elemen yakni : a) concept; b) scope: c) relationship.

2) Konsep adalah hasil akhir dari proses pemikiran yang diwujudkan dalam bentuk kata-kata atau simbol. Dalam ilmu sosial, biasanya konsep diwujudkan dalam bentuk kata-kata. Konsep perlu dibedakan dengan Konstruk. Konsep yang memiliki variasi nilai disebut VARIABEL.

3) A Construct in the philosophy of science is an ideal object, where the existence of the thing may be said to depend upon a subject’s mind. (Sumber : en.wikipedia.org/wiki/Construct_(philosophy_of_science).

Page 70: Bahan kuliah mpp

4) Scope, maksudnya adalah ruang lingkup dari suatu teori. Ada teori yang masuk kategori teori induk (grand theory), yang masuk ke dalam teori taraf tengah (middle range theory), ada teori parokial (parochial theory) ada juga teori tingkat implementatif yang bersifat pengandaian (supposition). Penelitian ilmiah biasa, umumnya tidak membedakan ruang lingkup (scope) teori.5) Relationship, maksudnya adalah kaitan antara teori yang satu dengan lainnya, karena dalam kehidupan nyata, fenomena alam dan sosial yang dikaji tidak pernah berdiri sendiri. Ada saling kaitan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Teori yang komprehensif dapat menjelaskan hubungan antarfenomena.

Page 71: Bahan kuliah mpp

LOGICAL FRAMEWORK THINKING

GRAND THEORY

MIDDLE RANGE THEORY

PAROCHIAL THEORY

SUPPOSITION

Page 72: Bahan kuliah mpp

LOGICAL FRAMEWORK THINKING

GRAND THEORY : teori birokrasi dari Max Weber, Dwight Waldo dlsb.

MIDDLE RANGE THEORY : teori birokrasi pemerintahan

PAROCHIAL THEORY : teori birokrasi pemerintahan di IndonesiaSUPPOSITION : gambaran fakta di lokasi penelitian yang dijadikan pengandaian-pengandaian

Page 73: Bahan kuliah mpp

LOGICAL FRAMEWORK THINKING

GRAND THEORY : teori konflik ( Karl Marx, Emile Durkheim, C. Wright Mills dlsb)MIDDLE RANGE THEORY : teori konflik di bidang pemerintahan

PAROCHIAL THEORY : teori konflik pemerintahan di Indonesia

SUPPOSITION : gambaran fakta di lokasi penelitian yang dijadikan pengandaian-pengandaian

Page 74: Bahan kuliah mpp

• Masalah penelitian berkaitan erat dengan analisis, kesimpulan, dan saran. Apabila ada n masalah maka analisisnya sebanyak n, kesimpulannya juga sebanyak n, sedangkan sarannya sebanyak n+1, karena +1 menyarankan penelitian lanjutan dengan melihat dari berbagai sudut pandang yang lain.

• M1 = A1 == K1=== S1• M2= A2 == K2=== S2• Mn An = Kn == Sn• Ada disertasi yang mengkaji kemungkinan penggabungan waktu

di Indonesia dari tiga zona waktu menjadi satu zona waktu dilihat dari segi ekonomi. Dalam disertasi tersebut disarankan agar ada penelitian lanjutan dalam bidang sosial budaya, terutama kaitannya dengan pelaksanaan ibadah umat Islam.

Page 75: Bahan kuliah mpp

• Dalam kenyataan sosial, masalah dalam satu fenomena yang diteliti dapat menjadi sebab dalam suatu fenomena yang lain, sehingga antara satu masalah dengan sebab yang lain dapat berkaitan satu sama lain.

• Setiap masalah selalu ada penyebabnya dan selalu menimbulkan akibat. Kaitan antara sebab dan akibat dinamakan HUBUNGAN KAUSALITAS. Teori menggambarkan hubungan kausalitas antara proposisi-proposisi yang dijelaskan.

• Agar suatu masalah terkelola (managable), maka masalah harus dibatasi ruang lingkupnya.

• Terkelolanya sebuah penelitian ditentukan oleh : daya tarik fenomena, ketersediaan waktu, ketersediaan dana, kemampuan intelektual untuk menganalisisnya.

Page 76: Bahan kuliah mpp

• Permasalahan penelitian dijelaskan dalam tiga bagian yakni :

a) Identifikasi Masalah; b) Pembatasan Masalah; c) Perumusan Masalah.

Page 77: Bahan kuliah mpp

IDENTIFIKASI MASALAH

• Identifikasi masalah adalah upaya memberi ciri dan kemudian mengelompokkan masalah ke dalam kategori yang berdekatan.

• Identifikasi masalah dapat menggunakan pendekatan sistem (mulai dari input, proses, output, outcome, impact, benefit, feedback, feedforward, environment, dengan memodifikasi pendapat Roger Kaufmann).

• Identifikasi masalah dapat menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, sampai pada pengawasan.

• Identifikasi masalah dapat pula menggunakan pendekatan proses kebijakan publik.

• Dlsb.

Page 78: Bahan kuliah mpp

PEMBATASAN MASALAH

• Pembatasan masalah adalah upaya untuk mendudukkan masalah sesuai dengan FOCUS, LOCUS dan TEMPUS. Focus menunjukkan titik bidik, yakni cakupan atau bidang tertentu yang menjadi obyek penelitian. Sedangkan Locus menunjukkan lokasi penelitian. Tempus menunjukkan jangka waktu penelitian dilakukan.

• Sebagai contoh, misalnya ada masalah mengenai jumlah PNS yang berlebihan di satu kabupaten yang akan diteliti. Fokus penelitian akan menjelaskan apakah yang dilihat penyebabnya kebijakan dari tingkat nasional, kebijakan daerah sendiri atau kedua-duanya. Fokus juga akan menjelaskan apakah yang dilihat keseluruhan PNS dalam satu kabupaten tersebut ataukah SKPD tertentu. Fokus juga menjelaskan data tahun berapa yang akan dianalisis.

• Pembatasan masalah sekaligus memberi gambaran mengenai daya laku dari kesimpulan penelitian.

Page 79: Bahan kuliah mpp

PERUMUSAN MASALAH

• Perumusan masalah ditentukan oleh kata kunci (key word), sedangkan kata kunci ditentukan oleh jenis penelitian yang akan digunakan.

• Perumusan masalah dapat dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. Tetapi umumnya dalam bentuk pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian.

• Ada tiga jenis penelitian yakni : a) penelitian deskriptif yang sifatnya non hypothesis; b) penelitian ekploratoris yang sifatnya generating of hypothesis; c) penelitian eksplanatoris yang sifatnya testing of hypothesis.

Page 80: Bahan kuliah mpp

• Untuk masalah penelitian deskriptif, kata kunci masalahnya adalah : Bagaimanakah ………..?

• Untuk masalah penelitian eksploratoris, kata kunci masalahnya adalah : Bagaimanakah kemungkinan ………..?

• Untuk masalah penelitian eksplanatoris, kata kunci masalahnya adalah :

- Apakah ada hubungan…….. dengan……. - Seberapa besar pengaruh …….. terhadap ……. - Apakah ada perbedaan signifikan antara …… dengan ……..

Page 81: Bahan kuliah mpp

B.2. MEMILIH TEORI YANG SESUAI DENGAN MASALAH YANG DITELITI

• Teori dapat dikatakan sebagai alat analisis (tool of analysis) yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausalitas fenomena alam dan atau fenomena sosial.

• Terdapat sedemikian banyak teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena yang sedang diteliti dalam sebuah penelitian, tetapi perlu dipilih teori yang cocok dengan fenomena yang diamati.

• Kecocokan teori dilihat dari tingkat kekinian teori tersebut dihadapkan pada fenomena yang sedang diamati. Selain itu, perlu pula diihat tingkat penerimaan atau penolakan teori tersebut, dengan melihat pada berbagaihasil penelitian yang relevan dengan fokus penelitian yang sedang dijalankan.

Page 82: Bahan kuliah mpp

• Setiap teori tentu ada yang mendukung (pro’s) dan ada yang menolak (con’s). Pada penelitian tingkat pemula atau tingkat menengah, biasanya yang dipilih adalah teori yang mendukung pandangan peneliti. Sedangkan pada penelitian tingkat atas, perlu dikemukakan pandangan yang pro’s maupun yang con’s sehingga secara komprehensif dapat diketahui kekuatan dan kelemahan teori yang digunakan sebagai alat analisis.

• Sebagai contoh, teori struktural dari Parson bersifat a-historis, sehingga perlu ditutupi dengan penelitian longitudinal yang didukung oleh data yang bersifat time series.

• Teori yang dipilih adalah yang mampu menjelaskan fenomena yang sedang diteliti, sebagaimana tergambar dalam masalah yang kemudian dibangkai menjadi sebuah judul.

Page 83: Bahan kuliah mpp

A. MEMAHAMI TEORI

1. Theory dari kata theoria (Ancient Greek) = looking at, viewing, 2. Theory as opposed to action, or contrasted to “practice”. 3. Theory as a tool of analysis. 4. Scientific theory = refer to a proposed explanation of empirical phenomena made in a way consist with scientific method. 5. Theory = provide empirical support (“verify”) or empirically contradict (“falsify”).

Page 84: Bahan kuliah mpp

• THEORIES ARE ANALYTICAL TOOLS FOR UNDERSTANDING, EXPLAINING, AND MAKING PREDICTIONS ABOUT A GIVEN SUBJECT MATTER. (Source : en. Wikipedia.org/wiki/Theory).

- TOOLS FOR UNDERSTANDING - TOOLS FOR EXPLAINING == A GIVEN SUBJECT MATTER - TOOLS FOR MAKING PREDICTIONS * TOOLS FOR UNDERSTANDING, TERUTAMA DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN YANG BERSIFAT DESKRIPTIF. * TOOLS FOR EXPLAINING, TERUTAMA DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN YANG BERSIFAT EKSPLANATORIS (BICARA PENGARUH, HUBUNGAN,PERBANDINGAN) * TOOLS FOR MAKING PREDICTIONS, TERUTAMA DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN EKSPLORATORIS (STUDI KEMUNGKINAN, PROYEKSI, MODEL, DLSB)

Page 85: Bahan kuliah mpp

• TEORI ADALAH SERANGKAIAN PROPOSISI YANG MENJELASKAN HUBUNGAN KAUSALITAS MENGENAI SUBYEK TERTENTU.

HUBUNGAN KAUSALITAS = HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT JIKA………., MAKA (PERNYATAAN HIPOTETIS)

• PROPOSISI = KALIMAT YANG DISAMPAIKAN = HIMPUNAN TERM (KATA YANG MEMILIKI MAKNA TERTENTU)

Page 86: Bahan kuliah mpp

Theory X dari Douglas McGregor

• In this theory, which has been proven counter effective in most modern practicemanagement assumes employees are inherently lazy and will avoid work if they can and that they inherently dislike work. As a result of this, management believes that workers need to be closely supervised and comprehensive systems of controls developed. A hierarchical structure is needed with narrow span of control at each and every level. According to this theory, employees will show little ambition without an enticing incentive program and will avoid responsibility whenever they can.

(Source : en.wikipedia.org/wiki/Theory_X_and_Theory_Y).

Page 87: Bahan kuliah mpp

Theory Y dari Douglas McGregor

• In this theory, management assumes employees may be ambitious and self-motivated and exercise self-control. It is believed that employees enjoy their mental and physical work duties. According to them work is as natural as play. They possess the ability for creative problem solving, but their talents are underused in most organizations. Given the proper conditions, theory Y managers believe that employees will learn to seek out and accept responsibility and to exercise self-control and self-direction in accomplishing objectives to which they are committed. A Theory Y manager believes that, given the right conditions, most people will want to do well at work. They believe that the satisfaction of doing a good job is a strong motivation.

• (Source : en.wikipedia.org/wiki/Theory_X_and_Theory_Y).

Page 88: Bahan kuliah mpp
Page 89: Bahan kuliah mpp

B. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS TEORI

• Theory is a :contemplative and rational type of abstract or generalizing thinking, or the results of such thinking. Depending on the context, the results might for example include generalized explanations of how nature works, or even how divine or metaphysical matters are thought to work. The word has its roots in ancient Greek, but in modern use it has taken on several different related meanings.

• In modern science, the term "theory" refers to scientific theories, a well-confirmed type of explanation of nature, made in a way consistent with scientific method, and fulfilling the criteria required by modern science. Such theories are described in such a way that any scientist in the field is in a position to understand and either provide empirical support ("verify") or empirically contradict ("falsify") it. Scientific theories are the most reliable, rigorous, and comprehensive form of scientific knowledge,[2] in contrast to more common uses of the word "theory" that imply that something is unproven or speculative (which is better defined by the word 'hypothesis').[3] Scientific theories are also distinguished from hypotheses, which are individual empirically testable conjectures, and scientific laws, which are descriptive accounts of how nature will behave under certain conditions.[4]

(Source : en.wikipedia.org/wiki/Theory).

Page 90: Bahan kuliah mpp

Definition of THEORY : 1) the analysis of a set of facts in their relation to one another2) abstract thought : speculation3)the general or abstract principles of a body of fact, a science, or an art <music theory>4) a : a belief, policy, or procedure proposed or followed as the basis of action <her method is based on the theory that all children want to learn> b : an ideal or hypothetical set of facts, principles, or circumstances —often used in the phrase in theory <in theory, we have always advocated freedom for all>5 aplausible or scientifically acceptable general principle or body of principles offered to explain phenomena <the wave theory of light>6 a : a hypothesis assumed for the sake of argument or investigation. b : an unproved assumption : conjecture c : a body of theorems presenting a concise systematic view of a subject <theory of equations> (Sumber : www.merriam-webster.com/dictionary/theory).

Page 91: Bahan kuliah mpp

• Ada teori yang secara langsung digunakan untuk menjelaskan fenomena, adapula teeori yang bersifat mendukung atau memperkuat.

• Untuk teori utama, maka rujukannya harus diperoleh dari sumber primer, bukan sumber sekunder. Sebagai contoh, apabila akan menjelaskan fenomena tentang birokrasi dengan menggunakan pandangan Max Weber, maka pandangan Max Weber harus dirujuk langsung dari buku yang ditulis oleh Max Weber, bukan pandangan Max Weber yang dikutip oleh penulis lain (Weber, dalam ………). Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami teori utama yang akan digunakan sebagai alat analisis.

• Agar dapat memperoleh informasi tentang teori yang tepat untuk digunakan dalam penelitian, peneliti perlu memiliki kemampuan untuk membaca cepat.

Page 92: Bahan kuliah mpp

• PRINSIP UTAMA MEMBACA CEPAT : “ SATU ALINEA MENGANDUNG SATU POKOK PIKIRAN”. Pokok pikiran biasanya diletakkan pada awal sebuah alinea.

• Ada dua cara untuk membaca cepat yakni cara SCANNING dan cara SKIPPING. Cara scanning yakni melarik dengan cepat materi yang dibaca, kemudian berhenti pada bagian-bagian yang relevan dan dibutuhkan untuk penelitian. Sedangkan cara skipping yakni membaca secara tidak berurutan tetapi langsung meloncat pada bagian yang relevan saja. Untuk melakukan pembacaan cara skipping ini, pembaca perlu mencermati dafta isi dan kata pengantar dari buku. Cara ini akan semakin mudah apabila pada setiap bab ada konklusi yang sudah disiapkan oleh penulis buku.

• Untuk mencari topik, nama penulis buku, tokoh ilmuwan tertentu atau sebuah istilah yang diperlukan, dapat digunakan index yang biasanya terdapat pada bagian akhir dari sebuah buku.

Page 93: Bahan kuliah mpp

B.3. MEMILIH METODE PENELITIAN YANG SESUAI DENGAN RUMUSAN MASALAHNYA

• Pada prinsipnya MASALAH MENENTUKAN METODE, BUKAN SEBALIKNYA.

• Kalau metodenya ditentukan terlebih dahulu, namanya mencari-cari masalah agar cocok dengan metodenya. (Cara berpikir yang aneh!!!!)

• Selain dilihat dari jenisnya yang ada tiga macam (deskriptif, eksploratoris, dan eksplanatoris), penelitian juga dapat dilihat dari disainnya atau pendekatannya. Secara garis besar ada dua disain atau pendekatan penelitian yakni KUANTITATIF atau KUALITATIF.

• Dilihat dari dukungan datanya, dapat dibedakan antara penelitian dengan dukungan data kuantitatif dan data kualitatif.

Page 94: Bahan kuliah mpp

• Pendekatan kuantitatif apabila yang akan diteliti menggambarkan adanya korelasi, pengaruh atau perbandingan antar variabel. PANDANGAN POSITIVISTIK

• Pendekatan kualitatif bertujuan memahami makna (meaning), bukan sekedar mengukur. PANDANGAN FENOMENOLOGIK.

• Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan dan kelemahan. Cresswell kemudian mencoba menawarkan pendekatan perpaduan dalam bentuk DOMINANT-LESS DOMINANT atau TWO STAGES.

• Disain Dominant-less dominant apabila peneliti akan menggunakan dua pendekatan sekaligus tetapi memberi bobot yang berbeda, yakni yang pertama merupakan pendekatan utama, sedangkan pendekatan kedua bersifat melengkap. Sedangkan disain two-stages menggunakan dua pendekatan sekaligus dengan bobot yang sama tetapi dilaksanakan satu persatu.

Page 95: Bahan kuliah mpp

Lanjutan ……

• Instrumen penelitian yang digunakan akan sangat tergantung pada jenis dan pendekatan yang digunakan.

• Untuk penelitian deskriptif biasanya digunakan instrumen pedoman wawancara, dokumentasi,

• Untuk penelitian eksploratoris biasanya digunakan instrumen berupa : pedoman wawancara, panduan observasi, atau dokumentasi

• Untuk penelitian eksplanatoris, instrumen utamanya adalah kuesioner atau angket.

Page 96: Bahan kuliah mpp

Lanjutan …….

• Pedoman wawancara digunakan untuk menggali informasi yang mendalam mengenai sesuatu hal, misalnya latar belakang sebuah kebijakan.

• Wawancara ditujukan kepada informan kunci, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang strategis, yang data dan informasinya tidak tersedia secara tertulis.

• Pemilihan informan kunci dapat dilakukan dengan teknik purposive sampling atau snowball sampling.

• Ada wawancara terstruktur, ada wawancara bebas.• Hasil wawancara harus nampak pada bab analisis, baik

dalam bentuk kutipan rapat (apabila pendapat informan ditulis sepenuhnya sesuai aslinya) ataupun dalam bentuk kalimat langsung apabila yang diambil adalah intisari hasil wawancara.

Page 97: Bahan kuliah mpp

Lanjutan ……..

• Kuesioner (daftar pertanyaan) atau angket (daftar pernyataan) digunakan apabila ingin menangkap gejala permukaan berupa persepsi responden tentang sesuatu dengan jumlah responden yang relatif banyak.

• Kuesioner atau angket dapat dibuat secara tertutup, semi tertutup atau terbuka

• Untuk kuesioner atau angket tertutup umumnya memberikan pilihan jawaban yang berjumlah gasal : 3, 5, atau 7 pilihan jawaban. Semakin banyak pilihan jawaban semakin leluasa responden memilihnya, tetapi semakin sulit mengolahnya. Umumnya peneliti memilih 5 kategori jawaban.

Page 98: Bahan kuliah mpp

Lanjutan …….

• Panduan observasi digunakan apabila peneliti akan menangkap gejala dan atau peristiwa yang sedang diamati.

• Observasi dalam konteks penelitian adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja terhadap gejala dan atau peristiwa tertentu, dengan menggunakan pancaindera berdasarkan panduan observasi yang telah disiapkan terlebih dahulu.

• Observasi harus dilakukan sendiri oleh peneliti (no enter – no research), sebab gejala dan peristiwa yang diamati selalu bersifat unik, tidak akan pernah terulang. Oleh karena itu, analisis terhadap gejala dan peristiwa yang diobservasi HARUS dilakukan seketika, tidak dapat ditunda-tunda.

Page 99: Bahan kuliah mpp

B.4. Melakukan Analisis Sesuai Masalah Penelitian

1. Analiisis dalam sebuah penelitian mempunyai dua tujuan yakni :• a) mencoba menjawab pertanyaan penelitian dengan memadukan

antara fakta empirik yang diperoleh dari kancah (apabila penelitian lapangan/field research) atau data sekunder dari literatur (apabila penelitiannya adalah stud kepustakaan/library research).

• b) menguji teori dengan fakta emipirik. Dari pengujian ini akan diperoleh 3 kemngkinan kesimpulan :

1) teorinya diterima sehingga memperkuat teori bersangkutan. 2) teorinya diterima sebagian, sehingga memungkinkan dilakuka modifikasi; 3) teorinya ditolak, sehingga memungkinkan munculnya teori baru.

Page 100: Bahan kuliah mpp

1. Analisis dilakukan berurutan sesuai urutan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan.

2. ANALISIS (1) == MENJAWAB MASALAH (1)3. Analisis dibantu dengan statistika. Untuk jenis

penelitian deskriptif digunakan statistika deskriptif seperti rata-rata, median, modus, persentase dlsb. Untuk jenis penelitian eksplanatoris digunakan statistika inferensial (statistika untuk menaik kesimpulan) seperti product momemnt untuk mengukur hubungan, regresi untuk mengukur pengaruh, uji beda, dlsb.

4. Statistika deskriptif tidak dapat digunakan secara langsung untuk menaik kesimpulan, melainkan hanya menggambarkan berbagai kecenderungan.

Page 101: Bahan kuliah mpp

B.5. Membuat kesimpulan dan saran yang sesuai masalah penelitian

• Kesimpulan diambil dari analisis yang bertujuan untuk menjawab masalah penelitian. Untuk memvalidasi apakah rumusan kesimpulannya sudah benar, perlu dibaca kembali rumusan masalahnya.

• MASALAH (1) == ANALISIS (1) = KESIMPULAN (1)• Kesimpulan ditulis secara singkat dan merupakan inti dari

analisis, bukan mengulang isi analisis. Apabila dalam analisis sudah ada kesimpulan statistik dalam bentuk angka-angka, maka dalam kesimpulan pada bagian penutup bentuknya deskriptif.

Page 102: Bahan kuliah mpp

• Setelah selesai menyusun kesimpulan, bagian terakhir dari penutup adalah merumuskan saran, yang merupakan rangkaian tindak lanjut dari adanya masalah, analisis serta kesimpulan.

• M (1) = A (1) == K (1) == SARAN (1).• Saran disusun secara padat, ringkas dan kongkret,

sehingga dapat segera dipahami dan ditindaklanjuti oleh pihak yang diberi saran.

• Contoh saran yang tidak baik : “ Untuk meningkatkan kualitas SDM disarankan para PNS di SKPD X diberikan diklat”. Tanpa penelitian sekalipun orang sudah tahu hal tersebut sebagai sebuah “common sense”.

• Saran tersebut perlu diperbaiki menjadi “ ….. Diklat jenis ….. Yang diikuti oleh …… orang.

Page 103: Bahan kuliah mpp

C. MENULIS LAPORAN PENELITIAN

• Bagian paling sulit tetapi sekaligus paling menarik dala proses penelitian adalah menulis laporan penelitian.

• Susun kalimat yang pendek dan tepat pada sasaran. Jangan terjebak pada TAUTOLOGIS ( menjelaskan dengan menambah kalimat tanpa menambah makna, hanya sekedar memperpanjang kalimat).

• Kalimat yang baik akan terdiri dari : SUBYEK – PREDIKAT- OBYEK- KETERANGAN TAMBAHAN.

• Apabila diperlukan, dapat ditambah anak kalimat, tetapi jangan kemudian disambung dengan “cucu kalimat” dan “cicit kalimat” yang akan membuat kalimat itu menjadi kehilangan arti, karena keterangannya berlebihan.

Page 104: Bahan kuliah mpp

• Dalam menulis laporan penelitian, gunakan kalimat pasif, bukan kalimat aktif. Kecuali untuk menjelaskan hasil wawancara yang berasal dari informan.

• Hindari penggunaan kata ganti orang pertama (jamak atau tunggal seperti saya, kami), tetapi lebih banyak menggunakan kata ganti orang kedua seperti penulis, peneliti.

• Laporan penelitian bersifat netral dan obyektif, tidak bertujuan untuk menghakimi.

• Laporan penelitian disusun dengan menggunakan kaidah bahasa Indonesia baku, bukan bahasa sehari-hari, kecuali penelitian dalam bidang antropologi ataupun kebudayaan yang mencoba mengungkapkan fakta apa adanya.

• Istilah-istilah yang belum masuk dalam kosa kata bahasa Indonesia, diketik dengan huruf miring (italic).

Page 105: Bahan kuliah mpp

BEBERAPA ISYU AKTUAL DI BIDANG PEMERINTAHAN YANG MENARIK UNTUK DITELITI

• Kebijakan moratorium pengangkatan PNS baru.• Demo pejabat Pemda Kabupaten Subang ke Mahkamah

Agung.• Pengisian jabatan wakil kepala daerah• Kedudukan Muspida dalam sistem pemerintahan• Arah pengembangan desa dan pemerintahannya• Perubahan kebijakan dalam MSDM Sektor pemerintah.• Pemberian kewenangan pengelolaan ketenagalistrikan kepada

daerah.• Pola pendelegasian sebagian wewenang bupati/walikota

kepada lurah• Dlsb.

Page 106: Bahan kuliah mpp

lanjutan …….

• Dampak keharusan pembuatan naskah akademik dalam penyusunan UU (vide UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, khususnya Pasal 43 ayat (3) yang menyatakan bahwa “ Rancangan Undang-undang yang berasal dari DPR, Presiden, atau DPD HARUS disertai Naskah Akademik).

• Persepsi Masyarakat mengenai kemungkinan penggabungan zona waktu di Indonesia.

• Pemahaman masyarakat mengenai pelaksanaan Asean Community 2015.

• Pemahaman pejabat pemerintah daerah terhadap visi dan mis pemerintah daerah.

• Dlsb.

Page 107: Bahan kuliah mpp

• Pemberian pelayanan terpadu satu pintu;• Sistem pemilukada langsung dan dampaknya pada

tindak pidana korupsi oleh kepala daerah;• Model pembagian urusan pemerintahan antara daerah

provinsi dengan daerah kabupaten/kota.• Model susunan organisasi pemerintah daerah

kabupaten/kota yang sesuai dengan visi dan misi daerah.• Pengukuran kinerja pemerintah daerah;• Pengukuran kinerja PNS dengan model PP Nomor 46

tahun 2011.• Dlsb.

Page 108: Bahan kuliah mpp

CONTOH PEDOMAN WAWANCARA

• Wawancara dengan bupati/walikota mengenai moratorium pengangkatan PNS.

1) Bagaimanakah pandangan bapak/ibu mengenai kebijakan pemerintah pusat melakukan moratorium pengangkatan PNS baru sampai tahun 2025?

2) Bagaimanakah dampak kebijakan tersebut terhadap kebutuhan pegawai di kabupaten/kota bapak/ibu? Mohon dijelaskan.

3) ………. Dst.

Page 109: Bahan kuliah mpp

CONTOH KUESIONER TERTUTUP

• Bagaimanakah pandangan bapak/ibu apabila ada koruptor yang korupsi uang negara Rp. 100 milyard atau lebih dijatuhi hukuman mati?

a. sangat setuju b. setuju c. tidak berpendapat d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

Page 110: Bahan kuliah mpp

CONTOH ANGKET TERTUTUP

Pernyataan sts ts ragu2 s ss1. Orang bekerja bertujuan semata-

mata untuk mencari penghasilan2. Keberhasilan sebuah organisasi mencapai tujuannya ditentukan oleh kualitas kepemimpinan para pejabat puncaknya.

Keterangan :Sts = sangat tidak setujuTs = tidak setujuR = ragu-raguS = setujuSS = sangat setujua

Arah pilihan jawaban harus konsisten. Apabila menaik, harus konsisten semua menaik. Sebaliknya apabila kategorinya menurun, semua kategori juga menurun

Page 111: Bahan kuliah mpp

CONTOH PANDUAN OBSERVASI

No. Gejala/peristiwa yang diamati

Waktu Tempat Aktor yang terlibat

Analisis

1. Demonstrasi mahasiswa menentang kenaikan BBM

Jumat 25 OKTOBER 2014 mulai jam 08.00

BundaranHotel Indonesia Jakarta

BEM dari UIBEM dari ITB

……………………………………………………………………………………