BAHAN KULIAH DAN TUGAS - · PDF filebahan kuliah dan tugas sistem industri kecil –...
Transcript of BAHAN KULIAH DAN TUGAS - · PDF filebahan kuliah dan tugas sistem industri kecil –...
BAHAN KULIAH DAN TUGAS
SISTEM INDUSTRI KECIL – MENENGAH
MAGISTER TEKNIK SISTEM
FAKULTAS TEKNIK UGM
Ir. SUPRANTO, MSc., PhD.
3/13/2012 [email protected]. 1
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN RI
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
PERANAN IKM DALAM MENOPANG
PEREKONOMIAN NASIONAL
3/13/2012 2 [email protected].
3
VISI DAN MISI
PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL
MISI 2020-2024
MISI 2015-2019
MISI 2010-2014
MISI 2004-2009
Industri Nasional sebagai:
pemenuh kebutuhan hidup masyarakat;
motor pertumbuhan ekonomi nasional;
pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil ;
wahana peningkatan kemampuan teknologi nasional;
wahana modernisasi kehidupan dan wawasan budaya masyarakat; dan
penopang pertahanan negara dan rasa aman masyarakat.
VISI
Membangun Indonesia
menjadi sebuah
Negara Industri yang Tangguh
di Dunia
VISI 2024 Indonesia menjadi
Negara Industri Maju Baru
3/13/2012 [email protected].
Persentase Produk Domestik Bruto (PDB)
Menurut Lapangan Usaha, 2005 – 2008
LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007 2008
Pertanian, Peternakan, Kehutanan
dan Perikanan 13.4 13.6 13.8 14.7
Pertambangan dan Penggalian 10.4 10.5 11.1 11.2
Industri Pengolahan 28.1 28.0 27.0 27.3
Lainnya 48.1 47.9 48.0 46.8
PDB 100 100 100 100
Sumber : Diolah Pusdatin Depperin
3/13/2012 4 [email protected].
5
a) Sasaran Kualitatif
Output Yang Diharapkan
Sasaran
1. Terselesaikannya program Revitalisasi, Konsolidasi & Restrukturisasi Industri.
2. Tumbuhnya industri yang mampu menciptakan kesempatan kerja dalam jumlah besar.
3. Teroptimalisasikannya pasar dalam negeri dalam rangka pembangunan industri komponen lokal & industri pengolah sumberdaya dalam negeri lainnya.
4. Meningkatnya daya saing industri berorientasi ekspor.
5. Tumbuhnya industri potensial yang menjadi motor pertumbuhan industri masa depan.
6. Meningkatnya pertumbuhan IKM (khususnya Industri Menengah tiga kali lebih tinggi dari industri kecil).
Jangka Menengah 2004 - 2009
1. Besarnya kemampuan sektor industri untuk menyediakan lapangan kerja baru
2. Mengembalikan kinerja industri yang terpuruk akibat krisis
3. Meningkatkan kemampuan daerah menghasilkan produk olahan
4. Tumbuhnya industri penunjang, komponen, dan bahan baku industri
5. Meningkatkan kinerja ekspor secara signifikan
6. Membangun pilar-pilar industri masa depan
7. Memperkuat struktur industri
2010 -2020
Negara Industri Maju baru
2025 -20….
Negara Industri yang Tangguh di Dunia
3/13/2012 [email protected].
6
Ketergantungan impor bahan baku yang masih tinggi
Ragam dan jenis industri terbatas
Struktur industri kurang dalam dan kuat
Diversifikasi produk ekspor terbatas
Peranan IKM dalam struktur industri belum memadai
Penyebaran industri sebagaian besar di P. Jawa (>60%)
Masalah Sektor Industri:
Tujuan Pembangunan Industri (2004-2009):
1. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja
2. Meningkatkan ekspor
3. Mendukung pengembangan sektor infrastuktur
4. Menyumbang peningkatan
kemampuan teknologi
5. Mendukung pendalaman struktur & diversifikasi produk
6. Meningkatkan penyebaran industri ke luar pulau Jawa
Tujuan
Tingginya pengangguran dan kemiskinan
Melambatnya ekspor
Rendahnya pertumbuhan ekonomi
Lemahnya sektor infrastruktur
Ketertinggalan kemampuan teknologi
Masalah Nasional:
Tujuan Pembangunan Industri (2010-2025):
1. Memperkuat Industri Manufaktur sehingga menjadi World Class Industry.
2. Meningkatkan peran industri prioritas agar menjadi motor penggerak perekonomian.
3. Meningkatkan peran IKM dalam struktur industri sehingga terjadi keseimbangan peran IKM dengan industri besar.
3/13/2012 [email protected].
7
BANGUN INDUSTRI MASA DEPAN (2025)
BASIS INDUSTRI
MANUFAKTUR
INDUSTRI ANDALAN
MASA DEPAN
INDUSTRI
ALAT
ANGKUT
SUMBERDAYA MANUSIA
INDUSTRI
AGRO
PETRO KIMIA
SEMEN
BAJA
DLL
TPT
SEPATU
ELEKTRONIK
DLL
INDUSTRI BARANG MODAL
INDUSTRI KOMPONEN
(BASIS U K M)
SDA TERBARUKAN SDA TIDAK TERBARUKAN
INDUSTRI
TELEMATIKA
DAYA KREATIF
3/13/2012 [email protected].
8
STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI 2004-2009 DENGAN CAKRAWALA PANDANG s/d 2025
Implementasi pembangunan industri nasional dilakukan secara sinergi dan terintegrasi di seluruh daerah.
Sinergi dengan daerah, dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan, yaitu :
Top-Down (By Design)
Pengembangan 32 Klaster Industri Prioritas (basis industri manufaktur, industri agro, industri alat transportasi, industri telematika, dan IKM), yang dipilih berdasarkan kemampuan nasional untuk bersaing di pasar domestik dan internasional.
A.
B. Bottom-Up
Pengembangan industri pengolahan komoditi unggulan daerah menuju Kompetensi Inti Daerah (pemberdayaan produk industri unggulan daerah)
3/13/2012 [email protected].
9
Terpilih 32 industri prioritas
dari 365 industri, dengan
total output 78%
total ekspor 83%
Fokus
Industri Prioritas
1. Makanan dan minuman
(kakao, coklat, buah-
buahan, kelapa,
tembakau, kopi, gula)
2. Hasil laut
3. Kelapa sawit
4. Produk kayu
5. Karet
I. AGRO
1.Otomotif
2.Perkapalan
3.Kedirgantaraan
4.Perkereta-apian
II. ALAT ANGKUT
1. Industri Material Dasar
(besi dan baja,
alumunium, semen,
petrokimia, minyak
nabati, selulosa,
keramik)
2. Industri Komponen &
Penunjang (permesinan,
otomotif, elektonika)
3. Industri Permesinan
(perkakas, alsintan,
peralatan listrik & mesin
listrik, mesin & peralatan
pabrik, mesin penggerak
umum, alat konstruksi &
peralatan pabrik)
IV. Basis Industri Manufaktur
1.Makanan Ringan
2.Garam Rakyat
3.Minyak Atsiri
4.Kerajinan Tradisional
5.Batu Mulia dan Perhiasan
6.Gerabah / Keramik Hias
V. IKM Tertentu
III. TELEMATIKA *)
KLASTER INDUSTRI PRIORITAS
Catatan: 10 klaster dalam RPJMN 2004 - 2009:
(1) industri makanan dan minuman;
(2) industri pengolah hasil laut;
(3) industri tekstil dan produk tekstil;
(4) industri alas kaki;
(5) industri kelapa sawit;
(6) industri barang kayu (termasuk rotan dan
bambu);
(7) industri karet dan barang karet;
(8) industri pulp dan kertas;
(9) industri mesin listrik dan peralatan listrik; dan
(10) industri petrokimia.
*) Termasuk Industri Kreatif
Industri Kreatif adalah proses peningkatan nilai tambah hasil dari eksploitasi kekayaan
intelektual berupa kreatifitas, keahlian dan bakat individu menjadi suatu produk yang dapat dijual
sehingga meningkatkan kesejahteraan bagi pelaksana dan orang-orang yang terlibat. 3/13/2012 [email protected].
10
Basis Industri
Manufaktur
Restrukturisasi
Peningkatan daya
saing
Peningkatan
kapasitas
Penguatan dan
pendalaman struktur
Basis Industri Manufaktur:
1. Tekstil dan Produk Tekstil
2. Alas Kaki
3. Keramik
4. Elektronika Konsumsi
5. Pulp dan Kertas
6. Petrokimia
7. Semen
8. Baja
9. Mesin Listrik & Alat Listrik
10. Alat Pertanian
11. Peralatan Pabrik
1) Kebijakan Penguatan Basis Industri Manufaktur
(A). TOP – DOWN POLICY :
Pengembangan 32 Klaster Industri Prioritas
Basis Industri Manufaktur:
1. Tekstil dan Produk Tekstil
2. Alas Kaki
3. Keramik
4. Elektronika Konsumsi
5. Pulp dan Kertas
6. Petrokimia
7. Semen
8. Baja
9. Mesin Listrik & Alat Listrik
10. Alat Pertanian
11. Peralatan Pabrik
3/13/2012 [email protected].
11
(B). BOTTOM - UP POLICY :
Pengembangan Kompetensi Inti Daerah
Membangunkan potensi inti daerah melalui
pengembangan industri pengolahan produk-
produk unggulan daerah;
Telah teridentifikasi produk-produk unggulan
daerah per propinsi, yang akan disepakati untuk
didorong bersama dengan Pemerintah Daerah
3/13/2012 [email protected].
12
PENGEMBANGAN IKM
Jumlah IKM : 3,5 juta unit usaha
Tenaga Kerja : 7,7 juta orang
Sumbangan terhadap
PDB Industri : 30,9 %
Nilai Ekspor : US$ 12,1 milyar
Kondisi IKM Tahun 2008
Peran IKM dalam Pembangunan Industri Nasional:
1. Memperkuat struktur industri nasional
2. Menanggulangi pengangguran dan kemiskinan
3. Mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat
3/13/2012 [email protected].
KARATERISTIK IKM
Ragam produknya luas
Usahanya mudah dimasuki
Menyerap banyak tenaga kerja
Pengisian wilayah pasar yang luas
Penyebarannya merata di seluruh wilayah
Indonesia
13
Terwujudnya industri kecil dan menengah sebagai
segmen produksi yang :
14
Sehat, kuat dan berkembang;
Dapat menguasai sebagian besar pasar lokal
dan di ekspor ;
Mendorong tumbuhnya ekonomi nasional yang
mengutamakan kesejahteraan rakyat banyak.
VISI
3/13/2012 [email protected].
MISI
15
Meningkatkan jumlah unit usaha IKM
Menciptakan lapangan usaha dan lapangan kerja baru
seoptimal mungkin
Menggerakkan perekonomian Nasional dan Daerah
Meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional
Menyebarkan kegiatan pembangunan secara merata ke
seluruh wilayah Indonesia
Target Jangka Panjang
1. IKM menjadi penggerak perekonomian nasional
2. IKM menyumbang terhadap PDB Industri
Nasional sebesar 50% pada tahun 2020
16
KELEMAHAN
17
Kemampuan manajemen dan teknis masih rendah
Pemanfaatan mesin peralatan dengan teknologi maju masih terbatas dan mutu tidak standard
Desain produk lambat mengikuti selera pasar
Terbatas kemampuannya dalam memenuhi pesanan yang besar
Lemah dalam akses pasar dan akses modal
ANCAMAN
18
Ketidakstabilan harga bahan baku
dan pasokan energi
Adanya persaingan dari produk IKM
sejenis asal impor
Kecenderungan industri besar
membuat barang sejenis-produk
yang dihasilkan IKM dengan desain
lebih baik dan kompetitif.
Kurang tegasnya penegakan hukum
terhadap pelanggaran usaha besar
yang secara agresif memasuki
wilayah usaha IKM
STRATEGI PELAKSANAAN
19
1. Pendekatan Klaster (Top Down)
2. Pendekatan Kompetensi Inti Daerah (Bottom Up)
3. Pendekatan OVOP
20
Industri Kecil &
Menengah
Disain;
Teknologi; dan
Mutu
Akses terhadap
Sumber Dana
dan
Manajemen
Pasar khusus
untuk Ekspor
Pengembangan sentra-sentra
IKM dengan meningkatkan
fasilitas layanan UPT yang
didukung oleh kelembagaan
yang ada di daerah
6 Klaster IKM (Prioritas):
1. Pendekatan Klaster Industri Kecil Menengah
1. Kerajinan dan Barang Seni
2. Batu Mulia dan Perhiasan
3. Gerabah/Keramik Hias
4. Garam Rakyat
5. Minyak Atsiri
6. Makanan Ringan
3/13/2012 [email protected].
Pengertian :
• Kumpulan kemampuan yang terintegrasi dari serangkaian sumberdaya dan perangkat pendukungnya sebagai hasil
dari proses akumulasi pembelajaran dan pengembangan yang akan bermanfaat bagi keberhasilan perkuatan daya saing produk industri suatu daerah
21
2. Pendekatan Kompetensi Inti Industri Daerah
3/13/2012 [email protected].
22
Upaya memberdayakan daerah dengan mengembangkan potensi sumber daya dan budaya untuk membuat produk yang spesial/unik, yang bernilai tambah tinggi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, yang mampu memasuki baik pasar domestik bahkan pasar internasional.
3. Pendekatan Kompetensi Inti Industri Daerah
3/13/2012 22 [email protected].
23
Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah mempunyai
program pokok pengembangan IKM yang yang dilaksanakan baik
di pusat maupun di daerah (Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan), yang terdiri dari :
1) Program penciptaan iklim usaha yang kondusif
2) Program peningkatan teknologi, standarisasi, mutu dan desain
produk
3) Program peningkatan kompetensi SDM
4) Program menjamin ketersediaan bahan baku
5) Program pengembangan kelembagaan bisnis / usaha
6) Program dukungan pembiayaan
7) Program promosi dan pemasaran, informasi serta
pengembangan jaringan usaha
PROGRAM PENGEMBANGAN IKM
24
1) Program Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif
Penyusunan Daftar Negatif List
Penyusunan Tarif Bea Masuk
Pengusulan Kebijakan Fiskal
Melalui kegiatan-kegiatan penyusunan peraturan-
peraturan yang menciptakan iklim usaha Industri
Kecil dan Menengah yang kondusif seperti :
25
2) Program Peningkatan Teknologi, Standardisasi,
Mutu Dan Desain Produk
Melalui kegiatan-kegiatan seperti :
Revitalisasi Teknologi / Sarana UPT dan
Sentra
Rehabilitasi sarana produksi IKM
Standardisasi dan Mutu (SNI, GMP, ISO,
GKM)
Penerapan Produksi Bersih
Bantuan mesin untuk KUB
SDM perusahaan IKM :
Pelatihan manajemen, mutu, teknik produksi,
desain,dll.
Magang, pendampingan, konsultansi
SDM Aparat/Tenaga Fungsional Perindustrian :
Pelatihan AMT, CEFE, Konsultan IKM (Shindan-shi),
Magang dll
SDM kalangan mahasiswa :
Pelatihan untuk menciptakan wirausaha baru
dan menjadi Tenaga Penyuluh IKM (TPL-IKM)
26
3) Program Peningkatan Kompetensi SDM
27
4) Program Menjamin Ketersediaan Bahan Baku
Melalui kegiatan-kegiatan penyusunan program
bersama dengan instansi terkait, seperti dengan
Dep Kehutanan dalam pengadaan bahan baku
rotan dan kayu.
5) Program Pengembangan Kelembagaan Bisnis
Melalui kegiatan Klinik (Desain dan Kemasan,
HaKI, Pemasaran, SDM) Revitalisasi UPT dan
Pendirian UPT baru; Pengembangan Jasa
Konsultansi IKM
28
6) Program Dukungan Pembiayaan
Melalui kegiatan-kegiatan fasilitasi dengan
lembaga pembiayaan bank dan non bank; a.l.
penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang
melibatkan Lembaga Penjamin Kredit dan
Perbankan.
7) Program Promosi dan Pemasaran, Informasi serta Pengembangan Jaringan Usaha
Melalui kegiatan-kegiatan Pameran produk dan
teknologi di dalam negeri maupun luar negeri;
pembentukan jaringan usaha melalui website a.l.
kerjasama dengan Mitsubishi Corporation.
PROGRAM PENGEMBANGAN IKM TAHUN 2010
Program Pengembangan IKM 2010 diarahkan kepada :
Perkuatan IKM : difokuskan kearah perbaikan kinerja IKM yang sudah ada dan berkembang di sentra-sentra. Perencanaannya harus di susun dengan membuat study kelayakan sampai perencanaan penganggarannya, mana yang harus di dukung dengan APBN, mana yang harus didukung dengan APBD dan sumber lainnya.
Pengembangan IKM : difokuskan kepada upaya pembinaan produk rintisan, hasil-hasil litbang dan merealisasikan produk unggulan daerah berbasis kompetensi inti industri daerah di dalam kegiatan investasi riil yang sumber pendanaannya bisa berasal dari APBN, APBD dan sumber-sumber lain. Perencanaan detil harus dibuat study kelayakannya.
Pendekatan penganggarannya dilakukan melalui BUDGET SHARING antara APBN, APBD dan Sumber lainnya.
29
PENUTUP
IKM merupakan suatu kelompok usaha yang terus didorong dan ditingkatkan kemampuan dan keberadaannya karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan usaha.
Program yang dilakukan Dep Perindustrian dalam mengembangkan IKM meliputi hampir seluruh aspek usaha mulai dari aspek bahan baku, manajemen, produksi, informasi dan pasar.
Dalam mempersiapkan IKM yang kuat dan tangguh, diperlukan dukungan dari berbagai pihak terutama Pemerintah Daerah yang dapat memberi dukungan peningkatan kinerja IKM sehingga perannya dapat diandalkan.
Dengan keberhasilan pembinaan IKM yang merupakan basis perekonomian rakyat, diharapkan perekonomian daerah akan semakin maju yang akan memberi kontribusi bagi perkuatan perekonomian nasional.
30 3/13/2012 [email protected].
31 3/13/2012 [email protected].
TUGAS 1 (INDIVIDUAL MHS) INVENTARISASI INDUSTRI KECIL – MENENGAH
BERDASAR KEBUTUHAN HIDUP INDIVIDU MANUSIA DAN KEBUTUHAN SOSIALNYA, BEBERAPA KABUTUHAN DAPAT DIRANGKUM MENJADI KELOMPOK-KELOMPOK: PANGAN, PAKAIAN, PAPAN, KESEHATAN, PENDIDIKAN, TRANSPORTASI, REKREASI DAN LAINNYA.
BUAT INVENTARISASI BERBAGAI INDUSTRI KECIL-MENENGAH YANG ADA DI DAERAH SAUDARA ( DESA, KECAMATAN, KABUPATEN ATAU PROPINSI).
3/13/2012 [email protected]. 32
TUGAS 2 (KELOMPOK MHS) EVALUASI MAKRO INDUSTRI KECIL – MENENGAH
(IKM)
SEKIRANYA DAERAH PADA TUGAS 1 DAPAT MEWAKILI INDUSTRI KECIL-MENENGAH INDONESIA, BUATLH EVALUASI TENTANG IKM INDONESIA BERDASAR INVENTARISASI BERBAGAI INDUSTRI KECIL-MENENGAH YANG ADA DI DAERAH SAUDARA ( DESA, KECAMATAN, KABUPATEN ATAU PROPINSI), MASING MASING KELOMPOK-KELOMPOK: PANGAN, PAKAIAN, PAPAN, KESEHATAN, PENDIDIKAN, TRANSPORTASI, REKREASI DAN LAINNYA.
3/13/2012 [email protected]. 33
TUGAS 3 (INDIVIDUAL MHS) EVALUASI MIKRO INDUSTRI KECIL – MENENGAH
(IKM)
PILIH SALAH SATU INDUSTRI DALAM KELOMPOK-KELOMPOK: PANGAN, PAKAIAN, PAPAN, KESEHATAN, PENDIDIKAN, TRANSPORTASI, REKREASI DAN LAINNYA.
BUAT EVALUASI IKM TERSEBUT DARI EMPAT SISI PANDANG: FISIBILITAS TEKNIK, FISIBILITAS EKONOMI, FISIBILITAS SOAIL DAN FISIBILITAS LINGKUNGANNYA.
3/13/2012 [email protected]. 34
TUGAS 4 (INDIVIDUAL MHS) EVALUASI MAKRO-MIKRO INDUSTRI KECIL –
MENENGAH INDONESIA.
DIDUKUNG DATA DAN INFORMASI DARI EVALUASI IKM PADA TUGAS TUGAS SEBELUMNYA, TULISKAN PENDAPAT SAUDARA, DALAM BENTUK MAKALAH, YANG MEMBAHAS BAGAIMANA USAHA USAHA ATAU PROGRAM PROGRAM PENGEMBANGAN IKM INDONESIA AGAR DAPAT MENEMPATI POSISI SESUAI DENGAN VISI, MISI DAN FUNGSI YANG DITETAPKAN OLEH DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN INDONESIA.
3/13/2012 [email protected]. 35