Laporan Residen Baru Paling Baru-2
Transcript of Laporan Residen Baru Paling Baru-2
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
1/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
1
Pengertian kualitas pelayanan keperawatan
ntuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas, banyak hal
yang perlu dipahami, salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai
peranan yang amat penting adalah tentang apa yang dimaksud dengan
kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh banyak institusi
kesehatan hampir selalu dapat memuaskan pasien, maka dari itu sering
disebut sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu definisi
menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan biasanya mengacu
pada kemampuan rumah sakit, memberi pelayanan yang sesuai dengan
standar profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya. Menurut
Azwar (1996) kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa
puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin
baik pula kualitas pelayanan kesehatan.
Dalam menyelenggarakan upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan
dirumah sakit tidak terlepas dari profesi keperawatan yang berperan
penting. Berdasarkan standar tentang evaluasi dan pengendalian kualitas
dijelaskan bahwa pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan
keperawatan yang berkualitas tinggi dengan terus menerus melibatkan diri
dalam program pengendalian kualitas di rumah sakit.
Menurut Wiedenback (dalam Lumenta, 1989) perawat adalah seseorang
yang mempunyai profesi berdasarkan pengetahuan ilmiah, ketrampilan
serta sikap kerja yang dilandasi oleh rasa tanggung jawab dan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
2/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
2
pengabdian. Sedangkan menurut Karsinah (dalam Wirawan, 1998)
perawat adalah salah satu unsur vital dalam rumah sakit, perawat, dokter,
dan pasien merupakan satu kesatuan yang paling membutuhkan dan tidak
dapat dipisahkan. Tanpa perawat tugas dokter akan semakin berat dalam
menangani pasien. Tanpa perawat, kesejahteraan pasien juga terabaikan
karena perawat adalah penjalin kontak pertama dan terlama dengan
pasien mengingat pelayanan keperawatan berlangsung terus menerus
selama 24 jam sehari.
Departemen kesehatan mendefinisikan perawat adalah seseorang yang
memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dimana pelayanan
tersebut berbentuk pelayanan biologis, psikologis sosial, spiritual yang
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan
keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan serta kurangnya pengertian pasien akan
kemampuan melaksanakan kegiatan secara mandiri. Kegiatan itu
dilakukan dalam usaha mencapai peningkatan kesehatan dengan
penekanan pada upaya pelayanan kesehatan yang memungkinkan setiap
individu mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif (Aditama, 2002).
Dari batasan-batasan mengenai pengertian tersebut diatas, maka dapat
disimpulkan pengertian kualitas pelayanan keperawatan adalah sikap
profesional perawat yang memberikan perasaan nyaman, terlindungi pada
diri setiap pasien yang sedang menjalani proses penyembuhan dimana
sikap ini merupakan kompensasi sebagai pemberi layanan dan
diharapkan menimbulkan perasaan puas pada diri pasien.
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
3/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
3
2. Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan
Menurut Parasuraman (dalam Tjiptono, 1997) aspek-aspek mutu atau
kualitas pelayanan adalah :
a. Keandalan (reliability)
Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,
akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan.
Keseluruhan ini berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan
dalam kaitannya dengan waktu.
b. Ketanggapan (responsiveness)
Yaitu keinginan para pegawai atau karyawan membantu konsumen dan
memberikan pelayanan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan
konsumen, cepat memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan.
c. Jaminan (assurance)
Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko, keragu-
raguan, memiliki kompetensi, percaya diri dan menimbulkan keyakinan
kebenaran (obyektif).
d. Empati atau kepedulian (emphaty)
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik
dan memahami kebutuhan konsumen yang terwujud dalam penuh
perhatian terhadap setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah
dan menarik, memahami aspirasi konsumen, berkomunikasi yang baik
dan benar serta bersikap dengan penuh simpati.
e. Bukti langsung atau berujud (tangibles)
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
4/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
4
Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan
baik teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan karyawan
atau peralatannya dan alat komunikasi.
Sedangkan menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah menetapkan
bahwa pelayanan perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat
dalam memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan aspek-aspek
dasar perawatan. Aspek dasar tersebut meliputi aspek penerimaan,
perhatian, tanggung jawab, komuniksi dan kerjasama. Selanjutnya
masing-masing aspek dijelaskan sebagai berikut:
a. Aspek penerimaan
spek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu
tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat
terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan,
pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi
utuh. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat
harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas.
b. Aspek perhatian
spek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia
memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela
tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap
setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan
ketakutan pasien.
. Aspek komunikasi
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
5/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
5
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi
yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang
saling berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan
yang baik dengan keluarga pasien.
d. Aspek kerjasama
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama
yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
e. Aspek tanggung jawab
spek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta
tepat dalam bertindak.
Joewono (2003) menyebutkan adanya delapan aspek yang perlu
diperhatikan dalam pelayanan yaitu :
a. Kepedulian, seberapa jauh perusahaan memperhatikan emosi atau
perasaan konsumen.
b. Lingkungan fisik, aspek ini menunjukkan tingkat kebersihan dari
lingkungan yang akan dinikmati konsumen, ketika mereka menggunakan
produk.
c. Cepat tanggap, aspek yang menunjukkan kecepatan perusahaan dalam
menanggapi kebutuhan konsumen.
d. Kemudahan bertransaksi, seberapa mudah konsumen melakukan
transaksi dengan pemberi servis.
e. Kemudahan memperoleh informasi, seberapa besar perhatian
perusahaan untuk menyajikan informasi siap saji.
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
6/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
6
f. Kemudahan mengakses, seberapa mudah konsumen dapat mengakses
penyedia servis pada saat konsumen memerlukannya.
g. Prosedur, seberapa baik prosedur yang harus dijalankan oleh
konsumen saat berurusan dengan perusahaan.
h. Harga, aspek yang menentukan nilai pengalaman servis yang
dirasakan oleh konsumen saat berinteraksi dengan perusahaan.
Sedangkan Soegiarto (1999) menyebutkan lima aspek yang harus dimiliki
Industri jasa pelayanan, yaitu :
. Cepat, waktu yang digunakan dalam melayani tamu minimal sama
dengan batas waktu standar. Merupakan batas waktu kunjung dirumah
sakit yang sudah ditentukan waktunya.
. Tepat, kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin
kepuasan konsumen. Bagaimana perawat dalam memberikan pelayanan
kepada pasien yaitu tepat memberikan bantuan dengan keluhan-keluhan
dari pasien.
. Aman, rasa aman meliputi aman secara fisik dan psikis selama
pengkonsumsian suatu poduk atau. Dalam memberikan pelayanan jasa
yaitu memperhatikan keamanan pasien dan memberikan keyakinan dan
kepercayaan kepada pasien sehingga memberikan rasa aman kepada
pasien.
. Ramah tamah, menghargai dan menghormati konsumen, bahkan pada
saat pelanggan menyampaikan keluhan. Perawat selalu ramah dalam
menerima keluhan tanpa emosi yang tinggi sehingga pasien akan merasa
senang dan menyukai pelayanan dari perawat.
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
7/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
7
. Nyaman, rasa nyaman timbul jika seseorang merasa diterima apa
adanya. Pasien yang membutuhkan kenyaman baik dari ruang rawat inap
maupun situasi dan kondisi yang nyaman sehingga pasien akan
merasakan kenyamanan dalam proses penyembuhannya.
erdasarkan pandangan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut : (a)
penerimaan meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu
tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat
terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan,
pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi
utuh. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat
harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas. (b)
perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia
memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela
tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap
setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan
ketakutan pasien. (c) komunikasi, meliputi sikap perawat yang harus bisa
melakukan komunikasi yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien.
Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien dengan
perawat, dan adanya hubungan yang baik dengan keluarga pasien.(d)
kerjasama, meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan
kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga pasien. (e) tanggung
jawab, meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
8/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
8
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta
tepat dalam bertindak.
ualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit tergantung pada
kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan
keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung
kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan
sistem suatu rumah sakit. Pelayanan rumah sakit setidaknya terbagi
menjadi dua bagian besar yaitu pelayanan medis dan pelayanan yang
bersifat non-medis, sebagai contoh pelayanan medis dapat terdiri dari
pemberian obat, pemberian makanan, asuhan keperawatan, diagnosa
medis, dan lain-lain. Adapun pelayanan yang bersifat non medis seperti
proses penerimaan, proses pembayaran, sampai proses administrasi yang
terkait dengan klien yang dirawat merupakan bentuk pelayanan yang tidak
kalah pentingnya
Depkes, R.I., Standar Pelayanan Rumah Sakit, Kesehatan, Editor. 1999
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada era globalisasi dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi begitu pesat didukung oleh adanya jalur komunikasi yang canggih
sehingga mempercepat penyebarluasan informasi global. Arus informasi
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
9/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
9
tersebut sangat berpengaruh pada peningkatan pengetahuan masyarakat dan
menyebabkan pola pikir yang kritis dalam memandang segala hal dan
mengharapkan suatu perubahan yang lebih baik. Untuk itu dalam bidang
pelayanan kesehatan khususnya bidang keperawatan mengalami perubahan
yang signifikan untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang bermutu dan
professional melalui Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP),
sebagai bagian dari tuntutan perkembangan masyarakat pengguna jasa
pelayanan kesehatan.
Sekarang ini masih banyak pelayanan keperawatan yang diberikan
belum optimal dan profesional, dimana asuhan keperawatan yang diberikan
kepada klien belum komprehensif, terpilah-pilah dan berorientasi pada tugas
bukan berorientasi kepada kebutuhan klien yaitu pasien, keluarga dan
masyarakat terhadap pelayanan keperawatan (Nurachma : 2005). Keberhasilan
suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat ditentukan oleh pemilihan
metode pemberian asuhan keperawatan profesional. Dengan semakin
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan
tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka metode sistem
pemberian asuhan keperawatan harus efektif dan efisien (Nursalam :2011).
Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem
pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah pasti punya kepentingan untuk
menjaga mutu pelayanan, terlebih lagi pelayanan keperawatan sering dijadikan
tolok ukur citra sebuah rumah sakit di mata masyarakat, sehingga menuntut
adanya profesionalisme perawat pelaksana maupun perawat pengelola dalam
memberikan dan mengatur kegiatan asuhan keperawatan kepada pasien.
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
10/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
10
Kontribusi yang optimal dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas akan terwujud apabila sistem pemberian asuhan keperawatan yang
digunakan mendukung terjadinya praktik keperawatan profesional dan
berpedoman pada standar yang telah ditetapkan serta dikelola oleh manajer
dengan kemampuan dan ketrampilan yang memadai. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Sitorus (2000) menunjukkan bahwa gambaran mutu
pelayanan keperawatan di berbagai rumah sakit pemerintah di Indonesia
belum memuaskan, dan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
rendahnya mutu asuhan keperawatan, jika ditinjau dari aspek struktur dan
proses (sistem) pemberian asuhan keperawatan. Sistem pemberian asuhan
keperawatan (care delivery system) merupakan metode yang digunakan dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada klien (Sitorus :2006).
Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan
profesional adalah penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan melalui
pengembangan model praktik keperawatan yang ilmiah yang disebut dengan
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP). Model ini sangat
menekankan pada kualitas kinerja tenaga keperawatan yang berfokus pada
profesionalisme keperawatan antara lain melalui penetapan dan fungsi setiap
jenjang tenaga keperawatan, sistem pengambilan keputusan, sistem penugasan
dan sistem penghargaan yang memadai (Sitorus :2006).
Rumah Sakit Umum Batara Guru Belopa adalah rumah sakit tipe C
milik pemerintah kabupaten Luwu dengan kapasitas tempat tidur 109 buah
dan 233 karyawan. Meskipun kabupaten Luwu merupakan kabupaten induk
setelah pemekaran menjadi 4 (empat) kabupaten/kota tetapi rumah sakit ini
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
11/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
11
yang memiliki usia paling muda dikawasan Luwu Raya, baru mulai
didayagunakan pada tahun 2005 dan saat ini terus melakukan pembenahan
sarana dan prasarana untuk mendukung pencapaian visinya (SDM & Rekam
Medik, RSUD Batara Guru Belopa : Maret 2012).
Sejak tahun 2007 secara bertahap RSUD Batara Guru Belopa
Kabupaten Luwu telah melakukan upaya-upaya menerapkan Model Praktik
Keperawatan Profesional dengan metode penugasan tim-modifikasi diruang
rawat inap adalah namun belum berjalan optimal. Dalam pengembangan
Model Praktik Keperawatan Profesional peran dan fungsi kepala ruang
merupakan hal yang sangat penting, sehingga kompetensi kepemimpinan dan
manajemen mutlak dibutuhkan, karena kemampuan manajerial kepala ruang
akan diuji untuk menentukan sistem pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien yang merupakan cerminan pelaksanaan praktik keperawatan
profesional. Hasil wawancara dengan kepala seksi pembinaan dan
pengendalian keperawatan diperoleh informasi bahwa sejak pengembangan
MPKP belum pernah dilakukan pelatihan dan tidak adanya pedoman
penerapan MPKP menyebabkan tim yang dibentuk belum memahami tugas
dan tanggungjawabnya serta mekanisme pengorganisasian di ruang MPKP.
Hasil observasi selama melakukan residensi penerapan prinsip-prinsip dasar
dalam MPKP juga belum berjalan sebagai mana mestinya, seperti belum
dilakukan penerimaan pasien baru, predan post conference, case confrence,
belum ada alokasi pasien yang menjadi tanggungjawab tim, kegiatan operan
belum terstruktur dan belum nampak adanya perbedaan aktifitas pelayanan
antara ketua tim dengan anggota tim.
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
12/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
12
Secara umum kinerja RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu
menggambarkan masih memerlukan pembenahan secara serius khususnya
mutu pelayanan keperawatan. Hasil survey kepuasan pasien/ keluarga
menunjukan dari sebanyak 57 pasien ternyata prosentase pasien yang
menyatakan puas terhadap pelayanan keperawatan masih sangat rendah yaitu
54 %, angka tersebut masih di bawah standar mutu yang ditetapkan oleh
manajemen Rumah Sakit yaitu sebesar 80%. Jika dilihat dari indikator mutu
pelayanan secara umum yaitu pencapai BOR (Bed Occupancy Rate) tahun
2010 sebesar 66,2 % dan tahun 2011 sebesar 45,3 % terjadi penurunan 23,9
%. Nilai rata-rata lama perawatan pasien di rumah sakit ALOS (Avarage
Length of Stay) pada tahun 2010 mencapai 8,53 hari (di luar target standar),
pada tahun 2011 mencapai 3 hari (sesuai standar). Begitupun angka
pencapaian TOI (Turn Over Interval) yaitu lama rata-rata tempat tidur tidak
terisi, pada tahun 2010 sebesar 23,76 hari (tidak memenuhi target standar),
pada tahun 2011 mencapai angka 4 hari (tidak memenuhi target standar). Jika
diamati dari angka pencapaian BTO (Bed Turn Over) yaitu keluar masuknya
pasien perawatan baik hidup/ mati per tempat tidur, pada tahun 2011 sebesar
45,2 (tidak memenuhi target standar) artinya intensitas keluar masuk pasien
RSUD Batara Guru Belopa tergolong rendah. Jumlah pasien meninggal 48
jam Net Death Rate (NDR) pada tahun 2010 sebesar 2,47 terjadi penurunan
pada tahun 2011 menjadi 0,005 sedangkan jumlah pasien meninggal
seluruhnya Gross Death Rate (GDR) pada tahun 2010 sebesar 16,71
mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 0,015 (SDM & Rekam
Medik, RSUD Batara Guru Belopa : Maret 2012).
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
13/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
13
Dari kondisi-kondisi diatas jelas bahwa RSUD Batara Guru Belopa
merupakan tempat belajar yang baik dalam program akademik residensi
mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin jurusan Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan. Kegiatan residensi ditujukan untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa dalam mengaplikasikan teori dan konsep kepemimpinan dan
manajemen keperawatan dalam membantu rumah sakit untuk menyelesaikan
masalah melalui upaya mengidentifikasi permasalahan pelayanan keperawatan
dengan pendekatan Problem Solving for Better Nursing Service (PSBNS)dan
diharapkan mampu berperan sebagai change agentdengan menerapkan suatu
teori berubah.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah menyelesaikan kegiatan residensi, mahasiswa mampu
menerapkan konsep dan prinsip kepemimpinan dan manajemen
keperawatan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah
sakit khususnya manajemen pelayanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang
terkait dengan manajemen keperawatan berdasarkan analisis situasi
nyata di RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu.
b. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan
bersama pihak RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu.
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
14/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
14
c. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan
penyelesaian masalah yang telah ditetapkan.
d. Mengusulkan dan menetapkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan
penyelesaian masalah yang bersifat teknis operasional bagi RSUD
Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu.
e. Menyusun perencanaan pemecahan masalah dengan melibatkan pihak
RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu.
f. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaiaan
masalah yang disepakati bersama staf di unit pelayanan keperawatan di
RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu.
g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil
dan dampak pada manajemen keperawatan.
h. Merencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai untuk
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan
unit terkait di RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu.
C. Implikasi
1. Bagi program studi Magister Ilmu Keperawatan peminatan Kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin, manfaat residensi adalah peningkatan kualitas proses belajar
mengajar yang melibatkan mahasiswa secara aktif dalam kegiatan
administrasi dan manajemen secara nyata di rumah sakit.
2. Bagi Rumah Batara Guru Belopa, diharapkan dapat membantu rumah sakit
untuk menyelesaikan masalah yang bersifat teknis operasional yaitu
pembuatan instrument penerapan model praktik keperawatan profesional,
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
15/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
15
sehingga diharapkan dapat membantu rumah sakit untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan diantaranya mutu pelayanan keperawatan.
3. Bagi mahasiswa program studi Magister Ilmu keperawatan, kegiatan
residensi dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman dalam
mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan secara nyata
di rumah sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan dalam keperawatan
Kepemimpinan merupakan gaya memimpin yang dapat menghasilkan
keluaran melalui pengaturan kinerja orang lain. Pemimpin harus mampu
memastikan bahwa bawahan melaksanakan pekerjaannya berdasarkan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
16/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
16
keterampilan yang dimiliki dan komitmen terhadap pekerjaan untuk
menghasilkan keluaran yang terbaik. Oleh karena itu, kepemimpinan timbul
sebagai hasil sinergis berbagai keterampilan mulai dari administratif
(perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan), keterampilan
teknis (pengelolaan, pemasaran, dan teknis prosedural), dan keterampilan
interpersonal (Nurahmah : 2005).
Robbins menyatakan kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi kelompok dalam mencapai tujuan, yang dapat bersumber dari
formal seperti posisi atau kedudukan dalam suatu organisasi dan terdapat
enam ciri yang terlihat dari seorang pemimpin yaitu : 1) ambisi dan energi, 2)
hasrat untuk memimpin, 3) kejujuran dan integritas, 4) kepercayaan diri, 5)
kecerdasan, dan 6) pengetahuan yang relevan dengan tugas pekerjaannya
(Robbins : 2001).
Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kemampuan dan
keterampilan seorang manajer keperawatan dalam mempengaruhi perawat lain
dibawah pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam
memberikan pelayanan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai.
Pemberian pelayanan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang komplek
dan melibatkan berbagai individu.
Kepemimpinan dalam keperawatan dapat ditumbuhkan lebih optimal,
selain dengan menguasai keterampilan di atas tetapi juga apabila seorang
manajer keperawatan mampu memperlihatkan keterampilan dalam
menghadapi orang lain dengan efektif. Keterampilan tersebut yaitu : 1)
kepiawaian dalam menggunakan posisi, 2) kemampuan dalam memecahkan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
17/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
17
masalah secara efektif, 3) ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan
keputusan, 4) mampu menjadi media dalam penyelesaian konflik kinerja, dan
5) mempunyai keterampilan dalam komunikasi dan advokasi (Gillies : 1996).
Pada hakekatnya pengertian kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain. Dengan kata lain kepemimpinan dapat diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk
menggerakkan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian dan senang
hati bersedia mengikuti kehendak pemimpin tersebut. Kepemimpinan
manajerial ditandai dengan sifat manajerial dan keterampilan manajerial yang
mengarah ke pemberdayaan. Pembuatan keputusan pemimpian dalam sebuah
organisasi tergantung pada gaya kepemimpinan.
Ada 4 gaya kepemimpin menurut Malayu S.P Hasibuan yaitu :
1. Kepemimpinan otoriter
Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang
mutlak pada pimpinan. Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya
ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk
memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Kepemimpinan partisipatif
Kepemimipinan Partisipatif adalah apabila kepemimpinan dilakukan
dengan cara persuasif, menciptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan
loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan
agar merasa ikut memiliki perusahaan. Pengambilan keputusan tetap
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
18/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
18
dilakukan pada pemimpin dengan mempertimbangkan saran atau ide yang
diberikan bawahannya.
3. Kepemimpinan delegatif
Kepemimpinan delegatif apabila seseorang pemimpin
mendelegasikan ewenang kepada bawahannya secara lengkap, dengan
demikian bawahan dapat mengambil keutusan dan kebijaksanaan dengan
bebas atau leluasa dalam melaksanankan pekerjaannya, sepenuhnya
diserahkan kepada bawahannya.
4. Kepemimpinan situasional
Teori kepemimpinan situasional adalah suatu pendekatan terhadap
kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya
sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya
kepemimpinan tertentu. Pemikiran dasarnya adalah seorang pemimpin
yang efekif harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan terhadap
perbedaan- perbedaan diantara bawahan dan situasi (Hasibuan : 2005).
Agar tujuan keperawatan tercapai diperlukan kegiatan dalam
menerapkan keterampilan kepemimpinan (Nurahmah : 2005). Kegiatan
tersebut meliputi : 1) perencanaan dan pengorganisasian, manajer keperawatan
dituntut untuk mampu membuat rencana kegiatan keperawatan baik yang
bersifat teknik atau non teknik keperawatan, 2) penugasan dan pengarahan,
manajer keperawatan bertanggung jawab dalam hal ketepatan dan kebenaran
pelaksaan proses pelayanan keperawatan pasien, 3) pemberian bimbingan,
manajer keperwatan mampu menjadi media konsultasi dan fasilitator
pelaksanaan proses pelayanan keperawatan, 4) mendorong kerjasama dan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
19/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
19
partisipasi, manajer keperawatan dituntut agar dapat membangun kinerja
dalam tim 5) koordinasi, diperlukan sebagai sarana konsolidasi proses
pelayanan keperawatan yang dilaksanakan, 6) evaluasi penampilan kerja,
manajer keperawatan perlu melakukan penilaian terhadap efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi bawahannya (Monica :1998).
Kepemimpinan yang efektif didasarkan pada pemikiran yang metodis,
yang pertama-tama di ambil dari teori (apa yang terbukti efektif melalui
sejumlah besar penelitian) dan kemudian intuisi (apa yang terbukti efektif
melalui penelitian tentang pengalaman diri) (Monica : 1998). Penggunaan
metode ilmiah dalam manajemen adalah untuk membantu pemimpin dalam
mengkaji beberapa kebutuhan dari sistem lain dan dalam memilih prioritas,
mengidentifikasi elemen orang dan situasi yang penting dalam mengemban
tujuan-tujuan khusus, mengkaji secara kritis kekuatan dari orang-orang
tersebut dan mengembangkan strategi yang melibatkan kekuatan-kekuatan
tersebut dalam pekerjaan (Monica :1998).
Tujuan prioritas dari seorang pemimpin adalah mencapai tujuan-tujuan
dengan cara mengaktivasi sebuah sistem. Segala sesuatu yang dilakukan oleh
pemimpin untuk mencapai tujuan harus didasarkan pada strategi yang
memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, untuk itulah digunakan metode
ilmiah sebagai metode penyelesaian masalah (Monica : 1998). Metode
penyelesaian masalah terdiri dari :
1. Pengenalan masalah
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
20/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
20
Suatu masalah diidentifikasi melalui perbedaan antar apa yang
sedang terjadi secara nyata (actual) dalam suatu situasi dan apa yang
seseorang inginkan untuk terjadi (optimal) (Monica : 1998).
2. Defenisi masalah
Setelah suatu situasi dikaji untuk menentukan area prioritas
kebutuhan, untuk mengidentifikasi apakah kelompoknya sejalan dengan
kebutuhan ini (actual), dan untuk mengidentifikasi apakah keinginan
seseorang relatif sesuai dengan kebutuhan ini (optimal), maka kemudian
dapat ditetapkan suatu masalah (Monica :1998).
3. Analisa masalah
Setelah masalah diidentifikasi, maka masalah haruslah di analisa.
Analisis akan menghasilkan tiga tujuan: 1) mengapa masalah terjadi; 2)
menganalisa kemampuan kelompok untuk mencapai tujuan (tingkat
kematangan); 3) menspesifikasi perilaku kepemimpinan yang tepat, yang
diindikasikan oleh tingkat kematangan kelompok, yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi kebutuhan kelompok untuk mencapai tujuan. Keputusan
perilaku kepemimpinan yang tepat akan didasarkan pada apa yang bisa
berhasil menurut penelitian (Monica : 1998).
B. Pilar-Pilar Nilai Professional Pelayanan Keperawatan
1. Pilar I : Manajemen keperawatan (managementapproach)
a. Pengertian
Manajemen adalah proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain (Gillies :1996). Swanburg (2000) mendefinisikan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
21/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
21
manajemen sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelayanan keperawatan
adalah pelayanan yang dilakukan oleh banyak orang sehingga perlu
menerapkan manajemen yaitu dalam bentuk manajemen keperawatan.
Manajemen keperawatan merupakan koordinasi dan integrasi sumber-
sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk
mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan. Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi
oleh bagaimana manajer keperawatan melaksanakan peran dan
fungsinya.
Menurut Gillies (1996) proses manajemen adalah merupakan
rangkaian kegiatan input, proses, dan output. Marquis & Huston
(2010) menyatakan proses manajemen dibagi lima tahap yaitu
planning, organizing, staffing, directing, controling yang merupakan
satu siklus yang saling berkaitan satu sama lain. Manajemen
keperawatan adalah keyakinan yang dimiliki oleh tim keperawatan
yang bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas
melalui pembagian kerja, koordinasi dan evaluasi. Manajemen
keperawatan terdiri dari manajemen operasional dan manajemen
asuhan keperawatan.
Model praktek keperawatan mensyaratkan pendekatan manajemen
(management approach) sebagai pilar praktek profesional yang
pertama. Oleh karena itu proses manajemen harus dilaksanakan dengan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
22/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
22
disiplin untuk menjamin pelayanan yang diberikan kepada pasien atau
keluarga merupakan praktek yang professional. Dalam manajemen
asuhan keperawatan ada tiga komponen penting yaitu manajemen
sumber daya manusia dengan menggunakan sistem pengorganisasian
pekerjaan perawat, sistem klasifikasi kebutuhan klien dan metode
proses keperawatan.
b. Fungsi-fungsi manajemen
1) Perencanaan kegiatan keperawatan
Fungsi perencanaan pelayanan dan asuhan keperawatan di
ruang rawat inap yang dilaksanakan oleh kepala ruang sebagai
pemikiran atau konsep-konsep tindakan tertulis seorang manajer.
Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran,
kebijaksanaan, dan peraturan peraturan : membuat perencanaan
jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan
tujuan, organisasi, menetapkan biayabiaya untuk setiap kegiatan
serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan.
Sebelum melakukan perencanaan terlebih dahulu dianalisa
dan dikaji sistem, strategi organisasi dan tujuan organisasi, sumber-
sumber organisasi, kemampuan yang ada, aktifitas spesifik dan
prioritasnya. Perencanaan diartikan sebagai rincian kegiatan
tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana kegiatan
dilaksanakan dan dimana kegiatan itu berlangsung (Nursalam :
2011)
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
23/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
23
Kegiatan perencanaan dalam praktek keperawatan
profesional merupakan upaya meningkatkan profesionalisme dalam
pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan bukan saja dapat
dipertahankan tapi bisa terus meningkat sampai tercapai derajat
kepuasan tertinggi bagi penerima jasa pelayanan keperawatan dan
pelaksana pelayanan itu sendiri. Dengan demikian sangat
dibutuhkan perencanaan yang profesional juga.
Jenis-jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka panjang,
rencana jangka menengah dan rencana jangka pendek. Perencanaan
jangka panjang disebut juga perencanaan strategis yang disusun
untuk 3 sampai 10 tahun. Perencanaan jangka menengah dibuat
dan berlaku 1 sampai 5 tahun. Sedangkan perencanaan jangka
pendek dibuat satu jam sampai dengan satu tahun. Hirarki dalam
perencanaan terdiri dari perumusan visi, misi, filosofi, peraturan,
kebijakan, dan prosedur (Marquis & Houston : 2010). Kegiatan
perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan
visi, misi, filosofi dan kebijakan. Sedangkan untuk jenis
perencanaan yang diterapkan adalah perencanaan jangka pendek
yang meliputi rencana kegiatan harian, bulanan dan tahunan.
Perencanaan kepala ruang di ruang rawat inap meliputi
perencanaan kebutuhan tenaga dan penugasan tenaga,
pengembangan tenaga, kebutuhan logistik ruangan, program
kendali mutu yang akan disusun untuk pencapaian tujuan jangka
pendek, menengah dan panjang. Disamping itu kepala ruang
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
24/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
24
merencanakan kegiatan di ruangan seperti pertemuan dengan staf
pada permulaan dan akhir minggu. Tujuan pertemuan adalah untuk
menilai atau mengevalkuasi kegiatan perawat sudah sesuai dengan
standar atau belum, sehingga dapat dilakukan perubahan-
perubahan atau pengembangan dari kegiatan tersebut.
Adapun langkah-langkah perencanaan kebutuhan tenaga
keperawatan menurut Gillies (1996) meliputi :
a) Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan dan asuhan
keperawatan yang akan diberikan.
b) Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk
melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan
c) Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang
dibutuhkan.
d) Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang ada.
e) Melakukan seleksi calon-calon yang ada.
f) Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shiff.
g) Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas
pelayanan dan asuhan keperawatan.
2) Pengorganisasian kegiatan keperawatan
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-
orang, alat-alat, tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai
suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
25/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
25
ditetapkan. Ada tiga aspek penting dalam pengorganisasian
meliputi : pola struktur organisasi, penataan kegiatan, dan struktur
kerja organisasi. Prinsip-prinsip pengorganisasian adalah
pembagian kerja, kesatauan komando, rentang kendali,
pendelegasian, koordinasi. Pengorganisasian bermanfaat untuk :
penjabaran terinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan, pembagian beban kerja sesuai dengan
kemampuan perorangan/ kelompok, dan mengatur mekanisme
kerja antar masing-masing anggota kelompok untuk hubungan dan
koordinasi (Sitorus :2006).
Kepala ruang bertanggung jawab untuk mengorganisasi
kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap
meliputi :
a) Struktur organisasi
Struktur organisasi ruang rawat inap terdiri dari : struktur,
bentuk dan bagan. Berdasarkan keputusan Direktur rumah sakit
dapat ditetapkan struktur organisasi ruang rawat inap untuk
menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf atasan
baik vertikal maupun horizontal. Juga dapat dilihat posisi tiap
bagian, wewenang dan tanggung jawab serta jalur tanggung
gugat. Bentuk organisasi disesuaikan dengan pengelompokan
kegiatan atau sistem penugasan.
b) Pengelompokan kegiatan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
26/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
26
Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan
yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan. Kegiatan perlu
dikumpulkan sesuai dengan spesifikasi tertentu.
Pengelompokan kegiatan dilakukan untuk memudahkan
pembagian tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan
ketrampilan yang mereka miliki serta disesuaikan dengan
kebutuhan klien. Ini yang disebut dengan metoda penugasan
keperawatan. Metoda penugasan tersebut antara lain : metode
fungsional, metode alokasi klien/keperawatan total, metode tim
keperawatan, metode keperawatan primer, dan metode moduler
(Sitorus :2006)
c) Koordinasi kegiatan
Kepala ruang sebagai koordinator kegiatan harus
menciptakan kerjasama yang selaras satu sama lain dan saling
menunjang untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif.
Selain itu perlu adanya pendelegasian tugas kepada ketua tim
atau perawat pelaksana dalam asuhan keperawatan di ruang
rawat inap.
d) Evaluasi kegiatan
Kegiatan yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi untuk
menilai apakah pelaksanaan kegiatan sesuai rencana. Kepala
ruang berkewajiban untuk member arahan yang jelas tentang
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
27/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
27
kegiatan yang akan dilakukan. Untuk itu diperlukan uraian
tugas dengan jelas untuk masing-masing staf dan standar
penampilan kerja.
e) Kelompok kerja
Kegiatan di ruang rawat inap diperlukan kerjasama antar
staf dan kebersamaan dalam kelompok, hal ini untuk
meningkatkan motivasi kerja dan perasaan keterikatan dalam
kelompok untuk meningkatkan kualitas kerja dan mencapai
tujuan pelayanan dan asuhan keperawatan.
3) Pengarahan kegiatan keperawatan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan
kegiatan keperawatan di ruang rawat inap dalam rangka
menugaskan perawat untuk melaksanakan mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Fungsi pengarahan adalah agar membuat perawat
atau staf melakukan apa yang diinginkan dan yang harus mereka
lakukan. Kepala ruang dalam melakukan kegiatan pengarahan
melalui : saling memberi motivasi, membantu pemecahan masalah,
melakukan pendelegasian, menggunakan komunikasi yang efektif,
melakukan kolaborasi dan koordinasi.
Kegiatan saling memberi motivasi merupakan unsur yang
penting dalam pelaksanaan tugas pelayanan dan asuhan
keperawatan di ruang rawat inap. Hal-hal yang perlu dilakukan
oleh kepala ruang adalah selalu memberikan reinforcement
terhadap hal-hal yang positif, memberikan umpan balik,
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
28/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
28
memanggil perawat yang kurang termotivasi, mungkin prestasi
yang dicapai perlu diberikan penghargaan. Di ruang rawat inap
terdiri dari personil berbagai latar belakang yang dapat menjadikan
konflik. Konflik yang terjadi tidak dibiarkan berkepanjangan dan
harus diselesaikan secara konstruktif. Pendekatan yang digunakan
kepala ruang dalam menyelesaikan masalah adalah :
a) Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dengan
melakukan klarifikasi pada pihak-pihak yang berkonflik
b) Mengidentifikasi penyebab-penyebab timbulnya konflik
tersebut
c) Mengidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang
mungkin diterapkan
d) Memilih alternatif penyelesaian terbaik untuk diterapkan
e) Menerapkan alternatif terpilih
f) Melakukan evaluasi peredaan konflik
Pendelegasian tugas merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pengelolaan ruangan Pendelegasian digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu terencana dan insidentil. Pendelegasian
terencana adalah pendelegasian yang memang otomatis terjadi
sebagai konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang
rawat inap, bentuknya dapat pendelegasian tugas kepala ruang
kepada ketua tim, kepada penanggung jawab shift. Pendelegasian
insidentil terjadi bila salah satu personil ruang rawat inap
berhalangan hadir, maka pendelegasian tugas harus dilakukan.
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
29/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
29
Komunikasi yang efektif dapat dilakukan baik lisan maupun
tertulis. Komunikasi lisan diselenggarakan melalui proses : operan,
konferens, konsultasi, dan informal antar staf. Komunikasi tertulis
diselenggarakan melalui media yaitu papan tulis, buku laporan
ruangan, atau pesan-pesan khusus tertulis. Kolaborasi dan
koordinasi dilakukan oleh kepala ruang dengan semangat
kemitraan dengan tim keswa, seperti konsultasi dengan tim medis
terkait dengan program pengobatan, psikolog, pekerja sosial, tim
penunjang pelayanan di ruang rawat inap. Selain itu perlu
dilakukan koordinasi dengan unit atau bidang lain seperti : instalasi
gizi, instalasi farmasi, instalasi IPRS, bidang pelayanan medik,
bidang penunjang medik, bidang kesekretariatan, serta unit rawat
jalan dan rawat darurat.
4) Pengawasan kegiatan keperawatan
Pelayanan rumah sakit merupakan sarana pelayanan
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya
pasien dan keluarganya. Untuk itu rumah sakit diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan keluarganya. Pelayanan yang berkualitas
perlu didukung oleh sumber-sumber yang memadai yaitu sumber
daya manusia, standar pelayanan (Standar Asuhan Keperawatan),
dan fasilitas. Sumber-sumber tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya agar berdaya guna, sehingga tercapai kualitas yang tinggi
dengan biaya yang seminimal mungkin. Untuk mencapai tujuan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
30/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
30
pelayanan rumah sakit tersebut, khususnya pelayanan keperawatan
diperlukan supervisi keperawatan.
Supervisi keperawatan adalah proses pemberian sumber-
sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas
dalam rangka pencapaian tujuan. Adapun tujuan dari supervisi
keperawatan tersebut adalah pemenuhan dan peningkatan kepuasan
pelayanan pada pasien dan keluarganya. Jadi supervisi difokuskan
pada kebutuhan, ketrampilan, dan kemampuan perawat untuk
melakukan tugasnya.
Kegiatan supervisi merupakan salah satu fungsi pokok yang
harus dilaksanakan oleh pengelola (manajer) dari yang terendah,
menengah dan atas. Manajer yang melakukan fungsi supervisi
disebut supervisor. Di rumah sakit manajer keperawatan yang
melakukan fungsi supervisi adalah kepala ruang, pengawas
keperawatan, kepala seksi, kepala bidang dan wakil direktur
keperawatan. Maka semua manajer keperawatan perlu mengetahui,
memahami dan melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
supervisor.
Tanggung jawab supervisor dalam manajemen pelayanan
keperawatan adalah :
a) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan
b) Menilai kualitas pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
31/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
31
c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur
pelayanan keperawatan,bekerjasama dengan tenaga kesehatan
lain yang terkait.
d) Memantapkan kemampuan perawat.
e) Pastikan praktek keperawatan profesional dijalankan.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat
terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi
penampilan agar peran dan fungsi supervisi dapat dijalankan
dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan
dalam pelayanan keperawatan, akibatnya perawat pelaksana
mengambil keputusan tentang tindakan keperawatan tanpa
penilaian dan pengalaman yang matang sehingga kualitas asuhan
keperawatan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Akhirnya dapat
terjadi kecelakaan, kegagalan terapi, salah pengertian atau
malpraktek.
Proses supervisi praktek keperawatan meliputi tiga elemen
yaitu:
a) Standar praktek keperawatan, sebagai acuan
b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan, sebagai pembanding
untuk menetapkan pencapaian atau kesenjangan.
c) Tindak lanjut, baik berupa upaya mempertahankan kualitas
maupun upaya memperbaiki.
Adapun area yang disupervisi adalah :
a) Pengetahuan dan pengertian tentang pasien dan diri sendiri
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
32/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
32
b) Ketrampilan yang dilakukan sesuai dengan standar
c) Sikap dan penghargaan terhadap pekerjaan.
Cara supervisi yang dilakukan dapat secara langsung dan
tidak langsung. Supervisi langsung dapat dilaksanakan pada saat
kegiatan sedang berlangsung, dimana supervisor terlibat langsung
dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak
dirasakan sebagai perintah. Supervisi tidak langsung dapat
dilaksanakan dengan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Disini ada kesenjangan fakta dimana supervisor tidak terlibat
langsung dilapangan.
5) Pengendalian kegiatan keperawatan
Adalah penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah
dibuat dengan mengukur dan mengkaji struktur, proses dan hasil
pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai standar dan keadaan
institusi untuk mencapai dan mempertahankan kualitas.
Jadi pengendalian manajemen adalah proses untuk
memastikan bahwa aktivitas sebenamya sesuai dengan aktivitas
yang direncanakan dan berfungsi untuk menjamin kualitas serta
pengevaluasian penampilan, langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam pengendalian / pengontrolan meliputi :
a) Menetapkan standar dan menetapkan metode mengukur
prestasi kerja
b) Melakukan pengukuran prestasi kerja
c) Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
33/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
33
d) Mengambil tindakan korektif
Peralatan atau instrumen dipilih untuk mengumpulkan bukti
dan untuk menunjukkan standar yang telah ditetapkan atau
tersedia. Audit merupakan penilaian pekerjaan yang telah
dilakukan. Terdapat tiga kategori audit keperawatan yaitu :
a) Audit struktur
b) Audit proses
c) Audit hasil
Audit Struktur berfokus pada sumber daya manusia,
lingkungan perawatan, termasuk fasilitas fisik, peralatan,
organisasi, kebijakan, prosedur, standar, SOP dan rekam medik,
pelanggan (internal maupun eksternal). Standar dan indikator
diukur dengan menggunakan cek list.
Audit prosesmerupakan pengukuran pelaksanaan pelayanan
keperawatan untuk menemukan apakah standar keperawatan
tercapai. Pemeriksaan dapat bersifat restrospektif, concurrent, atau
peer review. Restropektif adalah audit dengan menelaah dokumen
pelaksanaan asuhan keperawatan melalui pemeriksaan
dokumentasi asuhan keperawatan.Concurentadalah mengobservasi
saat kegiatan keperawatan sedang berlangsung. Peer reviewadalah
umpan balik sesama anggota tim terhadap pelaksanaan kegiatan.
Audit hasil adalah audit produk kerja yang dapat berupa
kondisi pasien, kondisi SDM, atau indikator mutu. Kondisi pasien
dapat berupa keberhasilan pasien dan kepuasan. Kondisi SDM
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
34/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
34
dapat berupa efektivitas dan efisiensi serta kepuasan. Untuk
indikator mutu umum dapat berupa BOR, ALOS, TOI, Angka
Infeksi Nosokomial (NI), angka dekubitus dan sebagainya.
2. Pilar II : Sistem Penghargaan (Compensatory Reward)
Fokus utama manajemen keperawatan adalah pengelolaan tenaga
keperawatan agar dapat produktif sehingga misi dan tujuan organisasi
dapat tercapai. Perawat merupakan SDM kesehatan yang mempunyai
kesempatan paling banyak melakukan praktek profesionalnya pada pasien
yang dirawat di rumah sakit.
Manajemen sumber daya manusia diruang model praktik
keperawatan professional berfokus pada proses rekruitmen,seleksi kerja
orientasi, penilaian kinerja, staf perawat. Proses ini selalu dilakukan
sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada penambahan perawatan
baru.
Seorang perawat akan mampu memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan yang profesional apabila perawat tersebut sejak awal bekerja
diberikan program pengembangan staf yang terstruktur. Metoda dalam
menyusun tenaga keperawatan seharusnya teratur, sistematis, rasional,
yang digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga keperawatan
yang dibutuhkan agar dapat memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien sesuai dengan setting tertentu. Fungsi manajemen SDM meliputi :
analisis pekerjaan, pengembangan organisasi. staffing, hubungan pekerja,
dan evaluasi. Proses yang berhubungan dengan manajemen SDM, yaitu:
rekruitmen, seleksi, orientasi, evaluasi/penilaian kinerja konseling dan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
35/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
35
coaching. retensi dan produktifitas, pengembangan staf, dan hubungan
pekerja (labor relations). Fungsi dan proses manajemen sumber daya
manusia secara bersama-sama akan membentuk suatu elemen yang
dibutuhkan untuk mengelola dan memaksimalkan talen/bakat dan potensi
seseorang dalam organisasi.
Kemampuan perawat melakukan praktek profesional perlu
dipertahankan, dikembangkan. dan ditingkatkan melalui manajemen SDM
perawat yang konsisten dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pengembangan SDM di rumah sakit adalah
unluk menciptakan iklim kerja yang menyenangkan dan memberikan
kepuasan bagi staf dan pasien. Pengembangan SDM digambarkan sebagai
suatu proses pengelolaan motivasi staf sehingga dapat bekerja secara
produktif. Hal ini juga merupakan penghargaan bagi profesi keperawatan
karena melalui manajemen SDM yang baik maka perawat mendapatkan
kompensasi berupa penghargaan (compensatory-reward) sesuai dengan
apa yang telah dikerjakan.
Manajemen SDM di ruang Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP) berfokus pada proses rekruitmen, seleksi, kontrak kerja, orientasi,
penilaian kinerja, dan pengembangan staf perawat. Proses ini selalu
dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada penambahan
perawat baru.
3. Pilar III: Hubungan Profesional (Professional Relationship)
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
36/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
36
Hubungan profesional dalam pemberian pelayanan keperawatan
merupakan standar dari hubungan antara pemberi pelayanan keperawatan
(tim kesehatan) dan penerima pelayanan keperawatan (klien dan keluarga).
Pada pelaksanaan hubungan profesional bisa saja terjadi secara
internal artinya hubungan yanu terjadi antara pemberi pelayanan kesehatan
misalnya antara perawat dengan perawat antara perawat dengan tim
kesehatan dan lain-lain. Sedangkan hubungan profesional secara ekstemal
adalah hubungan yang terjadi antara pemberi dan penerima pelayanan
kesehatan. Kedua hubungan tersebut merupakan suatu siklus yang tidak
terpisahkan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Hubungan yang terjadi
diantara tim tidak terlepas dari komunikasi secara profesional di dalam
bekerjasama secara tim. Menurut Gillies (1994) hubungan profesional
yang terjadi di antara tim tergantung pada kemampuan memimpin.
Bentuk jaringan dalam komunikasi hubungan profesional ada
beberapa cara yaitu:
a) Horisontal yaitu komunikasi yang terjadi antara sesama manajer.
b) Vertikal yaitu komunikasi yang lerjadi antara pimpinan atas dengan
bawahan.
c) Diagonal yaitu komunikasi yang terjadi antara berbagai jenjang dan
masih dalam lingkungan yang sama.
Di ruang MPKP komunikasi horizontal dapat terjadi antara Ketua
Tim, antar perawat pelaksana. Sedangkan komunikasi vertikal antara
Kepala Ruangan dan Ketua Tim dan Perawat Pelaksana dan antara Ketua
Tim dan Perawat Pelaksana. Komunikasi diagonal dilakukan antara
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
37/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
37
perawat dan profesi lain. Kegiatan hubungan profesional yang terjadi di
ruang Model Praktek Keperawatan Profesional yaitu :
a) Rapat perawat ruangan
b) Case conference
c) Rapat tim kesehatan
d) Visit dokter
4. Pilar IV Manajemen Asuhan Keperawatan (Patient Care Delivery System)
Salah satu pilar praktekprofesional keperawatan adalah pelayanan
keperawatan dengan menggunakan patient care delivery system tertentu.
Patient Care Delivery System yang diterapkan di MPKP adalah asuhan
keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan.
Praktek keperawatanprofesional dengan ciri praktek yang didasari
dengan keterampilan intelektual, teknikal, interpersonal dapat
dilaksanakan dengan menerapkan suatu metode asuhan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode asuhan untuk praktek
profesional tersebut adalah proses keperawatan. Suatu rangkaian asuhan
yang terdiri dari pengkajian, menyusun diagnosa keperawatan.
perencanaan tindakan, implementasi dan evaluasi.
Manajemen asuhan keperawatan yang baik sangat dibutuhkan
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara sistematis
dan terorganisir. Manajemen asuhan keperawatan merupakan pengaturan
sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan
menggunakan metoda proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan
pasien atau menyelesaikan masalah pasien (Keliat : 2000). Tiga komponen
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
38/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
38
penting dalam manajemen asuhan keperawatan yaitu manajemen sumber
daya manusia (perawat) dengan menggunakan sistem pengorganisasian
pekerjaan perawat (asuhan keperawatan) dan sistem klasifikasi kebutuhan
klien dalam metoda pemberian asuhan keperawatan yaitu proses
keperawatan.
C. Peran manajer keperawatan
Peran manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan.
Tetapi faktor lain yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas,
khususnya bagaimana manajer bekerja dalam suatu organisasi. Secara umum
peran manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam memotivasi dan
meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari
terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut dapat
terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat
ditanamkan kepada manajer agar diciptakan suasana keterbukaan dan
memberikan kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan sebaik
- baiknya.
Manajer mempunyai lima dampak terhadap faktor lingkungan dalam
tugas professional sebagaimana dibahas sebelumnya: (1) komunikasi, (2)
potensial perkembangan, (3) kebijaksanaan, (4) gaji dan upah, dan (5) kondisi
kerja (Nursalam :2011).
1. Peran dan fungsi bidang keperawatan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
39/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
39
Adapun peran dan fungsi bidang pelayanan keperawatan di rumah
sakit (Depkes RI :2004).
a. Mengatur dan mengendalikan kegiatan keperawatan di unit-unit
pelayanan keperawatan.
b. Mengkoordinasikan tenaga keperawatan khususnya yang ditugaskan
dalam bidang pelayanan keperawatan.
c. Menetapkan dan menerapkan filosofi, tujuan dan standar keperawatan
pasien dalam pelayanan keperawatan.
d. Menyususn perencanaan pelayanan keperawatan, sesuai dengan
lingkup kewenangannya dan perencanaan implementasi untuk setiap
tingkat tenaga keperawatan.
e. Mengkoordinasikan fungsi-fungsi bidang pelayanan keperawatan
dengan fungsi bidang pelayanan yang lain agar dapat memberikan
pelayanan terpadu,
f. Estimasi tuntutan kebutuhan bidang pelayanan keperawatan dan
mengusulkan kebijakan serta prosedur untuk menjaga kestabilan
kemampuan staf yang adekuat.
g. Mengembangkan metoda kerja bagi staf keperawatan sehingga dapat
bekerja sama dengan staf lain di rumah sakit.
h. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan personalia rumah sakit,
menerapkan kebijakan yang telah ditentukan serta mengevaluasi
hasilnya.
i. Mengembangkan sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan baik
perawatan pasien maupun pelayanan keperawatan.
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
40/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
40
j. Estimasi kebutuhan tenaga keperawatan, menetapkan standar
ketenagaan, baik kuantitas maupun kualitas untuk memelihara pelayan
keperawatan yang bermutu.
k. Estimasi kebutuhan fasilitas keperawatan, pengadaan perlengkapan
maupun perlatan serta sistem dan prosedur pengawasan dan
evaluasinya.
l. Partisipasi dalam perencanaan anggaran pendapatan dan biaya tahunan
rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan pelayanan
keperawatan.
m. Mengambil inisiatif dan partisipasi dalam penelitian bidang
keperawatan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di rumah
sakit.
n. Menyelenggarakan program pembinaan dan latihan yang
berkesinambungan bagi tenaga keperawatan di rumah sakit.
o. Partisipasi dalam program bimbingan siswa/mahasiswa tenaga
kesehatan untuk pengalaman praktek
p. Menciptakan dan melaksanakan sistem dan prosedur evaluasi
pelayanan keperawatan pada unit-unit keperawatan
2. Peran kepala ruangan
Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut
Depkes (2004), adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
41/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
41
1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga
lain sesuai kebutuhan.
2) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan.
3) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:
1) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat.
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga
lain sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan / peraturan yang
berlaku (bulanan, mingguan, harian).
3) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu
atau tenaga lain yamg bekerja di ruang rawat.
4) Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan perawatan sesuai standart.
5) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja
sama dengan sebagai pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang
rawat.
6) Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar
tercapainya pelayanan optimal.
7) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan
bahan lain yang diperlukan di ruang rawat.
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
42/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
42
8) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
9) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
10)Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya
meliputi tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas
yang ada dan cara penggunaannya.
11)Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa
pasien dan mencatat program.
12)Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang
rawat untuk tingkat kegawatan, injeksi dan non injeksi, untuk
memudah pemberian asuhan keperawatan.
13)Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah berlangsung.
14)Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung
15)Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien / keluarga
dalam batas wewenangnya
16)Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi
serlama pelaksanaan pelayanan berlangsung
17)Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data
pelayanan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakuakan
secara tepat dan benar
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
43/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
43
18)Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat inap
lain, seluruh kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan
kepala UPF di Rumah Sakit
19)Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberi ketenangan
20)Memberi motivasi tenaga nonkeperawatan dalam memelihara
kebersihan ruangan dan lingkungan
21)Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan
22)Memeriksa dan meneliti pengisi daftar pemintaan makanan
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien kemudian
memeriksa / meneliti ulang saat pengkajiannya
23)Memelihara buku register dan bekas catatan medis
24)Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan
keperawatan serta kegiatan lain di ruangan rawat
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian,
meliputi:
1) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang
telah ditentukan, melaksanakan penilaian terhadap uapaya
peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan.
2) Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (D.P.3) bagi pelaksana
keperawatan dan tenaga lain di ruang yang berada di bawah
tanggung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat /
golongan, melanjutkan pendidikan) mengawasi dan mengendalikan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
44/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
44
pendayagunaan peralatan perawatan serta obat obatan secara
efektif dan efisien.
3) Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat
3. Peran Perawat Pelaksana
Dalam asuhan keperawatan sebagai perawat yang profesional salah
satu peran sebagai perawat pelaksana. Perawat sebagai pelaksana secara
langsung maupun tidak langsung memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien individu, keluarga, dan masyarakat. Peran perawat sebagai perawat
pelaksana perawat sebagai perawat pelaksana disebut Care Giver yaitu
perawat menggunakan metode pemecahan masalah dalam membantu
pasien mengatasi masalah kesehatan. Peran perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung.
Dalam melaksanakan peran sebagai perawat pelaksana bertindak
sebagai:
a. Comferter
Perawat mengupayakan kenyamanan dan rasa aman pasien.
Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai pemberi kenyamanan
yaitu memberikan pelayanan keperawatan secara utuh bukan sekedar
fisik saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi sering
kali memberikan kekuatan kepada klien untuk mencapai kesembuhan.
Dalam memberikan kenyamanan kepada klien, perawat dapat
mendemonstrasikan dengan klien.
b. Protector dan Advocat
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
45/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
45
Perawat berupaya melindungi pasien dengan mengupayakan
terlaksananya hak dan kewajiban pasien dalam pelayanan kesehatan.
Menurut Potter & Perry (2005), sebagai pelindung perawat membantu
mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil
tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien
dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan
diagnostik atau pengobatan. Utnuk menjalankan tugas sebagai
advokat, perawat melindungi hak dan kewajiban klien sebagai manusia
secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hakhaknya
bila dibutuhkan. Perawat juga melindungi hak hak klien melalui
caracara yang umum dengan penolakan aturan atau tindakan yang
mungkin membahayakan kesehatan klien atau menetang hak - hak
klien.
c. Communication
Perawat sebagai mediator antara pasien dan anggota tim
kesehatan, hal ini terkait dengan keberadaan perawatyang
mendampingi pasien selama 24 jam untuk memberikan asuhan
keperawatan dalam rangka upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai komunikator merupakan
pusat dari seluruh peran perawat pelaksana yang lain. Keperawatan
mencakup komunikasi dengan klien, keluarga, antara sesama perawat
san profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas.
Memberikan perawatan yang efektif, pembuatan keputusan dengan
klien dan keluarga, memberikan perlindungan pada klien dari ancaman
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
46/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
46
terhadap kesehatannya, mengokordinasi dan mengatur asuhan
keperawatan dan lainlain tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi
yang jelas.
d. Rehabilitator
Perawat memberikan asuhan keparawatan adalah mengembalikan
fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi normal.
Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali ketingkat
fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang
menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Rentang aktivitas rehabilitas
dan restoratif mulai dari mangajar klien berjalan dengan menggunakan
alat pembantu berjalan sampai membantu klien mengatasi perubahan
gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit kronis (Potter & Perry
:2005).
D. Kompetensi dan penilaian kinerja manajemen
Menurut Nurachmah (2005), bagi seorang manajer keperawatan, maka
harus memiliki beberapa kompetensi agar pelaksanaan pekerjaannya dapat
berhasil yaitu : kemampuan menerapkan pengetahuan, ketrampilan
kepemimpinan dan kemampuan melaksanakan fungsi manajemen di mana
kelancaran pelayanan keperawatan di suatu ruang rawat baik juga dipengaruhi
oleh beberapa aspek antara lain adanya : visi, misi dan tujuan rumah sakit
yang dijabarkan secara lokal ruang rawat, struktur organisasi lokal,
mekanisme kerja (standar-standar) yang diberlakukan di ruang rawat, sumber
daya manusia keperawatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas,
metoda penugasan, tersedianya berbagai sumber atau fasilitas yang
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
47/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
47
mendukung pencapaian kualitas pelayanan yang diberikan, kesadaran dan
motivasi dari seluruh tanaga keperawatan yang ada serta komitmen dan
dukungan dari pimpinan rumah sakit.
Kegiatan penilaian kompetensi biasanya dilakukan dengan menggunakan
wawancara yang terstruktur atau dengan pendekatan workshop dan dapat juga
dilakukan dengan cara sejumlah ahli manajemen berkumpul untuk
menganalisis suatu pekerjaan atau jenis pekerjaan. Ada tiga teknik yang dapat
dilakukan dalam melakukan analisis atau pengukuran kompetensi, yaitu:
1. Teknik insiden kritis
Teknik ini adalah suatu cara untuk mengumpulkan data tentang perilaku
yang efektif dan kurang efektif yang dihubungkan dengan contoh kejadian
yang sesungguhnya.
2. AnalisisRepertory Grid
Teknik ini didasarkan pada teori gagasan personal, yang dapat
mengidentifikasi dimensi yang membedakan antara standar kinerja yang
baik dan buruk, merupakan cara bagaimana kita memandang dunia dan
perilaku orang lain.
3. Penilaian kompetensi kerja
Mengacu pada penelitian Mc Clelland tentang variabel kompetensi yang
dapat memperkirakan tingkat kinerja suatu pekerjaan. Penilaian
kompetensi menggunakan 20 indikator kompetensi yang paling sering
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
48/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
48
dipakai untuk memperkirakan keberhasilan yang dikelompokkan dalam
enam kluster, yaitu :
a. Kluster prestasi yang terdiri dari : orientasi pencapaian, kepedulian
akan kualitas dan keteraturan serta inisiatif.
b. Kluster pelayanan yang terdiri dari : pemahaman interpersonal,
orientasi pelayanan konsumen.
c. Kluster pengaruh yang terdiri dari : dampak dan pengaruh, kesadaran
organisasional dan membangun hubungan / jejaring.
d. Kluster Manajerial yang terdiri dari : pengarahan, kerjasama kelompok
dan rasa kerjasama, mengembangkan orang lain, dan kepemimpinan
tim.
e. Kluster pemikiran kognitif / pemecahan masalah yang terdiri dari
kepiawaian teknis, pencarian informasi, berpikir analiltis, dan berpikir
konseptual.
f. Kluster efektifitas pribadi yang terdiri dari pengendalian diri, daya
tahan terhadap stres, rasa percaya diri, komitmen terhadap organisasi
dan fleksibilitas (Dharma,S : 2005).
BAB III
PERENCANAAN
A. Ruang lingkup kegiatan
Ruang lingkup kegiatan residensi :
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
49/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
49
1. Pengelolaan manajemen pelayanan keperawatan secara umum meliputi 4
pilar nilai profesional terdiri dari pilar nilai profesional yaitu management
approach (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian),
compensatory reward, professional relationship danpatient care delivery.
2. Pengelolaan asuhan keperawatan langsung melalui manajemen
keperawatan meliputi : pengelolaan asuhan keperawatan melalui kegiatan
bimbingan dan supervisi.
B. Target residensi
1. Residensi I (mengidentifikasi masalah sistem pelayanan keperawatan dan
pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit yang berkaitan dengan struktur
organisasi, perilaku organisasi, fungsi manajemen dan sistem pengelolaan
rumah sakit)
Kegiatan pada residensi I meliputi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan terkait
kepemimpinan dan manajemen keperawatan berdasarkan analisis
situasi nyata di rumah sakit tempat residensi
b. Menerapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan
bersama pihak rumah sakit tempat residensi.
c. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan
penyelesaian masalah yang telah dirumuskan.
d. Mengusulkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian
masalah yang bersifat teknis operasional bagi Rumah Sakit.
2. Residensi II (menyelesaikan masalah secara ilmiah dan melakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi keperawatan)
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
50/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
50
Kegiatan pada residensi II meliputi :
a. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaiaan
masalah yang disepakati bersama staf di unit pelayanan keperawatan
Rumah Sakit.
b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil
dan dampak pada manajemen keperawatan.
c. Merencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan
unit terkait di Rumah Sakit.
C. Waktu pelaksanaan
Residensi akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret s/d 30 Mei 2012,
dari hari Selasa, Rabu dan Kamis : Pukul 08.00 s.d 15.00. (jadual kegiatan
terlampir)
D. Pengumplan data
1. Sumber data
Sumber diperoleh dari Kepala Seksi Pembinaan dan Pengendalian
Keperawatan, Ketua Komite Keperawatan, Kepala Ruang Rawat Inap,
Ketua Tim (Katim), perawat pelaksana dan bagian SDM dan rekam
medis.
2. Instrumen pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung
menggunakan kuesioner terstruktur dengan jawaban sudah tersedia dan
pengamatan atau observasi, fokus grup diskusi (FGD) dan penelusuran
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
51/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
51
dokumen terkait. Instrument berisi kegiatan keperawatan berdasarkan 4
pilar nilai profesional yaitu management approach, compensatory reward,
professional relationship dan patient care delivery. Data yang diperoleh
menjadi gambaran kasar yang perlu dieksplorasi dan divalidasi dengan
menggunakan kuesioner kepada staf unit/ kepala ruang dan perawat
pelaksana di ruang rawat inap dan kemudian dilakukan pengolahan dan
analisa data.
E. Pengolahan dan analisa data
Pemprosesan data atau pengolahan data dimulai dengan tabulating
Skor atau melakukan entry data kasar dalam bentuk tabulasi pada lembar
kertas data. Analisis univariat dipergunakan untuk memperoleh karakteristik
dari masing masing subjek pengamatan dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi. Skor penilaian digolongkan menjadi 2 kategori dengan
mengunakan batasan nilai mean. Jika nilai > mean data dikategorikan dalam
kinerja optimal dan jika mean data dikategorikan sebagai kinerja kurang
optimal. Dengan menggunakan data input-proses dan output dari aspek-aspek
manajemen pelayanan keperawatan selanjutnya mengidentifikasi masalah
dengan pendekatanproblem solving cycle
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
52/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
52
F. Alur Perencanaan
Gbr 4.1 Alur Perencanaan Analisis Praktek Residensi ManajemenKeperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa
Kabupaten Luwu, Maret 2012
Secara rinci tahapan kegiatan residensi sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
a. Penelusuran literatur terkait untuk mendukung pelaksanaan residensi
b. Survey awal lokasi residensi
c. Penyusunan proposal residensi
d. Penyusunan instrument
2. Tahap orientasi umum di rumah sakit
a. Mahasiswa mengajukan permohonan/proposal residensi, surat
pengantar ke direktur rumah sakit;
Output:
- Peningkatan kinerjaperawat dalam
implementasi MPKP
Input:
Kinerja bidangkeperawatan dalampilar nilai profesional:1. Management
approach:
- Perencanaan- Pengorganisasian- Pengarahan- Pengendalian2. Compensatory
Reward
3. ProfessionalRelationship
4. Patient CareDelivery System
Proses:
-Pengumpulan data :kuesioner, wawancara, FGD
-Analisa data-Prioritas masalah-Alternatif pemecahan
masalah-Seleksi alternatif pemecahan
masalah-Presentasi hasil pengkajian-Diskusi/ kesepakatan masalah
yang akan dipecahkan-Plan of action-Implementasi
Outcome:
- Kualitas askepmeningkat
- Kepuasan : perawat,pasien/keluarga dan
nakes lain
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
53/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
53
b. Melakukan pertemuan dengan unsur direksi rumah sakit, manajer
divisi keperawatan dalam rangka orientasi, penjelasan tujuan residensi
dan bentuk-bentuk kegiatan serta partsipasi yang diharapkan;
c. Orientasi ruangan bersama dengan pembimbing dan divisi
keperawatan
d. Mempelajari data input, proses dan output dari aspek manajemen yang
akan dikaji.
3. Tahap identifikasi masalah
Dengan menggunakan data input-proses dan output dari aspek-
aspek manajemen pelayanan keperawatan yang akan dikaji pada tahap
orientasi umum, bersama pembimbing residensi selanjutnya
mengidentifikasi masalah dengan pendekatanproblem solving cycle.
Dari permasalahan yang ditemukan, dengan mempertimbangkan
waktu, sumber daya dan kewenangan dilakukan prioritas masalah yang
akan diatasi. Selanjutnya diidentifikasi masalah utama yang
memungkinkan dapat dipecahkan yang memiliki daya ungkit yang kuat
dengan mempertimbangkan: Magnitude (M) kecenderungan dan
seringnya kejadian masalah Severity (S); besarnya kerugian yang
ditimbulkan,Manageable(Mn); bisa di pecahkan,Nursing consern(Nc);
melibatkan perhatian dan pertimbangan perawat danAffordability(Af) ;
ketersediaan sumber daya.
4. Tahap penyelesaian masalah
a. Penetapan prioritas masalah dari data input-proses-output yang telah
disepakati pihak rumah sakit dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
54/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
54
seleksi alternatif pemecahan masalah yang dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan apa, siapa, bagaimana, dimana dan berapa lama tujuan
dapat tercapai.
b. Penyusunan Plan of Action (POA) dengan mempertimbangan aspek
biaya, waktu, sarana, teknologi dan kebijakan rumah sakit.
c. Presentasi dan sosialisasi rencana kegiatan
d. Implementasi rencana kegiatan
e. Tahap evaluasi dan rencana tindak lanjut.
5. Tahap pembuatan laporan
a. Konsultasi pembimbing
b. Presentasi hasil akhir laporan residensi
c. Penyerahan laporan ke rumah sakit tempat residensi.
G. Hasil Pengkajian
1. Gambaran Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa merupakan rumah
sakit tipe C milik pemerintah Kabupaten Luwu terletak di JL. Tomakaka
Belopa. Rumah Sakit Umum Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu
diresmikan Gubernur Sulawesi Selatan pada tanggal 4 Agustus 2005 dan
telah dibuka secara resmi dan diaktifkan pada tanggal 28 September 2005.
Struktur Organisasinya terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4
tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Luwu. Dalam rangka pencapaian visi
misi, pengelola rumah sakit terus melakukan pengembangan sarana dan
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
55/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
55
prasarana termasuk penyelesaiaan gedung IRD sebagai program unggulan
rumah sakit.
a. Visi & Misi Rumah Sakit Batara Guru Belopa
1) Visi
Terwujudnya Rumah Sakit yang maju, mandiri dan berdaya saing
melalui pelayanan kesehatan bermutu
2) Misi
a) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau untuk masyarakat.
b) Melaksanakan prinsip-prinsip pelayanan prima dengan
mengutamakan kepuasan pelanggan.
c) Meningkatkan profesionalisme SDM.
d) Menerapkan konsep manajemen mutu (TQM).
e) Menyediakan infrastruktur yang memadai.
f) Membentuk budaya organisasi.
g) Meningkatkan kesejahteraan pegawai rumah sakit
3) Tujuan
a) Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
b) Mewujudkan pelayanan yang proaktif
c) Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan
d) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
4) Nilai dasar
-
7/22/2019 Laporan Residen Baru Paling Baru-2
56/205
Laporan Analisis Praktek Residensi Manajemen Keperawatan_ Program Magister Ilmu KeperawatanFK-Unhas2012
56
a) Jujur
b) Kekeluargaan
c) Kerjasama tim
d) Religius
e) Ulet
f) Ramah
b. Misi, Falsafah dan Tujuan Bidang Keperawatan RSUD Batara Guru
Belopa
1) Misi