BAB1.doc

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kondisi perekonomian yang sudah menglobalisasi menuntut dunia usaha bersaing secara ketat. Perusahaan berkompetisi untuk menjadi nomor satu di pasar targetnya. Secara manajemen, perusahaan memenangkan persaingan dengan menyediakan produk yang sesuai dengan pasar target, menciptakan nilai tambah bagi produknya, memasarkannya, dan menciptakan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas pelanggan. Secara akuntansi, perusahaan dapat menjadi pemain utama di pasar ketika mengambil keputusan yang tepat berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan serta informasi keuangan lainnya yang bermanfaat bagi pemakai informasi akutansi dalam pengambilan keputusan. Semua keputusan penting yang menyangkut tentang Universitas Kristen Krida Wacana | 1

Transcript of BAB1.doc

Page 1: BAB1.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Kondisi perekonomian yang sudah menglobalisasi menuntut dunia usaha

bersaing secara ketat. Perusahaan berkompetisi untuk menjadi nomor satu di pasar

targetnya. Secara manajemen, perusahaan memenangkan persaingan dengan

menyediakan produk yang sesuai dengan pasar target, menciptakan nilai tambah

bagi produknya, memasarkannya, dan menciptakan kepuasan pelanggan yang

pada akhirnya akan menciptakan loyalitas pelanggan. Secara akuntansi,

perusahaan dapat menjadi pemain utama di pasar ketika mengambil keputusan

yang tepat berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan.

Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai kinerja dan

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan serta informasi keuangan lainnya

yang bermanfaat bagi pemakai informasi akutansi dalam pengambilan keputusan.

Semua keputusan penting yang menyangkut tentang kelangsungan hidup

perusahaan (going concern) diambil dengan mempertimbangkan laporan

keuangan yang disajikan. Laporan keuangan merupakan pintu bagi shareholders

maupun stakeholders seperti investor, pemberi pinjaman, karyawan, pemerintah,

pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, masyarakat dan manajemen

untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya pada masa laporan.

Laporan keuangan yang menyesatkan dapat mengancam kelangsungan hidup

perusahaan.

Universitas Kristen Krida Wacana | 1

Page 2: BAB1.doc

Persaingan yang dihadapi perusahaan di tengah era globalisasi ini bukan

hanya sekedar persaingan pasar produk. Perusahaan membutuhkan dana untuk

menghidupi aktivitasnya sehingga persaingan pasar produk dapat dimenangkan.

Informasi merupakan kunci sukses berinvestasi dalam pasar modal.

Pemodal membutuhkan informasi untuk mengetahui kualitas perusahaan dan

sekuritasnya. Pengungkapan dalam laporan keuangan akan memberikan informasi

yang berguna untuk menilai waktu dan ketidakpastian aliran kas sekarang dan

masa depan sehingga calon investor dapat menilai perusahaan dan mengambil

keputusan untuk berinvestasi atau tidak.

Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan mempertimbangkan

kepentingan pengguna dan auditor. Kepentingan – kepentingan dalam sebuah

perusahaan ada yang bersifat internal dan eksternal. Pengungkapan kepentingan

internal bersifat wajib. Pengungkapan kepentingan eksternal bersifat tidak wajib.

Pada penelitian ini, penulis memfokuskan pada pengungkapan kepentingan

eksternal yang bersifat tidak wajib. Selain itu, diduga perbedaan dalam stuktur

kepemilikan akan menentukan gaya manajemen dalam membuat laporan

keuangan. Manajemen akan memperhatikan kepentingan – kepentingan yang

tergambar dalam stuktur kepemilikan. Perbedaan gaya ini meliputi perbedaan

pengungkapan dalam laporan tahunan.

Laporan keuangan merupakan salah satu tolak ukur nilai perusahaan yang

diusahakan semaksimal mungkin oleh manajemen perusahaan sebagai

pertanggung jawaban mereka kepada shareholders atas sumber daya perusahaan.

Oleh karena itu, para investor, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya

menuntut transparansi atas laporan keuangan. Keterbukaan atau transparansi atas

Universitas Kristen Krida Wacana | 2

Page 3: BAB1.doc

laporan tahunan tersebut dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) yang

merupakan bagian yang menentukan dalam meningkatkan kualitas informasi

keuangan (Armaini Akhirson dan Risma Ulfani, 2008).

Menurut Sidartha dan Juniarti (2003), pengungkapan yang detail akan

memberikan gambaran kinerja dan operasionalisasi perusahaan yang

sesungguhnya. Pengungkapan seperti inilah yang disenangi oleh stakeholders

khususnya pemberi pinjaman.

Menurut Susanto (1992) dalam Subroto (2003), keputusan investasi

dipengaruhi oleh kualitas pengungkapan perusahaan yang diberikan melalui

laporan tahunan. Agar laporan keuangan yang disajikan mudah dimengerti dan

tidak salah dipahami oleh pengguna termasuk investor, maka diperlukan

pengungkapan yang cukup.

Desmawati (2009) menyatakan bahwa hal penting yang perlu diperhatikan

oleh pihak manajemen perusahaan adalah mengenai hak pemengang saham untuk

memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya, serta

kewajiban manajemen perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure)

mengenai kinerja perusahaan secara akurat tepat pada waktunya.

Cheung (2004) dalam Nancy Gusti Christina Lumban Batu (2007)

mengemukakan bahwa kurangnya praktik pengungkapan dan transparansi menjadi

salah satu faktor penyebab krisis ekonomi global yang terjadi baru-baru ini,

khususnya di Indonesia dan pasar Asia Tenggara lainnya. Ketidakpercayaan

investor karena kurang transparannya pengungkapan laporan keuangan

menyebabkan reaksi negatif pasar yang berujung pada krisis ekonomi global.

Universitas Kristen Krida Wacana | 3

Page 4: BAB1.doc

Perusahaan – perusahaan berskala nasional dan multinasioal harus siap

berkompetisi untuk menanggapi dan menaklukan kondisi pasar. Dalam kondisi

pasar yang cenderung berubah setiap saat, pengungkapan laporan keuangan

menjadi hal penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan tersebut relevan

dan handal. Secara umum, laporan keuangan merupakan proses akuntansi yang

berorientasi pada kejadian keuangan masa lalu dan tidak diwajibkan untuk

menyediakan informasi non keuangan. Penyediaan informasi non keuangan

merupakan nilai tambah perusahaan di mata investor dan pemangku kepentingan

lainnya.

Mengingat sangat luasnya fungsi laporan keuangan bagi kelangsungan

hidup perusahaan, maka laporan keuangan harus diungkapkan secara akurat dan

tepat waktu. Informasi yang diperoleh dalam suatu laporan keuangan tergantung

dari tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan.

Pengungkapan laporan keuangan harus memperhatikan asas keseimbangan,

artinya tidak hanya informasi – informasi positif yang diungkapkan, melainkan

juga informasi – informasi negatif.

Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan dibedakan menjadi

dua jenis yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan

sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan

minimun yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku (SAK, BAPEPAM,

Menteri Keuangan, Dirjen Pajak, dan lain - lain). Pengungkapan wajib ini

meliputi neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income statement), laporan

ekuitas (statement of owner’s equity), laporan arus kas (cash flow), catatan atas

laporan keuangan (notes of income statement). Catatan atas laporan keuangan

Universitas Kristen Krida Wacana | 4

Page 5: BAB1.doc

berguna untuk merinci atau menjelaskan item-item yang disajikan dalam laporan

keuangan. Pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas atas pengungkapan

informasi yang disajikan oleh manajemen guna memberikan informasi akuntansi

tambahan dan informasi lainnya yang relevan sehingga pengambilan keputusan

dapat berjalan dengan efektif. Perusahaan memiliki keleluasaan dalam melakukan

pengungkapan sukarela dalam laporan keuangannya sehingga menimbulkan

adanya keragaman atau variasi luas ungkapan sukarela dalam perusahaan (Aida

Noviani, 2006). Fakta yang ada di lapangan menunjukan bahwa luas

pengungkapan setiap perusahaan berbeda, hal ini dikarenakan karakteristik

perusahaan yang bervariasi antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya

(Mardiyah dan Nopiyanti, 2005 dalam Tri Siwi Nugrahani, 2005).

Pengungkapan sukarela mencakup pengungkapan informasi internal yang

dapat dibaca oleh pihak eksternal. Hal ini membuat tidak setiap perusahaan

bersedia mengungkapkan secara transparan informasi akuntansi tambahan yang

nantinya dapat mempengaruhi keputusan pemangku kepentingan terutama

investor dan pemegang saham.

Pertimbangan manajemen untuk mengungkapkan informasi secara

sukarela dipengaruhi oleh tandingan biaya dan manfaat. Manajemen akan

mengungkapkan informasi secara sukarela bila manfaat yang diperoleh dari

pengungkapan tersebut lebih besar dari biayanya. Hal ini membuat variasi

pengungkapan sukarela semakin luas karena pandangan biaya dan manfaat yang

berbeda – beda.

Universitas Kristen Krida Wacana | 5

Page 6: BAB1.doc

Manfaat utama yang dipetik perusahaan apabila melakukan pengungkapan

adalah biaya modal yang rendah. Pengungkapan ini akan membantu investor dan

kreditur dalam memahami resiko investasi.

Biaya pengungkapan sukarela terdiri dari dua jenis yaitu biaya langsung

dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk

mengembangkan dan menyajikan informasi, meliputi biaya pengumpulan data,

biaya pemrosesan informasi, biaya pengauditan, dan biaya penyebaran informasi.

Sedangkan biaya tidak lansung adalah biaya yang timbul akibat diungkapkan atau

tidak diungkapkannya informasi, meliputi biaya ligitasi atau biaya hukum, biaya

kerugian persaingan dan biaya politik. Biaya ligitasi timbul karena pengungkapan

informasi tidak mencukupi atau menyesatkan. Biaya kerugian persaingan terjadi

bila informasi yang diungkapkan malah melemahkan daya saing perusahaan dan

seiring dengan itu, informasi tersebut dipakai pesaing untuk memperkuat daya

saing mereka. Biaya politik timbul bila praktik pengungkapan memicu regulasi

oleh pemerintah.

Beberapa penelitian empiris mencoba membuktikan faktor-faktor yang

mempengaruhi pengungkapan sukarela perusahaan, dilihat dari aspek keuangan

maupun non keuangan. Aspek keuangan mencakup ukuran perusahaan, financial

leverage, kinerja keuangan, penggunaan aset, solvabilitas, dan profitabilitas.

Sedangkan aspek governance mencakup umur perusahaan, status perusahaan,

konsentrasi kepemilikan, ukuran komisaris, dan susunan komisaris. Sebagaian

besar objek penelitian peneliti terdahulu adalah laporan tahunan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Universitas Kristen Krida Wacana | 6

Page 7: BAB1.doc

Dalam penelitian ini, penulis ingin memfokuskan penelitian pada struktur

kepemilikan perusahaan. Struktur kepemilikan yang dimaksud terdiri dari 4 jenis

yaitu kepemilikan manajerial, publik, asing, dan institusional.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti

bagaimana pengaruh struktur kepemilikan terhadap pengungkapan sukarela pada

perusahaan yang tercatat dalam Indeks LQ45. Penulis akan menuangkan

penelitian tersebut dalam skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH

STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PENGUNGKAPAN

SUKARELA PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DALAM INDEKS

LQ45.”

1.2 Perumusan Masalah

Penelitian ini akan menganalisis pengaruh struktur kepemilikan terhadap

pengungkapan sukarela pada perusahaan yang tercatat dalam Indeks LQ45.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikan manajerial perusahaan yang tercatat dalam Indeks

LQ45 berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)

perusahaan?

2. Apakah kepemilikan publik perusahaan yang tercatat dalam Indeks LQ45

berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)

perusahaan?

Universitas Kristen Krida Wacana | 7

Page 8: BAB1.doc

3. Apakah kepemilikan asing perusahaan yang tercatat dalam Indeks LQ45

berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)

perusahaan?

4. Apakah kepemilikan institusional perusahaan yang tercatat dalam Indeks

LQ45 berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)

perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisa pengaruh kepemilikan manajerial perusahaan yang

tercatat dalam Indeks LQ45 terhadap pengungkapan sukarela.

2. Untuk menganalisa pengaruh kepemilikan publik perusahaan yang tercatat

dalam Indeks LQ45 terhadap pengungkapan sukarela.

3. Untuk menganalisa pengaruh kepemilikan asing perusahaan yang tercatat

dalam Indeks LQ45 terhadap pengungkapan sukarela.

4. Untuk menganalisa pengaruh kepemilikan institusional perusahaan yang

tercatat dalam Indeks LQ45 terhadap pengungkapan sukarela.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini akan membawa manfaat bagi

berbagai pihak antara lain:

1. Bagi penulis

Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah ditimba selama di bangku

perkuliahan serta memeperkaya ilmu akuntansi. Penulis juga dapat

Universitas Kristen Krida Wacana | 8

Page 9: BAB1.doc

memperluas wawasan dengan melewati masa penelitian untuk

menganalisis pengaruh struktur kepemilikan terhadap pengungkapan

sukarela pada perusahaan yang tercatat pada Indeks LQ45 periode Agustus

2009 - Februari 2010.

2. Bagi universitas dan fakultas

Universitas Kristen Krida Wacana, secara khusus Fakultas Ekonomi

Akuntansi akan memperkaya koleksi kepustakaannya sehingga diharapkan

berguna bagi perkembangan ilmu akuntansi internal universitas.

3. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan ekonomi khususnya

yang berkaitan dengan pengungkapan sukarela atas laporan keuangan

perusahaan. Manajemen perusahaan dapat memahami bahwa transparansi

laporan keuangan merupakan salah satu hal yang memiliki kontribusi

dalam menentukan going concern perusahaan.

4. Bagi emiten dan investor

Emiten dan investor yang akan menanamkan modalnya pada sebuah

perusahaan memahami bahwa pengungkapan sukarela laporan keuangan

penting dalam mengambil keputusan investasi. Selain itu mereka dapat

mengetahui minimun disclosure yang seharusnya dimiliki perusahaan guna

analisis investasi yang tepat.

5. Bagi masyarakat khususnya lingkungan pendidikan

Penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran kepada masyarakat luas

khususnya lingkungan pendidikan ilmu akuntansi mengenai pengaruh

Universitas Kristen Krida Wacana | 9

Page 10: BAB1.doc

struktur kepemilikan perusahaan terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Sumbangan pemikiran ini diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu akuntansi. Selain itu, diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi

acuan pustaka bagi peneliti berikutnya yang akan menganalisis

permasalahan serupa.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat luasnya lingkup penelitian terhadap pengungkapan sukarela,

penulis membatasi penelitian ini antara lain:

1. Masalah penelitian hanya berfokus pada stuktur kepemilikan dan

pengaruhnya terhadap pengungkapan sukarela perusahaan yang tercatat

dalam Indeks LQ45 periode Agustus 2009 - Februari 2010. Struktur

kepemilikan dibagi menjadi kepemilikan manajerial, kepemilikan publik,

kepemilikan asing, kepemilikan institusional.

2. Objek dalam penelitian ini meliputi perusahaan yang tercatat dalam Indeks

LQ45.

3. Data penelitian dibatasi data sekunder yaitu tahun 2009.

4. Penulis hanya menganalisa kelengkapan informasi laporan tahunan, tidak

termasuk kualitas informasi laporan tahunan. Hal ini disebabkan karena

perusahaan yang menjadi objek penelitian tidak sejenis sehingga tidak bisa

dibandingkan dan untuk meneliti kualitas informasi laporan keuangan

diperlukan pendalaman khusus mengenai bidang usaha masing – masing

perusahaan yang membutuhkan waktu yang panjang.

Universitas Kristen Krida Wacana | 10

Page 11: BAB1.doc

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi 5 bagian yang akan

membantu penulis maupun pembaca dalam memahami isi tulisan ini. Sistematika

pembahasan yang dimaksud meliputi:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang permasalahan, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan

sistematika penelitian yang menguraikan sedikit mengenai gambaran

keseluruhan skripsi.

BAB II. LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang tinjauan pustaka, penelitian sebelumnya,

dan pengembangan hipotesis. Tinjauan pustaka berisi teori – teori yang

relevan yang berhubungan dengan struktur kepemilikan dan

pengaruhnya terhadap laporan keuangan.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan

penulis dalam skripsi ini. Metode penelitian digunakan untuk menguji

ilmiah atau tidaknya sebuah penelitian. Bab ini terdiri dari jenis dan

sumber data yang digunakan, populasi dan sampel, operasionalisasi

variabel, model penelitian, teknik pengumpulan data, metode analisis

data, dan langka – langkah analisis.

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan gambaran umum objek penelitian, analisis data

yang meliputi analisis perhitungan variabel penelitian, pengujian

Universitas Kristen Krida Wacana | 11

Page 12: BAB1.doc

asumsi klasik (meliputi uji normalitas, multikolinearitas,

heterokedastisitas), dan pembahasan.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan atas penelitan beserta sarannya yang

diharapkan dapat berguna bagi pembaca.

Universitas Kristen Krida Wacana | 12