Bahan Afrika

4
Resistensi Bangsa Afrika Terhadap Kedatangan Bangsa Spanyol Kedatangan para koloni di afrika mendapat respon yang berbeda-beda. Begitu juga terhadap sistem yang di terapkan oleh para koloni di wilayah afrika. Hal ini tentu saja mempengaruhi lama tidaknya kekuasan koloni atas bangsa afrika. Berdasarkan perjanjian Tordesillas, Portugal mempunyai hak untuk menguasai seluruh wilayah Afrika, akan tetapi Spanyol juga memproleh daerah koloni di benua Afrika. Bagi Spanyol daerah koloni yang paling berarti terletak di wilayah Maroko, karena di wilayah tersebut terpadat jumlah penduduknya, yaitu sekitar 1 juta orang. Wilayah yang sangat kecil tersebut hanya digunakan sebagai pangkalan militer untuk menjaga kestabilan negeri induk, selain itu wilayah koloni tersebut juga digunakan sebagai basis rute perdagangan antara Eropa dengan koloni Spanyol lainnya di benua Afrika dan Amerika. Pada tahun 1860 setelah perang Tetuan Maroko menyerahkan Sidi Ifni kepada Spanyol. Selain itu di tahun 1911 marocco di bagi menjadi dua antara Prancis dengan spanyol. Akibat ketidakberesan

description

Resistensi bangsa afrika terhadap kedatangan bangsa spanyol

Transcript of Bahan Afrika

Page 1: Bahan Afrika

Resistensi Bangsa  Afrika Terhadap Kedatangan Bangsa Spanyol

Kedatangan para koloni di afrika mendapat respon yang berbeda-beda. Begitu juga terhadap sistem 

yang di terapkan oleh para koloni di wilayah afrika. Hal ini tentu saja mempengaruhi lama tidaknya kekuasan 

koloni  atas bangsa afrika.  Berdasarkan perjanjian Tordesillas,  Portugal  mempunyai  hak untuk menguasai 

seluruh wilayah Afrika,  akan tetapi  Spanyol   juga memproleh daerah koloni  di  benua Afrika.  Bagi  Spanyol 

daerah koloni  yang paling berarti   terletak  di  wilayah Maroko,  karena di  wilayah  tersebut   terpadat   jumlah 

penduduknya,   yaitu   sekitar   1   juta   orang.  Wilayah   yang   sangat   kecil   tersebut   hanya   digunakan   sebagai 

pangkalan militer untuk menjaga kestabilan negeri  induk, selain itu wilayah koloni tersebut  juga digunakan 

sebagai basis rute perdagangan antara Eropa dengan koloni Spanyol lainnya di benua Afrika dan Amerika.

Pada tahun 1860 setelah perang Tetuan Maroko menyerahkan Sidi Ifni kepada Spanyol. Selain itu di 

tahun 1911 marocco di  bagi  menjadi  dua antara Prancis  dengan spanyol.  Akibat  ketidakberesan ditubuh 

militer, akhirnya terjadi pemberontakan di kalangan tentara Spanyol sendiri pada tahun 1921. Pemberontakan 

ini menyebabkan posisi Spanyol terancam, tetapi pemberontakan ini segera dapat dipulihkan. Spanyol juga 

membangun infrastrukutur perekonomian yang memadai di daerah tersebut, sehingga daerah koloni Spanyol 

pada masa itu merupakan salah satu daerah yang termaju, dibandingkan dengan daerah koloni di  benua 

Afrika lainnya. Pada tahun 1956 Perancis mengakui kemerdekaan Maroko. Kemudian sultan Mohammed V 

mengadakan perundingan kepada pemerintah Spanyol agar sisa daerah Maroko yang masih dikuasai oleh 

Spanyol   dikembalikan   kpada   pemerintahan   Maroko.   Akhirnya   dengan   dihapuskannya   pemerintahan 

internasional di Tanger, maka akhirnya Maroko menjadi negara yang bersatu dan merdeka sepenuhnya. Atas 

desakan dunia internasional, akhirnya Spanyol menyerahkan Sidi Ifni ke Maroko.

Pada  tahun 1959, wilayah koloni  Spanyol di  Guinea mendapatkan perlakuan yang sama dengan 

provinsi di daerah Spanyol lainnya. Akan tetapi atas desakan para nasionalis Guinea dan PBB, maka Spanyol 

Page 2: Bahan Afrika

akhirnya memberikan kemerdekaan pada bulan Maret 1968, setelah menjadi negara merdeka Guinea memilki 

pendapatan tertinggi dibandingkan negara-ngara Afrika lainnya yang baru saja merdeka. 

Rivalitas yang terjadi antara Spanyol dengan Portugal telah berlangsung sangat lama. Persaingan 

tersebut juga terjadi di benua Afrika, berdasarkan perjanjian Tordesillas maka seluruh wilayah di benua Afrika 

hanya berhak dikuasai oleh Portugal. Sebagai gantinya spanyol bebas menguasai seluruh benua Amerika. 

Dengan  dominasai   yang  sangat  besar  sejak  awal  abad  ke  15  Portugal  mampu menguasai   seluruh   rute 

perdagangan di Afrika, dan keadaan ini bertahan hingga lebih dari 250 tahun. Ketika bangsa-bangsa Eropa 

lainnya tertarik dengan benua Afrika maka timbullah suatu konflik antara negara-negara tersebut, tetapi hal 

tersebut berhasil diatasi dengan diadaknnya konferensi Berlin, yang mengatur adanya pembagian wilayah-

wilayah koloni di benua Afrika. Sejak saat  itu wilayah kekuasaan Portugal didaerah benua Afrika semakin 

lemah. Tentu saja hal ini membahayakan kedudukan politik Portugal karena pemerintah colonial dapat saja 

disetir oleh para penanam modal tersebut. Selain itu keadaan wilayah koloni Spanyol di Afrika sangat kecil 

sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap kestabilan daerah colonial lainnya. Wilayah yang kecil tersebut 

bagi spanyol digunakan untuk mengamankan rute perdagangan mereka, selain itu selama mempertahankan 

wilayah mereka, banyak resistensi dari penduduk pribumi terutama yang telah terpengaruh oleh agama Islam.

Sumber : Modern Africa

Soeratman Darsiti. Sejarah Afrika Zaman Imperialisme Modern : Jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Vita . 1969. 

Page 3: Bahan Afrika

Soeratman Darsiti. Sejarah Afrika Zaman Imperialisme Modern : Jilid I1. Yogyakarta : Gadjah Mada Press. 

1974.