Bag 5 1 (beam)
-
Upload
tsani-rakhmawati -
Category
Engineering
-
view
177 -
download
0
Transcript of Bag 5 1 (beam)
METODE KEKAKUAN UNTUK ANALISIS BALOK (tanpa deformasi aksial)
d1
d2 d.o.f. elemen beam
d3
d4
Perpindahan aksial diabaikan
Langkah 1 : Identifikasi data & diskretisasi struktur
Menetapkan : lokasi, identitas, dan jumlah (NJ) dari titik-simpul (node, joint).
Menetapkan : identitas dan jumlah (NE) elemen. Menetapkan 1 sistem sumbu koordinat struktur (Koordinat XYZ) Menetapkan degress of freedom (DOF) pada semua titik-simpul :
1. DOF sebelum diterapkan syarat-batas atau boundary conditions ( jumlah= ND1 )
2. DOF setelah diterapkan syarat-batas atau setelah direduksi ( jumlah= ND2 )
Menetapkan urutan DOF untuk keperluan perakitan persamaan struktur (Langkah 5)
Keterangan langkah 1 :
Sistem struktur “beam”
d.o.f. sebelum syarat batas diterapkan
d.o.f. sesudah syarat batas diterapkan (sesudah direduksi /sesudah memperhitungkan sifat-sifat perletakan)
sendi sendi jepit
EL.1 EL.2
1 2 3
EL.1 EL.2
1 3 2
D1y
R1z
D2y
R2z
D3y
R3z
R1z R2z
Langkah 2 : Menyusun matriks kekakuan elemen [k]i
Matriks kekakuan elemen pada masing2 elemen beam (tanpa deformasi aksial) :
−−−−
−−
=
LEILEILEILEILEILEILEILEILEILEILEILEILEILEILEILEI
k i
/4/6/2/6/6/12/6/12/2/6/4/6/6/12/6/12
][
22
2323
22
2323
Terdapat sebanyak NE (banyaknya elemen) matriks [k]i
Langkah 3 : Merakit matriks kekakuan struktur [K]S
∑=
=NE
iiS kK
1][][
atau
[k]1=
[k]2=
[k]NE=
[K]S=
[K]S=
1 2 ………….. ND1
1 2 ..… ND2
Sebelum reduksi
Sesudah reduksi
Keterangan langkah 3 (merakit menjadi K struktur setelah direduksi) :
D1y R1z D2y R2z
D1x
R1z
D2x
R2z
D2y R2z D3y R3z
D2x
R2z
D3x
R3z
[K]1 =
[K]2 =
[K]S =
R1z R2z
R1z
R2z
Langkah 4 : Menghitung dan menyusun vektor beban-luar
Kategori beban-luar :
Joint Loads → langsung dapat disusun ke dalam vektor beban {F}
Span Loads → diubah menjadi joint loads ekuivalen pada masing2 elemen, baru kemudian dapat disusun ke dalam vektor beban {FO}
Span loads…
Beban asal
Equivalent joint load
1
2
3
4
{Fo}i =
1
2
3
4
Skema penanganan span loads : (Merakit dari vektor masing2 elemen menjadi sebuah vektor beban struktur)
{fo}1=
{fo}2=
{fo}NE=
{FO} =
1
2 .
.
.
.
ND1
atau {FO} =
1
2 .
.
ND2
Sebelum reduksi
Sesudah reduksi
Langkah 5: Menyusun persamaan struktur, menerapkan syarat-batas, dan menyelesaikan persamaan untuk memperoleh vektor perpindahan {D} di tingkat struktur
{ } { } [ ] { }DKFF SO =+
Hasil penyelesaian→ memperoleh unknown (vektor perpindahan)
{ }
=
2
2
1
.
.
.
NDD
DD
D
Persamaan di tingkat struktur
Langkah 6: Menyusun vektor perpindahan bagi masing2 elemen {d}i
{d}1=
{d}2=
{d}NE=
{ }
=
2
2
1
.
.
.
NDD
DD
D Penyesuaian bentuk matriks
Langkah 7: Menghitung vektor gaya-dalam elemen beam , {f}i
{ } [ ]{ } { }
=−=
J
J
I
I
O
MVMV
fdkfrumus
VI
MI
VJ
MJ elemen beam
Free body diagram (f.b.d.) berdasarkan hasil hitungan
Gambar SFD dan BMD (berdasarkan kaidah penggambaran,
tidak sama dengan tanda pada f.b.d.)
Langkah 8: Menghitung vektor global joint forces {F}
{ } [ ] { } { }OS FDKF −=Persamaan di tingkat struktur
Semua komponen vektor/matriks berukuran ND1 (ordo sebelum reduksi)
Digunakan untuk kontrol nilai external joint loads dan menghitung reaksi tumpuan
(bila node merupakan titik-tumpuan, maka hasilnya adalah reaksi tumpuan tersebut, sedangkan bila bukan maka hasilnya adalah nilai nominal joint loads)