Bagian Isi -End

download Bagian Isi -End

of 8

Transcript of Bagian Isi -End

2

1. Metode Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya pada karya tulis, baik telah maupun belum dipublikasikan. Contohnya yaitu dengan mengumpulkan, membaca, dan menelaah berbagai literatur, artikel, dan bahan-bahan kuliah yang mempunyai relevansi dengan materi pembahasan, seperti: buku-buku, peraturan perundang-undangan perpajakan, catatan-catatan selama kuliah, majalah, dan surat kabar agar dapat dicari informasi atau inti topik yang diinginkan. 2. Metode Penelitian Lapangan Terdiri dari dua metode yaitu: a. Metode wawancara, yaitu mewawancarai pihak pihak yang berkompeten dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara di KPP Pratama Surabaya Mulyorejo. b. Metode observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung di KPP Pratama Surabaya Mulyorejo.

C. Rencana Daftar Isi HALAMAN JUDUL PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK STUDI LAPANGAN PERNYATAAN TANDA LULUS DARI TIM PENILAI LAPORAN STUDI LAPANGAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

3

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR/GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan B. Tujuan Penulisan C. Metode Pengumpulan Data D. Sistematika Penulisan E. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah BAB II LANDASAN KONSEP, DATA, DAN FAKTA

A. Kerangka Teori 1. Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen dan Barang Milik Negara 2. Tugas, Fungsi, dan Prosedur SIMAK-BMN tingkat UAKPB 3. Keluaran SIMAK-BMN 4. Kebijakan Akuntansi Persediaan berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 B. Gambaran keadaan KPP Pratama Surabaya Mulyorejo 1. Profil KPP Pratama Surabaya Mulyorejo 2. Gambaran umum Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara KPP Pratama Surabaya Mulyorejo. 3. Output SIMAK-BMN KPP Pratama Surabaya Mulyorejo BAB III PEMBAHASAN A. Tinjauan dan Penyelesaian Masalah 1. Tinjauan atas penerapan SIMAK-BMN KPP Pratama Surabaya Mulyorejo

4

2. Tinjauan atas keluaran SIMAK-BMN dan laporan BMN KPP Pratama Surabaya B. Alternatif Penyelesaian Masalah BAB IV KESIMPULAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

D. Sinopsis Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor

171/PMK.05/2007, Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Yang termasuk dalam pengertian perolehan lainnya yang sah, di dalam PP 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN yaitu sumbangan/hibah, pelaksanaan perjanjian/kontrak, ketentuan undangundang, dan putusan pengadilan. Setiap instansi dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya membutuhkan barang milik negara agar kegiatannya berjalan dengan lancar. Untuk dapat memberikan informasi yang tepat mengenai berapa besar aset yang dimiliki oleh pemerintah, Instansi dan satuan kerja harus melaporkan barang milik negara nya

5

sebagai bentuk pertanggung jawabannya atas kegiatan yang telah dilakukan. Penyusunan laporan barang milik negara dengan nilai yang wajar berdampak pada laporan keuangan pemerntah pusat yang wajar, begitu juga sebaliknya, jika dari tingkatan yang paling kecil dalam susunan organisasi pemerintah sudah terjadi kesalahan, kelalaian, atau kesengajaan untuk melanggar dengan tujuan mencari keuntungan pribadi dalam rangka pelaporan barang milik negara, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tidak dapat memberikan nilai yang wajar dan menyesatkan pengguna laporan. Demi mencegah terjadinya pelanggaran yang merugikan rakyat, pemerintah, dan negara; pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan bidang regulasi dan pengelolaan keuangan negara. Selain itu perubahan dan perbaikan dilakukan demi terciptanya good governance yang menjadi tujuan mulia pemerintah. Oleh karena itu dibutuhkan peraturan untuk mengatur tentang Pengelolaan oleh Barang Presiden Milik untuk

Negara/Daerah.

Peraturan

tersebut

akhirnya

disusun

menyelenggarakan pemerintahan secara baik di bidang keuangan dan kekayaan berupa Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006. Peraturan Pemerintah ini dilandasi pada peraturan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Peraturan tersebut mengatur tentang tata cara pengelolaan Barang Milik Negara, perencanaan kebutuhan dan penganggaran yang didasari pada rencana kerja dan anggaran kementrian negara/lembaga/ satuan kerja (Renja K/L) yang telah disusun untuk menghasilkan regulasi tentang pengadaan,

6

penggunaan, pemanfaatan dan pengendalian secara tepat, efektif, efisien. Peraturan tersebut diperkuat dengan aturan sistem yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, berupa Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN) menjadi bagian penting dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik adalah subsistem dari Sistem Akuntansi Instansi merupakan prosedur yang disusun secara sistematis dan berurutan agar dapat mengolah dokumen sumber BMN untuk menghasilkan informasi pada laporan BMN sebagai bahan penyusunan informasi tentang aset pada neraca serta laporan manajerial lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berangkat dari topik itulah penulis ingin mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu instansi dalam melaksanakan SIMAK-BMN sebagai bagian dari sub sistem akuntansi instansi. Oleh karena itu penulis mengambil judul Tinjauan atas Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara Untuk Persediaan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Mulyorejo

E. Ringkasan Isi Tiap Bab BAB 1 PENDAHULUAN

7

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan, Tujuan dari disusunnya laporan studi lapangan, metode yang digunakan dalam mencari informasi, ruang lingkup dan pembatasan masalah agar lebih fokus dalam menjabarkan kondisi. BAB II LANDASAN KONSEP, DATA, DAN FAKTA

Bab ini menjelaskan landasan teori dan beberapa pengertian penting untuk memahami materi dan menganalisis masalah beserta penyelesaiannya, gambaran umum KPP Pratama Surabaya Mulyorejo BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan bagaimana penerapan SIMAK-BMN KPP Pratama Surabaya Mulyorejo apakah telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, lalu membahas kekurangan dan kelemahan pelaksanaannya untuk dianalisis penyelesaian masalahnya BAB IV KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil studi lapangan di KPP Pratama Surabaya Mulyorejo beserta saran terbaik menurut penulis berdasarkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh.

F. Rencana Daftar Pustaka Mulyana, Budi. 2011. Bahan Ajar Akuntansi Keuangan Daerah (Akuntansi Pemerintahan III). Jakarta: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

8

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 6Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59 Tahun 2005 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97 Tahun 2007Tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 Tahun 2007 Tentang Penatausahaan Barang Milik Negara.

BAGIAN PENUTUP A. Rencana dan Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan penyusunan Studi Lapangan direncanakan sebagai berikut : Kegiatan Penyusunan Laporan Studi Lapangan Pengarahan Penyusunan Laporan Studi Lapangan : 21 Mei 28 Mei 2012 Rencana Waktu

9

Penyusunan Outline Laporan Studi Lapangan Penyerahan Outline Laporan Studi Lapangan Pelaksanaan Studi Lapangan Penyusunan Laporan Studi Lapangan Penyerahan Laporan Studi Lapangan

: : : : :

28 Mei 8 Mei 2012 Juni 2012 11 Juni 6 Juli 2012 09 Juli 20 Juli 2012 23 Juli 2012

Kegiatan kegiatan dan rencana waktu tersebut sudah termasuk konsultasi dengan dosen pembimbing.

B. Kontinjensi Penulis menyadari risiko yang akan dihadapi pada saat mengumpulkan data. Dengan mempertimbangkan kondisi yang akan dijumpai di lapangan maka penulis akan melakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya agar bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada sepanjang tidak menyimpang atau mengubah materi pokok yang dibahas.