Bahan Kuliah Manajemen Keuangan

download Bahan Kuliah Manajemen Keuangan

of 24

description

:)

Transcript of Bahan Kuliah Manajemen Keuangan

  • Manajemen Keuangan

    Bahan Pengajar Manajemen KeuanganAsri Usman

    Alamat: Jln Kedokteran 2 C 36 Perum Unhas AntangEmail: [email protected] Hp: 08124225272 dan 082191192222

  • Keterkaitan Antar Materi

  • Konsep dasar Manajemen Keuangan

  • Pandangan Islam Tentang Manajemen Keuangan

  • Lingkup Manajemen Keuangan

  • Disiplin Ilmu Keuangan dapat di bagi 3:Keuangan Perusahaan (corporate finance)Investasi (invesment)Pasar Keuangan dan Perantara (financial market and intermediaries)

  • Pertukaran Rp dan Aktiva Finansial

    INVESTASIPASAR FINANSIALPERUSAHAANKeputusan InvKeputusan PendanaanKebijakan Deviden

    Sudut pandang pihak ke tigaDUNIAPERANTARA FINANSIALRpAktiva RillSudut pandang Keuangan PerusahaanSudut pandangInvestorSudut pandang pihak ketiga

  • Sisi Laporan Neraca

  • lanjutan

  • Contoh BMI

  • Bisnis IslamDasar hukum (Al Quran) :Surah Ibrahim 32 39Surah Al Mulk 15Surah Al Raaf 10Surah Hud 61Surah An Nakil 5, 66, 68 69 An Nahl 67, 14, Al Hadiid 25 dan Al Kahfi 96 97Dari penjelasan ayat2 di atas, bisnis Islami dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dapat dibatasi jumlah (kuantitas) kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram).

  • Karakteristik Bisnis IslamAsas, Aqidah Islam Motovasi, dunia dan akhiratOrientasi, Profit & benefit (Non materi/qimah), pertumbuhan, keberlangsungan dan keberkahan.Etos Kerja, Tinggi, Bisnis adalah bagian dari ibadahSikap Mental, Maju & produktif konsekuensi keimanan & manifestasi kemuslimanKeahlian, Cakap & ahli di bidangnya, Konsekuensi dari kewajiban seorang muslimAmanah, Terpercaya & bertanggung jawab, tujuan tidak menghalalkan segala caraModal, HalalSumber Daya Manusia, Sesuai dengan akad kerjanyaSumber Daya. HalalManajemen Keuangan, Jaminan halal bagi setiap masukan, proses & keluaran keuangan.Manajemen Pemasaran, Pemasaran dalam koridor jaminan halal

  • Karakteristik Bisnis Non IslamAsas, Sekularisme (Nilai-nilai material)Motovasi, duniaOrientasi, Profit, Pertumbuhan, KeberlangsunganEtos Kerja, Tinggi, Bisnis adalah kebutuhan duniawiSikap Ment, Maju & produktif sekaligus konsumtif. Konsekuensi aktualisasi diri.Keahlian, Cakap & ahli di bidangnya, Konsekuensi dari motivasi reward & punishmentAmanah, Tergantung kemauan individu (pemilik kapital), tujuan menghalalkan segala caraModal, Halal dan haramSumber Daya Manusia, Sesuai dengan akad kerjanya atau sesuai keinginan pemilik modalSumber Daya. Halal dan haram Manajemen Keuangan, Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran keuangan.Manajemen Pemasaran, Pemasaran menghalalkan segala cara.

  • Manajemen Keuangan AMA (American Managernent Association) mendefinisikan management is honesty and knowledke (manajemen adalah jujur dan berilmu pengetahuan) sesuai dengan julukan Rasulullah SAW yaitu "Ai-Amien dan ayat pertama "iqro' bismirobbiqalladi kholaq". Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan dimana fungsi-fungsi manajemen keuangan meliputi penghimpunan dan pendayagunaan/penggunaan dana. Karena itu, manajemen keuangan sering dipadankan dengan manajemen aliran dana (Husnan, 1994; Anoraga dan Soegiastuti, 1996).

  • Manajemen KeuanganPenghimpunan dana lazimnya berasal dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan. Sumber dana internal meliputi: (1) penggunaan laba perusahaan, (2) penggunaan dana cadangan, serta (3) penggunaan laba yang tidak dibagi. Adapun sumber dana eksternal perusahaan berasal dari (1) modal pemilik perusahaan, (2) dana pihak lain, baik berupa pinjaman, hibah, matt- pun kerjasama syarikah.Pendayagunaan dana perusahaan biasanya dibagi dalam penggunaan jangka pendek dan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek ditunjukkan sebagai aktiva lancar dan diwujudkan dalam bentuk kas, suratsurat berharga, piutang, dan persediaan. Adapun yang jangka panjang ditunjukkan dengan aktiva tetap dan diwujudkan sebagai aset tanah, bangunan dan peralatan.Di smping, anjuran untuk mencapai nilai efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kedua fungsi tersebut, Islam sangat menekankan (mewajibkan) aspek kehalalannya.

  • Manejemen Keuangan IslamKehalalan merupakan salah 'satu hal terpenting dalam keputusan keuangan syariah terutama upaya menggapai barokah patut diupayakan pencapaiannya melalui perwujudan clan aplikasi Fathonah,IstiqOrnah, Amanah, dan Tawaqal (FIAT) Fathonah berarti cerdas yang bercirikan mengutamakan peningkatan dan penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi, cakap/ pandai, berpandangan benar dan tajam, berbakat melalui tempaan pelatihan dan terampil. Istiqomah berarti berprinsip/lurus yang bercirikan dalam bertindak selalu mengutamakan proaktif dan menghindari reaktif, berpandangan ke depan; ke depan langsung melalui kerelaan berubah secara benar dan sukarela, serta berpikiran luas. Amanah berarti arnanat/jujur yang bercirikan layak dipercaya, mampun dan layak menguasai pekerjaanya; berpikiran jujur terbuka dan adil, berani karena benar, dan penuh inspirasi. Tawaqal berarti tawakal/ berpasrah diri kepada Allah swt yang bercirikan dalam bertindak penuh perhitungan, bersedia menanggung risiko, siap memberikan dukungan, senantiasa sabar dinamis, dan selalu. .berdo'a, dan sholat.

  • Manajemen Keuangan Rumah SakitPemerintah khususnya Departemen Kesehatan dalam mengantisipasi perkembangan pesat rumah sakit telah mengeluarkan berbagai peraturan, agar rumah sakit/pelayanan kesehatan baik yang profit oriented maupun yang non profit oriented diharapkan dapat berjalan sesuai dengan kepentingan masyarakat banyak tetapi tetap dapat mempertahankan kesinambungan usaha rumah sakit (pelayanan kesehatan).Dalam melaksanakan fungsi sosialnya terutama rumah sakit yang non profit oriented sering diharapkan pada suatu dilema yaitu di satu pihak harus menghadapi biaya-biaya yang terus meningkat dan tak terkendali akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inflasi, dan di lain pihak menghadapi ketidakmampuan masyarakat membayar jasa pelayanan kesehatan yang semakin mahal. Dilema tersebut dapat mengakibatkan situasi sebagai berikut :

  • Manajemen Keuangan Rumah Sakit

    Bila rumah sakit melaksanakan fungsi sosialnya .dan tetap terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka rumah sakit akan dihadapkan pada masalah cash flow.Bila rumah sakit tetap terus melaksanakan fungsi sosialnya dan membatasi diri dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka lambat laun mutu pelayanan kesehatan rumah sakit akan menurun.Bila rumah sakit mengabaikan fungsi sosialnya dan hanya melayani masyarakat yang dapat membayar saja sehingga berubah menjadi for profit hospital, maka pada akhirnya rumah sakit akan berlomba untuk melayani orang-orang kaya saja dan akan berubah menjadi institusi komersial.

  • Manajemen Keuangan Rumah Sakit Untuk menjaga keseimbangan situasi tersebut maka para pembuat keputusan di sektor pelayanan kesehatan harus menyadari bahwa usaha pelayanan kesehatan adalah suatu usaha yang harus dikelola secara profesional dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi secara baik, sehingga secara otomatis akan menuntut setiap manajer rumah sakit agar menguasai dengan baik manajemen keuangan, tidak cukup hanya sekedar mengetahuinya saja. Hal ini sangat penting dan sangat menentukan. Manajemen keuangan rumah sakit bukan hanya sekedar proses akuntansi yang sehari-hari dilakukan, tetapi mencakup semua aspek dari sistim pengambilan keputusan. Manajemen keuangan (karena sudah begitu sering diseminarkan) yang meliputi fungsi-fungsi strategis sebagai berikut :Perencanaan keuangan/anggaran.Pengelolaan keuangan termasuk pengawasan dan pengendalian.Pemeriksaan keuangan.Sistim akuntansi untuk menunjang ketiga fungsi di atas. Manajemen keuangan yang baik akan terjadi apabila keempat fungsi tersebut di atas dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

  • AkuntansiSistim akuntansi yang merupakan tulang punggung dari suatu manajemen keuangan sehingga benar-benar dapat menujang ketiga fungsi strategis tersebut, (Slide sebelumnya) Istilah sistim akuntansi mempunyai 3 pengertian pokok yang sangat mendasar :Jikaditinjau dari sistim akuntansi yang menghasilkan output berupa laporan tentang data dan informasi keuangan maka sistim akuntansi dibagi 2 yaitu :1. Sistim akuntansi keuangan (financial accounting).2. Sistim akun tansi manajemen (managerial accounting).3. Jika ditinjau dari segi pembukuan maka sistim akuntansi dibedakan menjadi dua yaitu :

  • Akuntansi Sistim akuntansi cash basis. Sistim akuntansi accrual basis.Jika ditinjau dari segi sistim akuntansi sebagai sistim dan prosedur maka sistim akuntansi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :Sistim akuntansi pokok yang terdiri dari klasifikasi rekening (chart of account) baik untuk rekening neraca maupun pendapatan dan biaya, buku besar dan buku pembantu, jurnal jurnal, formulir-formulir, dan dokumen--dokumen akuntansi atau daftar-daftar keuangan.Sistim akuntansi pendukung dari sistim akuntansi pokok yang terdiri dari sisdur penjualan dan penerimaan uang, sisdur pembelian dan pengeluaran uang, sisdur pencatatan waktu kerja dan penggajian, sisdur produksi dan biaya produksi. Masingmasing prosedur dalam suatu sistim mempunyai hubungan yang erat, saling mempengaruhi, dan saling terintegrasi (total sistim) sehingga sulit untuk dipisahkan sendiri-sendiri.Definisi sistim akuntansi sebagai sisdur menekankan pengertian yang sangat teknis mengenai apa yang harus dikerjakan, dan bagaimana mengerjakananya.

  • ARTI PENYUSUNAN SUATU SISTIM AKUNTANSI Penyusunan suatu sistim akuntansi mempunyai dua pengertian :

    1) Penyusunan sisdur yang harus disesuaikan dengan struktur organisasi dan sekaligus penciptaan formulir-formulir, jurnaljurnal, buku besar dan buku pembantu, serta daftar keuangan untuk suatu institusi yang masih baru dan belum pernah menggunakan sistim akuntansi sebelumnya.

    2) Revisi atau penyempurnaan suatu sistim akuntansi yang sudah ada dalam suatu institusi, tetapi dianggap sudah tidak sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang berjalan maupun ramalan situasi yang akan datang. Revisi semacam ini biasanya tidak dilakukan secara menyeluruh, akan tetapi dilakukan dalam beberapa fase dari sistim akuntansi yang sedang berjalan.