BAB v Selesai

22
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Watugede Kecamatan Singosari terletak disebelah timur + 1,5 km dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Singosari atau terletak disebelah Utara Pusat Pemerintahan Kabupaten Malang atau sebelah Utara dari Kota Malang, dengan ketinggian 487 m diatas permukaan air laut dengan batas – batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Sebelah Barat : Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Sebelah Timur : Desa Baturetno dan Dengkol Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Sebelah Selatan : Desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang 39

description

a

Transcript of BAB v Selesai

Page 1: BAB v Selesai

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Watugede Kecamatan Singosari terletak disebelah timur + 1,5 km

dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Singosari atau terletak disebelah Utara

Pusat Pemerintahan Kabupaten Malang atau sebelah Utara dari Kota Malang,

dengan ketinggian 487 m diatas permukaan air laut dengan batas – batas

sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang

Sebelah Barat : Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang

Sebelah Timur : Desa Baturetno dan Dengkol Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang

Sebelah Selatan : Desa Banjararum Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang

Wilayah Desa Watugede seluas 315,334 ha yang merupakan salah satu

wilayah di Kecamatan Singosari yang cukup besar, dimana Desa Watugede

merupakan suatu wilayah yang strategis untuk jenis pertanian peternakan dan

perindustrian. Desa Watugede terbagi menjadi 3 dusun terdiri dari 15 RW dan

53 RT. Wanita Desa Watugede setiap tahun mengalami mobilitas penduduk

yang cukup padat, baik penduduk yang pindah ke desa lain maupun penduduk

yang datang ke Desa Watugede. Hal ini membuat penduduk Desa Watugede

39

Page 2: BAB v Selesai

pada akhir tahun 2010 mencapai 6.263 jiwa dan pada akhir tahun 2011

mencapai 6.595 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 1.030 jiwa / km.

5.2 Karakteristik Responden

Tabel 5.1 Distribusi kelompok umur wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Kelompok Umur (n=64) Frekuensi Presentase (%)40-49 Tahun 28 43,80%50-59 Tahun 36 56,30%

Total 64 100%

Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa jumlah wanita pada kelompok umur

40-49 tahun adalah sebanyak 28 orang (43,80 %), dan pada kelompok umur lebih

dari 50-59 tahun adalah sebanyak 36 orang (56,30 %).

Tabel 5.2 Distribusi tingkat pendidikan wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Tingkat Pendidikan (n=64) Frekuensi Presentase (%)Tidak Tamat SD 7 10,90%

Tamat SD 14 21,90%Tamat SMP 13 20,90%Tamat SMA 19 29,70%

Diploma 4 6,30%Sarjana 7 10,90%Total 64 100%

Pada tabel 5.2 dapat dilihat jumlah wanita usia 40-59 tahun tidak tamat SD

sebanyak 7 orang (10,90%), tamat SD sebanyak 14 orang (21,90%). Selain itu

jumlah wanita berpendidikan SMP adalah sebanyak 13 orang (20,30%), tamat

SMA sebanyak 19 orang (29,70%), berpendidikan diploma sebanyak 4 orang

(6,30%) dan setara sarjana sebanyak 7 orang (10,90%).

40

Page 3: BAB v Selesai

Tabel 5.3 Distribusi pekerjaan wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Pekerjaan Wanita (n=64) Frekuensi Presentase (%)Bekerja 31 48.40%

Tidak Bekerja 33 51.60%Total 64 100%

Pada tabel 5.3 dapat dilihat jumlah wanita usia 40-59 tahun yang bekerja

sebanyak 31 orang (48.40%) dan yang tidak bekerja sebanyak 33 orang (51.60%)

5.2.1 Durasi Waktu Tidur

Tabel 5.4 Distribusi durasi waktu tidur wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Durasi waktu tidur (n=64) Frekuensi Presentase (%)Kurang dari 6 jam 35 54,70%

Lebih atau sama dengan 6 jam 29 45,30%Total 64 100%

Pada tabel 5.4 dapat dilihat jumlah wanita usia 40-59 tahun yang durasi

waktu tidur kurang dari 6 jam sebanyak 35 orang (54,70%) dan jumlah wanita

yang durasi waktu tidur lebih atau sama dengan 6 jam sebanyak 29 orang

(45,30%).

5.2.2 Kualitas Tidur

Tabel 5.5 Distribusi kondisi nyenyak wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Kondisi Nyenyak (n=64) Frekuensi Presentase (%)Nyenyak 42 65.60%

Tidak Nyenyak 22 34.4%Total 64 100%

41

Page 4: BAB v Selesai

Pada tabel 5.5 dapat dilihat jumlah wanita usia 40-59 tahun yang kondisi

tidur nyenyak sebanyak 42 orang (65.50%). Sedangkan jumlah wanita usia 40-59

tahun dengan kondisi tidak nyenyak sebanyak 22 orang (34.4%).

Tabel 5.6 Distribusi kondisi mengantuk wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Kondisi Mengantuk (n=64) Frekuensi Presentase (%)Tidak 32 50%

Ya 32 50%Total 64 100%

Pada tabel 5.6 dapat dilihat jumlah wanita usia 40-59 tahun yang kondisi

mengantuk sebanyak 32 orang (50%).

Tabel 5.7 Distribusi kondisi berdebar-debar wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Kondisi Berdebar (n=64) Frekuensi Presentase (%)Tidak 43 67.20%

Ya 21 32.80%Total 64 100%

Pada tabel 5.7 dapat dilihat jumlah wanita usia 40-59 tahun yang kondisi

berdebar-debar sebanyak 43 orang (65.50%). Sedangkan jumlah wanita usia 40-

59 tahun dengan kondisi berdebar-debar sebanyak 21 orang (34.4%).

Dari ketiga variabel tersebut dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu

kelompok tidur kualitas baik dan kualitas buruk. Disebut kualitas baik apabila

responden nyenyak, tidak mengantuk dan tidak berdebar-debar. Sedangkan

kualitas buruk bila minimal ada salah satu poin tidak nyenyak, mengantuk dan

berdebar.

42

Page 5: BAB v Selesai

Tabel 5.8 Distribusi kualitas tidur wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Kualitas Tidur (n=64) Frekuensi Presentase (%)Kualitas Baik 15 23,40%

Kualitas Buruk 49 76,60%Total 64 100%

Pada tabel 5.8 dapat dilihat bahwa sebagian besar wanita usia 40-59 tahun

dengan kualitas tidur buruk, yaitu sebesar 49 orang (76.60%). Sebagian dari

subjek dengan kualitas tidur baik, yaitu 15 orang (23,40%).

5.2.3 Indeks Massa Tubuh

Tabel 5.9 Distribusi indeks massa tubuh wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Indeks Massa Tubuh (n=64) Frekuensi Presentase (%)Overweight 40 62.50%

Normal 24 37,50%Total 64 100%

Pada tabel 5.9 dapat dilihat bahwa sebagian besar wanita usia 40-59 tahun

dengan indeks massa tubuh Overweight, yaitu sebesar 42 orang (62.50%) dan

sebagian dari subjek dengan indeks massa tubuh normal, yaitu 24 orang (37,50%).

5.2.4 Faktor Keturunan Hipertensi

Tabel 5.10 Distribusi faktor keturunan hipertensi wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Faktor Keturunan Hipertensi (n=64) Frekuensi Presentase (%)Tidak 32 50,00%

Ya 32 50,00%Total 64 100%

43

Page 6: BAB v Selesai

Pada tabel 5.10 dapat dilihat bahwa wanita usia 40-59 tahun dengan faktor

keturunan hipertensi sebesar 32 orang (50%).

5.2.5 Perokok Pasif

Tabel 5.11 Distribusi perokok pasif wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Perokok Pasif (n=64) Frekuensi Presentase (%)Tidak 31 48,40%

Ya 33 51,60%Total 64 100%

Pada tabel 5.11 dapat dilihat jumlah wanita usia 40-59 tahun dengan

kriteria perokok pasif sebesar 33 orang (51,60%) dan yang tidak memenuhi

kriteria sebagai perokok pasif sebesar 31 orang (48,40%).

5.2.6 Kejadian Hipertensi pada Subjek Penelitian

Tabel 5.12 Distribusi kejadian hipertensi pada wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013

Kejadian Hipertensi (n=64) Frekuensi Presentase (%)Hipertensi 39 60,90%

Pre Hipertensi 12 18.80%Non Hipertensi 13 20.30%

Total 64 100%

Pada tabel 5.12 dapat dilihat bahwa sebagian besar wanita usia 40-59

tahun dengan hipertensi, yaitu sebesar 39 orang (60,90%). Sebagian dari subjek

dengan pre hipertensi, yaitu 12 orang (18,80%), sedangkan wanita dengan non

hipertensi sebesar 13 orang (20,30%).

44

Page 7: BAB v Selesai

5.3 Hubungan Antara Kelompok Umur Wanita Usia 40-59 Tahun dengan

Angka Kejadian Hipertensi

Tabel 5.13 Tabulasi silang antara kelompok umur wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan angka kejadian hipertensi

Kelompok Umur (n=64)

Kejadian HipertensiJumlah

p = 0,287Non Hipertensi Hipertensi

40-49 Tahun 13 (46.4%) 15 (53.6%) 100%50-59 Tahun 12 (33.3%) 24 (66.7%) 100%

Total 25 (39.1%) 39 (60,9%) 100% α= 0,05

Pada tabel 5.13 dapat dilihat bahwa 53.6% wanita usia 40-49 tahun

mengalami hipertensi. Sedangkan 46.4% tidak mengalami hipertensi. Jumlah

wanita pada kelompok umur 50-59 tahun yang mengalami hipertensi sebanyak

66.7%. Sedangkan 33.3% tidak mengalami hipertensi.

Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan α= 0,05 maka didapatkan

nilai p=0,287. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara kelompok umur

dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 40-59 tahun di RW 1 dusun Sanan

desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013.

5.4 Hubungan Antara Pekerjaan Wanita Usia 40-59 Tahun dengan

Angka Kejadian Hipertensi

Tabel 5.14 Tabulasi silang antara pekerjaan wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan angka kejadian hipertensi

Kelompok Pekerjaan (n=64)

Kejadian HipertensiJumlah

p = 0,332Non Hipertensi Hipertensi

Bekerja 14 (45.2%) 17 (54.8%) 100%Tidak Bekerja 17 (33.3%) 22 (66.7%) 100%

Total 25 (39.1%) 39 (60,9%) 100% α= 0,05

45

Page 8: BAB v Selesai

Pada tabel 5.14 dapat dilihat bahwa 54.8% kelompok wanita umur 40-59

tahun yang bekerja mengalami hipertensi. Sedangkan 45.2% tidak mengalami

hipertensi. Jumlah kelompok wanita umur 40-59 tahun yang tidak bekerja 66.7%

mengalami hipertensi. Sedangkan 33.3% tidak mengalami hipertensi.

Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan α= 0,05 maka didapatkan

nilai p=0,332. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara durasi waktu tidur

dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 40-59 tahun di RW 1 dusun Sanan

desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013.

5.5 Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Wanita Usia 40-59 Tahun

dengan Angka Kejadian Hipertensi

Tabel 5.15 Tabulasi silang antara kuantitas tidur wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan angka kejadian hipertensi

Indeks Massa Tubuh (n=64)

Kejadian HipertensiJumlah

p = 0,741Non Hipertensi Hipertensi

Overweight 15 (37.5%) 25 (62.5%) 100%Normal 10 (41.7%) 14 (58.3%) 100%Total 25 (39.1%) 39 (60,9%) 100%

α= 0,05

Pada tabel 5.15 dapat dilihat bahwa 62.5% wanita usia 40-59 tahun

dengan indeks massa tubuh overweight mengalami hipertensi. Sedangkan 37.5%

tidak mengalami hipertensi. Jumlah wanita pada kelompok umur 40-59 tahun

dengan indeks massa tubuh normal mengalami hipertensi sebanyak 58.3%.

Sedangkan 41.7% tidak mengalami hipertensi.

Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan α= 0,05 maka didapatkan

nilai p=0,741. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara indeks massa

46

Page 9: BAB v Selesai

tubuh dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 40-59 tahun di RW 1 dusun

Sanan desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013.

5.6 Hubungan Antara Perokok Pasif Wanita Usia 40-59 Tahun dengan

Angka Kejadian Hipertensi

Tabel 5.16 Tabulasi silang antara perokok pasif wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan angka kejadian hipertensi

Perokok Pasif (n=64)

Kejadian HipertensiJumlah

p = 0,332Non Hipertensi Hipertensi

Tidak 14 (45.2%) 17 (54.8%) 100%Ya 11 (33.3%) 22 (66.7%) 100%

Total 25 (39.1%) 39 (60,9%) 100% α= 0,05

Pada tabel 5.16 dapat dilihat bahwa 66.7% wanita usia 40-59 tahun

dengan status perokok pasif mengalami hipertensi. Sedangkan 33.3% tidak

mengalami hipertensi. Jumlah wanita pada kelompok umur 40-59 tahun dengan

tidak dengan status perokok pasif mengalami hipertensi sebanyak 54.8%.

Sedangkan 45.2% tidak mengalami hipertensi.

Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan α= 0,05 maka didapatkan

nilai p=0,332. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara perokok pasif

dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 40-59 tahun di RW 1 dusun Sanan

desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013.

47

Page 10: BAB v Selesai

5.7 Hubungan Antara Faktor Keturunan Hipertensi Wanita Usia 40-59

Tahun dengan Angka Kejadian Hipertensi

Tabel 5.17 Tabulasi silang antara faktor keturunan hipertensi wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan angka kejadian hipertensi

Kelompok Keturunan Hipertensi (n=64)

Kejadian HipertensiJumlah

p = 0,005Non Hipertensi Hipertensi

Tidak 18 (56.3%) 14 (43.8%) 100%Ya 7 (21.9%) 25 (71.8%) 100%

Total 25 (39.1%) 39 (60,9%) 100% α= 0,05

Pada tabel 5.17 dapat dilihat bahwa 71.8% wanita usia 40-59 tahun

dengan faktor keturunan hipertensi mengalami hipertensi. Sedangkan 21.9% tidak

mengalami hipertensi. Jumlah wanita pada kelompok umur 40-59 tahun dengan

tidak memiliki faktor keturunan hipertensi mengalami hipertensi sebanyak 43.8%.

Sedangkan 56.3% tidak mengalami hipertensi.

Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan α= 0,05 maka didapatkan

nilai p=0,005. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara durasi waktu tidur

dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 40-59 tahun di RW 1 dusun Sanan

desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013.

5.8 Hubungan Antara Kondisi Mengantuk, Kondisi Nyenyak dan Kondisi Berdebar pada Wanita Usia 40-59 Tahun

Tabel 5.18 Tabulasi silang antara kondsi mengantuk wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan kondisi nyenyak

Kondisi Mengantuk (n=64)

Kondisi Nyenyak Jumlah

p = 0,292Tidak Ya

Tidak 13 (40.6%) 19 (59.4%) 100%Ya 9 (28.1%) 23 (71.9%) 100%

Total 22 (60,9%) 42 (39.1%) 100% α= 0,05

48

Page 11: BAB v Selesai

Pada tabel 5.18 dapat dilihat bahwa 40.6% wanita usia 40-59 tahun

dengan kondisi tidak nyenyak tidak mengalami kondisi mengantuk. Sedangkan

59.4% wanita usia 40-59 tahun dengan kondisi nyenyak tidak mengalami kondisi

mengantuk. Jumlah wanita pada kelompok umur 40-59 tahun dengan kondisi

tidak nyenyak mengalami kondisi mengantuk sebanyak 28.1%. Sedangkan 71.9%

dengan kondisi tidak nyenyak mengalami kondisi mengantuk.

Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan α= 0,05 maka didapatkan

nilai p=0,292. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara kondisi tidur

mengantuk dengan kondisi nyenyak pada wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun

Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013.

Tabel 5.19 Tabulasi silang antara kondisi berdebar wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan kondisi nyenyak

Kondisi Berdebar (n=64)

Kondisi Nyenyak Jumlah

p = 0,691Tidak Ya

Tidak 14 (32.6%) 29 (67.4%) 100%Ya 8 (38.1%) 13 (61.9%) 100%

Total 22 (60,9%) 42 (39.1%) 100% α= 0,05

Pada tabel 5.19 dapat dilihat bahwa 32.6% wanita usia 40-59 tahun

dengan kondisi tidak nyenyak tidak mengalami kondisi berdebar. Sedangkan

67.5% wanita usia 40-59 tahun dengan kondisi nyenyak tidak mengalami kondisi

berdebar. Jumlah wanita pada kelompok umur 40-59 tahun dengan kondisi tidak

nyenyak mengalami kondisi berdebar sebanyak 38.1%. Sedangkan 61.9% dengan

kondisi tidak nyenyak mengalami kondisi berdebar.

49

Page 12: BAB v Selesai

Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan α= 0,05 maka didapatkan

nilai p=0,691. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara kondisi tidur

mengantuk dengan kondisi berdebar pada wanita usia 40-59 tahun di RW 1 dusun

Sanan desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013.

Tabel 5.20 Tabulasi silang antara kondisi mengantuk wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan kondisi nyenyak

Kondisi Berdebar (n=64)

Kondisi Mengantuk Jumlah

p = 0,424Tidak Ya

Tidak 23 (53.5%) 20 (46.5%) 100%Ya 9 (42.9%) 12 (57.1%) 100%

Total 32 (50%) 32 (50%) 100% α= 0,05

Pada tabel 5.20 dapat dilihat bahwa 53.5% wanita usia 40-59 tahun

dengan kondisi tidak mengantuk tidak mengalami kondisi berdebar. Sedangkan

46.5% wanita usia 40-59 tahun dengan kondisi mengantuk tidak mengalami

kondisi berdebar. Jumlah wanita pada kelompok umur 40-59 tahun dengan

kondisi tidak mengantuk mengalami kondisi berdebar sebanyak 42.9%.

Sedangkan 57.1% dengan kondisi mengantuk mengalami kondisi berdebar.

Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan α= 0,05 maka didapatkan

nilai p=0,424. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara kondisi tidur

berdebar dengan kondisi mengantuk pada wanita usia 40-59 tahun di RW 1 dusun

Sanan desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013.

50

Page 13: BAB v Selesai

5.9 Hubungan Antara Durasi Waktu Tidur Wanita Usia 40-59 Tahun

dengan Angka Kejadian Hipertensi

Untuk mencari hubungan antara durasi waktu tidur wanita usia 40-59

tahun dengan angka kejadian hipertensi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

menggunakan Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 5.21 Tabel Uji Normalitas Durasi Waktu Tidur

Durasi Waktu Tidur

Kolmogorov-Smirnov Z .000Asymp. Sig. (2-tailed) .212

Didapatkan nilai signifikansi untuk variable durasi waktu tidur sebesar

0,000. Karena signifikansi untuk durasi waktu tidur < 0,05 maka distribusi data

pada variable tersebut dinyatakan normal. Karena distribusi data tidak normal,

maka digunakan uji korelasi pearson.

Tabel 5.22 Tabulasi silang antara durasi waktu tidur wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan Tekanan Darah Sistol.

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 68.661a 48 .027

Likelihood Ratio 62.053 48 .084

Linear-by-Linear Association 3.701 1 .054

N of Valid Cases 64

α= 0,05

Pada tabel 5.22 dapat dilihat bahwa berdasarkan uji Pearson Chi-Square

dengan α= 0,05 maka didapatkan nilai p=0,027 dengan nilai RR menurut Mantel

51

Page 14: BAB v Selesai

Haenselz sebesar 0,209. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara durasi waktu

tidur dengan tekanan darah sistol pengukuran pada penduduk usia 40-59 tahun di

RW 1 dusun Sanan desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

Tahun 2013 tetapi hubungan tersebut tidak terlalu erat.

Tabel 5.23 Tabulasi silang antara kelompok durasi waktu tidur wanita usia 40-59 tahun di RW 1 Dusun Sanan Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 dengan kelompok kejadian hipertensi

Durasi Waktu Tidur (n=64)

Kejadian HipertensiJumlah

p = 0,007Non Hipertensi Hipertensi

< 6 Jam 8 (22.9%) 27 (77.1%) 100%≥ 6 Jam 17 (11.3%) 12 (41.4%) 100%

Total 25 (39.1%) 39 (60,9%) 100% α= 0,05

Pada tabel 5.23 dapat dilihat bahwa 77.1% wanita usia 40-59 tahun

dengan durasi waktu tidur < 6 jam mengalami hipertensi. Sedangkan 22.9% tidak

mengalami hipertensi. Jumlah wanita pada kelompok umur 40-59 tahun dengan

lama tidur ≥ 6 jam mengalami hipertensi sebanyak 41.4%. Sedangkan 11.3% tidak

mengalami hipertensi.

Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan α= 0,05 maka didapatkan

nilai p=0,007 dengan nilai RR menurut Mantel Haenselz sebesar 0,209. Hal ini

berarti bahwa ada hubungan antara durasi waktu tidur dengan kejadian hipertensi

pada penduduk usia 40-59 tahun di RW 1 dusun Sanan desa Watugede Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang Tahun 2013 tetapi hubungan tersebut tidak terlalu

erat.

52