BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN...

84
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -1 BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2018 5.1. Gambaran Umum Anggaran Daerah Instrumen kebijakan fiskal yang digunakan oleh Pemerintah Kota Surakarta dalam rangka melakukan pelayanan publik, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakar serta terus melakukan pembangunan di berbagai sektor yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Realisasi APBD setiap tahun menunjukkan sumber-sumber pendapatan daerah dan berapa besar alokasi belanja untuk melaksanakan program/kegiatan, serta pembiayaan yang muncul bila terjadi surplus atau defisit. Pendapatan Daerah Kota Surakarta pada tahun 2014 hingga tahun 2017 terus mengalami peningkatan menjadi sebanyak Rp.1,8 triliun, kemudian pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun menjadi 1,5 Trilliun. Belanja Daerah Kota Surakarta pada tahun 2014 hingga tahun 2017 terus meningkat menjadi sebanyak Rp.1,76 triliun, kemudian pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumnya menurun menjadi sebesar Rp.1,19 Trilliun. Sedangkan trend surplus ditunjukkan terjadi pada tahun 2014 hingga tahun 2018, pada tahun 2018 (Tw-IV) terjadi surplus sebesar Rp.377,98 miliar, secara rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.

Transcript of BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN...

Page 1: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -1

BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

KOTA SURAKARTA TAHUN 2018

5.1. Gambaran Umum Anggaran Daerah

Instrumen kebijakan fiskal yang digunakan oleh Pemerintah Kota

Surakarta dalam rangka melakukan pelayanan publik, diharapkan dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakar

serta terus melakukan pembangunan di berbagai sektor yang tertuang dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Realisasi APBD setiap

tahun menunjukkan sumber-sumber pendapatan daerah dan berapa besar

alokasi belanja untuk melaksanakan program/kegiatan, serta pembiayaan yang

muncul bila terjadi surplus atau defisit.

Pendapatan Daerah Kota Surakarta pada tahun 2014 hingga tahun

2017 terus mengalami peningkatan menjadi sebanyak Rp.1,8 triliun, kemudian

pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun menjadi 1,5

Trilliun. Belanja Daerah Kota Surakarta pada tahun 2014 hingga tahun 2017

terus meningkat menjadi sebanyak Rp.1,76 triliun, kemudian pada tahun 2018

(Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumnya menurun menjadi sebesar Rp.1,19

Trilliun. Sedangkan trend surplus ditunjukkan terjadi pada tahun 2014 hingga

tahun 2018, pada tahun 2018 (Tw-IV) terjadi surplus sebesar Rp.377,98 miliar,

secara rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.

Page 2: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -2

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.1. Perkembangan Komposisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2014-2018 (Tw-IV) (Rupiah)

5.1.1. Pendapatan Daerah

Komposisi pendapatan daerah pada APBD Kota Surakarta dapat

dibagi dalam 3 (tiga) bagian utama yaitu pendapatan asli daerah (PAD),

dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. Pendapatan daerah

Kota Surakarta tahun 2018 (Tw-IV) sebanyak Rp.1,50 triliun didominasi

dana perimbangan sebesar 62,12%, diikuti PAD sebesar 26,67% dan

pendapatan lainnya sebesar 11,21%, secara rinci dapat dilihat pada

Gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.2 Komposisi Anggaran Pendapatan Daerah

0

200.000.000.000

400.000.000.000

600.000.000.000

800.000.000.000

1.000.000.000.000

1.200.000.000.000

1.400.000.000.000

1.600.000.000.000

1.800.000.000.000

2.000.000.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendapatan 1.525.575.850.952 1.568.482.686.616 1.703.003.847.995 1.802.804.058.209 1.576.342.015.909

Belanja Daerah 1.479.827.902.467 1.532.527.097.064 1.680.456.921.161 1.768.345.963.065 1.198.357.202.180

Surplus/Defisit 45.747.948.485 35.955.589.552 22.546.926.834 34.458.095.144 377.984.813.729

Pembiayaan netto 141.761.171.784 186.231.860.052 208.086.083.202 190.704.027.546 225.404.048.721

Pendapatan Asli Daerah;

420.344.040.245 ; 26,67%

Dana Perimbangan;

979.234.278.082 ; 62,12%

Pendapatan Lainnya;

176.763.697.582 ; 11,21%

Page 3: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -3

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2018 (Tw-IV) (%)

Perkembangan komposisi sumber pendapatan daerah Kota Surakarta

pada tahun 2014-2018 (Tw-IV) ditunjukkan bahwa dana perimbangan setiap

tahun mendominasi struktur pendapatan daerah, namun pada tahun 2016 hingga

2018 mengalami penurunan. Sedangkan pendapatan asli daerah pada tahun

2014-2017 mengalami peningkatan, kemudian pada tahun 2018 (Tw-IV) terjadi

penurunan, secara rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.3 Perkembangan Komposisi Anggaran Pendapatan Daerah

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2014-2018 (Tw-IV) (Rupiah)

5.1.2. Belanja Daerah

Belanja daerah Kota Surakarta tahun 2018 mencapai Rp.1,198 triliun

dengan komposisi 8 (tujuh) besar yaitu Belanja Pegawai sebesar (44,83%),

Belanja Barang dan Jasa (32,48%), Belanja Modal (17,40%), Belanja Hibah

(4,66%), Belanja Bantuan Sosial (0,52%), Belanja Bantuan Keuangan (0,07%),

Belanja Tidak Terduga (0,03%), dan Belanja Bunga (0,02%), secara rinci dapat

dilihat pada Gambar berikut.

-

200.000.000.000

400.000.000.000

600.000.000.000

800.000.000.000

1.000.000.000.000

1.200.000.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Pendapatan Asli Daerah 335.660.206.640 372.798.426.790 425.502.779.064 527.544.224.971 420.344.040.245

Dana Perimbangan 797.295.017.689 755.728.419.465 1.125.844.894.693 1.047.044.362.688 979.234.278.082

Pendapatan Lainnya 392.620.626.623 439.955.840.361 151.656.174.238 228.215.470.550 176.763.697.582

Page 4: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -4

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.4 Komposisi Anggaran Belanja Daerah

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2018 (Tw-IV) (%)

Perkembangan struktur belanja daerah Kota Surakarta pada tahun

2014 hingga tahun 2018 (Tw-IV), yaitu belanja pegawai tidak langsung dan

langsung mendominasi setiap tahun, diikuti belanja barang dan jasa dan

belanja modal, secara rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.5 Perkembangan Komposisi Anggaran Belanja Daerah

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2014-2018 (Tw-IV) (Rupiah)

Belanja Pegawai 44,83%

Belanja Barang dan Jasa

32,48%

Belanja Modal17,40%

Belanja Bunga0,02%

Belanja Hibah4,66%

Belanja Bantuan Sosial0,52%

Belanja Bantuan Keuangan

0,07%

Belanja Tidak Terduga0,03%

- 100.000.000.000 200.000.000.000 300.000.000.000 400.000.000.000 500.000.000.000 600.000.000.000 700.000.000.000 800.000.000.000 900.000.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Belanja Pegawai 832.810.555.592 873.277.810.403 898.129.756.125 704.747.880.944 537.178.803.840

Belanja Barang dan Jasa 276.844.848.457 360.313.939.466 422.475.910.668 517.277.575.683 389.199.783.703

Belanja Modal 286.491.756.994 235.829.590.702 307.534.354.570 469.587.240.639 208.506.136.799

Belanja Bunga 707.163.870 543.941.049 441.570.521,00 336.644.278 232.995.893

Belanja Hibah 82.186.330.510 57.298.323.252 47.969.414.000,00 55.468.336.550 55.788.221.900

Belanja Bantuan Sosial 57.000.000 4.310.500.000 3.153.707.303,00 19.934.438.387 6.192.495.000

Belanja Bantuan Keuangan 696.837.653 677.113.524 731.712.896,00 859.901.120 859.901.120

Belanja Tidak Terduga 33.409.391 275.878.668 20.495.078,00 133.945.464 398.863.925

Page 5: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -5

5.1.3. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan netto Kota Surakarta tahun 2018 (Tw-IV) sebesar

Rp.225.404.048.721,17 dengan penerimaan pembiayaan sebesar

Rp.226.297.747.564,17 dan pengeluaran pembiayaan sebesar

Rp.893.698.843,00, secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 5.1 Komposisi Pembiayaan Daerah

Kota Surakarta Tahun 2014-2018 (Tw-IV) (Rupiah) Pembiayaan

Daerah 2014 2015 2016 2017 2018

Pembiayaan netto

141.761.171.784,00 186.231.860.052,00 208.086.083.202,00 190.704.027.546,26 225.404.048.721,17

Penerimaan Pembiayaan

166.446.860.002,00 191.011.406.720,19 225.656.862.034,26 230.726.073.636,26 226.297.747.564,17

Pengeluaran Pembiayaan

24.685.688.218,00 4.779.546.668,00 17.570.778.832,00 40.022.046.090,00 893.698.843,00

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

5.2. Analisis Pendapatan Daerah

5.2.1. Rasio Pajak (Tax Ratio)

Rasio pajak (tax ratio) di tingkat daerah merupakan perbandingan

antara jumlah penerimaan pajak daerah dengan PDRB. Rasio pajak dapat

digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan masyarakat dalam

membayar pajak, mengukur kinerja perpajakan, dan melihat potensi pajak

yang dimiliki. PDRB sangat erat kaitannya dengan potensi pajak daerah

karena dapat menggambarkan kegiatan ekonomi masyarakat. Jika

pertumbuhan ekonomi daerah baik tentunya akan menjadi potensi

penerimaan pajak di wilayah tersebut.

PDRB yang akan digunakan dalam analisis ini adalah PDRB atas

dasar harga berlaku yang merupakan nilai tambah barang dan jasa yang

dihitung dengan menggunakan patokan harga pada setiap tahun. Nilai

PDRB ini pada umumnya digunakan untuk melihat pergeseran struktur

ekonomi yang terjadi di suatu wilayah. Perhitungan rasio pajak di berbagai

wilayah di Indonesia akan memberikan gambaran hubungan antara

penerimaan pajak daerah di wilayah tersebut dengan PDRB-nya, menilai

kondisi suatu daerah, dan membandingkannya dengan daerah lain.

Rasio pajak Kota Surakarta pada tahun 2014 hingga tahun 2018

Tw IV mengalami perkembangan yang fluktuasi, yaitu pada tahun 2014

Page 6: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -6

sebesar 0,64 naik menjadi sebesar 0,70 pada tahun 2017, namun terjadi

penurunan pada tahun 2018 (Tw-IV) menjadi sebesar 0,63. Rata-rata pajak

yang bisa dipungut oleh Pemerintah Kota Surakarta selama tahun 2014

hingga tahun 2018 (Tw-IV) sebesar 0,66% dari PDRB. Secara rinci dapat

dilihat pada gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.6 Perkembangan Rasio Pajak

Kota Surakarta Tahun 2014-2018 (Tw-IV) (%)

5.2.2. Pajak Per Kapita (Tax Per Kapita)

Pajak per kapita memang belum banyak digunakan dalam

menghitung tingkat keberhasilan pajak sebagai sumber pendapatan

daerah. namun pajak per kapita dapat digunakan sebagai alternatif alat

hitung efektifitas pemungutan pajak daerah. Pajak per kapita merupakan

perbandingan antara jumlah penerimaan pajak yang dihasilkan suatu

daerah dengan jumlah penduduknya. Pajak per kapita menunjukkan

kontribusi setiap penduduk pada pajak daerah.

Pajak per kapita Kota Surakarta pada tahun 2014 hingga tahun

2018 (Tw-IV) cenderung mengalami peningkatan, yaitu dari tahun 2014

sebesar Rp.405.332,- dan tahun 2018 (Tw-IV) menjadi sebesar

Rp.536.826,-. Rata-rata rasio pajak per kapita Kota Surakarta tahun 2014

hingga tahun 2018 (Tw-IV) adalah Rp.489.241,-, berarti secara rata-rata

setiap penduduk yang ada di Kota Surakarta memberikan kontribusi lebih

0,64

0,67 0,67

0,70

0,63

2014 2015 2016 2017 2018

Page 7: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -7

dari Rp.480.000,- per tahun untuk pendapatan daerah melalui pajak

daerah, secara rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.7 Perkembangan Pajak Per Kapita

Kota Surakarta Tahun 2014-2018 (Tw-IV) (Rupiah)

5.2.3. Ruang Fiskal (Fiscal Space)

Ruang fiskal (fiscal space) merupakan suatu konsep untuk

mengukur fleksibilitas yang dimiliki pemerintah daerah dalam

mengalokasikan APBD untuk membiayai kegiatan yang menjadi prioritas

daerah. Semakin besar ruang fiskal yang dimiliki suatu daerah maka akan

semakin besar pula fleksibilitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk

mengalokasikan belanjanya pada kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas

daerah seperti pembangunan infrastruktur daerah.

Perhitungan ruang fiskal daerah yaitu total pendapatan daerah

dikurangi dengan pendapatan hibah, pendapatan yang sudah ditentukan

penggunaannya (earmarked), dan belanja yang sifatnya mengikat yaitu

belanja pegawai dan belanja bunga, kemudian dibagi dengan total

pendapatannya.

Ruang fiskal daerah saat ini masih sangat terbatas karena

sebagian besar anggaran digunakan untuk belanja rutin (belanja pegawai).

Idealnya porsi belanja rutin lebih kecil dari belanja modal. Memperbesar

ruang fiskal daerah untuk belanja modal sangat penting karena dapat

menjadi stimulus perekonomian daerah. Pemerintah Daerah diharapkan

405.332

455.044

490.155

558.845 536.826

2014 2015 2016 2017 2018

Page 8: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -8

dapat membuat kebijakan yang mampu menciptakan iklim perekonomian

yang kondusif. Selain itu, efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran di

daerah juga dapat mendukung terciptanya ruang fiskal.

Ruang fiskal Kota Surakarta dari tahun 2014 hingga tahun 2018

terus meningkat, namun Pemerintah Kota Surakarta perlu terus

meningkatkan upaya dalam memperbesar ruang fiskal daerah untuk

Belanja Modal dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pendapatan Daerah Kota Surakarta masih sangat tergantung pada Dana

Transfer dan Belanja Pegawai (Tidak Langsung) sangat besar, secara rinci

dapat dilihat pada Gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.8. Perkembangan Ruang Fiskal Pendapatan Daerah

Kota Surakarta Tahun 2014-2018 (Tw-IV) (%)

5.2.4. Tingkat Ketergantungan Daerah

Rasio ketergantungan daerah menggambarkan tingkat

ketergantungan suatu daerah terhadap bantuan pihak eksternal, baik itu

Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah lain. Rasio ini ditunjukkan oleh

perbandingan pendapatan asli daerah (PAD) terhadap total pendapatan

(derajat otonomi fiskal) dan rasio dana transfer terhadap total pendapatan

(rasio ketergantungan fiskal).

Derajat otonomi fiskal memiliki makna yang berkebalikan dengan

rasio ketergantungan fiskal. Semakin besar angka derajat otonomi fiskal

maka ketergantungan daerah semakin kecil. Sebaliknya, semakin besar

-28,46 -29,74 -26,12

-7,39 -5,82

50,46 53,51 51,11

36,65 32,49

78,00 76,23 75,01 70,74 73,33

-40,00

-20,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

2014 2015 2016 2017 2018

Ruang Fiskal Belanja Pegawai Tidak Langsung Dana Transfer

Page 9: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -9

angka rasio ketergantungan fiskal, maka semakin besar tingkat

ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak eksternal. Dengan

demikian, daerah yang memiliki tingkat ketergantungan yang rendah

adalah daerah yang memiliki derajat otonomi fiskal yang tinggi sekaligus

rasio ketergantungan fiskal yang rendah.

Potret derajat otonomi fiskal dan rasio ketergantungan fiskal Kota

Surakarta pada tahun 2014 hingga tahun 2018 (Tw-IV), yaitu setiap tahun

derajat otonomi fiskal jauh cenderung terus meningkat, namun masih lebih

rendah dibandingkan rasio ketergantungan fiskal. Hal ini mengindikasikan

Kota Surakarta memiliki ketergantungan daerah yang tinggi, disebabkan

oleh rendahnya sumber-sumber PAD, secara rinci dapat dilihat pada

Gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.9. Perkembangan Tingkat Ketergantungan Daerah

Kota Surakarta Tahun 2014-2018 (Tw-IV) (%)

5.3. Analisis Belanja Daerah

5.2.1. Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Daerah

Tujuan penghitungan rasio belanja pegawai terhadap total belanja

daerah adalah untuk mengetahui proporsi belanja pegawai terhadap total

belanja daerah. Data Belanja pegawai di sini adalah penjumlahan dari

belanja pegawai langsung dan belanja pegawai tidak langsung. Rasio ini

menggambarkan bahwa semakin tinggi angka rasionya maka semakin

besar proporsi APBD yang dialokasikan untuk belanja pegawai. Begitu

2014 2015 2016 2017 2018

22,00 23,77 24,9929,26 26,67

78,00 76,23 75,0170,74 73,33

Derajat Otonomi Fiskal Rasio Ketergantungan Fiskal

Page 10: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -10

pula sebaliknya, semakin kecil angka rasio Belanja Pegawai maka semakin

kecil proporsi APBD yang dialokasikan untuk Belanja Pegawai APBD.

Perkembangan rasio Belanja Pegawai terhadap total Belanja

Daerah Kota Surakarta dari tahun 2014 hingga tahun 2018 (Tw-IV) terjadi

fluktuasi, yaitu pada tahun 2014 hingga tahun 2017 terjadi penurunan dari

sebesar 52,02% menjadi sebesar 37,37%, namun pada tahun 2018 (Tw-

IV) meningkat menjadi sebesar 42,74%. Secara rata-rata, rasio Belanja

Pegawai terhadap total Belanja Daerah Kota Surakarta dari tahun 2014

hingga 2018 Tw-IV adalah 47,74%. Kinerja penurunan belanja pegawai

terhadap total belanja daerah Kota Surakarta dengan rata-rata sebesar

2,32% per tahun, secara rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.10. Perkembangan Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Daerah

Kota Surakarta Tahun 2014-2018 (Tw-IV) (%)

5.2.2. Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Daerah

Rasio belanja modal terhadap total belanja daerah mencerminkan

porsi belanja daerah yang dibelanjakan untuk membiayai belanja modal.

Belanja modal ditambah belanja barang dan jasa merupakan belanja

pemerintah daerah yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi suatu daerah, disamping pengaruh dari sektor

swasta, rumah tangga, dan luar negeri. Realisasi belanja modal akan

memiliki multiplier effect dalam menggerakan roda perekonomian daerah.

52,0254,76

51,80

37,37

42,74

2014 2015 2016 2017 2018

Page 11: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -11

Oleh karena itu, semakin tinggi angka rasionya, diharapkan akan semakin

baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, semakin

rendah angkanya semakin berkurang pengaruhnya terhadap pertumbuhan

ekonomi.

Rasio belanja modal terhadap total belanja daerah Kota Surakarta

pada tahun 2014 hingga tahun 2018 (Tw-IV) cenderung mengalami

peningkatan, yaitu pada tahun 2014 sebesar 38,07% dan pada tahun 2018

(Tw-IV) menjadi sebesar 49,88%. Kondisi ini menunjukkan peningkatan

terhadap perbaikan kualitas struktur belanja daerah, sehingga komitmen

Pemerintah Kota Surakarta untuk mendorong pertumbuhan ekonominya

semakin baik, secara rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.11. Perkembangan Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Daerah

Kota Surakarta Tahun 2014-2018 (Tw-IV) (%)

5.2.3. Rasio Belanja Modal Per Kapita

Rasio belanja modal per kapita menunjukkan seberapa besar

belanja yang dialokasikan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur

daerah per penduduk. Rasio belanja modal per kapita memiliki hubungan

yang erat dengan pertumbuhan ekonomi karena belanja modal merupakan

salah satu jenis belanja pemerintah yang menjadi pendorong pertumbuhan

ekonomi. Rasio ini bermanfaat untuk menunjukkan perhatian pemerintah

dalam meningkatkan perekonomian penduduknya dari pembangunan

infrastruktur yang dikeluarkan.

38,07 38,90

43,44

55,81

49,88

2014 2015 2016 2017 2018

Page 12: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -12

Rasio belanja modal per kapita Kota Surakarta pada tahun 2014

hingga tahun 2017 terus mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2014

sebesar Rp.1.104.414,83 dan pada tahun 2017 menjadi sebesar

Rp.1.912.150,73. Pada tahun 2018 (Tw-IV) terjadi penurunan

dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp.1.153.626,71. Hal ini

menandakan anggaran belanja modal dalam perbaikan kondisi

perekonomian masyarakat di Kota Surakarta terjadi penurunan, secara

rinci dapat dilihat pada Gambar berikut.

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.12 Perkembangan Rasio Belanja Modal Per Kapita

Kota Surakarta Tahun 2014-2018 (Tw-IV) (Rupiah)

5.2.4. Rasio Belanja Bantuan Sosial Terhadap Total Belanja Daerah

Belanja bantuan sosial merupakan salah satu pos dalam belanja

tidak langsung. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan yang sifatnya

tidak secara terus menerus dan selektif dalam bentuk uang/barang kepada

masyarakat atau organisasi profesi yang bertujuan untuk kepentingan

umum. Dalam bantuan sosial termasuk antara lain bantuan partai politik

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Seringkali pemberitaan di

media massa melaporkan bahwa pada masa-masa tertentu seperti

menjelang pemilihan umum ataupun pemilihan kepala daerah, belanja ini

menjadi isu yang panas dan banyak diperbincangkan di kalangan

masyarakat.

1.104.414,83 1.163.829,11

1.419.781,09

1.912.150,73

1.153.626,71

2014 2015 2016 2017 2018

Page 13: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -13

Dari sisi pemerintah daerah, bantuan sosial ini berpotensi

menimbulkan tumpang tindih kegiatan dengan kegiatan yang dilakukan

oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), di mana keduanya

menggunakan dana dari APBD. Sebagai contoh, bantuan sosial kepada

masyarakat di lingkungan kumuh, pondok pesantren, bantuan untuk bidang

sanitasi, penyediaan akses air bersih, dan sebagainya yang juga

dilaksanakan oleh SKPD. Oleh karena itu, perlu adanya pemantauan

terhadap jumlah anggaran yang dialokasikan untuk belanja bantuan sosial.

Agar pengelolaan belanja bantuan sosial dilaksanakan secara transparan

dan akuntabel, saat ini Pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

Rasio Belanja Bantuan Sosial terhadap total belanja daerah

mencerminkan porsi belanja daerah yang dibelanjakan untuk belanja

bantuan sosial. Semakin tinggi angka rasionya maka semakin besar

proporsi APBD yang dialokasikan untuk belanja bantuan sosial dan begitu

sebaliknya semakin kecil angka rasio belanja bantuan sosial maka

semakin kecil pula proporsi APBD yang dialokasikan untuk belanja

bantuan sosial. Proporsi APBD Kota Surakarta untuk Belanja Bantuan

Sosial pada tahun 2014 hingga tahun 2018 (Tw-IV) terjadi fluktuasi dan

cenderung meningkat. Pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun 2017

sebesar 1,13% menurun menjadi sebesar 0,52%, secara rinci dapat dilihat

pada Gambar berikut.

Page 14: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -14

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.13. Perkembangan Rasio Belanja Bantuan Sosial Terhadap

Total Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun 2014-2018 (Tw-IV) (%)

5.2.5. Realisasi Belanja Daerah Menurut Fungsi, Urusan dan Penyelenggara

Layanan

Perkembangan komposisi realisasi belanja daerah Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2018 (Tw-IV) menurut urusan dapat dilihat pada Gambar

5.15, menunjukkan bahwa 6 urusan dari 37 urusan mendominasi pada

realisasi belanja daerah Kota Surakarta TA 2018 (Tw-IV), yaitu Pendidikan

(28,22%), Kesehatan (16,26%), Administrasi Pemerintahan (11,28%),

Keuangan (8,11%), Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (8,05%), dan

Lingkungan Hidup (4,35%).

0,004

0,28

0,19

1,13

0,52

2014 2015 2016 2017 2018

Page 15: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program -15

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Gambar 5.14. Komposisi Realisasi Belanja Daerah Menurut Urusan

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2018 (Tw-IV) (%)

Untuk memberikan gambaran secara rinci realisasi belanja daerah

menurut fungsi dan urusan Kota Surakarta tahun anggaran 2014-2016

dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 16: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-16

Tabel 5.2 Realisasi Belanja Daerah Menurut Fungsi dan Urusan

Kota Surakarta Tahun 2016-2018 (TW-IV) NO. SEKTOR 2014 2015 2016 2017 2018

Rupiah (%) Rupiah (%) Rupiah (%) Rupiah (%) Rupiah (%)

A. URUSAN WAJIB

I. PELAYANAN DASAR

1 Pendidikan 71.737.567.525,00 14,02 74.320.964.210,00 14,88 88.945.288.000,00 12,96 522.716.015.977,00 29,56 337.873.951.669,00 28,19

2 Kesehatan 78.322.223.516,00 15,31 79.838.882.606,00 15,98 137.580.759.000,00 20,05 209.317.979.852,00 11,84 196.272.035.843,00 16,38

3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

63.363.200.545,00 12,39 93.789.904.107,00 18,78 138.230.851.000,00 20,14 226.647.155.889,00 12,82 96.275.378.056,00 8,03

4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

15.181.012.520,00 2,97 11.241.451.329,00 2,25 16.378.184.000,00 2,39 51.062.495.233,00 2,89 13.310.778.512,00 1,11

5 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

- - - 50.296.425.415,00 2,84 43.061.137.450,00 3,59

6 Sosial 7.545.751.090,00 1,47514 2.676.279.933,00 0,54 4.414.695.000,00 0,64 13.348.362.375,00 0,75 11.871.141.608,00 0,99

II. BUKAN PELAYANAN DASAR

7 Tenaga Kerja 8.281.155.960,00 1,62 2.822.241.162,00 0,57 4.460.455.000,00 0,65 6.987.176.044,00 0,40 5.258.249.804,00 0,44

8 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

7.369.071.687,00 1,44 7.481.720.332,00 1,50 5.048.260.000,00 0,74 5.196.432.126,00 0,29 3.579.998.883,00 0,30

9 Pangan 10.218.371.417,00 2,00 9.941.318.510,00 1,99 10.583.155.000,00 1,54 138.424.275,00 0,01 737.975.950,00 0,06

10 Pertanahan 2.360.127.000,00 0,46 1.556.247.496,00 0,31 1.661.925.000,00 0,24 1.280.269.670,00 0,07 374.059.577,00 0,03

11 Lingkungan Hidup 61.396.578.061,00 12,00 94.127.235.329,00 18,85 102.086.928.000,00 14,87 71.503.908.013,00 4,04 52.055.544.689,00 4,34

12 Administrasi Kependudukan dan Capil

4.940.039.744,00 0,97 4.637.612.160,00 0,93 5.451.630.000,00 0,79 12.421.866.275,00 0,70 9.143.716.200,00 0,76

13 Pemberdayaan Masyarakat Desa 19.618.773.524,00 3,84 4.746.395.391,00 0,95 9.087.315.800,00 1,32 10.184.836.291,00 0,58 8.327.535.473,00 0,69

14 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

7.369.071.687,00 1,44 7.481.720.332,00 1,50 5.048.260.000,00 0,74 9.688.026.374,00 0,55 7.019.371.345,00 0,59

15 Perhubungan 42.579.391.090,00 8,32 33.119.682.010,00 6,63 56.930.199.800,00 8,29 50.574.437.740,00 2,86 28.310.554.719,00 2,36

16 Komunikasi dan Informatika 5.924.565.573,00 1,16 7.207.989.916,00 1,44 8.542.553.200,00 1,24 13.642.894.569,00 0,77 11.401.546.010,00 0,95

17 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

3.412.955.784,00 0,67 3.679.397.800,00 0,74 4.280.076.000,00 0,62 8.830.070.698,00 0,50 6.182.077.488,00 0,52

Page 17: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-17

NO. SEKTOR 2014 2015 2016 2017 2018

Rupiah (%) Rupiah (%) Rupiah (%) Rupiah (%) Rupiah (%)

18 Penanaman Modal 2.009.324.662,00 0,39 1.724.567.241,00 0,35 2.280.728.000,00 0,33 7.593.954.029,00 0,43 6.919.707.658,00 0,58

19 Kepemudaan dan Olah Raga 5.695.055.374,00 1,11 5.329.028.450,00 1,07 5.441.193.000,00 0,79 16.954.698.164,00 0,96 12.802.919.649,00 1,07

20 Statistik 221.222.400,00 0,04 200.306.700,00 0,04 269.000.000,00 0,04 216.388.300,00 0,01 168.431.200,00 0,01

21 Persandian - - - 332.480.480,00 0,02 34.290.898,00 0,00

22 Kebudayaan 6.001.000.148,00 1,17 8.768.818.595,00 1,76 12.097.508.000,00 1,76 31.225.036.391,00 1,77 20.578.090.292,00 1,72

23 Perpustakaan 6.919.382.846,00 1,35 3.298.482.405,00 0,66 11.553.211.000,00 1,68 17.716.370.473,00 1,00 8.853.627.660,00 0,74

24 Kearsipan 366.688.750,00 0,07 700.740.416,00 0,14 910.769.000,00 0,13 1.076.230.700,00 0,06 339.409.500,00 0,03

B. URUSAN PILIHAN

25 Kelautan dan Perikanan 2.451.632.950,00 0,48 102.476.800,00 0,02 651.456.000,00 0,09 570.042.400,00 0,03 614.448.850,00 0,05

26 Pariwisata 8.444.318.393,00 1,65 5.538.875.727,00 1,11 6.751.724.000,00 0,98 14.260.469.732,00 0,81 11.362.113.770,00 0,95

27 Pertanian 8.152.959.771,00 1,59 2.427.693.321,00 0,49 5.145.787.000,00 0,75 18.991.164.338,00 1,07 10.201.547.443,00 0,85

28 Perdagangan 45.250.746.303,00 8,85 15.558.227.509 3,11 20.226.164.000 2,95 27.164.644.078,00 1,54 21.575.332.754,00 1,80

29 Perindustrian 1.394.432.118,00 0,27 1.291.770.490 0,26 1.726.785.000 0,25 3.073.950.533,00 0,17 6.201.700.878,00 0,52

30 Transmigrasi 212.615.000,00 0,04 192.432.000,00 0,04 113.788.000,00 0,02 196.505.600,00 0,01 60.411.398,00 0,01

C. URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG

31 Administrasi Pemerintahan - - - 185.371.566.850,00 10,48 134.896.032.263,00 11,26

32 Pengawasan - - - 12.800.735.003,00 0,72 7.020.743.029,00 0,59

33 Perencanaan 14.788.344.155,63 2,89 15.661.814.952,00 3,14 20.422.479.000,00 2,98 24.813.352.273,00 1,40 16.567.011.979,00 1,38

34 Keuangan - - - 125.760.961.278,00 7,11 97.072.141.638,00 8,10

35 Kepegawaian - - - 12.204.055.111,00 0,69 11.346.872.799,00 0,95

36 Pendidikan dan Pelatihan - - - 2.836.648.116,00 0,16 - -

37 Penelitian dan Pengembangan - - - 1.349.932.400,00 0,08 687.315.245,00 0,06

Jumlah 511.527.579.594 100,00 499.464.277.229 100,00 686.321.126.800 100,00 1.768.345.963.065 100,00 1.198.357.202.179 100,00

Sumber: BPPKAD Kota Surakarta Tahun 2018, diolah

Page 18: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-18

5.4. Realisasi Belanja Program Penanggulangan Kemiskinan Terhadap Total

Belanja Daerah

Dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan Kota

Surakarta pada tahun 2018 berdasarkan Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Daerah (SPKD) Kota Surakarta Tahun 2016-2021 dapat dikelompokkan menjadi

3 klaster, yaitu (1) Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis

Keluarga/Klaster I; (2) Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan

Berbasis Pemberdayaan Masyarakat/Klaster II; dan (3) Kelompok Program

Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi

Mikro/Klaster III.

Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga/Klaster I

meliputi 3 Bidang yang dilaksanakan oleh 4 perangkat daerah, yaitu (1) Bidang

Pendidikan oleh Dinas Pendidikan; (2) Bidang Kesehatan oleh Dinas Kesehatan;

dan (3) Bidang Sosial oleh Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat.

Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis

Pemberdayaan Masyarakat/Klaster II meliputi 3 Bidang yang dilaksanakan oleh

3 perangkat daerah, yaitu (1) Bidang Prasarana Dasar oleh Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang; (2) Bidang Permukiman oleh DInas Perumahan,

Kawasan Permukiman dan Pertanahan; dan (3) Bidang Pengendalian Penduduk

oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro/Klaster III meliputi 3 Bidang yang

dilaksanakan oleh 5 perangkat daerah, yaitu (1) Bidang Ketenagakerjaan oleh

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian; (2) Bidang Kewirausahaan oleh Dinas

Koperasi dan UKM, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Dinas Perdagangan,

dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan

Masyarakat; (3) Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan oleh DInas Pertanian,

Ketahanan Pangan dan Perikanan.

5.4.1. Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis

Keluarga/Klaster I

A. Bidang Pendidikan

Page 19: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-19

Bidang Pendidikan dilaksanakan oleh Dinas pendidikan, terdiri

dari 2 program, yaitu program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun

dan program pendidikan non formal.

1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

Target anggaran program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun

sebesar Rp.29.056.727.600,00 dengan realisasi sebesar

Rp.1.428.469.750,00 (4,92%). Kinerja anggaran program tersebut

disebabkan kegiatan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota

Surakarta/BPMKS belum dapat dilaporkan seluruhnya oleh Dinas

Pendidikan.

Kinerja indikator program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun,

terdapat 1 indikator dengan status perlu upaya keras (50%,

Angka Putus Sekolah/APS SD/MI) dan 1 indikator dengan status

akan tercapai (97,72%, Rata-Rata Lama Sekolah).

Gambar 5.15

Kinerja Indikator Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Tahun 2018

Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, terdiri dari

kegiatan penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/SMP dan kegiatan Bantuan Pendidikan Masyarakat

Kota Surakarta/BPMKS. Kinerja anggaran kegiatan penyediaan

0,0

3

10

0,0

0

98

,91

11

0,3

7

10

,38

0,0

2

10

0,0

0

98

,69

10

5,0

0

10

,60

50,00

100,00 100,22105,11

97,92

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Angka PutusSekolah (APS)

SD/MI

AngkaKelulusan (AL)

SD/MI

AngkaPartisipasi

Murni (APM)SD/MI/Paket

A

AngkaPartisipasi

Kasar (APK)SD/MI/Paket

A

Rata-Ratalama sekolah

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 20: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-20

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/SMP sebesar

44,10%. Sedangkan kegiatan Bantuan Pendidikan Masyarakat

Kota Surakarta/BPMKS oleh Dinas Pendidikan belum dapat

dilaporkan.

Kinerja indikator kegiatan penyediaan Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) jenjang SD/SMP sudah mencapai 100%, yaitu

jumlah murid SD penerima BOS sebesar 32.338 siswa.

Sedangkan indikator kegiatan Bantuan Pendidikan Masyarakat

Kota Surakarta/BPMKS, yaitu jumlah murid penerima BPMKS

baik jenjang SD, SMP, SLB, SMA/SMK/MA sudah mencapai

100%. Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran

program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun pada Tabel

berikut.

2) Program Pendidikan Non Formal

Target anggaran program Pendidikan non formal sebesar

Rp.15.962.620.534,00 dengan realisasi sebesar Rp.

27.321.942.592,00 (171,16%).

Kinerja indikator program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun,

terdapat 2 indikator dengan status akan tercapai, yaitu Angka

Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B (82,27%) dan Angka

Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B (83,82%).

Page 21: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-21

Gambar 5.16

Kinerja Indikator Program Pendidikan Non Formal Tahun 2018

Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, terdiri dari

kegiatan pengelolaan dana BOS pada SD Negeri dengan kinerja

anggaran sebesar 171,47% dan kegiatan Pemberian bantuan

operasional pendidikan non formal dengan kinerja anggaran

sebesar 92,91%..

Kinerja indikator kegiatan penyediaan Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) jenjang SD/SMP yang belum dapat dilaporkan,

yaitu jumlah murid penerima BOS baik siswa SD maupun siswa

SMP. Sedangkan indikator kegiatan Pemberian bantuan

operasional pendidikan non formal dengan status tercapai 100%,

yaitu jumlah lembaga kesetaraan yang melaksanakan UNPK, dan

jumlah warga belajar kejar paker C/B/A.

3) Rumusan Permasalahan Bidang Pendidikan

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Belum optimalnya capaian Angka Partisipasi Murni karena banyak anak yang bersekolah lebih awal dari usia sekolah

yang dianjurkan.

Masih adanya ruang kelas SD/MI dan SMP/MTs dalam

keadaan rusak.

98

,91

81

,25 11

0,3

7

89

,39

96

,69

93

,1 10

5

10

6,6

5

102,30

87,27

105,11

83,82

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

0

20

40

60

80

100

120

Angka PartisipasiMurni (APM)

SD/MI/Paket A

Angka PartisipasiMurni (APM)

SMP/MTs/Paket B

Angka PartisipasiKasar (APK)

SD/MI/Paket A

Angka PartisipasiKasar (APK)

SMP/MTs/Paket B

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 22: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-22

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Adanya anak putus sekolah dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan Keluarga dan masyarakat yang kurang mendukung, dan anak tidak mau sekolah lagi, anak malu

karena pernah dihukum guru, dikarenakan sakit, lebih berminat di kejar paket C (usia SMP) dan alasan bekerj.

Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran Klaster I

Dinas Pendidikan pada Tabel berikut.

Page 23: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-23

Tabel 5.3 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster I

Dinas Pendidikan Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/

Kegiatan Satuan

Realisasi Target Kinerja (%) Keterangan

Perangkat Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

% 0,03 1.428.469.750 0,02 29.056.727.600 50,00 4,92 Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta/BPMKS belum dapat dilaporkan

dindik

Angka Kelulusan (AL) SD/MI

% 100,00 100,00 100,00 dindik

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

% 98,91 98,69 100,22 dindik

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A

% 110,37 105,00 105,11 dindik

Rata-Rata lama sekolah

Th 10,38 10,60 97,92 dindik

Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang SD/SMP

Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/SMP

kegiatan 1 1.428.469.750 1 3.238.925.600 100,00 44,10 dindik

Jumlah Murid Penerima BOS

siswa SD 32.338 32.338 100,00

siswa SMP 63.293 32.506 194,71

Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta/BPMKS

Jumlah Murid Penerima BPMKS

siswa SD 11.902 * 11.902 25.817.802.000 100,00 - dindik

siswa SMP 5.297 5.297 100,00

siswa SLB 142 142 100,00

siswa SMA/SMK/MA

4.177 4.177 100,00

Page 24: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-24

Program/ Kegiatan Indikator Program/

Kegiatan Satuan

Realisasi Target Kinerja (%) Keterangan

Perangkat Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Pendidikan Non Formal

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

% 98,91 27.321.942.592 96,69 15.962.620.534 102,30 171,16 dindik

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

% 81,25 93,1 87,27 dindik

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A

% 110,37 105 105,11 dindik

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B

% 89,39 106,65 83,82 dindik

Pengelolaan dana BOS pada SD Negeri

Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD - Dana pusat

kegiatan 1 27.263.410.492 1 15.899.620.437 100,00 171,47 dindik

Jumlah Murid Penerima BOS

siswa SD * 60.105 0,00

siswa SMP * 30.510 0,00

Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal

Jumlah lembaga kesetaraan yang melaksanakan UNPK

Keg 1 58.532.100 1 63.000.000 100,00 92,91 kegiatan bulan April-Mei 2018

dindik

Jumlah Warga Belajar

siswa kejar paket C

297 297 100,00

siswa kejar paket B

118 118 100,00

siswa kejar paket A

56 56 100,00

Page 25: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-25

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 26: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-26

B. Bidang Kesehatan

Bidang Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan

terdiri dari 4 program, yaitu program perbaikan gizi masyarakat; program

pelayanan kesehatan penduduk miskin, program pencegahan dan

penanggulangan penyakit menular, dan program peningkatan kesehatan

ibu melahirkan dan anak.

1) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Target anggaran program perbaikan gizi masyarakat sebesar

Rp.841.637 ribu dengan realisasi sebesar Rp.771.219 ribu

(91,63%).

Kinerja indikator program perbaikan gizi masyarakat, yaitu

prevalensi anemia pada ibu hamil, prevalensi ibu hamil kurang

energi kronis/KEK dan Balita Gizi Kurang dengan status

tercapai/melampaui (lebih dari 100%).

Gambar 5.17

Kinerja Indikator Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2018

Program perbaikan gizi masyarakat, terdiri dari kegiatan pemberian

tambahan makanan dan vitamin dan kegiatan penanggulangan

kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat

kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi

5,0

8

1,4

0

1,1

2

30

,00

2,6

6

1,4

1

183,07

147,37

120,57

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

180,00

200,00

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

Prevalensi anemia padaibu hamil

Prevalensi bumil KEK Balita Gizi Kurang

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 27: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-27

mikro lainnya. Kinerja anggaran kegiatan pemberian tambahan

makanan dan vitamin ditunjukkan per komponen, meliputi bintek

program gizi, orientasi pemantauan pertumbuhan, bintek dalam

event hari gizi, peningkatan kapasitas nakes dalam food service

dan HACCP, pemberian tambah darah bagi remaja putri, pemberian

tambahan makanan dan vitamin (PMT) dan perawatan gizi pada

anak dan balita dengan gangguan tumbuh kembang. Pada Tabel

dibawah terlihat rata-rata komponen dengan kinerja anggaran 100%

atau lebih, namun komponen pemberian tambahan makanan dan

vitamin (PMT) dan perawatan gizi pada anak dan balita dengan

gangguan tumbuh kembang sebesar 89,58%. Meskipun demikian

kinerja indikator komponen tersebut mencapai 100% (890 anak dan

balita dengan gangguan tumbuh mendapatkan tambahan makanan

dan vitamin dan perawatan gizi.

2) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Target anggaran program pelayanan kesehatan penduduk miksin

sebesar Rp.56.803.484 ribu dengan realisasi sebesar

Rp.35.748.739 ribu (62,93%). Kinerja indikator program cakupan

penduduk miskin non kuota masih sebesar 21,69%, namun

dibandingkan target sebesar 4,85% dengan status

tercapai/melampaui (lebih dari 100%).

Gambar 5.18

Kinerja Indikator Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Tahun 2018

21

,69

4,8

5

447,22

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

350,00

400,00

450,00

500,00

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

Cakupan penduduk miskin non kuota

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 28: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-28

Program ini meliputi kegiatan pemeliharaan dan pemulihan

kesehatan atau komponen pembayaran klaim bagi pasien miskin

yang masuk di pelayanan rumah sakit; belanja premi asuransi

(premi asuransi BPJS untuk masyarakat miskin, asuransi

kecelakaan dan kematihan non PNS, dan Premi asuransi

kesehatan tenaga non PNS) dengan target sasaran sebanyak

130.000 orang. Berdasarkan kinerja anggaran yang masih 62,93%,

realisasi kinerja indikator kegiatan sebanyak 126.468 orang

(97,28% dari total target).

3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

dan Tidak Menular

Target anggaran program pencegahan dan penanggulangan

penyakit menular sebesar Rp.945.937 ribu dengan realisasi

sebesar Rp.723.363 ribu (76,47%). Dengan kinerja anggaran yang

masih sebesar 76,47%, dirasa program ini belum optimal dalam

pencapaian kinerja indikator program/tidak mencapai target yang

sudah ditetapkan, yaitu proporsi kasus Tuberkulosis yang berhasil

diobati dalam program DOTS (success rate); persentase penurunan

kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

tertentu; persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat

imunisasi dasar lengkap; proporsi kasus hipertensi di fasilitas

pelayanan kesehatan; dan Proporsi kasus diabetes melitus di

fasilitas pelayanan kesehatan.

Page 29: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-29

Gambar 5.19

Kinerja Indikator Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Tahun 2018

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular terdiri

dari kegiatan penyemprotan/fogging sarang nyamuk; pencegahan

penularan penyakit endemik/epidemic; peningkatan imunisasi; dan

peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan wabah.

Kegiatan penyemprotan/fogging sarang nyamuk yang direncanakan

pada 20 lokasi (komponen foging fokus) belum dilaksanakan karena

tidak ada laporan/kasus. Meskipun demikian komponen kegiatan

lainnya, seperti pengendalian program penyakit menular tidak

langsung (P2 B2), evaluasi kelurahan bebas DBD dan pengadaan

larvasida dan insektisida tetap dilakukan dalam rangka P2B2.

Kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/epidemic

terdapat kinerja indikator kegiatan yang masih perlu dioptimalkan

pencapaiannya, yaitu komponen TB MDR yang ditangani masih

sebesar 40% (2 dari 5 TB MDR); desiminasi Informasi Program

Pencegahan penyakit endemik /epidemic (10%); pengembangan

kompetensi petugas (25%); deteksi dini IMS dan HIV/AIDS; LKB

IMS dan HIV/AID.

0,0

0

10

0,0

0

74

,00

88

,00

1,7

0

20

,00

0,0

0

5,0

0

20

,00

68

,60

10

0,0

0

0,0

0

31

,90

29

,80

1,2

0

1,0

0

1,0

0

10

0,0

0

80

,00

95

,81

5,0

0

39

,50

10

0,0

0

30

,00

30

,00

98

,20

10

0,0

0

2,0

0

20

,00

20

,00

17

,00

5,6

0

200,00

100,00107,5091,85

166,00149,37

183,33

66,67 69,86

100,00

200,00

40,5051,00

192,94182,14

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Angka KematianDBD

Cakupanpenemuan dan

penangananpenderita

penyakit DBD

Penemuan PasienBaru TB BTA

Positif

Proporsi kasusTuberkulosis yang

berhasil diobatidalam programDOTS (success

rate)

Angka penemuankasus baru kusta

Angka penemuankasus diare balita

Persentase DiareKLB dapat

ditangani < 24 jam

Angka penemuankasus Pneumonia

Balita

Persentasepenurunan kasus

penyakit yangdapat dicegah

dengan imunisasi(PD3I) tertentu

Persentase anakusia 0 sampai 11

bulan yangmendapat

imunisasi dasarlengkap

CakupanDesa/KelurahanMengalami KLByang Dilakukan

PenyelidikanEpidemiologi < 24

jam"

Acute FlaccidParalysis (AFP)

Rate per 100.000penduduk

Proporsi kasushipertensi di

fasilitas pelayanankesehatan

Proporsi kasusDiabetis melitus diFasilitas Pelayanan

Kesehatan

Prevalensi beratbadan lebih dan

obesitas padapenduduk usia

18+ tahun

Prevalensimerokok padausia 18 tahun

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 30: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-30

4) Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan Dan Anak

Target anggaran program peningkatan kesehatan ibu melahirkan

dan anak sebesar Rp.233.400 ribu dengan realisasi sebesar

Rp.218.000 ribu (93,40%). Kinerja anggaran program yang sudah

mencapai 93,40% ini disertai dengan pencapaian kinerja indikator

program dengan rata-rata sebesar 100% atau lebih, yaitu cakupan

pelayanan antenatal pada ibu hamil (100%), cakupan kunjungan Ibu

hamil K4 (106,38%), cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

(100,81%), cakupan pelayanan persalinan di puskesmas dan

jaringannya (100%), cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (106,38%),

persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (114,29%),

dan cakupan pelayanan nifas (106,38%).

Gambar 5.20

Kinerja Indikator Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan Dan Anak Tahun 2018

Program peningkatan kesehatan ibu melahirkan dan anak meliputi

kegiatan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang

mampu dengan komponen AMP, kunjungan DSOG ke Puskesmas,

10

0,0

0

10

0,0

0

10

0,0

0

10

0,0

0

10

0,0

0

10

0,0

0

10

0,0

0

10

0,0

0

94

,00

99

,20

10

0,0

0

94

,00

87

,50

94

,00

100,00

106,38

100,81 100,00

106,38

114,29

106,38

90,00

95,00

100,00

105,00

110,00

115,00

120,00

80,00

82,00

84,00

86,00

88,00

90,00

92,00

94,00

96,00

98,00

100,00

102,00

Cakupanpelayanan

antenatal padaibu hamil

Cakupankunjungan Ibu

hamil K4

Cakupankomplikasi

kebidanan yangditangani

Cakupanpelayanan

persalinan dipuskesmas dan

jaringannya

Cakupanpertolongan

persalinan olehtenaga

kesehatan yangmemiliki

kompetensikebidanan

Prosentasepersalinan di

fasilitaspelayanankesehatan

Cakupanpelayanan nifas

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 31: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-31

pengadaan buku KIA, dan wisuda kelas ibu hamil. 4 komponen

tersebut dengan kinerja sudah mencapai 100% atau lebih.

5) Rumusan Permasalahan Bidang Kesehatan

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Masih adanya kasus kematian ibu, bayi dan balita.

Masih adanya kasus balita gizi kurang dan balita pendek dan

sangat pendek (stunting).

Masih adanya kasus/penyakit TBC dan belum optimalnya

penemuan penderita TBC (semua kasus).

Mulai meningkatnya prevalensi kasus penyakit tidak

menular, seperti Diabetes, hipertensi, penyakit Jantung, dan

PTM lainnya.

Belum optimalnya pelayanan skrining kesehatan bagi

penduduk usia 15–59 tahun dan usia 60 tahun ke atas sesuai standar.

Belum terpenuhinya target kunjungan baru rawat jalan di puskesmas.

Rasio RS di Kota Surakarta belum sesuai target.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Adanya kasus Penyakit Kronis Lansia seperti Diabetes,

hipertensi, Jantung, disebabkan oleh faktor usia dan pola hidup masyarakat yang kurang baik, serta Faktor Keturunan

Genetik.

Adanya kasus Penyakit Kronis Lansia bawaan (Tuna

Daksa,Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Wicara, Cacat Mental).

Masih adanya rumah tangga yang belumberperilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS).

Adanya kasus gizi kurang pada Balita, disebabkan oleh

Pendapatan keluarga Rendah, dan Kurang perhatian dari orang tua terhadap pemenuhan gizi Balita.

Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran Klaster I

Dinas Kesehatan pada Tabel berikut.

Page 32: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-32

Tabel 5.4 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster I

Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan

Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran

(ribu rupiah) Indikator

Anggaran (ribu rupiah)

Indikator Anggaran

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Prevalensi anemia pada ibu hamil

% 5,08 771.219 30,00 841.637 183,07 91,63 dinkes

Prevalensi bumil KEK

% 1,40 2,66 147,37 dinkes

Balita Gizi Kurang

% 1,12 1,41 120,57 dinkes

Pemberian tambahan makanan dan vitamin

Bintek Program Gizi

kegiatan 3,00 4.000 4,00 3.630 75,00 110,19 dinkes

Orientasi Pemantauan Pertumbuhan

kegiatan 1 11.336 1 11.336 100,00 100,00

Bintek dalam event hari gizi

kegiatan 1 33.850 1 33.850 100,00 100,00

Peningkatan kapasitas nakes dalam food service dan HACCP

kegiatan 1 24.823 1 24.823 100,00 100,00

Pemberian tambahan makanan dan vitamin (PMT) dan perawatan gizi pada anak dan balita dengan gangguan tumbuh

orang 890 618.105 890 690.000 100,00 89,58

Page 33: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-33

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan

Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran

(ribu rupiah) Indikator

Anggaran (ribu rupiah)

Indikator Anggaran

kembang

Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

Koordinasi Lintas Sektoral pelaksanaan program gizi

kegiatan 2 8.500 4 3.630 50,00 234,16 dinkes

Sosialisasi HPK dalam rangka gerakan sadar gizi

lokasi 1 8.942 5 12.705 20,00 70,38

Peningkatan kapasitas Nakes dalam terapi fasilitatif balita gizi kurang

kegiatan 1 17.821 1 17.821 100,00 100,00

Pertemuan Penguatan 1000 HPK

kegiatan 1 8.942 1 8.942 100,00 100,00

Workshop dalam event Pekan ASI

kegiatan 1 34.900 1 34.900 100,00 100,00

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Cakupan penduduk miskin non kuota

% 21,69 35.748.739 4,85 56.803.484 447,22 62,93 dinkes

Kegiatan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan

pembayaran klaim bagi pasien miskin yang masuk palayanan di

orang 126.468 35.748.739 130.000 56.803.484 97,28 62,93 dinkes

Page 34: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-34

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan

Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran

(ribu rupiah) Indikator

Anggaran (ribu rupiah)

Indikator Anggaran

rumahsakit; belanja premi asuransi ( premi asuransi BPJS untuk masyarakat miskin, asuransi kecelakaan dan kematihan non PNS, dan Premi asuransi kesehatan tenaga non PNS)

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Angka Kematian DBD

% 0 723.363 1 945.937 200,00 76,47 dinkes

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

% 100 100 100,00 dinkes

Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif

% 74 80 107,50 dinkes

Proporsi kasus Tuberkulosis yang berhasil diobati dalam program DOTS (success rate)

% 88 95,81 91,85 dinkes

Angka penemuan kasus baru

Per 100.000 penduduk

1,7 5 166,00 dinkes

Page 35: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-35

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan

Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran

(ribu rupiah) Indikator

Anggaran (ribu rupiah)

Indikator Anggaran

kusta

Angka penemuan kasus diare balita

% 20 39,5 149,37 dinkes

Persentase Diare KLB dapat ditangani < 24 jam

% 0 100 0,00 dinkes

Angka penemuan kasus Pneumonia Balita

% 5 30 183,33 dinkes

Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) tertentu

% 20 30 66,67 dinkes

Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

% 68,6 98,2 69,86 dinkes

Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <

% 100 100 100,00 dinkes

Page 36: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-36

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan

Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran

(ribu rupiah) Indikator

Anggaran (ribu rupiah)

Indikator Anggaran

24 jam"

Acute Flaccid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk

per 100.000 penduduk

0 2 200,00 dinkes

Proporsi kasus hipertensi di fasilitas pelayanan kesehatan

% 31,9 20 40,50 dinkes

Proporsi kasus Diabetis melitus di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

% 29,8 20 51,00 dinkes

Prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada penduduk usia 18+ tahun

% 1,2 17 192,94 dinkes

Prevalensi merokok pada usia 18 tahun

% 1 5,6 182,14 dinkes

Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

Fogging Fokus lokasi 0 - 20 120.000 0,00 - Tidak ada kasus dinkes

Pengendalian program penyakit menular tidak langsung (P2 B2)

kegiatan 3 26.275 7 52.000 42,86 50,53

Evaluasi kelurahan bebas

kegiatan 1 39.600 1 33.000 100,00 120,00

Page 37: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-37

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan

Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran

(ribu rupiah) Indikator

Anggaran (ribu rupiah)

Indikator Anggaran

DBD

Pengadaan larvasida dan insektisida

kegiatan 1 132.559 1 132.559 100,00 100,00

Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik

TB MDR Org 2 102.655 5 60.788 40,00 168,87 dinkes

Desiminasi Informasi Program Pencegahan penyakit endemik /epidemik

kegiatan 1 27.430 10 32.709 10,00 83,86

Pengembangan Kompentensi Petugas

kegiatan 1 8.820 4 25.960 25,00 33,98

Penguatan Tim PPM

kegiatan 1 5.000 1 21.000 100,00 23,81

Deteksi dini IMS dan HIV/AIDS

lokasi 0 - 17 46.200 0,00 -

Refreshing petugas kusta

kegiatan 1 7.255 1 6.228 100,00 116,49

Sosialisasi SUFA dan TB HIV

kegiatan 1 7.225 1 9.916 100,00 72,86

Penguatan layanan VCT dan PPIA

kegiatan 1 7.225 1 11.180 100,00 64,62

LKB HIV AIDS dan IMS

kegiatan 1 7.035 2 8.785 50,00 80,08

Validasi SIHA kegiatan 2 14.325 2 14.325 100,00 100,00

Penguatan layanan AIDS

kelurahan 41 83.537 41 83.537 100,00 100,00

Page 38: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-38

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan

Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran

(ribu rupiah) Indikator

Anggaran (ribu rupiah)

Indikator Anggaran

melalui kelurahan

Mobile IMS dan VCT

kelurahan 41 7.250 41 7.250 100,00 100,00

Peningkatan Imunisasi Peningkatan Capaian Imunisasi

kegiatan 1 188.020 4 42.500 25,00 442,40 dinkes

Peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan wabah

Penanggulangan KLB

kegiatan 1 59.152 4 35.100 25,00 168,52 dinkes

Survailan dan penguatan faktor resiko PTM

kegiatan 1 * 4 23.000 25,00 - on going process

Pengadaan buku kesehatan posbindu PTM

buku 100 12000 82.400 0,83 -

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Cakupan pelayanan antenatal pada ibu hamil

% 100 218.000 100 233.400 100,00 93,40 dinkes

Cakupan kunjungan Ibu hamil K4

% 100 94 106,38

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

% 100 99,2 100,81

Cakupan pelayanan persalinan di puskesmas dan

% 100 100 100,00

Page 39: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-39

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan

Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran

(ribu rupiah) Indikator

Anggaran (ribu rupiah)

Indikator Anggaran

jaringannya

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 100 94 106,38

Prosentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan

% 100 87,5 114,29

Cakupan pelayanan nifas

% 100 94 106,38

Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu

AMP kali 2 7.600 2 25.000 100,00 30,40 dinkes

Kunjungan DSOG ke Puskesmas

kali 60 48.000 48 38.400 125,00 125,00

Pengadaan buku KIA

buku 1 130.000 12000 150.000 0,01 86,67

Wisuda kelas ibu hamil

kali 1 32.400 1 20.000 100,00 162,00

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 40: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-40

C. Bidang Sosial

Bidang Sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial dengan

program pembinaan para penyandang cacat dan trauma dan program

pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya, sedangkan

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan

Pemberdayaan Masyarakat dengan program peningkatan peran serta

dan kesetaraan gender dan pembangunan.

1) Dinas Sosial

(1) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma

Target anggaran program pembinaan para penyandang cacat

dan trauma sebesar Rp.241.335.500 dengan realisasi sebesar

Rp.114.010.000 (47,24%). Kinerja indikator program, yaitu

persentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut

usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial

sebesar 95,39 atau status akan tercapai.

Gambar 5.21 Kinerja Indikator Program Pembinaan Para Penyandang Cacat

Dan Trauma Tahun 2018

49

,00

51

,37

95,39

93,00

94,00

95,00

96,00

97,00

98,00

99,00

100,00

101,00

47,50

48,00

48,50

49,00

49,50

50,00

50,50

51,00

51,50

52,00

Persentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usiayang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 41: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-41

Program ini terdiri dari 2 kegiatan, yaitu

kegiatan pembangunan sarana dan prasarana perawatan

para penyandang cacat dan trauma dengan komponen

pelayanan sosial bagi peyandang disabilitas dengan kinerja

indikator sebesar 78%, namun pemberian alat bantu

terkendala Permendagri No. 13 tahun 2018 tentang

pedoman pemberian hibah bansos yang bersumber dari

APBD, sehingga pemberian bansos dialihkan ke BPPKAD

dengan dasar data penerima yang dikirimkan dari Dinas

Sosial. Sosialisasi kegiatan Unit Pelayanan Sosial Keliling

telah dilaksanakan pada akhir bulan September dengan

peserta sebanyak 78 orang. Hasilnya 23 orang mendapat

rekomendasi alat bantu kesehatan, 5 orang dirujuk ke

psikolog, RSJD, dan terapi wicara.

kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat

dan eks trauma meliputi komponen pelatoha boga

dilaksanakan kepada 10 orang (100%), dan pelatihan rias

pengantin kepada 10 orang (100%).

(2) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat

Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) Lainnya

Target anggaran program pemberdayaan fakir miskin,

komunitas adat terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya sebesar

Rp.1.860.750.100,- dengan realisasi sebesar

Rp.1.046.543.500,00 (56,24%). Namun realisasi indikator

Persentase PMKS yang ditangani belum dapat dihitung, namun

jumlah target sebanyak 6.550 orang.

Program ini terdiri dari 4 kegiatan, yaitu

Page 42: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-42

kegiatan Peningkatan kemampuan (Capacity Building)

petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin,

KAT dan PMKS lainnya dengan komponen pendataan

Keluarga Miskin (PMKS dan PSKS), pendataan KIS dan

pendataan lainnya yang relevan se Kota Surakarta,

sosialisasi dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai

(BPNT), serta Uji Publik Data Kemiskinan yang dilaksanakan

di 51 kelurahan.

Kegiatan pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga

miskin meliputi komponen pelaksanaan pendampingan dan

monitoring evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di 51

kelurahan dan pelatihan peningkatan kompetensi

pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 53

orang.

Kegiatan fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin

meliputi komponen pendampingan dan pengembangan e-

warong dan kube jasa dan sosialisasi pembentukan e-

warong dan kube jasa untuk 4 e-warung, pelatihan

peningkatan kompetensi pendamping e-warong dan

operasional pendamping e-warong, dan pembentukan e-

warong dan kube jasa di 51 kelurahan.

Kegiatan verifikasi dan validasi data kemiskinan dengan

komponen penyediaan Sekretariat SLRT tingkat kota dan

pelaksanaan verifikasi validasi serta pemutakhiran data

kemiskinan selama 12 bulan.

(3) Rumusan Permasalahan Sub Bidang Sosial

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Penduduk miskin non potensial belum seluruhnya

memperoleh jaminan perlindungan sosial.

Page 43: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-43

Terbatasnya kemampuan penanganan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dibandingkan

jumlah PMKS yang ada.

Belum semua penyandang cacat fisik dan mental, serta

lanjut usia tidak potensial menerima jaminan sosial.

Terbatasnya Organisasi Sosial/Yayasan/LSM dalam

penyediaan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial luar panti.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Faktor pendapatan ekonomi keluarga yang rendah.

Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran Klaster I Dinas

Sosial pada Tabel berikut.

Page 44: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-44

Tabel 5.5 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster I Dinas Sosial Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/

Kegiatan Satuan

Realisasi Target Kinerja (%) Keterangan

Perangkat Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma

Persentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial

% 49,00 114.010.000 51,37 241.335.500 95,39 47,24 dinsos

Pembangunan sarana dan prasarana perawatan para penyandang cacat dan trauma

pelayanan sosial bagi penyandang disabilitas (orang)

Orang 78,00 13.250.000 100,00 55.405.500 78,00 23,91 Pemberian alat bantu tsb tidak sesuai dengan Permendagri no 13 tahun 2018 tentang pedoman pemberian hibah bansos yang bersumber dari APBD. Pemberian bansos dialihkan ke BPPKAD dengan dasar data penerima yang dikirimkan

dinsos

Page 45: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-45

Program/ Kegiatan Indikator Program/

Kegiatan Satuan

Realisasi Target Kinerja (%) Keterangan

Perangkat Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

dari Dinsos. Sosialisasi kegiatan Unit Pelayanan Sosial Keliling telah dilaksanakan akhir bulan September dengan jumlah peserta sebanyak 78 orang dan hasilnya 23 orang mendapat rekomendasi alat bantu kesehatan, 5 org dirujuk ke psikolog, RSJD, dan terapi wicara.

pengadaan alat bantu bagi penyandang disabilitas

Paket 0,00 1,00 0,00

Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma

pelatihan boga Orang 10,00 100.760.000 10,00 185.930.000 100,00 54,19 Pelatihan sablon bahan kaos direncanakan pada awal bulan

dinsos

Page 46: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-46

Program/ Kegiatan Indikator Program/

Kegiatan Satuan

Realisasi Target Kinerja (%) Keterangan

Perangkat Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Nopember

pelatihan rias pengantin

Orang 10,00 10,00 100,00

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Persentase PMKS dan Penduduk Miski yang ditangani

% * 1.046.543.500 6.550,00 1.860.750.100 0,00 56,24

dinsos

Peningkatan kemampuan (Capacity Building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya

Pendataan Keluarga Miskin (PMKS dan PSKS), Pendataan KIS dan kegiatan pendataan lainnya yang relevan se Kota Surakarta, Sosialisasi dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),Uji Publik Data Kemiskinan

Kelurahan 51,00 506.360.100 51,00 682.475.000 100,00 74,19

dinsos

Monitoring dan Evaluasi

bulan 11 12 91,67

Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin

Pelaksanaan pendampingan Program Keluarga Harapan

Kelurahan 51,00 446.136.675 51,00 732.700.000 100,00 60,89

dinsos

pelatihan peningkatan kompetensi pendamping

Orang 53,00 53,00 100,00

monitoring dan Kelurahan 51,00 51,00 100,00

Page 47: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-47

Program/ Kegiatan Indikator Program/

Kegiatan Satuan

Realisasi Target Kinerja (%) Keterangan

Perangkat Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

evaluasi pelaksanaan program PKH

Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin

pendampingan dan pengembangan e-warong dan kube jasa

e-warung * 42.638.625 4,00 321.000.000 0,00 13,28

dinsos

sosialisasi pembentukan e-warong dan kube jasa

e-warung 4,00 4,00 100,00

pelatihan peningkatan kompetensi pendamping e-warong dan operasional pendamping e-warong

kegiatan 1,00 1,00 100,00

pembentukan e-warong dan kube jasa

lokasi * 51,00 0,00

Monitoring dan evaluasi

bulan 11,00 12,00 91,67

Verifikasi dan validasi data kemiskinan

Tersedianya Sekretariat SLRT tingkat kota dan kegiatan verifikasi validasi serta pemutakhiran data kemiskinan

bulan 11,00 51.405.100 12,00 124.575.100 91,67 41,26

dinsos

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 48: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-48

2) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan

Pemberdayaan Masyarakat

Target anggaran program peningkatan peran serta dan kesetaraan

jender dalam pembangunan sebesar Rp.671.068.000,- dengan

realisasi sebesar Rp.328.249.050,- (48,91%). Namun realisasi

indikator Persentase Peningkatan Kapasitas Kepala Rumah Tangga

Perempuan belum dapat dilaporkan.

Program ini terdiri dari 2 kegiatan, yaitu

Kegiatan pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan

kesetaraan jender dengan komponen pelatihan ketrampilan

sebanyak 50 orang.

Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun

keluarga sejahtera dengan komponen pelatihan ketrampilan

melalui program P2MBG sebanyak 100 orang. Kegiatan

penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga

sejahtera dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu survey,

pemilihan lokasi, pelatihan pendekatan partisipatif, pelatihan

keterampilan dan monev dan serang sampai tahap pelatihan.

Rumusan Permasalahan Sub Bidang Pemberdayaan

Perempuan:

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Belum optimalnya penyusunan dan implementasi anggaran

responsif gender, khususnya pemberdayaan ekonomi bagi Kepala Rumah Tangga perempuan.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Rendahnya kemampuan Kepala Rumah Tangga Perempuan

dalam ketrampilan.

Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran Klaster I Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan

Pemberdayaan Masyarakat pada Tabel berikut.

Page 49: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-49

Tabel 5.6 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster I

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (Pemberdayaan Perempuan) Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan

Persentase Peningkatan Kapasitas Kepala Rumah Tangga Perempuan

% * 328.249.050 * 671.068.000 0,00 48,91 DPPPAPM

Pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan jender

Peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat (pelatihan ketrampilan)

orang 50,00 104.078.900 50,00 174.600.000 100,00 59,61 DPPPAPM

Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga sejahtera

Pelatihan ketrampilan melalui program P2MBG

orang 100,00 224.170.150 100,00 496.468.000 100,00 45,15 Tahapan: survey, pemilihan lokasi, pelatihan pendekatan partisipatif, pelatihan keterampilan dan monev dan serang sampai tahap pelatihan

DPPPAPM

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 50: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-50

5.4.2. Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis

Pemberdayaan Masyarakat/Klaster II

A. Bidang Prasarana Dasar

Bidang prasarana dasar yang dilaksanakan oleh Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan program

pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah. Target

anggaran program ini sebesar Rp.14.662.045.000,- dengan realisasi

sebesar Rp.12.341.738.600,- (84,17%). Kinerja indikator program sudah

mencapai 100%, yaitu persentase jaringan sistem air limbah yang

memadai, dan cakupan pelayanan air minum perkotaan.

Gambar 5.22

Kinerja Indikator Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah Tahun 2018

Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air

limbah terdiri dari 3 kegiatan, yaitu

Kegiatan penyediaan prasarana dan sarana air limbah dengan

komponen IPAL Komunal di keluarahan semanggi sebanyak 50 SR.

Kegiatan penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi

masyarakat berpenghasilan rendah dengan komponen penyediaan

jaringan air minum yang memadai di kelurahan Jebres sebanyak 1

unit.

Kegiatan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong dengan

beberapa komponen, yaitu renovasi rumah pompa banjir di kedung

0,0

5

0,0

2

0,0

5

0,0

2

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

0,00

0,01

0,02

0,03

0,04

0,05

0,06

Persentase jaringan sistem air limbah yangmemadai

Cakupan pelayanan air minum perkotaan

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 51: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-51

lumbu, viaduck gilingan, dan gandekan; pembangunan saluran

drainase semanggi; pembangunan saluran drainase Jl. Arifin dan

Jl.Sugiyopranoto; pembangunan saluran primer citywalk slamet

riyadi; dan pembangunan saluran primer Jl.Dr.cipto dan Jl. Mawar.

Rumusan Permasalahan Bidang Prasarana Dasar :

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Belum disusunnya masterplan sistem saluran drainase.

Saluran drainase kurang berfungsi dengan baik karena sampah,

sedimentasi dan kapasitas penampungan khususnya di wilayah rawan banjir/genangan.

Kurangnya akses masyarakat terhadap air bersih yang layak.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Rendahnya kesadaran warga dengan kebiasaan warga

membuang sampah langsung ke saluran air lewat celah jalan yang mengakibatkan saluran tidak berfungsi dengan baik karena

sampah dan sedimentasi, dan adanya saluran yang tertutup sehingga tidak bisa dibersihkan, sehingga air meluber ke jalan.

Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran Klaster II

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada Tabel berikut.

Page 52: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-52

Tabel 5.7 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster II

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Persentase jaringan sistem air limbah yang memadai

% 0,05 12.341.738.600 0,05 14.662.045.000 100,00 84,17 DPUPR

Cakupan pelayanan air minum perkotaan

% 0,02 0,02 100,00 DPUPR

Penyediaan prasarana dan sarana air limbah

IPAL Komunal Kel. Semanggi

SR 50,00 291.275.000 50,00 306.410.000 100,00 95,06 DPUPR

Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah

Jaringan air minum yang memadai di kelurahan Jebres

unit 437.214.000 1,00 458.635.000 0,00 95,33 DPUPR

Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Renovasi rumah pompa banjir di kedung lumbu, viaduck gilingan, dan gandekan

unit 1.474.355.000 3,00 1.500.000.000 0,00 98,29 Kurang pompa banjir

DPUPR

Pembangunan saluran drainase semanggi

meter 266,31 2.805.316.000 300,00 2.880.000.000 88,77 97,41

Pembangunan saluran drainase Jl. Arifin dan Jl.Sugiyopranoto

meter 283,56 2.378.652.000 345,80 2.500.000.000 82,00 95,15

Pembangunan meter 175,00 2.866.818.600 250,00 4.872.000.000 70,00 58,84

Page 53: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-53

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

saluran primer citywalk slamet riyadi

Pembangunan saluran primer Jl.Dr.cipto dan Jl. Mawar

meter 100,00 2.088.108.000 150,00 2.145.000.000 66,67 97,35

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 54: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-54

B. Bidang Permukiman

Bidang permukiman yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan,

Kawasan Permukiman dan Pertanahan dengan program pengembangan

perumahan. Target anggaran program ini sebesar Rp.18.163.902.000,-

pada triwulan III/2018, namun realisasi anggaran belum dapat

dilaporkan karena masih dalam proses pencairan bantuan sosial.

Indikator program meliputi Persentase Luasan Kawasan Kumuh dengan

target 3,29%, persentase Rumah Tidak Layak Huni yang terehabilitasi

dengan target 4,84%, dan Persentase Penurunan RTLH dengan target

85,47%.

Program pengembangan perumahan terdiri dari 4 kegiatan, yaitu

kegiatan fasilitas dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat

kurang mampu, kegiatan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi

dasar terutama bagi masyarakat miskin, kegiatan penataan sarana dan

prasarana lingkungan perumahan, kegiatan penataan penguasaan,

pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.

Kegiatan fasilitas dan stimulasi pembangunan perumahan

masyarakat kurang mampu dengan komponen stimulasi peningkatan

kualitas RTLH sebanyak 604 unit.

Kegiatan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama

bagi masyarakat miskin dengan komponen penyusunan DED

pembangunan sarana air bersih, pembangunan sarana air bersih di

kelurahan Mojosongo, pembangunan sistem pengelolaan air limbah

domestik Kelurahan Jebres dan Pajang, pengembangan jaringan air

bersih / master meter komunal di kelurahan Semanggi, dan

pembangunan sarana air bersih kelurahan Kadipiro, Jebres dan

Mojosongo.

Kegiatan penataan sarana dan prasarana lingkungan perumahan

dengan penataan kawasan permukiman kumuh di Kelurahan

Semanggi dan Mojosongo sebanyak 4 paket.

Kegiatan penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah dengan komponen pembuatan sertifikat tanah

untuk masyarakat sebanya 450 sertifikat.

Page 55: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-55

Rumusan Permasalahan Bidang Permukiman:

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Masih adanya rumah tidak layak huni yang memerlukan

penanganan rehabilitasi.

Kurangnya lahan/tanah untuk pemukiman dan pertumbuhan penduduk yang padat.

Masih adanya kawasan permukiman kumuh yang memerlukan penanganan.

Masih rendahnya sistem drainase akibat adanya saluran drainase

yang tersumbat atau akibat belum adanya saluran drainase gorong-gorong, serta kapasitas saluran air tidak dapat menampung air hujan pada saat hujan deras sehingga terjadi

banjir/genangan sehingga kondisi permukiman terlihat kumuh dan kotor.

Kurangnya akses masyarakat terhadap sanitasi dan air bersih yang layak.

Kurangnya air bersih di musim kemarau, kualitas air sumur tidak

layak konsumsi, dan air PDAM terbatas (tidak mengalir setiap saat).

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Keberadaan rumah tidak layak huni, disebabkan penghasilan

rendah untuk renovasi rumah tidak bisa, dan tanah yang ditempati merupakan bukan hak milik / tanah milik orang lain.

Rumah merupakan warisan orang tua.

Rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan perawatan dan pengelolaan MCK komunal sehingga rusak dan kurang

nyaman .

Rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan perawatan

dan pengelolaan sarana pompa air bersih sumur artetis komunal sehingga mengalami kerusakan.

Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran Klaster II

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan pada Tabel

berikut.

Page 56: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-56

Tabel 5.8 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster II

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Pengembangan Perumahan

Persentase Luasan Kawasan Kumuh

% * * 3,29 18.163.902.000 0,00 - disperkimtan

Persentase Rumah Tidak Layak Huni yang terehabilitasi

% * * 4,84 0,00

Persentase Penurunan RTLH

% * * 85,47 0,00

Fasilitas dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu

Stimulasi peningkatan kualitas RTLH

Unit * * 604,00 9.000.000.000 0,00 - Dalam proses pencairan bantuan sosial

disperkimtan

Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin

Penyusunan DED pembangunan sarana air bersih

kegiatan * * 1,00 1.078.056.700 0,00 - disperkimtan

Pembangunan sarana air bersih di kelurahan Mojosongo

kegiatan * * 1,00 0,00

Pembangunan sistem pengelolaan air

kegiatan * * 1,00 3.585.845.300 0,00 - disperkimtan

Page 57: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-57

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

limbah domestik Kelurahan Jebres dan Pajang

Pengembangan jaringan air bersih / master meter komunal di kelurahan Semanggi

kegiatan * * 1,00 0,00

Pembangunan sarana air bersih kelurahan Kadipiro, Jebres dan Mojosongo

kegiatan * * 3,00 0,00

Penataan sarana dan prasarana lingkungan perumahan

Penataan kawasan permukiman kumuh di Kelurahan Semanggi dan Mojosongo

paket * * 4,00 4.200.000.000 0,00 - disperkimtan

Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

Pembuatan sertifikat tanah untuk masyarakat

sertifikat * * 450,00 300.000.000 0,00 - disperkimtan

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 58: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-58

C. Bidang Pengendalian Penduduk

Bidang pengendalian penduduk yang dilaksanakan oleh Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan program

keluarga berencana. Target anggaran program ini sebesar

Rp.1.105.990.000,- dengan realisasi sebesar Rp.612.187.900,-

(55,35%). Kinerja anggaran ini masih terus berjalan hingga akhir tahun

2018. Kinerja indikator program yaitu indikator Angka pemakaian

kontrasepsi/ Contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan

menikah usia 15-49 tahun sebesar 112,72%.

Gambar 5.23

Kinerja Indikator Program Keluarga Berencana Tahun 2018

Program keluarga berencana terdiri dari 2 kegiatan, yaitu

kegiatan pelayanan pemasangan kontarsepsi dan kegiatan dukungan

operasional Kampung KB.

Kegiatan pelayanan pemasangan kontarsepsi dengan komponen

pelayanan pemasangan MOP sebanyak 6 orang dari target 40 orang

(12,50%). Namun komponen pelayanan pemasangan MOW,

pemasangan kontrasepsi MKJP dan Rapat koodinasi lintas sektor KB

dengan kinerja indikator mencapai 100%.

Kegiatan dukungan operasional Kampung KB dengan komponen

Pertemuan kelompok kerja KB sebanyak 200 orang, Forum

Musyawarah tingkat desa kampung KB sebanyak 450 orang,

29

,68

26

,33

112,72

90,00

95,00

100,00

105,00

110,00

115,00

24,00

25,00

26,00

27,00

28,00

29,00

30,00

Angka pemakaian kontrasepsi/ Contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuanmenikah usia 15-49 tahun

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 59: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-59

Lokakarya mini tingkat desa dan kecamatan di kampung KB

sebanyak 900 orang, dan operasional ketahanan keluarga berbasis

kelompok tribina sebanyak 2.250 orang. Komponen pada kegiatan ini

masing-masing dengan kinerja indikator sebesar 100%.

Rumusan Permasalahan Bidang Pengendalian Penduduk:

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Belum optimalnya pengendalian kuantitas dan kualitas

penduduk.

Masih tingginya unmeetneed KB.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Rendahnya kesadaran beberapa masyarakat untuk pembatasan kelahiran

Adanya pemahaman kelompok agama tertentu pada sebagian

masyarakat yang tidak memperbolehkan KB.

Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran Klaster II

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Tabel

berikut.

Page 60: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-60

Tabel 5.9 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster II

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Keluarga Berencana

Angka pemakaian kontrasepsi/ Contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun

% 29,68 612.187.900 26,33 1.105.990.000 112,72 55,35 on going process

DPPKB

Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi

Pelayanan pemasangan MOP

orang 5,00 414.162.900 40,00 705.990.000 12,50 58,66 on going process

DPPKB

Pelayanan pemasangan MOW

orang 50,00 50,00 100,00

Pemasangan kontrasepsi MKJP

orang 1875,00 1875,00 100,00

Rapat koodinasi lintas sektor KB

bulan 12,00 12,00 100,00

Dukungan operasional Kampung KB

Pertemuan kelompok kerja KB

orang 200,00 198.025.000 200,00 400.000.000 100,00 49,51 on going process

DPPKB

Forum Musyawarah tingkat desa kampung KB

orang 450,00 450,00 100,00

Lokakarya mini tingkat desa

orang 900,00 900,00 100,00

Page 61: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-61

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

dan kecamatan di kampung KB

Operasional ketahanan keluarga berbasis kelompok tribina

orang 2250,00 2250,00 100,00

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 62: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-62

5.4.3. Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro/Klaster III

A. Bidang Ketenagakerjaan

Bidang ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga

Kerja dan Perindustrian terdiri dari 2 program, yaitu program

peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, dan program

peningkatan kesempatan kerja.

1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Target anggaran program peningkatan kualitas dan produktivitas

tenaga kerja sebesar Rp.145.810.000,- dengan realisasi sebesar

Rp.39.157.705,- (26,86%). Kegiatan pada program ini, yaitu

kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja

dengan komponen pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja

yang berkompetensi dengan target sebanyak 160 orang, namun

realisasi masih sebanyak 40 orang (25%). Minat warga miskin untuk

mengikuti kegiatan cukup rendah, beberapa tidak dapat

meninggalkan pekerjaan (ijin kerja) dan tidak bisa meninggalkan

keluargan (mengurus urusan rumah tangga).

2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Target anggaran program peningkatan kesempatan kerja sebesar

Rp.98.560.000,- dengan realisasi sebesar Rp.71.836.680,-

(72,89%). Kegiatan pada program ini, yaitu kegiatan

pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan

kewirausahaan dengan komponen pelatihan kewirausahaan mandiri

dengan kinerja indikator sebesar 100% (80 orang). Sama halnya

dengan program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga

kerja, yaitu rendahnya minat warga miskin untuk mengikuti

kegiatan.

3) Rumusan Permasalahan Bidang Ketenagakerjaan:

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Page 63: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-63

Adanya kesenjangan kebutuhan tenaga kerja pada dunia

usaha dengan lulusan sekolah atau perguruan tinggi

sehingga menyebabkan pengangguran.

Masih terjadinya sengketa pengusaha-pekerja, dan belum

optimalnya pemeriksaan perusahaan dalam rangka pemenuhan hak tenaga kerja.

Belum optimalnya pemenuhan hak tenaga kerja oleh perusahaan terutama BPJS ketenagakerjaan baik pekerja

formal maupun informal (buruh pasar, kuli gendong, penjaga toko, pekerja fee land, buruh rumah tangga).

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Rendahnya kualitas SDM pencari kerja local yang bersaing dengan pencari kerja luar daerah.

Rendahnya kesadaran pencari kerja local untuk mendaftarkan AK1.

Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran Klaster III

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian pada Tabel berikut

Page 64: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-64

Tabel 5.10 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster III

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Bidang Ketenagakerjaan) Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan ketrampilan

% * 39.157.705 * 145.810.000 26,86 disnakerin

Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja

Pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja yang berkompetensi

orang 40,00 39.157.705 160,00 145.810.000 25,00 26,86 Minat warga miskin untuk mengikuti kegiatan, beberapa tidak dapat meninggalkan pekerjaan (ijin kerja) dan tidak bisa meninggalkan keluargan (mengurus urusan rumah tangga)

disnakerin

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Pencari kerja yang ditempatkan

% * 71.836.680 78,64 98.560.000 0,00 72,89 disnakerin

Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan kewirausahaan

Pelatihan kewirausahaan mandiri

Orang 80,00 71.836.680 80,00 98.560.000 100,00 72,89 Minat warga miskin untuk mengikuti kegiatan, beberapa

disnakerin

Page 65: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-65

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

tidak dapat meninggalkan pekerjaan (ijin kerja) dan tidak bisa meninggalkan keluargan (mengurus urusan rumah tangga)

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 66: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-66

B. Bidang Kewirausahaan

Bidang kewirausahaan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi

dan UKM terdiri dari 2 program, yaitu program pengembangan

kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM, dan program

pengembangan klaster bisnis. Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian

terdiri dari 2 program, yaitu program pengembangan industri kecil dan

menengah, dan program peningkatan kemampuan teknologi industri.

Dinas Perdagangan terdiri dari 1 program, yaitu program pembinaan

pedagang kaki lima dan asongan. Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat dengan program

pengembangan lembaga ekonomi.

1) Dinas Koperasi dan UKM

(1) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif UKM

Target anggaran program pengembangan kewirausahaan dan

keunggulan kompetitif UKM sebesar Rp.910.335.000,- dengan

realisasi sebesar Rp.222.434.889,- (24,43%). Kinerja indikator

program, yaitu Persentase Pertumbuhan Tenaga Kerja KUMKM

yang dibina sebesar 59,34% masih perlu upaya keras.

Gambar 5.24

Kinerja Indikator Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Tahun 2018

1,1

9

2,0

1

59,34

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

Persentase Pertumbuhan Tenaga Kerja KUMKM yang dibina

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 67: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-67

Program ini dengan kegiatan Fasilitasi pengembangan Usaha

Kecil Menengah dengan komponen berkembangnya UMKM

sebanyak 200 unit pada tahun 2018 dapat terpenuhi.

(2) Program Pengembangan Klaster Bisnis

Target anggaran program pengembangan klaster bisnis

sebesar Rp.1.309.000.000,- dengan realisasi sebesar

Rp.1.048.056.125,- (80,07%). Indikator program yang masih

perlu upaya dalam pencapaian target, yaitu persentase UMKM

yang telah mengikuti pameran promosi produk sebesar 94,57%

dan persentase peningkatan kualitas KUMKM yang dibina

dengan kinerja sebesar 99,34%.

Gambar 5.25

Kinerja Indikator Program Pengembangan Klaster Bisnis Tahun 2018

Program pengembangan klaster bisnis teridir dari 4 kegiatan,

yaitu:

Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha Mikro

Kecil Menengah dengan komponen penyediaan basis data

UMKM dengan realisasi 3 kegiatan.

Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil

Menengah dengan komponen UMKM yang mengikuti

promosi produk dengan realisasi sebanyak 74 unit.

12

,48

11

,15

4,9

7

13

,20

5,0

0

5,0

0

94,57

222,93

99,34

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

Persentase UMKM yang telahmengikuti pameran promosi

produk

Persentase pemahamanpelaku usaha terhadap produkjasa keamanan dari lembaga

pembiayaan

Persentase Peningkatankualitas KUMKM yang dibina

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 68: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-68

Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan

dengan komponen UMKM yang terfasilitasi dengan lembaga

pembiayaan dengan realisasi sebanyak 350 orang.

Pengembangan klaster bisnis dengan kompoknen klister

UMKM yang berdaya saing dengan realisasi sebanyak 6

kelompok.

(3) Rumusan Permasalahan Sub Bidang Koperasi dan UKM:

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Banyaknya koperasi yang tidak aktif (dalam dua tahun

terakhir), tidak mengadakan RAT/Rapat Anggota Tahunan, dan koperasi tidak sehat.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Kurangnya modal usaha untuk pengembangan usaha

mikro kecil.

Page 69: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-69

Tabel 5.11 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster III

Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM

Persentase Pertumbuhan Tenaga Kerja KUMKM yang dibina

% 1,19 222.434.889 2,01 910.335.000 59,34 24,43 dinkop ukm

Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah

Berkembangnya UMKM

unit 200,00 222.434.889 200,00 910.335.000 100,00 24,43 dinkop ukm

Program Pengembangan Klaster Bisnis

Persentase UMKM yang telah mengikuti pameran promosi produk

% 12,48 1.048.056.125 13,20 1.309.000.000 94,57 80,07 dinkop ukm

Persentase pemahaman pelaku usaha terhadap produk jasa keamanan dari lembaga pembiayaan

% 11,15 5,00 222,93

Persentase Peningkatan kualitas KUMKM yang dibina

% 4,97 5,00 99,34

Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha Mikro Kecil

basis data UMKM

kegiatan 3,00 90.780.300 2,00 121.000.000 150,00 75,03 dinkop ukm

Page 70: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-70

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Menengah

Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah

UMKM yang mengikuti promosi produk

Unit 74,00 772.591.200 20,00 726.000.000 370,00 106,42 dinkop ukm

Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan

UMKM yang terfasilitasi dengan lembaga pembiayaan

Orang 350,00 84.439.750 250,00 242.000.000 140,00 34,89 dinkop ukm

Pengembangan klaster bisnis

klaster umkm yang berdaya saing

Kelompok 6,00 100.244.875 2,00 220.000.000 300,00 45,57 dinkop ukm

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 71: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-71

2) Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian

(1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Target anggaran program pengembangan industri kecil dan

menengah sebesar Rp.52.800.000,- dengan realisasi sebesar

Rp. 52.800.000,- (100%). Realisasi indikator program belum

dapat terlaporkan, yaitu persentase IKM yang telah mengikuti

pameran promosi produk dengan target 3,37% dan persentase

klaster industri yang berkembang dengan target 78,57%.

Kegiatan pada program ini, yaitu kegiatan Pembinaan industri

kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster

industry dengan komponen pemberian bantuan peralatan

produksi berupa cap batik sanggit, meja cap, bak pencelup,

mesin jahit, alat cetak blangkon ( klebut), sikilan blangkon, meja

jahit, grengseng, meja cap, cap batik motif dan bak pencelup

bagi 3 koperasi sudah terpenuhi (100%). Namun proses

pembentukan badan hukum membutuhkan waktu yang cukup

lama dan terjadi kenaikan harga barang.

(2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Target anggaran program pengembangan industri kecil dan

menengah sebesar Rp.50.000.000,- dengan realisasi sebesar

Rp. 50.000.000,- (100%). Realisasi indikator program belum

dapat terlaporkan, yaitu pertumbuhan Industri dengan target

0,34%.

Kegiatan pada program ini, yaitu kegiatan fasilitasi bagi industri

kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya

dengan komponen Pemberian bantuan peralatan produksi

berupa press tempe gembus, oven toaster philip / pemanggang

elektrik, mixer philip, panci presto, kompor 2 tungku, panci

stainless besar bagi 2 koperasi sudah terpenuhi (100%).

(3) Rumusan Permasalahan Sub Bidang Perindustrian:

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Page 72: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-72

Kurangnya akses industri mikro dan kecil terhadap

permodalan usaha.

Belum optimalnya fasilitasi pemerintah kota dalam peningkatan SDM dan pemasaran produk IKM.

Belum optimalnya pengembangan klaster industri potensial.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Kekurangan modal usaha untuk pengembangan industri

kecil (rumahan).

Page 73: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-73

Tabel 5.12 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster III

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Bidang Kewirausahaan) Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Persentase IKM, yang telah mengikuti pameran promosi produk

% * 52.800.000 3,37 52.800.000 0,00 100,00 disnakerin

Persentase klaster industri yang berkembang

% * 78,57 0,00

Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri

Pemberian bantuan peralatan produksi berupa cap batik sanggit, meja cap, bak pencelup, mesin jahit, alat cetak blangkon ( klebut), sikilan blangkon, meja jahit, grengseng, meja cap, cap batik motif dan bak pencelup

koperasi 3,00 52.800.000 3,00 52.800.000 100,00 100,00 Proses pembentukan badan hukum membutuhkan waktu yang cukup lama dan terjadi kenaikan harga barang

disnakerin

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Pertumbuhan Industri

% * 50.000.000 0,34 50.000.000 0,00 100,00 disnakerin

Page 74: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-74

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya

JPemberian bantuan peralatan produksi berupa press tempe gembus, oven toaster philip / pemanggang elektrik, mixer philip, panci presto, kompor 2 tungku, panci stainless besar

koperasi 2,00 50.000.000 2,00 50.000.000 100,00 100,00 Proses pembentukan badan hukum membutuhkan waktu yang cupup lama dan terjadi kenaikan harga barang

disnakerin

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 75: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-75

3) Dinas Perdagangan

Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

Target anggaran program pembinaan pedagang kaki lima dan

asongan sebesar Rp.1.140.527.000,- dengan realisasi sebesar

Rp.1.139.055.000,- (99,87%). Realisasi indikator program

belum dapat terlaporkan, yaitu cakupan bina kelompok

pedagang/usaha informal dengan target 100% dan persentase

lokasi PKL yang tertata dengan target 88%.

Kegiatan pada program ini, yaitu kegiatan penataan tempat

berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan dengan

komponen pengadaan gerobag pedagang kaki lima dengan

realisasi sebanyak 29 unit (Sudah termasuk dalam usulan

penerima bantuan gerobak yang telah didiposisi Walikota) dan

penataan lokasi pedagang kaki lima di 2 lokasi (pembangunan

shelter Pajang dan shelter Kerten).

Rumusan Permasalahan Sub Bidang Perdagangan:

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Masih adanya lokasi PKL yang belum tertata.

Masih adanya pasar yang belum memenuhi standar kelayakan pasar.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Rendahnya kesadaran dan kesediaan PKL dalam

mengikuti program penataan lokasi PKL.

Page 76: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-76

Tabel 5.13 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster III

Dinas Perdagangan Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

% * 1.139.055.000 100,00 1.140.527.000 0,00 99,87 disdag

Persentase lokasi PKL yang tertata

% * 88,00 0,00

Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan

Pengadaan gerobag pedagang kaki lima

unit 29,00 198.528.000 33,00 200.000.000 87,88 99,26 Sudah termasuk dalam usulan penerima bantuan gerobak yang telah didiposisi Walikota

disdag

Penataan lokasi Pedagang Kaki Lima

lokasi 2,00 940.527.000 2,00 940.527.000 100,00 100,00 Pembangunan Shelter Pajang dan Pembangunan Shelter Kerten

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 77: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-77

4) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan

Pemberdayaan Masyarakat

Target anggaran program pengembangan lembaga ekonomi

pedesaan sebesar Rp.256.000.000,-. Namun realisasi anggaran

maupun realisasi indikator persentase Lembaga Keuangan Mikro

(LKM) aktif belum dapat dilaporkan.

Program ini terdiri dari kegiatan fasilitasi permodalan bagi usaha

mikro kecil dan menengah di perdesaan dengan komponen

pembinaan lembaga mikro aktif sebanyak 256 kelompok.

Rumusan Permasalahan Sub Bidang Pemberdayaan

Masyarakat:

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Adanya lembaga mikro yang sudah tidak aktif.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Belum optimalnya kesadaran masyarakat untuk berswadaya

dalam pembangunan.

Secara rinci kinerja indikator dan kinerja anggaran Klaster III Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan

Pemberdayaan Masyarakat pada Tabel berikut.

Page 78: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-78

Tabel 5.14 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster III

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (Pemberdayaan Masyarakat) Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Realisasi Target Kinerja (%)

Keterangan Perangkat

Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

Persentase Lembaga Keuangan Mikro (LKM) aktif

% * * 10,00 256.000.000 0,00 - DPPPAPM

Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di perdesaan

Pembinaan lembaga mikro aktif

Kelompok * * 256,00 256.000.000 0,00 - DPPPAPM

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 79: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-79

C. Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan

Bidang pertanian dan ketahanan pangan yang dilaksanakan

oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan terdiri dari 3

program, yaitu program peningkatan produksi pertanian/perkebunan,

program peningkatan produksi hasil peternakan, dan program

pengembangan budidaya perikanan.

1) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Target anggaran program peningkatan produksi pertanian/

perkebunan sebesar Rp.100.000.000,- dengan realisasi sebesar

Rp.100.000.000,- (100%). Kinerja indikator program, yaitu cakupan

bina kelompok petani sebesar 90,91%.

Gambar 5.26

Kinerja Indikator Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Tahun 2018

Kegiatan pada program ini, yaitu kegiatan penyediaan sarana

produksi pertanian/perkebunan dengan komponen jumlah bantuan

paket vetrikultur degan realisasi sebanyak 80 unit.

2) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Target anggaran program peningkatan produksi hasil peternakan

sebesar Rp.115.000.000,- dengan realisasi sebesar

Rp.115.000.000,- (100%). Kinerja indikator program dari program ini

80

,00

88

,00

90,91

86,00

88,00

90,00

92,00

94,00

96,00

98,00

100,00

102,00

76,00

78,00

80,00

82,00

84,00

86,00

88,00

90,00

Cakupan bina kelompok petani

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 80: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-80

masih perlu upaya keras, yaitu produksi hasil peternakan sebesar

22,35%.

Gambar 5.27

Kinerja Indikator Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Tahun 2018

Kegiatan pada program ini, yaitu kegiatan pengembangan agribisnis

Peternakan dengan komponen jumlah bantuan ayam buras berupa

ayam buras, kandang ayam, tempat makan/minum, mesin tetas

dengan target sebanyak 35 paket, namun terkendala waktu

pelaksanaan droping ayam yang mundur.

3) Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Target anggaran program pengembangan budidaya perikanan

sebesar Rp.317.040.000,- dengan realisasi sebesar

Rp.310.262.788,- (97,86%). Kinerja indikator program, yaitu

produksi budidaya ikan sebesar 95,24%.

92

2,5

4

41

28

,00

22,35

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

0,00

500,00

1000,00

1500,00

2000,00

2500,00

3000,00

3500,00

4000,00

4500,00

Produksi hasil peternakan

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 81: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-81

Gambar 5.28

Kinerja Indikator Program Perikanan Budidaya Tahun 2018

Kegiatan pada program ini, yaitu kegiatan pengembangan dan

pembinaan perikanan dengan komponen Demplot kolam ikan

(portable/perikanan perkotaan)-YUMINA BUMINA dengan realisasi

sebanyak 2 paket dari target 50 paket (4%), jumlah paket bantuan

lele (gakin baru) dengan realisasi sebanyak 40 unit, dan jumlah

paket bantuan lele dengan realisasi sebanyak 80 unit.

4) Rumusan Permasalahan Bidang Pertanian dan Ketahanan

Pangan:

a) Faktor Ketersediaan/Penyedia Layanan (Supply Side)

Perkembangan kota Surakarta yang sangat pesat menjadikan tidak memungkinkan untuk mengolah dan

mengembangkan lahan pertanian/peternakan/perikanan, menjadikan produktivitas sektor pertanian cenderung

menurun.

Produksi peternakan cenderung menurun, terjadinya

kesakitan penyakit hewan dan penyakit zoonosis serta belum optimalnya kelayakan hasil peternakan.

b) Faktor Pemanfaatan/Penerima Manfaat (Demand Side)

Rendahnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor

pertanian dan peternakan.

40

,00

42

,00

95,24

92,00

93,00

94,00

95,00

96,00

97,00

98,00

99,00

100,00

101,00

39,00

39,50

40,00

40,50

41,00

41,50

42,00

42,50

Produksi budidaya ikan (Ton)

Realisasi Target Kinerja (%) Target Kinerja 100%

Page 82: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-82

Tabel 5.15 Kinerja Indikator dan Anggaran Klaster III

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta Tahun 2018

Program/ Kegiatan Indikator Program/

Kegiatan Satuan

Realisasi Target Kinerja (%) Keterangan

Perangkat Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan

Cakupan bina kelompok petani

% 80,00 100.000.000 88,00 100.000.000 90,91 100,00 dispertan

Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan

Jumlah bantuan paket vetrikultur

Unit 80,00 100.000.000 80,00 100.000.000 100,00 100,00

Program peningkatan produksi hasil peternakan

Produksi hasil peternakan

ton 922,54 115.000.000 4128,00 115.000.000 22,35 100,00 dispertan

Pengembangan agribisnis Peternakan

Jumlah bantuan ayam buras berupa ayam buras, kandang ayam, tempat makan/minum, mesin tetas

paket * * 35,00 115.000.000 0,00 - Waktu pelaksanaan droping ayam mundur

dispertan

Program pengembangan budidaya perikanan

Produksi budidaya ikan (Ton)

ton 40,00 310.262.788 42,00 317.040.000 95,24 97,86 dispertan

Pengembangandan pembinaan perikanan

Demplot kolam ikan (portable/perikanan perkotaan)- YUMINA BUMINA

paket 2,00 17.442.788 50,00 20.000.000 4,00 87,21 dispertan

Jumlah paket bantuan lele (gakin baru)

Unit 40,00 190.080.000 40,00 191.280.000 100,00 99,37

Jumlah paket bantuan lele

Unit 80,00 102.740.000 80,00 105.760.000 100,00 97,14 Pendampingan tahun 2017. Di Mojosongo terjadi

Page 83: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-83

Program/ Kegiatan Indikator Program/

Kegiatan Satuan

Realisasi Target Kinerja (%) Keterangan

Perangkat Daerah Indikator Anggaran Indikator Anggaran Indikator Anggaran

penyakit pada bibit ikan (bibit ikan banyak yang mati)

Keterangan: *) belum dapat dilaporkan oleh perangkat daerah terkait.

Page 84: BAB V PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN …bapppeda.surakarta.go.id/kip/assets/uploads/bidang/SEKRETARIAT/194/... · pada tahun 2018 (Tw-IV) dibandingkan tahun sebelumya menurun

LP2KD Kota Surakarta Tahun 2018 V-Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan-84

5.4.4. Realisasi Program Penanggulangan Kemiskinan terhadap Realisasi

Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun 2018

Total anggaran penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta tahun

2018 ditargetkan mencapai sebanyak Rp.144,83 miliar yang bersumber dari

APBD Kota Surakarta. Namun realisasi anggaran penanggulangan

kemiskinan yang dapat dilaporkan oleh perngkat daerah sebanyak Rp.83,59

miliar atau masih sebesar 57,72% dari target anggaran.

Gambar 5.29

Sumber Anggaran Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta Tahun 2017

Program penanggulangan kemiskinan Kota Surakarta tahun 2018

ditargetkan mencapai sebanyak Rp.144,83 miliar bersumber dari APBD Kota

Surakarta, dibandingkan dengan belanja daerah Kota Surakarta tahun 2018

sebanyak Rp.1,198 triliun mencapai 12,09%.

Gambar 5.30 Komposisi Anggaran Penanggulangan Kemiskinan Terhadap

Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun 2017

Realisasi83.588.065.579

57,72%

Belum dapat dilaporkan

61.240.902.905 42,28%

Program Penanggulangan

Kemiskinan144.828.968.484

12,09%

Program Pembangunan

Lainnya1.053.528.233.696

87,91%