Peradaban Asia Afrika

29
Peradaban Asia Afrika dikenal sebagai awal mulanya manusia hidup dan bertingkah laku layaknya manusia modern.Sebagai peradaban tertua yang pernah dikenal, amatlah layak kita mengenal dan memahami bagaimana kehidupan mereka saat itu. berikut uraiannya.. A. Pusat-Pusat Peradaban Awal di Asia 1. Peradaban di India Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia. Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua. Di sebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah India dengan daerah lainnya di Asia. Antara Pegunungan Himalaya dan Hindu Kush terdapat Celah Kaibar. Celah Kaibar inilah yang dilalui oleh masyarakat India untuk menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain di Asia. Di tengah-tengah daerah India terdapat Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi India menjadi dua bagian, yaitu India Utara dan India Selatan. Pada daerah India bagian utara mengalir Sungai Shindu (Indus), Gangga, Yamuna, dan Brahmaputra. Daerah itu merupakan daerah yang subur sehingga sangat padat penduduknya. Di daerah itu pulalah muncul pusat peradaban awal di Asia, yaitu peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga. Peradaban Lembah Sungai Indus 1. Pusat Peradaban Peradaban Lembah Sungai Indus diketahui melalui penemuan- penemuan arkeologi-di Kota Harappa dan Mohenjodaro. Kota

description

peradaban kuno

Transcript of Peradaban Asia Afrika

Page 1: Peradaban Asia Afrika

Peradaban Asia Afrika dikenal sebagai awal mulanya manusia hidup dan bertingkah laku

layaknya manusia modern.Sebagai peradaban tertua yang pernah dikenal, amatlah layak kita

mengenal dan memahami bagaimana kehidupan mereka saat itu. berikut uraiannya..

A. Pusat-Pusat Peradaban Awal di Asia

            1. Peradaban di India

Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia

khususnya di Asia. Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama

anak benua. Di sebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi

pemisah India dengan daerah lainnya di Asia.

Antara Pegunungan Himalaya dan Hindu Kush terdapat Celah Kaibar. Celah Kaibar

inilah yang dilalui oleh masyarakat India untuk menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain di

Asia. Di tengah-tengah daerah India terdapat Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi

India menjadi dua bagian, yaitu India Utara dan India Selatan. Pada daerah India bagian utara

mengalir Sungai Shindu (Indus), Gangga, Yamuna, dan Brahmaputra. Daerah itu merupakan

daerah yang subur sehingga sangat padat penduduknya. Di daerah itu pulalah muncul pusat

peradaban awal di Asia, yaitu peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga.

Peradaban Lembah Sungai Indus

1. Pusat Peradaban

Peradaban Lembah Sungai Indus diketahui melalui penemuan-penemuan arkeologi-di

Kota Harappa dan Mohenjodaro. Kota Mohenjodaro diperkirakan sebagai ibukota daerah

Lembah Sungai Indus bagian selatan dan Kota Harappa sebagai ibukota Lembah Sungai Indus

bagian utara. Mohenjodaro dan Harappa merupakan pusat peradaban bangsa India pada masa

lampau.

2. Tata Kota

Di Kota Mohenjodaro dan terdapat gedung-gedung dan rumah tinggal serta pertokoan

dibangun secara teratur dan berdiri kukuh. Gedung-gedung dan rumah tinggal dan pertokoan itu

sudah terbuat dari batu bata lumpur.

Wilayah kota dibagi atas beberapa bagian atau blok yang dilengkapi jalan yang ada aliran

airnya.

Page 2: Peradaban Asia Afrika

3. Sistem Pertanian dan Pengairan

Daerah Lembah Sungai Indus merupakan daerah yang subur. Pertanian menjadi mata

pencaharian utama masyarakat India. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat telah berhasil

menyalurkan air yang mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai jauh ke daerah pedalaman.

Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian menunjukkan

bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki peradaban yang tinggi. Hasil-hasil

pertanian yang utama adalah padi, gandum, gula/tebu, kapas, teh, dan lain-lain.

4. Sanitasi (Kesehatan)

Masyarakat Mohenjodaro dan Harappa telah memperhatikan sanitasi (kesehatan)

lingkungannya. Teknik-teknik atau cara-cara pembangunan rumah yang telah memperhatikan

faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu rumah mereka sudah dilengkapi oleh

jendela.

5. Teknologi

Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi,

Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan,

seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas,

perak, dan berbagai macam meterai dengan lukisannya yang bermutu tinggi dan alat-alat

peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah

6. Pemerintahan

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain sebagai berikut :

a. Candragupta Maurya

Setelah berhasil menguasai Persia, pasukan Iskandar Zulkarnaen melanjutkan ekspansi

dan menduduki India pada tahun 327 SM melalui Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya.

Pendudukan yang dilakukan oleh pasukan Iskandar Zulkarnaen hanya sampai di daerah Punjab.

Pada tahun 324 SM muncul gerakan di bawah Candragupta. Setelah Iskandar Zulkarnaen

meninggal tahun 322 SM, pasukannya berhasil diusir dari daerah Punjab dan selanjutnya

berdirilah Kerajaan Maurya dengan ibu kota di Pattaliputra.

Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa

pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian

besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya. Dalam waktu singkat,

Page 3: Peradaban Asia Afrika

wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat iuas, yaitu daerah Kashmir di

sebelah barat dan Lembah Sungai Gangga di sebelah timur.

b. Ashoka

Ashoka memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-282 SM. Ashoka merupakan cucu

dari Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa yang

gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia menyaksikan korban

bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan dan tidak lagi melakukan

peperangan.

Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut agama Buddha.

Sejak saat itu Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Setelah Ashoka

meninggal, kerajaan terpecah-belah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering terjadi dan baru

pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah

belah itu. Maka berdirilah Kerajaan Gupta dengan Candragupta I sebagai rajanya.

7. Kepercayaan

Sistem kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat politeisme atau memuja

banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya dewa kesuburan dan kemakmuran (Dewi Ibu).

Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah binatang-binatang seperti buaya dan

gajah serta menyembah pohon seperti pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut dimaksudkan

sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa kesejahteraan dan

perdamaian.

Peradaban Lembah Sungai Gangga (India Kuno)

1. Pusat Peradaban

Pusat peradaban Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan

Pegunungan Windya-Kedna.

Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Arya yang termasuk

bangsa Indo-Jerman. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Bangsa

Arya memasuki wilayah India antara tahun 200-1500 SM, melalui Celah Kaibar di Pegunungan

Hirnalaya.

Bangsa Arya adalah bangsa peternak dengan kehidupan yang terus mengembara. Setelah

berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang

subur, akhirnya mereka hidup menetap.

Page 4: Peradaban Asia Afrika

Selanjutnya, mereka menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan

kebudayaannya. Kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan bangsa Dravida

dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu.

2. Pemerintahan

Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan

~an sistem pemerintahan masyarakat di daerah Lembah Sungai Indus. Runtuhnya Kerajaan

Maurya menjadikan keadaan kerajaan menjadi kacau dikarenakan peperangan antara kerajaan-

kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan yang kacau, mulai aman kembali setelah

munculnya kerajaan-kerajaan baru. Kerajaan-kerajaan tersebut di antaranya Kerajaan Gupta dan

Kerajaan Harsha.

a. Kerajaan Gupta

Pendiri Kerajaan Gupta adalah Raja Candragupta I dengan pusatnya di Lembah Sungai

Gangga. Pada masa pemerintahan Raja Candragupta I, agama Hindu dijadikan agama negara,

namun agama Buddha masih tetap dapat berkembang.

Masa kejayaan Kerajaan Gupta terjadi pada masa pemerintahan Samudragupta(Cucu

Candragupta 1). Pada masa pemerintahannya Lembah Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus

berhasil dikuasainya dan Kota Ayodhia ditetapkan sebagai ibukota kerajaan.

Pengganti Raja Samudragupta adalah Candragupta II, yang dikenal

sebagaiWikramaditiya. Ia juga bergama Hindu, namun tidak memandang rendah dan

mempersulit perkembangan agama Budha. Bahkan pada masa pemerintahannya berdiri

perguruan tinggi agama Buddha di Nalanda. Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan

rakyat semakin makmur dan sejahtera.. Kesusastraan mengalami masa gemilang. Pujangga yang

terkenal pada masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul "Syakuntala".

Perkembangan seni patung mencapai kemajuan yang juga pesat. Hal ini terlihat dari pahatan-

pahatan dan patung-patung terkenal menghiasi kuil-kuil di Syanta.

Dalam-perkembangannya Kerajaan Gupta mengalami kemunduran setelah meninggalnya

Raja Candragupta II. India mengalami masa kegelapan selama kurang lebih dua abad.

b. Kerajaan Harsha

Setelah mengalami masa kegelapan, baru pada abad ke-7 M muncul Kerajaan Harsha

dengan rajanya Harshawardana. Ibu kota Kerajaan Harsha adalah

Kanay.Harshawardana merupakan seorang pujangga besar. Pada masa pemerintahannya

Page 5: Peradaban Asia Afrika

kesusastraan dan pendidikan berkembang dan pesat. Salah satu pujangga yang terkenal pada

masa kerajaan Harshawardana adalah pujangga Bana dengan karyanya berjudul "Harshacarita".

Raja Harsha pada awalnya memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama

Buddha. Di tepi Sungai Gangga banyak dibangun wihara dan stupa, serta dibangun tempattempat

penginapan dan fasilitas kesehatan. Candi-candi yang rusak diperbaiki dan membangun candi-

candi baru. Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-1 1 M tidak pernah

diketahui adanya raja-raja yang pernah berkuasa di Harsha.

c. Kebudayaan Lembah Sungai Gangga

Di Lembah Sungai Gangga inilah kebudayaan Hindu berkembang, baik di wilayah India

maupun di luar India. Masyarakat Hindu memuja banyak dewa (Politeisme). Dewa-dewa

tersebut, antara lain, Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa Agni (Dewa

Api), dan lain sebagainya. Dalam agama Hindu dikenal dengan sistem kasta, yaitu pembagian

kelas sosial berdasarkan warna dan kewajiban sosial. Dalam perkembangan selanjutnya, sistem

kasta inilah yang menyebabkan munculnya agama Buddha. Hal ini dipelopori oleh Sidharta

Gautama.

Agama Buddha mulai menyebar ke masyarakat India setelah Sidharta Gautama mencapai

tahap menjadi Sang Buddha. Agama Buddha terbagi menjadi dua aliran, yaitu Buddha Mahayana

dan Buddha Hinayana. Peradaban Sungai Gangga meninggalkan beberapa bentuk kebudayaan

yang tinggi seperti kesusastraan, seni pahat, dan seni patung. Peradaban dari lembah sungai ini

kemudian menyebar ke daerah-daerah lain di Asia termasuk di Indonesia.

            2. Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina Kuno)

Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, yang sekarang

bernama Huang He). Wilayah yang sekarang bernama Cina, pada zaman dahulu disebut Chung-

Kuo (negara tengah). Mereka menyebut Chung-Kuo karena mereka yakin bahwa negerinya

terletak di tengahtengah dunia. Penduduknya pun disebut Chung Hwa (warga negara-negara

tengah). Di kawasan Cina ini mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Hwang-Ho (Sungai

Kuning) dan Sungai Yang Tse (yang sekarang bernama Chang Jiang). Pada daerah-daerah inilah

pertama kalinya tumbuh kebudayaan Cina. Tetapi kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh

dan berkembang di daerah Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho).

Tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Cina di Lembah Sungai Hwang-Ho didukung

oleh beberapafaktor sebagai berikut :

Page 6: Peradaban Asia Afrika

a. Air Sungai Hwang-Ho membeku pada musim dingin, sehingga sulit bagi masyarakat

Cina melaksanakan aktivitas kehidupannya.

b. Ketika musim semi tiba, salju-salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi

dataran rendah yang amat luas.

Keadaan tersebut dihadapi oleh masyarakat Cina dengan membuat tanggul raksasa.

Sungai Hwang-Ho disebut Sungai Kuning, karena air yang mengalir berwarna kuning.

Di Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh peradaban

manusia yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras Mongoloid

dengan ras Kaukasoid. Menurut cerita, pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah Sungai Hwang-

Ho telah berdiri pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu, tetapi masyarakatnya

belum mengenal tulisan. 

Sistem Pemerintahan, Pertanian dan Perdagangan, Aksara, Kepercayaan, Teknologi,

Kalender, Filsafat Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina Kuno) 

a. Sistem Pemerintahan

Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa pada zaman Cina Kuno, antara lain, sebagai berikut.

1. Dinasti Shang (1300-1027 SM)

Menurut penelitian sejarah Dinasti Shang merupakan dinasti yang kali pertama

memerintah Cina. Dinasti Shang beribu kota di Yin Chu (An-Yang). Kaisar Shang memerintah

sebagai raja imam (Priest King) dengan membagl-bagi kekuasaannya dalam 30 wilayah yang

diperintah oleh raja-raja bawahan.

2. Dinasti Chou (1027-221 SM)

Pemerintahan Dinasti Chou bersifat feodalisme. Pemerintahan langsung berada di bawah

kekuasaan kaisar, pemerintah daerah dipegang oleh para pembanh^J kaisar yang menguasai

daerah-daerah atas nama kaisar yang disebut raja vazal. Pada zaman Dinasti Chou muncul tokoh-

tokoh filsatat ternama Cina seperti Lao Tse, Kung Fu Tse, dan Meng Tse.

3. Dinasti Chin (221-206 SM)

Pemerintahan Dinasti Chin berbentuk kesatuan, dengan raja pertama bernama Chin Shih

Huang Ti. Pada masa pemerintahannya terjadi berbagai pembaruan, di antaranya penghapusan

aturan-aturan feodalisme, penghapusan sistem raja vazal, pembentukan provinsi, dan

pengangkatan gubernurnya. Untuk membendung serangan bangsa luar dari utara (bangsa Shiung

Nu), Dinasti Chin membangun "Tembok Besar”Cina.

Page 7: Peradaban Asia Afrika

4. Dinasti Han (206 SM-220 M)

Dinasti Han didirikan oleh Liu-Pang dan mencapai masa kejayaan pada masa

pemerintahan Kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Manchuria

Selatan, Anam, Sinkiang. Pada masa ini dibangun jalan sutra yaitu jalan yang menghubungkan

Cina dengan Asia Tengah, Kashmir, bahkan sampai ke Asia Barat bertemu dengan jalur

Romawi.

5. Zaman Enam Dinasti (220-589 M)

Pada zaman ini agama Buddha berkembang di Cina. Banyak pandeta atau biksu Cina

yang pergi belajar ke India, di antaranya Fa-Hien. Fa-Hien menuliskan kisah perjalanannya

dalam buku yang berjudul Fu Kuo Chi. Muncul pula seni bangunan untuk pagoda dan kuil

Buddha yang bergaya Cina.

6. Dinasti T'ang (627-907 M)

Dinasti T'ang merupakan salah satu dinasti terpenting di negeri Cina. Dinasti T'ang

didirikan oleh Li Shih Minh, kemudian terkenal dengan Kaisar T'ang Tai Tsung. Ibu kota Dinasti

T'ang ditetapkan Sian Fu. Dari ibu kotanya tersebut kaisar menjalankan pemerintahan yang

dibantu oleh pegawai-pegawai istana yang diangkatnya.

Pada zaman Dinasti T'ang, seni sastra berkembang. Penyair Cina yang terkenal pada

zaman ini adalah Li Tai Po dan Tu Fu.

Pada zaman Dinasti T'ang, agama Nasrani dan Islam mulai masuk ke Cina melalui Asia

Tengah. Kedua agama itu masuk ke Cina melalui hubungan perdagangan. Hal itu terjadi

mengingat jauh sebelum Dinasti T'ang, negeri Cina telah menjalin hubungan perdagangan

dengan bangsa-bangsa di Asia Barat.

7. Dinasti Sung (960-1279 M)

Pada abad ke-10 M, Dinasti T'ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan

dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 M kekacauan ini berhasil diatasi

dan seianjutnya berdiri Dinasti Sung.

Pada zaman Dinasti Sung, filsafat, sastra, dan seni maju dengan pesat. Filsafat Neo

Konfusianisme lahir pada zaman ini. Filsafat ini merupakan ajaran Kung Tse yang telah

menerima pengaruh Taoisrne dan Buddhisme.

Page 8: Peradaban Asia Afrika

b. Pertanian dan Perdagangan

Lembah Sungai Kuning merupakan daerah yang sangat subur dan dapat dikatakan

sebagai urat nadi kehidupan bangsa Cina. Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup

bercocok tanam, seperti menanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai.

Bangsa Cina Kuno telah mengenal sistem pertanian sejak zaman Neolithikum yakni

sekitar tahun 5000 SM. Tanaman pangan utama yang diusahakan adalah padi, buah-buahan,

kacangkacangan, sayur-mayur, dan lain-lain. Pada zaman perunggu tanaman pertanian yang

diprioritaskan, antara lain, padi, teh, kacang, kedelai, rami, dan lain-lain. Kemudian pada masa

pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang sangat pesat dalam sistem

pertanian. Pada masa ini pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pada masa itu telah dikenal

pupuk untuk menyuburkan tanah.

c. Aksara

Cina sudah mengenal aksara sejak Dinasti Shang. Aksara Cina yang berbentuk

pictograph ini termasuk jenis aksara ideograph (aksara iambang benda). Aksara Cina ditulis di

atas kulit penyu dan tulang. Aksara gambar benda (ideograph) ini semula ditulis dan digambar

untuk kepentingan ramal-meramal, karena bangsa Cina sejak zaman dahulu suka dengan

ramalan.

Pada zaman Dinasti Chou, aksara Cina ditulis pada potongan bambu. Cara

menuliskannya adalah dari atas ke bawah. Sekitar tahun 105 M, pada masa Dinasti Han

ditemukan teknik pembuatan kertas yang dibuat dari campuran bubur kayu dan lem. Sehingga

aksara Cina kemudian ditulis di atas kertas. Penemu tersebut bernama Tsai Lun. Adapun pada

zaman Dinasti T'ang ditemukan teknik cetak (untuk mencetak buku dan kalender).

d. Kepercayaan

Bangsa Cina percaya pada banyak dewa. Mereka memuja dan menganggap dewa-dewa

memiliki kekuatan alam. Dunia digambarkan sebagai bidang segiempat dan di atasnya tertutup

oleh langit yang terdiri dari sembilan lapisan. Di tengah-tengah dunia yang berbentuk segiempat

terletakT'ienhsia, yaitu suatu daerah yang didiami oleh bangsa Cina. Daerah T'ienhsia merupakan

daerah yang didiami oleh bangsa Barbar. Di luar daerah bangsa-bangsa Barbar terdapat daerah

kosong dan menjadi tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa, yang menguasai musim kemarau. Di

sebelah timur dan selatan negara Cina ada empat lautan besar yang disebut Su-hai. Dewadewa

Page 9: Peradaban Asia Afrika

yang dipuja bangsa Cina pada saat itu di antaranya Feng Pa (Dewa angin), Lei-Shih (Dewa

Angin Topan), Tai-Shan (dewa yang menguasai bukit suci), dan lain sebagainya.

e. Teknologi

Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Pembuatan benda-benda

dari keramik itu mengandung jiwa seni, karena pada benda-benda keramik terdapat berbagai

macam bentuk hiasan, seperti guci keramik yang dihias dengan seekor ular naga atau dihias

dengan gambar-gambar hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sejak zaman dahulu bangsa Cina

sangat ahli membuat keramik (gerabah), porselen, kain sutra, kertas dari kayu, benda-benda dari

perunggu dan mesiu. Bangunan-bangunan istana, rumah, dan tembok kota dibuat dari batu bata.

f. Kalender

Sejak Dinasti Shang, di Cina sudah dikenal sistem kalender. Kalender Cina membagi 1

tahun menjadi 12 bulan. Satu bulan terdiri atas 29/30 hari. Perhitungannya mengikuti peredaran

bulan. Berkaitan dengan kaiender, dikenal pula astronomi (ilmu perbintangan), astrologi

(ramalan perbintangan), serta shio, keberuntungan, dan feng-shui.

g. Filsafat

Pada masa pemerintahan Dinasti Chou, filsafat di Cina mengalami perkembangan. Pada

masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, antara lain, sebagai berikut :

1. Lao Tse

Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya "Tao Te Ching". Lao Tse percaya bahwa ada

semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran - Lao Tse

disebut dengan Taoisme. Taoisme mengajarkan orang supaya menerima nasib. Menurut ajaran

ini, suka dan duka adalah sama saja. Oleh karena itu, seorang penganut Taoisme dapat memikul

suatu penderitaan dengan hati yang tidak terguncang.

2. Kung Fu Tse

Menurut ajaran Kung Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya

dalam alam semesta ini sehingga tercapai keselarasan. Manusia merupakan bagian dari

masyarakat yang bagian dari alam semesta, maka tata cara hidup manusia diatur oleh Tao. Oleh

karena itu, setiap orang harus menyesuaikan diri dengan Tao, agar dalam kehidupan masyarakat

terdapat keselarasan dan keseimbangan. Penganut aliran ini percaya bahwa segala bencana yang

terjadi di muka bumi ini karena manusia menyalahi aturan Tao. Ajaran Kung Fu Tse meliputi

bidang pemerintahan dan keluarga.

Page 10: Peradaban Asia Afrika

3. Meng Tse

Ajaran Meng Tse merupakan kelanjutan dari ajaran Kung Fu Tse. Meskipun demikian

ajaran Meng Tse bertentangan dengan Kung Fu Tse. Meng Tse tidak memberikan pelajaran

kepada kaum bangsawan, tetapi memberikan pengetahuan kepada rakyat jelata. Menurutnya

rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara. Apabila raja bertindak sewenang-wenang terhadap

rakyat, maka tugas para menteri untuk memperingatkannya. Apabila raja mengabaikannya

peringatan-peringatan itu para menteri wajib menurunkan raja dari tahtanya.

            3. Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)

Peradaban Mesopotamia berkembang di Lembah Sungai Eufrat dan Tigris. Wilayah

peradaban ini sekarang menjadi bagian dari negara Irak. Istilah Mesopotamia berasal dari bahasa

Yunani, yaitu mesos artinya tengah dan potamos artinya sungai. Peradaban ini pada awalnya

dibangun oleh bangsa Sumer dan Semit. Peradaban Mesopotamia hidup dari sektor pertanian

dengan sistem irigasinya yang sudah tertata rapi.

Peradaban Mesopotamia banyak meninggalkan hasil kebudayaan seperti: sistem kepercayaan,

hukum, iimu pengetahuan, dan tulisan. Hasil peradaban tersebut berasal dari Kebudayaan

Sumeria, Akkad, Babylonia, dan Assyria.

Sistem Pemerintahan, Penduduk dan Masyarakat, dll tentang Peradaban Lembah Sungai

Eufrat dan Tigris

a. Sistem Pemerintahan

Kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Mesopotamia antara lain sebagai berikut.

1. Kerajaan Sumeria (3500 SM)

Bangsa Sumeria adalah bangsa yang merintis peradaban Mesopotamia. Bangsa ini

berkuasa sekitar tahun 3500 SM. Mereka berasal dari daerah di sekitar Teluk Persia. Bangsa ini

menganut kepercayaan politeisme atau mempercayai adanya banyak dewa. Dewa-dewa tersebut,

antara lain, Uruk (Dewa Langit), Nippur (Dewa Bumi), dan Eridu (Dewa Air). Tempat untuk

memuja para dewa tersebut adalah ziggurat. Bangsa Sumeria juga sudah mengenal tulisan, yaitu

tulisan paku. Kebudayaan bangsa Sumeria akhirnya berakhir setelah pada tahun 2350 SM

diserang oleh bangsa Akkad di bawah pimpinanSargon. Bangsa Akkad adalah rumpun bangsa

Semit.

2. Kerajaan Akkad (2300 SM)

Page 11: Peradaban Asia Afrika

Bangsa Akkad termasuk rumpun bangsa Semit yang berasal dari daerah padang pasir.

Mereka bergerak dari daerah yang terletak di sebelah utara daerah Mesopotamia. Di bawah

pimpinan Sargon, pasukan bangsa Akkad semakin bertambah kuat dan melakukan serangan serta

berhasil menduduki daerah Mesopotamia dengan mengalahkan Kerajaan Sumeria.

Dengan kemenangan tersebut bangsa Akkad tidak lagi menjadi bangsa pengembara.

Mereka mulai hidup menetap di daerah Mesopotamia. Walaupun bangsa Akkad berhasil

memenangkan perang tersebut, tetapi mereka mengambil dan meniru kebudayaan bangsa

Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkannya.

Bangsa Akkad memuja banyak dewa, dan juga memiliki cerita-cerita dongeng tentang

kepahlawanan, seperti cerita tentang Adopa, Etana, dan Gilgamesh.

3. Kerajaan Babylonia Lama (1850 SM)

Kota Babylonia dibangun oleh bangsa Amori di bawah pimpinan Sumuabum. Letak

Kota Babylonia dekat dengan Kota Kish. Bangsa Amori tampil sebagai penguasa baru di

Mesopotamia. Raja yang terkenal dari Kerajaan Babylonia (Lama) ini adalahHammurabi (1750

SM). Raja Hammurabi terkenal dengan hukumnya, yaitu Hukum Hammurabi.

Pada masa pemerintahan Hammurabi, kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia

sampai seberang wilayah Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai

Khabur di Siria. Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan akhirnya

Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya Mesopotamia

diduduki dan diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit).

4. Kerajaan Assyria (Assur)

Bangsa Assyria memenangkan peperangan atas bangsa-bangsa tersebut di atas dan

menguasai daerah Mesopotamia. Bangsa Assyria juga ingin menguasai laut untuk melindungi

perdagangan. lJpaya tersebut baru berhasil sekitar tahun 750 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa

di Kerajaan Assyria, dan antaranya Raja Sargon I I, Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal.

Lambat laun Kerajaan Assyria semakin lemah. Hal ini diketahui oleh bangsa Chaldea

yang berkembang di daerah Mesopotamia Selatan (bekas kekuasaan Kerajaan Babylonia Lama).

Bangsa ini menyerang Kerajaan Assyria. Pada tahun 612 SM, Ibu Kota Niniveh berhasil dikuasai

sehingga mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Assyria.

Page 12: Peradaban Asia Afrika

5. Kerajaan Babylonia (Baru) atau Chaldea

Setelah berhasil merebut bangsa Assyria pada tahun 612 SM, bangsa Chaldea di bawah

pimpinan Raja Nabopalassar membangun kembali Kerajaan Babylonia (atau disebut juga

dengan Babylonia Baru). Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Babylonia Baru di

antaranya Raja Nabopalassar, Raja Nebokadnezar, Raja Nebonidas, dan Raja Belshazzar.

Kerajaan Babylonia Baru runtuh akibat serangan dari bangsa Persia pada tahun 539 SM.

6. Kerajaan Persia

Di bawah pimpinan Cyrus berdirilah Kerajaan Persia, berhasil memperluas wilayah

kekuasaannya dengan menaklukkan Babylonia Baru dan daerah Asia Kecil. Raja Cyrus

menguasai sebagian dari daerah India bagian barat. Namun dalam pertempuran melawan bangsa

Tura, Raja Cyrus terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Cambysses.

Raja Cambysses berhasii mengembalikan ketentraman dalam negeri Persia. Bahkan pada

tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir. Setelah Raja Cambysses

meninggal ia digantikan oleh Raja Darius. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Persia

mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu dibangun istana yang megah dan indah di Kota Suza.

Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa untuk memasuki istana tersebut.

Kerajaan Persia hancur ketika mendapat serangan dari Iskandar Zulkarnaen.

b. Penduduk dan Masyarakat

Daerah-daerah di sekitar daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa-bangsa yang termasuk

rumpun bangsa Semit. Kehidupannya bersifat seminomaden. Aktivitas perdagangan melalui

Sungai Eufrat dan Tigris.

Sekitar tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Sumeria. Orang-orang

Mesopotamia lebih banyak bertempat tinggal pada kota-kota besar dan juga pada ibu kotanya

yang bernama Uruk (Ur).

c. Pertanian dan Pengairan

Pada musim hujan (dari bulan Oktober-April) di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua

sungai itu. Air menggenangi daerah di sepanjang aliran sungai dan setelah surut meninggalkan

Iapisan lumpur yang sangat subur. Di daerah-daerah itulah masyarakat hidup dengan bercocok

tanam atau bertani.

Page 13: Peradaban Asia Afrika

Bangsa-bangsa di Mesopotamia sudah mampu menanggulangi masalah banjir, dan

memanfaatkan airnya untuk keperluan pertanian. Caranya ialah membuat sistem pengairan yang

baik. Bendungan dibangun dan telaga buatan digali untuk menyalurkan dan menyimpan air yang

berlebihan di masa banjir.

d. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Peradaban Mesopotamia telah memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi, sejak didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 3000 SM). Keunggulan-keunggulan

tersebut tampak dalam bidang-bidang berikut :

1. Bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota

yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat.

2. Kemampuan mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-

tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat

pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas.

3. Bidang ilmu pengetahuan, Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun

perpustakaan tertua di dunia.

4. Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan "taman gantung",

yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia.

e. Aksara

Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku

itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang

yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu

disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi).

f. Penanggalan/Kalender

Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender, yang

dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang perputaran

waktu dan musim berguna untuk menentukan saat yang tepat dalam melaksanakan aktivitas

kehidupannya, baik untuk bercocok tanam, perdagangan, dan sebagainya.

Untuk mempermudah memahami pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim,,

mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik. ~embagian waktu

Page 14: Peradaban Asia Afrika

terus dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih khusus melalui sistem penanggalan atau sistem

kalender, yaitu 24 jam menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun.

g. Kepercayaan

Berkembangnya kepercayaan di Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria.

Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa Langit),

Dewa Enlil (Dewa Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan

tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa

Samas (Dewa Matahari), dan Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara).

Bangsa Sumeria juga menyembah Tammuz (Dewa Tumbuh-tumbuhan) untuk

memajukan pertanian. Dewa yang memiliki peranan penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria

adalah dewa yang berhubungan dengan terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa Marduk

adalah lambang usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan daerah pertanian.

Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang

tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia,

berkembanglah ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta ini merupakan firman-dewa dengan

perantara nabi diturunkan kepada bangsa Persia.

Pada masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan, bahwa manusia setelah mati akan

hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita Gilgamesh. Cerita itu pada hakikatnya mempunyai

kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini tidak ada.

h. Hukum

Sejak awal pemerintahannya, Raja Hammurabi telah memperkenalkan sistem hukuman

dalam kehidupan masyarakat yang peraturannya didasarkan atas nilai-nilai tradisional. Dengan

peraturan hukum seperti itu, masyarakat akan dapat hidup dengan hidup yang tertib dan

menjadikan Raja Hammurabi sebagai raja yang besar, bijaksana, dan termasyhur namanya.

Hukum tersebut berupa prasasti batu yang tingginya delapan kaki atau sekitar 2,5 meter

dan ditempatkan di tengah-tengah ibu kota Kerajaan Babylonia. Prasasti itu ditemukan kembali

oleh pada ahli Prancis di Kota Susa (Persia) pada abad ke-20. Hukum itu dikenal dengan Hukum

atau Undang-Undang Hammurabi (CodexHammurabi) dan merupakan hukum atau undang-

undang tertulis pertama di dunia. Dalam kitab hukum atau undang-undang itu ditulis tentang

peraturanperaturan yang menyangkut bidang pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan, dan

Page 15: Peradaban Asia Afrika

kemasyarakatan. Hukum itu terdiri dari 300 pokok undang-undang. Pada setiap bagian dengan

jelas tercantum jenisjenis pelanggaran dan hukumannya. Dalam menjalankan undang-undang itu,

Raja Hammurabi bertindak dengan keras dan tegas, sehingga terwujud ketertiban dan keamanan. 

B. Pusat Peradaban Kuno di Afrika

Pusat Peradaban di Lembah Sungai Nil (Mesir Kuno)

Lembah Sungai Nil yang subur telah melahirkan peradaban Mesir Kuno. Peradaban

tersebut berlangsung sejak sekitar tahun 3500 SM sampai 343 SM. Hal ini diketahui melalui

penemuan sebuah batu tulis di daerah Rosetta oleh pasukan Prancis yang dipimpin oleh

Napoleon Bonaparte. Batu tulis tersebut berhasil dipaca oleh seorang Prancis yang bernama Jean

Francois Champollion (1800 M) sehingga sejak tahun itu terbukalah tabir sejarah Mesir Kuno

yang berasal dari tahun 3500 SM.

Sungai Nil bersumber dari suatu mata air yang tertelak jauh di daratan tinggi Afrika

Timur. Sungai Nil mengalir ke utara dan setiap tahun mendatangkan banjir. Banjir inilah yang

mengubah padang pasir menjadi lembah-lembah yang subur. Seorang sejarawan dari Yunani

bernama Herodotus menjuluki daerah Mesir sebagai daerah hadiah dari Sungai Nil. Di muara

Sungai Nil terdapat suatu delta yang luas dan situlah terletah kota-kota penting, seperti Kairo,

Iskandarja, Abusir, dan Rosetta.

Sistem Pemerintahan, Kepercayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peradaban kuno di

Afrika 

1. Sistem Pemerintahan

Sebagai kawasan yang berbasis pertanian besar, Mesir Kuno dipimpin oleh seorang

Firaun. Di daerah-daerah terdapat 20 provinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang

gubernur.

Firaun Mesir Kuno berperan sebagai Raja Dewa (God Kings). Baru pada tahun 2133 SM,

Firaun hanya diakui sebagai "keturunan dewa" saja. Pada mulanya, Mesir terbagi menjadi dua,

yaitu Mesir Bawah (Hilir/Utara) dengan ibu kota di Memphis dan Mesir Atas (Hulu/Selatan)

dengan ibu kota di Thebe. Sejak Firaun Menes dari Wangsa I(3100-2890 SM) berkuasa, kedua

Mesir dapat disatukan. Penyatuan ini ditandai dengan mahkota yang dikenakan Menes berupa

mahkota bersusun dua. Pehyatuan Menes ini oleh penerusnya dikembangkan dengan ekspansi ke

Sudan, Nubia dan Libya.

Page 16: Peradaban Asia Afrika

Pada masa kekuasaan Wangsa lll (2686-2613 SM), pemerintahan dipegang oleh Firaun

Joser. Saat itu, Mesir berhasil menguasai daerah Nubia Hilir.

Pada masa pemerintahan Wangsa IV (2613-2494 SM), ada beberapa Firaun yang

menonjol di antaranya Khufu, Khafre, dan Menkaure. Pada waktu itu, Mesir berperang dengan

Nubia dan Libya. Pada tahun 1674-1567 SM, Mesir diserang dan dikuasai oleh bangsa Hyksos.

Selanjutnya Ahmosis I dari Wangsa XVIII (1567-1320 SM) berhasil mengusir bangsa

Hyksos dan mengembalikan kemerdekaan dan kejayaan Mesir. Firaun Thutmosis

lll memperluas kekuasaan Mesir sampai dengan tepi Sungai Eufrat.

Pada masa pemerintahan Wangsa XX (1200 SM), kejayaan Mesir perlahan-lahan mulai

pudar. Beberapa jajahan Asia melepaskan diri, bahkan tahun 524~04 SM, Mesir dikuasai oleh

Persia. Pada masa pemerintahan Wangsa XXVII (404-398 SM) bangsa Persia dapat diusir dari

Mesir dengan bantuan Yunani.

Pada tahun 332 SM, Alexander Macedonia menyerbu ke Asia dan Mesir. Sejak itu

Mesir dikuasai Yunani sampai dengan pemerintahan Wangsa Ptolomaeus (dengan rajanya yang

terkenal, Cleopatra). Mesir jatuh ke tangan Romawi pada tahun 30 SM.

2. Kepercayaan

Kepercayaan bangsa Mesir bersifat politeisme. Dewa-dewa yang disembah bangsa Mesir,

antara lain, Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari), Dewa Osiris (Dewa Pengadilan di Akhirat),

dan Dewa Isis (Dewa Sungai). Mereka juga percaya bahwa jiwa seseorang yang mati akan tetap

hidup selama jasadnya masih tetap- utuh. Untuk itu, mayat dibalsem atau diawetkan yang disebut

mummi.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat Mesir Kuno telah dapat

mempelajari dan mengenal tata alam lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat Mesir Kuno

yang hidup dari hasil bercocok tanam memiliki banyak waktu luang untuk menambah

pengetahuan tentang kehidupan baik yang bersifat material maupun spiritual. Masyarakat Mesir

Kuno percaya bahwa roh (jiwa) orang yang sudah meninggal akan tetap hidup dan menghuni

jasadnya, apabila jasadnya tidak rusak. Oleh karena itu, pada tubuh orang yang meninggal

dimasukkan bermacam-macam ramuan dan rempah-rempah kemudian dibungkus dengan kain

sehingga berbentuk mummi yang tidak dapat rusak atau membusuk.

Page 17: Peradaban Asia Afrika

Mummi para bangsawan dan orang kaya disimpan dalam kubur di batu-batu karang, yang

dihiasi dengan lukisan-lukisan pahat, sedangkan mummi raja-raja disimpan dalam bangunan

yang sangat megah disebut piramida. Sistem pengawetan dan penguburan jenazah tersebut

menunjukkan bahwa masyarakat Mesir Kuno telah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi

yang tinggi.

4. Aksara

Bangsa Mesir Kuno sudah mengenal aksara yang merupakan aksara lambang bunyi berupa

aksara gambar (pictograph) yang disebut aksara hieroglyph (gambar/ukiran suci). Aksara

tersebut ditemukan pada dinding kuburan para penguasa di Mesir Kuno. Mungkin abjad

merupakan sumbangan masyarakat Mesir yang tidak ternilai harganya bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Jenis aksara hieroglyph merupakan bentuk tertua, kemudian berkembang menjadi bentuk

hieratis dan demotis, yang bentuknya lebih sederhana. Bentuk hieratis digunakan oleh kaum

pendeta sedangkan demotis digunakan oleh rakyat.

5. Astronomi dan Penanggalan

Pada tahun 2776 SM, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal penanggalan berdasarkan

sistem peredaran matahari. Perlunya sistem penanggalan dikarenakan orang Mesir Kuno yang

hidup dari pertanian, yang pada setiap tahun harus menanggulangi banjir. Mereka membagi

setahun menjadi 12 bulan dan setiap bulan terdiri dari 30 hari. Mereka juga sudah mengenal

adanya tahun kabisat.

Orang-orang Mesir juga mengenal ilmu astronomi atau ilmu perbintangan yang berkaitan

erat dengan kehidupan pertanian. Misalnya, mereka menggunakan bintang sebagai patokan untuk

menentukan musim atau saat-saat bercocok tanam dan sebagainya.

6. Seni Bangunan

Bangsa Mesir Kuno sangat terampil membuat bangunan monumental seperti istana,

gedung parapembesar, gudang gandum, bahkan yang paling monumental adalah bangunan kuil

pemujaan bagi dewa-dewa, kuburan para raja, dan piramida.

Kuil pemujaan kepada dewa-dewa dibangun di daerah hulu Sungai Nil mulai dari sekitar

Thebe dengan cara memahat tebing-tebing batu. Pada awalnya makam kerajaan hanyalah

bangunan seperti panggung dari batu bata yang disebut mastaba. Akan tetapi, sejak zaman

Kerajaan Mesir Kuno, mummi raja-raja disimpan di dalam piramida dari batu-batu besar.

Page 18: Peradaban Asia Afrika

Bangunan piramida dianggap sebagai "rumah keabadian". Piramida terkenal dari Mesir Kuno

dibangun di kawasan Gizeh sebagai pemakaman bagi, Firaun Khufu (Cheops), Khafre, dan

Menkaure. Di depan piramida-piramida ini ditempatkan patung-patung sphinx (patung singa

berkepala manusia).

7. Peninggalan Kebudayaan

a. Tulisan Hieroglyph

Huruf hieroglyph dipergunakan terus-menerus hingga sampai abad ke-5 SM. Akan tetapi,

karena kepercayaan masyarakat Mesir ditindas bangsa Romawi, maka para pendeta tidak sempat

lagi mempelajari huruf hierogiyph, sehingga akhirnya dilupakan oleh orang Mesir.

b. Piramida

Sekitar tahun 3000 SltA, raja-raja Mesir mulai membangun piramida-piramida. Piramida

yang paling besar adalah piramida Raja Khufu (Cheops). Tinggi piramida mencapai 137 meter

dan di depannya terdapat patung sphinx, yaitu seekor singa berkepala manusia.

c. Ilmu Hitung

Pada awainya masyarakat Mesir menggunakan ilmu hitung yang sangat sederhana,

khususnya penambahan dan pengurangan. Selanjutnya, dikembangkan perkalian dan pembagian.

Pengetahuan ilmu ukur (geometri) mereka telah mencapai tingkat keahlfan yang cukup

mengagumkan.

d. Sphinx

Sphinx merupakan patung seekor singa berkepala manusia yang didirikan di depan

sebuah piramida. Sphinx merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan dari seorang raja

Mesir yang dimakamkan pada piramida itu.

e. Obelisk

Obelisk adalah sebuah tugu batu yang di~irikan oleh masyarakat Mesir untuk memuja

Dewa Arnon-Ra (Dewa Bulan-Matahari).

f. Mummi

Mummi adalah jenazah para raja atau bangsawan yang diawetkan. Pembuatan mummi ini

didasarkan pada kepercayaan masyarakat Mesir bahwa jiwa orang yang telah meninggal akan

tetap hidup terus dan berada pada badan jasmaninya apabila badan jasmaninya tidak rusak.