BAGIAN AWAL

9
i GEBYAR LABUHAN SARANGAN PEMBANGUN NASONALISME BANGSA INDONESIA Oleh: 1. Yuanita Sinar Yulianti (17041) 2. Azizah Rahmawati (16764) 3. Dimas Wahyu Prabowo (16808) SMA NEGERI 1 MAOSPATI MAGETAN 2011

Transcript of BAGIAN AWAL

Page 1: BAGIAN AWAL

i

GEBYAR LABUHAN SARANGAN PEMBANGUN NASONALISME

BANGSA INDONESIA

Oleh:

1. Yuanita Sinar Yulianti (17041) 2. Azizah Rahmawati (16764) 3. Dimas Wahyu Prabowo (16808)

SMA NEGERI 1 MAOSPATI

MAGETAN

2011

Page 2: BAGIAN AWAL

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Se-Jawa Timur tahun 2011.

Judul Karya Tulis :Gebyar Labuhan Sarangan Pembangun Nasionalisme

Bangsa Indonesia

Ketua Kelompok a. Nama Lengkap :Yuanita Sinar Yulianti b. NIS: :17041

Anggota Kelompok 1. a. Nama Lengkap :Azizah Rahmawati

b. NIS :16764 2. a. Nama Lengkap :Dimas Wahyu Prabowo

b. NIS :16808

Guru Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Endi Widyawati R. b. NIP : 131 353 533

Maospati, 15 Agustus 2011

Menyetujui, Guru Pembimbing

Dra. ENDI WIDYAWATI R. NIP 131 353 533

Ketua Kelompok

YUANITA SINAR YULIANTI NIS 17041

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Maospati

H. MUSRIONO, S.Pd. NIP 19520617 197210 1 001

Page 3: BAGIAN AWAL

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT berkat Rahmat dan petunjuk-

Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul Gebyar Labuhan

Sarangan Pembangun Nasionalisme Bangsa Indonesia untuk Mengikuti Lomba

Karya Tulis yang diadakan oleh Universitas Negeri Surabaya.

Keberhasilan karya Tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala SMA Negeri 1 Maospati.

2. Bapak dan Ibu pembimbing yang penuh kesabaran membimbing kami

dalam membuat Karya Tulis sehingga kami dapat menyelesaikan dengan

lancar.

3. Rekan-rekan yang ada di dalam maupun di luar SMA Negeri 1 Maospati

yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis ini.

4. Kedua orang tua yang telah memberikan segalanya demi kelancaran

dalam pembuatan Karya Tulis ini.

5. Semua pihak yang turut membantu selama pelaksanaan dan penyusunan

Karya Tulis ini.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis ini

mungkin masih banyak kekurangan, yang tidak lain karena keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu segala kritik dan

saran yang membangun diharapkan untuk kesempurnaannya. Akhir kata, semoga

segala bantuan dan kebaikan yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis

mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.

Maospati, Agustus 2011

Penulis

Page 4: BAGIAN AWAL

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................... 3

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1 Kebudayaan ..................................................................................................... 4

2.1.1 Pengertian ............................................................................................... 4

2.1.2 Perwujudan Kebudayaan ........................................................................ 5

2.1.3 Substansi (Isi) Utama Budaya ................................................................ 6

2.1.4 Sifat – Sifat Budaya ............................................................................... 6

2.1.5 Sistem Budaya ........................................................................................ 6

2.2 Manfaat Pembinaan Pelestarian Budaya Daerah dan Nasional ...................... 7

2.3 Pengembangan dan Pemeliharaan Budaya Daerah ......................................... 8

2.4 Nasionalisme ................................................................................................... 8

2.5 Tradisi ........................................................................................................... 10

2.6 Akulturasi Kebudayaan ................................................................................. 10

Page 5: BAGIAN AWAL

v

BAB III METODE PENULISAN

3.1 Studi Pustaka ................................................................................................. 12

3.2 Dokumentasi ................................................................................................. 12

3.3 Wawancara .................................................................................................... 12

BAB IV ANALISIS SINTETIS

4.1 Sejarah dan Proses Pelaksanaan Gebyar Labuh Sarangan ............................ 13

4.2 Tujuan Gebyar Labuhan Sarangan ................................................................ 18

4.3 Peranan Gebyar Labuhan Sarangan terhadap Pengembangan Rasa

Nasionalisme ....................................................................................................... 18

4.4 Kendala yang Dihadapi dalam Pengembangan Rasa Nasionalisme terhadap

Upacara Tradisi Gebyar Labuhan Sarangan ....................................................... 19

4.5 Cara dan Strategi Pengembangan Rasa Nasionalisme terhadap Gebyar

Labuhan Sarangan ............................................................................................... 20

4.6 Peranan Dinas Pariwisata Magetan dalam Pengembangan Upacara Gebyar

Labuhan Sarangan ............................................................................................... 21

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ...........................................................................................................

5.2 Saran ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA

LAMPIRAN

Page 6: BAGIAN AWAL

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Telaga Sarangan ............................................................................ 13

Gambar 4.2 Pelarungan Sesaji di Telaga Sarangan .......................................... 15

Gambar 4.3 Tumpeng yang akan dilarungkan di Telaga Sarangan .................. 16

Gambar 4.4 Hasil Pertanian Masyarakat Sarangan ........................................... 17

Gambar 4.5 Arak-arakan Reog Ponorogo ......................................................... 17

Gambar 4.6 Pertunjukkan Barongsai ................................................................ 17

Gambar 4.7 Pelarungan Tumpeng dan Hasil Pertanian di Telaga Sarangan .... 18

Page 7: BAGIAN AWAL

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Wisata Kabupaten Magetan Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara ke Dinas Pariwisata Kabupaten

Magetan Lampiran 3. Bahan Rapat Persiapan Event Gebyar Labuhan Sarangan 2011 di

Telaga Sarangan Kabupaten Magetan Lampiran 4. Foto – Foto Prosesi Upacara Adat Gebyar Labuhan Sarangan

Page 8: BAGIAN AWAL

viii

ABSTRAK

GEBYAR LABUHAN SARANGAN PEMBANGUNAN NASIONALISME BANGSA

Oleh:

1. Yuanita Sinar Yulianti (17041) 2. Dimas Wahyu Prabowo (16808) 3. Azizah Rahmawati (16764)

Budaya lokal menunjukkan ciri khas dan jati diri suatu wilayah di dalam

sebuah Negara. Sedangkan seni dan budaya nasional menunjukkan kepribadian Negara tersebut. Kabupaten Magetan sebagai bagian dari Indonesia mempunyai asset budaya baik kesenian atau upacara adat, salah satunya adalah Gebyar Labuhan Sarangan.Upacara adat tersebut berlangsung setiap tahun pada hari Jum’at Pon bulan Ruwah kalender bulan Jawa.

Namun sebagian besar masyarakat Magetan khusunya para pemuda belum mengetahui dan tidak peduli lagi dengan tradisi-tradisi yang terdapat di Kabupaten Magetan, bahkan tidak mau melestarikannya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah tidak lagi memiliki rasa nasionalisme kepada budaya Indonesia khususnya budaya local. Inilah mengapa penulis mengangkat Upacara Gebyar Labuhan Sarangan sebagai objek guna menumbuh-kembangkan rasa nasionalisme pada masyarakat khususnya kaum pemuda Magetan.

Ini pun memiliki kegunaan/manfaat yang dapat dipetik setelah penyusunan rampung. Penulis menganggap perlu mengangkat upacara adapt Gebyar Labuhan Sarangan sebagai objek karena berpengaruh terhadap rasa Nasionalisme masyarakat Kabupaten Magetan. Selain itu juga sebagai tambahan wawasan dan pemahaman tentang budaya,atau upacara adat Gebyar Labuhan Sarangan, sebagai strategi untuk melestarikan budaya di Kabupaten Magetan. Kegiatan inipun dapat mengembangkan potensi siswa dalam berfikir dan mengembangkan diri dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Lebih lanjut, kegiatan ini berguna untuk menambah dan melengkapi study budaya yang dapat digunakan untuk penulis yang akan datang sebagai acuan menemukan masalah sekaligus sebagai data komparatif bagi penulis. Pun bagi masyarakat, kegiatan ini dapat menambah informasi mengenai upacar adapt Gebyar Labuhan Sarangan dan dapat digunakan sebagai usaha untuk melestarikan budaya lokal dan meraih peluang usaha masyarakat sekitar.

Dalam pengusunan karya tulis ini, penulis menggunakan metode-metode penulisan antara lain adalah dengan metode study pustaka yang dalam hal ini penulis memperopleh data dari buku dan internet. Dokumentasi, penulis mengambil dokumentasi-dokumentasi dari acara Gebyar Labuhan Sarangan yang didokumentasikan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan, sebagai metode pengumpula fakta yang menguatkan adanya upacara adapt Gebyar Labuhan Sarangan ini. Wawancara, dalam metode ini,penulis melakukan wawancara ke Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Magetan untuk dijadikan referensi.

Menurut mito dan keterangan sesepuh desa Sarangan, Mbah Atmoseno, tradisi budaya ini, berawal dari perintah Ki/Nyai Pasir, yaitu sepasang suami isteri yang berubah menjadi ular karena memakan telur raksasa yang ditemukan di

Page 9: BAGIAN AWAL

ix

hutan. Mereka lalu memberi wangsit kepada putera mereka Djoko Lelung atau Djaililung dan berpesan pada anaknya bahwa mereka dapat ditemui pada bulan Ruwah Jum’at Pon 1 tahun sekali. Pada hari itu dipercaya sebagai bulan yang berkah oleh masyarakat sekitar. Mereka bersyukur kepada penciptangya dengan persembahan berbagai hasil tanaman perkebunan ataupun pertanian dengan melarungkannya ke tengah telaga.

Adapun tujuan dari pelaksanaan upacar Gebyar Labuhan Sarangan antara lain adalah memohon berkah pada Tuhan Yang Maha Esa dalam bekerja dan meminta restu atas setiap perbuatan yang dilakukan dalam perbuatan baik, memohon banyak rizki, seperti hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah, dijauhkan darimalapetaka seperti celaka yang akan menghadang dan hal-hal yang tidak diinginkan, memionta keselamatan dunia dan akhirat, baik bagi par pengunjung dan masyarakt Sarangan.

Upacara Gebyar Labuhan Sarangan dalam upaya pelestarian dan pengembangannya banyak mengalami hambatan dan kendala diantaranya adalah kurangnya sosialisasi tentang kapan pelaksanaan upacara, yang duhitung berdasarkan penanggalan Jawa, dan jadwal pelaksanaan yang cenderung bertepatan dengan hari aktif. Selain itu, sarana akses menuju lokasi juga belum efektif bagi wisatawan luar daerah. Hal ini kian diperparah dengan tidak adanya pendataan secara akurat dari Dinas Pariwisata atau pihak terkait dalam hal pengembangan Uracara Gebyar Labuhan Sarangan.

Oleh karena itu, Dinas Pariwisata selaku pihak terkait membuat kalender acar (Calendar of Event) yang menjelaskan secara umum kapan diadakannya upacara tersebut dalam penanggalan masehi. Disamping itu kerjasama dengan pihak tour dan travel dalam bentuk promosi pariwisata juga memudahkan pelancong dari berbagai daerah untuk mengunjungi Sarangan.

Adapun simpulan kami mengenai penulisan ini adalah bahwa Upacara adat Gebyar Labuhan Sarangan mempunyai nilai tradisi penting bagi Kabupaten Magetan dan Indonesia dalam rangka menambah kepedulian dan rasa Nasionalisme bagi masyarakat Kabupaten Magetan. Adapun saran dari penyusunan karya tulis ini yaitu agar dalam penyampaian tulisan dapat dipahami dengan mudah, maka ppenulis perlu menjelaskan tiap-tiap bahan observasi secara terperinci dan perlunya perhatian dari pemerintah untuk menambah pengetahuan dan rasa Nasionalisme masyarakat terhadap Upacara Adat Gebyar Labuhan Sarangan.

Kata kunci : Nasionalisme, Budaya, Gebyar Labuhan Sarangan, Pariwisata, Tradisi.