Bab...2 Ardy Baru

44
 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan Kecemasan sebagai respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal. Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya (Suliswati, dkk, 2005). Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya, keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi dialami secara subyektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Kecemasan berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap suatu yang berbahaya (Stuart & Sundeen, 2002). Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 2002).

Transcript of Bab...2 Ardy Baru

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 1/44

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan sebagai respon emosi tanpa objek yang spesifik

yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara

interpersonal. Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada

sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan

dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya

(Suliswati, dkk, 2005).

Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan

tidak berdaya, keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik.

Kondisi dialami secara subyektif dan dikomunikasikan dalam

hubungan interpersonal. Kecemasan berbeda dengan rasa takut, yang

merupakan penilaian intelektual terhadap suatu yang berbahaya

(Stuart & Sundeen, 2002).

Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan

keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan

atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau

dikenal (Stuart and Sundeens, 2002).

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 2/44

6

Perasaan yang tidak menentu ini pada umumnya tidak

menyenangkan dan menimbulkan atau disertai disertasi perubahan

fisiologis (misal gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat) dan

psikologis (misalnya panik, tegang, bingung, tidak bisa

berkonsentrasi). ( Carpenito, 2000)

Menurut Carpenito (2000) menyebutkan bahwa kecemasan

adalah suatu keadaan di mana individu atau kelompok mengalami

perasaan yang sulit (ketakutan) dan aktivasi sistem saraf otonom

dalam berespons terhadap ketidakjelasan, ancaman yang tidak

spesifik.

Berdasarkan beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan

bahwa kecemasan adalah suatu perasaan subyektif mengenai

ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari

ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa

aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak

menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai

disertasi perubahan fisiologis (misal gemetar, berkeringat, detak

 jantung meningkat) dan psikologis (misal panik, tegang, bingung, tidak

bisa berkonsentrasi).

2. Gejala-gejala yang timbul

Gejala-gejala yang timbul akibat kecemasan adalah (Carpenito, 2000):

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 3/44

7

a. Fisiologis

Beberapa gejala fisiologis yang timbul seperti

peningkatan frekuensi nadi, peningkatan tekanan darah,

peningkatan frekuensi napas, diaforesis, gemetar, palpitasi, diare,

insomnia, kelelahan dan kelemahan, gelisah, mulut kering dan

sebagainya.

b. Emosional

Individu menyatakan bahwa dirinya merasa ketakutan,

tidak berdaya, gugup, kehilangan percaya diri, kehilangan kontrol,

tegang, tidak dapat rileks dan sebagainya.

c. Kognitif

Gejala yang timbul seperti tidak mampu berkonsentrasi,

kurangnya orientasi lingkungan, pelupa, termenung, orientasi pada

masa lampau saat ini dan akan datang, perhatian yang berlebihan

dan sebagainya.

3. Teori Kecemasan

Menurut Stuart dan Sundeen, (2002) ada beberapa teori

yang menjelaskan mengenai kecemasan, antara lain :

a. Teori psikoanalitik,

Kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi

anatra dua elemen kepribadian yaitu id dan superego. Id meewakili

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 4/44

8

dorongan insting dan impuls primitive, sedangkan superego

mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan norma

budaya seseorang. Ego atau aku berfungsi mengahi tuntutan dari

dua elemen yang bertentangan tersebut, dan fungsi kecemasan

adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.

b. Teori interpersonal

Kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap

ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga

berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan

dan kehilangan, yang menimbulkan kerentanan tertentu. Individu

dengan harga diri rendah terutama rentan mengalami kecemasan

yang berat.

c. Teori perilaku

Kecemasan merupakan hasil dari frustasi, yaitu segala

sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Ahli teori perilaku lain menganggap

kecemasan sebagai suatu dorongan yang dipelajari berdasarkan

keinginan dari dalam diri untuk menghindari kepedihan.

d. Teori keluarga

Menunjukkan bahwa gangguan kecemasan biasanya

terjadi dalam keluarga. Gangguan kecemasan juga tumpang tindih

antara gangguan kecemasan dan depresi.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 5/44

9

e. Teori Biologis

Menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor

khusus untuk benzodiazepin, obat-obatan yang meningkatkan

neuroregulator inhibisi asam gama-aminobitirat (GABA), yang

berperan penting dalam biologis yang berhubungan dengan

kecemasan.

4. Penyebab Kecemasan

Menurut Suliswati, dkk. (2005) ada 2 faktor yang

mempengaruhi kecemasan yaitu :

a. Faktor predisposisi yang meliputi :

1. Peristiwa traumatik yang dapat memicu terjadinya kecemasan

berkaitan dengan krisis yang dialami individu baik krisis

perkembangan atau situasional.

2. Konflik emosional yang dialami individu dan tidak terselesaikan

dengan baik. Konflik antara id dan superego atau antara

keinginan dan kenyataan dapat menimbulkan kecemasan pada

individu.

3. Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan

individu berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan

kecemasan.

4. Frustasi akan menimbulkan ketidakberdayaan untuk mengambil

keputusan yang berdampak terhadap ego.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 6/44

10

5. Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena

merupakan ancaman integritas fisik yang dapat mempengaruhi

konsep diri individu.

6. Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani

kecemasan akan mempengaruhi individu dalam berespons

terhadap konflik yang dialami karena mekanisme koping

individu banyak dipelajari dalam keluarga.

7. Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan

mempengaruhi respon individu dalam berespon terhadap konflik

dan mengatasi kecemasannya.

8. Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah

pengobatan yang mengandung benzodiazepin, karena

benzodiapine dapat menekan neurotransmitter gamma amino 

butyric acid  (GABA) yang mengontrol aktivitas neuron di otak

yang bertanggung jawab menghasilkan kecemasan.

b. Faktor presipitasi meliputi :

1) Ancaman terhadap integritas fisik, ketegangan yang

mengancam

integritas fisik meliputi :

a) Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologi

system imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis

normal.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 7/44

11

b) Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus

dan bakteri polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan

nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.

2) Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan

eksternal.

a) Sumber internal, meliputi kesulitan dalam berhubungan

interpersonal di rumah dan di tempat kerja, penyesuaian

terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap

integritas fisik juga dapat mengancam harga diri.

b) Sumber eksternal, meliputi kehilangan orang yang dicintai,

perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan

kelompok, sosial budaya.

5. Rentang Respon Kecemasan

Stuart dan Sundeen (2002) membagi kecemasan menjadi 4

tingkatan yaitu :

a. Kecemasan Ringan

Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan

akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan

persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada.

Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan

pertumbuhan dan kreativitas.

1) Respon Fisiologis

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 8/44

12

Sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala

ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar.

2) Respon Kognitif

Lapang persegi meluas, mampu menerima rangsangan

kompleks, konsentrasi pada masalah dan menyelesaikan

masalah secara efektif.

3) Respon perilaku

Tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan dan suara

kadang-kadang meninggi.

b. Kecemasan sedang

Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun,

individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan

mengesampingkan hal lain.

1) Respon Fisiologis

Sering nafas pendek, nadi ekstra sistolik dan tekanan darah naik,

mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, gelisah.

2) Respon Kognitif

Lapang persepsi menyempit, rangsang luar tidak mampu diterima,

dan berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya.

3) Respon Perilaku

Gerakan tersentak-sentak (meremas tangan), berbicara banyak

dan lebih cepat, dan perasaan tidak nyaman.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 9/44

13

c. Kecemasan Berat

Pada kecemasan berat lahan persepsi menjadi sempit.

Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan

hal-hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan

membutuhkan banyak pengarahan/tuntutan.

1) Respon Fisiologis

Sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringant

dan sakit kepala, penglihatan kabur.

2) Respon Kognitif

Lapang persepsi sangat menyempit dan tidak mampu

menyelesaikan masalah.

3) Respon Prilaku

Perasaan ancaman meningkat, verbalisasi cepat dan blocking.

d. Panik

Pada tingkat ini persepsi sudah terganggu sehingga individu

sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan

apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/tuntunan.

1) Respon Fisiologis

Nafas pendek, rasa tercekik, sakit dada, pucat, hipotensi, dan

rendahnya koordanasi motorik.

2) Respon Kognitif

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 10/44

14

Lapang persepsi terhadap lingkungan mengalami distorsi, tidak

dapat berfikir logis, dan kemampuan mengalami distorsi.

3) Respon Prilaku

Agitasi, mengamuk dan marah, ketakutan, berteriak-teriak,

bocking , presepsi kacau, kecemasan yang timbul dapat

diidentifikasi melalui respon yang dapat berupa respon fisik,

emosional dan kognitif atau intelektual.

6. Proses Adaptasi Kecemasan

Proses adaptasi kecemasan menurut Suliswati, dkk. (2005)

meliputi :

a. Mekanisme koping

1) Strategi pemecahan masalah.

Strategi pemecahan masalah bertujuan untuk

mengatasi atau menanggulangi masalah atau ancaman yang ada

dengan kemampuan realistis. Strategi pemecahan masalah ini

secarah ringkas dpat digunakan dengan metode STOP yaitu

Source, Trial  

and Error , Others , serta Pray and Patient . Source berarti mencari

dan mengidentifikasi apa yang menjadi sumber masalah. Trial 

and   error  mencoba berbagi rencana pemecahan masalah yang

disusun. Bila satu tidak berhasil maka mencoba lagi dengan

metode yang lain. Begitu selanjutnya, others  berarti meminta

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 11/44

15

bantuan orang lain Bila diri sendiri tidak mampu. Sedangkan pray 

and patient yaitu berdoa kepada Tuhan. Hal yang perlu dihindari

adalah adanya rasa keputusasaan yang terhadap kegagalan

yang dialami.

2) Task oriented (berorentasi pada tugas)

a. Dipikirkan untuk memecahkan masalah, konflik, memenuhi

kebutuhan.

b. Realistis memenuhi tuntunan situasi stress.

c. Disadari dan berorentasi pada tindakan.

d. Berupa reaksi melawan (mengatasi rintangan untuk

memuaskan kebutuhan), menarik diri (mengindari sumber

ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara,

tujuan untuk memuaskan kebutuhan).

3) Ego oriented  

Dalam teori ini, ego oriented berguna untuk melindungi

diri dengan perasaan yang tidak adekuat seperti inadequacy  dan

perasaan buruk berupa penggunaan mekanismme pertahanan diri

(defens mechanism ). Jenis mekanisme pertahan diri yaitu,

a) Denial

Menghindar atau menolak untuk melihat kenyataan yang tidak

diinginkan dengan cara mengabaikan dan menolak kenyataan

tersebut.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 12/44

16

b) Proyeksi

Menyalahkan orang lain mengenai ketidakmampuan

pribadinya atas kesalahan yang diperbuatnya. Mekanisme ini

digunakan untuk mengindari celaan atau hukuman yang

mungkin akan ditimpakan pada dirinya.

c) Represi

Menekan ke dalam tidak sadar dan sengaja melupakan

terhadap pikiran, perasaan, dan pengalaman yang

menyakitkan.

d) Regresi

Kemunduran dalam hal tingkah laku yang dilakukan individu

dalam menghadapi stress.

e) Rasionalisasi

Berusahah memberikan memberikan alasan yang masuk akal

terhadap perbuatan yang dilakukanya.

f) Fantasi

Keinginan yang tidak tercapai dipuaskan dengan imajinasi

yang diciptakan sendiri dan merupakan situasi yang berkhyal.

g) Displacement  

Memindahkan perasaan yang tidak menyenangkan diri atau

objek ke orang atau objek lain yang biasannya lebih kurang

berbahaya dari pada semula.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 13/44

17

h) Undoing  

Tindakan atau komunikasi tertentu yang bertujuan

menghapuskan atau meniadakan tindakan sebelumnya.

i) Kompensasi

Menutupi kekurangan dengan meningkatkan kelebihan yang

ada pada dirinya.

7. Penilaian Tingkat Kecemasan

Menurut Maramis M.E (1990) ada tes-tes kecemasan dengan

pertanyaan langsung, mendengarkan cerita penderita serta

mengobservasinya terutama perilaku nonverbalnya. Ini sangat

berguna dalam menentukan adanya kecemasan dan untuk

menetapkan tingkatnya. Adapun salah satu cara penilaian tingkat

kecemasan adalah menggunakan skala tingkat kecemasan Hamilton

(Hawari, 2001) yang terdiri atas 14 item dengan perincian sebagai

berikut :

1. Perasaan cemas, ditandai dengan :

- Cemas (was-was, khawatir)

- Firasat buruk

- Takut akan pikiran sendiri

- Mudah tersinggung

2. Ketegangan ditandai oleh :

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 14/44

18

- Merasa tegang

- Lesu

- Tidak dapat istirahat tenang

- Mudah terkejut

- Mudah menangis

- Gemetar

- Gelisah

- Mudah terkejut

3. Ketakutan ditandai oleh :

- Ketakutan pada gelap

- Ketakutan ditinggal sendiri

- Ketakutan pada orang asing

- Ketakutan pada binatang besar

- Ketakutan pada keramaian lalu lintas

- Ketakutan pada kerumunan orang banyak

4. Gangguan tidur ditandai oleh :

- Sukar masuk tidur

- Terbangun malam hari

- Tidur tidak nyenyak

- Bangun dengan lesu

- Mimpi-mimpi

- Mimpi buruk

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 15/44

19

- Mimpi yang menakutkan

5. Gangguan kecerdasan ditandai oleh :

- Sukar konsentrasi

- Daya ingat buruk

- Daya ingat menurun

6. Perasaan depresi ditandai oleh :

- Kehilangan minat

- Sedih

- Bangun dini hari

- Kurangnya kesenangan pada hobi

- Perasaan berubah-ubah sepanjang hari

7. Gejala somatik ditandai oleh :

- Nyeri pada otot

- Kaku

- Kedutan otot

- Gigi gemeretak

- Suara tidak stabil

8. Gejala sensorik ditandai oleh :

- Tinitus (telinga berdenging)

- Penglihatan kabur

- Muka merah dan pucat

- Merasa lemah

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 16/44

20

- Perasaan ditusuk-tusuk

9. Gejala kardiovaskuler ditandai oleh :

- Takikardia (denyut jantung cepat)

- Berdebar-debar

- Nyeri dada

- Denyut nadi mengeras

- Rasa lemas seperti mau pingsan

- Detak jantung hilang sekejap

10. Gejala pernafasan ditandai oleh :

- Rasa tertekan atau sempit di dada

- Perasaan tercekik

- Merasa nafas pendek/ sesak

- Sering menarik nafas panjang

11. Gejala gastrointestinal (pencernaan) ditandai oleh :

- Sulit menelan

- Mual

- Perut melilit

- Gangguan pencernaan

- Nyeri lambung sebelum atau sesudah makan

- Rasa panas di perut

- Perut terasa kembung atau penuh

- Muntah

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 17/44

21

- Defekasi lembek

- Berat badan menurun

- Konstipasi (sukar buang air besar)

12. Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin) ditandai oleh :

- Sering kencing

- Tidak dapat menahan kencing

- Amenorrhoe (tidak haid)

- Menorrhagia (darah haid berlebihan)

- Masa haid berkepanjangan

- Masa haid amat pendek

- Haid beberapa kali dalam sebulan

- Frigiditas (menjadi dingin)

- Ejakulasi dini

- Ereksi melemah

- Ereksi hilang

- Impotensi

13. Gejala otonom ditandai oleh :

- Mulut kering

- Muka kering

- Mudah berkeringat

- Pusing/sakit kepala

- Kepala terasa berat

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 18/44

22

- Bulu - bulu berdiri

14. Perilaku sewaktu wawancara, ditandai oleh :

- Gelisah (memainkan tangan/jari-jari, meremas-remas tangan,

menarik-narik rambut, menggigit-gigit bibir)

- Tidak tenang (bergerak terus, tidak dapat duduk dengan

tenang)

- Jari gemetar

- Mengerutkan dahi atau kening

- Muka tegang

- Tonus otot meningkat

- Nafas pendek dan cepat

- Muka merah

Cara penilaian :

- Skor 0 : tidak ada gejala sama sekali

- Skor 1 : dari gejala yang ada

- Skor 2 : sampai dengan separuh dari gejala yang ada

- Skor 3 : lebih dari separuh gejala yang ada

- Skor 4 : Semua gejala ada

Penilaian hasil yaitu dengan menjumlahkan nilai skor item 1

sampai dengan 14 dengan ketentuan sebagai berikut :

- Skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 19/44

23

- Skor 14 sampai dengan 20 = kecemasan ringan

- Skor 21 sampai dengan 27 = kecemasan sedang

- Skor 28 sampai dengan 41 = kecemasan berat

- Skor 42 sampai dengan 56 = kecemasan berat sekali

(panik) (Hawari, 2001).

B. Tinjauan umum tentang factor-faktor yang berhubungan dengan

tingkat kecemasan pada pasien hemoptisis.

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu.Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan

perasa.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dan mata

dan telinga. (Notoatmodjo, 2003)

Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit

sangat mempengaruhi perilaku keluarga dalam menyelesaikan

masalah kesehatan keluarganya, dimana keluarga adalah orang

yang paling dekat dengan klien dan merupakan smber perawatan

utama bagi klien. Karena itu pengetahuan memegang peran yang

sangat penting dalam meningkatkan koping keluarga utuk menekan

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 20/44

24

tingkat kecemasannya dalam menghadapi brbagai permasalahan

dalam keluarga. (Wahit Iqbal Mubarok, 2006).

Selanjutnya menurut Notoatmodjo, pengetahuan

mempunyai enam tingkatan, yaitu:

a. Tahu (Know )

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang di

pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik

dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mengidentifikasikan dan menyatakan.

b. Memahami (Compherension )

Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterprestasikan materitersebut secara benar orang

yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan. menyebutkan contoh, menyimpulkan. meramalkan

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application )

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 21/44

25

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang

sebenarnya. Aplikasi disiasi dapat diartikan sebagai aplikasi

atau penggunaan hokum-hukum, rumus, metode prinsip dalam

konteks atau situasi lain. misalnya dapat menggunakan prinsip-

prinsip sekitar pemecahan masalah didalam pemecahan

masalah kesehatan dan kasus yang diberikan.

d. Analisis (Analysis )

Adalah suatu kemampuan untuk menjabat materi atau

suatu objek dalam komponen-komponen tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dan

penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan

membedakan, memisahkan mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis )

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi barn dan

formulasi-formulasi yang ada. misalnya dapat menyusun,

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 22/44

26

merencanakan. menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu

teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation )

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

 justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri. ( Notoatmodjo, 2003).

2. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga didefinisikan oleh Gottlieb (1983)

dalam Zainudin (2002) yaitu informasi verbal, sasaran, bantuan

yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang

yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya atau

yang berupa kehadiran dan hal yang dapat memberikan

keuntungan emosional atau pengaruh pada tingkah laku

penerimaannya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh

dukungan sosial, secara emosional merasa lega diperhatikan,

mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya.

Cobb (2002) mendefinisikan dukungan keluarga sebagai

adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong

orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan keluarga

tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 23/44

27

Dukungan keluarga menurut Kheruddin (2002) keluarga

merupakan satu kesatuan yang menciptakan peran-peran social

bagi suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putrid, saudara laki-

laki dan saudara perempuan. Khaeruddin, (2002)

Berdasarkan jenis-jenis atau dimensi dukungan keluarga,

maka bentuk dukugan keluarga adalah sebagai berikut:

a. Emosional,

Emosional mencakup perasaan , kepedulian,

motivasi, dan perhatian yaitu:

1. Perasaan atau dalam istilah lain di sebut “renjana”

adalh gejalah psikis yang memiliki sifat khas subjektif

yang berhubungan dengan persepsi dan dialami

sebagai rasa senang-tidak senang, gembira tidak

gembira dalam berbagai derajat dan tingkatannya.

(Sunaryo, 2004).

2. Motivasi secara umum artinya mendorong untuk

berbuat atau beraksi. Menurut Nancy Stevenson

(2001), ” Motivasi adalah semua hal verbal, fisik,

psikologis, yang membuat seseorang melakukan

sesuatu sebagai respon. Dan menurut Sarwono, S.S

(2000) “ Motivasi menunjuk pada proses gerakan,

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 24/44

28

termasuk situasi mendorong yang timbul dalam diri

individu, tingkah laku yang timbulkan oleh situasi

tersebut dan tujuan akhir daripada gerakan atau

perbuatan. (sunaryo, 2004).

3. Perhatian merupakan pemusatan dan konsentrasi

energi menilai dalam suatu proses kognitif yang timbul

dari luar akibat suatu rangsangan. Perhatian dapat juga

diartikan sebagai pemusatan tenaga psikis yang tertuju

pada suatu subjek. Perhatian berkaitan dengan

kesadaran (Awareness) dan ingatan (Memori) ( Iyus

Yosep, 2007)

b. Dukungan Informasi (informasi support) 

Keluarga berfungsi sebagai sebuah koletor dan

disse minator (penyebar) informasi tentang dunia,

mencakup memberri nasehat, petunjuk-petunjuk, saran

atau umpan balik. Bentuk dukungan keluarga yang

diberikan oleh keluarga adalah dorongan semangat,

pemberian nasehat atau mengawasi tentang pola makan

sehari-hari dan pengobatan. Dukungan keluarga juga

merupakan perasaan individu yang mendapat perhatian,

disenangi, dihargai dan termasuk bagian dari masyarakat

(Utami, 2003)

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 25/44

29

3. Lamanya Batuk

Batuk adalah merupakan gejala umum stelah infeksi

pernapasan akut. Batuk biasa muncul perlahan-lahan pada

pasien dengan kanker paru, akan tetapi bila pasien telah batuk

selama lebih dari tiga minggu,ini harus di periksakan dahaknya

untuk memastikan bahwa batuknya tidak disebabkan

tuberculosis. Dahak mungkin dapat merupakan lendir bernanah

atau mengandung darah. Pada tuberculosis, darah pada dahak

dapat bervariasi dari sedikit bercak, sampai membentukkan

darah secara tiba-tiba dalam jumlah yang besar. Kadang-kadang

kehilangan darah ini sedemikian besar sehingga pasien dapat

meninggal dengan cepat, pada umumnya disebabkan oleh

asfiksia (sesak total) akibat aspirasi darah. Jika anda melihat

adanya darah pada dahak, anda harus selalu memeriksa dahak

terhadap TB. ( John Crofton. dkk, 2002)

C. Tinjauan Umum Tentang Hemoptisis 

1. Konsep Hemoptisis

Hemoptisis atau batuk darah adalah darah atau dahak

berdarah yang dibatukkan, berasal dari saluran pernafasan bagian

bawah (mulai dari glotis ke arah distal).

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 26/44

30

Hemoptisis atau batuk darah adalah salah satu gejala yang

penting dalam penyakit paru. Pertama karena merupakan bahaya

potensial adanya perdarahan yang gawat, dan kedua karena

hemoptisis hampir selalu disebakan oleh penyakit bronkopulmonal.

Oleh karena itu perlu dibuktikan apakah benar darah itu

berasal dari saluran pernafasan bagian bawah. Dokter harus yakin

benar bahwa darah bukan berasal dari hidung, nasofaring atau gusi.

Juga harus dibuktikan apakah penderita benar-benar batuk darah

dan bukan muntah darah.

Kira-kira 15% dari penderita hemoptisis tidak dapat

ditentukan secara pasti penyebabnya meskipun telah dilakukan

berbagai pemeriksaan. Jadi jika hemoptisis tidak henti-hentinya atau

berulang-ulang, harus dicurigai sebagai penyakit yang serius. Pada

dasarnya hemoptisis akan berhenti sendiri, asal robekan pembuluh

darah tidak luas sehingga penutupan luka cepat terjadi.

2. Pembagian Hemoptisis

Hemoptisis merupakan salah satu bentuk kegawatan paru

yang paling sering terjadi diantara bentuk-bentuk klinis lainnya.

Tingkat kegawatan dari hemoptisis ditentukan oleh tiga faktor :

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 27/44

31

- Terjadinya asfiksia oleh karena terdapatnya bekuan darah

didalam saluran pernafasan. Terjadinya asfiksia ini tidak

tergantung pada jumlah perdarahan yang terjadi, akan tetapi

ditentukan oleh refleks

batuk yang berkurang atau terjadinya efek psikis dimana pasien

takut dengan perdarahan yang terjadi.

- Jumlah darah yang dikeluarkan selama terjadinya hemoptisis

dapat menimbulkan renjatan hipovolemik (hypovolemic shock).

Bila perdarahan yang terjadi cukup banyak, maka hemoptisis

tersebut digolongkan kedalam hemoptisis masif walaupun

terdapat beberapa kriteria, antara lain :

Kriteria Yeoh (1965) menetapkan bahwa hemoptisis masif

terjadi apabila jumlah perdaran yang terjadi adalah sebesar

200 cc/24 jam.

Kriteria Sdeo 91976) menetapkan bahwa hemoptisis masif

terjadi apabila jumlah perdarahan yang terjadi lebih dari 600

cc/24 jam.

Hemoptisis dibedakan berdasarkan :

1. Penyebabnya

a. Hemoptisis idiopatik

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 28/44

32

Yaitu batuk darah yang tidak diketahui penyebabnya. Angka

kejadian sekitar 15% dengan rasio kejadian antara pria :

wanita = 2 : 1. Umur terbanyak yang mengidap penyakit ini

sekitar 30 - 50 tahun. Biasanya berhenti spontan dengan terapi

suportif.

b. Hemoptisis Sekunder

Yaitu perdarahan yang dapat dipastikan penyebabnya.

Penyebabnya dapat dibedakan menjadi :

1) Keradangan

- TB paru

- Bronkitis

- Bronkiektasis

- Abses paru

- Pneumonia khususnya Klebsiella pneumonia

2) Neoplasma

- Karsinoma bronkogenik

- Hemangioma

3) Sebab yang lain

- Hipertensi pulmonal primer

- Hipertensi pulmonal sekunder (mitral

stenosis/regurgitasi, gagal jantung kiri, dan lain-lain)

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 29/44

33

- Arteriovenous malformation

- Trombo-emboli paru, infark paru

- Traumatik

- Idiopathic pulmonary haemosiderosis

- Vaskulitis paru (Granulomatosis Wegener, Sindroma

Good Pasture)

- Amyloidosis

- Diathesis hemoragik

- Penggunaan antikoagulan dan obat-obatan lain.

- Dan lain-lain.

2. Banyaknya darah yang dibatukkan

a. Menurut Pursel

-

Blood streak

- Minimal haemoptoe : 1 - 30 cc

- Mild haemoptoe : 30 - 150 cc

- Moderate haemoptoe : 150 - 500 cc

- Massive haemoptoe : > 600 cc/24 jam

b. Menurut Johnson

- Single haemoptoe

Hanya berupa blood streak dan berlangsung 1 - 2 hari

- Repeated haemoptoe

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 30/44

34

Perdarahan berlangsung lebih dari 7 hari.

-Frank atau Massive haemoptoe

Hanya darah yang dikeluarkan, tanpa dahak dan berjumlah

600 cc atau lebih dalam satu hari.

3. Etiologi Hemoptisis

Penyebab dari batuk darah (hemoptisis) dapat dibagi atas :

1. Infeksi, terutama tuberculosis, abses paru, pneumonia dan

kavera oleh karena jamur dan sebagainya.

2. Kardiovaskular, stenosis mitralis dan aneurisma aorta.

3. Neoplasma, terutama karsinoma bronkogenik dan poliposis

bronkus.

4. Sebab-sebab defek (kerusakan) pada pembekuan darah.

5. Faktor-faktor ekstrahepatik dan abses ameba.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, penyebab batuk darah ada

bermacam-macam. Di Indonesia sendiri, secara garis besar

penyebab terbanyak dari batuk darah adalah :

a. TB paru

b. Karsinoma paru

c. Bronkiektasis

d. Mitral stenosis

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 31/44

35

4. Patogenesis Hemoptisis Pada Beberapa Penyakit

1. Pada Tuberculosis Paru

Darah yang dikeluarkan penderita mungkin berupa garis

atau bercak-bercak darah, gumpalan-gumpalan darah atau darah

segar dalam jumlah yang sangat banyak. Batuk darah

merupakan tanda telah terjadinya ekskavasi dan ulserasi dari

pembuluh darah pada dinding kavitas. Oleh karena itu, proses

tuberkulosis harus cukup lama (biasanya terjadi pada mereka

yang telah menderita penyakit ini antara 9 bulan - 3 tahun), untuk

dapat menimbulkan batuk dengan ekspektorasi.

Yang tersering menyebabkan batuk darah yang kontinyu

dan kadang-kadang masif adalah kavitas yang berdinding tebal,

dimana didalamnya terdapat aneurisma cabang-cabang arteria

pulmonalis (Rasmussen's aneurysm) dengan proses fibrosis

perivaskuler di sekitarnya yang menyebabkan perdarahan sulit

berhenti, karena tidak ada otot sirkuler yang menyebabkan

vasokonstriksi Rasmussen's aneurysm dapat pecah karena batuk

yang keras atau erosi oleh kelenjar getah bening yang

membesar. Adanya batuk darah yang masif pada penderita

dengan kavitas merupakan indikasai untuk tindakan operatif.

2. Pada Neoplasma paru

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 32/44

36

Sekitar 20% penderita karsinoma brokus mengalami

batuk darah. Perdarahan bersumber dari nekrosis tumor,

pecahnya pembuluh darah di daerah tersebut atau tumor tersebut

secara langsung menginvasi pembuluh darah paru (jarang

terjadi).Batuk darah berlangsung lama dengan jumlah yang tidak

banyak kecuali pada adenoma bronkus dimana sering terjadi

batuk darah yang masif.

3. Pada Bronkiektasis

Sekitar 50% dari penderita bronkektasis mengalami batuk

darah yang periodik selama bertahun-tahun. Penyebabnya :

- Mukosa bronkus yang mengalami ektasios dan berdiding

lemah akibat infeksi, bila terkena trauma batuk dapat terjadi

perdarahan.

- Adanya anasomose antara arteria bronkialis dan arteria

pulmonalis mengakibatkan terjadinya aneurisma yang mudah

pecah.

-Pecahnya pembuluh darah dari jaringan granulasi pada

dinding bronkus yang mengalami ektasi.

4. Pada Mitral Stenosis

Pada penderita mitral stenosis dapat terjadi batuk darah, karena :

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 33/44

37

a. Terjadinya peningkatan tekanan arteria pulmonalis yang

mengakibatkan eritrosit masuk ke dalam alveoli.

b. Terjadinya varises pada permukaan bronkus.

3. Tindakan Diagnostik

Tindakan diagnostik dalam hemoptisis darah meliputi

anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, radiologik

dan penunjang lainnya.

1. Anamnesa

Meliputi :

a. Membedakan batuk darah dari muntah darah dan epistaksis.

Hemoptisis Muntah darah Epistaksis

Didahului

batuk keras

dan rasa

panas

ditenggorok

an

Darah dimuntahkan

dengan rasa mual

Darah menetes dari

hidung

Darah

berbuih

Darah bercampur sisa

makanan

Saat batuk, kadang

pelan-pelan keluar

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 34/44

38

bercampur

udara

Darah

berwarna

merah segar

Darah berwarna

kehitaman karena

tercampur asam

lambung

Darah berwarna

merah segar

Darah

bersifat

alkalis

Darah bersifat asam Darah bersifat alkali

Anemi

 jarang

terjadi

Anemi sering terjadi Anemi jarang terjadi

b. Bentuk perdarahan, misal :

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 35/44

39

- Batuk darah dengan sputum purulen menandakan

adanya infeksi di paru (kemungkinan abses paru,

bronkiektasis).

- Batuk darah tanpa dahak yang purulen bisa mengarah ke

kemungkinan tuberkulosis, karsinoma atau infark paru.

- Batuk darah berwarna merah muda bercampur buih,

mengarah pada edema pulmonal.

c. Jumlah darah serta lamanya perdarahan, berulang atau tidak.

d. Sifat batuk dan lamanya.

e. Gejala lainnya yang menyertai (nyeri dada, keringat malam,

penurunan berat badan, dan lain-lain).

f. Anamnesa penyakit paru dan penyakit jantung sebelumnya.

g. Anamnesa rokok dan pekerjaan.

h. Riwayat penggunaan obat antikoagulansia.

1. Pemeriksaan Fisik

a. Sebelum pemeriksaan paru dilakukan sebaiknya didahului

pemeriksaan mulut, gigi, gusi, gigitan lidah serta pemeriksaan

hidung dan tenggorokan.

b. Vital sign dan status haemodinamik.

c. Pemeriksaan fisik lain untuk mencari perkiraan penyebab

batuk darah.

2. Pemeriksaan Penunjang

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 36/44

40

a. Pemeriksaan laboratorium

1) Pemeriksaan darah lengkap, faal haemostasis.

2) Pemeriksaan sputum (bakteriologi, sitologi).

Bahan dapat diambil dari dahak dengan pemeriksaan

bronkoskopi atau dahak langsung

b. Pemeriksaan radiologi

Bertujuan untuk menegakkan diagnosis adanya kelainan pada

paru :

1) Xfoto thorak PA/Lateral

2) CT Scan, dilakukan bila ada dugaan bronkiektasis atau

karsinoma paru.

3) Bronkoskopi

1) Sebaiknya dilakukan sebelum perdarahan berhenti

atau minimal 48 jam sesudah onset perdarahan agar

lebih mudah untuk menemukan sumber perdarahan

dan menentukan lokasi perdarahan.

2) Indikasi bronkoskopi pada batuk darah :

-Bila radiologik tidak ditemukan kelainan.

- Batuk darah yang berulang-ulang.

- Batuk darah masif sebagai tindakan terapeutik.

- Terdapat faktor resiko karsinoma paru.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 37/44

41

c. Bronkografi

Dilakukan bila ada dugaan bronkiektasis, sebab sebagian

penderita sukar terlihat pada pemeriksaan Xfoto thoraks.

d. Angiografi pulmonal

Dilakukan pada batuk masif yang persisten untuk melihat

kelainan pada vaskuler yang mungkin menyebabkan

perdarahan.

3. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan hemoptisis tergantung dari sebab dan

 jumlah dari perdarahan. Pada batuk yang ringan, biasanya tidak

memerlukan perawatan yang khusus dan dapat berhenti sendiri.

Sedangkan batuk darah yang masif memerlukan penanganan yang

segera karena dapat menyebabkan kematian akibat sufokasi

(asfiksia).

Tujuan pokok terapi adalah :

1. Mencegah tersumbatnya saluran napas karena darah yang beku.

2. Mencegah kemungkinan penyebaran infeksi.

3. Menghentikan perdarahan dan pengobatan penyakit dasar.

4. Memperbaiki faal paru.

1. Terapi konservatif  

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 38/44

42

a. Tirah baring atau posisi trendelenburg.

b. Sebaiknya berbaring kesisi yang sakit untuk mencegah

menyebarnya proses dan aspirasi ke paru yang sehat.

c. Menenangkan penderita

d. Batuk secara perlahan untuk mengeluarkan darah dalam

saluran napas sehingga tidak terjadi sufokasi.

e. Bila batuk terlalu keras dan merangsang perdarahan lebih

banyak, berikan obat anti batuk.

f. Oksigen bila ada tanda-tanda hipoksia

g. Infus cairan untuk menjaga kemungkinan atau diberi

transfusi darah bila perlu (bila ada tanda-tanda syok akibat

perdarahan), monitor tekanan darah dan nadi.

h. Antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.

i. Pemberian obat-obat hemostatik jika ada kelainan faal

hemostasis

2. Tindakan yang lebih agresif  

a. Rigid Bronchoscopy, membuka jalan napas dan

penghisapan darah lebih mudah.

b. Fiber Optic Bronchoscopy (FOB) untuk menghisap darah

dan mencari lokasi perdarahan

c. Pemasangan endotracheal tamponade

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 39/44

43

d. Terapi kolaps, kadang dapat membantu menghentikan

perdarahan yaitu dengan cara :

1) Pneumothoraks artifisial pada sisi yang sakit.

2) Operasi frenikus.

3) Pneumoperitoneum.

4) Embolisasi artifisial dengan menyuntikkan gel foam

melalui kateterisasi pada arteria bronkialis untuk

menghentikan perdarahan.

5) Reseksi paru : segmentektomi, lobektomi atau

pneumoktomi menjadi pilihan terakhir jika cara

konservatif sudah tidak mungkin dilakukan.

Dapat dilakukan pada :

- Bronkiektasis yang terlokalir

- Kavitas pada paru

- Abses paru

- Neoplasma yang dapat dioperasi

6) Bronhoscopic laser therapi, menggunakan therapi

laser untuk mengandung tumor dan lesi serta

memperluas jalan napas.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 40/44

44

5. Komplikasi Hemoptisis

1. Penyumbatan trakea dan saluran napas sehingga timbul

sufokasi yang sering fatal. Penderita tidak tampak anemis tapi

nampak sianosis. Hal ini sering terjadi pada batuk darah masif.

2. Pneumonia aspirasi karena darah terhisap ke bagian paru yang

sehat.

3. Paru bagian distal kolaps dan terjadi atelektasis karena saluran

napas tersumbat.

4. Bila perdarahan terjadi banyak, terjadi hipovolemia. Anemia

timbul bila perdarahan terjadi dalam waktu yang lama.

6. Prognosis

1. Pada hemoptisis idiopatik prognosis baik kecuali penderita

mengalami batuk darah yang rekuren.

2. Pada hemoptisis sekunder, prognosa tergantung :

a. Tingkatan batuk darah : single haemoptoe lebih baik dari

repeated haemoptoe

b. Macam penyakit dasar yang menyebabkan batuk darah :

pada karsinoma bronkogenik, prognosa lebih jelek.

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 41/44

45

C. Kerangka konsep

Independen Dependen

Keterangan:

: yang di teliti

: yang tidak diteliti

D. Hipotesis Penelitian 

Hipotesis Alternatif/ Hi

1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada

pasien hemoptisis.

Kecemasan pada Pasien

HemoptisisLamanya Batuk

Dukungan Keluarga

Pengetahuan

Umur

Pendidikan

pekerjaaan

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 42/44

46

2. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan

pada pasien hemoptisis.

3. Ada hubungan antara lamanya batuk dengan tingkat kecemasan

pada pasien hemoptisis.

E. Definisi Operasional

1. Tingkat Kecemasan

Tingkat kecemasan dalam penelitian ini adalah merupaka suatu

respon yang beragam terhadap suatu situasi yang mengancam/ 

hemoptisis yang di ukur dengan skala tingkat kecemasan. Hamilton

Rating Scala For Anxiety (HRS-A).

Criteria objektif

Cemas ringan : jika responden mendapat nilai 14-20 dari 14

gejala

Cemas sedang : jika responden mendapat nilai 21-27 dari 14

gejala

Cemas berat : jika responden mendapat nilai 28-41 dari 14

gejala

Cemas panik : jika responden mendapat nilai 42-56 dari 14

gejala

2. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 43/44

47

tertentu.pengetahuan adalah kemampuan pasien untuk memahami

dan mengerti tentang tingkat kecemasan dan merupakan hasil dari

tahu.

Baik : Jika mampu memberikan jawaban benar ≥ 60% 

Kurang : Jika mampu memberikan jawaban benar < 60%

3. Dukungan keluarga

Dukungan keluarga adalah peran serta keluarga untuk

membantu memberikan kenyamanan, perhatian,penghargaan, atau

menolong dengan sikap menerima kondisinya.

Baik : Apabila keluarga memperhatikan penderita,menciptakan

suasana dalam rumah yang nyaman dan bersama-sama

penderita keunit pelayanan kesehatan apabila habis obat,

dengan skor ≥ 7,5 

Kurang : apabila keluarga tidak peduli dengan penderita dan

membiarkan penderita mengurus dirinya sendiri, dengan

skor < 7,5

4. Lamanya Batuk

Lamanya batuk adalah batuk yang lebih dari tiga minggu

disertai dahak dan bercampur darah serta tidak sembuh setelah

diobati dengan obat antibiotik.

Lama : Apabila penderita menjawab tidak pernah sembuh dari

batuk- batuknya, dengan skor ≥ 7,5 

5/16/2018 Bab...2 Ardy Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab2-ardy-baru 44/44

48

Tidak Lama : Apabila penderita menjawab batuk tidak lebih dari tiga

minggu, dengan skor < 7,5