BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN 5.1....
Transcript of BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN 5.1....
BAB V
IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN
5.1. Implementasi Metode
5.1.1. Menentukan Variabel-Variabel Kebutuhan Konsumen
Variabel kebutuhan merupakan variabel yang menjadi kebutuhan
penelitian dalam melakukan perancangan sapu anak multifungsi. Variabel
kebutuhan penelitian didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 98
responden di desa Tarai Bangun,Kec.Tambang, Kab. Kampar, Riau. Jumlah
sampel dari populasi didapatkan menggunakan rumus slovin
Dengan menggunakan rumus Slovin :
Rumus :
Dimana:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran yang dapat ditolerir 10%
.
Maka dari itu sampel populasi di atas berjumlah 98 sampel yang akan mejadi
responden, Sumber pengumpulan data ialah data primer yang diperoleh dari hasil
koesioner.
1. Identitas Responden
Identitas responden dapat berupa jenis kelamin, usia, dan golongan kelas
dari responden tersebut, masing-masing uraian identitas responden dapat
dilihat sebagai berikut :
a. Jenis Kelamin memperlihatkan jumlah responden yang memiliki
jenis kelamin laki-laki dan juga perempuan, yang dapat dilihat pada tabel
5.1. berikut :
Tabel 5.1. Perbandingan Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis
Kelamin
Jumlah
Responden
Responden
%
1 Laki-Laki 45 44%
2 Perempuan 53 52%
Total 98 100% Sumber : Pengumpulan Data Kuesioner, 2019
Perbandingan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin juga dapat
dilihat pada gambar 5.1. berikut :
Gambar 5.1. Perbandingan Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Pengumpulan Data Kuesioner, 2019
b. Usia
Usia responden memperlihatkan jumlah responden sesuai golongan
dari usianya, yang dapat dilihat pada tabel 5.2. berikut :
62%
38%
Perbandingan Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Tabel 5.2. Total Responden Berdasarkan Usia
No Usia /
Tahun Kelas Responden
1 7 I 16
2 8 II 16
3 9 III 16
4 10 IV 16
5 11 V 16
6 12 VI 18 Sumber: Pengumpulan Data Kuesioner, 2019
Total dari data responden berdasarkan usia dapat dilihat pada gambar 5.2.
berikut :
2. Variabel Kebutuhan
Variabel kebutuhan didapatkan berdasarkan hasil rekapitulasi dari kuesioner
terbuka yang telah disebar kepada 98 responden pengguna sapu anak di sekolah
dasar desa tarai bangun, kec. Tambang, kab. Kampar. dan dapat dilihat pada tabel
5.5. dibawah ini.
Tabel 5.5. Variabel Kebutuhan Responden terhadap sapu yang di inginkan
Sumber : Hasil Penyebaran Kuesioner, 2019
5.1.2. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
Setelah variabel kebutuhan responden terhadap sapu anak multifungsi
didapatkan kemudian dirancang kuesioner tertutup untuk mengukur tingkat
kepentingan dan tingkat kepuasan responden terhadap pengguna sapu anak
multifungsi.
5.1.2.1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan derajat ketepatan alat ukur penelitian yang dalam
persoalan ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Dalam hal ini, pengujian
NO
1
2
3
4
5
6
7 sapu lebih mudah menajngkau sudut yang sulit
sapu memiliki genggaman yang lembut
kebutuhan responden
tangkai sapu tidak mudah patah
sapu tidak sakit di genggam
sapu memiliki warna yang menarik
sapu bisa membersihkan kaca
sapu bisa membersihkan dinding yang tinggi
validitas dilakukan terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan responden
penyadap karet.
1. Tingkat Kepentingan
Pengujian validitas tingkat kepentingan terhadap sapu anak
multifungsi yang akan dirancang dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut:
Tabel 5.6. Uji Validitas Tingkat Kepentingan Responden Pengguna Sapu Anak
Multifungsi
Kode
Variabel
Variabel
Nilai Korelasi
(Pearson
Corellation)
R
Tabel
Keterangan
Kesimpulan
X1 Tangkai sapu
tidak mudah
patah
0.605
0.244
0.605 > 0.244
Valid
X2 Sapu tidak sakit
digenggam lama
0.625
0.244
0.625 > 0.244
Valid
X3 Sapu memiliki
warna yang
menarik
0.340
0.244
0.340 > 0.244
Valid
X4 Sapu bisa
membersihkan
kaca
0.636 0.244 0.636 > 0.244 Valid
X5 Sapu bisa
membersihkan
dinding yang
tinggi
0.655
0.244
0.655 > 0.244
Valid
X6 Sapu memiliki
genggaman
yang lembut
0.397
0.244
0.397 > 0.244
Valid
X7 Sapu lebih
mudah
menjangkau
sudut yang sulit
0.544 0.244 0.544 > 0.244 Valid
Sumber: Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0, 2019
2. Tingkat Kepuasan
Pengujian validitas tingkat kepuasan terhadap tas penyadap karet yang
sudah ada saat ini dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut:
Tabel 5.7. Uji Validitas Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Sapu Anak
Multifungsi
Kode
Variabel
Variabel
Nilai
Korelasi
(Pearson
Corellation)
R
tabel
Keterangan
Kesimpulan
X1 Tangkai sapu
tidak mudah
patah
0.520
0.244
0.520 > 0.244
Valid
X2 sapu tidak sakit
digenggam
0.491
0.244
0.491 > 0.244
Valid
X3 Sapu memiliki
warna yang
menarik
0.613
0.244
0.613 > 0.244
Valid
X4 Sapu bisa
membersihkan
kaca
0.491 0.244 0.491 > 0.244 Valid
Sumber: Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0, 2019
Tabel 5.7. Uji Validitas Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Sapu Anak
Multifungsi
Kode
Variabel
Variabel
Nilai
Korelasi
(Pearson
Corellation)
R
Tabel
Keterangan
Kesimpulan
X5 Sapu bisa
membersihkan
dinding yang
tinggi
0.520
0.244
0.479 > 0.244
Valid
X6 Sapu memiliki
genggaman yang
lembut
0.491
0.244
0.620 > 0.244
Valid
X7 Sapu lebih mudah
menjangkau sudut
yang sulit
0.613 0.244 0.528 > 0.244 Valid
Sumber: Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0, 2019
5.1.2.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat alat
ukur tersebut dapat dipercaya atau tidak. Dalam hal ini, pengujian reliabilitas
dilakukan terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan responden pengguna
sapu anak multifungsi.
1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kepuasan
Pengujian reliabilitas tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan
terhadap pengguna sapu anak multifungis yang akan dirancang dapat
dilihat pada tabel 5.8 berikut:
Tabel 5.8. Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kepuasan Terhadap
sapu anak multifungsi
Jumlah
Variabel
Cronbach’s
Alpha
R
tabel
Keterangan
Kesimpulan
7
0.576
0.244
0.576 > 0.244
Reliabel
Sumber: Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0, 201
5.2. Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD)
Metode Quality Function Deployment (QFD) digunakan untuk menetapkan
target yang akan dicapai dalam bentuk karakteristik produk sehingga dapat
mewujudkan kebutuhan responden terhadap rancangan sapu anak multifungsi.
5.3. Penentuan Nilai Kinerja
Nilai kinerja merupakan besarnya tingkat kepentingan kepuasan dari
variabel kebutuhan responden yang ditentukan berdasarkan pemilihan 5 kriteria
jawaban.
1. Tingkat Kepentingan Responden sapu anak multifungsi
Tingkat Kepentingan dan kepuasan responden merupakan tanggapan
responden pengguna sapu anak mengenai sejauh mana kepentingan
terhadap variabel kebutuhan yang telah diidentifikasi. Responden siswa-
siswi sekolah dasar diminta untuk memilih 5 kriteria jawaban yaitu sangat
tidak penting, tidak penting, cukup penting, penting, dan sangat penting.
Kelima kriteria tersebut akan dinilai menggunakan skala likert yang
bernilai 1 sampai 5. Adapun variabel kepentingan sapu anak multifungsi
yang diolah menggunakan skala likert yang dapat dilihat pada tabel 5.9
berikut:
Tabel 5.9. Nilai Kinerja Tingkat Kepentingan Responden pengguna sapu terhadap
sapu anak multifungsi
No Variabel
Tingkat kepentingan
Total
Nilai
STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5) Kinerja
1 Tangkai sapu tidak
mudah patah 4 2 11 21 30
275 4
2 Sapu tidak sakit
digenggam 2 1 3 32 30 291
4
3 Sapu memiliki warna
yang menarik 2 6 3 24 35
294 4
4 Sapu bisa membersihkan
kaca 1 4 3 20 40
298 4
5 Sapu bisa membersihkan
dinding yang tinggi 3 2 3 15 45
301 4
6 Sapu memiliki
genggaman yang lembut 0 1 2 32 33
301 4
7
Sapu lebih mudah
menjangkau sudut yang
sulit
4 2 3 20 39
292 4
Sumber: Pengolaha Data Kuesioner, 2019
Contoh perhitungan :
Nilai Kinerja =
=
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Keterangan :
N1 = Jumlah responden dengan jawaban “STP”
N2 = Jumlah responden dengan jawaban “TP”
N3 = Jumlah responden dengan jawaban “CP”
N4 = Jumlah responden dengan jawaban “P”
N5 = Jumlah responden dengan jawaban “SP”
Nilai Kinerja = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Nilai Kinerja =
Tabel 5.10. Nilai Kinerja Tingkat Kepuasan Responden Siswa-Siswi Sekolah Dasar
Terhadap Sapu Anak Multifungsi
Variabel
Tingkat Kepuasan
Total Nilai
STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5) Kinerja
Tangkai sapu tidak mudah
patah 3 2 9 21 30
268 4
Sapu tidak sakit digenggam 2 1 3 25 33 278 4
Sapu memiliki warna yang
menarik 2 3 3 23 33
274 4
Sapu bisa membersihkan
kaca 1 3 4 24 35
290 4
Sapu bisa membersihkan
dinding yang tinggi 3 2 3 18 37
273 4
Sapu memiliki genggaman
yang lembut 0 1 2 23 27
235 3
Sapu lebih mudah
menjangkau sudut yang
sulit
2 2 3 20 39
290
4
Sumber : Pengolahan Data Kuesioner, 2019
Tingkat kebutuhan responden dapat dipertimbangkan dengan variabel
kebutuhan tersebut, apakah dapat dipenuhi atau tidak. Penilaian Goal dapat dilihat
pada tabel 5.11 berikut :
Tabel 5.11. Nilai Target (Goal)
Keterangan Nilai
Sangat Tidak Dibutuhkan 1
Dibutuhkan 3
Sangat Dibutuhkan 5
Sumber : Cohen, 1995
Sedangkan untuk penilaian Goal terhadap perancangan sapu anak
multifungsi itu sendiri dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut ini :
Tabel 5.12. Nilai Target (Goal) Terhadap Tas Penyadap Karet
No Kebutuhan Konsumen Goal
1 Tangkai sapu tidak mudah patah 5
2 Sapu tidak sakit digenggam 5
3 Sapu memiliki warna yang menarik 5
4 Sapu bisa membersihkan kaca 3
5 Sapu bisa membersihkan dinding yang tinggi 3
6 Sapu memiliki genggaman yang lembut 5
7 Sapu lebih mudah menjangkau sudut yang sulit 3
Sumber : Pengolahan Data, 2019
5.4. Penentuan Rasio Perbaikan (Improvement Ratio)
Rasio perbaikan (Improvement Ratio) menunjukan seberapa besar usaha
yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai Goal. Untuk nilai yang
semakin besar menunjukan semakin besar tingkat perubahan yang harus
dilakukan. Pada kasus ini, rasio perbaikan (Improvement Ratio) dapat dilihat pada
tabel 5.13 dibawah ini :
Tabel 5.13. Improvement Ratio Terhadap sapu anak multifungsi
No Kebutuhan Konsumen Goal Tingkat
Kepentingan
Improvement
Ratio
1 Tangkai sapu tidak mudah patah 5 4 1.25
2 Sapu tidak sakit digenggam 5 4 1.25
3 Sapu memiliki warna yang menarik 5 4 1.25
4 Sapu bisa membersihkan kaca 3 4 0.75
5 Sapu bisa membersihkan dinding
yang tinggi
3 4 0.75
6 Sapu memiliki genggaman yang
lembut
5 4 1.25
7 Sapu lebih mudah menjangkau
sudut yang sulit
3 4 0.75
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Contoh Perhitungan :
Improvement Ratio =
Improvement Ratio =
5.4.1. Penentuan Titik Jual (Sales Point)
Titik jual (Sales Point) menunjukan kontribusi suatu kebutuhan responden
terhadap daya jual produk yang akan dirancang. Tabel 5.14 berikut merupakan
penilaian Sales Point.
Tabel 5.14. Penilaian Titik Jual (Sales Point)
Sumber : Cohen, 1995
Sedangkan untuk penilaian Sales Point terhadap perancangan tas penyadap
karet dapat dilihat pada tabel 5.15 berikut ini :
Tabel 5.15. Titik Jual (Sales Point) Terhadap Tas Penyadap Karet
No Kebutuhan Konsumen Sales
Point
1 Tas berbentuk persegi panjang 1.5
2 Tas ringan dibawa 1.5
3 Tas tidak mengganggu aktivitas saat digunakan dalam bekerja 1.5
4 Tas berbentuk simpel 1.2
5 Harga tas terjangkau 1.2
6 Penggunaan tas dipinggang/dislempang 1.5
7 Bahan tas kuat 1.2
Sumber : Pengolahan Data, 2019
5.4.2. Penentuan Raw Weight
Nilai Raw Weight diperoleh dari perkalian tingkat kepentingan responden,
rasio perbaikan dan Sales Point. Semakin besar Raw Weight maka semakin
penting kebutuhan tersebut untuk dipenuhi. Dalam persoalan ini, Raw Weight
dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut :
Keterangan Nilai
Sangat Tidak Penting 1
Penting 1,2
Sangat Penting 1,5
Tabel 5.16. Raw Weight Terhadap Sapu Anak Multifungsi
No Kebutuhan Konsumen Tingkat
Kepentingan
Improvement
Ratio
Sales Point Raw
Weight
1 Tangkai sapu tidak
mudah patah
4 1.25 1.5 7.5
2 Sapu tidak sakit
digenggam
4 1.25 1.5 7.5
3 Sapu memiliki warna
yang menarik
4
1.25
1.5
7.5
4 Sapu bisa
membersihkan kaca
4 0.75 1.2 3.6
5 Sapu bisa
membersihkan dinding
yang tinggi
4 0.75 1.2 3.6
6 Sapu memiliki
genggaman yang
lembut
4 1.25 1.5 7.5
7 Sapu lebih mudah
menjangkau sudut yang
sulit
4 0.75 1.2 7.5
Total 44.7
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Contoh Perhitungan :
Raw Weight = Importance to Costumer × Improvement Ratio × Sales Point
= 4 × 1.25 × 1.5
= 7.5
5.4.3. Penentuan Normalized Raw Weight Terhadap Sapu Anak Multifungsi
Perhitungan Normalized Raw Weightmerupakan nilai Raw Weightyang
dibuat dalam skala 0 samapai 1. Pada tabel 5.17 akan memperlihatkan nilai
Normalized Raw Weight terhadap sapu anak multifungsi :
Tabel 5.17. Nilai Normalized Raw Weight Terhadap Sapu Anak Multifungsi
No Kebutuhan Konsumen Raw Weight Normalized
Raw Weight
1 Tangkai sapu tidak mudah patah 7.5 0.16
2 Sapu tidak sakit digenggam 7.5 0.16
3 Sapu memiliki warna yang menarik
7.5
0.16
4 Sapu bisa membersihkan kaca 3.6 0.08
5 Sapu bisa membersihkan dinding yang
tinggi
3.6 0.08
6 Sapu memiliki genggaman yang
lembut
7.5 0.16
7 Sapu lebih mudah menjangkau sudut
yang sulit
7.5 0.16
Total 44.7 0.96
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Contoh perhitungan :
Normalized Raw Weight =
Normalized Raw Weight =
= 0.16
5.4.4. Penentuan Respon Teknis
Respon teknis merupakan penerjemahan kebutuhan responden pengguna
sapu kedalam bahasa teknis, yang didapat dari pengolahan data kuesioner dan
diterjemahkan dalam bentuk teknis untuk mewujudkan rancangan produk yang
menjadi kebutuhan responden tersebut. Respon teknis dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 5.18 berikut :
Tabel 5.18. Respon Teknis Terhadap Sapu Anak Multifungsi
Kebutuhan Konsumen Respon Teknis
Tangkai sapu tidak mudah patah Desain
Sapu tidak sakit digenggam Desain
Sapu memiliki warna yang menarik Dimensi
Sapu bisa membersihkan kaca Desain
Sapu bisa membersihkan dinding
yang tingggi
Pemilihan Material
Sapu memiliki genggaman yang
lembut
Ergonomis
Sapu lebih mudah menjangkau sudut
yang sulit
Pemilihan Material
Sumber: Pengolahan Data Kuesioner, 2019
5.4.5. Penentuan Hubungan Respon Teknis Dengan Variabel Kebutuhan
Hubungan antara respon teknis dengan kebutuhan responden ditunjukkan
dengan simbol yang melambangkan seberapa kuat hubungan antar kedua nya.
Semakin banyak suatu elemen pada karakteristik teknis yang berhubungan dengan
elemen kebutuhan responden, berarti elemen-elemen karakteristik teknis tersebut
berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan responden. Adapaun simbol untuk
kekuatan hubungan karakteristik teknis dengan kebutuhan responden dapat dilihat
pada tabel 5.19 berikut:
Tabel 5.19. Simbol Kekuatan Hubungan Karakteristik Teknis Dengan Kebutuhan
Responden
Simbol Arti Nilai
Tidak ada hubungan 0
Bila ada kemungkinan terjadi
hubungan anatar keduanya
(Lemah)
1
Bila ada hubungan yang
terjadi (Sedang)
3
Bila ada hubungan yang
terjadi (Kuat)
9
Sumber: Cohen, 1995
Dari tabel diatas dapat dilihat 3 simbol yang dapat diartikan secara singkat
yaitu hubungan yang lemah, sedang dan kuat, dan apabila tidak terdapat simbol
berarti tidak terdapat hubungan antara karakteristik teknis dengan kebutuhan
responden. Adapun hubungan karakteristik teknis dengan kebutuhan responden
terhadap produk sapu anak multifungsi dapat dilihat pada gambar 5.6 berikut:
Tas ringan dibawa 4
Tas tidak mengganggu
aktivitas saat digunakan
dalam bekerja
4
Bentuk tas simpel 4
Harga tas terjangkau 4
Penggunaan tas dipinggang/
dislempang4
Tas berbentuk persegi
panjang4
Bahan tas kuat 4
Tin
gk
at
Kep
en
tin
gan
Desa
in
Pem
ilih
an
mate
rial
tas
Respon
Teknis
Kebutuhan
Konsumen
Dim
ensi
4
4
4
4
4
4
Erg
on
om
i
Gambar 5.5. Hubungan Karakteristik Teknis Dengan Variabel Kebutuhan
Terhadap Tas Penyadap Karet
Sumber: Pengolahan Data, 2019
5.4.6. Penentuan Kontribusi dan Urutan Prioritas
Langkah selanjutnya setelah diketahui hubungan antara karakteristik teknis
dengan kebutuhan responden, dihitung nilai kontribusi masing-masing
karakteristik teknis. Adapun kontribusi tersebut dapat dilihat pada tabel 5.20
berikut:
30
47
Tabel 5.20. Kontribusi dan Urutan Prioritas Terhadap Tas Penyadap Karet
No Respon Teknis Variabel Hubungan Nilai
Nilai
Respon Kontribusi Urutan
Hubungan Teknis Prioritas
1 Desain
Tas berbentuk persegi
panjang Kuat
9
4 12,75 1
Tas ringan dibawa Sedang 9
Tas tidak mengganggu
aktivitas Kuat 9
saat digunakan dalam bekerja
Bentuk tas simpel Kuat 9
Harga terjangkau Sedang 3
Penggunaan tas dipinggang Kuat 9
/dislempang
Bahan tas kuat Sedang 3
2 Dimensi
Tas berbentuk persegi
panjang Kuat
9
4 9,25 3
Tas ringan dibawa Kuat 9
Tas tidak mengganggu
aktivitas Kuat 9
saat digunakan dalam bekerja
Bentuk tas simpel Kuat 9
Harga terjangkau Tidak ada 0
Penggunaan tas dipinggang Tidak ada 0
/dislempang
Bahan tas kuat Lemah 1
Tabel 5.20. Kontribusi dan Urutan Prioritas Terhadap Tas Penyadap Karet (Lanjutan)
No Respon Teknis Variabel Hubungan Nilai
Nilai
Respon Kontribusi Urutan
Hubungan Teknis
Prioritas
3 Pemilihan Material Tas
Tas berbentuk persegi
panjang Tidak ada
0
4 3,75 4
Tas ringan dibawa Sedang 3
Tas tidak mengganggu
aktivitas Tidak ada 0
saat digunakan dalam bekerja
Bentuk tas simpel Tidak ada 0
Harga terjangkau Sedang 3
Penggunaan tas dipinggang Tidak ada 0
/dislempang
Bahan tas kuat Kuat 9
4 Ergonomis
Tas berbentuk persegi
panjang Kuat
9
4 11,75 2
Tas ringan dibawa Kuat 9
Tas tidak mengganggu
aktivitas Kuat 9
saat digunakan dalam bekerja
Bentuk tas simpel Kuat 9
Harga terjangkau Tidak ada 1
Penggunaan tas dipinggang Kuat 9
/dislempang
Bahan tas kuat Lemah 1
Sumber: Pengolahan Data, 2019
5.4.7. Penyusunan House Of Quality (HOQ)
Setelah menentukan aspek-aspek dari QFD, hasil-hasil tersebut seluruhnya
disusun dalam House Of Quality¸ secara utuh, adapun House Of Quality
perancangan tas penyadap karet ini dapat dilihat pada gambar 5.7 berikut:
12.75 9.25 3.75 11.75
Simbol
X
#
Pengertian
Kuat
Sedang
Lemah
Tidak ada
hubungan
Simbol Pengertian
Kuat
Sedang
Lemah
Tidak ada
hubungan
Tas ringan dibawa 4
Tas tidak mengganggu
aktivitas saat digunakan
dalam bekerja
4
Tas berbentuk simpel 4
Harga tas terjangkau 4
Penggunaan tas
dipinggang/
dislempang
4
Tas berbentuk
persegi panjang4
Bahan tas kuat 4
Tin
gkat
Kep
entin
gan
Des
ain
Pem
iliha
n m
ater
ial t
asRespon
Teknis
Kebutuhan
Konsumen
Dim
ensi
4
4
4
4
4
4
Erg
onom
is
Cur
rent
Sta
tisfi
cati
on
Per
form
ance
Goa
l
Impr
ovem
ent R
atio
Sale
s P
oint
Raw
Wei
ght
Nor
mal
ized
Raw
Wei
ght
4
4
4
4
4
5
5
5
3
3
1.25
1.25
1.25
0.25
0.25
1.5
1.5
1.5
1.2
1.2
7.5
7.5
7.5
3.6
3.6
0.16
0.16
0.16
0.8
0.8
4
4
5
3
1.25
0.25
1.5
1.2
7.5
7.5
0.16
0.16
Target Spesifikasi
Kontribusi
Pers
egi
panj
ang
Peng
guna
an d
i pin
ggan
g sa
at
digu
naka
n be
kerj
a
0,34 0,25 0,1 0,32
1 3 4 2Prioritas
Kontibusi Normal
Ptt (
88,7
9 cm
), Tt
(22,
4 cm
), Lt
(18
cm),
Teb
(7,5
cm
)
Bah
an k
ain
levi
s, ta
li w
ebbi
ng p
p,
resl
etin
g Y
KK
, kep
hita
m p
olos
Gambar 5.6. House Of Quality Perancangan Sapu Anak Multifungsi Sumber : Pengolahan Data, 2019
5.4.8. Penentuan Spesifikasi Target
Spesifikasi target merupakan suatu hasil dari pengembangan karakteristik
teknis yang didapat dari mengidentifikasi kebutuhan responden pengguna sapu di
sekolah dasar desa tarai bangun, Kec. Tambang, Kab. Kampar, Riau. Berikut
adalah spesifikasi target yang akan dicapai dalam perancangan sapu anak
multifungsi. Berikut spesifikasinya :
1. Desain
Desain tas penyadap karet berbentuk persegi panjang. Desain tas ini
berdasarkan barang bawaan (perlengkapan dan perlatan) yang kerap
dibawa oleh penyadapkaret, dan juga hasil dari rekapitulasi
penyebaran kuesioner tertutup yang telah ditampilkan pada tabel 5.6.
diatas, dimana kebutuhan responden terhadap desain tas yang
diinginkan berbentuk persegi panjang.
2. Dimensi Tas Penyadap Karet
Dimensi tas penyadap karet mencakup panjang, lebar, tinggi dan
sebagainya. Dalam hal ini dimensi tas penyadap karet yang
digunakan sebagai berikut :
a. Data Antropometri
Pada perancangan tas penyadap karet ini digunakan data
antropometri sebanyak 4 data yaitu : Tbb (Tinggi Bahu berdiri),
Tpgb (Tinggi Pinggang Berdiri), Tlb (Tinggi Lutut berdiri)Lpg
(Lebar Pinggang), dan Lggt (Lebar Genggam Tangan) dengan
sampel sebanyak 68, maka data antropometri dibuat menjadi 4
sub grup dan cara pengolahan data dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 5.21. Data Antropometri Tinggi Bahu Berdiri
N N K 1 2 3 4
1 145 130 130 130 134
2 131 134 139 134 135
3 138 145 138 145 142,25
4 142 140 142 140 142
5 140 136 137 136 138,5
6 142 125 143 125 135,25
7 130 132 117 132 129,5
8 118 137 128 137 132
9 127,4 143 135 143 139,35
Tabel 5.22. Data Antropometri Tinggi Bahu Berdiri (Lanjutan)
N N K 1 2 3 4
10 134 153 138 153 147
11 130 130 148 130 137,25
12 141 127 129 125 133,5
13 136 133 134 132 137
14 129 132 131 132 134,5
15 133 139 137 133 139,25
16 126 128 130 135 133,75
17 132 131 135 133 137
2.327,1
Sumber: Pengolahan Data, 2019
Keterangan :
N = Ukuran Populasi (Pengulangan)
K = Banyak Populasi
Data antropometri diatas merupakan data pengukuran tinggi bahu
berdiri (Tbb). Untuk mendapatkan hasil perhitungan berikutnya, maka cara
perhitungan sebagai berikut :
1. Nilai Rata-Rata Dari Keseluruhan Data (X)
=
=
= 136, 9
2. Menghitung Standar Deviasi
σ = √ ( )
σ = 34,67
3. Standar Deviasi Rata-Rata (σx)
σx =
σx =
σx = 8,40
4. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
BKA = + (2 )
= 136,9 + (2 x 8,40)
= 153,7
BKB = - (2 )
= 136,9 – (2 x 8,40)
= 120,1
Tabel 5.22. Data Antropometri Tinggi Pinggang Berdiri
N N
K 1 2 3 4
1 100 93 90 90 93,5
2 92 93 95 90 93
3 93 94 90 90 92,5
4 94 94 110 91 98,25
5 92 97 102 91 96,75
6 95 93 103 92 97,25
7 98 97 96 92 97,5
8 86 90 99 92 93,75
9 90 95 95 92 95,25
10 102 90 101 93 99
11 101 94 97 93 99
12 103 90 89 93 96,75
13 102 91 45 93 86
14 92 93 47 93 84,75
15 92 102 49 93 87,75
16 91 96 88 93 96
17 96 93 89 94 97,25
1.604,25
Sumber: Pengolahan Data, 2019
Keterangan :
N = Ukuran Populasi (Pengulangan)
K = Banyak Populasi
Data antropometri diatas merupakan data pengukuran tinggi pinggang
berdiri (Ppgb). Untuk mendapatkan hasil perhitungan berikutnya, maka cara
perhitungan sebagai berikut :
1. Nilai Rata-Rata Dari Keseluruhan Data (X)
=
=
= 94,36
2. Menghitung Standar Deviasi
σ = √ ( )
σ = 23,88
3. Standar Deviasi Rata-Rata (σx)
σx =
σx =
σx = 5,79
4. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
BKA = + (2 )
= 94,36 + ( 2 x 5,79 )
= 105,94
BKB = - (2 )
= 94,36 – (2 x 5,79)
= 82,78
Tabel 5.23. Data Antropometri Tinggi Lutut Berdiri
N N
K 1 2 3 4
1 50 50 47 47 48,75
2 47 47 49 48 48,25
3 48 48 51 50 50
4 50 50 50 51 51,25
5 51 51 47 47 50,25
6 47 47 43 45 47
7 45 45 49 43 47,25
8 43 43 46 44,5 46,125
9 44,5 44,5 43 43 46
10 43 43 60 44 50
11 44 44 49 48 49
12 48 48 43 47 49,5
13 47 47 48 46 50,25
14 46 46 48 48 50,5
15 48 48 50 49 52,5
16 49 49 52 47 53,25
17 47 47 50 50 52,75
842,625
Sumber: Pengolahan Data, 2019
Keterangan :
N = Ukuran Populasi (Pengulangan)
K = Banyak Populasi
Data antropometri diatas merupakan data pengukuran tinggi lutut
berdiri (Tlb). Untuk mendapatkan hasil perhitungan berikutnya, maka cara
perhitungan sebagai berikut :
1. Nilai Rata-Rata Dari Keseluruhan Data (X)
=
=
= 49,56
2. Menghitung Standar Deviasi
σ = √ ( )
σ = 12,51
3. Standar Deviasi Rata-Rata (σx)
σx =
σx =
σx = 3,03
4. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
BKA = + (2 )
= 49,56 + ( 2 x 3,03 )
= 55,62
BKB = - (2 )
= 49,56– (2 x 3,03)
= 43,5
Tabel 5.24. Data Antropometri Lebar Pinggang
N N Ẋi
K 1 2 3 4
1 36 27 33 39 34
2 38 27 33 39 34,75
3 44 28 34 39 37
4 31 28 34 39 34
5 30 28 34 40 34,25
6 29 31 34 40 35
7 34 31 35 40 36,75
8 36,5 31 35 36 36,625
9 31,3 31 35 38 36,075
10 37 31 35 44 39,25
11 28 31 36 31 34,25
Tabel 5.24. Data Antropometri Lebar Pinggang (Lanjutan)
N N Ẋi
K 1 2 3 4
12 41,5 32 36 30 37,875
13 35 32 37 29 36,5
14 25 32 37 34 35,5
15 30 32 38 36,5 37,875
16 33 33 38 31,3 37,825
17 33 33 38 38 39,75
617,275
Sumber: Pengolahan Data, 2019
Keterangan :
N = Ukuran Populasi (Pengulangan)
K = Banyak Populasi
Data antropometri diatasData antropometri diatas merupakan data
pengukuran lebar pinggang (Lpg). Untuk mendapatkan hasil perhitungan
berikutnya, maka cara perhitungan sebagai berikut :
1. Nilai Rata-Rata Dari Keseluruhan Data (X)
=
=
= 36,31
2. Menghitung Standar Deviasi
σ = √ ( )
σ = 9,15
3. Standar Deviasi Rata-Rata (σx)
σx =
σx =
σx = 2,22
4. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
BKA = + (2 )
= 36,31 + ( 2 x 2,22 )
= 40,75
BKB = - (2 )
=36,31 – (2 x 2,22)
= 31,87
Tabel 5.25. Data Antropometri Lebar Genggaman Tangan N N
Ẋi K 1 2 3 4
1 6,5 7,5 8,1 8,9 8
2 7,5 7,5 7,1 7,5 7,9
3 5 6,1 6 7,3 6,85
4 7 7,5 7,2 8,5 8,55
5 7,5 7,2 8,3 7,5 7,625
6 7 7,5 7,3 8,5 9,075
7 7,5 7 7,5 8,4 7,6
8 6,1 7,4 7,5 7,5 7,125
9 8,3 7,5 7,5 7,5 7,7
10 7,5 6 7,8 7,5 7,2
11 6,3 7 7,7 7 7
12 5,5 8 7,4 5,1 6,5
13 7,4 8,2 7,3 4,5 6,85
14 6,3 7,5 7,5 5,3 6,65
15 8 7,5 8,4 5,5 7,35
16 7,5 7,1 8,3 7,5 7,6
17 8,4 7,2 8,7 7,5 7,95
127,525
Sumber: Pengolahan Data, 2019
Keterangan :
N = Ukuran Populasi (Pengulangan)
K = Banyak Populasi
Data antropometri diatas merupakan data pengukuran lebar genggaman
tangan (Lggt). Untuk mendapatkan hasil perhitungan berikutnya, maka cara
perhitungan sebagai berikut :
1. Nilai Rata-Rata Dari Keseluruhan Data (X)
=
=
= 7,5
2. Menghitung Standar Deviasi
σ = √ ( )
σ = 9,83
3. Standar Deviasi Rata-Rata (σx)
σx =
σx =
σx = 2,38
4. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
BKA = + (2 )
= 10,26+ ( 2 x 2,38 )
= 15,02
BKB = - (2 )
=36,31 – (2 x 2,38)
= 5.5
b. Persentil
Dalam mendesain suatu produk terdapat variasi untuk ukuran
sebenarnya, maka perancang dapat merancang produk yang
memiliki fleksibilitas dan sifat mampu menyesuaikan
(adjustable) dengan suatu rentang tertentu, oleh karena itu
diperlukan menghitung persentil. Persentil yang digunakan dalam
menentukan ukuran rancangan produk tas penyadap karet ini
menggunakan persentil 50 (P50), dan titik acuan didapat dari nilai
rata-rata keseluruhan data yang telah diolah (X), yaitu :
Tabel 5.26. Tabel Ketentuan Persentil
PERCENTILE PERHITUNGAN
1ST
X – 2,325 x
2,5TH X – 1,96 x
Sumber : Ketentuan Persentil, 2019
1. Persentil Tinggi Bahu Berdiri
P50 = Ẋ
P50 = 136,9 cm
2. Persentil Tinggi Pinggang Berdiri
P50 = Ẋ
P50 = 94,36 cm
3. Persentil Tinggi Lutut Berdiri
P50 = Ẋ
P50 = 49,56 cm
4. Persentil Lebar Pinggang
P50 = Ẋ
P50 = 36,31 cm
5. Persentil tinggi bahu berdiri
P50 = Ẋ
P50 = 136,9 cm
c. Peralatan dan perlengkapan penyadap karet
Dalam menentukan dimensi tas penyadap karet, ukuran tinggi,
lebar dan sebagainya harus memperhatikan peralatan
5TH
X – 1,645 x
10TH
X – 1,28 x
50TH
X
90TH
X + 1,28 x
95TH
X + 1,645 x
97,5TH
X + 1,96 x
99TH
X + 2,325 x
danperlengkapan yang selalu dibawa oleh penyadap karet, hal ini
menjadi acuan bagi perancangan produk tas penyadap karet. Data
peralatan dan perlengkapan yang kerap dibawa oleh penyadap
karet dapat dilihat pada tabel 5.27 berikut :
Tabel 5.27. Peralatan Dan Perlengkapan Penyadap Karet
No
.
Peralatan Ukuran
Diameter Ukuran
Panjang (cm)
Ukuran Bobot
Perlengkapan Keliling (cm) Lebar
(cm) (Ons)
1 Pisau sadap
karet 3,5 cm
15 cm 6 cm 1,2 Ons
2 Batu asah - 7 cm 3 cm 0,8 Ons
3 Handphone - 16 cm 7 cm 1,8 Ons
4
Kunci
kendaraan - 7,8 cm 2 cm 0,6 Ons
5
Air mineral
600 ml 6,5 cm 22 cm - 5 Ons
6
Makanan
ringan
Tergantung
Kapasitas
Tergantung
Kapasitas
Tergantung
Kapasitas 4 Ons
Total 10 cm 67,8 cm 18 cm 13.4 Ons
Total Bobot (Kg) 13.4 x 10 = 1.34 Kg
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Data diatas telah menunjukan peralatan dan perlengkapan penyadap karet,
dimana penyadap karet selalu membawa peralatan dan perlengkapan tersebut.
Untuk ukuran dimensi dan bobot diatas adalah ukuran dan bobot maksimal,
dimana penyadap karet tidak selalu membawa keperluan sebanyak itu, akan tetapi
sewaktu-waktu penyadap karet membawa beban sebanyak data diatas.
d. Kemiringan
Dalam penggunaan tas penyadap karet nantinya tidak hanya
digunakan pada bagian pinggang saja, namun juga dapat
digunakan pada posisi di slempang dengan kemiringan .
Berikut rumus perhitungan kemiringan (Phytagoras) untuk
mencari sudut pada panjang tali tas, yaitu :
=
a = Tinggi bahu berdiri – Tinggi pinggang berdiri
b = Lebar pinggang : 2
Dik : = 136, 9 cm - 94,36 cm= 42,54 cm
=
= 18,155
( ) ?
√
√
√
Setelah dilakukan pengolahan data untuk menentukan ukuran dimensi tas
dan komponen tas penyadap karet, maka selanjutnya adalah merekapitulasi data
hasil pengolahan untuk menentukan dimensi tas penyadap karet.Dimensi tas dapat
diketahui pada tabel 5.28 berikut :
Tabel 5.28. Rekapitulasi Ukuran Dimensi Tas Penyadap Karet
5 Lebar Saku Samping 6,5 cm Ukuran maximal diameter keliling
peralatan
Sumber : Pengolahan Data, 2019
3. Material Tas Penyadap Karet
No Komponen Ukuran/Dimensi Keterangan
1 Panjang Tali Tas (Ptt) 88,79 cm (Tbb-Tpgb)+C
2 Tinggi Tas (Tt) 22,4 cm (Tpgb-Tlb) : 2
3 Lebar Tas (Lb) 18 cm Ukuran maksimum dari peralatan
dan perlengkapan penyadap karet
4 (Teb) Ketebalan Tas
(bagian samping)
7,5 cm Persentil 50 Lebar genggaman
tangan
Material tas penyadap karet berbahan dasar kain. Kain yang akan
digunakan dalam perancangan produk ini adalah jenis kain yang
tidak anti air, namun memiliki sifat bahan kuat. Berikut beberapa
tabel akan menjelaskan jenis-jenis material tas yang akan
digunakan dalam perancangan produk :
Tabel 5.29. Spesifikasi Jenis Bahan Kain Untuk Badan Tas Penyadap Karet
No Keterangan Bobot
(gram) Harga Keterangan
1 Bahan kain Levis 175 gram 10.000/meter Tebal dan kuat
2 Bahan kain Gorden
(Sutra KW) 37 gram 8.000/meter Tipis dan mudah sobek
3 BahankainSanwos 77 gram 20.000/meter Tipis dan licin
4 Bahan kain Batik 127 gram 23.000/meter Tebal dan tahan lama
5 BahankainPercah 45 gram 5.000/meter Tergantung pilihan
Sumber : Wawancara Pedagang Atribut Tas, 2019
Data referensi diatasmenunjukan bahwa bahan kain percah merupakan
bahan kain yang paling murah harganya dari pada yang lainnya. Namun
perancang memilih bahan kain levis untuk dijadikan material pembuatan tas
penyadap karet, hal ini dikarenakan kualitas material yang sesuai keinginan
penyadap karet, diketahui dari hasil penyebaran kuesioner terbuka dan tertutup,
dimana para penyadap karet menginginkan tas yang berbahan dasar kuat dan
tebal.
Tabel 5.30. Spesifikasi Jenis Tali TasUntuk Tali Tas Penyadap Karet
No Keterangan Ukuran Harga Keterangan
1
Tali Webbing
PCR (Poli
Care Rate)
Lebar = 1,5 cm.
Tebal= 0,5 mm.
Panjang = 45 m/1
roll
Rp. 17.000/1 Roll
Rp. 400/meter
Lembut, tidak mudah
terurai dan kuat (Aneka
warna).
Rekomendasi untuk tas
slempang casual gaya
dan tas pinggang style.
2 Tali Webbing
LS (Line Side)
Lebar = 2,0 cm
Tebal = 1,2 mm
Panjang = 45 m/
1 roll
Rp. 37.000/1 Roll
Rp. 1.000/meter
Kualitas terbaik, padat,
tidak mudah
terurai,lembut dan kuat
(Aneka warna).
Rekomendasi untuk tas
slempang casual gaya,
dan tas pinggang style.
3 Tali Webbing
LT (Lite Trip)
Lebar = 3,8 cm
Tebal = 1,2 mm
Rp. 47.000/1 Roll
Rp. 1.500/meter
Bahan super kuat,
kualitas
Panjang = 33 m/
1 roll
terjamin.Rekomendasi
untuk tas ransel, tas
casual dan tas sekolah
(Aneka warna).
4
Tali Webbing
PP (Proto
Poline)
Lebar = 2,5 cm
Tebal = 0,7 mm
Panjang = 45 m/
1 roll
Rp. 20.000/ 1 Roll
Rp. 500/meter
Benang padat, tahan
lama, kuat, tidak mudah
terurai, dan tahan jamur
(Aneka warna).
Rekomendasi untuk tas
slempang casual gaya,
dan tas pinggang style. Sumber : Wawancara Pedagang Atribut Tas, 2019
Data referensi diatasmenunjukan bahwa tali tas merek webbing pp (Proto
Poline) merupakan tali tas yang memiliki harga menengah dan kualitas bahan
yang kuat serta lebar tali yang sesuai dengan fungsi kegunaan, oleh karena itu
perancang memilih tali tas merk webbing pp untuk material tas sebagai tali tas
penyadap karet.
Tabel 5.31. Spesifikasi Jenis Resleting Untuk Resleting Tas Penyadap Karet
No Keterangan Ukuran Harga Keterangan
1 Resleting
Merk YKK
Lebar = 2,0 cm.
Tebal = 0,5 mm.
Panjang = 5,0 cm-
30 cm(Aneka
ukuran)
Rp.
4.000/Unit(Ukuran
5-15 cm)
Rp. 4.500/Unit
(Ukuran 17-30 cm)
Kuat, tidak mudah
rusak/macet, bahan
plastik dan logam.
Rekomendasi untuk tas
slempang casual gaya,
tas pinggang styledan
celana dasar.
2 Resleting
Merk KKK
Lebar = 2,0 cm.
Tebal = 0,5 mm.
Panjang = 5,0 cm-
35 cm (Aneka
ukuran)
Rp. 4.100/Unit
(Ukuran 5-15 cm)
Rp. 4.700/Unit
(Ukuran 17-35 cm)
Kuat, tidak mudah
rusak/macet, bahan
plastik dan logam.
Rekomendasi untuk tas
slempang casual gaya,
tas pinggang styledan
celana dasar.
3 Resleting Lebar = 2,0 cm. Rp. 4.500/Unit Kuat, tidak mudah
Merk YCC Tebal = 0,5 mm.
Panjang = 5,0 cm-
35 cm (Aneka
ukuran)
(Ukuran 5-15 cm)
Rp. 5.000/Unit
(Ukuran 17-35 cm)
rusak/macet, bahan
plastik dan logam.
Rekomendasi untuk tas
slempang casual gaya,
tas pinggang styledan
celana dasar.
4 Resleting
Merk Sport
Lebar = 2,0 cm.
Tebal = 0,5 mm.
Panjang = 5,0 cm-
35 cm (Aneka
ukuran)
Rp. 4.800/Unit
(Ukuran 5-15 cm)
Rp. 6.000/Unit
(Ukuran 17-35 cm)
Super kuat, tidak
mudah rusak/macet,
bahan plastik dan
logam.
Rekomendasi untuk tas
slempang casual gaya,
tas pinggang styledan
celana levis. Sumber : Wawancara Pedagang Atribut Tas, 2019
Dari data referensi diatas dapat diketahui bahwa resleting merk YKK
memiliki harga yang sangat murah dibanding dengan yang lain serta memiliki
kualitas bahan yang kuat, oleh karena itu perancang memilih resleting YKK untuk
dijadikan sebagai material resleting tas penyadap karet.
Tabel 5.32. Spesifikasi Jenis Kep/Klip Tali Tas Untuk Tali Tas Penyadap Karet
No Keterangan
Ukuran
Keseluruhan
(Unit)
Harga Keterangan
1
Kep/klip tali
tas polos tanpa
merk (sodok
warna hitam)
Panjang = 5 cm
Lebar = 2 cm Rp. 3.000/SET
1 SET berisi 2 kep tali
tas dan 1 pengatur tali
tas.
2
Kep/klip tali
tas merk YKK
(sodok warna
hitam)
Panjang = 5 cm
Lebar = 2 cm Rp. 3.000/SET
1 SET berisi 1 kep tali
tas dan 2 pengatur tali
tas.
3
Kep/klip tali
tas merk YCC
(sodok warna
hitam)
Panjang = 5 cm
Lebar = 2 cm Rp. 4.000/SET
1 SET berisi 2 kep tali
tas dan 1 pengatur tali
tas.
4 Kep/klip tali Panjang = 5 cm Rp. 5.000/SET 1 SET berisi 1 kep tali
tas merk Sport
(sodok aneka
warna)
Lebar = 2 cm tas dan 1 pengatur tali
tas.
Sumber : Wawancara Pedagang Atribut Tas, 2019
Dari data referensi diatas dapat diketahui bahwa kep/klip tas hitam polos
tanpa merk memiliki harga yang sangat murah dibanding dengan yang lain serta
umum digunakan pada tas pinggang dan slempang, oleh karena itu perancang
memilih kep/klip tas hitam polos tanpa merk untuk dijadikan material kep/klip tas
penyadap karet.
4. Ergonomis
Ergonomis merupakan tingkat kenyamanan pengguna terhadap
produk yang digunakan, oleh karena itu tas penyadap karet di
rancang berbentuk persegi panjang (22,4 × 18 cm) untuk
menyesuaikan barang bawaan yang dibawa oleh penyadap
karet.Tas penyadap karet dapat di aplikasikan menjadi 2 fungsi
yaitu penggunaan dengan cara dislempang dan dengan cara
dipinggang.
5.5. Desain Produk
Setelah spesifikasi target didapat dan penyusunan House Of Quality
ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah membuat desain ulang tas penyadap
karet menggunakan Software Solidwork 2018, Pada gambar 5.7dibawah ini
merupakan tampilan gambar tas penyadap karet beserta komponen
pendukungdalam bentuk 2 Dimensi :
Gambar 5.7. Bentuk 2 Dimensi Tas Penyadap Karet Beserta Komponen
Sumber : Solidwork, 2019
Gambar diatas merupakan hasil dari pengolahan data yang didapat selama
penelitian. Komponen tas ditentukan berdasarkan perbandingan harga serta
kualitas dan penyesuaian dengan hasil rekapitulasi kebutuhan penyadap
karet.Berikut gambar 5.8 akan memperlihatkan jenis-jenis material yang
digunakan pada komponen tas penyadap karet :
Gambar 5.8. Bentuk 2 Dimensi Tas Penyadap Karet Beserta Material
Sumber : Solidwork, 2019
Gambar diatas menunjukan desain 2 dimensi tas penyadap karet beserta
material yang digunakan pada komponen tas penyadap karet. Berikut gambar 5.9
akan memperlihatkan ukuran dimensi tas :
Gambar 5.9. Bentuk 2 Dimensi Tas Penyadap Karet dengan Ukuran Beserta
Material
Sumber : Solidwork, 2019
Gambar diatas menunjukan ukuran dimensi tas dengan ukuran yang telah
ditentukan berdasarkan pengolahan data, dengan ukuran dimensi tas sebagai
berikut : Panjang tali (88,79Cm), Lebar tas (18Cm), Tinggi tas (22,4Cm), Lebar
saku samping (6,5Cm), Ketebalan tas (7,5Cm). Berikut gambar 5.10 akan
memperlihatkan ukuran dimensi tas saat tas dalam keadaan normal (utuh) :
Gambar 5.10. Bentuk 2 Dimensi Tas Penyadap Karet DalamKeadaan Normal
Sumber : Solidwork, 2019
Dan untuk gambaran 3 Dimensi rancangan ulang tas penyadap karet dapat
dilihat pada gambar 5.11 berikut :
Gambar 5.11. Bentuk 3 Dimensi Tas Penyadap Karet Tampak Keseluruhan
Sumber : Solidwork, 2019
Gambar diatas merupakan gambaran tas penyadap karet dalam bentuk 3
dimensi dengan posisi tampak keseluruhan. Berikut gambar 5.12 memperlihatkan
gambaran tas penyadap karet dalam bentuk 3 dimensi tampak belakang. Gambar
dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 5.12. Bentuk 3 Dimensi Tas Penyadap Karet Tampak Belakang
Sumber : Solidwork, 2019
Gambar diatas merupakan gambaran tas penyadap karet bentuk 3 dimensi
dengan posisi tampak belakang. Pada gambar 5.13 memperlihatkan gambaran tas
tampak depan dengan desain 3 dimensi. Gambar dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 5.13. Bentuk 3 Dimensi Tas Penyadap Karet Tampak Depan
Sumber : Solidwork, 2019
5.6. Benchmarking
Benchmarking merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
melakukan perbandingan sistematis terhadap proses dan kinerja sehingga
menciptakan standar atau meningkatkan proses. Dalam perancangan ini,
perbandingan produk yang sekarang dan yang akan dirancang, sebagai berikut :
77
Tabel 5.33. Benchmarking Tas Penyadap Karet Saat Ini Dengan Rancangan Ulang
Tas Penyadap Karet
Jenis Produk Desain
Produk
Material Spesifikasi
Produk Saat
Ini
- Daun
Pandan
Hutan
1. Material tas kuat dan
ketahanan terjamin
2. Bentuk seperti tabung
3. Ukuran dimensi luas
4. Penggunaan tas di
bahu/slempang
- Plastik
- Benang
Biasa
1. Material tas kuat
untuk jangka pendek
2. Bentuk seperti
kantong kangguru
3. Anti air
4. Ukuran dimensi luas
5. Penggunaan tas di
slempang/bahu
- Kain
- Benang
Webbing
- Plastik
- Besi
1. Material tas kuat
2. Bentuk tas slempang
3. Ukuran dimensi luas
4. Penggunaan tas di
slempang
5. Memiliki banyak
kantong/saku
Tabel 5.33.Benchmarking Tas Penyadap Karet Saat Ini Dengan Rancangan Ulang
Tas Penyadap Karet (Lanjutan)
Jenis
Produk
Desain Produk Material Spesifikasi
Produk
Saat Ini
- Kain
- Plastik
- Tali
Webbing
1. Material tas kuat
2. Memiliki banyak
kantong/saku
3. Ukuran dimensi
luas
4. Bentuk tas sandang
5. Penggunaan tas
disandang
Produk
Usulan
- Plastik
- Tali
Webbing
- Kain &
Plastik
- Besi
- Kain
1. Material tas kuat
untuk jangka
panjang
2. Memiliki banyak
kantong/saku
3. Bentuk tas persegi
panjang & simpel
4. Ukuran dimensi tas
menengah/sedang
5. Penggunaan tas di
slempang atau di
pinggang
Sumber : Pengolahan Data dan Pengumpulan Data, 2019
79
5.7. Pembahasan
5.7.1. Analisis untuk mengetahui Tingkat Kebutuhan QFD terhadap sapu
anak multifungsi
5.7.1.1. Analisis Identifikasi Variabel Kebutuhan
Penyebaran kuesioner yang telah dilakukan terhadap 68 responden
penyadap karet di desa Lubuk Mandian Gajah Kec. Bunut Kab. Pelalawan
Provinsi Riau yang terdiri atas 42 orang laki-laki dan 26 orang perempuan. 14
orang diantaranya berusia 15-25 tahun, 16 orang berusia 26-30, 26 orang berusia
31-40 tahun, dan 12 orang berusia ≥ 41 tahun. Dari hasil penyebaran kuesioner
terbuka yang telah dilakukan, maka didapatkan 7 variabel kebutuhan yaitu :
bentuk tas persegi panjang, tas ringan dibawa, tas tidak mengganggu aktivitas saat
digunakan dalam bekerja, bentuk tas simpel, harga tas terjangkau penggunaan tas
di pinggang/di slempang, bahan tas kuat.
5.7.1.2. Analisis Hasil Uji Validitas dan Reliabelitas
5.7.1.2.1. Analisis Hasil Uji Validitas
Tingkat kebutuhan yang didapat dari penyebaran kuesioner tertutup,
kemudian dilakukan pengujian validitas menggunakan software SPSS 16.0. Dari
hasil pengolahan software SPSS 16.0 terlihat bahwa variabel kebutuhan pada
tingkat kepentingan memiliki data yang valid, karena seluruh variabel kebutuhan
memiliki nilai korelasi (pearson corellation) lebih besar dari nilai R tabel. Nilai
korelasi variabel 1 sebesar 0.605, variabel 2 sebesar 0.625, variabel 3 sebesar
0.340, variabel 4 sebesar 0.636, variabel 5 sebesar 0.655, variabel 6 sebesar 0.397,
dan variabel 7 sebesar 0.544, sedangkan nilai R tabel sebesar 0.244.
Uji pada tingkat kepuasan juga dilakukan dengan software SPSS 16.0,
dan terlihat bahwa variabel kebutuhan pada tingkat kepuasan memiliki data yang
valid, karena seluruh variabel kebutuhan memiliki nilai korelasi (pearson
corellation) lebih besar dari nilai R tabel. Nilai korelasi yang didapat pada
variabel 1 sebesar 0.520, nilai korelasi pada variabel 2 sebesar 0.491, nilai
korelasi pada variabel 3 sebesar 0.613, nilai korelasi pada variabel 4 sebesar
0.491, nilai korelasi pada variabel 5 sebesar 0.520, nilai korelasi pada variabel 6
80
sebesar 0.491, dan nilai korelasi pada variabel 7 sebesar 0.613, sedangkan nilai R
tabel 0.244.
5.7.1.2.2. Analisis Hasil Uji Reliabelitas
Tingkat kepentingan dilakukan dengan pengujian reliabilitas
menggunakan software SPSS 16.0. Dari hasil pengolahan terlihat bahwa seluruh
variabel kebutuhan tingkat kepentingan memiliki cronbach’salpha tingkat
kepentingan sebesar 0.576 sedangkan nilai R tabel 0.244.
Tingkat kepuasan dilakukan dengan pengujian menggunakan software
SPSS 16.0. Dari hasil pengolahan terlihat bahwa seluruh variabel kebutuhan
tingkat kepuasan memiliki cronbach’salpha lebih besar dari R tabel, sehingga
data-data tersebut reliabel. Nilaicronbach’salpha tingakt kepentingan sebesar
0.576 sedangkan nilai R tabel 0.244.
5.7.1.3. Analisis Perbandingan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan
Perbandingan tingkat kepentingan dan kepuasan responden dalam hal
ini terhadap tas penyadap karet yang sudah ada dapat dilihat pada gambar 5.14
berikut ini :
Gambar 5.14. Diagram Perbandingan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Sumber : Pengolahan Data Tugas Akhir, 2018
4,04 4,27 4,32 4,38 4,42 4,42
4,29 3,94 4,08 4,02
4,26 4,01
3,45
4,26
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7
Rata-Rata Tingkat Kepentingan Rata-Rata Tingkat Kepuasan
81
5.7.2. Analisis Penerapan Quality Function Deployment (QFD)
5.7.2.1. Analisis Penentuan Nilai Kinerja
Nilai kinerja terbesar pada tingkat kepentingan responden terhadap tas
penyadap karet adalah sebesar 4, nilai kinerja yang didapat telah dibulatkan,
sehingga menjadi angka bilangan tunggal. Angka 4 didapatkan pada setiap
variabel nilai kinerja, artinya penyadap karet menginginkan tas yang dapat
memenuhi keperluan/kebutuhan mereka saat digunakan dalam bekerja. Pada nilai
kinerja tingkat kepuasan responden terhadap tas penyadap karet memiliki nilai
tertinggi yaitu 4, hampir pada setiap variabel, hanya satu varibel yang memiliki
nilai kinerja 3 yaitu pada penggunaan tas di pinggang/di slempang. Artinya
penyadap karet sudah puas dengan tas yang digunakan saat dibawa bekerja untuk
membawa perlengkapan dan peralatan kerja, hanya saja tas yang dibawa tidak
dapat di sandang pada saat bekerja.
5.7.2.2. Analisis Penentuan Nilai Target (Goal)
Nilai target yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu nilai 5 dengan
harapan semua variabel dapat terpenuhi walaupun hanya ada 1 variabel yang
memiliki nilai 3 tetapi nilai tersebut menandakan semua variabel sangat penting
untuk diterapkan.
5.7.2.3. Analisis Penentuan Rasio Perbaikan (Improvement Ratio)
Dari pengolahan data yang telah dilakukan, nilai rasio perbaikan tertinggi
yaitu pada variabel 1, 2, 3, dan 6 dengan nilai 1.25, artinya usaha yang harus
diutamakan dalam mencapai nilai maksimal adalah pada variabel 1 (tas berbentuk
persegi panjang), variabel 2 (tas ringan dibawa), variabel 3 (tas tidak mengganggu
aktivitas saat digunakan dalam bekerja), dan variabel 6 (penggunaan tas di
pinggang/di slempang). Sedangkan rasio perbaikan terendah yaitu pada variabel 4,
5, dan 7, dengan nilai rasio perbaikan 0.75.
82
5.7.2.4. Analisis Penentuan Titik Jual (Sales Point)
Nilai titik jual sendiri yang ditentukan dari penelitian bernilai 1.5 dengan
harapan semua variabel sangat dibutuhkan walaupun ada variabel yang
bernilai 1.2 yang memiliki arti dibutuhkan saja. Nilai terendah dari titik
jual berada pada variabel 4 (Tas berbentuk simpel), variabel 5 (Harga tas
terjangkau), dan variabel 7 (Bahan tas kuat) dengan nilai 1.2.
5.7.2.5. Analisis Penentuan Raw Weight
Dari hasil pengolahan data, nilai raw weightterbesar berada pada variabel
1 (tas berbentuk persegi panjang), variabel 2 (tas ringan dibawa), variabel 3 (tas
tidak mengganggu aktivitas saat digunakan dalam bekerja), variabel 6
(penggunaan tas di pinggang/di slempang) dan variabel 7 (bahan tas kuat) dengan
nilai 7.5, sedangkan nilai yang paling rendah berada pada variabel 4 (tas
berbentuk simpel) dan variabel 5 (harga tas terjangkau). Artinya semakin tinggi
nilai raw weight maka semakin tinggi kebutuhan tersebut harus dipenuhi.
5.7.2.6. Analisis Penentuan Normalized Raw Weight
Dari hasil pengolahan terhadap Normalized Raw Weight, dihasilkan nilai
terbesar yaitu pada variabel 1 (tas berbentuk persegi panjang), variabel 2 (tas
ringan dibawa), variabel 3 (tas tidak mengganggu aktivitas saat digunakan dalam
bekerja), variabel 6 (penggunaan tas di pinggang/di slempang) dan variabel 7
(bahan tas kuat) dengan nilai sebesar 0,16 atau 16%, sedangkan nilai terkecil yaitu
pada variabel 4 (tas berbentuk simpel) dan variabel 5 (harga tas terjangkau)
dengan nilai 0.08 atau 8%.
5.7.2.7. Analisis Penentuan Respon Teknis
Respon teknis dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan responden
menjadi bahas teknis yang sesuai dengan kebutuhan perancangan,
kebutuhan responden tersebut didapat dari hasil penyebaran kuesioner.
Pada tas penyadap karet ini, respon teknis yang dibutuhkan yaitu desain,
dimensi, pemilihan material dan ergonomis.
83
5.7.2.8. Analisis Penentuan Hubungan Respon Teknis Dengan Variabel
Kebutuhan
Dari pengolahan data terhadap hubungan respon teknis dengan
kebutuhan responden, memiliki 14 hubungan kuat, 5 hubungan sedang, 2 lemah,
dan 7 tidak memiliki hubungan diantara keduanya.
5.7.2.9. Analisis Penentuan Kontribusi dan Urutan Prioritas
Dari 4 respon teknis, diperoleh urutan prioritas pertama yaitu pada respon
teknis desain dengan nilai kontribusi 12,75. Urutan prioritas kedua yaitu pada
respon teknis ergonomis dengan nilai kontribusi 11.75. Urutan prioritas ketiga
yaitu pada respon teknis dimensi dengan nilai kontribusi 9.25. Urutan prioritas
keempat yaitu pada respon teknis pemilihan material dengan nilai kontribusi 3.75.
5.7.2.10. Analisis Penentuan Spesifikasi Target
Spesifikasi target yang ingin dicapai dalam perancangan ulang tas
penyadap karet ini adalah tas penyadap karet dengan dimensi tinggi tas 22,4 cm,
lebar 18 cm, ketebalan tas 7,5 cm, lebar saku kiri 6,5 cm, dan panjang tali tas
88,79 cm. Untuk materialnya sendiri menggunakan tali webbing pp, kain, besi,
dan plastik.
5.7.3. Analisis Desain Produk
Desain produk perancangan ulang tas penyadap karet ini menggunakan
Software Solidwork 2018 dengan dimensi ukuran tinggi tas 22,4 cm, lebar 18 cm,
ketebalan tas 7,5 cm, lebar saku kiri 6,5 cm, dan panjang tali tas 88,79 cm. Pada
tali tas terdapat pengatur tali dan kep/klip yang dapat diubah ukuran panjang dan
ubah posisitas saat digunakan slempang/di pinggang. Pada saku kiri tas berfungsi
sebagai wadah air minum, dimana air minum nantinya tidak dimasukan kedalam
tas karena air minum merupakan kebutuhan kedua setelah pisau sadap karet saat
bekerja. Pada bagian saku depan tas dengan posisi atas bawah berfungsi sebagai
penyimpan barang bawaan yang memiliki dimensi keci hingga menengah. Pada
bagaiansaku induk tas yang berada di tengah bagian atas berfungsi sebagai wadah
84
menyimpan peralatan dan perlengkapan saat bekerja. Pada bagian belakang tas
memiliki rongga seperti rongga celana pinggang. Rongga ini berfungsi untuk
memasukan tali sekaligus penahan tali tas disaat tas digunakan pada posisi
pinggang.
5.7.4. Analisis Benchmarking
Benchmarking dilakukan dengan membandingkan produk terdahulu
dengan hasil rancangan yang baru. Pada rancangan ulang tas penyadap karet ini
memiliki banyak perbedaan.Perbedaan yang paling mendasar adalah dari cara
penggunaan tas. Tas penyadap karet terdahulu hanya dapat digunakan pada satu
posisi saja, sebagai contoh tas slempang hanya digunakan dengan cara di
slempang saja. Tas penyadap karet yang baru ini dapat digunakan pada 2 posisi
yaitu pada posisi slempang atau posisi pinggang dengan cara melepas kep/klip tali
dan kemudian di rubah sesuai posisi yang diinginkan. Dari segi komponen dan
material tas penyadap karet terdahulu sudah memiliki komponen dan material,
namun belum memadai sesuai kegunaan penyadap karet. Pada ukuran dimensi tas
penyadap karet terdahulu memiliki dimensi yang terlalu besar dan selalu
menganggu aktivitas kerja, sehingga tas harus ditinggal saat bekerja. Tas
penyadap karet yang baru ini berbentuk persegi panjang, dapat membawa
peralatan dan perlengkapan penyadap karet serta dapat digunakan saat bekerja
tanpa harus ditinggalkan.