bagus rangkuman pemilu

6

Click here to load reader

Transcript of bagus rangkuman pemilu

Page 1: bagus rangkuman pemilu

RANGKUMAN

PEMILU

DISUSUN: BAGUS MASYA DH/6C

Page 2: bagus rangkuman pemilu

RANGKUMAN PEMILU

1. PENGERTIAN PEMILU

Pemilu adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisijabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dariPresiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Padakonteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan sepertiketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih seringdigunakan.Sistem pemilu digunakan adalah asas luber dan jurdil. Dalam Pemilu, parapemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilumenawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanyedilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelahpemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukanoleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dandisetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.

Page 3: bagus rangkuman pemilu

Asas pemilu

2. Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "Luber" yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asal "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru. Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Umum berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara. Bebas berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, kemudian Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.

Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari "Jujur dan Adil". Asas jujur mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.

Page 4: bagus rangkuman pemilu

Tujuan pemilu

3. Pemilu Apa tujuan dari pemilu ? Pemilu bertujuan untuk memilih wakil rakyat yg duduk di DPR dan MPR baik DPR pusat maupun daerah. Setelah terpilih masalah menjadi lain dari tujuan yang harus dicapai. Tidak ada tanggung jawab langsung antara calon terpilih dg rakyat, tetapi hanya wakil rakyat dengan partainya. saya ambil gambaran sebagai berikut; Anggota dpr A melakukan tindak korupsi atau sejenis, tetapi ia tetap di dpr dan tidak mau mundur dg alasan partai masih membutuhkannya. PAdahal setelah menjadi anggota legeslatif ia murni menjadi wakil rakyat dari daerah pilihan tertentu misal daerah B. seharusnya anggota legeslatif itu harus menurut perintah dari rakyat yg berada dari daerah B, bukan partainya karena ia telah jadi anggota legeslatif. JAdi kalau daerah yang diwakilinya misal B ingin program atau tujuan C maka selayaknya anggota dpr atau si A harus memperjuangkan keinginan daerah B yang menjadi daerah yg diwakilinya. Dan kalau si A memang memikirkan daerah yg diwakilinya misal B dan daerah B tertimpa bencana maka si A harus menyisihkan gajinya untuk membantu daerah B dan hal ini harus dapat dibuktikan misal Pemotongan langsung gaji dari si A untuk daerah B sebagai bentuk kepedulian si A dg daerah yg diwakilinya.

Badan yang melaksanakan pemilu

4. omisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga negara yang menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia, yakni meliputi Pemilihan Umum Anggota DPR/DPD/DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Sebelum Pemilu 2004, KPU dapat terdiri dari anggota-anggota yang merupakan anggota sebuah partai politik, namun setelah dikeluarkannya UU No. 4/2000 pada tahun 2000, maka diharuskan bahwa anggota KPU adalah non-partisan.