Panel Barbie

44
Kelompok 3 - Dwi Bintang Pamusy Camelia Chayandari - Gandes Vetro Salim Ella Agustin - Nurrohman ardiansyah !e"ky #ulandari !oni - #i$$y !ossa idayah - Pendowo Suraden Putro Syari%ah Nur A$ri"a - Deasy &lan Cahya - Dian Puspa Ningrum

description

ppt

Transcript of Panel Barbie

PowerPoint Presentation

Kelompok 3Dwi Bintang PamusyCamelia Chayandari Gandes Vetro SalimElla AgustinNurrohman HardiansyahRezky Wulandari RoniWibbyRossa Hidayah Pendowo Suraden Putro Syarifah Nur Abriza Deasy Ulan CahyaDian Puspa Ningrum

SKENARIOSESAK NAPASTuan Wahyu, seorang pekerja mebel, berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak napas sejak lebih dari 1 bulan terakhir, selama ini sesak napas dirasakan hilang timbul. Selain sesak napas juga disertai dengan batuk-batuk berdahak. Sesak napas sering kambuh bila terkena debu. Napas Tuan Wahyu berbunyi dan memiliki riwayat alergi dengan debu. Adariwayatmerokoksejak remaja. Indeks Brinkman Tuan Wahyu termasuk kategori sedang. Pemeriksaan fisis didapatkan adanya ekspirasi memanjang pada kedua lapangan paru. Selama ini Tuan Wahyu merasa tidak ada gangguan pada jantung. Dari hasil pemeriksaan fisis didapatkan frekuensi napas 30 kali /menit dan ada suara napas tambahan berupa mengi. Dokter puskesmas kemudian memberikan obat bronkodilator karena dokter menduga Tuan Wahyu menderita suatu penyumbatan pada saluran napas Tuan Wahyu. Untuk membantu menegakkan diagnosis dokter melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan foto ronsen thoraks dan pemeriksaan spirometri. Apabila terjadi serangan sesak napas yang hebat maka Tuan Wahyu harus dirujuk ke Rumah Sakit. Tuan Wahyu harus menghentikan kebiasaan merokoknya, menghindari faktor pencetus seperti debu dan factor lainnya. Bagaimana anda menjelaskan tentang diagnosis banding dari kasus penyakit diatas. Apa saja kemungkinan penyakit-penyakit yang ditandai dengan sesak napas (minimal 3 diagnosis banding).

TERMINOLOGI ASINGObat bronkodilator : sebuah substansi yang dapat memperlebar luas permukaan bronkus dan bronkiolus pada paru-paru, dan membuat kapasitas serapan oksigen paru-paru meningkat.Indeks Brinkman : Indeks Brinkman itu adalah hasil perkalian antara durasi merokok dalam tahun dikalikan dengan jumlah batang per hari PENETAPAN MASALAHApa hubungan merokok dengan gangguan saluran pernapasan ?Mengapa sesak napas yang dirasakan Tn. Wahyu hilang timbul ?Apa hubungan alergi debu Tn. Wahyu dengan sesak napas yang dialaminya ?Apa hubungan pekerjaan dengan penyakit Tn. Wahyu ?Apa saja derajat pada indeks Brinkman ?Apa tujuan diberikan obat bronkodilator ?Bagaimana cara penggunaan alat spirometri ?Mengapa pada pemeriksaan fisik ditemukan ekspirasi memanjang dan suara mengi ? TUJUAN PEMBELAJARANMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi Asma Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan etiologi Asma Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patofisiologi Asma Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manifestasi klinis Asma Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Diagnosis Asma Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan diagnosis banding Asma Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Pemeriksaan Penunjang AsmaMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Penatalaksanaan Asma Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Komplikasi AsmaMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Prognosis Asma DEFINISI Asma Bronkial ialah suatu kelainan inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi,batuk,sesak napas dan rasa berat di dada terutama pada malam hari ataupun dini hari yang umumnyabersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan.(DEPKES RI,2010)

ETIOLOGI Faktor GenetikHipereaktivitas BronkusAtopi /alergi

Faktor LingkunganAlergen dalam rumah (tungau debu rumah, spora jamur, kecoa, serpihan kulit binatang seperti anjing, kucing, dan lain-lain).Faktor LainAlergi makananAlergi obat-obatan (Contoh: penisilin, sefalosporin, golongan beta laktam lainnya, eritrosin, tetrasiklin, analgesik, antipiretik, dll.)Bahan yang mengiritasi (Contoh: parfum,spray, dll.)

PATOFISIOLOGIMANIFESTASI KLINISKeluhan utama penderita asma ialah sesak napas mendadak, disertai fase inspirasi yang lebih pendek dibandingkan dengan fase ekspirasi, dan diikuti bunyi mengi (wheezing), batuk yang disertai serangan sesak napas yang hilang timbul. Pada beberapa penderita asma, keluhan tersebut dapat ringan sedang atau berat dan sesak napas penderita timbul mendadak, dirasakan makin lama makin meningkat dan menjadi lebih beratDIAGNOSIS

ANAMNESISAnamnesis pada penderita asma sangatlah penting. Tujuannya, selain untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding, anamnesis juga berguna untuk menyususn srategi pengobatan pada penderita asma. Pada anamnesis akan kita jumpai adanya keluhan, batuk, sesak, mengi dan atau rasa berat di dada yang timbul secara tiba-tiba dan hilang secara spontan atau dengan pengobatan. Tetapi adakalanya juga penderita hanya mengeluhkan batuk-batuk saja yang umumnya timbul pada malam hari atau sewaktu kegiatan jasmani ataupun hanya pada musim-musim tertentu saja. Disamping itu, mungkin adanya riwayat alrgi baik pada penderita maupun pada keluarganya, seperti rhinitis alergi, dermatitik atopic dapat membantu menegakakan diagnosis.Yang perlu juga diketahui adalah faktor-faktor pencetus serangan, dengan mengetahui factor pencetus kemudian menghindarinya, diharapkan gejala asma dapat dicegah. Faktor-faktor pencetus pada asma, terdiri dari :Allergen, baik yang berupa inhalasi seperti debu rumah, tungau, serbuk sari, bulu binatang, kapas, debu kopi atau the, maupun yang berupa makanan seperti udang, kepiting, zat pengawet, zat pewarna dan sebagainya.Infeksi saluran napas, terutama oleh virus seperti Respiratory syncitial, parainfluensa dllKegiatan fisik/olahraga, seperti lari.Ketegangan atau tekanan jiwa.Obat-obatan, seperti penyekat beta, salisilat, kodein, AINS dan sebagainya.Polusi udara atau bau yang merangsang, seperti asap rokok, semprot nyamuk, parfum dan sebagainya.Berdasarkan hal-hal di tersebut, maka seseorang dicurigai menderita asma apabila:Sesak atau batuk yang berkepanjangan setelah menderita influenzaBatuk-batuk setelah olahraga, terutama pada anak-anak atau rasa berat atau tercekik pada dada sehabis olahraga (yang terbukti tidak ada kelainan jantung)Sesak atau batuk-batuk pada waktu ruang berdebu atau berasapBatuk-batuk setelah mencium bau tertentuBatuk-batuk atau sesak yang sering timbul pada malam hari dan tidak berkurang sesudah duduk. Pemeriksaan Fisik

Gejala asma bervariasi sepanjang hari sehingga pemeriksaan fisik dapat normal. Kelainan pemeriksaan fisik yang paling sering ditemukan adalah mengi pada auskultasi. Pada keadaan serangan,kontraksi otot polos saluran napas, edema dan hipersekresi dapat menyumbat saluran napas. Padaserangan ringan, mengi hanya terdengar pada waktu ekspirasi paksa. Walaupun demikian mengi dapat tidak terdengar (silent chest) pada serangan yang sangat berat, tetapi biasanya disertaigejala lain misalnya sianosis, gelisah, sukar bicara, takikardi, hiperinflasi dan penggunaan otot bantu napas. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan radiologiGambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu seranganmenunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yangbertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun.Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalahsebagai berikut:Bila disertai dengan bronkitis, maka bercak-bercak di hilus akan bertambah.Bila terdapat komplikasi empisema (COPD), maka gambaran radiolusen akan semakin bertambah.Bila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrate pada paruDapat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal.Bila terjadi pneumonia mediastinum, pneumotoraks, dan pneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen padaparu-paru. Pemeriksaan Penunjang2. Spirometri Pemeriksaan spirometri digunakan untuk mengetahui adanya gangguan di paru-paru dan saluran pernapasan. Alat ini sekaligus digunakan untuk mengukur fungsi paru

Pemeriksaan spirometri bertujuan:Menilai status faal/fungsi paru -paru : normal, restriksi, obstruksi, campuranMenentukan diagnosis penyakit : asma, penyakit paru obstrukstif kronik (PPOK), dllMenilai manfaat pengobatan : memadai atau belumMemantau perjalanan penyakit apakah mengalami perbaikan atau perburukanMenentukan prognosis : memprediksi kondisi penyakit di masa mendatangMenentukan toleransi/risiko tindakan bedah atau anestesi umum

Pemeriksaan Penunjang3. Arus Puncak Ekspirasi (APE)Nilai APE dapat diperoleh melalui pemeriksaan spirometri atau pemeriksaan yang lebih sederhana yaitu dengan alat peak expiratory flow meter (PEF meter) yang relatif sangat murah, mudah dibawa, terbuat dari plastik dan mungkin tersedia di berbagai tingkat layanan kesehatan termasuk puskesmas ataupun inhalasi gawat darurat.

Manfaat APE dalam diagnosis asma :Reversibiliti, yaitu perbaikan nilai APE 15% setelah inhalasi bronkodilator (uji bronkodilator), atau bronkodilator oral 10-14 hari, atau respons terapi kortikosteroid (inhalasi/ oral , 2 minggu) Variabiliti, menilai variasi diurnal APE yang dikenal dengan variabiliti APE harian selama 1-2 minggu. Variabiliti juga dapat digunakan menilai derajat berat penyakit (lihat klasifikasi) DIAGNOSIS BANDING

Asma dan PPOKAsmaPPOKGejala KlinisOnset usia dini, Gejala bervariasiGejala timbul malam / dini hariAlergi, rhinitis, eksimRiwayat keluarga asma / alergi Obstruksi reversible

Batuk-batuk produktifSesak terutama bila beraktivitasSesak makin lama makin bertambah berat/progresifKasusnya sering meningkat/timbul pada usia 40 >Sangat erat hubungan dengan perokok berat/gas beracunJika timbul sejak kecil kemungkinan terjadi akibat defisiensi -1 antitripsin

PenatalaksanaanASMAPENATALAKSANAAN ASMATERAPI AWALInhalasi beta2 Agonis , selama 1 jam bertujuan untuk bronkodilator (salbutamol, feneterol)Saturasi O2 , diberikan sampai angka diatas 90%Terapi Steroid Sistemik, dilakukan bila : a. Bila tidak ada respon b. Tingkat keparahan sudah berat bertujuan untuk : mempercepat perbaikan, mencegah kekambuhan, diberikan pada serangan sedang sampai berat, mencegah kematian Kortikosteroid SistemikKortikosteroid OralMetilpredinsolonPredinsolonKortikosteroid IntravenaHidrokortisonMetilpredinsolonKortikosteroid Inhalasi (ICS)BundesonidFlutikason

4. Sediakan obat sedatifTerapi AlternatifInjeksi Adrenalin 0,2mg - 0,3mgInjeksi Terbutalin (bronkodilator) 0,5mg

LAKUKAN PENILAIAN ULANG SETELAH 1 JAM, LIHAT RESPONNYAPenatalaksanaanPPOK

Penatalaksanaan Secara Umum PPOK1. Edukasi2. Berhenti Merokok3. Obat-obatan4. Rehabilitasi5. Terapi Oksigen6. Ventilasi Mekanis7. Nutrisi1. EdukasiDiberikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah diterima, langsung ke pokok permasalahan yang ditemukan.2. Berhenti MerokokMerupakan satu-satunya intervensi yang paling efektif dalam mengurangi resiko berkembangnya PPOK dan memperlambat progresivitas penyakit.3. Obat-obatana. Bronkodilator- Gol. AntikolinergikKerja Singkat : IpratropiumKerja Lama : Tiotropium- Gol Agonis -2Agonis -2 Kerja Singkat (SABA) Fenoterol Salbutamol Terbutalin ProkaterolAgonis -2 Kerja Lama (LABA) Formoterol Indacaterol Salmeterol- Kombinasi Antikolinergik dan Agonis -2- Gol. XantinAminofilinTeofilin

b. Antiinflamasi- Bila terjadi eksaserbasi akut- Menekan inflamasi yang terjadi- Gol. Metilprednisolon atau Prednisonc. Antibiotika- Hanya diberikan bila terdapat eksaserbasi.d. Antioksidan- Mengurangi eksaserbasi - Memperbaiki kualitas hidup- Tidak dianjurkan sbg pemberian rutin- Digunakan N-asetilsisteine. Mukolitik- Diberikan pada eksaserbasi akut- Bronkitis kronik dengan sputum kental- Tidak dianjurkan pemberian rutinf. Antitusif- Diberikan dengan hati-hatig. Phosphodiesterase-4 inhibitor- Dapat mengurangi eksaserbasi- Peroral bersama Glukokortikosteroid

Macam Obat PPOK

MacamObatPreparatDosis / kali2 agonisKerja cepatSalbutamol

Terbutalin

TabletInhalasiTabletInhalasi4 4 mg200 mcg2,5 5 mg250 500 mcg2 agon /lambatSalmeterolInhalasi50 100 mcgAnticholinergikIpatopropiumInhalasi40 80 mcgMethylxantineTheophillinAminophillinTabletTablet125 mg200 mgKortikosteroidBeclomethasonInhalasi100 800 mcg4. Rehabilitasi PPOKTiga komponen Program Rehabilitasi :a. Latihan Fisis (utk memperbaiki efisien & sistem transportasi oksigen).b. Psikososial (status psikologi pasien)c. Latihan Pernapasan (utk mengurangi & mengontrol sesak)5. Terapi OksigenIndikasi :a. PaO2 55% dan tanda-tanda gagal jantung kanan, sleep apnea, dan penyakit paru lain.

6. Ventilasi MekanisDigunakan pada : - Eksaserbasi dgn gagal napas akut- Gagal napas akut pada gagal napas kronik- PPOK derajat berat dgn gagal napas kronikDilakukan dengan cara :a. Ventilasi Mekanis Tanpa Intubasi Noninvasive Intermitten Positif Pressure (NIPPV)Indikasi : Sesak napas sedang-berat Asidosis sedang-berat ( pH25 kali per menit Negative Pressure Ventilation (NPV)Tidak dianjurkan, dpt menyebabkan obstruksi sal napas atas.b. Ventilasi Mekanis dengan Intubasi

Indikasi :- Sesak napas berat + otot respirasi tambahan- Frekuensi napas>35 kali per menit- Hipoksemia yang mengancam jiwa (PaO2