Bab vi kandang dan peralatan

63
Bab VI KANDANG DAN PERALATAN Kandang mempunyai peranan penting dalam peternakan babi komersial, sebab kondisi kandang ikut menentukan hasil yang dapat dicapai. Pada pemeliharaan babi secara ekstensif, kandang dianggap tidak penting, sekedar dibuat tanpa perhitungan fungsi kandang yang efektif dan menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan ternak babi. Umumnya dalam pemeliharaan secara ekstensif, babi dilepaskan secara bebas, tanpa kandang. Tetapi, dalam peternakan intensif dan komersial segala sesuatu diperhitungkan untuk memperoleh

Transcript of Bab vi kandang dan peralatan

Page 1: Bab vi kandang dan peralatan

Bab VI

KANDANG DAN PERALATAN

Kandang mempunyai peranan penting dalam

peternakan babi komersial, sebab kondisi kandang ikut

menentukan hasil yang dapat dicapai. Pada pemeliharaan

babi secara ekstensif, kandang dianggap tidak penting,

sekedar dibuat tanpa perhitungan fungsi kandang yang

efektif dan menguntungkan bagi pertumbuhan dan

perkembangan ternak babi. Umumnya dalam

pemeliharaan secara ekstensif, babi dilepaskan secara

bebas, tanpa kandang.

Tetapi, dalam peternakan intensif dan komersial

segala sesuatu diperhitungkan untuk memperoleh

keuntungan maksimal. Kandang babi harus dibuat

berdasarkan rancangan yang baik, disesuaikan dengan

fungsi dan segi-segi biologis babi, serta pengaruhnya

pada segi profesional peternakan, untuk menjamin

penampilan ternak yang optimal dan penggunaan tenaga

kerja efisien.

Suatu kandang yang baik belum tentu dapat

memperbaiki kondisi kesehatan ternak, akan tetapi sudah

Page 2: Bab vi kandang dan peralatan

pasti mengatasi permasalahan penyakit. Dengan kondisi

yang buruk ternak babi akan mengalami cekaman

(stress), cenderung tertular kepada yang lain dan

mengalami kemunduran serta dapat menimbulkan

penyakit.

1. Fungsi Kandang

1. Melokalisir babi agar tidak berkeliaran. Kondisi

biologis babi mengharuskan peternak membatasi

gerak babi. Syarat mendasar suatu usaha peternakan

yang baik, yakni bahwa ternak babi tidak boleh

dilepaskan, harus dikandangkan. Karena, di samping

untuk kemudahan pemeliharaan dan

pengontrolannya, pengandangan ini juga baik untuk

kepentingan pertumbuhan, perkembangan, dan

kesehatan babi sendiri.

2. Kandang dapat melindungi ternak babi dari

gangguan predator atau hewan ternak lainnya, juga

perlindungan terhadap cuaca atau temperatur yang

ekstrim. Suhu badan ternak babi sekitar 390C yang

merupakan suhu tubuh yang baik untuk

pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan. Untuk

Page 3: Bab vi kandang dan peralatan

memperoleh hasil yang baik, maka suhu tubuh

tersebut harus dapat dipertahankan. Ternak babi

hampir tidak memiliki kelenjar keringat sehingga

kondisi tubuhnya mudah terganggu oleh perubahan

udara yang terlalu panas atau terlalu dingin. Dengan

demikian, pembuatan kandang harus dilaksanakan

juga dengan maksud untuk melindungi ternak babi

dari suhu lingkungan yang terlalu panas maupun

dingin.

3. Kandang untuk mempermudah tatalaksana yang

meliputi pemberian makan, minum, pembersihan

kandang, pengontrolan kesehatan, pencegahan

penyakit, pengobatan, dan hal lain.

4. Kandang mempermudah pelaksanaan program

peternakan atau pemeliharaaan babi, yakni program

penggemukan, pembiakan, pembibitan, dan lain-lain.

Hal ini berkaitan dengan cara dan langkah-langkah

yang harus dilaksanakan sesuai program

pemeliharaan.

5. Kandang harus menyenangkan. Bagi ternak babi

kandang harus mudah dibersihkan, mudah kering,

dan sedapat mungkin terhindar dari suhu yang terlalu

Page 4: Bab vi kandang dan peralatan

tinggi atau rendah, humiditas, hembusan angin,

panas matahari, dan memungkinkan sirkulasi udara

yang baik.

2. Persyaratan Kandang

Dalam merencanakan usaha peternakan babi,

pembuatan kandang sudah tentu harus

mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Sarana jalan

2. Ketinggian lokasi (altitude)

3. Ketersediaan air

4. Kemungkinan pengadaan listrik

5. Sarana komunikasi

6. Kemungkinan memperoleh bahan ransum

7. Kelandaian lahan

8. Keadaan lingkungan sekitar

9. Kondisi tanah

10. Pengaruh terhadap kesehatan ternak, dan lain-lain

11. Khusus untuk tujuan penghasil bibit ternak,

lingkungan harus diperhatikan, antara lain harus

aman dari lalulintas ternak atau hewan liar dan

manusia.

Page 5: Bab vi kandang dan peralatan

Gambar 31. Kandang yang baik dengan lantai jerami.

Gambar 32. Kandang dengan konstruksi lantai besi.

Page 6: Bab vi kandang dan peralatan

2.1. Syarat-syarat faktor-faktor fisik bangunan kandang untuk daerah tropis

Pembuatan kandang di daerah tropis harus

memperhatikan beberapa syarat. Suhu lingkungan yang

cukup panas dan pengaruh kelembaban yang tinggi akan

memudahkan ternak babi mengalami stress karena faktor

biologisnya yang hampir tidak memiliki kelenjar

keringat. Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan

adalah sebagai berikut:

1. Bahan bangunan yang tahan lama, relatif murah, dan

berdaya pantul tinggi terhadap sinar.

2. Berkemampuan rendah menyimpan beban panas

yang berasal dari tubuh ternak.

3. Landaian (slope) atap cukup, biasanya 30 – 40

derajat sehingga ternak terlindung baik terhadap

panas, hujan, dan angin.

4. Langit-langit bangunan cukup tinggi sesuai

kebutuhan.

5. Terjamin sirkulasi udara yang baik, sehingga udara

tak sehat keluar dan udara segar masuk

6. Luasan ruangan bagi ternak cukup memadai

Page 7: Bab vi kandang dan peralatan

7. Arah memanjang (poros) bangunan kandang untuk

daerah Tropis adalah dari Timur-Barat untuk

memudahkan bangunan kandang menerima sinar

matahari, hal ini berbeda dengan arah bangunan di

daerah beriklim subtropis atau beriklim dingin.

2.2. Sifat Biologis dan Iklim Kandang

Kandang harus memenuhi tuntutan biologis

ternak babi. Ternak babi tergolong hewan berdarah

panas atau homeoterm, yang mempunyai mekanisme

fisiologis yang selalu berusaha mempertahankan

kemantapan keadaan internal tubuh dengan kondisi

lingkungan eksternal yang tidak cocok baginya. Babi

selalu berusaha mencapai keadaan homeostatis melalui

neraca panas tubuh, termoregulasi, neraca biokemis (air,

elektrolit, dan senyawa karbon), dan neraca kardio-

vaskuler.

Keadaan homeostatis ditentukan oleh faktor-

faktor eksternal, yakni ketinggian tempat, garis lintang

bumi, radiasi surya maupun bumi, suhu dan kelembaban

relatif udara, curah hujan, gerakan udara (angin),

komposisi dan ionisasi udara, tekanan udara, dan bahan-

Page 8: Bab vi kandang dan peralatan

bahan pencemar udara.

Kadang-kadang terlihat tingkah laku yang

menyimpang pada babi. Hal tersebut mungkin

disebabkan oleh faktor genetik atau faktor lingkungan,

misalnya kandang yang kurang memadai, dan oleh

defisiensi zat-zat makanan. Tingkah laku yang

menyimpang ini antara lain, kebiasaan menggigit ekor

(tail-bitting) dan telinga temannya, suka mengunggis

perut temannya, kanibalisme, suka menggosok-gosokkan

cungurnya ke lantai atau temannya, suka menggosokkan

anusnya ke lantai atau dinding kandang, suka

mengunyah tanpa isi, suka merusak atau menggigit sekat

atau penghalang kandang, dan hiperaktif.

Oleh sebab itu, faktor-faktor eksternal tersebut

sedapat mungkin harus dimanipulasi oleh peternak,

antara lain dengan menyediakan kandang yang sesuai

bagi ternak dan manajemen yang sebaik mungkin.

Selain harus menyenangkan bagi ternak, kandang

harus mudah dibersihkan juga, mudah kering, dan

sedapat mungkin terhindar dari suhu yang terlalu tinggi

atau terlalu rendah, terlalu lembab, hembusan angin

keras, panas matahari yang tinggi, dan harus memiliki

Page 9: Bab vi kandang dan peralatan

sirkulasi udara baik sehingga akan terhindar dari

kepengapan maupun bau yang ekstrim dan tidak disukai.

2.3. Luasan Kandang

Luasan bangunan kandang babi tergantung dari

banyaknya babi yang dipelihara dan tipe usaha yang

dijalankan. Misalnya tipe usaha untuk penggemukkan

babi, cukup membangun satu macam kandang sederhana

saja. Makin banyak induk yang dipelihara, luas

bangunan kandang tentu meningkat dan macam kandang

bertambah. Usaha ternak babi yang besar atau sangat

besar membutuhkan kandang yang makin kompleks,

mungkin pekerjaannya dilakukan secara otomatis,

malahan komputerisasi.

Besar usaha bervariasi dari yang kecil sampai

besar. Skala usaha ini tergantung pada modal yang

tersedia dan permintaan pasar. Besar skala usaha ternak

babi yang kini terdapat di dunia usaha ternak babi dapat

digolongkan mulai dari usaha keluarga (beternak di

pekarangan) sampai usaha yang sangat besar.

Page 10: Bab vi kandang dan peralatan

Tabel 13. Besar Skala Usaha Peternakan Babi

Skala usaha Banyaknya induk

Populasi babi

Usaha keluarga 1- 20 1 - 250

Usaha kecil 20 - 50 250 - 450

Usaha sedang 50 - 200 450 - 2200

Usaha besar 200 - 1250 2200 -10.000

Usaha sangat besar

Lebih dari 1250 Lebih dari 10.000

Bangunan kandang babi untuk daerah tropis

seperti di Indonesia lebih sederhana dibanding dengan

daerah subtropis atau daerah beriklim dingin. Suhu di

Indonesia rata-rata 27,2 0C, namun suhu di berbagai

daerah berbeda tergantung dari letak geografis,

ketinggian tempat, kelandaian, sinar matahari, angin,

curah hujan, dan kelembaban.

Suhu optimal bagi ternak babi berbeda menurut

umur atau bobot badan. Anak babi yang baru lahir

memerlukan suhu yang relatif tinggi, sedangkan babi

dewasa membutuhkan suhu yang relatif rendah seperti

yang terlihat pada Tabel.

Page 11: Bab vi kandang dan peralatan

Tabel 14. Suhu Optimal bagi Ternak Babi

Status babi Bobot badan (kg)

Suhu optimal (0C)

Baru lahir (anak babi)

1 - 2 35

Menyusu (anak babi) 2 - 5 25 - 34Lepas sapih (anak babi)

5 - 40 18 - 24

Fase bertumbuh - pengakhiran

40 - 90 12 - 22

Babi bunting 130 - 250 14 - 20Induk yang menyusu anak

130 - 250 5 - 18

2.4. Tata Letak dan Bentuk Bangunan Kandang

Tata letak kandang biasanya disesuaikan dengan

keadaan topografi lahan, namun harus memenuhi

persyaratan teknis kandang ternak babi. Bagi perternak

babi dengan usaha keluarga atau beternak babi di

pekarangan rumah yang memelihara sampai 10 ekor

induk, dapat mendirikan satu bangunan kandang saja

dengan luas lantai, misalnya 50 m², dan dengan

Page 12: Bab vi kandang dan peralatan

manajemen pemeliharaan yang efisien. Dalam bangunan

kandang tersebut sudah terdapat petak kandang pejantan,

induk kering, dan induk bunting, kandang melahirkan

sekaligus laktasi dan kandang membesarkan anak.

Bagi peternak dengan usaha kecil, sedang, besar

dan sangat besar, sebaiknya membuat minimal 4

golongan kandang mengikuti siklus hidup ternak babi,

yaitu: kandang betina sebelum dan selama bunting,

kandang melahirkan, kandang mengasuh anak atau

sapihan, dan kandang pembesaran atau penggemukan.

3. Jenis-jenis kandang menurut tujuan pemeliharaan

3.1. Kandang Individu untuk Induk

Kandang untuk individu yang dibuat untuk induk

babi dan anak-anaknya. Kandang ini ditempati oleh

induk dan anak-anaknya sampai anak tersebut disapih.

Induk terpisah dengan induk atau babi lain.

Contoh kandang induk individu:

Kandang pokok ukuran 2,5 x 3 meter

Bagian umbaran: 4 x 3 meter

Tinggi bangunan kandang pokok: 2,5 m, dan

Page 13: Bab vi kandang dan peralatan

belakang: 2 m

Tinggi dinding tembok bangunan pokok: 100 cm

Tinggi pagar bagian umbaran: 200 cm

Lantai kandang; beton dengan kemiringan 2%

guna mempermudah waktu pembersihan.

Pada kandang pokok di mana babi beristirahat

dibuat palang-palang pengaman (guard rail),

untuk menghindari anak babi tertindih induknya.

Tempat makanan dan minum disediakan terpisah

antara si induk dan yang khusus untuk anak-

anaknya. Induk babi tidak dapat mengganggu

atau menyerobot makanan yang disediakan untuk

anak-anaknya.

3.2. Kandang Induk Kelompok

Pada dasarnya sama dengan kandang individu,

tetapi dalam satu ruang diisi beberapa ekor induk babi.

Bedanya bahwa ukuran luas kandang sebanding dengan

jumlah babi yang ada di dalamnya. Tiap induk

memerlukan luas 7,5 meter persegi. Peralatan kandang

yang lain sama dalam kandang induk individu.

Page 14: Bab vi kandang dan peralatan

3.3. Kandang Bunting dan Melahirkan

Betina kering susu, yang belum bunting, dan

selama bunting mesti dikandangkan terpisah dari

golongan babi yang lain hingga 3-10 hari sebelum

melahirkan anak. Di dalam bagian atau unit kandang

juga dibuatkan petak kandang bentuk octagonal untuk

tempat mengawinkan babi, dan petak kandang babi

pejantan. Kandang bentuk octagonal diperlukan agar

pejantan tidak mengalami kesulitan menaiki betina.

Gambar 33. Letak topografi bangunan kandang yang baik.

Page 15: Bab vi kandang dan peralatan

Pejantan perlu ditempatkan berdekatan dengan betina

yang akan kawin, agar merangsang betina lebih cepat

berahi dan juga untuk mengurangi betina yang

mengalami silent heat atau berahi tersembunyi.

Kandang melahirkan dilengkapi dengan unit

kandang tempat induk melahirkan anak, dan petak

kandang ini dilengkapi dengan palang pengaman atau

kerangkeng (stall) melahirkan anak (guard rail). Induk

babi bersama anaknya tinggal di petak kandang tersebut

sampai anak babi disapih.

Cara untuk memperkirakan kebutuhan kandang

bagi bibit betina ini, yakni:

Menghitung berapa jumlah induk dan berapa kali induk

beranak dalam setahun, kemudian menentukan berapa

induk yang melahirkan setiap minggu guna

memaksimalkan pemakaian petak kandang melahirkan.

3.4. Kandang Penggemukan

Unit kandang penggemukan ini ditempati sampai

mencapai umur 6-9 bulan, atau babi mencapai bobot

badan sekitar 90 kg atau lebih, yang siap dijual untuk

dipotong. Kandang digunakan untuk menggemukkan

Page 16: Bab vi kandang dan peralatan

babi baik secara kelompok maupun individu. Luas

kandang dan jumlah babi tampungan menurut berat

diperhitungkan sebagai berikut:

Untuk babi dengan berat rataan 50 - 80 kg :

1 m²/ekor

Untuk babi dengan berat rataan 30 - 50 kg :

0,75 m²/ekor

Untuk babi dengan berat < 30 kg : 0,5

m²/ekor

3.5. Kandang Pejantan

Kandang khusus untuk pejantan pemacek, dibuat

untuk per ekor (individu). Ukuran tiap kandang pokok: 3

x 2 meter,dan kandang umbaran: 3 x 4 meter.

Perlengkapan kandang sama dengan kandang induk

individu, tetapi tanpa palang pengaman (guard rail).

3.6. Kandang Isolasi

Bagi peternakan dengan skala usaha sedang

sampai besar perlu disediakan kandang isolasi, yakni

beberapa petak kandang untuk babi yang sakit,

mengalami kecelakaan, ataupun babi yang nakal.

Page 17: Bab vi kandang dan peralatan

Kandang isolasi ini perlu juga untuk menampung stok

bibit yang baru dimasukkan ke perusahaan.

3.7. Gudang Makanan

Perlu disediakan gudang makanan yang dapat

memuat paling kurang untuk satu bulan kebutuhan

populasi ternak babi yang dipelihara. Lebih baik lagi

kalau bisa disediakan lebih dari 1 bulan, misalnya untuk

persediaan makanan 2 bulan.

4. Konstruksi dan Bahan Kandang

Konstruksi dan bahan kandang yang perlu

diperhatikan:

4.1. Lantai Kandang

Bahan yang dipakai tergantung pada tipe lantai

yang dikehendaki. Biasanya dikenal ada 2 tipe lantai,

yaitu:

Lantai polos (solid floor) atau plesteran dan

Lantai berbilah (slotted floor) yang terbuat dari

batangan-batangan coran, alumunium, logam

berlubang-lubang, fibre glass atau plastik

(polyethylene).

Page 18: Bab vi kandang dan peralatan

Dapat juga dibuat gabungan dari 2 cara tadi,

yakni sebagian polos dan sebagian berkisi-kisi.

Keuntungan memakai lantai berbilah atau

berkisi-kisi adalah sebagai berikut.

Tubuh babi lebih bersih dan bulunya lebih baik

Lebih efektif dalam pengendalian penyakit

Lebih mudah membersihkan kotoran dari

kandang

Temperatur lantai lebih sejuk

Menghemat air dan tenaga kerja.

Fungsi lantai adalah:

Untuk menutup dasar tanah

Untuk babi berbaring (tidur dan istirahat), sebab

sebagian terbesar waktu bagi babi adalah tidur

atau beristirahat setelah makan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat

lantai adalah:

Permukaan tidak boleh licin atau kasar, tidak

boleh ada penonjolan-penonjolan yang tajam

yang dapat menyebabkan goresan luka pada babi

Lantai tidak akan jadi sarang parasit atau bakteri,

seperti menghindarkan sambungan lantai dengan

Page 19: Bab vi kandang dan peralatan

dinding yang berbentuk siku, melainkan dibuat

melengkung.

Lantai tidak akan mengakibatkan stress pada babi

yang dapat mengganggu tingkah laku atau

produktivitas ternak babi

Bahan lantai harus yang tahan lama dan sedapat

mungkin ringan pemeliharaannya

Bila lantai berlubang atau berbilah, kotoran atau

urin harus lancar terbuang dan tak usah disapuh

lagi, sedapat mungkin bersih sendiri

Serendah mungkin biaya pembuatannya

Tebal lantai polos coran adalah 10 cm agar kuat

menahan beban tubuh babi dan kelandaian 1 - 1,5

% ke arah saluran pembuangan kotoran.

Luas lantai

Luas lantai kandang babi sangat penting

diperhatikan karena sangat berkaitan erat dengan

kehidupan biologis babi yang meliputi pertumbuhan,

kesehatan, reproduksi, produksi, dan tingkah laku.

Lantai yang terlalu sempit akan mengakibatkan

suhu-mikro dalam kandang meningkat, terutama di

daerah tropis, sehingga kesehatan babi terganggu. Lantai

Page 20: Bab vi kandang dan peralatan

yang terlalu sempit juga akan menyebabkan tempat

makan kotor, dan stirahat ataupun bermain berkurang,

sehingga mungkin menimbulkan stress, tingkah laku

ternak berubah, misalnya terjadi perkelahian antar ternak

ataupun kanibalisme.

Luas lantai tergantung dari status atau golongan,

bobot badan atau umur babi, bahan dan tipe lantai

kandang. Di setiap petak kandang harus tersedia tempat

makan, apakah setara lantai, permanen atau temporer,

dan air minum harus selalu tersedia dalam bak air atau

pentil air minum (water nipple) otomatis.

Gambar 34. Model Lantai Kandang modern

Page 21: Bab vi kandang dan peralatan

Tabel 15. Luas Lantai Kandang Bagi Ternak Babi (m²/ekor)

Golongan atau berat badan babi (kg)

Tipe lantai

Polos Berbilah

Babi gemukan:

10,0 - 25,0 0,46 0,36 25,0 - 45,0 0,66 0,46 45,0 - 70,0 0,86 0,56 70,0 - 100,0 0,12 0,86Babi bibit:

Dara 1,5 1,5 Dewasa 1,8 1,8 Induk paritas I dengan anak-

anaknyaa 3,8 – 4,2

Induk dengan anaknyaa 3,8 – 5,8 Pejantan 5,5 – 6,3

Gambar 35. Model Lantai Kandang tradisional

Page 22: Bab vi kandang dan peralatan

Untuk kesempurnaan sebaiknya dibuatkan saluran yang

akan menampung air―setiap diadakan pembersihan

kandang―dan juga air kencing babi. Air akan segera

mengalir ke saluran dan selanjutnya akan menuju ke

tempat penampungan kotoran (bak khusus).

4.2. Dinding Kandang

Dinding kandang berguna untuk melindungi

ternak atau pembatas, yakni pembatas antara luar dan

dalam kandang dan antar-ternak, untuk membatasi

ruangan, udara, angin, dan panas. Di samping untuk

mengisolir babi agar tidak lepas, dinding kandang

berfungsi juga untuk:

Melindungi babi dari gangguan cuaca yang tidak

menguntungkan (angin, suhu yang terlalu panas

atau dingin dari luar kandang)

Melindungi babi per kandang satu dengan

kandang lain agar tidak saling menyerang

Mencegah penularan penyakit dari kandang satu

ke kandang lain.

Dinding dapat dibuat total atau sebagian tertutup.

Dinding kandang untuk daerah tropis biasanya hanya

Page 23: Bab vi kandang dan peralatan

sebagian saja dibuat dinding pembatas luar, yakni

dinding polos atau hanya berupa pagar pembatas luar

saja misalnya untuk babi penggemukkan-pengakhiran.

Umumnya dinding luar atau batas petak kandang babi di

daerah tropis berkisar 90 – 110 cm, kecuali kandang babi

pejantan dan karantina babi sakit mungkin perlu setinggi

125 cm, sedang dinding kandang babi sapihan mungkin

cukup 75 cm dan batas pemisah kandang beranak cukup

50 cm.

Bahan dinding polos sebaiknya memiliki

difusivitas atau konduktivitas termal serendah mungkin.

Di daerah tropis dinding kandang dibuat dari batu bata

atau batu gunung yang diplester dengan semen atau bilah

bahan coran, dapat pula dibuat dari kayu atau batangan

palma, asal cukup kuat, batangan atau plat atau anyaman

logam yang tidak mudah berkarat.

4.3. Atap Kandang

Atap kandang adalah naungan bagi ternak dan

melindunginya terhadap air hujan, panas sinar matahari

maupun terhadap udara dingin. Bahan atap yang dipilih

sebaiknya memiliki permukaan yang memungkinkan

Page 24: Bab vi kandang dan peralatan

pemantulan sebanyak mungkin atau yang memiliki daya

pantul baik atau mempunyai koefisien refleksi (albedo)

radiasi surya atau bumi.

Bahan atap yang dapat dipakai untuk membuat

kandang adalah seng plat atau gelombang, alumunium,

superdek (campuran alumunium dan seng), asbes

gelombang, plastik gelombang, genteng, sirap, ijuk, atau

dedaunan (alang-alang, daun palma seperti rumbia,

lontar, gewang).

Masing-masing bahan atap ini mempunyai

keunggulan maupun kekurangannya, di samping

perbedaan biayanya. Atap ijuk atau pelbagai daunan

membuat kandang cukup sejuk, namun bahan tersebut

mudah terbakar dan kemungkinan tikus bersarang. Atap

dedaunan dapat tahan sekitar 25 tahun dan ijuk 100

tahun, asal rapih pemasangannya. Penggunaan seng

kurang baik karena seng mudah terpengaruh oleh suhu

udara dan pengaruh tersebut dapat menganggu suhu

dalam kandang. Penggunaan atap rumbia, daun kelapa,

dan lain-lain akan mudah lapuk dan mudah mengotori

lantai atau banyak hewan (laba-laba, tikus) yang

bersembunyi pada atap tersebut yang mengakibatkan

Page 25: Bab vi kandang dan peralatan

masalah yang berkaitan dengan kesehatan babi.

Atap kandang hendaknya dibuat dengan

kemiringan sedang dan biasanya sekitar 30 – 40°. Hal ini

ada hubungannya dengan bahan yang digunakan dan

lebar kandang. Bila kandang dibuat lebar atau lebar

sekali mungkin perlu membuat atap bertingkat agar

terjamin perputaran udara dalam kandang.

Boleh membangun kandang di daerah tropis

selebar 30 meter dengan panjang 300 m asalkan

memperhatikan lantai, dinding, atap, dan tinggi

bangunannya sehingga terjamin tuntutan lingkungan

biologis ternak babi, maupun manajemennya. Biasanya

tinggi atap pada titik terendah adalah 2,0 – 2.5 m, dan

bagian tertinggi (puncak) sekitar 3,0 – 3,5 m; namun hal

ini ditentukan oleh lebar dan bahan atap yang digunakan

dan lebar kandang. Hal yang perlu diingat untuk daerah

yang sering dilanda angin ribut harus pilih bahan dan

tinggi atap yang sesuai di lokasi peternakan, juga di

beberapa tempat di Indonesia sering terjadi gempa bumi;

kekuatan bangunan kandang perlu diperhitungkan.

Atap kandang berfungsi melindungi babi dari

terik mataharai dan air hujan, menjaga kestabilan suhu

Page 26: Bab vi kandang dan peralatan

dalam kandang sesuai dengan suhu yang disukai oleh

ternak babi. Mengenai kemiringan atap sebaik mungkin

diperhitungkan agar air hujan mudah meluncur ke

bawah. Kemiringan juga berguna untuk memperkecil

sudut jatuhnya sinar pada waktu siang hari sehingga

panas matahari pada waktu siang tidak terlalu panas

(berpengaruh pada atap dan suhu dalam kandang), juga

agar tidak terjadi kebocoran.

4.4. Ventilasi Kandang

Kandang babi memerlukan ventilasi yang baik.

Ventilasi berguna untuk mempertahankan kesegaran

udara dalam kandang dengan alirannya yang keluar

masuk dalam kandang. Sirkulasi udara yang baik akan

membuat ternak babi berada dalam keadaan sehat karena

kebutuhan zat-zat asam tercukupi, pernapasan tidak

terganggu. Dengan demikian, karena adanya pertukaran

hawa ini, ventilasi berfungsi antara lain:

Mensuplai udara segar dan membuang udara pengap

dalam kandang

Mengurangi kelembaban dan mempercepat lantai

menjadi kering dan mengurangi bau dalam kandang

Page 27: Bab vi kandang dan peralatan

Memungkinkan masuknya sinar matahari pagi di

kandang (berkaitan dengan kesehatan babi).

Lubang ventilasi diukur agar tidak terlalu lebar

ataupun terlalu sempit. Ventilasi dibuat beberapa lubang,

agar udara dapat masuk, sedangkan pada lubang yang

lain udara dapat mengalir keluar. Perhitungkan agar

lubang masuk udara ke dalam kandang 2 – 3 kali lebih

lebar daripada lubang untuk keluarnya.

Sinar Matahari dalam Kandang

Sinar matahari dibutuhkan untuk kehidupan dan

kesehatan ternak babi, tetapi harus diperhatikan bahwa

sinar matahari pagi yang dibutuhkan adalah sampai jam

9 pagi, di mana sinarnya belum panas menyengat.

Gambar 36. Model Kandang dengan atap tradisional

Page 28: Bab vi kandang dan peralatan

Kegunaannya antara lain:

Mengeliminasi hidup bibit penyakit dalam kandang

Membantu proses pembentukkan vitamin D,

sehingga babi tidak terserang defisiensi vitamin D

(pertumbuhan tulang, dan lain-lain)

Mempercepat keringnya lantai sehabis dibersihkan

pada pagi hari, sebab setiap hari kandang babi harus

dibersihkan (dengan desemprot air) dari kotoran,

bekas kencing, dan lain-lain.

5. Tipe-tipe Kandang

Ada beberapa tipe kandang yang dibicarakan di

sini dan masing-masing tipe berbeda dalam biaya

pembuatan maupun dalam penggunaan tenaga kerja.

5.1. Pen and Run

Adalah suatu tipe kandang yang bervariasi

bagunannya, dilengkapi sebuah run yang terbuka.

Tempat makan berada di daerah open run, sedangkan

jalan tempat memberi makan berada di sebelah luar.

Sulit membersihkan secara mekanik kandang-kandang

tipe ini. Pekerja melakukan pekerjaan di ruang terbuka

Page 29: Bab vi kandang dan peralatan

tanpa atap. Biaya pembuatan kandang ini agak murah.

5.2. Danish Type House (Tipe Denmark)

Kandang tipe Denmark ini mudah dikenal, yaitu

karena mempunyai central feeding passage. Jalan

tempat memberi makan berada di tengah-tengah

sedangkan pen berada di sisi kiri dan kanan.

Gambar 37. Model Kandang dengan bak mandi

Page 30: Bab vi kandang dan peralatan

5.3. Kandang dengan Sistim Litter (Reid Type House)

Kandang dengan sistim litter ini tidak perlu

dibersihkan setiap hari. Lantai miring ke arah dinding

sebelah belakang sehingga kotoran terutama urine

mengalir ke arah belakang dan tertimbun di sana.

Pembersihan kandang dengan cara membuka sekat-sekat

antara pen-pen.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

o Akumulasi urine dan feses menimbulkan panas dan

kelembaban udara yang tinggi di dalam kandang.

o Ruangan kandang agak sempit sehingga untuk

membersihkan secara mekanis harus dibuka dan

dibersihkan sekaligus.

Bentuk-bentuk lain dari kandang sistim litter ini adalah:

a. Harper Adams Type House

Bentuk kandang ini mempunyai sistim atap tunggal

dengan feeding passage di bawahnya sedangkan open

Page 31: Bab vi kandang dan peralatan

run dan litter berada disisi lain tanpa atap.

Pembersihan kandang dilakukan secara mekanis.

Sayangnya kalau hujan litter menjadi basah. Hanya

disini Open run berada dibawah atap sehingga tidak basa

bila kehujanan. Agar dapat dibersihkan secara mekanis

maka tiang atap harus cukup tinggi sedangkan feeding

passage harus terletak pada salah satu sisi kandang.

Gambar 38. Model Kandang induk kering modern

Page 32: Bab vi kandang dan peralatan

b. Deep Litter House with Covered Deep Letter Run

Variasi lain dari bentuk Deep litter house yaitu yang

menggunakan Duct Barn yaitu tempat penyimpanan

jerami jerami dan langit-langit kandang yang dilapisi

jerami yang berfungsi sebagai insulasi.

Tabel 16. Kebutuhan ruangan bagi ternak babi

Berat badan(kg)

Minimum ruangan(m2/ekor)

Kisaran berat(kg)

10 0,16 10

15 0,21 11-2020 0,25

30 0,33 21-40

40 0,4050 0,47 41-6060 0,5370 0,59 61-8080 0,64

90 0,69

Page 33: Bab vi kandang dan peralatan

6. Alat-alat dan perlengkapan Kandang

6.1. Tempat untuk Induk Beranak (Farrowing Crate)

Guna mengurangi kematian perlu adanya alat

penyekat untuk memisahkan induk dengan anak agar

supaya anak babi yang lahir tidak tertindih/terinjak oleh

induknya. Alat ini dapat ditempatkan sekitar 20 sampai

25 cm dari dinding dan dari lantai. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam hal untuk menentukan kadang untuk

beranak, adalah:

1. Interval penggunaaan tempat beranak

2. Lama waktu yang digunakan induk untuk beradaptasi

3. Jumlah hari setelah beranak dari seekor induk dalam

setahun dan

4. Jumlah induk yang dipelihara dalam kelompok.

Kandang tempat beranak perlu didesinfektasi dan

dikeringkan. Seekor induk perlu waktu 7 hari untuk

adaptasi dalam kandang beranak. Apabila induk dan

anaknya dikeluarkan dari kandang beranak pada 42 hari

Page 34: Bab vi kandang dan peralatan

setelah beranak, maka waktu yang diperlukan adalah 52

hari dalam setiap kelahiran (3+7+42 = 52 hari).

Setiap kandang beranak rata-rata dapat digunakan

tujuh (7) kali kelahiran selama setahun (365/52 = 7)).

Apabila terdapat 100 ekor induk dalam satu usaha

peternakan dan tiap induk beranak dua (2) kali setiap

tahun, maka rata-rata jumlah tempat induk beranak yang

diperlukan adalah 29, (100 x 29/7 + 28,5 atau dibulatkan

menjadi 29. Ukuran tinggi 80 – 100 cm, lebar 60 – 80

cm, dan panjang 150 – 200 cm.

6.2. Lampu Pemanas atau Brooder

Apabila anak babi yang baru lahir tidak mampu

Gambar 39. Kandang induk beranak (farrowing) modern

Page 35: Bab vi kandang dan peralatan

mengatur suhu tubuhnya sebelum umur 2 – 3 hari,

tambahan panas perlu diberikan untuk anak-anak babi

selama keadaan dingin atau cuaca buruk.

Salah satu cara yang umum dilakukan adalah

dengan menyediakan pemanas yang secara tradisional

dapat menggunakan bola lampu 250 watt yang

digantungkan pada daerah di mana anak babi berada.

Lampu tersebut memberikan kehangatan kepada anak

babi dan sekaligus untuk menarik perhatian anak-anak

babi agar menjauhi induk apabila tidak sedang menyusu.

Bola lampu pemanas digantungkan kira-kira 70 sampai

76 cm dari lantai dan dapat disesuaikan dengan

Gambar 40. Brooder atau lampu pemanas tradisional

Page 36: Bab vi kandang dan peralatan

pertumbuhan anak babi. Daerah yang penggunaan lampu

pemanas tidak memungkinkan, sebaiknya disediakan

kotak kemudian diberi alas karung goni bekas atau

dengan jerami padi, sekam atau bekas gergaji agar dapat

memberikan kehangatan kepada ternak babi dan

memberi situasi yang menyenangkan terutama pada

lingkungan yang dingin dan lembab.

Sedangkan untuk usaha peternakan modern,

brooder atau kandang khusus untuk anak dan induk

sudah secara elektronik dapat mengatur suhu sesuai

dengan kebutuhan suhu lingkungan anak babi.

Gambar 41. Tempat makan atau self feeder

Page 37: Bab vi kandang dan peralatan

6.3. Tempat Makan atau Self Feeder.

Terdapat beberapa macam tipe tempat makan,

akan tetapi tempat makan dari beton atau yang dapat

dipindah-pindahkan dapat juga terbuat dari logam atau

kayu. Tempat makan harus dirancang sedemikian rupa

sehingga:

1. Terbuangnya ransum sesedikit mungkin

2. Laju pengeluaran ransum dapat diatur

3. Ransum tidak dapat diterbangkan oleh angin dan

tidak basah apabila hujan atau terkontaminasi

oleh burung dan binatang pengerat, misalnya

tikus

4. Kuat , tahan lama, dan mudah dibersihkan

5. Alat tersebut dapat diisi ransum untuk kebutuhan

beberapa hari.

Tempat makan juga harus dibuat agar tidak

menjadi tempat berbaring dari ternak, juga tempat buang

kotoran, tahan lama dan mudah dibersihkan.

6.4. Tempat Air Minum

Page 38: Bab vi kandang dan peralatan

Tempat air minum ada bermacam-macam, dalam

hal ini sama dengan dengan tempat makan. Ada yang

terbuat dari beton, logam, dan lain-lain. Demikian pula

ada tempat minun secara otomatis yang disebut nipple

drinker atau cup drinker, satu untuk 15 – 25 ekor. Bisa

juga menggunakan tempat makan karena ada yang

memberi ransum dalam keadaan basah. Air minum

dicampurkan atau sesudah makan diberi air minum

sehingga bisa digunakan tempat makan.

Gambar 42. Tempat minum (drinker dan nipple)

Page 39: Bab vi kandang dan peralatan

6.5. Creep Feeder

Adalah tempat makanan untuk anak-anak babi

yang masih menyusu pada induknya. Ditempatkan pada

kandang dalam keadaan tidak terjangkau oleh induk (di

dalam guard rail). Rata-rata untuk setiap induk

disediakan 1 creep feeder dengan panjang 100 cm, tinggi

25 cm, dan lebar 25 – 30 cm.

Gambar 43. Creep feed dalam feeder tradisional dan modern