Bahan Dk p2 Gapar Hemato
-
Upload
christover-firstnando-s-s -
Category
Documents
-
view
216 -
download
4
description
Transcript of Bahan Dk p2 Gapar Hemato
Diagnosis ITP
Diagnosis ditegakkan melalui riwayat penyakit penderita (atau keluarga)
penderita serta melalui pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap
sampel darah penderita. Pada pemeriksaan darah, hanya ditemui trombositopenia,
yang jumlahnya bisa mencapai 20.000/mm-kubik dan bahkan bisa lebih rendah.
Namun jumlah ini biasanya hanya bertahan 1-2 minggu dan berangsur-angsur naik,
seiring hilangnya antibodi anti-trombosit tersebut. Kenaikan jumlah trombosit,
tentunya, diiringi dengan hilangnya tanda-tanda perdarahan, dan dalam waktu
maksimal 6 bulan, ITP akut akan sembuh sempurna. Secara umum hubungan antara
jumlah trombosit dan gejala perdarahan saling berkorelasi antara lain bila pasien
dengan AT > 50.000 /uL maka biasanya asimptomatik, AT 30.000 – 50.000 /uL
terdapat luka memar/hematom, AT 10.000 – 30.000 /uL terdapat perdarahan spontan,
menoragia dan perdarahan memanjang bila ada luka, AT < 10.000 /uL terjadi
perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan gastrointestinal dan genitourinaria) dan
risiko perdarahan intracranial.
Pemeriksaan sumsum tulang biasanya baru dilakukan pada pasien dengan
gambaran tidak khas (misalnya dengan gambaran sitopenia) atau pasien yang tidak
berespon baik dengan terapi dan pasien berusia lebih dari 40 tahun. Meskipun tidak
dianjurkan, banyak ahli pediatri hematologi merekomendasikan pemeriksaan sumsum
tulang ini sebelum memulai terapi kortikosteroid untuk menyingkirkan kasus
leukemia akut. Lamanya perdarahan dapat membantu untuk membedakan ITP akut
dan kronik, serta tidak terdapatnya gejala sistemik dapat membantu dokter untuk
menyingkirkan bentuk sekunder dan diagnosis lain. Perlu pula ditanyakan riwayat
pemakaian obat-obatan yang dapat menyebabkan trombositopenia. ITP dewasa
umumnya terjadi pada usia 18-40 tahun dan 2-3 kali lebih sering pada perempuan
dibandingkan pada laki-laki.
1. Penyakit yang dapat menyebabkan gangguan hemostasis
Gangguan hemostasis (perdarahan abnormal) dapat disebabkan oleh beberapa
hal di bawah ini5:
1. Defek pada Dinding Pembuluh Darah
Kelainan vaskuler adalah sekelompok kelompok keadaan heterogen,
yang ditandaiu oleh mudah memar dan perdarahan spontan dari
poembuluh darah kecil. Kelainan yang mendasari terletak pada pembuluh
darah itu sendiri atau dalam jaringan ikat perivaskular. Pada keadaan
seperti ini, uji penyaring standart member hasil normal. Masa perdarahan
normal, uji hemostasis lain juga normal. Kelainan vaskular ini terdapat
dua jenis yakni herediter yang berupa Telangiektasia hemoragik herediter,
Marfan sindrom, serta kelainan jaringan ikat seperti Ehler Danlos
Sindrom (sindrom pada orang tua karena gangguan sintesis kolagen
sehingga muncul purpura). Jenis yang lain adalah Defek vaskular didapat.
2. Defek pada Trombosit
Gangguan pada Trombosit dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan
Kuantitas : trombositosis atau trombositopenia
Kualitas (gangguan fungsi trombosit) bisa karena turunan atau
didapat.
Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit kurang dari
100.000/mm3. Biasanya ditandai dengan purpura kulit spontan, perdarahan
mukosa, dan perdarahan berkepanjangan setelah trauma. Beberapa
penyebab trombositopenia antara lain:
(1).Kegagalan produksi trombosit .Ini merupakan penyebab tersering
trombositopenia yang biasanya juga merupakan bagian dari kegagalan
sumsum tulang generalisata Penekanan megakarisit selektif dapat
disebabkan oleh toksisitas obat atau infeksi virus.
(2) Peningkatan destruksi trombosit, Hal ini dibagi menjadi
beberapa jenis yakni:
a. Trombositopenia imun,termasuk di dalamnya ITP, karena infeksi, purpura
pascatranfusi, Trombositopenia imun karena diinduksi obat,
b.Purpura trombositopenia trombotik
c.Koagulasi intravaskular diseminata,
(3). Distribusi trombosit abnormal,
(4). Kehilangan akibat dilusi, yakni berupa transfuse masif darah simpan pada
pasien dengan perdarahan.
Trombositosis dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.
Primer
Jumlah trombosit lebih dari 1 juta
Preparat terlihat kotor sekali karena trombosit mengelompok
Sekunder
Peningkatan tidak terlalu banyak
Bisa terjadi karena penyembuhan dari trombositopenia (misal baru saja
sembuh dari DBD)
Karena infeksi, inflamasi, defisiensi besi, keganasan, dll
3. Faktor Koagulasi
Bisa karena herediter maupun didapat, yang umumnya menggangu faktor-
faktor koagulasi.
a.Herediter :
Hemofilia A dan hemofilia B
Bernard-Soulier Syndromee : gangguan pada adhesi (pada
reseptor GP Ib/ IX)
Glanzmann trombasthenia : gangguan agregasi (pada reseptor
Gp IIb-IIIa)
Von Willebrand disease : gangguan pada adhesi dan koagulasi
(karena von willebrand factor juga mengikat factor VIII utk
koagulasi)
b.Didapat : - defisiensi vitamin K dan penyakit hati
REFERENSI
1. A.V Hoffbrand, J.E. Pettit, P.A.H. Moss, Kapita Selekta Hematologi. Edisi 4.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2005.