BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN...
Transcript of BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN...
BAB V
PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
HOTEL RESORT KALIURANG YOGYAKARTA
5.1 Pendekatan Aspek Fungsional 5.1.1 Pendekatan Pelaku dan Aktivitas Hotel Resort
5.1.1.1 Pendekatan Pelaku Hotel ResortDalam suatu hotel resort terdapat dua pelaku aktivitas
utama yaitu1. Pengunjung
Merupakan tamu yang datang mengunjungi hotel resort dengan tujuan untuk menggunakan jasa pelayanan hotel resort yaitu sebagai akomodasi untuk menginap dan/atau menikmati fasilitas sebagai suatu bentuk rekreasi. Pelaku Pengunjung dibagi menjadi dua tipe yaitu:
a. Pengunjung MenginapTamu yang tidak hanya menikmati fasilitas hotel resort yang ada tetapi juga bermalam menggunakan kamar untuk beristirahat ataupun untuk relaksasi serta rekreasi
b. Pengunjung Tidak MenginapTamu yang berkunjung hanya dalam acara tertentu atau hanya menggunakan fasilitas tertentu dalam hotel resort guna memenuhi tujuan kegiatan mereka
2. Pengelola/KaryawanMerupakan pelaku pada hotel resort yang bertugas dan bertanggung jawab dalam mengelola dan mengoperasi jalannya hotel dalam baik hal manajemen fasilitas, staff maupun keuangan dan aspek lainnya agar dapat berfungsi dengan optimal
Diagram 5.1 Struktur Organisasi Umum HotelSumber: www.HotelManagement.com
Berdasarkan diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum pada struktur organisasi hotel terdapat:
a. General ManagerMerupakan pimpinan dalam struktur organisasi yang mempunyai kekuasaan atas semua kegiatan hotel, pegawai, dan operasional hotel
b. Asisten General ManagerMerupakan bagian yang membantu General Manager dalam melaksanakan tugas-tugasnyatentang semua kegiatan di hotel
c. Front Office DepartmentBagian yang bertugas di bagian informasi dan pelayanan tamu, pemesanan kamar, dan pembayaran
d. Housekeeping DepartmentBagian yang bertugas dalam penataan hotel dari segi kebersihan dan kelengkapan kamar-kamar tamu, dining room, fasilitas-fasilitas lainnya
e. Food and Beverage DepartmentBagian yang bertugas menyajikan makanan dan minuman untuk tamu
f. Sales and Marketing Management DepartmentBagian yang memiliki tugas mempromosikan hotel dan menangangi fasilitas-fasilitas lain yang mendukung kebutuhan pengunjung
g. Financial and Accounting Department
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 1
Bagian yang bertanggung jawab dalam hal administrasi dan pengelolaan keuangan
h. Engineering DepartmentBagian yang bertugas menangani maintenance bangunan hotel seperti dari segi operasional mesin, lift dan lainnya.
i. Human Resource DepartmentBagian yang bertugas dalam melatih staff, dan pelayanan-pelayanan internal serta pengembangan staff hotel
5.1.1.2 Pendekatan Kebutuhan Ruang berdasarkan Aktivitas Pelaku Hotel Resort
Tabel 5.1 Tabel Pendekatan Kebutuhan Ruang Berdasarkan Aktivitas Pelaku
PELAKU KEGIATANSIFAT KEGIATAN
KEBUTUHANRUANGSIFAT RUANG
Pengunjung Menginap
-Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengunjung
Publik
-Check-in dan Check-outPenunjang
-Main Entrance-Lobby-Resepsionis/Front Desk-Lobby Lounge/Lounge
Publik
-Menggunakan kamar tamu Utama -Kamar tamu Privat
-Menggunakan fasilitas hotel Utama Fasilitas Hotel:Makanan dan MinumanDining Room/Main Restaurant, Coffe Shop/Brasserie, Café, Speciality RestaurantOlahraga & KesehatanSwimming Pool dan Jacuzzi Fitness & Aerobic Centre, Health Club & Spa, Jogging Track
Privat - Semi Publik
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 2
Hiburan dan RekreasiBilliard Centre, Kids Playground, Outdoor Swimming PoolBisnis, Konvensi, dan Acara KhususBallroom Hall, Convention/ConferenceHall, Meeting Room, Business CentreKomersilToko Souvenir, Drugstore, ATM Centre,Minimarket, Food Tenants, Wedding Organizer RoomLainnyaLavatory Umum, Mushola,
Pengunjung Tidak Menginap
Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengunjung
Publik
-Menuju resepsionis-Menunggu acara/seseorang
Penunjang
-Main Entrance-Lobby-Resepsionis/Front Desk-Lobby Lounge/Lounge
Publik
-Menggunakan fasilitas hotel Utama
Fasilitas Hotel:Makanan dan MinumanOlahraga & KesehatanHiburan dan RekreasiBisnis, Konvensi, dan Acara KhususKomersilLainnya
Privat – SemiPublik
Pengelola Eksekutif– GeneralManager &
-Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengelola
Privat
-Memasuki Hotel Penunjang
-Main entrance-Side entrance-Lobby& Lounge-Executive Lounge
Publik-Privat
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 3
AssistantManager
-Mengawasi pengelolaan hotel-Mengelola-Memeriksa-Mengadakan rapat-Menerima dan menyambut tamu khusus-Melayani tamu, -Membantu General Manager (Assistant Manager),
Utama dan Penunjang
-Ruang General Manager-Ruang Asisten General Manager-Ruang Tamu-Ruang Rapat-Lobby Lounge/Lounge-Executive Lounge-Fasilitas Hotel
Privat – SemiPublik – Publik
-Beribadah-Istirahat-Makan dan Minum
Penunjang
-Ruang General Manager-Ruang Asisten GeneralManager-Mushola-Executive Dining Room
Privat
-Menggunakan toiletPenunjang
-Executive Lavatory Privat
Front Office Department
-Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengelola
Privat
-Memasuki HotelPenunjang
-Main entrance-Side entrance-Lobby& Lounge
Publik-Privat
-Memonitori kerja staff dan karyawan Front Office (FrontOffice Manager)-Menerima tamu (Receptionist)-Melayani pemesanan kamar (Reservation)-Melayani pembayaran (Front CashierSection-Menerima layanan telepon (Operator)-Melayani barang pengunjung (Concierge)-Memberikan informasi (Information)-Mengikuti Rapat
Penunjang dan Servis
-Front Office-Reservation Office-Reception Desk-Concierge Station-Ruang Tamu-Ruang Loker-Ruang Rapat
Privat - Publik
-Beribadah-Istirahat-Makan dan minum
Penunjang
-Mushola-Front Office-Staff Dining Room/Cafeteria
Privat
-Menggunakan toiletPenunjang
-Toilet Staff Privat
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 4
Housekeeping Department
-Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengelola
Privat
-Memasuki HotelPenunjang
-Main entrance-Side entrance-Lobby Lounge/Lounge
Semi Publik
-Mengkoordinir bidang kerja seluruh staf housekeeping (Executive Housekeeping)-Merawat kamar tamu (RoomSection)-Merawat ruang publik (Public Area Section)-Melayani laundry (LaundrySection)-Menangani dan mengawasi pemakaian linen (Linen Section)-Memperindah dekorasi hotel dengan bunga (Florist)-Memelihara tanaman baik diluar maupun di dalam hotel (Gardener)-Mengikuti Rapat
Utama, Penunjang, dan Servis
-Housekeeping Office-Kamar tamu-Lobby Lounge/ Lounge-Koridor-Akses Vertikal Lift danTangga-Fasilitas Hotel-Ruang penyimpanan Linen-Ruang laundry-Taman Indoor & Outdoor-Ruang Loker-Janitory-Ruang Rapat
Privat - Publik
-Beribadah-Istirahat-Makan dan Minum
Penunjang
-Mushola-Staff Dining Room/Cafeteria
Privat
Menggunakan toiletPenunjang
-Toilet Staff Privat
Food andBeverageDepartment
-Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengelola
Privat
-Memasuki hotelPenunjang
-Main entrance-Side entrance-Lobby Lounge/ Lounge
Semi Publik
-Memantau dan mengatur seluruh kerja Departemen dan membidangi seluruh outlet F&B
Penunjang
-Food and Beverage Service Manager Office
-Mengolah makanan dan minuman (Food Production)
Penunjang
-Dapurutama-Dapur tambahan-Food ServicePantry-Speciality Restaurant Pantry-Banquet Pantry-Ruang Loker-Staff Pantry
Privat
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 5
-Menyediakan makanan danminuman (Food and Beverage Services)
Utama
Fasilitas F&B Hotel:-Dining Room-Coffe Shop/Brasserie-Speciality Restaurant-Café-Bar & Lounge
Semi Publik
-Mengikuti rapatPenunjang
-Ruang Rapat Privat
-Beribadah-Istirahat-Makan dan minum
Penunjang
-Mushola-Staff Dining Room/Cafeteria
Privat
Menggunakan toiletPenunjang
-Toilet Staff Privat
Sales and Marketing Department
-Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengelola
Privat
-Memasuki hotelPenunjang
-Side entrance-Main entrance-Lobby Lounge/ Lounge
Semi Publik
-Melakukan kegiatan pemasaran hotel dan/atau transaksi peminjaman fasilitas-Menyelenggarakan pemasaran hotel/produk hotel-Mempromosikan hotel
Utama
-Sales and Marketing OfficeFasilitas Bisnis Hotel:-Convention/ConferenceHall-Ballroom
Privat
-Melaporkan target marketing-Mengikuti rapat
Penunjang
-Sales and Marketing Office-Executive Lounge-Ruang rapat
Privat – SemiPublik
-Beribadah-Istirahat-Makan dan minum
Penunjang
-Mushola-Sales and Marketing Office-Executive Dining Room
Privat
-Menggunakan toiletPenunjang
-Executive Lavatory Privat
Finance and
-Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengelola
Privat
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 6
Accounting Department
-Memasuki hotelPenunjang
-Side entrance-Main entrance-Lobby Lounge/ Lounge
Semi Publik
-Melayani pembayaran langsung
Penunjang
-Reception Desk Publik
-Mencatat laporan keuangan-Mengikuti rapat
Penunjang
-Finance and Accounting Office-Ruang Rapat
Privat
-Beribadah-Istirahat-Makan dan minum
Penunjang
-Mushola-Finance and Accounting Office-Executive Dining Room
Privat
-Menggunakan toiletPenunjang
-Executive lavatory Privat
Engineering Division
-Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengelola
Privat
-Memasuki hotelPenunjang
-Sideentrance-Main entrance
Privat
-Memonitori kerja staff dan karyawan departemen (Manager)-Mengawasi dan memelihara sistem kelistrikan, mesin, perpipaan
Servis
-Engineering Department Office-Ruang AHU/HVAC-Ruang Chiller-IPAL-Ruang Pompa Air Bersih-Ruang Pompa Hydrant-Ruang Boiler-Ruang ME/Panel-Ruang Genset-Ruang PABX-Ruang Sampah
Privat
-Mengawasi dan memelihara furniture hotel-Melayani keamanan kamar-Maintenance fasilitas hotel
Penunjang dan Utama
-Lobby Lounge/ Lounge-Koridor hotel-Kamar tamu-Fasilitas Hotel
Privat – SemiPublik - Publik
Mengikuti rapat Penunjang
-Ruang rapat Privat
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 7
-Beribadah-Istirahat-Makan dan minum
Penunjang
-Mushola-Engineering Department Office-Staff Dining Room/Cafeteria
-Executive Dining Room
Privat
-Menggunakan toiletPenunjang
-Toilet Staff-Executive Lavatory
Privat
Human ResourceDepartment
-Memarkir dan mengambil kendaraan
Penunjang
-Tempat parkir pengelola
Privat
-Memasuki hotelPenunjang
-Side entrance-Main entrance-Lobby Lounge/Lounge
Semi Publik
-Menyeleksi kandidat lowongan kerja-Membuat laporan-Memberikan konsultasi staff-Mengikuti rapat
Penunjang
-HRD Office-Ruang Rapat-Executive Lounge-Lobby Lounge/Lounge
Privat
-Beribadah-Istirahat-Makan dan minum
Penunjang
-Mushola-HRD Office-Executive Dining Room
Privat
-Menggunakan toiletPenunjang
-Executive Lavatory Privat
Sumber: Analisa Pribadi, 2019
5.1.2 Pendekatan Kapasitas Pengunjung dan Pengelola Hotel Resort
5.1.2.1 Pendekatan Kapasitas Pengunjung Hotel ResortBerdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik Kabupaten Sleman, diperoleh jumlah wisatawan dalam negeri maupun luar negeri yang berkunjung di Kabupaten Sleman. Berikut olahan data dari statistic pengunjung tersebut
Tabel 5.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten
Sleman
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 8
Tah
un
Wisata
wan
(Jiwa)
Kenaikan/Pen
urunan (%)
Kenai
kan
(Jiwa)
201
2
3.418.2
54- -
201
3
3.613.5
775,71
195.32
3
201
4
4.132.9
3314,37
519.35
6
201
5
5.196.8
1625,74
1.063.
883
201
6
4.928.9
38-5,15
267.87
8
Sumber: Olahan Data Badan Pusat Statistik Kab.
Sleman 2016, 2019
Untuk menentukan Kapasitas Jumlah kamar hotel resort yang direncanakan, maka diperlukan data jumlah pengunjung di atas dan diproyeksikan sejumlah tahun tertentu. Pada hal ini, proyeksi yang dilakukan sejauh 10 tahun mendatang. Untuk menentukan jumlah proyeksi hotel resort bintang 3 di Kabupaten Sleman 10 tahun mendatang, maka digunakan rumus persamaan linear berikut
Pᵪ = a + b(ᵪ)Keterangan:Pᵪ= Jumlah wisatawana = Konstantab= Parameterᵪ= Jumlah tahun proyeksi
Sebelum mendapatkan data Jumlah wisatawan untukproyeksi 10 tahun mendatang, terlebih dahulu menentukankonstanta dan parameter dengan menggunakan rumus statistika dasar yaitu simpangan baku dengan metode coding berikut
Dengan rumus konstanta a dan b:
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 9
x∑¿¿¿2¿x
∑¿¿
n (∑x2 )−¿
a=∑ y .∑ x2
−∑x .∑ xy¿
Keterangan:
y = frekuensi
x = angka coding
n = jumlah data
Tabel 5.3 Perhitungan konstanta a dan b menggunakan
rumus codingstatistika
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 10
Tahun Y x x.y X²
2012 3.418.254 -2 -6.838.508 4
2013 3.613.577 -1 -3.613.577 1
2014 4.132.933 0 0 0
2015 5.196.816 1 5.196.816 1
2016 4.928.938 2 9.257.876 4
Jumlah21.290.518
0 4.004.607 10
Sumber: Analisa Pribadi, 2019
Maka, dengan didapatkannya konstanta x dan y di atas, hasil perhitungan menggunakan rumus simpangan baku adalah seperti berikut
a=21.290 .518 .10−0 .4.004 .607
5 .10−02=4.258 .103,6
b=5 .4.004 .607−0−0 .21.290.518
5 .10−0²=400.460,7
Sehingga dapat ditentukan bahwa
P₁₀ = a + b(10)= 4.258 .103,6 + 400.460,7 (10)= 8.262.711 jiwa
Berdasarkan hasil proyeksi, jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman yang akan datang dalam waktu 10 tahun ke depan adalah sebesar8.262.711 jiwa
5.1.2.2 Pendekatan Kapasitas Kamar Tamu Hotel ResortBerdasarkan sumber referensi Peserntase Jumlah
wisatawan yang menginap terhadap jumlah keseluruhan wisatawan yang berkunjung di hotel Berbintang di Provinsi DIY, penulis mengasumsikan bahwa persentase jumlah wisatawan yang menginap dari keseluruhan wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Sleman terkhususnya di Hotel Berbintang yaitu sebesar 40%
Tabel 5.4 Jumlah Wisatawan yang Menginap di HotelBintang Provinsi DIY tahun 2013-2015
Tahun
Wisatawan Jumlah
(jiw
a)
Jumlah
wisataw
an
%
Mancane
gara
Nusantar
a
2013 179.404 1.026.745 1.206.1
49
2.837.96
7
42,
5
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 11
2014 199.864 1.194.148 1.394.0
12
3.346.18
0
41,
62015 231.971 1.583.296 1.815.2
67
4.122.20
5
44
Rata-rata tamu menginap dari jumlah
wisatawan
42.
5Sumber: Data Olahan dari Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2017, 2019
Maka, Jumlah wisatawan yang berpotensi untuk menginap pada 10 tahun mendatang di Hotel Resort Berbintang 3 adalah:
= Persentase Pengunjung menginap di Hotel Bintang 3 x Proyeksi Jumlah Pengunjung 10 tahun mendatang= 40% x 8.262.711= 3.305.084 Pengunjung
Dari jumlah tersebut, maka jumlah kamar yang diperlukan menggunakan rumus:
Jumlah kamar = P x L
61,62 x 1,75 x 365
= 3.305.084 x1,9259,06 x1,75 x365
= 6.345 .761
377
= 16.832 kamar
P = Jumlah wisatawan tahun proyeksi
L = Lama menginap 1,92 (Rata-rata lama menginap pengunjung hotel bintang 3 di Kabupaten Sleman)
59,06 % = Room occupancy rates (rata-rata hunian kamar di Kabupaten Sleman)
1,75 = Indeks jumlah orang per kamar
365 = Jumlah hari dalam satu tahun
Hingga pada tahun 2017 ini, menurut BPS Kabupaten Sleman tersedia kamar sebanyak 11.775 kamar tamu. Berikut rincian jumlah hotel, kamar dan tempat tidur di Kabupaten Sleman pada tahun 2017
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 12
Tabel 5.5 Jumlah Hotel, Kamar, dan Tempat Tidur diKabupaten Sleman 2011-2017
Sumber: Kabupaten Sleman dalam Angka 2018, 2019
Merespon perhitungan di atas, maka jumlah kamar yang kurang hingga tahun 2026 mendatang (10 tahun mendatang dari 2016) adalah
16.832 kamar – 11.775 kamar = 5.057 kamar tamuJadi, jumlah kamar yang dibutuhkan pada tahun
2026 adalah 5.057 kamar. Berdasarkan BPS Kabupaten Sleman:
Persentase hotel bintang 3 terhadap keseluruhan hotel berbintang di kabupaten Sleman yaitu 19 hotel bintang tiga/49 hotel berbintang x 100% =
38% Persentase hotel berbintang terhadap keseluruhan
hotel yang ada di Kabupaten Sleman yaitu49 hotel berbintang/624 hotel x 100% = 7,8%
Maka, jumlah kamar tamu hotel berbintang 3 pada 10 tahun mendatang di Kabupaten Sleman sebesar: 7,8% x5.057 = 394 dan kemudian 38% x 394 = 150 kamar.
Tabel 5.6 Tabel Perbandingan Jumlah Kamar Studi Banding
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 13
Sumber: Studi Banding, 2019
Berdasarkan dari data studi banding menunjukkan jumlah kamar rata-rata di atas perhitungan. Berdasarkan berbagai pertimbangan terkait luasan tapak dan pemanfaatan ruang secara optimal, kamar yang terbangun tidak sebanyak dan sesuai dengan perhitungan dan studi banding, yaitu sebanyak 60 kamar
5.1.2.3 Pendekatan Jumlah Pengelola Hotel ResortJumlah pengelola yang akan dalam satu hotel
didasarkan pada peraturan [CITATION Dir88 \l 14345 ] SK Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/88, rasio perbandingan jumlah unit yang direncanakan dengan karyawan adalah 1:1,6 atau dapat diartikan 1 kamar dilayani oleh 1,6 karyawan. Berdasarkan perhitungan dan analisa data jumlah kamar sebelumnya, didapatkan rencana kamar yang akan dibangun sebanyak 60 kamar, maka jumlah staff pengelola hotel resort yang dibutuhkan yaitu:
Rasio = 1:1,660 kamar x 1,6= 96 Staff Pengelola Hotel Resort
*dengan catatan 96 staff sudah dengan asumsi jumlahstaff dengan shift yang berbeda
Berdasarkan Menparpostel no 10/PW.301/Phb077 yang diperbarui tahun 1985 tentang peraturan usaha dan klasifikasi hotel, persentase distribusi staff pengelola sebagai berikut
Tabel 5.7 Pendistribusian Pegawai
Divisi PersentaseJumlah Pegawai
Manajemen 8,4 % 8Front Office 10 % 10House Keeping 23,6 % 24Restoran 20,6 % 21
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 14
Griya Persada
Convention Hotel &
Resort
Hyatt Regency
Yogyakarta
TOTA
L
Rat
a-
Rat
aJUMLA
H
KAMA
R
120 kamar 269 kamar 389 194
Purchashing 3,1 % 3Kitchen 13,2 % 13Room Boy 7,8 % 8Lainnya 13,3 % 13Jumlah 100% 100
Sumber: Menparpostel no 10/PW.301/Phb077 yang diperbarui tahun 1985
Merespon data di atas maka pembagian staff dan pengelola pada hotel resort berdasarkan asumsi adalah sebagai berikutTabel 5.8 Pendistribusian Staff dan Pengelola Hotel Resort
PENGELOLA JUMLAH
General Manager 1Assistant Manager 1Front Office
Front Office Manager 1Front Office Staff 4Reservation Manager 1Reservation Staff 3Doorman 1Bellman 2
HousekeepingHousekeeping Manager 1Room Section 7Public Area Section 5Laundry Section 11Linen Section 3Florist 1Gardener 2
Food and BeverageFood & Beverage Manager 1Cook, Baker, Food Prep 14Office Boy/Cleaning Section 3Storage Staff 2Waiter/Waitress 7Cashier 3Bartender 2
Administrative / ManagementSales & Marketing Manager 1Sales & Marketing Staff 3Financial & Accounting Manager 1Financial & Accounting Staff 3HRD Manager 1HRD Staff 2Engineering Div. Manager 1Engineer 6
SecurityHead Security 1Security 3
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 15
Total 96Sumber: Analisa Pribadi, 2019
5.1.2.4 Pendekatan Kapasitas Parkir Hotel ResortBerdasarkan peraturan standar parkir yang
dikeluarkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 272/HK.105/DRJD/96 mengenai Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir untuk bangunan hotel adalah berdasarkan kebutuhan ruang parkir
Tabel 5.9 Standar Satuan Ruang Parkir (SRP) BangunanHotel dan Tempat Penginapan
Su
mber: Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor 272/HK.105/DRJD/96 mengenai Pedoman
Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, 2019
Berikut merupakan standar SRP untuk jenis kendaraan yang akan memakai area parker hotel resort yang direncanakan
Tabel 5.10 Kebutuhan Ruang berdasarkan Jenis Kendaraan
No. Jenis Kendaraan SRP(m²)1. a.Mobil penumpang untuk golonganI
b. Mobil penumpang untuk golonganIIc.Mobil penumpang untuk golonganIII
2,3 x 52,5 x 53,0 x 5
2. Bus/Truk 3,4 x12,53. Sepeda Motor 0,75 x
2Sumber: Dinas Perhubungan Darat RI. 1996
Untuk mengetahui perbandingan antara parkir tamu hotel dengan pengelola adalah sebagai berikut:
1. Parkir TamuBerdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Nomor 272/HK.105/DRJD/96 mengenai Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 16
Fasilitas Parkir. Jumlah Jenis kendaraan mobil golongan II yaitu untuk bangunan hotel ditentukan sebesar 0,7/SRP dari Jumlah Kamar Tamu. Jumlah kamar tamu yang direncanakan sebanyak 60 kamar. Maka dari itu, jumlah kendaraan mobil untuk tamu sebanyak:0,7 x 60 = 42 mobil
Sedangkan untuk kendaraan roda dua atau motor. Jumlah jenis kendaraan roda dua atau motor untuk bangunan hotel ditentukan sebesar 0,2/SRP dari jumlah kamar tamu. Jumlah kamar tamu sebanyak 60 kamar, dengan itu jumlah kendaraan roda dua atau motor untuk parkir tamu sebanyak:0,2 x 60 = 12 motor
Untuk kendaraan besar seperti bus, pada umumnya bus memiliki kapasitas sebesar 60 orang. Melihat bahwa jumlah kamar tamu hotel resort yang direncanakan sebanyak 60 kamar dan asumsi masing-masing kamar berisikan 1-2 orang. Maka jumlah kendaraan bus yang dapat mengakomodasi jumlah tersebut yaitu60 x 2 = 2 bus
Truk barang untuk supply persediaan di hotel resort memiliki standar SRP sendiri berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 272/HK.105/DRJD/96 yaitu 42,5m²/unit. Jumlah yang dibutuhkan untuk hotel resort diasumsikan sebanyak 2 unit. Maka dari itu jumlah truk barang sebanyak 2 unit dengan luas SRP = 85m²
2. Parkir PengelolaBerdasarkan jumlah staff dan pengelola yang
telah dijabarkan sebelumnya, diasumsikan sebanyak15% dari jumlah staf dan pengelola tersebut menggunakan mobil sedangkan sisanya menggunakan kendaraan roda dua atau motor (dibagi dua dengan asumsi pergantian shift)Kendaraan mobil: 15% x 96 = 14 mobilKendaraan motor: (85% x 96) / 2 = 41 motor
Tabel 5.11 Rekapitulasi Kebutuhan Parkir Hotel Resort
No Pelaku Mobil Motor BusTruk
Barang1 Tamu 42 12 2 -2 Staff & Pengelola 14 41 - 2
Total 56 53 2 2Sumber: Analisa Pribadi, 2019
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 17
5.1.3 Persyaratan Ruang5.1.3.1 Ruang-Ruang Kegiatan Utama – Kamar Tamu
Kamar tamu merupakan ruang yang memiliki banyakaktivitas oleh pengunjung di dalamnya setelah fasilitas hotel. Mengarah pada konteks hotel yaitu hotel resort, kamar tamu harus mengutamakan segala aspek yang dapat memberikan kesan ‘resort’ walaupun dari segi kamartamu. Seperti dari aspek view, ruangan ini diharuskan memiliki view yang indah karena sebagai suatu bentuk ‘rekreasi’ bagi pengunjung yang termasuk salah satu komponen citra hotel resort itu sendiri. Aspek kenyamanan dan kemanan yang dimaksud dilihat dari berbagai segi seperti tingkat kebisingan, bagaimana agar kamar tamu tidak terganggu oleh kebisingan dari ruangan luar dan penghawaan seperti bagaimana sistem udara agar tamu merasakan nyaman berada di dalam ruang tersebut. Aspeklainnya yang juga diutamakan yaitu privasi dan kemudahanakses. Kamar tamu dirancang sedemikian agar tamu merasakan privasi yang lebih dan diberikan akses yang jelas dan mudah dijangkau
5.1.3.2 Ruang-Ruang Kegiatan PenunjangFasilitas-fasilitas pada hotel resort merupakan ruang
aktivitas utama pengunjung yang menunjang kegiatan rekreasi selain kamar tamu. Melihat dari sudut pandang hotel resort, fasilitas yang disediakan memiliki beberapa persyaratan khusus seperti mudah diakses, bentuk atau konsep yang menarik tamu untuk menggunakannya, view dan suasana yang diciptakan membuat kesan ‘rekreasi danrelaksasi’ bagi tamu
5.1.3.3 Ruang-Ruang Kegiatan PelayananRuang yang dimaksud mencakup ruang pelayanan
langsung kepada tamu dan ruang-ruang pelayanan tidak langsung serta ruang-ruang administratif hotel resort. Ruang-ruang ini secara tidak langsung bersifat sebagai Back of Area dari hotel. Oleh karena alur kerja staff dan pengelola yang selalu bergerak setiap harinya membuat sirkulasi menjadi hal yang penting untuk ditinjau. Privasi juga harus dimunculkan dalam ruang-ruang ini, privasi yang dimaksud adalah bagaimana ruang-ruang pelayanan hotel resort tidak terlihat oleh pengunjung. Akses menuju ruang-ruang ini haruslah terhubung dengan ruangan lainnya. Ruang-ruang pengelola dan administratif juga harus memperhatikan aspek privasi agar pengelola dapat bekerja dengan tenang
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 18
Parkir Tamu Main Entrance
- Reception Desk-Lobby Lounge
LOBBY
-Koridor Tamu-Akses Vertikal
KAMAR TAMU
Mushola
Lavatory Umum
Restaurants, Food & BeverageBusiness & Convention Spaces
Sports & Health FacilitiesEntertainment Facilities
Commerical Area
pu b
l i c
s e
m i
pu
b l i
cp
r i v
a
t
HOTEL FACILITES & AMENITIES
5.1.3.4 Ruang-Ruang PublikRuang publik seperti lobby, lounge, fasilitas-fasilitas
tertentu diharuskan memiliki rancangan yang menarik karena digunakan untuk publik yang dalam kata lain, ruanginilah yang menciptakan citra hotel resort itu sendiri. Aksesdan kenyamanan juga aspek yang penting dilihat
5.1.4 Hubungan Ruang (Bubble Diagram)Secara garis besar, pendekatan hubungan ruang
yang digunakan di dalam suatu hotel berdasarkan aktivitas pelakunya adalah sebagai berikut
Keterangan : Ruang Aktivitas Utama Ruang Aktivitas Penunjang/Servis
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 19
Parkir Pengelola
Main Entrance
Side EntranceKoridor Pengelola
G.M OfficeAsst. G.M Office
HRD Office
Marketing Office
Accounting Office
Engineering div. Office
Front Office
ReservationOffice
F & B Office
Housekeeping Office
R. Rapat
R. Arsip
Mushola
Lavatory
Dining Room/ Cafeteria
Lobby
OFFICE WORKING SPACE
EXECUTIVE WORKINGSPACE
STAFF
p u
b l i
c
p r i
v a
t
Diagram 5.2 Bubble Diagram Hubungan Ruang berdasarkan AktivitasPengunjung
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 20
p u
b l i
c
p u
b l i
c
S e
r v i
c
e
Parkir Pengelola
Side Entrance
Grand Dining Room
Casual Dining Room Cafe, Bar &Lounge
Koridor Staff
Kasir
R. PenyajianR. Kepala Koki
Dapur Kering
Dapur Basah Pantry
Kasir
Meja Bar & Pantry
Dapur Kering &Basah
Gudang makanan & minuman
Gudang dingin
Gudang peralatan
Loading Dock
Janitory
Pantry
Kasir
Dapur Basah
Staff Pantry
Food Service Pantry
Mushola
Dining Room/ Cafeteria
Lavatory
ADMINISTRATIF
BACK OF AREA
BACKOFAREA
BACK OFAREA
FRONT OF AREA
FRONT OF AREA
Gambar 5.3 Bubble Diagram Hubungan Ruang berdasarkan AktivitasPengelola Administratif
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 21
Parkir Pengelola
Side Entrance
Koridor Staff
Lobby Lounge
Ruang Penyimpanan Linen Bersih
Ruang Laundry
Staff Pantry
Food Service Pantry
Mushola
Dining Room/ CafeteriaRuang Linen Kotor
Lobby
-Koridor Tamu-Akses vertikal
Kamar Tamu
Restaurants, Food & Beverage
Business & Convention Spaces
Sports & Health Facilities
Entertainment Facilities
Main Entrance
Lavatory
ADMINISTRATIF
HOTEL FACILITES & AMENITIES
p u
b l i
c
p r i
v a
t –
s e
m i
p u
b l i
c
s e
r v i
c
eGambar 5.4 Bubble Diagram Hubungan Ruang berdasarkan
Aktivitas Staff – Food and BeveragesSumber: Dokumen Pribadi, 2019
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 22
p u
b l i
c
p r i
v a
t
Parkir Pengelola
Side Entrance
Koridor Staff
Concierge Station Receptionist
MusholaDining Room/ Cafeteria
Main Entrance
Lobby
Front Office
ReservationOffice
Ruang Tamu
Koridor Pengelola
Ruang CCTV
Ruang Satpam Lavatory
Gambar 5.5 Bubble Diagram Hubungan Ruang berdasarkan Aktivitas Staff – Housekeeping
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 23
Parkir Pengelola
Side Entrance
Koridor Staff
Ruang Pengolahan Limbah Air
Ruang Hidran
Ruang Genset
Ruang Pompa AirMushola
Dining Room/ Cafeteria
Koridor Pengelola
-Koridor Tamu-Akses Vertikal
Ruang Trafo
Ruang Panel ListrikRuang Panel Induk
Ruang AHU
Chiller
PABX
Ruang Pompa Air Kolam RenangRuang Sampah
Lavatory
ADMINISTRATIF
p r i
v a
t
s e
r v i
c
e
Gambar 5.6 Bubble Diagram Hubungan Ruang berdasarkan Aktivitas Staff – Front Office
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 24
Gambar 5.7 Bubble Diagram Hubungan Ruang berdasarkanAktivitas Staff – Utilitas & Engineering
Sumber: Dokumen Pribadi, 20195.1.5 Sirkulasi
5.1.5.1 Pola Pergerakan Sirkulasi PengunjungMenurut [ CITATION Fra08 \l 14345 ] dalam buku
Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan, sirkulasi merupakan pergerakan melalui ruang yang dimana jalur pergerakan yang dapat dianggap sebagai elemen penyambung inderawi yang menghubungkan ruang- ruang sebuah bangunan. Sirkulasi yang dipakai merupakan standar sirkulasi dalam membangun sebuah bangunan untuk mendapatkan kenyamanan secara fisik
Diagram 5.8 Sirkulasi Pengunjung MenginapSumber: Analisa Pribadi, 2019
Diagram 5.9 Sirkulasi Pengunjung Tidak MenginapSumber: Analisa Pribasi, 2019
5.1.5.2 Pola Pergerakan Sirkulasi Pengelola
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 25
Parkir Front Office
Ruang Publik
Kamar Tamu
Fasiitas Hotel
Parkir Front Office
Ruang PublikFasiitas Hotel
Parkir Office
Ruang Publik
Back of Fasiitas Hotel
Main entrance
Front of
Diagram 5.10 Sirkulasi Staff dan PengelolaSumber: Analisa Pribadi, 2019
5.1.5.3 Pola Pergerakan Sirkulasi Makanan dan Barang
Diagram 5.11 Sirkulasi Makanan dan MinumanSumber: Analisa Pribadi, 2019
Diagram 5.12 Sirkulasi Perlengkapan dan BarangSumber: Analisa Pribadi, 2019
5.1.6 Program RuangTabel 5. 12 Tabel Sumber Penentuan Program Ruang
DA Neufert, Ernest, 1980, Data Arsitek, Jakarta: Erlangga
TSSDe Chiarra, Joseph and Jouh Hancock Callendar, 1981, TimeSaverStandar for building Typed, New York: Mc.Grow – HillBookCompany
HRP Hotel and Resort Planning Design and Refubishment
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 26
Parkir Kontr
Gudang Pemeliharaa
Dapur Utama
Gudang
Lounge
Restaura
Kamar
Café &
Function
Truk
Loading Check in
Gudang Supply
Pengolahan
Refuse
CCELawson, Fred R, 1981, Conference, Convention and Exhibition, Architectural Press
SKDPSurat Keputusan Dinas Pariwisata No. 14/U/II/1998 tentang pelaksanaan ketentuan usaha dan pengelola hotel
PDKeputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 272/HK.105/DRJD/96 mengenai Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir
SNI Standar Nasional Indonesia
SB Studi Banding
AP AnalisisPribadi
Sumber: Data Olahan Pribadi, 2019
Berdasarkan Time Saver Standart of Building tahun 1073 mengenai sirkulasi yang digunakan adalah sebagai berikut:5-10% : Standar minimum20% : Kebutuhan keluasan sirkulasi30% : Kebutuhan kenyamanan fisik40% : Kebutuhan kenyamanan psikologis50% : Tuntutan spesifik kegiatan50-100% : Keterkaitan dengan banyak kegiatan
Tabel 5. 13 Tabel Program Ruang Kelompok Kegiatan Utama Tamu
KELOMPOK KEGIATAN UTAMA TAMU
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
Kapasitas UnitLuas(m2)
Sumber
1 Standard Room 24m²/room2 paxTwin Bed
30 720 SB
2 Deluxe Room 36m²/room
2-3 pax (Extra Bed 4 pax)Double BedTwin Bed
24 864 SB
3 Suites 72m²/room2 pax (Extra Bed 3 pax)Single King Bed
6 432 SB
Jumlah 2.016Sirkulasi (40%) 806,4
Total±
2.822,4Sumber: Analisia Pribadi, 2019
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 27
Tabel 5.14 Tabel Program Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang Tamu
KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG TAMU
Food and Beverage
Grand Dining Room / Banquet
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Ruang Makan2x3m²/4 orang
56 orang 1 84 SKDP
2 Ruang Penyajian4,2 m2 / unit
1 4,2 DA
3 Resepsionis1,2 m2 /orang
2 staff 1 2,4 DA
4 Dapur Basah0,8 m2 / kamar
1 48 DA
5 Dapur Kering0,1 m2 / kamar
1 6 DA
6 Pantry Utama0,3m² / kamar
1 18 SKDP
7 Lavatory Pria
1,7m² / orangUrinoir: 1m² / orang
5 orang (Urinoir: 3orang)
1 9 DA
8 Lavatory Wanita1,7m² orang
4 orang 1 8 DA
9 Janitory 3m² / unit 1 3 AP
Jumlah 182,6Sirkulasi 30% 54,78
Total±
237Casual Dining Room/Restaurant
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 28
1 Ruang Makan2x3m²/4 orang
32 Orang 1 48 SB
2 Kasir/Resepsionis1,2 m2 /orang
1 staff 1 1,2 DA
3 Dapur Basah0,8 m2 / kamar
1 48 DA
4 Dapur Kering0,1 m2 / kamar
1 6 DA
5 Pantry0,3m² / kamar
1 18 SKDP
6 Lavatory Pria
1,7m² / orangUrinoir: 1m² / orang
3 orang (Urinoir: 2orang)
1 6 DA
7 Lavatory Wanita1,7m² orang
3 orang 1 6 DA
8 Janitory 3m² / unit 1 3 APJumlah 136,2
Sirkulasi 30% 40,86
Total±
177Cafe, Bar and Lounge
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Lounge2x3m²/4 orang
32 Orang 1 48 SB
2 Kasir/Resepsionis1,2 m2 /orang
1 Staff 1 1,2 DA
3 Meja Bar & Pantry9,48 m² / unit
1 9,48 DA
4 Dapur Kering0,1 m2 / kamar
1 6 DA
5 Lavatory Pria
1,7m² / orangUrinoir: 1m² / orang
3 Orang (Urinoir: 2 orang)
1 6 DA
6 Lavatory Wanita1,7m² orang
3 Orang 1 6 DA
Jumlah 76,68Sirkulasi (30%) 23
Total±
100
Business & Convention
Meeting Rooms
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 29
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1Meeting Room type A
1,2m² / kamar
Maks. 66 orang 1 72 SB
2Meeting Room type B
0,9m² / kamar
Maks. 50 2 108 SB
3 Pre-function Room
25% x Luas Meeting Room
1 45 TSS
4 Gudang
-kursi : 0,2m² / kursi-meja bulat (5 orang) : 0,96 m2/meja-meja persegi : 0,72 m2/meja
1 112 AP
Jumlah 337Sirkulasi (30%) 101,1
Total±
438
Health & SportsSwimming Pool
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1Adult Swimming Pool
500m² 1 200 AP
2Children Swimming Pool
100m² 1 100 AP
3Ruang Loker Kolam Renang
12 m² / unit
2 24 DA
4 Ruang Ganti1,3 m2 / unit
4 orang 4 5,2 DA
5 Ruang Bilas 2m² / unit 1 orang 8 16 DA
6 Area bersantai1,5m² / orang
10 orang 1 15 AP
7 Lavatory Pria 1,7m² / orangUrinoir: 1m² /
5 orang (Urinoir: 3orang)
1 9 DA
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 30
orang
8 Lavatory Wanita1,7m² orang
4 orang 1 8 DA
Jumlah 377,2
Sirkulasi (30%)113,1
6
Total±
490Fitness & Aerobic Centre
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Fitness Lounge1,2 m / orang
2 Staff 1 2,4 DA
2 Fitness Room4,7m² / orang
20 orang 1 94 HRP
3 Aerobic Room3m² / orang
30 orang 1 90 TSS
4 Ruang Loker Fitness12 m2 / unit
2 24 DA
5 Gudang5% x LuasFitness Room
1 4,7 HRP
6 Lavatory Pria
1,7m² / orangUrinoir: 1m² / orang
3 Orang (Urinoir: 2 orang)
1 6 DA
7 Lavatory Wanita1,7m² orang
3 orang 1 6 DA
Jumlah 227,1Sirkulasi (30%) 68,13
Total±
295Health Club & Spa
No JenisRuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Receptionist1,5m² / orang
2 staff + 2 orang 1 6 DA
2Ruang Pijat dan Refleksi
4m² / orang
4 orang 3 48 DA
3 Sauna1,9m² / orang
6 1 11,4 HRP
4 Ruang Loker12m² / unit
1 12 DA
5 Ruang Shower1m² / orang
4 4 DA
6 Ruang Ganti 6m² / unit 1 orang/unit 2 12 DA7 Lavatory Pria 1,7m² / 3 Orang (Urinoir: 1 6 DA
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 31
orangUrinoir: 1m² / orang
2 orang)
8 Lavatory Wanita1,7m² orang
3 orang 1 6 DA
Jumlah 105,4Sirkulasi (30&) 31,62
Total±
137
Entertainment
Billiard Centre
No JenisRuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Billiard Room2,25m x 1,25m / unit
10 orang 5 14,06 DA
Total ± 14
Commercial
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 ATM Centre2,5 m2 / box ATM
2 15 AP
2 Money Changer8 m² / orang
2 orang 1 16 DA
3 Mini Market 96m² / unit 1 96 AP
4 Toko Souvenir0.3 m² / kamar
1 18 TSS
Jumlah 145Sirkulasi (30%) 43,5
Total±
188,5Sumber: Analisa Pribadi, 2019
Tabel 5.15 Tabel Program Ruang Kelompok Kegiatan Pengelola
KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA
No.
Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1General Manager Office
15m² / orang 1-2 orang 1 15 DA
2 Assistant General
15m² / orang 1-2 orang 1 15 DA
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 32
Manager Office3 Front Office 6,7 m²/ orang 5 orang 1 33,5 DA
4Reservation Office
1,2 m²/ orang,2 set meja & kursi (Sirkulasi40%)
4 orang , 4m² /set 1 17,92 DA
5Housekeeping Office
1,2 m²/ orang,1 set meja & kursi (Sirkulasi40%)
5 orang, 4m² /set 1 14 DA
6
Food and Beverage Service ManagerOffice
1,2 m2/ orang, 1 set meja & kursi (Sirkulasi 40%)
3 orang, 4m² /set 1 10,64 DA
7 Marketing Office
1,2 m2/ orang, 3 set meja & kursi (Sirkulasi 40%)
4 orang, 4m² /set 1 23,52 DA
8 Acounting Office
1,2 m2/ orang, 2 set meja & kursi (Sirkulasi 40%)
4 orang, 4m² /set 1 17,92 DA
9Engineering Div. Office
1,2 m2/ orang, 1 set meja & kursi (Sirkulasi 40%)
7 orang, 4m² /set 1 17,36 DA
10 HRD Office
1,2 m2/ orang, 2 set meja & kursi (Sirkulasi 40%)
3 orang, 4m² /set 1 16,24 DA
11 Ruang Rapat 3 m² / orang 20 orang 1 60 DA12 Ruang Arsip 10,8m² / unit 1 10,8 DA
13Executive Lavatory
16m² / unit 10 orang 2 32 TSS
14Administratif & Staff Dining Room / Cafeteria
0,9m² x 50% staff
1 38,7 HRP
15Mushola Pengelola
1 m2 / orang 25 orang 1 25 DA
Jumlah 347,6
Sirkulasi (30%)104,2
8
Total±
452
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 33
Sumber: Analisa Pribadi, 2019
Tabel 5.16 Tabel Program Ruang Kelompok Pelayanan dan Servis
KELOMPOK PELAYANAN & SERVIS
No Jenis RuangStandar Besaran ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Ruang CCTV 9 m² / unit 1 9 AP2 Ruang Satpam 9 m² / orang 2 orang 1 9 AP
3Ruang Loker Staff
12 m² / unit 2 24 DA
4 Lavatory Pria1,7m² / orangUrinoir: 1m² / orang
3 Orang (Urinoir: 2 orang)
1 6 DA
5 Lavatory Wanita 1,7m² orang 3 Orajng 1 6 DAJumlah 54
Sirkulasi (30%) 16,2Total ± 70
Front Office
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Receptionist 24m² 3 staff + 2 orang 1 24 AP
2Concierge Station
0,10 m² x jumlah kamar
2 orang 1 6 TSS
3 Ruang Tamu
1,5 – 2 m² / orang (Sirkulasi 30%)
5 orang 1 13 DA
Jumlah 43Sirkulasi (30%) 12,9
Total ± 56Food and Beverage
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Staff Pantry 9,63m² / unit 1 9,63 DA
2Food Service Pantry
9,63m² / unit 1 9,63 DA
3Gudang Makanan dan Minuman
0,25m² x luas dapur
1 12 DA
4Gudang Peralatan Dapur
0,16m² / kamar
1 7,7 TSS
5 Loading Dock 0,7m² / kamar 1 42 DA
Jumlah 80,96Sirkulasi (30%) 24,28
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 34
8
Total±
105Housekeeping
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Ruang Laundry 0,6m² / kamar 1 36 SKDP
2Ruang Penyimpanan Linen bersih
0,3m² / kamar 1 16 SKDP
3Ruang Penyimpanan Linen kotor
50% x Ruang Linen Bersih
1 8 AP
Jumlah 60Sirkulasi (30%) 18
Total ± 78Utilitas
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1 Ruang Genset 20m² 1 20 TSS2 R. Panel Listrik 2m²/ unit 3 6 AP3 R. Panel Induk 12m² 1 12 AP4 AHU 12m² 1 12 AP5 Chiller 30m² 1 30 TSS6 Ruang Pompa Air 20m² 1 20 DA
7Ruang Pompa AirKolam Renang
8m² 1 8 DA
8Ruang Pengolahan Limbah Air
10m² 1 10 AP
9 Ruang Sampah 6m² 1 6 APJumlah 124
Sirkulasi (30%) 37,2
Total±
161Sumber: Analisa Pribadi, 2019
Tabel 5.17 Tabel Program Ruang Kelompok Ruang Publik
KELOMPOK RUANG PUBLIK
No Jenis RuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1Main Entrance / Drop Off
1 SRP Mobil : 2,5 x 5 m (Sirkulasi 100%)
3 mobil 1 75 PD
2 Lobby 1,8m² / kamar 1 108 DA
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 35
3 Lobby Lounge0.56 m² / kamar
1 33,6 DA
4 Mushola 1 m2 / orang 20 1 20 DA
5 Lavatory Pria1,7m² / orangUrinoir: 1m² / orang
5 orang (Urinoir: 3orang)
1 9 DA
6 Lavatory Wanita 1,7m² orang 4 orang 1 8 DAJumlah 253,6
Sirkulasi (30%) 76,08
Total±
330Sumber: Analisa Pribadi, 2019
Tabel 5.18 Tabel Program Ruang Kelompok Ruang Parkir
KELOMPOK RUANG PARKIR
No JenisRuangStandar Besaran Ruang
KapasitasUnit
Luas(m2)
Sumber
1Parkir Pengunjung
ParkirMobil
0,7 SRP/kamar(2,5 m x 5 m/mobil)
1 mobil 42 525 PD
2ParkirMotor
0,2 SRP/kamar(0,75 m x 2 m/motor)
1 motor 12 18 PD
4
Parkir Pengelola
ParkirMobil
15% x Jumlah Staff(2,5 m x 5 m/mobil)
1 mobil 14 175 PD
5ParkirMotor
85% x Jumlah Staff /2(0,75 m x 2 m/motor)
1 motor 41 61,5 PD
6
ParkirTruk Barang
42,5 m²/unit 1 truk 1 42,5 PD
Jumlah 822Sirkulasi (100%) 822
Total±
1.644Sumber: Analisa Pribadi, 2019
Tabel 5.19 Rekapitulasi Program Ruang
REKAPITULASI PROGRAM RUANG
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 36
No Kelompok Ruang Luas (m²)1 Kegiatan Utama Tamu ± 2.8222 Kegiatan Penunjang Tamu ± 1,5363 Kegiatan Pengelola ± 4524 Pelayanan dan Servis ± 4705 Ruang Publik ± 3306 Ruang Parkir ± 1.644
TOTAL ± 7.254Sumber: Analisa Pribadi, 2019
5.2 Pendekatan Aspek Kontekstual5.2.1. Pemilihan Lokasi
Pemilhan Lokasi tapak bangunan hotel resort yang disimpulkan berada pada Kabupaten Sleman terutama Kawasan Wisata Kaliurang di Kecamatan Pakem didasarkanatas berbagai aspek dan pertimbangan di antara lain merupakan tinjauan dari kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke DIY terutama daerah Sleman yang dijabarkan dalam laporan Strategi Pemasaran Pariwisata DIY Tahun 2017, obyek wisata yang cukup terkenal namun pada wilayah tersebut masih kurang akan akomodasi dengan standar hotel berbintang. Penentuan lokasi hotel resort ini juga mengacu pada beberapa karakteristik bangunan tersebut dan apa saja kegiatan yang ada di hotelresort tersebut sehingga mendapatkan lokasi yang terbaik. Adapun kriteria pemilihan tapak untuk hotel resort di Kaliurang Yogyakarta adalah sebagai berikut
a. Memiliki Aksesibilitas yang mudah diakses oleh beberapa tipe kendaraan dengan pola lalu lintas sesuai dengan peraturan pemerintah
b. Kesesuaian dengan fungsi kawasan atau lahan peruntukan yang sesuai dengan kegiatan yang berhubungan dengan wisata dan pelayanan/jasa
c. Memerhatikan aspek-aspek lingkungan di sekitar kawasan wisata Kaliurang/Sleman
5.2.2. Pemilihan TapakBerikut kriteria yang ditinjau dalam pemilihan tapak untuk perencanaan Hotel Resort:
a. Dekat dengan obyek wisata budaya sejarah dan alam yang merupakan obyek wisata dengan minat yang semakin meningkat tiap tahunnya berdasarkan Laporan Strategi Pemasaran Pariwisata di DIY Tahun 2017
b. Aksesibilitas yang mudah dicapai dengan berbagai tipe kendaraan dan alur sirkulasi kendaraan
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 37
c. Oleh karena konteks hotel yang dibawakan berupa hotel resort, maka view baik view to site maupun view from site merupakan aspek yang penting untuk ditinjau sebagai salah satu unsur dalam penciptaan ruang bersifat rekreasi pada hotel resort
d. Luas tapak mencukupi untuk kebutuhan luasan tapak bangunan yang sudah dihitung dan memerhatikan peraturan pemerintah setempat seperti KDB, KLB, Garis Sempadan Bangunan, KDH
5.2.3. Alternatif TapakBerdasarkan program ruang yang telah dihitung,
didapatkan total luasan sebesar 9.400m2. Terkait dengan itu, berdasarkan RDTR Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman untuk akomodasi penginapan besar KDB adalah 40%. Lalu besar KLB adalah 1,0 dan garis sempadan bangunan yang tergantung pada lebar jalan tapak. Ditinjau dari peraturan yang telah ada khususnya KDB 40%, maka perbandingan yang idela untuk tapak terbangun dan tidak terbangun yaitu 40 : 60
a. Alternatif Tapak Pertama
Gambar 5.1 Rencana Lokasi Site 1Sumber: www.googlemaps.com
Tapak berlokasi pada Jl. Boyong, Kaliurang Barat, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY. Luas Tapak yang direncanakan yaitu ± 11.000 m². Kontur pada Tapak relatif landai. Batasan-batasan pada tapak yaitu sebagai berikut
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 38
Tabel 5.20 Kondisi Site 1
Kondisi FisikBelum Terbangun
View Lanskap perbukitan Kaliurang
Peraturan
Bangunan
KDB: 40%
KLB:untuk bangunan penginapan tidak bersusunmaksimum sebesar: 1,0
KDH: 20%
GSB: 5m (Jl. Boyong dan Jl. Wara merupakanJalan lokal/lingkungan) lebar jalan = 6m
Kontur Relatif landai
Pencapaian
Diakses melalui Jalan Boyoong, Kecamatan
Pakem
Sumber: Analisa Pribadi, 2019
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 39
Gambar 5.2 Batas Utara Site 1:Bangunan Komersial lainnya
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
Gambar 5.3 Batas SelatanSite 1: Lahan Kosong
Sumber: Dokumen Pribadi,2019
Gambar 5.4 Batas Timur Site 1:Permukiman Warga
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
Gambar 5.5 Batas Barat Site 1:Lapangan GOR Sekolah WARA
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
b. Alternatif Tapak kedua
Gambar 5.6 Rencana Lokasi Site 2Sumber: www.googlemaps.com
Tapak berlokasi pada jalan yang sama yaitu Jl. Boyong, Kaliurang Barat, Hargobinangun, KecamatanPakem, Kabupaten Sleman, DIY hanya berbeda beberapa meter dari tapak 1. Luas tapak yang direncanakan sebesar ±10.000 m². Kontur tapak relatif landai. Batas tapak sebagai berikut
Tabel 5.21 Kondisi Site 2
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 40
Gambar 5.7 Batas Utara Site 2:Permukiman Warga
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
Gambar 5.8 Batas Timur Site 2:Jl. Boyong
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
Gambar 5.9 Batas Selatan danBarat Site 2: Permukiman WargaSumber: Dokumen Pribadi, 2019
Kondisi FisikBelum Terbangun
View Lanskap perbukitan Kaliurang
Peraturan
Bangunan
KDB: 40%
KLB:untuk bangunan penginapan tidak bersusunmaksimum sebesar: 1,0
KDH: 20%
GSB: 3m lebar jalan = 3,5m
Kontur Relatif landai
Pencapaian
Diakses melalui Jalan Boyoong, Kecamatan
Pakem
Sumber: Analisa Pribadi, 2019
5.2.4. Penilaian TapakKedua tapak memiliki luasan yang kurang lebih
hampir sama, yaitu ± 10.000-11.000m2. Penilaian dari kedua tapak ini dilakukan menggunakan beberapa parameter yaitu:
View dari tapak (bobot nilai 50) Aksesibilitas yang mudah dijangkau oleh kendaraan
(bobot nilai 30) Kondisi lingkungan sekitar (bobot nilai 20)
Dengan keterangan sebagai berikut:Baik : 3Sedang : 2Kurang : 1Maka tabel Penilaian Tapak sebagai Berikut
Tabel 5.22 Tabel Perbandingan TapakKriteria Bobot
NilaiTapak 1 Tapak 2
View daritapak terhadap lanskap sekitar
50 View lanskap perbukitan terlihat cukup jelasBaik: Nilai 3
View lanskap sekitar sedikit terhalangi oleh permukiman dan lahan kerja wargaCukup: Nilai 2
50 x 3 = 150 50 x 2 = 100Aksesibilitas yang mudah dijangkauoleh
30 Akses pada bangunan mudah dicapai karena mendapatkan akses langsung dari jalan utama yaitu jalan
Akses menuju bangunan melewati gang kecil terlebih dahulu disebabkan pada area dekat Jl. Boyong sudah merupakan lahan yang
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 41
kendaraan
lingkungan Jl. BoyongCukup : Nilai 2
sudah digunakanCukup: Nilai 2
30 x 2 = 60 30 x 2 = 60Kondisi Lingkungan Sekitar
20 Kondisi Lingkungan sekitar mendukung untuk dibangun hotel resort dengan tipe bangunan low rise buildingBaik : Nilai 3
Kondisi Lingkungan sekitar kurang mendukung untuk dibangun hotel karena kerapatannya dengan rumahwarga yang hanya dibatasi gang sempit dan dapat menghalangi permukiman disekitarnyaKurang : Nilai 1
20 x 3 = 60 20 x 1 = 20Total 100 300 250
Sumber: Analisis Pribadi, 2019
5.3 Pendekatan Aspek Kinerja5.3.1 Sistem Pencahayaan
a. Sistem Pencahayaan Alami Pencahayaan alami diterima langsung dari
sinar matahari. Beberapa sistem yang memaksimalkan pencahayaan alami yaitu dengan menggunakan sistem peneduh seperti lightshelves yang dapat memaksimalkan penerimaan pencahayaan alami tanpa adanya radiasi panas, menyesuaikan ukuran jendela menggunakan Window to Wall Ratio-WWR pada sisi bangunan, menggunakan kaca dengan VT (Visible Transmittance) yang tinggi dan SHGC (Solar Heat Gain Coefficient) yang rendah, menggunakan tirai blind pada ruang kantor dengan posisi pantulan cahaya menuju langit-langit ruangan dan menentukan bukaan minimal yaitu 1/6 dari total luasruangan
b. Sistem Pencahayaan BuatanPencahayaan Buatan didapatkan
menggunakan penerangan seperti lampu. Sistem pencahayaan buatan yang dapat diterapkan yaitu menggunakan sistem permainan lighting terutama digunakan pada malam hari dan sensor cahaya yangdapat juga diaplikasikan pada siang hari pada ruang
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 42
yang sudah cukup menerima pencahayaan alami atau ruang dengan tingkat aktivitas yang rendah
5.3.2 Sistem Penghawaana. Sistem Penghawaan Alami
Penghawaan alami adalah sirkulasi udara yangberasal dari bukaan menggunakan system cross ventilation (ventilasi silang). Penghawaaan alami ini didapat dengan adanya bukaan pada dinding bangunan berlawanan atau berhadapan untuk mendaparkan sirkulasi udara bersih dan mengeluarkan udara kotor
b. Sistem Penghawaan BuatanMerupakan sistem sirkulasi udara yang
dibantu dengan penggunaan air conditioner (AC), kipas, dan exhaust fan. Penghawaan udara menggunakan AC terbagi menjadi :
AC SplitKonsep utama AC jenis ini adalah
memisahkan antara bagian siklus yang bisa ditoleransi untuk penempatan di dalam ruangan, dengan bagian yang relatif tidak tepat untuk berada di dalam ruangan (karena bising atau menjadi sumber panas). Pada sistem AC ini dikenal bagian AC yang ditempatkan di dalam ruangan (indoor unit), dan bagian yang diletakkan di luar ruangan (outdoor unit). Bagian indoor unit, hanya berisikan komponen evaporator. Sedangkan bagian outdoor unit, berisikan kompressor, kondenser dan expantion valve. Antara indoor dan outdoor unit, dihubungkan oleh pipa tembaga (copper pipe). Jenis AC split yang paling cocok untuk rumah tinggal sementara (residential) seperti hotel ialah AC split wall-mounted yang peletakan unitnya menempel didinding (wall). Sistem ini diterapkan pada ruang-ruang kamar tamu dan pengelola yang membutuhkan penghawaan tambahan
AC CentralSistem ini memerlukan menara
pendingin (cooling tower) dan chiller yang ditempatkan di luar bangunan. Pada hotel, AC central diletakkan di ruang-ruang publik, seperti koridor, hall, dan lobby serta pada kantor pengelola. Di setiap lantai yang menggunakan penghawaan dengan AC central
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 43
membutuhkan sebuah ruang untuk Air Handling Unit (AHU).
5.3.3 Sistem Jaringan Air bersihPenyediaan air bersih pada bangunan bisa
menggunakan PAM maupun sumur artetis. Dalam sistem pendistribusian air bersih terdapat 2 (dua) macam, yaitu :
a. Up-Feed SystemDalam sistem ini pipa distribusi langsung dari
tangki bawah (ground tank) dengan pompa langsungdisambungkan dengan pipa utama penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa. Karena terbatasnya tekanan dalam pipa dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, sistemini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dangedung-gedung kecil yang rendah. Pembuatan relatifmurah tetapi pompa cepat rusak. Kerugian sistem iniadalah pompa bekerja terus menerus dan ketinggianterbatas karena kekuatan pipa terbatas untuk mengantisipasi tekanan air di dalamnya
b. Down-Feed SystemAir bersih yang berasal dari PAM masuk ke
dalam distribusi bangunan dan ditampung pada ground reservoir, lalu dengan menggunakan pompa didistribusikan ke tiap lantai. System ini efektif untukbangunan bertingkat rendah, namun memiliki ketergantungan pada aliran listrik dan kekuatan air menjadi kecil, bila terbatas (pada bangunan tingkat tinggi).
5.3.4 Sistem Pembuangan Air LimbahDari jenis air kotor pada umumnya, dibedakan
menjadi:a. Limbah cair kotor yang berasal dari WC, binau, dapur
dan lavatory akan langsung dibuang ke bak control.b. Air yang mengandung kotoran / material yang masih
bersifat padat,dialirkan ke Sewage Treatment Plant (STP) dengan bahan kimia yang bersifat menghancurkan dan mengencerkan limbah. Setelah melewati STP, limbah diangga sudah layak dibuang
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 44
di roil kawasan yang kemudian dilanjutkan ke roil kota.
c. Dalam menyalurkan air hujan, perlu diperhatikan peletakan talang, jumlah dan ukuran penampang saluran pipa pembuang ke bak kontrol.
5.3.5 Sistem Jaringan ListrikPenyaluran listrik berasal dari PLN yang disalurkan
ke gardu utama. Setelah melalui trafo, aliran tersebut didistribusikan ke tiap-tiap ruang dan fasilitas, melalui meteran yang letaknya jadi satu ruang dengan ruang panel(hal ini bertujuan untuk memudahkan monitoring). Kemudian untuk keadaan darurat disediakan juga generator set yang dilengkapi dengan automatic switch system yang secara otomatis (dalam waktu kurang dari 5 detik) akan langsung menggantikan daya listrik dari sumber utama PLN yang terputus
Diagram 5.13 Sistem Distribusi Elektrikal
5.3.6 Sistem Pembuangan SampahTempat penampungan sampah sementara harus
dibuat dari bahan kedap air, mempunyai tutup, dan dapat dijangkau secara mudah oleh petugas pembuangan sampah dari Dinas Kebersihan setempat. Sampah-sampah yang diangkut ke tempat pembuangan yang terletak di tempat-tempat bagian servis, dijadikan satu ke penampungan di ruangan atau gudang dengan dilengkapi kereta-kereta bak sampah sebagai tempat penampungan sampah sementara, setelah itu sampah-sampah dibawa ke luar bangunan menuju ke TPA.
5.3.7 Sistem Pencegahan KebakaranSistem pencegahan kebakaran pada bangunan ini
menggunakan peralatan pemadam api instalasi tetap. Sistem deteksi awal bahaya (Early Warning Fire Detection), yang secara otomatis memberikan alarm bahaya atau langsung mengaktifkan alat pemadam. Adapun jenis-jenis alat tersebut yaitu:
a. Fire Detector dan Fire Alarm
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 45
Digunakan untuk mendeteksi bahaya kebakaran melalui sensor asap, sensor panas, dan sesor api
b. Sprinkler Fan SystemSistem ini bekerja secara otomatis, dimula dengan adanya panas yang terdeteksi. Sistem ini diterapkan pada ruang-ruang yang mempunyai langit-langit untuk menempatkan jaringan ini.
c. Hydrant BoxHydrant Box dalam bangunan ditempatkan sedemikian rupa agar dapat menjangkau ruang-ruang yang tidak terjangkau oleh sprinkler dengan menggunakan panjang selangnya yang kurang lebih 30 m.
d. Hydrant PilarDigunakan untuk memadamkan api diluar bangunan,yaitu dengan disambungkan pada selang.
e. Fire ExtinguisherDigunakan untuk membantu sprinkler dan hydrant box, terutama untuk mengatasi kebakaran kecil.
5.3.8 Sistem KomunikasiKomunikasi dalam hotel pada umumnya dibedakan
menjadi:a. Komunikasi Ekstern, dilakukan oleh tamu dan
pengelola untuk berhubungan dengan masyarakat luar.
b. Komunikasi Intern, yang biasanya digunakan adalah intercom. Selain untuk komunikasi dalam bangunan juga sebagai alat pemberitahuan dan keamanan penghuni.
c. Sistem Tata Suara, sebagai backround music dan informasi yang diletakkan pada selasar, area olahraga, public area, serta parkir dengan dikendalikan oleh operator.
d. Sistem Televisi dan Parabola, biasanya dipasang pada tiap-tiap unit kamar dan public area.
5.3.9 Sistem Penangkal PetirPenangkal petir harus dipasang pada bangunan yang
memiliki tinggi minimum 2 lantai. Ada beberapa sistem instalasi penangkal petir yaitu :
a. System faradaySystem ini menggunakan tiang setinggi ± 30 cm dariatap bangunan dan kemudian dihubungkan dengan kawat untuk dimasukkan ke dalam tanah. Jarak antartiang ± 3.5 m. System ini cocok digunakan untuk bangunan massa panjang, banyak dan menyebar.
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 46
b. System franklinSystem ini menggunakan tiang penangkal petir yangmelindungi daerah kerucut dengan jari-jari alas = tinggi kerucut / ± 120 derajat. Jadi semakin tinggi tiang, semakin luas area penangkalannya. System inicocok digunakan untuk bangunan tinggi massa tunggal.
5.3.10 Sistem KeamananSistem pengamanan dengan penerapan teknologi
seperti pemakaian kamera monitor (CCTV) memudahkan pemantauan keamanan secara menyeluruh pada bangunantanpa kehadiran petugas keamanan. Security checking digunakan untuk mengecek pengunjung yang masuk ke dalam hotel resort. Penempatan pos jaga pada bagian pintu masuk dan pintu keluar hotel.
5.3.11 Sistem Transportasi VertikalKarena bangunan hotel termasuk kategori bangunan
low-rise maka alat transportasi vertikal utama adalah tangga, namun tetap terdapat lift untuk alternative alat transoportasi vertical di dalam bangunan. Selain untuk mencapai ruang atas, harus ada juga tangga darurat sebagai jalur evakuasi.
5.4 Pendekatan Aspek TeknisSistem struktur bangunan akan mempengaruhi terbentuknya
bangunan, sehingga akan mempengaruhi penampilan bangunan tersebut.a. Sub structure
Untuk sub structure, struktur yang digunakan adalah pondasi tiang pancang ataupun pondasi batu kali yang nanti akan disesuaikan dengan desain dan menyesuaikan keadaan tapak.
b. Middle structureUntuk middle structure menggunakan struktur grid yang
dapat mempermudah dalam perencanaan pembagian ruang.c. Upper structure
Untuk upper structure (rangka atap) menggunakan truss structure ataupun rangka kayu yang nantinya disesuaikan dengan desain.
5.5 Pendekatan Aspek Visual ArsitekturalHotel Resort yang direncanakan pada daerah wisata Kaliurang
Sleman harus menjaga segala sesuatu yang berhubungan dengan massa bangunan, material, tata ruang, dan lingkungan sekitar Kaliurang. Dengan itu pemakaian konsep arsitektur Eco-Architecture
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 47
merupakan konsep yang dipilih sebagai konsep dasar perancangan hotelresort di Kaliurang Yogyakarta ini
Mikael Christian Lolonlun – UNIVERSITAS DIPONEGORO | 48