BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas...

30
1 BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL PENELITIAN 5.1 PEMBINGKAIAN BERITA 5.1.1 Pembingkaian Berita Kompas TV i. Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014 tanggal 9 Juli 2014 Dalam pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014 tanggal 9 Juli 2014 Kompas TV menghadirkan tayangan yaitu Hitung Cepat Kompas yang dipandu oleh pembawa acara Aiman Witjaksono dan Cindy Sistyarani. Dalam tayangan tersebut memberikan informasi tentang penghitungan suara quick count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber diantaranya Yenny Wahid (Puteri dari Gus Dur), Osdar (wartawan senior kompas), dan Hamzah Haz (wakil presiden ke-9 peride 2001-2004). Yenny mengatakan bahwa hasil akhir tidak jauh dari Quick Count Kompas. Selain itu juga news anker memberitakan secara live suasana dan perkembangan dari masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo-Hatta dan Jokowi- Jusuf Kalla. Pemberitaan yang disampaikan oleh reporter Kompas TV yang mengunjungi kediaman dari masing-masing pasangan capres cawapres. Selain itu reporter dari Kompas TV juga disebar ke berbagai daerah di Indonesia untuk memberikan informasi tentang perkembangan dari hasil quick count dari berbagai daerah. Pemberitaan Quick Count di Kompas TV mencakup pemberitaan dari Capres nomor urut satu dan Capres nomor urut dua. Kedua Capres diliput di kediaman masing-masing dan diwawancari seputar penghitungan cepat dan perolehan hasil dari masing-masing Capres. Baik dari pasangan nomor urut 1 dan pasangan nomor urut 2, masing-masing diwawancarai dan Kompas TV memberikan informasi dari kedua pasangan tersebut. Narasumber yang dihadirkankan pun menjawab pertanyaan-pertanyaan dari news anker secara universal. Tidak memihak, tidak menjatuhkan salah satu

Transcript of BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas...

Page 1: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

1

BAB V

PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL PENELITIAN

5.1 PEMBINGKAIAN BERITA

5.1.1 Pembingkaian Berita Kompas TV

i. Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014

tanggal 9 Juli 2014

Dalam pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014 tanggal 9 Juli

2014 Kompas TV menghadirkan tayangan yaitu Hitung Cepat Kompas yang

dipandu oleh pembawa acara Aiman Witjaksono dan Cindy Sistyarani. Dalam

tayangan tersebut memberikan informasi tentang penghitungan suara quick

count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang

dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber diantaranya

Yenny Wahid (Puteri dari Gus Dur), Osdar (wartawan senior kompas), dan

Hamzah Haz (wakil presiden ke-9 peride 2001-2004). Yenny mengatakan

bahwa hasil akhir tidak jauh dari Quick Count Kompas. Selain itu juga news

anker memberitakan secara live suasana dan perkembangan dari masing-masing

pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo-Hatta dan Jokowi-

Jusuf Kalla. Pemberitaan yang disampaikan oleh reporter Kompas TV yang

mengunjungi kediaman dari masing-masing pasangan capres cawapres. Selain

itu reporter dari Kompas TV juga disebar ke berbagai daerah di Indonesia untuk

memberikan informasi tentang perkembangan dari hasil quick count dari

berbagai daerah.

Pemberitaan Quick Count di Kompas TV mencakup pemberitaan dari

Capres nomor urut satu dan Capres nomor urut dua. Kedua Capres diliput di

kediaman masing-masing dan diwawancari seputar penghitungan cepat dan

perolehan hasil dari masing-masing Capres. Baik dari pasangan nomor urut 1

dan pasangan nomor urut 2, masing-masing diwawancarai dan Kompas TV

memberikan informasi dari kedua pasangan tersebut.

Narasumber yang dihadirkankan pun menjawab pertanyaan-pertanyaan

dari news anker secara universal. Tidak memihak, tidak menjatuhkan salah satu

Page 2: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

2

kandidat dari capres dan cawapres. Kompas TV mengemas pemberitaan quick

count tanggal 9 Juli 2014 dengan cara yang berusaha untuk terlihat netral, tidak

memihak kepada salah satu pasangan capres cawapres.

ii. Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilian Presiden 2014 tanggal

16 Juli 2014

a. Kompas Siang

Pada Kompas siang 16 Juli 2014, Kompas TV menyiarkan berita terkait

pemberitaan Pemilu Capres 2014 mengenai Jokowi yang datang ke rumah

Megawati, dan Prabowo yang bertemu dengan Muhammadiyah dan Nahdatul

Ulama. Selain itu juga diberitakan mengenai kecurigaan Pemilu Presiden 2014,

pencoblosan ulang yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.

b. Kompas Petang

Pada Kompas petang 16 Juli 2014, Kompas TV menyiarkan berita

terkait pemberitaan Pemilu Capres 2014 mengenai pencoblosan ulang di

beberapa daerah di Indonesia. Kompas TV menyampaikan berita dengan

membuka mengenai masalah apa saja yang ada sehingga sampai terjadinya

pemungutan suara ulang di beberapa daerah di Indonesia. Dalam berita Kompas

Petang 16 Juli 2014 juga dihadirkan Titi Anggraini (Direktur Ekskutif Perudem)

sebagai narasumber untuk menjelaskan masalah seperti apa yang terjadi

sehingga harus dilakukannya pemungutan suara ulang di beberapa daerah di

Indonesia.

Selain itu Kompas TV juga menugaskan reporter Kompas TV untuk

mewawancarai salah satu saksi dari Capres namun reporter tidak menyebutkan

capres nomor urut satu atau capres nomor urut dua.

Page 3: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

3

iii. Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilian Presiden 2014 tanggal

21 Juli 2014

a. Kompas Siang

Pada Kompas siang 21 Juli 2014, Kompas TV menyiarkan berita terkait

pemberitaan Pemilu Capres 2014 mengenai buka bersama di Istana Jokowi,

Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Berita selanjutnya mengenai pengamanan 22 Juli saat pengumuman dari

KPU pusat. Prabowo-Hatta dan Tim Kampanye Nasional Koalisi merah putih

meminta kepada KPU untuk menghentikan penghitungan suara Pilpres 2014

karena mereka menemukan banyak kecurangan. Tim Jokowi-JK tidak mau

menanggapi hal tersebut, dan berharap agar KPU tetap konsisten dengan jadwal

yang sudah ditetapkan. Tim sukses Prabowo-Hatta berencana untuk

memperkarakan hasil Pilpres ke ranah hukum.

Diberitakan suasana KPU menjelang pengumuman Pilpres bahwa sudah

tercatat 15 Provinsi unggul Prabowo-Hatta yaitu 13.176.384 suara, berselisih

sekitar 900.000 dengan Jokowi-JK yaitu 12.250.000.

b. Kompas Petang

Pada Kompas petang 21 Juli 2014, Kompas TV menyiarkan berita

terkait pemberitaan Pemilu Capres 2014 tentang aksi pemilu damai. Relawan

dari kedua capres dan cawapres kumpul di Bundaran HI Jakarta untuk

menyatakan komitmen dengan hasil dari KPU dengan damai. Para relawan

berkomitmen mendukung siapapun presiden yang terpilih nantinya.

Selain itu Kompas petang juga memberitakan tentang rekapitulasi

pilpres. Pada hari kedua rapat pleno rekapitulasi perolehan suara nasional KPU

menggarap 6 provinsi dalam 6 jam terakhir. Pasangan Prabowo-Hatta unggul di

provinsi Riau dengan selisih tipis 6.800 suara. Jokowi-JK unggul di Jawa

Tengah dengan selisih 6,5 juta suara.

Berita selanjutnya adalah tentang perkembangan rekapitulasi suara.

Sudah ada 22 provinsi yang ditetapkan oleh KPU. Jokowi-JK masih unggul

sekitar 40 juta suara, dan Prabowo-Hatta mendapatkan sekitar 38 juta suara.

Page 4: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

4

Perjalanan rekapitulasi tidak berjalan lancar karena banyaknya intrupsi dari para

saksi dan juga Bawaslu sehingga proses rekapitulasi tidak berjalan secepat hari

pertama. KPU menargetkan ada 18 provinsi yang diselesaikan, namun baru 7

provinsi yang sudah selesai. KPU tetap bersikeras tanggal 22 Juli akan

menetapkan siapa yang akan duduk di RI 1 dan RI 2. KPU merencanankan

semuanya 18 provinsi harus selesai pada pukul 12 malam.

5.1.2 Pembingkaian Berita Metro TV

i. Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014

tanggal 9 Juli 2014

Pada tanggal 9 Juli 2014 Metro TV menayangkan program acara yaitu

‘Live Event Quick Count Presiden Pilihan Kita’. Acara tersebut dibawakan oleh

News Anker Indra maulana, dan dihadirkan beberapa narasumber yaitu

Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Indonesia, Eep

Saefulloh selaku pengamat politik, Hasan Hasbi dari Cyrus Netwotk, dan juga

Adjie Alfaraby dari Lingkaran Survei Indonesia

News Anker selalu mengupdate informasi Quick count Pemilu. Saat data

yang sudah masuk sekitar 10,90% dengan perolehan suara pasangan nomor urut

2 memperoleh 56,82% dan pasangan nomor urut 1 memperoleh suara sebesar

43,18%.

Dalam pemberitaan tersebut terjadi tanya jawab antara news anker

dengan narasumber, dan juga news anker dengan reporter yang disebar di

berbagai wilayah. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh news anker

meliputi data masuk yang belum terdistribusi secara merata. Basis-basis wilayah

kekuasaan dari kedua pasangan calon capres dan cawapres. Pertanyaan

mengenai kampanye hitam yang sudah terjadi. pertanyaan mengenai analisa

kondisi politik. Antisipasi yang dilakukan untuk tidak terjadinya kecurangan-

kecurangan. Pertanyaan mengenai anggapan dari kalangan Golkar yang dimana

mantan ketua umum partai golkar ikut bertarung.

Diperilhatkan juga suasana konfrensi pers dari Joko widodo di

Kebagusan. Jokowi menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat

Page 5: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

5

Indonesia. Jokowi juga mengajak agar semuanya ikut mengawal jalannya hasil

rekapitulasi agar tetap bersih dan jujur.

Masing-masing narasumber menjawab dan mejelaskan sesuai dari

bidangnya masing-masing.masing-masing narasumber memaparkan jawaban

yang ditanyakan oleh news anker.

ii. Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilian Presiden 2014 tanggal

16 Juli 2014

a. Metro Siang

Pada Metro Siang 16 Juli 2014, Metro TV menyiarkan berita terkait

pemberitaan Pemilu Capres 2014 mengenai Dugaan kecurangan Pilpres. Di

Sampang Ketapang, Jawa Timur data penghitugan suara untuk pasangan

Jokowi-JK adalah nol dan tidak ada tanda tangan dari saksi baik Prabowo-Hatta

dan Jokowi-JK di C1. Khofifah Indar Parawansa (Ketua Muslimat NU)

menyampaikan 100% data yang ada di DPT hadir, dan 100% memilih.

Nusron Wahid (Tim Sukses Jokowi-JK) berpendapat bahwa hal tersebut

adalah modus, kecurigaan jangan-jangan tidak ada pemilihan atau orang

dimobilisasi datang atau tidak datang, kartu panggilan suara diminta, kemudian

dicoblos oleh 1 atau 2 orang. Tim sukses Jokowi-Jk akan mengangkat masalah

ini di kabupaten, dan melihat reaksi Bawaslu. Nusron menambahkan bahwa

beliau pesimis hal tersebut akan ditindak lanjuti, beliau mengatakan “menang

tidak bermartabat dan tidak berkualitas”.

b. Metro Malam

Pada Metro Malam 16 Juli 2014, Metro TV menyiarkan berita terkait

pemberitaan Pemilu Capres 2014 mengenai Rekapitulasi Medan dan Jakarta

Pusat, dan mengenai masalah di KPU Jakarta Utara Di Medan langsung

terhubung dengan repoter Metro TV Fazilah Khairunnisa yang melaporkan

bahwa rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kota Medan masih

belum berlangsung. Acara dibuka dan dipimpin langsung oleh ketua KPU kota

Medan, dihadiri oleh 21 ketua PPK Kecamatan kota Medan, 2 saksi dari kedua

calon, juga Panwaslu dari kota Medan.

Page 6: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

6

Sudah 15 kecamatan yang dibacakan oleh ketua PPK masing-masing,

diantaranya yaitu Medan Kota, Sunggal, Helfetia, Denai, Medan Barat, Medan

Belawang, Medan Maimun, Medan Area, Medan Johor, Medan Malelang,

Medan Labuhan, dan Medan Tembok. Sudah ada 14 kecamatan yang disahkan,

dan ada 1 kecamatan yaitu Medan Helfetia yang belum dapat disahkan dan

ditunda karena adanya selisih dua suara yang lebih disetiap kelurahan yang ada

di Medan Heltefia.

Di Jakarta Pusat, reporter Metro TV Stella Clarissa melaporkan bahwa

8 kecamatan unggul pasanagn Jokowi-JK menang telak di 5 kecamatan, yaitu

gambir, senen, johar baru, kemayoran, dan sawah besar. Di menteng, cempaka

putih, dan tanah abang Jokowi-JK kalah tipis.

Ketua KPU Jakarta Pusat bagaimana perjalanan atau proses dari

menjelaskan rapat pleno hari ada sedikit gangguan karena pasangan nomor urut

satu Prabowo-Hatta menolak berita acara sejak dari tingkat kecamatan bahkan

sampai di tingkat kota.

KPU memastikan tidak ada perubahan data yang dilakukan oleh KPPS.

Ketua KPUD Jakarta Utara Abdul Muin mengatakan rekomendasi Bawaslu

untuk melakukan pencoblosan ulang tidak akan dilakukan oleh pihak KPUD

Jakarta Utara, Ia menilai memang terjadi pelanggaran oleh KPPS dimana

pengurus membuka kotak suara diluar mekanisme yang seharusnya, namun

setelah dikroscek kembali tidak ada perubahan data apapun. Namun pihak

KPUD Jakarta Utara tetap akan memberikan sanksi kepada petugas KPPS yang

terlibat dan tidak akan diikut sertakan dalam pemilu selanjutnya.

Page 7: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

7

iii. Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilian Presiden 2014 tanggal

21 Juli 2014

a. Metro Siang

Metro Siang 21 Juli 2014 dalam program acara Wideshot sebelum

program tersebut dimulai diawali dengan cuplikan Jokowi mengeluarkan

statment bahwa tidak ada pengerahan massa. “Kita tidak ada pengerahan

massa, kita tidak lagi gunakan atribut kampanye no. 2 dan avatar, tidak

kenakan baju kotak-kotak. Kita kembali ke Indonesia Raya”

News anker membahas tentang penghitungan suara yang sudah

memenuhi 17 provinsi dan akan melihat bagaimana hasil. Adanya hitung-

hitungan lain. Bagaimana hitungan dari provinsi ke provinsi, jumlahnya seperti

apa dan adanya kemungkinan untuk permintaan suara ulang, penundaan

rekapitulasi, mungkinkah hal itu dilakukan. Prabowo bersama dengan tim

koalisi merah putih meminta penundaan rekapitulasi penghitungan suara di

KPU. Prabowo menilai KPU harus menjalankan rekomendasi Bawaslu untuk

pemungutan suara ulang di lebih dari 5000 TPS sebelum menghitung total hasil

perolehan suara capres dalam pilpres.

Klaim ketidakberesan Pilpres dikemukakan capres Prabowo Subianto

didasari laporan-laporan dari tim kampanye Prabowo-Hatta di daerah. Dalam

laporan yang diterima, Prabowo menuding terjadi kecurangan dan manipulasi

hasil rekapitulasi suara.

Tim koalisi merah putih siap membeberkan data-data kecurangan. Tim

Prabowo-Hatta menegaskan akan mengajukan para penyelenggara Pilpres ke

meja hijau jika terus menjalankan proses Pilpres tanpa mengindahkan

peringatan mereka.

Idrus Marham selaku tim sukses Prabowo-Hatta memaparkan bahwa

menurutnya dibalik kecurangan yang mempengaruhi hasil pemilihan presiden

2014. Tim Prabowo-Hatta menyatakan sikap terhadap beberapa kecurangan itu.

Yang pertama adalah meminta kepada KPU pusat yang telah melakukan

rekapitulasi terhadap hasil-hasil Pemilu dari berbagai provinsi untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang telah direkomendasikan oleh Bawaslu

Page 8: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

8

dan tim sukses Prabowo-Hatta meminta agar tidak melanjutkan rekapitulasi

penghitungan suara sebelum menyelesaikan masalah-masalah yang ada. KPU

melanjutkan proses rekapitulasi hasil Pilpres meski kubu Prabowo-Hatta telah

meminta KPU untuk menunda pengumuman dan proses rekapitulasi.

Enggartiasto Lukita (timses Jokowi-JK) mengatakan bahwa

penghitungannya sesuai dengan yang diputuskan di KPU. Yunarto Wijaya

(pakar komunikasi politik) mengatakan bahwa Proses rekapitulasi secara

manual tujuannya adalah agar semua pihak bisa mengawasi dengan berbagai

level. Ada di PPS, ada di PPK kabupaten, kota, provinsi. Dan tanggal 22

menetapkan rekapitulasi yang sudah mulai bisa dihitung dari PPS ditetapkan.

Wahidah Sueb (mantan anggota Bawaslu) mengatakan bahwa Ia mengapresiasi

transparansi yang dilakukan oleh KPU, karena dengan begitu masyarakat jadi

tahu karena masyarakat tersaji informasinya. Transparansi ini yang belum ada

di pemilu sebelumnya.

Wahidah Sueb menjelaskan mengenai kemungkinan perubahan hasil

suara jika ada salah satu pihak yang keberatan. Ia mengatakan bahwa ruang

mengoreksi sudah ada di tiap tingkatan.

News Anker menginformasikan bahwa calon presiden Prabowo

Subianto berniat mempidanakan ketua dan komisioner Komisi Pemilihan

Umum (KPU) jika tidak mengulang pemungutan suara di lebih dari 5800 TPS

di Jakarta.

Wahidah Sueb menjelaskan mengenai pertanyaan mungkin atau

tidaknya KPU dan jajarannya dipidanakan, bahwa undang-undang Pilpres UU

42 tahun 2008 menyebutkan ada beberapa pasal pidana yang memungkinkan

untuk dipidanakan. Misalnya untuk rekapitulasi, apabila karena kelalaian

menyebabkan hilangnya atau rusaknya hasil rekapitulasi itu bisa dipidana, tapi

jalur pidana Pemilu bukan pidana umum.

Wahidah Sueb menjelaskan bahwa semua yang sifatnya manipulasi,

baik penghitungan dan rekapitulasi bisa dipidanakan, tapi jalurnya pidana

Pemilu bukan pidana umum.

Page 9: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

9

Yunarto Wijaya menjelaskan bahwa sudah diatur di dalam UU 42 pasal

165 yang mengatakan bahwa dimungkinkan untuk dilakukan pemungutan suara

ulang, tetapi 10 hari maksimal setelah pencoblosan dilakukan. Tetapi KPU

memiliki hak untuk menolak ketika tidak ada argumentasi yang cukup kuat. Tim

Prabowo diperbolehkan meminta penundaan dengan logika yang dimiliki, tetapi

KPU juga memiliki hak secara konstitusional apabila dianggap tidak memenuhi

prasyarat untuk meneruskan. Tim dari Prabowo-Hatta menyiapkan 2000

advokat untuk maju membuka hasil Pemilu presiden jika calon yang mereka

usung kalah.

Enggartiasto Lukita menanggapi bahwa mereka mempersiapkan

semuanya sampai dengan ke MK. Mulai data primer, data C1 asli, mereka sudah

kumpulkan, lalu seluruh rekapan berjenjang dari mulai kelurahan, kecamatan,

kabupaten, kota dan provinsi. Tim Jokowi-JK sudah siapkan tim hukum, dan

tim hukum dipimpin oleh Tri Melia Panjaitan dan dari berbagai pengacara.

Relawan pengacara sudah mendaftarkan dan lebih dari 200 pengacara yang

sudah terdaftar.

Yunarto Wijaya mengatakan bahwa ia tidak melihat ada ruang gerak

untuk menunda keputusan. Yunarto Wijaya menambahkan bahwa dirinya tidak

pernah melihat dalam sejarah Pilkada dengan kondisi apapun ada upaya untuk

mengundur penetapan rekapitulasi. Yunarto Wijaya menjelaskan menurutnya

Pemilu kali ini betul-betul mencerminkan demokrasi partisipasi. Semua pihak

terlihat dalam lintas percakapan melalui Pemilu, dan semua berharap ujungnya

damai karena jika berujung dengan damai menurutnya ini Pemilu terbaik dalam

konteks bisa disebut sebagai turunan dari demokrasi partisipasi.

Wahidah Sueb menjelaskan bahwa dalam menjalankan Pemilu harus

selalu berada pada koridor hukum yang ada. KPU telah menyusun jadwal, ada

pertaruhan kredibilitas KPU saat jadwal itu bergeser, KPU tentu akan berusaha

memaksimalkan itu. Jika masing-masing pihak punya bukti yang menunjukkan

bahwa rekapitulasi di tingkat bawah tidak sesuai dengan penghitungan

sebenarnya, siapkan masing-masing bukti untuk bertarung di MK, karena di

MK masih terstruktur dan sistematis.

Page 10: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

10

Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa relawan Jokowi-JK sudah

mentaati dan semua sudah memberikan komitmennya untuk taat kepada

permintaan dan perintah dari Jokowi.

Yunarto Wijaya mengatakan bahwa hal tersebut bisa lihat kedewasaan

timses dan kandidat. Jika akan ada pengerahan. Hal tersebut menunjukkan

kandidat dan timses menganggap kompetisi di dalam Pemilu adalah akhir.

Tetapi jika kandidat yang menganggap perayaan tidak perlu berlebihan, kalah

pun harus legowo berarti mereka menganggap bahwa kompetisi itu adalah awal

dari pertarungan yang sesungguhnya. Yunarto Wijaya bahwa dari situ Ia dapat

menilai kandidat mana yang lebih dewasa, timses mana yang lebih dewasa.

b. Metro Petang

Metro Petang 21 Juli 2014 program acara Primetime News yang dipandu

oleh Indra Maulana membahas seputar Pilpres.

Topik pertama KPU akan menetapkan pemenang Pilpres berdasarkan

perolehan suara terbanyak beberapa jam lagi. Hasil perolehan suara sementra

menunjukkan Jokowi-JK masih mengungguli pasangan Prabowo-Hatta. Proses

rekapitulasi sempat diwarnai insiden keterlambatan kedatangan saksi dari

pasangan Prabowo-Hatta.

Reporter Ferry menyampaikan perkembangan proses rekapitulasi di

kantor KPU. Ferry memaparkan bahwa sudah 22 provinsi yang selesai dihitung

dan provinsi terakhir yang selesai dan juga disepakati hasil perolehan suaranya

adalah provinsi Lampung. Suara yang dihitung oleh KPU tahap tingkat nasional

mencapai 80 juta lebih suara. Perolehan suara antara Prabowo Subianto dan juga

Hatta Rajasa jika dibandingkan dengan Joko Widodo dan juga Jusuf Kalla

berbeda selisih 3 juta. Terdapat beberapa provinsi yang jumlah DPTnya cukup

tinggi diantaranya untuk provinsi Sumatera Utara, provinsi Sulawesi Selatan,

dan juga provinsi DKI Jakarta.

News Anker bertanya kepada Ferry mengenai penghitungan dan

pengumuman hasil rekapitulasi akankah dipaksakan atau dilanjutkan esok hari

tanggal 22.

Page 11: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

11

Ferry menyampaikan bahwa KPU menargetkan 21 Juli 2014 semua 33

provinsi dibahas rekapitulasi dan bisa selesai maksimal pada pukul 24 atau

pukul 00 WIB. Jika ada provinsi yang belum selesai direkapitulasi atau dibahas

maka akan dilanjutkan besok pagi sebelum diumumkan secara keseluruhan

dengan digabungkan perolehan suara dari rekapitulasi Pemilu luar negeri dan

juga disahkan dengan meminta persetujuan dari masing-masing pasangan calon

presiden dan juga calon wakil presiden serta persetujuan dari Badan Pengawas

Pemilu.

Komisioner KPU Hadar nafis Gumay menyatakan bahwa dalam setiap

event-event besar seperti misalnya pengumuman hasil Pemilu Presiden ini KPU

sudah pasti akan mengundang masing-masing kandidat baik capres cawapres,

namun untuk kehadiran diserahkan kepada masing-masing pasangan karena

bukan suatu kewajiban, jika kedua pasangan tidak dapat hadir maka bisa

diwakili oleh masing-masing saksi.

Prabowo Subianto dalam sejumlah kesempatan sudah mengatakan akan

menghormati hasil Pemilu pada Pilpres saat mendeklarasikan kemenangan versi

hitung cepat 4 lembaga pada 9 Juli lalu. Prabowo juga meminta pendukungnya

untuk menunggu hasil hitung KPU. Dalam wawancara BBC dia mengatakan

bahwa dia telah perpuluh kali mengatakan bahwa dia akan menerima hasil KPU.

Namun sikap Prabowo berubah. Prabowo menuding adanya ketidakberesan

karena KPU dan mempertanyakan proses Pilpres yang digelar.

Komisioner KPU menjelaskan bahwa semua korekomendasi dari

Bawaslu sudah dilakukan termasuk pelaksanaan pemungutan suara ulang di

sejumlah wilayah. Joko Widodo dihadapan ribuan relawannya pada 9 Juli lalu

sudah menyerukan untuk menghormati hasil Pilpres kali ini. Ucapannya

kembali dipertegas dengan meminta pendukung dan relawannya untuk tidak

memenuhi kawasan di depan KPU untuk menghindari potensi bentrokan.

Jelang pengumuman resmi Pilpres yang berlangsung tanggal 22 Juli tim

Prabowo-Hatta berencana mempidanakan KPU. Hal tersebut bisa menjadi

pedang bermata dua bagi Prabowo. Disatu sisi Prabowo dianggap hendak

mencari kebenaran dan keadilan karena seharusnya KPU masih ada waktu

hingga 9 Agustus untuk mengumumkan hasil rekapitulasi, namun sikap

Page 12: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

12

Prabowo bisa dianggap manufer politik untuk mengintrupsi kemenangan

Jokowi-JK.

Dimas Oki Nugroho selaku pengamat politik mengatakan bahwa agenda

KPU tanggal 22 sudah ditetapkan. Kenapa Prabowo dengan tim dulu tidak

pernah mempersoalkan ini. Menurutnya hasil rekapitulasi bisa dilihat dari mulai

quick count dari lembaga-lembaga yang punya kredibilitas sampai yang

perhitungan C1 di KPU yang bisa dilihat secara transparan, suara Jokowi cukup

tinggi. Ikrar Nusa Bhakti mengatakan jika ada upaya-upaya untuk menunda

penghitungan suara, alasan-alasannya harus jelas.

Menjelang penetapan hasil Pilpres makin berkembang dinamika politik

dari kubu kandidat yang bertarung. Prabowo-Hatta menyebutkan akan

mempidanakan KPU jika tetap melanjutkan proses rekapitulasi nasional. Refly

Harun mengatakan bahwa Pemilu sudah diatur dalam Undang-Undang Pilpres

dan Undang-Undang Pemilu legislatif. Semua tindak pidana Pemilu

prosedurnya ada Panwaslu atau Bawaslu ke polisi, jaksa, pengadilan, dan lain-

lain.

Taufik Basari selaku tim hukum dari pasangan Jokowi-JK mengatakan

bahwa tim dari Jokowi-JK agak bingung dasar hukumnya apa ketika tim

Prabowo-Hatta meminta tim penundaan rekapitulasi. Ia menilai sudah tepat

apabila KPU tetap melanjutkan rekapitulasi karena memang sudah dijadwalkan

harus selesai tanggal 22 Juli. Taufik Basari mengatakan ada 2 hal, pertama

adalah landasan hukumnya, yang kedua alasannya. Alasan untuk meminta

penundaan.

News Anker sudah melakukan wawancara kepada dengan Firman

Wijaya selaku tim Prabowo-Hatta mengenai tudingan Prabowo yang ingin

memidanakan KPU karena dianggap tidak mengindahkan protes dari Prabowo.

Firman Wijaya menjelaskan ada problem-problem pada perhitungan di

tingkat daerah dan berakhir dengan rekomendasi dari Bawaslu yang meminta

untuk dilakukan pemungutan ulang. Ada dokumen yang terkait dengan Pileg

yang digunakan untuk Pilpres, ada daerah pemilihan yang menggunakan

dokumen Pileg untuk pemilihan presiden, beberapa dokumen termasuk

Page 13: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

13

dokumen DPP di beberapa daerah seperti Jakarta. Ia memaparkan di Papua hasil

penghitungannya ada, tetapi menurut saksi-saksi pelaksanaan atau

penyelenggaraan Pemilunya tidak ada.

Taufik Basari menanggapi pernyataan dari Firman Wijaya. Ia

menjelaskan bahwa disetiap tahapan rekapitulasi ada proses-proses yang bisa

diajukan. Jika tidak terdapat titik temu bisa mengisi form keberatan, yang akan

dibawa pada tahapan keatasnya lagi. Taufik Basari mengatakan bahwa Ia tidak

paham apa maksudnya ada dokumen-dokumen Pileg yang dipakai dalam

Pilpres, apakah memang ada ataukah diada-adakan. Ia menyarankan jika ada

permasalahan sampaikan kemudian ditunjukkan apa yang menjadi masalah,

kemudian masalah bisa diselesaikan pada tahapan rapat pleno nanti akan dicari

solusinya. Menanggapi pernyataan Taufik Basari, Firman Wijaya menjelaskan

bahwa KPU harus mendengar dan bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain

yang punya fungsi kontrol dan monitoring.

News Anker bertanya kembali kepada Firman Wijaya mengapa tidak

memilih berjuang dulu di rapat pleno. Firman Wijaya mengatakan bahwa

timnya akan perjuangkan. Ia sebagai PH akan menggunakan atau menempuh

jalur-jalur tersebut, tetapi ia juga meminta kepada KPU tidak secara definitif

mematok tanggal 22.

Refly Harun menjelaskan bahwa Pemilu adalah bertahap, berproses.

Selalu dibuat mekanisme komplain penyelesaian persoalan dalam tahapan,

karena Pemilu terkait dengan tahapan-tahapan lainnya. Tahapan penetapan akan

terkait dengan tahapan kapan presiden dan wakil presiden ditetapkan, kemudian

endingnya 20 oktober harus sudah ada pelantikan presiden dan wakil presiden

yang baru. Seharusnya semua pihak baik Kubu Prabowo-Hatta maupun Kubu

Jokowi-JK sudah menggunakan segala instrumennya di dalam tahapan itu,

mereka harus menyadari betul bahwa mereka yang harus aktif proaktif dan

tahapan itu harus diselesaikan secara baik, bukan terakhir-terakhir baru

prosesnya mau dibalikkan kembali. Jika ada masalah yang masif, terstruktur,

dan sistematis tinggal diajukan ke Mahkamah Konstitusi dan pasti menang,

karena mantra MK sepanjang dia masif terstruktur dan sistematis bisa

dimenangkan.

Page 14: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

14

News Anker menginformasikan bahwa Jusuf Kalla menyerukan kepada

pendukung dan relawan pasangan Jokowi-JK untuk menjaga suasana kondusif

dalam respon hasil rekapitulasi suara hasil Pilpres. Jusuf kalla menyampaikan

bahwa teman-teman juga relawan tidak perlu berpesta-pesta.

News Anker mengatakan bahwa hasil rekapitulasi provinsi yang telah

direkap secara nasional menempatkan pasangan Jokowi-JK sebagai pendulang

suara terbanyak. News anker bertanya kepada Bima Arya mengenai

tanggapannya melihat perkembangan rekapitulasi yang tengah dilakukan oleh

KPU, pasangan Jokowi-JK unggul. Bima Arya mengatakan bahwa apapun

hasilnya harus dihormati bersama dan sikapi secara bijak. Karena sudah ada

peroses berjalan dalam berbagai tingkatan, mulai dari KPU kota, provinsi, dan

adakn dihitung di tingkat nasional.

News Anker bertanya kepada Bima Arya tanggapan mengenai

pernyataan dari putera Amien Rais yaitu Hanafi Rais yang sudah memberikan

surat terbuka yang mengakui kemenangan perolehan suara Jokowi-JK

berdasarkan pantauan rekapitulasi KPU tingkat provinsi dan mengajak

pendukung Prabowo-Hatta untuk legowo. Bima Arya menjelaskan bahwa

timnya tidak ingin mendahului pernyataan dari Pak Prabowo atau Bung hatta.

Timnya siap menang dan siap kalah.

News Anker meminta tanggapan kepada Bima Arya mengenai tim

Prabowo-Hatta yang lain ada yang menyatakan bahwa ada wacana ingin

merekapitulasi ulang bahkan ada yang ingin memidanakan KPU. Bima Arya

menjelaskan bahwa hal tersebut wajar. Tapi ia memiliki keyakinan bahwa pada

ujungnya semua akan arif dan bijak untuk berfikir jauh ke depan, dan

memperhatikan kepentingan bangsa yang besar diatas kepentingan partai politik

diatas kepentingan kelompok atau bahkan diatas kepentingan individu.

News Anker menanyakan kepada Khofifah upaya dari tim Jokowi-JK

untuk menciptakan suasana yang kondusif. Khofifah selaku juru bicara tim

Jokowi-JK menjelaskan bahwa suasana yang terbangun oleh tim resmi ataukah

oleh relawan terus menerus dilakukan berlapis-lapis dari sebelum kampanye.

Konsolidasi internal sudah dilakukan Jokowi sejak 4 hari yang lalu

menyampaikan bahwa jika melakukan syukuran lakukan di rumah masing-

Page 15: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

15

masing atau di kantor masing-masing dan tidak menggerakkan massa,

tanggalkan baju kotak-kotak atau yang berkaitan dengan identitas pasangan

nomor 2. Tim relawan membangun konsolidasi yang sama.

News Anker menanyakan kepada Gun Gun mengenai jaminan yang

diberikan dari kedua kubu. Gun Gun selaku pengamat politik berpendapat

bahwa yang paling penting dilakukan oleh elite adalah memastikan kandidat tim

pemenangannya, relawan, dan segala macam pihak-pihak yang berintegrasi

dalam tim pemenangan untuk tetap berada dalam situasi yang kondusif.

News Anker bertanya ke Khofifah mengenai konklusi yang akan

dilakukan pihak Jokowi-JK agar dapat menyatukan kembali bangsa Indonesia.

Khofifah berpendapat bahwa Jokowi JK sudah membangun komunikasi pasca

Pilpres, yaitu pikiran-pikiran yang terkait dengan bagaimana membangun

bangsa secara bersama-sama bergandengan tangan dan melibatkan seluruh

potensi efektif negeri ini.

Page 16: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

16

5.1.3 Pembingkaian Berita TV One

i. Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014

Pemberitaan quick di TV One menampilkan pemberitaan tentang pasangan

nomor urut 1 yaitu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dalam acara tersebut tersebut

didatangkan narasumber untuk membahas mengenai quick count, salah satunya adalah

Bara Hasibuan. Dalam acara tersebut Bara Hasibuan menyampaikan bahwa kita harus

membangun tradisi politik yang sehat, karena akan terus menggunakan sistem

pemilihan langsung untuk memilih presiden. Ia menambahkan di era kemajuan

teknologi eksimpuls quick count dapat menjadi acuan dalam melihat siapa yang akan

menang. Ia mengingatkan kepada masing-masing pasangan bahwa seharusnya bisa

bersikap arif dan bijaksana.

Salah satu news anker menginformasikan tentang perolehan suara yang didapat,

yaitu dari PUSKAPTIS.

Pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 52,04% yang mengungguli pasangan

Jokowi-JK. Tim pasangan Jokowi-JK, Arya menanggapi. Ia mengatakan bahwa

konfrensi pers yang diadakan oleh pasangan Jokowi-JK bersama Megawati, Surya

Paloh, dan Wiranto adalah bukan sesuatu yang mengada-ada, ada dasar yang digunakan

yaitu dari berbagai survei yang kredibel yang tidak dibuat. Deklarasi adalah sesuatu

yang wajar dalam kaitan mengacu pada hasil quick count dari lembaga-lembaga survei

dan diekspose ke publik. Menurutnya kemenangan Jokowi-JK sudah di tangan dengan

hasil survei yang mereka miliki, yang terekam di rakyat dan yang terekspose dari

berbagai media cetak dan elektronik baik dalam dan luar negeri.

Hadir Husein mewakili musisi yang memberikan pendapatnya mengenai

perbedaan hasil quick count. Husein lebih memilih mendengar langsung hasil dari KPU

nanti. Menurutnya siapapun yang menjadi presiden nanti pasti sudah memiliki program

sendiri untuk mengurai benang kusut yang selama ini ada di Indonesia. Ia berharap

kepada presiden yang terpilih nanti hal tersebut bukan hanya menjadi program, tetapi

akan benar-benar bisa direalisasikan dan menjadi efek untuk menjadi solusi masalah

negara yang sebelumnya. Harapan secara pribadi dan mewakili musisi Indonesia agar

masalah pembajakan di Indonesia dapat teratasi.

Page 17: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

17

Prabowo memberikan pernyataan bahwa koalisis merah putih sangat kuat.

Sudah dibuktikan dalam sidang pleno DPR RI yang dipimpin oleh saudara Trio Budi

Santoso, sudah terlihat kekuatan koalisi merah putih.

Kwik Kian Gie menanggapi tentang perbedaan hasil quick count. Ia mengatakan

bahwa publik opini diombang-ambing sejak awal. Opini publik dan media massa

dipakai untuk mempengaruhi dalam perpolitikan dan lembaga survei dijadikan

lembaga-lembaga komersial untuk mencari uang. Ia mengucapkan terimakasih kepada

Prabowo yang ternyata tidak marah akan tetapi menunggu sampai tanggal 22.

Penyebab perbedaan quick count, Kwik Kian Gie menjelaskan bahwa lembaga

survei yang begitu banyak, sejak awal bedanya sudah terlampau banyak sehingga dapat

diketahui lembaga-lembaga survei tidak obyektif atau mempunyaii kepentingan politik

atau dikomersialkan.

Prabowo mengatakan bahwa dari koalisi merah putih telah memantau dan

mengumpulkan keterangan-keterangan yang masuk dari quick count dari berbagai

lembaga survei. Dari lembaga-lembaga survei yang mereka gunakan sebagai acuan, Ia

bersyukur bahwa dari survei keterangan yang masuk menunjukkan bahwa pasangan

nomor urut 1 Prabowo-Hatta mendapat dukungann dan mandat dari rakyat Indonesia.

Prabowo mewakili dari koalisi merah putih menyampaikan terimakasih kepada seluruh

rakyat Indonesia atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Prabowo-Hatta dari

koalisi merah putih. Prabowo menjelaskan bahwa timnya menunggu sampai semua data

masuk dan setelah 90% Prabowo meminta kepada seluruh anggota pendukung koalisi

merah putih dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga dan mengawal kemenangan

sampai perhitungan resmi selasai dari petugas-petugas KPU dan penetapan resmi dari

KPU pusat. Meskipun diunggulkan Prabowo meminta agar pendukungnya tidak

merayakan dengan berlebihan.

Ketua KPU mengatakan bahwa penghitungan suara telah selesai di TPS. KPU

berharap agar semua pihak menempatkan hasil quick count proporsional dengan tetap

mengawal proses rangkaian rekapitulasi sampai nanti penetapan hasil secara nasional.

Page 18: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

18

5.1 REFLEKSI HASIL PENELITIAN

Dari hasil analisis berita masing-masing televisi, perlu dianalisa berdasarkan teori

Framing William A. Gamson. Analisis yang akan dilakukan adalah bagaimana cara Metro TV,

Kompas TV, dan TV One membingkai pemberitaan tentang quick count pemilihan presiden

2014

Page 19: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

19

Tabel 5.1

Analisa Pembingkaian Berita

ASPEK METRO TV KOMPAS TV TV ONE

Methapors (Perumpamaan atau

Pengandaian)

Prabowo meyakinkan publik

bahwa beliau dan timnya akan

menerima hasil KPU dengan

melontarkan kalimat bahwa

sudah perpuluh kali menyatakan

hal tersebut.

Cathphrases (Frase yang menarik,

kontras, menonjol dalam suatu wacana)

Jokowi adalah kita (masyarakat) Diperlihatkan kedua relawan

bertukar atribut sebagai symbol

perdamaian.

Exemplar (Mengaitkan bingkai dengan

contoh, uraian (bisa teori, perbandingan

yang didapat dari yang memperjelas

bingkai.)

Jokowi-JK memiliki

kemantapan pemilih lebih besar,

hal itu dibuktikan dengan basis-

basis wilayah kekuatan Jokowi

dan hasil dari quick count. Tim

dari Jokowi-JK sudah

melakukan himbauan supaya

tidak ada pengerahan massa. Tim

Jokowi-JK sudah siap bila tim

Prabowo-Hatta ingin membawa

masalah penghitungan suara

kepada hukum.

Litbang Kompas yang

merupakam lembaga survey

yang didirikan oleh Kompas

Tidak memihak diantara kedua

pasangan. Masing-masing

pasangan unggul di 4 lembaga

survey yang mereka jadikan

acuan.

Prabowo-Hatta menang dalam

penghitungan quick count

menurut lembaga surei yang

mereka jadikan acuan. Dan

menurut Prabowo koalisi

merah putih memiliki

kekuatan.

Page 20: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

20

Depiction (Penggambaran atau pelukisan

suatu isu yang bersifat konotatif.

Defiction ini umumnya berupa kosa kata,

leksikon untuk melabeli sesuatu.)

Jokowi-JK disebut sebagai “anti

hero”, dan pihak yang berbeda

sendiri penghitungannya

dianggap oleh tim Jokowi-JK

bahwa pihak tersebut ingin

tampil anti mainstream.

Menampilkan presiden SBY

yang mengatakan bahwa

kekalahan itu mulia,

mengucapkan selamat kepada

yang menang itu indah.

Lembaga-lembaga survei

digunakan untuk kepentingan

komersial.

Visual Image (Gambar, grafik, citra yang

mendukung bingkai secara keseluruhan.

Bisa berupa foto, kartun atau grafik untuk

menekankan dan mendukung pesan yang

ingin disampaikan.)

Menampilkan lead pada setiap

berita yang memperlihatkan

bahwa Jokowi lebih unggul

dibandingkan Prabowo-Hatta,

dan lead yang memperlihatkan

bahwa tim dari pasangan

Prabowo-Hatta yang melakukan

kecurangan. Dan gambar-

gambar serta perolehan suara

yang mendukung pasangan

Jokowi-JK.

Menampilkan pemberitaan baik

dari pasangan Prabowo-Hatta

maupun Jokowi-JK dalam

konfrensi pers yang masing-

masing phak menyatakan

bahwa timnya sebagai

pemenang. Diperlihatkan juga

sebaran pemilih baik itu untuk

Praowo-Hatta maupun Jokowi-

JK.

Ditampilkan perolehan suara

yang menampilkan Prabowo-

Hatta menang dari pasangan

Jokowi-JK.

Roots (Analisis klausal atau sebab akibat) Masalah-masalah dalam

penghitungan suara di KPU,

masalah mengenai proses Pilpres

yang terus dilanjutkan tidak

diperkenankan oleh pasangan

Prabowo-Hatta karena

menurutnya ada kecurangan-

kecurangan di dalamnya dan

akan di bawa ke ranah hukum.

Sempat diadakan pemlihan

ulang karena adanya masalah

pada pemilihan seblumnya.

Tim Prabowo-Hatta meminta

untuk menghentikan

penghitungan suara karena

mereka banyak menemukan

kecurangan.

Appeals to principle (Premis dasar, klaim-

klaim moral)

Suara bergeser kepada Jokowi

karena sebelumnya Jokowi

didera kampanye hitam dari

kubu Prabowo. Lembaga survei

boleh salah namun tidak boleh

bohong, penetapan tidak bisa

Perolehan suara antara

Prabowo-Hatta dengan Jokowi-

JK diberitakan. Kompas TV

memiliki lembaga survey yang

didirikan sendiri dengan

Pasangan Prabowo-Hatta

lebih unggul dibandingkan

pasangan Jokowi-JK dengan

menyebutkan lembaga survey

yang menjadi acuan yaitu

PUSKPATIS, JSI, dan

Page 21: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

21

diundur karena sudah dinyatakan

waktunya dan hal tersebut

berpengaruh terhadap tatanan

penetapan yang lainnya.

mengambil sampel di 2000

tempat pemungutan suara.

Lembaga Indonesia Research

Consult.

Consequences (Efek atau konsekuensi

bingkai)

Masyarakat, khussnya teman-

teman dari Papua, dan salah satu

warga dari Karanganyar begitu

antusisas menyambut Jokowi-JK

sebagai pasangan Capres dan

Cawapres yang baru.

Persatuan Indonesia lebih

penting dari apapun, siapapun

pemenangnya sudah saatnya

kedua kandidat bersatu.

Sumber : Analisis Data Sekunder Tahun 2015

Page 22: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

22

Media memiliki kemampuan untuk mempengaruhi opini publik dan

perilaku masyarakat (Klapper, 1960). Media dianggap memiliki peran sangat

penting dalam mentransmisi dan menstimulasi permasalahan politik (Negrine,

1996). Karena hebatnya pengaruh media massa, sejumlah pihak memanfaatkannya

untuk tujuan-tujuan yang kurang patut, misalnya media massa sangat efektif dalam

strategi ‘pembunuhan karakter’. 1Media yang sangat berpengaruh terhadap

perilaku masyarakat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media global dan media

lokal. Pembedaan ini didasarkan pada suatu ideologi tertentu. Ideologi ini akan

sangat ditentukan dalam konteks seperti apa media massa tersebut berkembang.

Hiruk pikuk media global maupun lokal telah membawa implikasi sendiri

yang sangat besar bagi dunia politik. Kecurangan politik dapat dengan mudah

diangkat menjadi isu nasional maupun isu global. Kontrol sosial yang dilakukan

oleh media global maupun media lokal memberikan tekanan kepada semua pihak

yang terlibat dalam proses politik untuk bersaing secara fair dan sehat. Informasi

yang dibawa media massa dapat dilihat dan dibaca langsung oleh masyarakat. Hal

ini membuat sikap yang meletakkan media massa di garis depan dalam

pembentukan opini publik jelas merupakan sikap yang efektif dan strategis.

Terdapat kepentingan dan ideologi dibalik informasi yang disebarkan.

Masing-masing sumber berdasarkan versi sendiri-sendiri berusaha meyakinkan

publik bahwa mereka yang paling benar. Karena itu publik menerima informasi

yang sering sekali berkontradiksi satu dengan yang lain. Membanjiri informasi

dalam jumlah besar dan saling kontradiksi ini membuat publik disatu sisi dapat

dengan mudah mencari informasi, namun disisi lain akan menghadapi

kompleksitas yang tinggi dalam mengelolanya. Menjadi sulit untuk membedakan

antara yang benar dengan rumor atau isu, sehingga bisa dikatakan bahwa publik

menjadi korban dari berlebihannya informasi. Disebut korban mengingat bahwa

publik menjadi sangat sulit mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Masing-

masing pihak akan mencoba mengeksploitasi informasi menurut kepentingannya

sendiri. Informasi itulah yang dijejalkan kepada publik. Pemahaman publik akan

suatu peristiwa tidak terjadi secara langsung melalui interaksi dengan peristiwa

1 Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas. (2012). Halaman 19

Page 23: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

23

tersebut, melainkan dimediasi oleh informasi yang sudah diolah oleh golongan

tertentu.

Dalam kasus pemberitaan quick count pemilihan presiden 2014 di Kompas

TV, Metro TV, dan TV One masing-masing media membingkai pemberitaannya

sesuai dengan ideologi dari masing-masing media. Media massa seharusnya

bersifat netral dalam pembingkaian berita agar masyarakat dapat benar-benar

melihat pemberitaan yang sebenar-benarnya, dan tidak direkayasa.

Kompas TV yang dimiliki oleh Chairul Tanjung memperlihatkan berita-

berita baik itu dari Prabowo-Hatta dan juga dari Jokowi-JK. Masing-masing capres

diperlihatkan pemberitaan baik buruknya. Dalam penghitungan quick count

Kompas TV mempunyai lembaga hitung sendiri yaitu Litbang Kompas yang

mengambil sampel dari 2000 TPS. Litbang Kompas sendiri merupakan lembaga

yang juga dipakai oleh pasangan Jokowi-JK untuk penghitungan suara. Dalam

pemberitaannya Kompas TV memperlihatkan segala informasi baik dari Prabowo-

Hatta maupun Jokowi-JK. Narasumber yang wawancarai juga ada yang dari tim

Prabowo-Hatta maupun tim Jokowi-JK.

Metro TV membingkai berita mengenai quick count secara keseluruhan

lebih memperlihatkan sisi positif dari pasangan Jokowi-JK dibandingkan dengan

Prabowo-Hatta. Metro TV yang dimiliki oleh Surya Paloh memang mengusung

pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 yaitu Jokowi-JK. Dalam setiap

pemberitaan diperlihatkan pernyataan-pernyataan yang menaikan pencitraan

Jokowi-JK dan seolah-olah menjatuhkan pencitraan dari Prabowo-Hatta. Selain itu

dalam pemberitaannya bukan hanya kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh anker,

tetapi juga dari headline pun terlihat sekali Metro TV berada dikubu pasangan

Jokowi-JK misalnya “Penundaan Pengumuman Tidak Ada Gunanya. Pemilu

Sudah Selesai”. Selain itu juga narasumber yang dihadirkan semuanya berada di

pihak Jokowi-JK. Ada narasumber yang didatangkan dari Prabowo-Hatta di acara

yang disiarkan oleh Metro TV, tetapi tidak sebanding dengan banyaknya

narasumber yang didatangkan dari tim Jokowi-JK. Jika dilihat dari penghitungan

quick count sendiri yang ditayangkan oleh Metro TV selalu unggul pasangan

Jokowi-JK dibandingkan Prabowo-Hatta.

Page 24: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

24

TV One yang dimiliki oleh Aburizal Bakrie membingkai berita quick count

menonjolkan Prabowo-Hatta dan seolah-olah menjatuhkan pencitraan dari

pasangan Jokowi-JK. Narasumber yang dihadirkan dalam pemberitaannya pun

adalah orang-orang yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Dari pasangan

Jokowi-JK ada juga yang dihadirkan namun tidak sebanding dengan narasumber

yang dihadirkan dari pihak Prabowo-Hatta. Jika dilihat dari hasil penghitungan

suara quick count terlihat sangat jelas perbedaan angka yang diumumkan oleh TV

One jika dibandingkan dengan Kompas TV dan Metro TV.

Media massa yaitu Kompas TV, Metro TV dan TV One masing-masing

memiliki cara untuk membingkai berita yang disampaikan kepada khalayak.

Menurut William A. Gamson, analisis framming memiliki perangkat yang

mempengaruhi pembingkaian berita, yaitu perangkat framing (framing device )

yang terdiri dari methapors, yaitu cara memindahkan makna dengan

menggabungkan dua fakta melalui analogi, seperti kiasan : bak, bagai, laksana, dan

sebagainya. Cathphrases, yaitu merupakan bentuk kata, atau frase khas cerminan

fakta yang merujuk pada pemikiran atau semangat sosial tertentu. Dalam wacana

berita, catchphrases biasanya berupa jargon, slogan, atau semboyan. Exemplars,

yaitu mengemas fakta tertentu secara mendalam agar memiliki bobot makna lebih

untuk dijadikan rujukan/ pelajaran, bisa juga menjadi pelengkap dalam wacana

untuk membenarkan suatu perspektif. Depiction, yaitu penggambaran fakta

memakai kata, istilah, kalimat bermakna konotatif, dan bertendensi khusus agar

pemahaman khalayak terarah ke citra tertentu, misalnya gairah, harapan, posisi,

moral, serta perubahan. Visual image, yaitu pemakaian foto, diagram, grafis, tabel,

kartun, dan sejenisnya untuk mengekspresikan kesan, misalnya, perhatian

(penegasan) atau penolakan (kontras), menggunakan huruf yang dibesar kecilkan,

ditebalkan, dimiringkan atau digaris bawahi, serta pemakaian bermacam warna.

Tata letak halaman juga merupakan bagian dari dimensi visual wacana, seperti

lebar kolom, penempatan halaman, dan panjang berita. Selain itu terdapat juga

perangkat penalaran (reasioning devices) diantaranya roots, yaitu analisis kausal

dengan mengedepankan hubungan yang melibatkan suatu objek atau lebih yang

dianggap sebagai sebab terjadinya hal yang lain, digunakan sebagai pemberi alasan

pembenaran dan penyimpulan.. Appeals to principle, yaitu upaya memberikan

alasan pembenaran dengan memakai logika dan prinsip moral untuk mengklaim

Page 25: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

25

sebuah kebenaran saat membangun wacana. Yang mempunyai sifat apriori,

dogmatis, simplistik, dan monokausal kadang membuat khalayak tak berdaya

menyanggah isi argumentasi. Cosequences, yaitu berupa efek yang didapati dari

bingkai. Hal ini sejalan dengan penggunaan model framing Gamson dan

Modigliani yang semua perangkat pada analisisnya mengacu pada pandangan

tertentu, dan masing-masing kelompok menarik dukungan publik. Dengan

memperbagus kemasan (package) dari sebuah isu, maka opini publik yang

berkembang mendukung mereka, atau mengindahkan kebenaran versi mereka.

Dari perangkat-perangkat tersebut masing-masing media memperlihatkan

pembingkaiannya. Media yang membingkai pemberitaan mengenai quick count

memiliki tujuan masing-masing. Baik dari Metro TV, Kompas TV, dan TV One.

Metro TV yang mengusung pasangan nomor urut 2 yaitu Jokowi-JK

memperlihatkan pemberitaan-pemberitaan mengenai Jokowi-JK dengan

menonjolkan pencitraannya, misalnya saat Adjie yang merupakan peneliti dari

Lingkaran Survei Indonesia mengatakan bahwa adanya spontanitas dukungan dari

publik secara luas yang melihat adanya sosok capres yang secara personality ataupun

performance dilihat tidak berbeda jauh dengan masyarakat kebanyakan. Metro TV

menghadirkan pemberitaan terkait pasangan nomor urut 1 yaitu Prabowo-Hatta

dengan menonjolkan masalah-masalah yang ada pada pasangan mereka, misalnya

Proses rekapitulasi sempat diwarnai insiden keterlambatan kedatangan saksi dari

pasangan Prabowo-Hatta. TV One membingkai berita dengan menonjolkan

pencitraan dari pasangan Prabowo-Hatta, misalnya saat Kwik Kian Gie

mengucapkan terimakasih kepada Prabowo yang ternyata tidak marah akan tetapi

menunggu sampai tanggal 22. Sedangkan Kompas TV membingkai berita dengan

memberitakan tentang pasangan nomor urut 1 dan pasangan nomor urut 2,

misalnya Pasangan jokowi-JK unggul di Litbang Kompas, Indikator politik,

Saifulmujani Research Center, dan CSIS Cyrus ; Pasangan Prabowo-Hatta unggul

di PUSKAPTIS, LSN, JSI, dan ELC. Wacana media yang dilakukan setiap media

memberikan dampak bagi khalayak dan menimbulkan pendapat sosial.

Misalnya saat khalayak melihat pemberitaan di Metro TV. Metro TV

mengangkat pencitraan Jokowi-JK, apa yang dialami oleh Jokowi-JK yang seolah-

olah merasa dirugikan oleh pasangan capres dan cawapres nomor urut 1,

perkembangan penghitungan suara diberitakan secara gamblang oleh Metro TV.

Page 26: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

26

Hal tersebut membuat khalayak memiliki pendapat bahwa Jokowi-JK merupakan

calon pemimpin yang layak untuk bangsa Indonesia, dengan segala pernyataan

yang dibuat. Saat melihat hasil penghitungan suara masyarakat dibuat yakin bahwa

pemimpin Indonesia selanjutnya adalah Jokowi dan Jusuf Kalla.

Saat khalayak melihat pemberitaan di TV One yang memperlihatkan

pemberitaan mengenai Prabowo-Hatta dengan pernyataan-pernyataan yang dibuat

seolah-olah pasangan Prabowo-Hatta berada di pihak yang dirugikan oleh pihak

Jokowi-JK. Informasi mengenai penghitungan hasil suara sementara juga yang

menunjukkan bahwa Prabowo-Hatta unggul dari Jokowi-JK. Khalayak menjadi

melihat dua hasil berbeda yang diberikan. TV One sendiri sempat ditegur oleh KPI

karena dianggap memberikan pemberitaan yang tidak sesai dengan isu yang ada,

sehingga sempat diberhentikan selama beberapa hari dan tidak diperbolehkan

untuk menyiarkan pemberitaan mengenai quick count. Tayangan hasil quick count

yang dilakukan dua tv, TV One dan Metro TV, sempat menimbulkan kebingungan

publik. baik TV One dan Metro TV, menyatakan bahwa jagoannya masing-masing

unggul. Kebingungan ini bisa membuat kegaduhan, karena hasil yang sah adalah

real count yang dikeluarkan oleh KPU. untuk itu maka ada himbauan yang

dikeluarkan untuk tidak menanyangkan kembali hasil quick count, tetapi itu hanya

dilakukan oleh TV One.

Saat khalayak melihat pemberitaan di Kompas TV yang memberitakan baik

pasangan Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK dengan berbagai sudut pandang baik

pencitraan dari Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK, pemberitaan-pemberitaan

miring yang dialami oleh pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, hasil quick

count yang dibuat oleh Kompas sendiri yang diberi nama Litbang Kompas yang

menunjukkan pasangan Jokowi-JK unggul dari Prabowo-Hatta.

Wacana media yang sedemikian banyaknya dari ketiga media tersebut

membuat pendapat umum masyarakat menjadi beragam. Saat melihat pemberitaan

TV One, dan setelah itu melihat Pemberitaan Metro TV, lalu melihat pemberitaan

dari Kompas TV khalayak memiliki pendapatnya masing-masing. Dampak dari

pendapat umum tersebut adanya tindakan yang dilakukan oleh masyarakat.

Pendukung Jokowi-JK melakukan beberapa kali konvoi untuk merayakan

kemenangan hasil quick count Jokowi-JK. Pendukung Prabowo-Hatta juga

Page 27: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

27

melakukan konvoi setelah adanya deklarasi dari Prabowo yang menyatakan

kemenangan dari hasil quick count. Hal tersebut merupakan hal yang

mempengaruhi dalam dunia sosial. Antusiasme masyarakat dalam mendukung

pasangan perseiden dan wakil presidennya masing-masing menimbulkasn aksi

yang beragam yang dilakukan para relawan dari kedua pasangan capres dan

cawapres. Masyarakat menjadi tidak bersatu, banyak terjadi perselisihan selama

pemilu berlangsung bahkan sampai pengumuman hasil quick count menuju kepada

penghitungan hasil real count, walaupun ada juga relawan yang ingin bersama-

sama membangun dan mandukung siapapun presiden dan wakil presiden yang

nantinya terpilih.

Gamson menyatakan bahwa lembaga sosial dan elita yang memimpinnya

mampu mendominasi dunia sosial dengan memaksakan frame yang mendukung

kepentingan mereka. Framing yang digunakan oleh masing-masing media

bergantung kepada kepemilikan modal pemilik media tersebut. Cara masing-

masing media memberitakan, membingkai pemberitaannya ditentukan oleh

kepentingan pemilik dari media tersebut.

Media yang saat ini sangat mudah diakses terutama televisi. Media yang

seharusnya bisa memberikan informasi/ berita yang sebenar-benarnya tanpa ada

rekayasa dan keberpihakan terhadap kelompok atau golongan tertentu pada

kenyataannya terdapat beberapa media yang menginformasikan pemberitaan yang

sudah dibuat dengan mementingkan kepentingan kelompok tertentu. Berkaca pada

Kompas TV seharusnya media-media lain terkhusus Metro TV dan TV One

menyajikan berita dengan cara menginformasikan semua hal dalam hal ini

pemberitaan tentang quick count terkait dengan capres dan cawapres baik itu

nomor urut 1 dan nomor urut 2. Bukan memberitakan hanya dari salah satu pihak.

Pihak yang satu ditinggikan dan pihak lain dijatuhkan. Sehingga pada akhirnya

wacana media yang diberikan dapat memberikan pendapat umum yang baik karena

masyarakat dapat menilai sendiri secara keseluruhan mana yang terbaik yang dapat

menjadi capres dan cawapres selanjutnya. Masyarakat juga dapat mengetahui hasil

dari quick count yang sebenar-benarnya tanpa rekayasa demi kepentingan individu,

kelompok, atau golongan tertentu.

Page 28: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

28

Menurut Habermas yang berbicara mengenai teori ruang publik atau public

sphere, isi media ditentukan oleh faktor seperti pemilik media, modal, dan

pendapatan media. Dan media menganggap bahwa ada kecenderungan kebebasan

yang sebebas-bebasnya. Media tidak mengenal batasan apapun, mereka

menganggap bebas memberitakan apapun yang pantas untuk dicetak. Melalui teori

tersebut dapat dilihat dari ketiga media yaitu Metro TV, Kompas TV, dan TV One

media mana yang masih mengenal batasan dan media mana yang menganggap

kebebasan yang dimiliki sebagai suatu hal yang tidak memiliki batasan.

Pemberitaan di Metro TV yang mengusung pasangan capres dan cawapres

nomor urut 2 Jokowi-JK dalam pengemasan pemberitaannya terlihat masih

mementingkan faktor-faktor yaitu pemilik media, modal, dan pendapatan media.

Metro TV yang dimiliki oleh Surya Paloh dan mengusung pasangan Jokowi-JK

tidak mengenal batasan apapun. Metro TV memberitakan pemberitaan mengenai

pasangan Jokowi-JK dan juga hasil perolehan penghitungan quick count dengan

sangat gamblang dan mengedepankan persoalan keuntungan dan kepemilikan dari

media tersebut, sehingga apa yang diberitakan adalah sesuatu yang membuat Metro

TV tetap “untung” tanpa memikirkan opini publik.

Kompas TV yang dimiliki oleh Chairul Tanjung mengemas pemberitaan

mengenai pasangan capres dan cawapres baik nomor urut 1 maupun nomor urut 2

secara keseluruhan. Baik dan buruknya semua ditampilkan. Dalam penghitungan

quick count Kompas TV juga memiliki lembaga survei sendiri yang mengambil

sampel dari 2000 TPS yang diberi nama Litbang Kompas. Kompas TV masih

memiliki batasan dalam pemberitaan. Walaupun mungkin kompas TV juga

memiliki kepentingan dalam modal dan pendapatan di medianya namun Kompas

TV juga tidak melupakan opini publik, sehingga dalam pemberitaannya Kompas

TV cenderung bersikap netral agar masyarakat dapat menilai sendiri mana yang

terbaik menurut cara pandang dari masing-masing orang yang melihat pemberitaan

tersebut.

TV One yang dimiliki oleh Aburizal Bakrie yang mengusung pasangan

capres dan cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta, dalam pengemasan

pemberitaannya terlihat masih mementingkan faktor-faktor yaitu pemilik media,

modal, dan pendapatan media. TV One memberitakan pemberitaan mengenai

Page 29: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

29

pasangan Prabowo-Hatta dan juga hasil perolehan penghitungan quick count

dengan sangat gamblang dan mengedepankan persoalan keuntungan dan

kepemilikan dari media tersebut, sehingga apa yang diberitakan adalah sesuatu

yang membuat TV One tetap “untung” tanpa memikirkan opini publik. TV One

memiliki hasil penghitungan suara quick count yang berbeda dengan TV lainnya

khususnya dengan Metro TV dan Kompas TV.

Dari ketiga media tersebut dapat terlihat bahwa Kompas TV adalah TV

yang masih memilik batasan dalam pemberitaan mengenai pemberitaan quick

count pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 karena dapat mengesampingkan

kepentingan dari media tersebut dan masih menganggap opini publik itu penting.

Berkaca pada Kompas TV sebaiknya media tetap netral karena pada hakekatnya

media seharusnya dapat menjadi acuan bagi masyarakat yang melihatnya.

Berikut ini merupakan tabel tabel perolehan presentase dari masing-masing

televisi media televisi dari lembaga survei yang dipakai sebagai acuan.

Tabel 5.2

Presentase Hasil Quick Count Metro TV, Kompas TV, dan TV One Sesuai Lembaga

Survei Dari Masing-Masing Med

Sumber : Data Sekunder (Data Video) Diolah Tahun 2015

MEDIA LEMBAGA SURVEI

PRESENTASE HASIL QUICK

COUNT

PRABOWO-

HATTA JOKOWI-JK

Metro TV

Lembaga Indikator Indonesia 47,46% 52,54%

Lingkaran Survei Indonesia 46,6% 53,4%

Litbang Kompas 47,8% 52,1%

Cyrus Network 48,1% 51,9%

CSIS 47,9% 52,0%

SMRC 47,2% 52,8%

Kompas TV Litbang Kompas 47,65% 52,35%

TV One

Jaringan Suara Indonesia 50,16% 47,95%

PUSKAPTIS 52,05% 47,95%

Lembaga Survei Nasional 50,56% 49,44%

Indonesia Research Center 51,11% 38,89%

Page 30: BAB V PEMBINGKAIAN BERITA DAN REFLEKSI HASIL …...count dari data yang diolah oleh Litbang Kompas yaitu lembaga suvei yang dipakai oleh Kompas TV. Dihadirkan pula beberapa narasumber

30