Bagian Isi

15

Click here to load reader

Transcript of Bagian Isi

Page 1: Bagian Isi

1

A. JUDUL

Pemanfaatan Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea robusta L.) Menjadi Pewarna

Alami Pada Minuman Teh Sebagai Minuman Fungsional.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Tanaman kopi jenis Robusta merupakan tanaman yang cukup banyak

dikembangkan di Indonesia dalam bentuk perkebunan. Jenis kopi ini berasal dari

hutan-hutan katulistiwa dari Afrika dari pantai barat sampai di Uganda. Sejak tahun

1900, kopi Robusta telah tersebar luas ke seluruh daerah tropis Indonesia. Kopi

Robusta bisa tumbuh lebih bagus di dataran rendah, di mana tempat tersebut tidak

cocok untuk Kopi Arabika (Aak, 2006). Oleh karena itu, Kopi Robusta lebih banyak

dibudidayakan di kawasan Indonesia terutama oleh perkebunan rakyat. Hasil dari

pengolahan kopi adalah biji kopi yang telah kering dan terfermentasi, sedangkan kulit

buah kopi kebanyakan dibuang begitu saja oleh para petani kopi sehingga

menimbulkan masalah baru yaitu limbah yang belum bisa dimanfaatkan.

Kulit buah kopi yang berwarna merah tua mengandung pigmen antosianin,

karena pigmen antosianin terdapat dalam cairan sel tumbuhan; senyawa ini berbentuk

glikosida dan menjadi penyebab warna merah, biru, dan violet banyak buah dan

sayuran (deMan, 1997). Kulit buah kopi yang biasanya dianggap sebagai limbah dapat

dimanfaatkan untuk digunakan sebagai pigmen (pewarna) alami karena kandungan

pigmen antosianinnya. Secara garis besar, Bahan Tambahan Pangan (BTP) berupa

pigmen dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya, yaitu pigmen alami dan

pigmen sintetis. Peristiwa yang banyak terjadi saat ini adalah penggunaan pigmen

sintesis untuk pangan dalam jumlah berlebih sehingga dalam jangka waktu yang lama

dapat membahayakan kesehatan tubuh. Metode ekstraksi untuk mendapatkan pigmen

antosianin dari kulit buah kopi akan dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi

mekanis dan ekstraksi menggunakan pelarut, sekaligus membandingkan metode

ekstraksi terbaik untuk menghasilkan bubuk pigmen yang kandungan antosianin dan

aktivitas antioksidannya paling tinggi.

Antosianin merupakan salah satu jenis antioksidan yaitu senyawa penetral

radikal bebas. Radikal bebas terlibat dan berperan dalam patologi dari berbagai

penyakit degeneratif yakni kanker, aterosklerosis, rematik, jantung koroner, katarak,

dan penyakit degenerasi saraf seperti Parkinson (Silalahi, 2010). Radikal bebas

merupakan molekul tak stabil yang terus-menerus menyerang tubuh dari luar (karena

sinar matahari, polusi, dan asap rokok) dan dari dalam (disebabkan oleh metabolisme

dan kehidupan normal). Antioksidan mencegah kerusakan tubuh dengan melindungi

protein, sel, jaringan, dan organ sasaran radikal bebas (Ide, 2010).

Menurut Silalahi (2010), khasiat antioksidan untuk mencegah berbagai

penyakit akibat pengaruh oksidatif akan lebih efektif jika kita mengkonsumsi berbagai

jenis makanan/minuman yang kaya akan antioksidan daripada menggunakan

antioksidan tunggal. Oleh karena itu, pigmen alami dari antosianin kulit buah kopi

akan diproduksi dalam bentuk bubuk agar daya simpannya lebih baik dan lebih lama

serta untuk mempermudah penambahannya dalam seduhan teh instan. Alasan

pemilihan teh untuk mengaplikasikan bubuk pigmen ini karena teh merupakan salah

satu minuman yang sangat populer di dunia. Hampir setiap pagi kebanyakan orang

Indonesia meminum teh sebelum memulai aktivitasnya. Kemudian dilakukan

Page 2: Bagian Isi

2

pembandingan kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan antara kulit buah kopi

sebelum dikenai perlakuan dan setelah menjadi bubuk pigmen.

Teh sendiri memiliki kandungan flavonoid yang disebut katekin. Katekin teh

ini memiliki sifat antioksidatif juga seperti pigmen antosianin (Hartoyo, 2007).

Melalui penelitian ini, peneliti ingin membandingkan aktivitas antioksidan pada

seduhan teh instan yang ditambah bubuk pigmen dan yang tidak, apakah aktivitas

antioksidannya meningkat atau justru menurun. Selain itu, perlu juga menguji daya

terima konsumen terhadap seduhan teh instan yang ditambahkan bubuk pigmen kulit

buah kopi bubuk pigmen kulit buah kopi akan diuji stabilitas warnanya.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan pada kulit buah kopi

kering dan bubuk pigmen kulit buah kopi ?

2. Bagaimana perbedaan kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan pada

bubuk pigmen dari ekstraksi secara mekanis dan ekstraksi menggunakan pelarut ?

3. Bagaimana kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan pada seduhan teh

yang tidak ditambah bubuk pigmen kulit buah kopi dan seduhan teh yang

ditambah bubuk pigmen kulit buah kopi ?

4. Bagaimana stabilitas pigmen kulit buah kopi yang berbentuk bubuk dan

perubahan warna yang ditimbulkan jika ditambahkan pada seduhan teh ?

5. Berapa rasio penambahan bubuk pigmen kulit buah kopi dan bagaimana daya

terima konsumen terhadap teh instan yang ditambahkan bubuk pigmen kulit buah

kopi sehingga menghasilkan minuman dengan kadar antosianin dan aktivitas

antioksidan paling tinggi ?

D. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Memanfaatkan kulit buah kopi menjadi pewarna alami pada minuman teh

sebagai minuman fungsional sehingga dapat meningkatkan kandungan

antioksidan pada tehinstan yang dapat mencegah penyakit degeneratif.

2. Tujuan Khusus

a. Menentukan kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan pada kulit buah

kopi kering dan bubuk pigmen dari kulit buah kopi.

b. Menentukan dan mengetahui perbedaan kandungan antosianin dan aktivitas

antioksidan dari ekstraksi secara mekanis dan ekstraksi menggunakan pelarut.

c. Menentukan kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan pada seduhan teh

yang tidak ditambah bubuk pigmen kulit buah kopi dan seduhan teh yang

ditambah bubuk pigmen kulit buah kopi.

d. Mengetahui stabilitas pigmen kulit buah kopi yang berbentuk bubuk dan

perubahan warna yang ditimbulkan jika ditambahkan pada seduhan teh.

Page 3: Bagian Isi

3

e. Menentukan rasio penambahan bubuk pigmen kulit buah kopi dan mengetahui

daya terima konsumen terhadap teh instan yang diuji sehingga menghasilkan

minuman dengan kadar antosianin dan aktivitas antioksidan paling tinggi.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan ke

dalam jurnal ilmiah sebagai sumber informasi mengenai bubuk pigmen alami yang

dapat digunakan bersama seduhan teh. Bubuk pigmen dari ekstraksi kulit buah kopi

tersebut juga mengandung antioksidan yaitu antosianin, sehingga akan menjadi

informasi ilmiah bagi akademisi maupun peneliti untuk mengembangkan produk

pangan fungsional dari bahan pangan lokal yang murah dan bermanfaat dalam bidang

klinis.

F. KEGUNAAN

1. Bagi Mahasiswa Pelaksana Penelitian

Penelitian ini akan membantu dan mengembangkan kreativitas, ide-ide

inovatif, penalaran ilmiah, dan keterampilan dalam melakukan penelitian.

Pelaksanaan penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dan

kepedulian mahasiswa terhadap masalah-masalah penanganan limbah di industri

terutama industri kopi.

2. Bagi Mahasiswa Pada Umumnya

Penelitian ini akan memacu semangat dan motivasi mahasiswa untuk berkarya

dalam melakukan penelitian yang lebih kreatif dan inovatif dalam rangka

memajukan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Masyarakat Umum

Keberhasilan penelitian ini akan memberikan informasi kepada masyarakat

awam tentang khasiat bahan aktif dari kulit buah kopi yang diuji yaitu antioksidan

serta bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada makanan.

4. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini berguna untuk membuktikan bahwa adanya pemanfaatan limbah

(kulit buah kopi) sebagai pewarna pangan alami yang kaya akan antioksidan.

5. Bagi Industri

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan pemanfaatan limbah

pada industri kopi, sebagai alternatif pewarna alami untuk makanan.

Page 4: Bagian Isi

4

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Kulit Buah Kopi

Limbah pengolahan kopi berupa daging buah kopi dan kulit buah kopi.

Dewasa ini, banyak penelitian yang memanfaatkan limbah pengolahan kopi

sebagai pakan ternak karena dapat memacu produktivitas ternak. Dalam sekali

proses pengolahan kopi, dihasilkan daging buah kopi sebanyak 42,20% kulit buah

kopi sebanyak 5,90% atau dapat dikatakan total produksi limbah 48,10% total

produksi buah basah. Hasil analisis proksimat menunjukkan, limbah kopi

mengandung 6,67% protein kasar dengan serta kasar 18,28%. (Londra, I Made

dan Andri, Kuntoro Boga., 2008).

2. Antosianin

Antosianin merupakan senyawa antioksidan yang berperan sebagai

penangkal serangan radikal bebas. Aktivitas antioksidan antosianin dalam tubuh

terdapat dalam bentuk cyanidin 3-glucosides, 3-glycosides atau terdapat dalam

bentuk aglicone (Galvano et al., 2007).Antosianin dan antoxantin tergolong

pigmen yang disebut flavonoid. Sifat antosianin antara lain larut dalam air dan

peka terhadap perubahan pH dan panas. Sewaktu pemanasan dalam asam mineral

pekat, antosianin pecah menjadi antosianidin dan gula. Pada pH rendah (asam)

pigmen ini berwarna merah dan pada pH tinggi berubah menjadi violet dan

kemudian menjadi biru. Pada konsentrasi yang encer antosianin berwarna biru,

sebaliknya pada konsentrasi pekat berwarna merah, dan konsentrasi biasa

berwarna ungu. (Winarno, 1992).

Antosianin berperan dalam mencegah terjadinya penuaan, kemerosotan

daya ingat dan kepikunan, polyp, asam urat, penderita sakit maag (asam

lambung), penyakit jantung koroner, penyakit kanker dan penyakit-penyakit

degeneratif, seperti arterosklerosis. (Yusuf, M., dan Hasyim, A., 2009).

3. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang dengan konsentrasi rendah mencegah

kerusakan molekul akibat oksidasi oleh oksidan yaitu radikal bebas metabolit

reaktif. Produk dari reaksi antara oksidan dan antioksidan menjadi tidak toksik

(Halliwell and Whiteman, 2004).

Antioksidan mempunyai struktur yang bervariasi dan berdasarkan ukuran

molekulnya, antioksidan dapat diklasifikasikan menjadi senyawa yang berbobot

molekul tinggi dan senyawa yang berbobot molekul rendah. Antioksidan yang

berbobot molekul tinggi meliputi enzim superoksida dismutase, katalase, dan

glutation peroksidase sedangkan antioksidan dengan bobot molekul rendah

contohnya adalah vitamin C hidrofilik, glutation, asam urea, dan vitamin E.

Flavonoid alami (contohnya katekin dan quercetin) atau fenolik lainnya

(contohnya asam ferulik) atau senyawa polifenol juga berkonstribusi pada

kemampuan antioksidan pada suatu organisme, masuk ke dalam tubuh organisme

lewat makanan sebagai komponen dalam buah-buahan dan sayuran (D‟urac

„kova, 1998; Bourre 2006; Thomasset et al., 2007; Davis et al., 2007).

Page 5: Bagian Isi

5

4. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah atom, molekul atau bagiannya dengan satu atau lebih

elektron yang tidak berpasangan. Radikal yang paling simpel adalah atom

hidrogen dengan hanya satu elektron, tidak berpasangan. Radikal bebas

merupakan materi yang sangat reaktif yang elektron tidak berpasangannya dapat

berpasangan dengan elektron yang dapat diambil dari senyawa lain, ini

menyebabkan terjadinya oksidasi (D‟urac „kova, 1998; Bourre 2006; Thomasset

et al., 2007; Davis et al., 2007). Radikal bebas banyak terlibat dalam proses

biokimia termasuk transport elektron, pembakaran oksidatif pada fagositosis dan

pada berbagai mekanisme oksidasi.

5. Ekstraksi Mekanis

Ekstraksi dengan pengempaan atau pengepresan dikenal juga sebagai

ekstraksi mekanis. Ekstraksi cara mekanis dilakukan untuk memisahkan

komponen dlam sistem campuran padat-cair (Stanley, 1971 dalam Muzakki,

2004). Pada ekstraksi dengan pengempaan, tekanan yang diberikan selama

pengempaan akan mendorong cairan terpisah dan keluar dari sistem campuran

padat-cair. Jumlah ekstrak yang dihasilkan dengan ekstraksi menggunakan

pengempaan atau pengepresan dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:

1. Besarnya tekanan yang diberikan

2. Waktu yang diberikan pada saat tekanan maksimumnya

3. Besar kecilnya hancuran bahan

4. Cara pengempaan yang dilakukan

5. Kekuatan cairan yang diekstrak

Selama pengempaan atau pengepresan bahan, diperlukan waktu yang cukup

terutama setelah mencapai tekanan maksimal untuk memberi kesempatan

terhadap cairan dari bagian dalam sampai ke permukaan bahan. Pengempaan

dapat dilakukan dengan alat kempa hidrolik atau kempa ulir. (Earle, 1996 dalam

Muzakki, 2004).

6. Ekstraksi Menggunakan Pelarut

Kulit buah kopi mengandung antosianin yang jika diekstraksi dapat

menghasilkan warna merah, ungu, dan biru. Pigmen antosianin paling cocok

diaplikasikan sebagai pewarna pada soft drink, karena pada umumnya soft drink

bersifat asam. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan

komponen terhadap komponen lain dalam campuran (Suyitno, 1989). Shriner et

al. (1980) dalam Widjanarko (2008) menyatakan bahwa pelarut polar akan

melarutkan solut yang polar dan pelarut non polar akan melarutkan solut yang

non polar atau disebut dengan “like dissolve like”.

Pada buah atau sayuran, pigmen antosianin umumnya terletak pada sel-sel

dekat permukaan (Markakis, 1982). Pigmen antosianin dapat larut dalam etanol

karena sama-sama polar (Broillard, 1982). Hal ini disebabkan tingkat kepolaran

antosianin hampir sama dengan etanol 95 % sehingga dapat larut dengan baik

pada etanol 95 %. Selain pelarut, menurut Pifferi and Vaccari (1998), faktor-

Page 6: Bagian Isi

6

faktor yang dapat mempengaruhi hasil ekstraksi antosianin adalah waktu

ekstraksi, pH dan temperatur ekstraksi.

7. Teh Instan

Komposisi kimia utama yang ada pada produk teh yaitu berasal dari

komponen-komponen kimia yang ada pada daun teh. Komponen kimia yang ada

pada daun teh yaitu antara lain substansi fenol (catechin dan flavanol), substansi

bukan fenol (pektin, resin, vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat), substansi

aromatik, serta enzim-enzim. Substansi fenol yang terdiri dari tannin, teaflavin,

dan tearubigin. Senyawa fenol yang paling utama dalam teh adalah tannin /

catechin. Tannin disebut juga sebagai asam tanat atau asam galatonat. Tannin

merupakan substansi fenol yang merupakan senyawa yang paling penting pada

daun teh. Tannin sebagian besar tersusun atas catehcin, epicatehcin, epicatehcin

galat, epigalo catehcin, epigalo catehcin galat, dan galo catehcin. Epigallo-

catechin gallate (EGCg) dan quercetin yang umumnya ditemukan di dalam teh

merupakan antioksidan kuat dengan kekuatan 100 kali lebih tinggi dari pada

vitamin C dan 25 kali vitamin E yang juga merupakan antioksidan potensial.

Teh instan adalah salah satu bentuk dari teh yang dapat disajikan dengan

cara diseduh. Teh instan adalah teh dengan tipikal antioksidan rendah dari pada

teh tradisional dan hanya mengunggulkan flavor rasa. Beberapa teh instan yang

dihasilkan oleh industri teh memiliki kandungan antioksidan yang harus

didiversifikasi dengan memeriksa pada label produk. Teh instan bukan

merupakan teh yang berkualitas tinggi yang terbuat dari daun teh, karena ada

kemungkinan bahan baku yang digunkan untuk membuat teh instan tidak

memiliki standar pengolahan yang diterapkan kepada mereka, seperti halnya;

menggunakan daun teh yang tua.

(Anonim, 2011)

H. METODE PENELITIAN

1. Bahan

Bahan utama yang digunakan ialah kulit buah kopi yang diperoleh dari

perkebunan kopi rakyat di daerah Desa Penting Sari, Kaliurang, Km. 14,

Yogyakarta. Bahan kimia yang digunakan adalah radikal bebas 2,2-diphenyl-1-

picrylhydrazyl (DPPH), aquades, dan etanol 95%.

2. Alat

Peralatan yang digunakan terbagi atas dua kategori, yaitu untuk ekstraksi

dan untuk analisis aktivitas antioksidan dan total antosianin. Untuk ekstraksi

digunakan alat kempa hidrolik, ayakan, dan distilator. Untuk analisis aktivitas

antioksidan dan total antosianin digunakan spektrofotometer UV-Vis, vortex,

peralatan gelas, kertas saring, rotary vacuum evaporator, waterbath, freeze dryer.

3. Variabel dalam Penelitian

a. Variabel yang mempengaruhi

Page 7: Bagian Isi

7

Metode ekstraksi yang digunakan, yaitu metode ekstraksi mekanis dan

ekstraksi dengan pelarut;

Seri waktu pemanasan yang digunakan untuk kestabilan warna;

Seri berat bubuk pigmen kulit buah kopi yang ditambahkan pada

proses penyeduhan teh.

b. Variabel yang dipengaruhi

Aktivitas antioksidan, kuantitatif antosianin dan uji organoleptik yang

dihasilkan dari penambahan bubuk pigmen kulit buah kopi pada proses

penyeduhan teh.

c. Variabel yang dikendalikan

Aktivitas antioksidan dan kuantitatif antosianin yang dihasilkan dari

bubuk pigmen kulit buah kopi.

4. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental, dengan mengamati

perubahan suatu variabel sebagai akibat adanya perlakuan oleh variabel yang lain.

Tahap pertama penelitian ialah melakukan ekstraksi kandungan warna pada kulit

buah kopi. Metode ekstraksi yang digunakan ialah ekstraksi mekanis dan

ekstraksi dengan pelarut. Ekstrak yang diperoleh yaitu dalam bentuk cair,

kemudian diubah ke dalam bentuk fraksi padat yaitu berupa bubuk. Bubuk

pigmen yang dihasilkan dari kedua metode ekstraksi tersebut dibandingkan

melalui pengujian antioksidan dengan metode DPPH dan pengujian antosianin.

Berikut gaftar alir pembuatan bubuk pigmen kulit buah kopi dengan metode

ekstraksi mekanis.

50 g kulit buah kopi

75 ml aquades 75oC

Ampas

Cairan Ekstrak Kulit Buah Kopi

Bubuk pigmen kulit buah kopi

Perendaman

Pengempaan

Pengeringan

Page 8: Bagian Isi

8

Berikut gaftar alir pembuatan bubuk pigmen kulit buah kopi dengan metode

ekstraksi pelarut.

Kulit buah kopi kering

Tepung kulit kering

Etanol 95%

Ampas

Filtrat

Bubuk pigmen

Tahap kedua, bubuk pigmen kulit buah kopi dengan kadar antioksidan dan

antosianin tertinggi diujikan stabilitas ketahanan kandungan warnanya.

Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

faktor tunggal, yaitu lama pemanasan (waktu) dengan suhu pemanasan 100oC.

Variasi waktu pemanasan yang digunakan ialah 3, 6, dan 9 menit. Pengujian

ditujukan untuk mengetahui durasi ketahanan warna bubuk pigmen pada waktu

tertentu.

Tahap ketiga yaitu pengujian aktivitas antioksidan bubuk pigmen kulit buah

kopi dalam produk teh yang diseduh serta pengujian organoleptik terhadap teh

yang dihasilkan. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap

(RAL) dengan faktor tunggal, yaitu variasi berat penambahan bubuk pigmen.

Dengan ratio teh yang digunakan : bubuk pigmen kulit buah kopi

- 1 gram teh instan : 0.25 gram bubuk pigmen kulit buah kopi

- 1 gram teh instan : 0.5 gram bubuk pigmen kulit buah kopi

- 1 gram teh instan : 1 gram bubuk pigmen kulit buah kopi

- 1 gram teh instan : 2 gram bubuk pigmen kulit buah kopi

Air yang digunakan untuk penyeduhan adalah air yang masak dengan suhu

100oC.

Pengayakan

Pencampuran

Penyaringan

Penguapan

Penggilingan

Page 9: Bagian Isi

9

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan data primer untuk uji DPPH dan uji

antosianin dan kuisioner digunakan untuk pengumpulan data uji organoleptik.

6. Analisis data

Pengukuran aktivitas antioksidan dengan reagen DPPH, uji antosianin, dan uji

sensoris untuk mengetahui daya terima konsumen dilakukan untuk setiap varian

sampel sampai diperoleh formula sampel yang memberikan aktivitas antioksidan dan

kandungan antosianin tertinggi serta memiliki daya terima konsumen yang paling

baik. Dengan demikian dapat diketahui efektivitas penggunaan bubuk pigmen kulit

buah kopi dalam penyeduhan teh sebagai minuman fungsional.

7. Cara Penafsiran

Uji DPPH dan uji antosianin untuk menguji sampel secara langsung. Sedangkan

uji organoleptik digunakan untuk mengukur tingkat kesukaan konsumen.

8. Penyimpulan Hasil Penelitian

Penyimpulan hasil penelitian menggunakan Post-hoc Multiple Comparisons

dengan Duncan’s Multiple Range Test. Data yang didapatkan tingkat signifikansinya

dinyatakan dengan probabilitas 95% atau p<0.05.

I. JADWAL KEGIATAN

Pelaksanaan program ini diperkirakan akan membutuhkan waktu selama 5

bulan. Rincian rencana jadwal kegiatan program adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Waktu Kegiatan

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 Survey awal

2 Pengurusan surat

izin

3 Konsultasi dengan

teknisi

4 Konsultasi dengan

dosen pembimbing

5 Sewa laboratorium

6 Pembuatan bubuk

pigmen

7 Analisis DPPH

dan uji

organoleptik

8 Analisis data awal

Page 10: Bagian Isi

10

9 Analisis proksimat

10 Analisis data

keseluruhan

11 Pengolahan data

12 Konsultasi lanjut

dengan dosen

pembimbing

13 Pembuatan laporan

hasil penelitian

14 Pengumpulan

J. RANCANGAN BIAYA

Jenis Pengeluaran

Jumlah Harga Satuan Jumlah Bahan

Kulit buah kopi 2 kg Rp 10.000,00 Rp 20.000,00

Teh hitam sariwangi 2 bungkus Rp 8.000,00 Rp 16.000,00

Etanol 20 L Rp 12.000,00 Rp 240.000,00

Aquades 20 L Rp 1.500,00 Rp 30.000,00

Rp 306.000,00

Analisis

DPPH 7 kali uji Rp 100.000,00 Rp 700.000,00

Antosianin 7 kali uji Rp 66.000,00 Rp 462.000,00

Organoleptik 60 panelis Rp 6.000,00 Rp 360.000,00

Rp 1.522.000,00

Alat

Pembuatan

Termometer 1 buah Rp 16.000,00 Rp 16.000,00

Mikropipet 2 buah Rp 950.000,00 Rp 1.900.000,00

Kompor listrik 1 buah Rp 300.000,00 Rp 300.000,00

Gelas beker 500 ml 1 buah Rp 50.000 Rp 50.000,00

Ember 1 buah Rp 15.000,00 Rp 15.000,00

Panci 1 buah Rp 300.000,00 Rp 300.000,00

Pisau 5 buah Rp 20.000,00 Rp 100.000,00

Kertas saring 1 kotak Rp 200.000,00 Rp 200.000,00

Plastik klip 3 bungkus Rp 12.000,00 Rp 36.000,00

Serbet 5 buah Rp 5.000,00 Rp 25.000,00

Nampan 2 buah Rp 10.000,00 Rp 20.000,00

Kertas label 1 plastik Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

Tissue 5 bungkus Rp 7.000,00 Rp 7.000,00

Sarung tangan plastik 10 pasang Rp 2.000,00 Rp 20.000,00

Rp 2.994.000,00

Uji Organoleptik

Cup kecil 5 lusin Rp 10.000,00 Rp 50.000,00

Page 11: Bagian Isi

11

Sendok kecil 5 lusin Rp 20.000,00 Rp 100.000,00

Air mineral gelas 2 dus Rp 20.000,00 Rp 40.000,00

Rp 190.000,00

Akomodasi

Perjalanan membeli alat dan

bahan 5 orang Rp 150.000,00 Rp 750.000,00

Rp 750.000,00

Adminstrasi

Fotokopi arsip Rp 100.000,00

Pembuatan proposal penelitian Rp 150.000,00

Pembuatan laporan penelitian Rp 150.000,00

Dokumentasi Rp 100.000,00

Rp 500.000,00

Lain-lain

Sewa laboratorium KBP 3 bulan Rp 300.000,00 Rp 900.000,00

Sewa laboratorium Pangan dan

Gizi 1 bulan Rp 300.000,00 Rp 300.000,00

Sewa alat 3 bulan Rp 200.000,00 Rp 600.000,00

Rp 1.800.000,00

TOTAL Rp 8.062.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. What Is Instan Tea. www.ehow.com/instant-tea/. Diakses pada tanggal

28 September 2011 pukul 21.00 WIB

Aak. 2006. Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Hlm. 17-18

Broillard, R. 1982. Chemical Structure of Anthocyanins. New York: Academic Press.

Hlm. 1-40

deMan, John M. 1997. Kimia Makanan. Bandung: Penerbit ITB. Hlm. 272

D‟urac „kova Z. 1998. Volne radikaly a antioxidanty v medeicine I. (Definicia rozdelenie

a bio-logicky vyznam vol’nych radikalov a antioxidantov) (Free Radicals and

Antioxidant in Medicine. I. Definition, Classification, and Biological Significance

of Free Radicals and Antioxidant). Pp 285-286. SAP. Bratislava Slovakia

Earle, R. L., 1966. Unit Operation in Food Processing. London: Pergamen Press

Galvano, Fabio, La Fauci, Luca, Vitaglione, Paola, Fogliano, Vicenzo,

Vanella, Luca, Felgines, Catehrine. 2007. Bioavailability, antioxidant and

biological properties of teh natural free-radical scavengers cyanidin and

related glycosides. Ann Ist Super Sanità, 43(4):382-393.

Halliwell B and Whiteman M. 2004. Measuring reactive species and oxidative damage in

vivo and in cell culture: how you should do it and what do the result mean?, Br J

Pharmacol. 142(2):231-255.

Page 12: Bagian Isi

12

Hartoyo, Arif, Ir. MS., 2007. Teh & Khasiatnya Bagi Kesehatan, Sebuah Tinjauan

Ilmiah. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Hlm. 9-10

Ide, Pangkalan. 2010. Health Secret of Mango, Mengupas Khasiat Raja Buah

Ayurveda yang Kaya Mangiferin, Si Antioksidan Multikhasiat. Jakarta : PT

Elex Media Komputindo. Hlm. 99-105.

Londra, I Made dan Andri, Kuntoro Boga., 2008. Potensi Pemanfaatan Limbah Kopi

untuk Pakan Penggemukan Kambing Peranakan Etawah dalam Seminar

Nasional: Inovasi untuk Petani dan Peningkatan Daya Saing Produk

Pertanian ISBN 978 979 3450 285. Hlm. 538. Jakarta

Markakis, P., 1982. Anthocyanin as Food Colour. New York : Academic Press. Hlm.

209-244.

Muzakki, Yusny. 2002. Kajian Penggunaan Ekstraksi Mekanis (Pengempaan) Pada

Ekstraksi Daun Janggelan (Mesona pelustris BL). Skripsi. Fakultas Teknologi

Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hlm. 15.

Shriner et. al. 1980 dalam Widjanarko, Simon B., 2008. Ekstraksi Pigmen Bahan

Nabati. http://www.simonbwidjanarko.files.wordpress.com/.../ekstraksi-

antosianin-2.doc. Diakses pada 17 September 2011 pukul 08.15 WIB.

Silalahi, Jansen. 2010. Makanan Fungsional. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Hlm.

40-49

Suyitno. 1989. Rekayasa Pangan. Yogyakarta : PAU Pangan dan Gizi Universitas

Gadjah Mada

Vaccari A., Pifferi P. G. 1998. New solvents for paper and silica gel thin-layer

chromatography of anthocyanins. Chromatographia. 11(4). p.193

Winarno, F. G., 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama. Hlm. 180.

Yusuf, M., dan Hasyim, A., 2009. Ubi Jalar Kaya Antosianin Pilihan Pangan Sehat.

Balai Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. Diakses pada

17 September 2011 pukul 08.04 WIB

L. LAMPIRAN

1. Biodata Ketua dan Anggota Tim

a. Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama : Zulfia Choirun Nisa

Tempat, Tanggal Lahir : Lampung, 23 Februari 1991

Alamat : Jl. Kaliurang Km 5, Pogung Baru, Blok D 1/10

Page 13: Bagian Isi

13

Sleman, Yogyakarta.

No Telp/ HP : 085228892023

Email : [email protected]

NIM : 09/281783/TP/09420

Fakultas/Program Studi : Teknologi Pertanian / Teknologi Pangan dan

Hasil Pertanian

Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Waktu untuk Kegiatan PKM : 12 jam / minggu

Yogyakarta, 4 Oktober 2011

Zulfia Choirun Nisa

b. Anggota Pelaksana 1

Nama : Kurniawan Eka Saputra

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Maret1992

Alamat : Perum. Kedungwaringin Blok B9 No. 26,

Kab.Bekasi, Jawa Barat. Kode pos 17540

No Telp/ HP : 083867796659

Email : [email protected]

NIM : 09/281523/TP/09397

Fakultas/Program Studi : Teknologi Pertanian / Teknologi Pangan dan

Hasil Pertanian

Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Waktu untuk Kegiatan PKM : 12 jam / minggu

Yogyakarta, 4 Oktober 2011

Kurniawan Eka Saputra

c. Anggota Pelaksana 2

Nama : Denisa Ayu Fitriasari

Tempat, Tanggal Lahir : Sleman, 15 April 1991

Alamat : Karanganyar widodomartani ngemplak,

Sleman, Yogyakarta

No Telp/ HP : 08562565630

Email : [email protected]

NIM : 09/289050/TP/09632

Page 14: Bagian Isi

14

Fakultas/Program Studi : Teknologi Pertanian / Teknologi Pangan dan

Hasil Pertanian

Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Waktu untuk Kegiatan PKM : 12 jam / minggu

Yogyakarta, 4 Oktober 2011

Denisa Ayu Fitriasari

d. Anggota Pelaksana 3

Nama : Agustin Indira Muliasari

Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 22 Agustus 1991

Alamat : Jl. Kaliurang km 4,5 CT.III Gg. Buntu Depok,

Sleman, Yogyakarta

No Telp/ HP : 085646352037

Email : [email protected]

NIM : 09/283614/TP/09499

Fakultas/Program Studi : Teknologi Pertanian / Teknologi Pangan dan

Hasil Pertanian

Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Waktu untuk Kegiatan PKM : 12 jam / minggu

Yogyakarta, 4 Oktober 2011

Agustin Indira Muliasari

e. Anggota Pelaksana 4

Nama : Dinar Patriana

Tempat, Tanggal Lahir : Lampung, 25 Februari 1992

Alamat : Jl. Kaliurang Km 5, Pogung Baru Blok D 1/10

Sleman, Yogyakarta

No Telp/ HP : 085729789277

Email : [email protected]

NIM : 10/304783/TP/09908

Fakultas/Program Studi : Teknologi Pertanian / Teknologi Pangan dan

Hasil Pertanian

Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Page 15: Bagian Isi

15

Waktu untuk Kegiatan PKM : 12 jam / minggu

Yogyakarta, 4 Oktober 2011

Dinar Patriana

2. Biodata Dosen Pendamping

Nama : Prof. Dr. Ir. Sri Anggrahini, MS

Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 18 Maret 1951

Alamat Rumah : Jalan Kaliurang Km 7,8 Banteng No. 99 RT 08

RW 31,Yogyakarta

No Telp/ HP : 0274-880178

Email : [email protected]

NIP : 19510318 197803 2 001

Pangkat/Golongan/Jabatan : Pembina / IVe / Guru Besar

Keahlian : Food Toxicology, Teknologi Pengolahan Kopi

Alamat Kantor : Fak. Teknologi Pertanian UGM, Bulaksumur,

Yogyakarta 55281

No Telp. Kantor/Fax. : (0274) 549650

Latar Belakang Pendidikan :

S3 : Pascasarjana IPB, lulus tahun 1992. Bidang studi: Ilmu Pangan

S2 : Pascasarjana UGM, lulus tahun 1985. Bidang studi: Ilmu dan

Teknologi

S1 : Fakultas Teknologi Pertanian UGM, lulus tahun 1997. Bidang

studi: Tanaman Kertas

Yogyakarta, 4 Oktober 2011

Prof. Dr. Ir. Sri Anggrahini, MS