Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

download Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

of 5

Transcript of Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

  • 8/19/2019 Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

    1/8

    Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

    ======================================

    Dzikir-dzikir Setelah Salam dari Shalat Wajib

    Di antara dzikir-dzikir yang sifatnya muqayyad adalah dzikir setelah salam dari shalat wajib. Setelah selesai

    mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, kita disunnahkan membaca dzikir, yaitu sebagai berikut:

    1. Membaca:

    ا  ر ك ل ا و جا ا ذ ي ت ك ب سا ن و سا ت أ ه ا ا أ $#"!ر ا أ $#"!ر ا أ $#"!ر

    astagfirullah3x .Allahumma antas salam wa minkas salam tabarokta yaa dzal jalali wal ikrom.

    “Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari kejelekan-

    kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah

    Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” (HR. Muslim 1/414)

    2. Membaca:

      اج& %, , ن % 'جا ا ذ (! ني و( ن *ت +  ,-*  و( أ/-.ت +  (  ) ه ا ر 0 %1ي 23,4 5 ' ك 6 / و78 %+9 ا : و + ا :  :  ي ر 4 ) ;%< و  ا )= : = )

    Laa ilaha illalah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya’in qodir,

    Allahumma laa mani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya lima mana’ta, wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

    “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan

    Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang Engkau beri

    dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat

    menghalangi dari siksa-Mu.” (HR. Al-Bukhariy 1/255 dan Muslim 414)

    3. Membaca:

     2ن> ا : و 5?! ا : و ا'ن *+@ :  A;ي= ) = % * ب  و( ا )= : = ) A B )= C71 و( 7 < ) Aر0 %1ي 23,4 5 ' ك 6 / و78 %+9 ا : و + ا :  A:  ي ر 4) ; % < و  ا )= : = )

     D ورE F ا كر; 7 و G ي% 'ا :  G.H I  ا )= : = ) A G ا9 س 

    Laa ilaha illalah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya’in qodir, laa hawla

    quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyah, lahun ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts tsana’ul

    hasan.Laa ilaha illallah mukhlishina lahud din wa law karihal kaafirun

    “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan

    Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah

    dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik,tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir

    benci.” (HR. Muslim 1/415)

    4. Membaca:

     ا D 9 ب$ 

  • 8/19/2019 Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

    2/8

    subkhanallah

    “Maha Suci Allah.” (tiga puluh tiga kali)

       %+9 ا

    alkhamdulillah

    “Segala puji bagi Allah.” (tiga puluh tiga kali)

     أكب

    ا

    Allahuakbar

    “Allah Maha Besar.” (tiga puluh tiga kali)

    Kemudian dilengkapi menjadi seratus dengan membaca,

      ,0 %1ي 23,4 5 ' ك 6 / و78 %+9 ا : و + ا :  :  ي ر 4 ) ;%< و  ا )= : = )

    Laa ilaha illalah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya’in qodir,

    “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan

    Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

    Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka diampuni dosa-dosanya walaupun

    sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

    Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada dua sifat(amalan) yang tidaklah seorang muslim menjaga keduanya (yaitu senantiasa mengamalkannya, pent) kecuali dia

    akan masuk jannah, dua amalan itu (sebenarnya) mudah, akan tetapi yang mengamalkannya sedikit, (dua amalan

    tersebut adalah): mensucikan Allah Ta’ala setelah selesai dari setiap shalat wajib sebanyak sepuluh kali (maksudnya

    membaca Subhaanallaah), memujinya (membaca Alhamdulillaah) sepuluh kali, dan bertakbir (membaca Allaahu

    Akbar) sepuluh kali, maka itulah jumlahnya 150 kali (dalam lima kali shalat sehari semalam, pent) diucapkan oleh

    lisan, akan tetapi menjadi 1500 dalam timbangan (di akhirat). Dan amalan yang kedua, bertakbir 34 kali ketika

    hendak tidur, bertahmid 33 kali dan bertasbih 33 kali (atau boleh tasbih dulu, tahmid baru takbir, pent), maka itulah

    100 kali diucapkan oleh lisan dan 1000 kali dalam timbangan.”

    Ibnu ‘Umar berkata, “Sungguh aku telah melihat Rasulullah menekuk tangan (yaitu jarinya) ketika mengucapkan

    dzikir-dzikir tersebut.”

    Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dikatakan bahwa kedua amalan tersebut ringan/mudah akan

    tetapi sedikit yang mengamalkannya?”

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syaithan mendatangi salah seorang dari kalian ketika hendak

    tidur, lalu menjadikannya tertidur sebelum mengucapkan dzikir-dzikir tersebut, dan syaithan pun mendatanginya di

    dalam shalatnya (maksudnya setelah shalat), lalu mengingatkannya tentang kebutuhannya (lalu dia pun pergi)

  • 8/19/2019 Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

    3/8

    sebelum mengucapkannya.” (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no.5065, At-Tirmidziy no.3471, An-Nasàiy 3/74-75,

    Ibnu Majah no.926 dan Ahmad 2/161,205, lihat Shahiih Kitaab Al-Adzkaar, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy 1/204)

    Kita boleh berdzikir dengan tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali dengan ditambah tahlil satu kali atau

    masing-masing 10 kali, yang penting konsisten, jika memilih yang 10 kali maka dalam satu hari kita memakai dzikir

    yang 10 kali tersebut.

    Hadits ini selayaknya diperhatikan oleh kita semua, jangan sampai amalan yang sebenarnya mudah, tidak bisa kita

    amalkan. Tentunya amalan/ibadah semudah apapun tidak akan terwujud kecuali dengan pertolongan Allah. Setiap

    beramal apapun seharusnya kita meminta pertolongan kepada Allah, dalam rangka merealisasikan firman Allah,

     G.*# س J ي=و * ب % J ي=

    “Hanya kepada Engkaulah kami beribadah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” (Al-

    Faatihah:4)

    5. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas satu kali setelah shalat Zhuhur, ‘Ashar dan ‘Isyà. Adapun

    setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud 2/86 dan An-Nasàiy 3/68, lihat Shahiih SunanAt-Tirmidziy 2/8, lihat juga Fathul Baari 9/62)

    6. Membaca ayat kursi yaitu surat Al-Baqarah:255

    Barangsiapa membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk jannah kecuali maut.

    (HR. An-Nasàiy dalam ‘Amalul yaum wal lailah no.100, Ibnus Sunniy no.121 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy

    dalam Shahiihul Jaami’ 5/339 dan Silsilatul Ahaadiits Ash-Shahiihah 2/697 no.972)

    7. Membaca:

     K ب/ G س

  • 8/19/2019 Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

    4/8

    Dibaca sepuluh kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh. (HR. At-Tirmidziy 5/515 dan Ahmad 4/227, lihat takhrijnya

    dalam Zaadul Ma’aad 1/300)

    9. Membaca:

     L ب M#  L +/و بL. 'N 1 LO و * L E  + L / P$ أ , '= ها

    “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.”

    Setelah salam dari shalat shubuh. (HR. Ibnu Majah, lihat Shahiih Sunan Ibni Maajah 1/152 dan Majma’uz Zawaàid

    10/111)

    Semoga kita diberikan taufiq oleh Allah sehingga bisa mengamalkan dzikir-dzikir ini, aamiin.

    Wallaahu A’lam.

    Maraaji’: Hishnul Muslim, karya Asy-Syaikh Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthaniy, Shahiih Kitaab Al-Adzkaar wa

    Dha’iifihii, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy dan Al-Kalimuth Thayyib, karya Ibnu Taimiyyah.

    Sumber : Buletin Al-Wala’ wal Baro’ Edisi ke-29 Tahun ke-3 / 17 Juni 2005 M / 09 Jumadil Ula 1426 H

    =============================

    Mengupas Hukum Berdoa Sesudah Shalat |

    berdoa doaMungkin sebagian saudara kami masih rancu mengenai perkara do’a dan mengangkat tangan sesudah

    shalat. Memang ada hadits yang menjelaskan dianjurkannya beberapa do’a pada dubur shalat (akhir shalat)

    sebagaimana yang disebutkan dalam hadits semacam ini :

     K ب/ G س

  • 8/19/2019 Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

    5/8

    “Kemudian terserah dia memilih do’a yang dia sukai untuk berdo’a dengannya.” (HR. Abu Daud no. 825).

    Dalam lafazh lain,

     24  @ P س+ ا G  %*B ر.I#.  R 

    “Kemudian terserah dia memilih setelah itu (setelah tasyahud) do’a yang dia kehendaki (dia sukai).” (HR. Muslim no.

    402, An Nasa’i no. 1298, Abu Daud no. 968, Ad Darimi no. 1340)

    Di antara contoh do’a yang dibaca sebelum salam adalah yang terdapat dalam hadits Mu’adz bahwasanya Nabi

    shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat padanya,

     K ب/ G س

  • 8/19/2019 Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

    6/8

    Semua dzikir ini terdapat dalam hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu dianjurkan setelah membaca

    dzikir-dzikir ini agar membaca ayat kursi sekali secara lirih (sir). Lalu setelah itu membaca qul huwallahu ahad dan al

    maw’idzatain (Al Falaq dan An Naas) masing-masing sekali setelah selesai shalat; kecuali untuk shalat maghrib dan

    shubuh, ketiga surat ini dibaca masing-masing sebanyak tiga kali.

    Dianjurkan pula bagi setiap muslim dan muslimah setelah selesai shalat maghrib dan shubuh untuk membaca dzikir :

    Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit wa huwa ‘ala kulli sya’in qodir,

    dibaca sebanyak sepuluh kali sebagai tambahan dari bacaan-bacaan dzikir tadi, sebelum membaca ayat kursi,

    sebelum membaca tiga surat tadi. Amalan seperti ini terdapat dalam hadits yang shohih. Wallahu waliyyut taufiq.

    Kesimpulan :

    Yang dimaksud dengan dubur shalat adalah :

    [1] Setelah tasyahud, sebelum salam. Ini adalah letak kita dianjurkan untuk berdo’a.

    [2] Setelah shalat, sesudah salam. Ini adalah letak kita dianjurkan untuk berdzikir.

    Kalau Ingin Berdo’a, Sebaiknya Dilakukan Sebelum Salam

    Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah (Liqo’at Al Bab Al Maftuh, kaset no. 82) berkata :

    Oleh karena itu dapat kita katakan bahwa apabila engkau ingin berdo’a kepada Allah, maka berdo’alah kepada-Nya

    sebelum salam. Hal ini karena dua alasan :

    Alasan pertama : Inilah yang diperintahkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa

    sallam membicarakan tentang tasyahud, “Jika selesai (dari tasyahud), maka terserah dia untuk berdo’a dengan do’a

    yang dia suka.”

    Alasan kedua : Jika engkau berada dalam shalat, maka berarti engkau sedang bermunajat kepada Rabbmu. Jika

    engkau telah selesai mengucapkan salam, berakhir pula munajatmu tersebut. Lalu manakah yang lebih afdhol (lebih

    utama), apakah meminta pada Allah ketika bermunajat kepada-Nya ataukah setelah engkau berpaling (selesai) dari

    shalat? Jawabannya, tentu yang pertama yaitu ketika engkau sedang bermunajat kepada Rabbmu.

    Adapun ucapan dzikir setelah menunaikan shalat (setelah salam) yaitu ucapan astagfirullah sebanyak 3 kali. Ini

    memang do’a, namun ini adalah do’a yang berkaitan dengan shalat. Ucapan istighfar seseorang sebanyak tiga kali

    setelah shalat bertujuan untuk menambal kekurangan yang ada dalam shalat. Maka pada hakikatnya, ucapan dzikir

    ini adalah pengulangan dari shalat.

    Hukum Mengangkat Tangan untuk Berdo’a Sesudah Shalat Fardhu

    Pembahasan berikut adalah mengenai hukum mengangkat tangan untuk berdo’a sesudah shalat fardhu.

    Berdasarkan penjelasan yang pernah kami angkat, kita telah mendapat pencerahan bahwa memang mengangkat

    tangan ketika berdo’a adalah salah satu sebab terkabulnya do’a. Namun, apakah ini berlaku dalam setiap kondisi?

    Sebagaimana penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin bahwa hal ini tidak berlaku pada setiap kondisi. Ada beberapa contoh

    dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa beliau tidak mengangkat tangan ketika berdo’a. Agar

    lebih jelas, mari kita perhatikan penjelasan Syaikh Ibnu Baz mengenai hukum mengangkat tangan ketika berdo’a

    sesudah shalat.

  • 8/19/2019 Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

    7/8

    Beliau –rahimahullah- dalam Majmu’ Fatawanya (11/181) mengatakan :

    Tidak disyari’atkan untuk mengangkat kedua tangan (ketika berdo’a) pada kondisi yang kita tidak temukan di masa

    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat tangan pada saat itu. Contohnya adalah berdo’a ketika selesai shalat

    lima waktu, ketika duduk di antara dua sujud (membaca do’a robbighfirli, pen) dan ketika berdo’a sebelum salam,

     juga ketika khutbah jum’at atau shalat ‘ied. Dalam kondisi seperti ini hendaknya kita tidak mengangkat tangan (ketika

    berdo’a) karena memang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan demikian padahal beliau shallallahu

    ‘alaihi wa sallam adalah suri tauladan kita dalam hal ini. Namun ketika meminta hujan pada saat khutbah jum’at atau

    khutbah ‘ied, maka disyariatkan untuk mengangkat tangan sebagaimana dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa

    sallam.

    Maka ingatlah kaedah yang disampaikan oleh beliau –rahimahullah- dalam Majmu’ Fatawanya (11/181) berikut :

    “Kondisi yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengangkat tangan, maka tidak boleh

    bagi kita untuk mengangkat tangan. Karena perbuatan Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam termasuk sunnah, begitu

    pula apa yang beliau tinggalkan juga termasuk sunnah.”

    Bagaimana Jika Tetap Ingin Berdo’a Sesudah Shalat?

    Ini dibolehkan setelah berdzikir, namun tidak dengan mengangkat tangan. Syaikh Ibnu Baz –rahimahullah- dalam

    Majmu’ Fatawanya (11/178) mengatakan :

    “Begitu pula berdo’a sesudah shalat lima waktu setelah selesai berdzikir, maka tidak terlarang untuk berdo’a ketika itu

    karena terdapat hadits yang menunjukkan hal ini. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak perlu mengangkat tangan

    ketika itu. Alasannya, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan demikian. Wajib bagi setiap muslim

    senantiasa untuk berpedoman pada Al Kitab dan As Sunnah dalam setiap keadaan dan berhati-hati dalam

    menyelisihi keduanya. Wallahu waliyyut taufik.”

    Bahkan Berdo’a Sesudah Shalat dan Dzikir adalah Perkara yang Dianjurkan

    Dianjurkan seseorang berdo’a sesudah shalat dan setelah dzikir disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

    sebagaimana yang dinukil oleh Syaikh Ali Basam dalam Tawdihul Ahkam (1/776-777). Syaikhul Islam –rahimahullah-

    mengatakan :

    “Dianjurkan bagi setiap hamba sesudah shalat dan setelah membaca dzikir semacam istigfar, tahlil, tasbih, tahmid

    dan takbir, lalu dia bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan dia boleh berdo’a sesuai yang dia

    inginkan. Karena berdo’a sesudah melakukan aktivitas ibadah semacam ini adalah waktu yang tepat untuk

    terkabulnya do’a, apalagi sesudah berdzikir kepada-Nya dan menyanjug-Nya, juga setelah bershalawat kepada Nabi-

    Nya. Ini adalah sebab yang sangat ampuh untuk tercapainya manfaat dan tertolaknya mudhorot (bahaya). ”

    Namun yang perlu diperhatikan sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Baz dalam Majmu’ Fatawanya (11/168)bahwa do’a sesudah shalat boleh dilakukan, namun tanpa mengangkat tangan dan tidak bareng-bareng (jama’i).

    Beliau mengatakan bahwa hal ini tidak mengapa.

    Mengangkat Tangan Untuk Berdo’a Sesudah Shalat Sunnah

    Syaikh Ibnu Baz –rahimahullah- dalam Majmu’ Fatawanya (11/181) mengatakan :

  • 8/19/2019 Bacaan Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Yang Diajarkan Oleh Rasulullah

    8/8

    Adapun shalat sunnah, maka aku tidak mengetahui adanya larangan mengangkat tangan ketika berdo’a setelah

    selesai shalat. Hal ini berdasarkan keumuman dalil. Namun lebih baik berdo’a sesudah selesai shalat sunnah tidak

    dirutinkan. Alasannya, karena tidak terdapat dalil yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

    melakukan hal ini. Seandainya beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya, maka hal tersebut akan dinukil

    kepada kita karena kita ketahui bahwa para sahabat –radhiyallahu ‘anhum jami’an- rajin untuk menukil setiap

    perkataan atau perbuatan beliau baik ketika bepergian atau tidak, atau kondisi lainnya.

    Adapun hadits yang masyhur (sudah tersohor di tengah-tengah umat) bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

    bersabda, “Di dalam shalat, seharusnya engkau merendahkan diri dan khusyu’. Lalu hendaknya engkau mengangkat

    kedua tanganmu (sesudah shalat), lalu katakanlah : Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!” Hadits ini adalah hadits yang

    dho’if (lemah), sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Ibnu Rajab dan ulama lainnya. Wallahu waliyyut taufiq.

    Demikian pembahasan kami tentang hukum bedo'a sesudah shalat. Masalah ini adalah masalah ijtihadiyah, yang

    masih terdapat perselisihan ulama di dalamnya. Namun demikianlah pendapat yang kami pilih dan lebih

    menenangkan hati kami. Kami pun masih menghormati pendapat lainnya dalam masalah ini.

    Semoga Allah senantiasa memberikan pada kita ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib dan amalan yang diterima.

    Diselesaikan di Waktu Dhuha, 28 Dzulqo’dah 1429 H di Pangukan-Sleman

    Artikel ww.rumaysho.com

    Muhammad Abduh Tuasikal

    [1] Yang dimaksudkan di sini adalah pada akhir shalat sebelum salam.

    [2] HR. An Nasa’i no. 5479. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih

    http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fww.rumaysho.com%2F&h=dAQG68HmvAQHvTF0BirmdGur3AlBAtzaufT3qevsjfzO8QQ&enc=AZNm0tgwdNE-3yDj3r07fZ4t3nxQY4AjeACOhI3dEVWTBxqb06Dn4V-dpSEmPf8MLCY3fZF60Oe2n4QTUtm74SvWa_4EYlRn-W1CxYMHM-6auSy-nZx45JRuesT3dEwmajDW0OXS4bNa-DWl_tlhxjq9i1Sf6e2e00MEa3I0SYaqnNAq3Q6IJUXmQFmXP2B75pTIJgYZJPK5PJWDR5a1RX03&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fww.rumaysho.com%2F&h=dAQG68HmvAQHvTF0BirmdGur3AlBAtzaufT3qevsjfzO8QQ&enc=AZNm0tgwdNE-3yDj3r07fZ4t3nxQY4AjeACOhI3dEVWTBxqb06Dn4V-dpSEmPf8MLCY3fZF60Oe2n4QTUtm74SvWa_4EYlRn-W1CxYMHM-6auSy-nZx45JRuesT3dEwmajDW0OXS4bNa-DWl_tlhxjq9i1Sf6e2e00MEa3I0SYaqnNAq3Q6IJUXmQFmXP2B75pTIJgYZJPK5PJWDR5a1RX03&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fww.rumaysho.com%2F&h=dAQG68HmvAQHvTF0BirmdGur3AlBAtzaufT3qevsjfzO8QQ&enc=AZNm0tgwdNE-3yDj3r07fZ4t3nxQY4AjeACOhI3dEVWTBxqb06Dn4V-dpSEmPf8MLCY3fZF60Oe2n4QTUtm74SvWa_4EYlRn-W1CxYMHM-6auSy-nZx45JRuesT3dEwmajDW0OXS4bNa-DWl_tlhxjq9i1Sf6e2e00MEa3I0SYaqnNAq3Q6IJUXmQFmXP2B75pTIJgYZJPK5PJWDR5a1RX03&s=1