BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN … 2010-2014.pdf · (PNBP), BPKP menerima amanat untuk menyetorkan...

download BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN … 2010-2014.pdf · (PNBP), BPKP menerima amanat untuk menyetorkan ke Kas Negara ... Pengawasan kegiatan lain berdasarkan penugasan Presiden dilakukan

If you can't read please download the document

Transcript of BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN … 2010-2014.pdf · (PNBP), BPKP menerima amanat untuk menyetorkan...

  • i,

    l~

    BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI BALI

    Jalan Kaplen Tanlular - Kolak Pos 3054Telpon: (0361) 246772, 4772957 Faksimiile : (0361) 246771

    KEPUTUSAN

    KEPALA PERWAKILAN

    BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI BALI

    NOMOR : KEP - 385!PW22!1!2010

    TENTANG

    RENCANA STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2010 - 2014

    ,

    '-

    C.

    f ~

    i d.

    , ,, i

    Menimbang

    Mengingat

    a. bahwa Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional memerintahkan pimpinanKementerian!Lembaga menyiapkan Rencana StrategisKementerian!lembaga(Renstra K!L) sesuai dengan tugas dan fungsinyadengan berpedoman pada Rencan Pembangunan Jangka MenegahNasional;

    b. bahwa perubahan lingkungan strategis karena adanya mandat baru BPKPsesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang SistemPengendalian Inetrn Pemerintah (SPIP) dan adanya restrukturisasi programKementerian! Lembaga yang dilakukan oleh Badan PerencanaanPembangunan Nasional (Bappenas) menuntut perubahan visi misi, programdan kegiatan BPKP ;bahwa Rencana Strategis BPKP tahun 2010-2014 telah disusun denganmengacu kepada mandat baru BPKP, restrukturisasi programKementerian!Lembaga(Renstra K!L), dan RPJMN Tahun 2010-2014;bahwa pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c perluditetapkan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali tentangRencana Kegiatan Tahun 2010-2014.

    1. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    2. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana PembangunanJangka Menegah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

    3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 tahun 2001 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata

    Kerja lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapakali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Rpublik Indonesia Nomor64 Tahun 2005;

  • ,~

    Menetapkan

    4. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan NasionaljKepalaBadan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 tahun 2009 tentangPedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-Kl) 2010-2014.

    5. Surat Edaran Bersama Meneteri Negara Perencanaan PembangunanNasionaljKepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan MenteriKeuangan Nomor 1846/MK/2009 tentang Pedoman Reformasi

    . Perencanaan dan Penganggaran;

    6. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan NomorKEP-06.00.00-080/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan;

    7. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan NomorKEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja PerwakilanBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Kepala BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: KEP-713/K/SU/2002;

    MEMUTUSKAN

    PERTAMA

    iKEDUAI

    II,

    KETIGA

    KETIGA

    I '!

    Memberlakukan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi BaliTahun 2010-2014 untuk selanjutnya disebut tentang Rencana Strategissebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan darikeputusan ini .Rencana Strategis wajib dijadikan acuan bagi seluruh bidang/bagiandilingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam perencanaan kinerjatahunan pelaksanaan pemantuan pengendalian dan pelaporan ataspelaksanaan rencana kinerja tersebut.Berlakunya keputusan ini maka keputusan Kepala Perwakilan BPKPProvinsi Bali atas Renstra 2004-2009 dinyatakan tidak berlaku.Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Oitetapkan di: Oenpasar{'ada Tanggal : 1 April 2010

    ~KEPALA PERWAKILANI

    (

    ABO. RACHMAN OATJONG

  • __ ~__~ _.---L_.

  • '--_ DAFTAR 151

    ,L~ DAFTAR lSI

    KATA PENGANTAR

    BABI: PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Kondisi Umum1.3 Permasalahan dan Potensi

    ii

    1126

    L

    f'j :I~

    r I, .,,L'-;

    , .I~

    , .,

    II~

    BAB II: VISI, MISI DAN TUJUAN2.1 Visi2.2 . Misi2.3 Tujuan2.4 Program

    BABIII: ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI .3.1 Kebijakan dan Strategi3.2 Program dan Kegiatan3.3 Indikator Kinerja3.4 Penanggung Jawab Program dan Kegiatan

    BAB IV: PENUTUP

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014

    1920212226

    2929303538

    39

  • L

    L

    ;,

    L.,

    KATA PENGANTAR

    Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bali periode 2010-2014mengalami perubahan yang signifikan selaras dengan perubahan RencanaStrategis BPKP periode 2010-2014 sesuai retrukturisasi programKementerian/Lembaga (K/L) yang dilakukan oleh Bappenas. Restrukturisasiprogram tersebut merupakan pembenahan nomenklatur dan substansi programuntuk masing-masing K/L guna menjamin adanya koherensi dan sinkronisasiantara Renstra - Kementerian/Lembaga dengan program-program dalamRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.Terkait dengan hal tersebut, telah dikeluarkan Peraturan Menteri NegaraPerencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan PerencanaanPembangunan Nasional (Bappenas) Nomor 5 Tahun 2009 tentang PedomanPenyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) 2010-2014.

    Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 berisi visi,misi, tujuan strategis. Dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) padatanggal 28 Agustus 2008, cakupan penugasan BPKP menjadi semakin luas

    meliputi pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP.

    Dalam Renstra ini telah dirumuskan tujuan, program dan kegiatanPerwakilan BPKP Provinsi Bali yang akan dilakukan' dalam periode 2010-2014yang mendukung program yang tercantum dalam Rencana Strategis BPKPperiode 2010-2014. Target kinerja berupa target hasil (outcome) dan keluaran(output) telah ditetapkan, yang merupakan komitmen kinerja Perwakilan BPKPProvinsi Bali kepada' pemerintah dan tentunya menjadi kewajiban bersama untukdapat mencapai target-target kinerja tersebut. Oleh karena itu, dokumen Renstraini wajib menjadi acuan pada saat menyusun kebijakan dan menyusun kegiatanpengawasan tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

    Denpasar, 29 Maret 2010Kepala Perwakilan . _.~-"..-

    ,4:2,-,/""---",,,,,,

    ABD. RACHMAN DATJONGNIP 19520603 197511 1 001

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 20102014 ii

  • ....~ l _

  • Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    REI-KANA STRATEGIS 2010 2014

    '...,! i

    1.1

    BABIPENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

    Renstra BPKP periode 2010-2014 mengalami perubahan yangsignifikan diselaraskan dengan restrukturisasi program yang dilakukanoleh Bappenas dan adanya mandat baru BPKP seiring denganterbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentangSistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28Agustus 2008. Mandat baru yang diemban BPKP adalah sebagaiAuditor Presiden yang memiliki tugas melakukan pengawasan internterhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai pembina SPIPuntuk seluruh instansi pemerintah. Selain itu dengan terbitnyaPeraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2010 pada tanggal 24Mei 2010 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP), BPKP menerima amanat untuk menyetorkan ke Kas Negarasegala bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Perubahan Renstra BPKP tentunya mempengaruhi PerwakilanBPKP Provinsi Bali. Sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP NomorKEP-06.00.00-080/K/2001 tanggal 20 Februari 2001 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali mempunyai tugasmelaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan sertapenyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugassebagaimana tersebut diatas Perwakilan BPKP Provinsi Balimenyelenggarakan fungsi sebagai berikut:a. penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;b. pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan

    belanja negara dan pengurusan barang miliklkekayaan negara;c. pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan

    belanja daerah dan pengurusan barang miliklkekayaan pemerintahdaerah atas permintaan daerah;

    d. pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yangbersifat strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah;

    e. pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerjainstansi pemerintah pusat dan daerah;

    f. evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahpusat dan pemerintah daerah;

    ..../Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 1

  • Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    I-

    r

    i i.

    r,

    L

    r~,

    I ,, !

    . ,LJ

    f ,

    L

    g. pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara, Pertamina,cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak kerjasama, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentinganpemerintah, pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintahpusat, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku;

    h. evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance danlaporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara,Pertamina, kontraktor bagi hasil,. dan kontrak kerja sama, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, danbadan usaha milik daerah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku;investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikannegara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadaphambatan kelacaran pembangunan, dan pemberian bantuanpemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintahlainnya;

    j. pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasanserta pengendalian mutu pengawasan;

    k. pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

    Pelaksanaan tugas dan fungsi ini diemban dengan dukungan dari 159orang pegawai, diantaranya sebanyak 98 orang pegawai PejabatFungsional Auditor (PFA)

    Perumusan visi, misi, program dan kegiatan Perwakilan BPKPProvinsi Bali periode 2010-2014 disusun dengan mengacu kepadaRenstra BPKP 2010-2014, melihat capaian kinerja selama periodeRenstra sebelumnya, serta mengidentifikasi harapan dan kebutuhanstakeholders Perwakilan BPKP Provinsi Bali. Selain itu perumusantersebut disertai den'gan analisis permasalahan, potensi, kelemahan,

    peluang dan tantangan dalam periode lima tahun mendatang.

    1.2 KONDISI UMUM

    a. Capaian Renstra 2005 - 2009

    Selama periode renstra sebelumnya, Perwakilan BPKPProvinsi Bali telah menunjukkan kinerja yang baik khususnya dalamrangka meningkatkan kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah

    Ranslra Parwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 2

  • Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    REI'KANA STRATEGIS 2010 -2014

    , .I ii IU

    "

    untuk mendukung program peningkatan tata kelola pemerintahan danmenciptakan iklim pencegahan KKN sebagaimana diamanatkan dalamRencana Stratejik BPKP Tahun 2005-2009 sebagai berikut :

    1) Pengawasan intern atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral.

    2) Pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan umum negara(BUN).

    3) Pengawasan intern atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dariPresiden.

    4) Melakukan audit investigatif atas kasus-kasus yang berindikasiterjadinya kerugian keuangan negara dan memberikan bantuanperhitungan kerugian keuangan negara kepada instansi penyidik.

    5) Melakukan sosialisasi, asistensi dan bimbingan teknis dalamrangka pembenahan manajemen pemerintah dan BUMNID.

    6) Melakukan kajian-kajian terkait dengan isu-isu aktual yang bersifatstrategis, berdampak luas dan menjadi sorotan publik dalamrangka memberi masukan untuk pengambilan kebijakanpemerintah.

    Pengawasan Iintas sektoral yang dilakukan antara lain AuditKinerja Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP),Audit kinerja Program Gerakan Nasional - Rehabilitasi Hutan danLahan/GERHAN, Optimalisasi Penerimaan Negara dari Pajak danPNBP, Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas),Supervisi dan Monitoring Pengadaan Benih Bantuan Petani, AuditDana Tanggap Darurat, Program yang dibiayai dari DanaDekonsentrasi pada Departemen Sosial dan Perpustakaan Nasional.

    Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara meliputiaudit atas proyek yang dibiayai dari pinjaman I hibah luar negeri,monitoring atas realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK), dan audit kinerja

    Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

    Pengawasan kegiatan lain berdasarkan penugasan Presiden dilakukanterhadap beberapa permasalahan yang menjadi atensi Presiden.Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain kajian atas kebijakandalam penanganan kedelai, kajian atas kebijakan ketahanan pangan,energi dan Iistrik, percepatan pelaksanaan. pengadaan barang danjasa, audit masalah penahanan dana hasil produksi batubara (DHPB),dan auditlevaluasi kinerja Program Bantuan Langsung Tunai (BLT)

    Jumlah keseluruhan temuan hasil pengawasan periode tahun 2005-2009 (Desember 2009) yang berasal dari audit keuangan, audit

    r '

    iL' Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 3

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    r ~.!1L

    ["'

    operasional, audit kinerja dan audit investigasi non tindak pidanakorupsi (non TPK) adalah sebanyak 3.879 kejadian senilai Rp58,637milyar dan telah ditindaklanjuti sebanyak 3.321 kejadian senilaiRp40,842 milyar.

    Terkait dengan upaya meningkatkan tata kelola pemerintahan,BPKP telah melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi/bimbingan teknissistem akuntansi, Good Corporate Governance (GCG) dan KeyPerformance Indicators (KPI). Hasil yang dicapai antara lain semakin'meningkatnya instansi pemerintah yang mampu menyusun laporankeuangan sesuai SAP dan BUMN/BUMD yang menerapkan GCG.BPKP juga mengembangkan Sistem Informasi Manajemen KeuanganDaerah (SIMDA) dalam rangka mempercepat pemerintah daerahmenyusun laporan' pertanggungjawaban ~euangan daerah, yangsampai tahun 2009 telah diimplementasikan pada pemerintah daerahdi Provinsi Bali dan NTB.

    Selanjutnya, dalam rangka pembinaan penyelenggaraan sistempengendalian intern pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Baliberupaya meningkatkan kepedulian pentingnya SPIP danpenerapannya dengan melakukan sosialisasi. Selain itu, juga telahdibentuk Tim Koordinasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP danSatgas Penyelenggaraan SPIP.

    b. Analisis Kebutuhan StakeholdersHarapan para pengguna terhadap kontribusi Perwakilan BPKP

    Provinsi Bali secara rind dapat dilihat pada tabel berikut

    Tabel1.1Ekspektasi Stakeholders dan Kontribusi BPKP

    [ .

    Lf' '

    i IL

    !IL

    '. peta ha~il/ pengaV'asan nasicmaldalam . rangka monitoring kegiatanpem~rintahan .

    Masu,kan dalam Iingkup makro untukperbaikan:kebijakan dan kinerja

    penerapan . sistem. pengendalianinternlsistemcegai] dini .

    p.,ni~gka~an .. ~kuntabilitasPemerintah (LK!'P)

    Berjalannya sistem p.,ngawasan yangefektif, efisien dan profesional

    Masukan mengenai diskresi pejabatpublik, yang terlibat dalam perkara

    Rens!ra Perwakilan BPKP Provins; Bali 2010-2014

    Peran sebagai auditor presiden untukmemperkuat fungsi-fungsi manajemenpemerintahan

    Penyampaian hasH pengawasan makro,strategis, linbis sektoral

    . Pembina,an penyelenggaraan Spip padainstansi .pemerintah

    Pelaksanaan fungsi quality assurancedan pendampingan revieu ke APII' laindalam rangka meningkatkan kualitasLKpp

    'Mempromosikan sinerji API? dalamrangka built in APII' dan

    4

  • I 'L

    LPerwakilan BPKP Provinsi Bali

    REI'KANA STRATEGIS 2010 2014

    r '

    Memberi masukan atas kasus hukumpejabat publik

    (Menteri

    r--

    L

    2.Penentu kebijakanKoordinator

    dan Menteri)

    Hasil pengawasan per sektor/bidang/departemen

    HasH kajian, masukan bagi keperluanperumusan kebijakan

    3. !3ubernurlWalikota/Bupati

    Te~bina, dan ter~wasiny~ perusahaandaerah dan badan pengelola danamasyarakat ,yang mendapat fasilitasdari Pemerintah Daerah

    Penguatan akuntabilit~sPemda Terbangunnya kapasitas manajemen

    keuangan daerah

    Penyampaian hasH pengawasan persektor/ bidang/departemen

    Pengkajian, perumusan, dan pemberianmasukan guna perumusan kebijakan.

    Pelaksanaan pertgawaSan (audit, reviu,evaluasi)

    Pemberian masukan dan saran kepadagUbernur selaku regulator

    4. Auditee/PenggunaPemerintah, BUMN/D) :

    (Instansi

    Terwujudnya nilai tambahTerkelolanya BUMN yang mengacupada praktik-praktik terbaikpenerapan GCGTerwujudnya tata kelolapemerintahan yang baik

    Pelaksanaan pengawasan (audit, reviu,evaluasi)

    Pembinaan dan pendampingan(asistensi dan konsultasi)

    5.:Pemberi pinjaman/hibah/lender

    fl

    iL-;

    Informasi menge~ai efisiensi danefektivitas kegiatan Pen\bangunanYang dilliayai dengan dartapinjaman/hibah dalam dan luarnegeri.

    Audit keuangan Audit kinerja Evaluasi ~ebijakan

    6. Aparat Penegak Hukum (Polri, Jaksa,KPK)

    Adanya masukan bagi upayapemberantasan KKN

    Membantu pengungkapan kasusindikasi TPK (data awal, saksi ahli,perhitungan kerugian negara, fraudexaminer, forensic auditor, investigator

    Membantu pengembangan intrumenpencegahan KKN, peningkatankesadaran anti-KKN, diseminasilangkah-Iangkah anti KKN

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 5

  • sistemyang dapatpemeriksaan

    . - < ;

    7. APIPlainnya .

    . Adanya pernbinaa"

  • -------------

    - Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    :....-....'

    L

    3. Sebagian besar laporan keuangan instansi pemerintah daerahmasih memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

    4. Masih lemahnya penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahanyang baik (good public governance) di instansi pemerintahdaerah.

    5. Belum semua Pemerintah Daerah membuat dan menerapkanstandar pelayanan minimal (SPM).

    6. Kelemahan dalam pengelolaan dana perimbangan khususnyaDana Alokasi Khusus (DAK).

    7. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas BUMN/BUMD dalammelakukan kerja sama dengan pihakswasta nasional maupunasing, yang berpotensi merugikan bagi negara.

    8. Masih banyaknya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme baikdari jumlah kasus yang terjadi maupun jumlah kerugian negarayang ditimbulkan.

    Permasalahan tersebut antara lain disebabkan:

    1. Masih lemahnya pemahaman dan penerapan SistemPengendalian Intern (SPI) pada Pemerintah Daerah, termasukmasih lemahnya sistem pengelolaan dan pencatatan assetnegaraldaerah.

    2. Belum memadainya kompetensi SDM pengelola keuangankhususnya di bidang akuntansi.

    3. Belum tertatanya sistem pengawasan _nasional dan mekanismecheck Et balance antara pengawasan internal pemerintahdengan pengawasan eksternal pemerintah

    4. Belum terbangunnya sistem akuntabilitas Presiden yangkomprehensif, sebagai -akuntabilitas tunggal yangmengintegrasikan informasi seluruh capaian kementerianllembaga termasuk pemerintah daerah.

    Kelemahan-kelemahan tersebut akan menjadi fokus prioritasPerwakilan BPKP Provinsi Bali untuk dibenahi/diatasi dalam masa lima

    tahun mendatang.

    b. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan

    Pencapaian misi disadari akan sangat bergantung pada keberadaanfaktor-faktor kunci keberhasilan. Faktor-faktor ini dirumuskan dari hasilanalisis Iingkungan eksternal dan internal baik yang menguntungkanmaupun merugikan bagi BPKP pada umumnya dan Perwakilan BPKPpada khususnya_ Analisis lingkungan tersebut dilakukan dengan

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 7

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    Tabel1.2ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, DAN ANCAMAN

    C', I

    I .L

    menggunakan teknik analisis SWOT (Strengths,Opportunities, dan Threats).

    Identifikasi kekuatan (strengths), kelemahankesempatan (opportunities), dan ancaman (threats)sebagaimana tertuang dalam tabel 1.2 berikut.

    Weaknesses,

    (weaknesses),BPKP adalah

    belummenurut

    kinerja

    i .i'-

    r'IL

    ,

    jL

    ('

    I

    I

    Kekuatan (Strengths S)

    1. SDM pengawasan yangkompeten, i:)erpengalaman,berintegritas, inovatif, adaptif,dan terpercaya

    2. Core competency unggulan dibidang pengawasan.

    3. Memiliki mandat: lingkup penugasan yang

    bersifat makro danstrategik,

    pembinaan penyelenggaraanSPIP

    penyedia laporanpengawasan yang berskalanasional ke Presiden

    pembinaan penyelenggaraanJFA

    4. Dukungan dan komitmen yangcukup kuat dari top executiveBPKP

    5. Peran BPKP yang bertanggung-jawab langsung ke Presiden

    6. Memiliki produk-produkunggulan yang dibutuhkanstakeholder (GCG, KPI, PE,FCP, SAKD, MR)

    7. Memiliki sistem informasi daninfrastruktur TeknologiUnformasi dan Komunikasi (TIK)yang cukup mumpuni.

    Kelemahan (Weaknesses - W)

    1. Rekruitmen dan prosesregenerasi SDM belumberjalan dengan baik

    2. Komposisi SDM belumideal

    3. Auditorterspesialisasikebutuhanpengawasan.

    4. Perencanaan pengawasanbelum berbasis risiko

    5. Strategi pengawasanbelum memadai

    6. Implementasi sistemreward belum optimal

    7. Sistem promosi dan karierbelum cukup mendorongmotivasi kerja pegawaiBPKP

    Peluang (Opportunities' 0) Ancaman (Threats - T)

    1. Adanya dukungan yang jelas 1. Masih adanya sebagiandari Presiden, termasuk kelompok birokrasi yangbeberapa stakeholders belum memahami dan belum

    Renstra PelWakiian BPKP Provins; Bali 2010-2014 8

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliREtKANA STRATEGIS 2010 -2014

    PeraturanpelaksanaanPP No. 60

    { -,,i~

    iL...J

    2. Akan terbitnyaPresiden sebagailebih lanjut dariTahun 2008

    3. Tingginya komitmenpemerintah untukmenyelenggarakan negara yangbersih, tertib, dan bertanggungjawab (clean government andgaod governance).

    4. Meningkatnya permintaan jasapengawasan (assurance) danasistensi (consulting) dariinstansi pemerintah

    5. Adanya kepercayaan atasprofesionalisme BPKP

    6. Banyaknya satker yang belummenerapkan tata kelola yangbaik

    7. Munculnya peran barusehubungan dengan terbitnyaPP No. 60 Tahun 2008

    8. Besarnya kepercayaan instansipenyidik kepada BPKP untukmelakukan audit investigasiatas kasus TPK

    dapat menerima pentingnyaperan BPKP yang baru sesuaiPP No. 60 Tahun 2008

    2. Masih munculnyadissinkronisasi peraturan-petaturan yang kurangmendukung peran BPKP

    3. Tingginya minat danpermintaan tenaga BPKPyang potensial dari instansipemerintah di luar BPKP

    4. Munculnya alternatifpenyedia jasa dari konsultanindependen atau pihak lainyang produknya sejenisdengan produk BPKP

    5. Adanya potensi perubahankebijakan nasional yangterkait dengan RPJMN 2010-2014 yang perlu diantisipasi

    6. Adanya pengembanganjatiatan fungsional PengawasPenyelenggaraanPemerintahan

    ,

    ~

    Berdasarkan hasil analisis SWOT dan perhitungan nilai urgensi , nilaidUkungan (ND), dan nilai keterkaitan, posisi BPKP dalam hal initermasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bali berada pada Kuadran I atauposisi SO (strength-opportunity) yang berarti bahwa potensi/kekuatan

    BPKP lebih besar dibanding dengan kelemahannya, dan peluangnya

    lebih besar dibanding dengan ancamannya. Oleh karena itu, BPKPharus menerapkan strategi mengoptimalkan kekuatan untuk meraih

    peluang sebaik-baiknya. Berbekal mandat yang dimiliki, kompetensidan pengalaman SDM dalam memberikan jasa assurance danconsulting, dukungan sistem informasi yang memadai, dankepercayaan stakeholders, BPKPdiharapkan mampu memberikankontribusi nyata untuk memecahkan permasalahan yang dihadapipemerintah sehingga diharapkan dapat diwujudkan tata

    kepemerintahan yang baik dan bersih serta akuntabilitas keuangan

    negara yang berkualitas.

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 9

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliREtKANA STRATEGIS 2010 2014

    i! ,'-"

    i 'IL,

    ,I

    L

    2. Nilai Luhur BPKP

    Dalam menjalankan mandatnya, Perwakilan BPKP Provinsi Balisenantiasa bertumpu pada nilai-nilai luhur yang telah disepakati danditetapkan dalam rumusan nilai luhur BPKP. Nilai luhur adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan diyakini sebagai sesuatu yang bersifatmulia yang peranannya sangat penting dalam merealisasikan misi-misiBPKP. Nilai-nilai BPKP ini dipilih dari berbagai nilai terpenting, yangurutan huruf awalnya dapat menjadi suatu kata kunci yang mengilhamiseluruh staf BPKP yaitu PIONIR yang berarti pemrakarsa. Hal inimerupakan perwujudan dari keinginan untuk selalu berinovasi gunamenghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk parapengawas intern lainnya tetapi yang diyakini diterima karenadibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Selengkapnya, nilaiPIONIR itu adalah bentukan dari enam nilai di bawah ini:

    P rofesionalI ntegritaso rientasi pada PenggunaN urani dan Akal SehatI ndependenR esponsibel

    Masing-masing makna dari keenam nilai tersebut adalah:

    1) Profesional

    Profesionalitas menjadi kunci utama bagi keberhasilan pelaksanaantugas BPKP, karena profesionalitas menjadi dasar bagipengembangan citra BPKP untuk menjadi auditor atau aparatpengawas yang dapat dipercaya.

    BPKP sebagai suatu lembaga pemerintah, selain bekerjaberdasarkan pada kaidah-kaidah dan standar-standar yangdibangun oleh komunitas profesi, juga bekerja berdasarkan padakaidah-kaidah birokrasi. Kedua hal tersebut harus diakomodasikansecara seimbang,' sehingga terdapat kesesuaian antara identitasanggota organisasi dengan identitas organisasi dan menjadiprofesional birokrat.

    Profesionalitas melekat pada kegiatan pengawas intern pemerintahyang memahami i1mu pengawasan dan memiliki persyaratankompetensi dan pengalaman untuk menerapkan i1mu tersebutdengan metodologi yang sistematis dan sikap kerja yang

    Renstra PelWakilan BPKP Provinsi BaH 2010-2014 10

  • L..,;'

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    11~ ;

    , I, ''-'

    berintegritas, serta senantiasa berorientasi kepada penciptaan nilaitambah dalam pencapaian tujuan organisasi.

    Profesionalitas juga menuntut auditor untuk terus memburuteknologi audit terbaik yang senantiasa ditingkatkankeunggulannya, agar dapat mengimbangi dinamika perkembangankebutuhan stakeholders yang beraneka ragam dan tuntutan kualitasyang standarnya meningkat dari waktu ke waktu. Dalam kaitan inikebutuhan mendesak yang perlu dikembangkan adalah kapasitasuntuk melakukan assessment terhadap penerapan goodgovernance, evaluasi kebijakan publik, manajemen risiko, auditsosial, forensic auditing, dan untuk meningkatkan kepedulian danpemahaman stakeholders atas berbagai hal yang menjadi auditissues, serta kapasitas untuk memberikan saran dan masukan bagikeperluan perumusan perundang-undangan dan kebijakan berskalanasional.

    Orientasi pada Pengguna

    Nilai ini sangat konsisten dengan arus besar perubahanmanajemen pemerintahan saat ini. Dengan dipraktikkannyamanajemen pemerintahan berbasis kinerja, nilai ini adalah nilaiyang paling jelas menunjukkan bahwa BPKP berani menangkap

    2) Integritas

    Integritas adalah nilai yang mengandung makna gabungan darikejujuran, objektivitas, keberanian, konsistensi, dan konsekuensi.Nilai pengawasan, selain bergantung pada kompetensi pengawas,juga sangat dipengaruhi oleh integritas. Pengawas yang kompetenakan dapat menyalahgunakan ilmunya ketika tidak disertai denganintegritas. .

    Integritas adalah kombinasi dari keteguhan sikap dalammempertahankan prinsip dan etika profesionalisme, konsistensidalam menjaga dedikasinya pada pelaksanaan tug as, dankemampuan untuk memberikan pertanggungjawaban yangdilandasi dengan kejujuran, yang mencakup masalah etika danspiritual, di samping mengedepankan nilai keteladanan dan nilaikejujuran. Oleh karena itu, integritas merupakan hal yang palingfundamental dan akan mempengaruhi keseluruhan perilaku individudan kelompok dalam melaksanakan setiap kewajiban danmemberikan tanggungjawab atas tugas-tugas yang diembankankepadanya.

    i

    L(;I,L-

    U

    I

    G3)

    iIc-

    r

    c-

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 11

  • , 'I

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliREI'KANA STRATEGIS 2010 2014

    dan mengembangkan spirit kewirausahaan. BPKP memiliki mlSIuntuk dapat memberi manfaat/nilai tambah kepada stakeholders,auditan dan pengguna jasa. Oleh karena itu, orientasi kepadapengguna merupakan faktor' kunci untuk menentukan danmerancang kegiatan pengawasan BPKP yang memang diperlukandan memberikan nilai tambah/manfaat kepada stakeholder.

    4) Nurani dan Akal Sehat

    Nilai yang dikekalkan dari nurani dan akal sehat adalah nilai untukbertindak proporsional, menghindari diri dari praktik pengawasanyang berlebihan.

    Dengan mempertimbangkan nurani dan akaI sehat, auditorditantang untuk Jllenerapkan etika pengawasan pada tahapnyayang tertinggi, bukan hanya sekedar sebuah kekakuan sikap untukmenaati peraturan dan sikap mengukuhi kebenaran bagi orangbanyak sebagai kebenaran tertinggi, yang pada struktur sosial yangtimpang akan mengekalkan tirani mayoritas.

    Auditor yang berintegritas mestinya mampu mengandalkan suaranurani dan akaI sehat. Nurani merupakan sumber pertimbangankebaikan etika dalam tahapnya yang tertinggi. Dengan platformetika seperti ini, jika memang pengawas intern konsisten dankonsekuen hendak mentransformasikan manajemen pemerintahanke arah manajemen yang disemangati oleh kewirausahaan, makapengawas harus berani mengutamakan esensi kinerja daripadakepatuhan hUkum, jika ternyata justru hukum tersebutlah yang tidaksejalan dengan pencapaian kinerja yang optimal.

    5) Independen

    Independensi tetap diperlukan bagi aparat pengawas intern.Sebagai contoh praktik di Amerika Serikat, karena berada dalamlingkungan pemerintahan yang sarat dengan peraturan danpersaingan politis, mekanisme cek dan cek ulang antara parlemendan eksekutif memang mengharuskan nilai independensi tetapdianut oleh internal auditor (Inspectorate General). InspectorateGeneral (IG) harus menyajikan laporannya baik kepada PimpinanEksekutif maupun kepada Parlemen sekaligus.

    BPKP tampaknya mengambil sikap sesuai dengan perkembanganIG di atas. Selain memberikan laporannya langsung kepada parapemimpin lembaga eksekutif, BPKP pun tidak dapat mengelak dari

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 20102014 12

  • \ )i

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    :u

    c;

    : '

    kewajiban untuk memaparkan hasil pengawasannya kepada DPRmanakala diminta, tentunya dengan memperhatikan kaitannyadengan aspek kode etik profesi. Dengan demikian jelas bahwapenyajian yang dua arah ini akan mengharuskan BPKP mengambilsikap independen.

    Terlepas dari arah pertanggungjawaban di atas, independensimencakup independensi dalam sikap dan dalam penampilan.Mungkin secara organisatoris keberadaan BPKP di bawah Presidentetap tak akan pernah menjadikannya independen terhadapPresiden. Namun, ketika BPKP dapat secara partisipatorismenentukan agenda pengawasan sesuai dengan kebutuhanPresiden, maka terhadap apapun yang diawasi oleh BPKP, sikapindependensi secara faktual dapat dilaksanakan.

    6) Responsibel

    Responsibel adalah sikap seseorang yang mengakui adanyatanggung jawab yang bermula pada dirinya (obligation to act). Iniadalah salah satu sikap yang dipercaya merupakan komponen dariproses good governance. Dengan adanya kejelasan tanggungjawab, seseorang akan dapat bekerja secara terarah sesuaidengan kewenangan dan kewajibannya. Pada akhirnya,responsibilitas akan membimbing seseorang untuk menuntaskantanggung jawabnya tersebut lewat upaya akuntabilitas (obligation to

    answer).

    Sebagai pengawas internal, responsibilitas adalah nilai yangmemungkinkan seluruh staf BPKP mengidentifikasikan dirinyasebagai bagian tak terpisahkan dari manajemen pemerintahan,yaitu untuk bersama-sama dengan manajemen mengupayakanpencapaian tujuan manajemen. Tersirat di sini bahwa BPKP adalahmitra, yang turut memahami dan' berniat menanggungresponsibilitas manajemen pemerintahan, khususnya dalammenciptakan proses good governance, meningkatkan pelayananpublik dan menciptakan iklim manajemen yang terbebas dari praktik

    KKN.

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bail 2010-2014 13

  • BAB II :

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    VISI, MISI DAN TUJUAN

    Struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 menjadi acuan struktur renstraPerwakilan BPKP Provinsi Bali berpedoman pada restrukturisasi program danPedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) Tahun

    2010-2014 seperti diatur dalam Peraturan Menteri Negara PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan NasionalNomor 5 Tahun 2009 yang diterbitkan tanggal 11 Agustus 2009.

    Struktur Renstra BPKP setelah restrukturisasi adalah sebagai berikut.

    Gambar 2.1 Struktur Renstra BPKP 2010-2014

    "MISI'"'.TUJUAN

    SASAllAI'I, r IA ,'GiSIMPACr ,;

    ~TRA'fEGI KEBIJAKAI,I

    DAN PE:NDANAAN

    l~

    PROGRAM TEKI,IIS

    PROGRAM GENERI K

    i'---

    'l(EG1ATAN

    A RA LUAMN(OUTPUT)

    Dengan mengacu kepada Renstra BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    menyusun Renstra 2010 - 2014.

    Renstra Perwakilan BPKP Pravinsi Bali 2010-2014 14

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliREI-KANA STRATEGIS 2010 -2014

    i,~

    r -.

    ~,'

    i~,

    L

    L

    2.1 VISI

    Sebagai suatu instansi yang merupakan perpanjangan tangan dari BPKP

    Pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Bali mempunyai tugas mewujudkan

    Rencana Stratejik yang telah dirumuskan BPKP Pusat, sehingga rumusan

    pernyataan visi Perwakilan BPKP Provinsi Bali mengacu pada rumusan visi

    BPKP.

    Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandatbaru sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinyasebagai Auditor Presiden.

    Adanya perubahan tersebut sudah tentu, berpengaruh terhadap keberadaanorganisasi dilingkup BPKP, yang pada akhirnya berpengaruh juga terhadapPerwakilan BPKP Provinsi Bali sebagai salah satu unit kerja dari BPKP. Yangterpenting dalam hal ini adalah sampai sejauh mana upaya menjawabtuntutan perubahan tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi keberadaansuatu organisasi, dalam arti apakah organisasi tersebut sesuai atau tidakdengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam menghadapiperubahan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Bali harus mampumenciptakan dan/atau memberikan manfaat bagi pihak-pihak yangberkepentingan (stakeholders) melalui produk yang dihasilkannya. Komitmentersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi BPKP sebagai berikut:

    Dalam pernyataan visi tersebut di atas, terdapat beberapa kata kunci, yaitu:

    1. Auditor Presiden

    2. Responsif

    3. Interaktif

    4. Terpercaya

    5. Akuntabilitas Keuangan Negara

    6. Berkualitas

    :~I

    Renslra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 15

  • iL-

    iL

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 2014

    I

    L

    ,-J

    1,

    L'

    Pemahaman atas makna kata-kata kunci tersebut akan memberikanpemahaman yang komprehensif tentang visi. Makna ringkas dari masing-masing kata kunci tersebut adalah sebagai berikut:

    Frasa Auditor Presiden dipilih untuk menunjukkan artikulasi dan kesan yangkuat bahwa BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yangbertanggung jawab langsung kepada Presiden, dan memiliki kompetensiyang mumpuni dan dipercaya oleh Presiden untuk membantu dalammenjalankan fungsi pengawasan. Sebagai Auditor Presiden, BPKP merupakanmata dan telinga Presiden yang melihat dan mendengar secara langsungfakta, data maupun informasi dan segera merespon melalui suatu sistemperingatan dini yang memberikan manfaat kepada Presiden. Oleh karena

    itu, lingkup pengawasan yang menjadi perhatian BPKP adalah hal-hal yangbersifat strategis, makro, lintas sektoral dan berskala nasional. Kegiatanpengawasan difokuskan kepada pengawasan keuangan negara yangmenyentuh rakyat banyak, terutama yang pro growth, pro job dan propoor.

    Visi BPKP sebagai Auditor Presiden merupakan visi yang strategis dalamrangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun inappearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian,lembaga dan pemerintah daerah. Dengan demikian diharapkan informasiyang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh Auditor Presidenbersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lainyang menciderai penegakan prinsip independensi.

    Responsif berarti cepat memberikan respon (tanggapan), tidak masa bodoh,dan bereaksi secara tepat dan simpatik kepada seseorang atau suatuperistiwa. Auditor Presiden yang responsif mengandung makna bahwa dalam

    menjalankan perannya, Auditor BPKP tanggap terhadap permasalahan yangdihadapi pemerintah dan segera memberikan respon/masukan kepada

    pengambil kebijakan.

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 16

  • r 1! IJ

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    ,.. '

    r ', !

    U

    l

    i ~L

    L

    L

    Sifat interaktif memiliki makna saling aktif atau komunikasi dua arah.Interaktif merupakan perkembangan lebih lanjut dari tahapan sebelumnyayang bersifat reaktif dan proaktif. Dari reaktif yang berarti bereaksi setelahadanya suatu kejadian, kemudian berkembang menjadi proaktif yangmengedepankan inisiatif untuk bertindak namun masih melihat dari sisiBPKP (satu sisi), dan kini bersifat interaktif yang mengandung nuansa bahwaBPKP memperhatikan/mendengarkan kepentingan/kebutuhan stakeholders.Dengan pengertian tersebut maka komunikasi antara BPKP denganstakeholders ataupun pelanggan haruslah selalu terjalin dengan baik danefektif. Oleh karena itu, BPKP harus membuka saluran-saluran komunikasiyang efektif, menjalin kemitraan dengan stakeholders dan APIP lain dalammenjalankan perannya.

    Terpercaya berarti dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan dapatmelaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan mandat yang diberikan.BPKP telah menyatakan dalam visinya sebagai Auditor Presiden yangterpercaya, yang berarti BPKP memiliki integritas yang tinggi yang didukungprofesionalisme yang tinggi sehingga dapat diandalkan untuk memberikanhasil kerja yang berkualitas dan bermanfaat bagi shareholders danstakeholders.

    Kepercayaan terhadap kinerja BPKP telah tumbuh yang terbukti denganditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 mengenai SPIPyang memberikan mandat kepada BPKP untuk melakukan pengawasan interndi bidang keuangan negara dan membina SPIP..Kepercayaan stakeholderskepada BPKP juga ditunjukkan dengan banyaknya permintaan stakeholderskepada BPKP untuk membenahi sistem dan tata kelola pemerintahan.

    Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untukmempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misiorganisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telahditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban, yang dilaksanakansecara periodik. Sedangkan keuangan negara seperti dinyatakan dalam

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 17

  • r .~Il.J

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    r1

    I iI !w

    f' ,I '

    1.Jr--'I !

    1.J

    I'I

    r~

    L

    L

    r--'

    ,L

    r''I

    L

    [

    1 I,i !w

    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, berartisemua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, sertasegala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapatdijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan, kewajibantersebut. Keuangan negara ini meliputi:

    Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkanuang, dan melakukan pinjaman;

    Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umumpemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;

    Penerimaan Negara;

    Pengeluaran Negara;

    Penerimaan Daerah;

    Pengeluaran Daerah; Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak

    lain berupa uang, surat berharga, piutang barang, serta hak-hak lain yangdapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan padaperusahaan negaraldaerah;

    Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangkapenyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;

    Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yangdiberikan pemerintah.

    Dengan demikian, akuntabilitas keuangan negara memiliki lingkup yang luas,yaitu pertanggungjawaban atas semua hak dan kewajiban negara yang dapatdinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barangyang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dankewajiban tersebut, yang dimiliki negara dan/atau dikuasai oleh Pemerintah

    Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan negaraldaerah, dan badan lain yangada kaitannya dengan keuangan negara dalam rangka penyelenggaraaanpemerintahan negara. Akuntabilitas keuangan negara tidak sekedarpertanggungjawaban penggunaan dana dan proses pengelolaannya, namunyang terpenting adalah pertanggungjawaban kinerja/hasil (outcome) ataspengelolaan keuangan negara.

    Prinsip akuntabilitas keuangan negara menghendaki bahwa prosespengambilan keputusan atau kinerja keuangan negara dapat dimonitor,dinilai, dan dikritisi. Selain itu, pertanggungjawaban keuangan negaratersebut harus dapat ditelusuri sampaike bukti dasarnya (traceableness)dan dapat diterima secara logis (reasonableness).

    Renstra Perwakilan BPKP Provins; Bali 2010-2014 18

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    r

    Lr 1

    L

    r -,

    L

    ( ,,L1--'

    lr'

    L

    i :L

    Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas ditunjukkan dengan tigaciri yaitu akuntabel, transparan dan partisipatif. Hal ini berarti bahwapertanggungjawaban keuangan negara harus dapat diandalkan,mengungkapkan secara terbuka informasi yang material dan relevan sertaberasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihak terkait.Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas mendukung akuntabilitasPresiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Negara.

    8ejalan dengan visi BPKP, "Auditor Presiden yang responsif, interaktif, danterpercaya, untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yangberkualitas", Perwakilan BPKP Provinsi Bali berkomitmen untuk mendukungterwujudnya akuntabilitas keuangan negara, melalui dua peran yang utamayaitu aktivitas assurance dan consulting. Peran utama tersebut diharapkanmemberikan umpan balik (feedback) kepada Pemerintah Oaerah dimanaPerwakilan BPKP Provinsi Bali berada, yang pada akhirnya untuktercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara.

    Oleh karena itu Perwakilan BPKP Provinsi Bali berupaya- terus menerusmengembangkan diri menjadi tenaga profesional di bidang pengawasanmelalui peningkatan kapabilitas dan kemampuan 80M.

    2.2 MISI

    Misi merupakan menjabarkan lebih lanjut visi dan berisi pernyataan tentangapa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacukepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dankewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudiandiperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata KerjaLembaga Pemerintah Non Kementerian. Selanjutnya, dengan terbitnyaPeraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem PengendalianIntern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukungakuntabilitas terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara danpembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 19

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    r-'I :1

    L

    r-'I ',

    IL,,

    !'---'

    L

    I ',

    L

    Empat misi BPKP adalah sebagai berikut:

    Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut:

    Misi ini berkaitan dengan aktualisasi peran BPKP dalam melaksanakanpengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara. Inti misi ini terkaitdengan kegiatan pengawasan intern pemerintah yang pada hakekatnyabertujuan memberikan nitai tambah (value adde(1) melalui dua peran utamayaitu aktivitas assurance dan consulting. Dengan peran tersebut, fungsiutama BPKP adalah memberikan umpan batik (feedback), memberikanrekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik (goodgovernance), serta membantu pemerintah baik pusat maupun daerah dalammencapai tujuannya. Dalam misi ini, tercakup seluruh kegiatan utama (corebusiness) BPKP, baik dalam aktivitas assurance yang ditakukan dalam bentukaudit, evaluasi, reviu, maupun aktivitas consulting yang dilakukan dalambentuk sosiatisasi, bimbingan teknis/asistensi, konsultansi, pengembangansistem.

    Renslra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 20

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliREI'KANA STRATEGIS 2010 -2014

    r'

    r 1i .L

    L

    i'-'

    [ . ~

    Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapaipengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan danakuntabel, menterilpimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikotawajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahandengan berpedoman pada SPIP sepertidiatur dalam PP tersebut. SistemPengendalian Intern (SPI) merupakan proses yang integral pada tindakan dankegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruhpegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuanorganisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporankeuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturanperundang-undangan.

    Menterilpimpinan lembaga, gubernur, dan bupatilwalikota bertanggungjawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI di lingkungan masing-masing.Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI dilakukan pengawasanintern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah termasukakuntabilitas keuangan negara oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah(APIP) yang terdiri dari BPKP, Itjen Kementerian, Inspektorat Provinsi,Inspektorat Kabupaten/Kota.

    Selain itu, untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukanpembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPIterhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuaidengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaanSPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawahPresiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainyaakuntabilitas kinerja Presiden. Akuntabilitas kinerja Presiden merupakansuatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja berbagaiKementerian/Lembaga dan juga Pemerintah Daerah, sehingga perlu jugadipastikan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansipemerintah baik di pusat maupun daerah.

    Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup:a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIPb. Sosialisasi SPIPc. Pendidikan dan pelatihan SPIPd. Pembimbingan dan konsultansi SPIPe. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah

    Ranslra PelWakiian BPKP Provinsi.Bali 2010-2014 21

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliREI'KANA STRATEGIS 2010 -2014

    LJ

    L,

    , .,

    Kegiatan pembinaan butir a sampai dengan butir d merupakan rangkaiankegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapatmenerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misikedua ini. Sedangkan butir e lebih spesifik terkait peningkatankemampuan/kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketigayaitu mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yangprofesional dan kompetefl. Pada prinsipnya misi kedua lebih menekankankepada pembinaan SPIP kepada instansi pemerintah, sedangkan misi ketigaterkait dengan pembinaan terhadap auditor (APIP).

    Misi ketiga adalah misi pengimbang yang disusun dalam kesadaran bahwakinerja yang berorientasi ke luar tak mungkin terwujud tanpa adanya proseskerja internal yang baik maupun proses kerja sesama APIP yang sinergis.Dengan adanya proses kerja sesama APIP yang sinergis diharapkan akanmenghasilkan kinerja APIP yang maksimal. Hal ini merupakan jawaban atasarahan Presiden akan perwujudan pengawasan yang terpadu, terarah, danmemberi nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahanyang baik, bersih dan kredibel, dan berorientasikan pada peningkatankesejahteraan masyarakat.

    Kinerja APIP yang maksimal dapat diperoleh jika pemberdayaan APIPdijalankan dalam semangat profesionalitas dan kesetaraan antar APIP.Namun, efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yangbersinergi memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas danfungsinya masing-masing.

    Peran BPKP mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari sisiSDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup: Pembinaan kompetensi APIP dengan pendidikan dan pelatihan auditor

    (pasal 59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008) Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51

    ayat 2 dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008) Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Prosedur Pengawasan Pengembangan Kapasitas Internal BPKP Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP Pendukung/fasilitasi pengawasan Sinergi dengan APIP lain.

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 22

  • Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    LIL

    ('

    iL

    !L..-

    Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalamrangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusanPresiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem AkuntabilitasPresiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs.PASs adalah alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasiakuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasisweb, on-line, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yangmenampilkan informasi secara utuh (integrated) tentang implementasiakuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperolehinformasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehinggadapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaanantara realisasi dengan rencana pada saat tertentu.

    Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untukmembuat indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantuPresiden untuk menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai denganamanah UUD.

    2.3 TUJUAN

    TUjuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan,dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakanpenjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai ataudihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalampenetapan tUjuan-tujuan strategis, BPKP mengadopsi konsep BalancedScorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengankarakteristik organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektorprivatibisnis yang berorientasi profit, BPKP memodifikasi PerspektifKeuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan PerspektifPelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/Pengguna Jasa. Denganmenggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard) tersebutmaka tUjuan-tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholdersutama dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengantUjuan-tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal danperspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam.

    ('Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 23

  • I :'-'

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    i. ,~

    i -;i,

    u

    r .

    !L

    Tujuan utama BPKP te'rcermin dalam tujuan.-tujuan strategis sebagaiberikut:

    Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yangmasih dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataanmisi BPKP.

    Akuntabilitas keuangan negara merupakan suatu perwujudan kewajibanuntuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaanmisi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yangtelah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban keuangannegara, yang dilaksanakan secara periodik. Keuangan negara adalah semuahak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang dan timbul dalampelaksanaan misi organisasi pemerintahan, serta segala sesuatu baik berupauang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung

    dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Berkaitan dengan itu,BPKP mempunyai tujuan agar kualitas pelaksanaan akuntabilitas tersebutmeningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai melalui opini yang yangdikeluarkan oleh BPK.

    Penetapan tujuan kedua yaitu "Meningkatnya tata pemerintahan yang baik",berkaitan dengan masih rendahnya pelayanan publik karena belum semuakementerian lembaga dan dan pemerintah daerah membuat danmenerapkan standar pelayanan minimal (SPM). Padahal di satu sisipemerintah telah mencanangkan terwujudnya tata kepemerintahan yang

    ...,i Renslra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 24

  • r 'J,u

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    IL..:

    Li :U

    I :I :'--'

    r ~!U

    ! iJ i

    L

    !L

    baik dan bersih (good public governance). Tata pemerintahan yang baiktersebut berkaitan dengan etika pengelolaan organisasi pemerintahan yangmemenuhi kriteria atau karakteristik tertentu. Karakteristik tersebutmencakup sebagai berikut:

    1. Partisipasi publik2. Kerangka hukum yang adil3. Transparansi informasi4. Pelayanan yang responsif5. Orientasi pada kepentingan yang luas6. Kesempatan yang sama7. Kegiatan yang efisien dan efektif8. Akuntabilitas organisasi9. Visi ke depan pengembangan manusia.

    BPKP mempunyai tujuari agar akuntabilitas keuangan negara dan tatapemerintahan tersebut mengalami perbaikan melalui kegiatan qualityassurance ataupun consulting and assistance..

    Penetapan tujuan ketiga juga didasari. dengan masih banyaknya praktikkorupsi, kolusi dan nepotisme baik dari jumlah kasus yang terjadi maupunjumlah kerugian negara yang ditimbulkan. Hal lain yang menjadi perhatianadalah masih rendahnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada tahun 2009yaitu 2,80. Kondisi ini menjadi tantangan bagi BPKP untuk menciptakaniklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasusyang merugikan keuangan negara, diantaranya dengan melakukan sosialisasianti korupsi tentang pemahaman dan kepedulian permasalahan korupsi,mengimplementasikan Fraud Control Planning (FCP) di IPP/lPD/BUMN/BUMDyang berisiko fraud, serta melakukan reviu. laporan dan pengaduanmasyarakat.

    Ketiga tujuan di atas mendukung tercapainya keberhasilan misi BPKP yangpertama yaitu "Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitaskeuangan negara yang mendukung tata pemerintahan yang baik dan bebasKKN.

    TUjuan ke empat BPKP yaitu "Tercapainya efektivitas penyelenggaraansistem pengendalian intern pemerintah", dit~tapkan untuk tercapainya misike dua BPKP yaitu "Membina secara efektif penyelenggaraan sistempengendalian intern pemerintah. Untuk mewujudkan hal tersebut BPKP

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi.Bali 2010-2014 25

  • flI '

    LJ

    ! ,I ,c.J

    Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    i iU

    IL

    Ii

    IL...;

    ,....i ,

    I !L.i

    r""

    r :L["'

    I~

    I;

    ! i'~

    I'~,

    telah dibekali mandat sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun Z008 tentangSistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). Dengan adanya PP Nomor60 Tahun Z008, BPKP menjadi lembaga yang bertanggung jawab atasPembinaan Penyelenggaraan SPIP. Dengan adanya Sistem PengendalianIntern Pemerintah yang semakin efektif maka diharapkan akan berkontribusilangsung terhadap penurunan praktik korupsi di lingkungan aparatur negarayang ditandai dengan semakin membaiknya Indeks Persepsi Korupsi (IPK)Indonesia.

    Penetapan tujuan ke lima yaitu "Meningkatnya kapasitas aparat pengawasanintern pemerintah (APIP) yang profesional dan kompeten", adalah untukmendukung misi ke tiga yaitu "Mengembangkan kapasitas pengawasan internpemerintah yang profesional dan kompeten". Hal ini dilandasi denganpemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik(good public governance) akan terjadi dengan dukungan SDM yang andal danterkelola dengan baik, yang salah satunya adalah APIP. Peningkatankapasitas APIP dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan sertasertifikasi bagi auditor di lingkungan Instansi Pemerintah.

    TUjuan ke enam ditetapkan untuk mendukung pencapaian misi"Menyelenggarakan dukungan pengambilan keputusan yang andal badiPresiden/pemerintah, sebagai internal auditor, BPKP menyadari bahwatugas-tugas quality assurance dan pendampingan yang berorientasi kepadapimpinan organisasi dan pemerintah, harus menjadi perhatian utama.Informasi yang relevan dan dapat diandalkan baik informasi keuangan dannon keuangan, yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa eksternal daninternal harus direkam dan dikomunikasikan kepada pimpinan organisasidan pemerintahan dalam bentuk dan waktu yang tepat, untuk

    melaksanakan pengendalian intern dan tanggung jawab operasional.

    2.3 PROGRAM

    Program adalah kumpulan kegiatan yg sistematis dan terpadu untukmendapatkan hasH yg dilaksanakan guna mencapai sasaran tertentu.Program merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkanberfungsinya outcome dari program yang telah ditetapkan.

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 26

  • Perwakilan BPKP Prav;ns; Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    TABEL 2.3

    PROGRAM PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI

    r IW

    ( ,ILJ

    Ll( ,I .I

    U

    Li!

    U

    ( ,I

    i iU

    I iU

    IIL--

    I

    L

    SATUAN TARGETPROGRAM SASARAN INDIKATOR OUTCOME! OUT PUT

    2010 2011 2012 2013 2014

    1. Pengawasan 1. laporan hasil pengawasan !intas LAP 9 9 10 12Intern Meningkatny sektor Bidang Perekonomian

    4

    Akuntabilitas a kualitas laporan hasil pengawasan atasKeuangan penyelenggar permintaan stakeholder bidang LAP 7 7 7 7 7Negara dan aan PerekonomianPembinaan pengawasan Laporan hasil pengawasan atas

    LAP 54 40 41 47 49Pembinaan intern Proyek PHLNPenyelenggaraa akuntabilitas Laporan hasil pengawasan [intas

    27 37nSPIP keuangan sektor bidang PolsoskamLAP 21 30 35

    negara dan Laporan hasil pengawasan BUNLAP 1 8 8 8 8pembinaan bidang Polsoskam

    penyelenggar laporan hasil pengawasan atasaan SPIP permintaan presiden Bidang LAP 1 3 3 3 3pada PolsoskamKementerian! Laporan hasH bimbingan teknis!Lembaga/Pe asistensi penyusunan LKKL bidang LAP 5 5 4 4 4merintah PolsoskamDaerah serta Laporan hasil pengawasan ataspenyelenggar penerimaan negara bidang LAP 1 2 6 6 6aan SPI pada Polsoskambadan usaha Laporan hasil pengawasan atasmilik permintaan stakeholder bidang LAP 1 0 0 1 1negara/peme Polsoskamrintah daerah Laporan pelaksanaan pembinaan

    2.penyelenggaraan SPIP bidang LAP 1 2 2 2 0Polsoskam

    MeningkatnyLaporan hasil pengawasan lintas

    a K1L& LAP 1 5 5 5 5Pemda yang

    sektor bidang Keuangan Daerah

    Menyelengga Laporan hasil pengawasan BU N LAP 20 42 43 47 49rakan SPIP bidang Keuangan Daerah

    sesuai Laporan hasH pengawasan atas

    Ketentuan permintaan presiden Bidang LAP 1 6 6 6yang Berlaku Keuangan Daerah

    Laporan hasil bimtek/ asistensiLAP 12 13 15 16 17penyusunan LKPD

    Laporan hasil pengawasan ataspermintaan stakeholder bidang LAP 0 1 1 2 2Keuangan DaerahLaporan hasil pengawasan ataskinerja pelayanan publik bidang LAP 5 21 22 23 23Keuangan DaerahLaporan hasH bimlek/asislensi

    LAP 21 14 16 17 19GCG/KPI sektor korporat

    Laporan hasil pengawasan alasLAP 12 8 8 12 12kinerja BU MD

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 27

  • Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    !~,

    riL

    ,, .~

    r! .~

    SATUAN TARGET. PROGRAM SASARAN INDIKATOR OUTCOMEI OUT PUT

    2010 2011 2012 2013 2014

    Laporan hasil bimtek/ asistensiLAP 17 12 12 16 18penyusunan LK BUMD

    Laporan hasii sosialisasiLAP 0 0 a a amasalah korupsi

    Laporan hasil bimtek/asislensiLAP 5 5 5 5 6implementasi Fep

    Laporan hasil kajianLAP 1 1 2 2 3pengawasan

    Laporan hasil audit investigasiLAP 4 4 4 5 5alas HKP, Eskalasi dan Kiaim

    Laporan hasil audit investigasi,perhilungan kerugian negara,dan pemberian keterangan ahli LAP 1 3 3 3 3alas permintaan instansioenvidikLaporan hasil audit investigasi

    r9alas perminlaan instansi LAP 1 1 1 1lainnvaJumlah sosialisasi dan bimlekpenerapan JFA APIP Daerah LAP 1 3 3 3 4

    2. Dukungan MeningkatnyManajemen dan a kualitasPelaksanaan dukunganTugas Teknis manajemenlainnya-BPKP dan kapasitas

    penyelenggaraanpengawasan Laporan Dukungan Manajemen LAP 1 1 1 1 1intern

    Perwakilan BPKP

    akuntabiiitaskeuangannegara danpembinaanpenyelenggaraan SPIP

    3. Peningkatan TerpenuhinyaSarana dan kebuthanPrasarana sarana dan Unit!

    Aparatur Negara Jumla Sarana dan Prasarana Paket!17 17 17 17 17

    prasaranaSet! Stel

    BPKP aparaturBPKP

    rL

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bail 2010-2014 28

  • r ., I

    ! il-.;

    r ...,

    L

    I'L

    Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    , ,!'-'

    !L

    , .~

    BAB III

    ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

    3.1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI

    Sebagai suatu instansi yang merupakan perpanjagan tangan dari BPKP Pusat,arah kebijakan dan strategi Perwakilan BPKP Provinsi Bali disusun sebagaipendekatan dalam memecahkan permasalahan yang penting dan mendesakuntuk segera dilaksanakan dalam lima tahun mendatang. Penyusunan arahkebijakan dan strategi yang dijabarkan dalam program dan kegiatanmengacu kepada aturan perundangan yang mendasari tugas pokok danfungsi, serta mempertimpangkan potensi sumber daya dalam melaksanakanprogram dan kegiatan tersebut.

    Visi dan misi BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas akuntabilitaskeuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik danbebas KKN, tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalianintern pemerintah, meningkatnya kapasitas aparat pengawasan internpemerintah yang profesional dan kompeten, serta terselenggarakannyasistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/ pemerintah yang efektif.

    Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menyusun strategi yangmenyeimbangkan pemenuhan kepentingan pihak luar dan pembenahan kedalam. BPKP mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapamodifikasi disesuaikan dengan karakteristik organisasi publik. Berbedadengan konsep BSe di. sektor privat yang berorientasi profit, BPKPmemodifikasi Perspektif Keuangan menjadiPerspektif Manfaat BagiStakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat BagiAuditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategiberimbang (balanced scorecard) tersebut, maka tujuan-tujuan utama dariperspektif manfaat bagi pihak stakeholders utama dan manfaat kepadaauditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan-tujuan pendukungyang berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran

    dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam.

    Renstra Perwakilan BPKP Provins; Bali 2010-2014 29

  • II

    Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    r--,i .U

    G'

    c~

    IL

    f ,L

    r

    iL

    3.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

    Selain pembinaan penyelenggaraan SPIP yang merupakan salah satu kegiatanprioritas bidang hukum dan aparatur, BPKP melaksanakan program dankegiatan berdasarkan tugas dan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program dan kegiatan dalam lima tahun mendatangdidasarkan pada mandat yang diperoleh dari Peraturan Pemerintah Nomor60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan lain seperti Undang-UndangNomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan PemberantasanKorupsi.

    Program dan kegiatan yang dilakukan BPKP menggambarkan domain BPKPdalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang meliputi 4 C yaituCapacity Building (expertise), Current Issues, Clearing House, dan Checkand Balance.

    Capacity Building (Expertise)

    BPKP berisi para pakar khususnya di bidang auditing, akuntansi, danakuntabilitas sehingga BPKP menjadi rujukan bagi instansi pemerintah jikamenghadapi permasalahan dalam pengelolaan keuangan negara. Terkaitdengan hal tersebut, BPKP berperan mendukung manajemen pemerintahanyang profesional mencakup pelaksanaan pengawasan intern, pembinaandalam rangka penguatan sistem pengendalian intern, dan peningkatankapasitas SDM. Secara tegas PP Nomor 60 Tahun 2008 pasal 59 ayat (1) hurufe memberikan mandat pada BPKP untuk melakukan peningkatan kompetensiauditor APIP. Berdasarkan mandat tersebut, BPKP dapat melakukansosialisasi, bimbingan teknis, reviu, evaluasi, atau jenis jasa lainnya yangdibutuhkan instansi pemerintah. Termasuk dalam domain ini adalah

    pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkanakuntabilitas dan tata kelola pemerintahan, misalnya pengembangan SistemInformasi Manajemen Keuangan Daerah dan Sistem Akuntabilitas Presiden(President Accountability Systems).

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 30

  • ,,'--'

    Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    l

    r "!

    L

    Current Issues

    Dalam rangka mengawal pelaksanaan program-program strategis nasionalyang bersifat makro dan lintas kementerian, BPKP harus mampu menangkapdan menganalisis issue-issue yang terkini tentang pelaksanaan program-program tersebut dalam rangka memberikan masukan kepada Presiden.Prioritas penanganan adalah issue penting yang berkaitan dengankepentingan masyarakat banyak, dan memiliki dampak serta resiko tinggijika tidak segera ditangani. Kegiatan yang dilakukan antara lain berupakajian issue-issue strategis, analisis kebijakan, dan evaluasi program.

    Clearing House

    Untuk mengatasi kegamangan/keraguan para penyelengara negara,pejabatlpetugas di kementerian/lembaga dalam melaksanakan RencanaKerja Pemerintah (RKP), BPKP siap memberikan justifikasi secara akuntabelagar kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif. Melalui clearing house,BPKP dengan didukung oleh Kejaksaan RI dan Kepolisian Negara RI akanmemperjelas suatu permasalahan apakah masalah atau kasus masihmerupakan ranah administrasi atau sudah berindikasi tindak pidana korupsi.Hal ini untuk mendukung penyelenggaraan birokrasi pemerintah yang tertib,ekonomis, efisien, efektif, dan penegakan hukum 'yang berkeadilan.

    Check and Balance

    Kuatnya posisi eksternal auditor dibandingkan internal auditor pemerintahsaat ini menCiptakan suatu kondisi manajemen pemerintahan yang kurangkondusif. Oleh karena itu, Presiden membutuhkan sistem pengawasaninternal yang kuat dan terkoordinasi dengan baik dalam rangka menciptakancheck and balance. Untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian,pengawasan internal terhadap akuntabilitas keuangan negara yang kuatakan memberikan early warning dan teed back yang benar kepadamanajemen Pemerintahan, sehingga semua potensi penyimpangan dapatdideteksi, dicegah, dan diperbaiki, serta pada akhirnya diperolehpencapaian program dan kegiatan yang dilaksanakan secara ekonomis,

    efisien, dan efektif.

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi BaH 2010-2014 31

  • Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    REI-KANA STRATEGIS 2010 -2014

    r'lTerdapat dua jenis program, yaitu program teknis dan program generik,yaitu:

    Dari ketiga program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan.Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuankerja setingkat eselon 2 yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahansumber daya berupa personil, barang modal termasuk peralatan danteknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenissumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran(output) dalam bentuk barang/ jasa. Satu unit organisasi setingkat eselon 2yang bersifat memberikan pelayanan eksternal menggunakan 1 kegiatanteknis. Sedangkan kegiatan generik dilaksanakan oleh unit organisasisetingkat eselon II yang bersifat memberikan pelayanan internal.

    Kegiatan-kegiatan Teknis BPKP yang merupakan pelaksanaan ProgramPengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan. Negara dan PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terdiri atas:

    [1,

    ~

    f'-'I

    IL

    L

    1. Meningkatnya kualitas Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitaspenyelenggaraan Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/Lpengawasan intern f-B::..:i.;;:.da::..:n.:;g

  • ---__-1...- .. ._

    Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    :'L

    lilN#t ,t&;jj;';;,.!i~";~:t.' ..~ " K~c5JAtANTEI

  • iL

    Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    REt-lCANA STRATEGIS 2010 2014

    ,,'-' 5. Meningkatnya kualitas Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaan

    pengawasan intern Penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan investigasi padaakuntabil itas keuangan f-K",e",m:::e",n",t:.=e:::ri",an"'/-=L:::em=b.::ag"'a=-- -----i

    negara dan pembinaan Pengendalian /Pelaksamian Pengawasan Intern dan Pembinaanpenyelenggaraan SPIP Penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan Investigasi pada BUMN/D

    terkait kegiatan Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaaninvestigasi Penyelenggaraan SPIP terkait Hambatan Kelancaran

    Pembangunan o

    Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh Perwakilan BPKP

    Kegiatan Perwakilan BPKP mendukung outcome bidang Perekonomian,Polsoskam, Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Akuntan Negara danInvestigasi.

    6.

    i OJ1L.J 00)

    Pelaksanaan PengawasanPenyelenggaraan SPIP *)

    Intern dan Pembinaan

    1

    I, .w

    1IiL

    i,~

    Kegiatan-kegiatan teknis tersebut dalam praktiknya akan dilaksanakanmelalui sub kegiatan sebagai berikut:

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 34

  • r '

    Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    REtKANA STRATEGIS 2010 -20M

    r .,,,L,

    "ii'-'

    r-,I

    !'-'

    Sedangkan kegiatan-kegiatan generik adalah sebagai berikut:

    3.3 INDIKATOR KINERJA

    Setiap program dan kegiatan dalam Renstra kemudian dinyatakan dalamsuatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, danberjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelimakarakteristik kualitatif inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatannantinya dapat dilakukan. Keberhasilan program diukur dengan indikatorhasil (outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur denganmenggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator programdilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan

    yang mendukung program tersebut.

    ,

    '-'

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 20102014 35

  • Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    (',i :Lc

    i,

    '-'

    r',i'-'

    Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Bali adalah sebagaiberikut:

    TABEL 3.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA BPKP

    TARGETNO TUJUAN INDIKATOR OUTCOME

    , .... 2010 2014

    l. Meningkatnya kualitas Persentase hasil pengawasan Iintas sektor yang 42,50% 86,25%akuntabilitas keuangan dijadikan bahan pengambilan keputusan olehnegara stakeholders

    Persentase hasil pengawasan BUN yang 37,50% 86,25%

    dijadikan bahan pengambilan keputusanMenkeu

    Persentase masukan yang dimanfaatkan 68% 68%Presiden

    Persentase IPP/IPO yang laporan keuangannya 65% 95%memperoleh opini minimal WOP

    Tingkat opini BPK terhadap LKPP 60% 80%

    Persentase peningkatan penerimaan negara dari 60% 87,5%

    hasil pengawasan

    Persentase hasil pengawasan atas permintaan 66.66% 93.33%

    stakeholders yang dijadikan bahan pengambilankeputusan oleh stakeholders

    Persentase jumlah laporan audit atas proyek 80% 82%PHLN yang opini auditnya WTP

    2. Meningkatnya tata Jumlah IPO yang melaksanakan pelayanan 51PO 20lPO

    pemerintahan yang sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan

    baik Prima

    BUMN/BUMO/BUL/BLUO yang GCG atau KPI 35% 75%

    mendapat skor balk

    BUMO yang kinerjanya memperoleh minimal 30% 70%

    predikat baik

    BUMO yang laporan keuangannya memperoleh 40% 60%

    opini minimal WOP

    BUMN yang kinerja PSG nya balk 0% 80%

    Persentase penghematan biaya (cost saving) 5% 9%

    dibandingkan dengan nilai yang diaudit

    3. Terciptanya ikliril yang Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan 70% 80%korupsi

    Renslra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 36

  • Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    r ",

    '-"

    r'

    TARGETNO TUJUAN INDIKATOR OUTCOME

    . , . 2010 2014mencegah kecurangan IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang 10 14dan memudahkan mengimplementasikan Feppengungkapan kasus

    instansiinstansi

    yang merugikan IPP/IPD/BUMN/BUMD yang membuat/ 10 5 instansikeuangan negara mengoreksi kebijakan instansi

    Persentase terselesaikannya Kasus HKP, klaim 80% 84%dan ekskalasi

    Persentase penyerahan kasus kepada instansi 85% 85%penegak hukum

    HasH LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi 20% 50%berwenang

    Persentase telaahan terhadap laporan 80% 90%penugasan investigasi yang memenuhi standar

    Reviu terhadap laporan dan pengaduan 10% 10%masyarakat dltindaklanjuti

    4. Tercapainya efektivitas Persentase K/L dan Pemda yang 20% 70%penyelenggaraan 5PIP menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60

    Tahun 2008

    Penetapan indikator-indikator kegiatan utama tersebut menjadi dasar bagipenetapan dan indikator-indikator kegiatan-kegiatan penunjang. Logikapengembangan indikator-indikator penunjang ini diletakkan pada suatu petastrategi yang menggambarkan kaitan sebab-akibat yang menyeimbangkanpengembangan aspek manajemen internal seperti kapasitas kelembagaandan proses internal dengan aspek 'pemasaran' yang akan meningkatkanpenerimaan (akseptasi) pihak eksternal atas perail dan fungsi BPKP. Seluruhindikator kinerja kegiatan-kegiatan penunjang ini diletakkan pada perspektifpendekatan terhadap pelanggan (pemasaran), peningkatan kualitas prosesinternal dan peningkatan kapasitas. kelembagaan. Perimbangan inidigambarkan dalam Peta Strategi.

    Pada dasarnya, seluruh kaitan sebab-akibat antar indikator kinerja ini samadengan hubungan sebab akibat yang sudah diasumsikan terjadi pada tujuandan program sebagaimana digambarkan pada bagian terdahulu. Jadi, seluruhindikator kinerja kegiatan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaranakan dianggap faktor yang berperan dalam mencapai kinerja pada tigaperspektif di atasnya. Indikator kegiatan pada perspektif peningkatan proses

    Renstra Perwakilan BPKP Provins; BaH 2010-2014 37

  • Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    RENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    I '

    r .,

    (' -..L

    i',iI-

    !'-'

    internal pun diasumsikan akan menyumbang bagi pencapaian hasil kegiatan-kegiatan pada dua perspektif di atasnya.

    Peta strategi dan indikator kinerja. kunci tersebut berfungsi sebagaipedoman bagi seluruh satuan kerja dalam mengembangkan berbagaikegiatan yang dianggap perlu dilakukan berdasarkan pertimbangan keunikanpermasalahan di masing-masing tempat. Jadi, otonomi dan desentralisasipelaksanaan strategi tetap dimungkinkan tanpa harus mengorbankankoherensi antara kegiatan-kegiatan yang dipandang mewakili kepentinganBPKP secara menyeluruh dengan kegiatan-kegiatan yang mewakilikepentingan masing-masing satuan kerja.

    3.4 PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN KEGIATAN

    Keberhasilan penerapan Rencana Strategis tergantung pada kemampuanmengelola data kinerja. Kemampuan ini pada gilirannya akan sangatdipengaruhi oleh kejelasan penanggung jawab pencapaian kinerja masing-masing program/kegiatan. Penanggung jawab Program Pengawasan internakuntabilitas keuangan Negara dan pembinaan SPIP adalah para Deputisedangkan Penanggung jawab Program Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dan Program Peningkatan Saranadan Prasarana Aparatur Negara-BPKP adalah Sekretariat Utama BPKP,berdasarkan restrukturisasi program yang ditetapkan dalam PeraturanMenteri Negara Perencanaan Pembangunan NasionallKepala BappenasNomor 5 Tahun 2009 tanggal11 Agustus 2009.

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 38

  • Perwakilan BPKP Provinsi BaliRENCANA STRATEGIS 2010 -2014

    I 'I

    r'iL

    ru

    rL

    IL

    BABIV

    PENUTUP

    Dalam penyusunan RPJMN 2010-2014 telah dilakukan restrukturisasiprogram dan kegiatan untuk menjamin koherensi dan sinkronisasi program-program Kementrian/Lembaga. Restrukturisasi program dan kegiatantersebut selanjutnya menjadi acuan dalam penylJsunan Rencana StrategisKementerian/Lembaga Tahun 2010-2014. Rencana Strategis PerwakilanBPKP Provinsi Bali Tahun 2010-2014 mengadopsi Renstra BPKP 2010-2014yang sudah diselaraskan dengan restrukturisasi program dan kegiatan sertamengacu kepada Pedoman Penyusunan Renstra - Kementerian LembagaTahun 2010-2014 seperti diatur dalam Peraturan Menteri NegaraPerencanaan Pembangunan NasionallKepala Badan PerencanaanPembangunan Nasional (Bappenas) Nomor 5 Tahun 2009 yang diterbitkantanggal 11 Agustus 2009.

    Renstra ini merupakan komitmen bersama seluruh jajaran Perwakilan BPKPProvinsi Bali yang wajib ditegakkan dan dilaksanakan agar dapat tercapai visi,misi, dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Bali. Tujuan tersebut tidaksemata untuk kepentingan sendiri, namun untuk kepentingan yang lebih luas,yaitu kepentingan pencapaian visi, misi dan tujuan BPKP.

    Rencana Stratejik ini disusun sebagai bagian dari upaya mengantisipasi danmengakomodasi perubahan Iingkunganstratejik yang terjadi. Dengandemikian proses pencapaiannya akan dapat dilalui secara lebih terarah danterencana. Yang jelas, substansi Rencana Stratejik masih perlu dijabarkanlebih lanjut dalam Rencana Kegiatan Tahunan (RKT), sehingga sangatmemungkinkan untuk direalisasikan, dipantau pelaksanaannya dandievaluasi.

    Akhirnya, menjadi tugas dan kewajiban seluruh jajaran BPKP, para pejabatdan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bali, untuk bersama-sama

    melangkah dalam tindakan yang harmonis untuk melaksanakan program dankegiatan sesuai dengan visi dan misi yang telah dirumuskan dalam Rencana

    Strategis ini.

    Renstra Petwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 39

  • L

    rI "

    ( ,

    iI ;,""

    !, '

    .,L-)

    KATA PENGANTAR

    Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bali periode 2010-2014mengalami perubahan yang signifikan selaras dengan perubahan RencanaStrategis BPKP periode 2010-2014 sesuai retrukturisasi programKementerian/Lembaga (KlL) yang dilakukan oleh Bappenas. Restrukturisasiprogram tersebut merupakan pembenahan nomenklatur dan substansi programuntuk masing-masing K/L guna menjamin adanya koherensi dan sinkronisasiantara Renstra - Kementerian/Lembaga dengan program-program dalamRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.Terkait dengan hal tersebut, telah dikeluarkan Peraturan Menteri NegaraPerencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan PerencanaanPembangunan Nasional (Bappenas) Nomor 5 Tahun 2009 tentang PedomanPenyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) 2010-2014.

    Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 berisi visi,misi, tujuan strategis. Oengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) padatanggal 28 Agustus 2008, cakupan penugasan BPKP menjadi semakin luasmeliputi pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP.

    Oalam Renstra ini telah dirumuskan tujuan, program dan kegiatanPerwakilan BPKP Provinsi Bali yang akan dilakukandalam periode 2010-2014yang mendukung program yang tercantum dalam Rencana Strategis BPKPperiode 2010-2014. Target kinerja berupa target hasil (outcome) dan keluaran(output) telah ditetapkan, yang merupakan komitmen kinerja Perwakilan BPKPProvinsi Bali kepada pemerintah dan tentunya menjadi kewajiban bersama untukdapat mencapai target-target kinerja tersebut. Oleh karena itu, dokumen Renstraini wajib menjadi acuan pada saat menyusun kebijakan dan menyusun kegiatanpengawasan tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

    Oenpasar, 29 Maret 2010Kepala Perwakilan

    ABO. RACHMAN OATJONGNIP 195206031975111001

    r 1

    \ ....'

    Renstra Perwakilan BPKP Provinsl Bali 2010-2014 II