BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain...

48

Transcript of BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain...

Page 1: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi
Page 2: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

SEKTOR MAINAN Sektor mainan menggunakan banyak kemasan mewah. Uji forensik menunjukkan bahwa kemasan yang digunakan banyak merk terkemuka mengandung serat dari hutan hujan Indonesia. Investigasi Greenpeace Internasional juga memperoleh kaitan antara merk mainan terkemuka ini dengan APP, perusahaan pulp dan kertas terbesar dan sangat terkenal yang beroperasi di Indonesia.

• Uji forensik menunjukkan penggunaan reguler serat kayu hutan alam tropis (MTH) dalam kemasan merk mainan terkemuka yang diproduksi di Cina atau Indonesia.

• Bukti lacak balak (chain-of-custody) di Cina dan Indonesia menunjukkan bahwa APP adalah pemasok penting bagi bahan pengemasan merk-merk mainan ternama.

• Hutan hutan Indonesia sedang dibabat habis untuk memproduksi pulp APP, yang dipasok ke sektor pengemasan di Indonesia dan Cina.

ULASAN SEKTOR MAINAN Anak perusahaan grup konglomerat Sinar Mas, Asia Pulp & Paper (APP)1 secara umum adalah perusahaan kertas tak bernama (anonymous), walaupun mereka mengaku sebagai salah satu dari tiga produser pulp dan kertas teratas dunia. Produksi pulp utama APP berada di Indonesia.2 Seperlima dari kayu hutan alam tropis campuran (mixed tropical hardwood, MTH) dari hasil penebangan habis hutan dan hutan gambut Indonesia dilebur dalam kilang-kilang APP.3

Hilangnya hutan ini mendorong banyak spesies yang terancam punah lebih cepat menuju kepunahan serta penyebab perubahan iklim.

Dalam tahun 2008, Staples – perusahaan produk alat kantor terbesar dunia4 – menyatakan bila mereka tetap menjadi pelanggan APP akan ‘sangat membahayakan merk kami’.5

Menurut data terakhir, Cina telah melampaui AS sebagai produsen kertas dan papan dunia menurut volume.6 Produksi kemasan merupakan 60% dari jumlah ini.7 Sementara sektor ini juga menggunakan sejumlah besar pulp daur ulang, mereka tetap membuat sangat banyak serat kayu baru.8

Basis produksi utama APP untuk kertas dan pengemasan adalah Cina, dimana mereka mencirikan diri sebagai ‘Pemasok Produk Kertas Berkualitas Tinggi’.9 Cina adalah pasar kedua terbesar setelah Amerika Serikat untuk kemasan mewah.10 APP menggunakan serat kayu baru untuk materi kemasan berkualitas tinggi.

Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, produk rumahtangga, dan barang pribadi serta peralatan listrik.11 APP merupakan risiko bagi merk-merk dalam sektor ini, dengan mengaitkan mereka melalui rantai pasokan kertas dan kemasan dengan penghancuran hutan hujan Indonesia.

Sektor mainan adalah contoh yang paling nyata dari merk-merk konsumen yang menggunakan banyak kemasan mewah. Angka-angka APP yang tersedia di ranah publik tidak memungkinkan untuk menghitung seberapa penting sektor mainan untuk kelompok bisnis ini. Walau demikian, lebih dari separuh materi kemasan APP diproduksi di Cina, terutama oleh dua kilang APP di Propinsi Ningbo, Zhejiang. Propinsi ini juga merupakan lokasi banyak percetakan yang menyediakan jasa untuk kemasan sektor mainan.

Tidak seperti perusahaan-perusahaan progresif seperti halnya Unilever atau Nestlé, pemain utama dalam sektor mainan tampaknya awam akan risiko kaitan merk mereka dengan deforestasi.

Page 3: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

BUKTI FORENSIK YANG MENGAITKAN SEKTOR MAINAN DENGAN PENGRUSAKAN HUTAN HUJAN DI INDONESIA Indonesia adalah satu-satunya produsen skala besar pulp MTH (kayu hutan alam tropis campuran) dan akasia.12 Di Indonesia sendiri terdapat hanya dua produsen skala besar pulp MTH, yaitu APP dan APRIL.13 APRIL tidak memproduksi materi kemasan di Indonesia,14 yang artinya APP adalah produsen utama materi kemasan dengan kandungan MTH.

Di Cina, hanya terdapat tiga jalur nyata bagaimana MTH bisa muncul dalam produk kemasan: pertama, melalui impor papan kemasan dari Indonesia, dimana APP merupakan produsen utama; kedua, melalui impor pulp MTH dari APP atau APRIL yang kemudian diproduksi menjadi materi kemasan di Cina; dan ketiga, melalui impor kayu serpih dari pembukaan hutan hujan di Indonesia yang kemudian dilebur dan dijadikan materi kemasan di Cina.

APP adalah produsen terbesar kertas dan kemasan di Cina.15

Dua pertiga produksi pulp APP di Cina pada tahun 2009 bergantung pada kayu impor,16 termasuk dari Indonesia. Selanjutnya, APP Cina mengimpor hampir sepertiga kebutuhan pulp mereka,17 termasuk dari Indonesia. Bila diketahui bahwa materi APP Cina mengandung MTH, secara logis dapat dikatakan bahwa ini diimpor dari APP Indonesia.18 Tidak seperti perusahaan-perusahaan pulp lainnya, APP tidak mengiklankan produksi pulp mereka untuk dijual ke pasar bebas atau di website mereka.19

APP mengadakan kayu hutan alam tropis campuran (MTH) untuk memproduksi pulp baru (bukan daur ulang) berkualitas tinggi untuk dibuat kertas fotokopi, kertas tisu, kemasan dan materi cetakan mewah (glossy).20 Faktanya, diperkirakan 20% dari serat yang masuk ke kilang-kilang pulp perusahaan ini berasal dari pembukaan hutan alam.21 Sisanya berasal dari perkebunan – sebagian besar akasia.

Investigasi Greenpeace bertujuan untuk mengidentifikasi konsumen korporat dalam sektor mainan yang menggunakan produk kemasan buatan Cina atau Indonesia dan kaitannya dengan pengrusakan hutan hutan serta kaitannya dengan APP.

Langkah-langkah kunci dalam investigasi Greenpeace adalah sebagai berikut:

1) Greenpeace mengidentifikasi serangkaian merk mainan utama di sejumlah negara di dunia.

2) Greenpeace mengirim contoh materi kemasan ke IPS, otoritas global untuk pengujian produk kertas, yang secara luas digunakan oleh sektor kertas.22

3) Seorang ahli IPS menyiapkan dan menguji contoh-contoh kemasan dengan mikroskop forensik untuk mengidentifikasi spesies kayu yang digunakan. Dalam sebagian besar kasus, kandungan serat kayu baru dari lapisan mewah dari papan kemasan yang diuji untuk menentukan besar kandungan MTH – kayu hutan alam tropis campuran – atau serat akasia dalam kemasan.23 Adanya MTH atau akasia secara kuat mengindikasikan bahwa serat pulp tersebut berasal dari Indonesia.24

IPS telah mengkonfirmasi ditemukannya MTH dan akasia dalam rangkaian contoh yang diuji.25 Bukti forensik ini mengaitkan pemain-pemain utama dalam sektor mainan dengan pengrusakan hutan hujan Indonesia.

Setelah ditemukannya kaitan antara kemasan yang digunakan oleh beberapa merk mainan terkemuka dengan pengrusakan hutan hujan Indonesia, investigasi Greenpeace berusaha untuk mengkonfirmasi kaitan dagang dengan APP.

INVESTIGASI GREENPEACE MENGAITKAN SEKTOR MAINAN DENGAN APP Banyak merk terkemuka dalam sektor mainan diproduksi di Cina dan Indonesia dan dijual dengan banyak kemasan mewah.

Page 4: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Tidak ada di antara produsen mainan besar seperti Mattel, Disney, Hasbro dan LEGO memiliki kebijakan perusahaan yang memastikan mereka dan pemasok pihak ketiga atau pemegang lisensi tidak berkontribusi pada pengrusakan hutan hutan dunia yang tersisa.26

Greenpeace melakukan investigasi untuk menentukan adanya kaitan dagang di Indonesia dan Cina antara APP dan pemain utama dalam sektor mainan.

Langkah-langkah kunci dalam investigasi adalah:

1) Greenpeace menentukan beberapa produk mainan dari merk-merk ternama dan teremuka dari sejumlah negara di dunia.

2) Greenpeace mengidentifikasi dan menginvestigasi percetakan dan pabrik kemasan dari kemasan terkait, bila memungkinkan.

3) Greenpeace mengidentifikasi industri penggunan produk APP melalui data perdagangan, materi publikasi dan sumber-sumber rahasia.

Hasil investigasi menunjukkan bahwa kemasan untuk produk bermerk Mattel, Disney, LEGO dan Hasbro menggunakan kertas APP.

Investigasi ini hanya puncak gunung es dalam hal menguak skala potensi kaitan perdagangan di Indonesia dan Cina antara sektor mainan dan APP, serta dampaknya terhadap hutan hujan Indonesia.

Sebagian besar produk konsumen dijual dengan kemasan. Tanpa adanya kebijakan pengadaan korporat yang kuat, perusahaan atau merk apa saja yang mengadakan produk kertasnya dari Cina dan Indonesia berisiko dikaitkan dengan APP dan turut mendorong pengrusakan hutan hujan Indonesia.

MATTEL Hasil uji forensik menunjukkan bahwa sebagian besar kemasan untuk boneka busana Mattel Barbie seringkali mengandung kayu hutan hujan Indonesia.

Mattel menggunakan kemasan yang dibuat dengan kertas yang diproduksi APP, kelompok bisnis yang menurut investigasi Greenpeace terus menerus terbukti menghancurkan hutan hujan habitat dari satwa yang sangat terancam punah dan juga terlibat dengan pengrusakan lahan gambut berskala besar.

• ‘Mattel adalah perancang, produsen dan penjual produk mainan terbesar di seluruh dunia.’

• Merk Mattel Girls & Boys merupakan hampir 60% dari total penjualan Mattel tahun 2010.

• Bukti yang diperoleh Greenpeace menunjukkan bahwa Mattel menggunakan kayu hutan hujan Indonesia dalam kemasan Barbie.

• Investigasi Greenpeace menunjukkan bahwa APP memasok Mattel.

MATTEL ADALAH NOMER SATU DALAM MAINAN Mattel adalah produsen terbesar di sektor mainan dunia.27 Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek New York (New York Stock Exchange) dan berkantor pusat di El Segundo, California, AS. Pada tahun 2010, realisasi penjualan bersih perusahaan ini mencapai US$ 5,9 milyar (€ 4,4 milyar).28

Walaupun produk Mattel dijual di lebih dari 150 negara di dunia,29 hampir 80% penjualannya di AS dan Eropa.30

Merk Mattel Girls & Boys merupakan hampir 60% dari total penjualan di tahun 2010.31 Merk ini termasuk boneka busana dan aksesoris Barbie, Disney Classics, permainan dan teka-teki (puzzle), dan produk-produk Monster High, Hot Wheels, Matchbox, Toy Story dan Batman.32

Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi pasar boneka busana selama setengah abad.

Page 5: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Kebijakan kertas

Produksi sendiri

‘Sampai saat ini merk-merk Mattel telah melaksanakan proyek pilot yang menyertakan atribut keberlanjutan (sustainability). […] Misalnya, jajaran boneka Barbie Thumbelina kami menggunakan 100 persen karton daur ulang [ditambahkan penekanan] pada kemasan dan memberikan petunjuk bagaimana mendaur ulang.’33 Laporan tahunan perusahaan, laporan filantropi dan kewarga-duniaan telah dicetak pada kertas bersertifikasi FSC, dan ‘untuk materi cetakan lain, kami biasanya bekerja dengan pemasok kertas dan percetakan yang dapat merekomendasikan stok kertas bersertifikasi FSC terbaru.’34

Perusahaan ini bekerja dengan pihak ketiga seperti Amazon.com untuk menghindari tambahan kemasan yang tak perlu untuk pengiriman produknya ke konsumen.35

Inisiatif-inisiatif lemah dan terbatas dari produsen boneka terbesar dunia ini tidak memastikan bahwa Mattel tidak berdagang dengan perusahaan yang terlibat deforestasi.

Produk yang diproduksi oleh pihak ketiga atau pemegang lisensi

‘[Prinsip-Prinsip Manufaktur Global] Mattel berlaku untuk semua pihak yang memproduksi, merakit, berlisensi atau mendistribusikan produk atau kemasan yang padanya terdapat merk Mattel. […] Perlindungan Lingkungan: Fasilitas pabrik harus memberlakukan program lingkungan untuk meminimisasi dampaknya terhadap lingkungan.’36

Mattel mensyaratkan sertifikasi independennya tersendiri untuk semua materi, termasuk produk kertas untuk kemasan, untuk membuktikan bahwa mereka memenuhi standar dalam hal tidak menggunakan atau pembatasan serangkaian bahan kimia berbahaya. Hal ini berlaku tidak hanya untuk produksi sendiri, tapi juga untuk pihak ketiga dan pemegang lisensi.

Walau demikian, Mattel tidak mensyaratkan para pihak ketiga atau pemegang lisensi untuk menghindari berdagang dengan perusahaan yang terlibat dengan deforestasi.

BUKTI FORENSIK MENGAITKAN MATTEL DENGAN PENGRUSAKAN HUTAN HUJAN INDONESIA Pabrik Mattel di Indonesia dikhususkan untuk pembuatan boneka, sebagian besarnya memproduksi berbagai jenis boneka Barbie dan karakter khas boneka lainnya.37 Selanjutnya, Mattel mendapat lisensi dari Disney untuk memproduksi serangkaian boneka dari film-film Disney.38

Cina adalah pusat manufaktur terbesar untuk produk bermerk Mattel.39 Ini termasuk produk Barbie, serta serangkaian luas produk mainan lainnya dari permainan kartu sampai sepeda otoped.40

Hasil uji forensik ahli menunjukkan bahwa MTH secara reguler ditemukan dalam serangkaian luas produk kemasan dan kertas Mattel.41 Hal ini membuktikan bahwa Mattel berperan dalam pengrusakan hutan hujan Indonesia.

Pengumpulan bukti oleh Greenpeace akan produk kemasan dan kertas Mattel yang diproduksi di Indonesia terbukti mengandung MTH:42

Page 6: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Pilihan bukti Greenpeace akan produk kemasan atau kertas yang diproduksi di Cina terbukti mengandung MTH:43

INVESTIGASI GREENPEACE MENUNJUKKAN KAITAN MATTEL DENGAN APP Investigasi Greenpeace menguak hubungan dagang antara APP dan Mattel di Indonesia dan Cina.

Sertifikasi mengindikasikan bahwa APP adalah pemasok Mattel

Greenpeace telah mendapatkan sertifikasi yang mengindikasikan bahwa APP memasok materi kemasan untuk produk-produk Mattel.

Mattel mensyaratkan uji dan sertifikasi materi, termasuk produk kertas untuk kemasan, untuk menunjukkan bahwa mereka memenuhi standar dalam hal tidak menggunakan atau pembatasan serangkaian bahan kimia berbahaya.

Kilang utama APP untuk papan kemasan di Indonesia – PT Indah Kiat Pulp & Paper Serang (IKPP), berlokasi di Pulau Jawa – telah menerima sertifikasi ini untuk beberapa merk papan kertas (paperboard)44 yang mereka produksi dan perdagangkan dalam negri Indonesia dan diekspor ke Cina. Kilang ini dipasok oleh kilang pulp APP di Sumatra;45 yang menggunakan MTH dari hutan hujan Indonesia.46

Dalam negri Cina, kilang APP di Ningbo telah menerima sertifikasi Mattel untuk produksi kertas untuk permainan kartu.47

APP memproduksi kemasan Barbie yang berasal dari hutan hujan

Investigasi Greenpeace mengungkapkan kaitan dagang antara APP dan pabrik Barbie Mattel di Indonesia. Bukti-bukti selanjutnya menunjukkan kaitan dagang melalui pabrik-pabrik lain.

Barbie ‘Made in Indonesia’48

Pabrik Mattel di Indonesia memproduksi serangkaian boneka busana. Termasuk boneka-boneka dengan merk Mattel sendiri, yaitu Barbie, serta merk populer Monster High dan boneka-boneka edisi khusus – biasanya berkaitan dengan karakter film atau TV. Pabrik di

Page 7: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Indonesia juga membuat boneka-boneka bermerk Disney di bawah lisensi; termasuk rangkaian boneka Princess dan rangkaian High School Musical.

Greenpeace mengidentifikasi dua percetakan Indonesia yang memproduksi kemasan untuk boneka-boneka Mattel buatan Indonesia (‘Made in Indonesia’) yang dijual di Jerman, Australia, Britania Raya, Amerika Serikat dan tempat lain, yaitu: Sansico dan PT Bukit Muria Jaya (PT BMJ).49

Investigasi lebih lanjut mengungkapkan kaitan dagang antara perusahaan-perusahaan ini dengan APP.50

Sansico51 memiliki pabrik di Indonesia, dan mengklaim dapat memproduksi lebih dari 1 juta unit kemasan per minggunya. Mattel adalah salah satu pelanggan utamanya, dan dilaporkan telah memasok kemasan tercetak kepada kepada perusahaan ini selama dua dekade.52 Sebagian besar produksinya lewat percetakan Sansico, PT Printec II, yang bersebelahan dengan pabrik utama Mattel Indonesia. Menurut informasi rahasia, pabrik Sansico ini adalah pelanggan APP Indonesia. Percetakan ini memproduksi berbagai produk kemasan untuk Mattel, termasuk yang dilisensi oleh Disney. Pabrik Sansico, PT Grafitec, juga memasok kemasan untuk Mattel Indonesia.53

PT BMJ adalah bagian dari Grup Djarum dan merupakan produsen kemasan lintas sektor terkemuka di Indonesia.54 Menurut informasi rahasia, BMJ adalah pelanggan APP Indonesia.

Uji forensik kemasan Mattel yang berasal dari percetakan ini terbukti secara reguler menggunakan MTH.

Barbie ‘Made in Indonesia’ hanya puncak gunung es55

Investigasi Greenpeace mengenai kemasan boneka busana hanya merupakan puncak gunung es dalam pengungkapan potensi dampak Mattel terhadap hutan hujan Indonesia.

Menurut ‘Laporan GRI 2007’ Mattel: ‘Mayoritas produk kami, termasuk produksi yang di-outsource diproduksi di Cina.’56

Di Cina sendiri, Mattel membuat produk dari mulai boneka busana, permainan, teka-teki dan permainan kartu sampai aksesoris Barbie dan merk mainan lainnya.57 Sebagian besar produk dijual dengan kemasan atau mengandung semacam materi kertas lainnya.

Hasil uji forensik kemasan boneka busana Barbie ‘Made in China’ mengungkapkan sejumlah produk yang mengandung MTH.58

Menurut website perusahaan,59 perusahaan APP Ningbo Asia Converting mengklaim untuk membuat produk kemasan sepeda otoped bermerk Barbie. Perusahaan satu kelompoknya (sister company) Ningbo Asia Pulp & Paper, memperoleh sertifikat Mattel untuk papan kertas permainan kartu60 dan mengimpor pulp dari Indonesia.61 Permainan kartu UNO dan kemasan bergambar karakter Disney Winnie the Pooh telah positif terbukti mengandung MTH.62

APP adalah produsen produk kertas terbesar di Cina, dan sekitar sepertiga dari produksi kertas dan papan kertasnya adalah untuk kemasan.63 Tanpa adanya kebijakan kuat dan pengamanan spesifik, produk kertas dari Cina atau Indonesia berisiko tinggi untuk dikaitkan dengan APP, dan merupakan pendorong pengrusakan hutan hujan Indonesia.

DISNEY Hasil uji forensik menunjukkan bahwa serangkaian luas produk kertas dan kemasan yang bermerk Disney secara reguler mengandung bahan kayu dari hutan hujan Indonesia.

Di Indonesia, Mattel memproduksi serangkaian luas boneka busana bermerk Disney. Mattel dipasok oleh APP, sebuah kelompok dimana dari investigasi Greenpeace terbukti terus menerus terbukti menghancurkan hutan hujan habitat dari satwa yang sangat terancam punah dan juga terlibat dengan pengrusakan lahan gambut berskala besar.

Page 8: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

• Kesepakatan lisensi Disney berlaku untuk semua perusahaan yang memproduksi

produk yang menggunakan merk Disney. Walau demikian, kesepakatan ini tidak mensyaratkan tidak digunakannya kayu yang berasal dari hutan hujan.

• Mattel memproduksi serangkaian luas boneka busana Princess bermerk Disney, termasuk Snow White, Cinderella, Rapunzel dan boneka Sleeping Beauty, pada pabrik yang sama yang membuat Barbie.

• Bukti-bukti Greenpeace menunjukkan bahwa Mattel Indonesia menggunakan kayu yang berasal dari hutan hujan Indonesia untuk kemasan produk bermerk Disney.

• Investigasi Greenpeace menunjukkan bahwa APP memasok papan kemasan untuk produk Disney yang diproduksi oleh Mattel.

DISNEY ADALAH MERK TERLISENSI NOMER SATU Disney adalah ‘pemberi lisensi [produk] terbesar dunia dengan hasil penjualan eceran global sebesar $27 milyar pada tahun 2009’.64

Disney adalah perusahaan publik, terdaftar pada Bursa Efek New York, dengan kantor pusatnya di Burbank, California, USA.65 Perusahaan yang dibentuk tahun 1923 sebagai studio kartun, saat ini telah berkembang menjadi bisnis hiburan multinasional.66

Total penjualan Disney tahun 2010 mencapai US$ 38,1 milyar (€ 28,2 milyar).67 Sementara divisi produk konsumennya hanya merupakan 7% dari penjualan,68 perusahaan saat ini bekerja sama dengan para pengecer utamanya untuk bergeser dari ‘model bisnis lisensi’ menjadi ‘perusahaan produk konsumen’:69 yang bercita-cita untuk mengembangkan pemasaran produknya.

‘Produk bermerk Disney terinspirasi film-film animasi Disney yang sangat dicintai, termasuk film pertama – Snow White and the Seven Dwarfs – sampai film-film terbaru seperti The Princess and the Frog serta Toy Story dan Cars dari Disney·Pixar’70

‘Disney Princess telah menjadi merk gaya hidup yang kuat dan menyumbang $4 milyar dari penjualan eceran global, menyentuh tiap aspek kehidupan anak-anak perempuan di seluruh dunia.’71

Kebijakan kertas

‘Konservasi alam adalah prioritas utama Disney.’72

Disney telah menyurati Greenpeace mengakui perannya dalam mengurangi deforestasi,73 dan telah memberlakukan kebijakan pembelian yang berlaku pada sebagian dari pembuatan produksi langsungnya.

Produksi sendiri

‘Disney bertujuan untuk mendapatkan 100% dari kertas yang dipasok untuk produk dan kemasan oleh bisnis non-lisensinya dari sumber berkelanjutan. Kertas yang dipasok akan memuat kandungan daur ulang, dipasok dari hutan bersertifikat, atau yang sumber asalnya diketahui.’74

Kebijakan lemah ini tidak memastikan bahwa Disney tidak berdagang dengan dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat deforestasi. Dengan ‘mengetahui sumber asalnya’ artinya bahwa ‘pembeli telah diberitahu di mana kayu tumbuh dan telah dipastikan bahwa asalnya bukan dari tempat yang tidak diinginkan (misalnya ditebang secara ilegal)’.75

Produk yang diproduksi oleh pihak ketiga atau pemegang lisensi

‘Sebagian besar produk bermerk Disney diproduksi dan dijual di bawah lisensi yang diberikan oleh Disney kepada pihak ketiga.’76

Secara teori, kode perilaku (code of conduct) Disney berlaku untuk semua produsen produk-produk Disney, termasuk barang-barang yang diproduksi pihak ketiga dan pemegang lisensi.77 ‘Perusahaan-perusahaan yang membuat produk bermerk Disney harus menandatangani kontrak yang menyatakan bahwa mereka tidak sedang dan tidak akan

Page 9: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

mempekerjakan buruh di bawah umur’,78 misalnya. Namun di bawah judul ‘Perlindungan Lingkungan’, kode ini hanya mensyaratkan produsen untuk ‘mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan lingkungan yang berlaku’.79 Selanjutnya, kebijakan kertas Disney80 hanya berlaku untuk sejumlah produk terbatas yang diproduksi sendiri. Persyaratan ini tidak diberlakukan pada lebih dari 3.700 pemegang lisensinya81 untuk menghindarkan mereka dari berdagang dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat deforestasi.

BUKTI FORENSIK MENGAITKAN DISNEY DENGAN PENGHANCURAN HUTAN HUJAN INDONESIA Hasil uji forensik ahli menunjukkan bahwa MTH secara reguler ditemukan dalam serangkaian luas produk kemasan dan kertas bermerk Disney.82 Hal ini membuktikan bahwa Disney berperan dalam pengrusakan hutan hujan Indonesia.

Pengumpulan bukti oleh Greenpeace akan produk kemasan dan kertas bermerk Disney terbukti mengandung MTH:83

INVESTIGASI GREENPEACE MENUNJUKKAN KAITAN DISNEY DENGAN APP

Merk Disney Princess ‘Made in Indonesia’84

Greenpeace telah mengidentifikasi bahwa Mattel memproduksi boneka-boneka busana bermerk Disney Princess dan High School Musical di Indonesia. Boneka-boneka khas ini, termasuk Snow White, Cinderella, Rapunzel dan Sleeping Beauty, diproduksi pada pabrik Mattel Indonesia yang sama yang memproduksi Barbie. Uji forensik pada serangkaian luas materi kemasan untuk boneka-boneka ini menunjukkan bahwa secara reguler ditemukan sejumlah besar MTH.85

Investigasi Greenpeace menunjukkan bahwa Mattel Indonesia menggunakan materi kemasan buatan APP. Mattel Indonesia memproduksi boneka busana bermerk Disney. Sebagian dari kemasan untuk produk ini memakai label sebagai produksi Sansico, yang menerima pasokan bahan baku dari APP. Lihat ‘Investigasi Greenpeace Mengaitkan Mattel dengan APP’.

Puncak gunung es86

Disney duduk sebagai ‘pemberi lisensi terbesar dunia dengan penjualan eceran global mencapai $27 milyar pada tahun 2009’.87 Lebih dari 3.700 perusahaan lisensi memproduksi barang-barang bermerk Disney dengan lisensi di seluruh dunia.88 Sebagian besar produk Disney dijual dengan kemasan atau merupakan produk kertas (alat tulis, teka-teki, buku gambar, dsb).

Kemasan untuk produk bermerk Disney yang diproduksi oleh Mattel Indonesia jelas hanya merupakan puncak gunung es dalam hal kaitan perusahaan ini dengan APP dan

Page 10: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

pengrusakan hutan hujan Indonesia. Ningbo Asia Pulp & Paper memperoleh sertifikat Mattel untuk papan kertas permainan kartu.89 Hasil uji forensik kartu dan kemasan untuk edisi Disney dari permainan kartu UNO dari Mattel buatan Cina telah terbukti mengandung MTH.90

Di Indonesia, investigasi awal Greenpeace mengidentifikasi serangkaian barang bermerk Disney yang dipasarkan secara luas oleh sejumlah pemegang lisensi untuk penjualan eceran internasional seperti Carrefour. Hasil uji forensik dari serangkaian kemasan untuk produk-produk ini menunjukkan pemakaian MTH.91

Tanpa adanya pengaman khusus, produk-produk kertas terutama dari Cina dan Indonesia berisiko tinggi dikaitkan dengan APP dan menjadi pendorong hancurnya hutan hujan Indonesia.

HASBRO DAN LEGO Selain mengidentifikasi produk-produk bermerk Mattel dan Disney dan kaitannya dengan pengrusakan hutan hujan Indonesia, investigasi Greenpeace juga mengidentifikasi sejumlah produsen mainan besar, termasuk Hasbro dan LEGO, yang memproduksi produknya di Cina yang telah terbukti menggunakan MTH dalam produk-produk kertasnya.

Greenpeace telah berhasil mengaitkan APP dengan Hasbro dan LEGO.

• Hasbro adalah produsen mainan global kedua terbesar di dunia.

• Banyak produk-produk mainan ‘Made in China’ tidak mencantumkan pembuat kemasannya.

• Salah satu edisi special buku kegiatan Star Wars dari LEGO dicetak oleh Hung Hing, salah satu dari tiga pengimpor terbesar kertas APP Indonesia di Cina. Sampulnya terbukti mengandung MTH.

HASBRO DAN LEGO ADALAH PEMAIN BESAR

HASBRO ADALAH KEDUA DI BIDANG MAINAN Hasbro adalah produsen kedua terbesar dunia di sektor mainan. Saham perusahaan ini diperdagangkan di NASDAQ Global Select Market. Hasbro berkantor pusat di Pawtucket, Rhode Island, AS. Pada tahun 2010, Hasbro merealisasi penjualan bersih sebesar US$ 4,0 milyar (€ 3,0 milyar).92

Sekitar 50% dari penjualan 2010 adalah di AS.93 Dua pertiga penjualan94 adalah untuk mainan anak laki-laki – termasuk karakter dan merk seperti GI Joe, Incredible Hulk, Indiana Jones, Spider-Man, SpongeBob, Sesame Street, the Simpsons, Star Wars dan yang diproduksi di bawah lisensi Disney (Mickey Mouse, High School Musical, Little Einsteins, Toy Story 3) – serta permainan dan teka-teki seperti Monopoly, Scrabble dan Trivial Pursuit.95

Kebijakan kertas

Produksi sendiri

Hasbro telah menentukan ‘tujuan bahwa pada 2011 setidaknya 75% dari kemasan kertasnya akan berasal dari materi daur ulang atau sumber-sumber yang mempraktekkan pengelolaan hutan berkelanjutan’.96 Pada tahun 2015 mereka bertujuan untuk meningkatkannya menjadi 90% untuk semua kemasan papan kertas dan isi dari semua permainan dalam kotak.97

Produk-produk di bawah lisensi

Hasbro mengakui tanggung jawabnya untuk produk-produk yang dibuat di bawah lisensi, dan mereka ‘bekerja dengan para pemegang lisensi mainan dan permainan inti untuk membantu mereka memberlakukan standar yang serupa’.98

Kebijakan saat ini tidak mencegah merk Hasbro untuk dikaitkan dengan perusahaan yang berdagang dengan perusahaan lain yang terlibat dengan deforestasi.

Page 11: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

LEGO ADA DI POSISI KEEMPAT DI BIDANG MAINAN LEGO adalah produsen mainan terbesar keempat di dunia.99 LEGO adalah perusahaan pribadi milik keluarga, berkantor pusat di Billund, Denmark.100

Produk-produk perusahaan ini dijual di lebih dari 130 negara.101

Pada tahun 2010, pendapatan perusahaan ini dari penjualan produknya adalah DKK 16,0 milyar (€ 2,1 milyar).102

Selain produk utama LEGO, mereka juga memproduksi produk di bawah lisensi yang termasuk produk-produk bermerk dari film atau film kartun seperti Star Wars, Harry Potter, Toy Story, SpongeBob dan Indiana Jones.103

Kebijakan kertas

Pada bulan Mei 2011, LEGO memberitahu Greenpeace bahwa mereka berniat menginvestigasi keprihatinan Greenpeace mengenai APP dengan para pemasok mereka secepatnya. Perusahaan ini akan ‘berusaha untuk memastikan semua kemasan dan materi cetak untuk semua produk bermerk LEGO dipasok dari sumber-sumber berkelanjutan dan sebisa mungkin menggunakan kandungan daur ulang’.104

Bilamana materi kemasan LEGO mensyaratkan penggunaan serat baru dibanding kandungan daur ulang, LEGO hanya meminta pemasoknya untuk mendeklarasikan bahwa mereka dapat ‘setidaknya mendokumentasikan bahwa kemasan yang dipasok kepada LEGO Group tidak mengandung serat kayu yang dapat dilacak kembali ke deforestasi ilegal; kayu dari spesies kayu terancam; atau praktek bisnis korup atau ilegal lainnya’.105

Walau LEGO telah mengakui pentingnya membeli dari sumber-sumber bersertifikasi FSC,106 sistem yang berlaku sekarang tidak cukup kuat untuk memastikan bahwa serat yang digunakan untuk kemasan produk mereka berasal dari sumber-sumber bersertifikasi FSC.

Produk-produk yang diproduksi pihak ketiga

LEGO memiliki kode perilaku yang memberi syarat minimum ‘untuk memastikan pelanggan dan subkontraktor untuk memproduksi komponen dan memberikan jasa kepada LEGO Group dengan cara yang etis’.107 Misalnya: ‘Pekerja di bawah umur tidak boleh dilibatkan atau dimanfaatkan. […] Pekerja paksa tidak boleh dilibatkan atau dimanfaatkan.’108 Namun di bawah ‘Perlindungan Lingkungan’ kode perilaku ini hanya mensyaratkan produsen untuk mematuhi ‘hukum dan perundang-undangan yang terkait dengan perlindungan lingkungan’.109

LEGO tidak mensyaratkan pihak ketiga untuk menghindari perdagangan dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dengan deforestasi.

HASIL UJI FORENSIK MENGAITKAN HASBRO DAN LEGO DENGAN PENGHANCURAN HUTAN HUJAN INDONESIA

HASBRO Hasil uji forensik membuktikan bahwa MTH secara reguler ditemukan dalam serangkaian kemasan dan produk kertas dalam produk bermerk Hasbro.110 Bukti ini menguak peran Hasbro dalam penghancuran hutan hujan Indonesia

Produk kemasan dan produk kertas yang mengandung MTH antara lain:111

Page 12: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

LEGO Hasil uji forensik dari lapisan luar dari sampul produk-produk LEGO menunjukkan penggunaan serat MTH.112 Bukti ini menguak peran LEGO dalam penghancuran hutan hujan Indonesia.

Produk yang mengandung MTH:113

INVESTIGASI GREENPEACE MENGAITKAN HASBRO DAN LEGO KE APP

HASBRO Hasbro memiliki kaitan rantai pasokan dengan APP.

Sertifikasi membuktikan bahwa APP adalah pemasok Hasbro

Seperti Mattel, Hasbro mensyaratkan sertifikasi untuk semua materi, termasuk produk kertas untuk membuktikan bahwa mereka memenuhi standar dalam hal tidak menggunakan atau pembatasan serangkaian bahan kimia berbahaya.114

Kilang APP utama untuk papan kertas kemasan di Indonesia – PT Indah Kiat Pulp & Paper Serang (IKPP), berlokasi di Jawa – telah menerima sertifikasi untuk beberapa merk permainan papan115 yang mereka produksi dan perdagangkan di Indonesia dan ke Cina. Kilang ini dipasok oleh kilang pulp APP di Sumatra;116 yang menggunakan MTH dari hutan hujan Indonesia.

Di Cina, kilang APP Ningbo telah menerima sertifikasi Hasbro untuk produksi papan kertas.117

Rantai pasokan Hasbro118

Hasbro telah men-outsource banyak produksinya ke pabrik-pabrik di Cina termasuk permainan papan seperti Monopoly, Trivial Pursuit, The Game of Life, Twister dan Scrabble dan mainan termasuk Transformers dan My Little Pony.

Hasil uji forensik awal dari serangkaian kemasan produk bermerk Hasbro yang dibuat di Cina menunjukkan pemakaian MTH.119

Label pada permainan papan bermerk Hasbro yang dibeli di Cina mengidentifikasi QP Printing dan Top Mix Industries sebagai produsennya. QP Printing juga mengekspor permainan papan bermerk Hasbro termasuk Monopoly dan Scrabble.120 Website The Top Mix Industries mempromosikan perusahaan ini sebagai ‘produsen yang ditunjuk untuk membuat permainan terkenal “Monopoly” ’.121 Produsen lainnya telah diidentifikasi pula.

Investigasi awal Greenpeace telah mendapatkan bukti terdokumentasi akan kaitan dagang antara produsen produk bermerk Hasbro dan APP di Cina dan Indonesia.

Tanpa adanya pengaman khusus, produk-produk kertas terutama dari Cina dan Indonesia berisiko tinggi dikaitkan dengan APP dan pendorong hancurnya hutan hujan Indonesia.

LEGO122 LEGO memiliki kaitan rantai pasokan dengan APP.

LEGO mempunyai kesepakatan lisensi eksklusif dari Lucasfilm Ltd. yang memberikan hak perusahaan ini untuk memproduksi dan memasarkan serangkaian mainan LEGO yang

Page 13: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

berdasarkan tema dari film Star Wars trilogi yang pertama dan tiga film berikutnya.123 Beberapa edisi spesial produk Star Wars diterbitkan oleh Dorling Kindersley (bagian dari Penguin Group) dan dicetak di Cina oleh percetakan-percetakan yang berkaitan dengan APP.

Salah satu percetakan produk ini (Leo Paper)124 dua kali memenangkan ‘Sinar Mas Print Awards’ pada tahun 2009 – sebuah kompetisi yang terbuka hanya untuk para konsumen APP; percetakan lain (Hung Hing Printing) 125 dimiliki oleh grup perusahaan yang sama dengan Sun Hing Paper.126 Menurut data perdagangan rahasia 2010, Sun Hing Paper adalah termasuk tiga importir terbesar Cina akan kertas APP Indonesia. Hasil uji forensik dari satu produk edisi spesial Star Wars diproduksi oleh Hung Hing terbukti mengandung MTH.

Hanya puncak gunung es?

Kiatan-kaitan dengan APP dan bukti bahwa serat hutan hujan dalam rantai pasokan LEGO dan Hasbro sangat mungkin hanya merupakan puncak gunung es bagi perusahaan ini dan produsen mainan lainnya.

Makin banyak produsen di sektor mainan yang memusatkan produksi mereka di Cina. Misalnya, kemasan untuk produk-produk LEGO baru-baru ini semakin banyak yang diproduksi di Cina; dahulu, hampir semua diproduksi di Denmark atau negara Eropa lainnya.

Tanpa adanya pengaman khusus, produk kertas dari Cina atau Indonesia berisiko tinggi dikaitkan dengan APP, dan dengan pengrusakan hutan hujan Indonesia.

Page 14: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

APP Pemerintah Indonesia mengidentifikasi sektor kelapa sawit dan pulp & kertas sebagai dua pendorong utama pengrusakan hutan hujan.127 Pemain terbesar di kedua sektor ini di Indonesia adalah Sinar Mas Group.

Kedua divisi dalam Sinar Mas Group (SMG) ini mengambil pendekatan bersebrangan mengenai emisi deforestasi. Misalnya, dalam hal lahan gambut yang kaya karbon, divisi kelapa sawit (GAR) akan melindungi semua lahan gambut apapun kedalamannya, sementara divisi pulp dan kertas (APP) secara aktif menargetkan lahan gambut untuk persediaan kayu hutan hujan saat ini dan di masa depan.

• APP menebangi habis hutan hujan di wilayah yang merupakan habitat kritis satwa yang terancam punah dan lahan gambut dalam, yang secara teori terlarang untuk dikembangkan menurut hukum Indonesia. Pernyataan-pernyataan perusahaan baru-baru ini menunjukkan niat mereka meneruskan pembukaan hutan sampai 2015.

• Sejumlah industri prngguna yang terus bertambah berusaha untuk melindungi merk mereka dengan menghindari kaitan dagang dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat deforestasi. Korporasi dunia tersebut termasuk Staples, Kraft dan Nestlé telah menghentikan pembeliannya dari APP.

APP MENJUAL KERTAS SECARA GLOBAL YANG SUMBERNYA BERASAL DARI DEFORESTASI Sinar Mas Group (SMG) adalah sekelompok perusahaan yang beroperasi lintas sektor yang cukup luas, dan kelompok ini mencirikan diri sebagai ‘salah satu kelompok perusahaan berdasar sumberdaya alam terbesar dunia’.128 Sektor-sektor dimana mereka secara aktif berkembang termasuk pulp dan kertas, kelapa sawit dan batubara.129

Asia Pulp & Paper (APP), divisi pulp & kertas Sinar Mas, menyatakan diri sebagai salah satu dari produsen tiga terbesar dunia.130

Basis utama produksi pulp APP adalah Indonesia, dan divisi ini menyumbang sekitar 40% dari total produksi pulp Indonesia.131 APP Group bergantung pada penebangan habis hutan alam oleh perusahaan-perusahaan mitra di bawah SMG untuk memenuhi kebutuhan produksinya.132 Kayu gelondongan hasil penebangan hutan hujan Indonesia, termasuk hutan lahan gambut, menyumbang sekitar 20% serat yang dijadikan bubur kertas di pabrik-pabrik APP antara tahun 2007 dan 2009.133

Cina saat ini adalah basis produksi produk-produk kertas, kemasan dan tisu APP.134 Pabrik-pabrik APP di Indonesia dan Cina memproduksi produk-produk kertas kemasan dan produk-produk untuk banyak merk global lintas sektor, dari makanan sampai elektronik, kosmetik, alas kaki, rokok dan mainan.135

Pada bulan Juli 2010 Greenpeace Internasional meluncurkan laporan ‘Bagaimana Sinar Mas meluluhkan bumi’.136 Investigasi di lapangan mendokumentasikan dampak operasi SMG/APP di hutan Bukit Tigapuluh dan Kerumutan di Sumatra. Tindakan mereka termasuk pembukaan lahan gambut dalam dan habitat harimau. Investigasi laporan mengungkapkan ambisi ekspansif besar-besaran dalam hal luas wilayah untuk pembukaan di masa mendatang serta aspirasi ekspansi kapasitas pabrik pulp di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan konsumen yang dulunya pembeli produk APP, dari investigasi Greenpeace diketahui bahwa saat ini memberlakukan kebijakan yang akan melepaskan mereka dari kaitan dagang dengan perusahaan-perusahaan yang terkait deforestasi dalam rantai pasokan mereka. Jumlah perusahaan semacam ini terus bertambah. Perusahaan semacam ini termasuk Kraft, Nestlé, Unilever, Carrefour, Tesco, Auchan, LeClerc, Corporate Express dan Adidas.137

Page 15: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Keluarga yang sama, logo yang sama, strategi pengembangan bisnis yang berbeda

Dikepalai oleh Franky Widjaja, divisi kelapa sawit Sinar Mas, Golden Agri Resources (GAR), memberlakukan kebijakan konservasi hutan baru ‘untuk memastikan operasi-operasi kelapa sawit mereka tidak meninggalkan jejak deforestasi. Intinya adalah […] tidak ada pengembangan pada lahan gambut dan wilayah kaya karbon’138 – artinya, ini adalah model pengembangan yang menghindari deforestasi.

Sebaliknya, APP – dikepalai oleh saudara Franky, Teguh Widjaja – secara pesat mengembangkan kerajaan globalnya melalui akuisisi pabrik-pabrik pulp dan kertas,139 dengan tujuan menjadi perusahaan kertas terbesar di dunia.140 Pernyataan-pernyataan perusahaan mengkonfirmasi bahwa Indonesia akan tetap menjadi basis kunci produksi pulp,141 dan akan terus menggunakan kayu gelondongan dari hutan hujan untuk memenuhi kebutuhan produksinya142 – artinya, model pengembangan yang dituju adalah bisnis yang bergantung pada deforestasi.

APP mempekerjakan Cohn and Wolfe,143 cabang dari kelompok PR terbesar di dunia, WPP, untuk membantu mencitrakan mereka sebagai perusahaan yang mengedepankan konservasi. Pernyataan-pernyataan PR baru-baru ini termasuk dukungan bagi Instruksi Presiden mengenai moratorium dua tahun untuk penerbitan izin-izin bari pada lahan gambut dan hutan.144 Namun pengumuman moratorium yang diterbitkan bulan Mei 2011 itu145 hanya berlaku pada hutan alam primer dan lahan gambut di luar konsesi yang ada.

Analisis pemetaan Greenpeace146 menunjukkan bahwa jutaan hektar habitat satwa liar dan lahan gambut yang kaya karbon tetap terancam ekspansi sektor pulp. Wilayah hutan hujan yang ditargetkan oleh APP tetap tidak tersentuh moratorium. Pembabatan hutan dalam wilayah ini dapat mendorong perubahan iklim dan menggeser spesies seperti harimau Sumatra selangkah lebih dekat menuju kepunahan.

APP MENGHANCURKAN HUTAN HUJAN INDONESIA APP telah berulang kali berjanji dalam sepuluh tahun terakhir untuk sama sekali bergantung pada serat dari perkebunan yang terbarukan – awalnya ditargetkan pada tahun 2007, kemudian direvisi menjadi 2009147 – dan menghentikan kebergantungan mereka pada kayu gelondongan hasil tebang habis dari hutan hujan di Indonesia. Pada tahun 2011, kepala bagian keberlanjutan APP, Aida Greenbury, mengulang kembali komitmen mereka untuk memenuhi target ini pada akhir 2015148 – delapan tahun lebih lambat dari waktu yang dijanjikan semula.

Pada tahun 2010, APP menyatakan bahwa sekitar 20% serat yang masuk ke kilang-kilang pulp mereka di Indonesia pada tahun sebelumnya berasal dari pembukaan hutan alam.149 Saat ini sebagian besar dari pembukaan ini terjadi di dalam wilayah konsesi di Riau dan Jambi.150

Dokumen rahasia SMG/APP tahun 2007151 mengidentifikasi jutaan hektar wilayah konsesi perusahaan yang ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan produksi yang ada dan memberi ruang untuk potensi ekspansi produksi kilang pulp di Indonesia. Dua juta hektar ditargetkan di Kalimantan dan Sumatra.

Analisis Greenpeace akan dokumen-dokumen pemerintah dan perusahaan memastikan bahwa sejak Desember 2010, SMG/APP telah meningkatkan wilayah konsesi bahan bakunya setidaknya seluas 800.000 hektar. Status dari wilayah target sisanya tidak jelas. Analisis pemetaan menunjukkan bahwa sekitar 40% dari wilayah tambahan yang saat ini dikuasai oleh SMG/APP atau dimana SMG/APP telah mendapatkan izin prinsip adalah wilayah yang masih berhutan pada tahun 2006, termasuk wilayah cukup luas yang merupakan habitat satwa liar dan lahan gambut152.

Di propinsi Riau dan Jambi saja, SMG/APP bertujuan menambah konsesinya seluas 900.000 hektar antara tahun 2007 dan 2009. Pada tahun 2006, lebih dari separuh wilayah ini berhutan dan seperempatnya lahan gambut.153 Pada akhir tahun 2007, lebih dari separuh

Page 16: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

wilayah yang ditargetkan untuk ekspansi konsesi ini disetujui oleh pemerintah Indonesia atau sedang dalam proses akuisisi oleh SMG/APP.154

Dua wilayah target ekspansi terbesar oleh SMG/APP adalah Bentang Hutan Bukit Tigapuluh, yang membentang di propinsi Riau dan Jambi, serta Hutan Gambut Kerumutan di Riau.

Analisis pemetaan oleh Greenpeace yang diterbitkan bulan Juli 2010 mengidentifikasi wilayah hutan, lahan gambut dan habitat satwa liar yang ditargetkan untuk ekspansi.155 Peta-peta ini disertai bukti fotografis dari deforestasi baru dan yang sedang berjalan dalam konsesi yang baru diakuisisi.

Investigasi dan analisis Greenpeace tahun 2011 menunjukkan bahwa ekspansi SMG/APP berlanjut di wilayah tersebut dan sesuai dengan rencana 2007.156

INVESTIGASI GREENPEACE MENGUAK DAMPAK APP Analisis independen dari dampak operasi sektor pulp dan kelapa sawit terhalang oleh kurangnya transparansi pemerintah dan industri; hal ini termasuk kesulitan mendapatkan data yang terkini dan cukup rinci. Lemahnya kualitas data semacam ini dan kesediaan bukti lainnya dari sumber-sumber resmi berarti analisis harus dipahami sebagai sebuah penilaian risiko indikatif, dan beberapa elemen harus dikonfirmasi melalui validasi lapangan. Dalam skala regional, marjin kesalahan dalam data sumber menjadi impas, walau bias yang ada dalam asumsi nilai estimasi akan teramplifikasi – misalnya estimasi konservatif simpanan karbon dalam lahan gambut.

Walau dengan keterbatasan ini, menggunakan data resmi yang tersedia dari sumber-sumber pemerintah dan para ahli, Greenpeace menggunakan beberapa teknik untuk mengakses risiko operasi dan rencana-rencana ekspansi SMG/APP terhadap wilayah hutan, lahan gambut dan habitat satwa liar dan memantau dampak dari operasi tersebut.

Penilaian Greenpeace mengenai nilai-nilai bentang wilayah didasarkan pada sejumlah sumber termasuk peta tutupan lahan 2006 Kementrian Kehutanan, peta habitat orangutan Kalimantan United Nations Environment Program (UNEP), bentang alam prioritas untuk konservasi harimau dari WWF/WCS/Smithsonian dan NFWF-STF, serta peta lahan gambut Wetlands International.

Data konsesi dikumpulkan dari berbagai sumber pemerintah. Data hutan tanaman industri (HTI) tersedia dari Kementrian Kehutanan. Data ini tidak mengidentifikasi perusahaan yang menguasai konsesi terkait.

Metode ini sering digunakan oleh pemerintah, kelompok-kelompok konservasi dan bahkan perusahaan pemegang konsesi, termasuk Sinar Mas, untuk menimbang risiko dan memantau perubahan.

Berikut adalah beberapa lapisan analisis:

Pemetaan risiko (analisis spasial)

1) Memetakan operasi perusahaan: hal ini membutuhkan diketahuinya batas-batas konsesi perusahaan. Sinar Mas tidak membuat informasi ini tersedia untuk umum, dengan demikian menyulitkan pemantauan publik akan operasi mereka. Sementara Kementrian Kehutanan menyediakan peta ini dan menunjukkan konsesi kayu pulp yang berizin lengkap. Informasi ini tidak selalu terkini dan tidak merinci kepemilikan dan hanya menyebutan pemegang konsesi, yang berbeda untuk hampir semua konsesi. Informasi terbaik yang ada untuk pemegang konsesi SMG/APP harus dikumpulkan dari serangkaian sumber termasuk Kementrian Kehutanan, dokumen internal perusahaan, kantor-kantor pemerintah kabupaten, organisasi konservasi dan para penilai lingkungan.

2) Memetakan nilai ekologis: menggunakan data pemetaan spasial terbaik (Geographic Information System, GIS) dari Kementrian Kehutanan, Wetlands International, United

Page 17: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Nations Environment Program (UNEP), kelompok-kelompok ahli konservasi dan otoritas lainnya. Para ahli GIS menggunakan lapisan-lapisan data ini untuk menciptakan visi ekosistem. Misalnya pada tingkat bentang alam, hal ini menunjukkan kualitas tutupan hutan, luas dan kedalaman gambut, wilayah-wilayah konservasi keanekaragaman hayati kunci dan habitat orangutan dan harimau. Daftar kelompok data inti dijabarkan di bawah.

3) Analisis risiko: mengidentifikasi dimana letak nilai-nilai ekologis yang perlu dilindungi dalam wilayah konsesi.

Pemetaan dampak (analisis temporal)

1) Membandingkan citra satelit dalam jangka waktu yang relevan: salah satu metode untuk menentukan kecepatan pembukaan hutan adalah menganalisa dan membandingkan citra satelit dari tanggal-tanggal yang berbeda. Tidak seperti Amazon di Brazil, dimana terdapat waktu satu bulan dimana relatif tidak ada tutupan awan, wilayah daratan Indonesia seringkali tertutup oleh tutupan awan tebal, dan menjadikan penggunaan citra satelit untuk menilai perubahan tutupan lahan menjadi sangat terbatas.

2) Menggabungkan analisis satelit dengan peta nilai ekologis dan batas konsesi untuk menentukan perubahan kualitas atau ketinggian nilai dalam wilayah konsesi.

Investigasi lapangan dan pantauan udara (ground truthing)

1) Menentukan wilayah-wilayah prioritas untuk investigasi berdasarkan analisis risiko ekologis, analsis dampak dan data intelejen lainnya yang dapat menunjukkan potensi penebangan aktif.

2) Melakukan pantauan udara pada sejumlah konsesi untuk memastikan dan mendokumentasikan penebangan aktif dan pembangunan infrastruktural dalam wilayah yang memiliki nilai ekologi penting.

3) Mengakses wilayah-wilayah konsesi untuk mendokumentasikan bukti nilai-nilai ekologis dan sosial yang terkena dampak operasi perusahaan. Dimana memungkinkan secara logistik, juga dilakukan bukti kedalaman gambut, adanya orangutan (misalnya dengan melihat sarangnya) atau harimau (misalnya dengan jejaknya), kualitas hutan dan kepatuhan hukum dalam operasi. Informasi lain selanjutnya dapat dikumpulkan melalui kesaksian dari para pekerja dan masyarakat.

Kelompok data inti yang digunakan dalam analisis pemetaan

Zona tataguna lahan:157 Kementrian Kehutanan menyediakan peta tataguna lahan. Namun, peta-peta ini tidak terkini untuk propinsi Riau dan Kalimantan Tengah. Untuk kepentingan analisis ini, Greenpeace menggunakan peta rencana tataruang wilayah propinsi Riau 2007.

Tutupan lahan:158 Tahun terbaru dimana data Kementrian Kehutanan untuk tutupan lahan tersedia adalah 2006.

Lahan gambut:159 Peta lahan gambut pada tingkat bentang alam yang tersedia di Indonesia dibuat oleh Wetlands International.

Habitat berhutan: Habitat orangutan Kalimantan:160 Peta terbaik habitat orangutan pada tingkat bentang alam yang ada dibuat oleh United Nations Environment Programme (UNEP), pertama diterbitkan pada tahun 2004 dan kemudian diperbaharui. Habitat harimau Sumatra:161 Peta-peta Bentang Alam Konservasi Harimau Prioritas dikembangkan oleh sebuah koalisi termasuk WWF, WCS, Smithsonian dan NFWF-STF. Peta

Page 18: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

ini menunjukkan wilayah luas yang dapat mendukung sejumlah besar harimau. Wilayah habitat yang lebih kecil tidak disertakan yang sebenarnya penting untuk konservasi harimau.

Karena pesatnya deforestasi, Greenpeace menggabungkan peta ini dengan data tutupan lahan Kementrian Kehutanan. Dengan demikian data menunjukkan habitat ‘berhutan’ sejak tahun 2006.

Konsesi:

1. Batubara162 Data mengenai konsesi batubara tidak tersedia dari pemerintah Indonesia. Peta konsesi batubara dapat didapatkan dari Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia. Greenpeace telah mendigitasi data tahun 2009 untuk Sumatra dan Kalimantan, wilayah prinsip yang ditargetkan untuk pengembangan batubara. Data tambahan selanjutnya tersedia pada November 2010. Dengan demikian kelompok data yang digunakan untuk analisis harus dianggap tidak lengkap. Greenpeace akan meminta data konsesi batubara agar tesedia secara terpusat dan bebas.

2. Kelapa sawit Data mengenai konsesi kelapa sawit tidak secara langsung tersedia secara terpusat dari pemerintah Indonesia. Kelompok data untuk analisis didasarkan pada data 2006–2008 yang dikumpulkan oleh beberapa sumber dan sebagiannya diperbaharui oleh Greenpeace. Sumber yang utama adalah badan pemerintah sentral dan regional termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Perkebunan (Disbun) dan Badan Perencanaan Daerah (Bapeda). Selanjutnya Kementrian Kehutanan menyediakan sebagian data mengenai konsesi dalam HTI (termasuk perkebunan karet dan kelapa sawit). Karena kurangnya transparansi sektor ini, kelompok data yang digunakan untuk analisis ini harus dipahami sebagai informasi parsial terbaik yang tersedia. Greenpeace akan menerima data konsesi kelapa sawit agar tesedia secara terpusat dan bebas.

3. Pulp/HTI163 Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagian besar adalah perkebunan kayu pulp. Data mengenai perkebunan industri tersedia dari Kementrian Kehutanan, tetapi tidak mengidentifikasi perusahaan yang menguasai konsesi. Greenpeace akan menerima dengan baik bila ada data konsesi HTI yang lebih komprehensif.

4. Tebang pilih/ HPH164 Data mengenai konsesi HPH tersedia dari Kementrian Kehutanan.

BUKIT TIGAPULUH Bentang Hutan Bukit Tigapuluh di Sumatra bagian tengah adalah salah satu suaka terakhir untuk spesies terancam punah termasuk harimau Sumatra, dan perannya penting untuk masa depan orangutan Sumatra. Sementara sebagian dari Bentang Hutan ini dicanangkan untuk taman nasional, banyak habitat yang akan ditebangi dan terancam oleh SMG/APP.

• Bentang Hutan Bukit Tigapuluh adalah habitat yang sangat penting untuk kehidupan sejumlah spesies yang kritis terancam punah. Hutan ini juga lokasi Pusat pelepasliaran Orangutan Sumatra (Sumatran Orang-utan Reintroduction Centre) dan tempat tinggal hampir 10% semua harimau Sumatra di alam bebas.

• Bentang Hutan Bukit Tigapuluh penting bagi dua kelompok masyarakat adat hutan: Orang Rimba dan Talang Mamak.

• SMG/APP memperluas operasinya di Bentang Hutan Bukit Tigapuluh.

Page 19: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

HUTAN BUKIT TIGAPULUH ADALAH SUAKA HARIMAU TERAKHIR Harimau Sumatra di ambang kepunahan, antara lain diakibatkan oleh hilangnya habitat hutan. Diperkirakan terdapat sekitar 400 harimau Sumatra tersisa di alam bebas;165 sekitar 30 ekor diperkirakan tinggal di Bentang Hutan Bukit Tigapuluh.166 Wilayah ini begitu kritis untuk keberlangsungan hidup harimau di alam bebas, sehingga ditetapkan sebagai satu dari duapuluh Bentang Konservasi Harimau Prioritas Global.167

Harimau-harimau ini berbagi habitat dengan lebih dari 150 gajah Sumatra168 dan 130 orangutan Sumatra yang telah direintroduksi ke alam bebas.169 Bentang alam ini juga merupakan tempat tinggal masyarakat dari dua kelompok adat hutan: Orang Rimba dan Talang Mamak.170

Kurang dari sepertiga Bentang alam ini telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai taman nasional.171 Taman nasional secara prinsip meliputi wilayah dataran tinggi yang sulit diakses. Sebaliknya, gajah, harimau dan satwa liar lainnya secara umum hidup di hutan dataran rendah di luar taman nasional. Misalnya pada Mei 2011, WWF mengeluarkan gambar video dari jebakan kamera mereka yang menunjukkan 12 harimau termasuk anak-anak mereka di wilayah luar batas-batas taman nasional.172 Hutan dataran rendah di luar taman nasional diidentifikasi sebagai habitat sangat baik untuk reintroduksi orangutan Sumatra ke alam bebas, sebuah program yang dimulai tahun 2002.173

Walau demikian, pemerintah telah membagi banyak hutan dataran rendah untuk dibuka untuk perkebunan hutan industri seperti untuk kayu pulp.174 Hasilnya, perusahaan-perusahaan termasuk SMG/APP terus menargetkan dan secara aktif menebang habis hutan Sumatra yang paling penting untuk keberlangsungan satwa liar yang secara kritis terancam kepunahan.

Selanjutnya, sejak tahun 2007 SMG/APP telah membuka jalan logging membelah wilayah hutan ini untuk membawa kayu-kayu dari konsesi mereka ke pabrik-pabrik pulp.175 Jalan ini membentang dari barat laut sampai tenggara, persis bersebelahan dengan batas taman nasional.

Pencurian satwa liar di wilayah sekitar taman nasional meningkat tajam setelah jalan logging SMG/APP membuka akses ke wilayah ini, menurut data yang dikumpulkan antara lain oleh Frankfurt Zoological Society (FZS).176 Di beberapa tempat, jalan logging melintasi hanya beberapa kilometer dari batas taman nasional, dan koalisi ini telah mendokumentasikan beberapa kejadian pencurian yang persis di batas taman nasional.177

APP MENGHANCURKAN HABITAT SATWA LIAR Dokumen rahasia SMG/APP 2007178 yang diperoleh Greenpeace menunjukkan bahwa kelompok ini menargetkan sepuluh wilayah hutan untuk ekspansi dalam Bentang Hutan Bukit Tigapuluh, berbatasan dengan Taman Nasional.

Pada tahun 2011, para pemasok SMG/APP mendapatkan izin atau izin prinsip pada setidaknya empat konsesi kayu pulp.179

Menurut analisis pemetaan Greenpeace, antara 2007 dan 2011 SMG/APP telah menambah 69.500 hektar wilayah persediaan kayu pulp mereka di dalam Bentang Hutan Bukit Tigapuluh.180 Dua pertiga wilayah ini berhutan pada tahun 2006.181

Investigasi Greenpeace mendokumentasi kehilangan pesat hutan hujan dan pembangunan perkebunan setelah tahun 2006 dalam konsesi SMG/APP yang baru-baru ini diperoleh di ujung barat laut dari Bentang Hutan Bukit Tigapuluh.

Pada bulan Juli 2010, bukti dokumenter yang dirilis Greenpeace mengenai penebangan aktif di bagian barat laut Bentang Hutan Bukit Tigapuluh oleh pemasok SMG/APP, PT Artelindo Wiratama.182 Konsesi yang telah ditentukan oleh SMG/APP sebagai target ekspansi dalam dokumen internal 2007,183 dan investigasi lapangan mendokumentasikan kayu gelondongan

Page 20: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

ditransportasikan kilang APP Indah Kiat di Riau.184 Konsesi ini tertulis dalam dokumen pemerintah sebagai pemasok Indah Kiat di tahun 2009.185 Pada bulan Agustus 2010, pemantauan udara Greenpeace mendokumentasi penebangan yang berlangsung di wilayah PT Artelindo Wiratama.

Konsesi dekat PT Tebo Multiagro adalah pemasok SMG/APP lainnya.186 Pada tahun 2006, lebih dari dua pertiga wilayah ini berhutan, menurut data Kementrian Kehutanan.187 Pada bulan Agustus 2010, pemantauan udara Greenpeace menunjukkan wilayah luas yang baru-baru ditanami, serta penebangan yang berlangsung di bagian barat konsesi.

INVESTIGASI GREENPEACE MENGUAK BAGAIMANA APP MENARGETKAN HABITAT SATWA LIAR Dokumen rahasia SMG/APP tahun 2007188 yang diperoleh Greenpeace menunjukkan wilayah-wilayah yang ditargetkan kelompok ini untuk ekspansi yang berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

Wilayah ini termasuk 31.000 hektar wilayah ex-HPH PT Dalek Hutani Esa, dimana – dengan dukungan Kementrian Kehutanan Indonesia – FZS telah membangun stasiun lapangan pada tahun 2002 dan memulai program reintroduksi orangutan ke alam bebas.189 Hutan dataran rendah telah diidentifikasi sebagai habitat yang cocok dan memberikan orangutan kesempatan paling baik yang memungkinkan untuk berkembang biak, dan membangun keluarga-keluarga baru.190 Pada tahun 2010, koalisi organisasi konservasi termasuk FZS juga memetakan kehadiran satwa liar yang terancam punah di wilayah ini, termasuk harimau, gajah dan tapir.191

Menurut dokumen Kementrian Kehutanan, pada tahun 2009 PT Rimba Hutani Mas – pemasok SMG/APP – telah mendapatkan izin prinsip192 untuk ekspansi di wilayah Bentang Alam Bukit Tigapuluh. Ex-HPH PT Dalek Hutani Esa disebutkan dalam dokumen rahasia perusahaan 2007193 sebagai salah satu wilayah target. Peta Kementrian Kehutanan menunjukkan bahwa sejak 2011 wilayah konsesi ini sekarang mendapatkan izin penuh untuk pengembangan perkebunan kayu pulp.194

Analisis pemetaan Greenpeace menunjukkan bahwa pada tahun 2006 sekitar separuh dari konsesi ini adalah hutan habitat harimau.195 Hutan dalam wilayah konsesi ini beririsan dengan wilayah yang disebutkan pada tahun 2009 dan 2010 sebagai pendukung hidup masyarakat pemburu dan pengumpul hasil hutan, yaitu masyarakat Orang Rimba dan Talang Mamak.196

Pada bulan Agustus 2010, pemantauan udara Greenpeace mendokumentasikan hutan hujan yang tersisa dalam konsesi PT Rimba Hutani Mas di wilayah dekat stasiun lapangan FZS antara jalan logging dan Taman Nasional.

KERUMUTAN Hutan Gambut Kerumutan seluas 1,3 juta hektar adalah habitat yang penting bagi harimau Sumatra yang terancam punah dan salah satu wilayah lahan gambut kaya karbon yang tersisa di dunia. Sebagian besar dari wilayah ini adalah gambut dalam (>3 meter). SMG/APP secara aktif menebangi dan mengeringkan lahan gambut di bentang alam ini.

• SMG/APP telah terdokumentasi menebangi dan mengeringkan lahan gambut dalam (>3 meter) dalam Hutan Rawa Gambut Kerumutan.

• Pada tahun 2009, PT Bina Duta Laksana dan PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa bersama-sama memasok lebih dari 170.000m³ kayu pulp yang berasal dari pembukaan hutan alam kepada PT Indah Kiat.

Page 21: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

LAHAN GAMBUT PENTING BAGI IKLIM Di propinsi Riau terdapat 40% lahan gambut Indonesia, dan mungkin merupakan simpanan karbon paling penting di dunia dan pertahanan kunci dalam menghadapi perubahan iklim. Membentang seluas 1,3 juta hektar, Hutan Rawa Gambut Kerumutan197 di Riau adalah salah satu yang tersisa dari lahan gambut Indonesia yang luas. Bentang alam ini telah ditetapkan sebagai prioritas regional untuk kelangsungan hidup harimau di alam bebas.198 Hampir semua wilayah ini ditetapkan untuk ditebangi untuk pengembangan perkebunan industri,199 terutama untuk kayu pulp dan kelapa sawit.200 Sebagian besar dipetakan pada lahan gambut yang sangat dalam.201

Sementara APP mengkonfirmasi bahwa ‘gambut lebih dalam dari tiga meter dan terletak di hulu […] harus dilindungi dari pembangunan’ dalam hukum Indonesia,202 di SMG terdapat pendekatan yang bersebrangan mengenai pengembangan lahan gambut.

Divisi kelapa sawit SMG, GAR, mempunyai kebijakan untuk ‘tidak mengembangkan lahan dengan stok karbon tinggi’.203 ‘Intinya adalah […] tidak membangun pada lahan gambut.’204

Sebaliknya, para pemasok SMG/APP terus menebangi dan mengeringkan lahan gambut, termasuk pembangunan pada lahan gambut dalam. Mereka mengaku telah menyisihkan wilayah yang ditetapkan sebagai ‘hutan rawa gambut alam yang kelebihan unik dan khusus’.205

APP MENGHANCURKAN HUTAN RAWA GAMBUT SMG/APP dipasok oleh enam konsesi di Kerumutan, dengan total lebih dari 150.000 hectares.206 Analisis pemetaan menunjukkan bahwa konsesi ini mencakup wilayah cukup luas yang merupakan lahan gambut dalam dan habitat harimau berhutan.207

Greenpeace telah menginvestigasi perdagangan kayu hutan dari konsesi-konsesi ini ke kilang pulp APP, PT Indah Kiat di Riau. Menurut dokumen resmi Kementrian Kehutanan, salah satu konsesi ini, PT Bina Duta Laksana, telah diterima untuk memasok PT Indah Kiat dengan lebih dari 80.000m³ kayu pulp dari pembukaan hutan alam pada tahun 2009.208 Investigasi Greenpeace pada September 2009 memastikan bahwa kayu hutan dari konsesi ini dibawa ke PT Indah Kiat.209

PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa adalah wilayah konsesi pada gambut dalam berhutan sebelah utara konsesi PT Bina Duta Laksana. Wilayah ini disebutkan dalam dokumen rahasia SMG/APP 2007 sebagai target persediaan, dengan luas wilayah 45.000ha.210 Analisis mengungkap 100% dari wilayah ini dipetakan pada gambut dalam >3 meter, dan lebih dari 90% wilayah ini adalah habitat harimau berhutan pada tahun 2006.211

Menurut arsip Kementrian Kehutanan yang diterbitkan tahun 2010, konsesi ini hanya memiliki izin HPH, bukan HTI.212 Walau demikian, rencana kerja lima tahun (2006–2010) untuk HPH ini merencanakan pembukaan separuh wilayah (22.960 hektar), dan menghasilkan produksi kayu pulp sebanyak 590.000m³.213 Pada tahun 2009 kilang pulp PT Indah Kiat seharusnya menerima sebanyak hampir 99.000m³ kayu hutan dari konsesi ini, menurut dokumen Kementrian Kehutanan yang diperoleh Greenpeace.214

INVESTIGASI GREENPEACE MENGUAK BAGAIMANA APP TERUS MENARGETKAN LAHAN GAMBUT Analisis menunjukkan bahwa konsesi pemasok SMG/APP di Hutan Rawa Gambut Kerumutan berada di wilayah yang dipetakan sebagai gambut dalam >3 meter.215

PT Bina Duta Laksana sebagian besar terletak pada lahan gambut yang dipetakan berkedalaman >3 meter.216 Analisis citra satelit217 PT Bina Duta Laksana antara 2005–2009 menunjukkan penebangan pesat yang terjadi dalam konsesi ini. Sebagian besar penebangan ini berada pada wilayah yang dipetakan sebagai lahan gambut berkedalaman >3 meter.

Page 22: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Pada April 2010, pantauan udara Greenpeace mendokumentasikan penebangan pada lahan gambut yang berlangsung pada wilayah yang dipetakan sebagai gambut dalam >3 meter di bagian barat daya dari PT Bina Duta Laksana.218 Pada bulan Agustus 2010, pantauan udara Greenpeace mendokumentasikan penebangan pada lahan gambut yang berlangsung pada wilayah yang dipetakan sebagai gambut dalam >3 meter di ujung barat konsesi.219

Serangkaian citra satelit220 sepanjang periode 2005–2011 mengungkapkan penebangan ekstensif dalam PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa, wilayah konsesi lahan gambut berhutan di utara konsesi PT Bina Duta Laksana. Mayoritas wilayah ini dipetakan sebagai lahan gambut >3 meter.

Pada bulan Mei 2011, pantauan udara Greenpeace mendokumentasikan bukti penebangan ekstensif hutan hujan di batas wilayah paling barat wilayah konsesi PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa. Wilayah ini dipetakan sebagai lahan gambut >3 meter.

Kebijakan APP paling baru, menunda komitmen mereka sampai akhir 2015 untuk hanya menggunakan serat dari perkebunan,221 menunjukkan bahwa terus bergantungnya pada penebangan hutan dan lahan gambut Indonesia, termasuk gambut dalam.222

Hal ini jauh berbanding terbalik dengan kebijakan divisi kelapa sawit SMG yaitu GAR, yang sekarang menganggap semua wilayah lahan gambut tidak boleh dikembangkan, apapun kedalamannya.223

Page 23: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

RISIKO Jutaan hektar ekosistem hutan hujan Indonesia dan lahan gambut yang kaya karbon tetap terancam penghacuran untuk perkebunan kelapa sawit dan kayu pulp, walaupun moratorium telah di tandatangani pemerintah, namun ini hanya parsial, lemah dan masih akan tetap membolehkan ekspansi ke dalam hutan dan kawasan lahan gambut. Pembukaan kawasan semacam ini akan mempercepat perubahan iklim dan mendorong satwa liar yang terancam selangkah mendekati kepunahan.

• Wilayah lahan gambut Indonesia menyimpan jumlah karbon yang sama dengan hutan Amazon.

• Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi sektor-sektor pulp dan kelapa sawit sebagai pendorong utama deforestasi.

• Data pemerintah mengindikasikan bahwa lebih dari 30 juta hektar hutan dan lahan gambut serta hampir separuh dari semua habitat orangutan yang tersisa, berada pada wilayah konsesi industri.

HUTAN HUJAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA PENTING BAGI IKLIM, SATWA LIAR DAN MASYARAKAT HUTAN Pemerintah Indonesia memperkirakan wilayah lahan gambut (termasuk hutan gambut) menyimpan jumlah karbon yang sama seperti yang tersimpan di hutan Amazon.224 Diperkirakan terdapat ~36Gt karbon.

Indonesia adalah salah satu lokasi hutan hujan dunia terbesar yang tersisa, serta lahan gambut yang kaya karbon. Melindungi hutan hujan dan lahan gambut Indonesia penting untuk mempertahankan stabilitas iklim dan memastikan keberlangsungan hidup spesies liar yang terancam punah seperti harimau Sumatra serta orangutan Sumatra dan Kalimantan. Kehidupan masyarakat adat hutan juga bergantung pada kelestarian hutan.

Menurut data resmi pemerintah, pada tahun 2006 (tahun terakhir dimana data resmi tersedia), luas hutan mencapai hampir 100 juta hektar.225 Menurut Wetlands International, lahan gambut meliputi sekitar 21 juta hektar,226 dengan lebih dati separuhnya tertutup hutan.227 Habitat hutan orangutan Kalimantan meliputi hampir 8 juta hektar, habitat hutan harimau Sumatra sekitar 11,5 juta hektar dan habitat hutan gajah 2,2 juta hektar.228

Rencana pembangunan saat ini untuk sektor-sektor kunci seperti pulp dan kelapa sawit mengakibatkan jutaan hektar habitat hutan dan lahan gambut yang kaya karbon berisiko dihancurkan, walaupun baru-baru ini dikeluarkan moratorium pemberian ijin baru namun ini hanya parsial dan akan tetap mengancam hutan tersisa dan lahan gambut.229

Saat ini tidak ada insentif nyata untuk industri melalui model bisnis yang menghindari deforestasi dan mempromosikan efisiensi tinggi penggunaan lahan melalui peningkatan produktifitas. Tanpa insentif-insentif ini pembangunan enomomi Indonesia akan berisiko besar pada hilanggnya hutan alam tersisa, emisi tinggi dan praktek industri yang buruk.

Ini bukan model pembangunan yang harus didukung siapapun. Ini akan menggagalkan penghentian deforestasi dan degradasi lahan gambut yang akan mengakibatkan kerugian nasional dan global. Emisi gas rumahkaca (GRK) tinggi akan mempercepat perubahan iklim, hilangnya ekosistem hutan akan mendorong hilangnya keanekaragaman hayati dan model pembangunan bisnis status quo akan menjegal gerakan menuju ekonomi rendah karbon yang sesungguhnya di Indonesia.

SEKTOR-SEKTOR PULP DAN KELAPA SAWIT MENDORONG PENGRUSAKAN HUTAN HUJAN Pemerintah Indonesia mengidentifikasi pendorong utama deforestasi adalah sektor-sektor pulp dan kelapa sawit.230

Page 24: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Pada November 2010, Greenpeace menerbitkan laporan berjudul ‘Uang Perlindungan’, memaparkan temuan investigasi mengenai potensi dampak buruk pada hutan dan lahan gambut Indonesia dari rencana pembangunan nasional Indonesia dan model-model pembangunan bisnis yang berbasis lahan.

Sebagaimana dirinci laporan tersebut, rencana-rencana ekspansi ekonomi pemerintah untuk industri besar yang mengungkapkan ekspansi yang dicanangkan untuk sektor-sektor pulp, kelapa sawit, biofuel, dan batubara paling tidak akan menambahkan ~63 juta ha lahan ke dalam rantai produksi berbasis lahan pada tahun 2030:

• Hutan tamanan kayu termasuk kayu pulp: 28 juta ha231

• Tanaman industri termasuk kelapa sawit: 9 juta ha (total permintaan tataguna lahan tidak diperkirakan)232

• Pertanian: 13 juta ha kawasan hutan (total permintaan tataguna lahan tidak diperkirakan)233

• Hutan tanaman untuk biofuel termasuk kelapa sawit: 9 juta ha234

• Tambang: 4 juta ha dalam Hutan (total permintaan tataguna lahan tidak diperkirakan)235

Jumlah ini akan sama dengan semua kawasan yang dizonakan untuk ekapansi yang belum ditentukan peruntukannya.236

Data Kementrian Kehutanan menunjukkan wilayah yang dicanangkan untuk ekspansi oleh sektor-sektor ini termasuk 40% dari wilayah hutan Indonesia – sekitar 37 juta ha,237 wilayah sebesar gabungan negara Norwegia dan Denmark238 – serta 80% wilayah lahan gambut Indonesia – sekitar 16 juta ha239 – dan 50% habitat hutan orangutan.240 Angka-angka pemerintah menunjukkan bahwa karbon dalam hutan dan gambut yang berisiko berjumlah 38GtC – setara dengan emisi GRK global selama empat tahun.241

Tambahan 23 juta ha kawasan Hutan Tanaman tersedia eksklusif untuk tebang pilih (HPH).242 Peraturan-peraturan Kementrian Kehutanan mendikte bahwa konsesi HPH yang telah rusak ditebangi dapat disediakan untuk pembukaan dan pembangunan perkebunan kayu pulp. Hal ini secara progresif mengurangi ekosistem hutan alam di Indonesia.

Pabrik-pabrik pulp Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan serat kayu saat ini melalui perkebunan kayu pulp dan terus bergantung pada deforestasi atau kayu alam. Pembukaan hutan menyediakan bahan baku dengan harga rendah untuk memenuhi kebutuhan pabrik-pabrik pulp – deforestasi oleh sektor pulp memberi subsidi kepada ekspansi perusahaan.

Operasi-operasi saat ini pada sektor-sektor pulp dan kelapa sawit dicirikan oleh pemerintahan yang lemah – dengan jelas meluasnya pengesampingan peraturan mengenai izin, analisa dampak lingkungan dan perlindungan lahan gambut dalam – pengelolaan lahan yang lemah dan produktiktifitas yang rendah.

Ekspansi perkebunan dalam sektor-sektor pulp dan kelapa sawit Indonesia mencakup separuh dari rencana deforestasi di masa mendatang.243 Kedua sektor ini telah bersiap untuk ekspansi besar-besaran, dengan rencana pemerintan untuk melipat tiga produksi pulp dan kertas pada tahun 2025244 dan melipat dua produksi kelapa sawit pada tahun 2020.245 Target-target ekspansi tambahan juga telah dicanangkan untuk produksi biofuel.

Sinar Mas Group: apakah berdiri untuk praktek terbaik industri atau deforestasi seperti biasa?

Pendekatan status quo terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia didasari ekspansi yang bergantung pada deforestasi. Walau demikian potensi panen yang diklaim oleh salah satu divisi Sinar Mas Group – pemain utama di kedua sektor pulp dan kelapa sawit – menunjukkan bahwa, dengan menggunakan praktek terbaik tanpa penambahan total wilayah saat ini untuk konsesi kayu pulp diperlukan untuk memenuhi ambisi pertumbuhan ekonomi.246

Page 25: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Pengumuman kebijakan baru-baru ini oleh divisi pulp dan kelapa sawit Sinar Mas Group menunjukkan bahwa yang satu mengambil pendekatan status quo sementara yang lainnya mengambil pendekatan ‘tanpa jejak deforestasi’.

Asia Pulp & Paper (APP), divisi pulp Sinar Mas, telah mengumumkan bahwa mereka akan tetap bergantung pada hutan hujan Indonesia pada akhir 2015.247 Strategi pembangunan bisnis APP berdasarkan ekspansi hutan terus menerus dari para pemasoknya.

Golden Agri Resources (GAR), divisi kelapa sawit Sinar Mas, memperkenalkan kebijakan konservasi hutan mereka yang baru pada tahun 2011 ‘untuk memastikan operasi kelapa sawit mereka tidak meninggalkan jejak deforestasi’248 dan berjanji untuk mengakhiri pengembangan lahan gambut.

MORATORIUM GAGAL MENGHENTIKAN DEFORESTASI YANG DIRENCANAKAN PEMERINTAH Deforestasi dan degradasi lahan gambut adalah sumber utama 85% emisi GRK Indonesia.249

Pemerintah Indonesia mengklaim telah menjalani visi ekonomi hijau dengan mencapai 7% pertumbuhan ekonomi dan 26% pengurangan emisi GRK dari skenario status quo pada tahun 2020.250

Dalam usaha untuk memenuhi target-target ekonomi dan emisi GRK ini, pada akhir April 2011 Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan bahwa Indonesia telah memiliki lebih dari 30 juta hektar ‘lahan terdegradasi’ yang tersedia ekspansi sektor-sektor kelapa sawit dan kehutanan.251 Pada bulan Mei 2011, beliau mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) yang memberlakukan moratorium dua tahun akan pemberian izin baru pada hutan primer dan lahan gambut.

Analisis pemetaan awal Greenpeace252 berdasarkan data pemerintah terbaik yang tersedia mengindikasikan batasan-batasan nyata dari moratorium dan nilai yang berisiko dalam apa yang dinamakan ‘lahan terdegradasi’ yang masih tersedia untuk ekspansi. Rencana-rencana pemerintah untuk ekspansi sektor-sektor pulp dan kelapa sawit berarti langkah-langkah baru ini akan gagal dalam mengatasi dua pendorong utama deforestasi. Dengan secara efektif melabel ulang kegiatan ekspansi dari kedua sektor yang bergantung pada deforestasi ini sebagai bagian dari pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, pemerintah menghindari emisi atau hilangnya habitat terkait deforetasi status quo.

Akhir kata – jutaan hektar hutan dan lahan gambut berisiko, walaupun telah ada moratorium

Walau telah dikeluarkannya moratorium, banyak dari jutaan hektar ekosistem hutan, kritis bagi kelangsungan hidup harimau dan orangutan di alam bebas, dilabel ulang sebagai ‘lahan terdegradasi’ dan berisiko terkena ekspansi industri.

Dari kawasan ini, sekitar 35 juta hektar hutan dan lahan gambut terletak dalam kawasan konsesi pulp, kelapa sawit, batubara, pertanian atau HPH, termasuk hampir separuh dari semua habitat hutan tempat hidup orangutan.253

Asumsi-asumsi dibalik analisis kami

Analisis pemetaan dan data Greenpeace didasari oleh asumsi-asumsi legal dan tata pemerintahan berikut ini:

• Hukum Indonesia telah melindungi lahan gambut dengan kedalaman >3m, dengan demikian wilayah dengan kedalaman >3m tidak termasuk mendapatkan ‘perlindungan tambahan’ dalam hal angka-angka dalam moratorium.

• Semua lahan gambut, apapun kedalamannya, dalam konsesi yang ada berisiko karena kurangnya tata pemerintahan.

Page 26: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

• Kelompok data lahan gambut mengelompokkan kisaran kedalaman menjadi 0–2

meter, 2–4 meter, dst. Analis ini berdasarkan kelompok >4 meter dan dengan demikian kemungkinan akan melebihkan pernyataan ‘perlindungan tambahan’ yang ditawarkan oleh moratorium.

• Tidak semua data konsesi berada di ranah publik; dengan demikian ‘perlindungan tambahan’ terlalu rendah memperkirakan wilayah dengan izin konsesi yang ada dan izin prinsip.

Page 27: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

SOLUSI Masa depan perdagangan internasional Indonesia tidak harus bergantung pada deforestasi. Sinar Mas Group adalah pemain terbesar dalam sektor-sektor pulp dan kelapa sawit, dan dapat memotori pembangunan rendah karbon dengan memasang standar praktek industri terbaik. Namun pada saat divisi kelapa sawit (Golden Agri Resources, GAR) menunjukkan kepemimpinan industri, divisi pulp (Asia Pulp & Paper, APP) tetap tertinggal pada model pembangunan ekonomi yang bergantung pada deforestasi. Namun untuk bergeser kepada jalur pembangunan rendah karbon, pemerintah harus berhenti menyediakan hutan untuk ekspansi.

• Industri pengguna dapat menjalankan pembangunan rendah karbon dengan menerapkan kebijakan untuk membersihkan produksi dan rantai pasokan mereka. Hal ini menguntungkan produsen bertanggung jawab, dengan secara adil tidak memberi subsidi kepada perusahaan-perusahaan yang tak bertanggung jawab.

• Sinar Mas Group – pemain utama Indonesia dalam sektor-sektor pulp dan kelapa sawit – dapat menjalankan pembangunan rendah karbon dengan mengadopsi kebijakan pembangunan bisnis baru dari divisi kelapa sawit yang didasari tanpa deforestasi atau pembangunan lahan gambut. Klaim yang dibuat oleh divisi pulp Sinar Mas ini mengindikasikan bahwa peningkatan besar dalam produktifitas perkebunan kayu pulp dapat dilakukan, menghasilkan sedikit atau tanpa diperlukannya konversi lahan tambahan untuk memenuhi target produksi nasional; walaupun ini berpotensi dilakukan, divisi ini terus bergantung pada deforestasi.

• Pemerintah dapat menjalankan pembangunan rendah karbon dengan memberikan penghargaan pada perusahaan yang model bisnisnya berdasarkan kebijakan konservasi hutan dan peningkatan produktifitas dengan efisiensi tinggi. Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan yang menjalankan operasi ilegal atau merusak harus dihukum melalui penegakan hukum yang kuat.

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA Industry pengguna dapat mendukung pembangunan rendah karbon dengan menerapkan kebijakan untuk membersihkan produksi dan rantai pasokan mereka.

Perusahaan-perusahaan progresif menerapkan kebijakan untuk mencapai jejak deforestasi nol. Ini termasuk sekumpulan prasyarat yang harus dipenuhi pemasok semua komoditi yang terkait deforestasi dan pengrusakan lahan gambut.

Perusahaan-perusahaan konsumen yang dulunya pembeli produk APP, dari investigasi Greenpeace diketahui bahwa saat ini memberlakukan kebijakan yang akan melepaskan mereka dari kaitan dagang dengan perusahaan-perusahaan yang terkait deforestasi dalam rantai pasokan mereka. Jumlah perusahaan semacam ini terus bertambah. Perusahaan semacam ini termasuk Kraft, Nestlé, Unilever, Carrefour, Tesco, Auchan, LeClerc, Corporate Express dan Adidas.254

Tindakan-tindakan inti

Hentikan pengrusakan/Dukung deforestasi nol

Terapkan kebijakan untuk memastikan rantai pasokan bebas dari perusahaan-perusahaan yang terkait deforestasi.

Secara spesifik, pastikan APP dikeluarkan dari rantai pasokan.

Page 28: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Bersihkan produksi

Berlakukan kebijakan rantai pasokan berkelanjutan yang kuat, dengan membahas masalah penggunaan energi, bahan kimia dan sumberdaya alam.

Gunakan lebih sedikit kemasan, dan gunakan kemasan daur ulang.

SINAR MAS DAPAT MEMIMPIN PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DI INDONESIA Sinar Mas Group – pemain utama sektor pulp dan kelapa sawit di Indonesia – dapat memimpin pembangunan rendah karbon dengan menerapkan standar praktek industri terbaik.

Pernyataan-pernyataan industri yang didukung dokumen-dokumen kebijakan pemerintah mengindikasikan bahwa – dengan peningkatan produktifitas sebagai tujuan utama – tidak diperlukan tambahan wilayah bagi sektor pulp dan kelapa sawit untuk meningkatkan target produksi pemerintah.255 Secara historis, Kementrian Kehutanan dan kementrian-kementrian lain telah mengalokasikan wilayah luas bagi sektor-sektor pulp dan kelapa sawit yang telah ditebangi habis tapi dibiarkan tidak ditanam atau dikelola dengan buruk. Pendekatan APP untuk pembangunan ekonomi Indonesia, yang didasari ekspansi yang bergantung pada deforestasi semacam ini, adalah bersebrangan langsung dengan prinsip-prinsip yang mendasari pembangunan rendah karbon.

Angka-angka yang digunakan secara konsisten dalam Kementrian Kehutanan dan dokumen-dokumen pemerintah lainnya bahwa simpanan lahan yang dikuasai indusri saat ini dapat mengakomodasi peningkatan panen perkebunan kayu pulp sebanyak empat kali dan panen kelapa sawit dua kali lipat.256

Dengan didukung kebijakan dan peraturan pemerintah yang sesuai, hal ini membuktikan bahwa jalur pembangunan rendah karbon yang memakmurkan ekonomi tidak harus mengorbankan hutan alam dan lahan gambut.

Apa yang tidak ada adalah kemauan politik dari kementrian-kementrian kunci, terutama Kementrian Kehutanan untuk membawa perubahan dan untuk berhenti menyediakan kawasan hutan untuk ekspansi.

Sektor-sektor pulp dan kelapa sawit perlu mengambil inisiatif untuk membuat pergeseran radikal menjauhi ekspans yang bergantung pada deforestasi. Tanda-tanda kepemimpinan korporat yang terlihat dalam Sinar Mas Group, dimana divisi kelapa sawit GAR memasang patok standar kebijakan konservasi hutan ‘untuk memastikan operasi kelapa sawit tidak meninggalkan jejak deforestasi. Intinya adalah […] tidak membangun pada lahan gambut’.257

Pemain-pemain lain dalam sektor pulp dan kelapa sawit perlu mendukung pembangunan rendah karbon dengan mengikuti kepemimpinan GAR. Perusahaan satu kelompok dengan GAR di bawah Sinar Mas Group, APP, belum mempunyai visi bisnis untuk mengadopsi kebijakan semacam ini.258

Tindakan-tindakan inti

Hentikan pengrusakan/Dukung deforestasi nol

Ikuti contoh Sinar Mas/GAR dengan menerapkan kebijakan konservasi hutan baru yang memastikan operasi perusahaan tidak meninggalkan jejak deforestasi dengan menghentikan pembangunan pada lahan gambut.

Bersihkan produksi

Perbaiki panen pada lahan yang sudah ditebang habis.

Bergeser ke energi bersih.

Page 29: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

KASUS ‘ARAH BARU PEMBANGUNAN’ UNTUK INDONESIA Visi Presiden Indonesia untuk pembangunan rendah karbon diremehkan oleh moratorium parsial yang lemah259 yang hanya melarang alokasi izin bisnis baru pada hutan primer dan lahan gambut. Hal ini tidak memberikan cakupan yang cukup untuk menghentikan konversi hutan dan lahan gambut yang penting bagi stabilitas satwa liar dan iklim: moratorium tidak berlaku bagi wilayah konsesi yang sudah ada, dan jutaan hektar ekosistem hutan dilabel ulang menjadi ‘lahan terdegradasi’ dan boleh dikembangkan.

Elemen-elemen berikut ini kunci untuk membawa Indonesia ke jalur pembangunan rendah karbon sesungguhnya: (a) visi jelas akan pembangunan apa yang perlu dan dikekendaki; (b) kebijakan untuk membuatnya prioritas dengan mengintegrasikan perubahan iklim, perlindungan keanekaragaman hayati dan ekonomi; (c) menghormati masyarakat adat dan komitmen untuk memastikan hak-hak mereka terlindungi; (d) tata pemerintahan untuk memastikan penerapan kebijakan-kebijakan baru tersebut; (e) kepemimpinan industri untuk mencapai standar produksi kelas dunia; dan (f) dukungan finansial untuk perlindungan hutan dan pembangunan bersih.

Sebagai langkah pertama, pemerintah harus mendukung perusahaan-perusahaan yang model bisnisnya berdasarkan kebijakan konservasi hutan dan peningkatan produktifitas berefisiensi tinggi. Pada saat yang sama perusahaan-perusahaan yang melakukan operasi ilegal atau merusak harus dihukum melalui penegakan hukum yang kuat. Pada akhirnya, kementrian-kementrian kunci – terutama Kementrian Kehutanan – harus menemukan kemauan politik untuk berhenti menyediakan lahan hutan dan gambut untuk ekspansi.

Moratorium yang kuat adalah langkah kritis menuju penerapan rencana pembangunan rendah karbon. Pemerintah perlu memperluas moratorium ini untuk memastikan perlindungan semua lahan gambut dan penghentian sementara semua pembukaan hutan alam. Tidak hanya pada kawasan hutan primer dan ijin baru, seperti yang dimaksud sekarang, tapi semua wilayah konsesi yang ada. Hal ini harus diikuti oleh tinjauan ulang konsesi yang ada untuk menentukan apakah mereka diberikan sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Tindakan-tindakan ini akan memberikan pemerintah Indonesia dengan pembukaan yang diperlukan untuk merombak proses alokasi lahan dan memastikan perlindungan nilai-nilai ekologis, keanekaragaman hayati, sosial, legal dan ekonomis.

Ini jelas akan menjadi ‘jalur pembangunan yang baru’.260

Tindakan-tindakan inti

Hentikan pengrusakan/Dukung deforestasi nol

PERKUAT  MORATORIUM  YANG  ADA:  Hentikan  semua  pembukaan  hutan,  termasuk  dalam  konsesi  yang  ada  dan  pastikan  perlindungan  semua  lahan  gambut.    BERLAKUKAN  KEBIJAKAN  DEFORESTASI  NOL:  Lindungi  hutan  alam  dan  lahan  gambut  secara  permanen.    PROMOSIKAN  TATA  PEMERINTAHAN  YANG  BAIK:  Terapkan  langkah-­‐langkah  efektif  untuk  mengatasi  korupsi,  kendali  industri  dan  lindungi  hutan  dan  kepentingan  nasional.    

Dukung pembangunan rendah karbon

RANCANG  ULANG  RENCANA  TATAGUNA  LAHAN  NASIONAL  YANG  BARU:  Rencanakan  jalur  pembangunan  rendah  karbon  yang  sesungguhnya.  PROMOSIKAN  KEPEMIMPINAN  INDUSTRI:  Beri  insentif  bagi  industri  untuk  mendukung  pembangunan  bersih  dan  rendah  karbon  termasuk  perbaikan  hasil  panen.    PROMOSIKAN  TRANSPARANSI:  Gunakan  dan  lampaui  model  Brazil  dalam  hal  pemantauan  dan  menyediakan  data  mengenai  laju  deforestasi  relatif  kepada  nilai  dasar  yang  jelas.261  

Page 30: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

DAFTAR PUSTAKA APBI-ICMA (2009) Peta Batubara Kalimantan & Sumatra Juni 2009

Asia Pulp & Paper (APP), website: www.asiapulppaper.com, www.app.com.cn/english/index.html

APP (2004) Rencana Tindakan Keberlanjutan 2004 -‘Sustainability Action Plan 2004’ Februari 2004

APP (2007) Laporan Keberlanjutan Lingkungan dan Sosial untuk Indonesia 2005-2006 -‘Environmental and Social Sustainability Report for Indonesia 2005–2006’ www.asiapulppaper.com/portal/APP_Portal.nsf/Web-MenuPage/F1F6E3DAF915A1904725739B00232E67/$FILE/APP%20Environmental%20and%20Social%20Sustainability%20Report%20for%20Indonesia%202005%20-%202006.pdf

APP (2009a) Menumbuhkan Masa Depan yang Berkelanjutan - Laporan Keberlanjutan Lingkungan dan Sosial untuk Indonesia 2007 ‘Growing a Sustainable Future – Environmental and Social Sustainability Report for Indonesia 2007’ www.asiapulppaper.com/portal/APP_Portal.nsf/Web-MenuPage/5BFB083D5FD9781C472575EF0035E314/$FILE/090724%20APP-2007-New%20Rev1Final.pdf

APP (2009b) Pernyataan Asia Pulp & Paper mengenai Bukit Tigapuluh’ ‘Asia Pulp & Paper Statement on Bukit Tigapuluh’ 19 Mei 2009 www.asiapulppaper.com/portal/APP_Portal.nsf/Web-MenuPage/A46B55144C9EC3FE472575BC0004EE20/$FILE/090519%20APP%20Statement%20-%20Bukit%20Tigapuluh.pdf

APP (2010) Laporan Keberlanjutan APP-China 2009 ‘APP-China Sustainability Report 2009’ November 2010 www.app.com.cn/english/promise/20112/a9238662.html

APRIL (2009) Laporan Keberlanjutan 2008 ‘2008 Sustainability Report’ www.aprilasia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=65:mediareports&catid=70&Itemid=105

Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjabar, Kabupaten INHIL, Kabupaten INHU, Frankfurt Zoological Society, WWF, Warsi, ZSL, PKHS (2009) Rencana Implementasi Konservasi Ekosistem Bukit Tigapuluh ‘The Bukit Tigapuluh Ecosystem Conservation Implementation Plan’ www.perthzoo.wa.gov.au/Documents/PDF/BTP%20Conservation%20Plan.pdf

BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) (2010) Peta sektoral perubahan iklim Indonesia – laporan sintesis ‘Indonesia climate change sectoral roadmap – Synthesis report’ Maret 2010

BAPPENAS/UN-REDD (2010) Strategi nasional untuk pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (Nastra REDD+) ‘National strategy for the reduction of emissions from deforestation and forest degradation: (Nastra REDD+)’ Draft, Oktober 2010

Bea cukai AS, data (2010) diakses via Trade Mining LLC, https://www.trademining.com/

BMJ (2008) Katalog Cetakan BMJ ‘BMJ Printing Catalogue’ www.bmj-indonesia.com/Peckaging/bmj_catalogue.pdf

Page 31: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

CAIT (Climate Analysis Indicators Tool) versi 7.0 (2010) World Resources Institute cait.wri.org

Chundawat et al (2008) Panthera tigris, dalam IUCN (2010) Daftar Merah IUCN mengenai Spesies yang Terancam ‘IUCN Red List of Threatened Species’, Versi 2010.1 www.iucnredlist.org

CIA World Factbook: https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/

CNW (2011) Domtar membuat kesepakatan untuk penjualan asetnya di Prince Albert, Saskatchewan ‘Domtar enters into an agreement for the sale of its Prince Albert, Saskatchewan assets’ 7 Maret 2011 www.newswire.ca/en/releases/archive/March2011/07/c8456.html

CTI (2010) Informasi Perdagangan Ekspor dan Impor Cina, Goodwill China Business Information Ltd.

Datamonitor PLC (2009) Profil industri: kemasan dan pengepakan kertas, global ‘Industry profiles: wrapping & paper packaging, global’ LexisNexis Database 15 April 2009

Dinerstein et al (2006) Menetapkan Prioritas untuk Konservasi dan Pemulihan Harimau Liar: 2005-2015, Buku Pegangan. ‘Setting Priorities for the Conservation and Recovery of Wild Tigers: 2005–2015, A User’s Guide’. WWF, Wildlife Conservation Socity (WCS), Smithsonian, and NFWF-STF, Washington, D.C. – New York.

Disney (2010) Laman ‘Tentang Kami’ dari website Produk Konsumen: www.disneyconsumerproducts.com/Home/display.jsp?contentId=dcp_home_ourbusinesses_company_overview_us&forPrint=false&language=en&preview=false&imageShow=0&pressRoom=US&translationOf=null&region=0

Disney (2011a) Tahun Fiskal 2010 Laporan Keuangan Tahunan dan Surat Pemegang Saham ‘Fiscal Year 2010 Annual Financial Report and Shareholder Letter’ Januari 2011

Disney (2011b) Laporan Kewarga-duniaan Korporat 2010 ‘2010 Corporate Citizenship Report’ corporate.disney.go.com/citizenship2010/environment/overview/productfootprint/

DNPI (Dewan Nasional Perubahan Iklim) (2010a) Kurva biaya pengurangan gas rumahkaca Indonesia ‘Indonesia’s greenhouse gas abatement cost curve’ Agustus 2010 www.dnpi.go.id/report/DNPI-Media-Kit/reports/indonesia-ghg_abatement_cost_curve/Indonesia_ghg_cost_curve_english.pdf

DNPI (2010b) Menetapkan jalur pembangunan hijau Indonesia ‘Setting a course for Indonesia’s green growth’ Presentasi pada konferensi pers 6 September 2010

DNPI/East Kalimantan govt. (2010) Strategi Pembangunan Berkelanjutan Lingkungan Kalimantan Timur ‘East Kalimantan Environmentally Sustainable Development Strategy’ September 2010 photos.mongabay.com/10/east_kalimantan_report_english_small.pdf

DNPI/UNCCC (2009) Kajian ekonomi, lingkungan dan pembangunan nasional (NEEDS) untuk perubahan iklim: kajian Indonesia ‘National economic, environment and development study (NEEDS) for climate change: Indonesia country study’ laporan akhir Desember 2009

Donville C (2010) Sinar Mas dari Indonesia akan mengakuisisi Pabrik Pulp di British Columbia bagian Utara ‘Indonesia’s Sinar Mas to Acquire Pulp Mill in Northern British Columbia’, Bloomberg.com 16 April 2010 www.bloomberg.com/apps/news?sid=aB_ki40lKIiA&pid=20601087

Page 32: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Frankfurt Zoological Society (FZS) website: www.orangutan-lifeboat.de

Freedonia (2010) Mesin Kemasan di Cina sampai dengan 2014 – Riset Pasar, Pangsa Pasar, Ukuran Pasar, Penjualan, Prakiraan Permintaan, Pemimpin Pasar, Profil Perusahaan, Kecenderungan Industri ‘Packaging Machinery in China to 2014 – Market Research, Market Share, Market Size, Sales, Demand Forecast, Market Leaders, Company Profiles, Industry Trends’ www.freedoniagroup.com/Packaging-Machinery-In-China.html

Golden Agri Resources (GAR) (2010) Laporan Tahunan 2009 ‘Annual Report 2009’ www.goldenagri.com.sg/pdfs/Annual%20Report/AR2009.pdf

GAR (2011) Golden Agri-Resources memulai Keterlibatan Industri dalam Konservasi Hutan ‘Golden Agri-Resources Initiates Industry Engagement for Forest Conservation’ 9 Februari 2011 www.goldenagri.com.sg/110209%20Golden%20Agri-Resources%20Initiates%20Industry%20Engagement%20for%20Forest%20Conservation.pdf

Goliath (2010) Lembar Berita Komersial Indonesia ‘Indonesian Commercial Newsletter’ 1 November 2010 goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-14478221/Djarum-Group.html

GRASP (2009) Reintroduksi orangutan latar belakang ekosistem Bukit Tigapuluh (Pers. Comm.), GRASP (Great Apes Survival Partnership)

Greenbury A (2010a) Pernyataan Publik 7 Juli 2010 www.asiapulppaper.com/portal/app_portal.nsf/Web-MenuPage/ECCB37ABEECB4465472577590031E2BD/$FILE/100707APPStatement-GreenpeaceReport.pdf

Greenbury A (2010b) Siaran langsung webcast Oktober 2010, ~13 menit 15 detik mediazone.brighttalk.com/event/Haymarket/f69041d874-4174-event

Greenbury A (2011) Model bisnis yang benar-benar berkelanjutan tidak menggunakan pilihan “ini atau itu” ‘Truly sustainable business model eliminates “either/or” choices’, Eco-Business.com, 14 April 2011 www.eco-business.com/blog/truly-sustainable-business-model-eliminates-%E2%80%9Ceitheror%E2%80%9D-choices-by-aida-greenbury/

Greener Package (2010) Hasbro akan memutuskan ikatan yang membelit ‘Hasbro to cut the ties that bind’ 24 November 2010 www.greenerpackage.com/corporate_strategy/hasbro_cut_ties_bind

Greenpeace (2010a) Bagaimana Sinar Mas menghancurkan planet ini ‘How Sinar Mas is pulping the planet’ 6 Juli 2010 www.greenpeace.org/international/en/publications/reports/SinarMas-APP/

Greenpeace (2010b) Bagaimana Sinar Mas memperluas kerajaan penghancurnya ‘How Sinar Mas is expanding its empires of destruction’ 29 Juli 2010 www.greenpeace.org/international/en/publications/reports/How-Sinar-Mas-is-expanding-its-empires-of-destruction/

Greenpeace (2010c) Uang Perlindungan ‘Protection Money’ 23 November 2010 www.greenpeace.org/international/en/publications/reports/Protection-Money/

Harahap R (2010) Perusahaan pulp didorong untuk menggandakan usahanya ‘Pulp firms urged to double efforts’, The Jakarta Post, 07 September 2010

Page 33: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Hasbro (2005) Spesifikasi Jaminan Keamanan dan Kepercayaan Kualitas Korporat ‘Corporate Quality Assurance Safety and Reliability Specifications’ 12 Desember 2005

Hasbro (2011) Laporan Tahunan 2010 ‘Annual Report 2010’ April 2011

Indah Kiat (2009) Konsolidasi pernyataan keuangan tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 ‘Consolidated financial statements for the year ended December 31, 2009 and 2008’, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk http://202.155.2.84/Financial/2009/12/INKP_200912.zip

IUCN (2010) Inisiatif perlindungan ekosistem hutan gambut Kerumutan di Riau ‘Kerumutan peat swamp forest ecosytem protection initiative in Riau’ nciucn.nl/projecten/kerumutan_peat_swamp_forest_ecossytem_protection_initiative_in_riau/

Kaspersen HS, LEGO, Vice President, Corporate Governance and Sustainability (2011a) Surat Kepada Greenpeace Nordic 1 April 2011

Kaspersen HS, LEGO, Vice President, Corporate Governance and Sustainability (2011b) Surat Kepada Greenpeace Nordic 18 Mei 2011

KBA (2010) Kelompok Sansico di Jakarta menggunakan Rapida 105 dan Genius 52UV: teknologi KBA mencerahkan sektor kemasan Indonesia ‘Sansico Group in Jakarta takes Rapida 105 and Genius 52UV: KBA technology invigorates Indonesian packaging sector’ www.kba-print.de/en/news/newsanzeige.html?newsfocus=nxps%3A%2F%2Fkba%2Fnews%2F16f2b96d-fac0-451b-8798-aefc273e55e4%2F%3Flanguage%3Den%26pool%3Dkba

Kemenhut (2005) ‘Peta Rasionalisasi Taman Nasional Bukiut Tigapuluh Wilayah Propinsi Jambi’ (berdasarkan SK.Menhutbun No. 509/Kpts-II/1995) disiapkan oleh Studio GIS KKI – Warsi 2005, ditandatangani Kepala TN.Bukit Tigapuluh (Kemenhut) dan Kepala Konservasi Sumberdaya Alam (Kemenhut), propinsi Jambi www.warsi.or.id/Download/DOWNLOAD.HTM

Kemenhut (2006) ‘Tentang Persetujuan dan Pengesahan Rencana Kerja Lima tahun Usaha Pemanfaaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam ke II (2006–2010) Atas Nama PT. Mutiara Sabuk Khatulistiwa, Provinsi Riau’

Kemenhut (2007a) ‘Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Gajah Sumatera dan Gajah Kalimantan 2007–2017’

Kemenhut (2007b) Statistik Kehutanan Indonesia 2006 ‘Forestry statistics of Indonesia 2006’ www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/2195

Kemenhut (2009a) Tutupan lahan Indonesia 2006 ‘Landcover Indonesia 2006’, Badan Planologi Kehutanan, Kementrian Kehutanan

Kemenhut (2009b) ‘Daftar Penyampaian Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) tahun 2009 Industri Kapasitas > 6000 M3/tahun Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat S.D. Bulan’ Desember 2009 www.bsphh3.go.id/data/

Kemenhut (2009c) Statistik Kehutanan Indonesia 2008 ‘Forestry statistics of Indonesia 2008’ Oktober 2009 www.dephut.go.id/index.php?q=en/node/6123

Kemenhut (2010a) ‘Daftar Nama-Nama IPHHK dan rekapitulasi realisasi Pemenuhan Bahan Baku tahun 2009 Nasional Kapakitas Lebih dari 6.000 M3/tahun (31-12-2009)’

Page 34: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Kemenhut (2010b) ‘Data dan Informasi, Pemanfaatan Hutan, 2010’ Jakarta, November 2010 www.dephut.go.id/files/Buku_pemanfaatan_2010.pdf

Kemenhut (2010c) Peta konsesi HTI, disiapkan oleh Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Diunduh sebagai berkas Google Earth (kml) dari appgis.dephut.go.id/appgis/kml.aspx September 2010. Diperbaharui dengan 1) Kemenhut (2010b) (catatan: batas konsesi diambil dari peta pendukung laporan ini yang dapat diunduh dari www.dephut.go.id/files/peta_pemanfaatan_2010/) dan 2) Kemenhut (2011).

Kemenhut (2010d) Peta-peta Rencana Tataruang Wilayah Propinsi (RTRWP)/Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), disiapkan oleh Badan Planologi Kementrian Kehutanan Indonesia. Diunduh sebagai berkas Google Earth (kml) dari appgis.dephut.go.id/appgis/kml.aspx Maret 2010. Catatan: untuk Riau dan Kalimantan Tengah, Kemenhut masih menggunakan peta TGHK yang lama. Untuk kepentingan laporan ini, untuk Riau, digunakan peta RTRWP 2007.

Kemenhut (2010e) Peta-peta perkebunan pertanian Agriculture plantations maps, disiapkan oleh Badan Planologi Kementrian Kehutanan Indonesia. Diunduh sebagai berkas Google Earth (kml) dari appgis.dephut.go.id/appgis/kml.aspx 29 Juli 2010.

Kemenhut (2010f) Peta konsesi HPH, disiapkan oleh Badan Planologi Kementrian Kehutanan Indonesia. Diunduh sebagai berkas Google Earth (kml) dari appgis.dephut.go.id/appgis/kml.aspx 30 Juli 2010.

Kemenhut (2010g) ‘Program Kehutanan Untuk Mitigasi Perubahan Iklim dan Monitoring, Pelaporan serta Verifikasinya’ Januari 2010 www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/6036; http://dte.gn.apc.org/84ain.htm

Kemenhut (2011), WebGis Kehutanan online, peta interaktif online webgis.dephut.go.id/ditplanjs/index.html diakses 12 Mei 2011

Kemenhut/Balitbang (2009) Membahas perubahan iklim di sektor kehutanan ‘Addressing climate change in forestry sector’ presentasi oleh Nur Masripatin, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kehutanan

KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010) Kesempatan terakhir menyelamatkan Bukit Tigapuluh: harimau Sumatra, gajah, orangutan dan masyarakat adat menghadapi kepunahan bersama dengan hutan ‘Last chance to Save Bukit Tigapuluh: Sumatran tigers, elephants, orangutans and indigenous tribes face local extinction, along with forest’ 14 Desember 2010 indigenouspeoplesissues.com/attachments/article/8051/SaveBukitTigapuluh.pdf

LEGO Group (2011a) Laporan Tahunan 2010 ‘Annual Report 2010’ Maret 2011

LEGO Group (2011b) Profil perusahaan: Pengenalan LEGO Group 2010 ‘Company Profile: An introduction to the LEGO Group 2010’ 2 November 2011 cache.lego.com/upload/contentTemplating/AboutUsFactsAndFiguresContent/otherfiles/download98E142631E71927FDD52304C1C0F1685.pdf

Legowo, EH (2007) Cetak biru pembangunan bahanbakar biofuel ‘Blue print of biofuel development’ presentasi atas nama Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral, Republik Indonesia, pada Forum keberlanjutan dan biodiesel kelapa sawit, Jakarta, 15 Mei 2007

Page 35: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Lontar Papyrus (2010) Konsolidasi laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 ‘Consolidated financial statements for the year ended December 31, 2009 and 2008’, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Pulp & Paper Tbk http://202.155.2.84/Financial/2009/12/LPPI_200912.zip

Mattel (2007) Laporan GRI Mattel 2007 ‘Mattel 2007 GRI Report’ Maret 2007

Mattel (2009) Bermain secara bertanggung jawab: Laporan Kewargaduniaan Global 2009 ‘Playing Responsibly: 2009 Global Citizenship Report’ Oktober 2009 corporate.mattel.com/about-us/2009GCRreport.pdf

Mattel (2011) Laporan Keuangan 2010 ‘Annual Report 2010’ Maret 2011

Mattinson A (2010) Asian Pulp & Paper menggandeng Cohn & Wolfe untuk memerangi tuduhan Greenpeace ‘Asian Pulp & Paper drafts in Cohn & Wolfe to fight Greenpeace accusations’, prweek.com, 30 September 2010 www.prweek.com/news/1031982/Asian-Pulp---Paper-drafts-Cohn---Wolfe-fight-Greenpeace-accusations/

Media Indonesia (2010) Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit tanpa Ekspansi ‘Step Up Palm Oil Production Without Expansion’ Media Indonesia 28 September 2010 www.mediaindonesia.com/webtorial/asianagri/eng/?ar_id=NzgyNg==

Meijaard E, Dennis R & Singleton I (2004) Unit Habitat Borneo Orangutan PHVA: Kumpulan data komposit dikembangkan oleh Meijaard & Dennis (2003) dan ditambah oleh peserta workshop Orangutan PHVA, Jakarta, 15–18 Januari 2004. Selanjutnya diperbaharui oleh Erik Meijaard.

Moßbrucker AM (2009) Status Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Bentang Hutan Bukit Tigapuluh, Sumatra, Indonesia: sebaran, jumlah, struktur usia dan risiko. Makalah skripsi. Fakultas Biologi, Institut Biologi I (Zoologi). Universitas Albert-Ludwigs Freiburg di Breisgau, Jerman. Zum Status des Sumatra Elefanten (Elephas maximus sumatranus) im Landschaftsraum Bukit Tigapuluh, Sumatra, Indonesien: Verbreitung, Abundanz, Altersstruktur und Gefährdung. Diplomarbait. Fakultät fu ̈r Biologie, Institut fu ̈r Biologie I (Zoologie). Albert Ludwigs-Universität Freiburg im Breisgau, Germany.

NGNews.ca (2011) Investor baru di pabrik di Pictou County ‘New investor in Pictou County mill’, The News, 30 Maret 2011 www.ngnews.ca/News/Local/2011-03-30/article-2380140/Press-Release%3A-New-investor-in-Pictou-County-mill/1

Petromindo (2010) Iklan Sinar Mas untuk posisi Senior Mine Engineer, Indonesian Oil, Mining and Energy News, 2 Maret 2010 www.petromindo.com/?table=employer&pos=detail&id=4976

Pemerintah Indonesia (1990) Keputusan Presiden No. 32/1990 mengenai Pengelolaan Kawasan Lindung, 25 Juli 1990

Pemerintah Indonesia (2011) Instruksi Presiden No. 10/2011, 20 Mei 2011

Pihlajamäki & Hytonen (2004) Kayu rimba campuran – sumber serat untuk kertas yang sedikit dan makin menurun jumlahnya ‘Mixed tropical hardwood – a minor and declining source of fibre for paper’, twogether, majalah konsumen Voith Paper, edisi 17

Pindo Deli (2010) Konsolidasi pernyataan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 ‘Consolidated financial statements for the year ended December

Page 36: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

31, 2009 and 2008’, PT Pindo Deli Pulp & Paper Tbk 202.155.2.84/Financial/2009/12/PIDL_200912.zip

Pira (2011) Asia Pasifik akan Merajai Pasar Kemasan Mewah Global dengan Pertumbuhan 7,1% sampai dengan 2015 ‘Asia Pacific to Lead Global Luxury Packaging Market with 7.1% Growth to 2015’ www.pira-international.com/asia-pacific-to-lead-global-luxury-packaging-market-with-7-1percent-growth-to-2015.aspx

Pirard & Cossalter (2006) Kebangkitan Hutan Tanaman Industri di Propinsi-propinsi Kalimantan ‘The Revival of Industrial Forest Plantations in Indonesia’s Kalimantan Provinces’, website PT Tanjung Enim Lestari www.telpp.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3&Itemid=10 diakses 13 Mei 2011

Prietje P et al (2009) Asia Pulp & Paper/Sinar Mas Group Berniat Menghancurkan Pusat Reintroduksi Orangutan, Hutan Kritis bagi Harimau ‘Asia Pulp & Paper/Sinar Mas Group Set to Destroy Orangutan Reintroduction Site, Critical Tiger Forest’ 19 Mei 2009 www.zgf.de/download/782/Joint+Press+Release+on+APP+Destroy+Orangutan+Site-eng_19May09.pdf

Reuters (2010) Unit Sinar Mas akan membeli pabrik pulp Mackenzie di Kanada ‘UPDATE 1-Sinar Mas unit to buy Canada’s Mackenzie pulp mill’, reuters.com 16 April 2010 www.reuters.com/article/idUSN1613287120100417

Rushton M (2009) APP Indonesia – Raksasa yang berdiri tegak di tepi ‘APP Indonesia - A giant poised on the edge’ 31 Desember 2009 www.risiinfo.com/technologyarchives/papermaking/APP-Indonesia-A-giant-poised-on-the-edge.html

Rushton M (2010) APP Indonesia – Pertanyaan-pertanyaa Lingkungan BESAR Dijawab ‘APP Indonesia – The BIG Environmental Questions Answered’ 8 Februari 2010 www.risiinfo.com/technologyarchives/environment/APP-Indonesia-u2013-The-BIG-environmental-questions-answered.html

Rushton M et al (2010) Daftar kekuasaan 50 besar RISI: 1-10 ‘The RISI top 50 power list 2010: 1-10’ 28 Juni 2010 www.risiinfo.com/techchannels/papermaking/The-RISI-top-50-power-list-2010-1-10.html

Sansico Resources website: www.sansicoresources.com/Affiliated.html

Shaver KA, Direktur Pertanggungjawaban Korporat Mattel (2011) Surat kepada Greenpeace USA 18 Mei 2011

Sinarmas Forestry (2007) Kawasan Proyek Pengembangan ‘Area Development Project’. Dokumen rahasia perusahaan, salinan dimiliki Greenpeace.

Smith B (2010) Divisi Sinar Mas/APP teruskan rentetan pembelian, membeli pabrik Canfor NBSK, ‘Sinar Mas/APP division continues buying spree, lands Canfor NBSK mill’, RISI, 16 Juli 2010 woodbiomass.com/news/pulpandpaper/news/Sinar-MasAPP-division-continues-buying-spree-lands-Canfor-NBSK-mill.html#

Staples website: www.staples.com/sbd/cre/marketing/about_us/index.htm

Stevens B, The Walt Disney Company, Wakil Presiden Senior Urusan Lingkungan Vice President of Environmental Affairs (2011) Surat kepada Greenpeace USA 15 April 2011

Page 37: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Tempo Interaktiv (2010) Indah Kiat Menaikkan Produksi Pulp ‘Indah Kiat Boosts Pulp Production’ 02 September 2010 www.tempointeractive.com/hg/nasional/2010/09/02/brk,20100902-275947,uk.html

Tjiwi Kimia (2010) Konsolidasi laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 ‘Consolidated financial statements for the year ended December 31, 2009 and 2008’, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Pulp & Paper Tbk 202.155.2.84/Financial/2009/12/TKIM_200912.zip

Vancouver Sun (2010) Paper Excellence melebarkan sayap dengan pembelian Howe Sound Pulp and Paper ‘Paper Excellence expands with Howe Sound Pulp and Paper purchase’ 17 Juli 2010 www.canada.com/vancouversun/news/business/story.html?id=5bc38d97-1c27-45b7-806c-b58b86a942b3&k=83415&utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+canwest%2FF261+(Vancouver+Sun+-+BusinessBC)

Wahyunto, S Ritung dan H Subagjo (2003) Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera, 1990–2002, Wetlands International – Indonesia Programme & Wildlife Habitat Canada (WHC)

Wahyunto, S Ritung and H Subagjo (2004) Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Kalimantan, 2000–2002, Wetlands International – Indonesia Programme & Wildlife Habitat Canada (WHC)

Wahyunto, Bambang Heryanto, Hasyim Bekti dan Fitri Widiastuti (2006). ‘Peta-Peta Sebaran Lahan Gambut, Luas dan Kandungan Karbon di Papua, 2000–2001, Wetlands International – Indonesia Programme & Wildlife Habitat Canada (WHC)

Wall St Journal (2008) Staples Memutuskan Pemasok Kertas ‘Staples Cuts Off Paper Supplier’ 8 Februari 2008 online.wsj.com/article/SB120240874246651263.html

WRAP (2011) Pasar Cina untuk kertas dan plastik daur ulang – pembaharuan berita ‘The Chinese markets for recovered paper and plastics – an update’ www.wrap.org.uk/downloads/China_MSR_2011.3b52beb8.10601.pdf

WWF et al (2008) Asia Pulp & Paper (APP) Mengancam Bentang Alam Bukit Tigapuluh ‘Asia Pulp & Paper (APP) Threatens Bukit Tigapuluh Landscape’, WWF Indonesia, KKI WARSI (Komunitas Konservasi Indonesia), Zoological Society of London, Frankfurt Zoological Society dan Yayasan Program Konservasi Harimau Sumatera (PKHS), 8 Januari 2008 www.worldwildlife.org/who/media/press/2008/WWFBinaryitem7629.pdf

WWF (2011) WWF menangkap gambar langka anak harimau kembar tiga bermain – di hutan yang sangat terancam penebangan habis ‘WWF Captures Rare Footage of Sumatran Tiger Triplets Playing – in Forest Under Imminent Threat of Clearing’ 9 Mei 2011 www.orangutan-lifeboat.de/?id=61&reportId=12&language=en

WWF, SaveSumatra.org, peta-peta tak bertanggal diunduh Mei 2010 www.savesumatra.org/index.php/newspublications/map/0/Species%20Distribution%20Map

Yudhoyono SB (2011) Pidato kunci: Presiden RI pada forum bisnis untuk lingkungan ‘Keynote address: president RI at the business for the environment’ 28 April 2011

Page 38: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

CATATAN AKHIR 1 APP secara formal tidak ada. Ia merupakan kelompok perusahaan Sinar Mas yang beroperasi di sektor pulp & kertas. PT Purinusa Ekapersada adalah pemegang saham terbesar di PT Indah Kiat, PT Pindo Deli, PT Lontar Papyrus dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. PT Purinusa Ekapersada menguasai 52,7% saham PT Indah Kiat. Sumber: Indah Kiat (2009): 48. PT Purinusa Ekapersada menguasai 97,73% saham PT Pindo Deli. Sumber: PT Pindo Deli (2010): 56. PT Purinusa Ekapersada menguasai PT Lontar Papyrus melalui PT Pindo Deli (lihat atas), yang menguasai 99,79% saham PT Lontar Papyrus. Sumber: Lontar Papyrus (2010): 33. PT Purinusa Ekapersada menguasai 59,6% saham Tjiwi Kimia. Sumber: Tjiwi Kimia (2010): 53 2 APP (2009a). Lihat juga Tempo Interaktiv (2010). 3 % pada tahun 2007, menurut APP (2009a). Perhitungan Greenpeace berdasarkan data pemerintah Indonesia juga menghasilkan 20% pada tahun 2009. Sumber: Dephut (2010a). 4 Website Staples: www.staples.com/sbd/cre/marketing/about_us/index.htm 5 Wall St Journal (2008) 6 WRAP (2011): 5. Sumber-sumber yang digunakan oleh WRAP adalah China Paper Association, RISI, HMRC dan estimasi WRAP. 7 WRAP (2011): 5 8 WRAP (2011): 5 9 Website APP: www.app.com.cn/english/index.html 10 Menurut Pira (2011), Cina adalah pasar kemasan mewah utama di wilayah Asia Pasifik dan pasar kedua terbesar dunia setelah AS. Kemasan mewah didefinisikan dalam studi ini sebagai kemasan primer dan sekunder termasuk tutup dan segel, yang digunakan khususnya untuk barang-barang berharga premium dalam sektor barang konsumen. 11 Freedonia (2010) dan Datamonitor PLC (2009) 12 Lihat misalnya: Pihlajamäki & Hytonen (2004). Para penulis bekerja di konsultan spesialis industry pulp dan kertas Jaakko Pöyry. 13 Kedua perusahaan memproduksi pulp dalam jumlah besar, Kertas Nusantara (ex Kiani Kertas) dan PT Tanjung Enim Lestari, hanya menggunakan serat akasia. Lihat Pirard & Cossalter (2006). 14 APRIL (2009). APRIL memproduksi papan kertasnya di kilang mereka SSYMB di Cina. 15 APP (2009a): 6 16 APP (2010): 36 17 APP (2010) p36. Data bea cukai resmi Cina menunjukkan bahwa kilang papan kertas APP Cina mengimpor pulp Indonesia. Sumber: Informasi Perdagangan Impor & Ekspor Bea Cukai Cina (CTI) (2010). Data perdagangan rahasia yang diperoleh Greenpeace menunjukkan bahwa kilang pulp APP di Perawang, Riau adalah eksportir pulp di Cina. Sumber: Data rahasia 2010, salinan dimiliki oleh Greenpeace Internasional. 18 Hanya APP dan APRIL yang memproduksi pulp MTH di Indonesia. Keduanya mengekspor pulp ke Cina. Kedua perusahaan memiliki kilang di Cina. Namun sangat kecil kemungkinannya bila APP Cina membeli dari saingan mereka APRIL. 19 Lihat website APP: www.asiapulppaper.com 20 Lihat website APP: www.asiapulppaper.com

Page 39: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

21 % pada tahun 2007, menurut APP (2009a). Perhitungan Greenpeace berdasarkan data pemerintah Indonesia mendapatkan hasil sama 20% untuk 2009. Sumber: Kemenhut (2010a). 22 Integrated Paper Services (IPS): www.ipstesting.com 23 Mengikuti standard industri TAPPI T401. 24 Jika sebuah produk mengandung kayu rimba campuran (MTH), artinya produk tersebut berasal dari Indonesia. Negara lain dengan hutan tropis tidak menebang habis dan membubur hutan mereka dalam skala perdagangan komersial. Pulp akasia juga hampir eksklusif berasal dari Indonesia. Di wilayah tropis lain, eucalyptus adalah spesies utama yang ditanam di perkebunan kayu pulp. 25 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 26 Greenpeace mempelajari kebijakan pengadaan dan lingkungan yang tersedia di ranah publik dari Mattel, Disney, LEGO, Hasbro serta lainnya. 27 Mattel (2007): 2 28 Mattel (2011): 26 29 Mattel (2009): 4 30 Mattel (2011): 5 31 Mattel (2011): 27 32 Reuters online, profil perusahaan Mattel, www.reuters.com/finance/stocks/companyProfile?symbol=MAT.O diakses 13 Mei 2011 33 Mattel (2009): 32 34 Shaver (2011) 35 Mattel (2009): 32 36 Mattel (2007): 8–9 37 Investigasi Greenpeace 2010–2011 38 Investigasi Greenpeace 2010–2011 39 Mattel (2007): 3 40 Investigasi Greenpeace 2010–2011 41 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 42 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 43 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 44 Kilang Indah Kiat Pulp & Paper (Sinar Mas) di Serang, online, serifikat produk http://www.ikserang.com/products_certificates.asp 45 misalnya APP (2007): 34 46 20% pada tahun 2007, menurut APP (2009a). Perhitungan Greenpeace berdasarkan data pemerintah Indonesia mendapatkan hasil sama 20% untuk 2009. Sumber: Kemenhut (2010a). 47 Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd., online http://www.zhonghua-paper.com/service/ewebeditor/UploadFile/20091210114914396.pdf 48 Investigasi Greenpeace 2010–2011 49 KBA (2010) dan BMJ (2008) 50 Investigasi Greenpeace 2010-2011

Page 40: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

51 Website Sansico Resources: http://www.sansicoresources.com/Affiliated.html 52 KBA (2010) 53 KBA (2010) 54 Goliath (2010) 55 Investigasi Greenpeace 2010–2011 56 Mattel (2007): 3 57 Investigasi Greenpeace 2010–2011 58 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 59 Ningbo Asia Paper Converting Co. Ltd, online http://napccl.en.china.cn/selling-leads/detail_1008419901_Sell-Box.html diakses 12 Januari 2011 60 Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd., online http://www.zhonghua-paper.com/service/ewebeditor/UploadFile/20091210114914396.pdf 61 CTI (2010) 62 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 63 Investigasi Greenpeace 2010–2011 64 Disney (2010) 65 Disney (2011a) 66 Disney (2011a) 67 Disney (2011a): 28 68 Disney (2011a): 30 69 Disney (2010) 70 Disney (2010) 71 Disney (2010) 72 Disney (2011b) 73 Stevens (2011) 74 Disney (2011b) 75 Disney (2011b) 76 Disney (2011b) 77 Website The Walt Disney Company ‘Corporate Citizenship - Labor Standards - Code of Conduct for Manufacturers’: http://corporate.disney.go.com/citizenship/codeofconduct.html 78 Website The Walt Disney Company ‘Corporate Citizenship - Labor Standards - FAQ’: http://corporate.disney.go.com/citizenship/faq.html 79 Website The Walt Disney Company ‘Corporate Citizenship - Labor Standards - Code of Conduct for Manufacturers’: http://corporate.disney.go.com/citizenship/codeofconduct.html. Lihat juga website The Walt Disney Company website ‘Corporate Citizenship - Labor Standards - FAQ’: http://corporate.disney.go.com/citizenship/faq.html; misalnya ‘Sebagai syarat berbisnis dengan Disney’ perusahaan ini mensyaratkan ‘para pemegang lisensi dan vendor untuk mengidentifikasi pabrik dimana mereka berniat untuk memasok produk bermerk Disney’. 80 Disney (2011b) 81 Disney (2011b)

Page 41: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

82 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 83 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 84 Investigasi Greenpeace 2010–2011. 85 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 86 Investigasi Greenpeace 2010–2011. 87 Disney (2010) 88 Disney (2011b) 89 Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd., online http://www.zhonghua-paper.com/service/ewebeditor/UploadFile/20091210114914396.pdf 90 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 91 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 92 Hasbro (2011): 3 93 Hasbro (2011): 79 94 Hasbro (2011): 79 95 www.hasbro.com/shop/brandlist.cfm 96 Greener Package (2010) 97 Greener Package (2010) 98 Greener Package (2010) 99 LEGO Group (2011b): 6 100 LEGO Group (2011b) 101 LEGO Group (2011b): 20 102 LEGO Group (2011a): 11 103 www.lego.com/en-us/products/default.aspx 104 Kaspersen (2011b) 105 Kaspersen (2011b) 106 Kaspersen (2011a) 107 LEGO Group Code of Conduct Version 4.0: http://cache.lego.com/downloads/info/Codeofconduct/CODEOFCONDUCT_English.pdf 108 LEGO Group Code of Conduct Version 4.0: http://cache.lego.com/downloads/info/Codeofconduct/CODEOFCONDUCT_English.pdf 109 LEGO Group Code of Conduct Version 4.0: http://cache.lego.com/downloads/info/Codeofconduct/CODEOFCONDUCT_English.pdf 110 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 111 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 112 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 113 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 114 Hasbro (2005) 115 Kilang Indah Kiat Pulp & Paper (Sinar Mas) di Serang, online, sertifikat produk http://www.ikserang.com/products_certificates.asp

Page 42: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

116 misalnya APP (2007): 34 117 Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd., online http://www.zhonghua-paper.com/service/ewebeditor/UploadFile/20091210114914396.pdf 118 Investigasi Greenpeace 2010–2011 119 Hasil uji IPS 2010–2011. Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 120 Data bea cukai AS (2010) 121 Website Top Mix Industries: www.topmix.net/products 122 Investigasi Greenpeace 2010–2011 123 LEGO Group (2011b) 124 Disebutkan pada produk. 125 Disebutkan pada produk. 126 Lihat website Hung Hing: www.hhop.com.hk

CATATAN AKHIR 127 DNPI (2010) 128 Petromindo (2010) 129 Lihat Greenpeace (2010b) 130 Rushton (2009) 131 Harahap (2010) 132 Sinarmas Forestry mengaku menjadi ‘pemasok eksklusif’ kayu pulp untuk APP. Sinarmas Forestry Group terdiri dari sejumlah konsesi yang sebagian besar dikuasai oleh dua badan hukum: PT Arara Abadi dan PT Wirakarya Sakti. Sumber: APP (2009a): 24 133 % pada 2007, menurut APP (2009a). Perhitungan Greenpeace berdasarkan data pemerintah Indonesia juga menghasilkan 20% untuk 2009. Sumber: Kemenhut (2010a). 134 Berbagai sumber perusahaan, misalnya APP China www.app.com.cn/english/aboutus/xsdw/index.html 135 Investigasi Greenpeace 2010–2011 136 Greenpeace (2010a) 137 Korespondensi perusahaan dengan Greenpeace 2010–2011 138 GAR (2011): 4 139 Lihat misalnya, Reuters (2010), Donville (2010), Vancouver Sun (2010), CNW (2011), NGNews.ca (2011), Smith (2010) 140 Rushton et al (2010): ‘Wijaya telah mengumumkan bahwa misi perusahaan adalah menjadi “pemasok kertas dan papan kertas nomer satu di dunia”, dan investasi agresifnya di Asia saat ini mendukung pernyataan misinya’. 141 Greenbury (2010b) 142 Greenbury (2010a): 3 143 Mattinson (2010) 144 Greenbury (2010a): 1–2 145 Pemerintah Indonesia (2011)

Page 43: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

146 Analisis pemetaan Greenpeace 2011. Disini dan selanjutnya, kelompok data termasuk Kemenhut (2010d), Kemenhut (2009a), Wahyunto et al (2003, 2004, 2006), Meijaard et al (2004), Dinerstein et al (2006), APBI-ICMA (2009) dan Kemenhut (2010c), diperbaharui dengan Kemenhut (2010b), Kemenhut (2010f) dan Kemenhut (2011). 147 APP (2004): ii dan APP (2007): 58 148 Sumber: Greenbury (2011). ‘Pada akhir 2015, kami akan mengadakan 100 persen pasokan kayu pulp kami dari stok perkebunan berkelanjutan dan mensyaratkan para pemasok kami untuk memenuhi standar pengelolaan hutan berkelanjutan Indonesia.’ 149 Sumber: Rushton (2010). ‘Pada tahun 2009, proporsi konsumsi pabrik pulp adalah sekitar 80% dari kayu perkebunan yang berkelanjutan dan 20% kayu campuran dari sisa pembangunan perkebunan.’ Hal ini konsisten dengan angka-angka sebelumnya: 20% pada 2007, menurut APP (2009a). Perhitungan Greenpeace berdasarkan data pemerintah Indonesia juga menghasilkan 20% untuk 2009. Sumber: Kemenhut (2010a). 150 Kemenhut (2010a) 151 Sinarmas Forestry (2007) 152 Analisis pemetaan Greenpeace 2011 153 Analisis pemetaan Greenpeace 2011. Peta rahasia Sinar Mas (salinan diperoleh Greenpeace) digabung dengan Kemenhut (2009a) 154 75.000 hektar telah sepenuhnya diakuisisi atau diambil alih dari perusahaan lain dan disetujui oleh Pemerintah Indonesia. Sisa konsesi 385.000 hektar telah diakuisisi. Sumber: Dokumen rahasia Sinar Mas (salinan diperoleh Greenpeace). 155 Greenpeace (2010a) 156 Analisis pemetaan Greenpeace 2011. 157 Kemenhut (2010d) 158 Kemenhut (2009a) 159 Wahyunto et al (2003, 2004, 2006) 160 Meijaard et al (2004) 161 Dinerstein et al (2006) dan WWF, SaveSumatra.org 162 APBI-ICMA (2009) 163 Kemenhut (2010c), diperbaharui dengan 1) Kemenhut (2010b) (catatan: batas konsesi diambil dari peta-peta pendukung laporan ini, yang dapat diunduh dari www.dephut.go.id/files/peta_pemanfaatan_2010/) dan 2) Kemenhut (2011).

164 Kemenhut (2010f) 165 WWF (2011) 166 KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 8 mengutip Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjabar, Kabupaten INHIL, Kabupaten INHU, Frankfurt Zoological Society, WWF, Warsi, ZSL, PKHS (2009) 167 Bentang Alam Konservasi Harimau Prioritas Global (Global Priority Tiger Conservation Landscapes) adalah habitat yang dapat mendukung setidaknya 100 harimau dimana terdapat bukti perkembangbiakan. Sumber: Dinerstein et al (2006). 168 KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 8 mengutip Kemenhut (2007); Moßbrucker (2009) 169 KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 8, sejak 1 September 2010

Page 44: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

170 misalnya KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 12 171 Bentang Hutan Bukit Tigapuluh terdiri dari hampir 508.000 hektar hutan bersambungan di dataran rendah dan pegunungan. Sumber: Website WWF Save Sumatra, Bukit Tigapuluh www.savesumatra.org/index.php/wherewework/detail_location/8 144.000 hektar telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Sumber: Website Kemenhut, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/bukit30_NP.htm 172 WWF (2011). Lihat http://gvn.panda.org/?r=3138&k=d4fe799aad. 173 Website Kebun Binatang Perth: www.perthzoo.wa.gov.au/Conservation--Research/Projects-in-the-Wild/Sumatran-Orangutan-Pilot-Project/. Populasi orangutan yang dibangun kembali sekarang menempati banyak bagian bentang alam Bukit Tigapuluh, terutama di zona pengangga selatan. Sumber: GRASP (2009). 174 Berdasarkan analisis Unit Pemetaan Greenpeace akan peta-peta Tataguna lahan Kementrian Kehutanan. Sumber: Kemenhut (2010d). 175 APP (2009b): 4, lihat juga KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 26 dan investigasi Greenpeace 2010 176 KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 27 Peta 14 177 KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 27 Peta 14 178 Sinarmas Forestry (2007) 179 PT Artelindo Wiratama, PT Rimba Hutani Mas PT Tebo Multi Agro dan PT Wirakarya Sakti. Tiga konsesi yang ada telah ditargetkan oleh SMF untuk ekspansi, tapi apakah pengambil alihan telah dirampungkan tidak diketahui (ini adalah PT Arangan Lestari, PT Wana Mukti Wisesa dan PT Wana Teladan). APP (2009b); lihat juga Chundawat et al (2008). 180 PT Artelindo Wiratama (10.470ha) + PT Rimba Hutani Mas (total wilayah 52.000ha, dengan 39.300ha dalam bentang alam BTP) + PT Tebo Multi Agro (19.770ha) = 69.531ha. 181 Analisis pemetaan Greenpeace 2011 182 Informasi lebih rinci mengenai pengadaan APP dari wilayah ini dapat ditemukan dalam Greenpeace (2010): 16-17 183 Sinarmas Forestry (2007) 184 Investigasi Greenpeace Maret 2010 185 Kemenhut (2009b) 186 Sinarmas Forestry (2007) dan WWF (2008): 8 (lihat foto) 187 Kemenhut (2009a) 188 Sinarmas Forestry (2007) 189 Misalnya KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 16 190 Prietje et al (2009) 191 Lihat KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 9 Peta 2 192 Peraturan Menteri Kehutanan No. 777/Menhut-IV/2008 193 Sinarmas Forestry (2007)

Page 45: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

194 Kemenhut (2011) 195 Analisis pemetaan Greenpeace 2011 196 Cara hidup masyarakat ini bergantung pada berlangsungnya kesehatan hutan dataran rendah Bukit Tigapuluh dan keanekaragaman hayati yang didukungnya; deforestasi mengabaikan kepentingan masyarakat hutan ini. Survei Frankfurt Zoological Society pada tahun 2009 menemukan 42 keluarga Talang Mamak (dengan 165 jiwa) yang hidup dalam konsesi afiliasi APP/SMG yaitu PT Rimba Hutani Mas (ex-HPH PT Dalek Hutani Esa), yang bersebelahan dengan PT Lestari Asri Jaya. Sumber: KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010) mengutip Presentasi ‘Aliansi NGO untuk Ekosistem B30’ oleh KKI Warsi, FZS, PKHS, ZSL dan WWF, 2009. Populasi Orang Rimba di ekosistem Bukit Tigapuluh berjumlah 551 orang, terbagi menjadi 15 kelompok yang tersebar di Hutan Produksi sebelah selatan taman nasional, yaitu wilayah konsesi ex-PT IFA dan ex-PT Dalek Hutani Esa. Sumber: KKI Warsi / Frankfurt Zoological Society / Eyes on the Forest / WWF-Indonesia (2010): 12 mengutip survei KKI WARSI, April-Juni 2010. 197 IUCN (2010)

198 Bentang Alam Konservasi Harimau Prioritas Global adalah habitat yang dapat mendukung setidaknya 100 harimau dan dimana ada bukti perkembangbiakan. Sumber: Dinerstein et al (2006).

199 Konsesi HTI: Kemenhut (2010b); Konsesi kelapa sawit: Kemenhut (2010e) 200 Konsesi HTI: Kemenhut (2010b); Konsesi kelapa sawit: Kemenhut (2010e) 201 Wahyunto et al (2003) 202 Greenbury (2010b), Pemerintah Indonesia (1990) 203 GAR (2010): 39 204 GAR (2011): 4

205 APP (2009a): 104

206 PT Arara Abadi (28.143ha), PT Satria Perkasa Agung (KTH Sinar Merawang) (9.859ha), PT Riau Indo Agropalma (9.682ha), PT Bina Duta Laksana (29.132ha), PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa (44.595ha) 207 Analisis pemetaan Greenpeace 2011 208 Kemenhut (2009b) 209 Investigasi Greenpeace September 2009

210 Sinarmas Forestry (2007) 211 Analisis pemetaan Greenpeace 2011 212 Kemenhut (2010b) 213 Kemenhut (2006) 214 Kemenhut (2009b) 215 Analisis pemetaan Greenpeace 2011 216 Wahyunto et al (2003) 217 Landsat 7 TM Path/Row 126/060, Composite band 542, citra diperoleh dari US Geological Survey. 218 Investigasi Greenpeace 2010–2011

Page 46: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

219 Investigasi Greenpeace 2010–2011. Citra satelit dari 18 Juni 2010, 20 Juli 2010, 8 Oktober 2010 dan 13 Februari 2011 mengkonfirmasi bahwa kegiatan pembukaan ini terkonsentrasi di wilayah barat. Sumber: Landsat 7 TM Path/Row 126/060 Composite band 542, citra diperoleh dari US Geological Survey. 220 Citra satelit Landsat dari 11 November 2005, 30 Mei 2006, 1 Mei 2007, 22 Januari 2009, 18 Juni 2010, 20 Juli 2010, 8 Oktober 2010 dan 13 Februari 2011. Sumber: Landsat 7 TM Path/Row 126/060 Composite band 542, citra diperoleh dari US Geological Survey. 221 Sumber: Greenbury (2011). ‘Pada akhir 2015, kami akan mengadakan 100 persen pasokan kayu pulp kami dari stok perkebunan berkelanjutan dan mensyaratkan para pemasok kami untuk memenuhi standar pengelolaan hutan berkelanjutan Indonesia.’ 222 Greenbury (2010b): ‘Lahan gambut lebih dalam dari tiga meter dan berlokasi di hilir dan dan di rawa harus dilindungi dari pembangunan’ menurut hukum Indonesia. Di Kerumutan, APP telah mengumumkan bahwa ‘lahan gambut kritis semacam itu ada di wilayah-wilayah pasokan kayu pulp [APP] di Kerumutan, tapi telah dilindungi, tidak dikembangkan’. Sumber hukum gambut: Pemerintah Indonesia (1990). 223 GAR (2010): 39 dan GAR (2011): 4 224 DNPI (2010a): 14 menyatakan lahan gambut Indonesia menyimpan 132GtCO2e di bawah tanah dan 4,2GtC di atas tanah. 225 Kemenhut (2009c) memberikan angka 98 juta ha hutan, tetapi ini termasuk sekitar 1,9 juta ha hutan tanaman industri. Sumber: Kemenhut (2007b): Tabel I.1.1 & I.1.2. 226 Kemenhut (2009a), Wahyunto (2003, 2004, 2006) 227 12 juta hektar 228 Analisis pemetaan Greenpeace 2011 229 Pemerintah Indonesia (2011) 230 DNPI (2010a) 231 Kemenhut/Balitbang (2009). Walaupun sumber ini memberikan horizon 2025–2050, laporan sintesis Peta Sektor Perubahan Iklim Indonesia (Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap/ICCSR) Maret 2010 mengasumsikan ‘usaha konstan perkebunan baru seluas 1,4 juta hektar per tahun’ sampai dengan 2029 dan menyesuaikan laju perkebunan agar dapat mencapai skema penuh dalam periode yang disebutkan. Sumber: BAPPENAS (2010). 232 DNPI (2010a): 22 233 DNPI (2010a): 19 234 Legowo (2007): 21 235 Kemenhut (2010g) 236 Analisis Greenpeace berdasarkan data Pemerintah RI. Untuk rinciannya lihat laporan utama. 237 Analisis Greenpeace berdasarkan Kemenhut (2009a) & Kemenhut (2010d) 238 Norwegia: 32,4 juta ha; Denmark: 4,3 juta ha. Sumber: CIA World Factbook www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2147rank.html 239 Analisis Greenpeace berdasarkan Kemenhut (2010d) & Wahyunto et al (2003, 2004, 2006) 240 Analisis Greenpeace berdasarkan Kemenhut (2010c,d), Kemenhut (2009a) dan Meijaard et al (2004) peta-peta habitat orangutan 241 emisi global 2005 termasuk perubahan tataguna lahan dan kehutanan dan bunker internasional: 34GtCO2e. Sumber: CAIT. 38GtC setara dengan 140GtCO2. 140/34 = 4,1

Page 47: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

242 Zona Produksi Terbatas mencakup sedikit lebih dari 23 juta ha; sekitar 17 juta ha dari kawasan ini tertutup hutan pada tahun 2006. Sumber: Analisis pemetaan Greenpeace 2011 berdasarkan Kemenhut (2010d) dan dokumen-dokumen perencanaan provisional propinsi. 243 DNPI (2010a) 244 Berdasarkan proyeksi bahwa produksi industri pulp dan kertas akan meningkat menjadi 55 juta ton pada tahun 2025, atau sekitar 3,24 kali produksi tahun 2007. Sumber: DNPI/UNFCCC (2009).

18,75 adalah setara dengan 34% dari 55 juta. Bagian produksi pulp dari total produksi kertas antara 2000 dan 2006 – periode satu-satunya dimana tersedia data lengkap – adalah 34%, dengan kertas merupakan 51% dan penggunaan kertas daur ulang 15%. Dengan tidak menghitung daur ulang kertas akan meningkatkan target produksi pulp menjadi 22 juta ton. Walau demikian tanpa menyertakan kertas daur ulang, menggandakan produksi 2007 dengan 3,24 tidak akan menghasilkan 55 juta ton, tetapi 51 juta ton. Termasuk penggunaan kertas daur ulang, angka target akan mencapai ~55,6 juta ton. Angka-angka untuk 2007 tidak tersedia, karena Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) belum merilis data yang lebih baru dari 2006. 245 Media Indonesia (2010) 246 lihat Greenpeace (2010c): 43 untuk angka-angka selengkapnya 247 Greenbury (2011) 248 GAR (2011): 4 249 DNPI (2010b): 5 menyatakan emisi deforestasi sebesar 763Mt, dekomposisi gambut sebesar 300Mt dan kebakaran lahan gambut 550Mt pada tahun 2005. DNPI (2010a): 12, 13 menyatakan total yang sama tetapi membagi 772Mt dari gambut dan 838Mt dari sumber-sumber LULUCF lainnya. 250 Yudhoyono (2011) 251 Yudhoyono (2011) 252 Analisis pemetaan menggunakan data tutupan hutan 2006 (Kemenhut 2009a) dan data terbaik yang tersedia mengenai semua wilayah konsesi yang ada dan dialokasikan menghasilkan 48,3 juta ha. Sebagian hutan telah dibuka, dengan DNPI mengasumsikan laju rata-rata 1,1 juta ha/tahun (DNPI 2010a). Sebaliknya, data konsesi akan gagal menyertakan beberapa juta hektar konsesi tak terindentifikasi atau izin prinsip. 253 31,6 juta ha hutan: Hutan Primer 12 juta ha, Hutan Sekunder 19,6 juta ha dalam konsesi; 6,9 juta ha lahan gambut (5,7 juta ha <4m; 1,2 juta ha > 4m); 3,7 juta ha habitat hutan orangutan. 254 Korespondensi perusahaan dengan Greenpeace 2010–2011 255 lihat Greenpeace (2010c): 43 untuk angka-angka selengkapnya 256 lihat Greenpeace (2010c): 43 untuk angka-angka selengkapnya 257 GAR (2011): 4 258 misalnya Greenbury (2011) 259 Pemerintah Indonesia (2011) 260 DNPI/Pemda Kalimantan Timur (2010): 8 261 lihat misalnya Greenpeace (2010): 6, 51

Page 48: BAH ToyingWithExtinction Full - Greenpeace USA · Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, ... Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi

Full presentation of this briefing is available at www.greenpeace.org/app-toying-with-extinction

June 2011

Published by Greenpeace International Ottho Heldringstraat 5

1066 AZ Amsterdam The Netherlands

[email protected]