bab4,5 - Copy

34
3.8.8. Pelaksanaan proyek dan pengawasan Desainer dan perusahaan Puridea betanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan proyek dan pengawasan atas proyek yang ada, karena itu desainer mengecek, mengukur dan terjun langsung ke lapangan ketika proyek sedang dikerjakan. 3.8.9. Finishing Perusahaan terus memantau sampai proyek selesai dikerjakan sesuai dengan desain awal perusahaan dan klien. 3.9. Struktur organisasi Bagan 3.1. Struktur organisasi, praktikan berada di posisi 18 Universitas Kristen Petra Owner Desainer Administ rasi Drafter Pekerja Pekerja

Transcript of bab4,5 - Copy

3.8.8. Pelaksanaan proyek dan pengawasanDesainer dan perusahaan Puridea betanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan proyek dan pengawasan atas proyek yang ada, karena itu desainer mengecek, mengukur dan terjun langsung ke lapangan ketika proyek sedang dikerjakan.3.8.9. FinishingPerusahaan terus memantau sampai proyek selesai dikerjakan sesuai dengan desain awal perusahaan dan klien. 3.9. Struktur organisasi

Bagan 3.1. Struktur organisasi, praktikan berada di posisi desainer dan drafter pada perusahaan Puridea

3.10. Data Proyek Puridea (PT.Rancang Griya Pesona).Beberapa proyek yang telah dikerjakan oleh Puridea diantaranya: Griya Nu Flamboyant, proyek apartment, Puri Gading, Bali

Papilon, proyek butik, Seminyak, Bali

Juice, proyek butik, Legian, Bali

Proyek furnitur dan set meja, Denpasar

Proyek rumah tinggal Sanur, Bali

Proyek kamar hotel, Santika Hotel Kuta Proyek Rumah tinggal, Denpasar Timur, Bali Proyek renovasi toilet dan main entrance Polda Bali Proyek kantor Best Western Hotel New Caledonia, Prancis Hard Rock Hotel, Kuta, Bali Umah Kulo, Private House, private resident Teras Ayung, Bali

4. TINJAUAN PROYEK

4.1. Ruang Lingkup PraktikanPeran Praktikan dalam perusahaan Puridea (PT.Rancang Griya Pesona) adalah seorang asisten Konsultan Desainer Interior yang mengerjakan beberapa proyek yang dipercayakan oleh pemimpin perusahaan dan pembimbing Desain Interior. Bpk. I Made Darmawan. praktikan dilibatkan pihak perusahaan dalam menganalisis masalah klien, bertemu dengan klien, membuat layout dengan autocad, photoshop, dan modeling 3Dmax. Selain itu, praktikan juga dilibatkan dalam pengawasan proyek di beberapa tempat.

4.2. Jadwal Kerja PraktikanPraktikan melaksanakan kerja praktik selama 30 hari, yaitu Senin sampai Jumat dimulai pukul 08.30 sampai 16.30, sedangkan hari Sabtu dimulai dari pukul 08.30 sampai 15.30. dan libur pada hari Minggu.Selama praktik, praktikan tidak dibebani dengan waktu lembur, beberapa pekerjaan wajib diselesaikan selama jam kerja, dan tidak dibebani untuk dibawa pulang

4.3. Keterlibatan Praktikan dalam Proyek4.3.1. Proyek perancangan layout showroom PurideaProyek ini diperoleh praktikan dari pemimpin perusahaan, ibu Raras. beliau memberikan proyek ini pada hari pertama ketika praktikan bertatap muka dalam perkenalan diri. Ibu Raras membebaskan tata layout dengan konsep yang telah ada diberikan oleh ibu Raras.Sebenarnya proyek showroom ini telah dikerjakan 65 persen selesai, ketika praktikan datang, showroom dalam keadaan finishing cat putih. Beberapa kaca telah terpasang, dan ruang dibersihkan. Tugas praktikan adalah menata interior showroom beserta isi dan produk ide praktikan.Praktikan memulai dengan mensketsa dan memberikan alternatif layout sebanyak 6 layout, setelah itu praktikan menyelesaikan pada satu layout yang telah disetujui oleh pemimpin perusahaan dan pembimbing interior. Setelah layout selesai, praktikan melanjutkan dengan proyek isi dari showroom Puridea.

Gambar 4.1. Rencana Layout Showroom PurideaLayout terbagi atas 2 display ruang tidur dewasa, 1 livingroom, 1 kitchen set, receptionist, dan display aksesories dan wastafel.

4.3.2. Proyek perancangan bedset 1Pada showroom Puridea, terdapat 2 jenis bedset yang berbeda, konsep bedset yang ditentukan puridea adalah bedset produk modern yang dapat ditempatkan pada ruang interior modern. Praktikan memberikan sketsa ide dan modeling 3dmax, namun belum diterima oleh pembimbing praktikan, dikarenakan bentukan yang kurang menarik dan sulit untuk diual ke pasaran. Setelah itu, praktikan mengubah bentuk dari bed dan nakas, beberapa pertimbangan kembali diberikan oleh pembimbing praktikan, yaitu mengenai warna dan beberapa detail lain yang belum menjual. Setelah praktikan mendapatkan masukan yang cukup banyak dari pembimbing praktkan, maka praktikan mulai menyelesaikan menggunakan 3dmax, dan membuat gambar kerja sesuai standarisasi perusahaan.

Gambar 4.2 Perspektif Bedset 1Bedset ini dikonsepkan sesuai dengan konsep dari pihak perusahaan untuk menjadikan bentukan modern, dengan warna natural dan fungsional4.3.3. Proyek perancangan bedset 2memulai dengan mengerjakan proyek bedset 2 dengan ide yang berbeda, hal ini adalah tambahan dari pemimpin perusahaan untuk membuat 2 bedset, dikarenakan kebutuhan pasar klien Puridea banyak merancang kamar tidur, dan hotel. Karena itu, konsep dari berdet yang kedua ini adalah natural dan elegant, beberapa kendala dalam mengerjakan proyek ini adalah kurangnya bertemu dengan pembimbing, dikarenakan pembimbing sedang memantau pengerjaan proyek di lapangan.Awalnya praktikan mencoba dengan konsep simpel dan mewah, dimulai dari sketsa alternatif dan Autocad, setelah menjadi 3 dimensi, praktikan mengasistensi kepada pembimbing interior, setelah diberikan masukan dan perubahan warna bedset, maka praktikan menyelesaikan bedset 2 dengan 3dmax.

Gambar 4.3 Perspektif Bedset 2Bedset ini dibuat simpel dan elegant dengan warna coklat, selain itu juga disebelahnya ditambahkan meja kerja.

4.3.4. Proyek perancangan receptionShowroom Puridea membutuhkan meja dan fasilitas duduk untuk berkonsultasi maupun proses transaksi pembayaran, fasilitas ini setelah berkonsultasi dengan pembimbing interior, praktikan mulai membuat ide dan alternatif desain yang dimulai dengan sketsa, dan autocad. Setelah proses asistensi, praktikan mengubah desain sebanyak 3 kali, hal itu dikarenakan kesesuaian bentuk dengan identity dari perusahaan Puridea, diantaranya adalah background dari reception, material meja, jenis fasilitas duduk, serta beberapa hal lain seperti teekstur dan warna. Desain akir diterima setelah praktikan mengubah bentukan meja reception sesuai kebutuhan Puridea.

Gambar 4.4. Perspektif ReceptionKonsep dari meja ini adalah tempat untuk berkonsultasi dan transaksi pembayaran.4.3.5. Proyek pembuatan denah kartika plaza hotelProyek ini diberikan oleh pembimbing interior, tujuan dari proyek ini adalah revisi layout dan gambar kerja dari beberapa ruang Kartika Plaza Hotel, membuat denah yang dapat di publikasikan ke publik dengan visual yang menarik.Dimulai dengan pembagian proyek oleh pembimbing kepada praktikan dan partner praktikan, praktikan mengedit layout dengan photoshop, lalu mewarnai dan memberikan ketebalan dinding, bayangan, dan perabot.

4.5. Denah Photosop Kartika Plaza HotelDenah ini diperuntukan publikasi dan brosur dari promosi Kartika Plaza Hotel, maupun dari pihak Puridea sebagai conceptor.

4.3.6. Proyek perancangan signage toiletProyek ini diberikan oleh pembimbing interior sebagai tugas tambahan karena pembimbing memiliki banyak pekerjaan, karena itu praktikan diminta membuat signange dari photosop yang deadlinenya 1 hari setelahnya, praktikan memulai dengan mengikuti konsep dari pembimbing. Signage dibuat dengan warna biru gelap, dan tulisan berwarna putih.Praktikan memberikan ide kepada pembimbing dengan mencetak signange di atas akrilik, pembimbing menerima saran dari praktikan, sehingga keesokan hari, signagne dicetak sesuai konsep dan desain dari praktikan.

Gambar 4.6 Signange Proyek Toilet POLDA BaliSignage ini dicetak diatas akrilik bening ketebalan 0,5 cm, dengan tambahan stainless stell sebagai konstruksi penyangga

4.3.7. Proyek Perancangan, dan Revisi Toilet POLDA BaliPolda Bali, berada di Denpasar Timur, toilet polda Bali mengadakan renovasi diantaranya renovasi fasilitas dan elemen ruang. Alternatif awal desain dibuat oleh pembimbing interior praktikan, namun setelah mengalami revisi dari pemimpin perusahaan, maka perlu adanya revisi diantaranya: revisi jendela, revisi plafon, revisi penempatan wastafel, revisi keramik dinding, dan urinoir. Kendala dari praktikan adalah kurangnya waktu pengerjaan proyek ini, karena praktikan hanya diberikan waktu 1 hari setelah proyek diberikan dan desain akhir harus sudah dalam keadaan render, selesai.

Gambar 4.7. Perspektif Desain Akhir ToiletSetelah mengalami beberapa revisi dari pembimbing dan juga pemimpin, maka desain diterima dan di finishing.

4.3.8. Proyek perancangan kantor Best Western Hotels, New Caledonia. FranceProyek ini diberikan oleh pembimbing interior, bapak I Made Darmawan, sebagai proyeek tambahan, proyek ini lebih menekankan pada modeling dan alternatif yang deadline nya 3 hari sejak proyek diberikan, proyek ini akan di kirim ke pemilik Best Western Hotels France.Praktikan memulai membuat konsep dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan klien yang sudah di list dalam selembar kertas A4, diantaranya adalah, klien membutuhkan ruang yang luas, clean, dan terorganisir, kebutuhan klien dengan meja kerja yang luas, dan penempatan mesin photo Copy, dan printer di sudut ruang.Setelah praktikan menganalisa kebutuhan klien, maka praktikan memulai dengan sketsa ide diatas kertas A5, dan diberikan kepada pembimbing praktikan, beberapa tambahan diberikan oleh pembimbing. Setelah itu praktikan mulai membuat 3d dari ruang kantor tersebut dengan autocad, lalu di selesaikan dengan 3dmax.

Gambar 4.8. Salah satu perspektif ruang kantor yang dibuat praktikan konsep praktikan adalah membuat suasana yang clean dan fungsional di ruang yang berukuran minimalis.

4.3.9. Memantau ke lapanganSelain bekerja didalam kantor dan merancang, praktikan juga diberi kesempatan untuk ikut bersama pembimbing interior untuk memantau pekerjaan proyek, mengukur kembali, dan bertemu klien, salah satu klien yang praktikan temui adalah proyek rumah tinggal yang berada di Batu Bulan, Denpasar timur. Proyek ini sudah berjalan sampai tahap plesteran, dan finishing dinding, praktikan diajak untuk membantu pembimbing mengukur kembali ruang yang telah jadi, untuk proses perancangan interior kembali. Selain proyek Batu Bulan, praktikan dan partner diajak memantau proyek yang berada di Polda Bali, jalan Wr. Supratman. Disini peran praktikan tidak banyak, karena proyek yang dikerjakan sudah dalam tahap finishing.

4.4. Batasan PerancanganBatasan-batasan perancangan praktikan sebagai berikut: Praktikan harus mengikuti konsep, kebutuhan dan keinginan klien, praktikan tidak diperbolehkan untuk mengada-ada, ataupun membuat konsep yang tidak dapat direalisasikan. Praktikan harus mengikuti format perancangan sesuai identity perusahaan. Praktikan tidak diperbolehkan untuk merancang sesuatu yang tidak diperhatikan biaya dan estimasi bahan yang digunakan. Sebelum perancangan direalisasikan, praktikan harus mengasistensikannya ke pembimbing praktikan maupun pemimpin.

4.5. Masalah yang Dihadapi PraktikanMasalah yang dihadapi praktikan pada saat melakukan Kerja Profesi cukup banyak, salah satunya adalah waktu deadline proyek yang diberikan kepada praktikan cukup sedikit, sehingga praktikan terkadang harus menyelesaikan dengan buru-buru.Selain itu banyaknya proyek yang diberikan juga membuat praktikan harus membagi fokus ke beberapa proyek dalam sekali pengerjaan, praktikan mendapatkan beberapa proyek yang harus selesai dalam 1 sampai 2 hari, sedangkan praktikan harus memikirkan konsep, autocad, sketsa, sampai modeling dari proyek tersebut. 4.6. Cara Mengatasi MasalahBeberapa kiat praktikan dalam menyelesaikan masalah tersebut diantaranya: Belajar mengatur waktu, dan membagi pengerjaan yang deadlinenya dekat terlebih dahulu. Memperbanyak asistensi kepada pembimbing guna mendapatkan inspirasi dan kesesuaian dengan konsep yang diinginkan. Banyak bertanya kepada kepala tukang yang membuat praktikan lebih banyak mengenal tentang bahan dan konstuksi. Browsing internet adalah salah satu cara praktikan untuk mencari inspirasi ketika praktikan tidak memiliki ide.

4.7. Hasil yang diperoleh Praktikan selama Kerja ProfesiPraktikan menyadari, banyak sekali pengalaman dan pembelajaran yang praktikan dapatkan selama melaksanakan Kerja Profesi diantaranya: Praktikan belajar menjadi seorang profesional desain interior yang harus tepat waktu, melakukan segala sesuatu dengan teliti, dan bertanggung jawab. Praktikan belajar bekerja sama dengan team, dan menyadari bekerja bersama team memerlukan kekompakan dan kerja sama yang baik. Praktikan belajar bekerja sama dengan tukang dan pekerja ahli lainnya, belajar mengenai berbagai bahan baru dan konstruksi pengerjaan Praktikan belajar menghormati pimpinan dan karyawan lain yang bersama sama dalam sebuah perusahaan Praktikan memperoleh wawasan lebih mengenai teknik dan tata cara dalam mendesain, melayout, maupun manajemen proyek Praktikan belajar berbicara dengan klien dan mampu mengkomunikasikan konsep.

4.8. Evaluasi Kerja ProfesiDari Kerja Profesi ini, praktikan menyadari banyak hal yang tidak didapatkan di perkuliahan praktikan, diantaranya: Praktikan belajar bekerja sama dengan kepala tukang, berdiskusi mengenai konstruksi dan bahan Praktikan belajar mengestiminasi biaya dan kebutuhan bahan dalam sebuah perancangan. Praktikan lebih dapat belajar secara real dalam pemantauan proyek di lapangan. Praktikan belajar lebih bertanggung jawab terhadap waktu dan deadline yang diberikan kepada praktikan. Praktikan belajar mengenal bahan baru dan konstruksinya.

5. PENUTUP

5.1. KesimpulanSelama menjalani Kerja Profesi di Puridea (PT. Rancang Griya Pesona) praktikan menyadari banyak hal yang praktikan dapatkan didalam belajar berprofesi sebagai seorang Interior Designer. Praktikan sangat bersyukur dapat diterima dengan baik oleh pihal perusahaan Puridea, Bali. Praktikan diberikan ilmu dalam mendesain dan menjadi seorang profesional Interior Desainer, jika semua yang praktikan dapatkan didalam Kerja Profesi ini dapat praktikan praktekan selanjutnya, diharapkan praktikan dapat mengikuti jejak perusahaan Puridea sebagai perusahaan yang profesional dibidang Desain Interior.Praktikan juga mendapatkan banyak hal diantaranya: Selain ketepatan waktu kerja, praktikan mendapatkan pembelajaran dibidang ketepatan waktu mengerjakan proyek dan deadline. Praktikan belajar mendesain dengan pertimbangan estimasi biaya dan bahan, praktikan belajar membuat desain menjadi real dan dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat. Penggunaan bahan yang tepat dan safety. Praktikan dapat terjun langsung ke lapangan dan mengawasi proses pengerjaan proyek secara nyata, bersama team perancang dan tukang. Praktikan belajar lebih banyak mengkomunikasikan ide dan gagasan secara lisan maupun visualisasi sketsa, praktikan juga memperoleh banyak pengalaman dalam perancangan ide.

5.2. RefleksiDalam Kerja Profesi, praktikan merasa mendapatkan banyak pengalaman, khususnya pengalaman di bidang Desain Interior, mulai dari bertemu klien, bekerja sama dengan rekan kerja, sampai dengan mengerjakan hal-hal yang bersangkutan dengan dunia desain interior. Hal ini praktikan sadari sangat membantu dalam bidang pekerjaan praktikan selanjutnya, beberapa kekurangan praktikan seperti kurang dapat bekerja sama dengan orang lain menjadi salah satu hal yang sulit praktikan lakukan, namun dalam Kerja Profesi ini praktikan mendapatkan pengalaman bekerja sama dengan rekan di berbagai bidang langsung, semoga dengan Kerja Profesi ini, praktikan dimasa akan datang dapat bekerja dengan baik sesuai bidang kerja praktikan.

5.2. SaranSaran praktikan diantaranya:1. Jurusan Desain Interior Universitas Kristen Petra.Praktikan menyadari kurangnya dukungan dari jurusan Desain Interior Universitas Kristen Petra, dalam hal ini adalah informasi tentang Kerja Profesi, perusahaan, pembimbingan sebelum mahasiswa menjalani Kerja Profesi, dan hal lain yang mendukung mahasiswa sebelum menjalani Kerja Profesi. Saran praktikan adalah agar jurusan Desain Interior Universitas Kristen Petra dapat memberikan dukungan lebih besar terhadap mahasiswa sebelum mahasiswa menjalani Kerja Profesi.2. Puridea (PT. Rancang Griya Pesona)Puridea sangat membantu dan menerima mahasiswa untuk menjalani Kerja Profesi di Puridea, saran praktikan kepada Puridea adalah agar memperhatikan mahasiswa yang akan menjalani Kerja Profesi dalam pembelajaran terhadap bahan dan hal-hal lainnya, tidak hanya memberikan proyek dan membiarkan praktikan untuk bekerja.3. Praktikan selanjutnyaSaran praktikan untuk praktikan selanjutnya, di perusahaan Puridea mapun bukan, adalah harus dapat membagi waktu untuk mengerjakan proyek yang diberikan oleh perusahaan dengan baik dan tepat waktu.

DAFTAR REFERENSI

Salim, Drs. Peter, M.A. The Conteporary English-Indonesia Dictionary. 1996. Modern English Press. Jakarta.Endarmoko, Eko. Tesaurus Bahasa Indonesia. 2007. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Balai Pustaka. Jakarta.Pusat Bahasa, Kamus Pelajar. 2004. JakartaHimpunan Desain Interior Indonesia. Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas. 2006. Himpunan Desain Interior Indonesia. Buku Pedoman Perhitungan Besaran Imbalan Jasa Konsultan Desain Interior. 2006. Mary V. Knackstedt, FASID, FIIDA. The Interior Design Business Handbook. 2005. John Wiley & Son, Inc. Canada

Proyek Perancangan Layout Showroom Puridea

Layout alternatif satu proyek perancangan showroom Puridea, beberapa penataan perlu diubah seperti peletakan kitchen set yang kurang maksimal di bagian sudut ruang.

Layout alternatif dua proyek perancangan showroom Puridea, wardrobe bagian antar bedset dan ruang tamu terlalu menutupi.

Layout alternatif tiga proyek perancangan showroom Puridea, bagian reception diterima

Layout alternatif empat proyek perancangan showroom Puridea

Layout akhir proyek perancangan showroom Puridea, lantai mengikuti desain awal, penambahan bedset menjadi 2, karena menurut pemimpin perusahaan, bedset perlu pilihan

Proyek Perancangan Bedset 1

Alternatif proyek bedset 1, baik tapi terlalu biasa, kurang menjual.

Alternatif 2 proyek bedset 1, dibutuhkan pergantian warna karena pasar Bali kurang menyukai warna biru muda

Desain akhir proyek perancangan bedset 1

Proyek Perancangan Bedset 2

Desain akhir proyek perancangan bedset 2, warna coklat dipilih sesuai keinginan pembimbing interior.

Proyek Perancangan Meja Reception Showroom Puridea

Alternatif desain proyek perancangan reception Puridea, tekstur sangat kasar, perhatikan kenyamanan pengunjung

Desain akhir perancangan Reception Puridea

Proyek Pembuatan Denah Publikasi Kartika Plaza Hotel, Bali

Layout putihan (proyek pembuatan denah publikasi Kartika Plaza Hotel, Bali)

Proyek pembuatan denah publikasi Kartika Plaza Hotel, Bali (Ocean Facing dan Ocean Front)

Proyek pembuatan denah publikasi Kartika Plaza Hotel, Bali (Private Garden dan Private Garden Pool view).

Proyek pembuatan denah publikasi Kartika Plaza Hotel, Bali (Presidential Suite)

Proyek Perancangan dan pembuatan Signage Toilet Polda Bali

Proyek perancangan signage toilet dengan Photoshop

Desain akhir dan pembuatan signage, signage ini dibuat oleh senior interior dan di finishing oleh praktikan

Proyek Revisi dan Desain akhir Toilet Polda Bali

Proyek revisi dan desain akhir toilet Polda BaliProyek Perancangan Kantor Best Western Hotels, New Caledonia, France

Perspektif desain akhir perancangan kantor Best Western Hotels, New Caledonia

Perspektif desain akhir perancangan kantor Best Western Hotels, New Caledonia

Proyek Meja Kerja Showroom

Proyek pembuatan meja kerja sebagai pelengkap dari proyek bedset 2

Pengerjaan Mebel di Workshop Puridea

Bersama pak Budi, salah satu tukang yang menangani pemotongan, pemasangan, dan konstruksi

Bersama beberapa tukang yang menangani proses finishing, cat

Proses pengecatan, dan finishing mebel

Proses pengecatan, dan finishing mebel

Foto Bersama rekan-rekan di perusahaan Puridea

Bersama rekan-rekan tukang dan pembimbing interior, pak I Made Darmawan

Bersama beberapa karyawan dan administrasi

Bersama salah satu pemimpin perusahaan, pak Dewa

Foto Pendukung, tempat kerja dan lokasi perusahaan

Meja kerja praktikan selama berada di Puridea

Bengkel dan tempat produksi Puridea

Showroom Puridea yang sedang dalam tahap pengerjaan

Interior showroom Puridea yang sedang dalam tahap pengerjaan

18Universitas Kristen Petra