bahan aktif dermoterapi.pptx

24

description

dermoterapi

Transcript of bahan aktif dermoterapi.pptx

Page 1: bahan aktif dermoterapi.pptx
Page 2: bahan aktif dermoterapi.pptx

1. Alumunium asetatContoh : larutan burowi yang mengandung alumunium salisilat 5% .

efek : astringen dan antiseptic ringan.

Jika hendak digunakan sebagai kompres diencerkan 1:10.

2. Asam asetatDipakai sebagai larutan 5% untuk kompres

Fungsi : antiseptic untuk infeksi pseudomonas

BAHAN AKTIF

Page 3: bahan aktif dermoterapi.pptx

3. Asam benzoate. Mempunyai sifat antiseptik terutama fungidal. Digunakan dalam

salap, contohnya adalah salap Whitfield dengan konsentrasi 5%Menurut British Pharmaceutical Codex susunannya demikan : R/ Acidi benzoidi 5

Acidi salicylici 3Petrolati 28Olei cocos 64

• Modifikasi salap tersebut ialah A.A.V.II yang di bagian kami digunakan untuk jamur superfisial. Salap tersebut berisi asam salisilat 6% dan asam benzoat 12%. Sedangkan salap lain ialah A.A.V berisi asam salisilat 3% dan asam benzoat 6%, jadi konsentrasi bahan aktifnya hanya separuhnya.

Page 4: bahan aktif dermoterapi.pptx

4. Asam Borat Konsentrasinya 3%, tidak dianjurkan dipakai

sebagai bedak, kompres atau dalam salap karena efek antiseptiknya sangat sedikit dan dapat bersifat erosif, terutama pada bayi.

Page 5: bahan aktif dermoterapi.pptx

5. Asam salisilat• Merupakan zat keratolitik, efeknya mengurangi proliferasi epitel

dan normalilasi keratinisasi yang terganggu.• Pada konsentrasi rendah(1-2%) mempunyai efek keratoplastik

yaitu menunjang pembentukan keratin yg baru.• Pada konsentrasi tinggi (3-20%) bersifat keratolitik dan dipakai

untuk keadaan dermatosis yang hiperkeratotik• Pada konsentrasi tinggi (40%) dipakai untuk kelainan yang

dalam misalnya kalus dan varuka plantaris.• Asam salisilat dalam konsentrasi 1% dipakai sebagai kompres, bersifat

antiseptik

6. Asam undesilenatbersifat antimikotik dengan konsentrasi (5%) dalam salep atau krim. Dicampur dengan garam seng (Zn undecylenic) 20%

Page 6: bahan aktif dermoterapi.pptx

7. Asam Vit. A (tretinoin, asam retinoat)Efek :

• Memperbaiki keratinisasi menjadi normal, jika terjadi gangguan• Meningkatkan sintesis DNA dalam epitel germinatif• Meningkatkan mitosis• Menebalkan stratum granulosum• Menormalkan parakeratosisIndikasi :• Penyakit dengan sumbatan folikular• Hyperkeratosis• Proses penuaan kulit akibat sinar matahari.

Page 7: bahan aktif dermoterapi.pptx

8. Benzokain

Bersifat anestesia. Konsentrasinya ½ - 5%, tidak larut dalam air, lebih larut dalam minyak (1:35), dan lebih larut lagi dalam alkohol.

9. Benzyl benzoate cairan yang berkhasiat sebagai skabisid dan pedikulosid. Digunakan

smulsi dengan konsentrasi 20% atau 25%10. Campora

• Konsentrasinya 1 – 2%, bersifat antipruritus. Berdasarkan penguapan at tersebut sehingga terjadi pendinginan. Dapat dimasukan ke dalam bedak atau bedak kocok yang mengandung alkohol agar dapat larut. Juga dapat dipakai dalam bentuk salap dan krim.

Page 8: bahan aktif dermoterapi.pptx

11. Kortikosteroid topical

Klasifikasi Nama Dagang Nama Generik

Golongan I (super Poten) Diprolene ointPsorcon oint

Betamethasone dipropionate 0,05%Diflorasone diacetate 0,05%

Golongan II (Potensi Tinggi) Cyclocort ointElocon oint

Amcinonide 0,1%Momethasone furoate 0,01%

Golongan III (Potensi Tinggi) Aristocort A OintCutivate Oint

Triamicinolone Acetonide 0.1%Fluticasone propionate 0,005%

Golongan IV (Potensi Medium) Cordran OintWestcort oint

Flurandrenolide 0,05%Hydrocortisone Valerate 0.2%

Golongan V (Potensi Medium) Locoid Oint Hydrocortisone Butyrate 0.1%

Golongan VI (Potensi Medium) Aclovate oint Aclometasone 0.05%

Golongan VII(Potensi Lemah) Obat topical dengan hidrokortison, deksametasone, glumetalon, prednisolone, metilprednisolon

Page 9: bahan aktif dermoterapi.pptx

IndikasiBersifat paliatif dan supresif, bukan kausatif

Responsif• Psoriasis• Dermatitis atopic• Dermatitis kontak• Dermatitis seboroik• Neurodermatitis sirkumskripta• Dermatitis numularis• Dermatitis statis• Dermatitis venerate• Dermatitis interginosa• Dermatitis solaris

Kurang responsif• Lupus Eritematous discoid• Psoriasis pada telapak tangan

dan kaki• Nekrobiosis lipoidika

diabetikorum• Vitiligo• Granuloma anulare• Sarkoiditis• Liken planus• Pemfigoid• Eksantema fikstum

Page 10: bahan aktif dermoterapi.pptx

• Keloid• Jaringan parut hipertofik• Alopesia areata• Akne berkista• Prurigo nodularis• Morfea• Dermatitis dengan likenifikasi• Liken amyloidosis• Sebagian vitiligo

Responsif terhadap Kortikosteroid Intralesi

Page 11: bahan aktif dermoterapi.pptx

PEMILIHAN

Cara aplikasi :• Mengoleskan 2-3x/hari• Lihat gejala tafilaksis

Lama pemakaian :• Steroid lemah 2-4 minggu• Steroid kuat < 2 minggu

APLIKASI

Luas/jenis lesi Jenis penyakit kulit Vehikulum Lokalisasi lesi Usia penderita

Page 12: bahan aktif dermoterapi.pptx

EFEK SAMPING

• K.T lemah (bayi, kelainan akut• K.T sedang (subakut)• K.T kuat (kelainan kronis yang tebal)• Perbaikan kurangi dosis /waktu

pemakaian.• Daerah lipatan k.T lemah/sedang• Tidak boleh digunakan pada infeksi

jamur, mikobakterium, dan virus. • Hati-hati penggunaan disekitar mata

pencegahan timbulnya glaukoma dan katarak

• Terapi intralesi dibatasi 1mg dan dosis maksimum 10mg.

PENCEGAHAN efek sampingPenggunaan K.T jangka waktu lama

Penggunaan K.T kuat atau sangat kuat• Atrofi• Striae atrofise• Telengiektasis• Purpura• Dermatitis akneiformis• Hipertrikosis• Hipopigmentasi• Dermatitis perioral• Menghambat penyembuhan ulkus• Mudah terjadi infeksi sekunder yg meluas• Gambaran klinis peny. infeksi menjadi

kabur

Page 13: bahan aktif dermoterapi.pptx

12. Menthol Bersifat antipruritik, contohnya adalah camphora. Untuk

pemakaian campora biasanya digunakan konsentrasi ¼ - 2 %.

13. Podofilin• Digunakan sebagai tingtur untuk kondiloma akuminatum. Biasanya

digunakan dengan konsentrasi 25%. Setelah 4-6 jam hendaknya dicuci.

14. Selenium Disulfid• Digunakan sebagai sampo dengan konsentrasi 1% pada dermatitis

seboroik pada kepala dan tinea vesikolor

15. Sulfur• Bersifat antiseboroik, anti akne, anti skabies, anti bakteri gram

positive dan anti jamur. Biasanya digunakan dalam konsentrasi 4-20%. dalam pasta, krim, salep, dan bedak kocok. Contoh : salap 2-4, losio Kummerfeldi

Page 14: bahan aktif dermoterapi.pptx

Merupakan hasil destilasi kering, berasal dari:1. Batu bara ( ex: liantral dan likuor karbonis detergens)2. Kayu (ex: oleum kadini )3. Fosil (ex: iktiol)Yang sering digunakan ialah likuor karbonis detergens sebab memiliki efek

antipruritus, antiradang, antiekzem, antiakantosis keratoplastik, digunakan pada psoriasis dermatitis kronik

Efek samping pemakaian ter yang berasal dari batu bara dapat terjadi folikulitis dan ter akne dan karsinogen tetapi pada pemakaian yang lama.

16. Ter

Page 15: bahan aktif dermoterapi.pptx

17. Urea Digunakan untuk iktiosis atau xerosis kutis. Pada konsentrasi 10%

dalam krim memiliki efek sebagai emolien. dapat dipakai untuk iktiosis atau xerosis kutis. Pada konsentrasi 40% melarutkan protein.

\

18. Zat Antiseptik• Bersifat bakteriostatik atau antiseptik, terdapat beberapa

golongan diantaranya:• 1. Golongan alkohol• 2. Golongan fenol- Fenol- Timol- Resorsinol- Heksaklorofen

Page 16: bahan aktif dermoterapi.pptx

3. Golongan halogenYodium bersifat bakteriostatik misalnya tingtur yodium dan lugol. Khasiatnya antibakterial dan antimikotik dengan konsentrasi 1%.

4. Zat pengoksidasi (biasa digunakan sebagai disinfektan pada dermatitis)- Permanganas kalikus- Benzoil peroksid

5. Senyawa logam berat- Merkuri- Perak • a. Larutan perak nitrat (biasa digunakan pada ulkus

mengandung pus)• b. Sulfadiazid perak (biasanya digunakan pada luka bakar).

- Zat warn• Memiliki efek astringen dan antiseptik selain itu mempunyai efek

antimikroba terhadap candida albicans.

Page 17: bahan aktif dermoterapi.pptx

19. Obat Imunomodulator topikal Salah satu contohnya adalah Takrolimus (TKL) yaitu suatu

macrolaktam yang pertama-tama diisolasi dari streptomyces. Indikasi : terutama untuk dermatitis atopik.

Contoh lain : pimekrolimus yang mekanisme kerja sama dengan TKL.

Page 18: bahan aktif dermoterapi.pptx

• ANTIHISTAMIN - Competitive inhibitor - Efek lain : - Antiemetik, Sedatif

- Antikonvulsan - Anestesi lokal

- Contoh : - Klorfeniramin maleat - Difenhidramin, Prometazin - Klortrimeton, Loratadin- Fexofenadin, Cetirizin

Pengobatan Sistemik

Page 19: bahan aktif dermoterapi.pptx

• KORTIKOSTEROID– Peroral– Parenteral– Interdermal

Contoh : kortison, hidrokortison, prednison, triamsinolon, betametason, deksametason.

• Kontra indikasi :– Absolut : ulkus peptikum– Relatif : TBC, DM, hipertensi dan kehamilan

Page 20: bahan aktif dermoterapi.pptx
Page 21: bahan aktif dermoterapi.pptx

Nama penyakit Macam KS dan dosis sehariDermatitis Prednison, 4 x 5 mg / 3 x 10 mg

Erupsi alergi obat ringan Prednison 3 x 10 mg / 4 x 10 mgSJS dan TEN Deksametason, 6 x 5 mgEritroderma Prednison 3 x 10 mg / 4 x 10 mgReaksi Lepra Prednison 3 x 10 mg

Lupus Eritematosus Diskoid Prednison 3 x 10 mgPemfigoid bulosa Prednison 40 – 80 mgPemfigus vulgaris Prednison 60 – 150 mgPemfigus foliaseus Prednison 3 x 20 mg

Pemfigus eritematosa Prednison 3 x 20 mgPsoriasis pustulosa Prednison 4 x 10 mg

Reaksi Jarish-Herxheimer Prednison 20 - 40 mg

Indikasi dan Dosis

Page 22: bahan aktif dermoterapi.pptx

• Bila penggunaan KT yang lama dan berlebihan, penggunaan KT potensi kuat atau sangat kuat atau penggunaan secara oklusif.

• Makin tinggi potensinya maka makin cepat terjadinya efek samping.

Gejala efek samping :• Atrofi, Striae atrofise, Telangiektasis, Purpura, Dermatosis

akneiformis, hipertrikosis setempat, hipopigmentasi, dermatitis perioral, menghambat penyembuhan ulkus, infeksi mudah terjadi dan meluas, gambaran klinis penyakit infeksi menjadi kabur (contoh tinea incognito)

Efek samping

Page 23: bahan aktif dermoterapi.pptx

Cara Pemberian

Cara pemberian preparat glukokortikosteroidsistemik:• Dosis harian tunggal (single daily dose) • Dosis harian terbagi (divided dose)• Dosis selang-seling (alternate-day dose)

Page 24: bahan aktif dermoterapi.pptx

SEKIANDANTERIMAKASIH