BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut...

76

Transcript of BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar
Page 2: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

1

BAB I PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan manusia merupakan sesuatu hal yang harus dipenuhi untuk

meningkatkan darajat kesehatan. Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai

lima kebutuhan yang membentuk tingkatan yang dikenal dengan Hirarki Maslow.

Lima kebutuhan Maslow disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga

tidak terlalu krusial adapun kebutuhan yang dimaksud meliputi : kebutuhan

fisiologis, kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan cinta dan memiliki,

kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu untuk melaksanakan

keterampilan dasar praktik klinik dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari

konsep, sikap dan keterampilan.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan Tentang Kebutuhan Fisik Oksigen

2. Menjelaskan Tentang Nutrisi

3. Menjelaskan Tentang Cairan Elektrolit

4. Menjelaskan Tentang Intake dan Output Cairan

5. Menjelaskan Tentang Eliminasi

6. Menjelaskan Tentang Personal Hygiene

7. Menjelaskan Tentang Body Mekanik Dan Posisi

Page 3: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

2

BAB II MATERI

A. Memberikan Bantuan Kebutuhan Dasar

1. Oksigen

Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional.

Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami

kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan

oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.

Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan

secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi,

maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Sering kali individu tidak

menyadari terhadap pentingnya oksigen. Proses pernapasan dianggap sebagai

sesuatu yang biasa-biasa saja. Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang

mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbatan

pada saluran pernapasan. Pada kondisi ini, individu merasakan pentingnya oksigen.

Proses oksigenasi.

a. Ventilasi

Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau

dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu

adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru, semakin tinggi tempat

maka tekanan udara semakin rendah, demikian sebaliknya, semakin rendah tempat

tekanan udara semakin tinggi. Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah

complienci dan recoil. Complience merupakan kemampuan paru untuk

mengembang. sedangkan recoil adalah kemampuan CO2 atau kontraksi

menyempitnya paru. Pusat pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat

Page 4: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

3

dipengaruhi oleh ventilasi. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1) Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer

2) Adanya kondisi jalan napas yang baik

3) Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan

ekspansi atau kembang kempis.

b. Difusi Gas

Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler

paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh

beberapa paktor, yaitu luasnya permukaan paru, tebal membran respirasi atau

permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial (keduanya dapat

mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses penebalan). Perbedaan

tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana O2 dari alveoli masuk kedalam

darah oleh karena tekanan O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2

dalam darah vena pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi).

c. Transformasi Gas

Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh

dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler. Transfortasi gas dapat dipengaruhi oleh

beberapa factor, yaitu curah jantung (kardiak output), kondisi pembuluh darah,

latihan (exercise), perbandingan sel darah dengan darah secara keseluruhan

(hematokrit), serta eritrosit dan kadar Hb.

Fungsi pernafasan antara lain :

1) Mengambil O2 (oksigen).

2) Mengeluarkan CO2 (karbondioksida) sisa pembakaran.

3) Meningkatkan dan melembabkan udara.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

4

4) Melindungi sistem pernafasan dan jaringan lain dari serangan patogenik.

5) Untuk pembentukan komunikasi seperti berbicara, bernyanyi, berteriak dan

menghasilkan suara.

ORGAN-ORGAN PERNAPASAN

1) Hidung (nasal)

Hidung mempunyai 2 (dua) rongga yang dibagi oleh suatu sekat yang disebut

septumnasi. Dinding bagian dalam rongga hidung (capum nasi) terdiri dari

selaput lendir yang berfungsi menetralisir suhu dan kelembaban udara yang

masuk sehingga tidak berbeda dengan suhu tubuh. Dibagian dalam rongga

hidung terdapat bulu-bulu halus yang berfungsi menyaring debu/ kotoran yang

masuk kedalam hidung pada saat bernapas.

2) Tekak (faring)

Merupakan suatu rongga yang menyambung antara cavumnasi dengan laring.

Faring terletak dibelakan rongga hidung, rongga mulut dan didepan kerongkongan

bagian atas. Tekak terbagi atas 3 (tiga) bagian:

a. Bagian atas disebut nasofaring.

b. Bagian tengah disebut orofaring.

c. Bagian bawah disebut laringo faring.

3) Pangkal tenggorokan (laring)

Laring terletak dibawah epiglotis hingga dibawah jakun. Bentuknya seperti pipa

bulat, terdiri dari kepingan-kepingan tulang rawan yang diikat oleh pigmen dan

membran. Pada bagian ini terdapat pita suara. Dinding laring bagian dalam

terdiri dari selaput lendir yang berguna untuk menyesuaikan suhu dan

kelembaban udara yang masuk agar sesuai dengan suhu tubuh.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

5

Laring terdiri dari 5 (lima) tulang rawan, sebagai berikut:

a. Kartilago tiroid (1 buah) dengan jakun.

b. Kartilago ariteanoid (2 buah) berbentuk beker.

c. Kartilago krikoid (1 buah) berbentuk cincin.

d. Kartilago epiglotis (1 buah).

4) Batang tenggorokan (trachea)

Bentuknya seperti pipa, terletak dari faring hingga sebatas vertebralis thorakalis

ke 5. Tersusun dari 16 hingga 20 buah cincin tulang rawan yang bagian

belakangnya diikat oleh jaringan fibrosa dan otot. Bagian dalamnya dilapisi oleh

selaput lendir, yang berguna untuk menyesuaikan udara yang masuk. Pada

trachea terdapat sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing

yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan.

5) Cabang trachea (bronkus)

Ada 2 buah bronkus yaitu bagian kiri dan kanan. Bronkhus kanan lebih pendek

dari bronchus kiri. Bronkhus bercabang lagi menjadi bronchus paru-paru yaitu

bronchus paru atas, bronchus paru tengah dan bronchus paru bawah. Cabang

bronchus yang besar disebut segmenlobus dan cabang selanjutnya disebut segmen

bronchus.

6) Cabang bronkus (bronkhiolus) terdapat didalam paru-paru.

Cabang bronkhiolus banyak sekali dengan garis tengah 1 mm. Diujung

bronkhiolus terdapat suaru kantong udara yang disebut alveoli.

7) Kantong udara (alveoli) merupakan akhir dari bronkhiolus.

Alveoli membentuk kelompok-kelompok yang disebut asinus, yang merupakan

unit fungsional paru-paru. Disini terjadi pertukaran oksigen dari udara dan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

6

karbondioksida dari darah. Alveoli dikelilingi pembuluh darah atau kapiler.

8) Paru-paru.

Bentuknya seperti kerucut, berada didalam rongga thorak yang diselaputi oleh

pleural. Diantara paru kanan dan kiri terdapat jantung. Paru-paru terdapat atas

bagian-bagian oleh celah-celah yang disebut lobus.

a. Paru-paru kanan terdiri atas lobus superior, lobus medius dan lobus inferior.

b. Paru-paru kiri terdiri atas lobus superior dan lobus inferior.

Setiap lobus terdiri dari lobula-lobula yaitu kumpulan dari alveoli. Kapasitas

paru-paru Merupakan kesanggupan paru-paru dalam menampung udara di

dalamnya. Waktu ekspirasi udara di dalam paru-paru masih tertinggal ± 3 liter,

sedangkan pada waktu pernapasan tertinggal ± 2 ½ liter.

PROSES TERJADINYA PERNAPASAN

Refleks bernapas diatur oleh pusat pernapasan medulla oblongata.

Inspirasi terjadi jika : Nervus prenikus Rangsangan Muskulus diafragma

mengkerut datar Jarak stratum vertebra semakin lusa dan melebar Rongga

dada membesar sehingga pleura tertarik Tekanan udara berkurang sehingga

udara masuk Ekspirasi terjadi jika : Otot relaksasi Rongga dada menjadi kecil

Udara di dorong keluar.

MACAM-MACAM PERNAPASAN

1) Pernapasan dada

Pada saat bernapas, rangka terbesar bergerak. Ini terjadi pada rangka lunak yaitu

pada orang-orang muda dan perempuan.

2) Pernapasan perut

Pada waktu bernapas diafragma turun naik, maka biasanya terjadi pada orang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

7

tua. Jika tulang rawannya tidak begitu lembek yang disebabkan banyak zat

kapur mengendap di dalamnya dan ini banyak kelihatan pada pria.

FISIOLOGI PERNAPASAN

1) Pengendalian pernapasan

Proses pernapasan dikendalikan oleh kimiawi dan syaraf. Pada proses kimiawi,

karbondioksida merangsang saraf di medulla oblongata dan disalurkan lewat

saraf phrenikus dan saraf interkostalis yang selanjutnya menuju otot-otot

pernapasan (otot diafragma atau interkostalis). Otot ini berkontraksi sehingga

terjadilah pernapasan.

2) Kecepatan pernapasan

Napas wanita lebih cepat dari pria. Patokan normalnya sebagai berikut

(sumber Fundamental Of Nursing, Lilis Taylor, Lippincott, 1997) :

a. Bayi usia< 1 tahun : 30 – 60 X/Menit.

b. Anak usia 1-5 tahun : 20 – 40 X/Menit

c. Anak usia 6 – 12 tahun : 15 – 25 X/Menit

d. Dewasa : 16 – 20 X/Menit.

3) Kebutuhan tubuh akan oksigen

Oksigen diperlukan oleh tubuh pada tingkat metabolisme sel. Sel tubuh yang

tidak memperoleh oksigen akan mengalami kerusakan dan mati. Bila

seseorang kekurangan oksigen akan terlihat kebiru-biruan pada ujung telunjuk

tangan, bibir serta ujung telinga

PETUNJUK PRAKTIKUM:

LAKUKAN LATIHAN UNTUK TINDAKAN MEMBERIKAN KEBUTUHAN

OKSIGENISASI PADA PASIEN. OBSERVASI KEBUTUHAN OKSIGEN PADA

PASIEN DAN CATAT DI LEMBAR OBSERVASI.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

8

OKSIGENASI

Pengertian Pemberian/Inhalasi oksigen merupakan cara pemberian oksigen ke

dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan menggunakan

alat bantu oksigen (Hidayat & Uliyah, 2005)

Tujuan Menurut Perry and Potter (2006) dalam Budiarti (2014), antara lain:

1. Memenuhi kebutuhan oksigen (mempertahankan PaO2 > 60

mmHg atau SaO2 > 90%

2. Mencegah terjadinya hipoksia

Persiapan

Alat/Bahan

1. Persiapan Tempat

Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan aman untuk

oksigenasi

2. Persiapan Alat/Bahan

Tabung oksigen lengkap dengan manometernya

Pengukur aliran (flow meter)

Botol pelembab (humidifier) yang sudah diisi dengan air

matang atau aquades sampai pada batas untuk melembabkan

Slang zat asam

Kanula hidung ganda (binal kanula) atau pipa endostracheal

atau tenda oksigen atau masker O2

Alat resusitiasi lengkap, bila mungkin disediakan

Air matang / aquades

Page 10: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

9

Tisu

Plester

Gunting Plester

Bengkok

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

4. Memperkenalkan diri

5. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

6. Mendapatkan persetujuan klien

7. Mengatur lingkungan sekitar klien

8. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja

Pelaksanaan

9. Ucapkan salam terapeutik

10. Lakukan evaluasi/validasi

11. Terangkan prosedur pada klien

12. Cuci tangan

13. Atur posisi klien yang nyaman, misal semi fowler

14. Bersihkan hidung menggunakan tisu

15. Pemberian oksigen (O2) yang sederhana dengan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

10

mempergunakan kedok zat asam atau kanula hidung ganda. Bila

mempergunakan kedok zat asam, kedok dipasang pada mulut

dan hidung, tali kedok diikatkan kebelakang kepala. Bila

mempergunakan kanula hidung ganda, ujung kanula dimasukan

kedalam hidung, dan tali diikatkan kebelakang kepala

16. Isi tabung diperiksa dan dicoba

17. Selang oksigen dihubungkan dengan kedok zat asam atau kanula

hidung ganda /masker O2

18. Flow meter dibuka dengan ukuran yang sesuai kebutuhan

(biasanya 2 sampai 3 meter)

19. Pasien ditanya apakah sesaknya berkurang

20. Pertahankan posisi nasal kanul agar tidak berpindah (beri

plester)

21. Pemberian oksigen dapat dilakukan secara terus menerus,

selang-seling (intermitten) atau dihentikan sesuai dengan

program pengobatan

22. Apabila pemberian oksigen tidak diperlukan lagi, kedok atau

kanula hidung ganda diangkat dan slang oksigen ditutup

23. Pasien dirapikan lagi

24. Peralatan dibersihkan dibereskan dan dikembalikan ketempat

semula

25. Perhatian :

Perhatikan reaksi pasien sebelum dan sesudah pemberian

oksigen

Page 12: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

11

26. Hindarkan tindakan yang menyebabkan pasien merasa sakit

27. Melaksanakan evaluasi

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal –

hal yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan ibu

harus kembali)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

12

2. NUTRISI

Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system

pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran

pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ

asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas.

Saluran Pencernaan :

a. Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua

bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi; serta

bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.

b. Faring dan esophagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung,

mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian

atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung

berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan

panjang ± 20-25cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang

punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang

berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung.

Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring

menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2

cm. kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal

sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke

dalam lambung. Keadaan ini

bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke oragan bagian atas, yaitu

Page 14: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

13

esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.

c. Lambung

Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas

(disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut

antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus

melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.

Lambung terletak di bawah diafragma dan di depan pancreas.

d. Usus Halus

Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus

halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan

hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa

nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi

sebagai pelindung terhadap infeksi.

Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi chime

dari lambung. Zat makanan yang telah halus akan diabsorpsi di dalam usus

halus, yakni pada duodenum. Disisni terjadi absorpsi besi, kalsium dengan

bantuan vitamin D; serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan

asam folat.

e. Usus Besar

Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup

ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan.

Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin,

dan sedikit glukosa.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

14

f. Organ Asesoris

1). Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh

2). Kantong Empedu

Kantong empedu merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan

hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai di pinggiran depan yang

memiliki panjang 8-12 cm, dengan kapasitas 40-60 cm3.

3). Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama dengan kelenjar

ludah dengan memilliki panjang ± 15 cm.

ZAT GIZI

Zat gizi (nutrient) merupakan zat yang terdapat di dalam makanan, yang terdiri atas :

a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan zat gizi berbentuk amilum.

b. Lemak

Pencernaan lemak dimlai dalam lambung karena dalam mulut tidak ada enzim

pemecah lemak

c. Protein

Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protease terdapat dalam

lambung.

d. Mineral

mineral tidak menbutuhkan pencernaan. Mineral hadir dalam bentuk tertentu

sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

15

e. Vitamin

Proses penyerapan vitamin dapat dilakukan dengan difusi sederhana. Vitamin

yang larut dalam lemak diserap oleh system transport aktif yang membawa lemak

ke seluruh tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam air mempunyai beberapa

variasi mekanisme transport aktif.

f. Air

Air merupakan zat gizi yang paling mendasar. Tubuh manusia terdiri dari kira-

kira 50- 70% air. Asupan air secara teratur sangat penting disbandingkan dengan

supan nutrisi lain.

KESEIMBANGAN ENERGI LAIN

Energi merupakan kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas yang dapat diukur

melalui pembentukan panas. Energi pada manusia dapat diperoleh dari berbagai

asupan zat gizi diantaranya protein, karbihidrat, lemak, maupun bahan makanan yang

disimpan dalam tubuh. Tubuh memerlukan keseimbangan energi untuk melakukan

sebuah aktivitas. Keseimbangan tersebut dapat dihitung melalui kebutuhan nutrisi

yang dibutuhkan seseorang, kebutuhan kalori dasar/basal, dan tingkat aktivitas.

Rumus = Berat Badan Ideal x 10 KKB

Keterangan KKB = kebutuhan kalori basal Metabolisme Basal

Diet Wanita Hamil

Pada wanita, masa hamil merupakan saat dimana zat gizi diperlukan dalam jumlah

yang lebih banyak, secara kuantitas maupun kualitas dibandingkan dengan saat tidak

hamil. Asupan zat gizi tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan juga

untuk tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

16

Diet ibu menyusui

Masa menyusui juga memerlukan asupan gizi yang baik agar dapat

menghasilkan air susu dalam jumlah yang maksimal untuk bayinya.

GANGGUAN/MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN NUTRISI

a. Obesitas

Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas normal

berat badan seseorang.

b. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada

tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai

dengan kebutuhan tubuh.

FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Pengetahuan

Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi

pola konsumsi makan. Hal tersebut dapt disebabkan oleh kurangnya iinformasi,

sehingga dapat terjadi kesalaahan dalam pemenuhan kebutuhan gizi.

Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi,

dapat memengaruhi status gizi seseorang.

Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertantu dapat

juga memengaruhi status gizi.

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan

kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang

Page 18: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

17

dibutuhkan secara cukup.

Ekonomi

Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan makanan yang

bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status gizi

dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi

kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi. Sebaliknya, orang

dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan makanan yang

bergizi.

PEMBERIAN NUTRISI DENGAN VARIASI PILIHAN

MAKANAN SESUAI DENGAN KONDISI DAN

KEBUTUHAN

Pengertian Suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi

secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak

digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan

fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Tujuan Membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-

proses kehidupan nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia

menggunakan makanan untuk membentuk energi,

mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk

berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan

nutrisi dengan kebutuhan nutrisi, dan untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi

Page 19: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

18

Persiapan

Alat/Bahan

1. Persiapan Tempat

Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan aman

2. Persiapan Alat/Bahan

- Nutrisi

- Buku rekam medis

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

4. Memperkenalkan diri

5. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan

dilakukan

6. Mendapatkan persetujuan klien

7. Mengatur lingkungan sekitar klien

8. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja

Pelaksanaan

1. Ucapkan salam terapeutik

2. Lakukan evaluasi/validasi

3. Terangkan prosedur pada klien

4. Cuci tangan sebelum pemberian nutrisi, sesuai dengan

kebutuhan pasien.

5. Memberikan penjelasan pada pasien, sesuai dengan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

19

kebutuhan pasien.

6. Catat tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan.

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada

tempatnya

2. Cuci tangan sesudah memberikan nutrisi kepada pasien.

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal –

hal yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Page 21: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

20

3. CAIRAN ELEKTROLIT

Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-

paru dan gastrointestinal

a. Ginjal

Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan

kebutuhan cairan dan elektrolit.

b. Kulit

Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan

proses pengaturan panas.

c. Paru-paru

Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible

water loss ± 400ml/hari.

d. Gastrointestinal

Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan yang berperan dalam

mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam keadaan

normal, cairan yang hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari. (ADH), system

aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.

1) Kebutuhan Cairan Tubuh bagi Manusia

Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis

kebutuhan ini memiliki proporsi besar dalam bagia tubuh dengan hampir 90% dari

total berat badan.

a) Cara Perpindahan Cairan Difusi

Difusi merupakan tercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas atau zat padat

secra bebas atau acak

Page 22: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

21

b) Osmosis

Osmosis adalah proses perpindahan pelarut murni (seperti air) melalui membrane

semipermeabel, biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat

ke larutan dengan konsentrasi lebih pekat, sehingga larutan yang berkonsentrasi

rendah volumenya akan berkurang, sedangkan larutan yang berkonsentrasi lebih

tinggi akan bertambah volumenya.

c) Transpor aktif

Proses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme transport aktif.

Transport aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis yang

memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk menggerakkan

berbagai materi guna menembus membrane sel

2) Faktor yang Berpengaruh dalam Pengaturan Cairan

Proses pengaturan cairan di pengaruhi oleh dua faktor yakni :

Tekanan cairan, proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan

Membran semipermiabel, merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar

tidak tergabung.

3) Jenis Cairan Cairan Zat Gizi (Nutrien)

Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450 kalori setiap hari. Cairan

nutrien dapat diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat, n i t r o g e n dan

vitamin untuk metabolisme. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar

antara 200- 1500 kalori perliter. Cairan nutrien terdiri atas :

Karbohidrat dan air

Asam amino

Lemak

Page 23: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

22

Blood volume expanders

Blood volume expanders merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan

volume darah sesudah kehilangan darah atau plasma

4) Gangguan/ masalah dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan

a) Hipovolume atau dehidrasi

Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena penurunan asupan cairan dan

kelebihan pengeluaran cairan.

Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal atau dehidrasi, yaitu:

Dehidrasi isotonic, terjadi jika kekurangan sejumlah cairan dan elektrolitnya yang

seimbang

Dehidrasi hipertonik, terjadi jika kehilangan sejumlah air yang lebih banyak daripada

elektrolitnya

Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh lebih banyak kehilangan elektrolitnya daripada

air.

Macam dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan derajatnya : Dehidrasi berat

(1) Pengeluaran/ kehilangan cairan 4-6 L

(2) Serum natrium 159-166 mEq/L

(3) Hipotensi

(4) Turgor kulit buruk

(5) Oliguria

(6) Nadi dan pernapasan meningkat

(7) Kehilangan cairan mencapai > 10% BB Dehidrasi sedang

(8) Kehilangan cairan 2-4 l atau antara 5-10% BB

(9) Serum natrium 152-158 mEq/L

Page 24: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

23

(10) Mata cekung

(11) Dehidrasi ringan, dengan terjadinya kehiangan cairan sampai 5% BB atau 1,5-2 L

b) Hipervolume atau overhidrasi

Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan yaitu,

hipervolume (peningkatan volume darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial).

5) KEBUTUHAN ELEKTROLIT

Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen,

nutrient, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut dengan

ion.

a) Komposisi elektrolit

Komposisi elektrolit dalam plasma sebagai berikut :

Natrium : 135- 145 m Eq/L

Kalium : 3,5-5,3 m Eq/L

Klorida : 100-106 m Eq/L

Bikarbonat arteri : 22-26 m Eq/L

Bikarbonat vena : 24-30 m Eq/L

Kalsium : 4-5 m Eq/L

Magnesium : 1,5-2,5 m Eq/L

Fosfat : 2,5-4,5 mg/100ml

b) Pengaturan Elektrolit

(1) Pengaturan Keseimbanga Natrium

Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi dalam pengaturan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

24

osmolaritas dan volume cairan tubuh.

(2) Pengaturan Keseimbangan Kalium

Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan

berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit.

Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma

(cairan ekstrasel). System pengaturannya melalui tiga langkah:

Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan

peningkatan produksi aldosteron

Peningkatan jumlah aldosteron akan memengaruhi jumlah kalium yang dikeluarkan

melalui ginjal

Peningkatan pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel menurun

Pengaturan keseimbangan kalsium

Kalsium dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang

(3) Pengaturan Keseimbangan Magnesium

Magnesium merupakan kation dalam tubuh yang terpenting kedua dalam cairan

intrasel

(4) Pengaturan Keseimbangan Klorida

Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel, tetapi klorida dapat

ditemukan pada cairan ekstrasel dan intrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu

dengan natrium yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmotic dalam

darah

(5) Pengaturan Keseimbangan Bikarbonat

Bikarbonat merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer (penyangga) dalam

Page 26: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

25

tubuh

Page 27: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

26

(6) Pengaturan keseimbangan fosfat (PO4)

Fosfat bersama-sama dengan kalsium berfungsi dalam pembentukan gigi

dan tulang. Fosfat diserap dari saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui urine.

c) Jenis Cairan Elektrolit

Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan

tetap. Cairan saline terdir dari cairan isotonic, hipotonik, dan hipertonik.

Konsentrasi isotonic disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan.

d) Gangguan /Masalah Kebutuhan Elektrolit

(1) Hiponatremia, merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam

plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang

dari 135 mEq/L, mual, muntah dan diare.

(2) Hipernatremia, suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi,

yang ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk

dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering, dll

(3) Hipokalemia, merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah.

Hipokalemia ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada pasien yang

mengalami diare berkepanjangan.

(4) Hiperkalemia, merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah

tinggi. Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal,

asidosis metabolik. Hiperkalemia dditandai dengan adanya mual, hiperaktifitas

system pencernaan,dll

(5) Hipokalsemia, merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah.

Hipokalsemia ditandai dengan adanya kram otot dan karam perut, kejang,

bingung, dll

Page 28: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

27

(6) Hiperkalsemia, merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam

darah. Hal ini terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok

dan makan vitamin D secara berlebihan. Hiperkalsemia ditandai dengan adanya

nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, dll, dan kadar kalsium daam plasma

lebih dari 4,3 mEq/L

(7) Hipomagnesia, merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah.

Hipomagnesia ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan

tangan, dll, serta kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/L

(8) Hipermagnesia, merupakan kelebihan kadar magnesium dalam darah. Hal ini

ditandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih

dari 2,5 mEq/L

e) KESEIMBANGAN ASAM BASA

Aktivitas tubuh memerlukan keseimbangan asam basa, keseimbangan asam basa

dapat diukur dengan pH (derajat keasaman). Dalam keadaan normal, nilai pH

cairan tubuh 7,35-7,45. keseimbangan dapat dipertahankan melalui proses

metabolisme dengan sistem buffer pada seluruh cairan tubuh dan melalui pernapasan

dengan sistem regulasi (pengaturan di ginjal). Tiga macam sistem larutan buffer cairan

tubuh yaitu larutan bikarbonat, larutan buffer fosfat, dan larutan buffer protein.

(1) Jenis Asam Basa

Cairan basa (alkali) digunakan untuk mengoreksi osidosis. Keadaan osidosis

dapat di sebabkan karena henti jantung dan koma diabetikum. Contoh cairan

alkali antara lain natrium (sodium laktat) dan natrium bikarbonat. Laktat

merupakan garam dari asam lemah yang dapat mengambil ion H+ dari cairan,

sehingga mengurami keasaman (asidosis). Ion H+ diperoleh dari asam karbonat

Page 29: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

28

(H2CO3), yang mana terurai menjadi HCO3 (bikarbonat) dan H+. selain system

pernapasan, ginjal juga berperan untuk mempertahankan keseimbangan asam basa

yang sangat kompleks.

(2) Gangguan/Masalah Keseimbangan Asam Basa

(a) Asidosis respiratorik, merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh

karena kegagalan system pernapasan dalam membuang karbondioksida dari

cairan tubuh

(b) Asidosis metabolik, merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadi

penumpukan asam.

(c) Alkalosis respiratorik, merupakan suatu keadaan kehilangan CO2, dari paru-

paru yang dapat menimbulkan terjadinya paCO2 arteri ukurang dari 35 mmHg,

pH lebih dari 7,45.

(d) Alkalosis metabolik, merupakan suatu keadaan kehilangan ion hydrogen atau

penambahan cairan basa pada cairan tubuh denganadanya peningkatan

bikarbonat plasma lebih dari 26 mEq/L dan pH arteri lebih dari 7,45.

(3) Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

Kebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh dipengaruhi oleh faktor - faktor :

(a) usia.

Perbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh dan aktivitas organ,

sehingga dapat memengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.

(b) Temperature

Temperature yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui

keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.

(c) Diet

Page 30: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

29

Apabila tubuh kekurangan zat gizi, maka tubuh akan memecah cadangan

makanan yang tersimpan dalam tubuh sehingga terjadi penggerakan cairan dari

interstisial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada jumlah pemenuhan

kebutuhan cairan.

(d) Stress

Stress dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, melalui

proses peningkatan produksi ADH karena pada proses ini dapat meningkatkan

metabolisme sehingga mengakibatkan terjadinya glikolisis otot yang dapat

menimbulkan retensi natrium dan air.

(e) sakit.

Pada keadaan sakit terdapat banyak sel yang rusak, sehingga untuk

memperbaikinya sel membutuhkan proses pemenuhan cairan yang cukup.

STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

(PEMASANGAN INFUS)

Pengertian Infus Intra Vena (IV) adalah instilasi cairan, elektrolit, obat-

obatan, darah, atau zat nutrient kedalam tubuh melalui

pembuluh darah vena.

Tujuan 1. Mengoreksi dan mencegah gangguan keseimbangan cairan

dan elektrolit

2. Mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit,

PETUNJUK PRAKTIKUM :

LAKUKAN LATIHAN UNTUK TINDAKAN MEMBERIKAN

KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT PADA PASIEN. OBSERVASI

KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT PADA PASIEN DAN CATAT DI

LEMBAR OBSERVASI.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

30

vitamin, protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat

dipertahankan secara oral

3. Pemberian obat-obatan intravena

4. Pemberian nutrisi parenteral

5. Perbaikan gangguan keseimbangan asam basa

Persiapan

Alat/Bahan

1. Persiapan Tempat

Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan aman untuk

pasien

2. Persiapan Alat/Bahan

Abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan

Selang infuse steril

Torniquet

Kapas Desinfeksi

Alkohol

Kom Tertutup

Baki

Bak instrument

Hipafix/ Plester

Cairan infuse sesuai kebutuhan klien

Standart infuse

Bengkok

Savety box

Larutan klorin

Perlak pengalas

Page 32: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

31

Tempat sampah

Perlengkapan cuci tangan

Gunting plester

Bethadine dalam tempatnya

Kassa steril

Sarung tangan bersih

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

4. Memperkenalkan diri

5. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan

dilakukan

6. Mendapatkan persetujuan klien

7. Mengatur lingkungan sekitar klien

8. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

9. Memasang sampiran

Tahap Kerja

Pelaksanaan

1. Ucapkan salam terapeutik

2. Melakukan pengkajian terhadap kondisi umum, status

cairan dan elektrolit klien

Page 33: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

32

3. Terangkan prosedur pada klien

4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,

mengeringkan dengan handuk bersih Atur posisi klien

yang nyaman, misal semi fowler.

5. Memasang perlak dan pengalasnya di bawah daerah yang

akan dipasang infus

6. Memakai sarung tangan

7. Menggantungkan flabot pada tiang infus

8. Membuka kemasan infus set

9. Mengatur klem rol sekitar 2-4cm di bawah bilik drip dan

menutup klem yang ada pada saluran infus

10. Menusukkan pipa saluran infus ke dalam botol cairan dan

mengisi tabung tetesan dengan cara memencet tabung

tetesan infus hingga setengahnya

11. Membuka klem dan mengalirkan cairan keluar sehingga

tidak ada udara pada slang infus lalu tutup kembali klem

12. Memilih vena yang akan di pasang infus

13. Meletakkan torniquet 10-12cm di atas tempat yang akan

ditusuk, menganjurkan pasien menggenggam tangannya

14. Melakukan disinfeksi daerah penusukan dengan kapas

alkohol secara sirkular dengan diameter ±5cm

15. Menusukkan jarum abbocath ke vena dengan lubang jarum

menghadap keatas, dengan menggunakan tangan yang

dominan

Page 34: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

33

16. Melihat apakah darah terlihat pada pipa abbocath

17. Memasukkan abbocath secara pelan-pelan serta menarik

secara pelan-pelan jarum yang ada pada abbocath,

sehingga plastik abocath masuk semua dalam vena dan

jarum keluar semua

18. Segera menyambungkan abbocath dengan selang infus

19. Melepaskan torniquet, menganjurkan pasien membuka

tangannya dan melonggarkan klem untuk melihat

kelancaran tetesan

20. Merekatkan pangkal jarum pada kulit dengan plester

21. Mengatur tetesan sesuai kebutuhan

22. Menutup tempat tusukan dengan kasa steril dan direkatkan

dengan plester

23. Mengatur letak anggota badan yang dipasang infus supaya

tidak digerak-gerakkan agar jarum infus tidak bergeser dan

bila perlu memasang spalk

24. Membereskan alat dan merapikan pasien

25. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan chlorin

0,5% selama 10 menit

26. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan

mengeringkan dengan handuk bersih

27. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

Page 35: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

34

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada

tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang

telah dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada

hal – hal yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

Dokumentasi

1) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Page 36: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar
Page 37: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

10

4. INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN

a. Eliminasi

Kebutuhan eliminasi terdiri atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air

kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar)

1) KEBUTUHAN ELIMINASI URINE

a) Organ yang Berperan dalam Eliminasi urine Ginjal

Merupakan organ retropenitoneal (di belakang selaput perut) yang terdiri

atas ginjal sebelah kanan dan kiri tulang punggung. Ginjal berperan sebagi

pengatur komposisi dan volume cairan dalam tubuh.

b) Kandung kemih (bladder, buli-buli)

Merupakan sebuah kantung yang terdiri atas otot halus yang berfungsi sebagai

penampung air seni (urine).

c) Uretra

Merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan urine ke bagian luar.

d) Proses Berkemih

Berkemih merupakan proses pengosongan vesika urinaria (kandung kemih).

Vesika urinaria dapat menimbulkan rangsangan saraf bila urinaria berisi ±

250-450 cc (pada orang dewasa) dan 200-250 cc (pada anak-anak).

Komposisi urine :

(1) Air (96%)

(2) Larutan (4%)

Larutan Organik

Urea, ammonia, keratin, dan asam urat

Larutan Anorganik

Page 38: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

11

Natrium (sodium), klorida, kalium (potasium), sufat, magnesium,

fosfor. Natrium klorida merupakan garam anorganik yang paling banyak.

2) Faktor Yang Memengaruhi Eliminasi Urine Diet dan Asupan

Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output

urine (jumlah urine). Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urin yang

dibentuk. Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.

a) Respon keinginan awal untuk berkemih

Kebiasan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan

urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika

urinaria dan jumlah pengeluaran urine

b) Gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi.

Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet.

c) Stress psikologis

Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal

ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah

urine yang diproduksi.

d) Tingkat aktivitas

Eliminasi urine membutuhkan tonus otot vesika urinearia yang baik untuk

fungsi sphincter. Kemampuan tonus otot di dapatkan dengan beraktivitas.

Hilangnya tonus otot vesika urinearia dapat menyebabkan kemampuan

pengontrolan berkemih menurun.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

12

e) Tingkat perkembangan

Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola

berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami

mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan

dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia

f) Kondisi penyakit

Kondisi penyakit dapat memengaruhi produksi urine, seperti diabetes

mellitus.

g) Sosiokultural

Budaya dapat memegaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine, seperti

adanya kultur pada pada masyarakat tertentu yang melarang untuk buang air

kecil di tempat tertentu.

h) Kebiasaan seseorang

Seseorng yang memiliki kebiasaan berkemh di toilet, biasanya mengalami

kesulitan untuk berkemih dengan melalui urineal/pot urine bila dalam keadaan

sakit.

i) Tonus otot

Tonus otot yang berperan penting dlam membantu proses berkemih adalah

otot kandung kemih, otot abdomen, dan pelvis. Ketiganya sangat berperan

dalam kontraksi sebagai pengontrolan pengeluaran urine

j) Pembedahan

Pembedahan berefek menurunkan filtrasi glomerulus sebagai dampak dari

pemberian obat anestesi sehingga menyebabkan penurunan jumlah produksi

urine.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

13

k) Pengobatan

Pemberian tindakan pengobatan dapat berdampak pada terjadinya peningkatan

atau penurunan proses perkemihan.

l) Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan diagnostik ini juga dapat memengaruhi kebutuhan eliminasi

urine, khususnya prosedur-prosedur yang berhubungan dengan tindakan

pemeriksaan saluran kemih seperti intra venus pyelogram (IVP).

3) Gangguan / Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine

a) Retensi urine, merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat

ketidak mampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.

Tanda klinis retensi :

Ketidaknyamanan daerah pubis

Distensi vesika urinaria

Ketidaksanggupan untuk berkemih

Sering berkemih saat vesika urinaria berisi sedikit urine (25-50 ml)

Ketidakseimbangan jumlah urine yang dikeluarkan dengan asupannya

Meningkatkan keresahan dan keinginan berkemih

Adanya urine sebanyak 3000-4000 ml dalam kandung kemih

Penyebab :

Operasi pada daerah abdomen bawah, pelvis vesika urinaria

Trauma sumsum tulang belakang

Tekanan uretra yang tinggi karena otot detrusor yang lemah

Sphincter yang kuat

Page 41: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

14

Sumbatan (striktur uretra dan pembesaran kelenjar prostat)

b) Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal

sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine.

c) Enuresis, merupakan ketiksanggupan menahan kemih (mengompol) yang

diakibatkan tidak mampu mengontrol sphincter eksterna.

Faktor penyebab enuresis :

Kapasitas vesika urinaria lebih besar dari normal

Anak-anak yang tiidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi keinginan

berkemih tidak diketahui. Hal itu mengakibatkan terlambatnya bangun

tidur untuk ke kamar mandi

Vesika urrinaria peka rangsang, dan seterusnya, tidak dapat menampung

urine dalam jumlah besar.

Suasana emosional yang tidak menyenangkan dirumah (misalnya,

persaingan dengan saudara kandung atau cekcok dengan orang tua)

Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi

kebiasaannya tanpa di bantu dengan mendidiknya

Infeksi saluran kemih, perubahan fisik, atau neurologis system

perkemihan.

Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral

Anak yang takut jalan gelap untuk ke kamar mandi

4) Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan sesorang yang

mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis,

kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan eliminasi

Page 42: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

15

terdiri atas :

Frekuensi, merupakan banyaknya jumlah berkemih dalam satu hari

Urgensi, merupakan perasaan seseorang yang takut mengalami inkontinesia

jika tidak berkemih

Disuria, merupakan rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih

Poliuria, merupakan produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh

ginjal, tanpa adanya peningkatan asupan cairan.

Urinaria supresi, merupakan berhentinya produksi urine secara mendadak.

5) Sistem yang Berperan dalam Eliminasi Alvi

Sistem tubuh berperan dalam proses eliminasi alvi (buang air besar) adalah

sistem gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus besar.

6) Proses Buang Air Besar (Defekasi)

Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air

besar. Terdapat dua pusat yang menguasai refleks untuk defekasi, yang

terletak di medula dan sumsum tulang belakang.

Secara umum, terdapat dua macam terdapat dua macam refleks yang

membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi

parasimpatis.

7) Gangguan / Masalah Eliminasi

a) Alvi Konstipasi

Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko

tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang

jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

16

Tanda Klinis :

Adanya fefes yang keras

Defekasi kurang dari 3 kali seminggu

Menurunnya bising usus

Adanya keluhan pada rektum

Nyeri saat mengejan dan defekasi

Adanya perasaaan masih ada sisa feses Kemungkinan Penyebab:

Defek persarafan, kelemahan pelvis, immobilitas karena cedera

serebrospinalis, cerebro vascular accident (CVA), dan lain-lain.

Pola defekasi yang tidak teratur

Nyeri saat defekasi karena hemorrhoid

Menurunnya peristaltic karena stress psikologis

Penggunaan obat seperti antasida, laksantif, atau anestesi

Proses menua (usia lanjut)

b) Diare

Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering

mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai

kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah

Tanda Klinis :

Adanya pengeluaran feses cair

Frekuensi lebih dari 3 kali sehari

Nyeri/kram abdomen

Bising usus meningkat Kemungkinan Penyebab :

Malabsorpsi atau inflamasi, proses infeksi

Page 44: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

17

Peningkatan peristaltic karena peningkatan metabolisme

Efek tindakan pembedahan usus

Efek penggunaan obat seperti antasida, laksantif, antibiotic, dan lain-

lain

Stres psikologis

c) Inkontinensia Usus

Inkontinesia usus merupakan keadaan individu yang mengalami

perubahan kebiasaan dari proses defekasi normal, sehingga mengalami

proses pengeluaran feses tidak disadari. Hal ini juga disebut sebagai

inkontinensia alvi yang merupakan hilangnya kemampuan otot untuk

mengontrol pengeluaran feses dan gas melalui sphincter akibat kerusakan

sphincter.

Tanda Klinis :

Pengeluaran feses yang tidak dikehendaki Kemungkinan Penyebabnya

Gangguan sphincter rectal akibat cedera anus, pembedahan, dan lain-

lain

Distensi rectum berlebih

Kurangnya control sphincter akibat cedera medula spinalis, CVA, dan

lain-lain

Kerusakan kognitif

d) Kembung

Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena

pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus

Page 45: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

18

e) Hemorroid

Hemorrhoid merupakan keadaan terjadinya pelebaran vena di daerah

anus sebagai akibat peningkatan tekanan di daerah anus yang dapat

disebabkan karena konstipasi, peregangan saat defekasi dan lain-lain

f) Fecal Impaction

Fecal impaction merupakann massa feses karena dilipatan rektum yang

diakibatkan oleh retensi dan akumulasi materi feses yang berkepanjangan.

Penyebab fecal impaction adalah asupan kurang, aktivitas kurang, diet

rendah serat, dan kelemahan tonus otot.

8) Faktor yang Memengaruhi Proses Defekasi Usia

Setiap tahap perkembangan/usia memiliki kemampuan mengontrol proses

defekasi yang berbeda.

a) Diet

Diet, pola atau jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi proses

defekasi. Makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat

membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun

dapat memengaruhinya

b) Asupan cairan

Pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi

keras. Oleh karena itu, proses absorpsi air yang kurang menyebabkan

kesulitan proses defekasi.

c) Aktivitas

Aktivitas dapat memengaruhi proses defekasi karena melalui aktivitas

tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma dapat membantu kelancaran

Page 46: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

19

proses defekasi

d) Pengobatan

Pengobatan juga dapat memengaruhinya proses defekasi, seperti penggunaan

laksantif, atau antasida yang terlalu sering.

e) Gaya hidup

Kebiasaan atau gaya hidup dapat memengaruhi proses defekasi. Hal ini

dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan

melakukan buang air besar di tempat yang bersih atau toilet, etika

seseorang tersebut buang air besar di tempat terbuka atau tempat kotor,

maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.

f) Penyakit

Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses defekasi, biasanya

penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system

pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya.

g) Nyeri

Adanya nyeri dapat memengaruhi kemampuan / keinginan untuk

defekasi seperti nyeri pada kasus hemorrhoid atau episiotomi

h) Kerusakan sensoris dan motoris

Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses

defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris

dalam melakukan defekasi.

PETUNJUK PRAKTIKUM:

LAKUKAN LATIHAN UNTUK TINDAKAN MEMBERIKAN KEBUTUHAN

ELIMINASI PADA PASIEN. OBSERVASI KEADAAN PADA PASIEN DAN

CATAT DI LEMBAR OBSERVASI.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

10

MENGUKUR INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN

Pengertian Prosedur tindakan mengukur intake dan output cairan adalah suatu

tindakan yang dilakukan untuk mengukur/ menghitung pengeluaran

dan pemasukan cairan pada tubuh pasien

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam tindakan

pencatatan intake dan output cairan

Persiapan

Alat/Bahan

1. Persiapan Tempat

Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan aman untuk

pasien

2. Persiapan Alat/Bahan

Formulir observasi pemasukan dan pengeluaran cairan

Bahan yang akan diukur

Gelas ukur

Memberi penjelasan kepada pasien/ keluarganya

Prosedur

Tindakan

Tahap Tindakan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

Page 48: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

11

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja

Pelaksanaan

1. Menghitung cairan yang masuk baik oral maupun parental

2. Mengukur cairan yang keluar

3. Mencatat hasil tindakan

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada

tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal –

hal yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

Hal- hal yang perlu diperhatikan

Observasi selama 5-10 menit setelah tindakan perasat

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan ibu

harus kembali)

Page 49: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

10

5. PERSONAL HYGIENE

Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan

diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik

maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor,

diantaranya : budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan

tentang perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.

a. JENIS PERAWATAN DIRI BERDASARKAN WAKTU

PELAKSANAAN

1) Perawatan dini hari.

Merupakan perawatan yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk

melakukan tindakan seperti persiapan dalam pengambilan bahan

pemeriksaan (urine dan feses), memberikan pertolongan, mempersiapkan

pasien untuk melakukan makan pagi dengan melakukan tindakan perawatan

diri seperti mencuci muka dan tangan, serta menjaga kebersihan mulut.

2) Perawatan pagi hari.

Perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan pagi dengan

melakukan perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan

eliminasi (buang air besar dan kecil), mandi dan mencuci rambut, melakukan

perawatan kulit, melakukan pijitan pada punggung, membersihkan mulut,

membersihkan kuku, dan rambut, serta merapikan tempat tidur pasien.

3) Perawatan siang hari.

Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan

pengobatan Perawatan atau permeriksaan dan setelah makan siang. Berbagai

tindakan perawatan diri yang dapar dilakukan antara lain : mencuci muka dan

Page 50: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

11

tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, serta melakukan

pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.

4) Perawataan menjelang tidur.

Perawatan diri yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar

pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang

dapat dilakukan antara lain: pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar

dan kecil), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, serta memijat

daerah punggung.

Tujuan perawatan diri adalah unutk mempertahankan perawatan

diri, baik secara sendiri maupun dengan bantuan, dapat melatih hidup

sehat/bersih dengan memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap kesehatan

dan kebersihan, serta menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan

kesehatan.

b. JENIS PERAWATAN DIRI BERDASARKAN TEMPAT

1) Perawatan Diri pada Kulit

Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat

melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan

perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan fungsinya.

Fungsi Kulit

Melindungi tubuh dari berbagai masuknya kuman atau truma jaringan

bagian dalam sehingga dapat menjaga keutuhan kulit

Mengatur keseimbangan suhu tubuh serta membantu dalam produksi

keringat dan penguapan

Page 51: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

12

Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh untuk menerima

rangsangan dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan, dan suhu.

Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan nitrogen

Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah

pengeluaran cairan tubuh yang berlebihan

Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi

vitamin D dari sinar ultraviolet yang dating dari sinar matahari.

2) Faktor-faktor yang Memengaruhi kulit Usia

Perubahan kulit yang dapat ditentukan oleh usia seseoang. Hal ini dapat

terlihat pada bayi yang berusia relative muda dengan kondisi kulit yang sangat

rawan terhadap berbagai trauma atau masuknya kuman.

a) Jaringan kulit

Perubahan dan keutuhan kulit dapat dipengaruhi oleh struktur jaringan kulit.

Apabila jaringan kulit rusak, maka terjadi perubahan pada struktur kulit.

b) Kondisi/keadaan lingkungan

Beberapa kondisi atau keadaan lingkungan dapat memengaruhi keadaan

kulit secara utuh, antara lain keadaan panas, adanya nyeri akibat sentuhan

serta tekanan, dan lain-lain.

PETUNJUK PRAKTIKUM :

LAKUKAN KEGIATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE

PADA PASIEN BAIK DIRI SENDIRI MAUPUN LINGKUNGAN YANG

TERDEKAT DENGAN PASIEN

Page 52: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

13

SOP PERSONAL HYGIENE

Pengertian Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya

Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum

maupun uterus

2. Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum

3. Untuk kebersihan perineum dan vulva

4. Memberikan rasa nyaman pasien

Persiapan

Alat/Bahan

1. Persiapan Tempat

Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan aman untuk personal

hygiene

2. Persiapan Alat/Bahan

Waskom berisi air

Pasta gigi bersih

Sikat gigi

Waslap

Pakaian Bersih

Sabun dan Tempatnya

Sisir

Sarung tangan bersih

Talk (bila diperlukan)

Handuk pengalas & pengering

Page 53: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

14

Gelas berisi air untuk berkumur

Tempat baju kotor

Celemek plastik

Ember tempat pakaian sikat gigi kotor

Jarik

Selimut

Pispot

Bengkok

Bak instrumen sedang tertutup

Perlengkapan cuci tangan

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja

Pelaksanaan

1. Memasang sampiran, selimut dan bantal-bantal dipindahkan dari

Page 54: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

15

tempat tidur (bila bantal masih dibutuhkan dipakai seperlunya)

2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin

3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan

dengan handuk bersih

4. Memakai sarung tangan

5. Membuka pakaian bagian atas dan menutup dengan selimut

mandi/kain penutup (bidan berdiri di sisi kanan pasien)

6. Handuk dibentangkan di bawah kepala

7. Membantu pasien untuk gosok gigi (bila mungkin)

8. Membersihkan muka, telinga, dan leher dengan waslap yang telah

dibasahi air. Tanyakan apakah pasien mau pali sabun atau tidak.

9. Mengeringkan muka dengan handuk

10. Menurunkan selimut mandi, mengangkat atau mempersilahkan

pasien mengangkat kedua tangan ke atas

11. Meletakkan handuk di atas dada dan melebarkan ke samping

kanan dan kiri sehingga kedua tangan dapat diletakkan di atas

handuk

12. Membasahi tangan dengan waslap dan memberi sabun (dimulai

dengan tangan yang jauh dari petugas) dan membilas sampai

bersih kemudaian mengeringkan dengan handuk (bila pasien

terlalu gemuk dilakukan satu persatu dan air kotor segera di

ganti). Melakukan hal yang sama pada tangan yang dekat dengan

petugas

Page 55: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

16

13. Menurunkan kain penutup sampai perut bagian bawah, kedua

tangan dikeataskan, mengangkat handuk dan membentangkan

pada sisi pasien

14. Membasahi dan memberi sabun pada ketiak, dada dan perut

kemudian membilas sampai sampai bersih dan mengeringkan

dengan handuk. Bagian ketiak, lipatan leher dan lipatan nammae

pada wanita boleh diberikan talk secara tipis-tipis

15. Mengatur posisi pasien miring ke kiri

16. Membentangkan handuk di bagian bawah punggung sampai

bokong

17. Membasahi bagian punggung sampai bokong dan menyabun

kemudian membilas dengan air bersih

18. Mengeringkan dengan handuk. Menggosok bagian yang menonjol

dengan kamper spritus lalu diberi talk tipis-tipis (bila diperlukan).

19. Mengatur posisi pasien miring ke kanan

20. Membentangkan handuk di bagian bawah punggung

21. Membasahi dan menyabun punggung kiri seperti punggung kanan

dan mengeringkan dengan sabun

22. Mengatur posisi paien telentang dan menaikkan pakaian atas

dengan rapi

23. Mengeluarkan kaki yang terjauh dari selimut mandi dan

membentangkan handuk di bawahnya dan menekuk lutut

24. Membasahi kaki, memberi sabun dan membilas, kemudian

Page 56: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

17

meneringkan dengan handuk. Melakukan hal yang sama paka kaki

satunya.

25. Membentangkan handuk di bawah bokong dan bagian bawah

perut

26. Membasahi lipatan paha dan genetalia kemudian menyabun,

membilas dengan air bersih dan mengeringkan dengan handuk.

Memberi talk tipis-tipis pada lipatan paha

27. Mengenakan kembali pakaian pasien bagian bawah dan

mengangkat selimut mandi

28. Memasang selimut pasien kembali dan bantal-bantal diatur,

tempat tidur dan pasien dirapikan kembali

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal – hal

yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila ia

mempunyai masalah atau pertanyaan

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Page 57: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

10

6. BODY MEKANIK DAN POSISI

A. Pengertian Body Mekanik

Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang terkoordinir dan aman

untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama

aktivitas. Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas

manusia.

a. Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu:

1) Body Aligement (Postur Tubuh)

Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian

tubuh yang lain.

2) Balance (Keseimbangan)

Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan

base of support.

3) Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)

Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem

syaraf.

B. Tujuan

Memenuhi kebutuhan dasar manusia

Mencegah terjadinya trauma

Mempertahankan tingkat kesehatan

Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari - hari

Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh

C. Prinsip-prinsip Body Mekanik

Mekanika tubuh berpengaruh terhadap tingkat kesehatan perawat dan klien

Page 58: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

11

serta mencegah kecacatan. Misalnya dalam menjalankan tugasnya perawat

menggunakan berbagai kelompok otot seperti berjalan selama ronde

keperawatan, memberikan obat, mengangkat dan memindahkan klien, serta

menggerakan objek. Aktivitas tersebut mempengaruhi pergerakan tubuh seorang

perawat. Jika digunakan dengan benar, kekuatan ini dapat meningkatkan

efisiensi tenaga seorang perawat. Penggunaan yang tidak benar dapat

mengganggu aktivitas perawat.

1) Prinsip yang digunakan dalam mekanik tubuh adalah sebagai berikut :

a) Gravitasi

Merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan yaitu

memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Terdapat

tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam gravitasi:

Pusat gravitasi (center of gravitasi), titik yang berada dipertengahan

tubuh

Garis gravitasi (Line Of gravitasi), merupakan garis imaginer vertikal

melalui pusat gravitasi.

Dasar tumpuan (base of suport), merupakan dasar tempat seseorang

dalam keadaan istirahat untuk menopang atau menahan tubuh

b) Keseimbangan

Keseimbangan dapat dicapai dengan cara mempertahankan posisi garis

gravitasi diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.

c) Berat

Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat dipehatikan adalah

Page 59: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

12

berat atau bobot benda yang akan diangkat karena berat benda akan

mempengaruhi mekanika tubuh.

2) Pergerakan Dasar Dalam Mekanika Tubuh

Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan

aktivitas manusia. Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa

pergerakan dasar yang harus diperhatikan, di antaranya:

a) Gerakan (ambulating)

Gerakan yang benar akan mampu untuk mempertahankan keseimbangan

tubuh. Misal, orang yang berdiri akan lebih mudah stabil daripada orang

yang berjalan karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan

dari sisi satu ke sisi yang lain.

b) Menahan (squating)

Dalam menahn sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah

kelainan tubuh dan memudahkan gerak yang akan dilakukan.

c) Menarik (pulling)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda diantaranya

ketinggian, letak benda, posisi kaki, dan tubuh sewaktu menarik, sodorkan

telapak dan tangan dan lengan atas di bawah pusat gravitasi pasien, lengan

atas dan siku diletakan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan

pergelangan kaki ditekuk lalu lakukan penarikan.

d) Mengangkat (lifting)

Merupakan pergerakan gaya tarik. Gunakan otot-otot besar dari tumit, paha

bagian atas dan kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi

rasa sakit pada tubuh bagian belakang.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

13

e) Memutar (pivoting)

Memutar merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu

pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memperhatikan ketiga

unsur gravitasi dalam pergerakan agar tidak memberi pengaruh buruk pada

postur tubuh.

D. Faktor yang Mempengaruhi Body Mekanik dan Ambulasi

1) Status kesehatan

Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal

dan sistem saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat

disebabkan oleh penyakit, berkurangnya kemampuan untuk melakukan

aktivitas sehari – hari sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.

2) Nutrisi

Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan

tulang dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan

kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit. sebagai contoh tubuh

yang kekurangan kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.

3) Emosi

Kondisi psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika

tubuh dan ambulansi yang baik, misalnya seseorang yang mengalami

perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri rendah, akan mudah

mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.

4) Situasi dan Kebiasaan

Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseoarang misalnya, sering

Page 61: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

14

mengankat benda-benda berat, akan menyebabkan perubahan mekanika

tubuh dan ambulasi.

5) Gaya Hidup

Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan

kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas

yang dapat menganggu koordinasi antara sistem muskulusletal dan

neurologi sehingga pada akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika

tubuh.

6) Pengetahuan

Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan

mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga

mengurangi tenaga yang dikeluarkan. Sebaliknya, pengetahuan yang kurang

memadai dalam penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang

beresiko mengalami gangguan koordinasi sistem neurologi dan

muskulusletal.

E. Akibat Body Mekanik yang Buruk

Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran

energi secara berlebihan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan

mekanika tubuh yang salah adalah sbb :

1) Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan

gangguan dalam sistem muskulusletal.

2) Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskulusletal. Seseorang salah

dalam berjongkok atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya

gangguan dalam struktur muskulusletal, misalnya kelainan pada tulang

Page 62: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

15

vertebrata.

F. POSISI-POSISI PASIEN

1) Posisi Semi Fowler

Semi Fowler

a) Pengertian

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian

kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk

mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan

pasien.

b) Tujuan

(1) Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.

(2) Meningkatkan rasa nyaman

(3) Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya

ekspansi dada dan ventilasi paru

(4) Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang

menetap

c) Indikasi

(1) Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan

(2) Pada pasien yang mengalami imobilisasi

Page 63: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

10

2) Posisi Sim’s

a) Pengertian

Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini

dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus

(supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium, humerus dan

klavikula.

b) Tujuan

(1) Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi

(2) Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot

pinggang

(3) Memasukkan obat supositoria

(4) Mencegah decubitus

c) Indikasi

(1) Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal

(2) Pasien yang tidak sadarkan diri

(3) Pasien paralisis

(4) Pasien yang akan dienema

(5) Untuk tidur pada wanita hamil.

Page 64: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar
Page 65: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

10

3) Posisi Trendelenberg

a) Pengertian

Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian

kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk

melancarkan peredaran darah ke otak.

b) Tujuan

(1) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut.

(2) Pasien shock.

(3) pasien hipotensi.

c) Indikasi

(1) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut

(2) Pasien shock

(3) Pasien hipotensi

4) Posisi Dorsal Recumben

a) Pengertian

Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut

fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini

dilakukan untuk merawat dan memeriksa serta pada proses persalinan.

Page 66: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

11

b) Tujuan

Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan

ketegangan punggung belakang.

c) Indikasi

(1) Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus

(2) Pasien dengan ketegangan punggung belakang.

5) Posisi Lithotomi

a) Pengertian

Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat

kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan

untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat

kontrasepsi.

b) Tujuan

(1) Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina,

taucher, pemeriksaan rektum, dan sistoscopy

(2) Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien,

pemasangan alat intra uterine devices (IUD), dan lain-lain.

c) Indikasi

(1) Pada pemeriksaan genekologis

Page 67: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

12

(2) Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap

penyakit pada uretra, rektum, vagina dan kandung kemih.

6) Posisi Genu pectrocal

a) Pengertian

Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada

menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk

memeriksa daerah rektum dan sigmoid.

b) Tujuan

Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.

c) Indikasi

(1) Pasien hemorrhoid

(2) Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.

7) Posisi orthopeneic

a) Pengertian

Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang

yang sejajar dada, seperti pada meja.

b) Tujuan

Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas

yang ekstrim dan tidak bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya

bisa pada elevasi sedang.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

13

c) Indikasi

Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang.

8) Supinasi

a) Pengertian

Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar

tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang baik.

b) Tujuan

Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan

terutama pada pasien pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.

c) Indikasi

(1) Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu

(2) Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.

9) Posisi Pronasi

a) Pengertian

Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah

menghadap ke bantal.

b) Tujuan

(1) Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang

Page 69: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

14

(2) Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.

c) Indikasi

(1) Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan

(2) Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.

10) Posisi lateral

lateral

a) Pengertian

Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian

besar berat tubuh berada pada pinggul dan bahu.

b) Tujuan

(1) Mempertahankan body aligement

(2) Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi

(3) Meningkankan rasa nyaman

(4) Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat

posisi yang menetap.

c) Indikasi

(1) Pasien yang ingin beristirahat

(2) Pasien yang ingin tidur

(3) Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama

(4) Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

15

.

KIE BODY MEKANIK DAN POSISI

Pengertian Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang terkoordinir dan

aman untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan

keseimbangan selama aktivitas. Mekanika tubuh dan ambulasi

merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia.

Tujuan Memenuhi kebutuhan dasar manusia

Mencegah terjadinya trauma

Mempertahankan tingkat kesehatan

Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari - hari

Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh

Persiapan 1. Persiapan Tempat

2. Persiapan Alat/Bahan

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

PETUNJUK PRAKTIKUM :

LAKUKAN KEGIATAN PEMENUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA

PASIEN DENGAN MEMPERSIAPKAN ALAT TENUN DAN TEMPAT TIDUR.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

16

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja

KIE Body Mekanik

1. Menanyakan maksud dan tujuan kunjungan ibu

2. Menjelaskan Pengertian Body Mekanik

3. Menjelaskan tentang Prinsip-prinsip Body Mekanik

4. Menjelaskan tentang Faktor yang Mempengaruhi Body Mekanik

dan Ambulasi

5. Menjelaskan tentang Akibat Body Mekanik yang Buruk

6. Menjelaskan tentang posisi-posisi pasien

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada

tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal –

hal yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila ia

Page 72: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

17

mempunyai masalah atau pertanyaan

7. Ucapkan terima kasih dan minta klien untuk kembali lagi

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Page 73: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

18

DAFTAR PUSTAKA

1. Tappero, EP and Honeyfield, ME (1993) Physical Assesment of

Newborn Congcress Cataloging in Publication Data (NICU) Link, Petalum

CA, USA

2. Hobs, L (1993) The Independent Midwife : A Guide to independent

Midwifery Practice, UK by Ltd Healthy

3. Bryn, RM (1995) Theory for Midwifery Practice. Macmillan Press, Ltd

Healthy

4. World Health Organization (1996) Learning Material of Nursing :

Chapter 7 : Healthy

5. Parenthood WHO Copenhagen

6. World Health Organization Safe Motherhood List-List All WHO

publication on Safe Motherhood All Free of Charge, WHO, Ganewa

7. WHO SEARO (2000) Standard of Midwifery Practice for Safe Motherhood

8. WHO EURO (2000) Essential Antenatal, Prenatal and Post Partum Care

9. Johnson, R and Taylor, W(2010) skill of Midwifery Practice,

Churchill Livingstone, Edinburg

Page 74: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

i

MODUL PRAKTIKUM

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PRODI D III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Page 75: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

karunia dan rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Modul Praktikum KDM

dengan tepat waktu. Berdasarkan tujuan pendidikan program D III Ilmu Kebidanan,

mahasiswa dituntut untuk dapat mengembangkan tiga kemampuan profesional, yaitu

knowledge, skill, dan attitude.

Sebagai upaya dalam mengembangkan kemampuan skill diperlukan suatu proses

pembelajaran praktik dalam rangka menerapkan teori yang telah didapatkan mahasiswa

di kelas dan laboratorium agar nantinya mahasiswa memiliki kemampuan yang tinggi di

lahan praktik dan dapat memberikan pelayanan kebidanan sesuai standar dan prosedur

yang berlaku.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan

membantu dalam proses penyusunan buku modul praktikum KDM ini. Semoga Allah

SWT memberikan kebaikan dan kemudahan kepada kita. Amin.

Tim Penyusun

Page 76: BAB I PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/KDM.pdfa. Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar

iii

DAFTAR ISI

Cover dalam i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I Pendahuluan 1

BAB II Materi 2

Daftar Pustaka 37