BAB v Kebutuhan Pengembangan Stasiun

12
BAB V KEBUTUHAN PENGEMBANGAN STASIUN 5.1 ESTIMASI JUMLAH PENUMPANG Jumlah penumpang diperoleh dari survei baik survei primer maupun survei sekunder. Jumlah penumpang naik diperoleh dari survei sekunder yakni dengan mendatangi kantor kepala setiap stasiun yang disurvei. Sedangkan untuk memperoleh jumlah penumpang naik, maka dilakukan survei primer dengan cara menghitung jumlah penumpang turun di setiap stasiun. Saat survei selain jumlah penumpang turun dihitung, dicatat juga jenis kereta yang berhenti dan waktu berhenti. Adapun data yang diambil berupa data primer dengan menghitung jumlah penumpang yang turun di stasiun dari awal kereta datang sampai kereta yang datang terakhir di stasiun tersebut. Hasil survei primer dapat dilihat pada grafik di bawah ini. A. Stasiun Kranji LAPORAN AKHIR Studi Revitalisasi Stasiun-Stasiun Dalam Kota V-1

description

Draft laporan penelitian analisa kebutuhan pengembangan stasiun di kota jakarta

Transcript of BAB v Kebutuhan Pengembangan Stasiun

BAB I

Bab V Kebutuhan Pengembangan Stasiun

BAB VKEBUTUHAN PENGEMBANGAN STASIUN

5.1 ESTIMASI JUMLAH PENUMPANGJumlah penumpang diperoleh dari survei baik survei primer maupun survei sekunder. Jumlah penumpang naik diperoleh dari survei sekunder yakni dengan mendatangi kantor kepala setiap stasiun yang disurvei. Sedangkan untuk memperoleh jumlah penumpang naik, maka dilakukan survei primer dengan cara menghitung jumlah penumpang turun di setiap stasiun. Saat survei selain jumlah penumpang turun dihitung, dicatat juga jenis kereta yang berhenti dan waktu berhenti.

Adapun data yang diambil berupa data primer dengan menghitung jumlah penumpang yang turun di stasiun dari awal kereta datang sampai kereta yang datang terakhir di stasiun tersebut. Hasil survei primer dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

A. Stasiun Kranji

Gambar 5.1 Grafik Jumlah Penumpang yang Naik/Turun di Stasiun KranjiDari Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang yang naik pada pagi hari lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang turun. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyaknya penumpang di sekitar wilayah Kranji menggunakan moda kereta api untuk menuju Jakarta untuk bekerja. Sedangkan pada sore hari terjadi jumlah penumpang yang turun di Stasiun Kranji lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang naik. Hal ini umumnya terjadi saat jam pulang kantor yakni sekitar pukul 17.00-18.00.B. Stasiun Kemayoran

Gambar 5.2 Grafik Jumlah Penumpang yang Turun di Stasiun KemayoranDari Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang turun yang terbesar di Stasiun Kemayoran terjadi pada pukul 09.00-10.00. Pada pagi hari jumlah penumpang yang turun kereta lebih besar dibandingkan dengan sore hari. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan yang paling besar menuju ke arah Jakarta terjadi pada pagi hari. Sedangkan pergerakan penumpang pada sore hari menuju ke Stasiun Kemayoran sangat sedikit.

C. Stasiun Depok

Gambar 5.3 Grafik Jumlah Penumpang yang Naik/Turun di Stasiun KemayoranDari Gambar 5.3 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang yang naik pada pagi hari lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang turun. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyaknya penumpang di sekitar wilayah Depok menggunakan moda kereta api untuk menuju Jakarta untuk bekerja. Sedangkan pada sore hari terjadi jumlah penumpang yang turun di Stasiun Depok lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang naik. Hal ini umumnya terjadi saat jam pulang kantor dan puncaknya terjadi pada pukul 19.00-20.00.D. Stasiun Pasar Minggu

Gambar 5.4 Grafik Jumlah Penumpang yang Naik/Turun di Stasiun Pasar MingguDari Gambar 5.4 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang yang naik pada pagi hari lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang turun. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyaknya penumpang di sekitar wilayah Depok menggunakan moda kereta api untuk menuju Jakarta untuk bekerja.

Sedangkan pada sore hari terjadi jumlah penumpang yang turun di Stasiun Depok lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang naik. Hal ini umumnya terjadi saat jam pulang kantor dan puncaknya terjadi pada pukul 18.00-19.00.E. Stasiun Duri

Gambar 5.5 Grafik Jumlah Penumpang yang Turun di Stasiun DuriDari Gambar 5.5 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang turun yang terbesar di Stasiun Duri terjadi pada pukul 07.00-08.00. Pada sore hari jumlah penumpang yang turun kereta lebih besar dibandingkan dengan pagi hari. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan yang paling besar menuju ke arah Duri terjadi pada sore hari.

F. Stasiun Rawa Buaya

Gambar 5.6 Grafik Jumlah Penumpang yang Turun di Stasiun Rawa Buaya

Dari Gambar 5.6 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang yang turun pada pagi hari lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang naik. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyaknya penumpang dari wilayah Tangerang menggunakan moda kereta api untuk menuju Jakarta untuk bekerja.

Sedangkan pada sore hari terjadi jumlah penumpang yang turun di Stasiun Rawa Buaya lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang naik. Hal ini umumnya terjadi saat jam pulang kantor dan puncaknya terjadi pada pukul 18.00-19.00.G. Stasiun Palmerah

Gambar 5.7 Grafik Jumlah Penumpang yang Naik/Turun di Stasiun Palmerah

Dari Gambar 5.7 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang yang turun pada pagi hari lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang naik. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyaknya penumpang dari wilayah Tangerang menggunakan moda kereta api untuk menuju Jakarta untuk bekerja.

Sedangkan pada sore hari terjadi jumlah penumpang yang turun di Stasiun Palmerah lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang naik. Puncak penumpang yang turun di Stasiun Palmerah terjadi pada pukul 06.00-07.00.G. Stasiun Pondokranji

Gambar 5.8 Grafik Jumlah Penumpang yang Naik/Turun di Stasiun Pondokranji

Dari Gambar 5.8 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang yang naik pada pagi hari dan sore hari lebih besar dibandingkan jumlah penumpang yang turun dan puncaknya terjadi pada pukul 17.00-18.00.

EMBED MSPhotoEd.3

V-1LAPORAN AKHIRStudi Revitalisasi Stasiun-Stasiun Dalam Kota

PAGE V-10LAPORAN AKHIRStudi Revitalisasi Stasiun-Stasiun Dalam Kota

_1280662601.bin