Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
-
Upload
mariyatul-qibtiyah -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
1/33
Pendekatan manajemen kualitas strategis
Untuk memberikan gambaran tentang pendekatan manajemen kualitas strategis, berikut ini
akan dikemukan pengalaman-pengalaman perusahaan Jepang dan perusahaan Amerika
dan Eropa.
a. Pengalaman perusahaan JepangBeberapa inovasi dilakukan oleh para ahli Jepang, seperti Diagram Sebab-Akibat hasil
pemikiranKooru Ishikawa (1952), gugus kendali mutu (1962), company wide quality control
(1968), dan quality function deployment (1972).
Gugus kendali mutu terdiri dari kelompok-kelompok kecil karyawan yang dilatih keterampilan
dalam menangani kualitas. Mereka didorong untuk mengambil inisiatif dalam
mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengusulkan perbaikan pada
manajemen.
Companywide quality control pada dasarnya merupakan perluasan dari ide TQC yang
dikemukakan oleh Feingenbaum. Adapun komponennya adalah sebagai berikut.
• Keterlibatan semua fungsi dan bidang dalam peningkatan kualitas pelayanan.
• Keterlibatan semua level dan manajemen puncak sampai karyawan front-line dalam
memperhatikan kualitas pelayanan.
• Filosofi perbaikan kualitas secara berkesinambungan.
• Orientasi pada pelanggan karena kualitas ditentukan dari sudut pandang pelanggan atau
masyarakat.
b. Pengalaman perusahaan Amerika dan Eropa
Menjelang awal tahun 1980-an perusahaan-perusahaan dikawasan Amerika dan Eropa
mulai menyadari pentingnya peranan strategis kualitas yang telah diadopsi jepang selama
lebih dari satu decade sebelumnya.Kesadaran ini muncul terutama karena tekanan persaingan dari produk industri Jepang yang
memiliki keunggulan dalam kualitas. Sedikitnya ada tiga buku yang mendapat perhatian dan
minat ahli manajemen terhadap kualitas selama decade 1980-an. Yang pertama adalah
buku yang berjudulQuality is Free (1979) hasil karyaPhilipCrosbyyang menyatakan bahwa
kualitas yang sempurna mencakup dua hal, yaitu tepat secara teknis dan layak secara
ekonomis.
Buku yang kedua adalahIn Search of Excellence (1982) hasil karyaTom Peters dan Robert
Waterman yang menyoroti perusahaan-perusahaan Amerika yang sukses dan
mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilannya.
Buku yang ketiga adalahManaging Quality (1988) karanganDavid Garvin yang
memberikan tinjauan terhadap evolusi sejarah kualitas, sehingga memberikan pemahaman
menyeluruh mengenai mengenai kualitas dari perspektif filosofi ekonomi dan pemasaran
dengan menyajikan contoh-contoh penting dari industri yang berbeda.
5. Obsesi kualitas menyeluruh
Selain keempat era yang dikemukakan oleh Garvin tersebut, Christopher Lovelock
menambahkan era kelima, yaitu obsesi kualitas menyeluruh (Total Quality Obsession).
Tahun 1987 dipandang sebagai awal dari era kualitas kelima ini.
Pada bulan Agustus 1987 Konggres Amerika memberikan penghargaan Malcolm Balrige
National Award kepada kedua perusahaan pada setiap kategori: fanufactur, jasa dan usaha
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
2/33
kecil. Sasaran utama penghargaan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap
pentingnya kualitas.
Hal yang mendasari era kelima ini adalah konsep kualitas absolut dan zero defect yang juga
disebut kualitas (total quality). Jalan satu-satunya untuk mencapai keabsolutan tersebut
adalah Total Quality Control (TQC) yang didorong oleh Total Quality Management (TQM).
BAB 11
Berikut ini adalah versi HTML dari
file http://mella.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4!"#/$%T&''T.ppt.
G o o g l e mem(uat versi HTML dari dokumen terse(ut secara otomatis pada saat menelusuri we(.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU
(JUST IN TIME-JIT)
A. Pengertian Just In Time (JIT)
• Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem
manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaanJepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barangyang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
• Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untukaktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itudibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkanmeniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan barang / stoking ost.
• Just !n "ime adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenapsumber daya, termasuk bahan baku dan suku adang, personalia, dan fasilitas
dipakai sebatas dibutuhkan. "ujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas danmengurangi pemborosan. Just !n "ime didasarkan pada konsep arus produksi yangberkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja samadengan komponen-komponen lainnya
• Jus In Time (J!") adalah filofosi manufakturing untuk menghilangkan pemborosanwaktu dalam total prosesnya mulai dari proses pembelian sampai proses distribusi.#ujio $ho dari "oyota mendefinisikan pemborosan (waste) sebagai% Segala sesuatuyang berlebih, di luar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen,tempat, dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatuproduk. Kemudian diperoleh rumusan yang lebih sederhana pengertianpemborosan% Kalau sesuatu tidak memberi nilai tambah itulah pemborosan.
http://mella.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45038/JIT+PPT.ppthttp://mella.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45038/JIT+PPT.ppthttp://mella.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45038/JIT+PPT.ppthttp://mella.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45038/JIT+PPT.ppt
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
3/33
& (tujuh) jenis pemborosan disebabkan karena
• 'er produksi
•
aktu menunggu
• "ransportasi
• *emrosesan
• "ingkat persediaan barang
• +erak
• $aat produksi
B. Konsep Dasar Just In Time
Konsep dasar J!" adalah sistem produksi "oyota, yaitu suatu metode untuk menyesuaikandiri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan, dengan aramembuat semua proses dapat menghasilkan produk yang diperlukan, pada waktu yangdiperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
alam sistem pengendalian produksi yang biasa, syarat di atas dipenuhi denganmengeluarkan berbagai jadwal produksi pada semua proses, baik itu pada prosesmanufaktur suku adang maupun pada lini rakit akhir. *roses manufaktur suku adangmenghasilkan suku adang yang sesuai dengan jadwal, dengan menggunakan sistemdorong, artinya proses sebelumnya memasok suku adang pada proses berikutnya
Terdapat empat konsep pokok )ang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In Time *$%T+:
,. *roduksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya padasaat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
-. utonomasi merupakan suatu unit pengendalian aat seara otomatis yang tidakmemungkinkan unit aat mengalir ke proses berikutnya.
". "enaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai
dengan fluktuasi permintaan.
4. erpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan
+una menapai empat konsep ini maka diterapkan sistem dan metode sebagai berikut %
• Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time (J!").
• etode pelanaran produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahanpermintaan.
• *enyingkatan waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi.
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
4/33
• "ata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang fleksibel.
• ktifitas perbaikan lewat kelompok keil dan sistem saran untuk meningkatkan moriltenaga kerja.
•
Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke seluruhbagian perusahaan
C. Elemen-elemen Just In Time
• *engurangan waktu set up
• liran produksi lanar (layout )
• *roduksi tanpa kerusakan mesin
•
*roduksi tanpa aat
• *eranan operator
• 0ubungan yang harmonis dengan pemasok
• *enjadwalan produksi stabil dan terkendali
• Sistem Kanban
1. *engurangan aktu set up dan ukuran lot
a. *emilahan kegiatan set up
Kegiatan set up bisa dipilah menjadi%
1) Kegiatan eksternal set up% persiapan etakan 2 alat bantu, pemindahan etakan, danlain-lain.
3) Kegiatan internal set up% bongkar pasang pada mesin, penyetelan mesin, dan lain-lain.
b. 4angkah mengurangi waktu set up%
,. emisahkan pekerjaan set up yang harus diselesaikan selagi mesin berhenti(internal set up) terhadap pekerjaan yang dapat dikerjakan selagi mesin beroperasi(eksternal set up).
-. engurangi internal set up dengan mengerjakan lebih banyak eksternal set up,ontohnya% persiapan etakan, pemindahan etakan, peralatan, dan lain-lain.
". engurangi internal set up dengan mengurangi kegiatan penyesuaian (adjustment ),menyederhanakan alat bantu dan kegiatan bongkar pasang, menambah personilpembantu, dan lain-lain.
4. engurangi total waktu untuk seluruh pekerjaan set up, baik internal maupuneksternal.
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
5/33
$ontoh%
• Jika set up mesin lamanya 1 jam (56 menit), bisa disingkat menjadi 5 menit. ndaikata lot yang harus dibuat banyaknya 7666 buah yang setiap unitnyamemakan waktu 1 menit, maka waktu produksinya 8 1 jam 9 (7666 : 1 menit) 8
7656 menit 8 ;1 jam.
• Setelah waktu set up dikurangi menjadi 5 menit, maka waktu produksinya menjadi 85 menit 9 (7666 : 1 menit) 8 7665 menit.
• : 16 8 7656 menit 8 ;1 jam.
• 0al ini berarti sistem produksi lebih tanggap terhadap perubahan.
3. liran produksi lanar (layout )
a. *emborosan yang berkaitan dengan process Layout
Pada layout proses ditemukan berbagai pemborosan, yaitu:
• esulitan koordinasi dan jadwal produksi
• Pemborosan transportasi dan material !andling
• "kumulasi persediaan dalam proses
• Penanganan material berganda ba!kan beberapa kali
• Lead time produksi yang sangat panjang
• esulitan mengenali penyebab cacat produksi
• "rus material dan prosedur kerja sulit dibakukan
• #ulitnya perbaikan kerja karena tidak ada standardisasi
. liran *roduksi
,. *roses layout. aktu simpan komponen lama, tingkat persediaan tinggi, danprioritas kerja sulit ditentukan.
-. Ketidakseimbangan jalur. Jika proses tidak terkoordinir maka komponen akanterakumulasi sebagai persediaan, dan pengaturan kerja akan sulit dilakukan.
". Set up atau penggantian alat yang makan waktu. *ersediaan komponen akanmenumpuk, sementara proses berikutnya akan tertunda.
4. Kerusakan dan gangguan mesin. Jalur akan berhenti dan akan terjadi penumpukan
barang dalam proses.
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
6/33
. asalah kualitas. Kalau aat produksi ditemukan, maka proses selanjutnya akanberhenti dan persediaan akan menumpuk.
. bsensi. Jika seorang operator ada yang berhalangan kerja dan penggantinya sulitditemukan, maka jalur produksi akan terhenti.
7. *roduksi tanpa kerusakan mesin
a. Pre$enti$e %aintenance
&) Pendekatan untuk mencega! kerusakan dan gangguan mesin dapat dili!at pada gambar'.
) aktor penyebab gangguan mesin dapat dili!at pada gambar *.
') +angguan mesin dan penanggulangannya dapat dili!at pada gambar .
b. Total Producti$e %aintenance
,. elajar bagaimana melakukan pemeliharaan rutin mesin, misalnya% pelumasan,pengenangan baut, dan sebagainya. +una menegah penurunan daya kerjamesin.
-. elaksanakan petunjuk penggunaan mesin seara wajar.
". engembangkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap tanda-tanda awalpenurunan kemampuan mesin, dengan melakukan perawatan yang mudah,pembersihan, penyetelan, dan lain-lain.
Sementara karyawan bagian pemeliharaan, bisa melakukan antara lain
1) embantu operator produksi mempelajari kegiatan perawatan yang dapat dilakukansendiri.
3) emperbaiki penurunan kemampuan peralatan melalui inspeksi berkala, bongkarpasang, dan penyesuaian atau penyetelan kembali.
7) enentukan kelemahan dalam ranang bangun mesin, merenanakan dan melakukantindakan perbaikan, menentukan kondisi wajar operasi mesin.
?) embantu operator menaikan kemampuan perawatan, dan lain-lain.
*@
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
7/33
• J!" tidak mengakui adanya biaya penyiap-an dan bahkan sebaliknya menekan
biaya ini sampai nol. Jika biaya penyiapan tidak menjadi signifikan, maka biaya
yang ter-sisa yang akan diminimalkan adalah biaya penyimpanan.
• Kebanyakan penghentian produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan,
yaitu % kegagalan mesin, kerusakan bahan, dan ketidaktersediaan bahan baku,
sehingga memiliki persediaan merupakan salah satu solusi tradisional atas
semua masalah tsb.
• erekan yang mendukung J!" berpenda-pat bahwa persediaan yang banyak
tidak akan memeahkan masalah, tetapi hanya menyamarkan atau menutupi
masalah.
• J!" dapat memeahkan ketiga masalah tersebut dengan menekankan pada
pemeliharaan total, pengendalian mutu, dan membina hubungan baik dengan
pemasok.
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
8/33
JIT MENGUANGI KE!IA-!IAAN DAN "AIABE#ITA!
• J!" merupakan falsafah pemeahan masalah yang berkelanjutan dan memang
harus dihadapi yang dapat menyebabkan sesuatu terbuang peruma.
• Bang dilakukan J!" adalah pengurangan kesia-siaan dan pengurangan
ariabelitas.
1. *engurangan kesia-siaan
Kesia-siaan dalam proses produksi barang dan jasa adalah pemberian pen-jelasan
mengenai sesuatu yang tidak menambah nilai produk, baik yang di-simpan,
diperiksa, terlambat diproduksi, mengantri maupun yang rusak.
engan kata lain, kesia-siaan adalah setiap kegiatan yang menurut konsumen tidak
menambah nilai produk.
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
9/33
J!" memperepat proses produksi sehing-ga memungkinkan penghantaran produk
kepada konsumen lebih epat dan perse-diaan dalam prosespun menurun jumlah-
nya sehingga memungkinkan pemanfaat-an yang lebih produktif pada aset yang
sebelumnya disimpan dalam persediaan.
3. *engurangan ariabelitas
Cariabelitas adalah semua penyimpangan yang berasal dari proses optimal yang
me-ngantarkan produk sempurna dengan tepat waktu dan setiap saat.
Semakin keil ariabelitas semakin keil pula kesia-siaan yang terjadi. Kebanyakan
terjadi ariabelitas karena perusahaan mentolerir kesia-siaan, atau karena mana-
jemen yang jelek yang diantaranya dapat dirini sebagai berikut %
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
10/33
a. Karyawan, fasilitas, dan pemasok mem-
produksi produk yang tidak sesuai dgn
standar, terlambat atau jumlah tidak
sesuai.
b. +ambar atau spesifikasi teknik yang
tidak akurat.
. agian produksi menoba memproduk-
si sebelum spesifikasi lengkap.
d. *ermintaan pelanggan yg tdk diketahui.
TEKNIK-TEKNIK JIT
*emasok % Sedikit penjualD 0ubungan pemasok yg mendukungD *engiriman ber-
kualitas tinggi yg tepat waktu dan langsung ke area kerja
"ataletak % Se kerjaD "eknologi berkelompokD esin-mesin yg fleksibelD rea
kerja yg teraturD erkurangnya lahan kerja untuk persediaan
*ersediaan % Ekuran lot keilD aktu penyimpanan yg lebih sedikitD agian-bagian
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
11/33
penyimpanan yg terspesialisasi.
*enjadwalan % "idak adanya penyimpangan dari jadwalD *enjadwalan bertingkatD
*emasok memiliki informasi mengenai jadwalD "eknik-teknik kamban
*emeliharaan % "erjadwalD AutinitasD Keterlibatan operator
*reentif
Kualitas *roduksi % *emasok yg berkualitasD Kualitas di dalam perusahaan
*emberdayaan *ekerja% "K yg diberdayakan dan dilatih silangD ukungan pelatihD
Klasifikasi pe-
kerjaan yg sedikit utk memastikan fleksibelitas dari para pekerja
Komitmen % ukungan dari pihak manajemen, pekerjaan, dan pemasok
enghasilkan % 0asil keluaran yg epat shg membebaskan aset-aset
*eningkatan kualitas yg mengurangi pemborosan
*engurangan biaya yg menambahkan fleksibelitas harga
*engurangan ariabelitasD *engurangan pengerjaan ulang
endapatkan pesanan melalui %
*roses yang lebih epat terhadap pelanggan dengan biaya yang lebih keil dan
kualitas lebih tinggi-
Suatu Keunggulan kompetitif
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
12/33
KEMITAAN JIT
• J!" yang efektif harus didukung oleh ke-mitraan yang bermakna antara pembeli
dan pemasok.
• Suatu kemitraan J!" (J!" partnership) timbul ketika pemasok dan pembeli beker-
ja sama dengan komunikasi yang terbuka dan sasaran untuk mengurangi
pemboros-an dan biaya.
• eberapa sasaran dari kemitraan J!" %
1. enghilangkan aktiitas yg tdk perlu
3. enghilangkan perlunya menyimpan
persediaan di pabrik
7. enghilangkan persediaan dlm transit
?. enghilangkan kualitas dan keandalan
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
13/33
• *emasok %
• erada di dekat pembeli
• emperluas teknik-teknik J!"nya kepada
• pemasoknya
• -enyertakan rinian pengemasan dan
• jalur pengiriman
• -enjelaskan identitas brg dan label-label
• jalur pengiriman
• -erfokus pada kompetensi inti
• *engiriman %
• engupayakan efisiensi dlm penjad-
• walan dan pengiriman
• -empertimbangkan perusahaan
• logistik pihak ketiga
• -enggunakan adane shipping
• notie (S
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
14/33
• tetapi sering
• *embeli %
• erbagi informasi mengenai preferensi
• dan peramalan permintaan
• -eminimalisasi spesifikasi produk dan mendong
• inoasi
• -endukung inoasi dan keunggulan harga dari
•
pemasok
• -engembangkan hubungan jangka panjang
• -#olus pada kompetensi inti
• -emproses pesanan dgn dokumentasi yg minimum
Saling *eraya
an mengerti
• Kuantitas %
• emproduksi lot keil
• engirimkan brg tepat waktu
• emenuhi persyaratan kualitas
• emproduksi brg tanpa aat
+ambar %Karakteristik kemitraan J!"
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
15/33
PE$ATIAN PEMA!%K
• Keberhasilan kemitraan J!", perhatian pe-masok meliputi %
1. iersifikasi
3. *enjadwalan
7. *erubahan
?. Kualitas
;. Ekuran lot
TATA #ETAK JIT
• "ata letak J!" % memindahkan bahan se-ara langsung ke lokasi yg diperlukan.
• "aktik tata letak J!" %
1. embangun area kerja utk kelompok-
kelompok produk
3. elakukan sejumlah besar operasi dlm
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
16/33
area yg keil
7. eminimalisasi jarak
?. eranang area keil utk persediaan
;. eningkatkan komunikasi pekerja
5. enggunakan poka yoke
&. embuat perlengkapan yg fleksibel
dan dapat dipindahkan
F. elatih silang para pekerja untuk me-
nambah fleksibelitas.
PE!EDIAAN JIT
• *ersediaan J!" % persediaan minimum yg dibutuhkan untuk menjaga suatu sistem
dapat berjalan sempurna.
• "aktik J!" %
1. enggunakan sistem tarik untuk me-
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
17/33
mindahkan persediaan
3. engurangi ukuran lot
7. engembangkan sistem pengiriman J!"
dengan pemasok
?. engirim seara langsung ke tempat
saat akan digunakan
;. elakukan sesuai dgn jadwal
5. engurangi waktu pemesanan
&. enggunakan teknologi kelompok
PENJAD&A#AN JIT
• Jadwal efektif yang dikomunikasikan dlm organisasi dan kepada para pemasok
luar akan mendukung J!". *enjadwalan yang baik juga akan meningkatkan
kemampuan untuk memenuhi pesanan pelanggan, menurunkan persediaan
dengan menjadi-kan ukuran lot lebih keil, dan mengurangi barang setengah jadi.
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
18/33
• "aktik penjadwalan J!" %
1. Komunikasikan jadwal ke pemasok
3. uat jadwal bertingkat % jadwal per hari yang
dapat memenuhi permintaan hari ini.
7. ekukan sebagian jadwal
?. 4aksanakan jadwal
;. engupayakan pergerakan dan pembuatan
satu-satu
5. 0ilangkan pemborosan dengan lot keil
&. +unakan GkanbanH (isyarat/tanda), yaitu
memindahkan bagian-bagian produksi lewat
suatu tarikan dari suatu isyarat.
F. embuat agar setiap operasi menghasilkan bagian yg
sempurna
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
19/33
KUA#ITA! JIT
• 0ubungan antara J!" dan kualitas sangat-lah kuat. 0ubungannya ada 7 %
1. J!" memotong biaya untuk mendapat-kan kualitas barang yang baik
3. J!" meningkatkan kualitas
7. J!" lebih mudah diterapkan
• "aktik kualitas J!" %
1. enggunakan kontrol proses statistik
3. eningkatkan kemampuan pekerja
7. embangun metode tanpa aat
?. enyingkapkan kualitas yg rendah dgn
lot J!" yg keil
;. emberikan umpan balik dgn segera.
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
20/33
%PEA!I AMPING
• *roduksi ramping dapat dibayangkan sbg hasil akhir dari suatu fungsi
manajemen operasi yang dijalankan dengan baik.
• J!" dan "oyota *rodution System ("*S) endrung terfokus pada internal,
sedang-kan operasi ramping terfokus pada ekster-nal, yaitu pelanggan.
• 'perasi ramping berarti mengenali pe-langgan dengan menganalisis semua ak-
tiitas yg diperlukan untuk menghasilkan sebuah produk, kemudian mengoptimal-
kan keseluruhan prosesnya berdasarkan ara pandang pelanggan.
MEMBANGUN %PEA!I AMPING
• enggunakan teknik J!" utk meniadakan hampir semua persediaan
• embangun sistem yg membantu pekerja menghasilkan komponen yg sempurna
setiap saat
•
engurangi kebutuhan ruangan dengan mengurangi jarak tempuh
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
21/33
• engembangkan hubungan erat dengan pemasok dgn membantu mereka
memahami pentingnya kebutuhan pelanggan
• endidik para pemasok utk menerima tanggung jawab dlm memuaskan
kebutuhan pelanggan
• enghilangkan semua aktiitas keuali bernilai tambah
• engembangkan pekerja seara konstan dengan memperbaiki desain kerja,
pelatihan, kometmin kerja, kerjasama kelompok, dan pemberdayaan
• embuat pekerjaan lebih menantang dengan mendorong tanggung jawab ke
tingkat serendah mungkin
• embangun fleksibelitas pekerja melalui pelatihan silang dan mengurangi
klasifika-si pekerjaan.
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
22/33
MENENTUKAN &AKTU PEME!ANAN %PTIMA#
• iketahui %
8 *ermintaan tahunan 8 ?66.666 unit
d 8 *ermintaan harian 8 ?66.666 per
3;6 hari 8 1.566 unit per hari
* 8 "ingkat produksi harian 8 ?666 unit
I 8 @'I yg diharapkan 8 ?66 unit (per-
mintaan 3 jam)
0 8 iaya penyimpanan 8 36 per unit
per tahun
S 8 iaya pemesanan 8
• *enyelesaian %
aktu pemesanan 8 I/(tingkat pekerja per jam)
8 3,?6/76 8 6,6F jam
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
23/33
8 ?,F menit
s
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Just in-time (JIT) adalah sebuah flosof pemecahan masalah secara berkelanutan
dan memaksa !ang mendukung produksi !ang ramping (lean). "roduksi !ang
ramping (lean production) memasok pelanggan persisi sesuai dengan keinginan
pelanggan pelanggan ketika pelanggan menginginkann!a# tanpa pemborosan#
melalui perbaikan berkelanutan. "roduksi lean dikendalikan oleh $tarikan% !ang
berupa pesanan pelanggan. JIT adalah sebuah ramuan utama dari produksi leanmenopang keunggulan bersaing dan menghasilkan keuntungan keseluruhan
!ang lebih besar.
&engan JIT# persediaan dan komponen $ditarik% melalui sebuah sistem untuk tiba
dimana dan kapan diperlukan. 'etika unit !ang baik tidak datang saat
diperlukan# berarti sebuah $masalah% telah diidentifkasi. al ini menadikan JIT
sebagai alat !ang sempurna untuk membantu para manaer operasi membari
nilai tambah dengan menghilangka pemborosan dan ariabilitas !ang tidak
dikehendaki. 'arena tidak ada kelebihan persediaan atau kelebihan *aktu di
dalam sistem JIT# bia!a !ang berhubungan dengan persediaan tidak diperlukandihapuskan dan throughput diperbaiki. +ebagai konsekuensin!a# man,aat JIT
terutama sekali sangat menolong dalam mendukung strategi respon cepat dan
bia!a rendah.
1. umusan /asalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahn!a !akni0
1. Apa !ang dimaksud dengan prosuksi ramping dan sistem produksi to!ota
. Bagaimana menentukan umlah kartu kanban atau kontainer
2. Bagaimana sasaran kemitraan JIT
3. Apa !ang dimaksud dengan tata letak JIT dan dampakn!a pada kar!a*an
4. Bagaimana pengimplementasi JIT dalam sektor asa
1.2 Tuuan
+etelah membaca makalah ini diharapkan mahasis*a mampu0
1. /endefnisikan JIT dan sistem produksi ramping (lean)
. /engidentifkasikan kanban atau kontainer
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
24/33
2. /enelaskan kemitraan JIT
3. /enguraikan sistem produksi lean
BAB II
PEMBAHASAN
.1 "roduksi amping
"roduksi !ang ramping (lean) dapat dilihat sebagai hasil akhir dari sebuah 5unsi
/6 !ang beralan dengan baik. "erbedaan utama antara JIT dengan produksi
lean adalah JIT merupakan sebuah flosof perbaikan berkelanutan dengan ,okus
internal# sementara produksi lean memulai secara eksternal dengan ,okus pada
pelanggan. /emahami apa !ang pelanggan inginkan dan memastikan input dan
umpan balik pelanggan adalah titik a*al bagi produksi lean. "roduksi lean berarti
mengidentifkasi nilai pelanggan di masa datang dengan menganilisis semua
aktiftas !ang diperlukan# dan melakukan optimasi proses secara keseluruhan
sesuai dengan pandangan pelanggan. /anaer menemukan apa !ang dapatmemberikan nilai bagi pelanggan dan apa !ang tidak.
. +istem "roduksi To!ota
"roduksi lean terkadang disebut sebagai +istem "roduksi To!ota (To!ota
"roduction +!stem-T"+)# dengan 7ii To!ota dan Taiichi 6nho dari To!ota /otor
8ompan! !ang diberi puian atas pendekatan dan inoasin!a. Jika memang
terdapat perbedaan di antara JIT# produksi lean dan T"+ adalah bah*a JIT
menekankan perbaikan !ang berkelanutan# sementara produksi lean
menekankan pemahaman pelanggan# dan T"+ menekankan pembalaaran dan
pemberda!aan kar!a*an pada sebuah lingkungan lini perakitan. &alam praktik#terdapat sedikit sekali perbedaan dan istilah ini seringkali digunakan secara
bergantian.
"ada dasarn!a# lean berpusat pada $mendapatkan nilai dengan sesedikit
mungkin pekeraan%. Lean manu,aktur merupakan flosof !ang dikembangkan
oleh To!ota "roduction +!stem. T"+ dikenal karena ,okusn!a mengurangi
pemborosan atau !ang dikenal dengan istilah $/9&A% (bahasa epang)# untuk
meningkatkan nilai pelanggan secara keseluruhan# namun ada beberapa
perspekti, tentang cara pencapiann!a.
:ambaran
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
25/33
"rinsip lean datang dari industri manu,aktur Jepang. Istilah ini dicetuskan oleh
John 'ra,cik tahun 1;.
To!ota memandang bah*a lean bukan han!a sekedar peralatan# namunpengurangan tiga enis pemborosan !akni $muda% (pekeraan !ang tidak
memberi nilai tambah). $muri% (pekeraan !ang berlebihan) dan $mura%
(ketidakseimbangan)# dengan menemukan masalah secara sistematik.
.2 'anban
'anban adalah kata dalam bahasa epang !ang berarti kartu. &alam usaha
mereka untuk mengurangi persediaan# orang epang menggunakan sistem !ang
$menarik% persediaan di seluruh pusat kera. /ereka sering menggunakan istilah
$kartu% untuk memberikan is!arat akan kebutuhan kontainer material
berikutn!a-maka disebut kanban. 'artu menadi otorisasi bagi kontainer material
berikutn!a untuk diproduksi.
+istem kanban bisa diumpai pada supermarket di lingkungan Anda0 pelanggan
membeli0 pega*ai gudang mengamati rak atau menerima pesanan dari da,tar
penualan di akhir hari (end-o,-da!) dan melakukan pengisian persediaan ulang.
+aat persediaan terbatas# bila ada# di tempat pen!impanan toko habis# maka
is!arat $tarik% akan dikirim ke gudang# distributor# atau pabrikan untuk
memasok kembali# !ang umumn!a teradi pada malam itu uga. 5aktor !ang
mempersulit sebuah perusahaan manu,aktur adalah kebutuhan akan adan!a
proses manu,aktur (produksi) !ang n!ata.
Beberapa tambahan mengenai kanban !ang dapat berguna0
• 'etika pemakai dan produsen tidak berada dalam kontak isual# sebuah kartu
mungkin dapat digunakan cara !ang lain# sebuah caha!a atau bendera atau
tanda kosong di lantai mungkin cukup memadai.
• 'arena sebuah stasiun tarik mungkin memerlukan beberapa komponen !ang
perlu dipasok ulang# beberapa teknik kanban tarik dapat digunakan untuk
produk !ang berbeda pada stasiun tarik !ang sama.
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
26/33
• "ada umumn!a# setiap kartu mengendalikan seumlah tertentu atau komponen
!ang spesifk# *alaupun berbagai sistem kartu digunakan ika sel kera produksi
menghasilkan beberapa komponen atau ika ukuran lot berbeda dengan ukuran
!ang dipindahkan.
• &alam sebuah sistem /" ad*al dapat dilihat sebagai perintah !ang $dibuat%dan kanban sebagai enis sistem $tarik% !ang memulai produk !ang sebenarn!a.
• 'artu kanban men!ediakan sebuah pengendalian langsung (batas) dari umlah
barang setengah adi di antara sel.
• Jika terdapat ka*asan penumpukan barang !ang berdekatan# maka sebuah
sistem dua-kartu dapat digunakan-sebuah kartu beredar di antara pemakai dan
ka*asan penumpukan barang# dan !ang lain beredar di antara ka*asan
penumpukan barang dan area produksi.
:ambar di atas adalah diagram titik persediaan keluar dengan tanda is!arat-peringatan.
.3 /enentukan Jumlah 'artu 'anban atau 'ontainer
Ban!akn!a kartu kanban# atau kontainer# dalam sebuah sistem JIT menentukan
umlah persediaan !ang diperintahkan. 9ntuk menentukan ban!akn!a kontainer
!ang mundur dan mau di antara area penggunaan dan area produksi# pertama-
tama pihak manaemen menentukan ukuran dari setiap kontainer. al ini
dilaksanakan dengan cara menghitung ukuran lot# menggunakan sebuah model
seperti model kuantitas dengan cara menghitung umlah lot# menggunakan
sebuah model seperti model kuantitas pesanan produksi. "engaturan ban!akn!akontainer !ang melibatkan pengetahuan (1) lead time !ang diperlukan untuk
menghasilkan suatu kontainer komponen dan () umlah persediaan pengaman
!ang diperlukan untuk menaga ketidakpastian atau ariabilitas dalam sistem
tersebut. Ban!akn!a kartu kanban dihitung sebagai berikut0
Jumlah kanban (kontainer) ?
atau
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
27/33
k ?
8ontoh0
obs Baker! menghasilkan kue angka pendek !ang akan dikirimkan ke toko
bahan makanan "emilikn!a# 'en obbs# ingin mencoba mengurangi persediaan
dengan beralih ke sistem kanban. Ia telah mengumpulkan data berikut dan
meminta Anda untuk men!elesaikan pro!ek dengan memberitahukan kepadan!a
umlah kanban (kontainer) !ang diperlukan.
"ermintaan harian (&) ? 4@@ kue
Lead time produksi (L) ? hari
"ersediaan pengaman (+) ? hari
9kuran kontainer (!ang ditentukan dengan basis ukuran pesanan produksi 76)
? 4@ kue
Ja*aban
"ermintaan selama lead time (? lead time > permintaan harian ? hari > 4@@
kue?) 1.@@@
"ersediaan pengaman ? 4@
Jumlah kanban (kontainer) !ang diperlukan
?
?
? 4
.4 'elebihan 'anban
kontainer biasan!a sangat kecil# pada senilai beberapa am produksi. +istem
!ang demikian memerlukan ad*al !ang ketat. Jumlah kecil harus diproduksi
beberapa kali dalam sehari. "roses harus beralan lancar dengan ariabilitas kecil
dalam kuntitas lead time karena setiap kekurangan akan berdampak secara
langsung pada sistem secara keseluruhan. 'anban memberikan penekanan
tambahan untuk memenuhi ad*al# mengurangi bia!a dan *aktu !ang
diperlukan oleh setup# dan penanganan material !ang hemat.
Apakah disebut kanban atau selainn!a# keuntungan dari persediaan !ang kecil
dan penarikan material melalui pabrik !ang dilakukan han!a ketika diperlukan
sangat penting. +ebagai contoh# batch !ang kecil menadikan umlah material!ang cacat atau terunda !ang sangat terbatas. "ermasalahan tampak elas
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
28/33
dalam seketika. Ban!ak aspek persediaan !ang tidak baikC han!a satu aspek-
ketersediaan-!ang baik. &iantara aspek !ang tidak baik adalah kualitas buruk#
keusangan# kerusakan# ruang !ang penuh# aset !ang mengikat# asuransi !ang
meningkat# penanganan material !ang meningkat# dan kecelakaan !ang terus
meningkat. +istem kanban menekankan semua hal negati, pada persediaan.
+istem kanban di pabrik sering menggunakan kontainer standar dan bisa
digunakan kembai untuk melindungi seumlah tertentu !ang akan dipindahkan.
'ontainer seperti ini uga diperbolehkan dalam rantai pasokan. 'ontainer !ang
terstandarisasi mengurangi beban dan bia!a penualan# menghasilkan lebih
sedikit ruang !ang terbuang dalam kereta gendeng# dan memerlukan lebih
sedikit tenaga kera untuk mengemas# membongkar# dan men!iapkan item.
.D +asaran 'emitraan JIT
7mpat sasaran kemitraan JIT adalah0
1. "enghilangan aktiitas !ang tidak perlu. +ebagai contoh# dengan adan!a para
pemasok !ang baik# maka aktiitas penerimaan dan inspeksi berikutn!a tidak
diperlukan dalam JIT.
. "enghapusan persediaan di pabrik. JIT mengirimkan material ke tempat dan
saat diperlukan. "ersediaan bahan baku diperlukan han!a ika terdapat alasan
untuk me!akini bah*a pemasok tidak dapat diandalkan. &emikian uga# bagian
atau komponen harus dikirimkan dalam lot kecil secara langsung ke departemen
!ang akan menggunakann!a ketika dibutuhkan.
2. "enghapusan persediaan !ang transit. :eneral /otors pernah memperkirakan
bah*a pada setiap saat# lebih dari setengah persediaann!a berada dalam proses
transit. &epartemen pembelian modern saat ini menunukkan pengurangan
persediaan dalam transit dengan cara memberikan harapan kepada para
pemasok dan calon pemasok untuk mengambil lokasi di dekat bangunan pabrik
dan melakukan pengiriman kacil !ang sering. +emakin pendek aliran material
pada saluran sumber da!a# semakin sedikit umlah persediaan.
3. "enghilangan para pemasok !ang lemah. 'etika sebuah perusahaan
mengurangi seumlah pemasok# maka hal ini berarti meningkatkan komitmen
angka panang. 9ntuk memperoleh kualitas dan keandalan !ang terus
meningkat# penual dan pembeli memiliki kepahaman !ang sama dan
keperca!aan !ang timbal balik. /encapai pengiriman pada saat han!a bila
diperlukan dan dengan umlah !ang dibutuhkan uga membutuhkan kualitas
!ang sempurna-atau sebagaimana !ang uga dikenal sebagai cacat nol (Eero
de,ect). Tentu saa# baik pemasok maupun sistem pengiriman harus sempurna.
.F "erhatian para "emasok
9ntuk membangun kemitraan JIT# beberapa perhatian pemasok harus dia*ab."erhatian pemasok tersebut meliputi0
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
29/33
1. 'einginan untuk diersifkasi. Ban!ak pemasok tidak ingin terikat dengan
kontrak angka panang dengan han!a satu pelanggan. "ersepsi pemasok adalah
bah*a mereka akan dapat mengurangi risiko ika mempun!ai beberapa
pelanggan.
. "enad*alan pelanggan !ang lemah. Ban!ak pemasok han!a memiliki sedikitke!akinan pada kemampuan pembeli untuk mengurangii pesanan menadi
ad*al !ang lancar dan terkoordinasi.
2. "erubahan teknik. "erubahan teknik !ang sering# dengan lead-time !ang tidak
cukup bagi para pemasok untuk men!elesaikan perubahan perkakas dan proses#
merupakan malapetaka bagi JIT.
3. Jaminan mutu. "roduksi dengan tidak ada cacat# dianggap tidak realistis oleh
ban!ak pemasok.
4. 9kuran lot kecil. "ara pemasok sering memiliki proses !ang dirancang untukukuran lot besar dan melihat bah*a pen!erahan !ang sering kepada pelanggan
dalam lot kecil sebagai cara untuk memindahkan bia!a pen!impanan kepada
pemasok.
D. 'edekatan. Bergantung kepada lokasi pelanggan# pen!erahan !ang sering dari
pemasok dalam lot kecil mungkin terlihat menadi penghalang secara ekonomis.
.< Tata Letak JIT
Tata letak JIT (JIT la!out) mengurangi bentuk lain pemborosan-!aitu# pergerakan.
Bergerakn!a material pada suatu lantai pabrik (atau kertas di kantor) tidakmemberi nilai tambah. +ebagai konsekuensin!a# tata letak Geksibel !ang
mengurangi bergerakn!a orang dan material !ang dibutuhkan. Tata letak JIT
memindahkan material secara langsung ke lokasi !ang diperlukan. +ebagai
contoh# sebuah lini perakitan harus dirancang dengan titik pen!erahan di dekat
lini perakitan tersebut# sehingga material tidak perlu dikirimkan terlebih dahulu
ke departemen penerimaan di tempat lain dalam pabarik# kemudian dipindahkan
lagi. Inilah !ang dilakukan =5 8orporationHs rangler &iision di :reensboro#
orth 8arolina. +ekarang denim dikirimkan secara langsung ke lini perakitan. &i
saat tata letak mengurangi arak# perusahaan uga dapat menghemat ruang dan
menghapuskan area potensial untuk persediaan !ang tidak dikehendaki.
Berikut ini Taktik Tata Letak
1. /embangun sel kera untuk keluarga produk
. /emperkecil arak
2. /endesain ruang berukuran kecil untuk persediaan
3. /eningkatkan komunikasi kar!a*an
4. /enggunakan alat poka-!oke
D. /embangun peralatan !ang Geksibel atau dapat dipindahkan
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
30/33
F. /elatih silang para pekera untuk menambah Geksibilitas
.; &ak pada 'ar!a*an
'ar!a*an !ang bekera bersama dilatih secara bersilang sehingga mereka dapat
memba*a efsiensi dan Geksibilitas pada sel kera. Tata letak JIT menadikankar!a*an dapat bekera sama sehingga mereka dapat menceritakan
permasalahan dan peluang untuk perbaikan satu sama lain. +aat tata letak
men!ediakan operasi berurutan# umpan balik dapat segera didapat. 8acat
adalah suatu pemborosan. +aat para pekera menghasilkan unit satu demi satu#
mereka mengui setiap komponen atau produk pada setiap langkah produksi
berikutn!a. /esin dalam sel kera dengan ,ungsi penguian mandiri $poka-!oke%
mendeteksi teradin!a cacat dan berhenti secara otomatis. +ebelum JIT
ditetapkan# produk cacat digantikan# dan diambil dari persediaan. 'arena
kelebihan persediaan tidak dipertahankan pada ,asilitas JIT# maka tidak terdapat
pen!angga seperti itu. /embuat produk secara benar pada pertama kali adalah
hal !ang kritis.
.1@ JIT &alam +ektor Jasa
+emua teknik JIT dalam hubungann!a dengan para pemasok# tata letak#
persediaan dan penad*alan digunakan dalam sektor asa.
• "emasok
+eperti !ang telah dicatat# hampir setiap restoran berhadapan dengan para
pemasok dalam basis JIT. Kang tidak# pada umumn!a gagal. "emborosan sangat
elas-makanan terbuang dan pelanggan mengeluh.
• Tata Letak
Tata letak JIT diperlukan dalam dapur restoran# di mana makanan dingin harus
disaikan dingin dan makanan hangat disaikan hangat. +ebagai contoh#
/c&onaldHs telah mengatur kembali tata letak dapurn!a dengan bia!a !ang
begitu besar untuk menghemat *aktu proses produksi# sehingga mempercepat
pen!erahan ke pelanggan. &engan proses !ang baru# /c&onaldHs dapat
menghasilkan hamburger pesanan dalam *aktu 34 detik. Tata letak membuat
perbedaan pada proses pengambilan bagasi pada perusahaan penerbangan#saat pelanggan mengharapkan tas ba*aan mereka tepat pada *aktun!a (ust-in-
time).
• "ersediaan
+etiap pialang saham menurunkan persediaan hingga mendekati nol.
'eban!akan pesanan ual dan beli teradi pada basis JIT karena sebuah pesanan
ual atau beli !ang tidak dieksekusi tidaklah dapat diterima oleh keban!akan
klien. +eorang pialang mungkin berada dalam masalah !ang serius ika menahan
sebuah perdagangan !ang tidak dieksekusi. &engan cara !ang sama#
/c&onaldHs mempertahankan persediaan barang adi han!a 1@ menitC setelahitu# dibuang. umah sakit uga menalankan persediaan secara JIT dan
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
31/33
persediaan pengaman !ang rendah# bahkan untuk persediaan !ang kritis seperti
obat ,armasi# dengan membangun aringan komunikasi sebagai sistem
cadangan. &engan cara ini# ika sebuah apotek kehabisan obat !ang diperlukan#
maka anggota aringan dapat men!ediakann!a pada pengiriman hari berikutn!a.
• "enad*alan
"ada loket tiket perusahaan penerbangan# ,okus sebuah sistem JIT adalah
permintaan pelanggan# tetapi bukann!a dipenuhi oleh persediaan produk !ang
ber*uud# melainkan harus dipenuhi oleh kar!a*an. /elalui penad*alan !ang
rumit# kar!a*an loket tiket perusahaan penerbangan muncul tepat *aktu untuk
dapat memenuhi permintaan pelanggan# dan mereka men!ediakan pela!anan
berdasarkan JIT. &engan kata lain# kar!a*an diad*alkan# dan bukann!a
$barang% !ang disimpan sebagai persediaan. "enad*alan kar!a*an merupakan
hal !ang kritis. "ada sebuah salon kecantikan# ,okus han!a sedikit berbeda0
pelanggan diad*alkan untuk me!akinkan dila!ani secara JIT. &engan cara !angsama# /c&onaldHs sebagai restoran paling cepat sai# penad*alan kar!a*an
dihitung hingga setiap 14 menit berdasarkan pada prediksi permintaan !ang
akurat. Apalagi# produksi !ang dilakukan dalam lot kecil untuk memastikan
bah*a hamburger !ang segar dan panas dikirimkan dengan tepat *aktu.
+ingkatn!a# baik kar!a*an maupun produksi diad*alkan berdasarkan JIT untuk
memenuhi permintaan tertentu.
9ntuk mengirimkan barang dan asa kepada pelanggan dalam permintaan !ang
berubah secara terus-menerus# para pemasok harus dapat diandalkan#
persediaan !ang ramping (lean)# siklus *aktu !ang singkat# dan ad*al !ang
cepat. isu ini sekarang dikelola dengan sangat berhasil pada ban!ak perusahaanterlepas dari enis produk mereka. Teknik JIT secara luas digunakan baik oleh
perusahaan penghasil barang maupun asaC mereka han!a terlihat berbeda.
BAB III
PENUTUP
2.1 'esimpulan
JIT dan produksi lean merupakan flosof dari perbaikan !ang berkelanutan.
"roduksi lean dimulai dengan ,okus pada keinginan pelanggan# tetapi kedua
konsep men,okuskan untuk memangkas semua pemborosan keluar dari proses
produksi. 'arena pemborosan ditemukan pada segala sesuatu !ang tidak
memberikan nilai tambah# maka organisasi JIT dan lean memberikan niali
tambah secara efsien dibandingkan dengan perusahaan lain. "emborosan teradi
ketika produk !ang cacat diproduksi dalam proses produksi atau oleh para
pemasok di luar. JIT dan produksi lean men!erang pemborosan *aktu !ang
teradi karena penad*alan !ang lemahC mereka men!erang pemborosan padakosongn!a persediaanC mereka men!erang pemborosan dari peralatan dan
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
32/33
pemesinan !ang kurang terpelihara. arapann!a adalah kar!a*an !ang memiliki
komitmen# diberda!akan# dan bekera dengan para manaemen dan pemasok
!ang uga memiliki komitmen untuk membangun sistem !ang memberikan
respons terhadap pelanggan dengan bia!a !ang lebih rendah dan kualitas !ang
lebih tinggi.
2. +aran
&ari uraian makalah ini# pen!usun merekomendasi pentingn!a untuk menguasai
sistem JIT dan produksi lean dalam mendukung perusahaan mengurangi atau
bahkan meniadakan pemborosan karena adan!a persediaan# karena persediaan
dianggap dapat memberikan beban dan uga sistem JIT membantu perusahaan
untuk mencapai skala efsiensi !ang tinggi dan pentingn!a bermitra dengan
pemasok dalam me!ediakan bahan baku material sehingga mencapai hubungan
timbal balik !ang saling menguntungkan guna menentukan keberhasilan JIT.
DAFTAR PUSTAKA
eiEer# Ja! dan Barr! ender. 6pertions /anagement Fedition (BahasaIndonesia). Jakarta0 +alemba 7mpat# @@4.
8hase# ichard B# 5. obert Jacobs dan icholas J. Auilano. 6perations
/anagement ,or 8ompetitie Adantage 11edition. e* Kork0 /c:ra*-ill# @@D
http0MMid.m.*ikipedia.orgM*ikiMproduksiNramping
http0MM*irausahamandirisb!.blogspot.comM@11M@3Mto!ota-production-s!stem-tps-
membuat.htmlm?1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/produksi_rampinghttp://wirausahamandirisby.blogspot.com/2011/04/toyota-production-system-tps-membuat.html?m=1http://wirausahamandirisby.blogspot.com/2011/04/toyota-production-system-tps-membuat.html?m=1http://id.m.wikipedia.org/wiki/produksi_rampinghttp://wirausahamandirisby.blogspot.com/2011/04/toyota-production-system-tps-membuat.html?m=1http://wirausahamandirisby.blogspot.com/2011/04/toyota-production-system-tps-membuat.html?m=1
-
8/18/2019 Bahan BAB 10 Manajemen Operasional
33/33
&iposkan oleh Ardi!anti /adid di @1.3D
'irimkan Ini le*at 7mail BlogThisOBerbagi ke T*itterBerbagi ke 5acebookBagikan ke
"interest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
https://plus.google.com/111389200731244521711http://ardiyantim.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://ardiyantim.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=facebookhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=pinteresthttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=pinteresthttps://plus.google.com/111389200731244521711http://ardiyantim.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=facebookhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=pinteresthttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7453918667530645048&postID=1500668156533989624&target=pinterest