BAB v Vulvovaginitis

2
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kasus Ny. Y, 31 tahun datang berobat dengan keluhan utama nyeri perut bawah dan kontrol kehamilan. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang mengarahkan suatu diagnosa Vulvovaginitis. 1. Dari kontrol kehamilan didapatkan diagnosa G2P0000Ab100 2. Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan direct smear untuk membantu menentukan terapi selanjutnya, dimana hasilnya mengarah pada diagnosa Vulvovaginitis. 3. Pasien dilakukan terapi pemberian antibiotik injeksi Cefotaxime 2 x 1 gr. 4. Untuk meminimalisir abortus berulang diberikan Allylestrenol 1 x 5 mg dan Multivitamin 1 x 1 untuk kebutuhan vitamin dan mineral saat kehamilan. 5.2 Saran 1. Diperlukan ketepatan dan ketelitian dalam melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, terutama dalam mendiagnosis keputihan, mengingat banyaknya diagnosis banding dari keluhan tersebut. 2. Diperlukan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang baik pada pasien dan keluarga untuk 22

description

vv

Transcript of BAB v Vulvovaginitis

Page 1: BAB v Vulvovaginitis

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kasus Ny. Y, 31 tahun datang berobat dengan keluhan utama nyeri perut

bawah dan kontrol kehamilan. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang mengarahkan suatu diagnosa Vulvovaginitis.

1. Dari kontrol kehamilan didapatkan diagnosa G2P0000Ab100

2. Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan direct smear untuk membantu

menentukan terapi selanjutnya, dimana hasilnya mengarah pada diagnosa

Vulvovaginitis.

3. Pasien dilakukan terapi pemberian antibiotik injeksi Cefotaxime 2 x 1 gr.

4. Untuk meminimalisir abortus berulang diberikan Allylestrenol 1 x 5 mg

dan Multivitamin 1 x 1 untuk kebutuhan vitamin dan mineral saat

kehamilan.

5.2 Saran

1. Diperlukan ketepatan dan ketelitian dalam melakukan anamnesa dan

pemeriksaan fisik, terutama dalam mendiagnosis keputihan, mengingat

banyaknya diagnosis banding dari keluhan tersebut.

2. Diperlukan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang baik pada

pasien dan keluarga untuk mengoptimalkan kesejahteraan pasien baik

sebelum, selama, maupun setelah pengobatan.

22