Bab03 EKSI4308 Auditing I

118
MDDUL 3 Standar Aud i ting Sumiyana, Ors., M.Si., Dr., Ak. \j:- PE NDA HULUA N _ C' tandar Auditing berju rn]ab scpuluh standu yang ditetapkan dan d iqhkau O oleh lnstitut Akuntan Publik Indonesia (]API), yang temiri. dari staudar umum, standar pekerjaan Japangan. dan st andar pelaporan beserta intetpret.asinya. S tandar audit bertindak untuk membimbing dan mengukur J maJitas kincrja auditor. S tuodar audit membaotu memast .ikan babwa audit laporan keuaogan d iJaksanakan secara m e 11da ] am dan sistematis se b inggadapat m e n gba s ilkan kesimpulan yang b andaJ . Standar auditing tmtiri at.as sepuJuh standar dan dirinci dalarn bentuk Pemyataan S tandar Auditing (PSA).Oleh karena itu, PSA merupakan penjabanm lebih lanjut dari rne s iug -rnasiog stanclar yang tCiam.tum di d alern stanclar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan danpedoman utama yang hams d jj ) mti oleh Akuntan Publik d alarn melaksanaka:n penugasan audil Kepabban t erbadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPL Termasuk di d aJam PSA adalab Interptetasi Pemyataan Stanclar Auditing (IPSA), yang mempakan i ntmpretasi resmi yang dikeluarkan olehIAPI temadap

description

EKSI4308 Auditing I

Transcript of Bab03 EKSI4308 Auditing I

Page 1: Bab03 EKSI4308 Auditing I

MDDUL 3

Standar Aud i ting

Sumiyana, Ors., M.Si., Dr.,Ak.

\j:- PE NDA HULUA N _

C' tandar Auditing berjurn]ab scpuluh standu yang ditetapkan dan diqhkauO oleh lnstitut Akuntan Publik Indonesia (]API), yang temiri. dari

staudar umum, standar pekerjaan Japangan. dan standar pelaporan beserta intetpret.asinya. Standar audit bertindak untuk membimbing dan mengukur JmaJitas kincrja auditor. Stuodar audit membaotu memast.ikan babwa audit laporan keuaogan diJaksanakan secaram e 11da ] am dansistematis se b inggadapat m e n gba s ilkan kesimpulan yang bandaJ . Standar auditing tmtiri at.as sepuJuh standar dan dirinci dalarn bentuk Pemyataan Standar Auditing (PSA).Oleh karena itu, PSA merupakan penjabanm lebih lanjut darirne s iug -rnasiog stanclar yang tCiam.tum di dalern stanclar auditing.

PSA berisiketentuan-ketentuan danpedomanutama yanghamsd jj ) mti oleh Akuntan Publik dalarn melaksanaka:n penugasan audilKepab•ban terbadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPL Termasuk di daJam PSA adalab Interptetasi

Pemyataan Stanclar Auditing (IPSA),yang mempakan intmpretasiresmiyang dikeluarkan olehIAPI temadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI cla1am PSA.Oleh karena itu, IPSA memberikan jawaban atas pemyataan atau keraguan da]am penafsiran ketentuan-ketentuan yang di.moat da]am PSA, dengankata lainIPSAmerupakan peduasa n bcJbagai. ketentuan da]am PSA Tafsiran rcsrni inibersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI sebingga pelaksanaan n ya bersifat wajib.

Setel.ab.mempelajari modu] ini,Anda diharapkanuntuk mampu mrmabami dan menjelaskan konsep-konsep yang terkai.t dengan stander auditing dengan rinciao sebagai berikul1. Meojelaskan terbadap struklut danprosesata& organisasi yang

menerbitbnstanclar pengauditan.

Page 2: Bab03 EKSI4308 Auditing I

2. Menjelaskan dan menguraik.an sepuJuh standar pengauditan yang berlaku umum.

Page 3: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3.2 AUDITING I e

3. Menjelaskan beberapa tanggung jawab penting auditor yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit.

4. Menjelaskan dan menguraikan tiga tujuan utama pengendalian yang efektif.5. Menjelaskan Hrna komponen kerangka kerja pengendalian internal- COSO.

Page 4: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

K E G IA T A NB E LAJ A R 1

Standar Audi t

A. PROSES PENETAPAN STANDAR AUDIT

Standar Audit disusun oleh IAPI dan standar ini harus dipatuhi oleh anggota IAPI. Dewan penyusunan standar ini selalu memperhatikan kepentingan masyarakat dan mempertimbangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan dan tanggung jawab auditor. Standar dan prosedur menetapkan sifat dan luas tanggung j awab auditor, serta menyediakan pedoman untuk melakukan tugas audit. Dewan standar juga harus selalu mempertimbangkan besarnya biaya atas pembuatan standar dan prosedur yang ditanggung oleh masyarakat berkaitan dengan perkiraan manfaat yang dapat diperoleh dari fungsi audit.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dari setiap usulan yang diajukan dewan dalam pembuatan standar dan prosedur adalah sebagai berikut.1. Identifikasi. Tingkat kebutuhan terhadap suatu usulan pemyataan dapat

diidentifikasi dari proses litigasi, tekanan regulasi, atau komentar dari para praktisi.

2. Penelitian. Bentuk pedoman yang dibutuhkan dinilai melalui analisis masalah, mengumpulkan data tentang praktik yang ada sekarang, menelaah literatur yang ada dan mengembangkan pendekatan altematif.

3. Pertimbangan. Pemyataan yang diusulkan disampaikan oleh dewan dan altematif yang ada dievaluasi.

4. Penyebarluasan (exposure). Pemyataan yang diusulkan harus disetujui oleh 10 dari 15 anggota dewan untuk disebarluaskan ( exposure). Exposure draft ini kemudian didistribusikan untuk mendapatkan komentar ke seluruh akuntan yang merupakan anggota IAPI.

5. Penerbitan. Seluruh komentar kemudian ditelaah oleh dewan. Setiap persoalan yang muncul dalam komentar yang tidak dipertimbangkan sebelumnya oleh dewan dapat dievaluasi. Akan tetapi, biasanya dewan tidak dapat mengubah posisi persoalan yang telah dipertimbangkan sebelum exposure. Tujuan dari exposure adalah untuk mengidentifikasi persoalan yang sebelumnya terabaikan atau tidak dipelajari secara mendalam.

Page 5: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3.4 AUDITING I e

B. IMPLEMENTASI DAN APLIKASI

Setelah sebelumnya dibahas bahwa Dewan penyusunan standar selalu memperhatikan kepentingan masyarakat dan mempertimbangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan dan tanggung jawab auditor maka, Dewan penyusunan standar menetapkan sifat dan luas tanggung jawab auditor dan menyediakan pedoman untuk melakukan tugas audit. Standar yang disusun oleh Dewan penyunan standar terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.

Standar umum1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor .

2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensidalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

Standar Pekerjaan Lapangan1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang hendak dilakukan.

3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melaluiinspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

Standar Pelaporan1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan

telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunanlaporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecualidinyatakan lain dalam laporan auditor.

4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya

Page 6: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL harus dinyatakan.

Page 7: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3.6 AUDITING I e

Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas terhadap sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Pernyataan standar auditing (PSA) merupakan pedoman kerja yang paling utama bagi para auditor. Pernyataan ini dikeluarkan oleh IAl dan merupakan interpretasi dari 10 butir standar auditing yang ditetapkan IAl (SA-IAl). Pernyataan standar auditing baru dapat dibuat, apabila timbul masalah auditing yang cukup penting sehingga butuh interpretasi resmi dari IAl. SA-IAl dan pernyataan standar auditing dianggap sebagai ketentuan yang memiliki nilai hukum karena setiap orang dalam profesi ini wajib mematuhi sesuai aplikasinya, walaupun memiliki nilai hukum tetapi mereka tidak terlalu dapat diandalkan sebagai pedoman kerja.

Banyak praktisi merasa yakin bahwa standar tersebut seharusnya mengandung pedoman yang lebih jelas atau spesifik. Pedoman yang lebih spesifik mampu mengatasi beberapa kesulitan dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan proses audit dan dapat membantu KAP dalam menyusun pembelaan, apabila nantinya dalam hal auditor dituntut karena hasil audit yang kurang memuaskan. Akan tetapi, ketentuan yang terlalu spesifik dapat mengubah auditing menjadi suatu proses mekanis, tanpa adanya pertimbangan profesional. Dari sudut pandang kedua belah pihak, yaitu profesi dan pemakai jasa audit, terdapat lebih banyak kerugian dengan pengungkapan terlalu spesifik ketimbang terlalu umum. SA-IAl dan PSA harus dipandang oleh para praktisi sebagai standar minimum pelaksanaan kerja mereka dan bukan standar maksimum.

Selain itu, keberadaan standar auditing tidak harus menyebabkan para auditor mematuhinya secara kaku. Jikalau dia yakin bahwa ketentuan suatu standar tidak sesuai dengan situasi atau tidak mungkin dilakukan, dia berhak mencari alternatif tindakan. Begitu pula, apabila persoalan yang dihadapi tidak melibatkan jumlah yang besar, maka standar tersebut jangan diterapkan. Akan

tetapi, para praktisi harus bertanggung jawab atas penyimpangan dalam penerapan standar tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dirinci masing masing standar di atas.

Page 8: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

1. Standar UmumStandar umum bersifat individual dan berkaitan dengan persyaratan

auditor dan mutu pekerjaannya. Standar umum ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: Standar Umum 1:

Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian danpelatihan teknis yang cukup sebagai auditor

Pada pelaksanaan audit sampai pada suatu pemyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dari pendidikan formal ditambah dengan pengalaman-pengalaman dalam praktik audit dan menjalani pelatihan teknis yang cukup. Asisten yunior yang baru masuk dalam karier auditing harus memperoleh pengalaman profesionalnya dengan mendapatkan supervisi yang mernadai dan review atas pekerjaannya dari atasannya yang lebih berpengalarnan.

Pelatihan yang dimaksud di sini adalah segala hal yang mencakup pula pada kesadaran auditor untuk terus menerus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bidang bisnis dan profesinya. Ia harus mempelajari, mernaharni, dan menerapkan kesatuan-kesatuan baru dalam prinsip akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan oleh IAl (Cyaam, 2008).

Standar umum menekankan arti penting kualitas pribadi yang harus dimiliki seorang auditor. Standar yang diharuskan adalah keharusan bagi seorang auditor memiliki latar belakang pendidikan formal auditing dan

akuntansi, pengalaman kerja yang cukup dalam profesi yang ditekuninya, dan selalu mengikuti pendidikan-pendidikan profesi berkelanjutan. Seorang

auditor juga dituntut untuk memenuhi kualifikasi teknis dan berpengalaman dalam bidang industri yang digeluti kliennya. Pendidikan formal diperoleh

melalui perguruan tinggi, yaitu pada jurusan akuntansi dan pendidikan profesi akuntan dan ditambah dengan ujian dasar dan ujian profesi. Seorang

akuntan publik yang berhak menandatangani audit report harus memiliki nomor register akuntan ( registered accountant), dan harus mempunyai predikat Besertifikat Akuntan Publik (BAP). Pendidikan formal auditor

independen dan pengalarnan profesionalnya sating melengkapi satu sama lain. Setiap auditor independen yang menjadi penanggung jawab suatu

perikatan harus menilai dengan baik kedua persyaratan profesional ini dalam menentukan luasnya supervisi dan review terhadap basil kerja para

asistennya. Perlu disadari bahwa yang dimaksudkan dengan pelatihan seorang profesional mencakup pula kesadarannya untuk secara terus-menerus

Page 9: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3.8 AUDITING I e

mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan profesinya. Ia harus mempelajari, memahami, dan menerapkan ketentuan-ketentuan baru dalam prinsip akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Dalam halauditor atau asistennya tidak mampu menangani suatu masalah, mereka berkewajiban untuk mengupayakan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan, mengalihkan pekerjaannya kepada orang lain yang lebih mampu, atau mengundurkan diri dari penugasan.

Standar Umum 2:Semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

Standar ini mengharuskan seorang auditor bersikap independen, yang artinya seorang auditor tidak mudah dipengaruhi, karena pekerjaannya untuk kepentingan umum. Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Untuk menjadi independen, seorang auditor harus secara intelektual jujur.

Namun, independensi dalam hal ini tidak berarti seperti sikap seorang penuntut dalam perkara pengadilan, namun lebih dapat disamakan dengan sikap tidak memihaknya seorang hakim. Auditor mengakui kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan (paling tidak sebagian) atas laporan auditor independen, seperti calon-calon pemilik dan kreditur.

Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan masyarakat menurun jika terdapat bukti bahwa independensi sikap auditor temyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat dapat juga menurun disebabkan oleh keadaan yang oleh mereka yang berpikiran sehat ( reasonable) dianggap dapat mempengaruhi sikap independen tersebut. Untuk menjadi independen, auditor harus secara intelektual jujur. Untuk diakui pihak lain sebagai orang yang independen, ia harus bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya, apakah itu manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan. Sebagai contoh, seorang auditor yang mengaudit suatu perusahaan dan iajuga menjabat sebagai direktur perusahaan tersebut, meskipun ia telah menggunakan keahliannya dengan jujur, namun sulit untuk mengharapkan masyarakat mempercayainya sebagai seorang

Page 10: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

yang independen. Masyarakat dapat menduga bahwa kesimpulan dan langkah yang diambil oleh auditor independen selama auditnya dipengaruhi oleh kedudukannya sebagai anggota direksi. Demikian juga halnya, seorang auditor yang mempunyai kepentingan keuangan yang cukup besar dalam perusahaan yang diauditnya; mungkin ia benar-benar tidak memihak dalam menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan tersebut, namun, bagaimana pun juga masyarakat tidak dapat percaya, bahwa ia bersikap jujur dan tidak memihak. Auditor independen tidak hanya berkewajiban mempertahankan fakta bahwa dia adalah auditor independen, namun ia harus pula menghindari keadaan yang dapat menyebabkan pihak luar meragukan sikap independensinya.

Profesi akuntan publik telah menetapkan dalam Kode Etik Akuntan Indonesia, agar anggota profesi menjaga dirinya dari kehilangan persepsi independensi dari masyarakat. Independensi secara intrinsik merupakan masalah mutu pribadi, bukan merupakan suatu aturan yang dirumuskan untuk dapat diuji secara objektif. BAPEPAM juga dapat menetapkan persyaratan independensi bagi auditor yang melaporkan tentang informasi keuangan yang diserahkan, yang mungkin berbeda dari IAI.

Arti penting independensi telah diungkapkan sebelumnya dalam definisi auditing . Kode etik akuntan dan pernyataan standar auditing juga menekankan arti penting independensi ini. KAP diharuskan untuk mengikuti beberapa praktik untuk meningkatkan independensi dari semua personelnya. Misalnya, telah ditentukan prosedur yang harus diambil jika timbul perselisihan antara manajemen dengan para auditornya dalam pekerjaan audit yang besar.

Standar Umum 3:Pada pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, audit wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama

Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama menekankan tanggung jawab setiap profesional yang bekerja dalam organisasi auditor. Selain itujuga menyangkut apa yang dikerjakan auditor dan bagaimana kesempurnaan pekerjaannya tersebut. Seorang auditor harus memiliki ''tingkat keterampilan yang umumnya dimiliki" oleh auditor pada umumnya dan harus menggunakan keterampilan tersebut dengan "kecermatan dan keseksamaan pekerjaannya tersebut. Seorang auditor pada umumnya dan harus menggunakan keterampilan tersebut dengan "kecermatan keterampilan yang umumnya dimiliki" oleh auditor pada umumnya dan harus menggunakan keterampilan

Page 11: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3.10

AUDITING I e

tersebut dengan "kecermatan dan keseksamaan yang wajar". Oleh karena itu, auditor dituntut untuk memiliki skeptisme profesional dan keyakinan yang memadai dalam mengevaluasi bukti audit.

Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional. Skeptisme profesional adalah sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis bukti audit. Auditor menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut oleh profesi akuntan publik untuk melaksanakan dengan cermat dan seksama, dengan maksud baik dan integritas, pengumpulan dan penilaian bukti audit secara objektif.

Auditor wajib melaksanakan tugas-tugasnya dengan kesungguhan dan kecermatan, atau kepedulian profesional. Misalnya, kecermatan dan keseksamaan profesional meliputi ketelitian dalam memeriksa kelengkapan kertas kerja, mengumpulkan bahan bukti audit yang memadai dan menyusun laporan audit yang lengkap. Sebagai seorang profesional, auditor harus menghindari kelalaian dan ketidakjujuran, tetapi tentu saja dia tidak dapat diharapkan untuk bertindak sempurna dalam setiap situasi.

Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Keyakinan mutlak tidak dapat dicapai karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan tersebut. Oleh karena itu, suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia mungkin tidak dapat mendeteksi salah saji material.

Tujuan auditor independen adalah untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup untuk memberikan basis yang memadai baginya dalam merumuskan suatu pendapat. Sifat sebagian besar bukti diperoleh, sebagian, dari konsep pengujian selektif atas data yang diaudit, yang memerlukan pertimbangan tentang bidang yang diuji dan sifat, saat, dan luasnya pengujian yang harus dilakukan. Di samping itu, pertimbangan diperlukan dalam menafsirkan hasil pengujian audit dan penilaian bukti audit. Meskipun dengan maksud baik dan integritas, kesalahan dan kekeliruan dalam pertimbangan dapat terjadi. Lebih lanjut, penyajian akuntansi berisi estimasi akuntansi, pengukuran yang mengandung ketidakpastian bawaan dan tergantung pada hasil dari peristiwa di masa depan. Auditor menggunakan pertimbangan profesional dalam mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi berdasarkan informasi yang dapat diharapkan secara masuk akal yang tersedia sebelum penyelesaian pekerjaan lapangan. Sebagai akibat dari faktor-faktor tersebut, dalam banyak hal, auditor

Page 12: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

harus mempercayai bukti yang bersifat persuasif daripada yang bersifat meyak:inkan.

2. Standar Pekerjaan LapanganStandar pekerjaan lapangan terdiri dari tiga bagian, yaitu secara rinci

sebagai berikut.

Standar Pekerjaan Lapangan 1:Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya danjika

digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

Poin ini menjelaskan bahwa, penetapan auditor independen secara dini dapat memberikan banyak manfaat bagi auditor maupun klien. Penetapan secara dini memungkinkan auditor merencanakan pekerjaannya sedemikian rupa sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien serta dapat menentukan seberapa jauh pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan sebelum tanggal neraca. Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pengumpulan data dan kegiatan lain yang dilaksanakan selama audit. Standar yang pertama menentukan agar program kerja yang dilaksanakan direncanakan dengan matang dan pelaksanaannya oleh para asisten diawasi dengan seksama. Pengawasan merupakan unsur sangat penting dalam audit karena cukup banyak bagian pekerjaan yang dilaksanakan oleh para staf yang kurang berpengalaman.

Meskipun penetapan auditor di awal lebih baik, auditor independen dapat menerima perikatan pada saat mendekati atau setelah tanggal neraca. Oleh

karena itu, sebelum menerima perikatan, auditor harus yak:in apakah kondisi seperti itu memungkinkan ia melaksanakan audit secara memadai dan

memberi pendapat wajar tanpa pengecualian. Jika kondisi tersebut tidak memungkinkan auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk

memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian, ia harusmembahas dengan klien tentang kemungkinan

ia memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau tidak memberikan pendapat. Kadang-kadang keterbatasan audit yang timbul sebagai ak:ibat kondisi di atas dapat diatasi. Sebagai contoh, penghitungan fisik sediaan

dapat ditunda atau dilakukan kembali di bawah pengamatan auditor independen Auditor harus membangun pemahaman dengan klien tentang jasa

yang dilaksanakan untuk setiap perikatan. Pemahaman tersebut mengurangi risiko terjadinya salah interpretasi kebutuhan atau harapan pihak lain, baik di

pihak auditor maupun klien. Sebagai contoh, pemahaman tersebut

Page 13: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3. AUDITING I mengurangi risiko

Page 14: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

bahwa klien dapat secara tidak semestinya mempercayai auditor untuk melindungi entitas dari risiko tertentu atau untuk melaksanakan fungsi tertentu yang merupakan tanggung jawab klien. Pemahaman tersebut harus mencakup tujuan perikatan, tanggung jawab manajemen, tanggung jawab auditor, dan batasan perikatan. 2 Auditor harus mendokumentasikan pemahaman tersebut dalam kertas kerjanya, lebih baik dalam bentuk komunikasi tertulis dengan klien. Jika auditor yakin bahwa pemahaman dengan klien belum terbentuk, iaharus menolak untuk menerima atau menolak untuk melaksanakan perikatan.

Standar Pekerjaan Lapangan 2:Pernaharnan memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang hendak dilakukan.

Pemahaman dengan klien tentang audit atas laporan keuangan umumnya mencakup hal-hal berikut ini.a. Tujuan audit adalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan

keuangan.b. Manajemen bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan

pengendalian intern yang efektif terhadap pelaporan keuangan.c. Manajemen bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menjamin

bahwa entitas mematuhi peraturan perundangan yang berlaku terhadap aktivitasnya.

d. Manajemen bertanggung jawab untuk membuat semua catatan keuangan dan informasi yang berkaitan tersedia bagi auditor.

e. Pada akhir perikatan, manajemen dapat menyediakan suatu surat bagi auditor yang menegaskan representasi tertentu yang dibuat selama audit berlangsung.

f. Auditor bertanggung jawab untuk melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ik:atan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mensyaratkan bahwa auditor memperoleh keyakinan memadai, bukan mutlak, tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Oleh karena itu, salah saji material mungkin tetap tidak terdeteksi. Begitu pula, suatu audit tidak didesain untuk mendeteksi kekeliruan atau kecurangan yang tidak material terhadap laporan keuangan. Jika, oleh karena sebab apa pun, auditor tidak dapat menyelesaikan auditnya atau tidak dapat merumuskan atau tidak

Page 15: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

merumuskan suatu pendapat, ia dapat menolak menyatakan suatu pendapat atau menolak untuk menerbitkan suatu laporan sebagai hasil perikatan tersebut.

g. Suatu audit mencakup pemerolehan pemahaman atas pengendalian intern yang cukup untuk merencanakan audit dan untuk menentukan sifat, saat, dan luasnya prosedur audit yang harus dilaksanakan. Suatu audit tidak didesain untuk memberikan keyakinan atas pengendalian intern atau untuk mengindentifikasi semua kondisi yang dapat dilaporkan. Namun, auditor bertanggung jawab untuk menjamin bahwa komite audit atau pihak lain yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang setara dapat menyadari adanya kondisi yang dapat dilaporkan dan yang diketahui oleh auditor.

Semua auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan, dan apakah pengendalian intern tersebut dioperasikan. Setelah memperoleh pemahaman tersebut, auditor menaksir risiko pengendalian untuk asersi yang terdapat dalam saldo akun, golongan transaksi, dan komponen pengungkapan dalam laporan keuangan. Kemudian, auditor dapat mencari pengurangan lebih lanjut risiko pengendalian taksiran untuk asersi tertentu.

Pemahaman auditor terhadap klien mencakup hal-hal lain sebagai berikut.a. Pengaturan atas pelaksanaan perikatan (sebagai contoh, waktu, bantuan

klien berkaitan dengan pembuatan skedul, dan penyediaan dokumen).b. Pengaturan tentang keikutsertaan spesialis atau auditor intern, jika

diperlukan.c. Pengaturan tentang keikutsertaan auditor pendahulu.d. Pengaturan tentangfee dan penagihan.e. Adanya pembatasan atau pengaturan lain tentang kewajiban auditor atau

klien, seperti ganti rugi kepada auditor untuk kewajiban yang timbul dari representasi salah yang dilakukan dengan sepengetahuan manajemen kepada auditor.

f. Kondisi yang memungkinkan pihak lain diperbolehkan untuk melakukan akses ke kertas kerja auditor.

g. Jasa tambahan yang disediakan oleh auditor berkaitan dengan pemenuhan persyaratan badan pengatur.

Page 16: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

h. Pengaturan tentang jasa lain yang harus disediakan oleh auditor dalam hubungannya dengan perikatan.

Auditor menggunakan pengetahuan yang dihasilkan dari pemahaman atas pengendalian intern dan tingkat risiko pengendalian taksiran dalam menentukan sifat, saat dan luas pengujian substantif untuk asersi laporan keuangan. Salah satu konsep yang secara luas dalam teori dan praktik audit menyebutkan bahwa struktur pengendalian intern klien sangat penting dalam menghasilkan informasi keuangan yang andal. Jika auditor yakin bahwa struktur pengendalian intern yang diterapkan klien sudah sangat baik, yaitu telah mencakup sistem pengendalian intern yang mampu menyajikan data yang andal dan memberikan jarninan aman atas aktiva dan catatan, maka jumlah bukti audit yang perlu dikumpulkan menjadijauh lebih sedikit daripada jika sistern yang dimiliki klien kurang baik.

Standar Pekerjaan Lapangan 3:Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memahami untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.

Sebagian besar pekerjaan auditor independen dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan terdiri dari usaha untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit. bukti audit sangat bervariasi pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh auditor independen dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. Relevansi, obyektivitas, ketepatan waktu, dan keberadaan bukti lain yang menguatkan kesimpulan, seluruhnya berpengaruh terhadap kompetensi bukti. Keputusan terhadap berapa banyak bahan bukti yang dikumpulkan dalam situasi tertentu merupakan sesuatu yang memerlukan pertimbangan profesional.

3. Standar PelaporanStandar pelaporan terdiri dari empat item, yang secara rinci dalam

bahasan sebagai berikut.

Standar Pelaporan 1:

Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Page 17: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

Standar pelaporan pertama ini tidak mengharuskan untuk: menyatakan tentang fakta ( statement offact ), namun standar tersebut mengharuskan auditor untuk menyatakan suatu pendapat terhadap apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi tersebut. Prinsip akuntansi berlaku umum atau "generally accepted accounting principles " mencakup konvensi, aturan dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah tertentu dan pada waktu tertentu.

Standar Pelaporan 2:Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapannya prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

Standar ini disebut juga dengan standar konsistensi. Standar konsistensi menuntut auditor independen untuk memahami hubungan antara konsistensi penerapan prinsip akuntansi dapat menyebabkan kurangnya daya banding laporan keuangan. Standar ini bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa jika daya banding laporan keuangan di antara kedua periode dipengaruhi secara material oleh perubahan prinsip akuntansi, auditor mengungkapkan perubahan tersebut dalam laporannya. Caranya, dengan menambahkan paragraf penjelasan yang disajikan setelah paragraf pendapat.

Standar pelaporan kedua mengharuskan auditor menunjukkan keadaan apakah PABU diterapkan secara konsisten antara pada periode sekarang dengan periode sebelumnya. Standar ini menjamin bahwa daya banding (komparabilitas ) laporan keuangan tidak terpengaruh oleh perubahan prinsip akuntansi yang tidak diungkapkan. Jika dilakukan perubahan maka perubahan tersebut perlu diungkap dalam catatan atas laporan keuangan.

Standar Pelaporan 3:Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia mencakup dimuatnya pengungkapan informatif yang memadai atas hal-hal material, di antaranya bentuk:, susunan, dan isi laporan keuangan. Auditor harus selalu mempertimbangkan apakah masih terdapat hal-hal tertentu

Page 18: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

yang harus diungkapkan sehubungan dengan keadaan dan fak.ta yang diketahuinya pada saat audit.

Mempertimbangkan cukup atau tidaknya pengungkapan, auditor menggunakan informasi yang diterima dari kliennya atas dasar kepercayaan bahwa auditor merahasiakan informasi tersebut. Tanpa kepercayaan, auditor menjadi sulit untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangannya.

Standar Pelaporan 4:Laporan auditor harus memuat suatu pemyataan pendapat terhadap laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pemyataan yang demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas atas sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Tujuan standar pelaporan ini adalah untuk mencegah salah tafsir tentang tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh akuntan bila namanya dikaitkan dengan laporan keuangan. Seorang akuntan dikaitkan dengan laporan keuangan jika ia mengizinkan namanya dalam suatu laporan, dokumen, atau komunikasi tertulis yang berisi laporan tersebut. Bila seorang akuntan menyerahkan kepada kliennya atau pihak lain suatu laporan keuangan yang disusunnya atau dibantu penyusunan, maka ia juga dianggap berkaitan dengan laporan keuangan tersebut, meskipun ia tak mencantumkan namanya dalam laporan tersebut.

C. PENERAPAN STANDAR AUDITING

Standar auditing dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan oleh seorang auditor independen tanpa memandang skala ukuran kegiatan klien, bentuk organisasi bisnis, jenis industri, atau apakah tujuan entitas adalah mencari laba atau nirlaba. Oleh karena itu, standar dapat diterapkan sama pada setiap audit laporan keuangan untuk sebuah toko bahan pangan kecil di sudut jalan, sekolah di daerah, dan pada perusahaan-perusahaan besar seperti Exxon atau General Motors.

Page 19: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

Konsep materialitas dan risiko mempengaruhi aplikasi seluruh standar, khususnya pada standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Materialitas berkaitan dengan arti penting relatif sesuatu hal (benda, jasa, atau nilai). Sebagai contoh, auditor memandang persediaan pada suatu perusahaan manufaktur lebih penting artinya daripada asuransi yang dibayar di muka, karena adanya kemungkinan pengaruh yang besar atas terjadinya salah sajipada pos persediaan dalam laporan keuangan. Risiko berkaitan juga dengan kemungkinan sesuatu hal itu tidak benar. Sebagai contoh, rekening piutang usaha lebih pantas untuk dicurigai daripada rekening aset pabrik.

D. HUBUNGAN ANTARA STAN DAR AUDITING DAN PROSEDURAUDITING

Prosedur auditing (auditing procedures ) adalah metode-metode yang digunakan serta tindakan yang dilakukan oleh auditor selama audit berlangsung. Prosedur auditing meliputi langkah-langkah seperti, menghitung kas kecil, memeriksa rekonsiliasi bank yang disusun oleh klien, mengamati penghitungan persediaan serta menginspeksi keabsahan kendaraan bermotor yang dibeli perusahaan. Berbeda dengan standar auditing yang dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan, maka

prosedur auditing dapat berbeda antara satu klien dengan klien yang lainnya, karena adanya perbedaan dalam skala kegiatan suatu entitas dengan entitas lainnya, perbedaan karakteristik, serta sifat dan kompleksitas operasi dan sebagainya.

E. STANDAR ATESTASI

Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh seorang yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain, contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi (1)pemeriksaan ( examination), (2) review, dan (3) prosedur yang disepakati ( agreed-upon procedures ).

Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Page 20: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL Pemeriksaan

Page 21: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

tipe ini diatur berdasarkan standar auditing. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas informasi keuangan prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat umum dalam standar atestasi. Standar atestasi ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Tabel 3. 1.Standar lnternasional Auditing

Pada Tahun 1977, sebanyak 63 badan akuntansi (termasuk AICPA) yang mewakili 49 negara, telah menandatangani sebuah persetujuan untuk mendirikan Federasi Akuntan Intemasional (International Federation of Accountants (IFAC)). Tujuan utama IFAC adalah ''untuk mengembangkan profesi akuntansi dunia yang terkoordinasi dalam standar yang harmonis". Untuk mencapai tujuan ini, IFAC membentuk sebuah subkomite tetap yang dinamakan Komite Praktik Auditing Intemasional (International Auditing Practices Committee (IAPC)) dengan tanggung jawab dan wewenang untuk menerbitkan Standar Auditing Intemasional (International Standards on Auditing ). Kepatuhan terhadap standar intemasional ini bersifat sukarela dan tidak mengesampingkan standar-standar lokal (seperti SAS di Amerika Serikat). Apabila terjadi perbedaan antara standar intemasional dan standar lokal, maka badan anggota lokal (seperti Dewan Standar Auditing dari AICPA) diharapkan segera memberikan fatwa atau pertimbangan atas perbedaan tersebut guna mencapai harmonisasi.

Standar auditing intemasional termasuk dalam standar profesional AICPA,Volume 2, bersama dengan perbandingan langsung terhadap SAS yang terkait apabila ada.

Dukungan atas standar auditing intemasional yang diberikan baru-baru inioleh International Organization of Securities Commissions yang mewakili 60 negara, diharapkan dapat meningkatkan penerimaan standar penawaran dan pelaporan sekuritas intemasional oleh para penerbit multinasional. Hingga saat ini SEC belum menunjukkan tanda-tanda untuk dapat menerima laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan standar intemasional setara denan standar A.S van tertuan dalam GAAS (Boynton, 2006).

Tiga tipe perikatan atestasi yang telah disepakati di dalam standar auditing international adalah sebagai berikut ini. Kesemua dari standar profesional di

Page 22: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

dalam penjelasan di bawah ini merupakan standar teknis yang bertujuan untuk mengatur mutu j asa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik di Indonesia.

1. Standar Jasa Akuntansi dan ReviewStandar jasa akuntansi dan review memberikan kerangka untuk fungsi

non-atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review.

Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan pendapat, hal ini sangat berbeda dengan tujuan audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Tujuan audit adalah untuk memberikan dasar memadai untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan, sedangkan dalam pekerjaan non-atestasi tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat akuntan.

Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini, antara lain:a. kompilasi laporan keuangan-penyajian informasi-informasi yang

merupakan pernyataan manajemen (pemilik) dalam bentuk laporan keuangan;

b. review atas laporan keuangan-pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum Di Indonesia;

c. laporan keuangan komparatif -penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan dua periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom.

2. Standar Jasa KonsultansiStandar Jasa Konsultansi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan

publik) yang menyediakan jasa konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalamjasa konsultasi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultasi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umurnnya, pekerjaan jasa konsultasi dilaksanakan untuk kepentingan klien.

Jasa konsultasi dapat berupa berikut ini.a. Konsultasi (consultation), memberikan konsultasi atau saran profesional

(profesional advise) berdasarkan pada kesepakatan bersama dengan klien. contoh jenis jasa ini adalah review dan komentar terhadap rencana bisnis buatan klien.

Page 23: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

b. Jasa pemberian saran profesional (advisory services), mengembangkan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien. Contoh jenis jasa ini adalah pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategik.

c. Jasa implementasi, mewujudkan rencana kegiatan menjadi kenyataan. sumberdaya dan personel klien digabung dengan sumberdaya dan personel praktisi untuk mencapai tujuan implementasi. Contoh jenis jasa ini adalah penyediaan jasa instalasi sistem komputer dan jasa pendukung yang berkaitan,

d. Jasa transaksi, menyediakan jasa yang berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dengan pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan kepailitan,

e. Jasa penyediaan staf danjasa pendukung lainnya, menyediakan staf yang memadai (dalam hal kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang ditentukan oleh klien. Staf tersebut dapat bekerja di bawah pengarahan klien sepanjang keadaan menghamskan demikian. Contoh jenis jasa ini adalah manajemen fasilitas pemrosesan data.

f. Jasa produk, menyediakan klien sebuah produk dan jasa profesional sebagai pendukung atas instalasi, penggunaan, atau pemeliharaan produk tertentu. Contoh jenis jasa ini adalah penjualan dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan implementasi perangkat lunak komputer.

3. Standar Pengendalian MutuStandar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP)

memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI.

Unsur-unsur pengendalian mutu yang hams diterapkan oleh setiap KAP pada semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi meliputi berikut ini.a. Independensi -meyakinkan semua personel pada setiap tingkat organisasi

hams mempertahankan independensi.b. Penugasan personel - meyakinkan bahwa perikatan dapat dilaksanakan

oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk perikatan dimaksud.

Page 24: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

c. Konsultasi - meyakinkan bahwa personel dapat memperoleh informasi yang memadai, yang sesuai, dan yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, pertimbangan (judgement), dan wewenang memadai.

d. Supervisi - meyakinkan bahwa pelak:sanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh KAP.

e. Mempekerjakan (hiring) - meyakinkan bahwa semua orang yangdipekerjak:an memiliki karakteristik semestinya, sehingga memungkinkan

mereka melak:ukan penugasan secara kompeten.f. Pengembangan profesional -meyakinkan bahwa setiap personel memilik:i

pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan merupak:an wahana bagi KAP untuk memberikan pengetahuan memadai bagi personelnya untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan untuk kemajuan karier mereka di KAP.

g. Promosi (advancement) - meyakinkan bahwa semua personel yang terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi.

h. Penerimaan dan keberlanjutan klien - menentukan apak:ah perikatan dari

klien dapat diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan terjadinya hubungan dengan klien yang manajemennya tidak: memiliki integritas berdasarkan pada prinsip pertimbangan kehati-hatian (prudence).

1. Inspeksi -meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan dengan unsur

unsur lain pengendalian mutu telah diterapkan dengan efektif.

F. KEYAKINAN YANG DISEDIAKAN OLEH AUDIT

Pengguna laporan keuangan auditan mengharapkan auditor untuk:1. melaksanak:an audit dengan kompetensi teknis, integritas, independensi, dan

obyektivitas;

2. mencari dan mendeteksi salah saji yang material,baik yang disengaja maupun yang tidak:;

3. mencegah penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan.

Page 25: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3. AUDITING I e EKE11"43CBIMCCIUL 3 3.21

LATIHAN

Untuk memperdal.am pemabarnan Anda rnengenai materi di alas, kerjakanlah Jadban berikutl

1) Sebutkan beberapa tabapan yang hams dilalui dari setiap usulan yangdiajukan dewan daJam pembuatan staodar clan prosedurl

2) Sebutkan bagian yangterdapat di clalam. stanclar ummn?3) Sebutkan bagian yangterdapat di clalam. stanclar pekerjaan lapangan?4) Sebutkan beberapabagian Yllll8 terdapatdi da]am stanclar pelaponm.!S) Sebutkan tipe perikatan mcnumt stanclar

atestari? Petunjuk Jawaban Latihan

1) a. Identifikasi.Tingkat kebutuhan tahadap suatuusu1anpemyataan dapat cliident.ifikasi dariproses litigasi.tekaoao regu].asi. atau kornentar dari para pnktisi.

b. Penelitian. Bentuk pedoman yang dibutnbkan dinilai. melalm anaJisis masalah, mengumpuJkan data tentang praktik yang ada sekarang, menelaah literatur yang ada dan mengembangkan pendelratan altematif.

c. Pertimbangan.Pemyataan yangdiusulkan diqmpaikanolehdewan.danaltematif yang adadievaluasi.

d. PenyebarJnasao (exposure). Pernyataan yang diumlkan bams disetujui oleb 10 dui 15 anggota dewan untllkdisebarJnaskan. Exposure draft inikemudiandidistribusikao uomt meodapatkan komentar keseluruh akuntm yang merupakan anggota IAPL

e. Penerbitao. Seluruh lwrnentar kemudian diteJaab oleb dewan. Setiap persoalan yang muncul da]arn komentar yang tidak dipertimbangkao sebelumnyaoleb dewandapat dievalww.Akantetapi. biasanyadewan tidak dapat mengubah posisi

persoalan yang telah dipertimbangkao sebelum exposure. Tujuan dari exposureadaJab untuk mengidentifikasi persoalan yang sebelumnya terabaikan atau tidak dipelajari secara menrlaJarn

Page 26: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

2) a.

b.

c.

Audit harus dilak:sanak:an oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditorSemua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.Pada pelak:sanaan audit dan penyusunan laporannya, audit wajib menggunak:an kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama

3) a. Pekerjaan harus direncanak:an dengan sebaik-baiknya dan jikadigunak:an asisten harus disupervisi dengan semestinya.

b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanak:an audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujianyang hendak: dilak:ukan.

c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasarmemahami untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.

4) a. Laporan audit harus menyatak:an apak:ah laporan keuangan telah

b.disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada ketidak:konsistenanpenerapan prinsip ak:untansi dalam penyusunan laporan keuanganperiode berjalan dibandingkan dengan penerapannya prinsip ak:untansitersebut dalam periode sebelurnnya.

c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandangmemadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

d. Laporan auditor harus memuat suatu pemyataan pendapat atas laporankeuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pemyataandemikian tidak: dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal namaauditor dikaitkan dengan laporan keuangan, mak:a laporan auditorharus memuat petunjuk yang jelas terhadap sifat pekerjaan audit yangdilak:sanak:an, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul olehauditor.

5) Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi (1) pemeriksaan ( examination), (2) review, dan (3) prosedur yang disepakati ( agreed-upon procedures ).

Page 27: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e l!!:ICSl43Cl8/MOOUL 3 3.23

D R A N 13 K U M A N., _

Staodar Audit disusun oleh IAPI dan standar ioi hams dipatuhi oleh anggota IAPI. Dewan peoyusunan stander ioi selalu memperhatikan kepentingan masyarakat dan mempertimbangkan segala sesuatll yang bmkai.tan dengan pelaksaoaao dan tanggnng jawab auditor. Shmdar dan prosedur m.eoetapk:an sifat dan luas tanggung jawab auditor, sett.a menyediakan pedoman uotuk melakukan togas audit. Dewan standar juga hams selalu mempertimbangbo besamyabiaya amspembmdan staodardan prosedur yang ditanggung oleh masyarabt berkaitan dengan perk:iraan manfaat yang dapat diperoleh dari fungsi audil

Dewan penyuSWW1 standar menetapkan &ifatdan luas tanggi.mgjawab auditor danmcnyediakan pedoman uotuk melak11kan tugas audit Standar yqdisusun oleh Dewan. pcmyunan. standar tcnliri dari shmdar urn11m, standar pekerjaan lapangao, dan standar pelaporan. Standar auditing dapat diterapk:an pada setiap audit laporan keuangan ol.eh seorang auditor independen tanpa memandang skala ukuran kegiatan klien, beotuk organisasi. bisois,jems industri, atau apakab tujuan entitas ada ] ab mencari laba atau oirlaba. Oleh karena itu, standar dapat dit.erapkao sama pada setiap audit laporan keuangan.

Pemyataan standar auditing (PSA) :merupakan pedoman kerja yang paling utama bagi para auditor.Pemyataan ioi dikeluarkao oleh IAI dan mempakan intmpretasi dari 10 butir staodar auditing yang ditetapkan IAI (SA-IAI). Pemyataan standar auditing baru dapat dt uat, apabila timbu1 masalah auditing yangcukuppentiog sebinggabutuh interpretasiresmi dari IAI.SA-IAI dan pemyataan s taodar auditing dianggap sebagai ket e otuan yang memiliki oilai hukum karena setiap orang daJarn profesi ioi wajib mernatubi sesuai aplikasioya , walaupun memiJiki nilaihukumtetapimereka tidak terlalu dapat diandaJkan sebagai pedoman kerja.

TES FD R MATI F 1--------------

Pilihlah satu.jawaban yang paling tepatl

1) Pemyataan rnami kah yang m.empakan uraian. yang paling baik dariungkapan "stander auditing yang berlaku umum?"A. Menunj uk'kao kebijakan daoprosedur uotuk m.elaksanakao audit.B. Mendefiniiukan sifat dan luasnya tanggnng jawab auditor.

Page 28: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

C. Memberikan pedoman bagi auditor untuk merencanakan audit dan menulis laporan audit.

D. Menentukan ukuran mutu kinerja prosedur audit.

2) Untuk apakah IAI menetapkan standar atestasi?A. Untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan.B. Untuk merencanakan prosedur dan lingkup audit.C. Untuk mengatur jenis penugasan lainnya seperti pelaporan terhadap

proyeksi perkiraan, penjelasan terhadap software dan lain-lain.D. Untuk menggantikan standar audit.

3) Apa makna dari standar auditing yang mewajibkan seorang auditor untuk bertindak independen?A. Auditor harus memiliki kecakapan profesional.B. Auditor bisa memiliki kepentingan kepemilikan kliennya.C. Auditor tidak boleh memiliki bias terhadap klien yang diaudit.D. Auditor harus memiliki sikap kehati-hatian dan curiga.

4) Karakteristik apakah yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam melaksanakan audit laporan keuangan seperti yang diwajibkan oleh standar umum yang pertama?A. Pelatihan teknis dan keahlian yang memadai.B. Independensi.C. Pengetahuan terhadap lingkungan bisnis klien.D. Pengalaman dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan.

5) Apa ciri umum dari standar pekerjaan lapangan?A. Kebutuhan untuk mempertahankan sikap mental yang independen.B. Keharusan untuk membuat pernyataan atas laporan keuangan apakah

sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.C. Isi laporan audit yang mengharuskan klien untuk konsisten.D. Perencanaan dan supervisi audit, pengendalian internal dan bukti.

6) Suatu pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum merupakan standar?A. Standar akuntansi.B. Standar umum.C. Standar atestasi.D. Standar pelaporan.

Page 29: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

7) Apa yang harus dilakukan auditor sesuai penggunaan kecakapan profesional yang cermat?A. Mengurangi risiko pengendalian sampai tingkat paling rendah.B. Mencapai keseimbangan antara pengalaman profesional dengan

pendidikan formal.C. Memeriksa semua bukti kompeten yang tersedia.D. Secara kritis menelaah pertimbangan yang diambil pada tiap tingkat

supervisi.

8) Mana di antara yang berikut ini yang bukan merupakan standar atestasi?A. Laporan harus mengidentifikasi pernyataan yang sedang dilaporkan

dan menyatakan karakter penugasan.B. Pemahaman yang memadai atas pengendalian internal untuk

merencanakan penugasan.C. Pekerjaan harus direncanakan secara memadai dan apabila

menggunakan asisten harus disupervisi dengan baik.D. Bukti yang mencukupi harus diperoleh untuk memberi dasar yang

layak atas kesimpulan yang dinyatakan.

9) Berdasarkan standar etika profesi, seorang auditor akan terlihat independen dalam keadaan yang seperti apa?A. Karyawan profesional, yang tidak bekerja dalam audit, memiliki

pasangan suami/istri yang merupakan manajer pemasaran di perusahaan klien yang diaudit.

B. Auditor juga merupakan seorang pengacara yang memberikan saran kepada klien sebagai konsultan umum.

C. Seorang karyawan darijasa auditor sebagai bendahara dari organisasi amal yang merupakan organisasi dari klien.

D. Klien berhutang fee jasa audit untuk pelaksanaan audit selama duatahun berturut-turut.

Page 30: Bab03 EKSI4308 Auditing I

Tingkat penguasaan =----------x 100%Jumlah Soal

Jumlah Jawaban yang Benar

3 AUDITING I

Cocokk:anlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Page 31: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

K E G IA T A N B E LAJ A R 2

Audit I nternal

A. AUDIT ATAS PENGENDALIAN INTERNAL

Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan kepada manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini seringkali disebut pengendalian, dan secara kolektif membentuk pengendalian internal di dalam entitas tersebut. Biasanya manajemen memiliki tiga tujuan umum untuk merancang sistem pengendalian internal yang efektif, yaitu sebagai berikut.1. Reliabilitas pelaporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk

menyajikan laporan bagi para investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Manajemen memikul tanggung jawab baik hukum maupun profesional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan seperti prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab keuangan tersebut.

2. Efisiensi dan efektivitas operasi. Pengendalian di dalam perusahaan mampu mendorong pemakaian sumberdaya secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran-sasaran perusahaan. Tujuan penting dari pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.

3. Ketaatan pada hokum dan peraturan. Semua perusahaan publik wajib mengeluarkan laporan atas keefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Selain itu organisasi-organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba diwajibkan menaati hukum dan peraturan. Peraturan yang harus dipatuhi misalnya peraturan pajak penghasilan. Selain itu yang tidak memiliki hubungan langsung dengan akuntansi yaitu, UU perlindungan lingkungan dan hak sipil.

Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara manajemen dan auditor. Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal entitas. Manajemen juga harus

Page 32: Bab03 EKSI4308 Auditing I

Manajemen PT. Angelia Melati, Tbk., bertanggung jawab untuk menetapkandan menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai atas pelaporan keuangan. Sistem pengendalian internal Marble dirancang untuk memberikan kepastian yang layak kepada manajemen dan dewan komisaris perusahaan terhadap penyusunan dan kewajaran laporan keuangan yang diterbitkankepada masyarakat.

Manajemen Marble telah menilai efektivitas pengendalian internal ataspelaporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2011. Manajemen menggunakan kriteria yang ditetapkan oleh Committee of Sponsoring Organizations on the Tradeway Comission (COSO) dalam Internal Control Integrated Framework untuk melakukan penilaian ini.Berdasarkan penilaian ini, kami berkevakinan bahwa, per 31 Desember 2011,pen11:endalian internal

3 AUDITING I

melaporkan secara terbuka atas keefektifan pelaksanaan pengendalian tersebut. Sebaliknya, tanggung jawab auditor mencakup memahami dan menguji pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Auditor juga diwajibkan untuk menerbitkan laporan audit tentang penilaian manajemen atas pengendalian internalnya, termasuk pendapat auditor atas keefektifan pelaksanaan pengendalian tersebut. Pada Tabel 3.2 disajikan contoh laporan manajemen atas pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

B. KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL (COSO)

Auditor berfokus pada pengendalian yang dirancang untuk mencegah atau mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan. Komponen pengendalian internal meliputi hal-hal berikut ini.

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environtment )Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur

yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan terhadap arti pentingnya pengendalian internal bagi entitas itu. Auditor harus mempertimbangkan subkomponen pengendalian yang paling penting untuk memahami dan menilai lingkungan pengendalian.

Tabel 3.2.Conteh Laporan Manajemen: Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan

Page 33: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

Sumber: Arens (2008)

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment )Penilaian risiko atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan

manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan PABU. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan sering menjual produk dengan harga di bawah harga pokok persediaan karena pesatnya perubahan teknologi, perusahaan itu harus menyelenggarakan pengendalian yang memadai untuk mengatasi risiko melebihsajikan persediaan. Demikian pula, kegagalan untuk memenuhi tujuan sebelumnya, mutu personil, penyebaran geografis operasi perusahaan, signifikansi dan kompleksitas proses bisnis inti, pengenalan teknologi informasi yang baru, dan munculnya pesaing baru semuanya merupakan contoh faktor faktor yang dapat meningkatkan risiko. Setelah mengidentifikasi suatu risiko, manajemen mengestimasi signifikansi risiko itu, menilai kemungkinan terjadinya risiko itu, dan mengembangkan tindakan khusus yang diperlukan untuk mengurangi risiko itu ke tingkat yang dapat diterima.

Auditor memperoleh pengetahuan tentang proses penilaian risiko oleh manajemen dengan memanfaatkan kuesioner dan diskusi dengan manajemen untuk menentukan bagaimana manajemen mengidentifikasi risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan, mengevaluasi signifikansi dan kemungkinan terjadinya risiko itu, serta memutuskan tindakan apa yang diperlukan untuk menangani risiko itu.

atas

pelaporan keuangan perusahaan sudah efektif berdasarkan

kriteria tersebut.

Auditor independen Marble telah mengeluarkan laporan audit atas penilaian kami terhadap pengendalian internal atas pelaporan keuangan perusahaan. Laporan tersebut telah disajikan pada halaman berikutnya.

13 Februari 2012Angelia Melati, Presiden Direktur

Page 34: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3. AUDITING I

3. Aktivitas Pengendalian ( Control Activities )Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencari tujuan entitas. Sebenarnya ada banyak aktivitas pengendalian semacam ini dalam entitas manapun, termasuk pengendalian manual dan terotomasi.

4. Informasi dan KomunikasiTujuan sistem informasi dan komunikasi akuntansi dari entitas adalah

untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang dilakukan entitas itu serta mempertahankan akuntabilitas aktiva terkait. Sistem informasi dan komunikasi akuntansi memiliki beberapa subkomponen yang biasanya terdiri atas kelompok transaksi seperti penjualan, retur penjualan, penerimaan kas, akuisisi, dan sebagainya.

5. Pemantauan (Monitoring)Aktivitas pemantauan berhubungan dengan penilaian mutu pengendalian

internal secara berkelanjutan atau periodik oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian tersebut telah beroperasi seperti yang diharapkan, dan telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi. Informasi yang dinilai ini berasal dari berbagai sumber, termasuk studi atas pengendalian internal yang ada, laporan auditor internal, pelaporan pengecualian tentang aktivitas pengendalian, laporan dari pembuat peraturan seperti badan pengatur bank, feedback dari personil operasional, dan keluhan pelanggan terhadap jumlah tagihan.

Bagi banyak perusahaan, terutama yang berukuran besar, departemen audit internal sangat penting demi tercapainya pengawasan yang efektif. Agar efektif, fungsi audit internal itu harus dilakukan oleh staf yang independen dari departemen operasi maupun departemen akuntansi, dan mereka melapor langsung ke tingkat otoritas yang lebih tinggi dalam organisasi, baik manajemen puncak atau komite audit dewan direksi.

Selain perannya untuk memantau pengendalian internal entitas, staf audit internal yang memadai juga dapat mengurangi biaya audit eksternal dengan memberikan bantuan langsung kepada auditor eksternal.

Page 35: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

C. INDEPENDENSI AUDITOR

Independensi merupakan dasar dari profesi auditing .Hal itu berarti bahwa auditor dapat bersikap netral terhadap entitas. Oleh karena itu, auditor dapat

bersikap objektif. Publik: dapat mempercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak memihak serta mengakui adanya kewajiban untuk bersikap adil.

Meskipun entitas adalah klien auditor, namun CPA tetap memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada para pengguna laporan auditor yang jelas telah

diketahui. Auditor tidak boleh memosisikan diri atau pertimbangannya dibawah kelompok apapun dan siapapun. Independensi, integritas, dan obyektivitas

auditor mendorong pihak ketiga untuk menggunakan laporan keuangan yangtercakup dalam laporan auditor dengan rasa yakin dan percaya sepenuhnya.

D. KEYAKINAN YANG MEMADAI

Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Akan tetapi, konsep keyakinan yang memadai tidak dapat memastikan atau menjamin akurasi laporan keuangan.

Konsep keyakinan yang memadai menunjukkan bahwa dalam audit telah dilakukan sejumlah pengujian. Jarang sekali auditor melakukan pemeriksaan 100 persen atas butir-butir yang ada dalam kelompok akun atau transaksi. Hal yang lazim dilakukan auditor adalah memilih beberapa butir dan menetapkan sejumlah prosedur atas butir-butir terpilih tersebut guna membentuk suatu pendapat atas laporan keuangan. Auditor menggunakan seluruh keahlian dan pertimbangannya untuk memutuskan bukti-bukti apa saja yang perlu diperiksa, waktu pemeriksaan, seberapa banyak bukti yang diperiksa, siapa yang ditugaskan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti tertentu, termasuk juga siapa yang memberikan interpretasi dan mengevaluasi hasilnya. Apabila tidak ditemukan bukti adanya salah saji yang material dalam pengujian, auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai PABU.

Konsep keyakinan yang memadai juga menunjukkan bahwa laporan keuangan manajemen mencantumkan adanya estimasi yang tidak pasti. Meskipun auditor telah memberikan perhatian penuh guna memahami bisnis dan industri klien, namun cepatnya perubahan kondisi ekonomi mengubah keterbatasan penting pada audit laporan keuangan. Oleh karena itu, suatu audit tidak dapat menjamin akurasi laporan keuangan.

Page 36: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUCI TINl!I I

LAT I H A N

Untuk m.emperdalam pernabarnao Anda mengenai rnateri di etas, ke.rjaboJab Iati.ban berikutl

1) Sebut danjelaskao tigatujuan urnnrn untuk merancang sisternpengendaJiaointernal yang efektifl

2) Jelaskan peJbN'laao assurance service denganjasa audit!3) Apa yang dirnaksud denganjasa atestasi'l4) Berikan beberapa c ontohjasa assurance!5) Sebut danjcl.askao kctelbatasan audit!6) Apakah taoggung jawab kunciauditor daJam mengomuoikasibn temuao

kecuraogan adalab sebagai. berikutl7) Sebut danjelaskao lima unsur pengendaJian mutu.l8) Saleh saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan Jmuaogan

dapat berbentuk apa saja?9) Apakah tujuan utama terbadap audit pengendaJian iotemal perosabaao?

Jelaskan secara singkat danjelasl10) Ba g aima o akab tahapao yang hams dilalui bagi dewan standar

untuk meogajukan pembuatan standu dan prosedur? Jelaskan secua jelas dan siogkat!

Petunjwc Jawaban Latihan

1) a. Reliabilitas pelaporankcuangan.Manajemen bemmggung jawaburrtuk menyajikan1aporanbagipara investor,kreditor,danpengguna lainnya. Manajemen mernik:ul taJJgguogjawabbaik b u ] mrn m aupunprofesional untuk rnemastikan bahwainformasi te1ah disajikan secara.wajar sesuai deogan persyaratan peJaporan sepe:rti prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Tujuan pengendalfan internal yang efektif atas pelaporan kcuangan adalah memenuhi tanggung jawab kcuangan tersebut.

b. Efisiensi dan efektivitas operasi.Pengeodalian di da]arn perosabaan dapat mendorong pernakaian sumberdaya secara. efisien dan efektif untuk mengoptirnaJkao sasaran-sasaran perusabaan. Tujuan penting dui pengendaUao ini adaJab memperoJeh informasi keuaogan dan

Page 37: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.

c. Ketaatan pada hukum dan peraturan. Semua perusahaan publik wajib mengeluarkan laporan atas keefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Selain itu organisasi-organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba diwajibkan menaati hukum dan peraturan. Peraturan yang harus dipatuhi misalnya peraturan pajak penghasilan. Selain itu yang tidak memiliki hubungan langsung dengan akuntansi yaitu, UU perlindungan lingkungan dan hak sipil.

2) Assurance services berbeda denganjasa audit dalam satu hal kunci tertentu. Jasa audit terutama berfokus pada informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Assurance services bukan hanya berkaitan dengan laporan keuangan, namun juga berkaitan dengan lingkup luas informasi yang digunakan oleh para pengambil keputusan.

3) Jasa atestasi (attest service) merupakan salah satu jasa yang kantor KAP mengeluarkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.

4) Contoh-contoh jasa assurance adalah sebagai berikut.a. Jasa penilaian risiko. Padajasa ini akuntan publik dapat

meningkatkan mutu informasi risiko untuk para pengambil keputusan internal melalui penilaian independen terhadap kemungkinan suatu peristiwa atau tindakan dapat berpengaruh buruk pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan bisnis serta melaksanakan strateginya dengan sukses.

b. Jasa penilaian kinerja. Jasa ini berfokus pada pemberian keyakinan berkenaan dengan penggunaan ukuran-ukuran keuangan dan nonkeuangan oleh organisasi untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kegiatan.

c. Assurance perawatan lansia. Jasa ini merupakan jasa potensial yang para akuntan publik dapat menyediakan jasa yang bernilai bagi anggota keluarga dengan cara memberikan keyakinan bahwa tujuan pemeliharaan dapat tercapai untuk para anggota keluarga lanjut usia yang tidak lagi dapat mandiri sepenuhnya. Tujuanjasa ini adalah untuk memberikan keyakinan secara profesional, independen, dan

Page 38: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUCI TINl!I I objektif

Page 39: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

kepada pihak ketiga (anak, anggota keluarga, atau pihak lain yang berkepentingan) bahwa kebutuhan para lansia dapat terpenuhi.

5) Suatu audit laporan keuangan memiliki sejumlah keterbatasan yaitu sebagai berikut.a. Biaya yang memadai

Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnya pengujian, atau penarikan sampel dari catatan akuntansi atau data pendukung yang dilakukan secara selektif. Selain itu, auditorjuga dapat memilih untuk menguji sistem pengendalian internal dari sistempengendalian internal yang sudah berfungsi baik.

b. Jumlah waktu yang memadaiBiasanya laporan auditor harus terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu setelah tanggal neraca. Pendeknya waktu dapat mempengaruhi jumlah bukti yang diperoleh tentang transaksi dan kejadian ekonomi setelah tanggal neraca yang berdampak pada laporan keuangan.

c. Prinsip akuntansi alternatifPrinsip akuntansi yang berlaku umum memang memperbolehkan penggunaan prinsip akuntansi alternatif. Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang alternatif-alternatif prinsip akuntansi yang dipilih dan akibatnya pada laporan keuangan.

d. Estimasi AkuntansiEstimasi merupakan bagian yang melekat pada proses akuntansi dan tidak seorang pun termasuk auditor dapat meramalkan apa dan bagaimana hasil dari suatu ketidakpastian.

6) a. Apabila auditor menentukan bahwa terdapat bukti adanya kecurangan, maka hal itu harus menjadi perhatian manajemen, yang pada umumnya satu tingkat lebih tinggi yang kecurangan itu terjadi.

b. Setiap kecurangan yang melibatkan manajemen senior, dan kecurangan yang terjadi pada tingkat manapun yang menyebabkan salah saji yang material pada laporan keuangan, harus dilaporkan langsung oleh auditor kepada komite audit atau dewan direksi.

c. Secara etis dan legal, pada umumnya auditor tidak dapat

mengungkapkan kecurangan yang terjadi di luar entitas.

Page 40: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

7) a. Independensi, Integritas, dan Obyektivitas

b. Manajemen kepegawaianc. Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasand. Kinerja penugasan konsultasie. Pemantauan prosedur

8) a. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan.

b. Representasi yang salah terhadap atau penghilangan laporan keuangan peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan

c. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

9) a. Reliabilitas pelaporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk menyajikan laporan bagi para investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Manajemen memikul tanggung jawab baik hukum maupun profesional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan seperti prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab keuangan tersebut.

b. Efisiensi dan efektivitas operasi. Pengendalian di dalam perusahaan mampu mendorong pemakaian sumberdaya secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran-sasaran perusahaan. Tujuan penting dari pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.

c. Ketaatan pada hukum dan peraturan. Semua perusahaan publik wajib mengeluarkan laporan mengenai keefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Selain itu organisasi-organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba diwajibkan menaati hukum dan peraturan. Peraturan yang harus dipatuhi misalnya peraturan pajak penghasilan. Selain itu yang tidak memiliki hubungan langsung dengan akuntansi yaitu, UU perlindungan lingkungan dan hak sipil.

Page 41: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e l!!:ICSl43Cl8/MOOUL

- D

10) a. Identifikasi.Tingkat kebutuban ter badap suatuusulanpemyaman dapat diidentifikasi dariproses Utigasi,t e kanan regulasi, atau komentar dari para prakti&i.

b. Penelitian.Bentuk pedoman yang dibuhiblcan djnilai melalui

anali.sis rnasehm, mengumpnlkan data tentang praktik yang ada sekarang, menelaah literatur yang ada dan mengembangkan pendekatan alternatif.

c. Pertimbangan.Pemyaman yangdiusulkandisampaibn oleh dewan danaltematif yang ada di.evaluasi.

d. Penyebarluasan (exposure).Pernyataan yangdiusu]kan harus disetujui oleh 10 dari 15 anggota dewan untuk disebarluaskan (e.;q.,osure). Exposure draft ini kemudian didis1ribusikan untuk mendapatkan komentar ke seluruh akuJJtan yang merupakao anggota IAPI.

e. Penerbitan. Seluruh komentar kemudian ditelaah oleh dewan. Setiap penoalan yang muncul da]am koment.ar yang tidak dipertimbangkan sebelumnya oleh dewan dapatdievaluasi.Akantetapi,biasanyadewao tidak mampu mengubahposisipersoa]en yang telah dipertimbangkao sebelum exposure.Tujuan dariexposure adalah untukmengidentifikasi penoalan yang sebelumnya terabaikan atau tidak dipelajari secara mendalam

RA N 13 K U MA N ---------------

Si.stem pengeodaliao internalterdiri ataskebijakan danprosedur yang dira.ncang untuk memberikan kepada rnaoajemen kepastian yang Jayak bah.wa perusabaan telah. mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini seringkali disebut pengendaJian, d.an secara. kolektif membentuk pengendalian internal di dalam entitas tersebut Biasanya rnanajemen m.erniJUd tiga tujuan urnurn untuk mcrancang sistem pengendalian intemal yang efektif, yaitu reliabilites laporan keuangan, efisiensi dao efekti.vitas operasi, dao kepetuhan terhadap hu]mm dan peraturan.

Independensi. merupakan dasar dari profesi auditing. Hal itu bererti bahwa audit.or dapat bersikap netral terhadap entitas. Oleh kamia ito, auditor dapat bersikap objektif. Publik: dapat m.empercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak memihak serta m.engakui adanya kewajibanuntuk bersikap adil.

Page 42: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITINllll

Audit.or bcrtanggung jawab dalam merencaoakao dao melabsnekao audit untuk mendapatkan keyakinen yang memadai bahwa leporan keuengan telah bebas dari saleh saji yang material. Akan tetapi, konsep keyakioao yang mernadai tidak depat memastikan atau menjamin akurasi laporankeuangan. Konsep keyakioao yangmemadai menunjnkkan bahwa da]arn audit telah di1akukan sejumlah pengujiao. Jaraog sekali audit.or melakukan pemeriksaan 100 persen atas butir-butir yang ada daJam kelompok akun atau tnmsaksi.Hal yang Jazim dilaknkan audit.or adaJab memilih beberapabutir daomenetap:ta.n sejumlabprosedur atas butir-butir terpilih tersebut guna membentuk: suatn pendapat atas 1aporankeuangan.

TES FD R MATI F z _

Pilihleh satujawaban yang paling tepatl

1) Tujuan pengendaliao mutu adalah....A. mengembeogkao spesialisasi dalam bidaog tertentu.B. mernberi mandet kepada kantor akuntan publik untuk:

menetapkan kebijakan den prosedur untuk pengembangan profesionalisme.

C. menyiepkan kertas kerjayang berkualitas tinggi.D. membantu perusebean untuk tambeh maju.

2) Ketika meJaksanakan suatu penugasan atestasi, seorang akuntan publikbiasanya?A. Memberikan saran konsultasi.B. Menilai.jasa dukungan tontutan hukwn.C. Menyatakan kesimpulan atau pemyataan.D. Memberikan jasa pendukung litigasi.

3) Berikut ada]ab faktor-falrtor risiko yang timbul dari bcurangan daJarnlaporankeuangan. kecuaU k:arakleristik ....A. dank.ondui industri.B. dewan stander dalam pengembmgan standar auditingC. daopengaruh IIllllllljemeo atas lingkungan pengenda]ieoD. operasi dao stabilitas keuangan

Page 43: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e E KSl43DB/MDDUL

4) Berikut adalah faktor-faktor risiko yang timbul dari perlakuan yang tidak semestinya terhadap aset dalam laporan keuangan, kecuali ....A. sifat aset perusahaan dan tingkat kerentanan aset perusahaan dari

pencurianB. keterkaitan dengan pengendalian internalC. tidak memadainya penyelenggaraan catatan untuk asetD. penjagaan fisik yang sangat memadai untuk aset tetap

5) Dalam manajemen kepegawaian, kebijakan dan prosedur yang harus ditetapkan agar tercapai pengendalian mutu yang bagus, kecuali ....A. seluruh personel yang bertugas harus mempertahankan independensi

dalam fakta dan penampilan, melaksanakan semua tanggung jawab profesional dengan integritas, serta mempertahankan obyektivitas dalam melaksanakan tanggung jawab profesional mereka

B. personel yang terpilih untuk promosi kenaikan jabatan memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan

C. pekerjaan diserahkan kepada personel memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai

D. semua personel baru memiliki kualifik:asi untuk melakukan pekerjaan secara kompeten

6) Dalam unsur pemantauan prosedur, ikhtisar persyaratan yang benar untuk mencapai pengendalian mutu yang baik adalah ....A. harus ada kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa keempat

unsur pengendalian mutu lainnya diterapkan secara efektifB. direktur akuntansi dan auditor siap memberikan konsultasi serta

harus menyetujui semua penugasan sebelum penugasan itu diakhiriC. sebuah formulir penilaian klien, yang berkaitan dengan hal-hal

seperti komentar audit terdahulu dan evaluasi atas manajemen, harus disiapkan untuk setiap klien baru sebelum penerimaan

D. tidak ada yang benar

7) Auditor juga bertanggung jawab untuk mengomunikasikan temuan kecurangan kepada manajemen dan mungkin juga kepada pihak lainnya. Tanggung jawab kunci auditor dalam mengomunikasikan temuan kecurangan adalah sebagai berikut benar, kecuali ....A. apabila auditor menentukan bahwa terdapat bukti adanya

kecurangan, maka hal itu harus menjadi perhatian manajemen, yang pada umumnya satu tingkat lebih tinggi yang kecurangan itu terjadi

B. setiap kecurangan yang melibatkan manajemen senior, dan kecurangan yang terjadi pada tingkat manapun yang menyebabkan salah saji yang

Page 44: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

material pada laporan keuangan, harus dilaporkan langsung oleh auditor kepada kornite audit atau dewan direksi

C. secara etis dan legal, pada umumnya auditor tidak dapat mengungkapkan kecurangan yang terjadi di luar entitas

D. semua jawaban benar

8) Mana dari pemyataan berikut yang mendeskripsikan independensi dalam fakta ( independence infact )?A. Independensi dalam fakta berarti pemyataan pernikiran auditor -

ya; independensi dalam fakta berarti tidak bias dan tidak mengkhianati kepercayaan publik - ya.

B. Independensi dalam fakta berarti pemyataan pernikiran auditor -tidak; independensi dalam fakta berarti tidak bias dan tidak mengkhianati kepercayaan publik - ya.

C. Independensi dalam fakta berarti pemyataan pernikiran auditor - ya; independensi dalam fakta berarti tidak bias dan tidak mengkhianati kepercayaan publik -tidak .

D. Independensi dalam fakta berarti pemyataan pernikiran auditor -tidak; independensi dalam fakta berarti tidak bias dan tidak mengkhianati kepercayaan publik -tidak.

9) Mana dari situasi legal berikut yang dapat mengurangi independensi auditor?A. Pembuatan pemyataan oleh manajemen sekarang untuk memulai

litigasi terhadap dugaan defisiensi auditor dalam pekerjaan auditor kepada klien, walaupun auditor mempertimbangkan bahwa ada hanya kemungkinan kecil bahwa klaim tersebut akan diklaim.

B. Litigasi aktual oleh auditor terhadap klien untuk jumlah yang tidak material terhadap laporan keuangan klien yang menimbulkan perselisihan seperti pada tagihan pada jasa konsultasi manajemen

C. Litigasi aktual oleh auditor terhadap dugaan fraud yang dilakukan oleh manajemen.

D. Litigasi aktual oleh klien terhadap auditor untuk jumlah yang tidak material terhadao laporan keuangan klien yang timbul dari perselisihan terhadap tagihan untuk jasa perpajakan.

10) Mana dari jasa non-audit berikut yang dapat mengurangi independensi auditor untuk perusahaan privat?A. Perikatan konsultasi, auditor membantu mengenalkan klien ke

sumber modal yang mungkin yang memenuhi kriteria dan spesifikasi klien.

B. Dalam perikatan jarninan, auditor memberikan rekomendasi untuk meningkatkan sistem pemantauan risiko bisnis.

Page 45: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

C. Dalam perikatan jasa akuntansi, auditor mencatat transaksi yang manajemen telah menentukan atau menyetujui klasifikasi akun yang tepat dan menyusun laporan keuangan berdasarkan informasi pada neraca saldo.

D. Saat melaksanakan administrasi rencana manfaat, auditor dapat menjadi penjaga sekuritas klien.

11) Tanpa persetujuan klien, auditor seharusnya tidak mengungkapkan informasi rahasia klien dalam kertas kerja ke ....A. dewan peninjau pengendali kualitasB. KAP yang mungkin akan menjadi suksesor auditorC. pengadilan yang telah mengeluarkan panggilan yang validD. badan ketaatan yang dibuat di bawah hukum

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

Jumlah Jawaban yang Benar

Tingkat penguasaan =----------x 100%

Jumlah Soal

Page 46: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43DB/MDDUL 3

K E G IAT A N B E LAJ A R 3

Fraud Au di t

A. PERTIMBANGAN ATAS KECURANGAN DALAM AUDIT

LAPORAN KEUANGAN

Pada SA Seksi 110 (PAS No. 01) menjelaskan Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor Independen, menyatakan bahwa "Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan." Seksi ini memberikan panduan bagi auditor untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, yang berkaitan dengan kecurangan, dalam audit terhadap laporan keuangan yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Gambaran dan Karakteristik KecuranganMeskipun kecurangan merupakan konsep hukum yang luas, kepentingan

auditor berkaitan secara khusus ke tindakan kecurangan yang berakibat terhadap salah saji material dalam laporan keuangan. Faktor yang membedakan antara kecurangan dan kekeliruan adalah apakah tindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji dalam laporan keuangan, berupa tindakan yang disengaja atau tidak disengaja. Pada SA Seksi 316 menyebutkan bahwa Ada dua tipe salah saji yang relevan dengan pertimbangan auditor tentang kecurangan dalam audit atas laporan keuangan yaitu, pertama, salah saji yang timbul sebagai akibat dari kecurangan dalam pelaporan keuangan dan yang kedua, kecurangan yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva.

Salah saji yang timbul dari kecurangan dalampelaporan keuangan adalah salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan. Kecurangan dalam laporan keuangan dapat menyangkut tindakan seperti yang disajikan berikut ini.1. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen

pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan

keuangan.

2. Representasi yang salah terhadap atau penghilangan laporan keuangan peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan.

Page 47: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

3. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva (seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penggelapan tanda terima barang/uang, pencurian aktiva, atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar harga barang atau jasa yang tidak diterima oleh entitas. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat disertai dengan catatan atau dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu atau lebih individu di antara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.

Pada SA Seksi 316 disebutkan bahwa tindakan kecurangan seringkali menyangkut hal berikut ini. (a) Suatu tekanan atau suatu dorongan untuk melakukan kecurangan. (b) Suatu peluang yang dirasakan ada untuk melaksanakan kecurangan. Meskipun tekanan dan peluang khusus untuk terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan dapat berbeda dari kecurangan melalui perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva, dua kondisi tersebut biasanya terjadi di kedua tipe kecurangan tersebut. Sebagai contoh, kecurangan dalam pelaporan keuangan dapat dilakukan karena manajemen berada di bawah tekanan untuk mencapai target laba yang tidak realistik. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat dilakukan karena individu yang terlibat hidup di luar batas kemampuannya. Peluang dirasakan adajika seorang individu yakin bahwa ia dapat menghindari pengendalian intern.

Kecurangan dapat disembunyikan dengan cara memalsukan dokumentasi, termasuk pemalsuan tanda tangan. Sebagai contoh, manajemen yang melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan dapat mencoba menyembunyikan salah saji dengan menciptakan faktur fiktif; karyawan atau manajemen yang memperlakukan kas secara tidak semestinya dapat mencoba menyembunyikan tindakan pencurian mereka dengan memalsu tanda tangan atau menciptakan pengesahan elektronik yang tidak sah di atas dokumen otorisasi pengeluaran kas. Audit yang dilaksanakan berdasarkan standar

auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia jarang berkaitan dengan keaslian dokumentasi, atau auditor tidak terlatih sebagai atau diharapkan sebagai seorang yang ahli dalam menguji keaslian seperti itu.

Page 48: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43DB/MDDUL 3

Kecurangan juga dapat disembunyikan melalui kolusi di antara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga. Sebagai contoh, melalui kolusi, bukti palsu bahwa pengendalian aktivitas telah dilaksanakan secara efektif dapat disajikan kepada auditor. Contoh lain, auditor dapat menerima konfirmasi palsu dari pihak ketiga yang melakukan kolusi dengan manajemen. Kolusi dapat menyebabkan auditor percaya bahwa suatu bukti dapat meyakinkan, meskipun kenyataannya palsu.

Meskipun kecurangan biasanya disembunyikan, adanya faktor risiko atau kondisi lain dapat memperingatkan auditor tentang kemungkinan adanya kecurangan. Sebagai contoh, suatu dokumen yang hilang, buku besar yang tidak seimbang, atau hubungan analitik yang tidak masuk akal. Namun, kondisi tersebut mungkin juga sebagai akibat dari keadaan selain kecurangan. Dokumen mungkin hilang secara sah; buku besar mungkin tidak seimbang karena kekeliruan akuntansi yang tidak disengaja; dan hubungan analitik mungkin sebagai akibat dari perubahan faktor-faktor ekonomi yang tidak diketahui. Bahkan laporan tentang kecurangan yang diduga keras terjadi belum tentu selalu dapat dipercaya, karena karyawan atau pihak luar mungkin salah atau mungkin didorong untuk melakukan tuduhan palsu.

Auditor tidak dapat memperoleh keyakinan absolut bahwa salah saji material dalam laporan keuangan dapat terdeteksi. Oleh karena (a) aspek penyembunyian kegiatan kecurangan, termasuk fakta bahwa kecurangan seringkali mencakup kolusi atau pemalsuan dokumentasi, dan (b) kebutuhan untuk menerapkan pertimbangan profesional dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor risiko kecurangan dan kondisi lain. Audit yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik mungkin tidak dapat mendeteksi salah saji material yang diakibatkan oleh kecurangan.

B. DETEKSI KECURANGAN

Ada beberapa jenis salah saji yang berkaitan dengan kecurangan, yaitu

berikut ini.

1. Kecurangan pelaporan keuangan (fraudulentfinancial reporting) terdiri dari tindakan-tindakan, seperti:a. manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau

dokumen pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan;

Page 49: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

b. representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas peristiwa-peristiwa, transaksi-transaksi, atau informasi signifikan lainnya yang ada dalam laporan keuangan;

c. salah penerapan yang disengaja atas prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

2. Penyalahgunaan aset (misappropriation of assets) meliputi penggelapan atau pencurian aset entitas yang penggelapan tersebut dapat menyebabkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penyalahgunaan aset dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:a. menggelapkan penerimaan;b. mencuri aset;c. menyebabkan entitas membayar barang dan jasa yang tidak diterima.

Penyalahgunaan aset dapat disertai juga dengan pemalsuan atau pengabaian catatan atau dokumen, yaitu sebagai berikut.

1. Faktor Risiko yang Berkaitan dengan Salah Saji yang Timbul dari Kecurangan dalam Pelaporan KeuanganPada SA seksi 316 menyebutkan bahwa faktor risiko yang berkaitan

dengan salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu berikut ini.a. Karakteristik dan pengaruh manajemen atas lingkungan

pengendalian. Faktor risiko ini berkaitan dengan kemampuan, tekanan, gaya, dan sikap manajemen atas pengendalian intern dan proses pelaporan keuangan.

b. Kondisi industri. Faktor risiko ini mencakup lingkungan ekonomi dan peraturan dalam industri yang menjadi tempat beroperasinya entitas.

c. Karakteristik operasi dan stabilitas keuangan. Faktor risiko ini berkaitan dengan sifat dan kekompleksan entitas dan transaksinya, keadaan keuangan entitas, dan kemampuan entitas dalam menghasilkan laba.

Berikut ini adalah contoh faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan salah saji sebagai akibat kecurangan dalam pelaporan keuangan untuk setiap golongan risiko tersebut di atas.a. Suatu dorongan bagi manajemen untuk melakukan kecurangan dalam

Page 50: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43DB/MDDUL 3pelaporan keuangan. Indikator khusus dapat mencakup:

Page 51: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

1) bagian signifikan kompensasi manajemen diwujudkan dalam bonus, stock option, atau insentif lain, yang nilainya tergantung pada kemampuan entitas dalam mencapai target yang terlalu agresif dalam basil operasi, posisi keuangan, atau arus kas;

2) kepentingan berlebihan manajemen dalam mempertahankan atau meningkatkan harga saham atau trend laba entitas melalui penggunaan praktik-praktik akuntansi yang agresif;

3) praktik oleh manajemen dalam memberikan komitmen kepada analis, kreditur, dan pihak ketiga yang lain untuk mencapai prakiraan yang tampak terlalu agresif atau secara jelas tidak realistik;

4) kepentingan manajemen dalam menempuh cara yang tidak semestinya untuk meminimumkan laba yang dilaporkan berdasarkan alasan pajak.

b. Kegagalan manajemen untuk menyajikan dan mengomunikasikan sikap yang semestinya tentang pengendalian intern dan proses pelaporan keuangan. Indikator khusus dapat mencakup:1) cara yang tidak efektif untuk mengomunikasikan dan mendukung

nilai dan etika entitas, atau pengomunikasian nilai atau etika yang tidak semestinya;

2) dominasi manajemen oleh seorang individu atau kelompok kecil, tanpa adanya pengendalian yang mengompensasi kondisi tersebut seperti pengawasan oleh dewan komisaris atau komite audit;

3) pemantauan yang tidak mencukupi terhadap pengendalian signifikan;4) kegagalan manajemen dalam membetulkan pada waktu yang tepat

kondisi yang dilaporkan dan yang sudah diketahui;5) penetapan target dan harapan keuangan yang terlalu agresif oleh

manajemen terhadap personel operasi;6) ketidakpedulian signifikan terhadap pihak pengatur yang

diperlihatkan oleh manajemen;7) mempekerjakan secara terns menerus staf akuntansi, teknologi

informasi, auditor intern yang tidak efektif.c. Partisipasi dan fokus berlebihan manajemen nonkeuangan terhadap

pemilihan prinsip akuntansi atau penentuan estimasi signifikan.d. Tingkat perputaran yang tinggi anggota manajemen senior, penasihat,

atau dewan komisaris.e. Hubungan tegang antara manajemen dengan auditor sekarang atau auditor

pendahulu. Indikator khusus dapat mencakup:

Page 52: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43DB/MDDUL 3

1) perbedaan pendapat yang sering terjadi dengan auditor sekarang atau auditor pendahulu tentang akuntansi, auditing , dan pelaporan;

2) permintaan yang tidak masuk akal kepada auditor, termasuk batasan waktu yang tidak masuk akal untuk menyelesaikan audit atau penerbitan laporan auditor;

3) pembatasan resmi atau tidak resmi terhadap auditor yang membatasi secara tidak semestinya akses auditor ke orang atau informasi atau atas kemampuan auditor untuk melakukan komunikasi secara efektif dengan dewan komisaris atau komite audit;

4) dominasi perilaku manajemen dalam berhubungan dengan auditor, terutama yang menyangkut usaha untuk mempengaruhi lingkup pekerjaan auditor.

f. Riwayat yang diketahui tentang pelanggaran peraturan sekuritas atau tuntutan kepada entitas atau manajemen seniomya yang dituduh melakukan kecurangan atau pelanggaran undang-undang sekuritas.Faktor risiko yang berkaitan dengan kondisi industri. Contohnya mencakup:1) akuntansi baru, undang-undang, atau persyaratan peraturan yang

dapat menghancurkan stabilitas keuangan atau profitabilitas entitas;2) tingginya tingkat kompetisi atau kejenuhan pasar, yang disertai

dengan menurunnya laba;3) menurunnya industri dengan meningkatnya kegagalan bisnis dan

menurunnya permintaan customers;4) perubahan pesat dalam industri, seperti kerentanan terhadap

perubahan cepat teknologi atau keusangan produk yang cepat.

Faktor risiko yang berkaitan dengan karakteristik operasi dan stabilitas

keuangan. Contohnya mencakup:

a. ketidakmampuan untuk menghasilkan arus kas dari operasi, sementara itu perusahaan dilaporkan laba dan labanya mengalami pertumbuhan;

b. tekanan signifikan untuk memperoleh modal yang diperlukan untuk mempertahankan daya saing dengan mempertimbangkan posisi keuangan entitas, termasuk kebutuhan dana untuk membelanjai pengeluaran riset dan pengembangan atau pengeluaran modal;

c. aktiva, utang, pendapatan, atau biaya berbasis pada estimasi signifikan yang mencakup pertimbangan subjektif yang tidak biasa, atau yang sangat rentan terhadap perubahan signifikan jangka pendek dengan cara yang kemungkinan berdampak mengacaukan keuangan entitas, seperti dapat

Page 53: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

tertagih atau tidaknya piutang, saat pengakuan pendapatan, kemungkinan direboisasikan atau tidaknya instrumen keuangan berdasarkan penilaian

yang sangat subjektif terhadap jaminan ( collateral) atau sumber pembayaran kembali yang sulit untuk ditaksir, atau penundaan kos yang berjumlah signifikan;

d. transaksi signifikan antarpihak yang memiliki hubungan istimewa yang tidak dalam kegiatan bisnis normal atau dengan entitas yang memiliki hubungan istimewa yang tidak diaudit atau diaudit oleh kantor akuntan publik lain;

e. transaksi signifikan, tidak biasa, atau sangat kompleks, terutama yang terjadi menjelang akhir tahun, yang menimbulkan pertanyaan tentang "substansi di atas formalitas (substance overform )";

f. rekening bank signifikan, atau operasi anak perusahaan atau cabang di wilayah yang menawarkan keringanan pajak ( tax-haven) yang tampaknya tidak dilandasi oleh pertimbangan bisnis yang jelas;

g. struktur organisasi yang sangat kompleks yang terdiri dari entitas legal, garis wewenang manajerial, atau perjanjian kontrak yang berbagai macam dan tidak biasa, tanpa tujuan bisnis yang nyata;

h. kesulitan dalam penentuan organisasi atau individu yang mengendalikan entitas;

i. pertumbuhan atau profitabilitas yang sangat pesat, terutama dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama;

J . terutama sangat rentan terhadap perubahan tarif bunga;

k. sangat tergantung terhadap utang atau kemampuan rendah untuk memenuhi persyaratan pembayaran kembali utang; perjanjian penarikan utang yang sulit untuk dipenuhi;

1. penjualan atau program insentif profitabilitas yang sangat tidak realistik agresifnya;

m. ancaman kebangkrutan atau penyitaan yang dapat terjadi dengan segera atau pengambilalihan perusahaan secara paksa (hostile takeover);

n. konsekuensi merugikan dari transaksi signifikan yang ditunda, seperti penggabungan bisnis atau pemberian kontrak, jika dilaporkan adanya hasil keuangan yang buruk;

o. posisi keuangan yang buruk atau menurun bila manajemen memiliki utang entitas dalam jumlah yang signifikan yang dijamin secara pribadi.

Page 54: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43DB/MDDUL 3

2. Faktor Risiko yang Berkaitan dengan Salah Saji yang Disebabkan Oleh Perlakuan Tidak Semestinya terhadap AktivaFaktor risiko yang berkaitan dengan salah saji yang disebabkan oleh

perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan berikut ini.a. Tingkat kecurigaan tentang terjadinya perlakuan tidak semestinya

terhadap aktiva. Hal ini berkaitan dengan sifat aktiva entitas dan tingkat kerentanan aktiva dari pencurian. Kecurigaan biasanya dapat terjadi karena disebabkan oleh temuan sebagai berikut.1) Jumlah kas atau kas dalam proses yang sangat besar.2) Karakteristik sediaan, seperti ukuran kecil, nilai tinggi, atau permintaan

tinggi.3) Aktiva yang mudah diubah, seperti obligasi atas unjuk ( bearer

bond),berlian, atau computer chip.

4) Karakteristik aktiva tetap, seperti ukuran kecil, mudah dijual, atau

tidak adanya identifikasi kepemilikan.

b. Faktor risiko yang berkaitan dengan pengendalian.1) Kurangnya pengendalian oleh manajemen (sebagai contoh, lokasijauh

yang kurang diawasi atau dipantau).2) Kurangnya prosedur penyaringan pelamar pekerjaan untuk

karyawan yang memiliki akses ke aktiva yang dicurigai rentan terhadap perlakuan tidak semestinya.

3) Tidak memadainya penyelenggaraan catatan untuk aktiva yang dicurigai rentan terhadap perlakuan tidak semestinya.

4) Kurangnya pemisahan tugas atau pengecekan secara independen.5) Kurangnya sistem otorisasi dan pengesahan transaksi (sebagai

contoh, dalam pembelian).6) Penjagaan fisik yang buruk terhadap kas, investasi, sediaan, atau

aktiva tetap.

7) Kurangnya pendokurnentasian semestinya dan tepat waktu terhadap transaksi (sebagai contoh, pengkreditan atas retur barang dagangan).

8) Kurangnya pengambilan liburan wajib bagi karyawan yang melaksanakan fungsi pengendalian kunci.

Page 55: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

3. Tanggung Jawab untuk Mendeteksi KecuranganTanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan ataupun

kesalahan kesalahan yang tidak disengaja, diwujudkan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit untuk mendapatkan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material yang disebabkan oleh kesalahan ataupun kecurangan.

Aspek penting dalam pelaksanaan audit dengan kemahiran profesional auditor. Auditor hams mengevaluasi semua bukti dan kondisi yang diamati selama audit. Apabila auditor mengamati indikator yang dikaitkan dengan risiko kecurangan yang lebih tinggi, auditor hams meyakinkan bahwa pendekatan audit yang digunakan telah memiliki derajat keraguan profesional yang tepat.

4. Tanggung Jawab untuk Melaporkan KecuranganApabila auditor menyimpulkan bahwa temyata laporan keuangan

mengandung unsur salah saji yang material dan bahwa laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan PABU maka auditor hams mendesak agar manajemen melakukan revisi atas laporan keuangan tersebut. Apabila manajemen menyetujuinya, auditor dapat menerbitkan suatu laporan audit standar yang menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Namun, apabila laporan keuangan tersebut temyata tidak direvisi, auditor hams memodifikasi laporan standar untuk penyimpangan dari PABU serta mengungkapkan semua alasan penting yang menyertainya dalam laporan audit.

Auditor juga bertanggung jawab untuk mengomunikasikan temuan kecurangan kepada manajemen dan mungkin juga kepada pihak lainnya. Tanggung jawab kunci auditor dalam mengomunikasikan temuan kecurangan adalah sebagai berikut.a. Apabila auditor menentukan bahwa terdapat bukti adanya kecurangan,

maka hal itu hams menjadi perhatian manajemen, yang pada umumnya satu tingkat lebih tinggi yang kecurangan itu terjadi.

b. Setiap kecurangan yang melibatkan manajemen senior, dan kecurangan yang terjadi pada tingkat manapun yang menyebabkan salah saji yang material pada laporan keuangan, hams dilaporkan langsung oleh auditor kepada komite audit atau dewan direksi.

c. Secara etis dan legal, pada umumnya auditor tidak dapat mengungkapkan kecurangan yang terjadi di luar entitas.

Page 56: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

C. KEYAKINAN TENTANG KELANGSUNGAN USAHA KLIEN

Tujuan utama audit adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan PABU. Para pengguna laporan keuangan harus menggunakan laporan keuangan tersebut untuk pengambilan keputusan mereka sendiri tentang risiko melakukan usaha dengan suatu perusahaan atau untuk melakukan investasi dalam suatu perusahaan. Penyajian yang wajar bukan merupakan keyakinan tentang kelangsungan usaha suatu entitas. Oleh karena itu, adanya fakta yang menunjukkan banyaknya entitas yang pailit menyusul terbitnya laporan standar auditor, bukan merupakan kegagalan auditor.

Apabila auditor menyimpulkan bahwa terdapat keraguan substansial tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya selama periode tahun setelah tanggal laporan keuangan, keraguan tersebut harus dinyatakan dalam laporan audit. apabila manajemen mencantumkan pengungkapan yang memadai tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam laporan keuangan, auditor dapat menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf tambahan yang menjelaskan ketidakpastian kelangsungan usaha. Apabila pengungkapan manajemen dianggap tidak memadai maka terjadi adanya penyimpangan dari PABU dan auditor harus melakukan modifikasi laporan keuangan standar atas penyimpangan tersebut dengan benar, serta mengungkapkan semua alasan substantif yang ada ke dalam laporan audit.

D. PENGENDALIAN MUTU

Bagi sebuah KAP, pengendalian mutu terdiri dari metode-metode yang digunakan untuk memastikan bahwa kantor itu memenuhi tanggung jawab profesionalnya kepada klien dan pihak-pihak lain. Metode-metode ini meliputi struktur organisasi KAP itu serta prosedur yang ditetapkannya. Sebagai contoh, sebuah KAP mungkin merniliki struktur organisasi yang menjarnin dilakukannya review teknis atas setiap penugasan oleh partner yang ahli dalam industri klien.

Cara memastikan bahwa standar audit yang berlaku umum diikuti dalam setiap audit, KAP mengikuti prosedur pengendalian mutu khusus yang membantu memenuhi standar-standar itu secara konsisten pada setiap

Page 57: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43DB/MDDUL 3

penugasan. Oleh karena itu, pengendalian mutu ditetapkan untuk KAP secara keseluruhan, sedangkan SPAP dapat diterapkan pada setiap penugasan.

Quality Control Standards Committee telah mengidentifikasi lima unsur pengendalian mutu yang harus dipertimbangkan KAP dalam menetapkan kebijakan dan prosedurnya. Kelimanya tercantum dalam Tabel 3.3 dengan uraian singkat dan contoh prosedur yang dapat digunakan KAP untuk memenuhi persyaratan itu.

Tabel 3.3.Lima Unsur Pengendalian

Mutu

Unsur lkhtisar Persyaratan Contoh Prosedur

lndependensi, lntegritas, dan Obyektivitas

Seluruh personel yang bertugas harus mempertahankan independensi dalam fakta dan penampilan, melaksanakan semua tanggung jawab profesional dengan integritas, serta mempertahankan obyektivitas dalam melaksanakan tanggung

Setahun sekali setiap partner dan pegawai harus menjawab "kuesioner independensi" yang menanyakan hal-halseperti kepemilikan saham dan keanggotaan dalam dewan direksi.

Manajemen kepegawaian

Kebijakan dan prosedur harus ditetapkan untuk memberi KAP kepastian yang wajar bahwa:1. semua personel baru

memiliki kualifikasi untuk melakukan pekerjaan secara kompeten;

2. pekerjaan diserahkan kepada personel memilikikeahlian dan pelatihan teknis yang memadai;

3. semua personel ikut serta dalam pendidikan profesi berkelanjutan serta kegiatan pengembangan

Setiap profesional harus dievaluasi alas setiap penugasan dengan memakai laporan penilaian penugasan individu dari KAP yang bersangkutan

Page 58: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

Unsur lkhtisar Persvaratan Contoh Prosedur

yang diberikan;4. personal yang terpilih

untuk promosi kenaikan jabatan memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk memenuhi tanggung jawab yang

Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasan

Kebijakan dan prosedur harus ditelapkan unluk memuluskan apakah dapal menerima alau melanjulkan hubungan dengan klien. Kebijakan dan prosedur ini harus meminimalkan risiko yang berkaitan dengan klien yang manajemennyalidak memilikiinlegrilas. KAP juga hanya menerima penugasan yang lidak dapat diselesaikan dengan

Sebuah formulir penilaian klien, yang berkaitan dengan hal-hal seperti komenlar auditlerdahulu dan evaluasi alas manajemen, harus disiapkan untuk setiap klien baru sebelum penerimaan.

Kinerja penugasan konsultasi

Kebijakan dan prosedur harus memaslikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh personal penugasan memenuhi standar profesi yang berlaku, persyaralan peraturan, dan standar mutu KAP sendiri

Direklur akuntansi dan auditor siap memberikan konsullasi serta harus menyelujui semua penugasan sebelum penugasan ilu diakhiri.

Pemantauan prosedur Harus ada kebijakan dan prosedur unluk memaslikan bahwakeempal unsur pengendalian mulu lainnya diterapkan secara efeklif

Partner bagianpengendal ian mulu harus menguji prosedur pengendal ian mutu setidaknya setahun sekali untuk memaslikankeoaluhan KAP.

Sumber : Arens (2006)

KAP harus mendaftarkan diri dalam program pemantauan praktik yang disetujui oleh IAPI agar para anggota KAP memenuhi syarat keanggotaan IAPI.

Page 59: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e EKE11"43CBIMCCIUL 3

Pemantauan praktik, yangjugadikenal sebagaipeer review, adalab review,oleh a1runtan publik, atas ketaatao KAP pada sistem pengendaliao mutu kantor itu sendiri.Tojuan per review ada]ah uotuk menentukan dan melaporkan apakah KAP yang di-review itu telah mengembangbn kebijakan dan prosedur yang rnemadai bagikelima unsur pengendaUan mutu. dan mengikuti kebijakan serta prosedur itu daJarn p.nknk. Sebclum KAP menjalani peer review. seluruh aoggota KAP tidak memenuhi syarat menjadi anggota IAPI.

Peer reviewini menguntungkan KAP karena mem.bantu memenuhi standar pen g e n daliao mutu yang selanjutnya menguntllngkan profesi melalui peni n gkatan kinerja para praktisi dan peningkatan mutu audil KAP yang menjalani peer review dapat memperoleh manfaat lebih jauh jib review itu

ingkatkan pnktik KAP.SC!biogga memperl,aiki:rq,utasidan cfeklivitasnya,

sehingga memperkecil kemungkinan ti.mbulnya tuntutan hulmm

LATIHAN

Untuk memperda)am pernabamao Anda mengenai materi di atas,kerjakanlah Jatibao berikutl

1) Salah saji yang timbul clari kecuraogan da]am pelaporan keuangao dapatberl>entuk apa saja?

2) Apakah tujuan utama terhadap audit pengendaUan i.ntemal perusabaaa? Jeleskao secani siagket danjelas!

3) Bapimaaakab tahapan yang hams dilalui bagi dewao standar 11nti1k

mengajukan pem.buatan staodar dan prosedur'l Jelaskao secam jelas dan singbtl

Petunjuk Jawaban Latilum

1) e. Maoipulasi, pemallWID. atau perubahan catatan akuntaosi atau dokumen pendubmgnya yang menjadi 11U1Dber data bagi penyajian Japoran keuangan.

b. Representa si yang salah terltaclap ataupenghiJaogan laporan m1anganperistiwa, transaksi,atau informasi signifikao

Page 60: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I c. Salah penerapao secam sengaja prinsip akuotansi yang berkaitandqanjum]ab, k ] asi : 6kasi, cara penyajiao, atau pengirngkapm.

Page 61: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e EKE11"43CBIMCCIUL 3

2) a. Reliabilitas pelaporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk menyajikan laporan bagi para investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Manajemen memikul tanggung jawab baik hukum maupun profesional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan seperti prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab keuangan tersebut.

b. Efisiensi dan efektivitas operasi. Pengendalian di dalam perusahaan mampu mendorong pemakaian sumberdaya secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran-sasaran perusahaan. Tujuan penting dari pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.

c. Ketaatan pada hukum dan peraturan. Semua perusahaan publik wajib mengeluarkan laporan mengenai keefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Selain itu organisasi-organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba diwajibkan menaati hukum dan peraturan. Peraturan yang harus dipatuhi misalnya peraturan pajak penghasilan. Selain itu yang tidak memiliki hubungan langsung dengan akuntansi yaitu, UU perlindungan lingkungan dan hak sipil.

3) a. Identifikasi. Tingkat kebutuhan terhadap suatu usulan pernyataan dapat diidentifikasi dari proses litigasi, tekanan regulasi, atau komentar dari para praktisi.

b. Penelitian. Bentuk pedoman yang dibutuhkan dinilai melalui analisis masalah, mengumpulkan data tentang praktik yang ada sekarang, menelaah literatur yang ada dan mengembangkan pendekatan alternatif.

c. Pertimbangan. Pernyataan yang diusulkan disampaikan oleh dewan dan alternatif yang ada dievaluasi.

d. Penyebarluasan ( exposure). Pernyataan yang diusulkan harus disetujui oleh 10 dari 15 anggota dewan untuk disebarluaskan ( exposure). Exposure draft ini kemudian didistribusikan untuk mendapatkan komentar ke seluruh akuntan yang merupakan anggota IAPI.

e. Penerbitan. Seluruh komentar kemudian ditelaah oleh dewan. Setiap persoalan yang muncul dalam komentar yang tidak dipertimbangkan

Page 62: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e l!!:ICSl43Cl8/MOOUL 3

-=- '

sebelumnya oleh dewan dapatdievaluasi.Akantetapi,biasanyadewan tidak mampu mengobah posisi persoalan yang telah dipertimbangkan sebelum exposure.Tujuan dariexposure ada]ah notnlcmengidentlfilras i persoalan yang sebelumnya terabaikan atau tidak dipelajari secara menda]am

-

·- , R A N 13 K U M A N., _

Dewan penyusunan standar selalu mempe.rbatikan kepentingan masyarakat danmempertimbangkan segalasesuatuyangberkaitan dengan pelaksanaan dan ta.nggungjawab auditor maka, DewanpenyuSUDaD !ilrandat menetapkan sifat clan luas tanggung jawab auditor clan menyec:liakan pedoman untuk m.elakukan tugas audiL Stmdar yangdisusun oleh Dewan penyusuaan standar terdiri daristandar umum, standar pekcrjaan l.apaugan. dan i,taodarpelapomo.Sb m dar auditing dapat ditcmpbn pada setiap audit laporaomiangan oleh seorang auditormdependen tanpamemandang skala ukuran kegiatan k lien, bentuk organisasi bisnis,jenisindustri, atau apekah tujuan entita, adalah mencari laba atau nirlaba.

Prosedur auditing meliputi langkab-langkab seperti, mengbitung kas kecil, memeriba rekonsiliasi bank yang disusun oleb klien, mengamati penghitongan persediaan serta menginspeksi keabsaban kendaraan bermotor yang dibeli perusahaan. Berbeda dengao standar auditing yang dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan. roaka prosedur auditing dapatberbeda antara satu klien denganklien yanglainnya,Jrarena adanya perbedaan daJam sJraJa kegiatan suatu entitasdengan entitaslainnya, perbedaan lwakteristik, serta sifat dan kompleksitas operasi clan sebagainya.

Standar PengendaJian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) memberikan panduan bagi kantor aJmotan publik. di dalam meJaksaoakao pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kautomya dengan mcmatuhi berbagai stimdar yang diterbitkan oleh Dewan Stander Profesiomil Akuntan Publik lnstitut Akuntao Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika. Kompartemeo Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI.

Sistrm pengeDdaliao iotemal terclirl ataskebijakao danprosedur yangdiraocang uotuk memberikan Jmpada rnaoajemen Jmpastian yang layak bahwaperusabaan telahmencapai tujuan dan sasarannya.Auditorberfok:us pada pengendalian yang diraocang untuk mencegah atau mendeteksi salah saji material da]am Iaporan keuangan. Komponen pengendalian internal meliputi bal-halberikut

Page 63: Bab03 EKSI4308 Auditing I

AUDITINllll 3ini.

Page 64: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e l!!:ICSl43Cl8/MOOUL 3

1. 1 ;in g lmn g an pengendalian (control environtment).2. Penileian riBilm (risk assessment).3. Akti.vitas Pengenda]ian (control activities).4. lnformasi clan Konmnikasi.S. Pemantauan (Monitoring).

Auditor menggunakan seluruh keahlian dan pertimbangannya untuk memutustan bukti.-bukti.apa sajayangperlu diperiba, waktu pemeriksaao, seberapa banyak bukti. yang diperiksa, siapa yang ditugaskao untuk mengumpulkan clanmengevaluasi bukti.-bukti.tertenm, termasukjogasiapa yang memberikan interpretasi dan meogevaluasi basiloya.

TES F"D R MATIF" 3--------------

PiJibJah satujawaban yang paling tepatl

1} Pengertian sa1ab saji yanglimbul darib cunmgande]amlaporan keuangan

adaleh .....A. p enghil1111gan secera sengajaj1:nnleb atau pengungkapan de]ern

laporankeuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan

B. pencurian aktiva yang berakihat laporan keuangan tidak disajik:ansesuai dengan prinsip akuntansi yang berlak:u umum di Indonesia

C. tekanan atau dorongan untuk melakukan kecuranganD. peluang yang dirasakan adauntuk melaksanakan kecurangan

2) Dalam Iaporan keuangan kecurangan dapat disembunyikan dengan carasebagai berikut, kecu.ali ....A. memalsukan doknmenB. menciptabn faktur fiktifC. menandataogani fakturD. menciptakan pengesaban ekktronik: yang tidak sah

3} Sal.ah satu tind akaofraudule ntfinans ial reporting ada]ab ....A. menggelapkan peoerirnaanB. mencuri asetC. saleh penerapan yang disengaja atas prinsip a]mntansi

yangbeikaitan denganjurnlabD. menyebabkan entitas membayar barang danjasa

Page 65: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e EKSl43DB/MDDUL

4) Salah satu cara dalam misappropriation of assets adalah ....A. representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas

peristiwa-peristiwa, transaksi-transaksi, atau informasi signifikan lainnya yang ada dalam laporan keuangan

B. menyebabkan entitas membayar barang dan jasa yang tidak diterimaC. salah penerapan yang disengaja atas prinsip akuntansi yang berkaitan

dengan jumlah, klasifikasi cara penyajian, atau pengungkapanD. manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau

dokumen pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan

5) Pada SA seksi316 menyebutkan bahwa faktor risiko yang berkaitan dengan salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan dikelompokkan menjadi ....A. 2 golonganB. 3 golonganC. 4 golonganD. 5 golongan

6) Salah satu temuan atas kecurigaan tentang terjadinya perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva adalah kurangnya ....A. pengendalian atas manajemenB. sistem otorisasi atas pengesahan transaksiC. pemisahan tugas atau pengecekan secara independenD. jumlah kas atau kas dalam proses yang sangat besar

7) Contoh prosedur setahun sekali setiap partner dan pegawai harus menjawab kuesioner independensi yang menanyakan hak-hak seperti kepemilikan saham dan keanggotaan dalam dewan direksi termasuk ke dalam unsur ... pada lima unsur pengendalian mutu.A. Manajemen kepegawaian.B. Independensi, integritas, dan obyektivitas.C. Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasan.D. Kinerja penugasan konsultasi.

Page 66: Bab03 EKSI4308 Auditing I

Tingkat penguasaan =----------x 100%Jumlah Soal

Jumlah Jawaban yang Benar

3. AUDITING I

8) Contoh unsur pemantauan prosedur dalam lima unsur pengendalian mutu adalah ....A. setiap profesional harus dievaluasi atas setiap penugasan dengan

memakai laporan penilaian penugasan individu dari kap yang bersangkutan

B. sebuah formulir penilaian klien, yang berkaitan dengan hal-hal seperti komentar audit terdahulu dan evaluasi atas manajemen, harus disiapkan untuk setiap klien sebelum penerimaan

C. partner bagian pengendalian mutu harus menguji prosedur pengendalian mutu setidaknya setahun sekali untuk memastikan kepatuhan kap

D. direktur akuntansi dan auditor siap memberikan konsultasi serta harus menyetujui semua pasangan sebelum penugasan itu diakhiri

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

Page 67: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3e EKSl43DB/MDDUL

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes1)

Formatif

c1 Tes

1)

FormatifB

2 Tes1)

Formatif 3A

2) c 2) A 2) c3) D 3) B 3) c4) A 4) D 4) B

5) A 5) A 5) B

6) D 6) A 6) D7) A 7) D 7) B

8) c 8) A 8) c9) A 9) c

10) D

11)

B

Page 68: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

G losarium

AICPA (American Institute of Certified Public Accountants )

Aktivitas pengendalian ( control activities)

Informasi dan komunikasi

Lingkungan Pengendalian (control environtment)

Pengendalian internal(internal control)

yaitu organisasi sukarela dari para akuntan publik besertifikat yang menetapkan persyaratan profesional, melaksanakan penelitian dan memublikasikan materi-materi yang relevan dengan akuntansi, auditing, konsultasi manajemen dan pajak.kebijakan dan prosedur, selain yang sudah termasuk dalam empat komponen pengendalian internal lainnya, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan sudah diambil untuk mengatasi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas ini biasanya meliputi lima kegiatan pengendalian khusus yaitu, (1) pemisahan tugas yangmernadai, (2) otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas, (3) dokumen dan catatan yang mernadai, (4) pengendalian fisik atas aktivadan catatan, serta (5) pemeriksaan independen

atas kinerja.

perangkat manual dan/atau prosedur terkomputerisasi yang memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi entitas serta mempertahankan akuntabilitas aktiva yang terkaittindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas tentang pengendalian internal serta arti pentingnya bagi entitas itu.proses yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak terhadap pencapaian tujuan manajemen atas kategori berikut ini; (1) reliabilitas pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi, serta (3) ketaatan pada

Page 69: Bab03 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 3.

Penilaian risiko pengendalian(assessment of control risk)

ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku. merupakan ukuran ekspektasi auditor bahwa pengendalian internal tidak mampu mencegah terjadinya salah saji yang material maupun deteksi dan mengoreksinya jika sudah terjadi; sementara risiko pengendalian dinilai untuk setiap tujuan audit yang berhubungan dengan transaksi dalam suatu siklus atau kelompok transaksi.

Page 70: Bab03 EKSI4308 Auditing I

3 AUDITING I

Daftar Pustaka

Arens, A. Alvin, Elder, J. Randal, Beasley, S. Mark (2006). Auditing and Assurance Service, 12th Edition. Prentice Hall, Pearson Education.

Boynton, C. William, Johnson, N. Raymond., Kell, G. Walter (2006). Modern Auditing , 7th Edition, John Wiley & Sons, Inc.

(2006). Modern Auditing: Assurance Service and The Integrity of Financial Reperting , 8th Edition., John Wiley & Sons, Inc.

Cyaam (2008). Standar Auditing , http://sunrise86.blogspot.com/2008/02/ standar-auditing. html, diakses pada tanggal 4 Juli 2010, pukul 03:04 Wib

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (2001). Standar Profesional Akuntan Publik ,

Per 1 Januari 2001. Jakarta: Salemba Empat.